• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja Aparatur Pemerintah Di Kecamatan Medan Timur Kota Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja Aparatur Pemerintah Di Kecamatan Medan Timur Kota Medan."

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DI

KECAMATAN MEDAN TIMUR

KOTA MEDAN

DISUSUN

O L E H

CHANDRA SUGIARTO

030903057

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Skripsi ini Disetujui Untuk Dipertahankan Oleh:

Nama : Chandra Sugiarto

Nim : 030903057 Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja Aparatur Pemerintah Di Kecamatan Medan Timur Kota Medan.

Medan, 08 September 2008

Ketua Departemen Pembimbing Ilmu Administrasi Negara

(Drs.M.Husni Thamrin Nasution,MSi) (DR.Marlon Sihombing, MA) NIP. 131930631 NIP. 131 568 391

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(Prof.DR.M.Arif Nasution, MA) NIP. 131 757 010

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI INI TELAH DIPERTAHANKAN DI DEPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

PADA

Hari :

Tanggal : Pukul :

TIM PENGUJI

KETUA : DR.Marlon Sihombing,MA ( )

ANGGOTA : ( )

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

ABSTRAKSI ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 6

1.3.1. Tujuan Penelitian... 6

1.3.2. Kegunaan Penelitian ... 6

1.4. Kerangka Teori ... 7

1.4.1. Pengertian Kinerja ... 7

1.4.2. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 12

1.4.3. Faktor Internal Organisasi ... 14

1.4.4. Faktor Eksternal Organisasi ... 16

1.5. Defenisi Konsep... 16

1.6. Defenisi Operasional... 16

1.7. Sistematika Penulisan ... 18

BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Metode Penelitian Yang Digunakan ... 19

2.2. Lokasi Penelitian... 19

2.3. Populasi dan Sampel ... 19

2.3.1. Populasi... 19

2.3.2. Sampel... 19

2.4. Tekhnik Pengumpulan Data... 20

(5)

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1. Keadaan Wilayah Kecamatan Medan Timur ... 23 3.2. Keadaan Penduduk Kecamatan Medan Timur ... 25 3.3. Struktur Kecamatan Medan Timur ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 35 4.1.1. Identitas Responden ... 35 4.1.2. Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur ... 37 4.1.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Kinerja

Aparatur Pemerintah ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 50 5.2. Saran ... 50

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Volume pelayanan masyarakat dalam bentuk surat-menyurat ...5

Tabel 3.1. Nama – nama kelurahan dan jumlah lingkungan... 24

Tabel 3.2. Klasifikasi penduduk kecamatan medan timur menurut suku / etnis ...26

Tabel 3.3. Klasifikasi penduduk kecamatan medan timur menurut agama yang dianut ...27

Tabel 3.4. Klasifikasi penduduk kecamatan medan timur menurut sumber mata pencaharian. ...28

Tabel 3.5. Klasifikasi penduduk kecamatan medan timur menurut tingkat pendidikan ...29

Tabel 3.6. Sarana pendidikan yang ada di kecamatan medan timur ...30

Tabel 4.1. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin ...35

Tabel 4.2. Identitas responden berdasarkan usia ...36

Tabel 4.3. Identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan ...36

Tabel 4.4. Identitas responden berdasarkan pangkat golongan ...37

Tabel 4.5. Distribusi frekwensi tanggapan responden tentang responsibilitas aparatur pemerintah ...39

Tabel 4.6. Distribusi frekwensi tentang produktifitas kerja aparatur pemerintah kecamatan medan timur. ...40

Tabel 4.7. Distribusi Frekwensi tentang kualitas pelayanan aparatur pemerintah Kecamatan medan timur ...41

(7)

Tabel 4.9. Distribusi frekwensi tanggapan responden tentang

kharakteristik organisasi kecamatan medan timur ...44

Tabel 4.10. Distribusi frekwensi responden tentang

karakteristik pegawai kecamatan medan timur ...46

Tabel 4.11. Distribusi Frekwensi responden tanggapan responden

tentang karakteristik lingkungan ...47

Tabel 4.12. Distribusi frekwensi responden tanggapan responden

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Kegiatan 1 Lampiran 1 Kuesioner

2 Lampiran 2 Surat Rencana Skripsi

3 Lampiran 3 Surat Permohonan Persetujuan Judul

4 Lampiran 4 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Lampiran 5 Surat Undangan Seminar Proposal Kepada Dosen

Penguji

6 Lampiran 6 Surat Undangan Seminar Proposal Kepada Dosen Pembimbing

7 Lampiran 7 Berita Acara Seminar Proposal

8 Lampiran 8 Surat Riset Dari Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

9 Lampiran 9 Surat Riset dari BALITBANG Kota Medan

10 Lampiran 10 Surat Keterangan Izin Penelitian dari Kantor Camat Medan

Timur.

11 Lampiran 12 Surat Keterangan Telah melakukan Penelitian dari kantor

(9)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN

Nama : Chandra Sugiarto

Nim : 030903057 Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. H. M. Husni Thamrin, M.si.

Berkaitan dengan pelaksanaan tugas Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur dalam rangka mendukung pelaksaan otonomi daerah Kota Medan maka pemerintahan kecamatan dituntut untuk lebih meningkatkan peran serta dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Kenyataan yang ada dilapangan aparatur pemerintah Kecamatan Medan Timur belum menunjukkan sistem pelayanan prima dengan menerapkan SK Menpan No. 63 Thn 2003, tentang 10 prinsip pelayanan umum yaitu ; Kesederhanaan, Kejelasan, Kepastian waktu, Akurasi, Keamanan, Tanggung Jawab, Kelengkapan Sarana & Prasarana, Kemudahan Akses, Kedisplinan, Kesopanan, Keramahan, dan yang terakhir Kenyamanan.

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pelayanan aparatur pemerintah di kecamatan medan timur. Untuk mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan aparatur pemerintah kecamatan medan timur.

Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pegawai dan masyarakat yang berjumlah 50 orang, dengan rincian sebagai berikut : pegawai kecamatan medan timur yang berjumlah 28 orang dan masyarakat yang berjumlah 22 orang. Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel yakni Simple Random Sampling atau acak sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diketahui bahwa kinerja pelayanan aparatur pemerintah pada kantor Camat Medan Timur Kota Medan, belum sesuai dengan apa yang diharapkan hal ini terlihat dari kenyataan bahwa proses birokrasi pelayanan pengurusan KTP, Surat Pindah, dan Surat Tanah, masih banyak mengalami penundaan yang emyebabkan masyarakat yang berkepentingan harus datang berulang-ulang untuk menyelesaikannya.

Key Words : Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah, Faktor – faktor yang mempengaruhi

(10)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN

Nama : Chandra Sugiarto

Nim : 030903057 Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Drs. H. M. Husni Thamrin, M.si.

Berkaitan dengan pelaksanaan tugas Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur dalam rangka mendukung pelaksaan otonomi daerah Kota Medan maka pemerintahan kecamatan dituntut untuk lebih meningkatkan peran serta dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Kenyataan yang ada dilapangan aparatur pemerintah Kecamatan Medan Timur belum menunjukkan sistem pelayanan prima dengan menerapkan SK Menpan No. 63 Thn 2003, tentang 10 prinsip pelayanan umum yaitu ; Kesederhanaan, Kejelasan, Kepastian waktu, Akurasi, Keamanan, Tanggung Jawab, Kelengkapan Sarana & Prasarana, Kemudahan Akses, Kedisplinan, Kesopanan, Keramahan, dan yang terakhir Kenyamanan.

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pelayanan aparatur pemerintah di kecamatan medan timur. Untuk mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan aparatur pemerintah kecamatan medan timur.

Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pegawai dan masyarakat yang berjumlah 50 orang, dengan rincian sebagai berikut : pegawai kecamatan medan timur yang berjumlah 28 orang dan masyarakat yang berjumlah 22 orang. Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel yakni Simple Random Sampling atau acak sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diketahui bahwa kinerja pelayanan aparatur pemerintah pada kantor Camat Medan Timur Kota Medan, belum sesuai dengan apa yang diharapkan hal ini terlihat dari kenyataan bahwa proses birokrasi pelayanan pengurusan KTP, Surat Pindah, dan Surat Tanah, masih banyak mengalami penundaan yang emyebabkan masyarakat yang berkepentingan harus datang berulang-ulang untuk menyelesaikannya.

Key Words : Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah, Faktor – faktor yang mempengaruhi

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti

perubahan lingkungan yang mempengaruhinya. Seperti studi yang sistematis yang dilakukan

oleh Nicholas Henry (1995) yang mengelompokkan paradigma administrasi negara atas; (a)

dikhotami politik administrasi, (b) paradigma prinsip-prinsip administrasi negara, (c)

paradigma administrasi negara sebagai ilmu politik, (d) paradigma administrasi negara

sebagai ilmu administrasi, dan (e) paradigma administrasi negara sebagai ilmu administrasi

negara sampai pada tahun 1970. Setelah tahun 1970, paradigma administrasi negara

berkembang menjadi paradigma administrasi pembangunan (J.B Kritiadi:1997). Dalam

paradigma ini peran pemerintah dalam pembangunan negara-negara berkembang sangatlah

besar. Oleh karena itu menurut Abdullah (1984) peran administrasi pembangunan dalam

proses pembangunan adalah sebagai ”Agent of Change”. Hal ini berarti proses perencanaan,

perumusan kebijaksanaan, implementasi dan pengendalian pelaksanaan pembangunan

semuanya dilakukan oleh pemerintah.

Salah satu fungsi pemerintah yang utama adalah menyelenggarakan pelayanan umum

sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Birokrasi merupakan instrumen pemerintah untuk mewujudkan pelayanan publik yang

efisien, efektif, berkeadilan, transparan dan akuntabel. Hal ini berarti bahwa untuk mampu

melaksanakan fungsi pemerintah dengan baik maka organisasi birokrasi harus profesional,

tanggap, aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan hal

(12)

yang efisien dan efektif, bersih dan berwibawa, sehingga mampu menjalankan tugas-tugas

umum pemerintah maupun untuk menggerakkan pembangunan secara lancar dengan

dilandasi semangat dan sikap pengabdian terhadap masyarakat.

Seiring dengan lahirnya Undang - undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah maka setiap daerah terutama daerah - daerah dalam Provinsi Sumatera Utara pada

umumnya dan Kota Medan pada khususnya dituntut untuk meningkatkan kegiatan - kegiatan

pemerintahan dan pembangunan, otonomi daerah tersebut adalah pelimpahan sebagian

kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka percepatan

pembangunan daerah. Beranjak dari Undang - undang No. 32 Tahun 2004 ini Kecamatan

melalui Camat dapat meningkatkan dan memaksimalkan pendelegasian kewenangan dari

Walikota / Bupati untuk meningkatkan kualitas pelayanan umum.

Hakikat dari pelaksanaan otonomi daerah adalah untuk mengukur sampai sejauh mana

kemampuan daerah dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan atas dasar

kekuatan dan kemampuannya sendiri dengan memanfaatkan segenap potensi yang

dimilikinya, baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun sumber –

sumber lainnya yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan otonomi daerah tersebut

sehingga implementasi otonomi daerah akan lebih cepat terwujud.

Banyak faktor yang sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah, dan

salah satu faktor yang sangat menentukan adalah faktor sumber daya manusia yang ada di

daerah, baik dari segi kuantitas atau jumlahnya maupun dari segi segi kualitas atau mutunya.

Sumber Daya Manusia sangat diperlukan untuk melakukan kegiatan - kegiatan pembangunan

daerah. Dalam rangka melaksanakan kegiatan - kegiatan yang diamanatkan oleh otonomi

daerah tersebut, karena tanpa tersedianya sumber daya manusia mustahil pembangunan akan

terlaksana sebagaimana yang diharapkan, yaitu untuk mewujudkan daerah yang mandiri

(13)

Keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah sangat tertumpu pada kekuatan daerah

kabupaten dan kota, termasuk didalamnya Kota Medan, sebagai ibukota provinsi Sumatera

Utara dan juga bagian dari propinsi ini. Sebagai sebuah Kota yang dituntut untuk

melaksanakan sepenuhnya otonomi daerah, maka Kota Medan harus berupaya untuk

merealisasikan tuntutan otonomi daerah tersebut sesuai dengan kewenangan yang

dimilikinya dalam rangka melaksanakan pemerintahan dan pembangunan daerah Kota

Medan, sesuai dengan visi dan misinya.

Ujung tombak dari pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan pada suatu daerah,

termasuk Kota Medan adalah kecamatan dan kelurahan, karena kecamatan dan kelurahan

merupakan pemerintahan yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Oleh karena itu

diperlukan pemerintahan kecamatan yang kuat dari semua aspek, baik aspek sumber daya

manusia, teknologi maupun aspek sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses

percepatan pembangunan daerah.

Berkaitan dengan pelaksanaan tugas aparatur pemerintahan kecamatan dalam rangka

mendukung pelaksanaan otonomi daerah Kota Medan maka pemerintahan kecamatan

dituntut untuk lebih meningkatkan peran serta dalam kegiatan pemerintahan dan

pembangunan, oleh karena itu dibutuhkan kinerja yang baik disetiap unsur - unsur aparatur

pemerintahan di kecamatan. Kinerja merupakan suatu momen yang harus dipahami sebagai

satu ukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Kinerja dalam setiap organisasi

kecamatan sangat diperlukan karena kinerja merupakan suatu prestasi kerja, produktivitas

kerja, apakah itu kinerja individu aparatur pemerintahan atau kinerja organisasi

pemerintahan kecamatan.

Mengingat pentingnya kinerja sebagai persyaratan untuk meningkatkan produktivitas

kerja, maka setiap aparatur dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya, namun

(14)

aparatur pemerintahan belumlah sesuai dengan kondisi yang diharapkan yaitu kinerja yang

baik yang dapat mendukung terlaksananya tugas, fungsi dan tanggung jawab masing -

masing aparatur tersebut.

Latar belakang pendidikan tentunya amat menunjang demi kelancaran kerja yang

ada, seperti dalam penggunaan alat – alat kantor tentunya membutuhkan skil atau keahlian

yang didasari oleh pendidikan tersebut apalagi seperti sekarang ini alat – alat yang digunakan

jarang sekali menggunakan alat - alat manual, akan tetapi alat – alat yang digunakan

tentunya berbau teknologi canggih demi mempercepat pelayanan terhadap masyarakat.

Kondisi – kondisi sebagaimana dirasakan juga terlihat di kecamatan Medan timur

salah satu kecamatan yang ada di Kota Medan. Hal ini terlihat dari pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat, terutama pelayanan yang bersifat urgensi masyarakat, fenomena –

(15)

Tabel 1.1. Volume Pelayanan Kepada Masyarakat Dalam Bentuk Surat – Menyurat.

Sumber data : Kantor Kecamatan Medan Timur 2007

Jenis Pelayanan Masyarakat

KTP Surat Pindah Surat Tanah No Bulan

Masuk Selesai Masuk Selesai Masuk Selesai

1 Januari 31 27 10 5 8 5

Berdasarkan data tersebut jelaslah bahwa pelaksanaan pelayanan publik yang bersifat

penting bagi masyarakat terutama pengurusan KTP, Surat Pindah dan Surat Tanah belum

terlaksana dengan sebaik – baiknya. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Aparatur

pemerintahan Kecamatan Medan Timur belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor –

(16)

1.2. PERUMUSAN MASALAH.

Berdasarkan gejala – gejala yang diungkapkan dalam latar belakang masalah tentang

kinerja pelayanan aparatur pemerintahan Kecamatan Medan Timur maka dapat dirumuskan

permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana kinerja pelayanan aparatur pemerintahan Kecamatan Medan Timur Kota

Medan.

2. Faktor – faktor apa yang mempengaruhi kinerja pelayanan aparatur pemerintahan

Kecamatan Medan Timur Kota Medan.

1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan

untuk :

a. Untuk mengetahui kinerja birokrasi pemerintahan khususnya berkaitan dengan

efesiensi organisasi, kerjasama tim, dan hubungan pimpinan dengan bawahan di

Kantor Kecamatan Medan Timur.

b. Untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat kinerja birokrasi

pemerintah khususnya berkaitan dengan efesiensi pelayanan, kerjasama tim, dan

hubungan pimpinan dengan bawahan kasus pada Kantor Kecamatan Medan

Timur.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

a. Secara akademik : sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang mengkaji

(17)

b. Secara metodologi : penelitian ini memperkaya indikator pengukuran tentang

kinerja birokrasi pemerintah khususnya dilihat dalam sudut pandang pendekatan

proses.

c. Secara praktis : penelitian ini dapat menjadi bahan untuk evaluasi kinerja instansi

Pemerintah khususnya Dinas Kecamatan Medan Timur dalam menyempurnakan

dan meningkatkan kualitas pelayanan publik pada masa datang.

1.4. KERANGKA TEORI 1.4.1. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan suatu hal yang penting untuk mengatur keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai tujuannya. Setiap organisasi penting untuk selalu melakukan

penilaian terhadap kinerjanya karena hal tersebut dapat dijadikan sebagai input bagi

perbaikan dan peningkatan kinerjanya di kemudian hari. Kinerja atau Performance dipahami

sebagai tingkat keberhasilan atau merupakan The Degree Of Accompliment atau dengan kata

lain kinerja merupakan suatu tingkat pencapaian tujuan Organisasi. Rue dan Byars dalam

keban ( 1995 : 1 ) mengatakan bahwa kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi kerja,

prestasi penyelenggaraan suatu kegiatan. Kinerja dapat menunjukkan seberapa jauh tingkat

kemampuan pelaksanaan tugas – tugas organisasi. Selain itu, kinerja juga menyangkut

efektifitas, yaitu sejauh mana tujuan yang dinyatakan dalam petunjuk hasil dapat dicapai

oleh suatu organisasi. Dengan demikian, pengertian kinerja suatu organisasi memenuhi

fungsi serta aturan yang ditetapkan bagi pencapaian tujuan.

Oleh karena itu, kinerja organisasi paling tidak mengandung 3 (tiga) aspek penting,

yaitu pemenuhan fungsi kesesuaian dengan peraturan dan pencapaian tujuan. Berkaiatan

dengan objek penelitian ini, kinerja yang akan dilihat adalah kinerja dari suatu instansi

pemerintah, yang sejauh ini kriteria baku mengenai pengukuran kinerjanya tidak tersedia.

(18)

menyangkut kepentingan masyarakat luas), kurang atau tidak mengejar profit, memiliki lebih

banyak jalur birokrasi ketimbang organisasi swasta yang menyebabkan kesulitan dalam

menetapkan kriteria pengukuran kinerjanya. Namun demikian dengan mendasarkan pada

tujuan dan misi organisasi atau dengan menggunakan pendekatan yang sesuai kita dapat

menelaah dan memiliki suatu instansi pemerintah.

Keban ( 1995 : 5 – 6 ) berpendapat bahwa ada berbagai konteks pendekatan yang

dapat menelaah kinerja instansi pemerintah, di antaranya yaitu :

a. Konteks Manajemen.

b. Konteks Pelaksanaan Pembangunan.

c. Konteks Peranan Pemerintah.

d. Konteks Pelaksanaan Fungsi.

Tugas dan tanggung jawab, berkaitan dengan penelitian ini konteks pendekatan yang

tampak relevan adalah konteks pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab, untuk itu

penilaian kinerja aparatur Kecamatan Medan Timur lebih dimaksud pada seberapa jauh

instansi pemerintah di bidang pemerintahan tersebut telah melaksanakan fungsi, tugas dan

tanggung jawabnya berkenaan dengan penilaian kinerja instansi pemerintah. Steers, dkk (

1985 : 88 ) mengusulkan tiga indikator, yaitu Responsiveness, Responsibility dan

Accountability.

Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat,

menyusun agenda dan prioritas pelayanan dan mengambangkan program – program

pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Dengan demikian responsivitas

menunjukkan kepada keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dan kebutuhan –

kebutuhan aspirasi masyarakat. Responsivitas menggambarkan kemampuan instansi

pemerintah dengan menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan

(19)

pelayanan dengan kebutuhan masyarakat, menunjukkan kegagalan organisasi dalam

mewujudkan misi dan tujuannya. Organisasi yang memiliki responsivitas rendah dengan

sendirinya memiliki kinerja yang rendah pula. Data untuk menilai responsivitas bisa

bersumber pada organisasi dan masyarakat. Data organisasi digunakan untuk

mengidentifikasi jenis – jenis kegiatan dan program organisasi, sedangkan data dari

masyarakat pengguna jasa diperlukan untuk mengidentifikasi demand dan kebutuhan

masyarakat.

Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan instansi pemerintahan itu

dilakukan sesuai dengan prinsip – prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan

kebijakan organisasi yang baik. Oleh karena itu responsibilitas bisa saja berbenturan dengan

responsivitas. Keinginan seorang pejabat organisasi publik untuk meningkatkan

responsivitas bisa saja mengorbankan responsibilitas, manakala kebijakan dan proses

administrasi yang ada dalam organisasinya ternyata tidak lagi memadai untuk menjadi

dinamika masrakatnya yang selalu lebih cepat daripada perubahan organisasi.

Responsibilitas dapat dinilai dari analisis terhadap dokumen dan laporan kegiatan organisasi.

Penilaian dilakukan dengan mengecek apakah pelaksanaan kegiatan dan program organisasi

cocok atau sesuai dengan prosedur adminstrasi dan ketentuan – ketentuan yang ada dalam

organisasi.

Akuntabilitas publik menunjukkan kepada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

instansi pemerintah tunduk pada pejabat politik yang dipilih oleh rakyat (Selected Official).

Asumsinya adalah bahwa para pejabat politik tersebut karena dipilih oleh rakyatnya sendiri

akan selalu mempresentasikan kepentingan rakyat. Konsep akuntabilitas publik dapat

digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan instansi pemerintahan itu

konsisten dengan kehendak masyarakat banyak. Karena itu dilihat dari ukuran internal yang

(20)

harus dinilai dari ukuran – ukuran eksternal, seperti nilai – nilai dan norma – norma yang

berlaku dalam masyarakat. Data akuntabilitas bisa dari berbagai sumber, seperti penilaian

wakil rakyat pejabat politis atau tokoh – tokoh masyarakat.

Sementara itu Dwiyanto ( 1995 ; 5 ) memasukkan dimensi produktivitas dan kualitas

pelayanan dalam pengukuran kinerja instansi pemerintah, sehingga kinerja instansi

pemerintah dapat dinilai melalui produktivitas, kualitas pelayanan, responsivitas,

responsibilitas, dan akuntabilitas.

Produktivitas juga merupakan salah satu ukuran kinerja instansi pemerintah yang

penting. S. P. Hasibuan ( 1994 : 41 ) mengemukakan bahwa : “ Produktivitas adalah

perbandingan antara output ( hasil ) dengan input ( masukan ). Jika produktivitas naik ini

hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efesiansi ( Waktu, Bahan, Tenaga ) dan

sistem kerja, tehnik produksi dan adanya peningkatan ketrampilan dari tenaga kerja”. Pada

umumnya produktivitas memang diartikan sebagai rasio antara input dan output. Penilaian

produktivitas organisasi biasanya dilakukan pada tingakat organisasi dengan menggunakan

dokumen – dokumen yang tersedia dalam organisasi, seperti catatan dan laporan – laporan

organisasi, penilaian atas produktivitas juga bisa dilakukan dengan membandingkan catatan

mengenai sumber daya yang diperlukan dan hasil yang dicapai organisasi.

Erat kaitannya dengan pengukuran produktivitas adalah kualitas pelayanan ( Quality

of Service ). Dalam hal ini yang dimaksud adalah sampai sejauh mana kualitas memperoleh

hasil seperti yang dilakuakan. Isu mengenai kualitas pelayanan cenderung semakin penting

dalam menjelaskan kinerja membentuk image negatif yang terbentuk mengenai instansi

pemerintah muncul karena ketidak puasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang

diberikan oleh instansi pemerintah. Secara umum pelayanan yang berkualitas dapat diartikan

(21)

tingkat kepuasan rata – rata masyarakat, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan

prosedur yang telah ditetapkan ( Faisal dan Sujidi, 1995 : 4).

Kembali pada fokus penelitian kita, yakni Aparatur Kecamatan Medan Timur Kota

Medan berada di bawah koordinasi kantor Walikota Medan. Sebagai organisasi pemerintah

pada tingkat kecamatan, tugas – tugas pemerintah dijalankan, dilaksanakan sesuai dengan

ketetapan yang telah disahkan oleh Walikota. Oleh karenanya dapat dilakukan penilaian

apakah kegiatan pelayanan masyarakat dibidang pemerintahan yang diselenggarakan

aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur Kota Medan telah sesuai dengan prosedur

yang ada berdasarkan kepada SK Menpan No. 63 Thn 2003, yang berisi 10 prinsip

Pelayanan umum yaitu :

1. Kesederhanaan

2. Kejelasan

3. Kepastian waktu

4. Akurasi

5. Keamanan

6. Tanggung Jawab

7. Kelengkapan Sarana & Prasarana

8. Kemudahan Akses

9. Kedisplinan, Kesopanan, Keramahan

10.Kenyamanan

Dengan demikian berdasarkan uraian di atas, kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan

Medan Timur dalam menyelenggarakan pelayanan masyarakat di bidang pemerintahan dapat

(22)

1.4.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Aparatur Pemerintah Suatu organisasi modern termasuk instansi pemerintah seperti Aparatur Pemerintah

Kecamatan Medan Timur, adalah organisasi dengan sistem terbuka yang dipengaruhi dan

berinteraksi secara terus menerus dengan lingkungannya. Implikasi dari hal ini adalah bahwa

kinerja dari organisasi tersebut tidak saja dipengaruhi oleh faktor – faktor internal, tetapi juga

faktor – faktor eksternalnya. Dengan kata lain, tingkat pencapaian suatu tujuan organisasi

sangat didukung oleh faktor – faktor baik dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut.

Menurut Steers ( 1985 : 9 ) faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan

suatu organisasi dalam mencapai tujuannya ada tiga kelompok, yaitu :

a. Kelompok organisasi, yang meliputi struktur dan teknologi organisasi. Yang

dimaksud dengan struktur yaitu hubungan yang relatif tetapi tetap sifatnya seperti

dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan sumber daya manusia, sedangkan

yang dimaksud dengan teknologi adalah mekanisme suatu organisasi untuk

mengubah masukan mentah menjadi hasil yang nyata.

b. Organisasi mencakup dua aspek yang walaupun berbeda, namun berhubungan. Yang

pertama : lingkungan eksternal yaitu semua kekuatan yang timbul diluar batas

organisasi dan mempengaruhi keputusan serta tindakan dalam organisasi, misalnya

kondisi ekonomi dan pasar serta peraturan pemerintah. Yang kedua adalah

lingkungan internal yang umum dikenal dengan iklim organisasi, dimana hal itu

meliputi macam – macam atribut lingkungan kerja, seperti pekerja sentries, orientasi

pada prestasi karakteristik lingkungan dari organisasi yang bersangkutan dengan

lingkungan.

c. Karakteristik pekerja, menyangkut bagaimana perbedaan diantara individu dalam

(23)

Sementara Thoha ( 1988 : 63 ) menjelaskan bahwa ada dua faktor penting yang dapat

menunjang kinerja suatu organisasi yaitu faktor lingkungan organisasi (Environment) dan

dukungan sumber – sumber daya organisasi (Resources). Faktor penting dapat dipengaruhi

kinerja organisasi dalam pengertian dinamis, yaitu : Faktor ketersediaan sumber daya

organisasi (resources) yang mencakup sumber daya manusia, sumber daya keuangan

(Financial) dan sarana prasarana, dan faktor lingkungan (Environment) yang mencakup

lingkungan internal dan lingkungan eksternal (Ecology).

Menurut Thoha ( 1988 : 63 ) kemampuan organisasi melaksanakan kegiatan dalam

rangka mencapai tujuan akan banyak tergantung pada sumber daya organisasi yang

bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh

sumber daya organisasi yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sedangkan sumber daya

organisasi umumnya dikelompokkan dalam 3 bahagian besar, yaitu : Sumber daya manusia,

sumber dana atau anggaran, sarana dan prasarana atau peralatan yang digunakan dalam

melaksanakan kegiatan organisasi.

Dari rangkaian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang

mempengaruhi kinerja organisasi meliputi variabel internal dan eksternal organisasi.

Sebagai suatu organisasi modern yang bersifat terbuka dapat dikatakan bahwa Aparatur

Kecamatan Medan Timur dalam menyelenggarakan tugas – tugas di bidang pemerintahan

juga berinteraksi dengan lingkungan di luar organisasi. Artinya selain faktor internal, faktor

eksternal juga ikut berperan menentukan tingkat kinerja, misalnya :

a. Peranan Lurah dalam memepersiapkan admistrasi pemerintahan Kelurahan.

b. Peran Walikota dalam pembinaan dan lain sebgainya.

(24)

Jadi berdasarkan uraian di atas faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja aparatur

pemerintah kecamatan Medan Timur dalam menyelenggarakan pelayanan bidang

pemerintahan adalah :

1.4.3.. Faktor Internal Organisasi

Variabel internal yang mempengaruhi kinerja aparatur pemerintahan kecamatan

Medan Timur dalam hal ini meliputi :

1). Mekanisme Hubungan Kerja dalam Organisasi.

Dalam hal ini menyangkut bagaimana struktur dan pola hubungan di dalam

organisasi kantor pemerintah yang mempengaruhi kinerjanya. Berdasarkan hal tersebut,

organisasi dilihat sebagai suatu sistem individu yang stabil yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama lewat suatu struktur dan pembagian kerja Thoha ( 1996 : 162 )

dalam suatu organisasi tradisional semacam itu, ada dua pola hubungan kerja yang menjadi

karakteristiknya, yaitu :

1. Hubungan antara atasan dengan bawahan dan

2. Hubungan antar personil yang berkedudukan sederajad.

2). Sumber Daya Manusia

Salah satu sumber daya yang paling penting bagi organisasi adalah manusia yang

berkedudukan sebagai karyawan, pegawai, buruh atau pekerja. Bagaimanapun majunya

teknologi dewasa ini belum mampu menggantikan bagian terbesar dari tenaga kerja manusia.

Masih banyak kegiatan yang tidak dapat dilakukan oleh mesin ataupun teknologi yang

dimiliki oleh sebuah organisasi, Zainun ( 1995 : 6). Jelas bahwa dalam setiap organisasi

peranan sumber daya manusia sengatlah penting. Namun demikian tentulah yang diharapkan

adalah sumber daya manusia yang berkualitas, dalam artian memiliki kemampuan dan

kecakapan serta ketrampilan dalam melaksanakan tugas sehingga pelayan publik dapat

(25)

menjelaskan bahwa “ Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam artian yang sebenarnya

adalah pekerjaan yang dikerjakan akan menghasilkan sesuatu yang memang dikehendaki dari

pekerja tersebut”.

3). Sarana dan Prasarana

Menurut Thoha, ( 1996 ; 82 ), faktor sarana dan prasarana disamping sumber daya

manusia dan dana yang merupakan faktor yang sangat penting dan sangat menentukan bagi

keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan, sehingga ketersediaan sarana dan prasarana

bagi penyelenggaraan tugas – tugas sangat berperan penting dalam rangka mewujudkan

tujuan organisasi. Sarana dan prasarana dalam pelayanan di sini menyangkut segala

peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas lainnya yang berfungsi sebagai alat utama /

pembantu dalam melaksanakan pekerjaan, dan juga berfungsi sosial dalam rangka

kepentingan orang – orang yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja tersebut.

Sarana kerja ditinjau dari segi kegunaannya terdiri dari 3 (tiga) golongan. Moenir, (

1995 : 120 ) yaitu :

a. Peralatan kerja, yaitu semua jenis benda yang berfungsi langsung sebagai alat

produksi untuk menghasilkan barang atau berfungsi memproses suatu barang menjadi

barang lain yang fungsi dan kegunaannya berbeda.

b. Perlengkapan kerja yaitu semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat bantu tidak

langsung dalam produksi, memepercepat proses, membangkitkan dan menambah

kenyamanan dalam pekerjaan.

c. Perlengkapan bantu atau fasilitas, yaitu semua jenis benda yang berfungsi membantu

melancarkan gerak dalam pekerjaan misalnya alat pendingin ruangan yang tidak

kalah pentingnya adalah keberadaan ruang fasilitas pendukung pelayanan, antara lain

adalah fasilitas, ruangan yang memadai seperti ruangan pelayanan yang cukup luas

(26)

1.4.4. Faktor Eksternal Organisasi

Sebagai suatu konsekuensi bahwa organisasi merupakan bagian dari lingkungan

eksternalnya adalah pengaruh lingkungan terhadap pencapaian tujuan organisasi meliputi

semua kekuatan yang timbul diluar batas organisasi dan memepengaruhi keputusan serta

tindakan dalam organisasi. Dalam kaitan dengan penelitian ini, faktor eksternal tersebut

berupa masalah hubungan atau komunikasi dengan pihak – pihak diluar organisasi, yang

dalam hal ini adalah :

1). Hubungan dengan pemohon,

2). Hubungan dengan instansi lain.

1.5. DEFENISI KONSEP

Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami istilah yang dipergunakan dalam

judul skripsi ini maka perlu ditegaskan pengertian sebagai berikut :

a. Faktor – faktor kinerja

Pokok – pokok permasalahan yang mempengaruhi dalam pelaksanaan tugas pada

sebuah institusi pemerintah.

b. Aparatur Pemerintah

Pegawai birokrasi yang melaksanakan pekerjaan pemerintah.

1.6. DEFENISI OPERASIONAL

Sebagaimana telah diuraikan bahwa kinerja aparatur pemerintahan di pengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu :

(27)

2. Karakteristik Pegawai

3. Karakteristik Lingkungan

4. Hubungan dengan instansi lain

Keempat karakteristik ini diasumsikan akan mempengaruhi kinerja Aparatur Pemerintah

Kecamatan Medan Timur.

Konsep – konsep tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Karakteristik Organisasi yaitu : bentuk dan struktur organisasi serta teknologi yang

digunakan di Kecamatan Medan Timur.

2. Karakteristik Pegawai yaitu : Keadaan jumlah pegawai yang ada di Kecamatan

Medan Timur.

3. Karakteristik Lingkungan yaitu : lingkungan yang dapat mempengaruhi kegiatan

organisasi baik lingkungan eksternal maupun internal.

4. Hubungan dengan instansi lain yaitu kegiatan atau kerja sama yang sifatnya

(28)

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

kerangka teori, konsep operasional, pengukuran variabel, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang lokasi penelitian, populasi dan sampel, jenis data, teknik

pengumpulan data, teknik analisis.

BAB III DESKIRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang letak dan keadaan wilayah kecamatan Medan Timur,

keadaan adaministrasi pemerintahan kecamatan Medan timur.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang kinerja pemerintahan kecamatan Medan timur dan faktor –

faktor yang mempengaruhi kinerja aparatur pemerintah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan saran – saran yang

(29)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Metode Penelitian Yang Di Gunakan

Adapun bentuk penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kualitatip yaitu menggambarkan dan menjelaskan bagaimana keadaan

dari objek penelitian berdasarkan fakta – fakta yang ada serta menganalisa agar bisa menarik

sebuah kesimpulan.

2.2. Lokasi Penelitian

Yang menjadi lokasi / tempat penelitian ini adalah Kecamatan Medan Timur Kota

Medan Provinsi Sumatera Utara.

2.3. Populasi Dan Sampel 2.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam penelitian (Singarimbun, 1995 : 73). Yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai kecamatan Medan Timur Kota Medan yang

berjumlah 28 ditambah dengan masyarakat yang berjumlah 22 orang.

2.3.2 Sampel

Menurut Singarimbun (1985:53), sampel dapat diartikan sebagai kegiatan dari

populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata

lain sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili populasi. Pengambilan yang

sebagian itu dimaksudkan sebagai representasi seluruh populasi, sehingga kesimpulan –

(30)

Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah unsur pimpinan yang

meliputi seluruh pegawai / bawahan pada Aparatur Kecamatan Medan Timur yang berkaitan

langsung dengan pemberian pelayanan publik, serta masyarakat yang membutuhkan

pelayanan Aparatur Kecamatan Medan Timur.

Untuk penentuan sampel di Kecamatan Medan Timur Kota Medan, penulis mengutip

pendapat Sugiono (2005;93) Simple Random Sampling yaitu dikatakan Simple (sederhana)

karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memerhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota

populasi dianggap homogen.

Diambil secara

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple

random sampling (Nazir, 1998; 110) sehingga diperoleh sampel yang dapat mewakili

(representatif) di Kecamatan Medan Timur Kota Medan. Dengan perhitungan sampel yaitu

sebanyak : 50 sampel.

2.4. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 teknik pengumpulan data.

Berikut ini akan diuraikan pengumpulan data sebagai berikut:

1. Data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi

penelitian. Data primer tersebut dilakukan dengan instrumen sebagai berikut:

(31)

Yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan

punya relevansi terhadap masalah penelitian

b. Metode Observasi

Yaitu melakukan pengamatan terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan

dengan fokus penelitian serta mencatatnya ke dalam catatan peneliti

(field-note).

2. Data Sekunder, adalah data yang tersedia dan diperoleh di lembaga Pemerintah,

organisasi, atau lembaga-lembaga lainya melalui studi pustaka yang terdiri dari :

a. Penelitian Kepustakaan

Yaitu; pegumpulan data-data yang diperoleh melalui buku-buku ilmiah,

tulisan, karangan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan menelaah kebijakan yang berupa UU, PP,

Keppres, Perda, serta catatan tertulis, arsip yang menyangkut masalah yang

diteliti yang ada pada instansi terkait.

2.5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dilakukan secara deskriptip kualitatif yang bertujuan untuk

deskripsi atau gambaran sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta serta hubungan

antara fenomena yang diselidiki.

Adapun langkah – langkah dalam analisis data adalah :

a. Peringkasan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan penyaringan data dengan cara meringkas, menyeleksi,

memfokuskan informasi serta menyederhanakan data kasar yang diperoleh dari lapangan.

(32)

b. Penyajian Data

Pada tahap ini peneliti menyusun informasi sehingga akan menjadi sebuah informasi

yang sistematis, berpola dan berstruktur untuk dapat disajikan. Untuk menganalisa data yang

berhasil dihimpun, dilakukan analisis dengan mengelompokkan data kedalam tabel – tabel

terutama yang bersumber dari hasil dokumentasi dan wawancara dengan responden.

Berdasarkan analisa tabel tersebut diuraikan dalam kalimat – kalimat yang bersifat deskriptif

yang menjelaskan tentang kinerja, serta faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja Aparatur

(33)

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1. Keadaan Wilayah Kecamatan Medan Timur

Kecamatan Medan Timur adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kota Medan Propinsi

Sumatera Utara. Kecamatan Medan Timur terletak lebih kurang 2 Km dari pusat Ibu Kota

Medan. Kecamatan Medan Timur Memiliki luas 726 Km2.

Adapun perbatasan Kecamatan Medan Timur adalah :

Sebelah Utara : Kec. Medan Deli

Sebelah Selatan : Kec. Medan Kota

Sebelah Barat : Kec. Medan Barat

Sebelah Timur : Medan Tembung & Medan Perjuangan.

(34)

Adapun 11 Kelurahan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini :

Tabel 3.1 Nama-nama Kelurahan dan Jumlah Lingkungan

JUMLAH PENDUDUK

Sumber data : Kantor Kecamatan Medan Timur 2007

Secara keseluruhan jumlah penduduk yang sudah terdata adalah sebanyak 133.131

jiwa dan mendiami 11 kelurahan yang ada. Kelurahan yang terpadat penduduknya adalah

kelurahan P. Brayan Darat I dengan jumlah penduduk 19.416 jiwa, selanjutnya adalah

kelurahan P. Brayan Darat II dengan jumlah penduduk 16.750 jiwa, disusul oleh kelurahan

Glugur Darat I dengan jumlah penduduk 15.297 jiwa, lalu ada kelurahan Glugur Darat II

dengan jumlah penduduk 13.831, kemudian kelurahan P. Brayan Bengkel dengan penduduk

12.549, kelurahan Durian dengan jumlah penduduk 11.636 jiwa, kelurahan P. Brayan

(35)

penduduk 11.611 jiwa, kelurahan Sidodadi dengan penduduk sebanyak 8.120 jiwa, kelurahan

Gang Buntu dengan jumlah penduduk 6.510 jiwa dan yang terakhir ada kelurahan Perintis

dengan jumlah penduduk 5.796 jiwa.

Secara garis besar Kecamatan Medan Timur terdiri dari 2 (dua) musim, yaitu musim

hujan dan musim kemarau. Musim hujan umumnya terjadi pada bulan September hingga

Januari dan musim kemarau umumnya terjadi pada bulan Februari hingga Agustus.

3.2. Keadaan Penduduk Kecamatan Medan Timur.

Penduduk adalah orang yang menetap dalam wilayah kecamatan Medan Timur dan

terdaftar dalam registrasi penduduk kecamatan Medan Timur. Kecamatan Medan Timur

merupakan salah satu wilayah dimana tingkat pertumbuhan penduduknya relatif tinggi, hal

ini terjadi karena wilayah kecamatan Medan Timur adalah wilayah yang memiliki industri

yang begitu besar. Selain dari pada itu tingginya tingkat pertumbuhan pembangunan

terutama pembangunan Ruko (rumah toko).

Menurut data Kecamatan Medan Timur tahun 2007, Jumlah Penduduk Kecamatan

Medan Timur 133.131 jiwa dengan kepadatan 184 Jiwa/Km2 yang terdiri dari 63.748 Jiwa

(36)

3.3.Kependudukan Menurut Suku/Etnis.

Tabel 3.2 Klasifikasi Penduduk Kecamatan Medan Timur menurut Suku/Etnis.

No Jenis

Suku/Etnis Jumlah

1 JAWA 43.474

2 MELAYU 5.726

3 MANDAILING 11.119

4 BATAK 13.026

5 KARO 4.622

6 MINANG 8.735

7 ACEH 2.401

8 NIAS 2.010

9 INDIA 395

10 CHINA 15.022

11 LAIN-LAIN 26.976

TOTAL 133.131

Sumber data : Kantor Kecamatan Medan Timur 2007

Dari Tabel di atas dapat kita lihat Kecamatan Medan Timur didominasi oleh suku

Jawa dengan jumlah 43.474 jiwa dan kemudian Etnis China dengan jumlah 15.022 jiwa,

suku Batak sebanyak 13.026 jiwa, kemudian suku Mandailing sebanyak 11.119 jiwa, suku

Minang sebanyak 8.735 jiwa, diikuti oleh suku Melayu dengan jumlah 5.726 jiwa, suku Karo

dengan jumlah 4.622 jiwa, suku Aceh sebanyak 2.401 jiwa dan yang terakhir etnis India

(37)

2.2 Kependudukan menurut Agama yang di Anut

Tabel 3.3 Klasifikasi Penduduk Kecamatan Medan Timur menurut Agama yang Dianut

No Agama Jumlah

1 Islam 79.452

2 Kristen 19.989

3 Katholik 7.088

4 Hindu 895

5 Budha 23.710

TOTAL 133.131

Sumber data : Kantor Kecamatan Medan Timur 2007

Dari tabel di atas mayoritas penduduk kecamatan Medan Timur beragama Islam

dengan jumlah 79.452 jiwa, kemudian agama Budha sebanyak 23.710 jiwa, agama Kristen

sebanyak 19.989 jiwa, agama Khatolik 7.088 jiwa dan yang terkecil agama Hindu dengan

(38)

3.4.Kependudukan menurut Mata Pencaharian

Tabel 3.4 Klasifikasi Penduduk Kecamatan Medan Timur menurut Sumber Mata Pencaharian.

No Jenis

Pekerjaan Jumlah

1 Pegawai Negeri / TNI 4.421

2 Pegawai Swasta 21.043

3 Buruh 2.476

4 Wiraswasta 2.088

5 Pedagang 2.088

6 Petani 80

7 Lain 15.525

TOTAL 58.447

Sumber data : Kantor Kecamatan Medan Timur 2007

Dilihat dari mata pencaharian Penduduk Kecamatan Medan Timur Mayoritas adalah

pegawai swasta dengan jumlah 21.043 jiwa dan Pegawai Negeri / TNI dengan jumlah 4.421

jiwa. Kecamatan Medan Timur memiliki potensi besar dalam bidang perdagangan dan

industri kecil menengah. Penduduk yang mendiami kecamatan Medan Timur dalam

melakukan aktifitas sehari-hari menekuni banyak profesi dan pada umumnya penghasilan

utama penduduk kecamatan medan timur adalah : Pegawai Negeri/TNI, Pegawai swasta,

(39)

3.5.Kependudukan menurut Status Pendidikan

Tabel 3.5 Klasifikasi Penduduk Kecamatan Medan Timur menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat

Pendidikan Jumlah

1 Belum / Tidak Sekolah 41.537

2 SD 23.561

3 SLTP 27.425

4 SLTA 27.141

5 Akademi 7.851

6 Universitas 5.616

TOTAL 133.131

Sumber data : Kantor Kecamatan Medan Timur 2007

Dari tabel di atas dapat kita lihat masih banyak penduduk yang tidak sekolah atau

putus sekolah dengan jumlah sebanyak 41.537 jiwa, sedangkan yang telah berada ditingkat

Universitas hanya 5.616 jiwa. Kita lihat perbandingan jumlah penduduk kecamatan medan

timur dengan tingkat pendidikan, yang menunjukkan bahwa kecamatan medan timur

(40)

Tabel 3.6 Sarana Pendidikan yang ada di Kecamatan Medan Timur.

No Tingkat

Pendidikan Jumlah

1 TK 14

2 SD Negeri 29

3 SD Swasta 20

4 SLTP Negeri 2

5 SLTP Swasta 20

6 SLTA Negeri 4

7 SLTA Swasta 14

8 Tsanawiyah 18

9 Akademi / Perguruan Tinggi 8

Jumlah 129

Sumber data : Kantor Kecamatan Medan Timur 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana pendidikan didaerah kecamatan

medan timur sudah cukup memadai dari jumlah dan lengkapnya sarana pendidikan yang ada.

Penduduk kecamatan medan timur yang masih pada usia sekolah ada yang sekolah atau

belajar di daerah lain dan banyak pula yang belajar atau sekolah didaerah kecamatan medan

timur. Anak – anak yang masih bersekolah di wilayah kecamatan medan timur ditampung

pada beberapa sekolah yang ada di dalam lingkungan kecamatan medan timur.

3.3. Struktur Kecamatan Medan Timur

Sebagaimana kecamatan – kecamatan lain pada umumnya maka struktur Kecamatan

(41)

Sebagaimana yang diatur dalam Bab II, Pasal 2 Keputusan Walikota Medan Nomor

63 Tahun 2001 bahwa Camat mempunyai kedudukan sebagai Perangkat Daerah yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah.

Selanjutnya berdasarkan Pasal 3 Camat mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan

dalam wilayah kecamatan.

Fungsi Camat :

1. Melaksanakan pelimpahan sebahagian kewenangan Pemerintah Daerah.

2. Menyelenggarakan pelayanan Pemerintah Kecamatan.

3. Menyelenggarakan tugas – tugas Pemerintahan, pembangunan dan pembinaan

kemasyarakatan.

4. Memantau dan mengendalikan program kerja kelurahan.

(42)

Sekretaris Kecamatan dalam kegiatan administrasi umum mempunyai tugas melakukan

pembinaan administrasi dan memberikan pelayan teknis administratif kepada seluruh satuan

organisasi pemerintahan kecamatan. Tugas – tugas Sekretaris Kecamatan tersebut dapat

dirinci sebagai berikut :

1. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan rencana, pengendalian dan evaluasi

pelaksanaannya.

2. Merumuskan dan melaksanakan urusan administrasi keuangan.

3. Merumuskan dan melaksankan urusan atas usaha, adminstrasi kepegawaian,

perlengkapan dan rumah tangga.

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan tugas

pemerintahan umum dan pembinaan pemerintah kelurahan, administrasi kependudukan dan

pembinaan politik dalam negeri. tugas seksi pemerintahan dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan program pembinaan administrasi

kependudukan umum dan kelurahan.

2. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan pembinaan adminstrasi kependudukan

dan catatan sipil.

3. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan pembinaan kegiatan sosial politik,

idiologi negara dan kesatuan bangsa.

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat Kelurahan mempunyai tugas merumuskan

dan melaksanakan perencanaan dan penyusunan pembinaan pembangunan di bidang

perekonomian kelurahan, produksi dan distribusi serta pembinaan lingkungan hidup. Tugas

seksi pembangunan masyarakat kelurahan dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan program dan pembinaan perekonomian

(43)

2. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan program pembinaan lingkungan hidup.

3. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan program dan pembinaan kegiatan sosial

politik, idiologi negara dan kesatuan bangsa.

Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan

koordinator penyusunan program dan melaksanakan pembinaan kesejahteraan sosial. Tugas

seksi kesejahteraan sosial dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan program, pembinaan pelayanan dan

bantuan sosial, pembinaan kepemudaan, peranan wanita dan olahraga.

2. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan program, pembinaan kehidupan

beragama, pendidikan, kebudayaan dan kesehatan masyarakat.

Seksi Pelayanan Umum mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan urusan

pelayan umum yang meliputi kekayaan dan imventarisasi kelurahan. Tugas seksi pelayan

umum dapat dirinci sebagai berikut :

1. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan program dan menyelenggarakan

pembinaan pelayanan kekayaan dan impentarisasi kelurahan.

2. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan program pelayanan kebersihan,

keindahan dan pertamanan serta sanitasi lingkungan.

Sementara itu Camat dibantu oleh Lurah, adapun tugas Lurah tersebut untuk membantu

Walikota dalam penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pembinaan kehidupan

masyarakat dalam wilayah kelurahan. Tugas – tugas tersebut dapat dirincikan sebagai

(44)

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintah secara umum, pembinaan pemerintahan,

ketentraman ketertiban, pembinaan pembangunan fisik dan non fisik kemasyarakatan

serta pembinaan kesejahteraan masyarakat.

2. Melaksanakan tugas dari pemerintahan kecamatan.

3. Melaksanakan koordinasi terhadap pemerintahan kelurahan.

4. Melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab di bidang pembangunan dan

kemasyarakatan.

(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian

Penyajian data pada bab ini adalah hasil kuisioner yang disebarkan kepada pegawai

kantor kecamatan Medan Timur dan masyarakat kecamatan Medan Timur yang sekaligus

diambil dari sampel – sampel dalam penelitian ini dengan tujuan untuk melihat Faktor –

Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Aparatur Pemerintah Di Kecamatan Medan Timur.

4.1.1. Identitas Responden

Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada responden, maka diperoleh data

identitas responden sebagai berikut :

Tabel 4.1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekwensi Persentase (%)

1 Pria 28 57.5 %

2 Wanita 22 42.5 %

Jumlah 50 100 %

Sumber data : Hasil Survey Lapangan 2008

Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa dari keseluruhan responden yang

berjumlah 50 orang, yaitu 28 orang (57.5 %) yang pria dan yang berjenis kelamin wanita 22

(46)

Tabel 4.2. Identitas Responden Berdasarkan Usia

Sumber data : Hasil Survey Lapangan 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari keseluruhan responden rata –

rata sudah mempunyai kemapanan dalam bekerja, adapun responden yang berusia 20 – 25

tahun berjumlah 11 orang (20 %) dan yang berusia 25 – 35 tahun berjumlah 25 orang (55 %)

kemudian yang berusia 35 – 45 tahun berjumlah 14 orang (25 %).

Tabel 4.3. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 SLTP 10 17.5 %

Sumber data : Hasil Survey Lapangan 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari keseluruhan responden yang

masih memiliki jenjang pendidikan SLTP berjumlah 10 orang (17.5 %), tingkat pendidikan

SLTA berjumlah 26 orang (57.5 %), tingkat pendidikan Diploma tidak ada (0%), Strata I

(47)

Tabel 4.4. Identitas Responden Berdasarkan Pangkat Golongan

No Golongan Frekwensi Persentase (%)

1 III A – III D 10 20 %

2 II A – II D 7 12,5 %

3 Honorer 9 15 %

4 Masyarakat 24 52,5 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber data : Hasil Survey Lapangan 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari keseluruhan responden yang

berjumlah 50 orang dianataranya pegawai dan masyarakat berdasarkan golongan, golongan

III A – III D yaitu sebanyak 10 orang (20 %), golongan II A – II D berjumlah 7 orang (12,5

%), honorer berjumlah 9 Orang (15 %), dan masyarakat berjumlah 24 0rang (52,5 %).

Sebagaimana telah dijelaskan dalam latar belakang dan perumusan masalah dalam

penelitian ini, bahwa kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur masih belum

sesuai dengan apa yang diharapkan. Sementara itu kinerja yang dimaksud adalah

responsibilitas aparatur dalam memberikan pelayanan, produktifitas kerja aparatur dan

kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk membahas permasalahan tersebut, telah dilakukan

survey terhadap responden penelitian yang akan dibahas dalam bab ini.

4.1.2. Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur Kota Medan. Kinerja merupakan hasil kerja yang telah dilakukan oleh seseorang, yang dalam hal

ini adalah Aparatur Pemerintahan Kecamatan Medan Timur dalam memberikan pelayanan.

Kantor Camat merupakan salah satu organisasi pemerintah yang berada ditengah –

tengah masyarakat dan salah satu fungsinya adalah pelayanan publik. Pelayanan publik

merupakan kunci utama keberhasilan Aparatur Pemerintah dalam melaksanakan fungsinya

(48)

berada pada taraf yang kurang baik. Hal ini terutama terlihat pada semua variabel penelitian,

yakni, efesiensi organisasi, kerjasama tim, dan hubungan antara pimpinan dengan bawahan.

Faktor penghambat kinerja birokrasi antara lain; tingkat kerjasama yang tidak solid artinya

sering terjadi tumpang tindih pertentangan kebijakan, hubungan vertical dan horizontal yang

tidak harmonis, serta kurangnya dukungan dari pemerintah dan pengawasan dari masyarakat.

Faktor penghambat antara lain, alokasi anggaran untuk pengembangan pegawai relatif

rendah, kurangnya inisiatif dari dinas untuk menyusun program pengembangan pegawai,

pola pengembangan pegawai saat ini masih sangat sentralistik, inisiatif pegawai untuk

mengembangkan diri masih rendah; dan jangkauan wilayah kerja dinas yang luas

dibandingkan dengan jumlah pegawai yang dimiliki, sehingga mempersulit pengontrolan.

Untuk melihat kinerja ditentukan oleh beberapa faktor :

1. Responsibilitas aparatur Pemerintah

2. Produktivitas Kerja Aparatur Pemerintah

3. Kualitas pelayanan Aparatur Pemerintah.

1. Responsibilitas Aparatur

Responsibilitas merupakan daya tangkap setiap aparatur pemerintahan kecamatan

Medan Timur yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terutama dalam memberikan

pelayanan terhadap masyarakat . Setiap aparatur pemerintah harus dapat membedakan dan

menjalankan setiap tugas dan fungsi pokoknya, dapat membedakan yang mendesak dan yang

penting, artinya setiap aparatur pemerintah yang responsif adalah aparatur yang dapat

memenuhi apapun keinginan masyarakat dalam konteks pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya dengan semaksimal mungkin.

Hasil penelitian dan survey yang dilakukan peneliti terhadap responden tentang

(49)

Tabel 4.5. Distribusi Frekwensi Tanggapan Responden tentang Responsiblitas Aparatur Pemerintah

No Klarifikasi Tanggapan Frekwensi Persentase (%)

1 Baik 6 7,50 %

2 Kurang Baik 30 67,50 %

3 Tidak Baik 14 25,00 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber data : Tabulasi 2008

Hasil survey lapangan yang dilakukan terhadap 50 orang responden tentang

responsibilitas aparatur pemerintahan kecamatan medan timur sebagaimana yang terlihat

dalam tabel di atas menunjukkan bahwa sebahagian besar responden mengatakan kurang

baik sebesar 67,50 % atau sekitar 30 orang sementara yang mengatakan baik hanya 7,50 %

atau hanya 6 orang dan yang menanggapi tidak baik ada 25 % atau sekitar 14 orang.

Berdasarkan hasil survey tersebut diperoleh gambaran bahwa sebahagian besar

aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur belum terlalu merespon terhadap kebutuhan

masyarakat yang sesuai dengan tugas dan fungsi pokoknya artinya kemampuan mereka

dalam memilih dan memilah mana pelayanan yang urgen atau darurat bagi masyarakat dan

mana yang tidak urgen atau mendesak.

2. Produktifitas Kerja Aparatur Pemerintah

Produktifitas kerja aparatur pemerintah merupakan jumlah satuan kerja yang dapat

diselesaikan dalam kurun waktu tertentu oleh sesama aparatur pemerintah kecamatan Medan

Timur. Seorang aparatur pemerintah yang produktif akan dapat menyelesaikan setiap

pekerjaan yang dihadapinya tanpa menunda – nunda waktu. Produktifitas sesorang tidak

dapat lahir dengan sendirinya melainkan dengan adanya dorongan dan lingkungan kerja yang

positif dalam berprestasi dan memiliki daya tangkap atau respon yang baik terhadap

(50)

Hasil penelitian dan survey yang dilaksanakan terhadap responden tentang

produktivitas kerja aparatur pemerintah kecamatan medan timur dapat dilihat dari tabel

berikut ini :

Tabel 4.6. Distribusi Frekwensi tentang Produktifitas Kerja Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur

No Klasifikasi Tanggapan Frekwensi Persentase (%)

1 Baik 13 25,50 %

2 Kurang Baik 23 50,00 %

3 Tidak baik 14 25,00 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber data : Tabulasi 2008

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 50 orang responden, penelitian

tentang produktifitas kerja aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur diketahui

hasilnya bahwa pada umumnya produktivitas kerja aparatur pemerintah kecamatan Medan

Timur tergolong kurang baik hal ini ditanggapi oleh 23 orang responden atau sekitar 50 %.

Dari hasil survey tersebut diperoleh gambaran bahwa tingkat produktivitas kerja

aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur belum sesuai dengan apa yang diharapkan,

artinya pekerjaan pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan masih kurang memuaskan

masyarakat. Banyak pekerjaan yang tertunda dan proses pelayanan terkadang cenderung

tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kenyataan – kenyataan lain yang terungkap dari

tanggapan responden bahwa masih banyak aparatur pemerintah yang bekerja hanya sekedar

memenuhi kewajiban dan sangat sedikit pekerja yang bekerja dengan kemauan berprestasi

(51)

3. Kualitas pelayanan aparatur

Muara dari responsibilitas, produktifitas kerja aparatur adalah pada kualitas

pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Diharapkan dalam rangka percepatan proses

dan dinamika pembangunan masyarakat dalam era otonomi daerah adalah semakin baiknya

kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh aparatur pemerintahan kecamatan

medan timur.

Kualitas layanan adalah kemampuan aparatur dalam memberikan pelayanan yang

cepat, tepat, terbuka, fleksibel, ramah dan sopan tanpa adanya kecenderungan yang berbelit –

belit.

Hasil penelitian tentang kualitas pelayanan aparatur pemerintah kecamatan medan

timur ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.7. Distribusi Frekwensi tentang Kualitas Pelayanan Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur

No Klasifikasi Tanggapan Frekwensi Persentase (%)

1 Baik 18 37,50 %

2 Kurang Baik 23 50,00 %

3 Tidak baik 9 12,50 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber data : Tabulasi 2008

Hasil survey lapangan yang dilakukan terhadap 50 orang responden tentang kualitas

pelayanan yang diberikan aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur diketahui bahwa

pada umumnya responden menanggapinya dengan kurang baik yaitu 23 orang atau sekitar

(52)

kurang transparan dan masih ada responden yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang

diberikan oleh aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur.

Sedangkan 18 orang responden atau 37,50 % menyatakan kualitas pelayanan sudah

baik, artinya segala proses pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sudah sesuai dengan

ketentuan.

4. Kinerja aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab terdahulu bahwa kinerja aparatur

pemerintah kecamatan merupakan tuntutan baik dari pemerintah kota maupun masyarakat itu

sendiri, karena pemerintah kecamatan merupakan ujung tombak pemerintah kota dalam

memberikan pelayanan terhadap masyarakat dan pemerintah kecamatan berada ditengah –

tengah masyarakat serta memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.

Kinerja ini sangat dibutuhkan terhadap proses peningkatan pelayanan terhadap

masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan arti dari otonomi daerah itu

sendiri.

Untuk melihat kinerja dalam penelitian ini dapat kita bagi menjadi tiga indikator

yaitu : Responsibilitas aparatur, Produktifitas Kerja aparatur dan Kualitas Pelayanan kepada

masyarakat. Hasil penelitian tentang kinerja aparatur pemerintah kecamatan medan timur

(53)

Tabel 4.8 Distribusi Frekwensi tentang Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur

No Klasifikasi Tanggapan Frekwensi Persentase (%)

1 Baik 12 22,50 %

2 Kurang Baik 26 55,00 %

3 Tidak baik 13 22,50 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber data : Tabulasi 2008

Hasil penelitian yang dilakukan dengan tiga indikator kinerja aparatur pemerintah

kecamatan Medan Timur diketahui bahwa 12 orang responden atau 22,50 % mengatakan

baik, 26 orang atau 55,50 % responden mengatakan kurang baik dan yang mengatakan tidak

baik sebanyak 12 orang responden atau sekitar 22,50 %. Dari data yang terdapat pada tabel

di atas diperoleh gambaran bahwa kinerja aparatur pemerintah tergolong kedalam kinerja

yang kurang baik, artinya pelaksanaan tugas dalam memberikan pelayan kepada masyarakat

belum sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu pelayanan yang cepat, tepat, transparan dan

ramah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan kunci diperoleh gambaran bahwa

kurang baiknya kinerja tersebut tidak terlepas dari keadaan organisasi kecamatan Medan

Timur, karakteristik pegawai, karakteristik lingkungan dan hubungan antar sesama pegawai.

Responsibilitas aparatur dimana banyak pegawai yang tidak dapat melaksanakan

tuntutan pekerjaan dengan respon yang cepat, pada umumnya mereka hanya bersifat statis

menunggu instruksi atau perintah atasan dan apabila terjadi suatu masalah mereka tidak

dapat menyelesaikan atau mengatasinya sendiri, sementara produktifitas mereka cenderung

(54)

4.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Aparatur Pemerintah

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam perumusan masalah dan tujuan penelitian

ini bahwa kinerja aparatur pemerintahan kecamatan medan timur kota medan diasumsikan

dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. Karakteristik Organisasi.

2. Karakteristik Pegawai / Aparatur.

3. Karakteristik Lingkungan.

4. Hubungan dengan instansi lain.

1. Karakteristik Organisasi.

Organisasi yang dimaksud disini adalah organisasi kecamatan medan timur sebagai

objek penelitian, sedangkan karakteristik organisasi merupakan besaran organisasi, struktur

tugas, dan tanggung jawabnya. Karakteristik organisasi ini termasuk juga keadaan dan

kondisi fisik kantor, keadaan sarana dan prasarana.

Hasil penelitian tentang Karakteristik organisasi ini dapat dilihat dari tabel berikut

ini:

Tabel 4.9. Distribusi Frekwensi Tanggapan Responden tentang Karakteristik Organisasi Kecamatan Medan Timur.

No Klasifikasi Tanggapan Frekwensi Persentase (%)

1 Baik 18 37,50 %

2 Kurang Baik 18 37,50 %

3 Tidak baik 14 25,00 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber : data hasil survey lapangan 2008

Hasil survey lapangan tentang karakteristik Organisasi kecamatan Medan Timur

(55)

baik, hal ini ditanggapi oleh 18 orang responden atau sekitar 37,00 %, sementara yang

menanggapi kurang baik juga 18 orang atau sekitar 37,00 % responden dan yang

menanggapi tidak baik ada 14 orang atau sekitar 25,00 % responden.

Dari tanggapan responden tersebut dapat digambarkan bahwa karakteristik

organisasi, struktur organisasi, pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagaimana

yang diharapkan, walaupun masih ada hal – hal yang dapat mengganggu kinerja namun tidak

terlalu berpengaruh.

2. Karakteristik Pegawai

Karakteristik Pegawai merupakan keadaan atau kondisi pegawai atau aparatur

pemerintah Kecamatan. Medan Timur, karakteristik ini dilihat dari keanekaragaman atau

latar belakang pendidikan, pengalaman, sosial budaya, keterampilan dan lain-lain seperti

masa kerja kemampuan dan keamanan,karakteristik yang berbeda bukanlah merupakan

halangan dalam meningkatkan kinerja melainkan faktor pendukung kinerja. Masalah

bagaimana menciptakan suatu karakteristik yang kondusif dan mampu menjawab tantangan

peningkatan kinerja.

Karakteristik organisasi yang baik didalam terdapatnya hubungan yang harmonis

antara atasan dengan bawahan secara horizontal berdasarkan ketentuan-ketentuan

organisasai,struktur organisasi dan pelaksanaan tugas fungsi dan tanggung jawabnya.Untuk

Gambar

Tabel 1.1. Volume Pelayanan Kepada Masyarakat Dalam Bentuk Surat – Menyurat.
Tabel 3.1 Nama-nama Kelurahan dan Jumlah Lingkungan
Tabel 3.2   Klasifikasi Penduduk Kecamatan Medan Timur menurut Suku/Etnis.
Tabel 3.3   Klasifikasi Penduduk Kecamatan Medan Timur menurut Agama yang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bidang hiburan ini kita dapat melakukan bermacam kegiatan dengan menggunakan komputer, seperti mendengar lagu-lagu dan memutar film, yang tentunya untuk melakukan semua

Berdasarkan penetapan hasil kualifikasi nomor : 07/Pant-PPBJ/DPKI-PS/2011, tanggal 1 April 2011 pekerjaan Penyusunan Detail Enginering Design (DED) Pelabuhan Panasahan Carocok

Sistem penjaminan mutu eksternal merupakan kegiatan akreditasi melalui evaluasi dan penilaian berkala terhadap pemenuhan standar pendidikan tinggi yang telah

33) Peserta didik melaksanakan kegiatan yang ada di kolom “Aktivitas Siswa 5 “ membaca 24rMJ*NSqObeserta artinya dan membuat ilustrasi berupa gambar, video, skema, atau

Terkait dengan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan kepengurusan dan jalannya Perseroan, Direksi telah menindaklanjuti beberapa hal

Hal ini terlihat dari kemampuan mahasiswa calon guru dalam membuat persiapan mengajar, yaitu perumusan indikator serta pemilihan materi ajar yang kurang sesuai dengan

Indosat Tbk is a leading telecommunication and information service provider in Indonesia that provides cellular services (Mentari, Matrix and IM3), fixed telecommunication services

Pada hari ini, Jum at tanggal tujuh bulan Juni tahun Dua ribu tiga belas, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Listrik Kota Rengat (Jl.