ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE
PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRENGSEWU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh
SUTRIYANTO
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan penggunaan modifikasi alat bantu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action Research),dengan menggunakan 2 siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 27 siswa, dengan jumlah 14 laki-laki dan 113 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes gerak dasar lompat jauh.
Hasil penelitian menunjukkan: Siklus 1 dengan penggunaan modifikasi alat bantu keset, kardus dan matrass diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 66,67%, Siklus 2 dengan penggunaan berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakan di tempat pendaratan diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar mengalami peningkatan menjadi 88,89 % hal ini berarti proses pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
✁ ✂✄✂ ☎✆ ✝✞✝ ✟ ✠✂✡ ✠ ✂✝ ✠✆✡✆ ☛✂☎✁✞ ☞ ✂✝ ✟✆ ☛✂ ✠ ✌✂✍✂☛ ☞ ✎ ☎✁ ✂✡ ✏ ✂ ✑ ✟ ✂✄ ✂ ✏✎ ✝✟ ✠✎✠ ✌✆✝✟✂✝ ☎✆ ✡✎✌✆
✁✆☎✒✆ ☞ ✂✏✂☛✂✝ ☎✎✌✞✓✞ ✠ ✂✍✞ ✂☞ ✂✡ ✁ ✂ ✌✂ ✍✞ ✍✔✂ ✠✆ ☞ ✂✍ ✞✕✌✞ ✍✌ ✝✆ ✟✆☛✞✖✟ ✂✌✞ ✝✟ ☛✆ ✏✎ ✁☛✞✝✟ ✍✆✔
✡✂✑ ✝ ✁✆ ☞ ✂✏✂☛✂✝✗ ✘✖✖✙✗ ✘✖✗
(Skripsi)
Oleh : SUTRIYANTO
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN METODE
PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 1 GADINGREJO PRENGSEWU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh SUTRIYANTO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
✚✛✜✢ ✛✣✤ ✛✥✦ ✛✣
✧★✩✪ ★✫ ✬ ★✭ ★✩★✮ ✯✰ ✱✲ ✳✫★✭✴✵✮✵✭✳✶✳★✮✷ ✳✮✸★✹★✮✺✵✭ ★✻✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✰✰✰✰ ✼ ✼ ✼✰ ✽✳★✾ ✫★✩ Batang Rata-rata Kelas Siswa Yang Mendapatkan Nilai RK
dan < RK Gerak Dasar Lompat Jauh ... 32 3. Diagram Batang Ketuntasan Belajar Kelas Siswa Yang Mendapatkan
✿❀❁❂ ❀❃❄ ❅❄
H❆l❆m❆n
❇❈❉❊ ❈❋ ❈❉❈ ● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● i ❍❈■❏ ❈❑▲❇ ▲ ●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● iii ❍❈■❏ ❈❑❏ ❈▼E◆●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● v ❍❈■❏ ❈❑❖❈P▼ ❈❑●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● ●●●● v i
❺❻ ❼❽❻❾❽❻❿ ➀ ➁
➜ ➝➞➟ ➝➠➡➢ ➤➡➞
➥➦ ➧➨➩➫➭➯ ➲➳➵➨
➸➭t➳➺ ➻➼➭➽u➾➳➚➨ ➪ ➶➨ ➺➯➶➺ ➹➾.➫➘ ➹➴➦ ➷➽
...
➫➭➯ ➲➳➵➨
➬ ➳➮➺➯➫➭➩➱➨➩➱➨➯ ➲ ➻✃➽ ➪➦❐➨❒➯ ❒➦y ➴➦➫➘ ...
❮➦ ✃➭➮➺➯❰➺➮ ➳➚t➺➪➸➭ ➲ ➳➽➳➺➯➘ ➺➯ Ï➚➩u➫➭➯➘ ➨➘➨➮➺➯
ÐÑ. Hi. Bujang Rahman, M.Si. Ò Ï➫➥ÓÔ ÕÕ Ö ➥×➥Ó Ø×Õ Ö➥Õ ÕÖ
ÛÜ ÝÞßàá ààÞ
âãwãhäããy yãnåæçãrtèãn ãtåãn nè é æããwh ini ê
ëãmã êìíîï ðñòëîó
ëôõ êö ÷ö øöö8÷ùú
ûçnåãn ini mçãnyãtkãnæãhwã skripsi è çåãn n jüèü ý þ íôòñòõÿ ëð ë ✁òî ✁òë ✁Eî ÿïòõôð✂òë Eïò✁ûòì òï ✂ó õôòî✄òíH òñò✄ó ë ✁ó ✁ûEë òë õÿ îó ûE ôEõâE✂ò✄òïòëõó ûð☎ð ✁òìðò✂òîôòûòìðì✆ò✁E✂òìð✝ûðì û ëE Eï ðö òûð ë ïE✄óôï ðë ìE✆íîòHíëôE✂ò✄òïòë✞ ÷ö ö ✟✞ ÷ö✞✥ãèããlh æç✠ãr ✡ãsil ☛ãryã☞çlis unæçrèãäãr☛ãn☞ççnãlitin yã✠åè éã ☛äãl ã ☛ãn n☞ãèã tãåån ✌õçi s.è ö úõçi✞÷ö ✞✍ìsi inripki æü☛ãn✡ãsil mçnji plã ☛✎èãnããtu✡ãsil ☛ããry orã✠å lãin.
ûçmãikin☞çãrnyããt n ini ☞çnulis æüãt è ç✠åãnäç æç✠ããrny. òtãs pçãrhãtiãnnyäããy ü✏ã ☞☛ãn tçã ☛ãrim sih.
âã✠èãr ✂ãåmpun ✎ ✞ ÷ö✞
✑ ✒✓ ✒✔✕kripsi ✖✗✘✙✚✙✛✜ ✢✣✢✤✦ ✙✧✦ ✙✢✦E✧✜ ★ ✙✛ ✘✣✩✙ ✢ ✤E★ ✙✦✪✙✕ ✙★✩✫✛ ✘✙✧✑ ✙✗H ✤✙✚✙ ✑✫✢✤✦✫✦✪E✢✤✙✢✛✜ ✧✫ ✪E
✘E✛ ✬E✩✙✑ ✙★✙ ✢✛✫ ✪✣✭✣✦ ✙✕✣✙✩✙✧ ✘✙✪✙ ✕ ✣✕ ✮ ✙✦E✩✙✕✣✯✪✣✕✪✢E✤E★ ✣✰
✤✙✪✣✢✤★E✑✫ ✘★E✢✤✕E✮✗✧ ✙H✗ ✢ ✘E✩✙✑ ✙★ ✙✢✱✲✰ ✰✳✱✲✰✱
✢✴m✴✛ ✴✵ ✴sisw✴ ✖✕✗✧★ ✣✚✙✢✧✫ ✢omor ✘okok ✛ ✴✵ ✴sisw✴ ✖✰✲✰✶✰✰✷✲ ✸✹ ✘r✺✻r✴m✕✒✓ ✼t ✖✘✽✴✾ ✿ ✽nj s
✭✴kult✴s ✖✦ ✽✻ru✒✴n✓ ✴n✣lmu✘✽❀✓ ✼✓✼✿✴n
❁❂ ❃❄❂ ❅ ❆❇ ❆❈
✦ ✽t✒ ✴✑ur✒✾ ✴n✣ulm✘✽❀✓i✓ ✼✿ ✴n ✘✽m❉ ✼m❉✼❀✻
❫A❴WACA❴A
❵❛❜❜lm❝❜❜l❞ikum❡❞r❡ ❢
❣uji syu❤kur k✐❜❥❦❜rt ❵❜llh❧❡♠❜ygn❛❤♥❜❜nti❜s m❤♦❜✐ ♣❜lim n r❜hm❜t ❥❜n h
i
❥❜❜yh qr❜syhi♥tt❜❜❜kirnhy p❤nulis ❥❜♦❜t m❤ny❤l❤❛❜♣❜i n sksi inrip❞i❧❜hol❜wt
❥❜n❧❜❜lm❛❤m✉t❜❛❤l❜lu t❤✈r❜urh♣❤♦❜❥❜❢❜g i♥❥❜✇❜sulull❜h❧❵❡ y❜ng m❜❞uli ❧sikrip ❥❤❜ngn j❝❥❝① ”②p③ ④③⑤③ ⑥eninkg③ ⑦k Keter③③ ⑦mpil⑧er③ ⑨ D③ ⑩③r
❶③⑥omp❷③ ❸h⑧③④③❷ ❹⑦gkok Den❺③ ⑦⑤etode ❻❼③ ❽③ ❾③mbel ⑤odifik③⑩i Al③⑥
❻③ ❿③❫③isw➀el③⑩➁➂ Di ❫D ❴egeri ⑧③ ❿1 ing ➃ejo❻❾ingsewu ➄③ ➅un ❻③el③❾③ ⑦j ➆➇ ➈ ➈➉➆➇ ➈ ➆ ”❜❥❜❜lh❥❜l❜m r❜♣❜ng m❤m❤nuhi ❛❜❜lh❛❜tu sy❜❜rt untuk
♦❤♥✈❜❜pi❜n g❤l❜r ❧❜❜♥❜rj ❣❤♥ ❥❦ ❥❦♣❜n❥❦➊ni➋❤rsit❜s ➌❜mpun❞g ➍❜❜lm♣ ❤❛❤m♦❜t❜n ini ♦❤nulis m❤ng❝✈❜❜pkn t❤❜rim♣❜sih♣ ❤♦❜❥❜ ➎
➏❞ ➐❜♦❜k➍r❞➑i❞➐uj❜ng✇❜❜♥ shm ➒❞❧i ❛❤❜lku➍❤♣❜n➓➔I❣Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. Selaku Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis
4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd. selaku Pembahas atau penguji utama. 5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
7. Kepala SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas IV Tahun Pelajaran 2011/2012. 8. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran
2011/2012, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
1
I→ ➣↔ ↕➙➛➜ ➝➞ ➝➛↕
➛ → ➞➟➠ ➟➡➢ ➤➥ ➟➦➟➧➨➩ ➟➫ ➟➥ ➟➭
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan setiap manusia dalam
proses kehidupannya. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut,
sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan
dan meningkatkan pribadi seseorang agar menjadi sosok manusia yang
beriman, cerdas, disiplin, terampil serta bertangggung jawab secara jasmani
maupun rohani yang dibentuk melalui proses belajar mengajar. Hal tersebut
dapat diperoleh oleh seseorang melalui proses pembelajaran Pendidikan
Jasmani.
Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang disalurkan melalui suatu proses
pembelajaran, dengan mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Tujuan yang ingin dicapai ialah bemacam-macam mencakup pengembangan
individu secara menyeluruh, yaitu aspek jasmani, aspek mental, emosional, sosial dan spiritual. Hal tersebut bertujuan untuk membina pertumbuhan fisik
2
Jasmani telah disusun dalam sustu program pembelajaran yang terdiri dari
berbagai macam cabang olahraga, seperti bola basket, bulu tangkis, senam,
atletik, aktivitas aquatik (renang) bahkan aktivitas luar kelas (➯➲ ➳door).
Salah satu materi pendidikan jasmani adalah atletik, materi yang diajarkan
terdiri dari nomor jalan, lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor pada atletik tersebut memerlukan teknik dan gerakan yang benar dan irama yang tepat, sehingga gaya yang digunakan dapat dilakukan secara aman, efisien dan
efektif. Dalam cabang olahraga atletik terdapat beberapa nomor yaitu lari, lompat, lempar. Nomor lompat terdiri dari lompat jauh, lompat tinggi, lompat
galah dan lompat jangkit.
Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh yang diajarkan bagi tingkat pemula, karena gaya jongkok tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang rendah dibandingkan dengan gaya dalam lompat
jauh yang lainnya. Meskipun pelaksanaan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dinilai cukup mudah dan pelaksanaannya cukup sederhana untuk
dikuasai, namun dari keseluruhan jumlah siswa yang duduk di bangku kelas IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 bagi siswa kelas IV keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dinilai
cukup sulit untuk dikuasai.
Berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan selama± 8tahun penulis
mengajar di sekolah tersebut, masih ditemui beberapa siswa yang kurang
3
digunakan merupakan alat pembelajaran yang sesungguhnya anak akan
merasa bosan dan enggan untuk mengikuti proses pembelajarannya dan lain sebagainya dengan alasan tidak bisa ataupun takut. Selain itu, bagi siswa
kelas IV di sekolah tersebut, materi pembelajaran lompat jauh gaya jongkok merupakan materi yang dinilai sulit untuk dikuasai, terutama pada saat melakukan tahap sikap menolak siswa merasa sulit menempatkan kaki secara
tepat pada papan tolakan sehingga siswa sering melakukan sikap menolak dengan posisi kaki melebihi papan tolakan, kemudian saat tahap melayang di
udara, sebagian siswa tidak meluruskan kedua kaki mereka ke depan melainkan masih ditekuk ke bawah dan pada saat tahap mendarat masih banyak siswa yang melakukan pendaratan dengan menggunakan satu kaki
untuk bertumpu, selain itu posisi mendarat mereka pun tidak jongkok
melainkan pada posisi badan tegak. Sejauh ini hal tersebut menyebabkan hasil pembelajaran siswa pada materi gerak dasar lompat jauh gaya jongkok masih
jauh dari hasil yang diharapkan. Hal ini diketahui dari hasil penilaian yang dilakukan oleh guru ternyata masih banyak siswa yang belum mampu
mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, yaitu≥ 68. Berdasarkan hasil
penilaian yang dilakukan penulis saat proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, hanya diperoleh hasil ketuntasan belajar sebesar 17%, artinya hanya
terdapat 5 siswa yang dikatakan tuntas dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.
Dilihat dari permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut, penulis berfikir
4
demikian guru harus dapat memanfaatkan penggunaan alat pembelajaran
untuk memotivasi siswa melakukan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan memberikan materi yang merangsang dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan modifikasi alat berupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis
bermaksud mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu dengan
judul Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Metode Pembelajaran Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012
➵➸ I➺➻➼➽➾fikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar lompat
jauh gaya jongkok secara keseluruhan, yaitu dari sikap tolakan, saat melayang di udara dan sikap mendarat.
2. Kurangnya pemahaman siswa dalam melakukan keterampilan gerak dasar
5
➚➪ ➶umusan Masa lah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah melalui metode pembelajaran modifikasi alat berupa keset,
kardus dan matrass dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil
pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012?
2. Apakah melalui metode pembelajaran modifikasi alat berupa papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang
diletakkan di tempat pendaratan dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran
2011/2012?
D. Ruang Lingkup Peneltian
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri 1
Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu.
6
metode pembeajaran modifikasi alat berupa penggunaan keset, kardus,
papan tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada
siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Meningkatkan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya
jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IV Di SD Negeri 1 Gadingrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dapat dilakukan dengan menggunakan metode serta alat
pembelajaran yang tepat dan menyenangkan sehingga hasil pembelajaan dapat diperbaiki, seperti melalui metode pembelajaran modifikasi alat.
2. Bagi guru Pendidikan Jasmani
7
tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga tercapailah
keberhasilan pembelajaran. 3. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok. 4. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
➹ ➹➘➴A➷ ➹➬N ➮ ➱✃❐ ➬➴ ➬
➬. ➮❒nd❮d❮k❰Ï➷❰ÐÑ ❰Ï ❮
ÒÓÔÕ ÖÕÖ× ØÔÙ ØsÚ ØÔ ÖÚ ÓruÛ Ø× ØÔÜ ØÝ ØÞÜ Øtu ÚØtØÛÓÝØÙ ØrØÔÕØÝ ØÚ
×ß àÖ×ßÝuÚÕ Ö sÓ×áÝ ØÞ yØÔâãÓráàÓØÔäØsÖÛØÕØÛ ÓÝ Ø×sØÔ ØØÔÚ ÖsÖÛÓÔÕ ÖÕÖ× ØÔ ÚÓÝ ØÝuÖØ×äÖvÖtØs Ù ØsÚ ØÔ ÖÕØÔÛ ÓÚãÖØsØØÔÛrÖÝ Ø×ßÞ ÖÕßÛÜ ÓÞ Øt sÓÞØrÖ hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani
adalah membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud,1990:1).
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka
memperoleh/ meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai dan sikap positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan (Syaripudin, Mahadi, 1993:4)
yang professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan
afektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan salah satu media untuk mendorong perkembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.
å æ å çè éè êl dè ë ìçmíçè éèl rèë
Belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui
sekolah-sekolah yang ada di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, secara alami anak didik juga menjadi aktif karena adanya motivasi dan didukung oleh bermacam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang
mempunyai potensi untuk berkembang dan tugas guru adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat
mengembangkan bakat dan potensinya, keadaan ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif. Menurut Soepartono (2001 : 2)
mengungkapkan bahwa belajar merupakan aktifitas yang menimbulkan
Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang
belajar, baik actual maupun potensial (Noehi,Nasution,1994:2). Adapun ciri kegiatan disebut belajar adalah sebagai berikut:
1. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru,yang berlaku yang relatif lama.
2. Perubahan itu terjadi karena usaha
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan.
Tingkah laku ini mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebihy baik, yang proses perubahan
tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada dilingkungan masyarakat.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa
pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Sudjana (1989:7) memberikan batasan pembelajaran sebagai berikut :
Kegiatan pembelajaran adalah pelaksanaan proses belajar mengajar, yakni sesuatu proses penterjemahan dan mentransformasikan nilai-nilai
Menurut Slameto (1995: 92) untuk melaksanakan pembelajaran yang
efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :
1. Belajar secara aktif, baik mental dan fisik.
2. Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar.
Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih
menarik perhatian dan mudah diterima siswa.
3. Mendiagnosis faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar.
Dengan demikian diharapkan pengajaran remedial akan meningkatkan efektifitas proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwapembelajaran adalah serangkaian proses interaksi dan komunikasi yang dilakukan oleh
seseorang untuk menghasilkan suatu pengalaman sehingga terjadinya suatu perubahan tingkah laku seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu ataupun dari yang tidak bisa menjadi bisa.
îï ðñtodñòñóñmlôõ ôö ô÷
Metode pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran (Husdarta, 2000:35). Isi yang terkandung di dalam metode pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang
digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Sebagai contoh strategi pengajaran yang biasa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar
Metode pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar, yang dirancang
berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di depan kelas. Jadi metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara, rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran
atau setting lainnya.
øù úûü ýü þl ÿûrü
Belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari
proses pertumbuhan. Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon respon atau muskular, yang pada umumnya
diekspedisikan dalam gerak tubuh atau bagian tubuh. Selain itu, belajar
gerak adalah serangkaian proses yang berkaitan dengan latihan atau pembekalan pengalaman yang menyebabkan timbulnya perubahan
menetap dalam keterampilan, dalam Sugiyanto,dkk (2004:19).
Aspek-aspek yang dipelajari di dalam belajar gerak adalah pola-pola gerak mempelajari gerakan olahraga, seorang atlet berusaha untuk
yang dipelajari. Menurut Schmid dalam Lutan (1988: 102) Belajar
motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan permanen dalam
perilaku gerak.
Dalam proses untuk menyempurnakan suatu hasil belajar gerak untuk menjadi suatu keterampilan gerak yang baik, menurut Fitts dan Posner (1967) dalam Lutan (1998: 156) berlangsung dalam tiga tahapan yaitu : a)
Tahap Kognitif, b) Tahap Fiksasi, dan c) Tahap Otomatis.
✁ ✂ ✄☎ ✆☎ ✝✞✟✠ ✡☛☛☞t
Merupakan tahap awal dalam belajar gerak keterampilan motorik. Dalam tahap ini peserta didik harus memahami mengenai hakikat kegiatan yang akan dilakukan. Peserta didik harus memperoleh
gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual mengenai tugas gerakan atau model teknik yang akan dipelajari agar dapat membuat rencana pelaksanaan yang tepat.
2. ✄☎ ✆☎ ✝✌☛k✍☎✍☛
Pada tahap ini, pengembangan keterampilan dilakukan peserta didik
melalui tahap praktik secara teratur agar perubahan perilaku gerak menjadi permanen. Selama latihan, peserta didik membutuhkan semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu
benar atau salah. Lebih penting lagi peserta didik dapat mengkoreksi kesalahan. Pola gerakan sudah sampai pada taraf merangkaikan
dilakukan secara berulang-ulang sehingga penguasaan terhadap
gerakan akan semakin meningkat.
3. ✎✏ ✑✏ ✒✓✏✔✕toms
Setelah peserta didik melakukan latihan dalam jangka waktu yang
relatif lama, maka akan memasuki tahap otomatis. Secara fisiologis hal ini dapat diartikan bahwa pada diri anak telah terjadi suatu kondisi reflek bersyarat, yaitu terjadinya pengerahan tenaga mendekati pola
gerak refleks yang sangat efisien dan hanya akan melibatkan unsur motor unit yang benar-benar diperlukan untuk gerakan yang
diinginkan. Pada tahap ini kontrol terhadap gerakan semakin tepat dan penampilan semakin konsisten dan cermat.
✖. ✗tl✘✕tk
Atletik merupakan cabang atau induk dari seluruh cabang olahraga, karena dalam atletik terdapat segala aktivitas yang diperlukan dalam
cabang olahraga lainnya, seperti jalan, lari dan lompat. Atletik adalah aktivitas jasmani yang kompetitif atau dapat dilombakan yang meliputi
beberapa nomor lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia, seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar (Ballesterros, 1993: 1).
Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya adalah lari, lempar, lompat, dan tolak. Nomor lari jarak
5000, 10000 m dan marathon (42,195 km). Sedangkan untuk lempar
adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak peluru dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.
Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan padaolympiade
pertama pada776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di
IndonesiaadalahPASI(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
✙. ✚✛ ✜omp✢✛ ✣✤✥✛ ✦✛✢ ✧★ ✩✪ok
Lompat jauh merupakan salah satu nomor cabang olahraga atletik. Tujuan
di dalam event lompat jauh adalah untuk memaksimalkan ukuran jarak capai lompatan. Event ini meliputi lari awalan/ancang-ancang, dan disusul oleh gerakan lompatannya sendiri yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu
tumpuan pada balok tumpu, gerak melayang dan pendaratan.
Dalam proses pelaksanaan gerak dasarnya, lompat jauh ini merupakan olahraga yang menggabungkan kecepatan (speed), kekuatan (stenght),
kelenturan (flexibility), daya tahan (endurance) dan ketepatan (acuration) dalam upaya untuk memperoleh jarak lompatan sejauh-jauhnya. Dalam atletik lompat jauh, ada beberapa gaya yang biasa diperagakan para
pelompat, di antaranya gaya jongkok, gaya menggantung atau gaya lenting, dan gaya jalan di udara. Dalam hal melakukan gerak dasar lompat
keterampilan gerak dasar lompat jauh melalui beberapa tahapan (IAAF,
2000: 157), yaitu :
✫ ✬ ✭✫ ✮✫ ✯ ✰✫ ✱✫ ✲w
1) Badan condong ke depan, kemudian kaki diangkat tinggi, cepat, konstan dan seirama.
2) Ayunan tangan rileks dan seirama dengan kaki dan pandangan
rileks ke depan melihat papan tolak sedangkan Langkah dipercepat sebelum menolak.
✳. ✭✫ ✮✫ ✯ ✭✫ ✴✫✲ol
1) Kaki tepat menolak dengan sekuat-kuatnya dan ayunan tangan dimulai dari belakang ke depan berlawanan dengan kaki ayun.
2) Badan agak condong ke depan dan luruskan kaki tolak dan pinggang pada waktu menolak dengan pandangan ke depan.
✵. ✭✫ ✮✫ ✯ ✶✷✫✯k ✳✫d✫ ✲ d✷ ud✫ ✸✫
1) Badan rileks dan tegak, kedua tangan ke atas bersamaan lalu kedua kaki rapat dan dibengkokkan ke depan.
2) Pandangan ke depan dengan rileks, lalu kaki ayun maupun kaki tolak diluruskan sebelum mendarat.
✹. ✭✫ ✮✫ ✯✶✷✫ ✯k m✹nd✫✸✫✺
1) Pada saat kedua kaki menyentuh pasir secara rileks kedua tangan ditarik ke depan kemudian badan dibungkukkan dan
dorong badan ke depan.
dibengkokkan/mengeper, hindari pantat menyentuh pasir saat
mendarat.
✻. ✼od✽✾✽k✿❀✽❁✿❂l
Dalam kamus besar bahasa Indonesia modifikasi adalah pengubahan dan
berasal dari kata ubah yang berarti lain atau beda, mengubah dapat
diartikan dengan menjadikan lain dari yang sebelumya sedangkan dari arti pengubahan adalah proses, perubahan atau cara mengubah, kemudian
mengubah dapat juga diartikan pembaruan. Sedangkan menurut Bahagia dan Suherman (2000: 1) modifikasi adalah menganalisa sekaligus
mengembangkan materi pembelajaran dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dan dapat memperlancar dalam pembelajaran.
Selain itu, menurut Bahagia, Yoyo. Dkk. (2000:1) modifikasi merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh para guru agar pembelajaran
mencerminkan DAP (developmentally appropriate practice), artinya tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan
anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Oleh sebab itu, DAP termasuk didalamnya ukuran tubuh siswa harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Alat atau media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk menunjang pelaksanaan dalam proses pembelajaran itu sendiri. dalam menyampaikan materi pembelajaran. Hamalik dalam Arsyad Azhar
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat
membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.
Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :
1. mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan
jasmani,
2. mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik,
3. mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif,
4. mengurangi resiko cidera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang.
Modifikasi alat yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah berupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan
matrass. Berdasarkan dari segi kegunaannya, alat modifikasi tersebut dibuat dengan jumlah yang cukup banyak sehingga memberikan
kesempatan yang banyak pula bagi siswa untuk melakukan pengulangan
dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok yang
diajarkan, sehingga proses pembelajaran yang terjadi menjadi efektif dan
dihasilkan oleh siswa menjadi tinggi dan optimal, sehingga dengan
menggunakan modifikasi alat tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV
di SD Negeri 1 Gadingrejo PringsewuTahun Pelajaran 2011/2012.
❃ ❄ ❅❆r❇ ❈❉❊❇❋❆rp●k●r
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat menuntut seorang guru agar mampu menggunakan media ataupun alat-alat
pembelajaran yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan
pengajaran yang diharapkan. Begitu pula dengan guru Pendidikan Jasmani, dalam menghadapi suatu keterbatasan alat pembelajaran yang tersedia di sekolah sehingga menyebabkan tidak efektif serta tidak
efisisennya proses pembelajaran Pendidian Jasmani yang terjadi sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa, maka seorang guru
Pendidikan Jasmani dituntut untuk dapat melakukan serta menggunakan modifikasi alat dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani yang dilakukan dengan tujuan mempermudah dan menbantu siswa dalam hal
menguasai ataupun mempraktikkan keterampilan gerak dasar yang
diajarkan dengan cara menciptakan alat pembelajaran dengan bentuk yang
Berdasarkan suatu rencana penelitian yang akan dilakukan oleh penulis,
yaitu berupa upaya meningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa
kelas IV SD Negeri 1 Gadingrejo Prengsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan suatu rancangan pembelajaran yang dibuat semenarik mungkin melalui penggunaan modifikasi alat pembelajaran lompat jauh gaya
jongkok berupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan (box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass
dapat meningkatkan hasil pemebalajaran keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas IV di sekolah tersebut secara optimal, karena dengan modifikasi alat yang dirancang dengan sederhana akan
memudahkan siswa dalam mempraktikkan tugas gerak yag diajarkan.
❍ ■ ❏ipot❑▲ ▼s
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari hasil penelitian, sehingga dari penelitian yang dilaksanakan memiliki arah dan tujuan yang
jelas. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : Jika pembelajaran keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa diajarkan dengan metode pembelajaran modifikasi alat, maka
V◆❖EP◗ ❘❙❚❯ ❱❲ D❱❲ P❱ ❳❱❲
❱ ◆ K❨❩ ❬❭ ❪❫❴a❵
❛❜r❝❞s❞rk❞n h❞sil p❜n❜liti❞n, ❡❞ ❢❞❣❤❡ ✐❥ ❦❞ ❧❝❞♠❤✐❜ ❧❜ ❦❤ ♥❤❞ ❧❤ ❧❤❞ ❝❞ ❦❞ ♦♣
qr s❜ ❧ t❞ ❧✐❜ ❧t t❥❧❞❞ ❧❞ ❦❞ ♥✉❞ ❧ ♥❥❡ ✈ ❝❤ ✇❤ ❢❞ ❣❤✉ ❜♠❥ ✐❞❢❜ ❣❜ ♥, ❢❞♠❝❥❣❝❞ ❧❡ ❞ ♥♠❞ ❣ ❣✐❞ ❝❞ ❣❤ ❢❦❥❣ ✐❜♠ ♥❞❡ ❞❝❞ ✐❞ ♥❡ ❜ ❧❤ ❧ t❢❞ ♥❢❞ ❧❢❜ ♥❜♠❞❡✐❤❦❞ ❧t❜♠❞ ❢❝❞ ❣❞♠ ❦✈❡✐❞ ♥①❞❥♦t❞②❞① ✈ ❧ t❢✈ ❢❣❤ ❣ ③❞ ④❜ ❦❞ ❣⑤⑥❝❤⑦s⑧❜ t❜♠❤q⑨❞ ❝❤ ❧t♠❜① ✈⑩♠❤ ❧ t❣❜ ③❥r
❶r s❜ ❧ t❞ ❧✐❜ ❧t t❥❧❞❞ ❧❞ ❦❞ ♥✉❞ ❧ ♥❥❡ ✈ ❝❤ ✇❤ ❢❞ ❣❤✉ ❜♠❥ ✐❞✐❞ ✐❞ ❧♥✈❦❞ ❢❞ ❧(✉ ✈❷) ②❞ ❧t✉ ❜♠❥ ❢❥♠ ❞ ❧ ❦❜✉ ❤ ♦❦❜✉❞♠, ❡❞ ♥♠ ❞ ❣❣❝❞ ❧✉✈❦❞②❞❧t❝❤ ❦❜ ♥❞ ❢❞ ❧❝❤♥❜❡✐❞ ♥✐❜ ❧ ❝❞♠❞ ♥❞ ❧✐❞ ❝❞❣❤ ❢ ❦❥❣✐❜♠ ♥❞❡ ❞ ❝❞ ✐❞ ♥❡❜ ❧❤ ❧t ❢❞ ♥❢❞ ❧❢❜ ♥❜♠ ❞❡ ✐❤ ❦❞ ❧t❜♠❞ ❢❝❞ ❣❞ ♠❦✈❡ ✐❞ ♥①❞❥ ♦t❞②❞① ✈ ❧ t❢✈ ❢❣❤ ❣ ③❞④❜ ❦❞ ❣⑤⑥ ❝❤⑦s⑧❜ t❜♠❤ q⑨❞ ❝❤ ❧t♠❜① ✈⑩♠ ❤ ❧t❣❜ ③❥ r
❸ ◆Pa❹a❵❺Pa❹a❵
❛❜♠ ❝❞ ❣❞♠ ❢❞ ❧❢❜ ❣❤❡ ✐❥ ❦❞ ❧❝❤❞ ♥❞ ❣❡❞ ❢❞❝❞ ✐❞ ♥❝❤❞①❥❢❞ ❧❣❞♠❞ ❧❣❜✉ ❞ t❞❤✉❜♠ ❤ ❢❥♥♣
qr ④❜ ✐❞ ❝❞✐❞♠ ❞ t❥ ♠ ❥✐❜ ❧❝❤ ❝❤ ❢❞ ❧①❞ ❣❡ ❞ ❧❤,❡ ✈ ❝❤ ✇❤ ❢❞ ❣❤❞ ❦❞ ♥✉ ❞ ❧♥❥❝❞ ❦❞❡ ✐❜❡✉ ❜ ❦❞①❞♠❞ ❧❤ ❧❤ ❝❞ ✐❞ ♥❝❤①❞ ❝❤ ❢❞ ❧❣❜✉❞ t❞❤❞ ❻❥ ❞ ❧✉❜ ❧ ♥❥❢❤ ❧✈❼❞ ❣❤✐❜❡✉ ❜ ❦❞①❞♠❞ ❧t❜♠❞ ❢❝❞ ❣❞♠❦✈❡ ✐❞ ♥①❞❥ ♦r ❶r ❽❧ ♥❥ ❢❣❤ ❣ ③❞④❜ ❦❞ ❣⑤⑥⑦s⑧❜ t❜ ♠❤ q⑨❞ ❝❤ ❧ t♠❜① ✈⑩ ♠❤ ❧ t❣❜③❥❞ t❞♠❣❜ ❦❞ ❦❥✉ ❜♠❥✐❞ ②❞
❡❜ ❧❤ ❧ t❢❞ ♥❢❞ ❧❢❜❡❞❡✐❥ ❞ ❧t❜♠❞ ❢❝❞ ❣❞♠❦✈❡ ✐❞ ♥①❞❥♦r
❿ ➀
➁ ➂➃➄ ➂➅➆➇➈➄ ➂➉ ➂
➊➋➌➍➎ ➏➐➑ ➒➓➎ ➔→ ➋➣ ➌↔➌↕ ➍➍➙➛➜➜ ➝ ➙ Penelitian Tindakan Kelas➙➞➟➠➎ ↔➌➊➍➣ → ➋→➙➡ → ➍→ ➋➐→➙ ➊➋➣➢→ ↕➒➊➤➔→ ➋➙➛➜➜➥➙ Media Pengajaran➙➡ → ➍→ ➋➐→➦ ➞➟➙➧→➨→➩➋→➫➌ ➏↕➑➞➭➋➣ → ↕→➙
➠ → ➔→ ➯➌→, ➲➎ ➣ ➎➫ ↕→ ➏➓➎ ➔➭➋↔ → ➏➙ (➛➜ ➜➜)➙Atletik➙➳➭➵ ↕➌ ➍➸➎↕➳➌ ➋➨➭➏➞➭➏ ↕➌ ↕➌ ➍→ ➏➳→➣→ ➋ ↕→ ➏➺➭➏➭➏ ➯→ ➔➙➡→ ➍→ ➋➐→➙
➠ → ➔→ ➯➌→, ➢➑➢➑ ➒↕➍ ➍➙ ➛➜ ➜➜ ➙Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan Modifikasi Cabang Olahraga➙➳➭➵↕➌ ➍➸ ➎ ↕➦➡ → ➍→ ➋➐→➙
➠ →➻➻ ➭➣➐➭➋➑➣, ➡ ➑ ➣➭➺→ ➏➎➭➻➙ ➼➀➀❿➙ Pedoman Dasar Melatih Atletik➙ ➊➻➌ ➔➸ → ➔→➣ →➑➻ ➭➔ ➓➎➢➑ ➏➑➳→ ➏➎ ➣ →➢➑➯➑ ➙➞➋➑➯➋→↔ ➞➭➏↕➌ ↕➌ ➍→ ➏↕→ ➏➓➌➣ ➐➭↔➓➭➋➐➌➫➌ ➍→➣ ➌, ➞➭➻→➐➌ ➔→ ➏ ➊➐➻ ➭➐➌ ➍➞➊➓➽➙➡ → ➍→ ➋➐→➙
➳➭➵→ ➋➐➭↔➭➏ ➞➭➏ ↕➌ ↕➌ ➍→ ➏➾ ➭➸➎↕→➢→→ ➏➙ ➼➀ ➀➜ ➙Panduan Pembelajaran Silabus Penjas Sekolah Dasar➙
➚→↔ →➻➌ ➍➒➪ ➭↔→ ➋➙ ➛➜ ➜ ❿➙Kurikulum Dan Pembelajaran➙➠ ➎↔ ➌➊➍➣→ ➋→➦➡ → ➍→ ➋➐→➙ ➽ ➊ ➊➶➙ ➛➜ ➜➜ ➙Pedoman Mengajar; Lari, Lompat, Lempar➙➊➻➌ ➔➸→ ➔→➣→➑➻ ➭➔➓➎➢➑ ➏➑
➳→➏➎➣ →➢➑ ➯➑➙ ➞➭➏ ↕➌ ↕➌ ➍→ ➏➞➭➻→➐➌ ➔→➏↕→ ➏➓➌➣ ➐➭↔➓➭➋➐➌➫➌ ➍→➣ ➌➽➊ ➊➶➙➡ → ➍→ ➋➐→➙ ➹➎ ➐→ ➏➒➧➎ ➣➻➌➙➼➀➘➘ ➙ Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.
➳➭➵ ↕➌ ➍➸➎↕➳➌➋➨➭➏➳➌ ➍➐➌ ➞➞➹➞➟➾➙➡ → ➍ →➋➐→➙
➓→ ➏➨→➢→, ➴ina➙ ➛➜➼➜➙ Penelitian Tindakan Kelas➙Jakarta ➦ Kencana➙
Slameto➙ ➼➀➀➥➙ Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya➙ ➞T Rineka ➷ipta➙➡akarta➙
Soepartono➙ ➛➜➜➼➙Sarana dan Prasarana Olahraga➙➳➭pdiknas Dirjen Pendidikan Dasar Menengah➙➡akarta➙
➮ ➱
✃❐❒❮❰ Ï ÐÑÒÓÔ ÔÕÒÖÐר ❒ ÐÑÙÚÛÜÝ× ÐÞÐßà Ñ❮ Ñá â Ðã âÐÑÛ❒à Ðã❮ ä❮ã Ð❰✃❮❰åÐß àæ Ðæ ❐❮çæ Ðã Ùà❒Ðá ÐèÐæ ÐÏÙ❒Ø❰ à❰éàæ ÐêÐ❒ßà ÑáÐêÐ❒Ï ÐãàÏÐã❮ âÐ è❮✃ëÒì✃àáÐæ ÐÏ❮èàéÐÑèÐ❒ ÖÐÏ×❐ ÑáÒ
Ú❮ÏÙà Ñ Þ❐❰❐ÑÛ ÐÏ❐❰éÐíÐ❰ÐÙ ❐❰ÐãÒì ➱ ➱îÒ Kamus Besar Bahasa IndonesiaÒÙà Ñà❒ï❮ã éÐæ Ð❮Ù ❐❰ã Ðâ ÐÒ ðÐâ Ð❒ã ÐÒ
ó ô