PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB
(Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor)
Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban sarjana strata satu Program Studi Sistem Informasi
Diajukan Oleh: FAHAD DWI FAUZI
(109093000135)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB
(Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor)
Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu Program Studi Sistem Informasi
Oleh:
FAHAD DWI FAUZI 109093000135
Dosen Pembimbing : 1. Nia Kumaladewi, MMSI 2. Bayu Waspodo, MM
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
i
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMULASI
PEMBIAYAAN KONSUMTIF BERBASIS WEB
(Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
FAHAD DWI FAUZI
109093000135
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
iv
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI
BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, Agustus 2015
v
Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus : Bank BNI Syariah
Cabang Bogor) dibawah bimbingan NIA KUMALADEWI dan BAYU
WASPODO
BNI Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan syariah. Salah satu produk BNI Syariah adalah pembiayaan, dari grafik pertumbuhan pembiayaan mengindikasikan bahwa untuk tahun 2008 portofolio pembiayaan mudharabah dan musyarakah hanyalah 0,23 %. Sedangkan pembiayaan murabahah mendominasi hingga 0,76%. Hal ini menunjukan pembiayaan murabahah pada BNI syariah selama periode 2003-2008 mengalami peningkatan yang berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh BNI syariah, tetapi pada saat dilakukan penelitian pada Bank BNI Syariah cabang bogor menjalani beberapa masalah, yaitu seringkali calon nasabah atau masyarakat ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang pembiayaan dan bisa mengetahui perkiraan biaya angsuran pembiayaan sebelum mengajukan pembiayaan yang sebenarnya. Pusat informasi yang sudah ada hanya memberikan info seadanya dan fasilitas simulasi hanya menghitung pembiayaan secara umum dan hanya mengeluarkan biaya angsuran perbulannya saja. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi simulasi pembiayaan untuk dapat memudahkan calon nasabah atau masyarakat yang berencana melakukan pembiayaan mendapatkan informasi tentang pembiayaan dan melakukan penghitungan pembiayaan untuk memperkirakan biaya angsuran yang harus dibayar perbulannya dan fitur lainnya yang dapat mendukung terhadap produk pembiayaan. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Object Oriented Analys and Design (OOAD) dengan model
Rapid Application Development (RAD), dengan tool Unified Modelling Language
(UML). Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem
menggunakan PHP bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database.
Penelitian ini menghasilkan sistem informasi simulasi pembiayaan konsumtif yang memiliki fitur informasi berita dan pengetahuan tentang pembiayaan, penghitungan simulasi pembiayaan, dan penjelasan tentang produk pembiayaan
konsumtif pada BNI Syariah. Sistem informasi ini diharapkan dapat digunakan
oleh masyarakat sebagai calon nasabah dalam hal penghitungan biaya angsuran
perbulan dan bagian processing pembiayaan dalam hal melihat perkembangan
produk pembiayaan yang banyak diminati oleh masyarakat sebagai calon nasabah
dan bagian customer service untuk pemasaran produk pembiayaan.
Kata kunci: BNI Syariah, Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif V Bab + xxi Halaman + 181 Halaman + 57 Daftar Gambar + 23 Daftar Tabel + Pustaka + 5 Lampiran.
vi
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga
dicurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umat manusia menuju kehidupan
dan peradaban dan berkeadilan serta para keluarga dan para sahabat yang
dicintainya.
Penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun
demikian Penulis berharap laporan ini dapat memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Simulasi
Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus: Bank BNI Syariah Kantor
Cabang Bogor) ”, akhirnya dapat diselesaikan dengan yang diharapkan Penulis.
Selama penyusunan skripsi ini tentunya ada banyak kesulitan dan hambatan yang
Penulis hadapi, baik dalam pengumpulan bahan dan lain sebagainya. Namun
berkat kesungguhan hati dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga segala
kesulitan tersebut dapat diatasi. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi Penulis secara
pribadi adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua,
seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah ikut andil yang mensukseskan
vii
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga sebagai
dosen pembimbing pertama yang telah banyak membimbing saya dalam
penyusunan skripsi ini..
3. Bapak Bayu Waspodo, MM selaku dosen pembimbing kedua yang juga telah
banyak membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Orang tua tercinta dan adik yang telah memberikan doa dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu
selama penulis duduk di bangku perkuliahan.
6. Sahabat-sahabat tersayang, keluarga Sistem Informasi D 2009 yang selalu ada
dalam suka dan duka sejak awal masa perkuliahan serta memberikan
semangat dan motivasi kepada penulis.
7. Teman-teman kelas seperjuangan, SIBIS angkatan 2009. Terimakasih untuk
kebersamaan dan kerjasama. Kakak-kakak senior SIBIS, terima kasih telah
viii
amal kebajikan dan bermanfaat serta mendapatkan balasan yang setimpal di
akhirat kelak. Dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Jakarta, Juli 2015
ix
LEMBAR JUDUL ... i
Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii
Lembar Pengesahan Ujian ... iii
Lembar Pernyataan ... iv
Abstrak ... v
Kata Pengantar ... vi
Daftar Isi ... ix
Daftar Lampiran ... xiv
Daftar Gambar ... xv
Daftar Tabel ... xviii
Daftar Simbol ... xx
Daftar Istilah ... xxiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Rumusan Masalah ... 5
1.4 Batasan Masalah ... 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 8
1.6 Tujuan Penelitian ... 8
x
1.8.1.1. Observasi ... 10
1.8.1.2. Wawancara ... 10
1.8.1.3. Studi Pustaka ... 11
1.8.1.4. Studi Literatur ... 11
1.8.2. Metode Pengembangan Sistem ... 11
1.9 Waktu dan Tempat Penelitian ... 11
1.10 Sistematika Penulisan ... 12
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 13
2.1.1. Definisi Sistem ... 13
2.1.2. Karakteristik Sistem ... 13
2.2 Konsep Dasar Informasi ... 15
2.2.1. Definisi Informasi ... 15
2.2.2. Kualitas Informasi ... 16
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16
2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 16
2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 17
2.3.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ... 19
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Simulasi ... 20
2.4.1. Pengertian Simulasi ... 20
2.4.2. Klasifikasi dari teknik Simulasi ... 21
xi
2.5.1. Metode Pengumpulan Data ... 27
2.5.2. Model Pengembangan (Rapid Application Development) RAD ... 29
2.6 Rich Picture ... 31
2.7 Tools Analisis dan Perancangan yang digunakan adalah UML ... 31
2.7.1. Definisi UML (Unifed Modelling Language) ... 31
2.7.2. Object Oriented ... 36
2.7.2.1. Pengertian Object ... 36
2.7.2.2. Pengertian OOA (Object Oriented Analysis) ... 37
2.7.2.3. Pengertian OOD (Object Oriented Design) ... 37
2.7.2.4. Pengertian OOAD (Object Oriented Analysis & Design) ... 37
2.8 Konsep Data dan Basis Data ... 38
2.8.1. Data ... 38
2.8.2. Basis Data (Database) ... 38
2.8.3. Normalisasi ... 38
2.8.4. MySql ... 40
2.9 Pengujian Black Box ... 42
2.10 Konsep Pemrograman Berbasis WEB ... 42
2.10.1. Pemrograman Berbasis WEB ... 42
2.10.2. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) ... 44
2.10.3. WEB Browser ... 44
2.10.4.WEB Server ... 44
xii
2.11 Perbankan Syariah ... 46
2.11.1. Teori Perbankan Syariah ... 46
2.11.2. Produk dan Jasa Syariah ... 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 60
3.1.1. Observasi ... 60
3.1.2. Wawancara ... 61
3.1.3. Studi Pustaka ... 62
3.1.4. Studi Literatur ... 63
3.2 Metode Analisa ... 67
3.2.1. Profil Perusahaan ... 67
3.3 Metode Pengembangan Sistem ... 67
3.4 Kerangka Penelitian ... 70
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan ... 71
4.1.1. Sejarah Singkat Bank Negara Indonesia Syariah ... 71
4.1.2. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan ... 74
4.1.3. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Bogor ... 75
4.1.4. Produk Pembiayaan Konsumtif BNI Syariah Cabang Bogor ... 80
4.2 Analisis Sistem ... 81
4.2.1. Analisis Sistem Berjalan ... 81
xiii
4.3 Perancangan Sistem ... 86
4.3.1. Use Case Diagram ... 86
4.3.2. Activity Diagram ... 103
4.3.3. Potensial Objek ... 115
4.3.4. Class Diagram ... 117
4.3.5. Normalisasi ... 120
4.3.6. Skema Database ... 127
4.3.7. Sequence Diagram ... 130
4.3.8. Deployment Diagram ... 143
4.3.9. Perancangan Database ... 144
4.3.10. Martiks CRUD ... 149
4.3.11. Perancangan Struktur Menu ... 151
4.3.12. Perancangan User Interface ... 154
4.4 Implementasi Sistem ... 172
4.4.1. Pemrograman (Coding) ... 172
4.4.2. Penyiapan Hardware dan Software ... 172
4.4.3. Pengujian Black Box Testing ... 173
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 178
5.2 Saran ... 179
xiv Lampiran 1 Tampilan Layout
Lampiran 2 Hasil Wawancara Lampiran 3 Coding
Lampiran 4 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi Lampiran 5 Surat Permohonan Riset
xv
Gambar 1.1 Pertumbuhan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah ... 1
Gambar 1.2 Pertumbuhan Pembiayaan Sektor Properti ... 2
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi ... 18
Gambar 2.2 Tahapan RAD ... 30
Gambar 2.3 Contoh Diagram Model Use Case ... 33
Gambar 2.4 Contoh Diagram Model Activity ... 34
Gambar 2.5 Contoh Diagram Model Class ... 35
Gambar 2.6 Contoh Diagram Model Sequence ... 35
Gambar 2.7 Contoh Diagram Model Deployment ... 36
Gambar 2.8 Skema Kerja Website ... 43
Gambar 2.9 Produk dan Jasa Perbankan Syariah ... 56
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 70
Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Konsumtif 2015 ... 73
Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan ... 73
Gambar 4.3 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Bogor ... 75
Gambar 4.4 Sistem Berjalan ... 82
Gambar 4.5 Sistem Usulan Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif ... 83
Gambar 4.6 Use Case Diagram Sistem Informasi Simulasi ... 91
Gambar 4.7 Activity Diagram Tentang Kami Oleh Admin ... 103
Gambar 4.8 Activity Diagram Tentang Kami Oleh Pengunjung ... 104
Gambar 4.9 Activity Diagram Berita Oleh Bag. Processing ... 105
xvi
Gambar 4.13 Activity Diagram Simulasi Oleh Pengunjung ... 108
Gambar 4.14 Activity Diagram Produk Pembiayaan Oleh Customer Service ... 109
Gambar 4.15 Activity Diagram Produk Pembiayaan Oleh Pengunjung ... 109
Gambar 4.16 Activity Diagram Polling Oleh Customer Service ... 110
Gambar 4.17 Activity Diagram Polling Oleh Pengunjung ... 111
Gambar 4.18 Activity Diagram Buku Tamu Oleh Pengunjung ... 112
Gambar 4.19 Activity Diagram Buku Tamu Oleh Customer Service ... 113
Gambar 4.20 Activity Diagram Login-Logout ... 114
Gambar 4.21 Class Diagram Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif ... 117
Gambar 4.22 Skema Database ... 127
Gambar 4.23 Sequence Diagram Tentang Kami Oleh Admin ... 130
Gambar 4.24 Sequence Diagram Tentang Kami Oleh Pengunjung ... 131
Gambar 4.25 Sequence Diagram Berita Oleh Bag. Processing ... 131
Gambar 4.26 Sequence Diagram Berita Oleh Pengunjung ... 132
Gambar 4.27 Sequence Diagram Pengetahuan Oleh Bag. Processing ... 133
Gambar 4.28 Sequence Diagram Pengetahuan Oleh Pengunjung ... 134
Gambar 4.29 Sequence Diagram Simulasi Oleh Pengunjung ... 135
Gambar 4.30 Sequence Diagram Produk Pembiayaan Oleh Customer Service ... 136
Gambar 4.31 Sequence Diagram Produk pembiayaan Oleh Pengunjung ... 137
Gambar 4.32 Sequence Diagram Polling Oleh Customer Service ... 138
Gambar 4.33 Sequence Diagram Polling Oleh Pengunjung ... 139
xvii
Gambar 4.37 Deployment Diagram ... 143
Gambar 4.38 Struktur Menu Pengunjung ... 151
Gambar 4.39 Struktur Menu Admin ... 152
Gambar 4.40 Struktur Menu Bag. Processing ... 152
Gambar 4.41 Struktur Menu Customer Service ... 153
Gambar 4.42 User Interface Halaman Utama Pengunjung ... 155
Gambar 4.43 User Interface Halaman About Pengunjung ... 156
Gambar 4.44 User Interface Halaman Pengetahuan Pengunjung ... 157
Gambar 4.45 User Interface Halaman Berita Pengunjung ... 158
Gambar 4.46 User Interface Halaman Simulasi Pengunjung ... 159
Gambar 4.47 User Interface Halaman Produk Pengunjung ... 160
Gambar 4.48 User Interface Halaman Buku Tamu Pengunjung ... 161
Gambar 4.49 User Interface Halaman Login Admin ... 162
Gambar 4.50 User Interface Halaman Profil Admin ... 163
Gambar 4.51 User Interface Halaman Berita Bag. Processing ... 164
Gambar 4.52 User Interface Halaman Pengetahuan Bag. Processing ... 165
Gambar 4.53 User Interface Halaman Kategori Simulasi Bag. Processing ... 166
Gambar 4.54 User Interface Halaman Produk Pembiayaan Customer Service ... 167
Gambar 4.55 User Interface Halaman PollingCustomer Service ... 168
Gambar 4.56 User Interface Halaman Buku Tamu Customer Service ... 169
xviii
Tabel 1.1 Portofolio Pertumbuhan Pembiayaan ... 2
Tabel 3.1 Literatur Sejenis ... 64
Tabel 4.1 Identifikasi Aktor ... 86
Tabel 4.2 Identifikasi Use Case ... 87
Tabel 4.3 Narasi Use Case Tentang Kami ... 92
Tabel 4.4 Narasi Use Case Berita ... 93
Tabel 4.5 Narasi Use Case Pengetahuan ... 94
Tabel 4.6 Narasi Use Case Simulasi ... 96
Tabel 4.7 Narasi Use Case Produk Pembiayaan ... 97
Tabel 4.8 Narasi Use CasePolling ... 99
Tabel 4.9 Narasi Use Case Buku Tamu ... 100
Tabel 4.10 Narasi Use CaseLogin – Logout ... 102
Tabel 4.11 Potensial Objek ... 115
Tabel 4.12 DatabaseAdmin ... 144
Tabel 4.13 Database Berita ... 144
Tabel 4.14 Database Pengetahuan ... 145
Tabel 4.15 DatabasePolling ... 145
Tabel 4.16 Database Tentang Kami ... 146
Tabel 4.17 Database Buku Tamu ... 146
Tabel 4.18 Database Produk Pembiayaan ... 147
Tabel 4.19 Database Simulasi ... 148
xix
xx (Sholiq, 2006)
Simbol Nama
Actor
Use Case
Participant
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Sholiq, 2006)
Simbol Nama
Titik Awal
Titik Akhir
Activity
Pilihan untuk mengambil keputusan
Fork
xxi
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Sholiq, 2006)
Simbol Nama
Participant
Simpel Message
Synchronous
Asynchronous
SIMBOL CLASS DIAGRAM (Sholiq, 2006)
Simbol Nama
xxii
Interface
Generalization
INDIKATOR RELATIONSHIP CLASS DIAGRAM
Indikator/ gambar Arti Keterangan/Contoh
0..1 Kosong atau satu
0..* Lebih dari sama dengan
kosong
0..n Lebih dari sama dengan
n, dimana n lebih dari 1 0..3
1 Hanya satu
1..* Lebih dari sama dengan
Satu
1..n
Lebih dari sama dengan satu, dimana n lebih dari
satu
Lebih dari sama dengan N dimana N lebih dari
satu
7..*
n..m
Lebih dari sama dengan N dan kurang dari sama dengan M, dimana N dan
M lebih dari satu
xxiii
(
Referensi : “Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah”,DirektoratPerbankan Syariah, Bank Indonesia, 2006
)
Istilah Pengertian
Akad
Ikatan atau kesepakatan antara nasabah dengan bank yakni
pertalian ijab dan Kabul sesuai dengan syariat yang
berpengaruh pada obyek perikatan
Wadiah Titipan
Gharar
Transaksi yang mengandung ketidakjelasan dan atau tipuan
dari salah satu pihak sehingga pihak yang lain dirugikan
Ijarah
Akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau
jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu
sendiri.
Istishna
Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara pemesan/pembeli dan pembuat/penjual
Margin
Besarnya keuntungan yang disepakati antara bank dan
nasabah atas transaksi pembiayaan dengan akad jual beli.
Mudharabah
Akad kerja sama usaha antara pihak pemulik dana dengan
pihak pengelola dana dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah
xxiv
angsuran atau dikemudian hari
Nisbah
Porsi bagi hasil antara nasabah dan bank atas transaksi
pendanaan dan pembiayaan dengan akad bagi hasil
Riba
Transaksi dengan pengambilan tambahan, baik dalam
transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara batil atau
bertentangan dengan ajaran islam
Salam
Transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan dan
pembayaran dilakukan di muka, dengan syarat-syarat tertentu
Syariah
Aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan
nasabah untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan
kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
dengan prinsip syariah
Wadiah
Akad yang terjadi antara dua pihak, dimana pihak pertama
menitipkan suatu barang kepada pihak kedua. Lembaga
keuangan menerapkan akad ini pada rekening giro
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Simulasi adalah teknik yang menggunakan komputer untuk meniru atau
mengimitasi suatu operasi dari berbagai fasilitas atau proses dari dunia nyata (
Law & Kelton, 2000). Sedangkan sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang
memberikan pernyataan atas suatu sistem dengan melalui model simbolik yang
dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan angka-angka atau
bilangan numeric. Implementasi sistem simulasi dapat diterapkan dalam dunia
perbankan yaitu pada sektor pembiayaan. Pertumbuhan pembiayaan pada
bank-bank umum syariah tercatat sebesar 34,2%, melambat dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 50,2%. Sebaliknya, pembiayaan pada kelompok UUS ( Unit
Usaha Syariah ) meningkat 85,3%, jauh melebihi pertumbuhan tahun 2011
sebesar 52,4%. Demikian pula halnya pembiayaan BPRS yang tumbuh 32,8%,
sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 29,9%.
Gambar 1.1 “Pertumbuhan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah”
Pembiayaan ke sektor properti pada periode laporan tercatat meningkat Rp
8,1 triliun atau 70,2%, lebih tinggi dari pertumbuhan pembiayaan perbankan
syariah. Pertumbuhan signifikan tersebut terutama ditopang oleh ekspansi
pembiayaan kepemilikan rumah yang mencapai Rp6,8 triliun dan pembiayaan
kepada developer real estate sebesar Rp1,1 triliun.
Gambar 1.2 “Pertumbuhan Pembiayaan Sektor Properti”
(Sumber : www.BI.go.id“Laporan Perkembangan Perbankan syariah 2012”)
Dalam menilai tingkat kesehatan bank pembiayaan merupakan salah satu
faktor yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebagaimana pada tabel dibawah
ini menunjukan bahwa produk murabahah masih merupakan produk andalan
dibandingkan dengan produk lainnya.
Tabel 1.1 “Portofolio Pertumbuhan Pembiayaan”
Periode Pendapatan
Murabahah
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah dan
murabahah
Total pendapatan
Desember 2003 47.938 3.978 12.942.017
Desember 2004 70.603 8.070 11.586.286
Desember 2005 72046 16.965 12.522.571
Desember 2006 86.844 20.654 14.704.099
Desember 2007 125.051 43.539 14.455.271
Desember 2008 222.724 99.895 16.103.368
Data dari tabel diatas mengindikasikan bahwa untuk tahun 2008 portofolio
pembiayaan mudharabah dan musyarakah hanyalah 0,23 %. Sedangkan
pembiayaan murabahah mendominasi hingga 0,76%. Hal ini menunjukan
pembiayaan murabahah pada BNI syariah selama periode 2003-2008 mengalami
peningkatan yang berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh BNI
syariah.
Tingginya pertumbuhan murabahah disebabkan produk ini memiliki skema
transaksi yang relatif lebih mudah dimengerti dan diaplikasikan dalam skema
pembiayaan syariah. Disisi lain, produk murabahah didominasi oleh pembiayaan
konsumtif yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan pembiayaan produktif.
Permasalahan yang terjadi dilapangan yaitu masyarakat belum mengetahui
secara lebih mendalam tentang perbankan syariah khususnya tentang pembiayaan,
persepsi yang muncul seringkali menyamakan antara kredit pada perbankan
konvensional dan pembiayaan pada perbankan syariah, padahal dalam realisasinya
tentu berbeda karena mempunyai perbedaan dasar hukum dan kebijakan serta
proses perhitungan yang berbeda. Dan juga ketika pra pengajuan pembiayaan
seringkali masyarakat ingin mengetahui perkiraan angsuran pembiayaan sebelum
mengajukan pembiayaan yang sebenarnya, permasalahan seperti ini bisa
dituntaskan dengan adanya simulasi. Tetapi simulasi yang sudah ada, tidak
menghitung pembiayaan menurut jenisnya secara lebih detail tetapi lebih kepada
simulasi secara umum dan kurangnya perincian dari hasil perhitungan serta
simulasi pendukung tentang pembiayaan menjadi faktor penyebab orang
Dilihat dari Pertumbuhan pembiayaan diatas dan permasalahan yang terjadi
dilapangan, perlu adanya sebuah sistem pendukung selain sebagai media
informasi bagi masyarakat terutama untuk mengetahui hasil perhitungan
pembiayaan, juga sebagai alat bantu bagi pihak bank untuk dapat meningkatkan
produktifitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi
kerja. Pemecahan masalah dengan model simulasi biasanya dilakukan dengan
memakai komputer, sebab banyak hal-hal atau perhitungan-perhitungan yang
terlalu rumit dihitung dengan tangan. Namun masalah yang sangat sederhana bisa
diselesaikan tanpa komputer.
Untuk menentukan biaya angsuran pembiayaan yang hampir sama dengan
perhitungan pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank diperlukan sebuah simulasi
penghitungan pembiayaan dengan model Statis . hasil penghitungan simulasi ini
berdasarkan rumus penghitungan bank dengan cara memasukan nilai variabel
pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya. Variabel penilaian tersebut
terdiri dari nilai plafon pembiayaan, margin, dan jangka waktu.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, perlu dibuat sebuah sistem informasi
simulasi yang nantinya akan membuat masyarakat sebagai calon nasabah dapat
mengetahui informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya
pembiayaan, dan juga dapat membantu dalam menghitung biaya angsuran
pembiayaan. Sistem yang akan dibuat ini berusaha mengatasi masalah-masalah
Hal ini yang menjadi latar belakang peneliti dalam melakukan penelitian
pembuatan laporan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi
Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB (Studi Kasus : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor).
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :
1. Tidak adanya penjelasan tentang perbankan syariah khususnya tentang
perhitungan pembiayaan secara lebih detail sehingga memberikan anggapan
perhitungan pembiayaan dan perhitungan kredit itu sama.
2. Simulasi perhitungan yang sudah hanya bersifat umum, tidak dibuat
berdasarkan spesifikasi jenis simulasi pembiayaan, sehingga memberi
anggapan bahwa setiap pembiayaan mempunyai perhitungan yang sama
padahal pada kenyataannya berbeda.
3. Tidak adanya simulasi pendukung seperti konversi mata uang, simulasi
margin dan simulasi persentase cicilan, yang dapat mendukung pemakaian simulasi pembiayaan.
4. Perincian hasil simulasi yang kurang detail dan hanya menghasilkan jumlah
biaya yang harus dikeluarkan perbulan.
1.3. Rumusan Masalah
Ditinjau dari latar belakang, maka dirumuskanlah empat (4) permasalahan
penelitian, sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai
alat untuk menghitung biaya angsuran pembiayaan sesuai dengan jenis
2. Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai
pusat informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya tentang
produk pembiayaan.
3. Bagaimana sistem informasi simulasi pembiyaan dapat digunakan sebagai
alat untuk menilai produk pembiayaan yang paling diminati oleh masyarakat,
sehingga bagian marketing pembiayaan dapat melakukan strategi pemasaran
produk berdasarkan rekomendasi dari sistem perangkat lunak yang dibuat?
4. Bagaimana merancang dan mengembangkan sistem informasi simulasi
pembiayaan dengan model statis yaitu dengan memasukan nilai variabel pada
suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya?
5. Bagaimana sistem ini dapat menampilkan kartu angsuran pembiayaan dari
hasil simulasi sehingga bisa memunculkan saldo pembiayaan sampai akhir
waktu pembayaran ?
6. Bagaimana membuat sistem informasi simulasi pembiayaan menjadi sistem
yang mudah untuk di akses kedepannya dan menghasilkan hasil yang akurat
sesuai dengan yang diinginkan masyarakat?
1.4. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam laporan penelitian ini tidak terlalu luas, namun
dapat tercapai hasil yang optimal, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup
permasalahan sebagai berikut :
1. Sistem yang akan dibuat berfungsi sebagai pusat informasi dan knowledge
tentang perbankan syariah khususnya tentang produk pembiayaan. Pada tahap
proses simulasi, terbatas hanya pada tahap perhitungan saja. Tidak sampai
2. Model simulasi yang digunakan adalah model simulasi statis dengan
memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil
akhirnya.
3. Perhitungan simulasi disesuaikan dengan jenis pembiayaan dan variabel yang
digunakan yaitu nilai plafon pembiayaan, margin dan jangka waktu.
4. Metode yang digunakan pengembangan sistem ini adalah Object Oriented
Analysis and Design (OOAD) dengan model pengembangan Rapid Application Development (RAD) (Kendall dan Kendall, 2008). Tahap RAD
dimulai dari tahap Requirements Planning sampai pada tahapan
implementation. Pada tahap implementation hanya sampai pada tahap pengujian sistem penilaian, namun tidak sampai pada tahap penerapan sistem
maupun pemeliharaan sistem.
5. Tools yang digunakan dalam perancangan sistem yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, deployment diagram dan
menggunakan PHP sebagai bahasa pemograman, MYSQL sebagai database
server dan PhpMyAdmin sebagai webserver. Unified Modelling Languange
dan PSPad Editor sebagai aplikasi pendukung.
6. Studi kasus yang dilakukan pada penelitian ini adalah penghitungan
pembiayaan pada BNI syariah cabang bogor.
7. Pengguna dari sistem ini adalah masyarakat atau calon nasabah yang
berencana akan mengajukan pembiayaan dan admin sebagai pengelola
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang
Bogor. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 - 18 Maret 2014
pada bagian umum,Customer Service, dan processing. Penelitian memiliki fokus
pada rancang bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan konsumtif berbasis
WEB.
1.6. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang dan
membangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan berbasis web yang dapat
membantu masyarakat sebagai calon nasabah untuk mengetahui informasi dan
knowledge tentang perbankan syariah khususnya pembiayaan, dan juga dapat membantu dalam menghitung biaya angsuran pembiayaan. Sedangkan tujuan
khusus dari penelitian ini adalah:
1. Penghitungan yang akurat mengenai pembiayaan dengan menggunakan
model simulasi statis.
2. Mengetahui secara lebih dalam dan jelas lagi mengenai rumus penghitungan
pembiayaan, data produk pembiayaan, dan syarat pengajuan pembiayaan.
3. Memaparkan secara detail hasil simulasi dengan menampilkan biaya
angsuran pokok maupun perbulan serta menampilkan kartu angsuran yang
nantinya dapat dicetak oleh pengguna.
4. Menghasilkan sistem simulasi yang memiliki pengaturan dalam hak akses,
user, dan manajemen master data yang baik sehingga sistem dapat digunakan
5. Menghasilkan hasil simulasi yang terperinci sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan pengguna simulasi.
1.7. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penenlitian yang sudah disebutkan,
maka manfaat dari penelitian yang diharapkan adalah :
1. Bagi peneliti
a. Menerapkan pengetahuan akademis yang telah diperoleh dalam kelas dan
untuk mengetahui kondisi dan masalah sebenarnya yang terjadi di dunia
kerja dan memperkenalkan gambaran umum perusahaan yang diperlukan
mahasiswa dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya
dan sebagai pengalaman kerja.
b. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Program
Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi masyarakat
a. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang pembiayaan perbankan
syariah.
b. Membantu masyarakat yang akan berencana mengajukan pembiayaan
untuk menghitung perkiraan biaya angsuran yang harus dikeluarkan
perbulannya.
3. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dapat dijadikan pembanding atau literatur penyusunan skripsi serta
menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta
menambah khasanah ilmu pengetahuan.
1.8. Metodologi Penelitian 1.8.1.Metode Pengumpulan Data 1.8.1.1. Observasi
Observasi berarti mengamat-amati suatu obyek secara langsung. Menurut
Jogiyanto (2008) observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsug objek datanya. Dengan
observasi peneliti mengumpulkan data tentang gejala tertentu dengan cara
mengamat-amatinya secara langsung selama waktu tertentu, dengan sedemikian
rupa. Data-data yang didapat dari hasil observasi ini perlu dicatat dan
didokumentasikan, karena jika tidak dilakukan dengan semestinya, maka sebagian
atau seluruh data yang telah di dapat akan hilang sia-sia.
1.8.1.2. Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada seseorang responden dengan bercakap-cakap secara tatap muka,
wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering digunakan
dalam penelitian kualitatif. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan
interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar
1.8.1.3. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku yang
berkaitan dengan teori pembahasan judul yang diangkat.
1.8.1.4. Studi Literatur
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca literatur yang ada
serta menelaahnya secara tekun.
1.8.2.Metode Pengembangan Sistem
Dalam analisis dan perancangan system ini, metodologi pengembangan
sistem yang digunakan adalah metode berorientasi objek dengan model
pengembangan RAD (Rapid Application Development), yang berfungsi untuk
menggambarkan tahap-tahap utama dan langkah-langkah dari setiap tahap yang
secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu:
1. Requirment Planning 2. Workshop Design
3. Implementasi Sistem
1.9. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada:
Waktu : 11 - 18 Maret 2014
1.10. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini pembahasan terbagi dalam lima bab yang
secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat studi, serta ruang lingkup.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis menguraikan teori yang terkait dengan sistem informasi simulasi dan konsep perbankan syariah serta konsep-konsep yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan metodologi penelitian yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi simulasi ini.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan gambaran profil dari Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor serta membahas hasil analisis dan rancangan dari Sistem Informasi Simulasi
BAB V : PENUTUP
13
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1.Definisi Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah
sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan
yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem (
Kadir, 2003 ).
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2008).
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.2.Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai
komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung,
masukkan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan (Jogiyanto, 2005).
1. Komponen Sistem: Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau suatu bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu
2. Batas Sistem : Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
Batas sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
Batas suatu sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem : Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari
sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang
menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan
ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi
sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.
4. Penghubung : Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa
adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri
sendiri dan tidak saling berkaitan. Penghubung (interface) merupakan media
penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari
masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung,
suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang
lain dan membentuk suatu kesatuan.
5. Masukan : Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer,
program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran : Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem yang
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Output dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolah : Merupakan bagian dari sistem yang akan memroses masukan
untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
8. Sasaran atau Tujuan: Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran,
jika tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem
menjadi tidak terarah dan terkendali.
2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Definisi Informasi
Informasi didefinisikan sebagi data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah
data yang merupakan kenyataan atau fakta-fakta yang menggambarkan
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, dari data kemudian diolah menjadi suatu informasi
yang diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan
2.2.2.Kualitas Informasi
Burch dan Grudnitski ( Kadir, 2003 ) menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar, yaitu:
akurat, tepat waktu, dan relevan. Jadi suatu informasi dinilai berkualitas jika
memenuhi ketiga kriteria tersebut.
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan.
b. Tepat Waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan
keputusan.
c. Relevan, informasi yang dihasilkan harus mempunyai manfaat bagi
pemakainya.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1.Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Turban, McLean, dan Waterbe (1999) dalam
buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies
Advantages, mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memroses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk tujuan yang spesifik ( Mulyanto, 2009 ).
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen
yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk
2.3.2.Komponen Sistem informasi
Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai
komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia,
hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi (Mulyanto, 2009).
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang
yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya
pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang
berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Adapun pakar
sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan
sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.
2. Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam
pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja,
melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau
optikal.
3. Sumber Daya Software
Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang
digunakan untuk memroses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa
program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan
aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan
mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.
4. Sumber Daya Data
Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah
sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.
Sumber daya data ini dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.
5. Sumber Daya Jaringan
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan
komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan
melalui software komunikasi (Mulyanto, 2009).
2.3.3.Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi
Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah
sebagai berikut (Ladjamuddin, 2005):
1. Analisis Sistem : menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan Sistem : merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi Perusahaan yang diperoleh dari pemilihan
alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain merancang
output, input, structur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
3. Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan Bahasa pemrograman yang ditulis dalam
bahasa Indonesia terstruktur/bahasa Inggris terstruktur. Perancangan
algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan Top-Down
(Pemrograman Modular). Setelah selesai pembuatan algoritma, maka
dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa
pemograman terpilih.
4. Implementasi Sistem : beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan : mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Simulasi 2.4.1. Pengertian Simulasi
Simulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu to simulate yang artinya menurut
webster’s Collegiate Dictionary adalah “ to feign the essence of without the
reality”, untuk memperoleh intisari dari sesuatu tanpa melibatkan kenyataan.
Sedangkan menurut Oxford American Dictionary (1980) simulasi adalah “ to
reproduce the condition of a situation, as by means of a model, for study or testing or training, etc” ,artinya untuk menghasilkan suatu kondisi dari sebuah situasi, dalam maksud sebuah model, untuk dipelajari atau untuk percobaan atau
pelatihan, dan sebagainya.
Simulasi mempunyai banyak sekali pengertian bila dilihat dari berbagai
sudut pandang yang berbeda. Salah satu definisi dari simulasi adalah teknik yang
menggunakan komputer untuk meniru atau mengimitasi suatu operasi dari
berbagai fasilitas atau proses dari dunia nyata ( Law & Kelton, 2000 ).
Berikut ini adalah definisi simulasi menurut berbagai pakar
1. Simulasi berhubungan dengan pemodelan dari suatu proses atau sistem
dalam suatu cara tertentu sehingga model tersebut menirukan respon dari
sistem aktual terhadap suatu kejadian yang terjadi seturut dengan waktu (
Schriber, 1987 ).
2. Simulasi merupakan imitasi dari suatu sistem dinamis menggunakan model
komputer dalam rangka untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan unjuk
kerja sistem ( Harrell, Gosh, & Bowden, 2000 ).
3. Simulasi merupakan proses perencanaan sebuah model dari sistem nyata
mengetahui perilaku dari sistem dan atau melakukan evaluasi berbagai
macam strategi untuk operasi dari sistem terbut.
Dari pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa simulasi merupakan
konstruksi dari suatu model dan penggunaan model secara eksperimental untuk
mempelajari suatu sistem. Sedangkan Sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang
memberikan pernyataan (representing) atas suatu sistem dengan melalui model
simbolik yang dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan
angka-angka atau bilangan numeric. Range (jarak) spektra dari sistem simulasi cukup luas. Yang lebih ekstrem lagi, kita dapat menggunakan sistem ini sebagai modal untuk mendapatkan pengetahuan atas sifat-sifat maupun tingkah laku di dalam
sistem itu sendiri.
2.4.2.Klasifikasi dari teknik simulasi
Klasifikasi atau pengelompokan dari teknik simulasi dibagi menjadi 3
kelompok ( Law & Kelton, 2000) yaitu :
1. Model simulasi statis dan Model simulasi dinamis
Simulasi statis merupakan representasi dari sebuah sistem pada suatu
waktu tidak mempunyai peran. Penerapan paling sederhana pada simulasi
ini adalah saat kita memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk
memperoleh hasil akhirnya. Dilain pihak simulasi dinamis mewakili
sistem yang berubah ubah seturut waktu.
2. Model simulasi deterministik dan Model simulasi stochastic
Bila sistem simulasi tidak mempunyai komponen probabilitas maka
dinamakan simulasi deterministik. Hasil akhir dari simulasi deterministik
walaupun bisa saja diperlukan waktu yang lama untuk menghitung hasil
akhir simulasi tersebut.
Bila sistem tersebut memiliki beberapa komponen input acak maka
simulasi tersebut termasuk simulasi stochastic. Hasil akhir atau keluaran
dari model stochastic ini juga berupa komponen acak.
3. Model simulasi kontinyu dan Model simulasi diskrit
Simulasi kontinyu merupakan model sistem yang kondisi status
variabelnya berubah ubah terus menerus sesuai dengan waktu. Simulasi
model melibatkan persamaan diferesial yang merupakan relasi dari tingkat
perubahan status variabel sistem terhadap waktu. Sedangkan simulasi
diskrit status variabelnya berubah seketika pada satu titik waktu yang
terpisah.
2.4.3.Jenis Simulasi 1. Simulasi Identitas
Penggunaan Identity Simulation ini terlihat secara langsung, pendekatannya
pun cukup sederhana. Pada umumnya banyak meniadakan berbagai hal yang
fundamental dari aturan pemodelan. Indentity Simulation biasanya cukup mahal
dan tidak begitu layak, hanya memberikan sedikit kontrol atau bahkan tidak sama
sekali terhadap situasi atau keadaan untuk mendapatkan jawaban yang efektif.
2. Simulasi Identitas Semu
Simulasi ini selangkah lebih maju dibanding Simulasi Identitas. Simulasi
Identitas Semu ini memodelkan berbagai aspek yang terkait dari sistem yang
sebenarnya dan mengeluarkan unsur-unsur yang dapat membuat setiap Identitas
pertahanan udara suatu negara, pengujian ini tidak langsung dilakukan
menggunakan pesawat pembom (A4. B29, dan lain-lain) dengan memasuki
wilayah pertahanan udara negara tersebut. Belum lagi dari darat ataupun pesawat–
pesawat buru sergap. Pesawat-pesawat ini digunakan untuk mendapatkan data
penyergap sebelum terdeteksi dan respon dari negara yang akan diserang tersebut.
3. Model Simulasi yang Deterninistic
Pada model ini tidak diperhatikan unsur random, sehingga pemecahan
masalahnya menjadi lebih sederhana. Contoh aplikasi dari model ini adalah dalam
dispatching, line balancing, sequencing, dan plant layout. 4. Model Simulasi yang Dinamik dan yang Statik
Model simulasi yong dinamlk adalah model yang memperhatikan perubahan
perubahan nilai dari variabel-variabel yang ada kalau terjadi pada waktu yang
berbeda. Tetapi model statik tidak memperhatikan perubahan-perubahan ini.
Contoh dari model simulasi yang statik ini adaiah line balancing dan plant layout.
Dalam perencanaan layout tentu saja diperlukan syarat keadaan-keadaan lain
bersifat statik. Sedang contoh dari model dynamica dalam inventory sistem job shop model dan sebagainya.
5. Simulasi Laboratorium
Simulasi ini lebih murah dan lebih layak daripada Simulasi Identitas dan
Simulai Identitas Semu dan akan dapat memberikan jawaban yang lebih esensial
pada masa yang akan datang. Biasanya simulasi laboratorium ini memerlukan
berbagai komponen seperti operator, software dan hardware, komputer, prosedur
operasional, fungsi-fungsi matematis, distribusi probabilitas, dan lain-lain. Ada
- OperatingPlanning
Dalam Operating Planning menggunakan komputer untuk mengumpulkan
data dan untuk mengolah informasi dari para pemain. Komputer memainkan peran
penting untuk menjalankan berbagai aksi secara random yang merupakan jawaban
dari para pemain. Sebagai contoh, WarGaming atau BusinessManagementGame
merupakan permainan yang sangat banyak digunakan terutama di sekolah-sekolah
staf dan komando militer. Electronic Warfare Simulator sudah cukup dikenal,
dikembangkan dalam tahun 1950-an, suatu simulasi pertempuran di laut yang
melibatkan dua kesatuan kapal tempur yang berusahan untuk saling
menghancurkan. Hasilnya adalah informasi dari pertempuran di laut. Simulasi ini
dipergunakan untuk latihan para perwira angkatan laut.
- Man Machine Simulation
Simulasi ini memberikan sudut pandang lain dalam menyelidiki berbagai
konsep teknis dengan tujuan-tujuan tertentu. Disini aturan permainan tidak begitu
dipentingkan, sementara komputer-komputer digunakan untuk mengolah dan
menganalis data, sebagai contoh pada Rand Sistem, Research Laboratory juga
menggunakan simulasi pembangkit rangsangan untuk mempelajari
informasi-informasi secara terpusat.
6. Simulasi Komputer
Simulasi ini hanya menggunakan komputer untuk memecahkan masalah
sesuai kebutuhan yang kemudian diprogramkan ke dalam komputer. Semua
tingkah laku yang dijadikan sebagai persoalan dialihkan ke dalam program,
komputer menawarkan berbagai keunggulan sebagai alat untuk melakukan
analisis. Contoh simulasi komputer :
1. Pelatihan operasi bagian pemadam kebakaran di kota-kota besar
2. Pengalokasian berbagai sumber daya pada rumah-rumah sakit besar
3. Sistem transportasi kota-kota besar dimana urbanisasi cukup tinggi
4. Sistem inventarisasi pada perusahaan perusahaan besar dan medium serta
BUMN
5. Di bidang militer, untuk membagi suatu wilayah yang luas menjadi
bagian-bagian yang menjadi daerah pertempuran guna merebut daerah tersebut
2.4.4.Keunggulan dan kelemahan model simulasi
Menurut pegden (1990) ada beberapa keunggulan dan kelemahan yang
terdapat pada metode simulasi. Berikut adalah beberapa keunggulan metode
simulasi :
1. Perubahan pada peraturan, prosedur, aturan pengambilan keputusan, struktur
organisasi, alur informasi, dan lain lain, dapat diselidiki tanpa mengganggu
operasi yang sedang berjalan saat ini
2. Rancangan perangkat keras baru, tata letak fisik, program, perangkat lunak,
sistem transportasi, dan sebagainya dapat diuji coba sebelum mengalokasikan
sumber daya pada implementasi yang sesungguhnya.
3. Hipotesa mengenai bagaimana atau mengapa fenomena tertentu terjadi dapat
dicoba untuk studi kelayakan.
4. Waktu dapat diatur dan dapat dipersingkat, diperpanjang dan sebagainya
sehingga memungkinkan kita untuk mempercepat atau memperlambat sebuah
5. Pengertian dapat diperoleh mengenai variabel mana yang paling penting
untuk unjuk kerja dan bagaimana variabel ini berinteraksi.
6. Perlambatan pada aliran informasi, material, dan produk dapat diidentifikasi.
7. Studi simulasi terbukti berharga untuk memperoleh pengertian mengenai
bagaimana sebenarnya suatu sistem bekerja sebagai lawan dari pemikiran
orang-orang mengenai bekerjanya suatu sistem.
8. Situasi baru, dimana kita mempunyai pengertian dan pengalaman yang
terbatas dapat dilakukan manipulasi dalam rangka untuk mempersiapkan
suatu kejadian teoritis dimasa depan. Kekuatan simulasi terbesar adalah
kemampuannya dalam melakukan penyelidikan mengenai pertanyaan “ apa
dan mengapa”.
Disamping berbagai keunggulannya metode simulasi juga mempunyai
kelemahan atau kekurangan, yaitu :
1. Pembuatan model dalam simulasi memerlukan latihan. Kualitas dari analisis
tergantung dari kualitas dari model yang dibangun dan keahlian dari
pembuat model tersebut. Pembuatan model adalah sebuah seni sekaligus
juga merupakan suatu keahlian.
2. Hasil simulasi terkadang sulit diterjemahkan. Karena model simulasi
berusaha menangkap kekacauan dari sistem yang sesungguhnya, seringkali
sangat sulit untuk menentukan apakah sebuah pengamatan yang dilakukan
selama simulasi dijalankan sesuai untuk hubungan dengan sistem atau
3. Analisis simulasi dapat memakan waktu dan menjadi mahal. Analisis yang
layak mungkin tidak diperoleh, dengan waktu dan sumber daya yang ada
sebuah perkiraan yang quick and dirty dengan metode analitis dapat dipilih.
2.5. Metodologi Penelitian Sistem Informasi
Penelitian merupakan terjemahan dari kata dari bahasa Inggris yaitu
research. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti “kembali” dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian, arti sebenarnya dari research atau riset adalah “mencari kembali”. Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry)
secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap
masalah-masalah yang dapat dipecahkan ( Nazir, 2005 ).
2.5.1.Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan suatu proses
pengadaan data primer yang diperlukan dalam melakukan penelitian (Nazir,
2005).
Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi tiga kelompok
(Nazir, 2005), yaitu metode pengamatan langsung, metode dengan menggunakan
pertanyaan dan metode khusus. Sedangkan menurut Jogiyanto (2008), teknik
pengumpulan data dalam pengambilan sampelnya dibagi menjadi 7 antara lain
teknik observasi, wawancara dan studi waktu serts gerak, teknik eksperimen dan
simulasi, teknik survey, teknik delphi, teknik analisis, teknik pengambilan basis data, dan teknik model matematik.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
1. Observasi
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer
dengan cara mengamati lagsung obyek datanya (Jogiyanto, 2008). Sedangkan
menurut Nazir (2005), pengumpulan data dengan observasi langsung atau
pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata
tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. dari kedua defini
tersebut, dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik untuk mengambil
data dengan menggunakan data visual dengan mengamati obyek penelitian secara
langsung.
2. Wawancara
Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden (Jogiyanto, 2008). Wawancara dapat berupa wawancara personal
(tatap muka langsung dengan responden), wawancara intersep (responden dipilih
di lokasi umum), dan wawancara telepon. Sedangkan menurut Nazir (2005),
wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab, bertatap muka antara pewawancara dengan penjawab atau
responden dengan menggunkan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara).
3. Studi Pustaka
Mengadakan survei terhadap data yang ada merupakan langkah yang
paling penting sekali dalam metode ilmiah. Survei terhadap data yang telah
tersedia dapat dikerjakan setelah masalah penelitian dipilih atau dilakukan
sebelum masalah dipilih (Nazir, 2009). Beberapa sumber bacaan, dari mulai buku
4. Studi Literatur Sejenis
Studi literatur merupakan kegiatan menelusuri literatur yang ada serta
menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data yang telah
ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu
yang diteliti, mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam
pengumpulan data atau dalam analisis data yang pernah dilakukan oleh
peneliti-peneliti terdahulu (Nazir, 2005). Selain itu, peneliti-peneliti juga harus memperoleh
orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih serta menghindari
terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan.
2.5.2.Model Pengembangan(Rapid Application Development) RAD
Rapid Application Development (RAD) merupakan salah satu metode
prototyping yang memiliki tahapan-tahapan berikut (Kendall, 2008) :
1. Perencanaan Syarat-syarat
Dalam fase ini pengguna dan peneliti bertemu untuk mengidentifikasi
tujuan-tujuan sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari
tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini ialah menyelesaikan
masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem dapat
mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada
upaya pencapaian tujuan
2. Workshop Design
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat
digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD, pengguna
modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon
pengguna.
3. Fase Implementasi
Analyst bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop design
untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari proses bisnis yang ada.
Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan di-sharing,
sub-sub sistem di uji coba stakeholder.
RAD Design Workshop
Requirments Planning
Implementation
Gambar 2.2 Tahapan RAD (Kendall & Kendall, 2008)
Menurut Kendall & Kendall (2008), model RAD memiliki keuntungan
sebagai berikut:
1. Dapat mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam SHPS (Siklus
Hidup Pengembangan Sistem) tradisional antara perancangan dan penerapan
sistem informasi.
Identify Objectives and Information Requirements
Work with Users to Design System
Build The System
2. Pengembangan sistem cepat dapat digunakan sebagai perangkat yang tajam
dan dimaksudkan untuk memperbaharui, meningkatkan dan menyeleksi
bagian-bagian terpilih dari suatu sistem.
2.6. Rich Picture
Rich picture adalah sebuah gambaran tidak formal yang menampilkan
pemahaman penggambar tentang situasi. Rich picture berfokus pada aspek
penting dari situasi yang ditentukan oleh penggambar. Rich picture harus
memberikan gambaran yang menyeluruh dari situasi yang memungkinkan adanya
beberapa interpretasi. Rich Picture digunakan untuk menggambarkan keseluruhan
proses bisnis secara jelas dengan gambar dan hubungan antar gambar tersebut
dengan penjelasan singkat agar orang yang melihat dapat dengan mudah untuk
mengerti dan memahami maksud dari gambar tersebut (Mathiassen, 2000).
2.7. Tools Analisis dan Perancangan yang digunakan adalah UML (Unifed
Modelling Language)
2.7.1.Definisis UML (Unifed Modelling Language)
Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini
disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi
mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan
mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan
rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh
Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan
nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan
desain ke dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut,
perincian interface dan implementasi.
Desain sistem pada UML di susun oleh simbol-simbol yang terbentuk
menjadi sebuah diagram model. Berikut adalah simbol yang digunakan pada
desain sistem ini. Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram
di antaranya (Munawar, 2005):
1. Use case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna.
Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user
(pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita
bagaimana sebuah sistem di pakai (Munawar, 2005).
Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya di sebut
dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang dapat dimainkan oleh pengguna
dalam interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik guna
menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari
sudut pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan
aspek dari sistem (Munawar, 2005):
a. Actor (pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem