HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
DI PUSKESMAS BANDAR KHALIFAH MEDAN TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH :
YUNI HIJJAH REMENDA 135102149
POGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ...24
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi ...32
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Emesis Gravidarum...33
Table 5.3 Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Menjelaskan Kepada Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)
Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian
DAFTAR SKEMA
Skema 3.1 Kerangka Konsep ... 23
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar... ... ii
DAFTAR ISI ... iv
2. Perumusan Masalah ... 4
3. Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
4. Manfaat Penelitian ... 4
4.1 Bagi Tim Pelayanan Kesehatan... ... 4
4.2 Bagi Instansi Pendidikan... ... 5
4.3 Bagi Peneliti... ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
1. Kehamilan Trimester I ... 6
1.1. Pengertian... ... ... 6
1.2 Tanda-tanda Kehamilan... ... 6
1.3 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil Pada Trimester Pertama ... 8
3.4 Komponen-komponen Dukungan Sosial Keluarga…... ... 16
3.5 Dukungan Sosial Keluarga... ... 17
BAB 3Kerangka Konsep... ... 20
1.Kerangka konsep... .... 20
2.Hipotesa Penelitian...21
3.3 Defenisi Operasional... ... 21
BAB 4 METODE pENELITIAN………...………...…. ... 22
1. Desain Penelitian……… ……….………..….. ... 22
2. Populasi dan Sampel………... ... 22
2.1 Populasi... ... 22
6.Instrumen Penelitian...23
7.Uji Validitas dan Reliabilitas...25
6.1Uji Validitas...25
6.2Uji Reliabilitas...25
8.Teknik Pengumpulan Data...25
9.Pengolaan Data...26
10.Analisa Data...27
BAB 5 Hasil dan Pembahasan...28
A. Hasil...28
B. Pembahasan...29
BAB 6 Kesimpulan dan Saran...30
A. Kesimpulan...30
B. Saran...31
1. Untuk Institusi pendidikan...3
1 2. Untuk Responden...31
3. Untuk Peneliti selanjutnya...31
DAFTAR PUSTAKA...35
KATA PENGANTAR
Puji Syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan, kekuatan, pikiran yang jernih dan keterbukaan hati sehingga peneliti
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Daun Sirih
Terhadap Penanganan Keputihan Pada Remaja Putri Di Wilayah Kerja Puskesmas
Bandar Khalipah Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2014”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi syarat dalam
menyelesaikan pendidikan Program Diploma IV Kebidanan di Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara Medan..
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
titik kesempurnaan. Hal ini karena pengetahuan peneliti yang masih terbatas, oleh
karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun.
Pada saat ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat peneliti mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I, Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp,
MNS selaku Pembantu Dekan II, Bapak Ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp, MNS
selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Prodi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan
perhatian sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak dr. Ichwanul Adenin, SpOG(K) selaku Dosen Penguji I yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan yang bermanfaat bagi peneliti.
6. Ibu Betty Mangkuji M.Keb selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
yang telah memberikan dukungan moril maupun materil dan doa restunya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Spesial buat sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan dan semangat
kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Buat rekan seperjuangan mahasiswi Diploma IV Kebidanan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara, terima kasih atas semua dukungan canda, tawa, suka
cita, kekeluargaan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini .
Akhirnya peneliti hanya dapat memohon kepada Allah SWT semoga bantuan
dan kebaikan yang telah diberikan mendapat imbalannya dan harapan peneliti semoga
Karya Tulis Ilmiah ini memberikan manfaatnya berarti bagi kita semua Amin…..
Medan, 28 Juni 2014
Peneliti
135102. 149
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita
yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat
sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2008).
Proses pembuahan tersebut yang akan terjadi berlangsung dengan sempurna dan
memiliki faktor yang berpengaruh pada kesuburan (Rahmasari, 2012).
Setiap wanita akan mengakibatkan terjadinya perubahan seluruh sistem tubuh
dimana perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap berbagai hormon dan di
alami selama kehamilan (Huliana, 2011). Perubahan ini terjadi akibat adanya
ketidak seimbangan hormon progestrogen dan estrogen yakni hormon kewanitaan
yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati, 2008).
Peristiwa kehamilan dikenal dengan istilah primigravida dan multigravida.
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan anatomi fosiologi, selain perubahan
tersebut ibu hamil mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan seperti kelelahan,
mual dan muntah , ngidam dan lain- lain (Elsa, 2012). Yang mengakibatkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Gejala ini disebut
Selama kehamilan perubahan psikologis dan emosional yang di alami wanita
hamil tampak berhubungan dengan perubahan biologis yang dialami selama
kehamilan (Rukiyah, 2009).
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering didapatkan pada kehamilan trimester pertama (Nursiah, 2012). Salah satu
ciri khas yang terjadi pada masa awal kehamilan tidak terganggu dengan rasa
mual dan muntah atau hanya sedikit terganggu dan rasa mualnya tidak
menimbulkan keinginan untuk muntah, dan umumnya cenderung parah di pagi hari,
tetapi jika mual dan muntah yang sangat berlebihan dan cukup parah sehingga
aktifitasnnya terganggu yang akhirnya harus ditangani secara intensif dan melewati
test laboratorium umumnya kondisi tersebut adalah hyperemesis gravidarum
(Andriani, 2012).
Menurut Setiawan (2012) Perasaan mual dan muntah yang dialami oleh ibu
hamil sebanyak +75 -80 % pada trimester pertama kehamian. Sebanyak 50%
diantaranya mengalami mual maupun muntah, sedangkan hanya 25% yang
mengalami mual saja. Diawali pada minggu ke-5 setelah menstruasi terakhir, dan
puncaknya dialami pada minggu ke-8 sampai 12, dan pada sebagian besar ibu
hamil, keluhan tersebut hilang pada minggu ke-16 sampai 18.
Mual dan muntah 60-80 % terjadi pada primigravida dan 40-60 % terjadi pada
multigravida adalah mengalami mual muntah yang biasa. Satu diantara seribu
kehamilan gejala-gejala lain menjadi berat (Nursiah, 2012).
Kehamilan dapat mempengaruhi seluruh anggota keluarga, sehingga setiap
anggota keluarga dengan kedekatan hubungan terhadap wanita hamil diperlukan
peran anggota keluarga yang membutuhkan penyesuaian kembali dalam dinamika
keluarga (Susanti, 2008).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial tiap anggota
keluarga (Walsh, 2008). Dan diperlukan keterbukaan, keseimbangan, saling
mencari bantuan dan perlunya dukungan keluarga selama masa kehamilan,
ketersediaan dukungan untuk kesejahteraan psikososial wanita hamil dalam faktor
yang sangat penting (Salmah, 2006).
Dukungan keluarga dapat diberikan agar kehamilan berjalan dengan lancar,
menerima akan kehamilannya, dan memberikan dukungan untuk menerima dan
mempersiapkan peran seorang ibu, menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap
kehamilannya, dan menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang
dikandung melalui perawatan kehamilan yang baik (Rukiyah, 2009).
Kondisi ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. Oleh karenanya,
wanita hamil membutuhkan dukungan sosial dari orang sekitarnya. Dukungan
keluarga adalah pemberian perhatian, dorongan, kasih sayang, informasi dan jasa
dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, dan orang terdekat lainnya
Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Sosial Terhadap Emesis Gravidarum
Pada Ibu hamil Trimester Pertama Di Puskesmas Bandar Khalifah Tahun 2014”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan Sosial Keluarga
Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas Bandar
Khalifah.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi adanya Hubungan Dukungan Sosial Keluarga
Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas
Bandar Khalifah Tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi Dukungan sosial Keluarga Terhadap Emesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I.
b. Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara dukungan sosial keluarga
dengan kejadian emesis gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Tim Pelayanan Kesehatan
Diharapkan sebagai masukan untuk pelayanan kesehatan dengan mencegah
2. Bagi Instansi Pendidikan
Untuk menambah pengetahuan para mahasiswa kebidanan tentang hubungan
dukungan sosial keluarga terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.
3. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang hubungan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan Trimester Pertama 1. Pengertian
Kehamilan Trimester pertama adalah pembentukan yang dimulai
dari konsepsi (pembuahan) sel telur dengan sel sperma (Fauziah, 2012).
Sedangkan menurut Rahmasari (2012) Kehamilan adalah suatu proses
pembuahan yang terjadi dengan sempurna dengan mencakup usia
kehamilan minggu 1 hingga minggu 12 masa kehamilan.
Terjadinya pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel
spermatozoa, kemudian diikuti oleh beberapa proses, pembelahan dan
selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi atau implantasi, maka
selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan
(Rukiyah, 2009).
2. Tanda – tanda Kehamilan
Kehamilan dapat dilihat dari beberapa tanda kehamilan yaitu.
a. Berhenti Menstruasi merupakan berhentinya menstruasi dapat dilihat
sebagai salah satu tanda kehamilan. Apabila saat tidak hamil,
sebelumnya menstruasi datang secara teratur. Dimana, setiap bulan
ovarium mengeluarkan sel telur yang matang. Jika tidak dibuahi, sel telur
b. diakibatkan oleh pembuluh darah di dinding rahim yang terkikis. Jika
terjadi pembuahan anatar sel telur yang matang dengan sperma.
c. Mual, muntah atau Morning Sickness merupakan tanda awal kehamilan
yang biasa ditemukan pada ibu hamil. Tanda awal ditemukan pada awal
kehamilan pada minggu kedua atau kedelapan setelah pembuahan. Rasa
mual dan muntah yang dikarenakan aliran darah menerima peningkatan
hormon yang tiba-tiba. Yang dapat dirasakan pagi hari hari atau malam
hari, atau malah sepanjang hari.
d. Flek Pink akan dapat hilang setelah berhenti menstruasi, ibu mungkin
akan mengalami sedikit perdarahan atau flek pink di awal kehamila. Biasanya terjadi saat implantasi, yaitu sel telur yang sudah dibuahi
menempel di dinding rahim yang terjadi sekitar seminggu hingga
sepuluh hari setelah pembuahan terjadi.
e. Perubahan pada Payudara yang di alami oleh ibu hamil terdapat di
daerah berwarna hitam di sekitar puting (areola) akan berubah menjadi
lebih gelap. Payudarah akan membesar karena adanya peningkatan
hormon progesteron dan estrogen yang dapat berpengaruh pada siklus
menstruasi dan kehamilan.
f. Sembelit sering mengalami sembelit yang diakibatkan oleh hormon
progesteron yang menyebabkan kendurnya otot-otot rahim dan dapat
juga mengendurkan otot-otot usus, sehingga daya dorongnya terhadap
g. Sering berkemih disebabkan oleh tertekannya kandung kemih. Letak
rahim dan kandung kemih yang bersebelahan membuat kandung kemih
tertekan oleh rahim yang membesar pada trimester pertama.
h. Sakit Punggung saat hamil bisa terjadi karena adanya perubahan otot
punggung. Rahim menjadi semakin besar akibat pertambahan berat janin dan
cairan ketuban.
i. Mudah letih disebabkan oleh keadaan tubuh yang menyesuaikan diri
dengan adanya janin, biasa ditandai oleh adanya rasa pening.
j. Rasa lelah akan muncul pada awal kehamilan, terjadi karena tubuh ibu
sedang berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal yang
terjadi daam tubuh ibu.
k. Hasil Tes Pack Positif untuk mendapatkan kepastian hamil atau tidak,
dapat dilakukan dengan menggunakan alat tes kehamilan. Tes dilakukan
dengan menggunakan urin yang dilakukan jika kehamilan sudah
memasuki usia 10-14 hari (Rahmasari, 2012).
3. Perubahan Fisiologis ibu hamil pada Trimester I :
a. Perubahan fisiologis pada sistem reproduksi
Setelah konsepsi, uterus akan berkembang untuk menyediakan
nutrisi dan perlindungan bagi janin yang akan berkembang dan
tumbuh di dalamnya. Secara fisiologis perubahan yang dapat
digambarkan pada masa konsepsi.
b. Perubahan pada sistem kardiovaskuler
Perubahan sistem kardiovaskuler terjadi selama masa kehamilan
sangatlah pentingnya dengan perhatian kepada wanita dengan kelainan
kardiovaskuler saat hamil.
c. Perubahan pada sistem respirasi
Kehamilan sangat sedikit mempengaruhi sistem respirasi
dibandingkan dengan sistem kardiovaskuler. Tetapi perubahan tang
terjadi menyebabkan ketidaknyamanan dan keadaan yang tidak
menyenangkan pada kehamian dan penyakit sistem respirasi bis
menjadi lebih parah karena kehamilan.
d. Perubahan pada sistem urinaria
Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap
terjadi sampai kehamilan 30 minggu. Setelah itu menurun secara
perlahan. Walaupun masih diatas level wanita tidak hamil sebagai
hasilnya, ginjal mengalami pembesaran dan fitrasi glomelural, yang
dapat dilihat dengan uji klirens kreatinin meningkat 45% pada
kehamilan 8 minggu.
e. Perubahan pada sistem gastrointestinal
Gusi menjadi bengkak, lunak dan berlubang pada saat hamil,
kemungkinan karena efek estrogen yang bisa mengarah pada
perdarahan karena trauma atau karena sakit gigi. Tidak ada bukti yang
otentik bahwa kehamilan mengakibatkan pembusukan gigi, masalah
dental ( gigi ) biasanya terjadi karena gingivitis.
f. Perubahan pada metabolisme
Dengan terjadinya perubahan peningkatan pola makan terhitung +
masa kehamilan disertai juga perubahan pada metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak. Perubahan yang terjadi karena human
placental lactogen (HPL) ini, menjadikan glukosa siap diserap oleh
tubuh dan digunakan untuk perkembangan otak fetus, juga melindungi
ibu dari defisiensi nutrisi.
g. Perubahan muskuloskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot
dan ligamen pelvik pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan
oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi
janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.
h. Perubahan kulit
Dari akhir bulan kedua sampai dengan aterm, terjadi peningkatan
pituitary melanin stimulating hormone yang menyebabkan bermacam
– macam tingkat pigmentasi. Hal ini dapat dijumpai hampir pada
seluruh wanita hamil, walaupun pigmentasinya bervariasi menurut
warna kulit dan ras, kulit terasa seperti terbakar selama kehamilan
akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan yang lain.
i. Perubahan payudara
Karena adanya peningkatan supali darah bawah pengaruh aktivitas
hormon, jaringan glandular dari payudara membesar dan puting
menjadi lebih efektif walaupun perubahan payudara dalam bentuk
yang membesar terjadi pada waktu menjelang persalinan. Estrogen
menyebabkan penyimpanan lemak. Progesteron menyebabkan
j. Perubahan pada sistem endokrin
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah
organ endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen
menyebabkan produksi globulin meningkat dan menekan produksi
tiroksin, kortikosteoid dan steroid, dan akibatnya plasma yang
mngandung hormon –hormon ini akan meningkat jumlahnya, tetapi
kadar hormon bebas tdak mengalami peningkatan yang berat (Salmah,
2006).
4. Pada Kehamilan trimester pertama perubahan psikologis juga terjadi pada wanita hamil. Hal ini bisa disebabkan karena adanya rasa kecemasan,
kegusaran, ketakutan, dan perasaan panic (Rukiyah, 2009).
5. Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan trimester pertama normal adalah 1 – 2,5 kg (Rahmasari, 2012).
B. Emesis Gravidarum 1. Pengertian
Mual (nause) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya
terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Hal ini disebabkan oleh karena pengaruh meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG yang dilepaskan lebih tinggi, dan hormon HCG yang
dapat menimbulkan rasa mual dan muntah pada masa awal kehamilan
Gejala-gejala kurang lebih terjadi pada 6 minggu setelah hari pertama
haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Nursiah,
2012). Biasanya rasa mual ini akan pergi seiring wanita memasuki
trimester II (Harjana, 2013).
2. Etiologi
Penyebab terjadinya mual dan muntah pada masa kehamilan tidak
diketahui secara pasti (Setiawan, 2012). Gejala yang mengganggu ini
biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir,
dan biasanya menghilang spontan 6 – 12 minggu kemudian (Anggraini,
dkk, 2011).
Faktor predisposisi dan faktor – faktor lain penyebab mual muntah adalah :
a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida,
molahidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada
molahidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa
faktor hormon memegang peranan karena pada kedua keadaan ini
HCG dibentuk berlebihan (Prawihardjo, 2002).
b. Masuknya Vili Khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu
terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik (Prawihardjo,
2002).
c. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga
disebut sebagai salah satu faktor organik (Prawihardjo, 2002).
d. Faktor Psikologik dalam kehamilan memegang peranan yang penting.
kehamilan dan persalinan, takut tanggung jawab sebagai ibu, dapat
menyebabkan
konflik mental yang dapat mempererat mual dan muntah sebagai
ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai
pelarian kesukaran hidup (Prawihardjo, 2002).
e. Sosial ekonomi juga menjadi faktor dan penentu dalam proses
kehamilan yang sehat. Dengan ekonomi yang cukup, maka dapat
memeriksa kehamilan dan melakukan persiapan yang baik. Persiapan
yang baik awal kehamilan akan membuat proses kehamilan
berlangsung dengan baik (Prawihardjo, 2002).
3. Patofisiologi
Perasaan mual dan muntah pada saat kehamilan trimester pertama
yang ditemukan pada minggu kedua atau kedelapan setelah pembuahan.
Disebabkan karena peningkatan hormon estrogen (Rahmasari, 2012).
Pengaruh estrogen dan progesteron yang terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan terutama di pagi hari (Rukiyah, 2009).
4. Tanda dan Gejala
Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pada
pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan 4 bulan (Manuaba,
2010). Akibat mual dan muntah dengan berkurangnya nafsu makan (Ai
Tanda – tanda emesis gravidarum berupa :
a. Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah
Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di
pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap hari.
b. Nafsu makan berkurang
c. Barat badan menurun
5. Penanganan
Wanita dapat mengatasi mual-mual dengan cara sederhana.
Komposisi makanan seharusnya disesuaikan dengan tidak memakan yang
mengandung lemak. Makanan dengan karbohidrat rendah sebaiknya
dimakan lebih sering, ini terdiri atas biscuit dan teh (Rahmasari, 2012).
Diet yang disesuaikan untuk ibu hamil ketika bangun : seiris toast atau 2
biskuit kering cracker, dengan minuman teh encer.
8.00 : Sarapan ringan dengan sereal atau toast dengan serial atau madu,
dan mungkin teh ringan.
10.00 : Toast dengan segelas susu, teh atau sari buah.
12.30 : Makanan siang sop degan tost atau cream cracker, beras atau
mie dengan sayuran.
15.30 : Teh, toast selai, jus buah, dan kue basah.
18.30 : Makan malam. Daging atau ayam, sayuran hijau, kentang, salad
21.30 : Minum teh, susu hangat
Hal diatas merupakan sebuah contoh. Jika mual terasa mengganggu,
ibu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dalam beberapa kasus
mual-muntah, obat-obatan dapat membantu calon ibumerasa lebih enak dan
mengatasinya dengan lebih mudah. Jika mual-mual terasa, obat anti-histamin
(seperti cydizine atau meclozine) akan membantu. Jika muntah-muntahnya yang mengganggu dan lebih parah maka, obat dapat diberikan dengan
metoclopramide yang diminum 3 kali sehari (Llewellyn Derek, 2005).
C. Defenisi Keluarga 1. pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling keterantungan (Dion, 2013).
Keluarga bisa dianggap sebagai organisme hidup dengan struktur yang
konkrit dan simbolik. Sebagai suatu sistem sosial keluarga berupaya
mempertahankan kestabilan dan keutuhan keluarga (Rukiyah, 2009).
2. Tipe Bentuk Keluarga
a. Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak
b. Keluarga Besar (Extended Family), keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. Keluarga Berantai (Serial Family), keluarga yang terdiri atas wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan keluarga inti.
f. Keluarga Berkomposisi yaitu, keluarga yang perkawinannya berpoligami
dan hidup secara bersama-sama.
g. Keluarga Kabitas yaitu, dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
membentuk satu keluarga.
D. Dukungan Sosial Keluarga
Dukungan sosial keluarga selama kehamilan dapat diberikan oleh
pasagan wanita atau keluarga dengan teman-temannya, juga dukungan khusus
yang diberikan oleh bidan, dan profesional asuhan kesehatan lain (Salmah,
2006).
Dukungan sosial keluarga adalah merupakan informasi verbal atau non
verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh
orang-orang yang akrab dengan subyek didalam lingkungan sosialnya atau
berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional
atau pengaruh pada tingkah laku penerimanya. Sedangkan dukungan sosial
menurut Setyawan (2012) suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu
yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya sehingga seseorang akan
tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan
mencintainya.
Kehamilan merupakan tantangan, titik balik dari kehidupan keluarga, dan
biasanya diikuti oleh stres dan gelisah, baik itu kehamilan yang diharapkan
atau tidak (Susanti, 2008). Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan
psikologis ibu hamil adalah faktor penting. Jaringan sosial sering kali dipakai
E. Komponen-komponen Dukungan Sosial Keluarga
Kuntjoro (2002) mengemukakan 6 Komponen Dukungan Sosial yang
disebut dengan “The Social Provision Scale” yaitu : a.Kerekatan Emosional (Emotional Attachment) b.Integrasi Sosial (Scsial Integration )
c.Adanya Pengakuan (reassurance of worth)
d.Ketergantungan yang dapat di andalkan (Reliable Reliance) e.Bimbingan (Guidance)
f. Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for Nuturance)
F. Dukungan Sosial Keluarga
Dukungan sosial keluarga dibagi menjadi :
1. Dukungan Nyata
Jenis dukungan ini meliputi jenis penyediaan dukungan jasmaniah seperti
pelayanan bantuan financial, material yang dapat membantu memecahkan
masalah. Meskipun sebenarnya setiap orang dengan sumber-sumber yang
tercukupi dapat memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian,
dukungan nyata merupakan paling efektif bila dihargai oleh penerima
dengan tepat. Pemberian dukungan nyata yang berakibat pada perasaan
ketidakadekuatan dan berhutang akan benar-benar menambah stress
individu (Niven, 2002).
2. Dukungan Pengharapan
Dukungan pengharapan meliputi pertolongan pada individu untuk
yang dapat digunakan dalam menghadapi stressor. Kelompok dukungan
dapat mempengaruhi persepsi individu akan ancaman. Dukungan sosial
menyangga orang-orang untuk melawan stress dengan membantu mereka
mendefenisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil.
Dukungan ini dapat dilakukan dengan mengarahkan pada orang yang
sama yang telah mengalami situasi yang sama untuk mendapatkan
nasehat dan bantuan (Niven, 2002).
3. Dukungan Emosional
Selama stress berlangsung, individu lebih sering mengalami emosional,
depresi, sedih, ansietas dan kehilangan harga diri. Dukungan emosional
memberikan individu perasaan nyaman, merasa dicintai, bantuan dalam
bentuk semanagat, empati, sehingga individu yang menerimanya (Niven,
2002).
4. Dukungan Informasi
Kelarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tindakan
spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Pada dukungan ini
BAB 3
KERANGKA KONSEP
1. Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konsep untuk penelitian yang berjudul hubugan
dukungan sosial kelurga terhadap emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama terdiri dari variabel bebas (variabel independent) yaitu dukungan sosial
keluarga, variabel bebas tersebut dinilai ada tidaknya hubungan dengan variabel
terikat (variabel independent). Untuk itu kerangka konsep dijelaskan dalam
bentuk skema sebagai berikut :
Variabel Independent
Variabel Dependent
Keterangan :
: Yang diteliti Dukungan Sosial Keluarga Pada Kehamilan Trimester I
1. Dukungan Nyata
2. Dukungan Pengharapan 3. Dukungan Emosional 4. Dukungan Informasi
Emesis Gravidarum
Faktor Yang Mempengaruhi - Faktor predisposisi - Alergi
2. Hipotesa Penelitian
Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha) yaitu ada
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu
Hamil Trimester I di Puskesmas Bandar Khalifah.
3. Defenisi Operasional
BAB 4
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan desain deskriptif corelation dengan pendekatan
crossectional yaitu penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga emesis gravidarum pada kehamilan trimester I.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam
penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil trimester I yang datang berobat melakukan
pemeriksaan kehamilan dari bulan Februari- Desember 2013 ke wilayah kerja
Puskesmas Bandar Khalifah yaitu sebanyak 24 orang.
2. Sampel
Pengambil sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu
seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 24
orang.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bandar Khalifah dengan pertimbangan
keterbatasan waktu, jarak dapat dijangkau peneliti dan belum pernah dilakukan
penelitian tentang hubungan dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum
pada kehamilan trimester pertama.
D. Waktu Penelitian
E. Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapatkan persetujuan dari institusi
pendidikan yaitu Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara dan izin dari kepala Puskesmas Bandar Khalifah. Peneliti memulai
pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepala calon responden. Peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan,
manfaat dan prosedur penelitian kepada calon responden. Jika calon responden
terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan. Jika calon responden
menolak untuk diteliti maka peneliti akan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga
kerahasiaan data (confidentiality) responden, peneliti tidak mencantumkan nama (anomymous) tetapi hanya dengan memberi kode tertentu pada instrumen penelitian dan data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan
peneliti, agar dapat memaksimalkan hasil yang bermanfaat (beneficience) dan meminimalkan hal yang merugikan (maleficience)
F. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner. Kuesioner data
demografi yang terdiri atas nomor, kode responden, umur, pendidikan terakhir ,
pekerjaan, yang berisi 20 pernyataan yang dibuat berdasarkan dengan dukungan
keluarga dan disertai dengan 4 dukungan yaitu dukungan nyata, perpengharapan,
emosional, dan informasi dengan pilihan jawaban dukung dan tidak mendukung
dengan memakai skala guttman
Kuesioner ini terbagi atas 2 kategori dukungan keluarga sosial, yaitu :
b). Kategori dengan tidak mendukung yang berisi 10 pernyataan diwakili oleh No. 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
Kuesioner yang berisi 20 pertanyaan dengan jawaban dukung dan tidak didukung,
pernyataan positif, jika jawaban “dukung” akan diberi skor 2 dan jawaban “tidak
mendukung”, akan diberi skor 1 , sebaliknya untuk pernyataan negatif, jika jawaban
“dukung” maka diberi skor 2 dan jika jawaban “tidak mendukung ” akan diberi skor
1.
Untuk mendapatkan kriteria pengukuran digunakan perhitungan panjang kelas (i)
dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana (2005), yaitu sebagai berikut :
Intrerval = nilai tertinggi – nilai terendah
I =
a. Positif : Jika responden mendapat total score/ nilai 0-10
b. Negatif : Jika responden mendapat total score/ nilai 11-20
G. Validitas Dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Uji validitas ini yang digunakan
dalam penelitian adalah validitas isi. Uji ini dilakukan oleh ahli dalam penelitian
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap kejadian yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang
sama (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas telah dilakukan pada tanggal 12 april
2014, yang diberikan kepada 10 responden. Dengan mengukur ini dapat dilakukan
dengan nilai pengharapan 0,9 di klinik Rahmat dengan rumus Alpha Cronbach.
H. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh
melalui teknik wawancara langsung dengan responden yang berpedoman pada
kuesioner penelitian. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi kunjungan ibu hamil
khusus trimester pertama di Puskesmas Bandar Khalifah.
I. Pengolaan Data
Menurut Budiarto (2002), Proses pengolahan data dalam penelitian ini dapat
dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu seagai berikut :
1. Editing
Hasil dari wawancara, kuesioner, atau pengamatan yang dilakukan peneliti
dilapangan harus dilakukan penyuntingan (pengeditan) terlebih dahulu.
Hal-hal yang dilihat dalam proses pengeditan misalnya, kelengkapan semua
pertanyaan dalam kuesioner, apakah jawaban atau tulisan dalam kuesioner
jelas atau terbaca, relevan, dan lain sebagainya.
Merupakan tahap lanjutan dari proses editing atau penyuntingan yang
selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
3. Data Entry atau Processing
Setelah jawaban-jawaban dari responden sudah berbentuk “kode” (angka atau
huruf) kemudian mengisi kolon-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau
kartu kode dengan jawaban masing-msing pertanyaan.
4. Tabulating
Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
diinginkan oleh peneliti.
J. Analisa data
Dasar pengambilan keputusan dengan cara membandingkan nilai probabilitas (p)
yang didapatkan dari perhitungan uji chi square dengan taraf nyata (
α
) sebesar 5 %. Menurut Harsono (2001), dari uji tersebut akan diperoleh nilai p yaitu nilaiyang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian (probabilitas). Kesimpulan hasilnya diinterpretasikan dengan membandingkan nilai p dan nilai alpha (
α
=
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang hubungan dukungan sosial
keluarga tentang emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Bandar
Khalifah. Jumlah responden 24 orang yang terbagi atas 12 terjadi emesis dan 12 tidak
terjadi emesis pada ibu hamil.
1. Analisis univariat
Analisis univariat ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing
variabel yang diteliti. Analisis ini meliputi karakteristik demografi yaitu umur, pendidikan,
pekerjaan, paritas. Data bersifat kategori dicari dengan frekuensi dan presentase.
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden Di Puskesmas Bandar Khalifah Medan Tahun 2014
No Karakteristik Emesis
d. PT (Perguruan Tinggi)
Berdasarkan tabel 5.1diperoleh bahwa pada kelompok responden dengan kejadian
emesis, mayoritas responden bardasarkan umur yaitu 20-35 tahun yaitu sebanyak 10
orang (41, 6%) , berdasarkan pendidikan mayoritas responden SMA yaitu sebanyak 8 orag
(33, 3%), dan berdasarkan pekerjaan mayoritas responden bekerja sebagai IRT sebanya 11
orang (45, 8%).
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi berdasarkan dukungan sosial keluarga terhadap emesis gravidarum Di Puskesmas Bandar Khalifah Medan Tahun 2014.
Kategori F %
Dukung 6 33,3 %
Tidak didukung 18 66,6 %
Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh bahwa dengan responden kejadian emesis
gravidarum, mayoritas responden dengan berdasarkan kategori pada tidak didukung yaitu
sebanyak 16 orang (66,6%).
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan dukungan dengan emesis
gravidarum di Puskesmas Bandar Khalifah Medan. Dalam menganalisa data secara
Tabel 5.3.
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bandar Khalifah Medan
Tahun 2014
Hasil analisis antara dukungan dengan emesis dapat diperoleh bahwa ada sebanyak 7
dari 12 (41,7%) ibu hamil dikelompokkan tidak didukung. Sedangkan diantara yang tidak
emesis, ada 8 dari 12 (37,5%) juga pada ibu hamil di kategorikan tidak didukung. Hasil uji
statistik diperoleh nilai p=0,500 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan dukungan
dengan kejadian emesis pada ibu hamil.
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=1,429, ibu yang mempunyai dukungan sosial
B.PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini peneliti menguraikan karakteristik responden, dukungan
keluarga dan emesis gravidarum serta hubungan dukungan sosial keluarga terhadap emesis
gravidarum pada ibu hamil trimester I.
a. Karakteristik Responden
Berdasarkan karakteristik ibu hamil trimester I, sebagian besar responden berada pada
rentang umur, pendidikan, pekerjaan pada kejadian emesis gravidarum adalah sebagai
berikut.
Umur dapat mengalami emesis gravidarum dimana dari penelitian ini didapatkan
bahwa dengan kejadian emesis mayorita responden sebanyak 10 0rang (41,6%) pada
umur 20-35 tahun. Seseorang yang memasuki usia dewasa memiliki banyak pengetahuan
dan pengalaman yang dapat mempengaruhi sikap dan perbuatan yang dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari (Nursalam, 2001). Demikian juga dengan kemampuan
dukungan keluarga pada kejadian emesis gravidarum seperti yang terdapat dalam
penelitian Mursyida (2001), yang bertujuan untuk hubungan dukungan umur dan
pekerjaan ibu dengan kejadian eremesis gravidarum di RS. Muhammadiyah Kota
Palembang didapatkan hasil sebagian ibu yang >30 tahun sebanyak 53 orang (94,64%).
Dimana usia tersebut merupakan usia yang produktif dalam melakukan reproduksi
sehingga ibu sudah siap dan matang dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi baik
fisik maupun psikologis yang terjadi saat kehamilan dan persalinan termasuk perubahan
fisik setelah menjalani kehamilan.
Tingkat pendidikan sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan yang
yaitu SMA didapatkan dari kejadian emesis gravidarum mayoritas sebanyak 8 orang
(33,3%). Menurut Notoadmodjo (2007) pendidikan mempengaruhi prose belajar, dimana
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa, semakin banyak
informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Akan tetapi perlu ditekankan bahwa bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah
mutlak berpengetahuan rendah pula dan pengalaman. Pengalaman itu merupakan sumber
pengetahuan dan pengalaman, itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan, sehingga semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, maka
informasi yang di dapatkan semakin baik.
Berdasarkan pekerjaan diperoleh 11 orang (45,8%) tidak bekerja (IRT) pada
kejadian emesis gravidarum. Demikian menurut Mursyida (2012) pada hubungan umur
dan pekerjaan ibu dengan kejadian emesis gravidarum di RS. Mumhammadiyah Kota
Padang 87 (43,5%) diperoleh pada tidak bekerja (IRT). Menurut Badan Pusat Statistik
(BPS) Indonesia (2008), bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh
atau membantu penghasilan keuntungan dan pekerjaan keluarga tanpa upaya yang
membantu dalam suatu usaha di keluarga, kegiatan ekonomi keluarga.
Perjalanan ketempat kerja yang mungkin terburu-buru dipagi hari tanpa waktu yang
cukup untuk sarapan dapat menyebabkan mual dan muntah. Tergantung pada sifat
perkerjaan seperti, aroma, zat kimia, atau lingkungan dapat menambah rasa ingin mual dan
dapat menyebabkan terjadinya muntah.
b. Dukungan sosial keluarga
Dukungan sosial keluarga memberikan peran yang sangat penting dalam menentukan
status kesehatan ibu khususnya dengan kejadian emesis. Oleh karena hendaknya keluarga
psikologis sehingga ibu merasa lebih nyaman percaya diri dan bahagia dalam menjalani
masa kehamilan.
Ibu hamil sangat memerlukan dukungan jasmaniah seperti pelayanan bantuan
financial, dan memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian, pada dukungan nyata
merupakan paling efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat.
Kehamilan merupakan tantangan, titik balik dari kehidupan keluarga, dan biasanya
diikuti oleh strees dan gelisah, baik itu kehamilan yang diharapkan atau tidak.
Kestersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikologis ibu hamil adalah faktor
penting. Jaringan sosial sering kali dipakai sebgai sumber terbesar mendapatkan nasehat
kehamilan.
c. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kejadian emesis gravidarum sebanyak 9
responden (37,5%) yang tidak mengalami emesis gravidarum. Dapat disimpulkan pada
kuesioner tidak ada hubungan dukungan dengan kejadian emesis gravidarum pada ibu
hamil. Dimana lebih banyak ibu hamil masih kurang dukungannya dari keluarganya.
Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Haryati (2010), hasil penelitian yang
telah mempengaruhi emesis gravidarum menunujukan bahwa tidak adanya hubungan
dukungan sosial terhadap emesis gravidarum di instalasi kebidanan rumah sakit
muhammadiyah kota palembang tahun (2012) sebanyak (68,3%). Dan masih diperlukan
bahwa ibu hamil sangat memerlukan dukungan dari keluarga dan sekitarnya. Karena
faktor fisik dan psikologinya saat hamil masih belum stabil ataupun belum bisa diterima
dengan keadaan pada dirinya. Dan dapat dilakukan dengan mengarahkan pada ibu yang
telah mengalami situasi yang sama untuk mendapatkan nasehat dan bantuan. Keluarga
harus memberikan informasi kepada ibu hamil dengan cara verbal atau non verbal, saran,
subyek didalam lingkungan sosialnya atau berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat
memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada tingkah laku penerimanya.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam pelaksanaan di lapangan
1. Penelitian ini menggunakan kelompok emesis dan tidak emesis sehingga
menghubungkan antara yang mendukung dengan tidak mendukung pada ibu hamil.
2. Jumlah sampel kurang besra sehingga kurang representatif secara menyeluruh.
3. Dan lokasi penelitian jauh dari tempat tinggal peneliti sehingga membutuhkan waktu
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 24 responden, dapat disimpulkan bahwa pada kelompok emesis mayoritas responden 20-35 tahun sebanyak 10 orang (41,6%),
berdasarkan pendidikan mayoritas responden SMA yaitu sebanyak 8 orag (33,3%),
berdasarkan pekerjaan mayoritas responden bekerja IRT sebanyak 11 orang (45,8%).
Pada kejadian emesis gravidarum mayoritas responden terdapat pada kejadian tidak
emesis sebanyak 16 orang (66,6%).
2. Berdasarkan kategori dukungan dengan emesis dapat diperoleh bahwa ada sebanyak 5 dari 12 orang (41,7%) ibu hamil emesis. Sedangkan diantara yang tidak emesis, ada 4
dari 12 orang (37,5%) yang dapat dukungan positif.
3. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai p=0,500 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan dengan kejadian emesis pada ibu
hamil, sedangkan hasil analisis diperoleh dari nilai OR=1,429, ibu yang mempunyai
dukungan positif mempunyai peluang 1,429 kali tidak mengalami emesis dibandingkan
B.Saran
a. Bagi institusi pendidikan Universitas sumatera utara
Untuk lebih memperbanyak referensi tentang emesis gravidarum sehingga peneliti
selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini
b. Bagi Responden selanjutnya
Untuk dapat digunakan sebagai alternative dalam menunjang keberhasilan dalam
belajar khususnya dalam mengembangkan dukungan sosial terhadap emesis
gravidarum
c. Bagi peneliti selanjutnya
Mengingat kelemahan – kelemahan pada penelitian ini diharapkan pada peneliti
selanjutnya untuk dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut dan diharapkan
kepada peneliti selanjutnya untuk menambah dukungan sosial lainnya terhadap emesis
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Evariny. (2012) Mencerdaskan Anak Sejak Dalam Kandungan, Jakarta :
Kelompok Gramedia
Dion. (2013) Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Dan Praktik, Yogyakarta : Nuha
Medika
Elsa, Vicki. W. (2012) Hubungan Paritas Ibu Hamil Trimester I Dengan Kejadian Emesis
Gravidarum Di Puskesmas Teras
Fauziah, Siti. ( 2012) Keperawatan Materitas Kehamilan, Jakarta : Media Group
Huliana. (2006), Panduan Menjalani Kehamilan Sehat, Jakarta : Puspa Sari
Harjana. (2013), Gejala Penyakit, Bogor : PT. Herbawahidatama
Llewellyn Derek. (2005), Seiap Wanita, Delaptrasa Publishing
Mandriwati. (2008), Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Jakarta : EGC
Musyida. A. (2012) Umur dan Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum
Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan (Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. (2001). Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Salemba Medika
Prawihardjo. (2002), Pelayanan Kebidanan , Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Rukiyah, Ai, Yeyeh. (2009). Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan), Jakarta Timur : CV. Trans
Info Media
Rahmasari, Gartika. (2012), 9 Bulan 10 Hari Yang Istimewa dan Menakjubkan Selama
Kehamilan, Jakarta : New Agogos
Rosyiana, Hesty. (2012) Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis
Gravidarum Di BPS Mitra Ibu
Setyawan, E. (2012), Panduan Terapi Aman Selama Kehamilan, Surabaya : PT. ISFI
PENERBITAN
Susanti. (2008) Psikologi Kehamilan, Jakarta : EGC
Yusuf. (2010) Panduan Lengkap Menjalani Kehamilan Secara Alamiah, Jakarta : Pustaka
KUISIONER HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
DI PUSKESMAS BANDAR KHALIFAH TAHUN 2014
Biodata Responden
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Petunjuk :
• Jawablah pertanyaan dibawah pada jawaban yang anda anggap benar
• Jawablah seluruh pertanyaan dengan jujur sehingga hasil yang anda dapat
merupakan gambaran diri anda yang sebenarnya.
a. Kuesioner Hubugan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I.
1. Mual dan muntah gejala yang wajar dan sering terjadi pada trimester I
2. Perasaan mual muntah pada saat kehamilan disebabkan karena peningkatan hormon
3. Istri yang mual muntah pada awal kehamilan adalah hal normal
4. Tanda dari emesis gravidarum berupa berat badan menurun, nafsu makan berkurang dan merasakan mual hingga muntah
5. Ibu yang mengalami mual muntah makan dengan porsi kecil tapi sering
6. Kehamilan merupakan tantangan dari kehidupan keluarga
7. Keluarga memberikan dukungan dengan memberikan dorongan dengan menguatkan ibu agar tetap mempertahankan kehamilannya
8. Dukungan sosial sangat dibutuhkan di sekeliling ibu hamil dengan memberikan dukungan yang lebih banyak berupa dukungan nyata, penghararapan, emosional, dan informasi
9. Situasi yang menyebabkan tidak memahami dengan keadaan maka timbulnya emosi pada ibu hamil
10. Pengobatan tradisional yang dapat mengurangi dengan minum jamu
11. Mual muntah sering terjadi pada ibu hamil di siang hari
12. Setiap bulan ibu mengalami peningkatan berat badan selama hamil dengan normal 1,5-4 kg
13. Ibu sangat nyaman dengan perubahan fisiologisnya.
14. Faktor terjadinya mual muntah karena alergi dan stres
15. Gejala terjadinya mual muntah tidak diketahui secara pasti dan sering terjadi pada hamil tua
16. Istri yang mengalami mual muntah dengan kondisi lemah, kulit kering, bibir pecah-pecah segera dibawa ke rumah sakit
17. Kehamilan hanya didukung oleh suami
18. Keluarga merupakan unit terbesar dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga itu sendiri
19. Makanan yang tidak dianjurkan pada ibu hamil yang mual muntah dengan makanan yang berlemak dan berminyak
20. Dukungan yang berikan pada ibu hamil hanya dalam bentuk memberikan uang
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Yuni Hijjah Remenda
Tempat, Tanggal Lahir : Padangsidempuan. 10 Juni 1992
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : P.sidempuan, Jl. STN, SR, PD Mulia Gg
Melati 10
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 1998-2004 : SD Negeri
2. Tahun 2004-2007 : MTS Darul Mursyid 3. Tahun 2007-2010 : YPKS
4. Tahun 2010-2013 :Program D-III Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan
5. Tahun 2013-2014 :Sedang Menjalani Program D-IV Bidan Pendidik
Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.