• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KELINCAHAN, DAYA TAHAN, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI ATLET PBSI KOTA BINJAI TAHUN 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KELINCAHAN, DAYA TAHAN, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI ATLET PBSI KOTA BINJAI TAHUN 2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KELINCAHAN, DAYA TAHAN, DAN

MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP

PRESTASI ATLET PBSI KOTA

BINJAI TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Penyeselaian Studi Strata I Untuk Mencapai gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

MUHAMMAD ANGGA UTAMALEWA

NIM : 6103321087

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

MUHAMMAD ANGGA UTAMALEWA. “Pengaruh Kelincahan, Daya Tahan dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Atlet PBSI kota Binjai Tahun 2016”.

(Pembimbing: NOVITA)

Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh Kelincahan, Daya Tahan dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Atlet PBSI kota Binjai Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan Metode Eksperimen sampel yang digunakan sebanyak 21 dengan menggunakan teknik Purposive random sampling. Kemudian sampel diberi perlakuan latihan lari zig-zag, shadow, fartlek dan circuit training.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen. Sesudah memulai perlakuan latihan diambil data pre-test dan setelah dilakukan latihan kemudian diambil lagi data post-test untuk menemukan informasi tentang Pengaruh Kelincahan, Daya Tahan dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Atlet PBSI kota Binjai Tahun 2016. Latihan dilaksanakan selama 5 minggu atau 18 kali pertemuan.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 1) terdapat pengaruh kelincahan terhadap prestasi atlit PBSI kota Binjai tahun 2016 dengan diperoleh thitung=2,65>ttabel=2,09. 2) terdapat pengaruh daya tahan terhadap prestasi atlet

PBSI kota Binjai tahun 2016 dengan diperoleh thitung=2,32>ttabel=2,09. 3) terdapat

pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi atlet PBSI kota Binjai tahun 2016 dengan diperoleh thitung=3,63>ttabel=2,09. 4) terdapat pengaruh dari kelincahan,

daya tahan, dan motivasi berprestasi terhadap prestasi atlet PBSI kota Binjai tahun 2016 dengan di peroleh nilai Fhitung= 8,59 Ftabel= 3,20. Maka penelitian ini

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada ALLAH SWT, atas semua hal

yang telah diberikan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan dan penulisan skripsi ini sebagaimana yang diharapkan. Skripsi ini

dibuat untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian akhir studi dan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Olahraga.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi isinya maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

penulis dengan kerendahan hati sangat mengharapkan saran dan masukan yang

konstruktif dari Bapak/Ibu penguji agar skripsi ini lebih sempurna.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ayahanda tercinta

Muhammad Junaedi, S.Sos dan Ibunda tercinta Hazizah Lailan yang tanpa lelah

membiayai, mendoakan, meridhoi serta memberi semangat pantang menyerah

kepada penulis dari awal sampai akhir. Dan semua pihak-pihak yang telah

memberikan bantuan baik berupa moril, maupun materil serta sumbangan

pemikiran selama proses penulisan ini, antara lain kepada Yth :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, selaku Dekan FIK UNIMED, Drs. Suharjo,

M.Pd, selaku Wakil Dekan I, FIK UNIMED, Syamsul Gultom, S.Km, M.Kes

selaku Wakil Dekan II, FIK UNIMED, dan Drs. Mesnan, M.Kes AIFO selaku

Wakil Dekan III FIK UNIMED.

3. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

dan Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga, yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Dr, Novita, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan memberikan motivasi dalam

(6)

iii

5. Bapak Drs. H. M. Nustan Hasibuan, M.Kes, AIFO selaku dosen Penguji I

yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Indah Verawati, S.PSi, M.A selaku dosen penguji II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh civitas dan Administrasi FIK UNIMED

8. Abang Hasan Fadli, S.Pd selaku pelatih dan seluruh atlet bulutangkis PBSI

kota Binjai yang telah bersedia untuk menjadi sampel saya selama penelitian

9. Kepada adinda tercinta Mhd Agung Alhaz, Ade Muhammad Shaqi dan Beby

Adela Ezie yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis.

10. Kepada yang terkasih Dwi Mentari Arya, S.Pd yang telah membantu,

menemani dan memberi semangat dalam penyelesaian skripsi kepada penulis

11. Kepada sahabat saya, Abdul Aziz Pasaribu S.Pd, Husnil Sinaga, S.Pd, Josua

Simarmata S.Pd, Alfikar Fazri, S.Pd, Yogi Alfredo Ginting, S.Pd, Dewi

Sartika S.Pd, Mei Yulia N, S.Pd, M.Pd, Ayu Setiani, S.Pd, Ardiansyah. dan

seluruh teman PKO, Khusus nya PKO Ekstensi A-B yang memberi semangat

dan dorongan dalam penyelesaian skripsi kepada penulis.

Semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu yang turut serta dalam memberikan bantuan dan

sumbangan pemikiran.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Serta saran dan

kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan skripsi ini sangat

diharapkan.

Medan, September 2016

Penulis

(7)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Data prestasi PBSI Sumut...4

2. Data Kejurprov 2015...6

3. Data prestasi PBSI Binjai...7

4. Intensitas reaksi denyut jantung...23

5. Daftar nama atlet PBSI Binjai...34

6. Desain penelitian...35

7. Norma penilaian tes kelincahan...37

8. Norma penilaian tes daya tahan...38

9. Tabel kisi-kisi angket...40

10.Product moment...43

11.Data Kelincahan Atlet Kota Binjai Tahun 2016...46

12.Data Daya Tahan Atlet PBSI Kota Binjai Tahun 2016...47

13.Data Motivasi Berprestasi Atlet PBSI Kota Binjai Tahun 2016...48

14.

Gambaran Data Variabel Kelincahan...50

15.

Gambaran Data Variabel daya Tahan...50

(8)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Data prestasi PBSI Sumut...4

2. Data Kejurprov 2015...6

3. Data prestasi PBSI Binjai...7

4. Intensitas reaksi denyut jantung...23

5. Daftar nama atlet PBSI Binjai...34

6. Desain penelitian...35

7. Norma penilaian tes kelincahan...37

8. Norma penilaian tes daya tahan...38

9. Tabel kisi-kisi angket...40

10.Product moment...43

11.Data Kelincahan Atlet Kota Binjai Tahun 2016...46

12.Data Daya Tahan Atlet PBSI Kota Binjai Tahun 2016...47

13.Data Motivasi Berprestasi Atlet PBSI Kota Binjai Tahun 2016...48

14.

Gambaran Data Variabel Kelincahan...50

15.

Gambaran Data Variabel daya Tahan...50

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Grafik penurunan prestasi Indonesia...3

2. Lapangan permainan bulutangkis...17

3. Skema tangga...21

4. Skema latihan zig-zag...25

5. Variasi latihan shadow...26

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

Lampiran 1: Data pre test dan post test shuttle run...60

Lampiran 2: Data pre test dan post test lari 12 menit...62

Lampiran 3: Deskripsi data ...64

Lampiran 4: Uji normalitas ...69

Lampiran 5: Uji homogenitas ...73

Lampiran 6: Hipotesis I ...76

Lampiran 7: Hipotesis II ...82

Lampiran 8: Hipotesis III...88

Lampiran 9: Hipotesis IV ...94

Lampiran 10: Data prestasi atlet PBSI kota Binjai tahun 2016 ...99

Lampiran 11: Profil Atlet PBSI kota Binjai ...100

Lampiran 12: Program latihan ...101

Lampiran 13: Data prestasi atlet PBSI Sumut tahun 2014-2105...123

Lampiran 14: Soal angket…...129

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik

maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas

kesehatan seseorang. Berbicara mengenai kesehatan, kesehatan adalah suatu

keadaan normal baik jasmani maupun rohani sesuai porsinya yang dialami oleh

makhluk hidup, kesehatan merupakan hak dasar manusia dan salah satu faktor

yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia.

Banyak usaha dan aktivitas yang bermanfaat untuk menjaga kondisi tubuh

agar tetap sehat. Berolahraga merupakan alternatif pilihan menjaga kesehatan

tubuh karena mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya mahal. Kembali

berbicara tentang olahraga yang jika diartikan dalam kehidupan sehari-hari adalah

“setiap aktivitas tubuh berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan

unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri kita sendiri”.

Menurut “Cholik Mutohir” olahraga adalah proses sistematik yang berupa

segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina

potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota

masyarakat berupa permainan ataupun petandingan. Prestasi puncak dalam

pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas

(12)

2

Dalam dunia olahraga khususnya permainan olahraga bulutangkis

merupakan salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia yang

diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang

tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan

Nasional. Keberadaanya sekarang ini tidak lagi dipandang sebelah mata, tetapi

sudah menjadi bagian dari kegiatan masyarakat baik orang tua, remaja maupun

anak–anak, olahraga bulutangkis mempunyai makna tidak hanya untuk kesehatan,

tetapi lebih dari itu ialah juga sebagai sarana pendidikan bahkan prestasi.

Berbicara tentang prestasi bulutangkis, Indonesia adalah salah satu negara

yang paling diperhitungkan karena memiliki pemain-pemain bulutangkis terhebat.

Kehebatan Indonesia di ajang kompetisi bulutangkis sudah santer terdengar sejak

tahun 1960, ketika salah satu legenda bulutangkis Indonesia yang bernama Tan

Joe Hok berhasil menjuarai turnamen bulutangkis All England dan meraih medali

emas Asian Games. Bahkan Tan Joe Hok telah berhasil membawa tim bulutangkis

Indonesia untuk pertama kalinya menjuarai kompetisi Piala Thomas pada tahun

1958 bersama 6 atlet bulutangkis putra lainnya.

Setelah itu, trend positif kompetisi bulutangkis di kancah dunia terus

diperlihatkan oleh para atlet Indonesia. Pada tahun 1960 dan 1970, Indonesia

memiliki Rudy Hartono dan juga TjunTjun yang namanya sangat disegani oleh

para pesaingnya di seluruh dunia karena torehan prestasi mereka yang sungguh

mengagumkan. Selanjutnya, pada era tahun 1980, kita mempunyai Lim Swie

(13)

3

raga bulutangkis. Pada tahun 1990, trend positif tersebut terus berlanjut dengan

munculnya semakin banyak nama pemain bulutangkis handal dari Indonesia.

Kendati setelah itu prestasi bulutangkis Indonesia sempat menurun, namun

kini para atlet bulutangkis Indonesia, seperti Taufik hidayat, LiliyanaNatsir,

Markis Kido, dan lain-lain, telah mulai bangkit untuk kembali meneruskan tradisi

juara di cabang olah raga bulutangkis sampai pada tahun 2012, dan kemudian

hingga saat ini prestasi bulutangkis Indonesia sejak 2013 menjadi menurun di

karenakan para pemain senior yang namanya telah tercatat sebagai peraih ataupun

penyumbang gelar juara telah pensiun alias gantung reket. Dari kenyataan yang

ada pada saat ini, Indonesia memiliki catatan penurunan prestasi dari tahun

2012-2015. Berikut grafik penurunan prestasi Indonesia mulai dari tahun 2012-2012-2015.

Gambar 1 Grafik penurunan prestasi bulutangkis Indonesia

(14)

4

Dengan melihat grafik penurunan prestasi yang dialami Indonesia pada

tahun 2012-2015, Indonesia masih tetap giat melakukan seleksi dengan

mengadakan pertandingan dan kompetisi di berbagai daerah yang ada di

Indonesia, guna mencari bibit-bibit baru yang akan dipersiapkan untuk menjadi

regenerasi para senior nantinya.

Kemudian dilihat dari prestasi yang ditorehkan atlet bulutangkis PBSI

Sumatera Utara di tingkat Internasional maupun Nasional, dalam catatan 2 tahun

terakhir 2014-2015, prestasi yang dihasilkan para atlet PBSI Sumatera Utara

masih jauh dari kata memuaskan, hal ini juga bisa dijadikan gambaran sebagai

tolak ukur para atlet yang berada di daerah untuk lebih giat lagi berlatih, sebagai

catatan kejuaraan yang di ikuti PBSI Sumatera Utara dan peraihan medali dalam 2

tahun terakhir yaitu sebagai berikut:

Tabel 1 Data prestasi PBSI Sumut (Sumber PBSI Sumatera Utara 2014-2015)

No WAKTU

PELAKSANAAN

KEGIATAN PRESTASI/HASIL

(15)

5

Tabel di atas menunujukkan data prestasi atlet PBSI Sumatera Utara yang

masih jauh seperti yang diharapkan, sejalan dengan perkembangan pembinaan

PBSI di Sumatera Utara yang memiliki 33 Pengkot/Pengkab yang terus

meningkatkan pola pembinaan prestasi bulutangkis guna untuk melahirkan

atlet-atlet berprestasi baik di tingkat daerah, Nasional maupun Internasional.

Persaingan antar Pengkot/Pengkab PBSI di Sumatera Utara terus

memperlihatkan kompetitifnya, hasil ini dapat dilihat dari Kejurprov yang

(16)

6

Tabel 2 Data Kejurprov 2015 (sumber PBSI Sumut)

NO Kabupaten/Kota Jumlah

peserta

Dari hasil Kejurprov tersebut di atas, dapat kita lihat bahwa Pengkot PBSI

(17)

7

perak, dan 22 perunggu. Kemudian diikuti oleh pengkab Asahan dengan 1 perak

dan 3 perunggu. Tempat ketiga P. Siantar dengan 1 perak dan tempat keempat

Tebing Tinggi dengan 5 perunggu dan Binjai menempati posisi kelima dengan 3

perunggu.

Keikut sertaan Pengkot PBSI Binjai turut andil meramaikan persaingan

prestasi bulutangkis di Sumatera Utara, adapun catatan prestasi yang juga patut di

jadikan perhatian bagi penulis yaitu pada atlet PBSI Kota binjai yaitu sebagai

berikut:

Tabel 3 Data prestasi PBSI Binjai

NO NAMA PRESTASI

20 ABRAR ADJI Semifinal kejuaraan cabang kota binjai

2014

21 NUSYIRWAN H. LBS -

22 HERRY ANUGRAH Semifinal kejuaraan cabang kota binjai

2014

(18)

8

2014

24 DONI SETIAWAN -

25 M. RIZKI TANJUNG -

Dari catatan prestasi di atas yang diambil pada tahun 2015, masih banyak

yang harus diperhatikan dalam pembinaan latihan di PBSI Kota Binjai, namun

dengan demikian, proses pembinaan atlet PBSI Kota Binjai mulai terlihat

membaik dengan torehan beberapa medali yang dihasilkan atlet PBSI Kota binjai.

Hal ini menimbulkan efek yang cukup baik bagi atlet lain untuk memacu

semangat dan motivasi berlatih.

Pemain bulutangkis yang baik harus memiliki dan memperhatikan kondisi

fisik, teknik, taktik dan mental, sehingga mempunyai dasar yang kuat dalam

mencapai prestasi. Pada umumnya para pemain bulutangkis hanya berlatih teknik

saja, pemain terkadang melupakan faktor penunjang lain yakni kondisi fisik,

kondisi fisik adalah satu kesatuan komponen fisik yang dimiliki seseorang,

kondisi fisik merupakan prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang pemain di

dalam meningkatkan dan mengembangkan prestasi olahraga yang optimal,

sehingga segenap kondisi fisiknya harus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai

dengan kebutuhan masing–masing cabang olahraga (Eri Pratiknyo, 2000: 1).

Kondisi fisik yang baik tidak dapat dicapai hanya dengan bermain

olahraga itu sendiri, tetapi diketahui dari sistem kardio respirasi untuk

menyediakan kebutuhan oksigen sampai ke dalam mitokondria, karenanya

seorang pemain bulutangkis harus mempunyai kebugaran aerobic yang berarti

(19)

9

bulutangkis. Kebugaran aerobic didefinisikan sebagai kapasitas maksimal untuk

menghirup, menyalurkan, dan menggunakan oksigen, sedangkan kemampuan

anaerobic dapat diketahui dengan kontraksi otot tubuh dalam melakukan gerak

selama melakukan permainan bulutangkis, dengan demikian bermain bulutangkis

membutuhkan dasar fisik yang baik, tetapi tidak meninggalkan faktor–faktor yang

lain seperti teknik, taktik, dan mental pemain.

Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen–komponen yang

tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaanya.

Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen

tersebut harus dikembangkan, dan dari beberapa komponen melatih fisik yaitu:

kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, kelentukan, kelincahan,

keseimbangan, akurasi, reaksi, dan koordinasi. Dari bebrapa komponen yang ada,

ada bebrapa yang sangat menarik perhatian, dalam arti dari beberapa komponen

tersebut masih ada yang kurang ketika diamati lebih dalam.

Dengan demikian, sesuai pengamatan beberapa waktu ini telah dapat

ditarik sebuah permasalahan terhadap atlet bulutangkis yang berlatih di PBSI kota

Binjai. Dalam beberapa pertandingan terakhir, ada beberapa kekurangan yang

seharusnya lebih ditingkatkan, dikarenakan atlet yang bertanding pada saat itu

terlalu cepat lelah dalam kurun waktu pertandingan kurang lebih 12 menit setiap

set-nya, yang seharusnya pada dasarnya dalam pertandingan normal seorang atlet

bulutangkis adalah 20 menit, dengan waktu seperti itu seharusnya atlet masih

dapat menunjukkan kemampuan dengan baik, bahkan dengan kelincahan atlet,

(20)

10

seharusnya masih prima telah berkurang begitu cepat, itu juga dikarenakan daya

tahan yang berkurang.

Adapun faktor lain yang menjadi penghambat prestasi atlet PBSI kota

Binjai adalah kurangnya motivasi berprestasi atlet tersebut, hal ini dapat dilihat

dari daya juang, kemauan, dan semangat atlet tersebut. Motivasi berprestasi

menjadi bagian terpenting pada setiap atlet dikarenakan motivasi berprestasi ini

dapat merubah sesuatu hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dalam setiap

olahraga prestasi khususnya dalam hal ini pada olahraga bulutangkis. Motivasi

berprestasi ini dapat dijadikan sebagai pemicu semangat, daya juang, dan rasa

percaya diri seorang atlet meningkat. Hal ini dapat dilihat dari suatu contoh,

dengan hanya termotivasi ingin menjadi juara pada suatu pertandingan seorang

atlet bisa memberikan permainan yang terbaiknya,bahkan ia sendiri tidak

menduga dapat seperti itu.

Hal ini di karenakan motivasi dalam diri atlet tersebut telah tumbuh dari

adanya keinginan untuk menjadi juara pada pertandingan tersebut. Dalam teori

yang di kemukakan David McClelland (Robbins, 2001 : 173), “Dalam teorinya

McClelland mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi

potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada

kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang

tersedia”.

Seorang atlet bulutangkis harus memiliki kelincahan yang baik,

(21)

11

berhenti mendadak, memutar badan dengan cepat, mundur tiba-tiba, dan masih

banyak lagi gerakan-gerakan yang memerlukan kelincahan untuk menjangkau

shuttlecock dan menguasai lapangan pertandingan. Adapun faktor lain yang

berpengaruh setelah diamati, atlet PBSI kota Binjai kurang memiliki motivasi

berprestasi, ada beberapa hal yang mengakibatkan kurangnya motivasi berprestasi

atlet tersebut, yakni: lawan bertandingnya jauh peringkatnya di atas atlet tersebut,

dari segi usia lawan yang lebih tua dari atlet tersebut, jam terbang yang kurang di

miliki atlet tersebut, dan masih banyak lagi faktor-faktor yang menjadi

penghambat atlet untuk berprestasi dalam olahraga bulutangkis ini.

Dari pengamatan di atas, dapat ditarik kesimpulan dari permasalahan yang

ada pada atlet PBSI kota Binjai, yakni kelincahan, daya tahan, dan motivasi

berprestasi. Dari beberapa permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk

mengupas permasalahan yang ada pada atlet PBSI kota Binjai.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapatlah dibuat suatu gambaran

tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini, masalah yang diteliti

dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1)Faktor-faktor apa sajakah yang dapat memberikan pengaruh terhadap

kelincahan, daya tahan, dan motivasi berprestasi terhadap prestasi atlet PBSI? 2)

Apakah ada pengaruh latihan shuttle run, dan lari 12 menit terhadap kelincahan

dan daya tahan? 3) Apakah latihan kelincahan, daya tahan, dan motivasi

(22)

12

penyebab atlet tidak bisa mendapatkan prestasi? 5) Apakah pemain sering

kelelahan dan hilang konsentrasi lebih cepat dalam permainan streetset?

C.Pembatasan Masalah

Setelah mengetahui latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka

perlu ditentukan pembatasan masalah. Dalam hal ini peneliti membahas sasaran

yang akan dicapai yaitu:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan kelincahan atlet PBSI

kota Binjai.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan daya tahan atlet PBSI

kota Binjai.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi berprestasi atlet atlet

PBSI kota Binjai.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan kelincahan, daya tahan,

dan motivasi berprestasi atlet PBSI kota Binjai.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti

sebagai berikut yaitu:

1. Apakah ada pengaruh kelincahan terhadap prestasi atlet PBSI kota Binjai

tahun 2015?

(23)

13

3. Apakah ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap peningkatan prestasi

atlet PBSI kota Binjai?

4. Apakah ada pengaruh kelincahan, daya tahan, dan motivasi berprestasi

terhadap prestasi atlet PBSI kota Binjai?

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi, dalam permainan bulutangkis

pada atlet PBSI Binjai tahun 2016.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan daya tahan terhadap

prestasi PBSI Binjai tahun 2016.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi berprestasi terhadap

atlet PBSI Binjai tahun 2016.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara bersama-sama latihan

kelincahan, daya tahan, dan motivasi berprestasi terhadap peningkatan

prestasi atlet PBSI Binjai pada tahun 2016.

F.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharap dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Manfaat bagi pelatih untuk memberikan gambaran tentang tingkat

kemampuan kelincahan, daya tahan, dan motivasi berprestasi terhadap

prestasi atlet PBSI kota Binjai.

2. Memberi informasi informasi berapa besar peningkatan hasil latihan

kontribusi kelincahan, daya tahan, dan motivasi berprestasi terhadap

(24)

14

3. Memberi informasi yang bersifat alamiah, ataupun dapat di jadikan

sebagai bahan diskusi atau seminar ataupun penelitian selanjutnya.

4. Sebagai bahan masukan kepada atlet, pelatih, pembina serta pemerhati

cabang olahraga bulutangkis khususnya dalam meningkatkan kelincahan,

daya tahan, dan motivasi berprestasi.

5. Untuk para pembina dan pelatih hasil penelitian ini bermanfaat sebagai

rancangan untuk menyusun program latihan.

(25)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian,

maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan kelincaahan terhadap prestasi

atlet PBSI kota binjai tahun 2016.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan daya tahan terhadap prestasi

atlet PBSI kota Binjai tahun 2016.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi berprestasi terhadap prestasi

atlet PBSI kota Binjai tahun 2016.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari kelincahan, daya

tahan dan motivasi berprestasi terhadap prestasi atlet PBSi kota Binjai tahun

2016.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat tantara lain :

1. Dalam upaya pengembangan kemampuan atlet, kepada pelatih agar

memperhatikan bentuk-bentuk latihan yang sesuai dengan tujuan akhir dari

latihan.

2. Untuk meningkatkan prestasi atlet pemula untuk pelatih agar memberikan

program yang sesuai sehingga latihan bisa memberikan peningkatan yang

(26)

56

3. Kepada pelatih agar meningkatkan latihan kelincahan, daya tahan dan

memotivasi berprestasi atlet agar dapat berprestasi dengan baik.

4. Kepada para pembaca diharapkan untuk melakukan penelitian lanjutan dalam

(27)

57

DAFTAR PUSTAKA

Bompa.O, Tudor. (1994) Terjemahan Buku Theory And Methodology Of Training. Bandung: Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran.

Grice. (2002) Bulutangkis: Petunjuk Praktis Untuk Pemula Dan Lanjut

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching,

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudjana. (2005) Metode Statistika . Bandung : PT Tarsito Bandung

Tim Penyusun Dosen Jurusan PKO. (2012) Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: FIK

Unimed

Bwf PBSI. (2012) Terjemahan buku Laws Of Badminton.

Tohar. (1993). Olahraga Pilihan Bulutangkis. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan Direktorat Jendreral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

PBSI. ( 1999). Teknik Dasar Permainan bulutangkis. Jakarta: Pusat pengendalian latihan

M. Sajoto. (1995). Hakikat Latihan Daya Tahan. Jakarta: Departemen Pendidikan

Suharsimi Arikunto. (2006). Populasi dan Sampel. Jakarta: PT Bumi Aksara

Imran Akhmad. (2013). Dasar-dasar Melatih Fisik Olahraga. Medan: UNIMED PRESS

http://www.badminton-lovers.blogspot.com

Gambar

Tabel
Tabel
Gambar
Gambar 1 Grafik penurunan prestasi bulutangkis Indonesia
+5

Referensi

Dokumen terkait

b. Dalam pelaksanaannya masih ditemukan banyaknya pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur. dalam peraturan perundang-undangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa empat sampel air minum yang diperiksa positif mengandung nitrit dengan kadar dibawah <0,01.. Kadar tersebut masih jauh di bawah kadar

PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAKBOLA DI SSB.. JAVA

pelaksanaan fasilitasi kegiatan instansi terkait dalam hal pengendalian dampak lingkungan, yang meliputi : penerapan AMDAL, penerapan instrumen baru dalam pengelolaan sumber daya

These data contain of the English Final Test items in UN 2010/2011 academic year SMK DWIJA DHARMA BOYOLALI, from the data the researcher describes the content

Dari nama – nama penyakit di atas yang merupakan penyakit pada organ ekskresi adalah .... Vagina Dari data di atas yang merupakan alat reproduksi laki –

Identifikasi, Kepuasan Kerja dan Faktor Motivator antara Tutor di Universitas Terbuka Israel ( www.irrodl.org ).. International Journal of Business

Hasil penilaian aspek sejarah spiritual budaya menunjukkan bahwa Nagari Sungai Batang adalah satu-satunya nagari yang termasuk dalam kriteria nagari dengan nilai