• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE

PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRENGSEWU

TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh

SUTRIYANTO

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan penggunaan modifikasi alat bantu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action Research),dengan menggunakan 2 siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 27 siswa, dengan jumlah 14 laki-laki dan 113 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes gerak dasar lompat jauh.

Hasil penelitian menunjukkan: Siklus 1 dengan penggunaan modifikasi alat bantu keset, kardus dan matrass diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 66,67%, Siklus 2 dengan penggunaan berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar mengalami peningkatan menjadi 88,89 % hal ini berarti proses pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.

(2)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE

PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJOPRINGSEWU

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh : SUTRIYANTO

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(3)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE

PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRENGSEWU

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh SUTRIYANTO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas ... 22 2. Diagram Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan Nilai≥ RK

dan < RK Gerak Dasar Lompat Jauh ... 32 3. Diagram Batang Ketuntasan Belajar Kelas Siswa Yang Mendapatkan

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

SAN WACANA ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

E. Tujuan Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Pendidikan Jasmani ... 8

B. Belajar Mengajar ... 9

C. Metode Pembelajaran ... 11

D. Belajar Gerak ... 12

E. Atletik ... 14

F. Lompat Jauh Gaya Jongkok ... 15

G. Modifikasi Alat... 17

H. Kerangka Pikir... 19

I. Hepotesis ... 20

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 21

A. Metode Penelitian ... 21

B. Subyek Penelitian ... 23

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian PTK... 23

D. Rancangan Penelitian ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 26

F. Instrument Penelitian... 27

G. Teknis Analisis Data... 27

(6)

A. Hasil Penelitian ... 29

B. Pembahasan ... 33

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA... 39

(7)

DAFTAR TABEL

(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or

...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs.Wiyono. M.Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(9)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SUTRIYANTO

NPM : 1013118069

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judulUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILANGERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tangg 5 Mei s.d 19 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 2012

(10)

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE

PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1

GADINGREJO PRENGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : SUTRIYANTO

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118069

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

(11)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia. Skripsi dengan judulUpaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Metode Pembelajara Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 1 GadingRejo Pringsewu Tahun

Pelajaran 2011/2012adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. Selaku Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji utama. 5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2011/2012. 8. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran

2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

(12)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan setiap manusia dalam

proses kehidupannya. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut,

sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan

dan meningkatkan pribadi seseorang agar menjadi sosok manusia yang

beriman, cerdas, disiplin, terampil serta bertangggung jawab secara jasmani

maupun rohani yang dibentuk melalui proses belajar mengajar. Hal tersebut

dapat diperoleh oleh seseorang melalui proses pembelajaran Pendidikan

Jasmani.

Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk

meningkatkan kebugaran jasmani yang disalurkan melalui suatu proses

pembelajaran, dengan mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan

dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi.

Tujuan yang ingin dicapai ialah bemacam-macam mencakup pengembangan

individu secara menyeluruh, yaitu aspek jasmani, aspek mental, emosional,

sosial dan spiritual. Hal tersebut bertujuan untuk membina pertumbuhan fisik

dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup

(13)

2

Jasmani telah disusun dalam sustu program pembelajaran yang terdiri dari

berbagai macam cabang olahraga, seperti bola basket, bulu tangkis, senam,

atletik, aktivitas aquatik (renang) bahkan aktivitas luar kelas (outdoor).

Salah satu materi pendidikan jasmani adalah atletik, materi yang diajarkan

terdiri dari nomor jalan, lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor pada atletik

tersebut memerlukan teknik dan gerakan yang benar dan irama yang tepat,

sehingga gaya yang digunakan dapat dilakukan secara aman, efisien dan

efektif. Dalam cabang olahraga atletik terdapat beberapa nomor yaitu lari,

lompat, lempar. Nomor lompat terdiri dari lompat jauh, lompat tinggi, lompat

galah dan lompat jangkit.

Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh

yang diajarkan bagi tingkat pemula, karena gaya jongkok tersebut memiliki

tingkat kompleksitas yang rendah dibandingkan dengan gaya dalam lompat

jauh yang lainnya. Meskipun pelaksanaan gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok dinilai cukup mudah dan pelaksanaannya cukup sederhana untuk

dikuasai, namun dari keseluruhan jumlah siswa yang duduk di bangku kelas

IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 bagi

siswa kelas IV keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dinilai

cukup sulit untuk dikuasai.

Berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan selama ± 8 tahun penulis

mengajar di sekolah tersebut, masih ditemui beberapa siswa yang kurang

senang dan kurang suka ketika guru menyampaikan materi atletik khususnya

(14)

3

digunakan merupakan alat pembelajaran yang sesungguhnya anak akan

merasa bosan dan enggan untuk mengikuti proses pembelajarannya dan lain

sebagainya dengan alasan tidak bisa ataupun takut. Selain itu, bagi siswa

kelas IV di sekolah tersebut, materi pembelajaran lompat jauh gaya jongkok

merupakan materi yang dinilai sulit untuk dikuasai, terutama pada saat

melakukan tahap sikap menolak siswa merasa sulit menempatkan kaki secara

tepat pada papan tolakan sehingga siswa sering melakukan sikap menolak

dengan posisi kaki melebihi papan tolakan, kemudian saat tahap melayang di

udara, sebagian siswa tidak meluruskan kedua kaki mereka ke depan

melainkan masih ditekuk ke bawah dan pada saat tahap mendarat masih

banyak siswa yang melakukan pendaratan dengan menggunakan satu kaki

untuk bertumpu, selain itu posisi mendarat mereka pun tidak jongkok

melainkan pada posisi badan tegak. Sejauh ini hal tersebut menyebabkan hasil

pembelajaran siswa pada materi gerak dasar lompat jauh gaya jongkok masih

jauh dari hasil yang diharapkan. Hal ini diketahui dari hasil penilaian yang

dilakukan oleh guru ternyata masih banyak siswa yang belum mampu

mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, yaitu ≥ 68. Berdasarkan hasil

penilaian yang dilakukan penulis saat proses pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok, hanya diperoleh hasil ketuntasan belajar sebesar 17%, artinya hanya

terdapat 5 siswa yang dikatakan tuntas dalam pembelajaran gerak dasar

lompat jauh gaya jongkok.

Dilihat dari permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut, penulis berfikir

bahwa pembelajaran atletik merupakan kombinasi antara kegembiraan gerak

(15)

4

demikian guru harus dapat memanfaatkan penggunaan alat pembelajaran

untuk memotivasi siswa melakukan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok

dengan memberikan materi yang merangsang dalam pembelajaran, yaitu

menggunakan modifikasi alat berupa penggunaan keset, kardus, papan

tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat

pendaratan dan matrass.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis

bermaksud mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu dengan

judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya

Jongkok Dengan Metode Pembelajaran Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV

Di SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar lompat

jauh gaya jongkok secara keseluruhan, yaitu dari sikap tolakan, saat

melayang di udara dan sikap mendarat.

2. Kurangnya pemahaman siswa dalam melakukan keterampilan gerak dasar

(16)

5

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah melalui metode pembelajaran modifikasi alat berupa keset,

kardus dan matrass dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil

pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV

Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah melalui metode pembelajaran modifikasi alat berupa papan

tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang

diletakkan di tempat pendaratan dapat memperbaiki dan meningkatkan

hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa

kelas IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran

2011/2012?

D. Ruang Lingkup Peneltian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri 1

Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri 1

Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SD Negeri 1 Gadingrejo

Pringsewu.

4. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah upaya meningkatkan hasil

(17)

6

metode pembeajaran modifikasi alat berupa penggunaan keset, kardus,

papan tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di

tempat pendaratan dan matrass.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat

jauh gaya jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada

siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran

2011/2012.

2. Meningkatkan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IV

Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh

gaya jongkok dapat dilakukan dengan menggunakan metode serta alat

pembelajaran yang tepat dan menyenangkan sehingga hasil pembelajaan

dapat diperbaiki, seperti melalui metode pembelajaran modifikasi alat.

2. Bagi guru Pendidikan Jasmani

Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Jasmani dalam

(18)

7

tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga tercapailah

keberhasilan pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.

4. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Sebagai salah satu sumber informasi dan sumbangan pemikiran untuk

(19)
(20)

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam

kurikulum di sekolah yang beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan prilaku hidup sehat sehari– hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani adalah “membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan

melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasardan berbagai aktivitas jasmani”(Depdikbud,1990:1).

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh/ meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai dan sikap positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (Syaripudin, Mahadi, 1993:4)

(21)

yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan salah satu media untuk mendorong perkembangan

keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.

B. Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, secara alami anak didik juga menjadi aktif karena adanya motivasi dan didukung oleh bermacam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang dan tugas guru adalah

membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat

mengembangkan bakat dan potensinya, keadaan ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif. Menurut Soepartono (2001 : 2)

(22)

Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar, baik actual maupun potensial (Noehi,Nasution,1994:2). Adapun ciri kegiatan disebut belajar adalah sebagai berikut:

1. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru,yang berlaku yang relatif lama.

2. Perubahan itu terjadi karena usaha

Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebihy baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada dilingkungan masyarakat.

Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa

pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur–unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Sudjana (1989:7) memberikan batasan pembelajaran sebagai berikut : “Kegiatan pembelajaran adalah pelaksanaan proses belajar mengajar,

(23)

Menurut Slameto (1995: 92) untuk melaksanakan pembelajaran yang

efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Belajar secara aktif, baik mental dan fisik.

2. Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar.

Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih

menarik perhatian dan mudah diterima siswa.

3. Mendiagnosis faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar. Dengan demikian diharapkan pengajaran remedial akan meningkatkan efektifitas proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwapembelajaran adalah serangkaian proses interaksi dan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan suatu pengalaman sehingga terjadinya suatu perubahan tingkah laku seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu ataupun dari yang tidak bisa menjadi bisa.

C. Metode Pembelajaran

(24)

Metode pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar, yang dirancang

berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di depan kelas. Jadi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara, rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.

D. Belajar Gerak

Belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon–respon atau muskular, yang pada umumnya

diekspedisikan dalam gerak tubuh atau bagian tubuh. Selain itu, belajar gerak adalah serangkaian proses yang berkaitan dengan latihan atau pembekalan pengalaman yang menyebabkan timbulnya perubahan menetap dalam keterampilan, dalam Sugiyanto,dkk (2004:19).

(25)

yang dipelajari. Menurut Schmid dalam Lutan (1988: 102) Belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan permanen dalam perilaku gerak.

Dalam proses untuk menyempurnakan suatu hasil belajar gerak untuk menjadi suatu keterampilan gerak yang baik, menurut Fitts dan Posner (1967) dalam Lutan (1998: 156) berlangsung dalam tiga tahapan yaitu : a) Tahap Kognitif, b) Tahap Fiksasi, dan c) Tahap Otomatis.

1. Tahap Kognitif

Merupakan tahap awal dalam belajar gerak keterampilan motorik. Dalam tahap ini peserta didik harus memahami mengenai hakikat kegiatan yang akan dilakukan. Peserta didik harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual mengenai tugas gerakan atau model teknik yang akan dipelajari agar dapat membuat rencana pelaksanaan yang tepat.

2. Tahap Fiksasi

(26)

dilakukan secara berulang-ulang sehingga penguasaan terhadap gerakan akan semakin meningkat.

3. Tahap Otomatis

Setelah peserta didik melakukan latihan dalam jangka waktu yang relatif lama, maka akan memasuki tahap otomatis. Secara fisiologis hal ini dapat diartikan bahwa pada diri anak telah terjadi suatu kondisi reflek bersyarat, yaitu terjadinya pengerahan tenaga mendekati pola gerak refleks yang sangat efisien dan hanya akan melibatkan unsur motor unit yang benar-benar diperlukan untuk gerakan yang

diinginkan. Pada tahap ini kontrol terhadap gerakan semakin tepat dan penampilan semakin konsisten dan cermat.

E. Atletik

Atletik merupakan cabang atau induk dari seluruh cabang olahraga, karena dalam atletik terdapat segala aktivitas yang diperlukan dalam cabang olahraga lainnya, seperti jalan, lari dan lompat. Atletik adalah aktivitas jasmani yang kompetitif atau dapat dilombakan yang meliputi beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia, seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar (Ballesterros, 1993: 1).

(27)

5000, 10000 m dan marathon (42,195 km). Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak peluru dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.

Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan padaolympiade pertama pada776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di

IndonesiaadalahPASI(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

F. Lompat Jauh Gaya Jongkok

Lompat jauh merupakan salah satu nomor cabang olahraga atletik. Tujuan di dalam event lompat jauh adalah untuk memaksimalkan ukuran jarak capai lompatan. Event ini meliputi lari awalan/ancang-ancang, dan disusul oleh gerakan lompatannya sendiri yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu tumpuan pada balok tumpu, gerak melayang dan pendaratan.

(28)

keterampilan gerak dasar lompat jauh melalui beberapa tahapan (IAAF, 2000: 157), yaitu :

a. Tahap Awalan

1) Badan condong ke depan, kemudian kaki diangkat tinggi, cepat, konstan dan seirama.

2) Ayunan tangan rileks dan seirama dengan kaki dan pandangan rileks ke depan melihat papan tolak sedangkan Langkah dipercepat sebelum menolak.

b. Tahap Tolakan

1) Kaki tepat menolak dengan sekuat-kuatnya dan ayunan tangan dimulai dari belakang ke depan berlawanan dengan kaki ayun. 2) Badan agak condong ke depan dan luruskan kaki tolak dan

pinggang pada waktu menolak dengan pandangan ke depan. c. Tahap sikap badan di udara

1) Badan rileks dan tegak, kedua tangan ke atas bersamaan lalu kedua kaki rapat dan dibengkokkan ke depan.

2) Pandangan ke depan dengan rileks, lalu kaki ayun maupun kaki tolak diluruskan sebelum mendarat.

e. Tahap sikap mendarat

1) Pada saat kedua kaki menyentuh pasir secara rileks kedua tangan ditarik ke depan kemudian badan dibungkukkan dan dorong badan ke depan.

(29)

dibengkokkan/mengeper, hindari pantat menyentuh pasir saat mendarat.

G. Modifikasi Alat

Dalam kamus besar bahasa Indonesia modifikasi adalah pengubahan dan berasal dari kata ubah yang berarti lain atau beda, mengubah dapat

diartikan dengan menjadikan lain dari yang sebelumya sedangkan dari arti pengubahan adalah proses, perubahan atau cara mengubah, kemudian mengubah dapat juga diartikan pembaruan. Sedangkan menurut Bahagia dan Suherman (2000: 1) modifikasi adalah menganalisa sekaligus

mengembangkan materi pembelajaran dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dan dapat memperlancar dalam pembelajaran.

Selain itu, menurut Bahagia, Yoyo. Dkk. (2000:1) modifikasi merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP (developmentally appropriate practice), artinya tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Oleh sebab itu, DAP termasuk didalamnya ukuran tubuh siswa harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran Pendidikan Jasmani.

(30)

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat

membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.

Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :

1. mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani,

2. mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, 3. mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif,

4. mengurangi resiko cidera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang.

Modifikasi alat yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass. Berdasarkan dari segi kegunaannya, alat modifikasi tersebut dibuat dengan jumlah yang cukup banyak sehingga memberikan

kesempatan yang banyak pula bagi siswa untuk melakukan pengulangan dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok yang

(31)

dihasilkan oleh siswa menjadi tinggi dan optimal, sehingga dengan menggunakan modifikasi alat tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Gadingrejo PringsewuTahun Pelajaran 2011/2012.

H. Kerangka Berpikir

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat menuntut seorang guru agar mampu menggunakan media ataupun alat-alat

pembelajaran yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan. Begitu pula dengan guru Pendidikan

Jasmani, dalam menghadapi suatu keterbatasan alat pembelajaran yang tersedia di sekolah sehingga menyebabkan tidak efektif serta tidak

efisisennya proses pembelajaran Pendidian Jasmani yang terjadi sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa, maka seorang guru

Pendidikan Jasmani dituntut untuk dapat melakukan serta menggunakan modifikasi alat dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani yang dilakukan dengan tujuan mempermudah dan menbantu siswa dalam hal menguasai ataupun mempraktikkan keterampilan gerak dasar yang

diajarkan dengan cara menciptakan alat pembelajaran dengan bentuk yang lebih sederhana tanpa mengurangi karakteristik dan fungsi dari alat

(32)

Berdasarkan suatu rencana penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, yaitu berupa upaya meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan suatu rancangan pembelajaran yang dibuat semenarik mungkin melalui penggunaan modifikasi alat pembelajaran lompat jauh gaya jongkok berupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass dapat meningkatkan hasil pemebalajaran keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV di sekolah tersebut secara optimal, karena dengan modifikasi alat yang dirancang dengan sederhana akan memudahkan siswa dalam mempraktikkan tugas gerak yag diajarkan.

I. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari hasil penelitian, sehingga dari penelitian yang dilaksanakan memiliki arah dan tujuan yang jelas. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

”Jika pembelajaran keterampilangerak dasar lompat jauh gaya jongkok

pada siswa diajarkan dengan metode pembelajaran modifikasi alat, maka hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok siswa akan

(33)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas (Classroom Action research), karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara baru untuk meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi.Pada proses pelaksanaanya PTK

dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan pihak lain untuk melaksanakan penelitiannya.

Dalam PTK, desain yang digunakan adalah bersifat spesifik melalui putaran-putaran spiral orentasi kemudian rencana, diteruskan dengan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketermapilan-keterampilan baru untuk meningkatkan profesionalisme guru. Ciri-ciri penelitian tindakan adalah sebagai berikut :

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja. 2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah

(34)

Dalam buku pedoman pelaksanaan PTK, desain dalam satu siklus ada beberapa komponen yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian yaitu : rencana, tindakan, observasi dan refleksi (Arikunto, 2007 : 50). Seperti yang digambarkan dibawah ini :

Gambar 1. Siklus Penelitian Kaji Tindak Hopkins dalam Sanjaya (2010:56)

Keterangan:

• Perencanaan adalah menentukan tindakan apa yang akan dilakukan untuk

(35)

• Tindakan adalah melaksanakan tindakan apa yang telah direncanakan

oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

• Observasi, yaitu mengamati hasil yang dilaksanakan dengan tes. • Refleksi, yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas

hasil penelitian dari berbagai kriteria.

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo

Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 27 orang, yaitu terdiri dari 14 putra dan 13 putri.

C. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Waktu Penelitian

Lama penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dua bulan dengan 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.

D. Rancangan Pelaksanaan Tindakan

(36)

saling berkaitan. Dalam pelaksanaannya, setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian sebelumnya.

Berikut adalah rancangan pelaksanaan penelitian pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu :

Tes AwalSiklus Pertama

1. Rencana :

a) Menyiapkan instrument serta modifikasi alat pembelajaran lompat jauh untuk proses pembelajaran siklus I, yaitu keset, kardus dan matrass.

b) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama dan sebagai pendahuluan siswa melakukan pemanasan melalui permainan, peregangan statis dan dinamis.

2. Tindakan.

a) Memperkenalkan alat dan menjelaskan cara pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan untuk siklus pertama, yaitu siswa melakukan awaln kemudian menolakkan kaki tolak pada keset yang telah disediakan lalu mendarat pada matrass yang digunakan sebagai pengganti bak pasir lompat jauh.

(37)

c) Guru menjelaskan rangkaian gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok secara bertahap mulai dari awalan, tolakan, sikap di udara dan tahap mendarat.

3. Observasi.

Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil dari pada siklus pertama.

4. Refleksi.

Hasil observasi diolah lalu disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus pertama sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok, namun masih terdapat

kekurangan, kemudian penulis merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yaitu dengan menggunakan modifikasi alat berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan.

Siklus Kedua

1. Rencana

a) Mempersiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses

pembelajaran dan instrument yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan siklus kedua, yaitu berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan.

(38)

2. Tindakan

a) Memperkenalkan dan menjelaskan alat pembelajaran yang akan digunakan untuk siklus kedua berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan.

b) Siswa dibariskan menjadi 4 berbanjar sesuai urutan absen, untuk melihat/ mengamati peragaan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok mulai dari gerakan diperlambat sampai ke gerakan cepat.

c) Kemudian siswa dipanggil sesuai absensi untuk mempraktikkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok secara baik dan benar.

3. Observasi

Setelah tindakan diamati, koreksi, diberikan waktu pengulangan dan dinilai/dievaluasi hasil pada siklus kedua.

4. Refleksi

Hasil observasi siklus kedua didiskusikan diolah secara kuantitatif dan disimpulkan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan tes keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok siswa secara individu dengan

(39)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan penelitian. Menurut Freir and Cuning Ham dalam Muhajir (1997;58) Menyatakan bahwa“Alat untuk ukur instrument dalan PTK

dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi”.

Alat ukur itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok, bentuk indikatornya terdiri dari tahap awalan, tolakan, sikap di udara dan tahap mendarat (IAAF :2000) dengan sistem penilaian jika siswa memenuhi setiap aspek pelaksanaan pembelajaran di atas maka siswa mendapat nilai 1-3. Instrument dapat dilihat pada

lampiran 1 halaman 43.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari tindakan di setiap siklus, selanjutnya data dianalis melalui tabulasi, prosentase dan normatif. Untuk melihat kualitas hasil

tindakan disetiap siklus dengan rumus (Subagio 1991:107 dalam Surisman, 1997) sebagai berikut :

=

100%

Keterangan :

P : prosentase keberhasilan

f : jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar N : jumlah siswa yang mengikuti tes

(40)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penggunaan alat bantu modifikasi berupa keset, kardus dan matrass pada siklus pertama dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok siswa Kelas IV di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu.

2. Dengan penggunaan alat bantu modifikasi berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan pada siklus pertama dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok siswa Kelas IV di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu.

B. Saran- Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, modifikasi alat bantu dalam pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai acuan bentuk inovasi pembelajaran gerak dasar lompat jauh. 2. Untuk siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu agar selalu berupaya

meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat jauh.

(41)

39

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta. Arsyad, Azhar. 2005.Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Bahagia, Yusuf dan Suherman. (2000).Atletik. Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Bahagia, yoyo, dkk. 2000.Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan Modifikasi Cabang Olahraga. Depdikbud : Jakarta.

Ballesteros, Jose Manuel. 1993.Pedoman Dasar Melatih Atletik. Alih bahasa oleh Suyono Danusayogo. Program Pendidikan dan Sistem Sertifikasi, Pelatihan Atletik PASI. Jakarta.

Departemen Pendidikan Kebudayaan. 1990.Panduan Pembelajaran Silabus Penjas Sekolah Dasar.

Hamalik, Oemar. 2003.Kurikulum Dan Pembelajaran. Bumi Aksara : Jakarta. IAAF. 2000.Pedoman Mengajar; Lari, Lompat, Lempar. Alih bahasa oleh Suyono

Danusayogo. Pendidikan Pelatihan dan Sistem Sertifikasi IAAF. Jakarta. Lutan, Rusli. 1988.Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.

Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana.

Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Soepartono. 2001.Sarana dan Prasarana Olahraga. Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar Menengah. Jakarta.

(42)

40

Surisman. 1997. Laporan PTK : Upaya Meningkatkan Kreatifitas Siswa Melalui Alat Peraga dalam Proses Belajar Mengajar matematika di SD. 2 Segalamide Bandar Lampung.

Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.

(43)

41

Gambar

Gambar 1. Siklus Penelitian Kaji Tindak Hopkins dalam Sanjaya(2010:56)

Referensi

Dokumen terkait

   .. upaya peningkatan keterampilan lompat jauh gaya jongkok melalui media jerami kelas IV SD Negeri 2 Somogede Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Tahun 2012, jurusan

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK DI KELAS IV SDN BAGINDA II. KECAMATAN SUMEDANG SELATAN

“ Penerapan Model Mace And Benn untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas V SDN 2 Jatimulya Kecamatan Cidahu..

Simpulan penelitian ini yaitu penerapan model bermain box to box dapat meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SD N 2 Sokaraja Kulon..

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya jongkok dengan model bermain box to box di kelas V

Berdasarkan hal tersebut jelas kiranya pembelajaran dengan menggunakan penerapan kids atletik keterampilan lompat jauh gaya jongkok siswa dapat meningkat, dan

1) Pemahaman siswa terhadap teknik dasar lompat jauh gaya jongkok melalui permainan lompat katak membuat siswa bersemangat untuk melakukan

Berdasarkan hal tersebut jelas kiranya pembelajaran dengan menggunakan penerapan kids atletik keterampilan lompat jauh gaya jongkok siswa dapat meningkat, dan kreativitas