• Tidak ada hasil yang ditemukan

FISIKA DALAM PERSPEKTIF AL QURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FISIKA DALAM PERSPEKTIF AL QURAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

FISIKA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

DI S U S U N OLEH:

YASIRLI (411206668) IZAR YUWANDI

ARIFUDDIN DOSEN PEMBIMBING:

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

(2)

DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN 1

1. Latar Belakang 1

BAB II

PEMBAHASAN 2

A. 2

B. 3

C. 3

D. 7

BAB III

PENUTUP 12

Kesimpulan 12

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan sebagai bagian penting dalam kehidupan manusia telah mengalami perkembangan yang pesat sejak abad ke-17, yakni diawali dari revolusi ilmiah yang berlangsung di kawasan eropa utara. Berbagai eksperiman dan penemuan penting telah dihasilkan sejak masa itu. Salah satu cabang ilmu pengetahuan tersebut adalah ilmu fisika yang telah mengalami berbagai revolusi secara estafet di berbagai bangsa mulai dari Yunani, Arab, India, Cina, Eropa dan Amerika. Pada akhir abad 19 hingga saat ini (abad 21) Obor ilmu pengetahuan berada di dunia barat sehingga merekalah yang memegang kendali atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Namun hal itu bukan berarti harus mengabaikan kitab suci agama kita, Al-Quranul Karim, yang menyimpan banyak rahasia ilmu pengetahuan.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fisika Dalam Perspektif Al-Qur’an

Fisika (bahasa Yunani: fysikos "alamiah", dan fysis, "alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.

Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.

(5)

B. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.

Sedangkan ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”

Ayat Al Qur’an Berkaitan Dengan Fisika

1. Gejala Fisis

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Al Imran :190)Dalam ayat diatas kita diberi petunjuk, setidaknya tersirat beberapa makna antara lain adalah: alam semesta yang senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan banyak sekali gejala dalam seluruh dimensi ruang dan waktu yang terus berkembang.

" Hanya kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada dilangit dan di bumi baikatas kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayangnya diwaktu pagi dan petang" (ar Raad :15)

(6)

" Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat-demi tingkat". (Al Insyiqaaq 16-19)

Allah SWT menampilkan gejala fisis untuk diartikan sebagai perumpamaan antara lain behwa terdapat 3 tahap yang harus dilalui manusia yaitu : pertama, adanya ketidaktahuan kita seperti kita melihat dalam kegelapan malam. Kedua, adanya keragu-raguan kita seperti halnya kepekaan kita melihat cahaya merah di waktu senja dan ketiga, ditunjukan-Nya gejala fisis serta penjelasan secara nyata dan membawa isyarat keindahan dan keagungan-Nya.

2. Model dan Perumusan Fisika

" Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat memetik pelajaran " (az Zumar :27)

"Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah Maha kaya lagi Maha Terpuji. "(Luqman :26)

Untuk memenuhi keingintahuan terhadap rahasia-rahasia alam ini penjelasan-penjelasannya selalu dipakai pendekatan-pendekatan dalam bentuk atau keadaan yang sederhana atau keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan dalam bentuk perumusan matematika yang selanjutnya kita sebut sebagai hukum-hukum fisika.

Besaran Fisis

" Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran". (Al Qamar: 49)

" Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya." (Al Furqan :2)

(7)

3. Dimensi dan Ruang

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup ( bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu ?" (Al Fushshilat :53)

Dalam kata kata "tanda-tanda (kekuasaan) Allah" tersirat sifat dan perilaku seluruh ciptaan Nya dengan berbagai proses dan gejalanya. Adapun yang terkandung dalam pengertian "ufuk", selain yang berlaku sebagai dimensi ruang juga termasuk dalam makna dimensi-dimensi.

4. Dinamika

"Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula." (Ar Rahman: 60)

Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan merupakan buah dari interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari pemberian dan balasan berupa potensiyang dimiliki suatu benda.

5. Usaha dan Energi

"Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdekatan … (ar Rad : 4)

Secara harfiah diartikan sebagai berdekatan dalam dimendi tempat, sebagi daerah, wilayah, negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya yang mengolah, mengembangkan dan meningkatkan.. Berikutnya potensi tersebut saling dipertukarkan baik dari sisi keunggulan komparatif maupun kompetitif.

6. Impuls dan momentum

"Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka tidak akan merugikan."

(Al Jaatsiyah :22)

(8)

7. Getaran

" Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah mahluk yang paling banyak membantah." (Al Kahfi :54)

Ayat diatas merupakan pernyataan Allah SWT tentang kandungan al Quran yang mengingatkan kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang. Apabila kita perluas makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak secara berulang-ulang. Gerak berulang dalam ruang berdimensi satu sering kita sebut sebagai getaran.

8. Gelombang

" Dan diantara tanda -tanda kekuasaanNya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatNya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari karuniaNya, mudah-mudahan kamu bersyukur." (Ar Ruum : 46)

Secara umum "angin" disini sebagai angin yang bertiup membawa awan untuk menurunkan air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar dapat berlayar dilautan. Kita merasakan kedekatan makna "angin" dalam ayat ini adalah gelombang, bukan saja gelombang bunyi yang membawa berita tetapi juga gelombang radio atau gelombang elektromagnet yang mampu dipancarkan kesegala penjuru dunia bahkan seluruh jagad raya ini.

9. Elastisitas

" Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca." (ar Rahman: 7)

(9)

10. Fluida bergerak atau mengalir

" Dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berakal. (Al Jaatsiyah : 5)

" Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaanNya bagi kaum yang berfikir." (Al Jaatsiyah : 13)

Kedua ayat diatas sangat berkaitan erat dengan teknologi keudaraan.. Diawali dengan ayat 5, dengan terjemahan "tshriifirriyaahi" sebagai perkisaran angin kita dituntun untuk mempelajari sifat fluida yang bergerak atau mengalir. Disambung oleh ayat 13, menegaskan dasar dari teknologi keudaraan.

11. Suhu dan Kalor

"Dan Dia {menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainnan macamnya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaannya. (An Nahl :13)

Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak wujud dan jenis benda yang diciptakan Allah SWT. Dibalik itu banyak juga yang tidak tampak dan berupa sifat atau potensi, antara lain seperti energi yang disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk suhu dan kalor. Kalau kita mempelajari ilmu fisika maka ada empat unsur penting yang menjadi landasan didalamnya.

(10)

“Katakanlah:` Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak berima”.

Perintah itu menunjukan agar manusia mengetahui sifat-sifat dan kelakuan alam di sekitarnya, yang akan menjadi tempat tinggal dan sumber bahan makanan dalam hidupnya. dengan mengetahui sifat dan kelakuan alam tersebut manuasia dapat mengambil untuk kemaslahatan bagi semua yang ada di alam.

Dalam Surat Al Ghaasiyah: 17-20 juga dijelaskan:

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?”.

Dari ayat ini dapat dikatakan bahwa menjadi keharusan bagi manusia untuk memperhatikan sifat dan tingkah laku alam semesta.Memeperhatkan disini dapat berarti sebagai uasaha untuk memahami proses proses alamiah yang terjadi didalamnya. Hal ini persis sama dengan apa yang dilakukan oleh ilmuwan Fisika atau pengembangan sains pada umumnya, melakukan observasi dengan penuh perhatian untuk menjawab pertanyaang bgaiamana proses itu dapat terjadi. memeperhatikan alam semesta dan merenunginya sampai mendapatkan sesuatu pemahaman tentang sifat dan kelakuan serta proses alami yang terjadi di dalamnya merupakan suatu aktivitas dalam membaca ayat Allah, sebab di dalam Al Qur’an sudah dijelaskan bahwa memperhatikan alam semesta berarti juga mempelajari ilmu fisika adalah bagian dari membaca ayat Allah.

(11)

Jadi dalam fisika harus ada pernyataan yang dapat dipahami oleh semua orang(harus terukur. Pemahaman ini sejalan dengan firman Allah dalam QS. Al Qamar ayat 49:

“Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”.

Seandainya Allah menciptakan segala sesuatu tanpa ukuran, maka akan terjadi ketidakseimbangan di dalamnya. Ukuran yang diciptakan oleh Allah sangat tepat, sehingga alam sebagaimana kita rasakan benar-benar seimbang. Dalam Fisika, ilmuwan fisika apabila ingin berkarya membuat suatu terapan fisika, maka juga akan melakukan pengukuran sampai mendapatkan hasil yang diharapkan. Apabila ingin membuat suhu ruangan 22 derajat Celcius maka akan membuat rekayasa dalam lingkungan sekitarnya sehingga sesuai dengan yang diharapkan. Besaran-besaran yang dapat diukur disebut besaran fisika atau besaran fisis.

Contoh tentang suhu di atas mengandung pengertian bahwa kelembaban memiliki ukuran tertentu. Gerak udara yang diciptakan Allah memiliki ukuran kelajuan. Bumi dan benda angkasa yang lain juga memiliki ukuran, serta mempunyai massa tertentu sehingga dapat menjadiseimbang. Kemudian dari pengukuran dibuat menjadi persamaan matematis sehingga lebih mudah dipahami oleh semua orang. Jadi apa yang ada dalam fisika ada kesesuaian dengan Al Qur’an.

Pembahasan yang lalu sudah sampai pada unsur pertama yaitu OBSERVASI dan unsur kedua yaitu PENGUKURAN dalam mempelajari ilmu fisika. Kita lanjutkan unsur berikutnya:

KETIGA: Analisis terhadap data yang terkumpul dari berbagai pengukuran atau besaran-besaran fisis yang terlibat. Hal ini dilakukan melalui proses pemikiran kritis dan dilanjutkan dengan evaluasi terhadap hasil-hasilnya dengan penalaran yang sehat sehingga mencapai kesimpulan yang rasional.KEEMPAT: Peranan pemikiran kritis dan penalaran rasional. Dalam hal ini Allah berfirman dalam Q.S. An-Nahl: 11-12:

“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan”.

(12)

Alam Semesta dan proses-proses alami yang ada didalamnya, sifat dan kelakuan alam yang telah disimpilkan oleh para ilmuwan fisika disebut sebagai hukum alam. Sedangkan para ilmuwan muslim menyebutnya sebagai sunnatullah.

Dari penjelasan keempat unsur penting dari ilmu fisika menunjukkan bahwa semua sejalan dengan apa yang ada dalam Al Qur’an

Fisikawan Muslim Di Masa Keemasan Islam

Para fisikawan muslim di masa keemasan Islam adalah orang-orang yang dididik dari awal dengan aqidah Islam. Rata-rata mereka hafal Qur’an sebelum berusia baligh.Banyak ilmuwan-ilmuwan Islam yang menyumbangkan pemikirannya untuk mengkaji ilmu-ilmu alam. Diantaranya:

1. Al-Khawarizmi, penemu algoritma

2. Al Biruni, penemu gaya gravitasi

3. Al-Battani, penemu sejumlah persamaan trigonometri

4. Ibnu Syina, beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.

5. Ibnu Rusyd, dia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.

Referensi

Dokumen terkait

Pada sub bab ini, akan membahas mengenai identifikasi faktor penyebab pangan yang mengakibatkan keracunan yang terjadi selama tahun 2015. Faktor penyebab pangan adalah

Definisi Untuk sebuah variable acak diskrit X dengan nilai-nilai yang mungkin x 1, x 2, …, x n, sebuah fungsi probabilitas massa adalah sebuah fungsi sehingga

Selain analisis sensori dan analisis kimia, dilakukan juga analisis ekonomi untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan selai kulit jeruk bali, baik biaya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana. Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Isl ā m pada Fakultas

Konsep alam atau yang disebut juga pandangan dunia merupakan persoalan penting yang harus diketahui oleh seorang muslim karena dengan memahami alam tersebut seseorang akan mampu

Di sinilah Muhammad datang, dengan tetap menggunakan kata yang sama, yakni Allah, namun ia menggeser persepsi yang dikandung oleh kata itu.Maka oleh Islam dipersepsikan tidak

Pada ulangan harian Pendidikan Kewarganegaraan dengan nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila, di dapat rata-rata nilai sebesar 62,1 dari 21 siswa,

Dalam rangka memperoleh kompetensi tersebut para mahasiswa UNNES wajib mengikuti proses pembelajaran lapangan melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) meliputi