• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upacara Adat Sulang-Sulang Pahompu Etnik Simalungun: Kajian Semiotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upacara Adat Sulang-Sulang Pahompu Etnik Simalungun: Kajian Semiotik"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

UPACARA ADAT SULANG-SULANG PAHOMPU ETNIK

SIMALUNGUN: KAJIAN SEMIOTIK

SKRIPSI SARJANA

DISUSUN OLEH :

RONIULI SINAGA

120703029

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN SASTRA DAERAH

PROGRAM STUDI SASTRA DAN BAHASA BATAK

MEDAN

▸ Baca selengkapnya: pahompu adalah

(2)

ABSTRAK

Roniuli Sinaga, 2016.Judul skripsi: Upacara Adat Sulang-Sulang Pahompu Simalungun; Kajian Semiotik

Upacara adat merupakan salah satu wujud nyata budaya yang menggunakan simbol sebagai media untuk menyampaikan harapan, hal, serta komunikasi. Upacara adat sulang-sulang pahompu adalah salah satu upacara adat simalungun yang banyak menggunakan simbol sebagai media komunikasi untuk menyampaikan harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna simbol yang terdapat pada upacara adat sulang-sulang pahompu Simalungun. Manfaat penelitian ini dapat memberikan masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan mengenai upacara adat sulang-sulang pahompuetnik Simalungun, Sebagai bahan refrensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki topik yang berkaitan dengan penelitian ini dan Sebagai bahan inventarisasi budaya Simalungun yang mulai hilang karena perkembangan zaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Landasan teori yang digunakan adalah teori semiotik peirce yang mengklasifikasikan tanda menjadi tiga bagian yaitu ikon,indeks dan simbol. Metode deskriptif kualitatif yakni berusaha menggambarkan secara objektif dan tepat setiap simbol yang terdapat dalam upacara adat sulang-sulang pahompu

Simalungun. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setiap simbol yang digunakan dalam upacara adat sulang-sulang pahompu Simalungun memiliki sumbangsih makna yang memang berbeda dengan makna simbol yang sebenarnya dan setiap simbol yang dipakai memiliki nilai budaya yang dianggap luhur dan sudah menjadi salah satu status kebudayaan milik simalungun.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan perlindungan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan proposal skripsi dengan judul “Upacara Adat Sulang-Sulang Pahompu Simalungun: kajian Semiotik.”

Penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan tingkat S-1 pada, Departemen Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Penyusunannya dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari banyak pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada para dosen di Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengetahuan ilmu kepada penulis khususnya kepada Bapak Drs.Jekmen Sinulingga.M.Hum., dan Ibu Dra.Asriaty R. Purba M.Hum., yang telah memberi koreksi dan masukan kepada penulis dalam penulisan proposal skripsi ini.

(4)

Simalungun, makna dan fungsi simbol dalam Upacara Adat Sulang-Sulang Pahompu Etnik Simalungun. Bab V adalah kesimpulan dan saran.

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dan perbaikan.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, Syalom!.

Medan , 20 Juni 2016 Penulis,

(5)

HATA PARLOBEI

Diatetupa ma humbani Tuhan Naibata Bapa namarkuasa halani pasu-pasu janah parlinggomanni do ase boi panurat pasaloseihon panusunan skripsi namarjudul “Upacara Adat Sulang-Sulang Pahompu Etnik Simalungun: kajian Semiotik.”

Panusunon skripsi on aima salah sada syarat haluluson bani tingkat S-1 i Departemen Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Panusunon skripsi on boi dear ihorjahon halani bahatni pangurupion hun haganup pihak. Domu hujai bani panorang on panurat manghatahon diatetupa humbani haganup dosen sipangajari i Departemen Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara na domma marloja-loja mangajari janah mambagi pambotohni, tarlobih humbani Bapak Drs.Jekmen Sinulingga.M.Hum., pakon Ibu Dra.Asriaty R. Purba M.Hum., na domma mambere koreksi janah masukon bani panurat.

(6)

Mangahap do panurat bahat opei hahurangan bani skripsi on. Halani ai mangarap do panurat humbani haganup masukon pakon penilaion na sifatni padearhon.

Bani hata parpudi panurat manghatahon diatetupa, Syalom!

Medan , 20 Juni 2016 Panurat,

(7)

ktpr-lobeI

diateTpmhM-bniTkn-nIbtbpndiateTpmkM-Kask

lnipSpSjnhprl^igomnnidoaseboIpNrtpsloseIk

on-pNSnn-skrpisinmrJdLUpsradt-Sl^Sl^pkm

o-PsimL<N-;kjian-semiaotki-!pNSnno-s-k-rpi-si

aon-aImslhsds-yrt-kLLsno-bnit^ikt-S-1IdEpr-te

mne-ss-t-rdaerhpkL-ts-Il-MbdyUnipr-esits-Sm

terUtrpNSnno-s-k-rpi-siano-boIdear-Ikro-jkn

o-klnibkt-nip>Rpiano-kN-kgnP-pikk-doMKjIb

nipnor^ano-m^ktkno-diateTpmpNrt-kM-bnikgnP-

dosnE-sip<jriIdepr-tEmnE-ss-t-rdaErhpkL-ts-Il-M

BdyUnipre-sits-SmterUtrndmo-mmr-lojlojm<ri

jnhmm-bgipm-bothonitr-lobhikM-bnibpk-Drsjke-me

n-siNl^igM.Humpkno-IB Dra as-riatirpR-B M.Hum

ndmo-mmm-berekork-esijnhmSkn-bnipNrt-!s-k-rp

i-siano-mNtR-kno-pigpigktor<no-IsiaIm:bb-Ipne

-dKLan-aImpsl-ltr-belk^mslhRMsn-mslhTJan

-pkno-mn-pat-nipenelitian-bb-IIkjian-pS-tkaIm

psl-kepS-tkan-nmr-KB<n-pkno-teaorinIGnkno-

bb-IIImetodepenelitian-aImpsl-metodedsr-loksinipe

(8)

bb-IVpme-bksn-aImpsl-ktor<no-ttUpsradt-S

l^Sl^pkmo-PsimL<N-bn-etK-nismi-blo-pkno-P^sini

smi-blo-bb-Vkesmi-Plnpkno-srn-!m<kp-dopNr

t-bkt-aopeIkKr<n-bnis-k-rpi-siano-klniaIm<

rp-dopNrt-kM-bnikgnP-mSkno-pkno-penilIano-

nsipt-nipde-adear-kno-!bniktpr-PdipNrt-

m^ktkno-diateTps-y-lmo-!

medn-20Jni2016

pNrt

roniUlising

(9)

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penulis bersyukur serta berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam memberikan motivasi, arahan bimbingan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Warisman Sinaga, M.Hum, selaku Ketua Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah memberika arahan dan dorongan kepada penulis.

2. Ibu Dra. Herlina Ginting M.Hum, selaku sekretaris Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang sudah memberikan arahan dan masukan kepada penulis.

3. Bapak Drs. Jekmen Sinulingga, M.Hum, selaku pembimbing I yang telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga serta banyak memberikan arahan, dukungan, perhatian serta nasehat untuk membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

(10)

5. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada segenap dosen penulis yang dengan penuh kasih sayang memberikan ilmu dengan iklas memberikan pelajaranyang selama perkuliahan buat penulis.

6. Ibunda yang penulis sayangi dan hormati Ny. Margarita Girsang yang dengan semangat dan penuh kasih sayang telah mendidik, merawat dan membesarkan penulis hingga dapat menempuh pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

7. Informan, St.Lamlam Sinaga dan Ratnawati Sinaga yang telah bersedia meluangkan waktu dan berbagi informasi kepada penulis untuk mendukung dan melengkapi data dalam penyelesain skripsi ini.

8. Saudara/saudari penulis, Merlin Sinaga, Hotmin Sinaga, Jhonson Sinaga dan Robin Sinaga dan keponakan penulis Meini Asri Sinaga yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis setiap waktu pada masa perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat penulis stambuk 2012, Sri, Dewi, Rianty, Tumbur,Sepran, Subur, Sarmino, Ria, Roni, Astina, Olihi, Putra, Dani Padang , Era, Lamro, Paulus, Tika, Jhon, Hamdani, Jekli, Melky, Bob atas saran, masukan dan semangat kepada penulis.

10. Teman penulis Jhonlihardo saragih yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis pada masa perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

(11)

DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ...6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...6

1.3.1 Tujuan Penelitian ...6

1.3.2 Manfaat Penelitian ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan ...8

2.2 Teori Yang Digunakan ...9

2.2.1 Semiotik ...13

2.2.2 Upacara Adat ...15

2.2.3 Sulang-Sulang Pahompu ...17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Dasar ...18

3.2 Lokasi Data Penelitian ...19

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian ...19

3.4 Instrumen Penelitian...20

(12)

3.6 Metode Analisis Data ...22

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Tata Upacara Adat Sulang-Sulang Pahompu Etnik Simalungun ...24

4.1.1 Musyawarah ...24

4.1.2 Pelaksanaan Adat ...26

4.1.3 Acara Makan ...30

4.2 Deskripsi Bentuk, Fungsi Dan Makna Simbol Dalam Upacara Adat Sulang-Sulang Pahompu Etnik Simalungun ...34

4.2.1 Deskripsi Bentuk, Fungsi Dan Makna Simbol Makanan Adat ...35

4.2.2 Deskripsi Bentuk, Fungsi Dan Makna Simbol Perlengkapan Adat ...48

4.2.3 Deskripsi Bentuk, Fungsi Dan Makna Simbol Penanda Status ...66

4.2.4 Deskripsi Bentuk, Fungsi Dan Makna Simbol Tempat Adat ...71

4.2.5 Deskripsi Bentuk, Fungsi Dan Makna Simbol Waktu ...76

Referensi

Dokumen terkait

Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas.

Ikhwanuddin Nasution, M.Si., Ketua Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, yang telah mengarahkan penulis dalam menjalani

Universitas

PAKAIAN ADAT BATAK PAKPAK DALAM UPACARA MERBAYO KAJIAN SEMIOTIK SKRIPSI SARJANA Disusun Oleh JONNI ARDY MANIK 130703014 PROGRAM STUDI SASTRA BATAK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Dalam konteks upacara adat sulang-sulang pahompu Simalungun simbol adat ini memiliki makna agar pihak yang menerima dengke ini senantiasa sayur matua (panjang umur)

, Ibu Lili (Ibu Wawa) selaku Pegawai Departemen Etnomusikologi dan Dosen yang berada dalam proses mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.. MEDAN

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Ketua dan Sekretaris Departemen Etnomusikologi, serta seluruh