• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upacara Kematian Ncayur Tua Pada Etnik Pakpak: Kajian Semiotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upacara Kematian Ncayur Tua Pada Etnik Pakpak: Kajian Semiotik"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

UPACARA KEMATIAN NCAYUR TUAPADA ETNIK PAKPAK:

KAJIAN SEMIOTIK

SKRIPSI

OLEH

SURIADI SINAMO

NIM 110703005

DEPARTEMEN SASTRA DAERAH

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA BATAK

FAKULTAS ILMU BUDAYA

(2)

UPACARA KEMATIAN NCAYUR TUA PADA ETNIK PAKPAK: KAJIAN SEMIOTIK

SKRIPSI

DISUSUN OLEH NAMA : SURIADI SINAMO NIM : 110703005

Diketahui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Flansius Tampubolon, M. Hum.

NIP: 196312021990011001 NIP: 196211221987032001 Dra. Asriaty R. Purba, M. Hum.

Disetujui Oeh,

Departemen Sastra Daerah FIB USU Ketua,

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmatNya sudah memberikan kesehatan, panjang umur dan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan yang akan melaksanakan ujian sarjana Sastra di Departemen Sastra Daerah. Skripsi ini berjudul “Upacara Kematian Ncayur Ntua Pada Etnik Pakpak :Kajian Semiotik ”

Penulis berharap skripsi ini menjadi bahan informasi yang berguna bagi pembaca.untuk memudahkan pemahaman skripsi ini, penulis membaginya menjadi lima Bab. Bab pertama merupakan pendahuluan mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab dua merupakan tinjauan pustaka yang mencakup kepustakaan yan relevan dan landasan teori. Bab ketiga merupakan metode penelitian yang mencakup metode dasar, lokasi penelitian, instrument penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Bab keempat merupakan pembahasan tentang permasalahan yang ada pada rumusan masalah, serta Bab kelima merupakan kesimpulan dan saran.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, karena itu penulis berharap dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga apa yang diuraiakan dalam skripsi ini berguna bagi kita semua.

Medan,

(4)
(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis tiada hentinya mengucapkan puji dan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya pembuatan skripsi ini. Selanjutnya terima kasih penulis tujukan kepada orang-orang yang sudah banyak membantu penulis dan memberikan arahan, motivasi, bimbingan dan semangat kepada penulis sehingga setiap yang dihadapi dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Dr.Drs. Budi Agustono, MS., Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, sertaseluruh pegawai di jajaran Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.‬‬

2. Bapak Drs.Warisman Sinaga,M.Hum., selaku Ketua Jurusan Departemen Sastra Daerah yang selalu memberikan dorongan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

3. Ibu Dra. Herlina,M.Hum., selaku Sekeretaris Departemen Sastra Daerah yang selalu memberikan motivasi agar penulis secepatnya menyelesaikan skripsi. 4. Bapak Drs.Flansius Tampubolon, M.Hum., dosen pembimbing I dan Ibu

(6)

5. Seluruh Dosen Departemen Sastra Daerah yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

6. Kedua orang tua penulis, Dirman Sinamo (Ayah) dan Esmi Manik (Ibu) yang selalu memberikan dukungan baik meteril maupun moril kepada penulis agar skripsi ini segera selesai.

7. Seluruh teman-teman yang juga memberikan motivasi kepada penulis, Breken Bancin, Joni Ardy Manik, Joni Berutu,novelia Manurung, teman-teman Gemapala FIB USU, serta kawan-kawan yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu agar skripsi cepat selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis berharap saran dan kritik untuk penyempurnaan skripsi ini.

Medan , 08 November 2016

Penulis

(7)

MENDOKKEN LIAS ATE

Perjolo-jolo penulis mendokken lias ate bai Tuhan kumerna enggo iberre kini njuah dekket enggo terlaksana skripsi en. Selanjutna penulis mendokken lias ate bai karina sini enggo mengurupi bai penulis, ki berre peddah, motivasi, dekket memereken semangat bai penulis asa karina sini dalani dor i selesaiken.

Ibagasen tikki en penulis mendokken lias ate mbue mendahiken :

1. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Dr.Drs. Budi Agustono. MS., Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, dekket karina pegawai sini lot i Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Warisman Sinaga, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Departemen

Sastra Daerah sini enggo memereken peddah bai penulis dalam penulisan skripsi.

3. Ibu Dra. Herlina, M.Hum,. selaku SekeretarisDepartemen Sastra Daerah sini enggo memereken motivasi asapenulis dor i selesaiken skripsi

4. Bapak Drs.Flansius Tampubolon, M.Hum., dosen pembimbing sada dekket ibu Dra.Asriaty R.Purba, M.Hum., selaku dosen pembimbing dua sini oda letja memereken dukungan bai penulis asa dor selesai skripsi.

(8)

6. Bai kedua orang tua, Dirman Sinamo (Ayah) dekket Esmi Manik (Ibu) sini enggo memereken dukungan baik materil barangpe moril bai penulis asa skripsi en dor I selesaiken.

7. Karina bai dengan-dengan sini enggo memereken motivasi bai penulis, Breken Bancin, Joni Ardy Manik, Joni Berutu,novelia Manurung, teman-teman Gemapala FIB USU dekket dengan-dengan sideban sioda boi kubagahken sada persada asa skripsi en dor selesai.

Kumerna penulisan skripsi en, penulis dom deng sini naing i pekadeken. Kumerna i penulis memido saran dekket kritik asa boi i sempurnaken skripsi en.

Medan, 08 Nov 2016 Penulis

(9)

ABSTRAK

Suriadi Sinamo, 2016. Judul Skripsi : Upacara Kematian Ncayur Ntua Pada Etnik Pakpak :Kajian Semiotik.

Yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana tahap-tahap pelaksanaan upacara Mate Ncayur Ntua pada Etnik Pakpak, apa saja simbol yang digunakan dalam pelaksanaan Upacara Mate Ncayur Ntua pada etnik Pakpak dan apa saja fungsi dan makna dari simbol yang digunakan dalam upacara Mate Ncayur Ntua pada etnik Pakpak.

Penelitian ini menggunakan teori Peierce (dalam Hoed,2011:46) yang menyebutkan bahwa tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain, sesuatu itu dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan dan lain-lain yang dapat melingkupi kehidupan disekitar kita.

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif mulai dari proses pengumpulan data, sampai tahap analisa dengan mengaplikasikan pada pokok permasalahan untuk mendapatkan suatu hasil yang baik. Dari hasil penelitian penulis dapat menjelaskan tahap-tahap pelaksanaan upacara kematian Ncayur Ntua, Simbol apa saja yang digunakan dalam Upacara kematian Ncayur Ntua serta Fungsi dan makna dari simbol yang digunakan dalam upacara kematian Ncayur Ntua dalam masyarakat Pakpak.

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR………. .. ii

Ucapan terimakasih……….. . vi

Abstrak……… viii

DAFTAR ISI………. .... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... …1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Peneltian... 5

1.5 Kehidupan Sosial Masyarakat Batak Pakpak di Desa Prongil, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat... 6

1.5.1 Letak Geografis Kabupaten Pakpak Bharat... 6

1.5.2 Mata Pencaharian Masyarakat Pakpak... 7

1.5.3 Sistem Religi Masyarakat Pakpak Bharat... ... 8

1.5.4 Sistem Kekerabatan... ... 8

1.5.4.1 Marga... 8

1.5.4.2 Sulang silima... 9

1.5.5 Sistem Bahasa ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

(11)

2.2 Teori yang Digunakan ... 15

2.2.1 Teori Semiotik ... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

3.1Metode Dasar ... 19

3.2Lokasi Penelitian ... ….20

3.3Sumber Data Penelitian ... 20

3.4Instrumen Penelitian... 21

3.5Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.6 Metode dan Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV PEMBAHASAN ………24

4.1Upacara Keematian Ncayur Ntua Pada Masyarakat Pakpak.25………. 24

4.2Tahapan Pelaksanaan Upacara Adat Kematian Ncayur Ntua Pada Masyarakat Pakpak Di Kabupaten Pakpak Bharat……..24

4.2.1 Sungkun Sempanganen (Musyawarah Keluarga)… ………. 25

4.2.2 Tenggo raja ……… 25

4.2.3 Memasukken Bangke Mirumahna (Memasukkan Mayat Ke Peti Mati)……… ………. 26

(12)

Pegamaki……… 26

4.2.6 Acara Tumatak Ipas Mate Ncayur Ntua (Acara Tarian Dalam Kematian Ncayur Ntua)……….. 27

4.2.6.1 Tatak Sukut Dekket Simersibeltek……… 27

4.2.6.2 Tatak Puang Benna……… 27

4.2.7 Petording Ulaen Tikan Peberkatken Bangke I Saponai … 28 4.2.8 Tatak tikan ikasean……… 28

4.2.8.1 Tatak sukut………. 28

4.2.8.2Tatak dengan sebeltek………... 28

4.2.9 Membagi Sulang (membagikan sulang)………. 29

4.2.9.1Sulang mi puang (sulang kepada puang)………. 29

4.2.9.2 Sulang Mi Berru……… 29

4.2.9.3 Sulang mi tengah (dengan sebeltek )……… 30

4.2.9.4 Sulang mi perekur-ekur……….. 30

4.2.9.5 Sulang mi sukut……….. 30

4.2.9.6 Sulang mi perkata-kata……….. 30

4.2.9.7 Sulang mitua-tua kuta / raja……… 31

4.2.9.8 Sulang mi pengetetua ikuta……… 31

4.2.9.9 Sulang misukut nintalun………. 31

4.2.9.10 Sulang mi umum……… 32

(13)

4.2.11 Peberkatken berru……… 32

4.3 Simbol Yang Digunakan Dalam Upacara Kematian Ncayur Ntua Pada M nasyarakat Pakpak………. 32

4.3.1 Blagen (tikar)……… 33

4.3.2 Gendang……….. 33

4.3.3 Isap (rokok)………... 34

4.3.4 Napuren (sirih)……….. …….. 34

4.3.5 Manuk (ayam )……….. ……. 34

4.3.6 Jeretten……… 34

4.3.6.1Kayu sembernaik ………. 35

4.3.6.2Silinjuhang……….… 35

4.3.6.3 Sanggar………... 35

4.3.6.4Bulung sampilit………... 36

4.3.6.5Blagen mbentar dinding ulu (tikar putih)……….… 36

4.3.6.6 Waren ntaban/ijuk……… 36

4.3.7 Tongket (tongkat)……… 36

4.3.8 Oles sori-sori (pakaian adat Pakpak)………... 37

4.3.9 Era-era………. 37

4.3.10 Tulan tengah……….. 38

(14)

4.3.14 Rusuk……… 39

4.3.15 Ekur……….. 39

4.3.16 Isang………. 39

4.3.17 piah-piah………. 39

4.3.18 Ndiadeppen……….. 40

4.3.19 Pipi sebelah kiri………. 40

4.3.20 oles/mandar……… 40

4.3.21 Kepeng………. 40

4.3.22 Ayam, beras, selampis, kembal dan belagen………. 41

4.4 Fungsi dan makna Dari Simbol Yang Digunakan Dalam Upacara Kematian Ncayur Ntua Pada Etnis Pakpak…… 41

4.4.1 Blagen peramaken/mebntar………. 41

4.4.2 Gendang silima……….. 42

4.4.9 Silinjuhang……… 47

4.4.10 Sanggar……….. 48

(15)

4.4.12 Waren ntaban/ijuk………. 50

4.4.13 Tongket (tongkat)……… 50

4.4.14 Era-era……… 51

4.4.15 Tulan tengah ………. 52

4.4.16 Peggu………. 53

4.4.17 Ate………. 53

4.4.18 Betekken……… 54

4.4.19 Rusuk ……… 55

4.4.20 Ekur-ekur………. 56

4.4.21 Isang……… 56

4.4.22 Piah-piah (ginjal)………. 57

4.4.23 Ndiadeppen……… 58

4.24 pipi sebelah kiri……… 59

4.4.25 Oles/Mandar……….. 59

4.4.26 Kepeng (uang)……… 60

4.4.27 Seperangkat adat Pakpak ( kembal, selampis,belagen, ayam dan beras)……… 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 62

Referensi

Dokumen terkait

yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 4.093.805.000 dan. Belanja Langsung sebesar

Sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan oleh pemerintah yaitu evaluasi formatif sampai tahun belajar 2015-2016 dan evaluasi sumatif pada tahun belajar 2016

[r]

7 Therefore, hydroxyapatite (HA) powder from white barramundi fish scales could be considered as bone graft alternative materials in bone defect regeneration as supported by

AMRULLAH HANAFIE, MM MAKASSAR, 2 Februari 2015 KEPALA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT. DEVY KHADDAFI, S.E Pangkat:

Penilaian aspek psikomotorik ini diukur melalui 2 (dua) parameter, yaitu (1) aspek berkomunikasi dan (2) menganalisis gambar kemudian dirata-rata. Berdasarkan hasil

Kredit Jumlah Angka Kredit Keterangan/ Bukti Fisik JUMLAH

Tujuan merancang sebuah antenna J-Pole yang bekerja pada frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz dengan polaradiasi J-pole berpolarisasi vertikal dengan arah pancaran yang omnidirectional