ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE
PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRENGSEWU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh
SUTRIYANTO
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan penggunaan modifikasi alat bantu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action Research),dengan menggunakan 2 siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 27 siswa, dengan jumlah 14 laki-laki dan 113 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes gerak dasar lompat jauh.
Hasil penelitian menunjukkan: Siklus 1 dengan penggunaan modifikasi alat bantu keset, kardus dan matrass diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 66,67%, Siklus 2 dengan penggunaan berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar mengalami peningkatan menjadi 88,89 % hal ini berarti proses pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE
PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJOPRINGSEWU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
(Skripsi)
Oleh : SUTRIYANTO
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE
PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRENGSEWU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh SUTRIYANTO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas ... 22 2. Diagram Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan Nilai≥ RK
dan < RK Gerak Dasar Lompat Jauh ... 32 3. Diagram Batang Ketuntasan Belajar Kelas Siswa Yang Mendapatkan
DAFTAR ISI
Halaman
SAN WACANA ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR... vi
I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Ruang Lingkup Penelitian ... 5
E. Tujuan Penelitian... 6
F. Manfaat Penelitian... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Pendidikan Jasmani ... 8
B. Belajar Mengajar ... 9
C. Metode Pembelajaran ... 11
D. Belajar Gerak ... 12
E. Atletik ... 14
F. Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 15
G. Modifikasi Alat... 17
H. Kerangka Pikir... 19
I. Hepotesis ... 20
III. METODOLOGI PENELITIAN ... 21
A. Metode Penelitian ... 21
B. Subyek Penelitian ... 23
C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian PTK... 23
D. Rancangan Penelitian ... 23
E. Teknik Pengumpulan Data ... 26
F. Instrument Penelitian... 27
G. Teknis Analisis Data... 27
A. Hasil Penelitian ... 29
B. Pembahasan ... 33
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 37
A. Kesimpulan ... 37
B. Saran ... 37
DAFTAR PUSTAKA... 39
DAFTAR TABEL
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or
...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs.Wiyono. M.Pd ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : SUTRIYANTO
NPM : 1013118069
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul“UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILANGERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012”adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tangg 5 Mei s.d 19 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, 2012
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE
PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1
GADINGREJO PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Nama Mahasiswa : SUTRIYANTO
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118069
Program Studi : Penjaskes
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing
SANWACANA
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia. Skripsi dengan judul”Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Metode Pembelajara Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 1 GadingRejo Pringsewu Tahun
Pelajaran 2011/2012”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. Selaku Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis
4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji utama. 5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
7. Kepala SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2011/2012. 8. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran
2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan setiap manusia dalam
proses kehidupannya. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut,
sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan
dan meningkatkan pribadi seseorang agar menjadi sosok manusia yang
beriman, cerdas, disiplin, terampil serta bertangggung jawab secara jasmani
maupun rohani yang dibentuk melalui proses belajar mengajar. Hal tersebut
dapat diperoleh oleh seseorang melalui proses pembelajaran Pendidikan
Jasmani.
Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk
meningkatkan kebugaran jasmani yang disalurkan melalui suatu proses
pembelajaran, dengan mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan
dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi.
Tujuan yang ingin dicapai ialah bemacam-macam mencakup pengembangan
individu secara menyeluruh, yaitu aspek jasmani, aspek mental, emosional,
sosial dan spiritual. Hal tersebut bertujuan untuk membina pertumbuhan fisik
dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup
2
Jasmani telah disusun dalam sustu program pembelajaran yang terdiri dari
berbagai macam cabang olahraga, seperti bola basket, bulu tangkis, senam,
atletik, aktivitas aquatik (renang) bahkan aktivitas luar kelas (outdoor).
Salah satu materi pendidikan jasmani adalah atletik, materi yang diajarkan
terdiri dari nomor jalan, lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor pada atletik
tersebut memerlukan teknik dan gerakan yang benar dan irama yang tepat,
sehingga gaya yang digunakan dapat dilakukan secara aman, efisien dan
efektif. Dalam cabang olahraga atletik terdapat beberapa nomor yaitu lari,
lompat, lempar. Nomor lompat terdiri dari lompat jauh, lompat tinggi, lompat
galah dan lompat jangkit.
Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh
yang diajarkan bagi tingkat pemula, karena gaya jongkok tersebut memiliki
tingkat kompleksitas yang rendah dibandingkan dengan gaya dalam lompat
jauh yang lainnya. Meskipun pelaksanaan gerak dasar lompat jauh gaya
jongkok dinilai cukup mudah dan pelaksanaannya cukup sederhana untuk
dikuasai, namun dari keseluruhan jumlah siswa yang duduk di bangku kelas
IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 bagi
siswa kelas IV keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dinilai
cukup sulit untuk dikuasai.
Berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan selama ± 8 tahun penulis
mengajar di sekolah tersebut, masih ditemui beberapa siswa yang kurang
senang dan kurang suka ketika guru menyampaikan materi atletik khususnya
3
digunakan merupakan alat pembelajaran yang sesungguhnya anak akan
merasa bosan dan enggan untuk mengikuti proses pembelajarannya dan lain
sebagainya dengan alasan tidak bisa ataupun takut. Selain itu, bagi siswa
kelas IV di sekolah tersebut, materi pembelajaran lompat jauh gaya jongkok
merupakan materi yang dinilai sulit untuk dikuasai, terutama pada saat
melakukan tahap sikap menolak siswa merasa sulit menempatkan kaki secara
tepat pada papan tolakan sehingga siswa sering melakukan sikap menolak
dengan posisi kaki melebihi papan tolakan, kemudian saat tahap melayang di
udara, sebagian siswa tidak meluruskan kedua kaki mereka ke depan
melainkan masih ditekuk ke bawah dan pada saat tahap mendarat masih
banyak siswa yang melakukan pendaratan dengan menggunakan satu kaki
untuk bertumpu, selain itu posisi mendarat mereka pun tidak jongkok
melainkan pada posisi badan tegak. Sejauh ini hal tersebut menyebabkan hasil
pembelajaran siswa pada materi gerak dasar lompat jauh gaya jongkok masih
jauh dari hasil yang diharapkan. Hal ini diketahui dari hasil penilaian yang
dilakukan oleh guru ternyata masih banyak siswa yang belum mampu
mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, yaitu ≥ 68. Berdasarkan hasil
penilaian yang dilakukan penulis saat proses pembelajaran lompat jauh gaya
jongkok, hanya diperoleh hasil ketuntasan belajar sebesar 17%, artinya hanya
terdapat 5 siswa yang dikatakan tuntas dalam pembelajaran gerak dasar
lompat jauh gaya jongkok.
Dilihat dari permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut, penulis berfikir
bahwa pembelajaran atletik merupakan kombinasi antara kegembiraan gerak
4
demikian guru harus dapat memanfaatkan penggunaan alat pembelajaran
untuk memotivasi siswa melakukan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok
dengan memberikan materi yang merangsang dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan modifikasi alat berupa penggunaan keset, kardus, papan
tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat
pendaratan dan matrass.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis
bermaksud mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu dengan
judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya
Jongkok Dengan Metode Pembelajaran Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV
Di SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar lompat
jauh gaya jongkok secara keseluruhan, yaitu dari sikap tolakan, saat
melayang di udara dan sikap mendarat.
2. Kurangnya pemahaman siswa dalam melakukan keterampilan gerak dasar
5
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah melalui metode pembelajaran modifikasi alat berupa keset,
kardus dan matrass dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil
pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV
Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012?
2. Apakah melalui metode pembelajaran modifikasi alat berupa papan
tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang
diletakkan di tempat pendaratan dapat memperbaiki dan meningkatkan
hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa
kelas IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran
2011/2012?
D. Ruang Lingkup Peneltian
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri 1
Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri 1
Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SD Negeri 1 Gadingrejo
Pringsewu.
4. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah upaya meningkatkan hasil
6
metode pembeajaran modifikasi alat berupa penggunaan keset, kardus,
papan tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di
tempat pendaratan dan matrass.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat
jauh gaya jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada
siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran
2011/2012.
2. Meningkatkan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya
jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IV
Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh
gaya jongkok dapat dilakukan dengan menggunakan metode serta alat
pembelajaran yang tepat dan menyenangkan sehingga hasil pembelajaan
dapat diperbaiki, seperti melalui metode pembelajaran modifikasi alat.
2. Bagi guru Pendidikan Jasmani
Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Jasmani dalam
7
tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga tercapailah
keberhasilan pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.
4. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Sebagai salah satu sumber informasi dan sumbangan pemikiran untuk
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam
kurikulum di sekolah yang beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan prilaku hidup sehat sehari– hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan
melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasardan berbagai aktivitas jasmani”(Depdikbud,1990:1).
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh/ meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai dan sikap positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (Syaripudin, Mahadi, 1993:4)
yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan salah satu media untuk mendorong perkembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.
B. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, secara alami anak didik juga menjadi aktif karena adanya motivasi dan didukung oleh bermacam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang dan tugas guru adalah
membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat
mengembangkan bakat dan potensinya, keadaan ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif. Menurut Soepartono (2001 : 2)
Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik actual maupun potensial (Noehi,Nasution,1994:2). Adapun ciri kegiatan disebut belajar adalah sebagai berikut:
1. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru,yang berlaku yang relatif lama.
2. Perubahan itu terjadi karena usaha
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebihy baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada dilingkungan masyarakat.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa
pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur–unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Sudjana (1989:7) memberikan batasan pembelajaran sebagai berikut : “Kegiatan pembelajaran adalah pelaksanaan proses belajar mengajar,
Menurut Slameto (1995: 92) untuk melaksanakan pembelajaran yang
efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :
1. Belajar secara aktif, baik mental dan fisik.
2. Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar.
Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih
menarik perhatian dan mudah diterima siswa.
3. Mendiagnosis faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar. Dengan demikian diharapkan pengajaran remedial akan meningkatkan efektifitas proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwapembelajaran adalah serangkaian proses interaksi dan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan suatu pengalaman sehingga terjadinya suatu perubahan tingkah laku seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu ataupun dari yang tidak bisa menjadi bisa.
C. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar, yang dirancang
berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di depan kelas. Jadi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara, rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.
D. Belajar Gerak
Belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon–respon atau muskular, yang pada umumnya
diekspedisikan dalam gerak tubuh atau bagian tubuh. Selain itu, belajar gerak adalah serangkaian proses yang berkaitan dengan latihan atau pembekalan pengalaman yang menyebabkan timbulnya perubahan menetap dalam keterampilan, dalam Sugiyanto,dkk (2004:19).
yang dipelajari. Menurut Schmid dalam Lutan (1988: 102) Belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan permanen dalam perilaku gerak.
Dalam proses untuk menyempurnakan suatu hasil belajar gerak untuk menjadi suatu keterampilan gerak yang baik, menurut Fitts dan Posner (1967) dalam Lutan (1998: 156) berlangsung dalam tiga tahapan yaitu : a) Tahap Kognitif, b) Tahap Fiksasi, dan c) Tahap Otomatis.
1. Tahap Kognitif
Merupakan tahap awal dalam belajar gerak keterampilan motorik. Dalam tahap ini peserta didik harus memahami mengenai hakikat kegiatan yang akan dilakukan. Peserta didik harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual mengenai tugas gerakan atau model teknik yang akan dipelajari agar dapat membuat rencana pelaksanaan yang tepat.
2. Tahap Fiksasi
dilakukan secara berulang-ulang sehingga penguasaan terhadap gerakan akan semakin meningkat.
3. Tahap Otomatis
Setelah peserta didik melakukan latihan dalam jangka waktu yang relatif lama, maka akan memasuki tahap otomatis. Secara fisiologis hal ini dapat diartikan bahwa pada diri anak telah terjadi suatu kondisi reflek bersyarat, yaitu terjadinya pengerahan tenaga mendekati pola gerak refleks yang sangat efisien dan hanya akan melibatkan unsur motor unit yang benar-benar diperlukan untuk gerakan yang
diinginkan. Pada tahap ini kontrol terhadap gerakan semakin tepat dan penampilan semakin konsisten dan cermat.
E. Atletik
Atletik merupakan cabang atau induk dari seluruh cabang olahraga, karena dalam atletik terdapat segala aktivitas yang diperlukan dalam cabang olahraga lainnya, seperti jalan, lari dan lompat. Atletik adalah aktivitas jasmani yang kompetitif atau dapat dilombakan yang meliputi beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia, seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar (Ballesterros, 1993: 1).
5000, 10000 m dan marathon (42,195 km). Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak peluru dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan padaolympiade pertama pada776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di
IndonesiaadalahPASI(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
F. Lompat Jauh Gaya Jongkok
Lompat jauh merupakan salah satu nomor cabang olahraga atletik. Tujuan di dalam event lompat jauh adalah untuk memaksimalkan ukuran jarak capai lompatan. Event ini meliputi lari awalan/ancang-ancang, dan disusul oleh gerakan lompatannya sendiri yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu tumpuan pada balok tumpu, gerak melayang dan pendaratan.
keterampilan gerak dasar lompat jauh melalui beberapa tahapan (IAAF, 2000: 157), yaitu :
a. Tahap Awalan
1) Badan condong ke depan, kemudian kaki diangkat tinggi, cepat, konstan dan seirama.
2) Ayunan tangan rileks dan seirama dengan kaki dan pandangan rileks ke depan melihat papan tolak sedangkan Langkah dipercepat sebelum menolak.
b. Tahap Tolakan
1) Kaki tepat menolak dengan sekuat-kuatnya dan ayunan tangan dimulai dari belakang ke depan berlawanan dengan kaki ayun. 2) Badan agak condong ke depan dan luruskan kaki tolak dan
pinggang pada waktu menolak dengan pandangan ke depan. c. Tahap sikap badan di udara
1) Badan rileks dan tegak, kedua tangan ke atas bersamaan lalu kedua kaki rapat dan dibengkokkan ke depan.
2) Pandangan ke depan dengan rileks, lalu kaki ayun maupun kaki tolak diluruskan sebelum mendarat.
e. Tahap sikap mendarat
1) Pada saat kedua kaki menyentuh pasir secara rileks kedua tangan ditarik ke depan kemudian badan dibungkukkan dan dorong badan ke depan.
dibengkokkan/mengeper, hindari pantat menyentuh pasir saat mendarat.
G. Modifikasi Alat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia modifikasi adalah pengubahan dan berasal dari kata ubah yang berarti lain atau beda, mengubah dapat
diartikan dengan menjadikan lain dari yang sebelumya sedangkan dari arti pengubahan adalah proses, perubahan atau cara mengubah, kemudian mengubah dapat juga diartikan pembaruan. Sedangkan menurut Bahagia dan Suherman (2000: 1) modifikasi adalah menganalisa sekaligus
mengembangkan materi pembelajaran dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dan dapat memperlancar dalam pembelajaran.
Selain itu, menurut Bahagia, Yoyo. Dkk. (2000:1) modifikasi merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP (developmentally appropriate practice), artinya tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Oleh sebab itu, DAP termasuk didalamnya ukuran tubuh siswa harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran Pendidikan Jasmani.
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat
membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.
Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :
1. mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani,
2. mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, 3. mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif,
4. mengurangi resiko cidera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang.
Modifikasi alat yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass. Berdasarkan dari segi kegunaannya, alat modifikasi tersebut dibuat dengan jumlah yang cukup banyak sehingga memberikan
kesempatan yang banyak pula bagi siswa untuk melakukan pengulangan dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok yang
dihasilkan oleh siswa menjadi tinggi dan optimal, sehingga dengan menggunakan modifikasi alat tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Gadingrejo PringsewuTahun Pelajaran 2011/2012.
H. Kerangka Berpikir
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat menuntut seorang guru agar mampu menggunakan media ataupun alat-alat
pembelajaran yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan. Begitu pula dengan guru Pendidikan
Jasmani, dalam menghadapi suatu keterbatasan alat pembelajaran yang tersedia di sekolah sehingga menyebabkan tidak efektif serta tidak
efisisennya proses pembelajaran Pendidian Jasmani yang terjadi sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa, maka seorang guru
Pendidikan Jasmani dituntut untuk dapat melakukan serta menggunakan modifikasi alat dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani yang dilakukan dengan tujuan mempermudah dan menbantu siswa dalam hal menguasai ataupun mempraktikkan keterampilan gerak dasar yang
diajarkan dengan cara menciptakan alat pembelajaran dengan bentuk yang lebih sederhana tanpa mengurangi karakteristik dan fungsi dari alat
Berdasarkan suatu rencana penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, yaitu berupa upaya meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan suatu rancangan pembelajaran yang dibuat semenarik mungkin melalui penggunaan modifikasi alat pembelajaran lompat jauh gaya jongkok berupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass dapat meningkatkan hasil pemebalajaran keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV di sekolah tersebut secara optimal, karena dengan modifikasi alat yang dirancang dengan sederhana akan memudahkan siswa dalam mempraktikkan tugas gerak yag diajarkan.
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari hasil penelitian, sehingga dari penelitian yang dilaksanakan memiliki arah dan tujuan yang jelas. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
”Jika pembelajaran keterampilangerak dasar lompat jauh gaya jongkok
pada siswa diajarkan dengan metode pembelajaran modifikasi alat, maka hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok siswa akan
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (Classroom Action research), karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara baru untuk meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi.Pada proses pelaksanaanya PTK
dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan pihak lain untuk melaksanakan penelitiannya.
Dalam PTK, desain yang digunakan adalah bersifat spesifik melalui putaran-putaran spiral orentasi kemudian rencana, diteruskan dengan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketermapilan-keterampilan baru untuk meningkatkan profesionalisme guru. Ciri-ciri penelitian tindakan adalah sebagai berikut :
1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja. 2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah
Dalam buku pedoman pelaksanaan PTK, desain dalam satu siklus ada beberapa komponen yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian yaitu : rencana, tindakan, observasi dan refleksi (Arikunto, 2007 : 50). Seperti yang digambarkan dibawah ini :
Gambar 1. Siklus Penelitian Kaji Tindak Hopkins dalam Sanjaya (2010:56)
Keterangan:
• Perencanaan adalah menentukan tindakan apa yang akan dilakukan untuk
• Tindakan adalah melaksanakan tindakan apa yang telah direncanakan
oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
• Observasi, yaitu mengamati hasil yang dilaksanakan dengan tes. • Refleksi, yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas
hasil penelitian dari berbagai kriteria.
B. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo
Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 27 orang, yaitu terdiri dari 14 putra dan 13 putri.
C. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Waktu Penelitian
Lama penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dua bulan dengan 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.
D. Rancangan Pelaksanaan Tindakan
saling berkaitan. Dalam pelaksanaannya, setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian sebelumnya.
Berikut adalah rancangan pelaksanaan penelitian pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu :
• Tes Awal • Siklus Pertama
1. Rencana :
a) Menyiapkan instrument serta modifikasi alat pembelajaran lompat jauh untuk proses pembelajaran siklus I, yaitu keset, kardus dan matrass.
b) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama dan sebagai pendahuluan siswa melakukan pemanasan melalui permainan, peregangan statis dan dinamis.
2. Tindakan.
a) Memperkenalkan alat dan menjelaskan cara pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan untuk siklus pertama, yaitu siswa melakukan awaln kemudian menolakkan kaki tolak pada keset yang telah disediakan lalu mendarat pada matrass yang digunakan sebagai pengganti bak pasir lompat jauh.
c) Guru menjelaskan rangkaian gerak dasar lompat jauh gaya
jongkok secara bertahap mulai dari awalan, tolakan, sikap di udara dan tahap mendarat.
3. Observasi.
Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil dari pada siklus pertama.
4. Refleksi.
Hasil observasi diolah lalu disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus pertama sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok, namun masih terdapat
kekurangan, kemudian penulis merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yaitu dengan menggunakan modifikasi alat berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan.
• Siklus Kedua
1. Rencana
a) Mempersiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses
pembelajaran dan instrument yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan siklus kedua, yaitu berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan.
2. Tindakan
a) Memperkenalkan dan menjelaskan alat pembelajaran yang akan digunakan untuk siklus kedua berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan.
b) Siswa dibariskan menjadi 4 berbanjar sesuai urutan absen, untuk melihat/ mengamati peragaan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok mulai dari gerakan diperlambat sampai ke gerakan cepat.
c) Kemudian siswa dipanggil sesuai absensi untuk mempraktikkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok secara baik dan benar.
3. Observasi
Setelah tindakan diamati, koreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil pada siklus kedua.
4. Refleksi
Hasil observasi siklus kedua didiskusikan diolah secara kuantitatif dan disimpulkan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan tes keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok siswa secara individu dengan
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan penelitian. Menurut Freir and Cuning Ham dalam Muhajir (1997;58) Menyatakan bahwa“Alat untuk ukur instrument dalan PTK
dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi”.
Alat ukur itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok, bentuk indikatornya terdiri dari tahap awalan, tolakan, sikap di udara dan tahap mendarat (IAAF :2000) dengan sistem penilaian jika siswa memenuhi setiap aspek pelaksanaan pembelajaran di atas maka siswa mendapat nilai 1-3. Instrument dapat dilihat pada
lampiran 1 halaman 43.
G. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari tindakan di setiap siklus, selanjutnya data dianalis melalui tabulasi, prosentase dan normatif. Untuk melihat kualitas hasil
tindakan disetiap siklus dengan rumus (Subagio 1991:107 dalam Surisman, 1997) sebagai berikut :
敤
=
100%
Keterangan :
P : prosentase keberhasilan
f : jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar N : jumlah siswa yang mengikuti tes
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:
1. Dengan penggunaan alat bantu modifikasi berupa keset, kardus dan matrass pada siklus pertama dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok siswa Kelas IV di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu.
2. Dengan penggunaan alat bantu modifikasi berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan pada siklus pertama dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok siswa Kelas IV di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu.
B. Saran- Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :
1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi alat bantu dalam pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan bentuk inovasi pembelajaran gerak dasar lompat jauh. 2. Untuk siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu agar selalu berupaya
meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat jauh.
39
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta. Arsyad, Azhar. 2005.Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Bahagia, Yusuf dan Suherman. (2000).Atletik. Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Bahagia, yoyo, dkk. 2000.Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan Modifikasi Cabang Olahraga. Depdikbud : Jakarta.
Ballesteros, Jose Manuel. 1993.Pedoman Dasar Melatih Atletik. Alih bahasa oleh Suyono Danusayogo. Program Pendidikan dan Sistem Sertifikasi, Pelatihan Atletik PASI. Jakarta.
Departemen Pendidikan Kebudayaan. 1990.Panduan Pembelajaran Silabus Penjas Sekolah Dasar.
Hamalik, Oemar. 2003.Kurikulum Dan Pembelajaran. Bumi Aksara : Jakarta. IAAF. 2000.Pedoman Mengajar; Lari, Lompat, Lempar. Alih bahasa oleh Suyono
Danusayogo. Pendidikan Pelatihan dan Sistem Sertifikasi IAAF. Jakarta. Lutan, Rusli. 1988.Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.
Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana.
Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Soepartono. 2001.Sarana dan Prasarana Olahraga. Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar Menengah. Jakarta.
40
Surisman. 1997. Laporan PTK : Upaya Meningkatkan Kreatifitas Siswa Melalui Alat Peraga dalam Proses Belajar Mengajar matematika di SD. 2 Segalamide Bandar Lampung.
Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.
41