UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK AKROSTIK PADA PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 174542 SIGALAPANG KECAMATAN PAKKAT
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN T.P. 2015/2016
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah Dasar dan Sekolah Dasar
OLEH:
RAYATI SILVIA SIMBOLON NIM. 114522414050
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
RAYATI SILVIA SIMBOLON, NIM. 114522414050 Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 174542 Sigalapang Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan T.P. 2015/2016.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan menulis puisi siswa. Beragam masalah yang dihadapi siswa dalam kegiatan menulis. Siswa kurang memiliki kemauan yang keras dalam menulis puisi. Siswa belum mampu dalam membuat puisi dengan baik. Bentuk pelajaran yang berlangsung mengutamakan model bermain peran.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah kemampuan menulis puisi dapat ditingkatkan dengan menggunakan model bermain peran dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 174542 Sigalapang Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan TA. 2015/2016.
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 174542 Sigalapang Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan yang berjumlah 20 orang siswa. Objek kemampuan menulis puisi, sedangkan tindakan pembelajaran menggunakan model bermain peran sebagai upaya guru untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi. Penelitian ini terdiri dari II siklus, yaitu: siklus I dan siklus I. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti melakukan observasi untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian diakhiri siklus I dan siklus II secara bersamaan peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai prestasi dari 20 orang siswa diperoleh tingkat ketuntasan klasikal 4 orang siswa denga persentase 20% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 16 orang siswa dengan persentase 80% mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 44. Pada siklus I terdapat sebanyak 10 orang siswa dengan persentase 50% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 10 orang siswa dengan persentase 50% belum tuntas dengan nilai rata-rata 52,75. Pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 17 orang siswa dengan persentase 85% yang mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 3 orang siswa dengan persentase 15% yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 65.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa model bermain peran dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi di kelas V SD Negeri 174542 Sigalapang Kecamtan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan. Oleh karena itu, guru sebaiknya menerapkan model bermain peran sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas karunia-Nya, yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan syarat untuk dapat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, dengan judul: “Upaya Meningkatkan
Kemampuan Menulis Puisi Melalui Tehnik Akrostik Pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 174542 Sigalapang Kecamatan Pakkat
Kabupaten Humbang Hasundutan T.P 2015 / 2016”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak kendala dan
rintangan yang dihadapi oleh penulis, namun berkat bantuan dari berbagai pihak
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Ramsul Nababan, SH.,
MH, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan,
arahan, masukan, dan motivasi yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
membantupenyelesaianstudipada Program Sarjana (S1) Kependidikanbagi Guru
dalamJabatan (PSKGJ) UniversitasNegeri Medan, yaitu :
1. Bapak Prof. Dr. SyawalGultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Ketua Program Sarjana
(S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri
Medan.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si selaku Sekretaris Program
Sarjana (S-1) Kependidikanbagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ)
Universitas Negeri Medan.
6. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Humbang
Hasundutan yang memberikan dukungan untuk dapat terlaksana Program
Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ)
Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Ramsul Nababan, SH., MH sebagai Koordinator Program Sarjana
(S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas
Negeri Medan untuk Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan.
8. Bapak Muhammad Rizal, SE.,M.Si, Bapak Said Iskandar Al Idrus, S.Si.,
M.Sidan Drs. ParulianPurba, M.Pd selaku dosen penguji.
9. Bapak/Ibu dosen yang mengajar pada Program Sarjana (S-1)
Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri
Medan di Kabupaten Humbang Hasundutan.
10. Rekan-rekan mahasiswa PSKGJ Unimed yang bersama-sama dalam suka
11. Seluruh civitas akademik Unimed yang telah memberikan pengetahuan
dan jasanya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
12. Bapak Lambertus Simamora, S.Pd, sebagai Kepala Sekolah SD Negeri
174542 Sigalapang dan seluruh rekan–rekan Bapak/ Ibu Guru dan
Pegawai yang memberkan dukungan dalam penyelesaian perkuliahan
hingga penyelesaian skripsi.
13. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada ayah
tercinta Edward Simbolon dan Bunda tersayang Mariana Sagalayang
telah melahirkan dan membesarkan saya serta memberi dukungan moral
dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
14. Teristimewa kepada keluarga saya yang sangat saya cintai Frensco. P.
Simbolon/ Mestika. D. Purba, AM.Keb, Natannail Simbolon/ Megawarni
Purba, AMd, Sahat. MT. Sinaga/ Anita. F. Simbolon, S.Pd serta
keponakkan saya tersayang Karent. C. Simbolon, Fremz Simbolon,
William. FG. Simbolon, Lethycya. KE. Sinaga, Putri Sinagayang
membuatsayaselalusemangatdalammeyelesaikanskripsiini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kelemahan dan
kekurangan oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Akhir kata semoga skripsi ini dapat member kontribusi dalam upaya
perbaikan kualitas pembelajaran.
Doloksanggul, Juni 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN………. 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA……….. 7
A. Kajian Teoritis ... 7
B. Kerangka Konseptual ... 20
C. Hipotesis Tindakan ... 22
BAB III METODE PENELITIAN………. 23
A. Lokasi Waktu Penelitian ... 23
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 23
D. Defenisi Operasional ... 24
E. Desain dan Prosedur Penelitian ... 24
F. Alat Pengumpulan Data ... 29
G. Teknik Analisis Data ... 30
H. Indikator Kinerja ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………….. 32
A. Deskripsi Hasil Belajar ... 32
B. Temuan Penelitian ... 41
C. Diskusi Hasil Penelitian ... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 44
A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA……… 46
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1. Hasil Perolehan Nilai Pada saat Tes Awal ... 32
2. Tabel 2. Hasil Perolehan Nilai Pada saat Tes Awal Siklus I ... 34
3. Tabel 3. Hasil Observasi Pengajaran Siklus I ... 36
4. Tabel 4. Hasil Perolehan Nilai Pada saat Siklus II ... 38
5. Tabel 5. Hasil Observasi Pengajaran II ... 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Perbaikan dengan Dua Siklus ... 28
Gambar 2. Pre Test ... 33
Gambar 3. Siklus I ... 36
Gambar 4. Siklus II ... 39
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 RPP Siklus I
2. Lampiran 2 RPP Siklus II
3. Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I
4. Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II
5. Lampiran 5 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
6. Lampiran 6 Lembar ObservasiAktifitas Siswa Siklus II
7. Lampiran 7 Test Siklus I
8. Lampiran 8 Kunci Jawaban
9. Lampiran 9 Test Siklus II
10. Lampiran 10 Kunci Jawaban
11. Lampiran 11 Data Nama-Nama Siswa Kelas V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya belajar bahasa Indonesia adalah belajar berkomunikasi.
Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa, diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Menulis merupakan
suatu proses. Oleh karena itu, menulis harus mengalami tahap prakarsa, tahap
pelanjutan, tahap revisi, dan tahap pengakhiran. Dalam tahap prakarsa, sebelum
penulis menulis, harus mencari ide yang akan dituangkan, kemudian dilanjutkan
dengan tahap pelanjutan, yaitu penulis mulai mengembangkan idenya. Setelah
selesai mengembangkan, ide harus direvisi karena sebagai seorang manusia tidak
lepas akan kesalahan. Setelah tulisan itu direvisi, maka ada tahap pengakhiran,
atau tahap penyelesaian yaitu tahap selesai yang siap untuk dipublikasikan.
Apabila tahap-tahap tersebut dilaksanakan secara sistematik, maka hasil menulis
seseorang akan lebih baik.
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan tersebut tidak hanya dibutuhkan
kompetensi guru yang memadai, tetapi juga harus didukung dengan metode
pengajaran yang sesuai. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut seorang guru
dituntut untuk mampu menggunakan metode pengajaran yang praktis dan mudah
untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas maupun di luar kelas.
2
pengajaran sastra ialah pengajaran yang disajikan kepada siswa harus sesuai
dengan kemampuan siswanya pada suatu tahapan pengajaran tertentu. Belajar
merupakan kegiatan untuk mencapai suatu proses, dari keadaan tidak tahu
menjadi tahu, dari yang sederhana sampai yang rumit. Dalam proses belajar
memang perlu ada pentahapan. Sesuai dengan tingkat kemampuan para siswa,
karya sastra yang akan disajikan hendaknya juga diklasifikasikan berdasarkan
tingkat kesukaran dan kriteria-kriteria tertentu lainnya. Tanpa adanya kesesuaian
antara siswa dengan metode yang diajarkan, pelajaran yang akan disampaikan
akan tidak optimal, bahkan gagal. Dalam hal ini juga berlaku dalam pengajaran
sastra berbentuk prosa, puisi maupun puisi. Salah satu kelebihan puisi sebagai
bahan pengajaran sastra adalah cukup mudahnya karya tersebut diminati siswa
sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing secara perorangan.
Namun tingkat kemampuan tiap-tiap individu tidaklah sama. Ini dapat
menimbulkan masalah di kelas. Di satu pihak guru harus berusaha meningkatkan
kemampuan menulis para siswanya yang terhambat atau mengalami kendala. Oleh
karena itu, untuk menyajikan pengajaran puisi, unsur-unsur tujuan pokok yang
perlu dicapai dalam pengajaran puisi adalah meliputi peningkatan kemampuan
menulis dan kreatifitas. Selama ini kelas-kelas dalam pendidikan di sekolah
kurang produktif karena adanya pandangan mengenai pengetahuan sebagai
seperangkat fakta yang harus dihafal. Sehari-hari kelas diisi dengan ceramah dan
guru sebagai sumber utama pengetahuan, sementara siswa dipaksa untuk
menerima dan menghafal fakta-fakta yang diberikan oleh guru. Untuk itu,
3
program itulah guru dapat melihat apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Dalam pembelajaran puisi dengan Tenik akrostik dituntut untuk
bagaimana menghidupkan kelas dengan mengembangkan pemikiran anak,
sehingga proses belajar akan lebih bermakna karena anak bekerja sendiri untuk
menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan
barunya. Puisi adalah karangan atau tulisan yang indah yang mempunyai makna
tertentu dan mempunyai nilai estetis. Karangan atau tulisan yang indah itu dapat
berasal dari pengalaman penyair ataupun dari penggambaran sesuatu.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti berasumsi bahwa dengan metode
pengamatan teknik akrotis siswa diajak mengekspresikan dengan menggunakan
kata-kata, maka siswa akan menjadi lebih mudah melakukannya.Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka peneliti mengangkat permasalahan dengan tema metode
pengajaran dengan menggunakan karya sastra berbentuk puisi sebagai salah satu
bahan atau karya sastra pendukung yang sangat penting dalam penelitian ini.
Adapun proposal penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 174542 Sigalapang”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraaian sebagaimana tersebut diatas, dapat disimpulkan beberpa
masalah yang menjadi penyebab ketidak berhasilan pelaksanaan proses
4
1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
2. Kurangnya perhatin siswa saat pembelajaran berlangsung sehingga tidak
terjadi dialog yang efektif, aktif, dan kretif pada saat pembelajaran
berlangsung.
3. Motivasi siswa rendah pada saat pembelajaran
4. Ketidaktepatan penggunaan metode dan model pembelajaran yang
digunakan oleh guru.
5. Guru belum mampu mengolah kelas dengan sebaik-baiknya sehingga
proses pembelajaran kurang menarik
6. Ketidaktepatan penggunaan metode dan model pembelajaran yang
digunakan dengan karakteristik siswa secara keseluruhan
C. Batasan Masalah
Agar ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas,
maka peneliti hanya membatasi tentang peningkatan kemampuan menulis puisi
dengan teknik akrostik pada bidang studi bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD
Negeri 174542 Sigalapang.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan
kemampuan menulis puisi dengan teknik akrostik bidang studi bahasa Indonesia
5
E. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 174542
Sigalapang.
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:
1) Meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran menulis puisi
melalui teknik akrostik dengan media lagu pada siswa kelas V SD Negeri
174542 Sigalapang.
2) Meningkatkan aktivitas siswa dalam keterampilan menulis puisi melalui
teknik akrostik dengan media lagu pada siswa kelas V SD Negeri 174542
Sigalapang.
3) Meningkatkan keterampilan dalam menulis puisi melalui teknik akrostik
dengan media lagu pada siswa kelas V SD Negeri 174542 Sigalapang.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoretis bermanfaat memberikan sumbangan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat menjadi landasan dalam
melaksanakan pembelajaran supaya kualitas pembelajaran bahasa
Indonesia dapat meningkat. Manfaat lain bagi peneliti untuk mendapatkan
pengalaman langsung dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dapat
menjadi referensi untuk penelitian lain, serta meningkatkan mutu
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Dapat memberikan motivasi dalam belajar menulis puisi dan
memberikan pengalaman belajar yang sesungguhnya melalui teknik
akrostik dengan media lagu siswa akan belajar lebih aktif, kreatif dan
menyenangkan.
b. Bagi Guru
Menambah pegetahuan dan wawasan mengenal perkembangan
kemampuan bersastra siswa melalui menulis akrostik, memberikan
masukan bagi para guru dalam melaksanakan pembelajaran serta
dapat membantu guru dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang
dihadapi siswa.
c. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan referensi untuk penelitian di sekolah dasar, selain itu
hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran dan pengalaman dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata 44 dan
jumlah persentase ketuntasan klasikal hanya menccapai 20%.
2. Pada tindakan siklus I dengan penerapan metode bermain peran diperoleh
nilai rata-rata kelas 52,75 dan ketuntasan klasikal mencapai 50%.
3. Pada tindakan siklus II dengan penerapan metode bermain peran diperoleh
semakin meningkat yaitu 65 jumlah persentase ketuntasan klasikal mencapai
85%.
4. Dengan penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pokok bahasan menulis puisi di kelas V SD Negeri 174542
Sigalapang Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun
Ajaran 2015/2016.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh,
maka peneliti memberi saran sebagai berikut:
1. Kepada guru dihimbau pada pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya
45
2. Kepada Kepala Sekolah hendaknya menghimbau memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengikuti lokakarya tentang keterampilan menggunakan
strategi pembelajaran sehingga proses pembelajaran berkembang.
3. Kepada siswa diharapkan pola interaksi dan keberanian yang baik dalam
menerapkan metode bermain peran.
4. Pada penelitian selanjutnya yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama
sebaiknya dilaksanakan dengan memperbaiki tahapan-tahapan metode ini
atau mengkombinasikan dengan metode pembelajaran lain sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Tri. Catharina. dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
Aqib, Zaenal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, SD, SLB, TK. Bandung: CV. Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi,dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Karya Aksara.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
BSNP. 2006. Peraturan Mendiknas Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan 2006. Jakarta: Depdiknas.
Chaniago, Amran YS. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Hakim, Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.