LAMPIRAN 5 JENIS PERINGATAN BERGAMBAR
Gambar kanker mulut
Gambar orang merokok dengan asap yang membentuk tengkorak
Gambar orang merokok dengan anak di dekatnya
KUESIONER
ANALISA PENGARUH PENCANTUMAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA BUNGKUS ROKOK TERHADAP SIKAP REMAJA DI KOTA MEDAN
TAHUN 2016
Koesioner
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan pernyataan
2. Isilah kolom jawaban yang masih kosong
3. Berikan penilaian anda terhadap setiap pertanyaan dan pernyatan di bawah
ini dengan cara memberikan tanda silang (X) untuk setiap jawaban.
4. Keterangan :
“PERMENKES NO.28 TAHUN 2013 ADALAH PERATURAN YANG BERISIKAN TENTANG PENCANTUMAN PERINGATAN DALAM BENTUK GAMBAR, YANG MEWAJIBKAN PERUSAHAAN ROKOK UNTUK MENCANTUMKAN PERINGATAN BERGAMBAR TERSEBUT
PADA KEMASAN ROKOK”
PROFIL RESPONDEN 4. Jenis kelamin
...
Apakah anda merokok? PERTANYAAN KHUSUS
a. Ya
101
No. Pertanyaan STS TS N S SS
Komunikasi Visual Resiko Merokok
(Symbolic Action)
1. Gambar orang merokok dengan latar
belakang tengkorak menunjukkan
bahwa berbahaya dan beresiko pada
kematian
2. Gambar seorang lelaki merokok di
dekat anak-anak untuk menunjukkan
tindakan yang salah dan beresiko bagi
kesehatan anak
3. Pencantuman foto penyakit kanker
mulut, kanker tenggorokan dan
kanker paru-paru pada kemasan rokok
bertujuan untuk menunjukkan
penyakit tersebut dapat diderita oleh
orang yang mengkonsumsi rokok
4. Pencantuman peringatan bergambar
bahaya merokok pada kemasan rokok
sebesar 40% dari ukuran kemasan
adalah agar dapat dilihat dengan jelas
oleh Audien.
(Human Intervention)
1. Peringatan bergambar pada kemasan
rokok dibuat berdasarkan Permenkes
No. 28 tahun 2013 untuk menekan
resiko rokok pada masyarakat
2. Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat
untuk meningkatkan kualitas
(Presence of an Audience)
1. Peringatan bergambar resiko akibat
merokok ditujukan untuk seluruh
masyarakat
2. Peringatan bergambar resiko akibat
merokok ditujukan konsumen rokok
No. Pertanyaan STS TS N S SS
Variabel Sikap Kognitif
1. Anda mengetahui bahwa visual pada
bungkus rokok dapat diderita apabila
mengisap rokok dalam jangka panjang
2. Anda paham bahwa merokok dapat
menyebabkan kanker paru-paru
(Sesuai pesan visual pada bungkus
rokok)
3. Anda paham bahwa merokok dapat
menyebabkan kanker mulut (Sesuai
pesan visual pada bungkus rokok)
4. Anda paham bahwa merokok dapat
menyebabkan kanker tenggorokan
(Sesuai pesan visual pada bungkus
rokok)
5. Anda paham bahwa merokok dapat
menyebabkan kematian (Sesuai pesan
visual pada bungkus rokok)
6. Anda paham bahwa merokok dapat
membahayakan kesehatan anak-anak
(Sesuai pesan visual pada bungkus
rokok)
103
pada kemasan rokok disebabkan
karena mengkonsumsi rokok
Variabel Sikap Afektif
1. Anda tidak suka dengan pesan
peringatan rokok versi gambar
penyakit
2. Anda merasa takut melihat pesan
peringatan rokok dengan gambar
penyakit
3. Anda merasa tidak nyaman melihat
pesan peringatan rokok versi gambar
penyakit
Variabel Sikap Konatif
1. Pesan Visual (gambar) pada bungkus
rokok membuat saya tidak ingin
merokok
2. Pesan Visual (gambar) pada bungkus
rokok membuat saya ingin berhenti
merokok maupun mencoba merokok
3. Pesan Visual (gambar) pada bungkus
rokok membuat saya ingin
mengurangi konsumsi rokok
4. Pesan Visual (gambar) pada bungkus
rokok membuat saya tidak ingin
113
Frequencies
Statistics apakah anda merokok?
N Valid 93
Missing 0
apakah anda merokok?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative pada kemasan rokok
bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh
orang yang 40% dari ukuran kemasan adalah
Gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Netral 6 6.5 6.5 6.5
Setuju 39 41.9 41.9 48.4
sangat setuju 48 51.6 51.6 100.0
Total 93 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh orang
yang mengkonsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1
netral 6 6.5 6.5 7.5
setuju 47 50.5 50.5 58.1
sangat setuju 39 41.9 41.9 100.0
Total 93 100.0 100.0
Pencantuman peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh Audien.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1
Peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
115
Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 5 5.4 5.4 5.4
netral 6 6.5 6.5 11.8
setuju 39 41.9 41.9 53.8
sangat setuju 43 46.2 46.2 100.0
Total 93 100.0 100.0
Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid netral 3 3.2 3.2 3.2
setuju 43 46.2 46.2 49.5
sangat setuju 47 50.5 50.5 100.0
Total 93 100.0 100.0
Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2
Presence of an Audience
N Valid 93 93 93
Missing 0 0 0
Frequency Table
Symbolic Action
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid buruk 3 3.2 3.2 3.2
baik 90 96.8 96.8 100.0
Human Intervention
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid buruk 3 3.2 3.2 3.2
baik 90 96.8 96.8 100.0
Total 93 100.0 100.0
Presence of an Audience
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid baik 93 100.0 100.0 100.0
Sikap
Frequencies
Anda mengetahui bahwa visual pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
117
netral 4 4.3 4.3 5.4
setuju 41 44.1 44.1 49.5
sangat setuju 47 50.5 50.5 100.0
Total 93 100.0 100.0
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Anda percaya bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda tidak suka dengan pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
119
Anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun mencoba merokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid buruk 1 1.1 1.1 1.1
baik 92 98.9 98.9 100.0
121
Normal Parametersa,,b Mean 57.60 35.06
Std. Deviation 6.009 3.535
Most Extreme Differences Absolute .138 .134
Positive .103 .091
Negative -.138 -.134
Kolmogorov-Smirnov Z 1.326 1.296
Asymp. Sig. (2-tailed) .059 .070
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Correlations
Correlations
Symbolic Action
Human Intervention
Presence of an
Audience Sikap
Symbolic Action Pearson Correlation 1 .362** .578** .432**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 93 93 93 93
Human Intervention Pearson Correlation .362** 1 .426** .517**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 93 93 93 93
Presence of an Audience Pearson Correlation .578** .426** 1 .416**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 93 93 93 93
Sikap Pearson Correlation .432** .517** .416** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 93 93 93 93
Regression
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Presence of an
Audience, Human Intervention, Symbolic Actiona
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Human Intervention, Symbolic Action
a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Human Intervention, Symbolic Action
b. Dependent Variable: Sikap
Coefficientsa
Presence of an
Audience .649 .575 .124 1.129 .262 .611 1.636
123
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimens ion
Eigenvalu e
Condition Index
Variance Proportions
(Constant )
Symbolic Action
Human Intervention
Presence of an Audience
1 1 3.971 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .016 15.568 .06 .04 .98 .03
3 .008 21.826 .46 .00 .01 .71
4 .005 29.249 .47 .96 .00 .26
Frequencies
Statistics apakah anda merokok?
N Valid 78
Missing 0
apakah anda merokok?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 78 100.0 100.0 100.0
Frequencies
Frequency Table
Gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 1 1.3 1.3 1.3
setuju 11 14.1 14.1 15.4
sangat setuju 66 84.6 84.6 100.0
Total 78 100.0 100.0
Gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 1 1.3 1.3 1.3
setuju 7 9.0 9.0 10.3
sangat setuju 70 89.7 89.7 100.0
125
Pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat
diderita oleh orang yang mengkonsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Pencantuman peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh
Audien.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 6 7.7 7.7 7.7
setuju 30 38.5 38.5 46.2
Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
presence of an audien
N Valid 78 78 78
127
Frequency Table
symbolic action
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 78 100.0 100.0 100.0
human intervention
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 78 100.0 100.0 100.0
presence of an audien
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 78 100.0 100.0 100.0
Frequency Table
Anda mengetahui bahwa visual pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 4 5.1 5.1 5.1
setuju 18 23.1 23.1 28.2
129
Anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda percaya bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda tidak suka dengan pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun mencoba merokok
Frequency Percent Valid Percent
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Buruk 3 3.8 3.8 3.8
Baik 75 96.2 96.2 100.0
NPar Tests
Normal Parametersa,,b Mean 56.35 37.31
Std. Deviation 6.809 2.446
Most Extreme Differences Absolute .134 .150
Positive .101 .135
Negative -.134 -.150
Kolmogorov-Smirnov Z 1.187 1.324
Asymp. Sig. (2-tailed) .119 .060
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Correlations
Presence of an
Audience Sikap
Symbolic
Sikap Pearson
Correlation
.240* .170 .606** 1
Sig. (2-tailed) .034 .136 .000
N 78 78 78 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
133
Regression
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Presence of an
Audience, Symbolic Actiona
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .610a .372 .356 5.465
a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Symbolic Action
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1329.672 2 664.836 22.260 .000a
Residual 2239.982 75 29.866
Total 3569.654 77
a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Symbolic Action b. Dependent Variable: Sikap
Coefficientsa
Presence of an Audience
4.255 .694 .648 6.133 .000 .749 1.335
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Symbolic Action
Presence of an Audience
1 1 2.991 1.000 .00 .00 .00
2 .007 21.048 .19 .04 .89
3 .002 37.775 .81 .96 .11
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T. Y.2011. Rokok dan Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta:UI Press
Armstrong, M. (1990). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia.
Azwar, Saifuddin. 1998. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Choiri. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Gambar Penyakit Akibat Merokok Yang Terdapat Dalam Kemasan Rokok Dengan Perilaku Merokok Masyarakat Di Kelurahan Purwosari. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Danusantoso, H. (1991). Rokok dan Perokok. Jakarta: Aksara
TCSC-IAKMI (2010) Fakta Tembakau permasalahannya di Indonesia Tahun 2010. Jakarta : TCSC-IAKMI
Fuad, Khairul, (2013). Pengaruh Pengetahuan Kepala Sekolah Tentang Rokok dan Kawasan Tanpa Rokok Terhadap Dukungan Penerapan Wilayah Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah SD, SLTP, Dan SLTA Di Kota Langsa Tahun 2012. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat-USU.
Grafiyana, G.A.2015. Pengaruh Persepsi Label Peringatan Bergambar Pada Kemasan Rokok Terhadap Minat Merokok Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Skripsi Fakultas Psikologi-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Global Youth Tobacco Survey. 2009. WHO. Factsheet Indonesia (Diakses Maret 2016)
Global Youth Tobacco Survey. 2014. WHO. Factsheet Indonesia (Diakses Maret 2016)
Gunarsa, Singgih, D. (2003). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia
Jaya, Muhammad, (2012). Pembunuh berbahaya itu bernama rokok.Yogyakarta: Riz’ma
Kartono, K 2010. Patologi Sosial II: Kenakalan Remaja. Cet 9. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Kemenkes RI. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) 2013.
Komasari, D. & Helmi, AF. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada Press
Kompas.com. (2014).Remaja Merokok Karena Terpengaruh Iklan Diakses maret 2016 (Online)
Kusmiran, Eny (2012).Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.Jakarta: Salemba Medika
Laporan Keuangan per kuartal Gudang Garam Tbk. – online.akses April 2016.
Laporan Keuangan per kuartal Sampoerna Tbk. – online.akses 13 maret
Levy, M.R. (1984). Life and Health. New York : Random House
Madani, Muhlis.(2011). Dimensi Interaksi Aktor Dalam Proses Perumusan Kebijakan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu
Mar’at, Prof. Dr. 1984. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung : Ghalia Indonesia
Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Pada Remaj
Notoatmodjo, Soekidjo.,dr.,Prof. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 41 Tahun 2013 Tentang Pengawasan Produk Tembakau Yang Beredar, Pencantuman Peringatan Kesehatan Dalam Iklan dan Kemasan Produk Tembakau dan Promosi. Jakarta
Peraturan Pemerintah No 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.Jakarta
Permenkes Nomor 40 Tahun 2013 Tentang Peta Jalan (Road Map) Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan. Jakarta
Permenkes Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan Dan Informasi Kesehatan Pada Kemasan Produk Tembakau.Jakarta
Poerwadarminta, W.J.S. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Ritonga, Jamiluddin. 2005. Tipologi Pesan Persuasif. PT Indeks
Satiti, Alfi. 2009. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta : DATAMEDIA.
Sears, dkk. 1994. Psikologi Sosial. Jilid 2 Edisi Kelima (terjemahan Michael Adryanto). Jakarta: Erlangga
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang : PT. Gramedia
Smith, Ken et al. (ed). 2005. Handbook of Visual Communication : Theory. Methods, and Media. NewJersey : Lawrence Erlbaum Associates
Sugiyono, dr. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Suleiman, Amir Hamzah (1985). Media Audio-Visual untuk pengajaran, penerangan dan penyuluhan. Jakarta : PT. Gramedia
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.Jakarta
Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah & Retribusi Daerah. Jakarta
WHO 2013. Who Report on The Global Tobacco Epidemic, 2013, Geneva: Who Press.
Wicaksono, Benny (2013). Perbedaan Kenakalan Remaja Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua. Naskah Publikasi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Zulkarnain, Febrian. 2015. Pengaruh Label Visual Resiko Merokok Terhadap
Sikap Pelajar (Survey pada pelajar SMK Negeri 2 Yogyakarta Jurusan
Teknik Mesin).Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora-Universitas Islam
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Adapun yang dimaksud
dengan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2008)
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian di
Kota Medan dengan alasan bahwa Kota Medan merupakan ibukota provinsi
Sumatera Utara dan Kota medan merupakan kota besar ke 3 di Indonesia. Hal ini
dapat menunjukkan bahwa proporsi perokok juga cukup tinggi. Maka dari itu
penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Penelitian ini mengambil tempat di SMA
Swasta Mulia dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan. Pemilihan sekolah
tersebut dilandasi akan latar belakang sosial ekonomi pelajar pada masing-masing
sekolah tersebut. Adapun waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Juni tahun
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelajar yaitu pelajar kelas X
dan XI di SMA Swasta Mulia dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan. Untuk
kelas XII tidak diikutsertakan karena pada saat penelitian, pelajar kelas XII telah
lulus sekolah.
a. SMA Swasta Mulia Medan
Jumlah pelajar kelas X dan XI adalah 93 orang. Dengan pembagiannya
dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1 Jumlah Pelajar SMA Swasta Mulia Medan
Kelas X XI Total
IPA IPS
45 24 24 93
b. SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
Jumlah pelajar kelas X dan XI adalah 353 orang. Dengan pembagiannya
dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Jumlah Pelajar SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
Kelas X XI Total
IPA IPS
173 112 68 353
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan rumus :
n = �
1+�(�2)
n= Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = derajat ketepatan yang diinginkan (sebesar = 0,1)
a. SMA Swasta Mulia Medan
Jumlah populasi yang kurang dari 100 maka seluruh murid kelas X dan XI
kan dijadikan sebagai sampel yaitu berjumlah 93 orang.
b. SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
n = �
1+�(�2)
Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel di sekolah Muhammadiyah
2 Medan yaitu:
n = 353
1+353(0,12)
n = 353
1+3,53
n = 353
4,53
n = 77,924... digenapkan menjadi 78 orang.
Karena sampel bertingkat atau berstrata maka pengambilan sampelnya
juga harus bertingkat atau berstrata sehingga :
Jumlah sampel kelas X = 173
353
x
78 = 38,2 = 38 orang.Jumlah sampel kelas XI = 180
353 x 78 = 39,7 = 40 orang.
3.4Teknik pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu:
a. Data primer
Data primer ialah data yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh
responden. Kuesioner diadopsi dari skripsi Zulkarnain (2015) dengan
judul Pengaruh Label Visual Resiko Merokok Terhadap Sikap Pelajar.
Kuesioner menggunakan metode Likert dengan skala interval yaitu skor
1-5 dengan keterangan 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 =
Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju.
b. Data sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh dari SMA Swasta Mulia Medan
dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
3.5 Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Sugiyono, 2008). Variabel bebas pada penelitian ini adalah pencantuman
peringatan bergambar pada bungkus rokok. Adapun syarat-syarat objek
visual/gambar dapat dikatakan sebagai Visual Rhetoric ialah:
1. Symbolic Action (simbol sebagai penanda), yaitu sebuah kumpulan dari
tanda-tanda dimana tanda-tanda tersebut dapat terhubung dengan objek
2. Human Intervention (intervensi manusia), artinya adanya perlakuan dari
manusia seperti adanya penetapan untuk menjadikan suatu objek menjadi
visual rhetoric maupun pada proses interpretasi.
3. Presence of an audience (keberadaan sasaran), yaitu ditujukan untuk
audien, walaupun audien tersebut adalah pencipta objek tersebut.
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008). Variabel
terikat pada penelitian ini adalah sikap remaja di SMA Swasta Mulia Medan dan
SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan. Sikap remaja tersebut memiliki tiga
komponen yaitu:
1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.
(Komponen Kognisi)
2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.
(Komponen Afeksi)
3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave). (Komponen
Konatif)
3.6 Aspek Pengukuran
3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas
Variabel bebas (Independen) pencantuman peringatan bergambar pada
bungkus rokok yang terdiri dari tiga yaitu Symbolic action, human intervention
dan presence of an audien. Secara rinci skala pengukuran variabel bebas dapat
Tabel 3.3 Skala Pengukuran Variabel Bebas (Independen)
No. Variabel Jumlah Indikator
Kategori Jawaban Bobot Nilai 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju
1 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju
1 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju
1
3.6.2 Aspek Pengukuran Variabel Terikat
Variabel terikat (Dependen) sikap remaja yaitu terdiri dari komponen
kognitif, afektif dan konasi. Secara rinci skala pengukuran svariabel terikat dapat
dilihat pada table 3.4
Tabel 3.4 Skala Pengukuran Variabel Terikat (Dependen)
No. Variabel Jumlah Indikator
Kategori Jawaban Bobot Nilai 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju
3.7 Teknik Analisa Data
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier Berganda yaitu untuk
mengetahui pengaruh pencantuman peringatan bergambar terhadap sikap remaja
dengan α = 0,05
Rumus regresi linier berganda
Y = a + b1X1 + b2X2 + ...+bnXn
Keterangan :
Y = Nilai yang menguji pengaruh pencantuman peringatan bergambar terhadap
sikap remaja
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi,yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan dari pengaruh pencantuman peringatan bergambar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Letak Geografis Kota Medan
Kota Medan terlaetak diantara 2º.27’ – 2º.47’ Lintang Utara dan 98º.35’
98º.44’ Bujur Timur. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar atau 265,10 Km²
atau sama dengan 3,6 persen dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Secara administratif Kota Medan berbatasan dengan:
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Selat Malaka
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
Berdasarkan ketentuan perundang – undangan wilayah administrasi Kota
Medan dipimpin oleh Walikota/Wakil Walikota yang dipilih secara langsung.
Kota Medan saat ini terdiri dari 21 Kecamatan dengan 151 Kelurahan, yang
terbagi atas 2.001 lingkungan.
4.1.2 Demografi Kota Medan
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kota Medan Tahun 2011*) (Jiwa)
Sumber : BPS Kota Medan
4.2 Gambaran Lokasi Penelitian
4.2.1 SMA Swasta Mulia Medan
Yayasan pendidikan Mulia didirikan oleh bapak Drs. H. Achmad Effendi
Siregar. Beliau merupakan seorang Guru yang telah mengabdikan dirinya untuk
mencerdaskan anak-anak bangsa dalam bidang pendidikan sejak tamat SMA pada
tahun 1964. Yayasan pendidikan Mulia didirikan pada tanggal 2 februari 1986 Golongan
Umur
Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis
atas saran dan masukan dari rekan-rekan melalui rapat pembentukan badan
pendiri yayasan dengan hasil sebagai berikut:
Ketua : H. Mhd. Saleh Harahap
Wakil Ketua : Drs. A. Helmi Lubis
Sekretaris : H. Siregar
Bendahara : R. Mardiah
Sedangkan bapak Drs. H. Achmad Effendi Siregar ditetapkan menjadi
kepala sekolah. Sekarang Jabatan kepala sekolah dipegang oleh Ibu Dra. Roslili
Suriani, M.pd.
Yayasan pendidikan Mulia berlokasi di Jl. Kenanga sari No. 33 Tanjung
Sari Medan Kec. Medan Selayang. Dengan izin operasi No.
420/6274/Dikmenjur/2014 dengan akrediatasi B (Baik).
Tabel 4.2 Jumlah Kelas dan Siswa SMA Swasta Mulia Medan Tahun ajaran
2015/2016
4.2.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan berlokasi di Jl. Abd. Hakim No. 2
Tanjung Sari dengan No. Izin operasional : 420/16776 Dikmenjur/2015 dan No. Kelas/ Program Jumlah kelas Jumlah Siswa
L P Jumlah
1. X 2 38 7 45
2. XI / IPA 1 17 7 24
3. XI / IPS 1 19 5 24
4. XII / IPA 1 14 13 27
5. XII / IPS 1 22 10 32
dengan akreditasi A. Jabatan kepala sekolah dipegang oleh Bapak Taupik
Pasaribu, S.Ag.
Tabel 4.3 Jumlah seluruh Kelas dan siswa SMA Swasta Muhammadiyah 2 tahun ajaran 2015/2016
No. Kelas/ Program Jumlah kelas Jumlah Siswa
L P Jumlah
1. X 6 73 100 173
2. XI / IPA 3 48 64 112
3. XI / IPS 2 39 29 68
4. XII / IPA 3 44 52 96
5. XII / IPS 1 17 14 31
Jumlah 15 221 259 480
Namun dikarenakan peneliti melakukan penelitian pada bulan Juni maka
murid kelas XII tidak dihitung karena mereka telah lulus SMA sehingga hanya
murid kelas X dan XI saja yang menjadi populasi di SMA Swasta
Muhammadiyah 2 Medan.
4.3 Deskripsi Karakteristik Responden
4.3.1 SMA Swasta Mulia Medan
Responden pada penelitian merupakan murid dari SMA Mulia Medan
sehingga penjelasan karakteristik responden secara umum dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin dan kelas. Responden memiliki
rentangan usia rata-rata 15 tahun – 17 tahun. Pada SMA Mulia, responden
dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 74 responden (79,6%) dan jenis kelamin
perempuan sebanyak 19 responden (20,4%). Dan berdasarkan kelas, untuk kelas
X ada sebanyak 45 responden (48,4%) dan sebanyak 48 responden (51,6%) untuk
murid kelas XII telah lulus sehingga mereka sudah tidak masuk sekolah lagi.
Penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Responden SMA Mulia Medan
No. Karakteristik Responden Jumlah Responden Persentase
1.
Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa pelajar SMA Mulia yang
merokok ada sebanyak 9 pelajar (9,7%) dan yang tidak merokok ada sebanyak 84
pelajar (90,3%) dari total sampel yang berjumlah 93 pelajar (100%).
Tabel 4.5 Distribusi Pelajar Yang Merokok di SMA Mulia Medan
No. Merokok Frekuensi %
4.3.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
Responden pada penelitian merupakan murid dari SMA Muhammadiyah 2
tiga kelompok yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin dan kelas. Responden
memiliki rentangan usia rata-rata 15 tahun – 17 tahun. Pada SMA
Muhammadiyah 2 responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 25
responden (32,1%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 53 responden (67,9%).
Dan berdasarkan kelas, untuk kelas X ada sebanyak 38 responden (48,7%) dan
sebanyak 40 responden (51,3%) untuk kelas XI. Bagi murid kelas XII tidak
diikutkan dalam penelitian dikarenakan murid kelas XII telah lulus sehingga
mereka sudah tidak masuk sekolah lagi. Penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel
4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Responden SMA Muhammadiyah 2 Medan
No. Karakteristik Responden Jumlah Responden Persentase
1.
Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa semua sampel jumlah pelajar
SMA Muhammadiyah tidak merokok yaitu sebanyak 78 pelajar (100%).
Tabel 4.7 Distribusi pelajar yang merokok di SMA Muhammadiyah Medan
No. Merokok Frekuensi %
1. 2.
Ya Tidak
0 78
0 100
4.4 Pencantuman Peringatan Bergambar
Pencantuman peringatan bergambar memiliki 3 variabel yaitu Symbolic
Action (simbol sebagai penanda), Human Intervention (intervensi manusia) dan
Presence of an Audien (keberadaan sasaran). Ketiga varibel tersebut adalah variabel bebas yang akan diteliti pada 2 sekolah yang telah ditetapkan oleh peneliti. Symbolic Action (simbol sebagai penanda), yaitu sebuah kumpulan dari tanda-tanda dimana
tanda-tanda tersebut dapat terhubung dengan objek yang lain. Contohnya ialah
perubahan daun ketika masuk musim gugur terhubung dengan perubahan suhu
atau seperti adanya tanda stop/berhenti di jalan raya akan membuat pengendara
kendaraan berhenti. Human Intervention (intervensi manusia), artinya adanya
perlakuan dari manusia seperti adanya penetapan untuk menjadikan suatu objek
menjadi visual rhetoric maupun pada proses interpretasi. Presence of an audience
(keberadaan sasaran), yaitu ditujukan untuk audien, walaupun audien tersebut
adalah pencipta objek tersebut. (Smith, 2005)
4.4.1 SMA Swasta Mulia Medan
Pada variabel simbol sebagai penanda (Symbolic Action) terdapat 4
pertanyaan, yang kemudian diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 6
responden (6,5%) berpendapat Netral (N) terhadap gambar orang merokok dengan
latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko kematian,
responden (51,6%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 2 symbolic action
diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%) berpendapat tidak setuju (TS)
terhadap gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk menunjukkan
tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak, sebanyak 5 responden (5,4
%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 11 responden
(11,8%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 75 responden (80,6%) berpendapat
sangat setuju (SS).
Pertanyaan 3 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1
responden (1,1%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap pencantuman foto
penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan
rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh orang
yang mengkonsumsi rokok, sebanyak 6 responden (6,5 %) berpendapat Netral (N)
terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat setuju
(S) dan sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat sangat setuju (SS).
Pertanyaan 4 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden
(1,1%) berpendapat sangat tidak setuju (STS) terhadap pencantuman peringatan
bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran
kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh audien, sebanyak 1 responden
(1,1 %) berpendapat tidak setuju (TS), sebanyak 9 responden (9,7%) berpendapat
Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 40 responden (43,0%)
berpendapat setuju (S) dan sebanyak 42 responden (45,2%) berpendapat sangat
Pada pertanyaan 1 intervensi manusia (human intervention) memperoleh
jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat sangat tidak setuju
(STS) terhadap peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan
Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat,
sebanyak 3 responden (3,2 %) berpendapat tidak setuju (TS), sebanyak 10
responden (10,8%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut,
sebanyak 40 responden (43,0%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 39
responden (41,9%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 2 intervensi
manusia (human intervention) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 5 responden
(5,4%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap Permenkes No. 28 tahun 2013
dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, sebanyak 6 responden
(6,5%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 39
responden (41,9%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 43 responden (46,2%)
berpendapat sangat setuju (SS).
Pertanyaan 1 keberadaan sasaran (presence of an Audience) memperoleh
jawaban bahwa sebanyak 3 responden (3,2%) berpendapat Netral (N) terhadap
peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat,
sebanyak 43 responden (46,2%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan
tersebut dan sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat sangat setuju (SS).
Pertanyaan 2 keberadaan sasaran (presence of an Audience) memperoleh jawaban
bahwa sebanyak 2 responden (2,2%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap
peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok,
tersebut, sebanyak 44 responden (47,3%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 39
responden (41,9%) berpendapat sangat setuju (SS). Jawaban yang diberikan
responden untuk variabel pencantuman peringatan bergambar diatas sesuai Tabel
4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Pertanyaan Pencantuman Peringatan
Bergambar di SMA Swasta Mulia Medan
No Pencantuman
Peringatan Bergambar
STS TS N S SS
N % N % n % n % n %
Simbol sebagai penanda (Symbolic Action)
1. Gambar orang
dan beresiko pada
kematian
0 0 0 0 6 6,5 39 41,9 48 51,6
2. Gambar seorang
lelaki merokok di
dekat anak-anak
untuk
menunjukkan
tindakan yang salah
dan beresiko bagi
kesehatan anak
0 0 2 2,2 5 5,4 11 11,8 75 80,6
3. Pencantuman foto
mulut, kanker
tenggorokan dan
kanker paru-paru
pada kemasan
rokok bertujuan
untuk
menunjukkan
penyakit tersebut
dapat diderita oleh
orang yang
mengkonsumsi
rokok
4. Pencantuman
peringatan
bergambar bahaya
merokok pada
kemasan rokok
sebesar 40% dari
ukuran kemasan
adalah agar dapat
dilihat dengan jelas
oleh Audien.
1 1,1 1 1,1 9 9,7 40 43,0 42 45,2
Intervensi manusia (Human Intervention)
1. Peringatan
bergambar pada
kemasan rokok
dibuat berdasarkan
Permenkes No. 28
tahun 2013 untuk
menekan resiko
1 1,1 3 3,2 10 10,
rokok pada
masyarakat
2. Permenkes No. 28
tahun 2013 dibuat
untuk
meningkatkan
kualitas kesehatan
masyarakat
0 0 5 5,4 6 6,5 39 41,9 43 46,2
Keberadaan Sasaran (Presence of an Audience)
1. Peringatan
bergambar resiko
akibat merokok
ditujukan untuk
seluruh masyarakat
0 0 0 0 3 3,2 43 46,2 47 50,5
2. Peringatan
bergambar resiko
akibat merokok
ditujukan
konsumen rokok
0 0 2 2,2 8 8,6 44 47,3 39 41,9
Berdasarkan hasil penelitian, dari 93 responden (100%) yang berkategori
buruk terhadap variabel symbolic action sejumlah 3 responden (3,2%) dan sisanya
yaitu sebanyak 90 responden (96,8%) berkategori baik. Pada variabel human
intervention yang berkategori buruk sebanyak 3 responden (3,2%) dan sisanya
yaitu 90 responden (96,8%). Dan untuk variabel presence of an audience yang
berkategori baik sebanyak 93 responden (100%). Jawaban diatas sesuai dengan
Tabel 4.9 Distribusi Berdasarkan Kategori Pencantuman Peringatan Bergambar SMA Swasta Mulia Medan
No. Pencantuman Peringatan Bergambar Jumlah %
1.
Presence of an audience
1. Buruk
4.4.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
Pada variabel simbol sebagai penanda (Symbolic Action) terdapat 4
pertanyaan, yang kemudian diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 1
responden (1,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “gambar orang
merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan
beresiko kematian”, sebanyak 11 responden (14,1%) berpendapat Setuju (S) dan
sebanyak 66 responden (84,6%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 2
symbolic action diperoleh jawaban bahwa 1 responden (1,3%) berpendapat Netral
(N) terhadap pertanyaan “gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak
untuk menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak”,
sebanyak 7 responden (9,0%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 70 responden
Pertanyaan 3 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1
responden (1,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan “pencantuman foto
penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan
rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh orang
yang mengkonsumsi rokok”, sebanyak 15 responden (19,2%) berpendapat Setuju
(S) dan sebanyak 62 responden (79,5%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 4 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 2 responden
(2,6%) berpendapat Tidak Setuju (TS) terhadap pernyataan “pencantuman
peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari
ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh audien”, sebanyak 2
responden (2,6 %) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak
17 responden (21,8%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 57 responden (73,1%)
berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pada pertanyaan 1 intervensi manusia (human intervention) memperoleh
jawaban bahwa sebanyak 5 responden (6,4%) berpendapat Netral (N) terhadap
pernyataan “peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan
Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat”,
sebanyak 27 responden (34,6%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 46
responden (59,0%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 2 intervensi
manusia (human intervention) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 6 responden
(7,7%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan “Permenkes No. 28 tahun
responden (38,5%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak
42 responden (53,8%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 1 keberadaan sasaran (presence of an Audience) memperoleh
jawaban bahwa sebanyak 3 responden (3,8%) berpendapat Netral (N) terhadap
pernyataan “peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh
masyarakat”, sebanyak 24 responden (30,8%) berpendapat Setuju (S) terhadap
pernyataan tersebut dan sebanyak 51 responden (65,4%) berpendapat Sangat
Setuju (S). Pertanyaan 2 keberadaan sasaran (presence of an Audience)
memperoleh jawaban bahwa sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral
(N) terhadap pernyataan “peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan
konsumen rokok”, sebanyak 27 responden (34,6%) berpendapat Setuju (S)
terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 47 responden (60,3%) berpendapat Sangat
Setuju (SS). Jawaban yang diberikan responden untuk variabel pencantuman
peringatan bergambar diatas sesuai Tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban pertanyaan Pencantuman Peringatan
Bergambar di SMA Muhammadiyah 2 Medan
No Pencantuman
Peringatan Bergambar
STS TS N S SS
n % N % N % N % n %
Simbol sebagai penanda (Symbolic Action)
1. Gambar orang
merokok dengan
latar belakang
tengkorak
menunjukkan
bahwa berbahaya
dan beresiko pada
kematian
2. Gambar seorang
lelaki merokok di
dekat anak-anak
untuk
menunjukkan
tindakan yang salah
dan beresiko bagi
kesehatan anak
0 0 0 0 1 1,3 7 9,0 70 89,7
3. Pencantuman foto
penyakit kanker
dapat diderita oleh
orang yang
mengkonsumsi
rokok
0 0 0 0 1 1,3 15 19,2 62 79,5
4. Pencantuman
peringatan
bergambar bahaya
merokok pada
kemasan rokok
sebesar 40% dari
ukuran kemasan
adalah agar dapat
dilihat dengan jelas
oleh Audien.
Intervensi manusia (Human Intervention)
1. Peringatan
bergambar pada
kemasan rokok
dibuat berdasarkan
Permenkes No. 28
tahun 2013 untuk
menekan resiko
rokok pada
masyarakat
0 0 0 0 5 6,4 27 34,6 46 59,0
2. Permenkes No. 28
tahun 2013 dibuat
untuk
meningkatkan
kualitas kesehatan
masyarakat
0 0 0 0 6 7,7 30 38,5 42 53,8
Keberadaan Sasaran (Presence of an Audience)
ditujukan
konsumen rokok
Berdasarkan hasil penelitian, dari 78 responden (100%) yang berkategori
buruk terhadap variabel symbolic action, variabel human intervention dan
presence of an audience tidak ada, ketiga variabel berkategori baik 100%.
Tabel 4.11 Distribusi Berdasarkan Kategori Pencantuman Peringatan Bergambar SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
No. Pencantuman Peringatan Bergambar Jumlah %
1.
Presence of an audience
1. Buruk
4.5 Sikap Remaja
Pada variabel sikap terdapat 3 bagian yaitu kognitif, afektif dan konatif
dimana total sebanyak 14 pertanyaan. Kognisi merupakan kepercayaan
(keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek. Afeksi merupakan kehidupan
emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. Konatif adalah
4.5.1 SMA Swasta Mulia Medan
Pada variabel sikap kognitif terdapat 7 pertanyaan, yang kemudian
diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 4 responden (4,3%) berpendapat
Tidak Setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda mengetahui bahwa visual pada
bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang”
sebanyak 11 responden (11,8%) berpendapat netral (N), sebanyak 37 responden
(39,8%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat
sangat setuju (SS). Pertanyaan 2 kognitif diperoleh jawaban bahwa 4 responden
(4,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok
dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)”,
sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 42
responden (45,2%) berpendapat Sangat Setuju (SS) terhadap pernyataan tersebut.
Pertanyaan 3 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden
(1,1%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa
merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus
rokok)”, sebanyak 4 responden (4,3 %) berpendapat netral (N), sebanyak 41
responden (44,1%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut dan
sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 4
kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat
tidak setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat
menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)”,
(45,2%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 45
responden (48,4%) berpendapat sangat setuju (SS).
Pada pertanyaan 5 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1
responden (1,1%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda paham
bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus
rokok), sebanyak 6 responden (6,5%) berpendapat Netral (N), sebanyak 38
responden (40,9%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 48 responden (51,6%)
berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 6 kognitif memperoleh jawaban
bahwa sebanyak 4 responden (4,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan
“anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai
pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 37 responden (39,8%) berpendapat
Setuju (S) dan sebanyak 52 responden (55,9%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 7 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 2 responden
(2,2%) berpendapat Tidak Setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda percaya bahwa
gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok,
sebanyak 9 responden (9,7%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan
tersebut, sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 41
responden (44,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 8 afektif
memperoleh jawaban bahwa sebanyak 10 responden (10,8%) berpendapat Sangat
Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda tidak suka dengan pesan
peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 10 responden (10,8%)
berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 31 responden (33,3%) berpendapat
berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 8 responden (8,6%) berpendapat Sangat
Setuju (SS). Pertanyaan 9 afektif diperoleh jawaban bahwa 4 responden (4,3%)
berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda merasa takut
melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit”, sebanyak 4 responden
(4,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 29 responden (31,2%)
berpendapat Netral (N), sebanyak 42 responden (45,2%) berpendapat Setuju (S)
dan sebanyak 14 responden (15,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 10 afektif diperoleh jawaban bahwa 4 responden (4,3%)
berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda merasa tidak
nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 5
responden (5,4%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 38 responden (40,9%)
berpendapat Netral (N), sebanyak 38 responden (40,9%) berpendapat Setuju (S)
dan sebanyak 8 responden (8,6%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 11
konatif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%) berpendapat Sangat Tidak
Setuju (STS) terhadap pertanyaan “pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok
membuat saya tidak ingin merokok”, sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat
Tidak Setuju (TS), sebanyak 14 responden (15,1%) berpendapat Netral (N),
sebanyak 32 responden (34,4%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 44
responden (47,3%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 12 afektif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%)
berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual
(gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun
sebanyak 32 responden (34,4%) berpendapat Netral (N), sebanyak 17 responden
(18,3%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat
Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 13 konatif diperoleh jawaban bahwa 3 responden
(3,2%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan
Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi
rokok”, sebanyak 13 responden (14,0%) berpendapat Netral (N), sebanyak 38
responden (40,9%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 39 responden (41,9%)
berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 14 konatif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%)
berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual
(gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok”,
sebanyak 2 responden (2,2%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 15
responden (16,1%) berpendapat Netral (N), sebanyak 35 responden (37,6%)
berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat Sangat
Setuju (SS). Jawaban yang diberikan responden untuk variabel sikapdiatas sesuai
Tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Pertanyaan Sikap Remaja di SMA
Swasta Mulia Medan
No Sikap STS TS N S SS
n % N % n % n % N %
Variabel Sikap Kognitif 1. Anda mengetahui
bahwa visual
pada bungkus
5. Anda paham
bahwa merokok
dapat
menyebabkan
kematian (Sesuai
pesan visual pada
bungkus rokok)
pesan visual pada
bungkus rokok)
konsumsi rokok
14. Pesan Visual
(gambar) pada
bungkus rokok
membuat saya
tidak ingin
membeli produk
rokok
2 2,2 2 2,2 15 16,1 35 37,6 39 41,9
Berdasarkan hasil penelitian, dari 93 responden (100%) yang berkategori
buruk terhadap variabel sikap sejumlah 1 responden (1,1%) dan sisanya yaitu
sebanyak 92 responden (98,9%) berkategori baik.
Tabel 4.13 Distribusi berdasarkan kategori sikap SMA Swasta Mulia
Medan
No. Kategori Sikap Jumlah %
1. Buruk 1 1,1
2. Baik 92 98,9
Jumlah 93 100,0
4.5.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan
Pada variabel sikap kognitif terdapat 7 pertanyaan, yang kemudian
diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 1 responden (1,3%) berpendapat
Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda mengetahui bahwa visual
pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka
panjang” sebanyak 6 responden (7,7%) berpendapat Netral (N), sebanyak 30
berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 2 kognitif diperoleh jawaban bahwa 1
responden (1,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda
paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual
pada bungkus rokok)”, sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N),
sebanyak 30 responden (38,5%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 43
responden (55,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS) terhadap pernyataan tersebut.
Pertanyaan 3 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden
(1,3%) berpendapat Sangat tidak setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda paham
bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada
bungkus rokok)”, sebanyak 3 responden (3,8 %) berpendapat Netral (N),
sebanyak 25 responden (32,1%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan
tersebut dan sebanyak 49 responden (62,8%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 4 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 4 responden (5,1%)
berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat
menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)”,
sebanyak 30 responden (38,5%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan
tersebut, sebanyak 44 responden (56,4%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pada pertanyaan 5 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1
responden (1,3%) berpendapat Sangat tidak setuju (STS) terhadap pertanyaan
“anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual
pada bungkus rokok)”, sebanyak 1 responden (1,3%) berpendapat Tidak Setuju
(TS), sebanyak 5 responden (6,4%) berpendapat Netral (N), sebanyak 24
berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 6 kognitif memperoleh jawaban
bahwa sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan
“anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai
pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 18 responden (23,1%) berpendapat
Setuju (S) dan sebanyak 56 responden (71,8%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 7 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden
(1,3%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda
percaya bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena
mengkonsumsi rokok”, sebanyak 2 responden (2,6%) berpendapat Tidak Setuju
(TS), sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan
tersebut, sebanyak 17 responden (21,8%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 54
responden (69,2%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 8 afektif
memperoleh jawaban bahwa sebanyak 32 responden (41,0%) berpendapat Sangat
Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda tidak suka dengan pesan
peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 18 responden (23,1%)
berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 16 responden (20,5%) berpendapat
Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 12 responden (15,4%)
berpendapat Setuju (S). Pertanyaan 9 afektif diperoleh jawaban bahwa 16
responden (20,5%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan
“anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit”,
sebanyak 9 responden (11,5%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 21
berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 12 responden (15,4%) berpendapat Sangat
Setuju (SS).
Pertanyaan 10 afektif diperoleh jawaban bahwa 19 responden (24,4%)
berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda merasa tidak
nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 21
responden (26,9%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 21 responden
(26,9%) berpendapat Netral (N), sebanyak 12 responden (15,4%) berpendapat
Setuju (S) dan sebanyak 5 responden (6,4%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 11 konatif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,6%) berpendapat
Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “pesan Visual (gambar) pada
bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok”, sebanyak 5 responden
(6,4%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 12 responden (15,4%)
berpendapat Netral (N), sebanyak 24 responden (30,8%) berpendapat Setuju (S)
dan sebanyak 35 responden (44,9%) berpendapat Sangat Setuju (SS).
Pertanyaan 12 afektif diperoleh jawaban bahwa 1 responden (1,3%)
berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual
(gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun
mencoba merokok”, sebanyak 1 responden (1,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS),
sebanyak 15 responden (19,2%) berpendapat Netral (N), sebanyak 20 responden
(25,6%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 41 responden (52,6%) berpendapat
Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 13 konatif diperoleh jawaban bahwa 1 responden
(1,3%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan
rokok”, sebanyak 2 responden (2,6%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak
11 responden (14,1%) berpendapat Netral (N), sebanyak 24 responden (30,8%)
berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 40 responden (51,3%) berpendapat Sangat
Setuju (SS).
Pertanyaan 14 konatif diperoleh jawaban bahwa 1 responden (1,3%)
berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual
(gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok”,
sebanyak 2 responden (2,6%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 8
responden (10,3%) berpendapat Netral (N), sebanyak 21 responden (26,9%)
berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 46 responden (59,0%) berpendapat Sangat
Setuju (SS). Jawaban yang diberikan responden untuk variabel sikapdiatas sesuai
Tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14 Distribusi Berdasarkan Jawaban Sikap SMA Swasta
Muhammadiyah 2
No Sikap STS TS N S SS
n % N % n % N % N %
Variabel Sikap Kognitif
1. Anda mengetahui bahwa
visual pada bungkus rokok
dapat diderita apabila
mengisap rokok dalam
jangka panjang
1 1,3 0 0 6 7,7 30 38,5 41 52,6
2. Anda paham bahwa
merokok dapat
menyebabkan kanker
paru-paru (Sesuai pesan visual