• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Minat Baca Pada Siswa SMA Dharma Pancasila Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Umum Minat Baca Pada Siswa SMA Dharma Pancasila Medan"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo, 2001.

Standar Nasional Indonesia (SNI). Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional, 2009.

Purnomo, Pungki. Manajemen Pembinaan dan Pengembangan Koleksi. Jakarta: T.Pn, 2006.

Sutarno, NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006.

Yusuf, Pawit M. Pedoman Peanyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana, 2007.

Kurniati, Tuti. Perpustakaan Sebagai Sarana Penunjang Keberhasilan Siswa. 2007.

Wijayanti, Tri. Upaya Meningkatkan Minat Baca Teks Bahasa Inggris Siswa.

Kelas XI SMU N 9 Yogyakarta Melalui Story Telling. 2007.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed.3. Cet 2. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2003.

Handayani, Sri. Menumbuhkan Budaya Gemar Membaca. 2007.

Rahim, Farida. Pengajaran Membaca Disekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 2005

(2)

BAB III

GAMBARAN UMUM MINAT BACA PADA SISWA SMA DHARMA PANCASILA MEDAN

3.1 Sejarah Singkat SMA Dharma Pancasila

SMA Dharma Pancasila Medan didirikan pada tahun 1987, sebagai tempat

menuntut ilmu bagi putra-putri Indonesia yang berdomisili di jalan Dr.Mansyur

no.71 C dekat kolam renang selayang Medan. Seiring dengan berjalannya waktu,

Sekolah Dharma Pancasila Medan telah memiliki perkembangan yang pesat dari

kegiatan sekolah dan fasilitas-fasilitas yang diberikan sekolah kepada siswa SMA

Dharma Pancasila Medan.

SMA Dharma Pancasila Medan awalnya berdiri sebagai sekolah yang

sangat sederhana, namun karena SMA Dharma Pancasila Medan memiliki

fasilitas yang baik dan telah memiliki akreditasi B oleh Kemendiknas, maka

banyak siswa yang berminat untuk belajar disekolah tersebut. Selama tiga dekade

berikutnya kelompok di verifikasi oleh Kemendiknas untuk mengesahkan sekolah yang akan meningkatkan mutu masyarakat dalam ilmu pengetahuan, dan

mendorong lulusan sekolah menengah pertama untuk melanjutkan sekolah di

SMA Dharma Pancasila Medan.

Sejak tahun 2000-an Sekolah Dharma Pancasila telah semakin menglobal

kegiatannya dalam bidang ekstrakurikuler, misalnya dalam kegiatan OSIS seperti

pelaksanaan hari kemerdekaan dengan membentuk paskibra juga kegiatan olah

raga seperti sepak bola, voli, badminton, basket, dan futsal. Ada juga kegiatan

untuk komputer yang praktek di ruang LAB komputer. Dari sini sekolah Dharma

Pancasila Medan mulai mendirikan berbagai fasilitas tempat olah raga dan ruang

LAB komputer. Kebanyakan dari siswa sangat menikmati kegiatan ekstra

kurikuler yang diberikan pihak sekolah kepada siswa SMA Dharma Pancasila

Medan.

(3)

3.2 Sejarah Singkat Perpustakaan SMA Dharma Pancasila

Pada tahun 1994 perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan berdiri

tujuh tahun setelah didirikannya SMA Dharma Pancasila Medan yang beralamat

di jalan Dr.Mansyur no.71 C dekat kolam renang selayang Medan yang masih

menginduk pada ruang guru, kemudian pada tahun 1996 perpustakaan sudah

menempati ruang tersendiri yang koleksinya sebagian besar hanya teks pelajaran.

Tahun 2000, perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan menempati gedung

baru dan menetap hingga sekarang. Pada waktu itu perpustakaandikoordinasi oleh

Bapak Suwarsito yang berperan sebagai pengelola perpustakaan. Tahun 2009

gedung perpustakaan pindah di gedung laboratorium, yang terdiri dari tiga

ruangan , yaitu ruang sirkulasi, ruang kerja dan ruang baca. Pada tahun 2009 juga

terjadi pergantian koordinator yaitu kepada Bapak Drs. Ramelan Sri Suhari

sampai sekarang. Pada kepemimpinan Bapak Drs. Ramelan Sri suhari ini

pengelolaan buku sudah mulai menggunakan komputer dengan program slims dan

perpustakaan meliputi ruang baca, ruang kerja/sirkulasi, ruang koleksi.

Dalam perkembangannya sarana dan prasaranya mulai meningkat yang di

tunjukkan dengan di rubahnya fungsi ruang yaitu;

1. Koleksi buku referensi

2. Audio Visual

3. Lesehan

4. Ruang Koleksi

5. Ruang Kerja dan Ruang Sirkulasi

Dalam meningkatkan mutu pelajaran terutama dalam penyajian informasi,

perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan juga menyediakan fasilitas Internet

dan Printer.

Pada 2009 sistem pengolahan dan pelayanan sudah terautomasi. Software

yang digunakan SLIMS .

Tahun 2010, perpustakaan sudah mempunyai fasilitas yang Representatif

antara lain, rak buku baru, komputer untuk internet ditambah menjadi 5 unit,

(4)

Sampai saat ini perpustakaan SMA Pancasila Medan dikelola oleh 1

orang, dan selalu ingin terus meningkatkan kenyamanan dan kualitas layanannya

(tata ruang dan dekorasi yang menarik), masih menjadi mitra bagi guru dan siswa

dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

Menanggapi zaman digitalisasi data dan komputerisasi sistem manajemen, Perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan selalu berbenah diri agar

transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diakses dengan berbagai cara

diantaranya Library Management System, Internet Online, dan membangun jaringan internet nirkabel Hotspot Area. Dengan ini perpustakaan SMA Dharma

Pancasila Medan akan senantiasa siap menghadapi tantangan perkembangan yang

semakin menuntut percepatan dan pada akhirnya terwujudlah perpustakaan yang

ideal sebagai sarana pendukung untuk mengeksplorasi berbagai ilmu pengetahuan

yang sangat bermanfaat bagi kelancaran proses belajar dan mengajar.

3.2.1 Visi dan Misi Perpustakaan a. Visi

Terwujudnya Perpustakaan Sekolah Modern yang mampu memberikan

pelayanan dan pengetahuan yang efektif, efisien, cepat dan tepat serta nyaman

sehingga mampu menjadi penopang keberhasilan pendidikan di sekolah.

b. Misi

1. Meningkatkan pelayanan pemakai dalam bentuk memberikan pelayanan

yang. mudah.

2. Meningkatkan saranan dan prasarana penunjang untuk pelayanan

pemakai.

3. Meningkatkan sumber daya manusia dengan pengikutsertaan

pengeloladalam setiap even kegiatan keperpustakaan.

4. Menyediakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang dapat

(5)

a. Tujuan Umum

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan

dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan

perpustakaan sekolah di harapkan dapat membantu murid-murid dan guru

menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala

bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses

belajar mengajar. Agar dapat menunjang proses belajar mengajar maka dalam

pengadaan buku pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah.

b. Tujuan Khusus

1. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca

khususnya serta mendayagunakan budaya tulis dalam sektor kehidupan.

2. Mengembangkan minat untuk mencari dan mengelola serta

memanfaatkan informasi.

3. Mendidik murid agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan

bacaan secara tepat.

3.3 Gedung dan Koleksi Perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan 3.3.1 Gedung SMA Dharma Pancasila Medan

Ada beberapa kelas mulai kelas X-1 sampai X-5 dan kelas XI sampai XII

terbagi dua yaitu ada IPA dan IPS seperti kelas XI-IPA1 sampai kelas XI-IPA2 ,

kelas XI-IPS1 sampai kelas XI-IPS3 dan kelas XII-IPA1 sampai kelas XII-IPA2,

kelas XII-IPS1 sampai kelas XII-IPS3.

3.3.2 Koleksi Buku Perpustakaan Sekolah

Koleksi yang ada di perpustakaan sekolah yaitu:

A. Buku referensi 1. Kamus 2. Buku tahunan B. Terbitan berseri

(6)

Dalam membaca buku-buku koleksi perpustakaan, minat baca siswa di

SMA Dharma Pancasila mencapai 50 persen dari 528 siswa.

3.4 Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi buku merupakan kegiatan atau aktifitas pengguna

dalam menggunakan buku untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi

dalam buku dapat bersifat ilmiah dan bersifat hiburan yang bersifat hiburan.

Definisi tersebut merupakan pengembangan dari pengertian pemanfaatan menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (200, 711) yang menyebutkan bahwa

pemanfaatan mengandung arti proses, cara dan perbuatan memanfaatkan sesuatu

untuk kepentingan sendiri.

Menurut Handoko yang dikutip Handayani(2007, 28) bahwa dari segi

pengguna pemanfaatan koleksi buku perpustakaan di pengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal, dimana penulis telah melakukan observasi di SMA Dharma

Pancasila Medan sebagai berikut:

1. Faktor internal

SMA Dharma Pancasila melakukan kegiatan membaca di

perpustakaan 2 kali dalam sehari pada waktu jam istirahat. Adapun

kegiatan perpustakaan telah ditentukan jadwal untuk membaca bagi

siswa dari pukul 09.45 sampai 11.35 WIB.

Antara peminat baca diperpustakaan bisa di katakan terbagi dua

jenis kelamin dimana lebih banyak perempuan dari pada laki-laki yang

datang ke perpustakaan 70% untuk perempuan dan 30% untuk laki-laki.

Dari 500 siswa hanya 250 siswa saja yang datang keperpustakaan atau

sekitar jumlah 50% yang berkunjung keperpustakaan dalam sehari.

Apabila di hitung secara keseleruhan dalam setahun total siswa yang

datang ke perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan mencapai

(7)

2. Faktor eksternals

A. Setting Ruang Kelas

1 ) Kelas terdiri dari 17 meja dengan dua pasang kursi setiap

meja, 4 buah lampu yang dipasang dengan teratur, 1 kipas

angin yang diletakkan ditengah, 1 buah jam dinding yang

dipasang di dinding depan bagian kanan, dan 1 kalender.

2) Terdapat satu whiteboard, penghapus, spidol, meja-kursi

guru sebagai penunjang proses belajar di kelas.

3) Ada juga beberapa hiasan dinding seperti peta Indonesia,

gambar biologi (tenggorokan dan Jantung), gambar

pemandangan, kata-kata khiasan, beserta bunga plastik hias

yang dipajang di setiap dinding secara teratur.

B. Setting Lokasi Sekolah

1) Jumlah kelas yang ada adalah 15 kelas. Dimana setiap

tingkatan kelas terdiri dari ruang A-E. pembagian ini bukan

berdasarkan tingkat kecerdasan setiap siswa.

2) Lapangan terletak di tengah dimana menjadi tempat seluruh

siswa beraktifitas di luar kelas.

3) Ada beberapa laboratorium diantaranya adalah Lab.

Komputer, Lab. Bahasa, dan Lab. IPA. Serta perpustakaan

yang menunjang proses pembelajaran.

4) Ada juga ruang guru tempat semua guru bertemu

danberistirahat, juga terdapat ruang kepala sekolah.

C. Sorot Mata

1) Guru

Memperhatikan seluruh murid ketika sedang memberikan

materi pembelajaran.

2) Murid

(8)

D. Bahasa Tubuh atau Sikap

1) Guru : berdiri di depan kelas saat mengajar, terkadang guru

juga menuliskan kata-kata yang susah dimengerti di

whiteboard. Sesekali guru tersenyum dan tertawa pada

murid memperlihatkan betapa mereka sangat akrab.

2) Murid: beberapa dari murid memperhatikan guru dengan

baik, tetapi ada juga yang memperhatikan guru sambil

bermain dengan teman sebangku serta tiduran.

E. Dinamika Pembelajaran

1) Adanya interaksi yang baik antara guru dengan murid. 2) Guru berbicara dengan baik dan jelas, mengajak murid

untuk memberikan pendapat mereka mengenai contoh alur

dan juga memberikan pertanyaan, serta

memberikan kesempatan bagi murid untuk bertanya.

3) Rata-rata murid tergolong sangat aktif dan memperhatikan guru walaupun ada beberapa yang melakukannya sambil

tiduran di meja.

4) Terkadang guru kewalahan dalam mengontrol murid agar tetap kondusif dalam proses belajar.

3.5 Minat Baca Siswa SMA Dharma Pancasila

Menyatakan bahwa studi tentang minat baca murid menyangkut:

1. Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan

atas kemauan inisiatif pribadi muid sendiri tanpa pengaruh dari

pihak lain atau pihak luar.

2. Minat baca terpola, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan

(9)

3.5.1 Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis,

dan jenis kelamin, Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan

bagi anak untuk belajar.

3.5.2 Faktor Intelektual

Intelektual adalah fikiran. Dengan intelektual orang dapat menimbang,

menguraikan, menghubung-hubungkan pengertian yang satu dengan yang lain.

Jadi kemampuan berfikir sangat diperlukan untuk faktor.

Kemampuan berfikir sangat diperlukan untuk faktor intelektual.

Intelegensi atau kecerdasan dari seseorang juga sangat penting untuk memperoleh

pengetahuan.

3.5.3 Faktor Lingkungan

Fakor lingkungan itu mencakup dua bagian:

1. Faktor latar belakang dan pengalaman individu rumah lingkungan

dapat membentuk pribadi, sikap, nilai dan kemampuan bahasa

individu.

2. Faktor sosial ekonomi, orang tua, dan lingkungan tetangga merupakan

faktor yang membentuk lingkungan rumah individu.

3.5.4 Faktor Psikologis

Faktor psokologis yang mencakup beberapa faktor, diantaranya sebagai

berikut:

a. Motivasi

Motivasi adalah faktor kunci dalam membaca. Kunci motivasi itu

sederhana,tetapi tidak mudah untuk mencapainya. Kuncinya adalah

guru harus mendemonstrasikan kepada siswa individu praktik

pengajaran dengan minat dan pengalaman individu.

(10)

dibacanya, daripada individu yang mudah marah, menangis, dan

bereaksi secara berlebihan ketika mereka tidak mendapatkan sesuatu

(11)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari pembahasan dalam penulisan ini, dapat diambil

beberapa kesimpulan dengan tujuan utama perpustakaan ialah untuk

mengembangkan minat baca, kemampuan dan kebiasaan membaca. yang

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Dengan diterapkannya minat baca kepada siswa SMA Dharma

Pancasila maka sangat berguna untuk memupuk rasa cinta, kesadaran,

dan kebiasaan membaca.

2. Perancangan sistem yang baru diharapkan agar membimbing dan

mengarahkan teknik isi kandungan bacaan.

3. Dengan di bangunnya sistem ini membantu mengembangkan kecakapan

berbahasa dan daya pikir siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang

bermutu.

4. Dalam mengimplementasikan sistem ini, diharapkan siswa dapat

memperluas ilmu pengetahuan dan membimbing para siswa agar dapat

menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.

5. Dengan proses pengembangan minat baca dapat disimpulkan

keseluruhan bahwa memberikan kesempatan kepada para siswa untuk

belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif

dan efisien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi dan

diharapkan akan meningkatkan total siswa SMA Dharma Pancasila

untuk datang di perpustakaan yang sebelumnya hanya mencapai 50

(12)

4.2 Saran

Berkembangnya teknologi dapat merubah cara pandang siswa dalam hal

membaca di perpustakaan. Hal positifnya adalah kecepatan, ketelitian dan

ketepatan oleh karena itu penulis memberikan beberapa saran bagi siswa

disekolah SMA Dharma Pancasila Medan, yaitu:

1. Untuk menghindari hal-hal yang mungkin akan terjadi seperti

perubahan minat baca pada perpustakaan, maka perlu adanya kesadaran

bagi siswa untuk membaca di perpustkaan sekolah agar mengetahui

koleksi buku apa saja yang ada di perpustakaan dan buku apa yang

cocok untuk mencari referensi di saat sedang melakukan tugas yang

diberikan oleh guru.

2. SMA Dharma Pancasila Medan mau merubah cara pandang terhadap

perpustkaan yang selama ini kurang memberikan daya tarik kepada

siswa untuk membaca di perpustkaan, agar lebih memberikan nilai-nilai

positif dengan membaca sebagai sumber referensi dalam hal pelajaran

dan menambah wawasan ilmu pengetahuan sesuai dengan kurikulum

(13)

FOTO

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SMA DHARMA PANCASILA MEDAN

Foto 1 : Pintu Masuk Perpustakaan Sekolah Menegah Atas SMA Dharma Pancasila Medan

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perpustakaan Sekolah

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah

Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat dinilai dari peradaban dan

kebudayaan membaca untuk mengetahui ilmu pengetahuan dan teknologi.

Karenanya pemerintah berkewajiban untuk membebaskan warga negaranya dari

kebodohan dan keterbelakangan, sekaligus juga berkewajiban untuk menyadiakan

sarana dan prasarana untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.

Maka dari itu, sekolah salah satu faktor utama untuk mencerdaskan

anak-anak bangsa sejak dini. Untuk mengoptimalkan peranan sekolah diperlukannya

wadah untuk mendapatkan informasi dengan mudah yaitu dengan mendirikan

perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah adalah sebagai perpustakaan

pendidikan yang efektif untuk menambah pegetahuan melalui beraneka ragam

bahan bacaan yang disediakan oleh pihak sekolah.

Menurut Darmono (2001, 1) “Perpustakaan sekolah merupakaan bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah juga sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa dalam memacu tercapainya tujuan pedidikan di sekolah.

Badan Standardisasi Nasional Mengeluarkan SNI 7329 : 2009 untuk Perpustakaan Sekolah, “Perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”.

(19)

Dari beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa

perpustakaan sekolah adalah salah satu tempat pelayanan dan sumber belajar yang

efektif pada pengguna khususnya siswa SMA Dharma Pancasila dalam memenuhi

kebutuhan informasi untuk menambah pengetahuan.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan utama keberadaan perpustakaan sekolah adalah untuk

mencerdaskan serta menunjang program belajar siswa di sekolah agar sesuai

dengan target dan kurikulum perpustakaan sekolah. Tujuan utama perpustakaan

ialah untuk mengembangkan minat baca, kemampuan dan kebiasaan membaca.

Maka dari itu diharapkan siswa untuk berperan aktif dan ambil peranan dalam

proses pendidikan.

Menurut Sutarno (2007, 25) tujuan perpustakaan sekolah adalah agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi.

Sedangkan menurut Yusuf (2007, 3) tujuan perpustakaan sekolah adalah

sebagai berikut:

1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para

siswa.

2. Membantu menulis kreatif, mendorong dan mempercepat proses

penguasaan teknik membaca para siswa.

3. Menumbuhkan kembangkan minat dan kebiasaan membaca para

siswa.

4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan

pelaksanaan kurikulum.

5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat

membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajr para

siswa dengan membaca buku dan koleksilain yang mengadung ilmu

(20)

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui

kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaanlain yang

bersifat kreatif dan ringaan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

Dari beberapa pendapat yang diuraikan, maka dapat diketahui tujuan

perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar ilmu pengetahuan yang

berkaitan dengan kurikulum sekolah yang dapat mengembangkan minat baca

siswa, dan memperluas pengalaman belajar siswa.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Menurut Yusuf (2005,4) menyatakan fungsi perpustakaan sekolah adalah:

1. Fungsi edukatif. Maksud secara keseluruhan segala fasilitas dan sarana

yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang

dikelolanya banyak mambantu para siswa sekolah untuk belajar dan

memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep

pengetahuan, sehingga di kemudian hari para siswa memiliki

kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.

2. Fungsi informatif. Ini berkaitan dengan mengupayakan penyediaan

koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang

berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru

3. Fungsi rekreasi. Dimaksudkan bahwa dengan disediakannya koleksi

yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku

fiksi, dan sebagainya, diharapkan dapat menghibur pembacanya di saat

yang memungkinkan.

Sedangkan menurut Kurniati (2007, 9) secara garis besar tugas dan fungsi

perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pusat belajar mengajar. Perpustakaan sekolah berfungsi

(21)

merupakan tempat untuk membantu guru mengajar, juga tempat bagi

guru untuk memperkaya pengetahuan .

2. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya.

3. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang

menuju kebiasaan mandiri.

4. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan

kegemarannya.

5. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan akan

menolongnya kelak dalam pelajaran selanjutnya.

6. Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi

sehat, melalui buku bacaan fisik.

7. Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, maka dapat diketahui

bahwa fungsi perpustakaan sekolah adalah untuk menyediakan informasi yang

dapat membantu proses belajar mengajar di sekolah, meningkatkan minat baca,

menambah wawasan dan memperluaskan ilmu pengetahuan siswa.

2.2 Koleksi Perpustakaan

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan

Koleksi adalah kebutuhan utama pengguna dalam berkunjung ke dalam

perpustakaan. Maka dari itu, keinginan pengguna dalam berbagai macam koleksi

sebaiknya dipenuhi oleh perpustakaan sekolah. Siswa yang menjadi aktor penting

dalam peranan perpustakaan menginginkan koleksi bahan pustaka yang berbagai

macam jenis dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca.

Menurut Yusuf (2007, 9) “koleksi perpustakaan adalah sejumlah bahan

atau sumber-sumber atau informasi, baik berupa buku atau pun bahan bukan buku

yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah”.

Sedangkan menurut Darmono (2001, 48) “koleksi perpustakaan adalah

(22)

Badan standardisasi nasional Mengeluarkan SNI 7329:2009 untuk perpustakaan sekolah, “Koleksi perpustakaan sekolah adalah semua materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali dan didayagunakan bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pembelajaran”.

Definisi di atas dapat di simpulakan bahwa koleksi perpustakaan bahan

ataupun buku perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali

dan didayagunakan dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan

Jenis koleksi perpustakaan sekolah terdiri dari bahan buku dan bahan

nonbuku. Bahan buku umumnya terbuat dari kertas sebagai media rekam

informasi. Bahan ini lebih praktis, luwes, dan dapat dibawa ke mana-mana. Minat

baca siswa bergantung kepada koleksi yang memadai ynag dimiliki oleh

perpustakaan. Koleksi bukan hanya buku, tetapi bahan-bahan elektronik juga

termasuk ke dalam koleksi perpustakaan.

Menurut Yulia (2010, 3-10) menyatakan bahwa ada empat jenis koleksi

perpustakaan yaitu:

1. Karya cetak

Kerya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam

bentuk cetak, seperti:

a. Buku

b. Terbitan Berseri

2. Karya noncetak

karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang di tuangkan tidak

dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkkan dalam

bentuk lain seperti:

a. Rekaman suara

b. Gambar hidup dan rekaman video

(23)

3. Karya dalam bentuk mikro

Bentuk mikro adalah suatu istilah yang di gunakan untuk menujukan

semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak tepat

dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang

dinamakan mikroreader. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering

menjadi koleksi perpustakaan yaitu:

a. Mikrofilm

b. Mikrofis

c. Microopaque

4. Karya Dalam Bentuk Elektronik

Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan

ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc.

Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer,

CD-ROM.player, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Yusuf (2007, 9-24) “jenis koleksi yang diperlukan

untuk suatu perpustakaan sekolah bisa dikelompokkan ke dalam kategori buku”.

Adapun koleksi yang diperlukan di perpustakaan sekolah adalah:

1. Koleksi Buku

Pada perpustakaan sekolah pembagian buku lebih baik disesuaikan

dengan jenis buku yang sudah dikenal selama ini, yaitu buku-buku

yang berdasarkan jenis materi buku yang bersangkutan, buku-buku

non fiksi dan buku-buku fiksi

a. Buku Non-Fiksi

Buku non-fiksi, buku yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan

alam dan kebudayaan sekitar kita. Buku-buku non-fiksi ini banyak

sekali jenisnya baik dilihat dari segi bentuk penyajian maupun

penyajian pola isinya. Berikut adalah contoh-contoh yang tergolong

kedalam buku-buku non-fiksi:

(24)

3. Buku penunjang

4. Buku referensi

1. Kamus

2. Buku tahunan

2. Koleksi Bahan Bukan Buku

Bahan atau koleksi yang masih termasuk ke dalam beberapa kategori

yaitu:

a. Terbitan berkala

b. Brosur

c. Gunting surat kabar

d. Gambar dan lukisan

e. Globe

f. Koleksi bahan bukan buku lainnya

3. Koleksi Audiovisual

Koleksi perpustakaan yang dibutuhkan atas hasil teknologi elektronik

bukan bahan hasil dari cetakan dari kertas. Berasal dari bahan-bahan

konvensional. Film suara, kaset video, tape recorder, slide suara, dan

sebagainya.

Dari beberapa pendapat diatas, ketiga-tiga jenis koleksi perpustakaan

meliputi koleksi tercetak, sangat sesuai bagi pengguna untuk meningkatkan minat

baca siswa di sekolah.

2.3 Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi buku merupakan kegiatan atau aktivitas pengguna

menggunakan buku untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2003, 711) yang menyebutkan bahwa pemanfaatan

mengandung arti yaitu proses, cara dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk

(25)

Faktor internal meliputi:

1. Kebutuhan

Yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi.

2. Motif

Motif merupakan sesuatu yang melingkupi semua pengerak, alasan

atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

3. Minat

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

Faktor eksternal meliputi:

1. Kelengkapan koleksi

Banyaknya koleksi di perpustakaan yang dapat dimanfaatkan

informasinya oleh pengguna.

2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna

Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dapat dilihat

melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberi layanan.

3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan manfaat koleksi diperpustakaan

yang digunakan untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu faktor

internal dan faktor external sangat berpengaruh bagi pengguna buku.

2.4 Minat Baca

2.4.1 Pengertian Minat Baca

Minat membaca adalah kemauan dan keinginan seseorang untuk

mengenali huruf dan dapat menangkap makna dari tulisan tersebut. Pengertian

minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan

perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan

seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri.

(26)

minat baca terkadang unsur keinginan, perhatian, kesadaran dan rasa senang untuk membaca.

Minat baca menurut Rahmi (2008, 28) “Keinginan yang kuat disertai

usaha-usaha seseorang untuk membaca. Minat baca yang besar diwujudkan dalam

kesediaan untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas

kesadarannya sediri”.

Sedangkan menurut Siregar (2008) menyatakan bahwa “minat baca adalah keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap bacaan. Minat baca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan karena minat baca adalah suatu keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan bukan keterampilan bawaan”.

Dari definisi diatas minat baca merupakan perasaan senang seseorang

terhadap bacaan yang dapat dipupuk, di bina dan dikembangkan. Minat baca akan

terwujud bila ada kesedaran, keinginan, perhatian dan rasa senang untuk

membaca.

2.4.2 Tujuan Pembinaan Minat Baca

Pembinaan minat baca akan lebih baik bila dipupuk dari kecil saat anak

baru mulai membaca, karena melalui membaca, seseorang akan memperoleh

informasi dan pengetahuan yang berguna untuk dirinya sendiri.

Menurut kama (2002, 12) tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi

menjadi dua yaitu :

1. Tujuan Umum

Tujuan Umum pembinaan minat baca adalah untuk menciptakan

masyarakat membaca (reading society), menuju masyarakat belajar

(learning society) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas sebagai

subjek pembangunan nasional menuju masyarakat madani.

2. Tujuan Khusus

(27)

menyediakan berbagai jenis koleksi yang terjangkau sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

c. Menurut Cahyono pembangunan.

d. Menggerakkan dan menumbuhkan kebangkitan minat baca untuk

semua lapisan masyarakat.

Mengusahakan (2014,9) Pembinaan minat baca adalah sebagai berikut:

1. Menumbuhkan kebiasaan membaca pada seseorang, sehingga

menimbulkan rasa ingin membaca setiap saat.

2. Mewujudkkan suatu sistem penumbuhan dan pengembangan nilai

ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Mengembangkan masyarakat baca (reading society) lewat

pelayanan masyarakat.

4. Meningkatkan pembinaan minat merupakan salah satu tujuan

perpustakaan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.

Dari beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa tujuan

pembinaan minat baca adalah untuk mengembangkan masyarakat membaca dan

mewujudkan sistem menumbuh kembangkan minat baca dengan menyediakan

koleksi yang bervariasi.

2.4.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Faktor – faktor yang mempengaruhi minat baca seseorang dapat dalakukan

dengan beberapa cara, diantaranya:

a. Dimulai sejak usia anak – anak atau dini.

b. Dilakukan secara terus menerus.

c. Tersedia bahan bacaan yang mencukupi.

d. Ditanamkan suatu kebiasaan.

e. Lingkungan yang mendukung.

f. Adanya suatu kebutuhan.

(28)

Ada empat faktor yang mempengaruhi minat baca menurut laboratorium

dan Arnold seperti yang dikutip Rahim (2005) adalah:

a. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis mencangkup kesehatan fisik, pertimbangan

neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi

yang tidak menguntungkan bagi anak untuk belajar.

b. Faktor intelektual

Intelegensi itu sendiri menurut Henmon ( dalam Azwar. 1996) terdiri

atas dua macam faktor, yaitu : kemampuan untuk memperoleh

pengetahuan dan pengetahuan yang telah diperoleh.

c. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan itu mencangkup menjadi dua bagian:

1. Faktor latar belakang dan pengalaman individu ramah lingkungan

dapat membentuk pribadi, sikap, nilai dan kemampuan bahasa

individu.

2. Faktor sosial ekonomi

Faktor sosial ekonomi, orang tua, dan lingkungan tetangga

merupakan faktor yang membentuk lingkungan rumah individu.

d. Faktor psikologis

Faktor psikologis mencakup beberapa faktor, diantaranya sebagai

berikut:

a. Motivasi

Motivasi adalah kunci dalam membaca. Kunci motivasi itu

sederhana, tetapi tidak mudah untuk mencapainya. Kuncinya

adalah guru harus mendemontrasikan kepada siswa / individu

praktik pengajaran dengan minat dan pengalaman individu.

b. Kematangan sosial, ekonomi emosi, dan penyesuaian diri individu

(29)

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui

gambaran umum minat baca adalah faktor fisiologis, faktor intelektual, faktor

lingkungan seperti latar belakang dan pengalaman individu.

Kebiasaan membaca yang dimulai sejak usia anak-anak, dilakukan secara

terus menerus sehingga bisa menjadi sebuah kebiasaan dengan didukung oleh

koleksi yang memadai, lingkungan yang baik, dan tersedianya fasilitas teknologi

informasi.

2.4.4 Faktor Pendukung Minat Baca

Minat baca seseorang tidak akan tumbuh tanpa dukungan oleh berbagai

faktor. Seperti yang dikemukakan Sutarno (2006,29) faktor pendudukng minat

baca seseorang adalah :

1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan

informasi.

2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai dalam arti tersedianya bahan

bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.

3. Keadaan lingkungan sosial yang lebih kondusif, maksudnya adanya

iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.

4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu terutama yang aktual.

5. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.

Menurut Mudjito (2001, 99 – 100) faktor pendukung minat baca yaitu:

1. Adanya lembaga–lembaga pendidikan dari dasar sampai dengan

tinggkat tinggi tempat membina dan mengembangkan minat baca anak

didik secara berhasil.

2. Adanya berbagai jenis perpustakaan di setiap kota dan wilayah.

3. Adanya lembaga–lembaga media massa yang senantiasa ikut

mendorong minat baca dari berbagai lapisan masyarakat melalui

(30)

4. Adanya penerbitan yang memiliki semangat pengabdian dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menerbitkan buku-buku yang

bermutu.

2.4.5 Faktor Penghambat Minat Baca

Masalah minat baca perlu dilihat menyeluruh. Masalah minat baca ini

tidak dapat terdiri sendiri, banyak faktor yang mempengaruhinya. Pendapat

tersebut dinyatakan oleh Bunata yang dikutip oleh Saleh (2006,45) yaitu sebagai

berikut:

a. Faktor lingkungan keluarga dalam hal ini, misalnya kebiasaan

keluarga membaca di lingkungan rumah.

b. Faktor pendidikan dan kurikulum sekolah yang kurang kondusif.

c. Faktor infrastruktur dalam masyarakat yang kurang mendukung

peningkatan minat baca masyarakat.

d. Faktor keberadaan dan keterjangkauan bahan bacaan

Sedangkan menurut Mudjito (2001, 104) faktor – faktor penghambat minat

baca yaitu:

a. Derasnya arus liburan melalui peralatan pandang dengar, misalnya

Televisi dan radio, karena masyarakat lebih senang mendengar dan

melihat dari pada membaca.

b. Orang lebih senang membajak karya orang lain dari pada membaca

banyak buku dalam mengungkapkan pandangannya melalui tulisan.

c. Kurangnya penghargaan yang memadai dan adil terhadap kegiatan.

d. Kurang meningkatkan mutu perpustakaan, baik dalam hak koleksi

maupun dalam sistem pelayanan.

e. Tingkat pendapatan masyarakat yang relatif rendah

f. Lingkungan keluarga, misalnya kurangnya keteladanan orang tua

(31)

2.4.6 Upaya peningkatan Minat Baca

Rendah minat baca dikalangan siswa di pengaruhi oleh beberapa faktor

yang dijelaskan diatas. Menurut Sutarno (2006, 292) memberikan masukan dalam

hal upaya meningkatkan minat baca siswa antara lain:

a. Memperbaiki sistem belajar mengajar disekolah.

b. Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan di

sekolah.

c. Mengadakan lomba karya ilmiah bagi siswa

d. Membentuk klub bagi pecinta buku.

e. Membuat program buku murah.

f. Melaksanakan budaya baca buku di kelas.

g. Menghidupkan pers sekolah.

Sedangkan menurut Wahyudi (2007, 1) agar dapat berperan bagi pengguna

jasa perpustakaan perlu melakukan berbagai upaya peningkatan dan

pengembangan minat baca, antara lain:

1. Mencerminkan eksistensi dan keberadaan perpustakaan adalah koleksi

dan layanan.

2. Koleksi perpustakaan perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

pemakaiannya agar dapat berfungsi efektif dalam mendukung

keberhasilan pendidikan.

Bedasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, maka dapat diketahui

bahwa upaya peningkatan minat baca pihak sekolah berperan penting dalam

memperbaiki sistem belajar mengajar di sekolah serta memperbaiki sarana dan

prasarana perpustakaan sekolah dengan menyediakan koleksi dan layanan yang

baik yang berorientasi pada kepuasan pemakai untuk mendukung keberhasilan

pendidikan.

(32)

baca anak merupakan kewajiban orang tua yang harus dipenuhi. Kebiasaan

membaca dapat meningkat kualitas sumber daya manusia karena membaca sangat

penting dalam proses belajar sehingga membaca menjadi sesuatu yang sangat

dibutuhkan.

Dalam buku Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2002, 18) dan

kebiasaan membaca terdiri dari empat komponen, yaitu:

1. Koleksi

2. Selera

3. Minat baca

4. Kebiasaan membaca

Keempat komponen tersebut menunjukan bahwa ada komponen yang

saling berkaitan. Hal itu terlihat dari timbulnya selera membaca karena adanya

faktor koleksi yang beragam dan bervariasi. Keragaman dan variasi koleksi akan

menimbulkan hasrat atau minat untuk membaca, selanjutnya minat baca akan

menghasilkan kebiasaan membaca.

Sedangkan menurut Sutarno (2006, 261) proses terjadinya minat dan

kebiasaan membaca adalah:

1. Adanya dasar pengertian bahwa membaca itu perlu.

2. Terpupuknya suatu kegemaran dan kesenangan.

3. Terbentuknya suatu kebiasaan membaca.

4. Terbentuknya suatu kondisi dimana membaca merupakan suatu

kebutuhan.

5. Tersedianya sumber bacaaan yang memadai.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa

proses terjadinya minat dan kebiasaan membaca yaitu adanya kesadaran bahwa

membaca itu perlu. Sehingga terpupuknya kegemaran dan kesenangan untuk

membaca. Kebiasaan membaca tidak bisa berkembang tanpa adanya koleksi yang

(33)

2.4.8 Motivasi Membaca

Motivasi membaca merupakan dorongan seseorang untuk meningkatkan

minat untuk membaca. Dengan adanya motivasi maka akan tinggi pula minat baca

seseorang sehingga dapat menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan

yang telah dibacanya.

Menurut Santrock (2008, 510) “Motivasi adalah proses yang memberi

semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi

adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama”.

Sedangkan menurut Mudjito (2001, 86) hal-hal yang dapat menimbulkan

motivasi internal diantaranya adalah:

a. Adanya kebutuhan

Karena adanya kebutuhan maka seseorang didorong untuk membaca.

b. Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri

Apabila seseorang mengetahui hasil-hasil atau prestasi sendiri dari

membaca, maka ia akan terdorong untuk membaca lebih banyak lagi.

c. Adanya aspirasi atau cita-cita

Cita-cita itu akan menjadi lebih banyak, ia dapat mencapai cita-citanya

dengan kemauan. Dengan kemauan belajar yang keras, ia akan

terdorong untuk membaca lebih banyak pula.

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi eksternal adalah:

a. Hadiah

Hadiah adalah alat yang representatif dan bersifat positif. Hadiah telah

menjadikan seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu lebih giat

lagi.

b. Hukum

Hukum dapat juga menjadi alat motivasi menggiatkan seseorang untuk

membaca.

c. Persaingan merupakan dorongan untuk memperoleh kedudukan atau

(34)

seseorang. Motivasi internal yang berasal dari dalam diri seseorang dan motivasi

eksternal yang berasal dari luar seseorang sangat mempengaruhi pembinaan minat

(35)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang berfungsi menghimpun,

mengelola, dan menyebarluaskan informasi, baik berupa tercetak maupun

elektronik yang berguna untuk memberikan ruang kepada siswa untuk minat

membaca. Keberadaan perpustakaan sangat penting dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Ini adalah hal yang wajar, karena perpustakaan adalah

tempat yang berhubungan langsung dengan berbagai jenis bahan bacaan. Semua

bahan bacaan perpustakaan bukan hanya sekedar untuk disimpan saja, tapi juga

harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengguna perpustkaan.

Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan sekolah. Perpustkaan

sekolah merupakan perpustakaan yang berada dalam lingkungan sekolah,

penggunanya adalah siswa dimana perpustakaan itu berada. Koleksi perpustakaan

sekolah yaitu koleksi yang dimiliki perpustakaan sekolah sebagai penunjang

proses belajar mengajar di sekolah. Koleksi perpustakaan sekolah merupakan

salah satu bagian terpenting pada perpustakaan. Koleksi perpustakaan bukan saja

tergantung banyaknya jumlah buku namun juga harus ditinjau dari kebutuhan

pemakainya. Tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan adalah untuk memenuhi

kebutuhan pengguna, yang dapat mempengaruhi pengguna dalam meningkatkan

minat baca. Tanpa adanya minat baca, perpustakaan tidak akan berfungsi secara

optimal.

Minat baca akan muncul apabila terdapat koleksi perpustakaan yang baik

dengan tingkat kebutuhan pengguna. Koleksi dan minat baca adalah suatu hal

yang berkaitan. Karena dengan adanya koleksi diperpustkaan maka minat baca

siswa akan bertambah. Apabila perpustakaan menyediakan koleksi dalam jumlah

yang besar dan menarik tentu akan membuat siswa tertarik untuk berkunjung ke

perpustakaan. Para siswa dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk

(36)

Perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan mempunyai peran penting

dalam memenuhi kebutuhan informasi dalam kegiatan belajar-mengajar di

sekolah.Perpustakaan harus menyediakan koleksi buku pelajaran, atau buku-buku

yang bermutu dengan kebutuhan informasi siswa.

Apabila perpustakaan dapat berfungsi dan diberdayakan dengan optimal

maka siswa pasti juga akan berdaya, lebih cerdas, lebih humoris, lebih

berwawasan dan lebih berkemampuan. Kondisi seperti ini berarti pula akan

meningkatkan mutu pendidikan.

Minat baca Siswa Dharma Pancasila Medan penting untuk ditekerjakan.

Berdasarkan observasi awal yang di lakukan oleh peneliti diperpustakaan SMA

Dharma Pancasila Medan diperoleh data jumlah kunjungan siswa yang bertujuan

untuk membaca sekitar 10 orang dalam sehari. Kunjungan siswa masuh sedikit

dibandingkan dengan jumlah siswa. Ini menunjukan bahwa minat baca atau

keinginan untuk membaca siswa masih kurang. Berdasarkan observasi awal juga,

peneliti melakukan wawancara pada beberapa pengguna yang mengunjungi

perpustakaan. Hasil yang diperoleh berupa pernyataan yaitu mereka

memanfaatkan koleksi perpustakaan hanya bila diberi tugas oleh guru, dan jika

ditanyakan tentang minat baca, sebagian besar menjawab enggan untuk membaca.

Mengenai rendahnya keinginan mereka untuk membaca, maka perpustakaan harus

mampu memberikan daya tarik siswa untuk minat baca, ini merupakan masalah

yang perlu diperhatikan oleh pihak perpustakaan, karena perpustakaan

mempunyai peran yang sangat penting dalam membina dan meningkatkan minat

baca siswa di SMA Dharma Pancasila Medan.

Dari penjelasan di atas, peneliti ingin mengetahui apakah ketersediaan

koleksi yang ada di perpustakaan dapat mempengaruhi minat baca siswa. Untuk

mengetahui lebih lanjut tentang hal tersebut maka peneliti ingin melakukan

penelitian mengenai “Gambaran Umum Minat Baca Siswa Pada SMA Dharma

(37)

1.2Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah:

1) Untuk mengetahui secara langsung keadaan minat baca para siswa

SMA Dharma Pancasila Medan.

2) Untuk memenuhi persyaratan penulisan kertas karya pada Program

Studi Diploma III Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

1.3Ruang Lingkup

Dalam penulisan kertas karya yang dikemukakan di atas, maka ruang

lingkup dari penulisan ini meliputi segala aspek yang berhubungan dengan minat

baca siswa, ruangan perpustakaan, dan koleksi.

1.4Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan kertas karya ini pengumpulan data dilakukan dengan

cara:

1) Studi keperpustakawan(Library Studies), penulis membaca literatur yang berhubungan dengan judul kertas karya ini.

2) Studi lapangan (Field Research), penulis mengadakan pengamatan langsung pada siswa/siswi SMA Dharma Pancasila Medan untuk

mendapatkan informasi tentang minat baca para siswa/siswi sesuai

(38)

GAMBARAN UMUM MINAT BACA PADA SISWA SMA DHARMA PANCASILA MEDAN

KERTAS KARYA

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Studi Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Ilmu

Perpustakaan dan Informasi

OLEH :

NUR BALQIS NIM. 122201030

(39)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : Gambaran Umum Minat Baca Pada Siswa SMA Dharma Pancasila Medan

Oleh : NUR BALQIS

Nim : 122201030

Dosen Pembimbing : Abdul Hafiz Harahap, S.Sos.,M.I.Kom

NIP : 19750910200604 1 001

Tanda Tangan :

Tanggal :

Dosen Pembaca : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd

NIP : 1957407198603 2 001

Tanda Tangan :

(40)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : Gambaran Umum Minat Baca Pada Siswa SMA Dharma Pancasila Medan

Oleh : NUR BALQIS

Nim : 122201030

DEPARTEMEN STUDI D-3 PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua Prodi : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd

NIP : 1957407198603 2 001

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS ILMU DBUDAYA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A.

(41)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulisan panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulisan sehingga dapat

menyelesaikan kertas karya yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Minat Baca Siswa Sekolah SMA Dharma Pancasila untuk memenuhi salah satu

syarakat menyelesaikan kurikulum Diploma III Perpustakaan pada Program Studi

Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulisan menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dalam kesempurnaan.

Oleh karena itu, dengan senang hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari

berbagai pihak untuk kesempurnaannya.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimah kasih yang

sebesar-besarnya kepada.

1) Bapak Dr.Drs. Syahron Lubis, M.A, selaku dekan fakultas ilbu budaya

universitas sumatera utara

2) Ibu Dra. Zalina zainuddin, M.Pd, selaku ketua program setudi

perpustakaan

3) Bapak Abdul Hafiz Harahap, S.Sos.,M.I.Kom. Selaku dosen pembimbing

penulisan kertas karya.

4) Ibu Dra. Zaslina Zainuddin,M.Pd. Selaku dosen pembaca kertas karya

5) Ibu Dra. Zaslina Zainuddin,M.Pd. Dosen wali penulis dan seluruh setap

pengajar program studi perpustakaan.

6) Ibu holida, selaku perpustakawan SMA Dharma Pancasila yang telah

membantu penulis dan memberikan bahan-bahan yang sesuai dengan judul

kertas karya penulis.

7) Almarhum ayah dan umi, serta abang dan adik yang telah memberikan

(42)

9) Terima kasih kepada teman-teman saya yang telah mensupot saya untuk

menyelesaikan kertas karya ini.

Akhir kata, semoga kertas karya ini bermanfaat terutama bagi para siswa SMA

Dharma Pancasila dimasa yang akan datang. Semoga Allah SWT senantiasa

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Medan, agustus 2015

Penulisan

(43)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 3

1.3 Ruang Lingkup ... 3

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

2.1 Perpustakaan Sekolah... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakan Sekolah ... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 6

2.2 Koleksi Perpustakan ... 7

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan ... 7

2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 8

2.3 Pemanfaatan Koleksi ... 10

2.4 Minat Baca ... 11

2.4.1 Pengertian Minat Baca ... 11

2.4.2 Tujuan Pembinaan Minat Baca ... 12

2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca ... 13

2.4.4 Faktor Pendukung Minat Baca ... 15

2.4.5 Faktor Penghambat Minat Baca ... 16

2.4.6 Upaya Peningkatan Minat Baca ... 17

2.4.7 Prosen Minat dan Kebiasaan Membaca ... 17

2.4.8 Motivasi Membaca ... 19

BAB III GAMBARAN UMUM MINAT BACA PADA SISWA SMA DHARMA PANCASILA MEDAN ... 21

3.1 Sejarah Singkat Sekolah SMA Dharma Pancasila ... 21

3.2 Sejarah Singkat Perpustakaan SMA Dharma Pancasila ... 22

3.2.1 Visi dan Misi Perpustakaan ... 23

3.2.2 Tujuan Perpustakaan ... 23

3.3 Gedung dan Koleksi SMA Dharma Pancasila ... 24

3.3.1 Gedung SMA Dharma Pancasila ... 24

3.3.2 Koleksi Buku Perpustakaan ... 24

3.4 Pemanfaatan Koleksi ... 25

3.5 Minat Baca Siswa SMA Dharma Pancasila ... 27

3.5.1 Faktor Fisiologis ... 28

3.5.2 Faktor Intelektual ... 28

(44)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

4.1 Kesimpulan ... 30

4.2 Saran ... 31

Referensi

Dokumen terkait

Skala ukur Independen (Bebas) yaitu Obesitas pada remaja SMA Dharma Pancasila Kelurahan Selayang Medan Kegemukan atau berat badan yang berlebihan pada remaja akibat dari

Kebanyakkan siswa laki-laki SMA Dharma Pancasila Medan kelas XI tahun 2011 yang tidak merokok mempunyai pengetahuan yang baik terhadap rokok, yaitu sebesar 65.9% dan semua perokok

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan penyelenggaraan perpustakaan sekolah yang meliputi promosi perpustakaan, kolaborasi guru

Ketersediaan koleksi merupakan salah satu aspek yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan minat baca di samping aspek–aspek yang lain (Aa Kosasih, 2009 : 1).. Perpustakaan SMA 2

Siswa yang berada di tahun kesebelas menunjukkan gangguan tidur dan durasi tidur yang kurang, sedangkan pada siswa yang berada di tahun kedua belas menunjukkan gangguan

Ketiga, siswa merasa tidak mempunyai waktu yang cukup untuk membaca, karena buku bacaan hanya tersedia di perpustakaan saat berada di sekolah.Penelitian ini bertujuan untuk

Dari semua faktor yang dapat mempengaruhi minat baca yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti fasilitas perpustakaan di Sekolah Menengah Kejuruan Diponegoro

Perpustakaan merupakan gudangnya ilmu dan informasi bacaan, baik yang berkaitan dengan dunia pendidikan maupun pengetahuan umum sehingga keberadaan perpustakaan di lingkungan