• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ukhuwwah dalam perspektif al-Quran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ukhuwwah dalam perspektif al-Quran"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM PERSPEKTIF AL QURÂN

Oleh :

S H O I M U D D I N

N I M : 1 0 6 0 3 4 0 0 1 2 4 5 9

Jurusan Tafsir Hadis

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

(2)

DALAM PERSPEKTIF AL QURÂN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin

Untuk Memenuhi Syarat Syarat Mencapai Gelar sarjana Tafsir Hadis

Oleh:

S H O I M U D D I N

N I M : 1 0 6 0 3 4 0 0 1 2 4 5 9

Di bawah Bimbingan :

Dr. Ahsin Sakho Muhammad, M.A NIP: 19560821 1996 1 001

Jurusan Tafsir Hadis

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

(3)

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA

Skrip yang berjudul DALAM PERSPEKTIF AL QURÂN telah

diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas ushuluddin UIN Syaris Hidayatullah Jakarta pada Tanggal 14 Maret 2011 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Tafsir Hadis.

Jakarta, 14 Maret 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Drs. Suryadinata, MA Drs. Lilik Ummi Kalsum, MA

NIP: 1960090 198903 1 005 NIP: 19711003 199903 2 001

Ketua

Penguji I Penguji II

Dr. M. Edwin Syarif, MA Drs. Suryadinata, MA

NIP:10670918 199703 1 001 NIP: 19600908 198903 1 005

Pembimbing

(4)
(5)

Kata Pengantar

ÉΟó

¡

Î

0

«

!

$

#

Ç≈uΗ÷

q

§



9$

#

ÉΟŠÏ

m

§



9$

#

Puji dan penulis panjatkan kehadirat swt. Karena berkat, rahmat dan hidayah7NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir akademisi (skripsi) ini, shalawat dan salam senantiasa Allah swt. Curahkan kepada nabi saw, beserta keluarga dan sahabatnya, dan semoga kita semua mendapat syafaat7nya.

Penyelesaian skripsi ini, sungguh sangat tidak mungkin bila tidak melibatkan banyak pihak, karena itu karena itu penulisingin menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada:

1. Prof. Dr. Zainul Kamaluddin F. M.Ag, selaku dekan, dan Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, M.Si. selaku pudek, Dan Dr. Bustamin SE, M.Si selaku ketua jurusan Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dan terimakasih tidak lupa penulis sampaikan kepada para penguji yang dengan sabar, menguji dan mengkoreksi skripsi ini, yaitu Dr. M. Suryadinata, M.Ag, sebagai penguji I, Dr. M. Edwin Syarif, MA, sebagai penguji II, dan Drs. Lilik Ummi Kalsum, MA sebagai sekretasis.

3. Dr. Ahsin Sakho Muhammad, M.A, selaku pembimbing, yang dengan sabar telah membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini sampai rampung, dengan kesabaran beliau sungguh sangat berarti bagi kelancaran penulisan

skripsi ini, penulis hanya bisa berdoa “ .

(6)

5. Segenap Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, Perpustakaan Ushuluddin dan juga tak lupa kepada seluh staf perpustakaan Iman Jama Lebak Bulus yang telah memberikan fasilitas sumber rujukan dan referensi.

6. Ayahanda Sya’roni dan dan Ibunda Chuzaimah yang telah mengasuh, mendidik dan memberikan dukungan, baik moril ataupun materil selama penulis menjalani studi sampai penyelesaian skripsi ini, dan juga kepada kakak penulis: kang Udin beserta keluarga, kang Wahid dan keluarga, kang Hasanah beserta keluarga, kang Qoriah dan keluarga, dan kang Ihah beserta calon kakak ipar dan tak lupa kepada adik7adik tersayang penulis yang cantik, imut Nok Atun dan Nok Jizah, yang kesemuanya selalu memberikan semangat kepada penulis selama menempuh studi di kampus ini.

7. dan tak lupa ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada MUIS yang selalu mendukung, mensuport dan “menemani” penulis baik dalam keadaan suka ataupun duka selama penulisan ini.

8. Kepada teman7teman saya yang satu nasib satu perjuangan yang tangguh dan gagah berani di kelas Tafsir Hadis A ataupun B, terutama sahabat saya Rizki Ediputratama, Muhtar Hafifi, Rahmat Hidayatullah, Tomi Sutrisno, Sulaiman, Sugeng Sugiarto, Surna, Mujiburrohman, Jenal Muttaqin dan teman7teman penulis yang telah sukses, Suryadi, Taufik (petong), Su’aib.

(7)

Dengan rampung dan selesainya karya tulis ini, Penulis sangat menyadari bahwa masih terdapat kekurangan disana7sini dan jauh dari kesempurnaan, baik berkaitan dari segi penulisan susunan kalimat ataupun yang lainnya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang yang membangun sangat penulis harapkan, dan semoga tulisan yang sangat sederhana ini ada manfaatnya bagi nusa, bangsa dan agama, dan lebih khusus bagi penulis sendiri. Dan denga harapan karya tulis yang sederhana ini dapat dijadikan amal

bagi penulis, .

(8)

PEDOMAN TRANSLITERASI

PEDOMAN TRANSLITERASI1

Konsonan

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

ﺍ tidak dilambangkan

ﺏ B Bep

ﺕ T Te

ﺙ Ts te dan es

ﺝ J Je

ﺡ H h dengan garis bawah

ﺥ Kh ka dan ha

ﺩ D da

ﺫ Dz De dan zet

ﺭ R Er

ﺯ Z Zet

ﺱ S Es

ﺵ Sy es dan ye

ﺹ S es dengan garis bawah

ﺽ D de dengan garis bawah

ﻁ T te dengan garis bawah

ﻅ Z zet dengan garis bawah

ﻉ ‘ koma terbalik keatas, menghadap ke kanan

1

(9)

ﻍ Gh ge dan ha

ﻑ F Ef

ﻕ Q Ki

ﻙ K Ka

ﻝ L El

ﻡ M Em

ﻥ N En

ﻭ W We

ـﻫ H Ha

ﺀ ‘ Apostrof

ﻱ Y Ye

Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal tunggal alih aksaranya adalah sebai beeriku:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

___َ___ a

___ِ___ i

___ُ___ u

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ي__َ__ ai a dan i

__َ__

(10)

Vokal Panjang ( )

Ketentuan alih aksara vokal panjang ( ), yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Mَــ â a dengan topi di atas

Pــ î i dengan topi di atas

Rـــ û u dengan topi di atas

Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu alif dan lam, dialih aksarakan menjadi huruf /l/ , baik diikuti oleh huruf

maupun Contoh: 7 bukan 7 bukan

( )

atau yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda itu terletak setelah kaata sandang yang diikuti oleh huruf7huruf Misalnya yang secaraa lisan berbunyi 7 , tidak ditulis “ 7 ! ”, melainkan “ 7 ! ”, demikian seterusnya.

(11)

Contoh:

no Kata Arab Alih aksara

1 ﺔﻘﻳﺮﻃ tarîqah

2 ﺔﻴﻣﻼﺳﻹﺍ ﺔﻌﻣﺎﳉﺍ al7jâmî ah al7islâmiyyah

3 ﺩﻮﺟﻮﻟﺍ ﺓﺪﺣﻭ wahdat al7wujûd

Huruf Kapital

(12)
(13)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………. i

PEDOMAN TRANSLITERASI ……… iv

DAFTAR ISI ……… v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah .………... 1

B. Perumusan dan Pembatasan masalah ………. 8

C. Tujuan penelitian ……… 9

D. Tinjauan pustaka ……… 10

E. Metodologi penelitian ……… 10

F. Sistematika Penulisan ………. 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG%&'%(( ' A. Pengertian% ……….... 13

B. Teladan% ………... 14

C. Hakekat% ……… 18

D. Faktor penunjang% ………. 21

E. Upaya Nabi Dalam Menciptakan% ……… 29

BAB III AYAT AYAT%&'%(( 'DALAM AL QURÂN A. Lafad7lafad% dalam al7Qurân ……… 33

B. Garis besar% ……… 39

C. Hikmah% ……… 44

(14)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ………. 55

B. Saran7saran ……….. 57 Daftar pustaka

(15)
(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam, mengandung ajaran untuk menuntun umatnya pada jalan hidup manusia yang paling sempurna, kepada kebahagiaan, kesejahteraan, ketentraman dan kedamaian, diketahui bersama dasar7dasar perundang7undangannya didalam ajaran agama Islam bersumber dari al7Qurân. Al7Qurân adalah sumber utama yang memancarkan ajaran agama Islam. hukum7hukum Islam yang mengandung serangkaian pengetahuan tentang pokok7pokok aqidah, pokok7pokok , keutamaan akhlaq, pokok7pokok aqidah keagamaan, perbuatan7purbuatan dan prinsip7prinsip umum hukum perbuatan dapat dijumpai sumbernya yang asli dalam ayat7ayat al7Qurân.2

Al7Qurân adalah ) Allah swt. yang telah diwahyukan kepada nabi Muhammad saw. memiliki urgensi ganda dan sangat mutlak kebenarannya, yaitu sebagai dan bagi segenap manusia yang beriman di muka bumi ini, manakala mengharap ridho Allah dan ampunanya7Nya. Al7Qurân merupakan otoritas tertinggi

dalam Islam ia adalah sumber fundamental bagi , , , etika dan

hukum. Secara kuantitatif, persoalan keimanan menempati bagian terbesar dalam al7 Qurân. Persoalan moral datang berikutnya, disusun ritual, dan kemudian aturan7aturan hukum.3

Al7Qurân juga menegaskan di beberapa tempat ia adalah firman Allah yang maha agung, yang diwahyukan kepada nabi7Nya dalam bentuk kata7kata yang kita baca dari al7

2Allamah M.H Thabatthaba’I

* + + , - ‘(Bandung, Mizan, 1997) cet. IX hal. 21

3

Muhammad Abdul Halim, * - ,* * + * (Bandung, Marja, 2010) cet.

(17)

Qurân dan untuk membuktikan bahwa ia adalah firman Allah, bukan hasil ciptaan manusia, dalam beberapa ayat, al7Qurân menantang makhluk7NYA untuk mendatangkan apapun yang menyamai al7Qurân walaupun satu ayat. Seperti dalam surat Al7Baqoroh [2]

ayat 23 “. " * ,$ * + * + - +

*, " $ 4 " $ + *

-,* + ,* + * + + + * ”. Ini

menunjukkan bahwa al7Qurân itu berkekuatan # yang tidak seorangpun sanggup mendatangkan yang semisal dengan al7Qurân.5

Tujuan yang terpadu dan menyeluruh dalam al7Qurân, bukan hanya mewajibkan pendekatan religius yang bersifat ritual atau mistik saja, yang dapat menimbulkan formalitas dan kegersangan dalam beragama, al7Qurân adalah petunjuk7Nya, bila dipelajari akan membantu menemukan nilai7nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi penyelesaian berbagai problem hidup.6 dan apabila dihayati dan diamalkan akan menjadikan pikiran, rasa, dan karsa mengarah kepada realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan ketentraman hidup pribadi dan masyarakat.

Sesungguhnya sebaik7baiknya ucapan adalah sebaik7baiknya

petunjuk adalah tuntunan Muhammad saw. Seburuk7buruk perkara adalah sesuatu yang diada7adakan dalam agama, setiap yang diada7adakan dalam agama adalah # , setiap

# adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.7

4ayat Ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran itu tidak dapat

ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa Karena ia merupakan mukjizat nabi Muhammad s.a.w. [penjelasan dalam tafsir digital Quran in word]

5Lihat juga pada Q.S 11:13, Q.S 17:88 Q.S 10:38 Q.S 4:82

6 Drs. M. Quraish Shihab, Wawasan al7Qurân, Tafsir maudu’I atas pelbagai persoalan umat (Mizan,

Bandung, 1998) Cet. VII hal. 13

(18)

Rasulullah adalah pemilik yang utama sebagaimana disebutkan dalam Firman7Nya dalam al7Qurân

y7‾ΡÎ

)

4’n?y

è

s9

@,è=ä

z

5ΟŠÏ

à

t

ã

∩⊆∪

“Dan Sesungguhnya kamu benar7benar berbudi pekerti yang agung”

Q.S. al7Qolam [68] ayat 4

ô

s)©9

%

x.

öΝä3s9

’Î

û

ÉΑθß

u

«

!

$

#

îοuθó

é

&

×πuΖ|

¡

y

m

Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu Q.S. Al7Ahzab [33] Ayat 21

Pengutusan Muhammad (dan nabi7nabi sebelumnya) sebagai seorang nabi dan atau Rasulallah diutus dimuka bumi, selain mengemban tugas menyampaikan sebuah

mereka juga menjalankan, memeragakan, menjelaskan maksud dan bagaimana menerapkan dan mengamalkan apa yang disampaikannya. Nabi dan Rasul apabila mereka dipandang dari dua sisi akan jelas siapa mereka sebenarnya./* apabila ditinjau dari segi fisik mereka adalah manusia biasa dalam segala hal sama seperti kita. Mereka makan, minum, beristri, berdagang dan membaur dengan umatnya. &* bila ditinjau dari segi rohani, mereka adalah orang7orang yang mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan Allah, dan para Malak7Nya.

(19)

yaitu memerintahkan manusia untuk berakhlaq baik, beradab sempurna. Dari perangai7 perangai itu ada yang faedahnya kembali pada diri mereka sendiri seperti: berlaku benar, memelihara lidah, tidak berdusta, tidak memelihara barang yang haram, dan adapula yang bermanfaat untuk umum seperti: bermurah tangan, memberi pertolongan, memberi makan fakir miskin dan lain sebagainya8.

0 (Muhammad) adalah suri tauladan dalam aspek kehidupan baik dalam beribadah kepada Allah, maupun dalam bergaul dengan sesama manusia, beliau aplikasikan dengan orang7orang terdekat seperti dengan Istri, anak, orang tua, saudara, tetangga dan karib kerabat, hingga kepada manusia yang paling jauh, yaitu kepada kita yang hidup di zaman ini.

Diantara tauladan yang ditunjukkan oleh Rasulullah adalah melakukan semua perbuatan dengan memperhatikan adab dan etikanya, seperti mengawali dan mengakhiri semua rutinitas dengan doa, menggunakan tangan kanan untuk hal7hal yang mulia tangan kiri untuk hal7hal yang kotor dan buruk, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.

Tidak heran tentunya mengapa Muhammad sanggup melekukan itu semuanya.

Karena disebutkan dalam sebuah riwayat “ * * + * *,

* + ,* * 1 & 2 0

+ * 3 - ”, dimana dalam al7Qurân itu sangat banyak yang bersangkutan dengan akhlaq dan budi pekerti yang baik.

Akhlaq, Adab dan Etika yang yang dicontohkan Rasulullah adalah yang membedakan antara perbuatan manusia dengan binatang dalam beraktifitas, disamping itu juga, etika yang diajarkan Islam akan mempererat tali% , karena etika Islam 8Muhammad Al7Ghozali,

(20)

sesungguhnya merupakan pengejawantahan akhlaq Islam yang di dalamnya terkandung unsur saling hormat7menghormati dan saling menyayangi dan saling memelihara hak dan kewajiban masing7masing. Dan yang tidak kalah pentingnya lagi, bahwa Akhlaq yang diajarkan Islam akan mengokohkan keimanan seseorang.

Tuntunan al7Qurân tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan saja

( ), akan tetapi al7Qurân juga mengatur hubungan manusia dengan

manusia ( )9 juga, dan tidak sedikit terkadang mengatur hubugan dan prilaku dengan sesama makhluk tuhan seperti hubungan dengan saudara, tetangga yang muslim ataupun yang bukan muslim dan prilaku manusia sebagai di bumi.

Al7Qurân adalah kitab suci yang mencakup seluruh ajaran7ajaran Allah menurunkannya, Allah menjamin kebahagian dunia akhirat bagi siapa yang beriman dan mengamalkannya, dan memberikan ancaman bagi siapa saja yang berpaling darinya dan tidak mengamalkannya dengan ancaman kesengsaraan di dunia dan di akhirat10.

Setidaknnya dari kesemua isi kandungan yang ada dalam al7Qurân, apabila dijabarkan satu7persatu tidak akan habis7habisnya. Maka. Dalam karya tulisini hanya akan diaplikasikan beberapa dari sekian banyak kandungan dan rahasia dalam al7Qurân akan kami torehkan dalam karya tulis ini tentang kata ,* atau

4 . Isi pokok kandungan al7Qurân dari berbagai pendapat setidaknya pendapat Hasbi ash7shidieqy dan senada dengan pendapat Ibnu Arobi, bahwa inti kandungan al7 Qurân terdiri dari tiga hal pokok, yaitu: Aqidah, hukum dan akhlaq dan dari masing7

9Akan hina didepan keduanya bila manusia tidak mengikuti keduanya, sebagaimana dalam surah ali7imron

ayat 112 sebutkan

10

(21)

masing kandungan pokok itu masih dapat dibagi lagi dalam beberapa bagian yang lebih rinci.11

Sedangkan Endang Saifuddin Anshari dalam bukunya & 4 membagi ajaran Islam kepada aqidah, syariah dan akhlaq. Aqidah terbagi kepada rukun iman yang enam, syariah dibagi kepada ibadah dalam arti khusus dan muamalah, ibadah terdiri dari; thaharoh, shalat, zakat, shaum, dan haji. Muamalah terbagi kepada; hukum perdata dan hukum publik. hukum perdata mencakup hukum niaga, hukum nikah, hukum waris, dan lain sebagainya. Hukum publik mencakup; hukum pidana, hukum negara, hukum perang dan damai (hukum jihad), dan lain sebagainya. Adapun akhlaq terdiri dari akhlaq kepada kholiq dan makhluk. Akhlaq kepada makhluk terdiri dari akhlaq kepada manusia dan bukan manusia, akhlaq kepada manusia terdiri dari akhlaq kepada diri sendiri, kepada tetangga, kepada mansyarakat lain. Akhlaq kepada selain manusia seperti, kepada flora, fauna dan lain sebagainya12

Sedemikian luas dan luhur al7Qurân diturunkan dan diwahyukan kepada rasul7 Nya, kaitan akan + + yang ada di dalamnya mengatur akan berbagai unsur dengan sesama makhluk7Nya. kaitannya dengan karya tulis ini, penulis bermaksud untuk

sedikit mengurai tentang - . Kaitanya kata ini diaplikasikan

dengan hubungan manusia dengan manusia ( ) bukan manusia dengan

sang kholiq ( ), kiranya dianggap perlu dan penting untuk dibahas karena dirasakan oleh penulis dengan realita akhir7akhir ini yang terjadi ditanah tercinta, dan beberapa belahan bumi Allah yang lainnya, banyak sekali yang memfonis salah sebuah ibadah seseorang yang lain madzhab, dianggap ahli neraka karena berbeda dalam hal7hal 11Drs. H. Imam Muchlas MA.,

- * 3 ; * * + ,* , (Surabaya:

Penerbit Pustaka Progresif, 1996) cet. 1 hal.41

12Dr. Bustanuddin Agus M.A

(22)

yang bersifat furuiyyah, bahkan lebih parah lagi saling saling menuduh dengan cara mengkafirkan sesorang yang seiman hanya karena beda partai dan kelompok atau etnis.

Bukan hanya itu saja penulis menganggap penting dalam membahas

dalam - ini karena realita sekarang dengan anggapan dan penilaian miring terhadap Islam dengan pernyataan keras dan keji bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kekerasan, kriminalisme, intimidasi, individualis, kebencian terhadap umat/golongan lain, lebih parah bahkan ada segolongan orang yang menjustifikasi bahwasannya Islam adalah agama yang mengajarkan peperangan, terorisme dan lain sebagainya.

Ironi memang. Mungkin saat ini sudah waktunya kita kembali kepada al7Qurân dan as7sunnah, karena didalam dua qonun itu terdapat sebuah sejarah gemilang kuatnya ajaran tentang , persaudaraan dan pertemanan. persaudaraan (yang mendekati kekerabatan) dua golongan yang berbeda suku, berbeda asal usul, berbeda watak, berbeda prilaku dan berbeda kultur dibukukan kisahnya dalam al7Qurân. yah benar! Kaum

(dari Makkah) dan (dari madinah). kesuksesan itu dipelopori oleh seorang nabi yang bernama Muhammad bin Abdillah. Sepertinya sejarah ini dianggap hanya masa lalu ditelinga, dianggap sebuah hal yang sangat susah dilakukan dan mustahil untuk diulang kembali di era sekarang ini.

(23)

Setidaknya inilah yang menjadi latar belakan penulisan skripsi yang berjudul

% , + 4

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Untuk memudahkan penguraian dan menghindari pengulangan penguraian yang tidak mengarah pada maksud dan tujuan penulisan skripsi ini, kiranya perlu membuat

perumusan dan pembatasan masalah dalam skripsi tentang “ DALAM

PERSPEKTIF AL QURÂN” ,ini sebagaimana akan diuraikan di bawah :

1. Pembatasan Masalah

Tidak dapat dipungkiri tentang luasnya ilmu yang ada dalam ajaran Islam, dan telah disepakati bahwasannya al7Qurân dan hadis adalah dasar utama umat Islam dalam berpijak, dan berkenaan dengan tema skripsi ini penulis akan menggali dan meng explor kata dan ayat7ayat yang ada dalam al7Qurân, dan sebagai dalil penguat penulis akan menggunakan hadis nabi sebagai penunjang,

Berkaitan dengan ukhuwwah ini akan penulis ungkap historis upaya dan amaliyah nabi dalam merealisasikan persaudaraan ini. dan tentu fokus pembahasan yang akan diurai hanya akan terfokus pada akhlaq antar sesama manusia saja ( 1 ) saja, yaitu

tentang% 4

2. Perumusan Masalah

öθs9uρ

$

yϑ‾Ρr

&

’Î

û

Ç

Ú

ö

F{$

#

ÏΒ

>οt



y

f

x

©

ÒΟ≈n=ø%r

&

ã



ó

s

t

7

ø9$

#

…çν‘

ßϑtƒ

.ÏΒ

ÍνÏ

÷

è

t

/

èπy

è

ö

7

y

9



ç

t

ø

2

r

&

$

¨Β

ô

N

y

Ï

à

M

≈yϑÎ=x.

«

!

$

#

3

¨βÎ

)

©

!

$

#

î

ƒÌ

t

ã

ÒΟŠÅ3y

m

∩⊄∠∪

(24)

habis7habisnya (dituliskan) kalimat Allah [Ilmu dan hikmahnya]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Q.S al7Luqman [31]: 27

Penulispun sadar akan kemampuannya. Dalam skripsi ini penulis tidak akan membahas Aqidah lain secara gamblang kecuali hanya pada% dalam kaitannya

' , dan aspek yang terkandung dalamnya pun tidak panjang lebar

(kecuali jika memang diperlukan).

Perubahan zaman dan perubahan masa menuntut manusia di dalamnya untuk berubah sikap dan berubah dalam beberapa hal, tidak bisa dipungkiri akan hal itu,. Skripsi ini akan mempertanyakan pertanyaan mendasar dalam hal ini,

1. Bagaimanakah dalam perspektif AlQuran dan sunnah?

2. Bagaimana realita ajaran tersebut di masa sekarang ini?”

C. Tujuan Penelitian

1. Membantu memberikan pemahaman tentang pemahaman al7Qurân yang baik dan proporsional melelui beberapa pendekatan

2. Mengetahui sejauhmana al7Qurân dibahas oleh mufassir tentang Ukhuwwah ini

3. Untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan

4. Sebagai sumber informasi tambahan untuk rujukan literatur ke7Islam7an terutama tentang al7Qurân dari segi historisnya

5. Dalam rangka memenuhi kelulusan dan tugas akhir untum memperoleh gelar sarjana (S1) Theologi Islam dari Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir Hadis di universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

(25)

secara umum penulis sendiri, sekaligus dengan harapan dapat dijadikan sebagai catatan ilmu yang bermanfaat sebagai amal jariah bagi penulis.

D. Tinjauan Pustaka

Adapun kajian tentang Ukhuwwah ini secara umum, penulis memfokuskan penelitiannya pada al7Quran, al7Hadis dan tafsir7tafsir Al7Qurân sebagai data primernya dan data skundernya penulis akan menggali dari buku7buku, majalah skripsi dan yag sudah ada yang membahas senada dengan tema pokok penulis yaitu tentang Konsep Ukhuwwah Islamiyah dalam Islam, menurut ibnu katsir dalam Tafsir al7Quran al’adzim, (kajian surat al7Hujarot [49] ayat 9712) akan tetapi dalam skripsi tersebut hanya membahas ikatan yang berdasarkan Islam saja yang di fokuskan pembahasannya dikhususkan kepada ikatan antara sesama muslis saja Sedangkan dalam skripsi ini penulis mencoba menggali lebih dalam tentang persaudaraan dengan sesama muslim ditinjau dari sang revolusioner akhlaq yaitu nabi Muhamma pada masanya lewat hadis

# dan .

E. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini memusatkan pada pendekatan kepustakaan ( * * 3 ) karena sumber7sumber datanya berasal dari kepustakaan seperti al7Qurân sebagai data primer, dan juga dibantu sebagai data skundernya seperti kitab7kitab tafsir, buku7buku, majalah, artikel, jurnal dan lainnya sebagai penunjang yang berhubungan dengan masalah dan berkaitan dengan topik dan pembahasan yang menunjang.

(26)

penelitian ini, dan penulispun menggunakan # -karangan Muhammad Fuad Abdul baqi sebagai pencarian kata dalam al7Qurân.

Sedangkan tehnik penulisannya berpedoman pada “pedoman penulisan skripsi, tesis dan desertasi” yang dikeluarkan oleh UIN Syarif Hidayatullah jakarta, 2006/2007.

F. Sistematika Penulisan

Agar supaya penulisan skripsi ini terlihat efisien dan terarah dalam pembahasannya, maka penulis akan menguraikannya dalam beberapa bab yang memuat beberapa sub bab di dalamnya, adapun uraiannya akan terlampir dibawah:

Bab pertama; yaitu meliputi Latar belakang masalah; dalam bab ini berisikan tentang pendahuluan, kronologis masalah, dan kemudian abstraksi yang kemudian menjorok kepada alasan akan pentingnya penyusunan karya tulis ini. Perumusan dan Pembatasan masalah; dalam subab ini dijelaskan bagaimana penulis menorehkan secuil pengetahun metode penulisannya. Tujuan penelitian; akan dilampirkan urgensi akan pentingnya pembuatan skripsi ini bagi penulis dalam kepentingannya dalam studi Tinjauan pustaka Metodologi penelitian; Sistematika penulisan.

(27)

dipaparkan unsur7unsur penunjang tegaknya ukhuwwah Upaya Nabi Dalam menanamkan % ; amat sangat penting ukhuwwah sebagai pondasi dalam Islam, maka. nabi menanamkan tauladan pada umatnya, baik berupa- ataupun

nya.

Bab ke tiga: Ayat7ayat Ukhuwwah: meliputi beberapa bab; diantaranya; Lafaz7lafa dalam al7Qurân; amat sangat penting penggalian data tentang penyariaatan ukhuwwah dalam al7Qurân agar supaya lebih mapan dalam membahasnya Garis besar Ukhuwwah; dari pondasi dalil yang kuat yaitu dalil dari al7Qurân, pendapat para pakar membagi ukhuwwah menjadi beberapa macam Hikmah Ukhuwwah; Ukhuwwah dalam syariat Islam bukan hanya perintah yang terus menerus didengung7dengungkan tanpa timbal balik yang setimpal bagi pelakunya, Allah memberikan pahala bagi yang menjalankannya Pilar Utama Dalam ber7% ; dalam bab ini dipaparkan hal7 hal yang menyangkut terwujud atau tidaknya ukhuwwah

(28)
(29)

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG UKHUWWAH

A. Pengertian Ukhuwwah

% biasa diartikan sebagai ‘,* ’. Dimana kata ini terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti ‘ * ,* ’. Maknia asal ini memberikan kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian dari semua pihak yang merasa bersaudara.13

Asal kata % adalah , yang artinya dua orang yang bersaudara baik seayah seibu, salah satu diantara keduanya atau karena susuan. Kata ini juga digunakan untuk orang7orang yang sama (menyatu) dalam segi ras, agama, karakter, persahabatan, jalinan cinta dan lain7lain.14

Sedangkan pengertian Menurut Prof. M. Quraish Shihab, dalam bukunya

* - + ,* * ,

mengatakan bahwa: padamulanya berarti “,* * *

”. Oleh karenya, persamaan dalam keturunan mengakibatkan persaudaraan, persamaan dalam sifat juga mengakibatkan persaudaraan. Semakin banyak persamaan akan semakin erat pula hubungan persaudaraan yang tumbuh dihati mereka.15 Oleh karenanya kesamaan merupakan faktor penunjang lahirnya persaudaraan, seperti: persamaan dalam rasa dan cita merupakan faktor yang sangat dominan yang mendahului lahirnya persaudaraan yang hakiki, dan yang pada akhirnya menjadikan seorang saudara

13Jamal Syarif Ibrani, M.M. Hidayat,

* +* 4 (Jakarta, al7Kahfi, 2004) cet.1 hal. 217

14Dr. Mustafa al7Qudhat,

* 1 1 % , (Yogyakarta, Mitra Pustaka, 2002), cet. 1

hal. 13

15Quraish Shihab.

(30)

merasakan derita saudara yang lainnya. Sehingga unsur rela berkorban demi orang lain, ringan tangan untuk saling menolong tanpa dasar mengambil keuntungan sementara atau meminta sesuatu imbalan atau balasan dan lain7lain.

Ditemukan dalam kamus bahasa seperti karangan al7imam al7lamah abi al7fadl Jamaluddin Muhammad bin Mukrim ibnu al7Mandzur al7Afriqi al7Mishri, bahwa kata juga diartikan dalam arti ‘teman akrab’

(\]^_`ا)

atau ‘sahabat’

(

bcd_`ا

).16

B. Teladan Ukhuwwah

Kita telah mengetahui dan memahami benar bahwasannyaa sesama muslim adalah bersaudara, akan tetapi pengertian saudara dalam hal itu masih terbatas, pada pengertian secara umum, dan belum kongkrit. Adapun yang dimaksud mempersaudarakan satu muslim dengan muslim yang lainnya yaitu yang bukan saudara kandung, bukan keluarga dan juga bukan kerabat. Rasulullah menerapkan prinsip ajaran Islam dalam kehidupan nyata, persaudaraan muslim yang satu dengan muslim dengan muslim yang lain tidak boleh berkurang bobotnya dari persaudaraan dengan sesama muslim yang se7ayah dan se7 ibu. Dalam hal ini jelas ada konsekwensi yang tidak boleh tidak akan terealisasi kuatnya persaudaraan yang sebagaimana yang dikatakan oleh nabi yaitu bagaikan satu tubuh. Bilamana ada anggota badan yang sakit maka sekujur badanpun akan merasakannya.

Jelas ini adalah sebuah sejarah baru dimuka bumi. Dimana sama7sama diketahui sebelum Islam datang, tidak ada hubungan semonolite itu: satu Tuhan yaitu Allah & , satu Nabi dan Rasul yaitu pimpinan umat didunia dan akhirat, satu konstitusi 16

(31)

yaitu - , satu akidah dan keyakinan, satu kiblat yaitu

& # , satu tujuan yaitu * Allah didunia dan akhirat, satu

cita harapan yaitu terwujudnya + ! (negeri yang baik,

adil dan sejahtera, dibawah naungan Allah tuhan maha pengampun dosa).

Zaman . semua tahu adalah sebuah dekade suram yang menguasai sebelum Islam datang dimana pada masa itu oleh para ahli diterjemahkan dengan “zaman

kepicikan” ( * + * 3*) atau zaman kebiadaban ( * *). Zaman

kepicikan dikaitkan dengan pandangan mereka bahwa orang yang diluar mereka adalah musuh yang harus dimusnahkan, sedangkan zaman kebiadaban dikaitkan dengan tindakan mereka yang tidak mengenal dengan prikemanusiaan karena dorongan hawa nafsu yang tak terkendalikan untuk mewujudkan keinginan.

Tidak luput dalam al7Qurân mendeskripsikan tentang ciri dari kehidupan . /* , mereka yang mementingkan diri sendiri dan menyangka yang tidak benar terhadap Allah,17 * , berkaitan dengan hukum, dimana kaum Yahudi memberlakukan hukum untuk memenangkan yang salah atas dasar kekuatan, bukan atas dasar keadilan.18 &* + , Kesombongan hati7hati orang kafir yang merasa benar sendiri.19 Pengertian adalah keadaan orang arab sebelum Islam yang mendurhaka kepada Allah kepad Rasul7Nya kepada syariat agama membangakan Nasab dan lain sebagainya.

Islam hadir untuk menghilangkan warisan yang turun temurun diturunkan oleh kakek buyut orang7orang yang hidup di masa itu, Rasulullah sebagai seorang revolusioner dalam segala bidang ( , dan ) dimasa priode awal hijrah menerapkan dan mengaplikasikan ajaran Islam sebagai sumber pegangan dalam 17Q.S Ali7Imron [3] ayat 154

18

QS Al7Maiah [5] ayat 50

(32)

merealisasikan sebuah negara yang aman dan tentram. Mempersaudarakan antar Islam yang satu dengan Islam yang lain diantaranya. Gelombang pertama nabi

mempersaudarakan antara kaum dengan kaum , kemudian disusul

dengan mempersaudarakan antarakaum dengan kaum , dimana

langkah itu bertujuan agar mencairkan semangat fanatisme kekabilahan sisa7sisa masa . Dengan ikatan persaudaraan yang berlandaskan keagamaan itu maka semangat persaudaraan, solidaritas dan kesetiakawanan diabdikan kepada kebenaran Allah, Islam, dan bukan lagi kepada prinsip kesamaan kabilah, persamaan keturunan, persamaan warna kulit, persamaan ras kebangsaaan, atau persamaan tanah air dan lain7lain. Dan keutamaan seseorang tidak ditentukan oleh semuanya itu, akan tetapi dinilai dari ketaqwaannya kepada Allah dan keberaniaannya membela keadilan dan kebenaran7Nya.20

% atau Persaudaraan yang nabi realisasikan “bukan lidah tak bertulang” dan juga bukan “pameran keindahan” melainkan terbukti dalam kenyataannya. Telah

dibuktikan oleh kaum dan bahwasannya mereka rela membela Islam

dengan harta benda, darah dan air mata, kesadaran mengutamakan kepentingan Islam dan kaum muslimin dan kesadaran membela Allah dan Rasul7Nya benar7benar menjiwai persaudaraan yang agung itu.

Imam bukhori meriwayatkan21 sebuah hadis yang menggambarkan “ *

* 0 * ,*

* + # 0 # * * # " $ * *,

" $6 2 * + + *

4 * + *, *, +

* , + 5 ,* * ,

+ 3* * *

* * 6 2 * * * +

*, , * , * + ,*

20H.M.H Al7Hamid al7Qurân7Husaini

* + ,* * ( * * *

* (Bandung. Pustaka Hidayah, 2000) cet I hal 458

(33)

# * , - 7* * , *

* * * , * * *,* *

* * * + + / + * + ,

* * 2 , * *, 8 * 6 2

* * * 2 * , " $ + * + * 8

* 2* * * ”

Dan juga imam bukhori menyampaikan berita yang pernah didengarnya “

* * * * *, + * * * *

+ * + * + + * * *

* * 6 2 + * + * +

2 * +* * * * ,

% * * * * + * * .22

Masih banyak tauladan yang begitu besar perhatian kaum kepada saudara7 saudaranya kaum dengan keihlasan yang tinggi dan rasa persaudaraan yang setulus7tulusnya, mereka rela mengorbankan sebagian harta kekayaan mereka untuk membantu penghidupan kaum muhajirin. Namun kaum muhajirin tidak mau menggunakan kesempatan itu beroleh bantuan tanpa bekerja. Dan mereka tidak mau menerima bantuan lebih dari yang diperlukan sementara waktu yaitu makanan.

Kemudian lebih lanjut, dalam sejarah membuktikan bahwa rasul bukan hanya memperhatikan umatnya saja, akan tetapi beliau juga memperhatikan orang yang ada disekitar beliau yang berbeda keyakinan dengan beliau seperti orang Nashrani, Yahudi dan orang keturunan kafir Quraish. Bagaimanakah sikap beliau? Apakah mengucilkan mereka?, menindas hak7hak mereka?, mengusir mereka?, memusuhi, atau bahkan mengancam nyawa mereka?

Jelas tidak!. Muhammad memberikan hak7hak mereka sebagaimana layaknya seorang manusia, menghormati dan memberikan hak mereka sebagai seorang dari bagian masyarakat muslim. Diantara buktinya yaitu terealisasinya “Piagam Madinah” sebagai

(34)

sebuah pengakuan atas keberadaan orang7orang yang berada di Madinah (lebih lanjur dan BAB ke III akan di jelaskan tentang hak7hak dan batasan7batasannya).

C. Hakekat Ukhuwwah

Dalam kenyataan sosial, karakter manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan kerja sama antara yang satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipungkiri juga, bahwa manusia memiliki kencenderungan hidup berkelompok. Dimana setiap, kelompok dapat dibedakan dari segi keyakinan dan agama yang mereka anut, dari segi etnis, dan geografis mereka, dari segi prinsip polotik, dari segi kepentingan ekonomi, dari segi pola berfikir, dan pandangan hidup (ideologi), adat7istiadat dan lain sebagainya.

Dalam al7Qurân juga sosok manusia sebagai seorang makhluk yang diberi mandat oleh Allah sebagai 23 (yang umumnya memiliki sifat dan watak kuat, hebat, tangguh, gagah dan ksatria) akan tetapi juga dinyatakan dalam al7Qurân sebagai makhluk yang lemah (ß$Z ‹Ïè|Ê≈|¡Ρ}M $#!t,Î=äzuρ)24 oleh karena itu mereka harus membentuk bekerja sama

dalam kebaikan dan taqwa.

Sebagaimana ibnu Khaldun dalam bukunya “ * +

* * , * * + 9 , * *

* + * , * + * * *

* + 1 * ”. Oleh karena

itu para filusuf dan sosiolog berpendapat bahwa manusia menurut tabiatnya adalah makhluk sosial atau makhluk politik yang suka berkumpul dan bekerja sama yang memerlukan pengorganisasaian.25

Senada dengan pernyataan diatas, Miriam Budiharjo dalam bukunya . .

4 / mengatakan bahwasannya “ * +

, * + * * + : , * * +

* * , * * 3* * + * + * + *

23Lihat Q.S Al7Baqoroh [2] ayat 30 24Lihat Q.S An7Nisa [4] ayat 28 25

J. Suyuthi Pulungan,/ , / , /* * / + , +

(35)

”. sehingga mau tidak mau faktor7faktor tersebut mengakibatkan mudahnya timbul konflik diantara mereka, disebabkan masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan dan mempunyai berbagai kepentingan yang tajam dalam bidang sosial, ekonomi dan politik dan sebagainya cenderung ingin saling menghancurkan.26

Teringat kiranya kita dengan kasus 11 september 2001 yang terjadi di sebuah negara adidaya yang berujung dengan pemojokan sebuah agama, kasus di Mumbay pada tahun 2008, di Palestina dengan konflik yang berkepanjangan, pembantaian di bosnia, Chechnya, tragedi bom Bali, tragedi 13 mei di Jakarta, tragedi Priuk, tragedi Poso, tragedi Ambon, tragedi Sampit dan tragedi7tragedi yang lain yang tidak terekam oleh sejarah. Dari semua tragedi7tragedi diatas semuanya hanya menyisakan trauma, dendam, kerusakan, kehancuran dan kekacauann yang turun temurun diwarisi oleh sejarah saja.

Kerusuhan dan kekisruhan kapanpun dan dimanapun bisa terjadi bak bom waktu yang tinggal menunggu waktu yang siap meledak kapan saja dan dimana saja. Penting kiranya sebuah antisipasi untuk mengatasi terjadinya hal7hal yang tidak diinginkan itu. Manusia diciptakan oleh Allah selain sebagai , sebagai pengemban untuk menjaga kemakmuran dimuka bumi ini, maka. Wajib kiranya amanah itu diemban dan direalisasikan adanya.

Untuk merangkum kesemuanya kiranya dapat ditarik kesimpulan bahwasannya urgensi % perlu dan penting di jaga dan di 7kan agar supaya kekerasan, kekisruhan, perpecahan, keributan dan # jangan sampai terjadi, turun sebagaimana Allah turunkan pada umat7umat terdahulu karena selalu ma’siat, durhaka dan ingkar di bumi Allah. Kita tengok dalam Qur’an Surat Ali7Imron [3] ayat 103 untuk tolak ukur mengapa Islam memerintahkan untuk berpegang teguh kepada agama Allah.

26Soerjono seokarto,

(36)

(

#θßϑÅÁtGôã$#uρ È≅ö7pt¿2

«

!$# $Yè‹Ïϑy_

Ÿ

ωuρ

(

#θè%§x s?

4

(

#ρãä.øŒ$#uρ

|

Myϑ÷èÏΡ

«

!$#

öΝä3ø‹n=tæ

ø

ŒÎ)

÷ΛäΖä. [!#y‰ôãr&

y

#©9r'sù

t

÷t/

öΝä3Î/θè=è% Λäóst7ô¹r'sù

ÿÏ/ÏFuΚ÷èÏΖÎ/ $ZΡ≡uθ÷zÎ)

÷ΛäΖä.uρ

4

’n?tã $x x©

;οtø ãm

z

ÏiΒ

Í

‘$¨Ζ9$#

Νä.x‹s)Ρr'sù $pκ÷]ÏiΒ

3

y

7Ï9≡x‹x. ßÎit6ãƒ

ª

!$#

öΝä3s9 Ï/ÏG≈tƒ#u ÷/ä3ª=yès9

t

βρ߉tGöκsE

∩⊇⊃⊂∪

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh7musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang7orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat7ayat7Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Q.S Ali7Imron [3] ayat 103

Ayat ini merupakan perintah Allah untuk masyarakat Islam agar mereka bersatu dan berpegang teguh kepada kitab dan sunnah serta memperkokoh persaudaraan mereka, dalam ayat ini juga Allah menjanjikan hati mereka sehingga bersaudara. Karena Allah tidak menghendaki perpecahan diantara mereka, melainkan persatuan dan persaudaraan, serta taat kepada7Nya serta Rasul7Nya. Orang7orang yang berpegang teguh kepada kitab dan sunnah hubungannya akan baik dengan Allah, Rasul dan sesama manusia sehingga mereka bersatu dan dengan peraturan Allah, bersaudara dan bersatu dengan sesama manusia.27

Kiranya sudah sangat jelas. Untuk membantah pernyataan7pernyataan kaum dan kalangan yang selalu sinis, selalu benci, memusuhi dan selalu mencari celah, borok dan cacat ajaran Islam dengan pernyataan7pernyataan mereka yang mendiskreditkan Islam dengan menyatakan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kekerasan, kriminalisme, intimidasi, individualis, kebencian terhadap umat/golongan lain, lebih

27

/ , / , /* * / + , + - (PT. Raja

(37)

parah bahkan ada segolongan orang yang menjustifikasi bahwasannya Islam adalah agama yang gemar berperang dan mengajarkan terorisme.

Di bab selanjutnya penulis akan mengetengahkan seberapa indah ajaran Islam mengajarkan kedamaian sebagai sebuah agama yang mempelopori perdamaian, seberapa universal ajaran agama Islam sebagaimana universaly ajaran yang diturunkan untuk seluruh umat, seberapa agung dan mulianya Islam sebagai agama yang diturunkan sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam.

D. Faktor Penunjang Ukhuwwah

Seberapa indah ajaran agama Islam mengajarkan kedamaian sebagai sebuah agama yang mempelopori perdamaian, seberapa universal ajaran agama Islam, sebagaimana universal ajaran yang diturunkan untuk seluruh umat, seberapa agung dan mulianya Islam, sebagai agama yang diturunkan sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam.

Islam mengajarkan tentang % , tidak lepas dari tuntunan dan bimbingan, agar supaya ; * yang akan didapat bukan hanya pahala duniawi saja akan tetapi juga. Persaudaraan akan berdiri dengan kokoh, teguh, tegak di bumi Allah, bilamana syarat7syarat dan pilar7pilar sebagai pondasinya terpenuhi. tanpa terpenuhinya syarat dan pilar itu, ikatan tidak akan terjalin dengan kuat, dan sudah barang tentu permusuhan, kerusuhan, kekisruhanpun otomatis akan menggantikan posisinya.

Syarat dalam ber7 dan juga untuk dapat menggapai seluruh keutamaan yang terkandung di dalamnya, tentu seorang muslim harus dapat mengetehui syarat7 syarat dan pilar yang penting dan mendasar sebagai pondasi utama yang harus dipenuhinya terlebih dahulu. Diantara syarat7syaratnya adalah:

(38)

Persaudaraa seorang muslim terhadap muslim lainnya, haruslah dilandasi dengan keikhlasan kepada Allah SWT. % yang terlahir bukan karena sesuatu yang bersifat keduniaan, atau karena termotivasi oleh kepentingan tertentu. Dan apabila telah tercampur dengan ketidak ikhlasan seperti itu, maka sudah menjadi hak Allah apabila tidak menerima yang seperti itu.

Tentang sebuah keikhlasan, digambarkan dalam sebuah kisah yang terdapat dalam hadits, yang menceritakan seorang pemuda yang ingin mengunjungi saudaranya.

ﻪﻴﹶﻠﻋ ﻰﹶﺘَﺃ ﺎﻤﹶﻠﹶﻓ ﺎﹰﻜﹶﻠﻤ ﻪﺘﺠﺭﺩﻤ ﻰﹶﻠﻋ ﻪﹶﻝ ﻪﱠﻠﻝﺍ ﺩﺼﺭَﺄﹶﻓ ﻯﺭﹾﺨُﺃ ﺔﻴﺭﹶﻗ ﻰﻓ ﻪﹶﻝ ﺎﹰﺨَﺃ ﺭﺍﺯ ﹰﻼﺠﺭ ﻥَﺃ

ﺔﻴﺭﹶﻘﹾﻝﺍ ﻩﺫﻫ ﻰﻓ ﻰِﻝ ﺎﹰﺨَﺃ ﺩﻴﹺﺭُﺃ َلﺎﹶﻗ ﺩﻴﹺﺭﹸﺘ ﻥﻴَﺃ َلﺎﹶﻗ

.

ﹶﻻ َلﺎﹶﻗ ﺎﻬﺒﺭﹶﺘ ﺔﻤﻌﻨ ﻥﻤ ﻪﻴﹶﻠﻋ ﻙﹶﻝ ْلﻫ َلﺎﹶﻗ

ﱠلﺠﻭ ﺯﻋ ﻪﱠﻠﻝﺍ ﻰﻓ ﻪﹸﺘﺒﺒﺤَﺃ ﻰﱢﻨَﺃ ﺭﻴﹶﻏ

.

ﺎﻤﹶﻜ ﻙﺒﺤَﺃ ﺩﹶﻗ ﻪﱠﻠﻝﺍ ﻥَﺄﹺﺒ ﻙﻴﹶﻝِﺇ ﻪﱠﻠﻝﺍ ُلﻭﺴﺭ ﻰﱢﻨِﺈﹶﻓ َلﺎﹶﻗ

ﻪﻴﻓ ﻪﹶﺘﺒﺒﺤَﺃ

7

Diceritakan bahwasannya ada seseorang yang mengunjungi sauadaranya yang berada didesa lain, kemudian Allah mengutus malaikat untuk mengikutinya di jalan, kemudian malaikat menemu orang tersebut, dan maikat bertanya kepada Orang yang mau berkunjung “mau pergi kemana kamu?” dan ia menjawab saya hendak menginjungi saudaraku didesa ini. Dan malaikatpun bertanya lagi “apakah kamu memiliki kepentingan yang harus ia lakukan untukmu” dan ia menjawab “tidak!

Akan tetapi saya mencintainya karena Allah Dan kemudian

malaikatpun berkata “sesungguhnya saya adalah diutus Allah untuk menemuimu karena sesungguhnya Allah benar7benar mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu”<=

(H.R Muslim)

2. Dilandaskan Keimanan dan Ketaqwaan

Karena hanya dengan iman dan taqwa sajalah, yang mampu menjadikan

tetap bersih, sebagaimana yang diinginkan oleh ajaran Islam. Dimana terhampar luas pernyataan itu dalam firmannya, dalam al7Qurân Allah menggambarkan dalam Surat al7 Hujurat [49] ayat 10

28

(39)

$

yϑ‾ΡÎ

)

tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$

#

×οuθ÷

z

Î

)

(

#

θß

s

Î=ô

¹

r

'

s

ù

t÷t

/

ö/ä3÷ƒuθy

z

r

&

4

(

#

θà)¨

?

$

#

©

!

$

#

÷/ä3ª=y

è

s9

tβθçΗx

q

ö



è

?

∩⊇⊃∪

Orang7orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Juga dalam Surat az7zukhruf [43] ayat 67

âHξÅ

z

F{$

#

¥

Í×tΒöθtƒ

óΟßγà

Ò

÷

è

t

/

C

Ù

÷

è

t

7

Ï9

<ρß

t

ã

āωÎ

)

šÉ)−

F

ßϑø9$

#

∩∉∠∪

Teman7teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang7orang yang bertakwa.

3. Komitmen Dengan Adab Islam.

Persaudaraan tidak akan pernah terajut, apabila kedua orang yang saling berukhuwwah tidak mengimplementasikan adab dan perilaku Islami. Dan hal seperti inilah, yang maknanya terkandung dalam salah satu sabda Rasulullah SAW:

ﻪﻴﹶﻠﻋ ﺎﹶﻗﺭﹶﻔﹶﺘﻭ ﻪﻴﹶﻠﻋ ﺎﻌﻤﹶﺘﺠﺍ ﻪﱠﻠﻝﺍ ﻰﻓ ﺎﺒﺎﺤﹶﺘ ﹺﻥﹶﻼﺠﺭﻭ

7

…dan dua orang pemuda, yang saling mencintai karena Allah, Mereka bertemu karena Allah dan merekapun berpisah karena Allah SWT<>

(HR. Bukhori)

4. Berprinsip Saling Menasehati Kerena Allah

َـ

َلﺎ

ﺭ

ﺴ

ﻭ

ُل

ِﷲﺍ

ﺼ

ﱠـ

ُﷲﺍ ﻰ

ﻋ

ـ

ﹶﻠﻴ

ﻪ

ﻭ

ﺴ

ـ

ﱠـ

ﻡ

ﹶﺍﻝ

ـ

ﺩ

ﻴ

ﻥ

ـﻝﹶﺍ

ﱠـ

ﺼ

ﻴ

ﺤ

ُ ﺔ

ﹶﺜ

ﹶﻼ

ﹸﺙ

ﻤ

ـ

ﺭ

ﺕﺍ

َـ

ﹸﻝﺎ

ﻭ

ﻴ ﺍ

ﺭ ﺎ

ﺴ

ﻭ

ُل

ِﷲﺍ

ِﻝ

ﻤ

ﻥ

ﻗ ؟

َـ

َلﺎ

ِﻝﻠ

ﱠـ

ﻪ

ﻭ

ِﻝ

ﻜ

َـ

ﹺﺒﺎ

ﻪ

ﻭ

َﻷ

ِﺌ

ﻤ

ﺔ

ﹶﺍﻝ

ْـ

ﻤ

ﺴ

ﻠ

ﻤ

ـ

ﻴ

ﹺﻥ

ﻭ

ﻋ

ﻤﺎ

ﺘ

ﹺﻬ

ﻡ

7

Rasulullah mengatakan bahwaasannya Agama adalah nasihat pada tiga tingkatan, sahabat bertanya pada siapa saja ya rasulullah? Beliau menjawab Untuk Allah, kitabnya dan untuk para imam muslimin dan orang –orang awam mereka?@

(Sunan at7tirmidzi)

29Al7imam al7Khafidz abi abdullah Muhammad bin ismail al7Bukhori.

7 (Al7Maktabah

al7‘ashriyyah. Beirut. 1997) Juz 3, Hal.116 No. Hadis 660

30

(40)

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengatakan bahwa: Dari Abu Hurairah Rasulullah. Disebutkan bahwasannya rasulullah SAW bersabda

ﺈﻓ ، ﻪﻴﺨﺃ ﹸﺓﺁﺭﻤ ﻡﹸﻜﺩﺤﺃ ﻥﺇ

ﻓ ، ﻯﺫﺃ ﻪﺒ ﻯﺃﺭ ﻥ

َـ

ْـ

ﻤﻴ

ﻁ

ﻪ

ﻋ

ﹾﻨ

ﻪ

7

‘Seorang mu’min merupakan cermin bagi mu’min lainnya, yang apabila ia melihat pada aib pada diri saudaranya, ia memperbaikinya.31

(HR. At7tirmidzi)

5. Saling tolong menolong dalam kesenangan dan kesusahan.

(

#θçΡuρ$yès?uρ ’n?tã

ÎhŽÉ9ø9$#

3

“uθø)−G9$#uρ

(

Ÿ

ωuρ

(

#θçΡuρ$yès?

’n?tã

É

ΟøOM}$#

È

β≡uρô‰ãèø9$#uρ

4

(

#θà)¨?$#uρ

© !$# ( ¨ βÎ) © !$# ߉ƒÏ‰x©

É>$s)Ïèø9$#

∩⊄∪

….. dan tolong7menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong7menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa7Nya

Q.S. Al7Maidah [5] ayat 2

Tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan merupakan perintah Allah SWT, baik dalam kondisi suka maupun duka. Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengungkapkan : Dari Nu’man bin Basyir ra, Rasulullah SAW bersabda:

ﹾﻝﺍ ِلﹶﺜﻤﹶﻜ ﹺﻥﻤْﺅﻤﹾﻝﺍ ُلﹶﺜﻤ

َﹶﺫِﺇ ﺩﺴﺠ

ﹶﺍ ﺍ

ﹶﺘﹾﺸ

َـ

ﻰﹶﻜ

ﹶﺍﻝ

ْـ

ﻤ

ْﺅ

ﻤ

ﻨﻴ

ﹺﻥ

ﻩﺩﺴﺠ ﺭِﺌﺎﺴ ﻪﹶﻝ ﻰﻋﺍﺩﹶﺘ ﻪﺴْﺃﺭ

7

Perumpamaan orang7orang mu’min dalam hal kecintaan dan kasih sayang diantara mereka adalah laksana satu tubuh, yang apabila terdapat salah satu anggota tubuhnya yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan merasakan sakit, dengan tidak dapat tidur dan demam.#?<

(Musnad Akhmad)

31 Juz. 7 390 no hadis 2054

32

(41)

Setelah sebuah ‘pondasi’ (baik rumah, gedung, jembatan atau apapun itu yang bersifat penguat di badian dasar) dibuat dengan kokoh, kuat dan tidak pudar maka perlu usaha tambahan untuk merawat agar supaya pondasi tersebut tidak hanya bertahan dalam beberapa saat saja atau hancur dalam hitungan tahun, bulan atau hari saja, diperlukan perawatan extra agar supaya hal7hal tersebut tidak terjadi. Sama halnya dengan pilar atau podasi , ada perawatan khusus setelah dibangunnya pilar7pilar diatas sebagai pondsi, adapun cara untuk mempererat tali Terdapat beberapa cara untuk dapat selalu menumbuhkan serta mempererat jalinan tali yang terajut dengan kuat. Diantaranya adalah:

a) Memberitahukan rasa ‘cinta’nya kepada saudaranya

Sebagagaiman diriwayatkan dari sanad yang shohih oleh Abu dawud dan at7 Tarmidzi. Dimana Nabi saw. Bersabda :

ﻪﱠﻨَﺃ ﻩﺭﹺﺒﹾﺨﻴﹾﻠﹶﻓ ﻩﺎﹶﺨَﺃ ُلﺠﺭﻝﺍ ﺏﺤَﺃ ﺍﹶﺫِﺇ

َـﻜ

ﻪﺒﺤﻴ

7

Apabia seseorang mencintai sauadaranya hendaklah mengkhabarkan kepadanya “bahwa engkau mencintainya”??

(HR. Abu Daud)

b) Mendoakan Saudaranya

Dalam sebuah riwayat dikisahkan: Dari Abu Darda ra,

ٍلﹾﺜﻤﹺﺒ ﻙﹶﻝﻭ ﻙﹶﻠﻤﹾﻝﺍ َلﺎﹶﻗ ﱠﻻِﺇ ﹺﺏﻴﹶﻐﹾﻝﺍ ﹺﺭﻬﹶﻅﹺﺒ ﻪﻴﺨَﻷ ﻭﻋﺩﻴ ﹴﻡﻠﺴﻤ ﺩﺒﻋ ﻥﻤ ﺎﻤ

7

tidak seorang hamba muslim berdoa untuk saudaranyadari kejauhan, melainkan malaikat berkata”dan untukmu juga seperti itu”?A

(HR. Muslim)

33Abi daud sulaiman ibnu al7‘as ‘as as7sajastani al—azdi,

. (Kairo Mesir. Dar al7Hadis. 1988) Juz 4' 495 no 5126

(42)

c) Memberikan Senyuman

Hal ini diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Dzar ra, Rasulullah SAW mengatakan kepadaku,

ﻥﻤ ﻥﺭﻘﺤﹶﺘ ﹶﻻ

ﻥَﺃ ﻭﹶﻝﻭ ﺎًﺌﻴﹶﺸ ﻑﻭﺭﻌﻤﹾﻝﺍ

ﹶﺘ

َـ

َﻘﹾﻠ

ََﺃ ﻰ

ِﹺﺒ ﻙﺎﹶﺨ

َﹶﻁ ﻪﺠﻭ

ﻕﹾﻠ

7

Janganlah kalian menganggap remeh satu perbuatan baik sedikitpun, meskipun hanya memberikan senyuman (wajah yang ramah) kepada kepada saudaramu.35

(HR. Muslim) d) Menjabat Tangan

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW mengatakan: Dari Salman al7Farisi ra, Rasulullah SAW bersabda:

ٍِﺇ

ﻥ

ﹶﺍﻝ

ْـ

ﻤ

ﺴ

ﻠﻡ

ِﺇﹶﺫ

ﹶﻝ ﺍ

ﻘ

ﹺﻰ

ََﺃ

ﹶﺨ

ﻩﺎ

ﹶﻓَﺄ

ﹶﺨ

ـ

ﹶﺫ

ﹺﺒ

ـ

ﻴ

ﺩ

ﻩ

َـﺘ

َـ

ﺤ

ﹲﺕﺎ

ﹶﺍﹾﻝ

ﻭ

ﺭ

ﹸﻕ

ﹶﺍﹾﻝ

ـ

ﻴ

ﺒﺎ

ﺱ

ﻤ

ﻥ

ﱠﺸﻝﺍ

ـ

ﺠ

ﺭ

ﻓ

ﻲ

َـ

ﻭ

ﹺﻡ

ﻋ

ﺼﺎ

ﻑ

ﻭ

ِﺇ

ﱠﻻ

َـ

ﹶﻔ

ﺭ

َـ

ﻬ

ﻤ

ﻭ ﺎ

ِﺇ

ﻥ

ﹶﻜ

ﹶﻨﺎ

ْﹾﺕ

ﹸﺫ

ﹸﻨ

ﺒﻭ

ﻬ

ﻤ

ﻤ ﺎ

ﹶﺜ

ـ

ُل

ﺯ

ﺒ

ِﺩ

ﹶﺍﹾﻝ

ﺒ

ﺤ

ﹺﺭ

7

Sesungguhnya seorang muslim, apabila ia bertemu dengan saudaranya muslim yang lainnya, kemudian ia menjabat tangannya, maka akan berguguranlah dosa keduanya sebagaimana bergugurannya dedaunan dari sebuah pohon yang telah kering di hari angin bertiup sangat kencang. Atau kalau tidak, dosa keduanya akan diampuni, meskipun sebanyak buih di lautan.36

(HR. Imam Baihaqi) e) Berkunjung

Rasulullah SAW bersabda,

bahwa Allah berfirman, ‘Cinta7Ku wajib diberikan kepada orang yang saling mencintai karena7Ku, kepada yang saling duduk karena7Ku, kepada yang saling mengunjungi (bersilaturahim) karena7Ku, dan yang saling berlomba untuk berkorban karena7Ku.”

(HR. Ahmad bin Hambal) f) Mengucapkan Selamat Pada Moment Tertentu

Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda:

35

, juz 8 37 no hadis 6857

(43)

Barang siapa yang bertemu dengan saudaranya dengan sesuatu yang menyenangkannya untuk membahagiakannya, maka sungguh Allah akan membahagiakannya pada hari kiamat.

(HR. Tabrani dalam Mu’jam Shaghir, II/288)

g) Memberikan Hadiah

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengemukakan: Saling mencintai dan saling memberi hadiahlah kalian

(HR. Baihaqi & Tabrani) h) Memberikan Perhatian Penuh Pada Kebutuhan Saudaranya

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

ﻤ

ﻥ

َﹶﻨﹶﻔ

ﺱ

ﻋ

ﻥ

ﻤ

ْﺅ

ﻤ

ﹺﻥ

ُﹶﻜ

ﺭ

ﹺﺒ

ﺔ

ﻤ

ﻥ

ﹸﻜ

ﺭ

ﹺﺏ

ﹶﺍﻝ

ﱡــ

ﹾﻨﺩ

ﻴ

ﹶﻨ ﺎ

ـ

ﱠﻔ

ﺱ

ﹶﺍ

ُﷲ

ﻋ

ﹾﻨ

ﻪ

ﹸﻜ

ﺭ

ﺒ

ﺔ

ﻤ

ﻥ

ﹸﻜ

ﺭ

ﻴ ﺏ

ﻭ

ﻡ

َْﹶﺍﹾﻝ

ــ

ﻘﻴ

ﻤﺎ

ﹲﺔ

ﻭ ،

ﻤ

ﻥ

ﻴ

ﺴ

ﺭ

ﻋ

ﹶﻠ

ﻤ ﻰ

ﻌ

ﺴ

ﹴﺭ

ﻴ

ـ

ﺴ

ﺭ

ُﷲﺍ

ﻋ

ﹶﻠﻴ

ﻪ

ﻓ

ﹶﺍ ﻲ

ﹸﻝ

ﹾﻨﺩ

ﻴ

ﻭ ﺎ

ﹾﺍ

َﻵ

ﺨ

ﺭ

ﻭ ، ﺓ

ﻤ

ﻥ

ﺴ

ﹼﺘ

ٍﺭ

ﻤ

ﺴ

ﻠ

ﻤ

ﺴ ، ﺎ

ﱠﺘ

ﺭ

ﻩ

ُﷲﺍ

ﻓ

َﹰﺍ ﻲ

ﺩﻝ

ﹾﻨﻴ

ﹺﻭ ﺎ

ﺍﹾﻝ

ﺨﺂ

ﺭ

ﺓ

.

ﻭ

ُﷲﺍ

ﻓ

ﻋ ﻲ

ـ

ﻭ

ﹺﻥ

ﹶﺍﹾﻝ

ﻌ

ﺩﺒ

ﻤ

ﹶﻜ ﺎ

ﻥﺎ

ﹶﺍﹾﻝ

ﻌ

ﺒ

ﺩ

ﻓ

ﻋ ﻲ

ﻭ

ﹺﻥ

َﺃ

ﺨ

ـ

ﻴ

7

‘Barang siapa yang melapangkan kesempitan dunia seorang mu’min, maka Alla akan melapangkan baginya kesempitan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang mempermudah kesulitan seseorang, maka Allah akan mempermudahnya dalam kehidupan dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi cela seorang muslim, maka Allah akan menutupi celanya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong hamba7Nya, selagi hamba7Nya tersebut menolong saudaranya. (HR. Muslim) i) Melaksanakan Semua Hak7Hak Ukhuwwah.

Terdapat beberapa hal, yang menjadi hak seorang muslim dengan muslim lainnya dalam berukhuwwah yang harus ditunaikan oleh setiap muslim. Hak7hak tersebut akan dibahas dalam pembahasan berikut:

(44)

tersebut adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya: Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Hak seorang muslim dengan muslim lainnya ada enam. Para sahabat bertanya, ‘Apa itu wahai Rasulullah SAW? Beliau menjwab, ‘apabila engkau bertemu dengannya ucapkanlah salam, apabila ia mengundangmu penuhilah, apabila ia minta nasehat darimu nasehatilah, apabila ia bersin doakanlah, apabila ia sakit tengoklah, dan apabila ia meninggal dunia maka ikutilah jenazahnya.”

(HR. Muslim) (a) Mengucapkan Salam.

(b) Memenuhi Undangannya. (c) Memberikan Nasehat. (d) Mendoakan Ketika Bersin. (e) Menengok Ketika Sakit.

(f) Mengikuti Jenazahnya Ketika Meninggal Dunia

Selain keenam hak ini, juga masih terdapat hak lainnya, yaitu sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadits: Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,

‘Barang siapa yang melapangkan kesempitan dunia seorang mu’min, maka Allah akan melapangkan baginya kesempitan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang mempermudah kesulitan seseorang, maka Allah akan mempermudahnya dalam kehidupan dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi cela seorang muslim, maka Allah akan menutupi celanya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong hamba7Nya, selagi hamba7Nya tersebut menolong saudaranya. (HR. Muslim)

Dari hadits ini dapat di ambil beberapa poin penting, bahwa hak seorang muslim terhadap muslim lainnya adalah :

(45)

E. Upaya Nabi Dalam Menciptakan Ukhuwwah

Pada saat turun perintah untuk berhijrah dari mekkah ke Yatsrib (sebelum di ganti menjadi Madinah), Nabi Muhammad saw. bukan hanya lepas dari gertakan, gangguan, dan ancaman pembunuhan ataupun percobaan pembunuhan dari kaum Kafir, Quraish di mekkah secara otomatis. Akan tetapi Nabi Muhammad saw. juga masih menghadapi beberapa masalah di Madinah, dimana kita ketahui keberadaan kota Madinah pembagian menurut genealogi maupun etnis dan keyakinan terbagi kedalam beberapa kelompok sosial yang saling berbeda dalam cara berfikir dan kepentingan.

Heterogensi penduduk Madinah juga dapat dibedakan dari hal etnis dan bangsa, asal daerah dan ekonomi, agama dan keyakinan, serta adat kebiasaaan, dimana kondisi ini menyebabkan tiap golongan memiliki cara berfikir dan bertindak dalam mewujudkan sesuatu yaitu sendiri7sendiri sesuai degan filosofi hidupnya yang dipengaruhi oleh keyakinan dan kultur yang dianutnnya, dan tuntutan situasi.

(46)

Seorang Yahudi memberikan kesaksian sebagai berikut: ketika rasulullah saw. Baru saja tiba dimadinah. saya segera menemuinya. Dari wajah beliau saya mengetahui bahwa beliau bukanlah seorang pendusta. Dan yang pertama7tama dikatakan oleh beliau:

ﻴ

َﺃ ﺎ

ﻴ

ُـ

ﻬ

ﱠﻨﻝﺍ ﺎ

ﺱﺎ

َﺃﹾﻓ

ﹸﺸ

ﻭ

ﹶﺍ ﺍ

ﹾﻝ

ﺴ

ﹶﻼ

ﻡ

ﻭ

ﻁﺃ

ـ

ﻌ

ﻭ

ﹶﺍ ﺍ

ﻁﻝ

ﱠـ

ﻌ

ﻡﺎ

ﻭ

ﺼ

ﹸﻠ

ﻭ

ﹶﺍ ﺍ

َﻷ

ﺭ

ﺤ

ﹺﻡﺎ

ﻭ

ﺼ

ﱡﻠ

ﻭ

ﹺﺒ ﺍ

ﱠﻝﺎ

ﻴﻠ

ِل

ﻭ

ﱠﻨﻝﺍ

ﹺﺱﺎ

ﻨﻴ

ﻡﺎ

ﹶﺘ

ﺩ

ﹸﺨ

ﹸﻠ

ﻭ

ﹶﺍ ﺍ

ﹾﻝ

ﺠ

ﱠﻨ

ﹶﺔ

ﹺﺒ

ﺴ

ﹶﻼ

ﹴﻡ

7

wahai manusia sebarluaskan salam, berilah makan orang7orang yang kelaparan, jagalah hubungan silaturrahmi, dirikanlah sholat dimalam hari, saat orang lain sedang nyenyak tidur.. (dengan demikian) kalian akan masuk suarga,?B

(Sunan Ibnu Majah) Lebih jauh Abdullah bin Salam menuturkan: beliau juga berkata

ﻤْﺄﻴ ﹶﻻ ﻥﻤ ﹶﺔﱠﻨﺠﹾﻝﺍ ُلﹸﺨﺩﻴ ﹶﻻ

ﻩﺭﺎﺠ ﻥ

7

Tidak akan masuk surga bagi orang yang tidak memberikan rasa aman bagi tetangganya?=

(Shokhih Muslim)

ﻩﺩﻴﻭ ﻪﻨﺎﺴِﻝ ﻥﻤ ﻥﻭﻤﻠﺴﻤﹾﻝﺍ ﻡﻠﺴ ﻥﻤ ﻡﻠﺴﻤﹾﻝﺍ

7

Orang muslim adalah Orang yang yang kaum muslimin (sesamanya) aman dari gangguan lidah dan tangannya (perbuatannya)

(H.R an7Nasai)

Islam memberikan sebuah warisan peradaban yang dikukuhkan dalam sebuah syariat (tatanan, hukum atau undang7undang) dimana batu pertama yang nabi letakkan sebagai pondasi dimasa awal nabi menginjak kota yatsrib adalah , dimana

+ * , * * , * 3 , *,*

* 3 * ?> dan sebelum persaudaraan demikian itu dapat mencapai

kebaikan dan rasa kasih sayang tanpa suatu sikap lemah dan mudah menyerah.

Ada orang yang bertanya pada nabi Muhammad saw. “perbuatan apakah yang baik didalam Islam?” kemudian ia menjawab:

37

4 Juz. 4 hal. 230 no Hadis. 1324

38

, Juz 4 hal. 49 no hadis 181

39

(47)

ﻡﻌﹾﻁﹸﺘ

ﺴﻝﺍ ُﺃﺭﹾﻘﹶﺘﻭ ﻡﺎﻌﱠﻁﻝﺍ

ُﹶﺘ ﻡﹶﻝ ﻥﻤﻭ ﹶﺕﹾﻓﺭﻋ ﻥﻤ ﻰﹶﻠﻋ ﻡ

ﹾﻑﹺﺭﻌ

7

Sudi memberikan makan, dan sudi memberikan salam kepada orang yang kau kenal dan yang tidak kau kenal.40

(HR. an7Nasai)

Dan pengukuhan tentang pondasi persaudara, nabi juga mengutarakan pada saat khutbah pertama seaat sampai di Yatsrib

ﹶﻓ

ﻤ

ﻥ

ﺍ

ﺴ

ﹶﺘ

ﹶﻁ

ﻉﺎ

َﺃ

ﻥ

ﻴﻘ

ﹺﻲ

ﻭ

ﺠ

ﻬ

ﻪ

ﻤ

ﻥ

ﹼﻨﻝﺍ

َـ

ﹺﺭﺎ

ﻭ

ﹶﻝ

ﻭ

ﹺﺒ

ﹶﺸ

ـ

ﹶﻘ

ﺔ

ﻤ

ﻥ

َﹶﺘ

ـ

ﻤ

ﺭ

ﺓ

ﹶﻓﹾﻠ

ﻴﹾﻔ

ﻌ

ْل

ﹺﻭ

ﻤ

ﻥ

ﹶﻝﻡ

ﻴ

ﹺﺠ

ﺩ

ﹶﻓﺒ

ِـ

ِِـ

ﻤﻠ

ﺔ

ﹶﻁ

ـ

ﻴﺒ

ﺔ

ﹶﻓَﺈ

ﻥ

ِﺒ

ﹶﺘ ﺎﻬ

ﺠ

ﹺﺯ

ﹶﺍ ﻱ

ﹾﻝ

ﺤ

ﺴ

ﹶﻨ

ﹶﺔ

ﻋ

ﹾﺸ

ﹴﺭ

َﺃ

ﻤ

ﺜﺎ

ﹺﻬﻝ

ِﺇ ﺎ

ِﻝ

ﺴ ﻰ

ﺒ

ﻌ

ﻤ

َﺌﺎ

ﺔ

ﻀ

ﻌ

ﹾﻑ

7

Barang siapa yang dapat melindungi mukanya dari api neraka sekalipun hanya dengan sebutir kurma, lakukanlah itu, kalaupun itu tidak ada, maka dengan kata7 kata yang baik. Sebab dengan itu. Kebaikan yang kau lakukan mendapat balasan 10 kali lipat sampai 700 lipat.

Dikhutbah kedua, nabi berpesan untuk berimbang dalam menjalankan hak baik terhadap Allah ataupun terhadap sesama manusia diantara khutbah beliau, dan saling mencintaipun tidak lepas dari pesan beliau41

ﹶﺍ

ﻋ

ﺒ

ﺩ

ﻭ

ﻭ ﷲﺍ ﺍ

ﹶﻻ

ﹸﺘ

ـ

ﹾﺸ

ﹺﺭ

ﹸﻜ

ـ

ﻭ

ﹺﺒ ﺍ

ﻪ

ﹶﺸ

ﻴًٍٍﺌ

ﻭ ﺎ

ﱠﺘﺍ

ـ

ُـ

ﻭ

ﻩ

ﺤ

ﹶﻕ

ُـ

ﹶﻘ

ﺘﺎ

ﻪ

.

ﻭ

ﹶﺍ

ﺼ

ﺩ

ﹸﻗ

ﻭ

َﷲﺍ ﺍ

ﺼ

ِﻝﺎ

ﹺﺢ

ﻤ

ﹶﺘﻘ

ُـ

ﻭ

ُـ

ﻭ

ﻥ

ﹺﺒَﺄ

ﹾﻓ

ﹺﻭ

ﻫﺍ

ﻭ ،ﻡﻜ

ﹰﺘ

ﺤ

ﺒﺎ

ﻭ

ﹺﺒ ﺍ

ﺭ

ﹺﺡﻭ

ﹺﺒ ﷲﺍ

ـ

ﻴ

ـ

ﹶﻨ

ﹸﻜ

ﻡ

ِﺇ

ﻥ

َﷲﺍ

ﻴ

ﹾﻐ

ﻀ

ﺏ

َﺃ

ﻥ

ﻴﹾﻨ

ﹸﻜ

ﹸﺙ

ﻋ

ﻬ

ـ

ﺩ

ﻩ

7

Beribadatlah kamu sekalian, kepada Allah dan jangnlah kalian mempersekutukan7Nya, dengan apapun. Benar7benar takutlah kamu kepadanya. Hendaklah kamu jujur terhadap apa yang kau katakan baik itu; dan dengan ruh Allah hendaklah kamu sekalian saling cinta mencintai, Allah sangat murka terhadap orang yang melanggar janjinya sendiri.

Begitulah Nabi Muhammad menyampaikan pesan7pesan persahabatan dengan pilar7 pilar penunjang terwujudnya % kepada para sahabat7sahabatnya, baik melalui Mimbar khutbah jumat, ceramah ataupun melalui dialog7dialog.

Kelenturan syariat Islam sangat amat dirasakan oleh penduduk kaum Yatsrib, itu semu dapat dilihat dan dibuktikan dengan harmonisnya hubungan masyarakat Yatsrib,

40 , Juz, 15 hal. 191 no hadis. 4914

41

Muhammad Husain haikal, * ' , (Jakarta, Pstaka Litera antar Nusa, 1990) cet ke

(48)

yang notabene penduduknya sangat beragam dan bermacam7macam. Dan sampai akhirnya terbentuklah Madinah al7Munawarroh sebagai sebuah bentuk negara yang telah

mencapai + yang telah dirintis oleh nabi dan

(49)
(50)

BAB III

AYAT AYAT UKHUWWAH DALAM AL QURÂN

A. Lafad Lafad Ukhuwwah Dalam Al Qurân

Persaudaraan atau dikenal dalam Islam dengan % adalah

pondasi dasar dari pewujudan toleransi, saling menghormati, menghargai dan upaya wujud dari perdamaian dunia. Dan ajaran itu ada dalam Islam dan tertuang dalam al7 Qurân. Persaudaraan didalm al7Qurân dikenal dalam al7Qurân dengan kata dalam bentuk 7nya (tunggal), sedangkan dalam bentuk jama’ terdapat dua bentuk yaitu

dengan .

Menurut bapak M. Quraish Shihab dalam bukunya membumikan al7Qurân, kata dalam bentuk kurang lebih terulang 52 kali, baik dalam bentuk ataupun

, pernyataan beliau mengenai jumlah, hampir sama degan apa yang terdapat dalam kitab kamus4 * - karangan DR. Azharuddin Sahil, dimana kata ini memiliki dua arti (maksud) yaitu sebagian dengan makna “saudara seketurunan” (sedarah/seibu) dan sebagian lagi “saudara yang bukan seketurunan”, seperti persaudaraan dengan ikatan seiman atau seagama.

Adapun contoh saudara yang seketurunan banyak sekali ditemukan pada ayat7ayat yang berbicara tentang waris seperti pada surat an7nisa [4] ayat 12 disitu kata terulang sebanyak dua kali dalam bentuk mudzakar dan muannas yaitu

ρ u ) Î β . x % χ š ‘ u _ ã ≅ × ƒ ã θ ‘ u ^ ß 2 Ÿ = n ≈ # s ' » & r ρ Í # $ Β ø  t & r ο × ρ u ! s & ã … ÿ

&

r

ˆ

î

& r ρ ÷

&

é

z

÷

M

×

ù s = Î 3 ä ≅ eÈ ρ u ≡ n Ï ‰ 7 Β iÏ Ψ ÷ γ ß ϑ y $ # $ 9 ¡  ‰ ß ¨ â4
(51)

Pada surat yang sama yaitu QS. an7nisa ayat 176, dan juga disebutkan pada surat yang lain. Dan contoh saudara yang bukan seketurunan contohnya pada surat al7a’rof [7] ayat 65 dan lain7lain

Sedangkan dalam bentuk #dari akar kata ini ada dua macam yaitu

(

ناRiإ

) dan (

kاRiإ

). Kata 4 dalam al7Qurân ditemukan 22 kali, dimana

korelasinya dengan kata hampir selalu berdampingan dengan kata , kata ini ditunjukan pemaknaannya kepada persaudaraan dalam arti tidak sekandung.

Dan kata terdapat dalam al7Qurân sebanyak 7 kali, kata 4 ini ditujukkan untuk makna persaudaraan seketerunan, terkecuali pada surat al7Hujurat [49] ayat 10, dalam ayat ini menunjukkan persaudaraan bukan seketerunan tapi persaudaraan seagama.

Persaudaraan didalam al7Qurân bukan berulang sekali atau dua kali dalam pe7 an7nya, itu setidaknya memberikan peringatan dan bukti betapa penting dan urgennya akan perealisasian dalam sebuah kehidupan.

Sebagai pelengkap data, penulis akan melampirkan beberapa data tambahan pe7 lafadzan dalam ragam penggunaannya dalalam al7Qurân yang terdapat dalam kitab

# - . disamping telah diungkapan oleh prof. M.

Quraish Shihab dalam bentuk mufrod (yang mudzakkar dan muannas), jamak (ikhwan dan ukhwahnya), oleh beliau Muhammad Fuad Abdul baqi merangkung kata dalam berbagai bentuk, dibawah ini akan terlampir.1

1

Muhammad Fuad Abdul baqi # (Istanbl Turki, Al7Maktab Al7Islamiyah ) cet. I

(52)

No Kontek

Q.S

Ayat

Lafadz

1

خا

An7Nisa [4] 12

¨

â

ß

¡



9$

#

$

yϑßγ÷ΨÏiΒ

7

n

Ï

≡uρ

Èe≅ä3Î=s

ù

×

M

÷

z

&

é

÷ρr

&

ˆ

î

&

r

ÿ…ã&s!uρ

2 An7Nisa [4] 23

öΝä3ç

G

≈n=≈y

z

ß

N$

oΨt

/

Ë

ˆ

F{$

#

ß

N$

oΨt

/

Ï

M

÷

z

W{$

#

3 Yusuf [12] 59

$

£ϑs9uρ

Νèδt

£γy

_

öΝÏδÎ

—$

yγp

g

¿

2

$

s%

’ÎΤθç

G

øD$

#

8

ˆ

r

'

Î

/

Νä3©9

ôÏiΒ

öΝä3‹Î

/

r

&

4

Ÿ

4 Yusuf [12] 77

*

(

#

þθä9

$

s%

βÎ

)

ø−Ì



ó

¡

o„

ô

s)s

ù

s−t



y

Ó

ˆ

r

&

…ã&©!

ÏΒ

ã≅ö

6

s%

4

5

Mَiا

Al7ahqof [46] 21

Å∃

$

s)ô

m

F{$

$

Î

/

…ç/tΒöθs%

u

x

Ρr

&

ø

Œ

Î

)

>

Š%

æ

t

%

s

{

&

r



ö

ä.ø

Œ

#

$

*

6

MmMiا

Yusuf [12] 63

$

$

t

/

r

'

‾≈tƒ

y

ì

ÏΖãΒ

$

¨ΖÏΒ

ã≅øŠs3ø9$

Referensi

Dokumen terkait

Misal: Dengan adanya SOP yang berkenaan dengan Dokumen Akuntansi dalam Laporan keuangan, Realisasi anggaran yang berkaitan dengan IRJ, IRNA maupun IRD dan seluruh bagian

Pada akhir hayatnya, menulis sebuah tentang suatu seni berbicara di depan umum (art of effective public speaking), berjudul Rhetorike Techne. Sangat sedikit diketahui tentang

Mereka memiliki penamaan atas kota tersebut sebagai al-Quds, yang artinya tempat the holy one atau satu- satunya yang suci.. Itulah sebabnya Yerusalem juga diartikan sebagai

1) Peneliti mengatur waktu yang dibutuhkan untuk setiap pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pada saat proses pembelajaran, peneliti akan menegaskan waktu

Peranan pendidikan bila dikaji secara ekonomi, maka akan memberikan kontribusi terhadap peranan pemerintah dan masya- rakat terhadap dampak yang akan dialami negara

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan dengan sumber protein yang semakin beragam pada ayam lokal persilangan dapat meningkatkan bobot akhir,

Metode yang digunakan untuk steganografi dalam penelitian adalah Low Bit Encoding dengan enkripsi

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perbandingan bubur pepaya dan bubur terung belanda berpengaruh nyata terhadap nilai total padatan terlarut selai yang