• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CETAK TERHADAP PEMILIHAN KOSMETIK PADA GURU – GURU SMK NEGERI I BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CETAK TERHADAP PEMILIHAN KOSMETIK PADA GURU – GURU SMK NEGERI I BERASTAGI."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CETAK TERHADAP

PEMILIHAN KOSMETIK PADA GURU – GURU SMK NEGERI I

BERASTAGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Tata Rias

Oleh :

BERTA ERISKA SIMBOLON

509144005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Berta Eriska Simbolon, NIM: 509144005. Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Pemilihan Kosmetik Pada Guru – Guru SMK Negeri 1 Berastagi. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui penggunaan media cetak bagi guru; (2) untuk mengetahui pemilihan kosmetik apa bagi guru – guru;(3) untuk mengetahui pengaruh penggunaan media cetak terhadap pemilihan kosmetik pada guru – guru SMK Negeri 1 Berastagi. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2015/2016. Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Berastagi, JL. SMIK No 1 Berastagi.

Populasi dalam penelitian ini adalah guru – guru SMK Negeri 1 Berastagi yang memakai kosmetik tata rias wajah sebanyak 45 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sample yaitu teknik penentuan sampel dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, sehingga jumlah sampel penelitian adalah 30 orang Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket. Angket digunakan untuk mengumpul data penggunaan media cetak (X) dan pemilihan kosmetik (Y).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penggunaan media cetak pada guru –guru SMK Negeri 1 Berastagi cenderung cukup, sedangkan tingkat kecenderungan pemilihan kosmetik pada guru –guru SMK Negeri 1 Berastagi cenderung kurang. Uji normalitas data menggunakan rumus chi – kuadrat pada taraf signifikan 5% dengan dk=5, diperoleh variabel penggunaan media cetak berdistribusi normal, karena χ2hitung < χ2tabel (4,75 < 11,070) dan

variabel pemilihan kosmetik berdistribusi normal, karena χ2hitung < χ2tabel (10,87 < 11,1).

Sedangkan uji linieritas dan uji keberartian persamaan regresi, Y = 110,96 + 135,87X mempunyai hubungan yang linier pada taraf signifikan 5% karena untuk uji linier Fhitung <

Ftabel (0,217 < 2,39) dan koefisien arah regresi Y atas X adalah berarti karena Fhitung > Ftabel

(8,81 > 4,20 ). Hasil analisis korelasi diperoleh rxy sebesar 0,987 sedangkan nilai rtabel pada

taraf signifikan 5% dengan N= 30 sebesar 0,361. Dengan demikian rxy > rtabel (0,987 > 0,361).

Dengan mengkonsultasikan harga ttabel terhadap thitung terlihat bahwa harga thitung > ttabel (32,47

> 1,701). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Penggunaan Media Cetak Terhadap Pemilihan Kosmetik Pada Guru – Guru SMK Negeri 1 Berastagi.

(6)

ii   

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat, dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Pemilihan Kosmetik Pada

Guru – Guru SMK Negeri 1 Berastagi”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih serta

penghargaan yang sebesar – besarnya, teristimewa kepada orang tua saya ayah M

Simbolon dan ibu P Siagian yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan

kepada penulis dengan segala cinta dan kasih sayangnya dan kepada pihak yang

telah memberikan bantuan dan bimbingan serta fasilitas sehingga skripsi ini dapat

disusun, oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan

kepada:

1. Ibu Dra.Nurhayati Tanjung, M.Pd dan Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas M.Si

selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak meluangkan waktu

memberikan bimbingan, arahan, dukungan, semangat dan motivasi sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si. selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik

(7)

iii   

5. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias

Universitas Negeri Medan

6. Ibu Dra. Rosita Carolina, M.Pd selaku dosen pembimbing Akademik dan

sekaligus Dosen Penguji Skripsi.

7. Ibu Dra. Rohana Aritonang M.Pd dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan dan arahan selama penyelesaian skripsi penulis.

8. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Berastagi, yang telah memberikan kesempatan

untuk mengadakan penelitian sehingga dapat berjalan dengan baik serta para

guru - guru yang ikut memberikan masukan dalam penyusunan skripsi.

9. Kepada Kakak Ernawati Simbolon, Abang Arles Tua Simbolon SE dan Adikku

Arnold Aripal Simbolon, dan kepada yang tersayang Soki Hendri Tarihoran

yang senantiasa ikut serta dalam memberikan motivasi, semangat dan

dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

10. Dan kepada teman – teman terhebat dan terbaik Susi Susanti, Theodora,

Sitiarma, juga teman seperjuangan mba Lisa, Desy, Arini, mba Mila, Dian,

Apriani, Friska yang selalu memberikan dukungan

Akhirnya terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Medan, Agustus 2016

Penulis

Berta Eriska Simbolon

(8)

iv

1.3 Karakteristik Media Cetak ... 16

1.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Cetak ... 18

2. Hakekat Pemilihan Kosmetik ... 18

2.1 Kulit ... 21

2.2 Tujuan Penggunaan Kosmetik ... 25

(9)

v

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 49

1. Instrumen Penelitian ... 49

BAB IV HASIL PENELIYIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Deskripsi Data ... 58

1. Data Penelitian Penggunaan Mesia Cetak ... 58

2. Data Penelitian Pemilihan Kosmetik ... 59

B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 61

C. Uji Persyaratan Analisis ... 63

1. Uji Normalitas ... 63

2. Uji Linieritas ... 64

3. Pengujian Hipotesis ... 65

(10)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Susu Pembersih ... 27

2. Pelembab ... 28

3. Alas Bedak ... 30

4. Concealer ... 31

5. Bedak ... 32

6. Pemulas Pipi ... 34

7. Maskara ... 35

8. Pensil Mata ... 36

9. Eyeshadow ... 37

10.Eyeliner ... 38

11.Lipstik ... 41

12.Histogram Skor Variabel Penggunaan Media Cetak ... 59

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Tekstur Alas Bedak ... 29

2. Tekstur Pewarna Bibir Atau Lipstik ... 41

3. Kisi – Kisi Instrument Penelitian Penggunaan Media Cetak ... 50

4. Kisi – Kisi Instrument Penelitian Pemilihan Kosmetik ... 50

5. Distribusi Frekuensi Penggunaan Media Cetak (X) ... 58

6. Distribusi Frekuensi Pemilihan Kosmetik (Y) ... 60

7. Tingkat Kecenderungan Variabel Penggunaan Media Cetak ... 61

8. Tingkat Kecenderungan Variabel Pemilihan Kosmetik ... 62

9. Ringkasan Hasil Uji Normalitas... 63

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Angket Penggunaan Media Cetak ... 71

2. Tabulasi Uji Coba Validitas Penggunaan Media Cetak ... 74

3. Perhitungan Uji Validitass Instrumen Angket Penggunaan Media Cetak ... 75

4. Perhitungan Realibilitas Angket Penggunaan Media Cetak ... 77

5. Angket Pemilihan Kosmetik ... 78

6. Tabulasi Uji Coba Validitas Pemilihan Kosmetik ... 81

7. Perhitungan Uji Validitass Instrumen Angket Pemilihan Kosmetik... 82

8. Perhitungan Realibilitas Angket Pemilihan Kosmetik ... 84

9. Tabulasi Data Penelitian Penggunaan Media Cetak ... 85

10.Tabulasi Data Penelitian Pemilihan Kosmetik ... 86

11.Data Hasil Penelitian Masing – Masing Penelitian ... 87

12.Deskripsi Data Perhitungan Rata–Rata dan Standard Data Distribusi Dari Data Perhitungan ... 88

13.Identifikasi Tingkat Kecenderungan Data Variabel ... 93

14.Uji Normalitas Sebaran Data Masing masing Variabel Penelitian ... 96

15.Perhitungan Uji Linieritas Variabel Angket Penggunaan Media Cetak (X) Dengan Variabel Pemilihan Kosmetik ... 98

16.Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ...105

(14)

Perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat saat ini menjadikan

masyarakat mudah untuk mendapatkan informasi yang ingin di ketahui dengan

berbagai media yang ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

belakang ini, media ditempatkan sebagai salah satu faktor dengan pengaruh

terbesar dalam pembentukan pencitraan (AnneAhira, 2013).

Media cetak merupakan suatu sumber informasi dalam kehidupan modren.

Majalah sebagai salah satu jenis media yang membawa pesan-pesan persuasif.

Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini penyebaran majalah tidak hanya tertuju

kepada masyarakat lokal saja akan tetapi juga di masing-masing negara, bahkan

di seluruh dunia (Ronald, 1994).

Majalah sebagai salah satu media cetak yang telah berkembang dengan

pesat, hal ini bisa dilihat dari munculnya majalah yang tidak hanya bersifat

umum, namun juga khusus. Majalah adalah sebuah penerbitan berkala (buku

harian) yang terbit secara teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan

atau sari berita, melainkan berupa artikel, atau bersifat pembahasan yang

menyeluruh dan mendalam. Majalah digolongkan berdasarkan pangsa pasarnya

yaitu jenis kelamin, usia, hobi, minat, dan sebagainya. Majalah juga digolongkan

berdasarkan sifat atau misinya yaitu majalah berita, majalah hiburan, majalah

berbahasa daerah dan majalah agama (Ronald, 1994).

(15)

 

 

 

Media cetak dalam bentuk majalah telah lama dikenal masyarakat. Media

cetak dalam hal ini, majalah merupakan sarana komunikasi yang dapat

dimanfaatkan untuk memberikan informasi selengkap dan semenarik mungkin.

Informasi - informasi yang terdapat pada majalah dikemas sedemikian rupa

dalam aneka bentuk publikasi sepertu liputan berita, liputan khusus, features,

iklan, dan lain-lainnya sehingga menjadi menarik (Christin, 2009).

Perkembangan dunia yang semakin modern, kecantikan menjadi kualitas

yang diperdagangkan, sehingga perempuan seolah tidak punya pilihan untuk

mendefenisikan kecantikannya. Mulai dari produk perawatan rambut,

mencerahkan kulit wajah, produk menambah tinggi badan, pelangsing. Produk –

produk kecantikan tersebut berusaha bersaing dengan produk sejenisnya dengan

berbagai macam cara agar produknya senantiasa digunakan oleh konsumen

(Jonson, 2013).

Seorang guru dituntut memiliki kompetensi dalam pembelajaran, baik itu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan

kompetensi professional ( UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen).

Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam

definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru

dapat juga dianggap seorang guru.

Menurut Rusman (2011), Guru merupakan jabatan atau profesi yang

memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Kepribadian guru adalah tampilan

dari pribadi individualistic seorang guru, dengan kata lain kepribadian guru ini

(16)

 

 

 

tersebut. Penampilan luar (fisik) seorang guru bisa dijadikan sebagai acuan siswa

dalam menilai kepribadian gurunya, meskipun terkadang penampilan fisik dari

luar tidak selalu menggambar kepribadian guru tersebut. Siswa akan lebih merasa

tertarik dengan pelajaran yang dibawakan gurunya, apabila gurunya memiliki

penampilan yang menarik dan didukung dengan kepribadian yang baik. Namun

sebaliknya, siswa tidak akan merasa tertarik dengan pelajaran yang dibawakan

gurunya, apabila gurunya memiliki penampilan yang kurang menarik.

Pada umumnya guru – guru ingin tampil lebih cantik khususnya guru –

guru di SMK Negeri 1 Berastagi. Dimana guru – guru sudah terlihat memakai

kosmetik tata rias wajah sehari – hari. Namun kebanyakan guru – guru di SMK

Negeri 1 Berastagi memakai kosmetik yang tidak sesuai dengan warna kulit.

Kebanyakan guru – guru memilih warna bedak yang mereka anggap cantik dan

tidak disesuaikan dengan warna serta jenis kulit sehingga tampak perbedaan

warna kulit asli dengan warna bedak yang dipakai mereka. Guru – guru di SMK

Negeri 1 Berastagi juga memilih kosmetik dengan melihat iklan – iklan yang ada

ditelevisi tanpa melihat kegunaan serta fungsi dari kosmetik tersebut tanpa

memperhatikan jenis kulit. Dan guru – guru di SMK Negeri 1 Berastagi kurang

pengetahuan tentang kosmetik yang sesuai dengan jenis dan warna kulit serta

cara pemakaian yang benar.

Berdasarkan pengalaman dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL)

peneliti melihat bahwa guru- guru di SMK Negeri 1 Berastagi memakai kosmetik

yang kurang sesuai dengan penampilan guru-guru yang ada di SMK Negeri 1

(17)

 

 

 

busana yang digunakan guru. Banyak guru berupaya untuk mencapai kecantikan

yang diidam - idamkan. Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara

penelitin pada tanggal 14 februari 2014, ibu Rosmiati Br. Ginting S.Pd selaku

wakil kepala sekolah bagian edukasi mengatakan bahwa guru-guru di SMK

Negeri 1 Berastagi sebanyak 85 orang dan 45 diantaranya memilih kosmetik

yang berasal dari katalog - katalog. Karena didalam media cetak yang berupa

katalog hanya menyampaikan jenis kosmetik serta harga jual kosmetik.

Pemilihan kosmetik yang berasal dari katalog - katalog tidak sepenuhnya sesuai

dengan kebutuhan tata rias wajah.

Berdasarkan observasi peneliti diatas maka sekolah ini memiliki guru-guru

yang memakai kosmetik yang berasal dari media cetak. Dari hasil pengamatan

dan hasil wawancara saya dengan salah satu guru, saya mendapat informasi

bahwa media cetak merupakan salah satu media yang mempermudah guru - guru

melihat dan memilih kosmetik yang diminati.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap

(18)

 

 

 

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masih rendahnya pengaruh media cetak terhadap pemilihan kosmetik bagi

guru – guru

2. Masih banyak guru – guru yang kurang pengetahuan tentang pemilhan

kosmetik

3. Kurangnya pengetahuan guru – guru tentang kosmetik tata rias wajah

4. Kurangnya pengetahuan guru – guru tentang pemilihan kosmetik terhadap

warna dan jenis kulit

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas, maka perlu batasan masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang dibahas, maka

peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Media cetak yang digunakan adalah majalah tata rias wajah

2. Pemilihan kosmetik yang diteliti adalah kosmetik tata rias wajah sehari –

hari pada guru – guru SMK Negeri 1 Berastagi

3. Pengaruh media cetak terhadap pemilihan kosmetik pada guru – guru SMK

(19)

 

 

 

D. Rumusan masalah

Sesuai dengan batasan masalah yang dikemukakan maka yang menjadi

rumusan masalah dengan penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penggunaan media cetak pada guru – guru SMK Negeri 1

Berastagi?

2. Bagaimana pemilihan kosmetik pada guru – guru di SMK Negeri 1

Berastagi?

3. Bagaimana /pengaruh media cetak terhadap pemilihan kosmetik bagi guru –

guru SMK Negeri 1 Berastagi?

E. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui penggunaan media cetak bagi guru – guru di SMK

Negeri 1 Berastagi

2. Untuk mengetahui pemilihan kosmetik apa bagi guru – guru SMK Negeri 1

Berastagi

3. Untuk mengetahui pengaruh media cetak terhadap penggunaan kosmetik

(20)

 

 

 

F. Manfaat penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian ini

memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi tentang media cetak terhadap pemilihan kosmetik

bagi mahasiswa PKK program studi Tata rias Universitas Negeri Medan.

2. Untuk memberikan pengalaman dalam pembuatan karya ilmiah dan

merupakan sarana dalam menambah wawasan, pengetahuan, sikap serta

keterampilan bagi penulis.

3. Untuk memberikan masukan kepada pihak sekolah , khusus bagi para guru -

guru SMK Negeri 1 Berastagi guna memilih kosmetik dengan menggunakan

(21)

67 

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan angket penggunaan media cetak pada guru – guru SMK Negeri

1 Berastagi diperoleh rata – rata skor 112,66 dan varians 8,42. Untuk skor

tertinggi diperoleh 4 guru (13,4 %), kategori cukup 13 guru (43,2 %),

kategori kurang 9 guru (30%), dan kategori rendah 4 guru (13,4%) sehingga

untuk angket penggunaan media cetak pada guru – guru SMK Negeri 1

Berastagi (X) dikategorikan Cukup

2. Berdasarkan angket pemilihan kosmetik pada guru – guru SMK Negeri 1

Berastagi diperoleh rata – rata 110,13 dan varian 15,12. Untuk skor tertinggi

3 guru ( 10 %), kategori cukup 12 guru (40%), kategori kurang 13 guru

(43,4 %), dan kategori rendah 2 guru (6,6 %). sehingga hasil angket

pemilihan kosmetik (y), pada guru – guru SMK Negeri 1 Berastagi

dikategorikan Kurang.

3. Terdapat pengaruh penggunaan media cetak terhadap pemilihan kosmetik

tata rias sehari – hari pada guru perempuan di SMK Negeri 1 Berastagi.

Dengan mengkonsultasikan harga ttabel terhadap thitung terlihat bahwa harga

thitung > ttabel (32,47 > 1,701).

(22)

68 

 

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis menyampaikan saran antara

lain:

1. Diharapkan guru – guru hendaknya dapat memilih dan mengamati secara

teliti tentang berbagai media cetak sehingga dapat meningkatkan dalam

pemilihan kosmetik

2. Diharapkan kepada guru – guru untuk meningkatkan pengetahuan tentang

pemilihan kosmetik sehingga tidak mudah terpengaruh dari media cetak.

3. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa PKK khususnya jurusan PKK

Program Studi Tata Rias untuk meningkatkan pengetahuan tentang

kosmetik yang disajikan dalam bentuk mata kuliah Dasar Rias sebagai bekal

(23)

69 

 

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Christin. 2009. Pengaruh Media Massa Dalam Perubahan Sosial. Diakses jumat 7 maret 2014 dari http// google.com

Chenny Han. 2010. Make- up Bibir. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Clarinase. 2013. Cara cerdas memilih kosmetik. Diakses pada 11 Maret 2015 dari

http:/artikelkesehatannwanita.com.html

Daryanto. 2012. Media Pembelajaran.Bandung: PT. Sarana Tutorial Nuraini Sejahtera

Dwiyogo. 2002. Dimensi-Dimensi Teknologi Pembelajaran. Malang: Wineka Media

Djajadisastra. 2009. Tekhnologi Kosmetik.Tangerang: Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia

Ernes. 2004. Tips Kecantikan. Jakarta: Restu Agung

Gusnaldi. 2009. Make Up Korektif. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Kusumawardhani . 2014. Color Palette. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Umum

Lasantha. 2011. http//imaginativecenda.blogspot.com/2011/02 ( di akses senin, 3 maret 2013)

Morissan.2010. Periklanan Komuikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta. Kharisma Putra Utama.

Nur’an, Am. 2009. Rahasia Dibalik Kosmetika. Jakarta: Beranda Media IImu.

Primadiati, Rachmi. 2001. Panduan Kosmetika, Jakarta: PT Gramedia

Puspita utama. 2011. Sejarah surat kabar majalah. Diakses rabu, 11 Maret 2015

http//puuspitaolpr.blogspot.com/2011/08/sejarah surat kabar majalah tabloid.html

Rahmawati. (2010). Fungsi dan manfaat media cetak. Di akses pada 11 Maret 2015 dari

http:/pelangii21sekretaris.html

Retno Iswari T, Fatma Latifah, 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pusatka Utama

Roeswoto.H.I. 1995. Tata Kecantikan Kulit Tingkat Terampil. Jakarta: Vika Press

Sanggarwaty, Ratih. 2003. Kiat Menjadi Model Professional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Gambar

Gambar
Tabel

Referensi

Dokumen terkait

• Beri rating masing-masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar kecilnya pengaruh yang ada pada faktor strategi internal, mulai dari nilai 4 (sangat baik), nilai 3 (baik), nilai

Dari penelitian ini juga dijumpai rerata nilai Antithrombin III yang rendah sesuai dengan memberatnya derajat keparahan PK, yang dinilai berdasarkan skor CURB-65. Ini

Sebagai pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka akan terlihat apakah pemerintah

persentase tingkat keluhan “sakit” adalah tingkat keluhan yang memiliki persentase tertinggi yaitu 75 % responden merasakan sakit. Dari jenis keluhan yang ada, terdapat

Bila suatu pembayaran pendapatan bagi aktivitas atau jasa konsultan pengembangan &amp; konstruksi dilakukan oleh suatu Badan Alamiah (lihat diatas) kepada seorang penduduk atau

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan 4 (empat) metode penelitian yaitu metode analisa yang membahas 3 (tiga) tahap awal dari 7 (tujuh) tahap Internet marketing, metode

Dasar tujuan dari pendidikan Islam adalah pendidikan yang dapat membentuk lulusannya menjadi manusia dengan kepribadian Islami (ber- akhlaqulkarimah), dan hal

You may have already noticed that some of these scans can be quite lengthy. For example, if you do a detailed scan of all ports on an entire network of 253 hosts, you may not be able