• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pengaruh Pencantuman Peringatan Bergambar Pada Bungkus Rokok Terhadap Sikap Remaja di Kota Medan Tahun 2016 (Studi di SMA Swasta Mulia Medan dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Pengaruh Pencantuman Peringatan Bergambar Pada Bungkus Rokok Terhadap Sikap Remaja di Kota Medan Tahun 2016 (Studi di SMA Swasta Mulia Medan dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan)"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 5 JENIS PERINGATAN BERGAMBAR

Gambar kanker mulut

Gambar orang merokok dengan asap yang membentuk tengkorak

(2)

Gambar orang merokok dengan anak di dekatnya

(3)

KUESIONER

ANALISA PENGARUH PENCANTUMAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA BUNGKUS ROKOK TERHADAP SIKAP REMAJA DI KOTA MEDAN

TAHUN 2016

Koesioner

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan pernyataan

2. Isilah kolom jawaban yang masih kosong

3. Berikan penilaian anda terhadap setiap pertanyaan dan pernyatan di bawah

ini dengan cara memberikan tanda silang (X) untuk setiap jawaban.

4. Keterangan :

“PERMENKES NO.28 TAHUN 2013 ADALAH PERATURAN YANG BERISIKAN TENTANG PENCANTUMAN PERINGATAN DALAM BENTUK GAMBAR, YANG MEWAJIBKAN PERUSAHAAN ROKOK UNTUK MENCANTUMKAN PERINGATAN BERGAMBAR TERSEBUT

PADA KEMASAN ROKOK”

PROFIL RESPONDEN 4. Jenis kelamin

...

Apakah anda merokok? PERTANYAAN KHUSUS

a. Ya

(4)

101

No. Pertanyaan STS TS N S SS

Komunikasi Visual Resiko Merokok

(Symbolic Action)

1. Gambar orang merokok dengan latar

belakang tengkorak menunjukkan

bahwa berbahaya dan beresiko pada

kematian

2. Gambar seorang lelaki merokok di

dekat anak-anak untuk menunjukkan

tindakan yang salah dan beresiko bagi

kesehatan anak

3. Pencantuman foto penyakit kanker

mulut, kanker tenggorokan dan

kanker paru-paru pada kemasan rokok

bertujuan untuk menunjukkan

penyakit tersebut dapat diderita oleh

orang yang mengkonsumsi rokok

4. Pencantuman peringatan bergambar

bahaya merokok pada kemasan rokok

sebesar 40% dari ukuran kemasan

adalah agar dapat dilihat dengan jelas

oleh Audien.

(Human Intervention)

1. Peringatan bergambar pada kemasan

rokok dibuat berdasarkan Permenkes

No. 28 tahun 2013 untuk menekan

resiko rokok pada masyarakat

2. Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat

untuk meningkatkan kualitas

(5)

(Presence of an Audience)

1. Peringatan bergambar resiko akibat

merokok ditujukan untuk seluruh

masyarakat

2. Peringatan bergambar resiko akibat

merokok ditujukan konsumen rokok

No. Pertanyaan STS TS N S SS

Variabel Sikap Kognitif

1. Anda mengetahui bahwa visual pada

bungkus rokok dapat diderita apabila

mengisap rokok dalam jangka panjang

2. Anda paham bahwa merokok dapat

menyebabkan kanker paru-paru

(Sesuai pesan visual pada bungkus

rokok)

3. Anda paham bahwa merokok dapat

menyebabkan kanker mulut (Sesuai

pesan visual pada bungkus rokok)

4. Anda paham bahwa merokok dapat

menyebabkan kanker tenggorokan

(Sesuai pesan visual pada bungkus

rokok)

5. Anda paham bahwa merokok dapat

menyebabkan kematian (Sesuai pesan

visual pada bungkus rokok)

6. Anda paham bahwa merokok dapat

membahayakan kesehatan anak-anak

(Sesuai pesan visual pada bungkus

rokok)

(6)

103

pada kemasan rokok disebabkan

karena mengkonsumsi rokok

Variabel Sikap Afektif

1. Anda tidak suka dengan pesan

peringatan rokok versi gambar

penyakit

2. Anda merasa takut melihat pesan

peringatan rokok dengan gambar

penyakit

3. Anda merasa tidak nyaman melihat

pesan peringatan rokok versi gambar

penyakit

Variabel Sikap Konatif

1. Pesan Visual (gambar) pada bungkus

rokok membuat saya tidak ingin

merokok

2. Pesan Visual (gambar) pada bungkus

rokok membuat saya ingin berhenti

merokok maupun mencoba merokok

3. Pesan Visual (gambar) pada bungkus

rokok membuat saya ingin

mengurangi konsumsi rokok

4. Pesan Visual (gambar) pada bungkus

rokok membuat saya tidak ingin

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

113

Frequencies

Statistics apakah anda merokok?

N Valid 93

Missing 0

apakah anda merokok?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative pada kemasan rokok

bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh

orang yang 40% dari ukuran kemasan adalah

Gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Netral 6 6.5 6.5 6.5

Setuju 39 41.9 41.9 48.4

sangat setuju 48 51.6 51.6 100.0

Total 93 100.0 100.0

(17)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh orang

yang mengkonsumsi rokok

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1

netral 6 6.5 6.5 7.5

setuju 47 50.5 50.5 58.1

sangat setuju 39 41.9 41.9 100.0

Total 93 100.0 100.0

Pencantuman peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh Audien.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1.1 1.1 1.1

Peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(18)

115

Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 5 5.4 5.4 5.4

netral 6 6.5 6.5 11.8

setuju 39 41.9 41.9 53.8

sangat setuju 43 46.2 46.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid netral 3 3.2 3.2 3.2

setuju 43 46.2 46.2 49.5

sangat setuju 47 50.5 50.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 2 2.2 2.2 2.2

Presence of an Audience

N Valid 93 93 93

Missing 0 0 0

Frequency Table

Symbolic Action

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid buruk 3 3.2 3.2 3.2

baik 90 96.8 96.8 100.0

(19)

Human Intervention

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid buruk 3 3.2 3.2 3.2

baik 90 96.8 96.8 100.0

Total 93 100.0 100.0

Presence of an Audience

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 93 100.0 100.0 100.0

Sikap

Frequencies

Anda mengetahui bahwa visual pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(20)

117

netral 4 4.3 4.3 5.4

setuju 41 44.1 44.1 49.5

sangat setuju 47 50.5 50.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

(21)

Anda percaya bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda tidak suka dengan pesan peringatan rokok versi gambar penyakit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit

Frequency Percent Valid Percent

(22)

119

Anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun mencoba merokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok

Frequency Percent Valid Percent

(23)

Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid buruk 1 1.1 1.1 1.1

baik 92 98.9 98.9 100.0

(24)

121

Normal Parametersa,,b Mean 57.60 35.06

Std. Deviation 6.009 3.535

Most Extreme Differences Absolute .138 .134

Positive .103 .091

Negative -.138 -.134

Kolmogorov-Smirnov Z 1.326 1.296

Asymp. Sig. (2-tailed) .059 .070

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Correlations

Correlations

Symbolic Action

Human Intervention

Presence of an

Audience Sikap

Symbolic Action Pearson Correlation 1 .362** .578** .432**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 93 93 93 93

Human Intervention Pearson Correlation .362** 1 .426** .517**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 93 93 93 93

Presence of an Audience Pearson Correlation .578** .426** 1 .416**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 93 93 93 93

Sikap Pearson Correlation .432** .517** .416** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 93 93 93 93

(25)

Regression

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Presence of an

Audience, Human Intervention, Symbolic Actiona

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summary

a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Human Intervention, Symbolic Action

a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Human Intervention, Symbolic Action

b. Dependent Variable: Sikap

Coefficientsa

Presence of an

Audience .649 .575 .124 1.129 .262 .611 1.636

(26)

123

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimens ion

Eigenvalu e

Condition Index

Variance Proportions

(Constant )

Symbolic Action

Human Intervention

Presence of an Audience

1 1 3.971 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .016 15.568 .06 .04 .98 .03

3 .008 21.826 .46 .00 .01 .71

4 .005 29.249 .47 .96 .00 .26

(27)

Frequencies

Statistics apakah anda merokok?

N Valid 78

Missing 0

apakah anda merokok?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 78 100.0 100.0 100.0

Frequencies

Frequency Table

Gambar orang merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko pada kematian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid netral 1 1.3 1.3 1.3

setuju 11 14.1 14.1 15.4

sangat setuju 66 84.6 84.6 100.0

Total 78 100.0 100.0

Gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid netral 1 1.3 1.3 1.3

setuju 7 9.0 9.0 10.3

sangat setuju 70 89.7 89.7 100.0

(28)

125

Pencantuman foto penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat

diderita oleh orang yang mengkonsumsi rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Pencantuman peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh

Audien.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid netral 6 7.7 7.7 7.7

setuju 30 38.5 38.5 46.2

(29)

Permenkes No. 28 tahun 2013 dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

presence of an audien

N Valid 78 78 78

(30)

127

Frequency Table

symbolic action

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 78 100.0 100.0 100.0

human intervention

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 78 100.0 100.0 100.0

presence of an audien

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 78 100.0 100.0 100.0

Frequency Table

Anda mengetahui bahwa visual pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

(31)

Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid netral 4 5.1 5.1 5.1

setuju 18 23.1 23.1 28.2

(32)

129

Anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda percaya bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda tidak suka dengan pesan peringatan rokok versi gambar penyakit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit

Frequency Percent Valid Percent

(33)

Anda merasa tidak nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun mencoba merokok

Frequency Percent Valid Percent

(34)

Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Buruk 3 3.8 3.8 3.8

Baik 75 96.2 96.2 100.0

(35)

NPar Tests

Normal Parametersa,,b Mean 56.35 37.31

Std. Deviation 6.809 2.446

Most Extreme Differences Absolute .134 .150

Positive .101 .135

Negative -.134 -.150

Kolmogorov-Smirnov Z 1.187 1.324

Asymp. Sig. (2-tailed) .119 .060

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Correlations

Presence of an

Audience Sikap

Symbolic

Sikap Pearson

Correlation

.240* .170 .606** 1

Sig. (2-tailed) .034 .136 .000

N 78 78 78 78

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(36)

133

Regression

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Presence of an

Audience, Symbolic Actiona

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .610a .372 .356 5.465

a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Symbolic Action

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1329.672 2 664.836 22.260 .000a

Residual 2239.982 75 29.866

Total 3569.654 77

a. Predictors: (Constant), Presence of an Audience, Symbolic Action b. Dependent Variable: Sikap

Coefficientsa

Presence of an Audience

4.255 .694 .648 6.133 .000 .749 1.335

(37)

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Symbolic Action

Presence of an Audience

1 1 2.991 1.000 .00 .00 .00

2 .007 21.048 .19 .04 .89

3 .002 37.775 .81 .96 .11

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T. Y.2011. Rokok dan Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta:UI Press

Armstrong, M. (1990). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia.

Azwar, Saifuddin. 1998. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Choiri. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Gambar Penyakit Akibat Merokok Yang Terdapat Dalam Kemasan Rokok Dengan Perilaku Merokok Masyarakat Di Kelurahan Purwosari. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan-Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Danusantoso, H. (1991). Rokok dan Perokok. Jakarta: Aksara

TCSC-IAKMI (2010) Fakta Tembakau permasalahannya di Indonesia Tahun 2010. Jakarta : TCSC-IAKMI

Fuad, Khairul, (2013). Pengaruh Pengetahuan Kepala Sekolah Tentang Rokok dan Kawasan Tanpa Rokok Terhadap Dukungan Penerapan Wilayah Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah SD, SLTP, Dan SLTA Di Kota Langsa Tahun 2012. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat-USU.

Grafiyana, G.A.2015. Pengaruh Persepsi Label Peringatan Bergambar Pada Kemasan Rokok Terhadap Minat Merokok Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Skripsi Fakultas Psikologi-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Global Youth Tobacco Survey. 2009. WHO. Factsheet Indonesia (Diakses Maret 2016)

Global Youth Tobacco Survey. 2014. WHO. Factsheet Indonesia (Diakses Maret 2016)

Gunarsa, Singgih, D. (2003). Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia

(39)

Jaya, Muhammad, (2012). Pembunuh berbahaya itu bernama rokok.Yogyakarta: Riz’ma

Kartono, K 2010. Patologi Sosial II: Kenakalan Remaja. Cet 9. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Kemenkes RI. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) 2013.

Komasari, D. & Helmi, AF. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada Press

Kompas.com. (2014).Remaja Merokok Karena Terpengaruh Iklan Diakses maret 2016 (Online)

Kusmiran, Eny (2012).Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.Jakarta: Salemba Medika

Laporan Keuangan per kuartal Gudang Garam Tbk. – online.akses April 2016.

Laporan Keuangan per kuartal Sampoerna Tbk. – online.akses 13 maret

Levy, M.R. (1984). Life and Health. New York : Random House

Madani, Muhlis.(2011). Dimensi Interaksi Aktor Dalam Proses Perumusan Kebijakan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Mar’at, Prof. Dr. 1984. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung : Ghalia Indonesia

Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Pada Remaj

Notoatmodjo, Soekidjo.,dr.,Prof. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta

(40)

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 41 Tahun 2013 Tentang Pengawasan Produk Tembakau Yang Beredar, Pencantuman Peringatan Kesehatan Dalam Iklan dan Kemasan Produk Tembakau dan Promosi. Jakarta

Peraturan Pemerintah No 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.Jakarta

Permenkes Nomor 40 Tahun 2013 Tentang Peta Jalan (Road Map) Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan. Jakarta

Permenkes Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan Dan Informasi Kesehatan Pada Kemasan Produk Tembakau.Jakarta

Poerwadarminta, W.J.S. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Ritonga, Jamiluddin. 2005. Tipologi Pesan Persuasif. PT Indeks

Satiti, Alfi. 2009. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta : DATAMEDIA.

Sears, dkk. 1994. Psikologi Sosial. Jilid 2 Edisi Kelima (terjemahan Michael Adryanto). Jakarta: Erlangga

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang : PT. Gramedia

Smith, Ken et al. (ed). 2005. Handbook of Visual Communication : Theory. Methods, and Media. NewJersey : Lawrence Erlbaum Associates

Sugiyono, dr. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suleiman, Amir Hamzah (1985). Media Audio-Visual untuk pengajaran, penerangan dan penyuluhan. Jakarta : PT. Gramedia

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.Jakarta

Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah & Retribusi Daerah. Jakarta

(41)

WHO 2013. Who Report on The Global Tobacco Epidemic, 2013, Geneva: Who Press.

Wicaksono, Benny (2013). Perbedaan Kenakalan Remaja Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua. Naskah Publikasi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Zulkarnain, Febrian. 2015. Pengaruh Label Visual Resiko Merokok Terhadap

Sikap Pelajar (Survey pada pelajar SMK Negeri 2 Yogyakarta Jurusan

Teknik Mesin).Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora-Universitas Islam

(42)

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Adapun yang dimaksud

dengan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sugiyono, 2008)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian di

Kota Medan dengan alasan bahwa Kota Medan merupakan ibukota provinsi

Sumatera Utara dan Kota medan merupakan kota besar ke 3 di Indonesia. Hal ini

dapat menunjukkan bahwa proporsi perokok juga cukup tinggi. Maka dari itu

penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Penelitian ini mengambil tempat di SMA

Swasta Mulia dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan. Pemilihan sekolah

tersebut dilandasi akan latar belakang sosial ekonomi pelajar pada masing-masing

sekolah tersebut. Adapun waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Juni tahun

(43)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelajar yaitu pelajar kelas X

dan XI di SMA Swasta Mulia dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan. Untuk

kelas XII tidak diikutsertakan karena pada saat penelitian, pelajar kelas XII telah

lulus sekolah.

a. SMA Swasta Mulia Medan

Jumlah pelajar kelas X dan XI adalah 93 orang. Dengan pembagiannya

dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut.

Tabel 3.1 Jumlah Pelajar SMA Swasta Mulia Medan

Kelas X XI Total

IPA IPS

45 24 24 93

b. SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan

Jumlah pelajar kelas X dan XI adalah 353 orang. Dengan pembagiannya

dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.2 Jumlah Pelajar SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan

Kelas X XI Total

IPA IPS

173 112 68 353

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan rumus :

n = �

1+�(�2)

(44)

n= Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

d = derajat ketepatan yang diinginkan (sebesar = 0,1)

a. SMA Swasta Mulia Medan

Jumlah populasi yang kurang dari 100 maka seluruh murid kelas X dan XI

kan dijadikan sebagai sampel yaitu berjumlah 93 orang.

b. SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan

n =

1+�(�2)

Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel di sekolah Muhammadiyah

2 Medan yaitu:

n = 353

1+353(0,12)

n = 353

1+3,53

n = 353

4,53

n = 77,924... digenapkan menjadi 78 orang.

Karena sampel bertingkat atau berstrata maka pengambilan sampelnya

juga harus bertingkat atau berstrata sehingga :

Jumlah sampel kelas X = 173

353

x

78 = 38,2 = 38 orang.

Jumlah sampel kelas XI = 180

353 x 78 = 39,7 = 40 orang.

(45)

3.4Teknik pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu:

a. Data primer

Data primer ialah data yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh

responden. Kuesioner diadopsi dari skripsi Zulkarnain (2015) dengan

judul Pengaruh Label Visual Resiko Merokok Terhadap Sikap Pelajar.

Kuesioner menggunakan metode Likert dengan skala interval yaitu skor

1-5 dengan keterangan 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 =

Netral, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju.

b. Data sekunder

Data sekunder ialah data yang diperoleh dari SMA Swasta Mulia Medan

dan SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

3.5 Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(Sugiyono, 2008). Variabel bebas pada penelitian ini adalah pencantuman

peringatan bergambar pada bungkus rokok. Adapun syarat-syarat objek

visual/gambar dapat dikatakan sebagai Visual Rhetoric ialah:

1. Symbolic Action (simbol sebagai penanda), yaitu sebuah kumpulan dari

tanda-tanda dimana tanda-tanda tersebut dapat terhubung dengan objek

(46)

2. Human Intervention (intervensi manusia), artinya adanya perlakuan dari

manusia seperti adanya penetapan untuk menjadikan suatu objek menjadi

visual rhetoric maupun pada proses interpretasi.

3. Presence of an audience (keberadaan sasaran), yaitu ditujukan untuk

audien, walaupun audien tersebut adalah pencipta objek tersebut.

3.5.2 Variabel Terikat

Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008). Variabel

terikat pada penelitian ini adalah sikap remaja di SMA Swasta Mulia Medan dan

SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan. Sikap remaja tersebut memiliki tiga

komponen yaitu:

1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.

(Komponen Kognisi)

2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.

(Komponen Afeksi)

3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave). (Komponen

Konatif)

3.6 Aspek Pengukuran

3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas

Variabel bebas (Independen) pencantuman peringatan bergambar pada

bungkus rokok yang terdiri dari tiga yaitu Symbolic action, human intervention

dan presence of an audien. Secara rinci skala pengukuran variabel bebas dapat

(47)

Tabel 3.3 Skala Pengukuran Variabel Bebas (Independen)

No. Variabel Jumlah Indikator

Kategori Jawaban Bobot Nilai 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju

1 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju

1 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju

1

3.6.2 Aspek Pengukuran Variabel Terikat

Variabel terikat (Dependen) sikap remaja yaitu terdiri dari komponen

kognitif, afektif dan konasi. Secara rinci skala pengukuran svariabel terikat dapat

dilihat pada table 3.4

Tabel 3.4 Skala Pengukuran Variabel Terikat (Dependen)

No. Variabel Jumlah Indikator

Kategori Jawaban Bobot Nilai 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju

(48)

3.7 Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier Berganda yaitu untuk

mengetahui pengaruh pencantuman peringatan bergambar terhadap sikap remaja

dengan α = 0,05

Rumus regresi linier berganda

Y = a + b1X1 + b2X2 + ...+bnXn

Keterangan :

Y = Nilai yang menguji pengaruh pencantuman peringatan bergambar terhadap

sikap remaja

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi,yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan dari pengaruh pencantuman peringatan bergambar.

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Geografis Kota Medan

Kota Medan terlaetak diantara 2º.27’ – 2º.47’ Lintang Utara dan 98º.35’

98º.44’ Bujur Timur. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar atau 265,10 Km²

atau sama dengan 3,6 persen dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Secara administratif Kota Medan berbatasan dengan:

- Sebelah Utara : berbatasan dengan Selat Malaka

- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

(50)

Berdasarkan ketentuan perundang – undangan wilayah administrasi Kota

Medan dipimpin oleh Walikota/Wakil Walikota yang dipilih secara langsung.

Kota Medan saat ini terdiri dari 21 Kecamatan dengan 151 Kelurahan, yang

terbagi atas 2.001 lingkungan.

4.1.2 Demografi Kota Medan

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kota Medan Tahun 2011*) (Jiwa)

Sumber : BPS Kota Medan

4.2 Gambaran Lokasi Penelitian

4.2.1 SMA Swasta Mulia Medan

Yayasan pendidikan Mulia didirikan oleh bapak Drs. H. Achmad Effendi

Siregar. Beliau merupakan seorang Guru yang telah mengabdikan dirinya untuk

mencerdaskan anak-anak bangsa dalam bidang pendidikan sejak tamat SMA pada

tahun 1964. Yayasan pendidikan Mulia didirikan pada tanggal 2 februari 1986 Golongan

Umur

Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis

(51)

atas saran dan masukan dari rekan-rekan melalui rapat pembentukan badan

pendiri yayasan dengan hasil sebagai berikut:

Ketua : H. Mhd. Saleh Harahap

Wakil Ketua : Drs. A. Helmi Lubis

Sekretaris : H. Siregar

Bendahara : R. Mardiah

Sedangkan bapak Drs. H. Achmad Effendi Siregar ditetapkan menjadi

kepala sekolah. Sekarang Jabatan kepala sekolah dipegang oleh Ibu Dra. Roslili

Suriani, M.pd.

Yayasan pendidikan Mulia berlokasi di Jl. Kenanga sari No. 33 Tanjung

Sari Medan Kec. Medan Selayang. Dengan izin operasi No.

420/6274/Dikmenjur/2014 dengan akrediatasi B (Baik).

Tabel 4.2 Jumlah Kelas dan Siswa SMA Swasta Mulia Medan Tahun ajaran

2015/2016

4.2.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan

SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan berlokasi di Jl. Abd. Hakim No. 2

Tanjung Sari dengan No. Izin operasional : 420/16776 Dikmenjur/2015 dan No. Kelas/ Program Jumlah kelas Jumlah Siswa

L P Jumlah

1. X 2 38 7 45

2. XI / IPA 1 17 7 24

3. XI / IPS 1 19 5 24

4. XII / IPA 1 14 13 27

5. XII / IPS 1 22 10 32

(52)

dengan akreditasi A. Jabatan kepala sekolah dipegang oleh Bapak Taupik

Pasaribu, S.Ag.

Tabel 4.3 Jumlah seluruh Kelas dan siswa SMA Swasta Muhammadiyah 2 tahun ajaran 2015/2016

No. Kelas/ Program Jumlah kelas Jumlah Siswa

L P Jumlah

1. X 6 73 100 173

2. XI / IPA 3 48 64 112

3. XI / IPS 2 39 29 68

4. XII / IPA 3 44 52 96

5. XII / IPS 1 17 14 31

Jumlah 15 221 259 480

Namun dikarenakan peneliti melakukan penelitian pada bulan Juni maka

murid kelas XII tidak dihitung karena mereka telah lulus SMA sehingga hanya

murid kelas X dan XI saja yang menjadi populasi di SMA Swasta

Muhammadiyah 2 Medan.

4.3 Deskripsi Karakteristik Responden

4.3.1 SMA Swasta Mulia Medan

Responden pada penelitian merupakan murid dari SMA Mulia Medan

sehingga penjelasan karakteristik responden secara umum dibagi menjadi tiga

kelompok yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin dan kelas. Responden memiliki

rentangan usia rata-rata 15 tahun – 17 tahun. Pada SMA Mulia, responden

dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 74 responden (79,6%) dan jenis kelamin

perempuan sebanyak 19 responden (20,4%). Dan berdasarkan kelas, untuk kelas

X ada sebanyak 45 responden (48,4%) dan sebanyak 48 responden (51,6%) untuk

(53)

murid kelas XII telah lulus sehingga mereka sudah tidak masuk sekolah lagi.

Penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Responden SMA Mulia Medan

No. Karakteristik Responden Jumlah Responden Persentase

1.

Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa pelajar SMA Mulia yang

merokok ada sebanyak 9 pelajar (9,7%) dan yang tidak merokok ada sebanyak 84

pelajar (90,3%) dari total sampel yang berjumlah 93 pelajar (100%).

Tabel 4.5 Distribusi Pelajar Yang Merokok di SMA Mulia Medan

No. Merokok Frekuensi %

4.3.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan

Responden pada penelitian merupakan murid dari SMA Muhammadiyah 2

(54)

tiga kelompok yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin dan kelas. Responden

memiliki rentangan usia rata-rata 15 tahun – 17 tahun. Pada SMA

Muhammadiyah 2 responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 25

responden (32,1%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 53 responden (67,9%).

Dan berdasarkan kelas, untuk kelas X ada sebanyak 38 responden (48,7%) dan

sebanyak 40 responden (51,3%) untuk kelas XI. Bagi murid kelas XII tidak

diikutkan dalam penelitian dikarenakan murid kelas XII telah lulus sehingga

mereka sudah tidak masuk sekolah lagi. Penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel

4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Responden SMA Muhammadiyah 2 Medan

No. Karakteristik Responden Jumlah Responden Persentase

1.

Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa semua sampel jumlah pelajar

SMA Muhammadiyah tidak merokok yaitu sebanyak 78 pelajar (100%).

(55)

Tabel 4.7 Distribusi pelajar yang merokok di SMA Muhammadiyah Medan

No. Merokok Frekuensi %

1. 2.

Ya Tidak

0 78

0 100

4.4 Pencantuman Peringatan Bergambar

Pencantuman peringatan bergambar memiliki 3 variabel yaitu Symbolic

Action (simbol sebagai penanda), Human Intervention (intervensi manusia) dan

Presence of an Audien (keberadaan sasaran). Ketiga varibel tersebut adalah variabel bebas yang akan diteliti pada 2 sekolah yang telah ditetapkan oleh peneliti. Symbolic Action (simbol sebagai penanda), yaitu sebuah kumpulan dari tanda-tanda dimana

tanda-tanda tersebut dapat terhubung dengan objek yang lain. Contohnya ialah

perubahan daun ketika masuk musim gugur terhubung dengan perubahan suhu

atau seperti adanya tanda stop/berhenti di jalan raya akan membuat pengendara

kendaraan berhenti. Human Intervention (intervensi manusia), artinya adanya

perlakuan dari manusia seperti adanya penetapan untuk menjadikan suatu objek

menjadi visual rhetoric maupun pada proses interpretasi. Presence of an audience

(keberadaan sasaran), yaitu ditujukan untuk audien, walaupun audien tersebut

adalah pencipta objek tersebut. (Smith, 2005)

4.4.1 SMA Swasta Mulia Medan

Pada variabel simbol sebagai penanda (Symbolic Action) terdapat 4

pertanyaan, yang kemudian diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 6

responden (6,5%) berpendapat Netral (N) terhadap gambar orang merokok dengan

latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan beresiko kematian,

(56)

responden (51,6%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 2 symbolic action

diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%) berpendapat tidak setuju (TS)

terhadap gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak untuk menunjukkan

tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak, sebanyak 5 responden (5,4

%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 11 responden

(11,8%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 75 responden (80,6%) berpendapat

sangat setuju (SS).

Pertanyaan 3 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1

responden (1,1%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap pencantuman foto

penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan

rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh orang

yang mengkonsumsi rokok, sebanyak 6 responden (6,5 %) berpendapat Netral (N)

terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat setuju

(S) dan sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat sangat setuju (SS).

Pertanyaan 4 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden

(1,1%) berpendapat sangat tidak setuju (STS) terhadap pencantuman peringatan

bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari ukuran

kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh audien, sebanyak 1 responden

(1,1 %) berpendapat tidak setuju (TS), sebanyak 9 responden (9,7%) berpendapat

Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 40 responden (43,0%)

berpendapat setuju (S) dan sebanyak 42 responden (45,2%) berpendapat sangat

(57)

Pada pertanyaan 1 intervensi manusia (human intervention) memperoleh

jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat sangat tidak setuju

(STS) terhadap peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan

Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat,

sebanyak 3 responden (3,2 %) berpendapat tidak setuju (TS), sebanyak 10

responden (10,8%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut,

sebanyak 40 responden (43,0%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 39

responden (41,9%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 2 intervensi

manusia (human intervention) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 5 responden

(5,4%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap Permenkes No. 28 tahun 2013

dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, sebanyak 6 responden

(6,5%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 39

responden (41,9%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 43 responden (46,2%)

berpendapat sangat setuju (SS).

Pertanyaan 1 keberadaan sasaran (presence of an Audience) memperoleh

jawaban bahwa sebanyak 3 responden (3,2%) berpendapat Netral (N) terhadap

peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh masyarakat,

sebanyak 43 responden (46,2%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan

tersebut dan sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat sangat setuju (SS).

Pertanyaan 2 keberadaan sasaran (presence of an Audience) memperoleh jawaban

bahwa sebanyak 2 responden (2,2%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap

peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan konsumen rokok,

(58)

tersebut, sebanyak 44 responden (47,3%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 39

responden (41,9%) berpendapat sangat setuju (SS). Jawaban yang diberikan

responden untuk variabel pencantuman peringatan bergambar diatas sesuai Tabel

4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Pertanyaan Pencantuman Peringatan

Bergambar di SMA Swasta Mulia Medan

No Pencantuman

Peringatan Bergambar

STS TS N S SS

N % N % n % n % n %

Simbol sebagai penanda (Symbolic Action)

1. Gambar orang

dan beresiko pada

kematian

0 0 0 0 6 6,5 39 41,9 48 51,6

2. Gambar seorang

lelaki merokok di

dekat anak-anak

untuk

menunjukkan

tindakan yang salah

dan beresiko bagi

kesehatan anak

0 0 2 2,2 5 5,4 11 11,8 75 80,6

3. Pencantuman foto

(59)

mulut, kanker

tenggorokan dan

kanker paru-paru

pada kemasan

rokok bertujuan

untuk

menunjukkan

penyakit tersebut

dapat diderita oleh

orang yang

mengkonsumsi

rokok

4. Pencantuman

peringatan

bergambar bahaya

merokok pada

kemasan rokok

sebesar 40% dari

ukuran kemasan

adalah agar dapat

dilihat dengan jelas

oleh Audien.

1 1,1 1 1,1 9 9,7 40 43,0 42 45,2

Intervensi manusia (Human Intervention)

1. Peringatan

bergambar pada

kemasan rokok

dibuat berdasarkan

Permenkes No. 28

tahun 2013 untuk

menekan resiko

1 1,1 3 3,2 10 10,

(60)

rokok pada

masyarakat

2. Permenkes No. 28

tahun 2013 dibuat

untuk

meningkatkan

kualitas kesehatan

masyarakat

0 0 5 5,4 6 6,5 39 41,9 43 46,2

Keberadaan Sasaran (Presence of an Audience)

1. Peringatan

bergambar resiko

akibat merokok

ditujukan untuk

seluruh masyarakat

0 0 0 0 3 3,2 43 46,2 47 50,5

2. Peringatan

bergambar resiko

akibat merokok

ditujukan

konsumen rokok

0 0 2 2,2 8 8,6 44 47,3 39 41,9

Berdasarkan hasil penelitian, dari 93 responden (100%) yang berkategori

buruk terhadap variabel symbolic action sejumlah 3 responden (3,2%) dan sisanya

yaitu sebanyak 90 responden (96,8%) berkategori baik. Pada variabel human

intervention yang berkategori buruk sebanyak 3 responden (3,2%) dan sisanya

yaitu 90 responden (96,8%). Dan untuk variabel presence of an audience yang

berkategori baik sebanyak 93 responden (100%). Jawaban diatas sesuai dengan

(61)

Tabel 4.9 Distribusi Berdasarkan Kategori Pencantuman Peringatan Bergambar SMA Swasta Mulia Medan

No. Pencantuman Peringatan Bergambar Jumlah %

1.

Presence of an audience

1. Buruk

4.4.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan

Pada variabel simbol sebagai penanda (Symbolic Action) terdapat 4

pertanyaan, yang kemudian diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 1

responden (1,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “gambar orang

merokok dengan latar belakang tengkorak menunjukkan bahwa berbahaya dan

beresiko kematian”, sebanyak 11 responden (14,1%) berpendapat Setuju (S) dan

sebanyak 66 responden (84,6%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 2

symbolic action diperoleh jawaban bahwa 1 responden (1,3%) berpendapat Netral

(N) terhadap pertanyaan “gambar seorang lelaki merokok di dekat anak-anak

untuk menunjukkan tindakan yang salah dan beresiko bagi kesehatan anak”,

sebanyak 7 responden (9,0%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 70 responden

(62)

Pertanyaan 3 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1

responden (1,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan “pencantuman foto

penyakit kanker mulut, kanker tenggorokan dan kanker paru-paru pada kemasan

rokok bertujuan untuk menunjukkan penyakit tersebut dapat diderita oleh orang

yang mengkonsumsi rokok”, sebanyak 15 responden (19,2%) berpendapat Setuju

(S) dan sebanyak 62 responden (79,5%) berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pertanyaan 4 symbolic action memperoleh jawaban bahwa sebanyak 2 responden

(2,6%) berpendapat Tidak Setuju (TS) terhadap pernyataan “pencantuman

peringatan bergambar bahaya merokok pada kemasan rokok sebesar 40% dari

ukuran kemasan adalah agar dapat dilihat dengan jelas oleh audien”, sebanyak 2

responden (2,6 %) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak

17 responden (21,8%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 57 responden (73,1%)

berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pada pertanyaan 1 intervensi manusia (human intervention) memperoleh

jawaban bahwa sebanyak 5 responden (6,4%) berpendapat Netral (N) terhadap

pernyataan “peringatan bergambar pada kemasan rokok dibuat berdasarkan

Permenkes No. 28 tahun 2013 untuk menekan resiko rokok pada masyarakat”,

sebanyak 27 responden (34,6%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 46

responden (59,0%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 2 intervensi

manusia (human intervention) memperoleh jawaban bahwa sebanyak 6 responden

(7,7%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan “Permenkes No. 28 tahun

(63)

responden (38,5%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak

42 responden (53,8%) berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pertanyaan 1 keberadaan sasaran (presence of an Audience) memperoleh

jawaban bahwa sebanyak 3 responden (3,8%) berpendapat Netral (N) terhadap

pernyataan “peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan untuk seluruh

masyarakat”, sebanyak 24 responden (30,8%) berpendapat Setuju (S) terhadap

pernyataan tersebut dan sebanyak 51 responden (65,4%) berpendapat Sangat

Setuju (S). Pertanyaan 2 keberadaan sasaran (presence of an Audience)

memperoleh jawaban bahwa sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral

(N) terhadap pernyataan “peringatan bergambar resiko akibat merokok ditujukan

konsumen rokok”, sebanyak 27 responden (34,6%) berpendapat Setuju (S)

terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 47 responden (60,3%) berpendapat Sangat

Setuju (SS). Jawaban yang diberikan responden untuk variabel pencantuman

peringatan bergambar diatas sesuai Tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban pertanyaan Pencantuman Peringatan

Bergambar di SMA Muhammadiyah 2 Medan

No Pencantuman

Peringatan Bergambar

STS TS N S SS

n % N % N % N % n %

Simbol sebagai penanda (Symbolic Action)

1. Gambar orang

merokok dengan

latar belakang

tengkorak

menunjukkan

(64)

bahwa berbahaya

dan beresiko pada

kematian

2. Gambar seorang

lelaki merokok di

dekat anak-anak

untuk

menunjukkan

tindakan yang salah

dan beresiko bagi

kesehatan anak

0 0 0 0 1 1,3 7 9,0 70 89,7

3. Pencantuman foto

penyakit kanker

dapat diderita oleh

orang yang

mengkonsumsi

rokok

0 0 0 0 1 1,3 15 19,2 62 79,5

4. Pencantuman

peringatan

bergambar bahaya

merokok pada

kemasan rokok

(65)

sebesar 40% dari

ukuran kemasan

adalah agar dapat

dilihat dengan jelas

oleh Audien.

Intervensi manusia (Human Intervention)

1. Peringatan

bergambar pada

kemasan rokok

dibuat berdasarkan

Permenkes No. 28

tahun 2013 untuk

menekan resiko

rokok pada

masyarakat

0 0 0 0 5 6,4 27 34,6 46 59,0

2. Permenkes No. 28

tahun 2013 dibuat

untuk

meningkatkan

kualitas kesehatan

masyarakat

0 0 0 0 6 7,7 30 38,5 42 53,8

Keberadaan Sasaran (Presence of an Audience)

(66)

ditujukan

konsumen rokok

Berdasarkan hasil penelitian, dari 78 responden (100%) yang berkategori

buruk terhadap variabel symbolic action, variabel human intervention dan

presence of an audience tidak ada, ketiga variabel berkategori baik 100%.

Tabel 4.11 Distribusi Berdasarkan Kategori Pencantuman Peringatan Bergambar SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan

No. Pencantuman Peringatan Bergambar Jumlah %

1.

Presence of an audience

1. Buruk

4.5 Sikap Remaja

Pada variabel sikap terdapat 3 bagian yaitu kognitif, afektif dan konatif

dimana total sebanyak 14 pertanyaan. Kognisi merupakan kepercayaan

(keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek. Afeksi merupakan kehidupan

emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. Konatif adalah

(67)

4.5.1 SMA Swasta Mulia Medan

Pada variabel sikap kognitif terdapat 7 pertanyaan, yang kemudian

diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 4 responden (4,3%) berpendapat

Tidak Setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda mengetahui bahwa visual pada

bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka panjang”

sebanyak 11 responden (11,8%) berpendapat netral (N), sebanyak 37 responden

(39,8%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat

sangat setuju (SS). Pertanyaan 2 kognitif diperoleh jawaban bahwa 4 responden

(4,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok

dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual pada bungkus rokok)”,

sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat setuju (S) dan sebanyak 42

responden (45,2%) berpendapat Sangat Setuju (SS) terhadap pernyataan tersebut.

Pertanyaan 3 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden

(1,1%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa

merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada bungkus

rokok)”, sebanyak 4 responden (4,3 %) berpendapat netral (N), sebanyak 41

responden (44,1%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut dan

sebanyak 47 responden (50,5%) berpendapat sangat setuju (SS). Pertanyaan 4

kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat

tidak setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat

menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)”,

(68)

(45,2%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 45

responden (48,4%) berpendapat sangat setuju (SS).

Pada pertanyaan 5 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1

responden (1,1%) berpendapat tidak setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda paham

bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual pada bungkus

rokok), sebanyak 6 responden (6,5%) berpendapat Netral (N), sebanyak 38

responden (40,9%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 48 responden (51,6%)

berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 6 kognitif memperoleh jawaban

bahwa sebanyak 4 responden (4,3%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan

“anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai

pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 37 responden (39,8%) berpendapat

Setuju (S) dan sebanyak 52 responden (55,9%) berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pertanyaan 7 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 2 responden

(2,2%) berpendapat Tidak Setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda percaya bahwa

gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena mengkonsumsi rokok,

sebanyak 9 responden (9,7%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan

tersebut, sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 41

responden (44,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 8 afektif

memperoleh jawaban bahwa sebanyak 10 responden (10,8%) berpendapat Sangat

Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda tidak suka dengan pesan

peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 10 responden (10,8%)

berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 31 responden (33,3%) berpendapat

(69)

berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 8 responden (8,6%) berpendapat Sangat

Setuju (SS). Pertanyaan 9 afektif diperoleh jawaban bahwa 4 responden (4,3%)

berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda merasa takut

melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit”, sebanyak 4 responden

(4,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 29 responden (31,2%)

berpendapat Netral (N), sebanyak 42 responden (45,2%) berpendapat Setuju (S)

dan sebanyak 14 responden (15,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pertanyaan 10 afektif diperoleh jawaban bahwa 4 responden (4,3%)

berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda merasa tidak

nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 5

responden (5,4%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 38 responden (40,9%)

berpendapat Netral (N), sebanyak 38 responden (40,9%) berpendapat Setuju (S)

dan sebanyak 8 responden (8,6%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 11

konatif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%) berpendapat Sangat Tidak

Setuju (STS) terhadap pertanyaan “pesan Visual (gambar) pada bungkus rokok

membuat saya tidak ingin merokok”, sebanyak 1 responden (1,1%) berpendapat

Tidak Setuju (TS), sebanyak 14 responden (15,1%) berpendapat Netral (N),

sebanyak 32 responden (34,4%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 44

responden (47,3%) berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pertanyaan 12 afektif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%)

berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual

(gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun

(70)

sebanyak 32 responden (34,4%) berpendapat Netral (N), sebanyak 17 responden

(18,3%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 41 responden (44,1%) berpendapat

Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 13 konatif diperoleh jawaban bahwa 3 responden

(3,2%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan

Visual (gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin mengurangi konsumsi

rokok”, sebanyak 13 responden (14,0%) berpendapat Netral (N), sebanyak 38

responden (40,9%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 39 responden (41,9%)

berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pertanyaan 14 konatif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,2%)

berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual

(gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok”,

sebanyak 2 responden (2,2%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 15

responden (16,1%) berpendapat Netral (N), sebanyak 35 responden (37,6%)

berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 39 responden (41,9%) berpendapat Sangat

Setuju (SS). Jawaban yang diberikan responden untuk variabel sikapdiatas sesuai

Tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Pertanyaan Sikap Remaja di SMA

Swasta Mulia Medan

No Sikap STS TS N S SS

n % N % n % n % N %

Variabel Sikap Kognitif 1. Anda mengetahui

bahwa visual

pada bungkus

(71)
(72)

5. Anda paham

bahwa merokok

dapat

menyebabkan

kematian (Sesuai

pesan visual pada

bungkus rokok)

pesan visual pada

bungkus rokok)

(73)
(74)

konsumsi rokok

14. Pesan Visual

(gambar) pada

bungkus rokok

membuat saya

tidak ingin

membeli produk

rokok

2 2,2 2 2,2 15 16,1 35 37,6 39 41,9

Berdasarkan hasil penelitian, dari 93 responden (100%) yang berkategori

buruk terhadap variabel sikap sejumlah 1 responden (1,1%) dan sisanya yaitu

sebanyak 92 responden (98,9%) berkategori baik.

Tabel 4.13 Distribusi berdasarkan kategori sikap SMA Swasta Mulia

Medan

No. Kategori Sikap Jumlah %

1. Buruk 1 1,1

2. Baik 92 98,9

Jumlah 93 100,0

4.5.2 SMA Swasta Muhammadiyah 2 Medan

Pada variabel sikap kognitif terdapat 7 pertanyaan, yang kemudian

diperoleh jawaban terhadap pertanyaan 1 bahwa 1 responden (1,3%) berpendapat

Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda mengetahui bahwa visual

pada bungkus rokok dapat diderita apabila mengisap rokok dalam jangka

panjang” sebanyak 6 responden (7,7%) berpendapat Netral (N), sebanyak 30

(75)

berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 2 kognitif diperoleh jawaban bahwa 1

responden (1,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS) terhadap pertanyaan “anda

paham bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru (Sesuai pesan visual

pada bungkus rokok)”, sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N),

sebanyak 30 responden (38,5%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 43

responden (55,1%) berpendapat Sangat Setuju (SS) terhadap pernyataan tersebut.

Pertanyaan 3 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden

(1,3%) berpendapat Sangat tidak setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda paham

bahwa merokok dapat menyebabkan kanker mulut (Sesuai pesan visual pada

bungkus rokok)”, sebanyak 3 responden (3,8 %) berpendapat Netral (N),

sebanyak 25 responden (32,1%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan

tersebut dan sebanyak 49 responden (62,8%) berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pertanyaan 4 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 4 responden (5,1%)

berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan “anda paham bahwa merokok dapat

menyebabkan kanker tenggorokan (Sesuai pasan visual pada bungkus rokok)”,

sebanyak 30 responden (38,5%) berpendapat Setuju (S) terhadap pernyataan

tersebut, sebanyak 44 responden (56,4%) berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pada pertanyaan 5 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1

responden (1,3%) berpendapat Sangat tidak setuju (STS) terhadap pertanyaan

“anda paham bahwa merokok dapat menyebabkan kematian (Sesuai pesan visual

pada bungkus rokok)”, sebanyak 1 responden (1,3%) berpendapat Tidak Setuju

(TS), sebanyak 5 responden (6,4%) berpendapat Netral (N), sebanyak 24

(76)

berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 6 kognitif memperoleh jawaban

bahwa sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N) terhadap pertanyaan

“anda paham bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan anak-anak (Sesuai

pesan visual pada bungkus rokok)”, sebanyak 18 responden (23,1%) berpendapat

Setuju (S) dan sebanyak 56 responden (71,8%) berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pertanyaan 7 kognitif memperoleh jawaban bahwa sebanyak 1 responden

(1,3%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda

percaya bahwa gambar penyakit pada kemasan rokok disebabkan karena

mengkonsumsi rokok”, sebanyak 2 responden (2,6%) berpendapat Tidak Setuju

(TS), sebanyak 4 responden (5,1%) berpendapat Netral (N) terhadap pernyataan

tersebut, sebanyak 17 responden (21,8%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 54

responden (69,2%) berpendapat Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 8 afektif

memperoleh jawaban bahwa sebanyak 32 responden (41,0%) berpendapat Sangat

Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda tidak suka dengan pesan

peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 18 responden (23,1%)

berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 16 responden (20,5%) berpendapat

Netral (N) terhadap pernyataan tersebut, sebanyak 12 responden (15,4%)

berpendapat Setuju (S). Pertanyaan 9 afektif diperoleh jawaban bahwa 16

responden (20,5%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan

“anda merasa takut melihat pesan peringatan rokok dengan gambar penyakit”,

sebanyak 9 responden (11,5%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 21

(77)

berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 12 responden (15,4%) berpendapat Sangat

Setuju (SS).

Pertanyaan 10 afektif diperoleh jawaban bahwa 19 responden (24,4%)

berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “anda merasa tidak

nyaman melihat pesan peringatan rokok versi gambar penyakit”, sebanyak 21

responden (26,9%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 21 responden

(26,9%) berpendapat Netral (N), sebanyak 12 responden (15,4%) berpendapat

Setuju (S) dan sebanyak 5 responden (6,4%) berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pertanyaan 11 konatif diperoleh jawaban bahwa 2 responden (2,6%) berpendapat

Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “pesan Visual (gambar) pada

bungkus rokok membuat saya tidak ingin merokok”, sebanyak 5 responden

(6,4%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 12 responden (15,4%)

berpendapat Netral (N), sebanyak 24 responden (30,8%) berpendapat Setuju (S)

dan sebanyak 35 responden (44,9%) berpendapat Sangat Setuju (SS).

Pertanyaan 12 afektif diperoleh jawaban bahwa 1 responden (1,3%)

berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual

(gambar) pada bungkus rokok membuat saya ingin berhenti merokok maupun

mencoba merokok”, sebanyak 1 responden (1,3%) berpendapat Tidak Setuju (TS),

sebanyak 15 responden (19,2%) berpendapat Netral (N), sebanyak 20 responden

(25,6%) berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 41 responden (52,6%) berpendapat

Sangat Setuju (SS). Pertanyaan 13 konatif diperoleh jawaban bahwa 1 responden

(1,3%) berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan

(78)

rokok”, sebanyak 2 responden (2,6%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak

11 responden (14,1%) berpendapat Netral (N), sebanyak 24 responden (30,8%)

berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 40 responden (51,3%) berpendapat Sangat

Setuju (SS).

Pertanyaan 14 konatif diperoleh jawaban bahwa 1 responden (1,3%)

berpendapat Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap pertanyaan “Pesan Visual

(gambar) pada bungkus rokok membuat saya tidak ingin membeli produk rokok”,

sebanyak 2 responden (2,6%) berpendapat Tidak Setuju (TS), sebanyak 8

responden (10,3%) berpendapat Netral (N), sebanyak 21 responden (26,9%)

berpendapat Setuju (S) dan sebanyak 46 responden (59,0%) berpendapat Sangat

Setuju (SS). Jawaban yang diberikan responden untuk variabel sikapdiatas sesuai

Tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4.14 Distribusi Berdasarkan Jawaban Sikap SMA Swasta

Muhammadiyah 2

No Sikap STS TS N S SS

n % N % n % N % N %

Variabel Sikap Kognitif

1. Anda mengetahui bahwa

visual pada bungkus rokok

dapat diderita apabila

mengisap rokok dalam

jangka panjang

1 1,3 0 0 6 7,7 30 38,5 41 52,6

2. Anda paham bahwa

merokok dapat

menyebabkan kanker

paru-paru (Sesuai pesan visual

Gambar

Gambar orang merokok dengan asap yang membentuk tengkorak
Gambar orang merokok dengan anak di dekatnya
Gambar orang merokok dengan latar
Gambar orang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan instrumen kuesioner penelitian mengenai pengaruh pesan peringatan kesehatan pada bungkus rokok terhadap kesadaran perokok di

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signfikan antara kognitif remaja laki-laki dan perempuan akibat dari label peringatan kesehatan

Penelitian saat ini yang akan dilakukan berjudul hubungan antara persepsi remaja tentang peringatan kesehatan bergambar pada kemasan rokok dengan motivasi berhenti merokok

Skripsi berjudul Implementasi Kebijakan Pencantuman Gambar Peringatan Kesehatan (Pictorial Health Warning) di Kemasan Produk Rokok Pada Siswa SMK di Kabupaten

dan karunia-Nya yang melimpah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Antara Sikap Terhadap Peringatan Risiko Kesehatan Pada Bungkus Rokok Dengan

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengaruh gambar iklan peringatan merokok pada bungkus rokok terhadap sikap berhenti merokok bagi pelanggan merek Sampoerna A

Jika dilihat dari persepsi efikasi (gabungan dari efikasi respon dan efiksasi diri), ternyata secara signifikan (p=0,005) responden merasa yakin mengurangi jumlah rokok

Usaha Pemerintah dalam mengatasi masalah ini adalah dengan membuat pesan peringatan bahaya merokok pada label bungkus rokok, spaanduk, dan iklan di televisi maupun di media