PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BANYUWANGI
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
MIMIN RAHAYUNINGSIH 201010180311111
JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
iii
KATA PENGANTAR
Asslamu'alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Stusi Strata atai S1 pada Jurusan Ilmu Ekonomi
Studi Pembangunan fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi yang berjudul "PENGARUH VARIABEL MAKRO
EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN BANYUWANGI", tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang memungkinkan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu rasa terima kasih sedalam-dalamnya penulis haturkan kepada:
1. Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta karuniaNya, yang telah memberikan mukjizat serta kekuatan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Muhajir Efendi, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyan Malang
3. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang
4. Ibu Ida Nuraini, SE,M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang
5. Bapak Dwi Eko Waluyo SE, M.Si selaku pembimbing I yang dengan iklas meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan sampai terselesaikannya skripsi ini
6. Ibu Dwi Susilowati, MM selaku Pembimbing II dengan sabar meluangkan
waktunya untuk membimbing dan memberi arahan sampai terselesaikannya skripsi ini
7. Bapak/Iu Dosen IESP yang telah memberikan pengetahuan selama masa perkuliahan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini
iv
9. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutka satu persatu sabat, teman, dll, yang telah banyak membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Malang, Februari 2014
v DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ORISINILITAS
KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
1. Penelitian Terdahulu... 9
2. Kemiskinan ... 11
3. Ukuran Kemiskinan ... 15
4. Penyebab Kemisknan ... 16
5. PDRB... 18
6. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Pengaruh PDRB Terhadap Kemiskinan . 21 7. Inflasi ... 22
8. Pengaruh Inflasi Terhadap Kemiskinan ... 25
9. Pengangguran ... 26
10. Pengangguran Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan ... 26
vi
12. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
1. Jenis Penelitian ... 31
2. Variabel Penelitian ... 31
3. Defenisi Operasional ... 32
4.. Jenis dan Sumber Data ... 33
5. Sumber Data ... 32
6. Metode Pengumpulan Data ... 32
7. Metode Analisis ... 33
A. Analisis Reggresi Linier Berganda ... 33
B. Uji Statistik... 34
a. Uji F ... 34
b. Uji T ... 35
c. Koefisien Determinaasi ... 36
C. Uji Asumsi Klasik ... 36
1. Uji Autokorelasi ... 36
2. Uji Heterokrdastisitas ... 37
3. Uji Normalitas ... 38
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 39
1. Gambaran Kabupaten Bnayuwangi... 39
2. Kondisi Penduduk ... 40
3. Derskripsi Variabel Penelitian ... 42
a) Kondisi Kemiskinan ... 42
b) Kondisi Pertumbuhan Ekonomi ... 43
c) Kondisi Inflasi ... 44
d) Kondisi Pengangguran Terbuka... 45
4. Uji Asumsi Klasik ... 46
a. Heteroskedastisitas ... 46
b. Pengujian Autokorelasi ... 47
vii
5. Analisis Pengaruh PDRB, inflasi, dan Tingkat Pengangguran Terbuka
terhadap Kemiskinan ... 50
a. Analisis Regrasi Berganda ... 50
b. Pengujian Hipotesis ... 53
1) Pengujian Hipotesis 1 ... 53
2) Pengujian Hipotesis 2 ... 54
3) Pengujian Hipotesis 3 ... 54
4) Pengujian Hipotesis 4 ... 54
B. Pembahasan Hasil Pengujian ... 55
1. Pengaruh PDRB, inflasi, TPT Terhadap Kemiskinan ... 56
a. Pengaruh PDRB Terhadap Kemiskinan ... 56
b. Pengaruh Inflasi Terhadap Kemiskinan ... 57
c. Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap Kemiskinan ... 58
2. Variabel Yang Paling Bepengaruh Terhadap Kemiskinan ... 59
3. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Dalam Pengentasan Kemiskinan ... 60
4. Penanggulangan Kemiskinan ... 62
a). Strategi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Keluarga (Family-Base Policy) Rumah Tangga Miskin ... 62
b) Strategi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Komunitas (Pemberdayaan Kelompok Rumah Tangga Miskin ... 65
c) Strategi Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Individu Terpilih Sebagai Pemicu Pencapaian Peningkatan Pendapatan bagi Kelompok Rumah Tangga Miskin Produktif ... 67
BAB V PENUTUP ... 69
1. Kesimpulan ... 69
2. Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 72
viii
[image:12.595.112.512.146.362.2]DAFTAR TABEL
tabel 1.1 PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut ADHK tahun 2008-2012. ... 3 tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2012 ... 41 tabel 4.2 PDRB Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 Atas Dasar Harga
Konstan 2000... 43 tabel 4.3 t Inflasi di Kabupaten Banyuwangi tahun 2003-2012 ... 44
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lingkaran kemiskinan (Circle of Poverty) ... 14
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 28
Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi ... 39
Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas ... 47
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Banyuwangi tahun
2003- 2012 ... 74
Lampiran 2 PDRB ADHK Di Kabupaten Banyuwangi tahun 2003-2012 ... 75
Lampiran 3 Uji Asumsi Klasik ... 76
1. Heterokedastisitas ... 76
2. Autokorelasi ... 76
3. Normalitas ... 77
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Fitri, Agustus 2012. Pengaruh Pendidikan, Pengangguran, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kawasan Timur Indonesia (KTI) Periode 2001-2010. Econo Sains-volume X, Nomor 2
Astrini A Ni Made Myanti, Agustus 2013. Pengaruh Pdrb, Pendidikan Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud, 2 [8] :384-392
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi 2012
Bappeda.Banyuwangikab.Go.Id. Profil Ketenagakerjaan.Pdf (diakses 10/9/2013)
Bappeda.Banyuwangi.Go.Id.Pdf. Kerangka Ekonomi Makro Daerah.html (diakses 10/9/2013)
Bappeda.Banyuwangi.Go.Id.Pdf. Ipm.html (diakses 10/9/2013)
Bappeda.Jatimprov.Go.Id. Jatim Peringkat2 Sukses Turunkan Angka Kemiskinan (Diakses 11/17/2013)
Bappeprov.Kabbanyuwangi 21 MARET 2013. Paparan.html (diakses 10/4/2013)
BPS Kabupaten Banyuwangi. Data Penduduk Berdasarkan Hasil Sp2010.html (diakses 10/8/2013)
Hapsoro Dody Nursetyo Yekti Dan Gunanto, 2013. Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Regional Terhadap Tingkat Kemiskinan Perkotaan (Studi Kasus 44 Kota Di Indonesia Tahun 2007-2010). Diponegoro Journal Of Economic. Vol 2, Nomor 2, hal 1-12
Jonaidi Arius, April 2012. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi Volume 1, Nomor 1, April 2012
lontar.ui.ac.id.Analisis keterkaitan Literatur.pdf.(diakses 02/07/2014)
Mahsunah Durrotul, 2012. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Jawa Timur. Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya.html (diakses 10/2/2013)
emiskinan Di Kabupaten/Kota Jawa Tengah. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. html (diakses 10/2/2013)
Slide Rakergub.Bupwalikota 17 oktober final(1).pdf (diakses 10/9/2013)
Sukirno, sadono(1999), makro ekonomi,PT. Raja Grafika Persada, Jakarta.
Permana Anggit Yoga, 2012. Analisis Pengaruh Pdrb, Pengangguran, Pendidikan, Dan Kesehatan Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2004-2009. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, .Html (diakses 10/8/2013)
Wiguna Van Indra, 2013. Analisis Pengaruh Pdrb, Pendidikan Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-201. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.html (diakses 10/8/2013)
Wikipedia.com. pengertian kemiskinan.html (diakses 10/8/2013)
Wijayanti Diana Dan Heriwahono, Desember 2005. Analisis Konsentrasi Kemiskinan Di Indonesia Periode Tahun 1999-2003. E-Jurnal EP, Vol.10 No.3, 215 – 225
Wijayanto Ravi Dwi, 2010. Analisis Pengaruh Pdrb, Pendidikan Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Jawa Tengah Tahun 2005 - 2008. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.pdf (diakses 10/28/2013)
Yudha Okta Ryan Pranata, 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana masyarakat yang tidak
dapat memenuhi standar kebutuhan hidup minimun, seperti makanan,
pakaian dan tempat berlindung. Dari data BPS Kondisi kemiskinan di Jawa
Timur sejauh ini terus menurun mulai tahun 2008. Pada tahun 2008,
prosentase kemiskinan di Jawa Timur 18, 51%, pada 2009 tercatat sebesar
16,8%, di tahun 2010 membukukan sebesar 15,20%, dan tahun 2011 lalu
menurun menjadi 13, 85%. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerapkan
lima strategi untuk menanggulangi kemiskinan. Strategi itu yakni
mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan,
mengembangkan usaha makro dan kecil, penguatan kelembagaan
masyarakat desa, serta mensinergikan kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
(TKPK) di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur Tahun 2012
menerapkan Pemberdayaan Koperasi Wanita, Pemberdayaan Koperasi
Masyarakat Daerah Hutan, Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa
Hutan, Pemberdayaan Koperasi/Kelompok Masyarakat Daerah Pesisir
(TPI), pemberdayaan koperasi perdagangan kaki lima (PKL), Pemberdayaan
2
program-program tersebut dapat memberantas angka kemiskinan di Jawa
Timur.
Kabupaten Banyuwangi memiliki luas wilayah 5.782,50 km2, yang
merupakan daerah kawasan hutan sekitar 31,72%, persawahan sekitar
11,44%, perkebunan dengan luas sekitar 14,21%, dan permukiman dengan
luas sekitar 127.454,22 ha atau 22,04%. Adapun sisanya seluas 119.103,81
ha atau 20,63% dipergunakan untuk berbagai manfaat fasilitas umum dan
fasilitas sosial seperti jalan, ruang terbuka hijau, ladang, tambak dan
lain-lainnya. Selain penggunaan luas daerah yang demikian itu, Kabupaten
Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km, serta
pulau-pulau kecil sebanyak 10 buah. Seluruh wilayah tersebut telah memberikan
manfaat besar bagi kemajuan ekonomi.
Melihat gambaran kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi, walaupun
telah terjadi penurunan jumlah penduduk miskin secara konsisten, namun
jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dapat dikatakan
masih cukup besar. Di samping itu banyak masyarakat hidup mengelompok
sedikit di atas garis kemiskinan. Mereka ini sering disebut dengan kelompok
hampir miskin (near poor) dan merupakan kelompok masyarakat yang
sangat rentan. Pada kelompok ini, sedikit saja terjadi guncangan ekonomi,
maka kelompok hampir miskin tersebut dapat dengan mudah jatuh kembali
hidup di bawah garis kemiskinan. Inilah persoalan utama yang terjadi pada
tataran nasional. Kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai
3
Tabel 1.1
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banyuwangi 2008-2012 (jiwa)
Tahun Jumlah penduduk miskin
2008 206,820
2009 180,980
2010 175,100
2011 164,000
2012 155,500
Jumlah 882,400
Rata-rata 176,480
Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi 2012
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dapat dilihat dari tahun
2008 jumlah penduduk yang dikategorikan miskin sebesar 206,820 jiwa.
Sedangkan pada tahun 2012 jumlah penduduk miskin mengalami penurunan
yakni sebesar 155,500 jiwa.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian suatu daerah dari tahun
ke tahun, jadi semakin tinggi tingkat PDRB suatu daerah maka kemiskinan
cenderung akan menurun. Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu
kabupaten yang memiliki banyak berbagai sektor, akan tetapi pemerataan
pembangunan masih belum terjadi, masih banyak ketimpangan pendapatan
yang perlu diperbaiki. Untuk mengetahui masing-masing pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Banyuwangi salah satu alat ukur yaitu Produk
4
Berdasarkan BPS bahwa kondisi perekonomian Kabupaten
Banyuwangi mengalami peningkatan, dilihat pada tahun 2008 bahwa PDRB
atas dasar harga konstan adalah sebesar 9.815.052,99 juta rupiah. Dan pada
tahun 2012 mencapai 12.638.531,69 juta rupiah. Kondisi ini menunjukkan
bahwa perekonomian Kabupaten Banyuwangi secara umum dapat dikatakan
membaik dari tahun ke tahun.
Inflasi dapat didefinisikan sebagai kecenderungan dari harga-harga
untuk naik secara umum dan terus menerus, atau bisa juga disebut gejala
ketidakseimbangan antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah barang
dan jasa yang tersedia, jumlah uang yang beredar lebih besar dibanding
dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia.
Fenomena inflasi di Kabupaten Banyuwangi sebenarnya semata-mata
bukan merupakan suatu fenomena jangka pendek saja dan yang terjadi
secara situasional, tetapi seperti halnya yang umum terjadi pada
daerah-daerah yang sedang berkembang lainnya, masalah inflasi di Kabupaten
Banyuwangi lebih pada masalah inflasi jangka panjang karena masih
terdapatnya hambatan dalam struktural perekonomian. Berdasarkan BPS
2012 bahwa inflasi di Kabupaten Banyuwangi tinggi pada tahun 2008
sebesar 9,79 persen. Dan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar
8,33 persen.
Keadaan seseorang yang tidak memiliki penghasilan dan pekerjaan
dinamakan pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka merupakan
5
Kaitannya dengan kemiskinan adalah semakin tinggi tingkat pengangguran
akan memperburuk atau mengurangi kesejahteraan orang itu sendiri, karena
tidak bekerja. Seseorang menganggur akan menyebabkan tidak mempunyai
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Berdasarkan data BPS
2012 dapat di uraikan bahwa jumlah tingkat pengangguran terbuka di
Kabupaten Banyuwangi terlihat mengalami penurunan, yakni di tahun 2008
sebesar 5,62 persen. Sedangkan pada tahun 2012 tingkat pengangguran
mengalami penurunan yakni sebesar 4,76 persen.
Sesuai dengan uraian diatas, dari ketiga variabel makro ekonomi yaitu
jumlah PDRB, inflasi, dan tingkat pengangguran terbuka sangat
berpengaruh terhadap kemiskinan. Jika PDRB di Kabupaten Banyuwangi
meningkat maka kemiskinnya akan menurun, dan apabila inflasi di
Kabupaten Banyuwangi menurun maka kemiskinannya juga akan menurun,
serta apabila tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Banyuwangi
menurun kemiskinannya juga akan menurun.
Menurut arahan Gubernur Jawa Timur pada Rencana Kerja Gubernur
(Rakergub) Bupati/Walikota 2011 dalam legenda peta, bahwa Kabupaten
Banyuwangi menempati kwadran IV (LPE rendah, PDRB/Cap rendah). Hal
ini yang menarik untuk diteliti karena dari beberapa uraian diatas bahwa
pertumbuhan ekonomi terus meningkat, inflasi menurun, dan tingkat
pengangguran terbuka juga menurun, serta diikuti dengan tingkat
kemiskinan yang menurun pula, tetapi kenapa Kabupaten Banyuwangi
6
banyaknya potensi alam yang dimiliki dapat menunjang perekonomian di
Kabupaten Banyuwangi.
B. Perumusan Masalah
Kemiskinan merupakan salah satu tolak ukur sosial ekonomi dalam
menilai keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah di suatu
daerah. Banyak sekali masalah-masalah sosial yang bersifat negatif timbul
akibat meningkatnya kemiskinan.
Dalam penelitian ini, tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten
Banyuwangi menjadi masalah yang akan diteliti dimana diperlukan adanya
analisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi tersebut meliputi
PDRB, inflasi, dan tingkat pengangguran terbuka. Oleh karena itu dalam
penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh variabel PDRB, inflasi, dan tingkat
pengangguran terbuka terhadap kemiskinan di Kabupaten
Banyuwangi?
2. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap kemiskinan di
Kabupaten Banyuwangi?
3. Bagaimana upaya pemerintah daerah setempat dalam mengatasi
7
C. Batasan Masalah
1. Hanya membahas variabel PDBR, inflasi, tingkat pengangguran
terbuka, dan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banyuwangi.
2. Pembahasan terkait pada tahun 2003-2012.
3. Mengidentifikasi keterkaitan variabel-variabel dependen dengan
variabel independen.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan, maka
yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel PDRB, inflasi, dan tingkat
pengangguran terbuka terhadap kemiskinan di Kabupaten
Banyuwangi
2. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap
kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi
3. Untuk mengetahui upaya Pemerintah Daerah setempat dalam
mengatasi permasalahan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi
E. Manfaat Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Pengambil Kebijakan
Bagi pengambil kebijakan, penelitian ini diharapkan mampu
8
inflasi, dan tingkat pengangguran terbuka, tehadap kemiskinan di
Kabupaten Banyuwangi, sehingga dapat digunakan sebagai pilihan
pengambil kebijakan dalam perencanaan pembangunan khususnya wilayah
Kabupaten Banyuwangi.
2) Ilmu Pengetahuan
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah
ilmu ekonomi khususnya ekonomi pembangunan. Manfaat khusus bagi ilmu
pengetahuan yakni dapat melengkapi kajian mengenai tingkat kemiskinan,
dengan mengungkap secara empiris bagaimana PDRB, inflasi, dan tingkat