• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Industri Batik (Studi Kasus di Industri Batik “GT” Laweyan Surakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Industri Batik (Studi Kasus di Industri Batik “GT” Laweyan Surakarta)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Temuan hazard pada area pembuatan batik Uraian Temuan
Gambar 1. Kondisi masing-masing pekerja sesuai urutan pada tabel 1 Dari hasil indentifikasi bahaya  maka dapat diketahui bahwa terdapat bahaya dengan resiko
Tabel 3. Hazop worksheet batik cabut Process parameter Deviation
Tabel 5 Hazop worksheet batik kombinasi Process
+3

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN SIKAP KERJA STATIS TERHADAP NYERI BAHU PADA PEKERJA MEMBATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK..

Dalam peraturan itu pula dinyatakan bahwa identifikasi sumber bahaya dilakukan dengan mempertimbangkan : kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya, jenis

PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH INDUSTRI BATIK DI KOTA SURAKARTA.. (STUDI KASUS KAMPUNG BATIK LAWEYAN DAN KAMPUNG

narasumber yang berhubungan dengan pengendalian.. pencemaran lingkungan akibat limbah industri batik di Kota. Surakarta. 2) Kuisioner berupa daftar pertanyaan yang tertulis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PT.Telkom Akses Surakarta sudah baik dan sesuai dengan peraturan,

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di lokasi, ditemukan potensi bahaya kecelakaan kerja, misalnya di bagian penyortiran (seperti : tangan pekerja yang

“Manfaat yang di timbulkan IPAL ini adalah yang tadinya air buat di gunakan sehari-hari tetangga itu kan terganggu akibat dari limbah batik ini sehingga sekarang sudah

Adapun judul skripsi ini adalah “ANALISIS JAM KERJA BURUH BATIK PEREMPUAN DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA (STUDI KASUS DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN KOTA