• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BANYUWANGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BANYUWANGI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BANYUWANGI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

MIMIN RAHAYUNINGSIH 201010180311111

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

iii

KATA PENGANTAR

Asslamu'alaikum Wr.Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Stusi Strata atai S1 pada Jurusan Ilmu Ekonomi

Studi Pembangunan fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi yang berjudul "PENGARUH VARIABEL MAKRO

EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BANYUWANGI", tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang memungkinkan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu rasa terima kasih sedalam-dalamnya penulis haturkan kepada:

1. Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta karuniaNya, yang telah memberikan mukjizat serta kekuatan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Muhajir Efendi, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyan Malang

3. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang

4. Ibu Ida Nuraini, SE,M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang

5. Bapak Dwi Eko Waluyo SE, M.Si selaku pembimbing I yang dengan iklas meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan sampai terselesaikannya skripsi ini

6. Ibu Dwi Susilowati, MM selaku Pembimbing II dengan sabar meluangkan

waktunya untuk membimbing dan memberi arahan sampai terselesaikannya skripsi ini

7. Bapak/Iu Dosen IESP yang telah memberikan pengetahuan selama masa perkuliahan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini

(8)

iv

9. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutka satu persatu sabat, teman, dll, yang telah banyak membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Malang, Februari 2014

(9)

v DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ORISINILITAS

KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

1. Penelitian Terdahulu... 9

2. Kemiskinan ... 11

3. Ukuran Kemiskinan ... 15

4. Penyebab Kemisknan ... 16

5. PDRB... 18

6. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Pengaruh PDRB Terhadap Kemiskinan . 21 7. Inflasi ... 22

8. Pengaruh Inflasi Terhadap Kemiskinan ... 25

9. Pengangguran ... 26

10. Pengangguran Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan ... 26

(10)

vi

12. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

1. Jenis Penelitian ... 31

2. Variabel Penelitian ... 31

3. Defenisi Operasional ... 32

4.. Jenis dan Sumber Data ... 33

5. Sumber Data ... 32

6. Metode Pengumpulan Data ... 32

7. Metode Analisis ... 33

A. Analisis Reggresi Linier Berganda ... 33

B. Uji Statistik... 34

a. Uji F ... 34

b. Uji T ... 35

c. Koefisien Determinaasi ... 36

C. Uji Asumsi Klasik ... 36

1. Uji Autokorelasi ... 36

2. Uji Heterokrdastisitas ... 37

3. Uji Normalitas ... 38

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 39

1. Gambaran Kabupaten Bnayuwangi... 39

2. Kondisi Penduduk ... 40

3. Derskripsi Variabel Penelitian ... 42

a) Kondisi Kemiskinan ... 42

b) Kondisi Pertumbuhan Ekonomi ... 43

c) Kondisi Inflasi ... 44

d) Kondisi Pengangguran Terbuka... 45

4. Uji Asumsi Klasik ... 46

a. Heteroskedastisitas ... 46

b. Pengujian Autokorelasi ... 47

(11)

vii

5. Analisis Pengaruh PDRB, inflasi, dan Tingkat Pengangguran Terbuka

terhadap Kemiskinan ... 50

a. Analisis Regrasi Berganda ... 50

b. Pengujian Hipotesis ... 53

1) Pengujian Hipotesis 1 ... 53

2) Pengujian Hipotesis 2 ... 54

3) Pengujian Hipotesis 3 ... 54

4) Pengujian Hipotesis 4 ... 54

B. Pembahasan Hasil Pengujian ... 55

1. Pengaruh PDRB, inflasi, TPT Terhadap Kemiskinan ... 56

a. Pengaruh PDRB Terhadap Kemiskinan ... 56

b. Pengaruh Inflasi Terhadap Kemiskinan ... 57

c. Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap Kemiskinan ... 58

2. Variabel Yang Paling Bepengaruh Terhadap Kemiskinan ... 59

3. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Dalam Pengentasan Kemiskinan ... 60

4. Penanggulangan Kemiskinan ... 62

a). Strategi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Keluarga (Family-Base Policy) Rumah Tangga Miskin ... 62

b) Strategi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Komunitas (Pemberdayaan Kelompok Rumah Tangga Miskin ... 65

c) Strategi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Individu Terpilih Sebagai Pemicu Pencapaian Peningkatan Pendapatan bagi Kelompok Rumah Tangga Miskin Produktif ... 67

BAB V PENUTUP ... 69

1. Kesimpulan ... 69

2. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(12)

viii

[image:12.595.112.512.146.362.2]

DAFTAR TABEL

tabel 1.1 PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut ADHK tahun 2008-2012. ... 3 tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2012 ... 41 tabel 4.2 PDRB Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 Atas Dasar Harga

Konstan 2000... 43 tabel 4.3 t Inflasi di Kabupaten Banyuwangi tahun 2003-2012 ... 44

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lingkaran kemiskinan (Circle of Poverty) ... 14

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 28

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi ... 39

Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas ... 47

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Banyuwangi tahun

2003- 2012 ... 74

Lampiran 2 PDRB ADHK Di Kabupaten Banyuwangi tahun 2003-2012 ... 75

Lampiran 3 Uji Asumsi Klasik ... 76

1. Heterokedastisitas ... 76

2. Autokorelasi ... 76

3. Normalitas ... 77

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Amalia Fitri, Agustus 2012. Pengaruh Pendidikan, Pengangguran, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kawasan Timur Indonesia (KTI) Periode 2001-2010. Econo Sains-volume X, Nomor 2

Astrini A Ni Made Myanti, Agustus 2013. Pengaruh Pdrb, Pendidikan Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud, 2 [8] :384-392

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi 2012

Bappeda.Banyuwangikab.Go.Id. Profil Ketenagakerjaan.Pdf (diakses 10/9/2013)

Bappeda.Banyuwangi.Go.Id.Pdf. Kerangka Ekonomi Makro Daerah.html (diakses 10/9/2013)

Bappeda.Banyuwangi.Go.Id.Pdf. Ipm.html (diakses 10/9/2013)

Bappeda.Jatimprov.Go.Id. Jatim Peringkat2 Sukses Turunkan Angka Kemiskinan (Diakses 11/17/2013)

Bappeprov.Kabbanyuwangi 21 MARET 2013. Paparan.html (diakses 10/4/2013)

BPS Kabupaten Banyuwangi. Data Penduduk Berdasarkan Hasil Sp2010.html (diakses 10/8/2013)

Hapsoro Dody Nursetyo Yekti Dan Gunanto, 2013. Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Regional Terhadap Tingkat Kemiskinan Perkotaan (Studi Kasus 44 Kota Di Indonesia Tahun 2007-2010). Diponegoro Journal Of Economic. Vol 2, Nomor 2, hal 1-12

Jonaidi Arius, April 2012. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi Volume 1, Nomor 1, April 2012

lontar.ui.ac.id.Analisis keterkaitan Literatur.pdf.(diakses 02/07/2014)

Mahsunah Durrotul, 2012. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Jawa Timur. Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya.html (diakses 10/2/2013)

(16)
(17)

emiskinan Di Kabupaten/Kota Jawa Tengah. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. html (diakses 10/2/2013)

Slide Rakergub.Bupwalikota 17 oktober final(1).pdf (diakses 10/9/2013)

Sukirno, sadono(1999), makro ekonomi,PT. Raja Grafika Persada, Jakarta.

Permana Anggit Yoga, 2012. Analisis Pengaruh Pdrb, Pengangguran, Pendidikan, Dan Kesehatan Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2004-2009. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, .Html (diakses 10/8/2013)

Wiguna Van Indra, 2013. Analisis Pengaruh Pdrb, Pendidikan Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-201. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.html (diakses 10/8/2013)

Wikipedia.com. pengertian kemiskinan.html (diakses 10/8/2013)

Wijayanti Diana Dan Heriwahono, Desember 2005. Analisis Konsentrasi Kemiskinan Di Indonesia Periode Tahun 1999-2003. E-Jurnal EP, Vol.10 No.3, 215 – 225

Wijayanto Ravi Dwi, 2010. Analisis Pengaruh Pdrb, Pendidikan Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Jawa Tengah Tahun 2005 - 2008. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.pdf (diakses 10/28/2013)

Yudha Okta Ryan Pranata, 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana masyarakat yang tidak

dapat memenuhi standar kebutuhan hidup minimun, seperti makanan,

pakaian dan tempat berlindung. Dari data BPS Kondisi kemiskinan di Jawa

Timur sejauh ini terus menurun mulai tahun 2008. Pada tahun 2008,

prosentase kemiskinan di Jawa Timur 18, 51%, pada 2009 tercatat sebesar

16,8%, di tahun 2010 membukukan sebesar 15,20%, dan tahun 2011 lalu

menurun menjadi 13, 85%. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerapkan

lima strategi untuk menanggulangi kemiskinan. Strategi itu yakni

mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan,

mengembangkan usaha makro dan kecil, penguatan kelembagaan

masyarakat desa, serta mensinergikan kebijakan dan program

penanggulangan kemiskinan. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

(TKPK) di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur Tahun 2012

menerapkan Pemberdayaan Koperasi Wanita, Pemberdayaan Koperasi

Masyarakat Daerah Hutan, Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa

Hutan, Pemberdayaan Koperasi/Kelompok Masyarakat Daerah Pesisir

(TPI), pemberdayaan koperasi perdagangan kaki lima (PKL), Pemberdayaan

(19)

2

program-program tersebut dapat memberantas angka kemiskinan di Jawa

Timur.

Kabupaten Banyuwangi memiliki luas wilayah 5.782,50 km2, yang

merupakan daerah kawasan hutan sekitar 31,72%, persawahan sekitar

11,44%, perkebunan dengan luas sekitar 14,21%, dan permukiman dengan

luas sekitar 127.454,22 ha atau 22,04%. Adapun sisanya seluas 119.103,81

ha atau 20,63% dipergunakan untuk berbagai manfaat fasilitas umum dan

fasilitas sosial seperti jalan, ruang terbuka hijau, ladang, tambak dan

lain-lainnya. Selain penggunaan luas daerah yang demikian itu, Kabupaten

Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km, serta

pulau-pulau kecil sebanyak 10 buah. Seluruh wilayah tersebut telah memberikan

manfaat besar bagi kemajuan ekonomi.

Melihat gambaran kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi, walaupun

telah terjadi penurunan jumlah penduduk miskin secara konsisten, namun

jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dapat dikatakan

masih cukup besar. Di samping itu banyak masyarakat hidup mengelompok

sedikit di atas garis kemiskinan. Mereka ini sering disebut dengan kelompok

hampir miskin (near poor) dan merupakan kelompok masyarakat yang

sangat rentan. Pada kelompok ini, sedikit saja terjadi guncangan ekonomi,

maka kelompok hampir miskin tersebut dapat dengan mudah jatuh kembali

hidup di bawah garis kemiskinan. Inilah persoalan utama yang terjadi pada

tataran nasional. Kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai

(20)
[image:20.595.153.469.154.375.2]

3

Tabel 1.1

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banyuwangi 2008-2012 (jiwa)

Tahun Jumlah penduduk miskin

2008 206,820

2009 180,980

2010 175,100

2011 164,000

2012 155,500

Jumlah 882,400

Rata-rata 176,480

Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi 2012

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dapat dilihat dari tahun

2008 jumlah penduduk yang dikategorikan miskin sebesar 206,820 jiwa.

Sedangkan pada tahun 2012 jumlah penduduk miskin mengalami penurunan

yakni sebesar 155,500 jiwa.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator yang

digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian suatu daerah dari tahun

ke tahun, jadi semakin tinggi tingkat PDRB suatu daerah maka kemiskinan

cenderung akan menurun. Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu

kabupaten yang memiliki banyak berbagai sektor, akan tetapi pemerataan

pembangunan masih belum terjadi, masih banyak ketimpangan pendapatan

yang perlu diperbaiki. Untuk mengetahui masing-masing pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Banyuwangi salah satu alat ukur yaitu Produk

(21)

4

Berdasarkan BPS bahwa kondisi perekonomian Kabupaten

Banyuwangi mengalami peningkatan, dilihat pada tahun 2008 bahwa PDRB

atas dasar harga konstan adalah sebesar 9.815.052,99 juta rupiah. Dan pada

tahun 2012 mencapai 12.638.531,69 juta rupiah. Kondisi ini menunjukkan

bahwa perekonomian Kabupaten Banyuwangi secara umum dapat dikatakan

membaik dari tahun ke tahun.

Inflasi dapat didefinisikan sebagai kecenderungan dari harga-harga

untuk naik secara umum dan terus menerus, atau bisa juga disebut gejala

ketidakseimbangan antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah barang

dan jasa yang tersedia, jumlah uang yang beredar lebih besar dibanding

dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia.

Fenomena inflasi di Kabupaten Banyuwangi sebenarnya semata-mata

bukan merupakan suatu fenomena jangka pendek saja dan yang terjadi

secara situasional, tetapi seperti halnya yang umum terjadi pada

daerah-daerah yang sedang berkembang lainnya, masalah inflasi di Kabupaten

Banyuwangi lebih pada masalah inflasi jangka panjang karena masih

terdapatnya hambatan dalam struktural perekonomian. Berdasarkan BPS

2012 bahwa inflasi di Kabupaten Banyuwangi tinggi pada tahun 2008

sebesar 9,79 persen. Dan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar

8,33 persen.

Keadaan seseorang yang tidak memiliki penghasilan dan pekerjaan

dinamakan pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka merupakan

(22)

5

Kaitannya dengan kemiskinan adalah semakin tinggi tingkat pengangguran

akan memperburuk atau mengurangi kesejahteraan orang itu sendiri, karena

tidak bekerja. Seseorang menganggur akan menyebabkan tidak mempunyai

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Berdasarkan data BPS

2012 dapat di uraikan bahwa jumlah tingkat pengangguran terbuka di

Kabupaten Banyuwangi terlihat mengalami penurunan, yakni di tahun 2008

sebesar 5,62 persen. Sedangkan pada tahun 2012 tingkat pengangguran

mengalami penurunan yakni sebesar 4,76 persen.

Sesuai dengan uraian diatas, dari ketiga variabel makro ekonomi yaitu

jumlah PDRB, inflasi, dan tingkat pengangguran terbuka sangat

berpengaruh terhadap kemiskinan. Jika PDRB di Kabupaten Banyuwangi

meningkat maka kemiskinnya akan menurun, dan apabila inflasi di

Kabupaten Banyuwangi menurun maka kemiskinannya juga akan menurun,

serta apabila tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Banyuwangi

menurun kemiskinannya juga akan menurun.

Menurut arahan Gubernur Jawa Timur pada Rencana Kerja Gubernur

(Rakergub) Bupati/Walikota 2011 dalam legenda peta, bahwa Kabupaten

Banyuwangi menempati kwadran IV (LPE rendah, PDRB/Cap rendah). Hal

ini yang menarik untuk diteliti karena dari beberapa uraian diatas bahwa

pertumbuhan ekonomi terus meningkat, inflasi menurun, dan tingkat

pengangguran terbuka juga menurun, serta diikuti dengan tingkat

kemiskinan yang menurun pula, tetapi kenapa Kabupaten Banyuwangi

(23)

6

banyaknya potensi alam yang dimiliki dapat menunjang perekonomian di

Kabupaten Banyuwangi.

B. Perumusan Masalah

Kemiskinan merupakan salah satu tolak ukur sosial ekonomi dalam

menilai keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah di suatu

daerah. Banyak sekali masalah-masalah sosial yang bersifat negatif timbul

akibat meningkatnya kemiskinan.

Dalam penelitian ini, tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten

Banyuwangi menjadi masalah yang akan diteliti dimana diperlukan adanya

analisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi tersebut meliputi

PDRB, inflasi, dan tingkat pengangguran terbuka. Oleh karena itu dalam

penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh variabel PDRB, inflasi, dan tingkat

pengangguran terbuka terhadap kemiskinan di Kabupaten

Banyuwangi?

2. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap kemiskinan di

Kabupaten Banyuwangi?

3. Bagaimana upaya pemerintah daerah setempat dalam mengatasi

(24)

7

C. Batasan Masalah

1. Hanya membahas variabel PDBR, inflasi, tingkat pengangguran

terbuka, dan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banyuwangi.

2. Pembahasan terkait pada tahun 2003-2012.

3. Mengidentifikasi keterkaitan variabel-variabel dependen dengan

variabel independen.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan, maka

yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh variabel PDRB, inflasi, dan tingkat

pengangguran terbuka terhadap kemiskinan di Kabupaten

Banyuwangi

2. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap

kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi

3. Untuk mengetahui upaya Pemerintah Daerah setempat dalam

mengatasi permasalahan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi

E. Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Pengambil Kebijakan

Bagi pengambil kebijakan, penelitian ini diharapkan mampu

(25)

8

inflasi, dan tingkat pengangguran terbuka, tehadap kemiskinan di

Kabupaten Banyuwangi, sehingga dapat digunakan sebagai pilihan

pengambil kebijakan dalam perencanaan pembangunan khususnya wilayah

Kabupaten Banyuwangi.

2) Ilmu Pengetahuan

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah

ilmu ekonomi khususnya ekonomi pembangunan. Manfaat khusus bagi ilmu

pengetahuan yakni dapat melengkapi kajian mengenai tingkat kemiskinan,

dengan mengungkap secara empiris bagaimana PDRB, inflasi, dan tingkat

(26)

Gambar

tabel 1.1  PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut ADHK tahun 2008-
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Faktor Sosial Budaya yang Mempengaruhi kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di Unit Pelayanan Primer Puskesmas

tidak mampu yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah. Besar iuran jaminan kesehatan bagi peserta PBI Jaminan.. Kesehatan serta penduduk yang didaftarkan oleh

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program Diploma 3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Penelitian ini akan difokuskan pada peran Humas PT PLN (Persero) APJ Surakarta dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan melalui media radio. Dimana, seorang Humas PT

Pada penelitian diketahui bahwa banyak pekerja merokok yang masih dalam kategori perokok ringan dengan masa kerja kurang dari sepuluh tahun ditambah lagi mereka

1) Mengecek ulang data yang sudah terkumpul, baik yang bersumber dari dokumen maupun hasil dari pengamatan dan wawancara. 2) Meminta data dan informasi kembali kepada

[r]