• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi produksi dan penjualan pada CV.karya Cipta Gypsum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi produksi dan penjualan pada CV.karya Cipta Gypsum"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10509211

Nama : Iwan Ridwan

Tempat/Tgl. Lahir : Singkut Sarolangun Jambi 14-06-1991

Jenis Kelamin : Pria

Semester : 9

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Siingkut Sarolangun Jambi .

Alamat Bandung : Dago Asri 1 No 25a/159A

E-Mail : [email protected]

No. Telepon : 087713145733

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : E.kosasih

Nama Ibu : Rusmiati

Alamat Orang Tua : Siingkut Sarolangun Jambi

No. Telpon Orang Tua : 085377632712

Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,

(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada

Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh :

IWAN RIDWAN NIM. 1.05.09.211

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(6)

v

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur, Alhamdulillah senantiasa tercurahkan ke hadirat Allah SWT., karena atas ridho dan izin-Nya penulis telah melaksanakan penelitian di CV KARYA CIPTA GYPSUM, serta dapat menyelesaikan laporan skripsi ini. Pembuatan laporan skripsi ini merupakan salah satu syarat persyaratan kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul:

SISTEM INFORMASI PRODUKSI DAN PENJUALAN PADA CV

KARYA CIPTA GYPSUM”.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan senantiasa penulis terima sebagai masukan yang berarti, sehingga dalam penyusunan karya tulis lainnya penulis dapat menyusun dengan lebih baik.

Sebagai rasa hormat, cinta dan kasih sayang, penulis persembahkan Skripsi ini untuk Ayah dan Ibu yang telah memberikan banyak dukungan baik moril maupun materil terutama Do’a dan semangat untuk penulis dan satu satunya alasan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tepat waktu.

(7)

vi

Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Syahrul Mauluddin S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Wahyu Nurjaya, ST,M.Kom Selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan dan memberikan petunjuk yang sangat berharga atas penyusunan skripsi ini. 5. Yasmi Afrizal, S.Kom,M.Kom dan Tono Hartono, S.Si,MT sebagai

penguji yang telah memberikan banyak masukan, serta seluruh Dosen Prodi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu yang berharga selama penyusun menuntut ilmu di Universitas Komputer Indonesia.

6. E.Kosasih selaku pemimpin perusahaan CV. Karya Cipta Gypsum yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam melakukan penelitian skripsi.

7. Untuk kedua orang tua saya Engkos dan Rusmiati beserta kakaku lia dan handani, adikku termanis puput, yang tidak pernah berhenti mendukung baik secara moral, material dan spiritual.

(8)

vii

10.Terimakasih kepada teman-teman satu perjuangan, teman-teman Bimbingan Wahyu Nurjaya, ST,M.Kom yang saling mendukung dan saling membantu.

11.Semua teman-teman Jurusan Manajeman Informatika yang telah memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

12.Seluruh pihak baik keluarga ataupun teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah memberikan motivasi, inspirasi, semangat serta do’a yang tulus dan ikhlas sehingga membantu

penulis dalam memperlancar proses pembuatan Skripsi ini.

Penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT, Amin.

Wassalamu’alaikum wr wb

Bandung, Januari 2014

(9)

viii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Penelitian Praktis ... 5

1.4.2 Kegunaan Penelitian Akademis ... 5

1.5 Batasan Masalah ... 6

1.6 Lokasi dan Waktu Pengerjaan Tugas Akhir ... 6

1.6.1. Lokasi Studi Kasus ... 6

1.6.2. Waktu Pengerjaan Tugas Akhir ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 8

(10)

ix

2.2.1. Pengertian Informasi ... 14

2.2.2. Siklus Informasi ... 15

2.2.3. Kualitas Informasi ... 15

2.2.4. Nilai Informasi ... 17

2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 17

2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 19

2.3.2. Detail Komponen Sistem Informasi ... 20

2.4. Analis dan Perancangan Sistem ... 22

2.4.1. Analisis Sistem ... 22

2.4.2. Perancangan Sistem ... 23

2.5. Pengertian Produksi dan Penjualan ... 24

2.5.1. Pengertian Sistem Informasi Produksi dan Penjualan ... 25

2.6. Arsitektur Jaringan ... 25

2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer ... 25

2.6.2. Jenis – Jenis Jaringan Komputer ... 26

2.9. Perangkat Lunak Pendukung ... 37

2.9.1. Java ... 37

2.9.2. Teknologi Java ... 40

2.9.2.1. Teknologi Java pada Perangkat Mobile (J2ME) ... 40

(11)

x

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ... 44

3.1.1. Sejarah Singkat ... 44

3.1.2 Visi dan Misi ... 45

3.1.2.1 Visi ... 45

3.1.2.2 Misi ... 45

3.1.2. Struktur Organisasi ... 46

3.1.3. Deskripsi Tugas ... 46

3.2. Metode Penelitian ... 47

3.2.1.Desain Penelitian ... 48

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 48

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 49

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi) ... 49

3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 50

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 50

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 50

3.3.Alat Bantu Analisis Dan Perancangan ... 53

3.4.Pengujian Software ... 59

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 61

4.1.1. Use Case Diagram yang Diusulkan ... 61

4.1.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 62

4.1.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya ... 63

4.1.4. Skenario Use Case Pembelian yang Sedang Berjalan ... 63

4.1.5. Skenario Use Case Produksi yang Sedang Berjalan ... 64

(12)

xi

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 70

4.2.3. Diagram Use Case yang Diusulkan ... 71

4.2.3.1. Definisi Aktor yang Diusulkan ... 72

4.2.3.2. Skenario Use Case yang Diusulkan ... 73

4.2.3.3. Activity Diagram yang Diusulkan ... 80

4.2.4. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 87

4.2.4.1. Sequence Diagram ... 87

4.2.4.2. Class Diagram ... 92

4.2.4.3. Component Diagram ... 93

4.2.4.4. Deployment Diagram ... 94

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 95

4.2.5.1. Struktur Menu ... 95

4.2.5.2. Perancangan Input ... 96

4.2.5.3. Perancangan Output ... 101

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 104

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 106

5.1.1. Batasan Implementasi ... 106

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 106

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 107

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 108

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 109

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 117

5.1.7. Penggunaan Program ... 118

5.2. Pengujian Program ... 118

(13)

xii

6.1. Kesimpulan ... 127 6.2. Saran ... 128

(14)

Abdul Kadir. 2003. Pengertian Sistem. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Adi Nugroho. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Dede Sopandi. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.

Dr. Azhar Susanto, MBus,Ak. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Lingga Jaya. Bandung.\

Drs. H. Indriyo Gitosudarmo, M.Com.(Hons.).2000. Manajemen Bisnis Logistik. BPFE. Yogyakarta.

Gordo, B Davis., (1999). Sistem Informasi Manajemen, Jakarta. Pustaka Binaman Pressindo.

Hopwood, William S, Bodnar, George H. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta

Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid Dua: Andi Offset, Yogyakarta

(15)

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sumber Internet :

http://ilmukomputer.org/mengenal-jaringan-komputer/ [28 Oktober 2013] http://azerus.110mb.com/Design-jaringan/ [28 Oktober 2013]

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dibidang Teknologi Informasi mempengaruhi perubahan yang sangat besar terhadap sistem komputerisasi terutama dalam hal informasi. Adapun perubahan-perubahan yang terjadi lebih cenderung terhadap kebutuhan manusia yang membutuhkan kemudahan baik itu dalam hal pengolahan, penyimpanan serta penyajian informasi yang diinginkan tanpa harus memakan waktu lama untuk mendapatkannya.

CV Karya Cipta Gypsum adalah usaha personal yang bergerak di bidang produksi dan penjualan berbagai gypsum untuk kontruksi rumah tangga, kantor dan lainnnya yang berhubungan dengan kontruksi suatu bangunan dengan berbagai macam variasai bentuk dan ukuran. CV Karya Cipta Gypsum memiliki beberapa bagian dalam organisasinya, salah satunya bagian administrasi yang dimana bagian administrasi ini mengurus seluruh dokumentasi dari berbagai bagian dalam organisasi di CV Karya Cipta Gypsum, mulai dari merekap ketersediaan produk, merekap kebutuhan yang diperlukan untuk kebutuhan produksi serta melakukan dokumentasi untuk keuangan masuk dan keluar guna sejumlah keperluan produksi maupun pendapatan masuk dari hasil penjualan.

(17)

mengelola data barang mentah produksi maupun hasil penjualan dan rekapitulasi setiap bulannya. Yang terkadang mengalami kendala harus mencari serta menyesuaikan kembali dari catatan pada buku, dalam hal ini cukup besar kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengolahan data maupun informasi yang diperoleh tidak akurat pada saat pencatatan karena kesalahan data yang diperoleh pada data buku tidak sesuai. Kesalahan pengolahan data dengan keadaan sebenarnya menimbulkan tidak efisiennya waktu pengerjaan dan tidak optimalnya performansi dalam hasil data.

Dari masalah masalah tersebut penulis kembangkan kedalam sebuah sistem yang mengintegrasikan antara produksi dan penjualan menjadi suatu aplikasi, sehingga pencatatan, pencarian dan penyajian laporanpun akan lebih cepat dan akurat. Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk membantu pihak administrasi pada CV Karya Cipta Gypsum untuk mengelola dan menyajikan informasi agar lebih optimal. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba membahas hal tersebut dalam skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PRODUKSI DAN PENJUALAN PADA CV KARYA CIPTA GYPSUM”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

(18)

1.2.1. Identifikasi Masalah

Adapun berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalah yang ada pada CV Karya Cipta Gypsum antara lain :

1. Pada proses pendataan atau pencatatan untuk barang mentah dan barang jadi hasil produksi masih dilakukan dengan pencatatan pada buku, sehingga kurang efektif dan efisien.

2. Penyajian laporan untuk penjualan dan produksi masih dilakukan dalam lembaran kertas yang direkap kembali dari data kwitansi pada buku besar yang ada, yang terkadang keakuratan diragukan karena harus menyesuaikan data perperiodenya.

3. Tidak adanya backup data karena hanya tersimpan pada satu buku besar saja.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi Produksi dan Penjualan yang sedang berjalan pada CV Karya Cipta Gypsum.

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Produksi dan Penjualan pada CV Karya Cipta Gypsum.

(19)

4. Bagaimana Implementasi dari Sistem Informasi Produksi dan Penjualan pada CV Karya Cipta Gypsum.

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1. Maksud Peneltian

Maksud dilakukannya penelitian ini untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan, serta untuk membatu memudahkan kinerja staf dalam mengelola informasi produksi dan penjualan .

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Produksi dan Penjualan pada CV Karya Cipta Gypsum.

b. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Produksi dan Penjualan pada CV Karya Cipta Gypsum.

c. Untuk menganalisis dan menguji Sistem Informasi Produksi dan Penjualan pada CV Karya Cipta Gypsum yang akan dirancang.

(20)

1.4. Kegunaan Penelitian

Semua informasi yang dikumpulkan melalui penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi pihak – pihak tertentu yang membutuhkan, adapun kegunaan dari penelitian ini dapat berguna di lingkungan praktis dan lingkungan akademis.

1.4.1. Kegunaan Penelitian Praktis

Dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan bisa membantu meningkatkan performansi pada CV Karya Cipta Gypsum dalam bentuk desktop yang terintregasi, sehingga dapat memberikan informasi secara akurat, relevan dan tepat waktu.

1.4.2. Kegunaan Penelitian Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang teknologi informasi.

2. Bagi penelitian, sebagai literatur acuan yang berguna bagi pendidikan dan penelitian selanjutnya, terhadap permasalahan tentang Sistem Informasi Produksi dan Penjualan.

(21)

1.5. Batasan Masalah

Dalam perancangan sistem informasi ini terdapat beberapa batasan masalah diantaranya yaitu :

1. Sistem Informasi ini berbasis client server.

2. Sistem ini hanya meliputi proses pembelian bahan mentah, produksi dan penjualan barang.

3. Tidak adanya sistem retur barang.

1.6. Lokasi dan Waktu Pengerjaan Tugas Akhir

Berdasarkan lokasi dan waktu penelitan yang dilakukan penulis dapat dijelaskan sebagari berikut:

1.6.1. Lokasi Studi Kasus

Nama Perusahaan / Instansi : CV Karya Cipta Gypsum

Alamat : Jl. Siliwangi singkut RT 01 RW 03 Sarolangun Jambi. No Telepon : Kosasih (0853-7763-2712)

Waktu Pengerjaan Tugas Akhir

(22)

Tabel 1.1 Waktu / Jadwal Penelitian

No Aktifitas September Oktober November Desember

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai 2. Membangun

Prototype

3. Evaluasi Prototype 4. Pengkodean Sistem 5. Pengujian Sistem 6. Evaluasi Sistem 7. Menggunakan

(23)

8

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pada sub bab ini penulis akan memaparkan beberapa teori – teori yang berkenaan dengan sistem.

2.1.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem terbagi dua yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya.

Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) Sistem Adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

(24)

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

(25)

toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

(26)

2.1.3. Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem atau sifat dari suatu sistem adalah, sebagai berikut :

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem [Sumber : Abdul Kadir (2003 : 62) 12 ] 1. Komponen (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama untuk membentuk suatu kasatuan.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan Sistem (Boundary), merupakan yang membatasi antara suatu dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkaran luar sistem (Environments)

Lingkaran luar dari suatu sistem adalah adapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (Inteface)

(27)

5. Masukkan (Input)

Masukkan (Input), adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem 6. Keluaran (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang lebih berguna.

7. Pengolahan (Proces)

Suatu sistem dapat mempelajari suatu bagian pengolahan yang akan merubah menjadi keluaran.

8. Sasaran/ Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan, sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

2.1.4. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2002:7) sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :

A. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

(28)

Sistem fisik (phisical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya : sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

B. Sistem Deterministik dan Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Misalnya : sistem komputer.

Sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya : Sistem arisan dan sistem sediaan. Kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan, tetapi nilai yang tepat untuk sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

C. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkuangan. Dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkuangan. Misalnya : reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkuangan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya, sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan. Selain itu umumnya sistem melakukan adaptasi terhadap lingkuangan.

D. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

(29)

Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya : sistem komputer dan sistem mobil.

E. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana contohnya : sepeda. Dan sistem yang kompleks contohnya : otak manusia.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Pada sub bab ini penulis akan menguraikan beberapa teori yang berkenaan dengan informasi.

2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut Gorgon. B. Davis dalam buku Al-bahra (2005:8) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. Dalam buku yang sama, Al-Bahra (2005:9), Raymond McLeod mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.

Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Agar informasi yang dihasilkan menjadi lebih berharga, maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut.

(30)

2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

Kegunaan Informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi memiliki nilai manfaat yang lebih efektif.

2.2.2. Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, maka perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut. Al-Bahra (2005:11)

Input (data)

Proses (pengolahan data)

Output (informasi)

Gambar 2.2 Siklus Informasi

[Sumber : Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.]

2.2.3. Kualitas Informasi

(31)

1. Relevan (relevancy), yaitu sejauh mana tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, masa sekarang dan kejadian yang akan datang.

2. Akurat (accuracy), yaitu suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi telah tersampaikan serta pesan yang disampaikan sudah lengkap sesuai dengan yang diinginkan oleh user.

3. Tepat Waktu (timelines), informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Suatu informasi harus sesuai dengan keadaan saat itu. Keterlambatan suatu informasi bisa berakibat fatal bagi suatu organisasi atau pemakainya hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

4. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan harus mempunyai daya jual yang tinggi dan biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan informasi tersebut harus minimal, informasi tersebut juga mapu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5. Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas harus memiliki kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti, tapi bisa memberikan makna yang mendalam.

(32)

2.2.4. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:11) nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannnya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sebagian besar informasi dinikmati tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan satuan uang, tetapi ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3 Pengertian Sistem Informasi.

Sistem yang ada berfungsi sebagai penghasil suatu keluaran, baik berupa informasi maupun berupa objek / benda. Untuk keluaran berupa informasi, maka sistem tersebut dikatakan sebagai sistem informasi. Definisi sistem informasi menurut Dr. Azhar Susanto (2007:55) adalah sebagai berikut:

Sistem informasi adalah kumpulan dari sub sistem apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:11) faktor – faktor yang menentukan kehandalan dari suatu sistem informasi atau informasi dapat dikatakan baik jika memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

(33)

Yaitu suatu sistem yang harus dapat menghasilkan informasi yang tepat dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi dalam organisasi.

2. Ekonomis

Kemampuan sistem yang mempengaruhi sistem harus bernilai manfaat minimal, sebesar biayanya.

3. Kehandalan (Reliability)

Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian tinggi dan sistem tersebut harus beroperasi secara efektif.

4. Pelayanan (Customer Service)

Yakni suatu sistem memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada para pengguna sistem pada saat berhubungan dengan organisasi.

5. Kapasitas (Capacity)

Setiap sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani setiap periode sesuai yang dibutuhkan.

6. Sederhana dalam kemudahan (Simplicity)

Sistem tersebut lebih sederhana ( umum ) sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedure mudah diikuti.

7. Fleksibel (Fleksibility)

(34)

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi tidak akan berjalan atau bekerja apabila tidak ada sesuatu yang menggerakkannya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa komponen untuk menggerakkan sistem informasi tersebut. Kelima komponen dalam sistem informasi dapat diilustrasikan seperti dibawah ini.

Hardware

(Perangkat Keras)

Software

(Perangkat Lunak)

DATA Procedures(Prosedur) (Manusia)People

Mesin Manusia

Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Informasi

[Sumber: Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.]

1. Perangkat Keras (Hardware)

Yang dimaksud dengan perangkat keras disini adalah komputer yang berperan sebagai alat input, alat proses dan alat output.

2. Perangkat Lunak (Software)

(35)

3. Data

Data merupakan bagian yang penting dari suatu sistem informasi, karena data adalah bahan baku untuk menghasilkan informasi.

4. Prosedur (Procedures)

Prosedur adalah suatu urutan dari suatu pekerjaan agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Manusia (People)

Manusia merupakan bagian terpenting karena hanya manusia yang dapat menangani semua komponen yang telah disebutkan diatas. Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

6. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.

People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara kerja menggunakan mesin.

Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.3.2. Detail Komponen Sistem Informasi

(36)

Gambar 2.4 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi

[Sumber: Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.]

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data-data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

(37)

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu: teknisi, perangkat lunak, dan perangkat keras. 5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Controls Block)

Agar sistem informasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka pelru diterapkan pengendalian - pengedalian didalamnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti human error, api, air, temperatur, debu, kegagalan sistem, sabotase, dan sebagainya.

2.4. Analisis dan Perancangan Sistem 2.4.1. Analisis Sistem

(38)

Tujuan utama dari analisis berorientasi objek adalah memodelkan yang nyata dengan penekanan pada apa yang harus dilakukan bukan pada bagaimana melakukannya. Hasil utama dari tahap analisis adalah pemahaman seutuhnya sebagai persiapan menuju ke tahap perancangan (serta kemudian tahap implementasi dan pengujian).

Analisis dimulai dengan spesifikasi kebutuhan oleh pengguna dibantu oleh pengembang. Analisis dilakukan dengan menggambarkan 3 aspek dari suatu objek: Struktur statis (model objek), Struktur dinamis yang menggambarkan urutan-urutan interaksi (baik antara pengguna dengan sistem/perangkat lunak maupun interaksi internal dalam sistem/perangkat lunak itu sendiri), dan Transformasi data yang coba digambarkan dengan model-model fungsional (DAD/ Diagram Aliran Data, psedeucode, flowchart, spesifikasi proses, dan sebagainya).

2.4.2. Perancangan Sistem

(39)

Selama analisis, perhatian lebih banyak tertuju pada apa yang harus dikerjakan, terlepas dari bagaimana semuanya akan dikerjakan. Selama perancangan keputusan dibuat tentang bagaimana pemecahan masalah akan dikerjakan, pertama pada sistem dengan peringkat lebih tinggi kemudian secara bertahap ke sistem yang memiliki peringkat lebih rendah.

Perancangan sistem adalah tahap awal pendekatan untuk menyelesaikan masalah. Selama perancangan sistem, struktur keseluruhan diputuskan. Arsitektur sistem adalah suatu cara pengorganisasian sistem kedalam subsistem-subsistem.

2.5. Pengertian Produksi dan Penjualan

Menurut Reksohadiprojo dan Gitosudarmo (2000, p1) produksi merupakan penciptaan/ penambahan faedah bentuk, waktu, dan tempat atas faktor – faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Proses transformasi/ perubahan bentuk faktor – faktor produksi tersebut disebut proses produksi.

Menurut Horngren (1994, p3) produksi adalah koordinasi dan pemasangan (assembly) dari sumber daya untuk menghasilkan barang atau menghantar jasa.

Jadi produksi adalah suatu proses konversi / perubahan masukan yang berupa sumber daya untuk menghasilkan keluaran berupa barang atau jasa agar dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia.

(40)

2.5.1. Pengertian Sistem Informasi Produksi dan Penjualan

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p5) sistem informasi produksi adalah sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi.

Sedangkan system informasi penjualan adalah sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi aktivitas penjualan. Jadi pengertian system informasi produksi dan penjualan adalah sebuah system yang memanaj semua informasi yang berhubungan dengan informasi produk maupun informasi hasil penjualan dari produk itu sendiri.

2.6. Arsitektur Jaringan

2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi dalam bukunya (2008:2) Jaringan Komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah – pisah akan tetapi saling berhubungan dlam melaksanakan tugasnya, sistem seperti inilah yang disebut jaringan komputer (Computer Network).

(41)

2.6.2. Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Dikutip dari http://azerus.110mb.com/ Design Jaringan.pdf (2 Juni 2011:11.30) berupa modul bahwa jaringan komputer dapat dibagi menjadi 3 (tiga) jenis jika dilihat dari sisi geografis. Adapun jenis – jenis pada jaringan komputer adalah sebagai berikut:

a. LAN (Local Area Network).

LAN merupakan jaringan komputer dengan ruang lingkup terbatas, meliputi lokasi seperti gedung, kampus, kantor, atau pabrik. Tipe ini banyak digunakan untuk perkantoran, bisnis, dan sebagainya dengan skala kecil. Sebuah LAN dapat dibangun dengan minimal 2 (dua) komputer dengan spesifikasi (kapasitas) komputer rendah sekalipun. Adanya LAN akan menjadikan komputer terhubung dengan komputer lain, sehingga komputer tersebut seolah menjadi satu kesatuan dan bisa saling berinteraksi. Adapun contoh sebuah LAN dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.5 Jaringan LAN

(42)

b. MAN (Metropolitan Area Network).

Jenis jaringan komputer ini adalah jaringan komputer yang memungkinkan jarak yang cukup jauh. Tipe ini digunakan untuk membangun jaringan komputer antar gedung, dalam satu kota, atau antar kota yang berada pada jangkauannya. Jaringan ini biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti perbankan, BUMN, perusahaan penjualan motor, dan lain-lain. Simulasinya dapat kita lihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.6 Jaringan MAN

[Sumber: http://azerus.110mb.com/files/Design%20jaringan.pdf] Gambar di atas menerangkan bahwa komputer komputer yang berada di kantor pada sebuah kota tertentu dapat terhubung dengan komputer yang berada di kota lain.

c. WAN (Wide Area Network).

(43)

Gambar 2.7 Jaringan WAN

[Sumber: http://azerus.110mb.com/files/Design%20jaringan.pdf]

2.6.3. Topologi Jaringan

Topologi jaringan memiliki beberapa bentuk diantaranya sebagai berikut: a. Topologi Bus

(44)

Gambar 2.8 Topologi Jaringan Bus

[Sumber: http://azerus.110mb.com/files/Design%20jaringan.pdf] b. Topologi Ring

Topologi ini bekerja dengan cara data dikirim secara langsung sepanjang jaringan, setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewati. Data akan diterima apabila memang sesuai tujuan dan jika bukan akan diteruskan ke computer lain. Adapun kelemahan topologi ini adalah jika terjadi gangguan di satu titik, maka akan berpengaruh pada seluruh komputer, sulitnya dalam penambahan dan pengurangan komputer. Sedangkan kelebihan topologi ring yaitu laju data tinggi, dan dapat melayani lalu lintas yang padat.

Gambar 2.9 Topologi Jaringan Ring

(45)

c. Topologi Star

Seperti namanya topologi ini berbentuk seperti bintang, masing-masing komputer dalam jaringan terhubung dengan pusat (sentral). Terminal pusat tersebut bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data. Terminal inilah yang menyediakan jalur komunikasi khusus pada komputer yang akan berkomunikasi, yang berupa hub. Hub merupakan alat yang menyediakan lokasi terpusat, di mana semua kabel UTP terpasang. Kelemahan topologi star di antaranya yaitu kesulitan perawatan jika ukuran besar dan jarak terbatas dan sering terjadi tabrakan pada lalu lintas padat. Sedangkan kelebihan dari topologi star yaitu keamanan data tinggi, dan kemudahan pemasangan kabel dan penanganan masalah, dan penambahan terminal yang mudah.

Gambar 2.10 Topologi Jaringan Star

(46)

2.6.4. Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu : 1. Sharing resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah 30

maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama – sama.

(47)

Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.

2.6.5. Tipe – Tipe Jaringan Komputer

Dikutip dari http://azerus.110mb.com/ Design Jaringan.pdf (2 Juni 2011:11.30) berupa modul untuk bisa membangun sebuah jaringan komputer, maka perlu dipahami tipe dan arsitektur jaringan sesuai dengan kondisi tempat. Hal ini penting karena tipe arsitektur sebuah jaringan menentukan perangkat apa yang harus disediakan untuk membangun jaringan tersebut. Tipe jaringan komputer diklasifikasi berdasarkan fungsi komputer yang digunakan dalam jaringan komputer tersebut.

a. Tipe jaringan peer to peer

(48)

digunakan untuk membangun jaringan komputer skala kecil seperti di rumah, di dalam sebuah ruangan kerja, lab komputer sekolah dan lain-lain.

Gambar 2.11 Tipe Jaringan Peer to Peer

[Sumber: http://andrilp.wordpress.com/2013/09/03/tipe-jaringan-komputer] b. Tipe jaringan client server

(49)

Gambar 2.12 Tipe Jaringan Client Server

[Sumber: http://andrilp.wordpress.com/2013/09/03/tipe-jaringan-komputer]

2.7. Pengertian Basis Data

Menurut Abdul Kadir (2003:254), basis data (database) adalah suatu pengorganisasian, sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.

Menurut Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah (2005 : 391) Data adalah fakta-fakta atau gambaran mentah/kasar yang memiliki kaitan atau relasi terhadap sebuah organisasi.

2.8. Bahasa Pemodelan UML (Unified Model Language) 2.8.1. Pengertian UML

(50)

sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO). Martin Fowler (2005:1)

Pengertian Unified Modelling Language (UML) secara umum adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

2.8.2. Diagram – Diagram dalam UML

UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini : a. Use case diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

b. Activity diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar

(51)

secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

c. Sequence diagram

Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran detail dari

setiap use case diagram yang telah dibuat sebelumnya. Setiap objek yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus vertikal, kemudian message yang dikirim oleh objek digambarkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.

d. Collaboration diagram

Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti

sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

e. Class diagram

Class diagram menggambarkan class dan hubungan antar class di dalam

sistem. Class diagram dibangun berdasarkan use case diagram, sequence diagram yang telah dibuat sebelumnya.

Class memiliki tiga area pokok :

Nama (stereotype), Atribut dan Metoda Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

(52)

2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. f. Component Diagram

Component Diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar

komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. g. Deployment/Physical Diagram

Deployment/Physical Diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

2.9. Perangkat Lunak Pendukung

Adapun tools yang digunakan penulis dalam pembangunan sistem informasi produksi dan penjualan berbasis client server sebagai berikut :

2.9.1. JAVA™

JAVA™ merupakan bahasa pemograman yang dikembangkan Sun

Microsystem yang dirilis pada tahun 1995 sebagai komponen utama dari Sun

Microsystem Lingkungan (Platform) Java. Bahasa ini dikembangkan dengan

(53)

Proyek Java dimulai pada bulan Juni tahun 1991 oleh James Gosling. Pada mulanya bahasa ini disebut Oak yang berasal dari pohon oak yang berada di luar kantor Gosling, selain itu juga pernah berubah menjadi Greendon dan akhirnya dinamakan Java yang berasal dari kumpulan kata acak. Gosling bertujuan untuk mengimplementasikan sebuah mesin virtual dan bahasa yang mirip dengan notasi C / C++. Sun merilis implementasi publik pertamanya Java 1.0 di tahun 1995

yang menjanjikan “Write Once, Run Anywhere” (WORA) dimana dapat dijalankan dengan baik pada platform popular, cukup aman, dan menyediakan fitur keamanan yang dapat dikonfigurasi.

Berdasarkan white paper resmi dari Sun, Java memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Sederhana (Simple)

(54)

juga mendukung penulisan program multi jalinan, yaitu suatu program yang dapat melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

2. Berorientasi Objek (Object Oriented)

Java mengunakan pemrograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemrograman berorientasi objek memodelkan dunia nyata kedalam objek dan melakukan interaksi antar objek-objek tersebut.

3. Terdistribusi (Distributed)

Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya libraries networking yang terintegrasi pada Java.

4. Interpreted

Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi

menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda. 5. Output

Java mempuyai reliabilitas yang tinggi. Compiler pada Java mempunyai kemampuan mendeteksi error secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemrograman lain. Java mempunyai Runtime-Exception handling untuk membantu mengatasi error pada pemrograman.

6. Secure

(55)

7. Architecture Neutral

Program Java merupakan platform independent. Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform berbeda dengan Java Virtual Machine(JVM).

8. Portabel

Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke

platform yang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.

9. Performance

Performance pada Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun

performance Java dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java lain.

10. Multithreaded

Java mempunyai kemampuan untuk membuat suatu program yang dapat melakukan beberapa pekerjaan secara sekaligus dan simultan.

11. Dynamic

Java didesain untuk dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis. Perubahan pada suatu class dengan menambahkan properti ataupun metode dapat dilakukan tanpa menggangu program yang menggunakan class tersebut.

2.9.2. Teknologi Java

Dengan berkembangnya versi terbaru dari Java yang disebut Java 2, teknologi Java dibagi menjadi 3 (tiga) macam edisi, yaitu :

2.9.2.1. Teknologi Java pada perangkat mobile (J2ME)

(56)

J2ME merupakan teknologi Java yang menyediakan aplikasi output untuk berbagai tipe dan ukuran peralatan wireless dan wireline dari mobile phone, PDA dan sistem telematik pada kendaraan.

2.9.2.2. Teknologi Java pada PC Desktop (J2SE)

Merupakan edisi standar dari platform Java yang didesain untuk mengembangkan keamanan, kemudahan, dan aplikasi berperforma tinggi untuk desktop dengan jangkauan yang luas meliputi sistem operasi seperti Apple Macintosh, Linux, Microsoft Windows, dan Sun Solaris. Kompatibel dengan desktop terutama pada lingkungan yang heterogen sehingga dapat menambah produktifitas pengguna, komunikasi, dan kolaborasi dengan biaya yang sesuai.

2.9.2.3. Teknologi Java untuk bisnis menengah dan besar (J2EE)

Edisi Enterprise dari Platform Java ini dikhususkan untuk membantu perkembangan bisnis dengan keperluan pengembangan yang besar, sebagai contoh server dan aplikasi desktop dan juga aplikasi wireless mobile dan wireline. Hingga saat ini telah lebih dari 5 (lima) juta download teknologi Java Enterprise (J2EE) yang digunakan untuk kepentingan segala idustri dan tipe aplikasi dari proses manajemen bisnis, otomatisasi penjualan dan layanan serta produktifitas kantor.

2.9.3. MySQL

(57)

MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

(58)

2.9.4. Data Report.

Salah satu komponen penting dalam pengolahan database adalah membuat laporan/report. Sebuah laporan tidak hanya dapat ditampilkan dalam bentuk tampilan layar (soft copy) tetapi juga harus dapat dicetak kedalam media output lain, seperti kertas (hard copy).

Ada banyak program aplikasi yang dapat membantu kita dalam pembuatan laporan seperti Crystal Report, Quick Report, I-Report dsb. Namun dalam pembuatan sistem informasi ini, penulis menggunakan Data Report, karena di dalam Java telah disediakan komponen Data Report untuk pembuatan laporan pada program.

(59)

61

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem adalah suatu tahap yang perlu dilakukan sebelum proses pengembangan sistem, karena pada tahap ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati apa saja yang terlibat dalam suatu sistem yang berhubungan antara satu proses dengan proses lainnya. Dari proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang berjalan, untuk dikembangkan lebih lanjut agar kinerja sistem tersebut lebih baik dari sistem yang sebelumnya.

4.1.1. Use Case Diagram yang Berjalan

Use case diagram adalah diagram yang menyajikan interaksi antara Use

case dan Actor. Dimana Actor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.

(60)

Gambar 4.1 Diagram Use Case Yang Sedang Berjalan

4.1.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan system informasi yang akan dibuat diluar system informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun.

Symbol dari aktor adalah orang, tapi Aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata bendadiawal frase nama aktor.

Tabel 4.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya

No Aktor Deskripsi

1.

Pemilik Pihak yang memiliki wewewang di dalam proses produksi dan pembelian bahan baku produksi

2.

Bag. Produksi

Pihak yang bertanggung jawab dalam proses produksi pembuatan gypsum dan pembelian bahan baku produksi

3.

Kasir Pihak yang memiliki tanggung jawab dalam mengelola proses penjualan barang

4.

Supplier Pihak yang menyediakan bahan baku produksi

(61)

5. Pelanggan Pihak yang membeli barang yang diproduksi oleh cv. Karya Cipta Gysum

4.1.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya

Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan system sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case. Use Case mendeskripsikan apa yang sistem (atau sub sistem, kelas, atau antar muka) kerjakan tetapi ia tidak menspesifikasikan (dan tidak memiliki kompetensi untuk menspesifikasi) bagaimana ia melakukannya.

Tabel 4.2 Definisi Use Case dan Deskripsinya

No Use Case Deskripsi

1.

Pembelian Merupakan proses pembelian bahan baku untuk produksi yang dilakukan oleh pemilik kepada suppplier.

2.

Produksi

Merupakan proses yang dilakukan oleh bag. Produksi, dimana barang yang akan diproduksi telah di tentukan oleh pemilik

3.

Penjualan Merupakan proses transaksi penjualan antara kasir dengan pelanggan

4.1.4 Skenario Use Case Pengelolaan Data Pembelian Yang Sedang Berjalan Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu usecase diagram. Adapun skenario use case pengelolaan data pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

1. Nama Use Case : Pembelian

(62)

Tabel 4.3 Skenario Use Case Pembelian

Pemilik Supplier Bag. Produksi

1. Membuat daftar bahan baku yang akan habis

2. Menghubungi supplier untuk mengetahui harga bahan baku terbaru

3. Menginformasikan harga bahan baku terbaru kepada pemilik

4. Membuat daftar bahan baku yang akan dibeli dan memberikannya kepada bag. produksi

5. Membeli bahan baku sesuai dengan pesanan

4.1.5. Skenario Use Case Produksi Yang Sedang Berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case Produksi dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

(63)

Tabel 4.4 Skenario Use Case Produksi

Pemilik Bag. Produksi

1. Membuat daftar barang yang akan habis

2. Membuat daftar barang yang akan di produksi dan menyerahkannya kepada bag. produksi

3. Memproduksi barang sesuai permintaan

4.1.6. Skenario Use Case Penjualan Yang Sedang Berjalan

Skenario use case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case laporan dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

3. Nama Use Case : Penjualan Actor : Kasir, Pelanggan

Tujuan : Transaksi penjualan barang

Tabel 4.5 Skenario Use Case Penjualan

Kasir Pelanggan

1. Menanyakan ketersediaan barang yang di inginkan

2. Menginformasikan keteserdiaan barang

3. Membeli barang yang diinginkan 4. Membuat bukti pembayaran dan

menginformasikan total yang harus di bayar pelanggan

(64)

pembayaran dan kembalian jika ada

4.1.7. Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Adi Nugroho (2005:61) Activity Diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case, memperlihatkan aliran kendali dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya. Activity diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam suatu sistem, dimana merupakan penggambaran aktivitas dari case yang ada pada Use Case Diagram. Agar dapat lebih memahami tentang sistem yang akan dibuat, maka perlu dibuatkan activity diagram tentang sistem yang sedang berjalan, yaitu seperti yang ada di bawah ini.

Gambar 4.2 Activity Diagram Pembelian

Bag. Produksi Pemilik Supplier

Memeriksa ketersediaan bahan baku

Membuat daftar bahan baku yang akan habis

Menghubungi supplier untuk mengetahui harga bahan baku

terbaru

Menginformasikan harga bahan baku terbaru

Membuat daftar bahan baku yang akan dibeli Membeli bahan baku ke supplier

(65)

Gambar 4.3 Activity Diagram Produksi

Bag. Produksi Pemilik

Memeriksa ketersediaan barang

Membuat daftar barang yang akan habis

Membuat daftar barang yang akan diproduksi sesuai daftar yag dibuat oleh bag. produksi

(66)

Gambar 4.4 Activity Diagram Penjualan

4.1.8. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Melihat sistem informasi produksi dan penjualan yang sedang berjalan pada CV Karya Cipta Gypsum menggunakan sistem yang manual dalam pencatatatan barang yang akan produksi, pengajuan barang kebutuhan produksi, serta penyimpanan data penjualan maka dapat disimpulkan beberapa kekurangan-kekurangan dalam prosedur yang sedang berjalan, diantaranya adalah:

Pelanggan Kasir

Menanyakan ketersedian

barang yang akan dibeli Cek ketersediaanbarang

Membeli barang yang

diinginkan membuat bukti pembayaranMencatat transaksi dan

Membayar total pembayaran

Memberikan barang, bukti pembayaran dan kembalian Tersedia

Menerima barang, bukti pembayaran dan kembalian

(67)

Tabel 4.6 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

No. Masalah Pemecahan Masalah

1. Pendataan barang jadi dan bahan baku produksi masih dilakukan secara manual sehingga menyulitkan dalam merekap persediaan barang dan bahan baku

Dibuat basis data yang dapat mencatat, menyimpan dan mencari data bahan baku dan barang hasil produksi.

2. Proses pengolahan transaksi penjualan, pembeliaan dan produksi masih dilakukan secara manual.

Dibuatkan sebuah sistem informasi yang mampu mengatasi semua permasalahan dalam proses pengolahan data di CV. Karya Cipta Gypsum.

3. Karena pengolahan data masih dilakukan secara manual, sehingga dalam pembuatan laporan masih sering terjadi kekeliruan atau kesalahan dan keterlambatan karena memakan waktu yang cukup lama.

Dibuat sebuah fungsi pembuatan laporan yang tanggap sehingga kesalahan dan keterlambatan proses pembuatan laporan dapat dihindari.

4.2.Perancangan Sistem

Proses analisis sistem yang telah dilakukan sebelumnya memberikan informasi-informasi mengenai sistem yang sedang berjalan, termasuk kelemahan pada sistem tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi sistem yang sedang berjalan, maka sistem yang telah ada perlu dikembangkan. Pengembangan sistem dilakukan dengan mengubah atau memperbaiki sistem yang masih manual kedalam sistem yang terkomputerisasi.

(68)

informasi terlebih dahulu. Pada tahap ini akan dilakukan perancangan perangkat lunak untuk sistem informasi penjualan dan produksi. Perancangan perangkat lunak ini akan dikembangkan berdasarkan hasil analisis sistem yang telah dilakukan.

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menganalisis perancangan sistem informasi produksi dan penjualan pada CV Karya Cipta Gypsum. Perancangan ini diusulkan untuk langkah lebih mengefektifitaskan dan mengefisienkan waktu pengelolaan data, dan penyajian laporan.

Perancangan sistem dibuat untuk memberikan gambaran secara umum mengenai sistem yang dikembangkan atau sistem yang baru kepada pemakai (user). Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :

1. Untuk memenuhi kebutuhan sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pembuat program.

Tujuan kedua lebih condong kepada perancangan sistem yang terinci, yaitu rancangan pembuatan, rancangan bangun yang jelas dan lengkap untuk digunakan dalam pembuatan program sistem informasi produksi dan penjualan.

4.2.2.Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

(69)

proses produksi serta informasi penjualan atau transaksi atas penjualan barang hasil produksi.

Dengan adanya perancangan sistem informasi produksi dan penjualan ini diharapkan dapat menyelesaikan pada permasalahan yang terdapat pada sistem yang lama, dan permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan perubahan cara proses pengolahan data yang ada pada sistem yang lama, yang menyimpan data pada bentuk arsip dokumen, sedangkan sistem yang baru dilakukan dengan cara terkomputerisasi dimana penyimpanan data dilakukan pada suatu wadah yang disebut basis data.

4.2.3. Diagram Use Case Yang Diusulkan

(70)

Gambar 4.5 Diagram Use Case Yang Diusulkan

4.2.3.1.Definisi Aktor Yang Diusulkan

(71)

merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.

Tabel 4.7 Definisi Aktor dan Deskripsi Yang Diusulkan

No Aktor Deskripsi

1. Pemilik Pihak yang mengelola seluruh data barang, supplier, bahan baku dan user serta menentukan jumlah barang yang akan diproduksi dan memperoleh laporan dari setiap transaksi mulai dari pembelian, penjualan dan produksi barang.

2. Kasir Pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola transaksi penjualan dan pembuatan laporan penjualan.

3. Produksi Pihak yang mengelola proses produksi yang diperintahkan oleh pemilik dan bertanggung jawab atas hasil produksi.

4.2.3.2. Skenario Use Case Yang Diusulkan

Skenario use case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Nama Use Case : Login

Actor : Pemilik dan Kasir Tujuan : Mengolah data pasien

Tabel 4.8 Tabel Skenario Use Case Login

Pemilik / Kasir Sistem

1. Mengisi username dan password

(72)

data

3. Jika tidak sesuai, tampil notifikasi username atau password tidak valid

dan kembali ke-1

4. Jika Sesuai, menampilkan halaman utama sistem

2. Nama Use Case : Pengolahan data bahan baku Actor : Pemilik

Tujuan : Mengolah dan mencari data bahan baku Tabel 4.9 Tabel Skenario Use Case Pengolahan Data Bahan Baku

Pemilik Sistem

1. Memilih sub menu bahan baku dari menu master data

2. Menampilkan form data bahan baku 3. Mengisi data bahan baku

4. Memilih tombol simpan

5. Menyimpan data bahan baku ke database

3. Nama Use Case : Pengolahan data bahan baku Actor : Pemilik

Tujuan : Mengolah dan mencari data barang Tabel 4.10 Tabel Skenario Use Case Pengolahan Data Barang

Pemilik Sistem

1. Memilih sub menu barang dari menu master data

(73)

3. Mengisi data barang 4. Memilih tombol simpan

5. Menyimpan data barang ke database

4. Nama Use Case : Pengolahan data supplier Actor : Pemilik

Tujuan : Mengolah dan mencari data supplier Tabel 4.11 Tabel Skenario Use Case Pengolahan Data Supplier

Pemilik Sistem

1. Memilih sub menu supplier dari menu master data

2. Menampilkan form data supplier 3. Mengisi data supplier

4. Memilih tombol simpan

5. Menyimpan data supplier ke database

5. Nama Use Case : Pengolahan data user Actor : Pemilik

Tujuan : Mengolah dan mencari data user

Tabel 4.12 Tabel Skenario Use Case Pengolahan Data User

Pemilik Sistem

1. Memilih sub menu user dari menu master data

2. Menampilkan form data user 3. Mengisi data user

(74)

5. Menyimpan data user ke database

6. Nama Use Case : Pembelian Actor : Pemilik

Tujuan : Melakukan pembelian bahan baku untuk produksi Tabel 4.13 Tabel Skenario Use Case Pembelian

Pemilik Sistem

1. Memilih sub menu pembelian dari menu transaksi

2. Menampilkan form data pembelian 3. Memilih supplier

4. Memilih bahan baku yang akan dibeli dan menentukan jumlah pembelian

5. Memilih tombol simpan

6. Menyimpan data pembelian ke database dan mencetak bukti pembelian.

7. Nama Use Case : Produksi Actor : Pemilik

Tujuan : Menentukan barang yang akan diproduksi Tabel 4.14 Tabel Skenario Use Case Produksi

Pemilik Sistem

(75)

2. Menampilkan form data produksi 3. Memilih barang yang akan

diproduksi

4. Menentukan jumlah casting untuk proses produksi

5. Memilih tombol simpan

6. Menyimpan data produksi ke database dan mencetak form produksi

8. Nama Use Case : Penjualan Actor : Kasir

Tujuan : Melakukan transaksi penjualan barang

Tabel 4.15 Tabel Skenario Use Case Penjualan

Kasir Sistem

1. Memilih sub menu penjualan dari menu transaksi

2. Menampilkan form data penjualan 3. Memilih barang dan jumlah barang

yang di beli pelanggan

4. Menghitung total transasksi 5. Memilih tombol simpan

6. Menyimpan data penjualan ke database dan mencetak bukti penjualan.

(76)

Tujuan : Membuat laporan hasil transaksi

Tabel 4.16 Tabel Skenario Use Case Laporan

Pemilik Sistem

1. Memilih menu laporan

2. Menampilkan sub menu laporan Penjualan, pembelian dan produksi 10.Nama Use Case : Laporan Produksi

Actor : Pemilik

Tujuan : Mencetak laporan produksi

Tabel 4.17 Tabel Skenario Use Case Laporan Produksi

Pemilik Sistem

1. Memilih sub menu laporan produksi dari menu laporan

2. Menampilkan form laporan produksi 3. Memilih periode laporan yang akan

dicetak

4. Menampilkan laporan produksi yang akan dicetak

5. Memilih tombol cetak

6. Mencetak laporan produksi 11.Nama Use Case : Laporan Pembelian

Actor : Pemilik

Gambar

Gambar 2.10 Topologi Jaringan Star
Tabel 4.3 Skenario Use Case Pembelian
Gambar 4.2 Activity Diagram Pembelian
Gambar 4.3 Activity Diagram Produksi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Penjualan Pakaian yang meliputi pemesanan, pembelian bahan baku, produksi dan pembayaran pada Zadiclothes sering terjadi ketidak akuratan data Penjualan

Kartu_BB Produksi Penjualan Pembelian Order Pembelian Rencana Produksi Order Penjualan Harga Jual Standar BOP Standar Bahan Standar TKL Barang Jadi Bahan Penolong Bahan Baku

data bahan baku, formula, barang jadi, customer , supplier , pegawai,. pembelian,

Hasil yang diperoleh dari aplikasi yang telah dibuat antara lain, dapat menyimpan seluruh data yang berkaitan dengan proses produksi, pembelian bahan baku,

Dengan adanya sistem informasi penjualan dan persediaan bahan baku dapat menyimpan fakur pemesanan yang sudah terkomputerisasi sehingga ketika melakukan retur

Ada 5 proses utama yang ada pada diagram jenjang dari sistem informasi penjualan pada CV.Duta Tehnik yaitu proses mengelola data master, proses pencatatan bahan baku, barang ,

.Form data barang digunakan untuk menyimpan informasi mengenai data barang berikut rancangan tampilan data barang. Page Penjualan Form

Adapun sistem yang akan dibangun adalah suatu sistem informasi penjualan untuk transaksi penjualan harian dimana sistem tersebut akan menyimpan data