• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhdap Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bandar Khalifah Medan Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhdap Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bandar Khalifah Medan Tahun 2014"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

DI PUSKESMAS BANDAR KHALIFAH MEDAN TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

YUNI HIJJAH REMENDA 135102149

POGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...24

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi ...32

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Emesis Gravidarum...33

Table 5.3 Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Menjelaskan Kepada Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)

Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian

(10)

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka Konsep ... 23

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar... ... ii

DAFTAR ISI ... iv

2. Perumusan Masalah ... 4

3. Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

4. Manfaat Penelitian ... 4

4.1 Bagi Tim Pelayanan Kesehatan... ... 4

4.2 Bagi Instansi Pendidikan... ... 5

4.3 Bagi Peneliti... ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

1. Kehamilan Trimester I ... 6

1.1. Pengertian... ... ... 6

1.2 Tanda-tanda Kehamilan... ... 6

1.3 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil Pada Trimester Pertama ... 8

3.4 Komponen-komponen Dukungan Sosial Keluarga…... ... 16

3.5 Dukungan Sosial Keluarga... ... 17

BAB 3Kerangka Konsep... ... 20

1.Kerangka konsep... .... 20

2.Hipotesa Penelitian...21

3.3 Defenisi Operasional... ... 21

BAB 4 METODE pENELITIAN………...………...…. ... 22

1. Desain Penelitian……… ……….………..….. ... 22

2. Populasi dan Sampel………... ... 22

2.1 Populasi... ... 22

(12)

6.Instrumen Penelitian...23

7.Uji Validitas dan Reliabilitas...25

6.1Uji Validitas...25

6.2Uji Reliabilitas...25

8.Teknik Pengumpulan Data...25

9.Pengolaan Data...26

10.Analisa Data...27

BAB 5 Hasil dan Pembahasan...28

A. Hasil...28

B. Pembahasan...29

BAB 6 Kesimpulan dan Saran...30

A. Kesimpulan...30

B. Saran...31

1. Untuk Institusi pendidikan...3

1 2. Untuk Responden...31

3. Untuk Peneliti selanjutnya...31

DAFTAR PUSTAKA...35

(13)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

nikmat kesehatan, kekuatan, pikiran yang jernih dan keterbukaan hati sehingga peneliti

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Daun Sirih

Terhadap Penanganan Keputihan Pada Remaja Putri Di Wilayah Kerja Puskesmas

Bandar Khalipah Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2014”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi syarat dalam

menyelesaikan pendidikan Program Diploma IV Kebidanan di Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara Medan..

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

titik kesempurnaan. Hal ini karena pengetahuan peneliti yang masih terbatas, oleh

karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun.

Pada saat ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan dalam menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat peneliti mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I, Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp,

MNS selaku Pembantu Dekan II, Bapak Ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp, MNS

selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Prodi D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan

perhatian sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Bapak dr. Ichwanul Adenin, SpOG(K) selaku Dosen Penguji I yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan masukan yang bermanfaat bagi peneliti.

6. Ibu Betty Mangkuji M.Keb selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan

(14)

yang telah memberikan dukungan moril maupun materil dan doa restunya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Spesial buat sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan dan semangat

kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Buat rekan seperjuangan mahasiswi Diploma IV Kebidanan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara, terima kasih atas semua dukungan canda, tawa, suka

cita, kekeluargaan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini .

Akhirnya peneliti hanya dapat memohon kepada Allah SWT semoga bantuan

dan kebaikan yang telah diberikan mendapat imbalannya dan harapan peneliti semoga

Karya Tulis Ilmiah ini memberikan manfaatnya berarti bagi kita semua Amin…..

Medan, 28 Juni 2014

Peneliti

135102. 149

(15)
(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita

yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan

melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat

sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2008).

Proses pembuahan tersebut yang akan terjadi berlangsung dengan sempurna dan

memiliki faktor yang berpengaruh pada kesuburan (Rahmasari, 2012).

Setiap wanita akan mengakibatkan terjadinya perubahan seluruh sistem tubuh

dimana perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap berbagai hormon dan di

alami selama kehamilan (Huliana, 2011). Perubahan ini terjadi akibat adanya

ketidak seimbangan hormon progestrogen dan estrogen yakni hormon kewanitaan

yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati, 2008).

Peristiwa kehamilan dikenal dengan istilah primigravida dan multigravida.

Dalam proses kehamilan terjadi perubahan anatomi fosiologi, selain perubahan

tersebut ibu hamil mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan seperti kelelahan,

mual dan muntah , ngidam dan lain- lain (Elsa, 2012). Yang mengakibatkan

pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Gejala ini disebut

(17)

Selama kehamilan perubahan psikologis dan emosional yang di alami wanita

hamil tampak berhubungan dengan perubahan biologis yang dialami selama

kehamilan (Rukiyah, 2009).

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

sering didapatkan pada kehamilan trimester pertama (Nursiah, 2012). Salah satu

ciri khas yang terjadi pada masa awal kehamilan tidak terganggu dengan rasa

mual dan muntah atau hanya sedikit terganggu dan rasa mualnya tidak

menimbulkan keinginan untuk muntah, dan umumnya cenderung parah di pagi hari,

tetapi jika mual dan muntah yang sangat berlebihan dan cukup parah sehingga

aktifitasnnya terganggu yang akhirnya harus ditangani secara intensif dan melewati

test laboratorium umumnya kondisi tersebut adalah hyperemesis gravidarum

(Andriani, 2012).

Menurut Setiawan (2012) Perasaan mual dan muntah yang dialami oleh ibu

hamil sebanyak +75 -80 % pada trimester pertama kehamian. Sebanyak 50%

diantaranya mengalami mual maupun muntah, sedangkan hanya 25% yang

mengalami mual saja. Diawali pada minggu ke-5 setelah menstruasi terakhir, dan

puncaknya dialami pada minggu ke-8 sampai 12, dan pada sebagian besar ibu

hamil, keluhan tersebut hilang pada minggu ke-16 sampai 18.

Mual dan muntah 60-80 % terjadi pada primigravida dan 40-60 % terjadi pada

multigravida adalah mengalami mual muntah yang biasa. Satu diantara seribu

kehamilan gejala-gejala lain menjadi berat (Nursiah, 2012).

(18)

Kehamilan dapat mempengaruhi seluruh anggota keluarga, sehingga setiap

anggota keluarga dengan kedekatan hubungan terhadap wanita hamil diperlukan

peran anggota keluarga yang membutuhkan penyesuaian kembali dalam dinamika

keluarga (Susanti, 2008).

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan

adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan

meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial tiap anggota

keluarga (Walsh, 2008). Dan diperlukan keterbukaan, keseimbangan, saling

mencari bantuan dan perlunya dukungan keluarga selama masa kehamilan,

ketersediaan dukungan untuk kesejahteraan psikososial wanita hamil dalam faktor

yang sangat penting (Salmah, 2006).

Dukungan keluarga dapat diberikan agar kehamilan berjalan dengan lancar,

menerima akan kehamilannya, dan memberikan dukungan untuk menerima dan

mempersiapkan peran seorang ibu, menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap

kehamilannya, dan menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang

dikandung melalui perawatan kehamilan yang baik (Rukiyah, 2009).

Kondisi ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. Oleh karenanya,

wanita hamil membutuhkan dukungan sosial dari orang sekitarnya. Dukungan

keluarga adalah pemberian perhatian, dorongan, kasih sayang, informasi dan jasa

dari orang-orang terdekat seperti suami/istri, orang tua, dan orang terdekat lainnya

(19)

Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Sosial Terhadap Emesis Gravidarum

Pada Ibu hamil Trimester Pertama Di Puskesmas Bandar Khalifah Tahun 2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan Sosial Keluarga

Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas Bandar

Khalifah.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi adanya Hubungan Dukungan Sosial Keluarga

Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas

Bandar Khalifah Tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi Dukungan sosial Keluarga Terhadap Emesis

Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I.

b. Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara dukungan sosial keluarga

dengan kejadian emesis gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tim Pelayanan Kesehatan

Diharapkan sebagai masukan untuk pelayanan kesehatan dengan mencegah

(20)

2. Bagi Instansi Pendidikan

Untuk menambah pengetahuan para mahasiswa kebidanan tentang hubungan

dukungan sosial keluarga terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.

3. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang hubungan

(21)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan Trimester Pertama 1. Pengertian

Kehamilan Trimester pertama adalah pembentukan yang dimulai

dari konsepsi (pembuahan) sel telur dengan sel sperma (Fauziah, 2012).

Sedangkan menurut Rahmasari (2012) Kehamilan adalah suatu proses

pembuahan yang terjadi dengan sempurna dengan mencakup usia

kehamilan minggu 1 hingga minggu 12 masa kehamilan.

Terjadinya pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel

spermatozoa, kemudian diikuti oleh beberapa proses, pembelahan dan

selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi atau implantasi, maka

selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan

(Rukiyah, 2009).

2. Tanda – tanda Kehamilan

Kehamilan dapat dilihat dari beberapa tanda kehamilan yaitu.

a. Berhenti Menstruasi merupakan berhentinya menstruasi dapat dilihat

sebagai salah satu tanda kehamilan. Apabila saat tidak hamil,

sebelumnya menstruasi datang secara teratur. Dimana, setiap bulan

ovarium mengeluarkan sel telur yang matang. Jika tidak dibuahi, sel telur

(22)

b. diakibatkan oleh pembuluh darah di dinding rahim yang terkikis. Jika

terjadi pembuahan anatar sel telur yang matang dengan sperma.

c. Mual, muntah atau Morning Sickness merupakan tanda awal kehamilan

yang biasa ditemukan pada ibu hamil. Tanda awal ditemukan pada awal

kehamilan pada minggu kedua atau kedelapan setelah pembuahan. Rasa

mual dan muntah yang dikarenakan aliran darah menerima peningkatan

hormon yang tiba-tiba. Yang dapat dirasakan pagi hari hari atau malam

hari, atau malah sepanjang hari.

d. Flek Pink akan dapat hilang setelah berhenti menstruasi, ibu mungkin

akan mengalami sedikit perdarahan atau flek pink di awal kehamila. Biasanya terjadi saat implantasi, yaitu sel telur yang sudah dibuahi

menempel di dinding rahim yang terjadi sekitar seminggu hingga

sepuluh hari setelah pembuahan terjadi.

e. Perubahan pada Payudara yang di alami oleh ibu hamil terdapat di

daerah berwarna hitam di sekitar puting (areola) akan berubah menjadi

lebih gelap. Payudarah akan membesar karena adanya peningkatan

hormon progesteron dan estrogen yang dapat berpengaruh pada siklus

menstruasi dan kehamilan.

f. Sembelit sering mengalami sembelit yang diakibatkan oleh hormon

progesteron yang menyebabkan kendurnya otot-otot rahim dan dapat

juga mengendurkan otot-otot usus, sehingga daya dorongnya terhadap

(23)

g. Sering berkemih disebabkan oleh tertekannya kandung kemih. Letak

rahim dan kandung kemih yang bersebelahan membuat kandung kemih

tertekan oleh rahim yang membesar pada trimester pertama.

h. Sakit Punggung saat hamil bisa terjadi karena adanya perubahan otot

punggung. Rahim menjadi semakin besar akibat pertambahan berat janin dan

cairan ketuban.

i. Mudah letih disebabkan oleh keadaan tubuh yang menyesuaikan diri

dengan adanya janin, biasa ditandai oleh adanya rasa pening.

j. Rasa lelah akan muncul pada awal kehamilan, terjadi karena tubuh ibu

sedang berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal yang

terjadi daam tubuh ibu.

k. Hasil Tes Pack Positif untuk mendapatkan kepastian hamil atau tidak,

dapat dilakukan dengan menggunakan alat tes kehamilan. Tes dilakukan

dengan menggunakan urin yang dilakukan jika kehamilan sudah

memasuki usia 10-14 hari (Rahmasari, 2012).

3. Perubahan Fisiologis ibu hamil pada Trimester I :

a. Perubahan fisiologis pada sistem reproduksi

Setelah konsepsi, uterus akan berkembang untuk menyediakan

nutrisi dan perlindungan bagi janin yang akan berkembang dan

tumbuh di dalamnya. Secara fisiologis perubahan yang dapat

digambarkan pada masa konsepsi.

b. Perubahan pada sistem kardiovaskuler

Perubahan sistem kardiovaskuler terjadi selama masa kehamilan

(24)

sangatlah pentingnya dengan perhatian kepada wanita dengan kelainan

kardiovaskuler saat hamil.

c. Perubahan pada sistem respirasi

Kehamilan sangat sedikit mempengaruhi sistem respirasi

dibandingkan dengan sistem kardiovaskuler. Tetapi perubahan tang

terjadi menyebabkan ketidaknyamanan dan keadaan yang tidak

menyenangkan pada kehamian dan penyakit sistem respirasi bis

menjadi lebih parah karena kehamilan.

d. Perubahan pada sistem urinaria

Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap

terjadi sampai kehamilan 30 minggu. Setelah itu menurun secara

perlahan. Walaupun masih diatas level wanita tidak hamil sebagai

hasilnya, ginjal mengalami pembesaran dan fitrasi glomelural, yang

dapat dilihat dengan uji klirens kreatinin meningkat 45% pada

kehamilan 8 minggu.

e. Perubahan pada sistem gastrointestinal

Gusi menjadi bengkak, lunak dan berlubang pada saat hamil,

kemungkinan karena efek estrogen yang bisa mengarah pada

perdarahan karena trauma atau karena sakit gigi. Tidak ada bukti yang

otentik bahwa kehamilan mengakibatkan pembusukan gigi, masalah

dental ( gigi ) biasanya terjadi karena gingivitis.

f. Perubahan pada metabolisme

Dengan terjadinya perubahan peningkatan pola makan terhitung +

(25)

masa kehamilan disertai juga perubahan pada metabolisme

karbohidrat, protein, dan lemak. Perubahan yang terjadi karena human

placental lactogen (HPL) ini, menjadikan glukosa siap diserap oleh

tubuh dan digunakan untuk perkembangan otak fetus, juga melindungi

ibu dari defisiensi nutrisi.

g. Perubahan muskuloskeletal

Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot

dan ligamen pelvik pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan

oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi

janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.

h. Perubahan kulit

Dari akhir bulan kedua sampai dengan aterm, terjadi peningkatan

pituitary melanin stimulating hormone yang menyebabkan bermacam

– macam tingkat pigmentasi. Hal ini dapat dijumpai hampir pada

seluruh wanita hamil, walaupun pigmentasinya bervariasi menurut

warna kulit dan ras, kulit terasa seperti terbakar selama kehamilan

akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan yang lain.

i. Perubahan payudara

Karena adanya peningkatan supali darah bawah pengaruh aktivitas

hormon, jaringan glandular dari payudara membesar dan puting

menjadi lebih efektif walaupun perubahan payudara dalam bentuk

yang membesar terjadi pada waktu menjelang persalinan. Estrogen

menyebabkan penyimpanan lemak. Progesteron menyebabkan

(26)

j. Perubahan pada sistem endokrin

Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah

organ endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen

menyebabkan produksi globulin meningkat dan menekan produksi

tiroksin, kortikosteoid dan steroid, dan akibatnya plasma yang

mngandung hormon –hormon ini akan meningkat jumlahnya, tetapi

kadar hormon bebas tdak mengalami peningkatan yang berat (Salmah,

2006).

4. Pada Kehamilan trimester pertama perubahan psikologis juga terjadi pada wanita hamil. Hal ini bisa disebabkan karena adanya rasa kecemasan,

kegusaran, ketakutan, dan perasaan panic (Rukiyah, 2009).

5. Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan trimester pertama normal adalah 1 – 2,5 kg (Rahmasari, 2012).

B. Emesis Gravidarum 1. Pengertian

Mual (nause) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya

terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.

Hal ini disebabkan oleh karena pengaruh meningkatnya kadar hormon

estrogen dan HCG yang dilepaskan lebih tinggi, dan hormon HCG yang

dapat menimbulkan rasa mual dan muntah pada masa awal kehamilan

(27)

Gejala-gejala kurang lebih terjadi pada 6 minggu setelah hari pertama

haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Nursiah,

2012). Biasanya rasa mual ini akan pergi seiring wanita memasuki

trimester II (Harjana, 2013).

2. Etiologi

Penyebab terjadinya mual dan muntah pada masa kehamilan tidak

diketahui secara pasti (Setiawan, 2012). Gejala yang mengganggu ini

biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir,

dan biasanya menghilang spontan 6 – 12 minggu kemudian (Anggraini,

dkk, 2011).

Faktor predisposisi dan faktor – faktor lain penyebab mual muntah adalah :

a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida,

molahidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada

molahidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa

faktor hormon memegang peranan karena pada kedua keadaan ini

HCG dibentuk berlebihan (Prawihardjo, 2002).

b. Masuknya Vili Khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan

metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu

terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik (Prawihardjo,

2002).

c. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga

disebut sebagai salah satu faktor organik (Prawihardjo, 2002).

d. Faktor Psikologik dalam kehamilan memegang peranan yang penting.

(28)

kehamilan dan persalinan, takut tanggung jawab sebagai ibu, dapat

menyebabkan

konflik mental yang dapat mempererat mual dan muntah sebagai

ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai

pelarian kesukaran hidup (Prawihardjo, 2002).

e. Sosial ekonomi juga menjadi faktor dan penentu dalam proses

kehamilan yang sehat. Dengan ekonomi yang cukup, maka dapat

memeriksa kehamilan dan melakukan persiapan yang baik. Persiapan

yang baik awal kehamilan akan membuat proses kehamilan

berlangsung dengan baik (Prawihardjo, 2002).

3. Patofisiologi

Perasaan mual dan muntah pada saat kehamilan trimester pertama

yang ditemukan pada minggu kedua atau kedelapan setelah pembuahan.

Disebabkan karena peningkatan hormon estrogen (Rahmasari, 2012).

Pengaruh estrogen dan progesteron yang terjadi pengeluaran asam lambung

yang berlebihan terutama di pagi hari (Rukiyah, 2009).

4. Tanda dan Gejala

Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pada

pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan 4 bulan (Manuaba,

2010). Akibat mual dan muntah dengan berkurangnya nafsu makan (Ai

(29)

Tanda – tanda emesis gravidarum berupa :

a. Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah

Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di

pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap hari.

b. Nafsu makan berkurang

c. Barat badan menurun

5. Penanganan

Wanita dapat mengatasi mual-mual dengan cara sederhana.

Komposisi makanan seharusnya disesuaikan dengan tidak memakan yang

mengandung lemak. Makanan dengan karbohidrat rendah sebaiknya

dimakan lebih sering, ini terdiri atas biscuit dan teh (Rahmasari, 2012).

Diet yang disesuaikan untuk ibu hamil ketika bangun : seiris toast atau 2

biskuit kering cracker, dengan minuman teh encer.

8.00 : Sarapan ringan dengan sereal atau toast dengan serial atau madu,

dan mungkin teh ringan.

10.00 : Toast dengan segelas susu, teh atau sari buah.

12.30 : Makanan siang sop degan tost atau cream cracker, beras atau

mie dengan sayuran.

15.30 : Teh, toast selai, jus buah, dan kue basah.

18.30 : Makan malam. Daging atau ayam, sayuran hijau, kentang, salad

(30)

21.30 : Minum teh, susu hangat

Hal diatas merupakan sebuah contoh. Jika mual terasa mengganggu,

ibu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dalam beberapa kasus

mual-muntah, obat-obatan dapat membantu calon ibumerasa lebih enak dan

mengatasinya dengan lebih mudah. Jika mual-mual terasa, obat anti-histamin

(seperti cydizine atau meclozine) akan membantu. Jika muntah-muntahnya yang mengganggu dan lebih parah maka, obat dapat diberikan dengan

metoclopramide yang diminum 3 kali sehari (Llewellyn Derek, 2005).

C. Defenisi Keluarga 1. pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat

dibawah satu atap dalam keadaan saling keterantungan (Dion, 2013).

Keluarga bisa dianggap sebagai organisme hidup dengan struktur yang

konkrit dan simbolik. Sebagai suatu sistem sosial keluarga berupaya

mempertahankan kestabilan dan keutuhan keluarga (Rukiyah, 2009).

2. Tipe Bentuk Keluarga

a. Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak

b. Keluarga Besar (Extended Family), keluarga inti ditambah dengan sanak

saudara, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.

c. Keluarga Berantai (Serial Family), keluarga yang terdiri atas wanita dan

pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan keluarga inti.

(31)

f. Keluarga Berkomposisi yaitu, keluarga yang perkawinannya berpoligami

dan hidup secara bersama-sama.

g. Keluarga Kabitas yaitu, dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi

membentuk satu keluarga.

D. Dukungan Sosial Keluarga

Dukungan sosial keluarga selama kehamilan dapat diberikan oleh

pasagan wanita atau keluarga dengan teman-temannya, juga dukungan khusus

yang diberikan oleh bidan, dan profesional asuhan kesehatan lain (Salmah,

2006).

Dukungan sosial keluarga adalah merupakan informasi verbal atau non

verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh

orang-orang yang akrab dengan subyek didalam lingkungan sosialnya atau

berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional

atau pengaruh pada tingkah laku penerimanya. Sedangkan dukungan sosial

menurut Setyawan (2012) suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu

yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya sehingga seseorang akan

tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan

mencintainya.

Kehamilan merupakan tantangan, titik balik dari kehidupan keluarga, dan

biasanya diikuti oleh stres dan gelisah, baik itu kehamilan yang diharapkan

atau tidak (Susanti, 2008). Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan

psikologis ibu hamil adalah faktor penting. Jaringan sosial sering kali dipakai

(32)

E. Komponen-komponen Dukungan Sosial Keluarga

Kuntjoro (2002) mengemukakan 6 Komponen Dukungan Sosial yang

disebut dengan “The Social Provision Scale” yaitu : a.Kerekatan Emosional (Emotional Attachment) b.Integrasi Sosial (Scsial Integration )

c.Adanya Pengakuan (reassurance of worth)

d.Ketergantungan yang dapat di andalkan (Reliable Reliance) e.Bimbingan (Guidance)

f. Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for Nuturance)

F. Dukungan Sosial Keluarga

Dukungan sosial keluarga dibagi menjadi :

1. Dukungan Nyata

Jenis dukungan ini meliputi jenis penyediaan dukungan jasmaniah seperti

pelayanan bantuan financial, material yang dapat membantu memecahkan

masalah. Meskipun sebenarnya setiap orang dengan sumber-sumber yang

tercukupi dapat memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian,

dukungan nyata merupakan paling efektif bila dihargai oleh penerima

dengan tepat. Pemberian dukungan nyata yang berakibat pada perasaan

ketidakadekuatan dan berhutang akan benar-benar menambah stress

individu (Niven, 2002).

2. Dukungan Pengharapan

Dukungan pengharapan meliputi pertolongan pada individu untuk

(33)

yang dapat digunakan dalam menghadapi stressor. Kelompok dukungan

dapat mempengaruhi persepsi individu akan ancaman. Dukungan sosial

menyangga orang-orang untuk melawan stress dengan membantu mereka

mendefenisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil.

Dukungan ini dapat dilakukan dengan mengarahkan pada orang yang

sama yang telah mengalami situasi yang sama untuk mendapatkan

nasehat dan bantuan (Niven, 2002).

3. Dukungan Emosional

Selama stress berlangsung, individu lebih sering mengalami emosional,

depresi, sedih, ansietas dan kehilangan harga diri. Dukungan emosional

memberikan individu perasaan nyaman, merasa dicintai, bantuan dalam

bentuk semanagat, empati, sehingga individu yang menerimanya (Niven,

2002).

4. Dukungan Informasi

Kelarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tindakan

spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Pada dukungan ini

(34)

BAB 3

KERANGKA KONSEP

1. Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konsep untuk penelitian yang berjudul hubugan

dukungan sosial kelurga terhadap emesis gravidarum pada kehamilan trimester pertama terdiri dari variabel bebas (variabel independent) yaitu dukungan sosial

keluarga, variabel bebas tersebut dinilai ada tidaknya hubungan dengan variabel

terikat (variabel independent). Untuk itu kerangka konsep dijelaskan dalam

bentuk skema sebagai berikut :

Variabel Independent

Variabel Dependent

Keterangan :

: Yang diteliti Dukungan Sosial Keluarga Pada Kehamilan Trimester I

1. Dukungan Nyata

2. Dukungan Pengharapan 3. Dukungan Emosional 4. Dukungan Informasi

Emesis Gravidarum

Faktor Yang Mempengaruhi - Faktor predisposisi - Alergi

(35)

2. Hipotesa Penelitian

Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha) yaitu ada

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu

Hamil Trimester I di Puskesmas Bandar Khalifah.

3. Defenisi Operasional

(36)

BAB 4

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan desain deskriptif corelation dengan pendekatan

crossectional yaitu penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga emesis gravidarum pada kehamilan trimester I.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam

penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil trimester I yang datang berobat melakukan

pemeriksaan kehamilan dari bulan Februari- Desember 2013 ke wilayah kerja

Puskesmas Bandar Khalifah yaitu sebanyak 24 orang.

2. Sampel

Pengambil sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu

seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 24

orang.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bandar Khalifah dengan pertimbangan

keterbatasan waktu, jarak dapat dijangkau peneliti dan belum pernah dilakukan

penelitian tentang hubungan dukungan sosial keluarga dengan emesis gravidarum

pada kehamilan trimester pertama.

D. Waktu Penelitian

(37)

E. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapatkan persetujuan dari institusi

pendidikan yaitu Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara dan izin dari kepala Puskesmas Bandar Khalifah. Peneliti memulai

pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepala calon responden. Peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan,

manfaat dan prosedur penelitian kepada calon responden. Jika calon responden

terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan. Jika calon responden

menolak untuk diteliti maka peneliti akan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga

kerahasiaan data (confidentiality) responden, peneliti tidak mencantumkan nama (anomymous) tetapi hanya dengan memberi kode tertentu pada instrumen penelitian dan data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan

peneliti, agar dapat memaksimalkan hasil yang bermanfaat (beneficience) dan meminimalkan hal yang merugikan (maleficience)

F. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kuesioner. Kuesioner data

demografi yang terdiri atas nomor, kode responden, umur, pendidikan terakhir ,

pekerjaan, yang berisi 20 pernyataan yang dibuat berdasarkan dengan dukungan

keluarga dan disertai dengan 4 dukungan yaitu dukungan nyata, perpengharapan,

emosional, dan informasi dengan pilihan jawaban dukung dan tidak mendukung

dengan memakai skala guttman

Kuesioner ini terbagi atas 2 kategori dukungan keluarga sosial, yaitu :

(38)

b). Kategori dengan tidak mendukung yang berisi 10 pernyataan diwakili oleh No. 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

Kuesioner yang berisi 20 pertanyaan dengan jawaban dukung dan tidak didukung,

pernyataan positif, jika jawaban “dukung” akan diberi skor 2 dan jawaban “tidak

mendukung”, akan diberi skor 1 , sebaliknya untuk pernyataan negatif, jika jawaban

“dukung” maka diberi skor 2 dan jika jawaban “tidak mendukung ” akan diberi skor

1.

Untuk mendapatkan kriteria pengukuran digunakan perhitungan panjang kelas (i)

dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana (2005), yaitu sebagai berikut :

Intrerval = nilai tertinggi – nilai terendah

I =

a. Positif : Jika responden mendapat total score/ nilai 0-10

b. Negatif : Jika responden mendapat total score/ nilai 11-20

G. Validitas Dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Uji validitas ini yang digunakan

dalam penelitian adalah validitas isi. Uji ini dilakukan oleh ahli dalam penelitian

(39)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap kejadian yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang

sama (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas telah dilakukan pada tanggal 12 april

2014, yang diberikan kepada 10 responden. Dengan mengukur ini dapat dilakukan

dengan nilai pengharapan 0,9 di klinik Rahmat dengan rumus Alpha Cronbach.

H. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh

melalui teknik wawancara langsung dengan responden yang berpedoman pada

kuesioner penelitian. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi kunjungan ibu hamil

khusus trimester pertama di Puskesmas Bandar Khalifah.

I. Pengolaan Data

Menurut Budiarto (2002), Proses pengolahan data dalam penelitian ini dapat

dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu seagai berikut :

1. Editing

Hasil dari wawancara, kuesioner, atau pengamatan yang dilakukan peneliti

dilapangan harus dilakukan penyuntingan (pengeditan) terlebih dahulu.

Hal-hal yang dilihat dalam proses pengeditan misalnya, kelengkapan semua

pertanyaan dalam kuesioner, apakah jawaban atau tulisan dalam kuesioner

jelas atau terbaca, relevan, dan lain sebagainya.

(40)

Merupakan tahap lanjutan dari proses editing atau penyuntingan yang

selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data

berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

3. Data Entry atau Processing

Setelah jawaban-jawaban dari responden sudah berbentuk “kode” (angka atau

huruf) kemudian mengisi kolon-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau

kartu kode dengan jawaban masing-msing pertanyaan.

4. Tabulating

Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang

diinginkan oleh peneliti.

J. Analisa data

Dasar pengambilan keputusan dengan cara membandingkan nilai probabilitas (p)

yang didapatkan dari perhitungan uji chi square dengan taraf nyata (

α

) sebesar 5 %. Menurut Harsono (2001), dari uji tersebut akan diperoleh nilai p yaitu nilai

yang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian (probabilitas). Kesimpulan hasilnya diinterpretasikan dengan membandingkan nilai p dan nilai alpha (

α

=

(41)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang hubungan dukungan sosial

keluarga tentang emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Bandar

Khalifah. Jumlah responden 24 orang yang terbagi atas 12 terjadi emesis dan 12 tidak

terjadi emesis pada ibu hamil.

1. Analisis univariat

Analisis univariat ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing

variabel yang diteliti. Analisis ini meliputi karakteristik demografi yaitu umur, pendidikan,

pekerjaan, paritas. Data bersifat kategori dicari dengan frekuensi dan presentase.

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden Di Puskesmas Bandar Khalifah Medan Tahun 2014

No Karakteristik Emesis

d. PT (Perguruan Tinggi)

(42)

Berdasarkan tabel 5.1diperoleh bahwa pada kelompok responden dengan kejadian

emesis, mayoritas responden bardasarkan umur yaitu 20-35 tahun yaitu sebanyak 10

orang (41, 6%) , berdasarkan pendidikan mayoritas responden SMA yaitu sebanyak 8 orag

(33, 3%), dan berdasarkan pekerjaan mayoritas responden bekerja sebagai IRT sebanya 11

orang (45, 8%).

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi berdasarkan dukungan sosial keluarga terhadap emesis gravidarum Di Puskesmas Bandar Khalifah Medan Tahun 2014.

Kategori F %

Dukung 6 33,3 %

Tidak didukung 18 66,6 %

Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh bahwa dengan responden kejadian emesis

gravidarum, mayoritas responden dengan berdasarkan kategori pada tidak didukung yaitu

sebanyak 16 orang (66,6%).

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan dukungan dengan emesis

gravidarum di Puskesmas Bandar Khalifah Medan. Dalam menganalisa data secara

(43)

Tabel 5.3.

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bandar Khalifah Medan

Tahun 2014

Hasil analisis antara dukungan dengan emesis dapat diperoleh bahwa ada sebanyak 7

dari 12 (41,7%) ibu hamil dikelompokkan tidak didukung. Sedangkan diantara yang tidak

emesis, ada 8 dari 12 (37,5%) juga pada ibu hamil di kategorikan tidak didukung. Hasil uji

statistik diperoleh nilai p=0,500 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan dukungan

dengan kejadian emesis pada ibu hamil.

Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=1,429, ibu yang mempunyai dukungan sosial

(44)

B.PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini peneliti menguraikan karakteristik responden, dukungan

keluarga dan emesis gravidarum serta hubungan dukungan sosial keluarga terhadap emesis

gravidarum pada ibu hamil trimester I.

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan karakteristik ibu hamil trimester I, sebagian besar responden berada pada

rentang umur, pendidikan, pekerjaan pada kejadian emesis gravidarum adalah sebagai

berikut.

Umur dapat mengalami emesis gravidarum dimana dari penelitian ini didapatkan

bahwa dengan kejadian emesis mayorita responden sebanyak 10 0rang (41,6%) pada

umur 20-35 tahun. Seseorang yang memasuki usia dewasa memiliki banyak pengetahuan

dan pengalaman yang dapat mempengaruhi sikap dan perbuatan yang dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari (Nursalam, 2001). Demikian juga dengan kemampuan

dukungan keluarga pada kejadian emesis gravidarum seperti yang terdapat dalam

penelitian Mursyida (2001), yang bertujuan untuk hubungan dukungan umur dan

pekerjaan ibu dengan kejadian eremesis gravidarum di RS. Muhammadiyah Kota

Palembang didapatkan hasil sebagian ibu yang >30 tahun sebanyak 53 orang (94,64%).

Dimana usia tersebut merupakan usia yang produktif dalam melakukan reproduksi

sehingga ibu sudah siap dan matang dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi baik

fisik maupun psikologis yang terjadi saat kehamilan dan persalinan termasuk perubahan

fisik setelah menjalani kehamilan.

Tingkat pendidikan sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan yang

yaitu SMA didapatkan dari kejadian emesis gravidarum mayoritas sebanyak 8 orang

(33,3%). Menurut Notoadmodjo (2007) pendidikan mempengaruhi prose belajar, dimana

(45)

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk

mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa, semakin banyak

informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Akan tetapi perlu ditekankan bahwa bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah

mutlak berpengetahuan rendah pula dan pengalaman. Pengalaman itu merupakan sumber

pengetahuan dan pengalaman, itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan, sehingga semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, maka

informasi yang di dapatkan semakin baik.

Berdasarkan pekerjaan diperoleh 11 orang (45,8%) tidak bekerja (IRT) pada

kejadian emesis gravidarum. Demikian menurut Mursyida (2012) pada hubungan umur

dan pekerjaan ibu dengan kejadian emesis gravidarum di RS. Mumhammadiyah Kota

Padang 87 (43,5%) diperoleh pada tidak bekerja (IRT). Menurut Badan Pusat Statistik

(BPS) Indonesia (2008), bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh

atau membantu penghasilan keuntungan dan pekerjaan keluarga tanpa upaya yang

membantu dalam suatu usaha di keluarga, kegiatan ekonomi keluarga.

Perjalanan ketempat kerja yang mungkin terburu-buru dipagi hari tanpa waktu yang

cukup untuk sarapan dapat menyebabkan mual dan muntah. Tergantung pada sifat

perkerjaan seperti, aroma, zat kimia, atau lingkungan dapat menambah rasa ingin mual dan

dapat menyebabkan terjadinya muntah.

b. Dukungan sosial keluarga

Dukungan sosial keluarga memberikan peran yang sangat penting dalam menentukan

status kesehatan ibu khususnya dengan kejadian emesis. Oleh karena hendaknya keluarga

(46)

psikologis sehingga ibu merasa lebih nyaman percaya diri dan bahagia dalam menjalani

masa kehamilan.

Ibu hamil sangat memerlukan dukungan jasmaniah seperti pelayanan bantuan

financial, dan memberi dukungan dalam bentuk uang atau perhatian, pada dukungan nyata

merupakan paling efektif bila dihargai oleh penerima dengan tepat.

Kehamilan merupakan tantangan, titik balik dari kehidupan keluarga, dan biasanya

diikuti oleh strees dan gelisah, baik itu kehamilan yang diharapkan atau tidak.

Kestersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikologis ibu hamil adalah faktor

penting. Jaringan sosial sering kali dipakai sebgai sumber terbesar mendapatkan nasehat

kehamilan.

c. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kejadian emesis gravidarum sebanyak 9

responden (37,5%) yang tidak mengalami emesis gravidarum. Dapat disimpulkan pada

kuesioner tidak ada hubungan dukungan dengan kejadian emesis gravidarum pada ibu

hamil. Dimana lebih banyak ibu hamil masih kurang dukungannya dari keluarganya.

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Haryati (2010), hasil penelitian yang

telah mempengaruhi emesis gravidarum menunujukan bahwa tidak adanya hubungan

dukungan sosial terhadap emesis gravidarum di instalasi kebidanan rumah sakit

muhammadiyah kota palembang tahun (2012) sebanyak (68,3%). Dan masih diperlukan

bahwa ibu hamil sangat memerlukan dukungan dari keluarga dan sekitarnya. Karena

faktor fisik dan psikologinya saat hamil masih belum stabil ataupun belum bisa diterima

dengan keadaan pada dirinya. Dan dapat dilakukan dengan mengarahkan pada ibu yang

telah mengalami situasi yang sama untuk mendapatkan nasehat dan bantuan. Keluarga

harus memberikan informasi kepada ibu hamil dengan cara verbal atau non verbal, saran,

(47)

subyek didalam lingkungan sosialnya atau berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat

memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada tingkah laku penerimanya.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam pelaksanaan di lapangan

1. Penelitian ini menggunakan kelompok emesis dan tidak emesis sehingga

menghubungkan antara yang mendukung dengan tidak mendukung pada ibu hamil.

2. Jumlah sampel kurang besra sehingga kurang representatif secara menyeluruh.

3. Dan lokasi penelitian jauh dari tempat tinggal peneliti sehingga membutuhkan waktu

(48)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 24 responden, dapat disimpulkan bahwa pada kelompok emesis mayoritas responden 20-35 tahun sebanyak 10 orang (41,6%),

berdasarkan pendidikan mayoritas responden SMA yaitu sebanyak 8 orag (33,3%),

berdasarkan pekerjaan mayoritas responden bekerja IRT sebanyak 11 orang (45,8%).

Pada kejadian emesis gravidarum mayoritas responden terdapat pada kejadian tidak

emesis sebanyak 16 orang (66,6%).

2. Berdasarkan kategori dukungan dengan emesis dapat diperoleh bahwa ada sebanyak 5 dari 12 orang (41,7%) ibu hamil emesis. Sedangkan diantara yang tidak emesis, ada 4

dari 12 orang (37,5%) yang dapat dukungan positif.

3. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai p=0,500 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan dengan kejadian emesis pada ibu

hamil, sedangkan hasil analisis diperoleh dari nilai OR=1,429, ibu yang mempunyai

dukungan positif mempunyai peluang 1,429 kali tidak mengalami emesis dibandingkan

(49)

B.Saran

a. Bagi institusi pendidikan Universitas sumatera utara

Untuk lebih memperbanyak referensi tentang emesis gravidarum sehingga peneliti

selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini

b. Bagi Responden selanjutnya

Untuk dapat digunakan sebagai alternative dalam menunjang keberhasilan dalam

belajar khususnya dalam mengembangkan dukungan sosial terhadap emesis

gravidarum

c. Bagi peneliti selanjutnya

Mengingat kelemahan – kelemahan pada penelitian ini diharapkan pada peneliti

selanjutnya untuk dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut dan diharapkan

kepada peneliti selanjutnya untuk menambah dukungan sosial lainnya terhadap emesis

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Evariny. (2012) Mencerdaskan Anak Sejak Dalam Kandungan, Jakarta :

Kelompok Gramedia

Dion. (2013) Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Dan Praktik, Yogyakarta : Nuha

Medika

Elsa, Vicki. W. (2012) Hubungan Paritas Ibu Hamil Trimester I Dengan Kejadian Emesis

Gravidarum Di Puskesmas Teras

Fauziah, Siti. ( 2012) Keperawatan Materitas Kehamilan, Jakarta : Media Group

Huliana. (2006), Panduan Menjalani Kehamilan Sehat, Jakarta : Puspa Sari

Harjana. (2013), Gejala Penyakit, Bogor : PT. Herbawahidatama

Llewellyn Derek. (2005), Seiap Wanita, Delaptrasa Publishing

Mandriwati. (2008), Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Jakarta : EGC

Musyida. A. (2012) Umur dan Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum

Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan (Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2001). Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan Pedoman

Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Salemba Medika

Prawihardjo. (2002), Pelayanan Kebidanan , Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Rukiyah, Ai, Yeyeh. (2009). Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan), Jakarta Timur : CV. Trans

Info Media

Rahmasari, Gartika. (2012), 9 Bulan 10 Hari Yang Istimewa dan Menakjubkan Selama

Kehamilan, Jakarta : New Agogos

Rosyiana, Hesty. (2012) Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis

Gravidarum Di BPS Mitra Ibu

(51)

Setyawan, E. (2012), Panduan Terapi Aman Selama Kehamilan, Surabaya : PT. ISFI

PENERBITAN

Susanti. (2008) Psikologi Kehamilan, Jakarta : EGC

Yusuf. (2010) Panduan Lengkap Menjalani Kehamilan Secara Alamiah, Jakarta : Pustaka

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

KUISIONER HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

DI PUSKESMAS BANDAR KHALIFAH TAHUN 2014

Biodata Responden

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Petunjuk :

• Jawablah pertanyaan dibawah pada jawaban yang anda anggap benar

• Jawablah seluruh pertanyaan dengan jujur sehingga hasil yang anda dapat

merupakan gambaran diri anda yang sebenarnya.

a. Kuesioner Hubugan Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I.

(60)

1. Mual dan muntah gejala yang wajar dan sering terjadi pada trimester I

2. Perasaan mual muntah pada saat kehamilan disebabkan karena peningkatan hormon

3. Istri yang mual muntah pada awal kehamilan adalah hal normal

4. Tanda dari emesis gravidarum berupa berat badan menurun, nafsu makan berkurang dan merasakan mual hingga muntah

5. Ibu yang mengalami mual muntah makan dengan porsi kecil tapi sering

6. Kehamilan merupakan tantangan dari kehidupan keluarga

7. Keluarga memberikan dukungan dengan memberikan dorongan dengan menguatkan ibu agar tetap mempertahankan kehamilannya

8. Dukungan sosial sangat dibutuhkan di sekeliling ibu hamil dengan memberikan dukungan yang lebih banyak berupa dukungan nyata, penghararapan, emosional, dan informasi

9. Situasi yang menyebabkan tidak memahami dengan keadaan maka timbulnya emosi pada ibu hamil

10. Pengobatan tradisional yang dapat mengurangi dengan minum jamu

11. Mual muntah sering terjadi pada ibu hamil di siang hari

12. Setiap bulan ibu mengalami peningkatan berat badan selama hamil dengan normal 1,5-4 kg

13. Ibu sangat nyaman dengan perubahan fisiologisnya.

14. Faktor terjadinya mual muntah karena alergi dan stres

(61)

15. Gejala terjadinya mual muntah tidak diketahui secara pasti dan sering terjadi pada hamil tua

16. Istri yang mengalami mual muntah dengan kondisi lemah, kulit kering, bibir pecah-pecah segera dibawa ke rumah sakit

17. Kehamilan hanya didukung oleh suami

18. Keluarga merupakan unit terbesar dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga itu sendiri

19. Makanan yang tidak dianjurkan pada ibu hamil yang mual muntah dengan makanan yang berlemak dan berminyak

20. Dukungan yang berikan pada ibu hamil hanya dalam bentuk memberikan uang

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Yuni Hijjah Remenda

Tempat, Tanggal Lahir : Padangsidempuan. 10 Juni 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : P.sidempuan, Jl. STN, SR, PD Mulia Gg

Melati 10

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1998-2004 : SD Negeri

2. Tahun 2004-2007 : MTS Darul Mursyid 3. Tahun 2007-2010 : YPKS

4. Tahun 2010-2013 :Program D-III Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan

5. Tahun 2013-2014 :Sedang Menjalani Program D-IV Bidan Pendidik

Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Gambar

Tabel 5.1.
Tabel 5.1.
Tabel 5.3.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat mengakses halaman utama user harus melakukan Sign In melalui form Sign In yang telah disediakan. Dengan user memasukkan email dan password yang digunakan

Spesifikasi penelitian ini menggunakan tipe deskriptif analitis , artinya analisis terhadap bahan-bahan hukum yang telah digunakan dalam penelitian inidi lakukan

[r]

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran aplikasi

menemukan model pembinaan sektor informal di Kota Medan berbasis orientasi kewirausahaan dan secara operasional penelitian ini bertujuan untuk 1).Mengidentifikasi

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa benih padi merah (Oryza nivara) varietas cempo merah memiliki kualitas yang sangat baik dilihat dari hasil daya

Berdasarkan hasil dari tabulasi silang tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan usia awal, frekuensi makan, dan cara pemberian MP-ASI, diketahui bahwa sebagian besar

Pembuatan tugas akhir ini menghasilkan aplikasi server yang dapat mengolah serta memanajemen data aplikasi Cari Guru Privat dan aplikasi berbasis Android yang digunakan untuk