Hal - 1
Sistem Informasi Eksekutif Penjualan, Pembelian dan
Persedian Barang Pada CV.Karya Sukses Mandiri
Palembang
Christian Adi Wibowo (christianadiwibowo_2013@yahoo.co.id), Hendrawan Saputra (saputra_guess@yahoo.com)
Inayatullah (inayatullah@stmik-mdp.net) Sistem Informasi
STMIK GI MDP
Abstrak : Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah yang terdapat pada sistem yang sedang berjalan kemudian penulis memberikan usul rancangan sistem yang baru untuk mengatasi masalah-masalah yang di temukan. Rancangan sistem yang baru ini berguna untuk memperlancar dan mempermudah kegiatan-kegiatan di perusahaan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode RUP (Rational Unified Process). Metode ini merupakan pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative), fokus pada arsitektur (architecture-centric), lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case driven). Sistem Informasi Eksekutif ini akan mempermudah seorang eksekutif dalam membuat sebuah keputusan guna kelangsungan perusahaan pada CV. Karya Sukses Mandiri.
Kata Kunci : Sistem, Informasi, Eksekutif, keputusan, RUP
Abstract : The objectives in this paper is to investigate the problems that are currently running on the
system and then the author suggests a new system design to solve the problems found. The design of the new system will be useful to expedite and facilitate the activities of the company in both the present and the future. The method used in arranging this paper is RUP (Rational Unified Process) method. This method is an approach of software development which is performed repeatedly (iterative), architecture focusing (architecture-centric), is directed by the use case (use case driven). The Executive Information System will facilitate an executive in making a decision for the continuity of the company on the CV. Karya Sukses Mandiri.
Key Words : Executive Information System, Iterative, Decision, Rup
1 PENDAHULUAN
Semakin pesatnya pertumbuhan
penduduk di kota Palembang, semakin banyak pula kebutuhan akan tempat tinggal.. Untuk setiap pembangunan perumahan tidak sedikit material yang dibutuhkan seperti semen, pasir, bata, besi, atap rumah, plafon, dan interior rumah lainnya
CV. Karya Sukses Mandiri
merupakan sebuah perusahaan yang bergerak sebagai distributor material bahan plafon
rumah, kerangka baja dan interior dalam rumah lainnya. Bermula sebagai perusahaan penyalur plafon merk Boral dan Jayaboard ke kontraktor pemborong perumahan hingga menjadi distributor resmi untuk merk Boral dan Jayaboard untuk daerah Palembang.
Dengan meningkatnya menjadi
distributor tentunya meningkat pula
pemesanan dari toko – toko bangunan yang ada di Palembang. Hal ini yang menjadi kendala bagi CV. Karya Sukses Mandiri dimana toko – toko bangunan mengiginkan
Hal - 2
material dikirim secepatnya setelah adanya pengorderan. Tidaklah menjadi jaminan adanya SDM yang handal tanpa adanya sistem yang efektif dan efesien. Peran Pimpinan dan Manajer opersional pada CV. Karya Sukses Mandiri sangat di andalkan untuk mengambil keputusan – keputusan dengan segera seperti adanya komplain dari toko-toko serta tuntutan pasar mengenai
persaingan barang dan harga.Untuk
mendapatkan semua data pada masing-masing divisi memerlukan waktu yang lumayan lama karena memerlukan rekapitulasi data terlebih dahulu sehingga sulit bagi seorang eksekutif dapat mempertimbangkan dan memutuskan suatu kejadian dengan cepat.
Maka dari itu perusahaan
membutuhkan sebuah Sistem Informasi
Eksekutif dimana sistem akan mengumpulkan semua data dan informasi dari semua divisi sehingga informasi yang langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi pimpinan dan manajer operasional.
Berdasarkan uraian di atas maka
penulis mengambil tema “SISTEM
INFORMASI EKSEKUTIF PENJUALAN,
PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN
BARANG PADA CV. KARYA SUKSES MANDIRI”.
2 LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Eksekutif
Sitem informasi eksekutif adalah
sebuah sistem informasi yang mendukung perencanaan dan penilaian kebutuhan manajer eksekutif (Whitten 2006, h.10). Sistem
informasi eksekutif disesuaikan dengan
kebutuhan informasi unik para eksekutif yang merencanakan bisnis dan menilai performa terhadap rencana tersebut.
Menurut Abdul Kadir (2003, h.120) sistem informasi eksekutif terkadang disebut
sebagai sistem pendukung eksekutif
(Executive Support System). Sistem ini
merupakan sistem informasi yang
menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi
manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna
untuk mengidantifikasi masalah atau
mengenali peluang. Pemakai yang awam
dengan komputerpun tidak sulit
mengoperasikannya karena setiap sistem dilengkapi dengan antar muka yang sangat
memudahkan pemakai untuk
menggunakannya (user-friendly).
2.2 Metode Rational Unified Process (RUP)
Menurut Rosa AS (2011, h.105)
Rational Unified Process (RUP) adalah
pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative), fokus pada arsitektur (architecture-centric), lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case driven). RUP menggunakan
iterative incremental sebagai model siklus
pengembangan aplikasi. Model ini membagi suatu sistem dan memungkinkan para pengembangan aplikasi untuk menerapkan
metode iterative ( analisis, desain,
implementasi dan pengujian) pada tiap komponen.
Dalam metode ini, terdapat empat fase pengembangan sistem yaitu :
1. Fase inception
Fase inception (tahap analisis),
merupakan tahap bagi para pengembang untuk mengidentifikasi sistem yang telah ada dan yang akan dikembangkan, termasuk
arsitektur, fitur, dan use case sistem.
2. Fase elaboration
Fase elaboration (tahap desain), merupakan tahp bagi para pengembang untuk melakukan desain secara lengkap berdasarkan hasil analisis di tahap inception.
3. Fase construktion
Fase construktion (tahap implementasi dan pengujian), merupakan tahap bagi para pengembang untuk
Hal - 3 mengimplentasikan hasil desain dan
melakukan pengujian hasil implentasi.
4. Fase transition
Fase transition (tahap deployment), merupakan tahap bagi para pengembang untuk menyerahkan sistem aplikasi ke konsumen (rolling out).
Pembuatan sistem
Pada tahap ini mencakup pembuatan sistem baru (hardware dan software) dengan alat bantu yang digunakan antara lain
Microsoft Visual Basic. Net danMicrosoft SQL Server 2005.
2.3 Microsoft Visual Basic .Net
Menurut Suryo Binarto (2012, h.1) VB merupakan sebuah bahasa pemrograman yang
menawarkan Integrated Development
Environment (IDE) visual untuk membuat
program perangkat lunak berbasis sistem
operasi Microsoft Windows dengan
mengunakan model pemrograman (COM). Visual Basic adalah pengembangan dari bahasa komputer BASIC (Beginner’s All
– purpose Symbolic Instruction Code).
Bahasa basic sendiri diciptakan oleh
Professor John Kemeny dan Thomas Eugene Kurtz dari Perguruan tinggi Dartmouth pada pertengahan tahun 1960-an.
Budi Prayudi, Eri Mardiani, Nur Rachmansyah (2012, h.11) ada beberapa jenis aplikasi yang dapat dibuat diantaranya adalah
windows application, console application, web control library, class library, windows control library dan windows service.
2.4 SQL Server 2005
Menurut Fathansyah (2004, h.219) SQL merupakan standar bahasa basis data yang dibuat untuk DBMS. SQL lebih menekankan pada aspek pencarian data di dalam tabel. Aspek pencarian ini begitu
penting karena di situlah sebenarnya inti dari segenap upaya kita melakukan pengolahan data.
Sebuah ekspresi SQL dasar
sebenarnya hanya terdiri atas 3 klausa yaitu :
1. Klausa select, yang digunakan untuk
menetapkan daftar atribut (field) yang diinginkan sebagai hasil query.
2. Klausa from, yang digunakan untuk
menetapkan tabelataugabungan tabel
yang akan ditelusuri selama query data dilakukan.
3. Klausa where, yang sifatnya opsional,
digunakan sebagai predikat atau kriteria yang harus dipenuhi dalam memperoleh hasil query.
Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dipilah kedalam 2 bentuk yaitu (Fatansyah(2004, h.15)):
1. Data Definition Language (DDL)
Struktur / skema basis data yang menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus yang disebut Data Definition Language (DDL). Dengan bahasa inilah kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel dan sebagainya. Hasil dari kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Kamus Data (Data Dictionary).
2. Data Manipulatin Language (DML) DML merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Yang termasuk dalam DML adalah pemilihan data (select), pengisian data baru pada basis data (insert), pengubahan data di suatu basis data (update) dan penghapusan data dari suatu basis data (delete).
Hal - 4 S u b s i s t e m P e l a n g g a n S u b s i s t e m P e l a n g g a n S u b s i s t e m P e l a n g g a n S u b s i s t e m P e l a n g g a n S u b s i s t e m T r a n s a k s i S u b s i s t e m T r a n s a k s i S u b s i s t e m T r a n s a k s i S u b s i s t e m T r a n s a k s i P e m b e l i a n T u n a i P e m b e l i a n T u n a i P e m b e l i a n T u n a i P e m b e l i a n T u n a i / / / / K r e d i tK r e d i tK r e d i tK r e d i t S u b s i s t e m S u b s i s t e m S u b s i s t e m S u b s i s t e m S u p p l i e rS u p p l i e rS u p p l i e rS u p p l i e r A d m i n i s t r a t o r S t a f f P e n j u a l a n H a p u s p e l a n g g a n T a m b a h P e l a n g g a n T a m b a h S u p p l i e r U b a h S u p p l i e r u b a h p e l a n g g a n H a p u s S u p p l i e r S t a f f P e m b e l i a n T a m b a h p e m b e l i a n H a p u s p e m b e l i a n S u b s i s t e m P e n g g u n aS u b s i s t e m P e n g g u n aS u b s i s t e m P e n g g u n aS u b s i s t e m P e n g g u n a L O G I N H a p u s P e n g g u n a U b a h P a s s w o r d U b a h H a k A k s e s H a p u s p e n j u a l a n S u b s i s t e m S u b s i s t e m S u b s i s t e m S u b s i s t e m P e m b a y a r a n H u t a n g P e m b a y a r a n H u t a n g P e m b a y a r a n H u t a n g P e m b a y a r a n H u t a n g T a m b a h P e m b a y a r a n H u t a n g S u b s i s t e m S u b s i s t e m S u b s i s t e m S u b s i s t e m P e n e r i m a a n P i u t a n g P e n e r i m a a n P i u t a n g P e n e r i m a a n P i u t a n g P e n e r i m a a n P i u t a n g T a m b a h P e n e r i m a a n P i u t a n g A d m . H u t a n g P i u t a n g S u b s i s t e m R e t u r S u b s i s t e m R e t u r S u b s i s t e m R e t u r S u b s i s t e m R e t u r P e m b e l i a n P e m b e l i a n P e m b e l i a n P e m b e l i a n T a m b a h R e t u r P e m b e l i a n T u n a i / K r e d i t H a p u s R e t u r P e m b e l i a n T u n a i / K r e d i t S u b s i s t e m R e t u r S u b s i s t e m R e t u r S u b s i s t e m R e t u r S u b s i s t e m R e t u r P e n j u a l a n P e n j u a l a n P e n j u a l a n P e n j u a l a n T a m b a h R e t u r P e n j u a l a n T u n a i / K r e d i t H a p u s R e t u r P e n j u a l a n T u n a i / K r e d i t T a m b a h P e n g g u n a S u b s i s t e m B a r a n g S u b s i s t e m B a r a n g S u b s i s t e m B a r a n g S u b s i s t e m B a r a n g U b a h B a r a n g T a m b a h B a r a n g H a p u s B a r a n g T a m b a h p e n j u a l a n U b a h p e m b e l i a n H a p u s P e n e r i m a a n P i u t a n g H a p u s P e m b a y a r a n H u t a n g S u b s i s t e m T r a n s a k s i S u b s i s t e m T r a n s a k s i S u b s i s t e m T r a n s a k s i S u b s i s t e m T r a n s a k s i P e n j u a l a n T u n a i P e n j u a l a n T u n a i P e n j u a l a n T u n a i P e n j u a l a n T u n a i / / / / k r e d i tk r e d i tk r e d i tk r e d i t S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i P e m b e l i a n P e m b e l i a nP e m b e l i a n P e m b e l i a n S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i P e n j u a l a n P e n j u a l a nP e n j u a l a n P e n j u a l a n E x e c u t e S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i S u b s i s t e m G r a f i k T r a n s a k s i P e n j u a l a n d a n p e m b e l i a n P e n j u a l a n d a n p e m b e l i a nP e n j u a l a n d a n p e m b e l i a n P e n j u a l a n d a n p e m b e l i a n S u b s i s t e m G r a f i k S u b s i s t e m G r a f i kS u b s i s t e m G r a f i k S u b s i s t e m G r a f i k P e m b a y a r a n H u t a n g P e m b a y a r a n H u t a n gP e m b a y a r a n H u t a n g P e m b a y a r a n H u t a n g S u b s i s t e m G r a f i k S u b s i s t e m G r a f i k S u b s i s t e m G r a f i k S u b s i s t e m G r a f i k P e m b a y a r a n P i u t a n g P e m b a y a r a n P i u t a n gP e m b a y a r a n P i u t a n g P e m b a y a r a n P i u t a n g S u b s i s t e m G r a f i k P e m b a y a r a n S u b s i s t e m G r a f i k P e m b a y a r a n S u b s i s t e m G r a f i k P e m b a y a r a n S u b s i s t e m G r a f i k P e m b a y a r a n P i u t a n g d a n H u t a n g P i u t a n g d a n H u t a n gP i u t a n g d a n H u t a n g P i u t a n g d a n H u t a n g S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r J u a l J u a lJ u a l J u a l S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r B e l i B e l iB e l i B e l i S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r S u b s i s t e m G r a f i k R e t u r J u a l B e l i J u a l B e l iJ u a l B e l i J u a l B e l i D i r e k t u r C a t e g o r y E x e c u t e P i l i h T a h u n E x e c u t e C a t e g o r y E x e c u t e P i l i h T a h u n E x e c u t e P i l i h T a h u n E x e c u t e P i l i h T a h u n S u b s i s t e m G r a f i k F a s t a n d S u b s i s t e m G r a f i k F a s t a n d S u b s i s t e m G r a f i k F a s t a n d S u b s i s t e m G r a f i k F a s t a n d S l o w M o v i n g S l o w M o v i n gS l o w M o v i n g S l o w M o v i n g E x e c u t e P i l i h T a h u n d a n B u l a n E x e c u t e C a t e g o r y P i l i h T a h u n E x e c u t e P i l i h T a h u n E x e c u t e P i l i h T a h u n P i l i h T a h u n P i l i h T a h u n
3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisis Permasalahan
Hasil identifikasi masalah yang
muncul pada sistem informasi eksekutif pada
CV. Karya Sukses Mandiri dengan
menggunakan kerangka PIECES.Kerangka PIECES digunakan untuk mengkategorikan permasalahan yang ditemukan sesuai dengan data yang dikumpulkan. Berikut ini diuraikan
beberapa permasalahan yang muncul
berdasarkan hasil identifikasi masalah pada
CV. Karya Sukses Mandiri dengan
menggunakan kerangka PIECES.
Tabel 1 : Metode Framework
PIECES
3.2 Analisis Kebutuhan
Use case model menggambarkan
fungsionalitas sistem dan interaksinya dengan entitas yang terlibat. Use case model memiliki elemen yang terdiri dari actor dan Use case.
Actor menggambarkan peran yang dimainkan
oleh seseorang / sesuatu, yang dengannya
sistem secara lengkap berinteraksi. Use case
adalah fungsionalitas yang disediakan sistem untuk actor. Model ini diilustrasikan dengan
Use case diagram, yang menggambarkan relasi antara actor dan Use case pada domain fungsional. Use case diagram untuk aplikasi Menu SIE dapat dilihat pada gambar 1
Gambar 1 : Diagram Model Use Case
4 RANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Kelas
Diagram kelas menggambarkan
struktur objek sistem. Diagram ini
menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas objek kelas tersebut. Berikut class diagram yang diusulkan pada menu aplikasi.
P pemimpin kesulitan dalam
menganalisis semua informasi seperti informasi peningkatan pembelian dan penjualan barang baik perbulan maupun
pertahun serta jumlah persediaan
barang, karena sistem pengumpulan data masih dilakukan menggunakan microsft excel.
I Informasi yang ada tidak cukup
digunakan sebagai bahan untuk
mendapatkan suatu solusi atas sebuah permasalahan bisnis.
E Biaya operasional yang digunakan
dalam pembuatan laporan cukup tinggi.
C Keputusan atas solusi dari sebuah
permasalahan bisnis dalam perusahaan
masih harus menunggu dari direktur,.
E Pembuatan laporan memakan waktu
yang cukup lama.
S Dikarenakan belum ada teknologi yang
membantu keputusan eksekutif dalam
mengatasi permasalahan, sehingga
pelayanan terhadap pelanggan kurang memuaskan.
Hal - 5
Gambar 2 : Diagram kelas 4.2 Diagram Objek
Diagram objek serupa dengan diagram kelas, tapi diagram objek malah memodelkan instance objek-actual dengan menunjukkan nilai-nilai saat ini dari atribut instance. Berikut objek diagram yang diusulkan pada menu aplikasi.
Gambar 3 : Diagram Objek
4.3 Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk
menjelaskan business process, procedural logic, dan work flow. Dimana activity
diagram juga dipakai untuk menjelaskan Use case text dalam notasi grafis. Dengan
menggunakan notasi yang mirip flowchart, meskipun terdapat sedikit perbedaan notasi. Berikut beberapa contoh activity diagram yang diusulkan pada sistem menu aplikasi.
Gambar 4 : Activity Diagram Login
Hal - 6
4.4 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan
interaksi antar-objek di dalam dan disekitar sistem ( termasuk pengguna, tampilan dan semua yang terkait dengan aplikasi ) berupa
message yang digambarkan terhadap waktu.
Beberapa contoh sequence diagram yang didisain untuk tiap Use case dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 6 : Sequence Diagram : Set Penjualan
Gambar 7 Sequence Diagram : Grafik penjualan
4.5 Rancangan Antarmuka
Rancangan antar muka terdiri dari dua bagian yaitu rancangan antar muka menu SPT dan rancangan antar muka menu SIE.
Rancangan antarmuka sebuah aplikasi akan dibuat terlebih dahulu di karenakan disain tersebut akan sangat membantu dalam penyusunan rangkaian aktivitas yang perlu
dilakukan untuk mengeksekusi suatu
fungsionalitas aplikasi serta pembuatan suatu logika program. Berikut rancangan antarmuka Menu Utama SPT dan SIE :
Gambar 8 : Rancangan Antarmuka Menu Utama
Sebelum masuk ke menu utama pengguna akan dihadapkan pada form login terlebih dahulu.
Gambar 9 : Rancangan Form Login
.Form data barang digunakan untuk menyimpan informasi mengenai data barang berikut rancangan tampilan data barang.
Page Penjualan Form Penjualan 1. Klik (Penjualan)
2. View form Penjualan
3. Memilih Tanggal 4. Memilih Pelanggan 5. Memilih Status
10. Memilih Penjualan 11. view Data Penjualan
13. Hapus Data Penjualan 7. input Jumlah ()
9. Simpan Data Penjualan 6. Memilih Kode Barang
8. view Data Penjualan Pengguna
Hal - 7
Gambar 10 : Rancangan Form Data Barang
Form data pelanggan digunakan untuk menyimpan informasi mengenai data pelanggan berikut rancangan tampilan data pelanggan
.
Gambar 11 : Rancangan Form Data Pelanggan
Form data penjualan digunakan untuk
menyimpan informasi mengenai data
penjualan berikut rancangan tampilan data penjualan
Gambar 12 : Rancangan Form Data Penjualan
Form data piutang digunakan untuk menyimpan informasi mengenai data piutang berikut rancangan tampilan data piutang.
Gambar 13 : Rancangan Data Form Piutang
Form grafik data penjualan digunakan untuk menampilakan informasi mengenai data penjualan. Grafik data penjualan ini di
peruntukan pihak eksekutif berikut
rancangan tampilan grafik data penjualan
Gambar 14 : Rancangan Form Grafik Penjualan
Gambar 15 : Rancangan Form Frafik Data Piutang
Hal - 8
5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil yang
diperoleh dari analisis dan perancangan aplikasi yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
1. Dengan adanya aplikasi Sistem
Informasi Eksekutif Penjualan,
Pembelian dan Persediaan Barang ini,
informasi mengenai penjualan,
pembelian dan persediaan barang dapat
dengan cepat diketahui sehingga
mempermudah eksekutif untuk
mengambil sebuah keputusan dan solusi atas sebuah permasalahan perusahaan.
2. Dengan adanya aplikasi ini informasi
mengenai penjualan, pembelian dan persediaan barang dapat lebih akurat sehingga pihak eksekutif dapat melihat keuntungan maupun kerugian perusahaan dalam auatu periode melalui sebuah grafik.
3. Dengan adanya aplikasi ini juga pihak
eksekutif dapat melihat kinerja dari masing-masing bagian.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Penulis mengharapkan batasan masalah
pada aplikasi Sistem Informasi Eksekutif Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang pada Karya Sukses Mandiri Palembang dapat dikembangkan lagi.
2. Untuk dimasa yang akan datang
diharapkan pengembangan aplikasi SIE
ini dapat dipergunakan untuk
mendapatkan solusi dari berbagai
permasalahan dalam sebuah perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] A.S Rosa, M.Shalahuddin.(2011). Modul
Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak, Modula, Bandung.
[2] Hartono, Jogiyanto. (2005). Analisis dan
Disain, Andi offset, Yogyakarta.
[3] Fathansyah, 2004, Basis Data. Andi Offset, Yogyakarta.
[4] Jeffery L. Whitten, 2006, Metode Desain
dan Analisis Sistem. Andi Offset,
Yogyakarta.
[5] Nugroho, Adi. ST. MMSI. (2002).
Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi dengan Metodologi
Berorientasi Objek. Informatika, Bandung.
[6] Sutanta, Edhy. (2003). Sistem Informasi
Manajemen. Graha Ilmu, Jakarta.
[7] Sutedjo, Budi. (2002). Perancangan dan
Pembangunan Sistem Infomasi. Andi,
Yogyakarta
[8] HM, Jogiyanto. (1999). Analisis dan
Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Kedua Cetakan I. Andi
Offset, Yogyakarta. .