• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif berbasis web : Studi kasus Bank Negara Indonesia Syariah cabang Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang bangun sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif berbasis web : Studi kasus Bank Negara Indonesia Syariah cabang Bogor"

Copied!
232
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB

(Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor)

Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban sarjana strata satu Program Studi Sistem Informasi

Diajukan Oleh: FAHAD DWI FAUZI

(109093000135)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB

(Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor)

Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh:

FAHAD DWI FAUZI 109093000135

Dosen Pembimbing : 1. Nia Kumaladewi, MMSI 2. Bayu Waspodo, MM

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

i

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMULASI

PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB

(Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

FAHAD DWI FAUZI

109093000135

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN

Jakarta, Agustus 2015

(7)

v

Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus : Bank BNI Syariah

Cabang Bogor) dibawah bimbingan NIA KUMALADEWI dan BAYU

WASPODO

BNI Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan syariah. Salah satu produk BNI Syariah adalah pembiayaan, dari grafik pertumbuhan pembiayaan mengindikasikan bahwa untuk tahun 2008 portofolio pembiayaan mudharabah dan musyarakah hanyalah 0,23 %. Sedangkan pembiayaan murabahah mendominasi hingga 0,76%. Hal ini menunjukan pembiayaan murabahah pada BNI syariah selama periode 2003-2008 mengalami peningkatan yang berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh BNI syariah, tetapi pada saat dilakukan penelitian pada Bank BNI Syariah cabang bogor menjalani beberapa masalah, yaitu seringkali calon nasabah atau masyarakat ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang pembiayaan dan bisa mengetahui perkiraan biaya angsuran pembiayaan sebelum mengajukan pembiayaan yang sebenarnya. Pusat informasi yang sudah ada hanya memberikan info seadanya dan fasilitas simulasi hanya menghitung pembiayaan secara umum dan hanya mengeluarkan biaya angsuran perbulannya saja. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi simulasi pembiayaan untuk dapat memudahkan calon nasabah atau masyarakat yang berencana melakukan pembiayaan mendapatkan informasi tentang pembiayaan dan melakukan penghitungan pembiayaan untuk memperkirakan biaya angsuran yang harus dibayar perbulannya dan fitur lainnya yang dapat mendukung terhadap produk pembiayaan. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Object Oriented Analys and Design (OOAD) dengan model

Rapid Application Development (RAD), dengan tool Unified Modelling Language

(UML). Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem

menggunakan PHP bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database.

Penelitian ini menghasilkan sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif yang memiliki fitur informasi berita dan pengetahuan tentang pembiayaan, penghitungan simulasi pembiayaan, dan penjelasan tentang produk pembiayaan

konsumtif pada BNI Syariah. Sistem informasi ini diharapkan dapat digunakan

oleh masyarakat sebagai calon nasabah dalam hal penghitungan biaya angsuran

perbulan dan bagian processing pembiayaan dalam hal melihat perkembangan

produk pembiayaan yang banyak diminati oleh masyarakat sebagai calon nasabah

dan bagian customer service untuk pemasaran produk pembiayaan.

Kata kunci: BNI Syariah, Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif V Bab + xxi Halaman + 181 Halaman + 57 Daftar Gambar + 23 Daftar Tabel + Pustaka + 5 Lampiran.

(8)

vi

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga

dicurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang

telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umat manusia menuju kehidupan

dan peradaban dan berkeadilan serta para keluarga dan para sahabat yang

dicintainya.

Penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun

demikian Penulis berharap laporan ini dapat memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Simulasi

Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus: Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Bogor) ”, akhirnya dapat diselesaikan dengan yang diharapkan Penulis.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya ada banyak kesulitan dan hambatan yang

Penulis hadapi, baik dalam pengumpulan bahan dan lain sebagainya. Namun

berkat kesungguhan hati dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga segala

kesulitan tersebut dapat diatasi. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi Penulis secara

pribadi adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua,

seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah ikut andil yang mensukseskan

(9)

vii

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga sebagai

dosen pembimbing pertama yang telah banyak membimbing saya dalam

penyusunan skripsi ini..

3. Bapak Bayu Waspodo, MM selaku dosen pembimbing kedua yang juga telah

banyak membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Orang tua tercinta dan adik yang telah memberikan doa dalam penyelesaian

skripsi ini.

5. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu

selama penulis duduk di bangku perkuliahan.

6. Sahabat-sahabat tersayang, keluarga Sistem Informasi D 2009 yang selalu ada

dalam suka dan duka sejak awal masa perkuliahan serta memberikan

semangat dan motivasi kepada penulis.

7. Teman-teman kelas seperjuangan, SIBIS angkatan 2009. Terimakasih untuk

kebersamaan dan kerjasama. Kakak-kakak senior SIBIS, terima kasih telah

(10)

viii

amal kebajikan dan bermanfaat serta mendapatkan balasan yang setimpal di

akhirat kelak. Dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Jakarta, Juli 2015

(11)

ix

LEMBAR JUDUL ... i

Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Ujian ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... ix

Daftar Lampiran ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Simbol ... xx

Daftar Istilah ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Batasan Masalah ... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 8

1.6 Tujuan Penelitian ... 8

(12)

x

1.8.1.1. Observasi ... 10

1.8.1.2. Wawancara ... 10

1.8.1.3. Studi Pustaka ... 11

1.8.1.4. Studi Literatur ... 11

1.8.2. Metode Pengembangan Sistem ... 11

1.9 Waktu dan Tempat Penelitian ... 11

1.10 Sistematika Penulisan ... 12

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 13

2.1.1. Definisi Sistem ... 13

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 13

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 15

2.2.1. Definisi Informasi ... 15

2.2.2. Kualitas Informasi ... 16

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 16

2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 17

2.3.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ... 19

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Simulasi ... 20

2.4.1. Pengertian Simulasi ... 20

2.4.2. Klasifikasi dari teknik Simulasi ... 21

(13)

xi

2.5.1. Metode Pengumpulan Data ... 27

2.5.2. Model Pengembangan (Rapid Application Development) RAD ... 29

2.6 Rich Picture ... 31

2.7 Tools Analisis dan Perancangan yang digunakan adalah UML ... 31

2.7.1. Definisi UML (Unifed Modelling Language) ... 31

2.7.2. Object Oriented ... 36

2.7.2.1. Pengertian Object ... 36

2.7.2.2. Pengertian OOA (Object Oriented Analysis) ... 37

2.7.2.3. Pengertian OOD (Object Oriented Design) ... 37

2.7.2.4. Pengertian OOAD (Object Oriented Analysis & Design) ... 37

2.8 Konsep Data dan Basis Data ... 38

2.8.1. Data ... 38

2.8.2. Basis Data (Database) ... 38

2.8.3. Normalisasi ... 38

2.8.4. MySql ... 40

2.9 Pengujian Black Box ... 42

2.10 Konsep Pemrograman Berbasis WEB ... 42

2.10.1. Pemrograman Berbasis WEB ... 42

2.10.2. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) ... 44

2.10.3. WEB Browser ... 44

2.10.4.WEB Server ... 44

(14)

xii

2.11 Perbankan Syariah ... 46

2.11.1. Teori Perbankan Syariah ... 46

2.11.2. Produk dan Jasa Syariah ... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 60

3.1.1. Observasi ... 60

3.1.2. Wawancara ... 61

3.1.3. Studi Pustaka ... 62

3.1.4. Studi Literatur ... 63

3.2 Metode Analisa ... 67

3.2.1. Profil Perusahaan ... 67

3.3 Metode Pengembangan Sistem ... 67

3.4 Kerangka Penelitian ... 70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan ... 71

4.1.1. Sejarah Singkat Bank Negara Indonesia Syariah ... 71

4.1.2. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan ... 74

4.1.3. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Bogor ... 75

4.1.4. Produk Pembiayaan Konsumtif BNI Syariah Cabang Bogor ... 80

4.2 Analisis Sistem ... 81

4.2.1. Analisis Sistem Berjalan ... 81

(15)

xiii

4.3 Perancangan Sistem ... 86

4.3.1. Use Case Diagram ... 86

4.3.2. Activity Diagram ... 103

4.3.3. Potensial Objek ... 115

4.3.4. Class Diagram ... 117

4.3.5. Normalisasi ... 120

4.3.6. Skema Database ... 127

4.3.7. Sequence Diagram ... 130

4.3.8. Deployment Diagram ... 143

4.3.9. Perancangan Database ... 144

4.3.10. Martiks CRUD ... 149

4.3.11. Perancangan Struktur Menu ... 151

4.3.12. Perancangan User Interface ... 154

4.4 Implementasi Sistem ... 172

4.4.1. Pemrograman (Coding) ... 172

4.4.2. Penyiapan Hardware dan Software ... 172

4.4.3. Pengujian Black Box Testing ... 173

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 178

5.2 Saran ... 179

(16)

xiv Lampiran 1 Tampilan Layout

Lampiran 2 Hasil Wawancara Lampiran 3 Coding

Lampiran 4 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi Lampiran 5 Surat Permohonan Riset

(17)

xv

Gambar 1.1 Pertumbuhan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah ... 1

Gambar 1.2 Pertumbuhan Pembiayaan Sektor Properti ... 2

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi ... 18

Gambar 2.2 Tahapan RAD ... 30

Gambar 2.3 Contoh Diagram Model Use Case ... 33

Gambar 2.4 Contoh Diagram Model Activity ... 34

Gambar 2.5 Contoh Diagram Model Class ... 35

Gambar 2.6 Contoh Diagram Model Sequence ... 35

Gambar 2.7 Contoh Diagram Model Deployment ... 36

Gambar 2.8 Skema Kerja Website ... 43

Gambar 2.9 Produk dan Jasa Perbankan Syariah ... 56

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 70

Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Konsumtif 2015 ... 73

Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan ... 73

Gambar 4.3 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Bogor ... 75

Gambar 4.4 Sistem Berjalan ... 82

Gambar 4.5 Sistem Usulan Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif ... 83

Gambar 4.6 Use Case Diagram Sistem Informasi Simulasi ... 91

Gambar 4.7 Activity Diagram Tentang Kami Oleh Admin ... 103

Gambar 4.8 Activity Diagram Tentang Kami Oleh Pengunjung ... 104

Gambar 4.9 Activity Diagram Berita Oleh Bag. Processing ... 105

(18)

xvi

Gambar 4.13 Activity Diagram Simulasi Oleh Pengunjung ... 108

Gambar 4.14 Activity Diagram Produk Pembiayaan Oleh Customer Service ... 109

Gambar 4.15 Activity Diagram Produk Pembiayaan Oleh Pengunjung ... 109

Gambar 4.16 Activity Diagram Polling Oleh Customer Service ... 110

Gambar 4.17 Activity Diagram Polling Oleh Pengunjung ... 111

Gambar 4.18 Activity Diagram Buku Tamu Oleh Pengunjung ... 112

Gambar 4.19 Activity Diagram Buku Tamu Oleh Customer Service ... 113

Gambar 4.20 Activity Diagram Login-Logout ... 114

Gambar 4.21 Class Diagram Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif ... 117

Gambar 4.22 Skema Database ... 127

Gambar 4.23 Sequence Diagram Tentang Kami Oleh Admin ... 130

Gambar 4.24 Sequence Diagram Tentang Kami Oleh Pengunjung ... 131

Gambar 4.25 Sequence Diagram Berita Oleh Bag. Processing ... 131

Gambar 4.26 Sequence Diagram Berita Oleh Pengunjung ... 132

Gambar 4.27 Sequence Diagram Pengetahuan Oleh Bag. Processing ... 133

Gambar 4.28 Sequence Diagram Pengetahuan Oleh Pengunjung ... 134

Gambar 4.29 Sequence Diagram Simulasi Oleh Pengunjung ... 135

Gambar 4.30 Sequence Diagram Produk Pembiayaan Oleh Customer Service ... 136

Gambar 4.31 Sequence Diagram Produk pembiayaan Oleh Pengunjung ... 137

Gambar 4.32 Sequence Diagram Polling Oleh Customer Service ... 138

Gambar 4.33 Sequence Diagram Polling Oleh Pengunjung ... 139

(19)

xvii

Gambar 4.37 Deployment Diagram ... 143

Gambar 4.38 Struktur Menu Pengunjung ... 151

Gambar 4.39 Struktur Menu Admin ... 152

Gambar 4.40 Struktur Menu Bag. Processing ... 152

Gambar 4.41 Struktur Menu Customer Service ... 153

Gambar 4.42 User Interface Halaman Utama Pengunjung ... 155

Gambar 4.43 User Interface Halaman About Pengunjung ... 156

Gambar 4.44 User Interface Halaman Pengetahuan Pengunjung ... 157

Gambar 4.45 User Interface Halaman Berita Pengunjung ... 158

Gambar 4.46 User Interface Halaman Simulasi Pengunjung ... 159

Gambar 4.47 User Interface Halaman Produk Pengunjung ... 160

Gambar 4.48 User Interface Halaman Buku Tamu Pengunjung ... 161

Gambar 4.49 User Interface Halaman Login Admin ... 162

Gambar 4.50 User Interface Halaman Profil Admin ... 163

Gambar 4.51 User Interface Halaman Berita Bag. Processing ... 164

Gambar 4.52 User Interface Halaman Pengetahuan Bag. Processing ... 165

Gambar 4.53 User Interface Halaman Kategori Simulasi Bag. Processing ... 166

Gambar 4.54 User Interface Halaman Produk Pembiayaan Customer Service ... 167

Gambar 4.55 User Interface Halaman PollingCustomer Service ... 168

Gambar 4.56 User Interface Halaman Buku Tamu Customer Service ... 169

(20)

xviii

Tabel 1.1 Portofolio Pertumbuhan Pembiayaan ... 2

Tabel 3.1 Literatur Sejenis ... 64

Tabel 4.1 Identifikasi Aktor ... 86

Tabel 4.2 Identifikasi Use Case ... 87

Tabel 4.3 Narasi Use Case Tentang Kami ... 92

Tabel 4.4 Narasi Use Case Berita ... 93

Tabel 4.5 Narasi Use Case Pengetahuan ... 94

Tabel 4.6 Narasi Use Case Simulasi ... 96

Tabel 4.7 Narasi Use Case Produk Pembiayaan ... 97

Tabel 4.8 Narasi Use CasePolling ... 99

Tabel 4.9 Narasi Use Case Buku Tamu ... 100

Tabel 4.10 Narasi Use CaseLogin – Logout ... 102

Tabel 4.11 Potensial Objek ... 115

Tabel 4.12 DatabaseAdmin ... 144

Tabel 4.13 Database Berita ... 144

Tabel 4.14 Database Pengetahuan ... 145

Tabel 4.15 DatabasePolling ... 145

Tabel 4.16 Database Tentang Kami ... 146

Tabel 4.17 Database Buku Tamu ... 146

Tabel 4.18 Database Produk Pembiayaan ... 147

Tabel 4.19 Database Simulasi ... 148

(21)

xix

(22)

xx (Sholiq, 2006)

Simbol Nama

Actor

Use Case

Participant

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Sholiq, 2006)

Simbol Nama

Titik Awal

Titik Akhir

Activity

Pilihan untuk mengambil keputusan

Fork

(23)

xxi

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Sholiq, 2006)

Simbol Nama

Participant

Simpel Message

Synchronous

Asynchronous

SIMBOL CLASS DIAGRAM (Sholiq, 2006)

Simbol Nama

(24)

xxii

Interface

Generalization

INDIKATOR RELATIONSHIP CLASS DIAGRAM

Indikator/ gambar Arti Keterangan/Contoh

0..1 Kosong atau satu

0..* Lebih dari sama dengan

kosong

0..n Lebih dari sama dengan

n, dimana n lebih dari 1 0..3

1 Hanya satu

1..* Lebih dari sama dengan

Satu

1..n

Lebih dari sama dengan satu, dimana n lebih dari

satu

Lebih dari sama dengan N dimana N lebih dari

satu

7..*

n..m

Lebih dari sama dengan N dan kurang dari sama dengan M, dimana N dan

M lebih dari satu

(25)

xxiii

(

Referensi : “Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah”,Direktorat

Perbankan Syariah, Bank Indonesia, 2006

)

Istilah Pengertian

Akad

Ikatan atau kesepakatan antara nasabah dengan bank yakni

pertalian ijab dan Kabul sesuai dengan syariat yang

berpengaruh pada obyek perikatan

Wadiah Titipan

Gharar

Transaksi yang mengandung ketidakjelasan dan atau tipuan

dari salah satu pihak sehingga pihak yang lain dirugikan

Ijarah

Akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau

jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah

tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu

sendiri.

Istishna

Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang

tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang

disepakati antara pemesan/pembeli dan pembuat/penjual

Margin

Besarnya keuntungan yang disepakati antara bank dan

nasabah atas transaksi pembiayaan dengan akad jual beli.

Mudharabah

Akad kerja sama usaha antara pihak pemulik dana dengan

pihak pengelola dana dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah

(26)

xxiv

angsuran atau dikemudian hari

Nisbah

Porsi bagi hasil antara nasabah dan bank atas transaksi

pendanaan dan pembiayaan dengan akad bagi hasil

Riba

Transaksi dengan pengambilan tambahan, baik dalam

transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara batil atau

bertentangan dengan ajaran islam

Salam

Transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan dan

pembayaran dilakukan di muka, dengan syarat-syarat tertentu

Syariah

Aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan

nasabah untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan

kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai

dengan prinsip syariah

Wadiah

Akad yang terjadi antara dua pihak, dimana pihak pertama

menitipkan suatu barang kepada pihak kedua. Lembaga

keuangan menerapkan akad ini pada rekening giro

(27)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Simulasi adalah teknik yang menggunakan komputer untuk meniru atau

mengimitasi suatu operasi dari berbagai fasilitas atau proses dari dunia nyata (

Law & Kelton, 2000). Sedangkan sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang

memberikan pernyataan atas suatu sistem dengan melalui model simbolik yang

dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan angka-angka atau

bilangan numeric. Implementasi sistem simulasi dapat diterapkan dalam dunia

perbankan yaitu pada sektor pembiayaan. Pertumbuhan pembiayaan pada

bank-bank umum syariah tercatat sebesar 34,2%, melambat dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar 50,2%. Sebaliknya, pembiayaan pada kelompok UUS ( Unit

Usaha Syariah ) meningkat 85,3%, jauh melebihi pertumbuhan tahun 2011

sebesar 52,4%. Demikian pula halnya pembiayaan BPRS yang tumbuh 32,8%,

sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 29,9%.

Gambar 1.1 “Pertumbuhan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah”

(28)

Pembiayaan ke sektor properti pada periode laporan tercatat meningkat Rp

8,1 triliun atau 70,2%, lebih tinggi dari pertumbuhan pembiayaan perbankan

syariah. Pertumbuhan signifikan tersebut terutama ditopang oleh ekspansi

pembiayaan kepemilikan rumah yang mencapai Rp6,8 triliun dan pembiayaan

kepada developer real estate sebesar Rp1,1 triliun.

Gambar 1.2 “Pertumbuhan Pembiayaan Sektor Properti”

(Sumber : www.BI.go.id“Laporan Perkembangan Perbankan syariah 2012”)

Dalam menilai tingkat kesehatan bank pembiayaan merupakan salah satu

faktor yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebagaimana pada tabel dibawah

ini menunjukan bahwa produk murabahah masih merupakan produk andalan

dibandingkan dengan produk lainnya.

Tabel 1.1 “Portofolio Pertumbuhan Pembiayaan”

Periode Pendapatan

Murabahah

Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah dan

murabahah

Total pendapatan

Desember 2003 47.938 3.978 12.942.017

Desember 2004 70.603 8.070 11.586.286

Desember 2005 72046 16.965 12.522.571

Desember 2006 86.844 20.654 14.704.099

Desember 2007 125.051 43.539 14.455.271

Desember 2008 222.724 99.895 16.103.368

(29)

Data dari tabel diatas mengindikasikan bahwa untuk tahun 2008 portofolio

pembiayaan mudharabah dan musyarakah hanyalah 0,23 %. Sedangkan

pembiayaan murabahah mendominasi hingga 0,76%. Hal ini menunjukan

pembiayaan murabahah pada BNI syariah selama periode 2003-2008 mengalami

peningkatan yang berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh BNI

syariah.

Tingginya pertumbuhan murabahah disebabkan produk ini memiliki skema

transaksi yang relatif lebih mudah dimengerti dan diaplikasikan dalam skema

pembiayaan syariah. Disisi lain, produk murabahah didominasi oleh pembiayaan

konsumtif yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan pembiayaan produktif.

Permasalahan yang terjadi dilapangan yaitu masyarakat belum mengetahui

secara lebih mendalam tentang perbankan syariah khususnya tentang pembiayaan,

persepsi yang muncul seringkali menyamakan antara kredit pada perbankan

konvensional dan pembiayaan pada perbankan syariah, padahal dalam realisasinya

tentu berbeda karena mempunyai perbedaan dasar hukum dan kebijakan serta

proses perhitungan yang berbeda. Dan juga ketika pra pengajuan pembiayaan

seringkali masyarakat ingin mengetahui perkiraan angsuran pembiayaan sebelum

mengajukan pembiayaan yang sebenarnya, permasalahan seperti ini bisa

dituntaskan dengan adanya simulasi. Tetapi simulasi yang sudah ada, tidak

menghitung pembiayaan menurut jenisnya secara lebih detail tetapi lebih kepada

simulasi secara umum dan kurangnya perincian dari hasil perhitungan serta

simulasi pendukung tentang pembiayaan menjadi faktor penyebab orang

(30)

Dilihat dari Pertumbuhan pembiayaan diatas dan permasalahan yang terjadi

dilapangan, perlu adanya sebuah sistem pendukung selain sebagai media

informasi bagi masyarakat terutama untuk mengetahui hasil perhitungan

pembiayaan, juga sebagai alat bantu bagi pihak bank untuk dapat meningkatkan

produktifitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi

kerja. Pemecahan masalah dengan model simulasi biasanya dilakukan dengan

memakai komputer, sebab banyak hal-hal atau perhitungan-perhitungan yang

terlalu rumit dihitung dengan tangan. Namun masalah yang sangat sederhana bisa

diselesaikan tanpa komputer.

Untuk menentukan biaya angsuran pembiayaan yang hampir sama dengan

perhitungan pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank diperlukan sebuah simulasi

penghitungan pembiayaan dengan model Statis . hasil penghitungan simulasi ini

berdasarkan rumus penghitungan bank dengan cara memasukan nilai variabel

pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya. Variabel penilaian tersebut

terdiri dari nilai plafon pembiayaan, margin, dan jangka waktu.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, perlu dibuat sebuah sistem informasi

simulasi yang nantinya akan membuat masyarakat sebagai calon nasabah dapat

mengetahui informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya

pembiayaan, dan juga dapat membantu dalam menghitung biaya angsuran

pembiayaan. Sistem yang akan dibuat ini berusaha mengatasi masalah-masalah

(31)

Hal ini yang menjadi latar belakang peneliti dalam melakukan penelitian

pembuatan laporan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi

Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor).

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

1. Tidak adanya penjelasan tentang perbankan syariah khususnya tentang

perhitungan pembiayaan secara lebih detail sehingga memberikan anggapan

perhitungan pembiayaan dan perhitungan kredit itu sama.

2. Simulasi perhitungan yang sudah hanya bersifat umum, tidak dibuat

berdasarkan spesifikasi jenis simulasi pembiayaan, sehingga memberi

anggapan bahwa setiap pembiayaan mempunyai perhitungan yang sama

padahal pada kenyataannya berbeda.

3. Tidak adanya simulasi pendukung seperti konversi mata uang, simulasi

margin dan simulasi persentase cicilan, yang dapat mendukung pemakaian simulasi pembiayaan.

4. Perincian hasil simulasi yang kurang detail dan hanya menghasilkan jumlah

biaya yang harus dikeluarkan perbulan.

1.3. Rumusan Masalah

Ditinjau dari latar belakang, maka dirumuskanlah empat (4) permasalahan

penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai

alat untuk menghitung biaya angsuran pembiayaan sesuai dengan jenis

(32)

2. Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai

pusat informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya tentang

produk pembiayaan.

3. Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai

alat untuk menilai produk pembiayaan yang paling diminati oleh masyarakat,

sehingga bagian marketing pembiayaan dapat melakukan strategi pemasaran

produk berdasarkan rekomendasi dari sistem perangkat lunak yang dibuat?

4. Bagaimana merancang dan mengembangkan sistem informasi simulasi

pembiayaan dengan model statis yaitu dengan memasukan nilai variabel pada

suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya?

5. Bagaimana sistem ini dapat menampilkan kartu angsuran pembiayaan dari

hasil simulasi sehingga bisa memunculkan saldo pembiayaan sampai akhir

waktu pembayaran ?

6. Bagaimana membuat sistem informasi simulasi pembiayaan menjadi sistem

yang mudah untuk di akses kedepannya dan menghasilkan hasil yang akurat

sesuai dengan yang diinginkan masyarakat?

1.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam laporan penelitian ini tidak terlalu luas, namun

dapat tercapai hasil yang optimal, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup

permasalahan sebagai berikut :

1. Sistem yang akan dibuat berfungsi sebagai pusat informasi dan knowledge

tentang perbankan syariah khususnya tentang produk pembiayaan. Pada tahap

proses simulasi, terbatas hanya pada tahap perhitungan saja. Tidak sampai

(33)

2. Model simulasi yang digunakan adalah model simulasi statis dengan

memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil

akhirnya.

3. Perhitungan simulasi disesuaikan dengan jenis pembiayaan dan variabel yang

digunakan yaitu nilai plafon pembiayaan, margin dan jangka waktu.

4. Metode yang digunakan pengembangan sistem ini adalah Object Oriented

Analysis and Design (OOAD) dengan model pengembangan Rapid Application Development (RAD) (Kendall dan Kendall, 2008). Tahap RAD

dimulai dari tahap Requirements Planning sampai pada tahapan

implementation. Pada tahap implementation hanya sampai pada tahap pengujian sistem penilaian, namun tidak sampai pada tahap penerapan sistem

maupun pemeliharaan sistem.

5. Tools yang digunakan dalam perancangan sistem yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, deployment diagram dan

menggunakan PHP sebagai bahasa pemograman, MYSQL sebagai database

server dan PhpMyAdmin sebagai webserver. Unified Modelling Languange

dan PSPad Editor sebagai aplikasi pendukung.

6. Studi kasus yang dilakukan pada penelitian ini adalah penghitungan

pembiayaan pada BNI syariah cabang bogor.

7. Pengguna dari sistem ini adalah masyarakat atau calon nasabah yang

berencana akan mengajukan pembiayaan dan admin sebagai pengelola

(34)

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang

Bogor. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 - 18 Maret 2014

pada bagian umum,Customer Service, dan processing. Penelitian memiliki fokus

pada rancang bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan konsumtif berbasis

WEB.

1.6. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang dan

membangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan berbasis web yang dapat

membantu masyarakat sebagai calon nasabah untuk mengetahui informasi dan

knowledge tentang perbankan syariah khususnya pembiayaan, dan juga dapat membantu dalam menghitung biaya angsuran pembiayaan. Sedangkan tujuan

khusus dari penelitian ini adalah:

1. Penghitungan yang akurat mengenai pembiayaan dengan menggunakan

model simulasi statis.

2. Mengetahui secara lebih dalam dan jelas lagi mengenai rumus penghitungan

pembiayaan, data produk pembiayaan, dan syarat pengajuan pembiayaan.

3. Memaparkan secara detail hasil simulasi dengan menampilkan biaya

angsuran pokok maupun perbulan serta menampilkan kartu angsuran yang

nantinya dapat dicetak oleh pengguna.

4. Menghasilkan sistem simulasi yang memiliki pengaturan dalam hak akses,

user, dan manajemen master data yang baik sehingga sistem dapat digunakan

(35)

5. Menghasilkan hasil simulasi yang terperinci sesuai dengan informasi yang

dibutuhkan pengguna simulasi.

1.7. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penenlitian yang sudah disebutkan,

maka manfaat dari penelitian yang diharapkan adalah :

1. Bagi peneliti

a. Menerapkan pengetahuan akademis yang telah diperoleh dalam kelas dan

untuk mengetahui kondisi dan masalah sebenarnya yang terjadi di dunia

kerja dan memperkenalkan gambaran umum perusahaan yang diperlukan

mahasiswa dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya

dan sebagai pengalaman kerja.

b. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Program

Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi masyarakat

a. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang pembiayaan perbankan

syariah.

b. Membantu masyarakat yang akan berencana mengajukan pembiayaan

untuk menghitung perkiraan biaya angsuran yang harus dikeluarkan

perbulannya.

(36)

3. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dapat dijadikan pembanding atau literatur penyusunan skripsi serta

menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta

menambah khasanah ilmu pengetahuan.

1.8. Metodologi Penelitian 1.8.1.Metode Pengumpulan Data 1.8.1.1. Observasi

Observasi berarti mengamat-amati suatu obyek secara langsung. Menurut

Jogiyanto (2008) observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk

mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsug objek datanya. Dengan

observasi peneliti mengumpulkan data tentang gejala tertentu dengan cara

mengamat-amatinya secara langsung selama waktu tertentu, dengan sedemikian

rupa. Data-data yang didapat dari hasil observasi ini perlu dicatat dan

didokumentasikan, karena jika tidak dilakukan dengan semestinya, maka sebagian

atau seluruh data yang telah di dapat akan hilang sia-sia.

1.8.1.2. Wawancara

Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan

sesuatu kepada seseorang responden dengan bercakap-cakap secara tatap muka,

wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering digunakan

dalam penelitian kualitatif. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan

interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar

(37)

1.8.1.3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku yang

berkaitan dengan teori pembahasan judul yang diangkat.

1.8.1.4. Studi Literatur

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca literatur yang ada

serta menelaahnya secara tekun.

1.8.2.Metode Pengembangan Sistem

Dalam analisis dan perancangan system ini, metodologi pengembangan

sistem yang digunakan adalah metode berorientasi objek dengan model

pengembangan RAD (Rapid Application Development), yang berfungsi untuk

menggambarkan tahap-tahap utama dan langkah-langkah dari setiap tahap yang

secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu:

1. Requirment Planning 2. Workshop Design

3. Implementasi Sistem

1.9. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada:

Waktu : 11 - 18 Maret 2014

(38)

1.10. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan ini pembahasan terbagi dalam lima bab yang

secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat studi, serta ruang lingkup.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis menguraikan teori yang terkait dengan sistem informasi simulasi dan konsep perbankan syariah serta konsep-konsep yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan metodologi penelitian yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi simulasi ini.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan gambaran profil dari Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor serta membahas hasil analisis dan rancangan dari Sistem Informasi Simulasi

BAB V : PENUTUP

(39)

13

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1.Definisi Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang

dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah

sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan

yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem (

Kadir, 2003 ).

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2008).

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang

sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2.Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai

komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung,

masukkan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan (Jogiyanto, 2005).

1. Komponen Sistem: Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa

suatu subsistem atau suatu bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem

mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu

(40)

2. Batas Sistem : Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

Batas sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

Batas suatu sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem

tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem : Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari

sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang

menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan

ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi

sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4. Penghubung : Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa

adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri

sendiri dan tidak saling berkaitan. Penghubung (interface) merupakan media

penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari

masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung,

suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang

lain dan membentuk suatu kesatuan.

5. Masukan : Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(41)

untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer,

program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan

komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran : Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem yang

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Output dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolah : Merupakan bagian dari sistem yang akan memroses masukan

untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran atau Tujuan: Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran,

jika tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem

menjadi tidak terarah dan terkendali.

2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Definisi Informasi

Informasi didefinisikan sebagi data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah

data yang merupakan kenyataan atau fakta-fakta yang menggambarkan

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, dari data kemudian diolah menjadi suatu informasi

yang diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan

(42)

2.2.2.Kualitas Informasi

Burch dan Grudnitski ( Kadir, 2003 ) menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar, yaitu:

akurat, tepat waktu, dan relevan. Jadi suatu informasi dinilai berkualitas jika

memenuhi ketiga kriteria tersebut.

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan.

b. Tepat Waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh

terlambat karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan

keputusan.

c. Relevan, informasi yang dihasilkan harus mempunyai manfaat bagi

pemakainya.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1.Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Turban, McLean, dan Waterbe (1999) dalam

buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies

Advantages, mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memroses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan

informasi untuk tujuan yang spesifik ( Mulyanto, 2009 ).

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen

yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang

memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk

(43)

2.3.2.Komponen Sistem informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai

komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia,

hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi (Mulyanto, 2009).

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu

pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang

yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya

pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang

berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Adapun pakar

sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan

sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.

2. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam

pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja,

melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau

optikal.

3. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang

digunakan untuk memroses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa

program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan

(44)

aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan

mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.

4. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah

sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

Sumber daya data ini dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.

5. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan

komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan

melalui software komunikasi (Mulyanto, 2009).

(45)

2.3.3.Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah

sebagai berikut (Ladjamuddin, 2005):

1. Analisis Sistem : menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.

2. Perancangan Sistem : merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi Perusahaan yang diperoleh dari pemilihan

alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain merancang

output, input, structur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.

3. Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan Bahasa pemrograman yang ditulis dalam

bahasa Indonesia terstruktur/bahasa Inggris terstruktur. Perancangan

algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan Top-Down

(Pemrograman Modular). Setelah selesai pembuatan algoritma, maka

dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa

pemograman terpilih.

4. Implementasi Sistem : beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.

5. Operasi dan Perawatan : mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.

(46)

2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Simulasi 2.4.1. Pengertian Simulasi

Simulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu to simulate yang artinya menurut

webster’s Collegiate Dictionary adalah “ to feign the essence of without the

reality”, untuk memperoleh intisari dari sesuatu tanpa melibatkan kenyataan.

Sedangkan menurut Oxford American Dictionary (1980) simulasi adalah “ to

reproduce the condition of a situation, as by means of a model, for study or testing or training, etc” ,artinya untuk menghasilkan suatu kondisi dari sebuah situasi, dalam maksud sebuah model, untuk dipelajari atau untuk percobaan atau

pelatihan, dan sebagainya.

Simulasi mempunyai banyak sekali pengertian bila dilihat dari berbagai

sudut pandang yang berbeda. Salah satu definisi dari simulasi adalah teknik yang

menggunakan komputer untuk meniru atau mengimitasi suatu operasi dari

berbagai fasilitas atau proses dari dunia nyata ( Law & Kelton, 2000 ).

Berikut ini adalah definisi simulasi menurut berbagai pakar

1. Simulasi berhubungan dengan pemodelan dari suatu proses atau sistem

dalam suatu cara tertentu sehingga model tersebut menirukan respon dari

sistem aktual terhadap suatu kejadian yang terjadi seturut dengan waktu (

Schriber, 1987 ).

2. Simulasi merupakan imitasi dari suatu sistem dinamis menggunakan model

komputer dalam rangka untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan unjuk

kerja sistem ( Harrell, Gosh, & Bowden, 2000 ).

3. Simulasi merupakan proses perencanaan sebuah model dari sistem nyata

(47)

mengetahui perilaku dari sistem dan atau melakukan evaluasi berbagai

macam strategi untuk operasi dari sistem terbut.

Dari pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa simulasi merupakan

konstruksi dari suatu model dan penggunaan model secara eksperimental untuk

mempelajari suatu sistem. Sedangkan Sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang

memberikan pernyataan (representing) atas suatu sistem dengan melalui model

simbolik yang dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan

angka-angka atau bilangan numeric. Range (jarak) spektra dari sistem simulasi cukup luas. Yang lebih ekstrem lagi, kita dapat menggunakan sistem ini sebagai modal untuk mendapatkan pengetahuan atas sifat-sifat maupun tingkah laku di dalam

sistem itu sendiri.

2.4.2.Klasifikasi dari teknik simulasi

Klasifikasi atau pengelompokan dari teknik simulasi dibagi menjadi 3

kelompok ( Law & Kelton, 2000) yaitu :

1. Model simulasi statis dan Model simulasi dinamis

Simulasi statis merupakan representasi dari sebuah sistem pada suatu

waktu tidak mempunyai peran. Penerapan paling sederhana pada simulasi

ini adalah saat kita memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk

memperoleh hasil akhirnya. Dilain pihak simulasi dinamis mewakili

sistem yang berubah ubah seturut waktu.

2. Model simulasi deterministik dan Model simulasi stochastic

Bila sistem simulasi tidak mempunyai komponen probabilitas maka

dinamakan simulasi deterministik. Hasil akhir dari simulasi deterministik

(48)

walaupun bisa saja diperlukan waktu yang lama untuk menghitung hasil

akhir simulasi tersebut.

Bila sistem tersebut memiliki beberapa komponen input acak maka

simulasi tersebut termasuk simulasi stochastic. Hasil akhir atau keluaran

dari model stochastic ini juga berupa komponen acak.

3. Model simulasi kontinyu dan Model simulasi diskrit

Simulasi kontinyu merupakan model sistem yang kondisi status

variabelnya berubah ubah terus menerus sesuai dengan waktu. Simulasi

model melibatkan persamaan diferesial yang merupakan relasi dari tingkat

perubahan status variabel sistem terhadap waktu. Sedangkan simulasi

diskrit status variabelnya berubah seketika pada satu titik waktu yang

terpisah.

2.4.3.Jenis Simulasi 1. Simulasi Identitas

Penggunaan Identity Simulation ini terlihat secara langsung, pendekatannya

pun cukup sederhana. Pada umumnya banyak meniadakan berbagai hal yang

fundamental dari aturan pemodelan. Indentity Simulation biasanya cukup mahal

dan tidak begitu layak, hanya memberikan sedikit kontrol atau bahkan tidak sama

sekali terhadap situasi atau keadaan untuk mendapatkan jawaban yang efektif.

2. Simulasi Identitas Semu

Simulasi ini selangkah lebih maju dibanding Simulasi Identitas. Simulasi

Identitas Semu ini memodelkan berbagai aspek yang terkait dari sistem yang

sebenarnya dan mengeluarkan unsur-unsur yang dapat membuat setiap Identitas

(49)

pertahanan udara suatu negara, pengujian ini tidak langsung dilakukan

menggunakan pesawat pembom (A4. B29, dan lain-lain) dengan memasuki

wilayah pertahanan udara negara tersebut. Belum lagi dari darat ataupun pesawat–

pesawat buru sergap. Pesawat-pesawat ini digunakan untuk mendapatkan data

penyergap sebelum terdeteksi dan respon dari negara yang akan diserang tersebut.

3. Model Simulasi yang Deterninistic

Pada model ini tidak diperhatikan unsur random, sehingga pemecahan

masalahnya menjadi lebih sederhana. Contoh aplikasi dari model ini adalah dalam

dispatching, line balancing, sequencing, dan plant layout. 4. Model Simulasi yang Dinamik dan yang Statik

Model simulasi yong dinamlk adalah model yang memperhatikan perubahan

perubahan nilai dari variabel-variabel yang ada kalau terjadi pada waktu yang

berbeda. Tetapi model statik tidak memperhatikan perubahan-perubahan ini.

Contoh dari model simulasi yang statik ini adaiah line balancing dan plant layout.

Dalam perencanaan layout tentu saja diperlukan syarat keadaan-keadaan lain

bersifat statik. Sedang contoh dari model dynamica dalam inventory sistem job shop model dan sebagainya.

5. Simulasi Laboratorium

Simulasi ini lebih murah dan lebih layak daripada Simulasi Identitas dan

Simulai Identitas Semu dan akan dapat memberikan jawaban yang lebih esensial

pada masa yang akan datang. Biasanya simulasi laboratorium ini memerlukan

berbagai komponen seperti operator, software dan hardware, komputer, prosedur

operasional, fungsi-fungsi matematis, distribusi probabilitas, dan lain-lain. Ada

(50)

- OperatingPlanning

Dalam Operating Planning menggunakan komputer untuk mengumpulkan

data dan untuk mengolah informasi dari para pemain. Komputer memainkan peran

penting untuk menjalankan berbagai aksi secara random yang merupakan jawaban

dari para pemain. Sebagai contoh, WarGaming atau BusinessManagementGame

merupakan permainan yang sangat banyak digunakan terutama di sekolah-sekolah

staf dan komando militer. Electronic Warfare Simulator sudah cukup dikenal,

dikembangkan dalam tahun 1950-an, suatu simulasi pertempuran di laut yang

melibatkan dua kesatuan kapal tempur yang berusahan untuk saling

menghancurkan. Hasilnya adalah informasi dari pertempuran di laut. Simulasi ini

dipergunakan untuk latihan para perwira angkatan laut.

- Man Machine Simulation

Simulasi ini memberikan sudut pandang lain dalam menyelidiki berbagai

konsep teknis dengan tujuan-tujuan tertentu. Disini aturan permainan tidak begitu

dipentingkan, sementara komputer-komputer digunakan untuk mengolah dan

menganalis data, sebagai contoh pada Rand Sistem, Research Laboratory juga

menggunakan simulasi pembangkit rangsangan untuk mempelajari

informasi-informasi secara terpusat.

6. Simulasi Komputer

Simulasi ini hanya menggunakan komputer untuk memecahkan masalah

sesuai kebutuhan yang kemudian diprogramkan ke dalam komputer. Semua

tingkah laku yang dijadikan sebagai persoalan dialihkan ke dalam program,

(51)

komputer menawarkan berbagai keunggulan sebagai alat untuk melakukan

analisis. Contoh simulasi komputer :

1. Pelatihan operasi bagian pemadam kebakaran di kota-kota besar

2. Pengalokasian berbagai sumber daya pada rumah-rumah sakit besar

3. Sistem transportasi kota-kota besar dimana urbanisasi cukup tinggi

4. Sistem inventarisasi pada perusahaan perusahaan besar dan medium serta

BUMN

5. Di bidang militer, untuk membagi suatu wilayah yang luas menjadi

bagian-bagian yang menjadi daerah pertempuran guna merebut daerah tersebut

2.4.4.Keunggulan dan kelemahan model simulasi

Menurut pegden (1990) ada beberapa keunggulan dan kelemahan yang

terdapat pada metode simulasi. Berikut adalah beberapa keunggulan metode

simulasi :

1. Perubahan pada peraturan, prosedur, aturan pengambilan keputusan, struktur

organisasi, alur informasi, dan lain lain, dapat diselidiki tanpa mengganggu

operasi yang sedang berjalan saat ini

2. Rancangan perangkat keras baru, tata letak fisik, program, perangkat lunak,

sistem transportasi, dan sebagainya dapat diuji coba sebelum mengalokasikan

sumber daya pada implementasi yang sesungguhnya.

3. Hipotesa mengenai bagaimana atau mengapa fenomena tertentu terjadi dapat

dicoba untuk studi kelayakan.

4. Waktu dapat diatur dan dapat dipersingkat, diperpanjang dan sebagainya

sehingga memungkinkan kita untuk mempercepat atau memperlambat sebuah

(52)

5. Pengertian dapat diperoleh mengenai variabel mana yang paling penting

untuk unjuk kerja dan bagaimana variabel ini berinteraksi.

6. Perlambatan pada aliran informasi, material, dan produk dapat diidentifikasi.

7. Studi simulasi terbukti berharga untuk memperoleh pengertian mengenai

bagaimana sebenarnya suatu sistem bekerja sebagai lawan dari pemikiran

orang-orang mengenai bekerjanya suatu sistem.

8. Situasi baru, dimana kita mempunyai pengertian dan pengalaman yang

terbatas dapat dilakukan manipulasi dalam rangka untuk mempersiapkan

suatu kejadian teoritis dimasa depan. Kekuatan simulasi terbesar adalah

kemampuannya dalam melakukan penyelidikan mengenai pertanyaan “ apa

dan mengapa”.

Disamping berbagai keunggulannya metode simulasi juga mempunyai

kelemahan atau kekurangan, yaitu :

1. Pembuatan model dalam simulasi memerlukan latihan. Kualitas dari analisis

tergantung dari kualitas dari model yang dibangun dan keahlian dari

pembuat model tersebut. Pembuatan model adalah sebuah seni sekaligus

juga merupakan suatu keahlian.

2. Hasil simulasi terkadang sulit diterjemahkan. Karena model simulasi

berusaha menangkap kekacauan dari sistem yang sesungguhnya, seringkali

sangat sulit untuk menentukan apakah sebuah pengamatan yang dilakukan

selama simulasi dijalankan sesuai untuk hubungan dengan sistem atau

(53)

3. Analisis simulasi dapat memakan waktu dan menjadi mahal. Analisis yang

layak mungkin tidak diperoleh, dengan waktu dan sumber daya yang ada

sebuah perkiraan yang quick and dirty dengan metode analitis dapat dipilih.

2.5. Metodologi Penelitian Sistem Informasi

Penelitian merupakan terjemahan dari kata dari bahasa Inggris yaitu

research. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti “kembali” dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian, arti sebenarnya dari research atau riset adalah “mencari kembali”. Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry)

secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap

masalah-masalah yang dapat dipecahkan ( Nazir, 2005 ).

2.5.1.Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan suatu proses

pengadaan data primer yang diperlukan dalam melakukan penelitian (Nazir,

2005).

Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi tiga kelompok

(Nazir, 2005), yaitu metode pengamatan langsung, metode dengan menggunakan

pertanyaan dan metode khusus. Sedangkan menurut Jogiyanto (2008), teknik

pengumpulan data dalam pengambilan sampelnya dibagi menjadi 7 antara lain

teknik observasi, wawancara dan studi waktu serts gerak, teknik eksperimen dan

simulasi, teknik survey, teknik delphi, teknik analisis, teknik pengambilan basis data, dan teknik model matematik.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

(54)

1. Observasi

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer

dengan cara mengamati lagsung obyek datanya (Jogiyanto, 2008). Sedangkan

menurut Nazir (2005), pengumpulan data dengan observasi langsung atau

pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata

tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. dari kedua defini

tersebut, dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik untuk mengambil

data dengan menggunakan data visual dengan mengamati obyek penelitian secara

langsung.

2. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

responden (Jogiyanto, 2008). Wawancara dapat berupa wawancara personal

(tatap muka langsung dengan responden), wawancara intersep (responden dipilih

di lokasi umum), dan wawancara telepon. Sedangkan menurut Nazir (2005),

wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

cara tanya jawab, bertatap muka antara pewawancara dengan penjawab atau

responden dengan menggunkan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara).

3. Studi Pustaka

Mengadakan survei terhadap data yang ada merupakan langkah yang

paling penting sekali dalam metode ilmiah. Survei terhadap data yang telah

tersedia dapat dikerjakan setelah masalah penelitian dipilih atau dilakukan

sebelum masalah dipilih (Nazir, 2009). Beberapa sumber bacaan, dari mulai buku

(55)

4. Studi Literatur Sejenis

Studi literatur merupakan kegiatan menelusuri literatur yang ada serta

menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data yang telah

ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu

yang diteliti, mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam

pengumpulan data atau dalam analisis data yang pernah dilakukan oleh

peneliti-peneliti terdahulu (Nazir, 2005). Selain itu, peneliti-peneliti juga harus memperoleh

orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih serta menghindari

terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan.

2.5.2.Model Pengembangan(Rapid Application Development) RAD

Rapid Application Development (RAD) merupakan salah satu metode

prototyping yang memiliki tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008) :

1. Perencanaan Syarat-syarat

Dalam fase ini pengguna dan peneliti bertemu untuk mengidentifikasi

tujuan-tujuan sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari

tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan

masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem dapat

mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada

upaya pencapaian tujuan

2. Workshop Design

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat

digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD, pengguna

(56)

modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon

pengguna.

3. Fase Implementasi

Analyst bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop design

untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari proses bisnis yang ada.

Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan di-sharing,

sub-sub sistem di uji coba stakeholder.

RAD Design Workshop

Requirments Planning

Implementation

Gambar 2.2 Tahapan RAD (Kendall & Kendall, 2008)

Menurut Kendall & Kendall (2008), model RAD memiliki keuntungan

sebagai berikut:

1. Dapat mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam SHPS (Siklus

Hidup Pengembangan Sistem) tradisional antara perancangan dan penerapan

sistem informasi.

Identify Objectives and Information Requirements

Work with Users to Design System

Build The System

(57)

2. Pengembangan sistem cepat dapat digunakan sebagai perangkat yang tajam

dan dimaksudkan untuk memperbaharui, meningkatkan dan menyeleksi

bagian-bagian terpilih dari suatu sistem.

2.6. Rich Picture

Rich picture adalah sebuah gambaran tidak formal yang menampilkan

pemahaman penggambar tentang situasi. Rich picture berfokus pada aspek

penting dari situasi yang ditentukan oleh penggambar. Rich picture harus

memberikan gambaran yang menyeluruh dari situasi yang memungkinkan adanya

beberapa interpretasi. Rich Picture digunakan untuk menggambarkan keseluruhan

proses bisnis secara jelas dengan gambar dan hubungan antar gambar tersebut

dengan penjelasan singkat agar orang yang melihat dapat dengan mudah untuk

mengerti dan memahami maksud dari gambar tersebut (Mathiassen, 2000).

2.7. Tools Analisis dan Perancangan yang digunakan adalah UML (Unifed

Modelling Language)

2.7.1.Definisis UML (Unifed Modelling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini

disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang

memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi

mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan

mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan

rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh

(58)

Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan

nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan

desain ke dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut,

perincian interface dan implementasi.

Desain sistem pada UML di susun oleh simbol-simbol yang terbentuk

menjadi sebuah diagram model. Berikut adalah simbol yang digunakan pada

desain sistem ini. Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram

di antaranya (Munawar, 2005):

1. Use case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna.

Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user

(pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita

bagaimana sebuah sistem di pakai (Munawar, 2005).

Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya di sebut

dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang dapat dimainkan oleh pengguna

dalam interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik guna

menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari

sudut pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan

aspek dari sistem (Munawar, 2005):

a. Actor (pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem

Gambar

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
Gambar 2.2 Tahapan RAD (Kendall & Kendall, 2008)
Gambar 2.3 Contoh Diagram Model Use Case (Whitten et.al, 2004)
Gambar 2.4 Contoh Diagram Model Activity (Whitten et.al, 2004)
+7

Referensi

Dokumen terkait