• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upacara Kematian Ncayur Tua Pada Etnik Pakpak: Kajian Semiotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upacara Kematian Ncayur Tua Pada Etnik Pakpak: Kajian Semiotik"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

  • Sekolah: Universitas Sumatera Utara
  • Mata Pelajaran: Kajian Semiotik
  • Topik: Upacara Kematian Ncayur Tua Pada Etnik Pakpak
  • Tipe: tesis
  • Tahun: 2013
  • Kota: Medan

I. BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mendalam mengenai upacara kematian Ncayur Ntua dalam konteks etnik Pakpak. Metode ini dipilih kerana ia memberikan keterangan yang akurat dan jelas, serta memungkinkan peneliti untuk mengungkapkan dan memaparkan hasil yang sesuai dengan keadaan saat ini. Penelitian ini juga melibatkan disiplin lapangan dan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi, yang membantu dalam mendapatkan data yang lebih konkret dan dapat dipertanggungjawabkan.

3.1 Metode Dasar

Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif, yang menggambarkan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hal ini penting untuk memahami bagaimana masyarakat Batak Pakpak menjalankan tradisi dan adat istiadat mereka, terutama dalam konteks upacara kematian yang memiliki makna dan fungsi tertentu.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Desa Prongil, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat dipilih kerana masyarakatnya masih melaksanakan upacara kematian Ncayur Ntua. Ini memberikan peluang untuk mengobservasi dan mendapatkan data langsung dari sumber yang relevan, sehingga hasil penelitian lebih valid dan akurat.

3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data terdiri dari data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan informan dan data sekunder yang diambil dari literatur dan dokumen terkait. Penggunaan kedua jenis data ini penting untuk membandingkan dan mengkonfirmasi informasi yang diperoleh di lapangan dengan teori dan literatur yang ada.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini termasuk lembar wawancara, alat perekam, kamera, dan alat tulis. Alat-alat ini membantu peneliti dalam mengumpulkan data secara sistematis dan terstruktur, sehingga memudahkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh.

3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan masyarakat setempat, dan kajian pustaka. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan mendalam mengenai pelaksanaan upacara kematian dan simbol-simbol yang terkandung di dalamnya.

3.6 Metode dan Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan mengklasifikasikan data sesuai dengan objek pengkajian, menganalisis data berdasarkan teori yang digunakan, dan menginterpretasikan hasil analisis dalam bentuk tulisan yang sistematis. Ini penting untuk menyampaikan hasil penelitian dengan jelas dan terstruktur.

II. BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini, fokus pembahasan adalah pada pelaksanaan upacara kematian Ncayur Ntua pada masyarakat Pakpak. Terdapat beberapa tahapan penting dalam upacara tersebut yang melibatkan simbol-simbol yang memiliki makna mendalam. Setiap tahapan upacara tidak hanya merupakan ritual, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat Pakpak. Simbol-simbol yang ada dalam upacara ini berfungsi untuk menghormati yang telah meninggal serta memperkuat hubungan antar anggota keluarga dan masyarakat.

4.1 Upacara Kematian Ncayur Ntua

Upacara kematian Ncayur Ntua melibatkan tahapan-tahapan yang harus dilalui, termasuk musyawarah keluarga untuk menentukan tempat dan cara penguburan. Setiap tahapan ini diiringi dengan simbol-simbol tertentu yang hanya dipahami oleh kalangan tertentu dalam masyarakat. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman budaya dalam melaksanakan ritual.

4.2 Tahapan Pelaksanaan Upacara

Tahapan dalam upacara kematian Ncayur Ntua mencakup beberapa langkah, mulai dari musyawarah keluarga hingga penguburan. Setiap langkah memiliki makna dan fungsi yang berkaitan dengan penghormatan kepada yang meninggal dan penguatan ikatan sosial antar anggota keluarga dan masyarakat.

4.3 Simbol yang Digunakan dalam Upacara

Dalam upacara ini, berbagai simbol digunakan, seperti blagen (tikar) untuk tempat tidur orang yang meninggal, gendang silima sebagai alat musik, dan lain-lain. Setiap simbol memiliki fungsi dan makna yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat Pakpak.

4.4 Fungsi dan Makna dari Simbol

Fungsi dan makna simbol dalam upacara kematian Ncayur Ntua sangat penting untuk dipahami. Simbol-simbol tersebut tidak hanya berfungsi sebagai alat dalam ritual, tetapi juga membawa pesan tentang kehidupan, kematian, dan hubungan antar manusia. Pemahaman akan simbol-simbol ini dapat memperkaya pengetahuan tentang budaya Pakpak.

III. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa upacara kematian Ncayur Ntua merupakan bagian integral dari budaya masyarakat Pakpak, yang mencerminkan nilai-nilai sosial dan kultural. Penelitian ini juga memberikan saran untuk pelestarian budaya dan peningkatan pemahaman generasi muda tentang pentingnya menjaga tradisi dan adat istiadat. Dengan memahami simbol dan makna dalam upacara, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai warisan budaya mereka.

5.1 Kesimpulan

Upacara kematian Ncayur Ntua merupakan representasi dari sistem kekerabatan dan nilai-nilai budaya masyarakat Pakpak. Pelaksanaan upacara ini menunjukkan pentingnya menjaga tradisi dan memperkuat hubungan antar anggota keluarga.

5.2 Saran

Diharapkan generasi muda dapat melestarikan budaya dan adat istiadat melalui partisipasi aktif dalam upacara dan kegiatan budaya lainnya. Penelitian lebih lanjut tentang budaya dan sastra daerah juga perlu dilakukan untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman masyarakat.

Referensi Dokumen

  • Upacara Kematian Ncayur Ntua Pada Etnik Pakpak : Kajian Semiotik ( Suriadi Sinamo )
  • Teori Peierce ( Hoed )

Gambar

Gambar  4.4.1 blagen peramaken/mbentar
Gambar  4.4.2 gendang silima
Gambar  4.4.4 isap
Gambar  4.4.5 napuren
+7

Referensi

Dokumen terkait

Merujuk pada bagian tersebut, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah seperti apa tindak tutur Ilokusi yang terdiri dari lima bagian yaitu,

langsung, adakalanya dengan membawa kahanggi dan anak boru. Biasanya orang tua si perempuan tidak langsung menyetujui keinginan dari pihak laki-laki. Orang tua perempuan akan

mengenai tradisi nengget pada etnik Karo, sebagai bahan refrensi dan acuan bagi. peneliti berikutnya yang memiliki topik yang berkaitan dengan penelitian

Terimakasih kepada kalian saudara kami sukut okeh karena meninggal dunia ibu yang kami sayangi dan pada saat ini kami semua saudara kalian datang untuk menghadiri

(Atur Pandapotan Solin) hanya kisaran persen 60 persen masyarakat Pakpak yang masih menggunakan kegiatan upacara ini sesuai dengan aturan yang lahir dari budaya tersebut. Kebanyakan