SEJARAH KOTA SEI RAMPAH (1920-2015)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
RAHMAT AMSARI PUTRA LUBIS NIM 3123121045
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Rahmat Amsari Putra Lubis, NIM 3123121045, Sejarah Kota Sei Rampah (1920-2015), Skripsi S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah Kota Sei Rampah, mengetahui sejarah Kota Sei Rampah masa penjajahan, Perkembangan Kota Sei Rampah ketika masih dibawah Kabupaten Deli Serdang dan Perkembangan Kota Sei Rampah setelah menjadi ibukota Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi ini digunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan dikombinasikan dengan penelitian kepustakaan (Library Research). Selain itu data dapat diperoleh melalui wawancara dengan tokoh yang mengetahui sejarah Kota Sei Rampah serta dengan pengamatan langsung ke tempat penelitian. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa asal kata Sei Rampah merupakan bahasa melayu yang artinya sungai yang banyak rempah-rempahnya. Perkembangan Kota Sei Rampah masa sebelum penjajahan yaitu Kota Sei Rampah merupakan bawahan dari Kerajaan Bedagai dan wilayahnya disebut Orang Besar. Pada masa Kolonial Belanda Sei Rampah merupakan kota yang maju pesat karena letaknya di jalan lintas sumatera dan rel kereta api sehingga dijadikan sebagai tempat pendistribusian hasil perkebunan ke Pelabuhan Belawan, serta sebagai kota belanja kuli perkebunan yang tinggal di sekitar Kota Sei Rampah. Selanjutnya ketika masa Kabupaten Deli Serdang Kota Sei Rampah hanya berstatus sebagai kecamatan berada dibawah Kewedanan Bedagai. Pada masa Deli Serdang Kota Sei Rampah memang sudah nampak sebagai kota perdagangan karena pertumbuhan usaha perdagangan yang pesat, namun beberapa wilayah pedalaman Kecamatan Sei Rampah tidak merasakan dari pembangunan sehingga pada masa Deli Serdang Sei Rampah agak tertinggal dibandingkan daerah yang berdekatan dengan ibukota. Pada masa Kabupaten Serdang Bedagai Kota Sei Rampah dijadikan sebagai ibukota Kabupaten ini, karena posisinya yang di tengah Serdang Bedagai. Pembangunan Kota Sei Rampah setelah menjadi ibukota lebih pesat karena wilayahnya yang sudah diperkecil karena pemekaran Kecamatan Sei Bamban, sehingga pembangunan semakin merata.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-NYA penulis bisa menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”Sejarah Kota Sei Rampah
(1920-2015). Shalawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita mendapat syafa’at di hari akhir
kemudian.
Adapun tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dalam hal ini
penulis menyadari bahwa skripsi ini mungkin masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis sangat berterima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta
staf-stafnya.
3. Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah.
4. Ibu Lister Eva Simangunsong, S.Pd, M.A., selaku Sekretaris Jurusan
iii
5. Bapak Pristi Suhendro Lukitoyo, S.Hum, M.Si, selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah bersusah payah membimbing dan memberikan arahan dan
masukan-masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam akademik dan
penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.Si, selaku dosen penguji skripsi yang telah
memberikan saran dan masukan yang berguna dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Syahrul Nizar Saragih, M.Hum, M.A, selaku dosen penguji skripsi yang
telah memberikan saran dan masukan yang berguna dalam penyelesaian skripsi
ini.
9. Seluruh Dosen di Jurusan Pendidikan Sejarah, terima kasih atas ilmu-ilmunya
yang berguna yang telah diberikan kepada saya.
10. Terkhusus untuk Ayahanda tercinta Muhammad Amin Lubis dan Ibunda
tercinta Syarifah Hasibuan yang telah berjuang membiayai kuliah penulis
sampai selesai. Disamping itu juga memberikan doa dan dukungan baik materi
maupun moril dalam penyusunan skripsi ini.
11. Kakanda Kurnia Damayanthi Lubis, Nikmah Hayati Lubis, S.Pd, Nurlela
Khairani Lubis, S.Pd dan Sari Rizka Suriyani Lubis, S.Pd, Abangda
Jalalluddin, Abdul Hafis Nasution, Syahrizal Simbolon dan Armawi Daulay,
S.Pdi, serta keponakanku Idzan Syifa Habibi, Kautsar Yazid Maulana,
Muhammad Naufal Nugraha, Hayya Nahwa Aqillah Isqi Nasution, Rumaisya
iv
Ahmed Fayzian Arkhan Daulay yang selalu memberikan dukungan dan
semangat penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Bapak Camat Kecamatan Sei Rampah beserta staf-stafnya yang telah
memberikan waktu dan tempat untuk melakukan penelitian.
13. Bapak Kepala BAPPEDA Kabupaten Serdang Bedagai beserta staf-stafnya yang telah memberikan waktu dan tempat untuk melakukan penelitian.
14. Ibu Kepala BPS Kabupaten Serdang Bedagai beserta staf-stafnya yang telah memberikan waktu dan tempat untuk melakukan penelitian.
15. Bapak H.Thamrin Dalimunthe, Bapak H.Bahrum Abbas, Bapak H.Abdul Karim, Bapak T.Ahmad Syafi’i dan Ibu Nazariah yang banyak memberikan
informasi yang berharga kepada penulis berkaitan dengan Sejarah Kota Sei Rampah (1920-2015).
16. Bang Akib yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
17. Terkhusus kepada sahabatku Bincar Mouridc Posman Tampubolon yang telah
memberikan bantuan dan dukungan materi dan moril kepada penulis selama kuliah dan dalam penyusunan skripsi ini.
18. Teman-teman Reguler B 2012 seperti Edi, Tiwa, Dilla, Fika, Fandi, Arifin,
Aulia, Metha, Indah Permata serta teman-teman yang lain yang tidak dapat
disebutkan oleh penulis satu persatu, terima kasih untuk kebersamaannya selama perkuliahan.
19. Teman-teman PPLT 2015 SMA Negeri 1 Perbaungan seperti Dio, Cardo,
Jonas, Wahder, Rezi, Ayuni serta teman-teman PPLT yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaannya selama PPL.
v
Besar harapan penulis agar skripsi penelitian ini dapat diseminarkan
dengan baik dan lancar. Tak lupa penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, diharapkan dari Bapak/Ibu dosen dan teman-teman untuk
kesempurnaan skripsi ini selanjutnya.
Medan, Februari 2017
vi A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ... 7B. Kerangka Konseptual 1. Konsep Kota ... 12
2. Sejarah Kota ... 14
3. Perkembangan Kota ... 15
C. Kerangka Berpikir ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian ... 23B.Lokasi Penelitian ... 23
C.Sumber Data ... 24
D.Teknik Pengumpulan Data ... 24
E. Teknik Analisis Data ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Kondisi Geografis ... 262. Asal Usul Penamaan Sei Rampah ... 27
2. Desa di Kecamatan Sei Rampah ... 29
vii
B. Sejarah Kota Sei Rampah Masa Penjajahan (1920-1945)
1. Sei Rampah Sebelum Masa Penjajahan ... 35
2. Sei Rampah Pada Masa Penjajahan (1920-1945) ... 40
3. Peristiwa-Peristiwa Bersejarah di Sei Rampah Setelah Indonesia Merdeka ... 52
4. Perkembangan Ekologi di Kota Sei Rampah ... . ... 57
5. Transformasi Sosial Ekonomi di Kota Sei Rampah ... 61
6. Sistem Sosial di Kota Sei Rampah ... 63
7. Problem Sosial di Kota Sei Rampah ... 65
8. Mobilitas Sosial di Kota Sei Rampah ... 65
C.Kota Sei Rampah Ketika Masih Dibawah Kabupaten Deli Serdang (1946-2003) 1. Sei Rampah Pada Masa Kabupaten Deli Serdang ... 66
2. Keadaan Sei Rampah Pada Masa Kabupaten Deli Serdang ... 69
3. Perkembangan Ekologi di Kota Sei Rampah ... 75
4. Transformasi Sosial Ekonomi di Kota Sei Rampah ... 76
5. Sistem Sosial di Kota Sei Rampah ... 77
6. Problem Sosial di Kota Sei Rampah ... 78
7. Mobilitas Sosial di Kota Sei Rampah ... 79
D. Kota Sei Rampah Setelah Menjadi Ibukota Kabupaten Serdang Bedagai (2004-2015) 1. Terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai dan Pemilihan Kota Sei Rampah Sebagai Ibukota ... 79
2. Pemekaran Kecamatan Sei Rampah ... 83
3. Pembangunan di Kota Sei Rampah Setelah Menjadi Ibukota Kabupaten Serdang Bedagai ... 85
4. Perkembangan Ekologi di Kota Sei Rampah ... 92
5. Transformasi Sosial Ekonomi di Kota Sei Rampah ... 94
6. Sistem Sosial di Kota Sei Rampah ... 95
7. Problem Sosial di Kota Sei Rampah ... 96
8. Mobilitas Sosial di Kota Sei Rampah ... 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 98B. Saran ... 100
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Desa-Desa di Kecamatan Sei Rampah dan
Luas Wilayahnya ... 29
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencahariannya……….. . 31
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikannya………... .... 32
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Agama Yang Dianutnya……….… 34
Tabel 5. Rincian Jumlah Penduduk Kecamatan Sei Rampah Tahun 1995 dan 2002... 70
Tabel 6. Jumlah Sekolah di Kecamatan Sei Rampah Tahun 1995 dan 2002 ... 71
Tabel 7. Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Sei Rampah Tahun 1995 dan 2002... 72
Tabel 8. Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat di Kecamatan Sei Rampah Tahun 1995 dan 2002 ... 72
Tabel 9. Luas Areal Budidaya Perikanan dan Perairan di Kecamatan Sei Rampah Tahun 1995 dan 2002 ... 73
Tabel 10. Jumlah Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan tahun 1995 dan 2002 ... 74
Tabel 11. Jumlah Sekolah di Kecamatan Sei Rampah ... 85
Tabel 12. Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Sei Rampah ... 86
Tabel 13. Jumlah Jenis Usaha di Kecamatan Sei Rampah ... 88
Tabel 14. Jumlah Jenis Usaha di Kecamatan Sei Rampah ... 88
Tabel 15. Jumlah Sarana Ibadah di Kecamatan Sei Rampah ... 89
Tabel 16. Panjang Ruas Jalan Kabupaten di Kecamatan Sei Rampah ... 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sei Rampah merupakan ibukota dari Kabupaten Serdang Bedagai.
Kabupaten Serdang Bedagai itu sendiri terbentuk pada tahun 2004. Sei Rampah sejak
dulu dikenal sebagai kota yang berperan penting pada masa Kerajaan Bedagai
maupun masa Kolonial Belanda. Dimana pada masa tersebut Sei Rampah merupakan
kota perdagangan dan pemerintahan di Kerajaan Bedagai, selain daripada Kota
Bedagai yang terletak di tepi selat malaka.
Kerajaan Bedagai merupakan salah satu Kerajaan yang pernah berdiri di
Serdang Bedagai. Wilayahnya meliputi Kecamatan Tanjung Beringin, Sei Rampah,
Teluk Mengkudu dan Dolok Masihul. Wilayahnya yang subur berperan dalam
menghasilkan hasil panen seperti padi dan lada. Selain itu juga didukung oleh adanya
pantai-pantai yang landai sehingga mudah didarati oleh kapal-kapal pedagang dari
berbagai negara.
Kerajaan Bedagai berawal dari hubungan pernikahan antara Sultan Osman
dan Tengku Raja Siti dari Asahan dengan mahar negeri Bedagai. Namun
kenyataannya wilayah Bedagai tetap merupakan milik Deli. Artinya Kerajaan
Bedagai masih dibawah Kekuasaan Kesultanan Deli sedangkan Raja Bedagai
2
Di Kerajaan Bedagai terdapat sungai besar yang dinamakan Sungai Rampah.
Sekitar 6 kilometer dari ibukota Bedagai terdapat sebuah perkampungan di sepanjang
sungai yang sangat ramai. Perkampungan yang sangat ramai tersebut ada dikarenakan
kondisi geografis yang sangat mendukung, yaitu tanah yang subur dan datar serta
cukup air membuat tanaman apa saja tumbuh di daerah tersebut.
Perkampungan yang ramai itu dikenal dengan nama Sei Rampah. Sebutan Sei
Rampah menurut cerita sejarah orang-orang tua dahulu yaitu adanya tanaman
rempah-rempah yang banyak tumbuh di tepi sungai dan disitu terdapat pula
pelabuhan kecil untuk berjualan rempah-rempah dan barang lainnya. Sungai ini
dinamakan Sungai Rampah. Rempah-rempah dahulunya banyak tumbuh di
sepanjang aliran sungai ini. Oleh sebab itu kampung tersebut bernama Sei Rampah.
Kemudian berkembang menjadi bandar penjualan rempah-rempah. Banyak para
pedagang luar datang untuk membeli rempah-rempah di pelabuhan yang terletak di
tepi sungai ini. Jadi Sungai Rampah pada saat itu mempunyai peranan penting
sebagai jalur transportasi air yang mudah digunakan oleh penduduk untuk
menjualkan hasil pencaharian mereka. Sungai ini masih ada hingga sekarang tepatnya
di Jalan Mesjid (sekarang Mesjid Jamik).
Kota Sei Rampah merupakan kota yang sudah lama berdiri dan didalamya
banyak terdapat bangunan bersejarah. Namun hingga saat ini belum ada suatu
penelitian yang mengkaji tentang sejarah kota ini baik itu dari pemerintah maupun
dari sejarawan. Padahal jika ada yang melakukan kegiatan untuk meneliti sejarah kota
3
masyarakat. Bagi pemerintah hasil dari penelitian tersebut dapat digunakan sebagai
acuan untuk perancangan kota yang lebih baik tanpa harus menghancurkan bangunan
bersejarah yang ada di dalamnya. Bangunan bersejarah tersebut dapat dimanfaatkan
oleh pemerintah sebagai obyek wisata sejarah yang berpotensi menghasilkan
keuntungan bagi pemerintah karena pemerintah bisa memungut pendapatan dari
obyek wisata sejarah tersebut yang tentunya akan meningkatkan roda perekonomian
bagi masyarakat. Sedangkan bagi masyarakat hasil penelitian itu dapat menjadi bahan
ilmu pengetahuan yang kelak akan diwariskan kepada generasi selanjutnya agar tidak
lupa akan sejarah daerahnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti sangat tertarik untuk
mengadakan penelitian lebih mendalam mengenai perkembangan Kota Sei Rampah.
Untuk itu peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul ”Sejarah Kota Sei
Rampah (1920-2015)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat mengidentifikasi
berbagai masalah sebagai berikut:
1. Faktor yang mempengaruhi perkembangan Kota Sei Rampah.
2. Peranan sungai terhadap perkembangan Kota Sei Rampah
3. Perkembangan Kota Sei Rampah masa Penjajahan (1920-1945).
4. Perkembangan Kota Sei Rampah ketika masih di bawah Kabupaten Deli
4
5. Perkembangan Kota Sei Rampah sesudah menjadi ibukota Kabupaten
Serdang Bedagai (2004-2015).
C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan tepat sasaran, maka diperlukan pembatasan
masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Perkembangan Kota Sei Rampah masa Penjajahan (1920-1945).
2. Perkembangan Kota Sei Rampah ketika masih di bawah Kabupaten Deli
Serdang (1946-2003).
3. Perkembangan Kota Sei Rampah sesudah menjadi ibukota Kabupaten
Serdang Bedagai (2004-2015).
D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perkembangan Kota Sei Rampah pada masa Penjajahan
(1920-1945) ?
2. Bagaimana perkembangan Kota Sei Rampah ketika masih di bawah
Kabupaten Deli Serdang (1946-2003)?
3. Bagaimana perkembangan Kota Sei Rampah sesudah menjadi ibukota
5
E. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perkembangan Kota Sei Rampah masa Penjajahan
(1920-1945).
2. Untuk mengetahui perkembangan Kota Sei Rampah ketika masih di
bawah Kabupaten Deli Serdang (1946-2003).
3. Untuk mengetahui perkembangan Kota Sei Rampah sesudah menjadi
ibukota Kabupaten Serdang Bedagai (2004-2015).
F. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai asal mula penamaan Sei
Rampah.
2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai sejarah Kota Sei Rampah
masa Penjajahan.
3. Memberikan informasi kepada pembaca perkembangan Kota Sei Rampah
ketika masih dibawah Kabupaten Deli Serdang.
4. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai perkembangan Kota Sei
Rampah setelah menjadi ibukota Kabupaten Serdang Bedagai
5. Memberikan wawasan kepada peneliti tentang penulisan sebuah karya tulis
6
6. Menjadi rujukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut tentang Kota Sei Rampah.
7. Menambah koleksi pustaka baik untuk Perpustakaan Daerah Serdang Bedagai
98
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sei Rampah berasal dari kata sei yang artinya sungai dan rampah yang artinya
rempah. Jadi Sei rampah artinya sungai yang banyak memiliki rempah-rempah.
2. Pemukiman awal Sei Rampah berdiri di Simpang Bedagai, Jalan Masjid Jamik,
dekat stasiun kereta api dan kiri Jalan Jenderal Sudirman. Pemukiman tersebut
dihuni oleh beragam suku dan etnis. Suku yang mendiami Kota Sei Rampah
adalah suku melayu, batak toba, mandailing, jawa, cina dan etnis tamil.
3. Sei Rampah merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Bedagai. Wilayah Sei
Rampah disebut wilayah Orang Besar. Wilayah Orang Besar dipimpin oleh
Datuk. Datuk yang memimpin Sei Rampah mendapat gelar Setia Raja. Wilayah
Orang Besar Sei Rampah yang terdiri dari kampung dipimpin oleh Penghulu
yang diangkat oleh Datuk.
4. Sei Rampah pada masa Kolonial Belanda termasuk kedalam afdeeling Deli en
Serdang. Termasuk kedalam onderafdeeling Padang Bedagai yang berkedudukan
di Tebing Tinggi. Sejak dibukanya perkebunan di Sumatera Timur, Sei Rampah
berkembang pesat karena kota ini merupakan kota belanja bagi karyawan
99
merupakan kota pendistribusian hasil-hasil perkebunan dengan menggunakan
kereta api menuju Pelabuhan Belawan
5. Pada masa Pendudukan Jepang, Sei Rampah tidak begitu penting. Kota Sei
Rampah pada masa Pendudukan Jepang hanya sebagai latihan militer,
mengambil kebutuhan logistik dari penduduk, perekrutan penduduk untuk
menjadi tenaga kerja dan perekrutan pemuda untuk menjadi tentara.
6. Pada masa Kabupaten Deli Serdang, Sei Rampah termasuk kedalam Kewedanan
Bedagai. Pada masa ini kondisi sarana dan prasarana bisa dibilang memadai
seperti sarana pendidikan dan kesehatan. Sei Rampah sudah menunjukan ciri
suatu kota dengan indikator pertumbuhan perdagangan yang pesat baik
perdagangan besar maupun perdagangan eceran. Namun jika dibandingkan
dengan daerah yang lebih dekat dengan ibukota, Sei Rampah bisa dibilang masih
tertinggal kemajuan pembangunannya.
7. Kabupaten Serdang Bedagai terbentuk pada 7 Januari 2004 sebagai hasil
pemekaran dari Deli Serdang. Ibukotanya di Sei Rampah. Pemilihan Sei Rampah
sebagai ibukota karena wilayahnya terletak di tengah Serdang Bedagai. Beberapa
pembangunan di Sei Rampah cukup memadai karena perhatian khusus
pemerintah terhadap Sei Rampah karena posisinya sebagai ibukota Kabupaten
100
B. Saran
1. Diharapkan kepada Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai agar lebih menata ulang kota, karena kondisi sekarang yang kurang
mendukung dan agar lebih layak disebut sebagai ibukota Serdang Bedagai.
2. Kepada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai agar lebih memperhatikan
bangunan bersejarah yang ada dengan melakukan pemugaran atau
menjadikannya sebagai wisata sejarah, karena ini menjadi aset berharga yang
akan menjadi pengetahuan umum akan sejarah kota ini dan pemasukan
pendapatan daerah dari wisata sejarah ini.
3. Diharapkan agar hasil penelitian ini disebarluaskan agar semua masyarakat
semakin tahu akan sejarah kota ini dan agar ada peneliti lain yang memanfaatkan
101
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bandarrahmat. 1981. Sejarah Datuk Rahmat Syahbandar Putera Raja Negeri Deli Anak Cucu dan Keturunannya. Medan: Kesultanan Deli.
Basundoro, Purnawan. 2013. Merebut Ruang Kota: Aksi Rakyat Miskin Kota Surabaya 1900-1960an. Tangerang Selatan: Marjin Kiri.
Basundoro, Purnawan. 2012. Pengantar Sejarah Kota. Yogyakarta: Ombak. Bintarto. 1977. Geografi Sosial. Yogyakarta: U.P.Spring.
BPS. 1995. Deli Serdang dalam Angka Tahun 1995. Lubuk Pakam : BPS Kabupaten Deli Serdang.
BPS. 2002. Deli Serdang dalam Angka Tahun 2002. Lubuk Pakam : BPS Kabupaten Deli Serdang.
Kartodirdjo, Sartono. 1977. Masyarakat Kuno & Kelompok-Kelompok Sosial. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana. Mirsa, Rinaldi. 2012. Elemen Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. 1986. Konsep Sejarah Deli Serdang. Lubuk Pakam: Kantor Bupati Kabupaten Deli Serdang.
Pemerintah Kecamatan Sei Rampah. 2016. Profil Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai. Sei Rampah : Kantor Camat Sei Rampah.
Reid, Anthony. 2011. Menuju Sejarah Sumatera Antara Indonesia dan Dunia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2013. Dampak Otonomi Daerah di Indonesia Merangkai Sejarah Politik dan Pemerintahan Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Soekirman. 2014. Serdang Bedagai Kampung Kami. Yogyakarta: Bangun Bangsa.
102
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarno, Edi. 2006. Mundurnya Kota Pelabuhan Tradisional di Sumatera Timur Pada Periode Kolonial. Buletin Historisme. Agustus 2006.
Surahman. 2012. Situs Sejarah Peninggalan Kerajaan Bedagai Sumatera Utara. Skripsi. Medan: Unimed.
Susiana. 2013. Identifikasi Bangunan-Bangunan Bersejarah di Kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi. Medan: Unimed.
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiryomartono, A.Bagoes.P. 1995. Seni Bangunan dan Seni Binakota di Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Internet
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Sejarah Pemerintahan. (Online).