DESTINASIA MAGZ BANDUNG
Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh:
IRA VERA TIKA SN
NIM : 41809810
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
vi
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Sejarah Perusahaan Destinasia Magz ... 1
1.2 Visi dan Misi Destinasia Magz ... 4
1.2.1 Visi Destinasia Magz ... 4
1.2.2 Misi Destinasia Magz ... 4
1.3 Profil Perusahaan Destinasia Magz ... 5
1.3.1 Profil Destinasia Magz ... 5
1.3.2 Fungsi Destinasia Magz ... 6
1.4 Gambar dan Arti Lambang Destinasia Magz ... 8
1.4.1 Lambang Destinasia Magz ... 8
1.4.2 Arti Lambang dan Warna Destinasia Magz ... 9
1.5 Struktur Organisasi Destinasia Magz ... 11
1.6 Job Description ... 12
1.6.1 Rubrik Destinasia Magz ... 15
vii
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 20
2.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ... 20
2.1.1 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama PKL ... 26
2.1.1.1 Melakukan Peliputan ... 26
2.1.1.2 Melakukan Wawancara ... 29
2.1.1.3 Membuat Tulisan ... 30
2.1.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil Selama PKL ... 32
2.1.2.1 Peliputan Mendadak ... 32
2.1.2.2 Buka Puasa Bersama ... 33
2.1.2.3 Rapat Redaksi ... 33
2.1.3 Deskripsi Keilmuan Jurnalistik ... 33
2.1.3.1 Sejarah Jurnalistik ... 33
2.2 Analisa Selama Praktek Kerja Lapangan... 35
BAB III PENUTUP ... 43
3.1 Kesimpulan ... 43
3.2 Saran ... 44
3.2.1 Bagi Perusahaan ... 44
ii
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Kasih Karunia-Nya sehingga penulis
diberikan kekuatan, hikmat dan anugerah yang tiada hentinya selama penyusunan
Laporan Praktek Lapangan ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Dengan
begitu, penulis dapat menyelesaikannya sebagai pertanggungjawaban sebagai
akademik yang wajib terus-menerus untuk mencari, menggali dan
mengembangkan serta mengamalkan ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan
bagi masyarakat.
Penulis berterimaksih kepada keluarga besar penulis terutama Ayahanda
tercinta Irwansyah Sinulingga dan Ibunda Tercinta Tiorman Sihaloho yang selalu bersedia bertukar pikiran dengan penulis, serta memberikan kasih, doa dan
dukungannya selama ini. Adik-adik penulis, Irma Christine dan Mega Ria serta seluruh keluarga yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Terima kasih
atas doa, dukungan dan semangatnya. Tuhan Berkati.
Laporan Kerja Praktek ini mengenai “Destinasia Magz Bandung”
Selesainya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bimbingan serta arahan
dari dosen juga bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusinya
untuk membantu penulis dalam melakukan penyusunan Laporan Kerja Praktek.
Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk peningkatan
iii
yang sebesar-besarnya kepada Yang terhormat:
1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. M.A, selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung, telah memberikan izin untuk
melakukan Kerja Praktek ini.
2. Drs. Manap Solihat, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Bandung, yang telah memberikan berbagai ilmu kepada penulis
selama perkuliahan berlangsung.
3. Melly Maulin P., S. Sos., M.Si, sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Bandung, yang telah memberikan ilmu kepada
penulis selama perkuliahan berlangsung.
4. Inggar Prayoga, S. I.Kom, selaku staf Dosen tetap Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Bandung, serta sebagai Wali dosen Penulis dari awal
perkuliahan hingga akhir perkuliahan.
5. Rismawaty, S.Sos., M.Si, selaku staf Dosen tetap Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Bandung, serta Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang
telah memberikan ilmu dan pengetahuannya serta pengarahan kepada penulis
dalam melakukan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
iv
membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan
perkuliahan, serta kerja praktek yang penulis laksanakan.
8. Bapak Harissman, selaku pemimpin perusahaan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan di Majalah Destinasia Bandung dan memberikan arahan
dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan.
9. Bapak Harri Safiari, selaku pemimpin redaksi yang telah banyak memberikan arahan, saran dan kritik, serta membantu penulis dengan
bertukar pikiran penulis selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan di Majalah Destinasia Bandung.
10.Bapak Iwan Gunawan, selaku redaktur pelaksana yang telah banyak memberikan kontribusi serta arahan kepada penulis selama melakukan
Kerja Praktek Lapangan di Majalah Destinasia Bandung.
11.Seluruh Pihak Majalah Destinasia Bandung, yang telah membantu penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek Lapangan.
12.Irfan Irfianto, Hamdan Pribadi Baehaki, dan Lingga Arvian Nugroho, sahabat bertukar pikiran, berdiskusi dan menjadi rekan kerja selama kerja praktek. Terima kasih semuanya, sukses ada untuk kita.
13.Teman-teman di IK dan IK Jurnal ‘10, yang telah membantu penulis
v
Hanya ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas, yang dapat penulis
sampaikan. Untuk membalas jasa yang telah diberikan, semoga Tuhan Yesus
memberikan balasan setimpal nantinya. Amin.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, kekurangan dan kekhilafan
adalah sifat manusia dan kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari, tentunya Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna,
saran dan kritik yang membangun sangat peneliti harapkan. Semoga Laporan
Kerja Praktek ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada
khususnya.
Syalom.
Bandung, Desember 2013
46
Effendi, Onong Uchjana. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Elvinaro, dkk. 2007. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa
1
1.1 Sejarah Perusahaan Majalah Destinasia Bandung
destinasia magz adalah majalah pariwisata nasional yang berdiri sejak tahun 2009, yang berdomisili di Bandung serta berada di bawah payung hukum PT.
Megatama PE. Fokus dari destinasia magz berisikan tentang tourism & lifestyle dengan tag line „Simple & Significant”.
Pada saat ini, majalah destinasia magz beredar dengan tiras 5.000 eksemplar, tebal 36 halaman. Sampul dan semua isi halamannya berwarna, walaupun tanpa
promosi atau iklan raksasa, destinasia magz tetap laku dan tetap terbit setiap bulan.
Sirkulasi destinasia magz menjangkau 12 kota besar yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Batam, Bangka, Samarinda, Nangroe Aceh Darusalam,
Denpasar-Bali, semarang, Solo, Surabaya dan 35 Instansi Kepariwisataan
(Kementrian dan Dinas) di Indonesia.
destinasia magz merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan dalam memberikan informasi mengenai dunia pariwisata kepada khalayak umum.
Sehingga dalam peredarannya pun destinasia magz masih bisa tetap ada di antara
banyaknya media-media cetak yang lain.
Dalam era kompetisi, era komunikasi, era perang citra atau lebih dikenal
dengan era globalisasi, luberan informasi menjadi suatu hal yang tidak dapat
berlomba-lomba menyajikan informasi, baik yang besifat hanya sekedar informasi,
mendidik, mempersuasi atau bahkan menyenangkan, memuaskan dan menghibur
masyarakat luas.
Mengacu pada sasaran khalayaknya yang spesifik, maka fungsi utama media
berbeda satu dengan yang lainnya. Majalah mempunyai segmentasi khusus
misalnya majalah berita mingguan, majalah wanita, majalah remaja, majalah pria,
majalah kesehatan, majalah pariwisata, dan sebagainya.
Tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya,
sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya,
apakah anak-anak, remaja, wanita dewasa, pria dewasa atau untuk pembaca umum
dari remaja sampai dewasa. Bisa juga sasaran pembacanya kalangan profesi
tertentu, seperti pelaku bisnis; atau pembaca dengan hobi tertentu, seperti bertani,
beternak, memasak atau travelling.
Situasi persaingan antar media yang semakin ketat di Indonesia, majalah saat
ini dapat dikatakan bisa bertahan dan mampu ikut bersaing dengan media lainnya,
padahal majalah lebih mengkhususkan sasaran khalayaknya, tetapi peminatnya
masih terus ada karena salah satu kekuatan yang dimiliki oleh majalah, yaitu
segmentasi yang spesifik untuk pembaca yang telah di rancang sejak awal sasaran
khalayak seperti apa yang akan dituju.
Majalah merupakan media yang paling simple organisasinya, relatif lebih
mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah juga
dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, di mana mereka dapat dengan
sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat dibedakan dengan surat
kabar karena majalah memiliki karakteristik sendiri.
Masalah yang timbul adalah dimana seorang konsumen atau pembaca
dihadapkan kepada banyaknya pilihan majalah dengan berbagai macam spesifikasi
dengan berbagai macam artikel dengan subjek yang bervariasi, yang ditujukan
kepada masyarakat umum. Pembaca harus bisa memilih majalah mana yang
dianggap dapat memenuhi kebutuhannya, serta majalah yang dapat memberikan
nilai tambah bagi si pembaca. Salah satu cara untuk menyiasatinya yaitu dengan cara
menciptakan majalah yang mempunyai nilai lebih dan pembacanya tertarik untuk
membaca karena spesifikasi dari majalah tersebut.
Majalah destinasia magz adalah salah satu majalah yang berbasis pariwisata dengan tag linenya “simple & significant” yang memiliki jumlah pembaca yang
cukup besar di kota Bandung walaupun baru berdiri sejak tahun 2009 dengan
sasaran khalayaknya yaitu seluruh masyarakat umum.
destinasia magz yang fokus kepada artikel tentang tourism & lifestyle, yaitu berisi artikel tentang hotel, resort, bungalow, café, lounge, biro perjalanan wisata, sentra seni budaya, lembaga pendidikan, kuliner, fesyen, termasuk lembaga pemerintah/swasta di dalam/luar negeri, kantor dinas provinsi/kabupaten/kota di
seluruh Nusantara, khususnya se-Provinsi Jawa Barat. Strategi distribusi destinasia magz sangat memungkinkan promo wisata lokal berorientasi global. Sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pembaca serta menciptakan dan menyuguhkan
Sangat disadari bahwa majalah yang berisi bermacam-macam artikel dengan
subjek yang bervariasi dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti
oleh banyak orang akan sangat berpengaruh terhadap animo pembaca. Dengan
begitu diharapkan pembaca dapat terpuaskan dengan berbagai informasi yang
didapatkan sehingga bisa memuaskan kebutuhan dan keinginan pembaca
sekaligus meningkatkan promo wisata hingga berorientasi global
1.2. Visi dan Misi Destinasia Magz 1.2.1 Visi Destinasia Magz
Majalah destinasia magz mempunyai visi yang harus diwujudkan sebagai berikut :
Menjadikan destinasia magz sebagai panduan destinasi dan referensi bagi penggiat pariwisata dan lifestyle.
1.2.2 Misi Destinasia Magz
Adapun misi dari dest inasia magz yang harus dilaksanakan adalah:
Meningkatkan potensi wisata daerah dan meningkatkan kesadaran akan
1.3 Profil Destinasia Magz 1.3.1 Profil Destinasia Magz
destinasia magz adalah majalah pariwisata nasional yang berdiri sejak tahun 2009, yang berdomisili di Bandung serta berada di bawah payung
hukum PT. Megatama PE, fokus pada Travelling yang berisikan tentang tourism & lifestyle dengan prinsip jurnalisme Simple & Significant, dimana prinsip tersebut menjadi tag line destinasia magz.
Sirkulasi destinasia magz menjangkau 12 kota besar yaitu Jakarta,
Bogor, Bandung, Cirebon, Batam, Bangka, Samarinda, Nangroe Aceh
Darusalam, Denpasar-Bali, semarang, Solo, Surabaya dan 35 Instansi
Kepariwisataan (Kementrian dan Dinas) di Indonesia.
destinasia magz merupakan majalah pariwisata yang terbit setiap bulan. Dimana sasaran pasarnya adalah Hotel, Resort, Bungalow, Lounge, biro perjalanan wisata, sentra seni budaya, lembaga pendidikan, kuliner,
fesyen, termasuk lembaga pemerintah/swasta baik di dalam/luar negeri, kantor dinas provinsi/kabupaten/kota di seluruh Nusantara, khususnya
se-Provinsi Jawa Barat. Strategi distribusi dtm (nama singkatan dari destinasia magz) sangat memungkinkan promo wisata lokal berorientasi global.
Tiras destinasia magz saat ini 5.000 eksemplar. Segmentasi pembaca mayoritas adalah kalangan industri, pengelola jasa sektor pariwisata seperti
hotel/resort/bungalow, restoran/ café, wahana hiburan/ permainan (30%),
jasa perjalanan (5%), pemerintah (5%), jasa dan perdagangan (20%),
mayoritas (50%) pembaca destinasia magz berusia 31-45 tahun, masing-masing (30%) usia 21-30 dan diatas 45 tahun, serta sisanya (20%) di bawah
20 tahun.
Dari total tiras 5 ribu eksemplar, 100% disebarkan secara gratis kepada
semua kalangan terkait. Distribusi destinasia magz saat ini sebagian besar (20%) di kota Bandung, Jakarta (10%), Bogor (5%), Semarang (5%),
Yogyakarta (5%), Surabaya (5%), Batam (5%), Bali (10%), Samarinda (5%)
dan Aceh (5%), serta 15% pada berbagai kegiatan media.
1.3.2 Fungsi Destinasia Magz
destinasia magz sebagai salah satu media cetak memiliki beberapa fungsi yaitu:
o Pengawasan lingkungan. Fungsi pertama majalah ini adalah sebagai pengawas lingkungan yang berhubungan dengannya,
yaitu para penggiat pariwisata. Fungsi ini memungkinkan
destinasia magz mengarahkan para pembacanya untuk menjadikan kualitas hidup lebih baik.
o Pertalian (Korelasi) bagian-bagian masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya. Fungsi ini
mempunyai tujuan untuk menjelaskan, menafsirkan dan
memberikan komentar tentang makna dan peristiwa yang terjadi
o Kesinambungan. Fungsi kesinambungan yang dimaksud dalam hal ini adalah majalah destinasia magz, memaparkan mengenai budaya dominan yang mengakui keberadaan budaya khusus
(subculture), yaitu budaya pembacanya. Media massa juga berusaha meningkatkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat
dan berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan,
dalam pengertian tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat tertentu.
o Hiburan. Fungsi yang terakhir ini membuat destinasia magz memberikan hiburan, sebagai relaksasi pembacanya mengenai
1.4 Gambar dan Arti Lambang Majalah Destinasia Magz 1.4.1 Lambang Destinasia Magz
Setiap media cetak, baik majalah ataupun surat kabar senantiasa
dilengkapi dengan lambang. Lambang mempunyai arti penting karena
lambang merupakan identitas bagi setiap perusahaan/media massa
(cetak/elektronik). Lambang d e s t i n a s i a m a g z d a p a t d i l i h a t s e b a g a i b e r i k u t :
Gambar 1.1
Lambang Destinasia Magz
1.4.2 Arti Lambang dan Warna Destinasia Magz
Lambang Kujang pada huruf (d) sebagai awalan dari nama
destinasia magz telah digunakan sejak 2009, dan satuannya adalah:
A. Gambar lambang destinasia magz tercantum pada latar belakang putih dengan lengkungan pada huruf awalan
destinasia magz yaitu (d) berbentuk Kujang, Tulisan Branding, dan Motto Perusahaan yang terdiri dari :
a. Latar belakang logo berwarna putih.
b. Sketsa Kujang pada huruf awalan destinasia magz yang berwarna hijau.
c. Tulisan branding destinasia magz berwarna jingga atau biasa disebut orange.
d. Motto perusahaan (simple & significant) berwarna hijau.
B. Gambar atau Lambang diartikan sebagai berikut:
a. Sketsa Kujang pada huruf awal destinasia magz melambangkan bahwa perlunya kita menjaga serta
mempromosikan kearifan lokal budaya kita, khusus destinasia
magz sendiri yaitu menjaga serta mempromosikan wisata
maupun budaya kearifan lokal Jawa Barat dengan orientasi
global.
b. destinasia magz: Penegasan branding majalah.
Majalah destinasia magz, menjunjung tinggi prinsip jurnalisme yang menjadi motto dari destinasia magz.
C. Warna lambang diartikan sebagai berikut:
a. Latar belakang Warna Putih melambangkan kebebasan dan
keterbukaan dalam memberikan informasi dalam lingkup dunia
jurnalisme di Indonesia.
b. Warna Jingga atau Orange pada branding majalah adalah
warna yang unik. Istilahnya “it makes you immediately start
having feeling,”. Jingga atau orange diidentikkan dengan
semangat, cerah, dan membangkitkan semangat, fresh and
natural. jingga adalah sebuah simbol kebahagiaan yang
mewakili antusiasme, dan kreativitas.
d. Warna Hijau selalu dikaitkan dengan warna alam yang menyegarkan karena membangkitkan energi dan juga mampu
memberi efek menenangkan, menyejukkan dan
menyeimbangkan emosi. Hal ini sangat terkait dengan Sketsa
Kujang pada huruf awal destinasia magz melambangkan bahwa perlunya kita menjaga serta mempromosikan kearifan
lokal budaya kita, khusus destinasia magz sendiri yaitu
menjaga serta mempromosikan wisata maupun budaya
1.5 Struktur Organisasi Destinasia Magz
Gambar 1.2
Struktur Organisasi Destinasia Magz
1.6 Job Description
Dalam tataran praktisnya, masing-masing bagian memiliki Job Description
yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut:
A. Pimpinan Perusahaan
Mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan kegiatan Majalah destinasia magz sesuai dengan visi dan misi Majalah tersebut.
B.Pimpinan Umum
Mempunyai tugas membantu tugas pokok dari pemimpin perusahaan.
Serta mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja , baik jangka
pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu mengarahkan
dan mengelola pengembangan dan penerapan majalah serta bertanggung
jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke
luar.
C.Pemimpin Redaksi
Bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian
sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang
dipimpinnya. Di majalah mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan
kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai
jenderal atau komandan yang perintah atau kebijakannya harus dipatuhi
jika pemberitaan medianya digugat pihak lain.
D.Bussines & Development
Bertugas menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran
(marketing) atau penjualan (saling) media massa. Bagian ini merupakan sisi
komersial meliputi sirkulasi/distribusi, iklan, dan promosi.
E.Redaktur
Tanggung jawabnya hampir sama dengan Pemred/Wapemred, namun lebih
bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung aktivitas peliputan dan
pembuatan berita oleh para reporter.
F.Marketing
Marketing bertanggung jawab dalam mencari iklan, menawarkan majalah
kepada sasaran pasar, dan secara keseluruhan membantu tugas dari bidang
Bussines & Development.
G.Reporter
Merupakan "prajurit" di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau
menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
H.Fotografer
peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi
tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. Ia merupakan mitra kerja yang
setaraf dengan wartawan tulis (reporter).
I.Pemasaran
Pemasaran memiliki pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengan bagian
marketing. Pemasaran pun merupakan bagian dari bidang Bussines &
Development. Biasanya di bagian pemasaran, mereka terjun langsung kepada
sasaran pasar dari destinasia magz untuk melakukan promosi di majalah atau sekedar memasang iklan.
J.Distributor
Bertanggung jawab keluar dan ke dalam atas segala aktivitasnya sebagai
divisi penunjang produktivitas bidang keredaksian dengan melakukan
koordinasi dengan Pemimpin Redaksi.
K.Kontributor
Kontributor atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak
tercantum dalam struktur organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi
secara fungsional.
L.Penerjemah
pesan sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat yang berbahasa lain
seperti bahasa Inggris diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
M. Desain Grafis dan Ilustrator
o Merancang cover atau sampul depan.
o Mendesain dummy atau nomor contoh sebelum produk di cetak dan dijual.
o Mengatur peruntukan halaman untuk naskah.
o Menulis judul berita, anak judul, caption foto, nama penulis pada setiap naskah.
o Menulis nomor halaman, nama rubrik/desk, nomor volume terbit, hari terbit, dan tanggal terbit setiap edisi.
1.6.1 Rubrik Destinasia Magz
destinasia magz terus berusaha untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pembacanya. Sebagai majalah pariwisata, destinasia magz tampil dengan gaya dan tulisan yang berbeda dengan bahasa yang nyentrik, gaul dan asik
untuk di baca. Untuk itulah rubrikasi yang terdapat pada destinasia magz
selalu mengalami perubahan ide dan tema untuk memenuhi keinginan para
pembacanya. Berikut ini rubrikasi yang terdapat di destinasia magz:
1) Agenda
2) Veranda
Artikel editorial atau tajuk rencana menyimak yang ada
dimasyarakat
3) DTM Letter
Surat pembaca
4) Photo Gallery
Berupa foto-foto wisata
5) Framing
Rubrik yang mengisi segala macam artikel dan foto
6) Travelling
Kegiatan berlibur ke tempat wisata
7) Living
Artikel gaya hidup pengusaha
8) Close to u
Profil atau sosok bersifat human interst
9) Expose
Rubrik untuk acara besar, event yang akan terselenggara
10)Shopping
Bisnis dan berbelanja
11)Common Interest
Komunitas yang memberikan inspirasi
12)Destinasia
13)Lifestyle
Gaya hidup dan fashion
14)Healthy & Sporty
Rubrik untuk kesehatan
15)Special Event
Acara yang telah terselenggara
16)Sepoether Onthel
Artikel jadul
17)Campus to Campus
Rubrik untuk pelajar atau mahasiswa
1.7 Sarana dan Prasarana Destinasia Magz
Sarana destinasia magz adalah sebagai berikut : A. Gedung perkantoran yang terdiri dari satu gedung.
Adapun sarana dan prasarana lain dari destinasia magz yang tersedia adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Sarana Destinasia Magz
No Uraian Keterangan
1 Komputer Kantor + Speaker 3
2 Televisi 1
3 Kursi + Meja Kantor 7
5 Faximile 1
Sumber: Pengamatan selama PKL di destinasia magz, Agustus 2013
Tabel 1.2
Prasarana Destinasia Magz
No Nama Fasilitas Kerja Jumlah Satuan Penempatan
1 Komputer Program Windows XP
(Komputer Tabung)
2 Unit Operasional
Redaksi
2 Laptop 1 Unit Operasional
Markom
3 Komputer Program Windows XP
(Komputer Flat)
1.8 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1.8.1 Lokasi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di destinasia magz, tepatnya di bagian Redaksional. Beralamat di Jl. Ambon No. 2 Bandung
40115, Jawa Barat - Indonesia. Telepon (022) 4208 408, Faximile (022) 4208
408, email: destinasiamagz@yahoo.com/aduaambon@yahoo.co.id
1.8.2 Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini selama 30
hari, sesuai dengan waktu dan aturan yang ada di UNIKOM dan telah
20
2.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan
Penulis dalam hal ini sebagai mahasiswa, mengadakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Majalah destinasia magz, melakukan aktivitas yang dibagi ke dalam dua jenis, yaitu : kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.
Kegiatan rutin yang dilakukan merupakan bentuk dari kerja layaknya
seorang Jurnalistik di perusahaan m e d i a besar manapun. Menjaga nama baik
perusahaan dengan cara setiap harinya masuk kerja dan melakukan kegiatan
selayaknya wartawan dari destinasia magz serta mengelola hasil liputan dengan tulisan kita sendiri yang nantinya akan diperiksa oleh redaktur yang
bersangkutan.
Sedangkan kegiatan insidentil yang dilakukan penulis sebagai calon
Jurnalis di perusahaan terkait, adalah melaksanakan kegiatan
wawancara/liputan mendadak, Buka Puasa bersama seluruh karyawan dari
destinasia magz serta rapat redaksi yang mendadak.
Adapun setiap detail kegiatan penulis selama 30 hari, bisa dilihat
Tabel 2.1
Aktivitas Praktek Kerja Lapangan Di Destinasia Magz
No Hari, tanggal Kegiatan Keterangan 1. Senin, 15 Juli 2013 (Briefing) Perkenalan anggota
dan tugas seorang jurnalis.
Belajar cara menulis berita,
pengenalan rubrik yang ada
dalam majalah, serta pembagian
job desc kepada masing-masing mahasiswa yang PKL di
destinasia magz.
Kegiatan Rutin
2. Selasa, 16 Juli 2013 Masuk Kantor, menyusun daftar perencanaan peliputan untuk
melengkapi majalah edisi
Agustus.
Kegiatan Rutin
3. Rabu , 17 Juli 2013 Masuk Kantor, penugasan untuk melakukan peliputan besok di
Liputan acara “Ramadhan In Egypt” di Konperensi
Asia Afrika (KAA), 15.00
- 20.00 WIB)
5. Jumat, 19 Juli 2013 Membuat Tulisan Berita Kegiatan Rutin
6. Sabtu, 20 Juli 2013 Masuk Kantor, mulai melakukan penulisan untuk hasil liputan
kemarin. Ngabuburit Simpang Dago,
membuat Tulisan dari Hasil
10. Rabu, 24 Juli 2013 Liputan bagi-bagi tajil oleh Panin Bank (17.30-17.45 WIB)
11. Kamis, 25 Juli 2013 Masuk Kantor, Penugasan Liputan Ramadhan Fashion Expo
2013, Graha Manggala Siliwangi,
15.30-18.00 WIB.
Kegiatan Rutin
12. Jumat, 26 Juli 2013 Liputan dan Wawancara Kegiatan Rumah Zakat,
Cikapayang, 17.00-17.30 WIB
Kegiatan
Insidentil
13. Sabtu, 27 Juli 2013 Liputan dan Wawancara Buka Bersama Bandung Biser
Community (BBC) dengan
ratusan anak yatim yang
Baiturahman, 17.00-19.00 WIB,
Cipaganti.
Kegiatan
Insidentil
15. Senin, 29 Juli 2013 Masuk Kantor, Liputan, Wawancara Sekaligus
Pemotretan Hawa Rock
Band, Balai Kota,
17.16-20.00 WIB
16 Selasa, 30 Juli 2013 Membuat Tulisan
Berita Tentang „Rumah Mimpi‟.
Kegiatan Rutin
17. Rabu, 31 Juli 2013 Masuk Kantor, rapat persiapan layout majalah, 14.00-22.00
WIB
Kegiatan Rutin
18. Kamis, 1 Agustus 2013 Masuk Kantor, Melihat Pembuatan Lay Out Majalah
Kegiatan Insidentil
19. Jumat, 2 Agustus 2013 Masuk Kantor, Penyelesaian dan Konten Isi Majalah, 14.00 – 22.00 WIB
Kegiatan Insidentil
20. Sabtu, 3 Agustus 2013 Masuk Kantor dan Buka Puasa Bersama serta libur karena
menyambut Hari Raya Idul Fitri
Kegiatan Insidentil
21. Senin, 26 Agustus 2013 Perjalanan Peliputan “Ekspedisi Tasikmalaya untuk promo
pariwisata lokal Jawa Barat.
Kegiatan Rutin
22. Selasa, 27 Agustus 2013 Perjalanan Peliputan Pantai Cipatujah, Tasikmalaya dan
melakukan wawancara dengan
salah satu pemilik usaha warung
yang berada di sekitar pantai.
23. Rabu, 28 Agustus 2013 Perjalanan Peliputan Kawah Galunggung dan Cipanas,
Tasikmalaya.
Kegiatan Rutin
24. Kamis, 29 Agustus 2013
Perjalanan pulang dari
Tasikmalaya menuju Bandung
dengan rekan-rekan dari
destinasia magz.
Kegiatan rutin
25. Senin, 2 September 2013 Masuk Kantor dan Silahturahmi kepada seluruh karyawan
destinasia magz.
Kegiatan Rutin
26. Selasa, 3 September 2013
Membuat tulisan artikel hasil
dari peliputan “Ekspedisi Tasikmalaya”.
Mengedit Tulisan Kegiatan Insidentil
29. Jumat, 6 September 2013
Masuk Kantor. Kegiatan Rutin
30. Sabtu, 7 September 2013 Evaluasi Hari Terakhir Pelaksanaan PKL
Kegiatan Insidentil
2.1.1 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama Praktek Kerja Lapangan
Kegiatan rutin yang dilakukan penulis selama Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di destinasia magz adalah melakukan kegiatan layaknya calon Jurnalis, yaitu selayaknya wartawan melakukan peliputan, baik yang sudah direncanakan
ataupun bersifat insidentil, membuat tulisan tentang hasil peliputan yang
kemudian diserahkan kepada redaktur untuk dikoreksi kembali penulisannya
sehingga penulis tahu bagaimana penulisan berita yang baik dan benar, serta
penulis juga tahu apakah hasil tulisannya layak untuk masuk ke majalah atau
tidak.
2.1.1.1 Melakukan Peliputan
Melakukan peliputan dilakukan oleh penulis sesuai dengan job desc yang dipilih saat akan melakukan Praktek Kerja Lapangan yaitu Wartawan. Peliputan dilakukan tidak seorang diri, disini penulis
ditugaskan bersama wartawan foto/fotografer juga sehingga
pelaksanaan peliputan bisa berjalan dengan lancar. Beberapa deskripsi
liputan tersebut adalah:
a) Liputan penandatanganan MoU antara ITB dan GE. MoU
tersebut ditandatangani oleh prof. Akhmaloka Ph. D, Rektor
ITB dan Dr. Handry Satriago, CEO dan President GE
Indonesia. Peliputan dilakukan pada 18 Juli 2013, pukul
b) Liputan acara “Ramadhan In Egypt” di Konperensi Asia Afrika (KAA) pada 18 Juli 2013, pukul 15.00 - 20.00 WIB.
c) Liputan Ramadhan Fashion Expo 2012, Graha Manggala
Siliwangi, pada 25 Juli 2013, pukul 15.30-18.00 WIB.
d) Liputan, Wawancara Sekaligus Pemotretan Hawa Rock Band,
Balai Kota, pada 29 Juli 2013, pukul 17.16-20.00 WIB
e) Liputan dan Wawancara Buka Bersama Bandung Biser
Community (BBC) dengan ratusan anak yatim yang diadakan
di Cibiru, 16.30 – 20.00 WIB.
f) Peliputan Kawah Galunggung dan Cipanas, Tasikmalaya. Pada
28 Agustus 2013
Gambar 2.1
Penandatanganan MOU antara ITB dan GE
Gambar 2.2
Buka Bersama BBC (Bandung Biser Community) dengan Anak Yatim
Sumber: Dokumentasi Penulis, Juli 2013
Gambar 2.3
Kawah Galunggung, Tasikmalaya
2.1.1.2 Wawancara
Kegiatan rutin selanjutnya adalah wawancara. Wawancara yang
dilakukan bersamaan dengan peliputan. Dalam PKL ini, penulis
melakukan peliputan sekaligus wawancara. Wawancara yang dilakukan
diantaranya, dengan pihak manager dan personil dari Hawa Rock Band,
kepala bagian humas di Bandung Biser Community (BBC), dan satu
pemilik usaha warung yang berada di sekitar pantai Cipatujah,
Tasikmalaya.
Adapun proses wawancara itu dilakukan pada waktu yang
berbeda, yaitu:
a. Wawancara dengan manager dan personil dari Hawa Rock
Band dilakukan pada hari Kamis, 29 Juli 2013.
Wawancara ini berjalan lancar, narasumber cukup baik
dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan.
b. Wawancara dengan kepala bagian humas di Bandung
Biser Community (BBC), wawancara ini bertujuan untuk
mengajak masyarakat untuk berbagi dengan anak yatim
serta menegaskan kepada masyarakat bahwa komunitas ini
bukan hanya pecinta dan hobi, tapi peduli kepada
masyarakat dan dapat memberikan kontribusi kepada
masyarakat.
c. Wawancara dengan salah satu pemilik warung yang berada
bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peminat
wisatawan yang datang ke pantai Cipatujah, dan diketahui
bahwa penikmat dari pantai ini masih hanya warga sekitar
pantai karena belum adanya promosi mengenai pantai
Cipatujah ini ke publik.
Gambar 2.4
Pemilik warung yang berada di pantai Cipatujah
Sumber: Dokumentasi Penulis, Agustus 2013
2.1.1.3 Membuat Tulisan
Membuat tulisan setelah melakukan peliputan adalah sebuah
kewajiban yang harus bisa dilakukan oleh seorang jurnalis. Setelah
melakukan peliputan, penulis dan rekan-rekan lainnya kembali ke
kantor dan membuat tulisan sebelum diperiksa oleh redaktur dan
dipakai adalah berbentuk feature. Feature adalah suatu tulisan kreatif; terikat pada dasar-dasar jurnalistik dan juga sastra; dapat mengabaikan
segi aktualitas; menyajikan kebenaran/objektivitas tetapi
kadang-kadang bisa subjektif; cenderung mengandung segi-segi human interest; terutama bersifat ringan, menghibur, menyenangkan; merangsang dan
menimbulkan rasa emosional, perasaan, imajinasi pembaca; memberi,
menambah, dan meningkatkan informasi tentang kejadian atau
peristiwa, masalah, gejala, proses, aspek-aspek kehidupan, termasuk
juga latar belakang” (Riyono Pratikto, Kreatif Menulis Feature, 1984).
Gambar 2.5
Artikel penulis tentang Rumah Mimpi yang dimuat di majalah
Sumber: Dummy Majalah Destinasia, Agustus 2013
2.1.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil Selama Praktek Kerja Lapangan 2.1.2.1 Peliputan Mendadak
Peliputan mendadak dilakukan di luar rencana agenda peliputan
yang sudah direncanakan. Sebagai calon Jurnalis, penulis harus siap
saat akan melakukan peliputan mendadak, walaupun tanpa konsep
apapun. Hal tersebut selain melatih keilmuan yang penulis perdalam
yaitu Jurnalistik, juga melatih mental penulis untuk menjadi seorang
calon Jurnalis yang kompeten.
Walaupun bersifat insidental, tetapi penulis bisa mempunyai
waktu untuk berfikir dan membuat konsep sendiri untuk liputan yang
akan dilakukan.
Gambar 2.6
Liputan Acara Bukber Sahabat Daihatsu
2.1.2.2 Buka Puasa Bersama
Kegiatan Buka Bersama dilakukan karena waktu PKL
berlangsung di saat bulan puasa, sehingga penulis beserta seluruh
karyawan dari destinasia magz beberapa kali melakukan acara buka puasa bersama diluar agenda dari kegiatan PKL dan pekerjaan.
2.1.2.3 Rapat Redaksi
Rapat redaksi bisa bersifat mendadak ataupun terencanakan.
Pengalaman penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di
destinasia magz, rapat redaksi pernah berlangsung secara terencana bahkan mendadak, sehingga penulis pernah berangkat ke kantor karena
adanya rapat redaksi mendadak. Hal tersebut dilakukan biasanya karena
pemimpin redaksi melihat harus ada yang dibicarakan lebih lanjut
terkait isi rubrik majalah, dan deadline pengumpulan semua liputan.
2.1.3 Deskripsi Keilmuan Jurnalistik 2.1.3.1 Sejarah Jurnalistik
Jurnalistik atau journalisme berasal dari kata journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau juga bisa
berarti suratkabar. Journal berasal dari perkataan Latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang
MacDougall dalam Interpretative Reporting menyebutkan, bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting dimana pun dan kapan
pun. Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu negara demokratis.
Sejarah jurnalistik dimulai ketika tiga ribu tahun yang lalu, Firaun
di Mesir , Amenhotep III, mengirimkan ratusan pesan kepada perwiranya
di provinsi-provinsi untuk memberitahukan apa yang terjadi di ibukota. Di
Roma 2.000 tahun yang lalu Acta Diurna (“tindakan-tindakan harian”) – tindakan-tindakan senat, peraturan-peraturan pemerintah, berita kelahiran
dan kematian – ditempelkan di tempat-tempat umum. Selama Abad Pertengahan di Eropa, siaran berita yang ditulis tangan merupakan media
informasi yang penting bagi para usahawan.
Di Indonesia, aktivitas jurnalistik dapat dilacak jauh ke belakang
sejak zaman penjajahan Belanda. Di Indonesia jurnalistik pers mulai
dikenal pada abad 18, tepatnya 1744, ketika sebuah surat kabar bernama
Bataviasche Nouvelles diterbitkan dengan penguasaan orang-orang Belanda. Pada 1776, juga di Jakarta, terbit surat kabar Vendu Niews yang
mengutamakan diri pada berita pelelangan. Menginjak abad 19, terbit
berbagai surat kabar lainnya yang kesemuanya masih dikelola oleh
orang-orang Belanda untuk para pembaca orang-orang Belanda atau bangsa pribumi
yang mengerti bahasa Belanda, yang pada umumnya merupakan kelompok
kecil saja. Jurnalistik koran-koran Belanda ini, jelas membawakan suara
bacaan untuk kaum pribumi dimulai pada 1854 ketika majalah Bianglala diterbitkan, disusul oleh Bromartani pada 1885, keduanya di Weltevreden, dan pada 1856 terbit Soerat Kabar Bahasa Malajoe di Surabaya (Effendy, 2003:104).
Sejarah jurnalistik pers pada abad 20, menurut Onong Effendy, yaitu ditandai dengan munculnya surat kabar pertama milik bangsa Indonesia. Namanya Medan Prijaji, terbit di Bandung. Surat kabar ini diterbitkan dengan modal dari bangsa Indonesia untuk bangsa Indonesia. Medan Prijaji yang dimiliki dan dikelola oleh Tirto Hadisurjo alias Raden Djokomono ini pada mulanya, 1907, berbentuk mingguan. Baru tiga tahun kemudian, 1910, berubah menjadi harian. Tirto Hardisurjo inilah dianggap sebagai pelopor yang meletakkan dasar yang dianggap sebagai pelopor yang meletakkan dasar-dasar jurnalistik modern di Indonesia, baik dalam cara pemberitaan maupun dalam cara pemuatan dengan iklan (Effendy, 2003: 104-105)
2.2 Analisa Selama Praktek Kerja Lapangan
Analisa dimulai dari mendeskripsikan keilmuan. Keilmuan yang
digunakan adalah Jurnalistik.
Jurnalistik atau journalisme berasal dari kata journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau juga bisa berarti
suratkabar. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang
melakukan pekerjaan jurnalistik.
MacDougall dalam Interpretative Reporting menyebutkan, bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting dimana pun dan kapan pun.
Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu negara demokratis.
Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada
sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian
tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar dan
majalah, namun mencakup juga media elektronik yaitu radio dan televisi.
Dari definisi diatas, bisa dianalisa bahwa kegiatan PKL yang dilakukan
telah mengikuti standar selayaknya pekerjaan seorang jurnalis. Seperti dikutip
dalam buku bahasa jurnalistik, bahwa jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan,
mengedit, menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya. (Assegaf,
1983:9)
Dari aktivitas selama melakukan PKL, penulis melakukan kegiatan
wawancara, peliputan lapangan, dan membuat tulisan yang akhirnya disebut
berita.
Dari kegiatan selama PKL, penulis menilai bahwa pekerjaan seorang
jurnalis tidak selalu rutin dan terjadwal. Adakalanya penulis meliput atau
mewawancarai suatu event atau acara tertentu secara mendadak dan penulis menilai bahwa sebagai seorang jurnalis harus siap sedia dalam melakukan
tugas dan dibutuhkan kontrol diri seorang jurnalis sehingga saat dihadapkan
dengan situasi mendesak sekalipun, informasi dapat diperoleh dan diolah
menjadi berita.
Kegiatan PKL penulis, dilaksanakan di media cetak yaitu majalah yang
terbit setiap satu bulan sekali. Selama PKL, penulis menilai bahwa kegiatan
wartawan majalah Destinasia Bandung lebih santai dibandingkan kegiatan
wartawan surat kabar harian lainnya. Namun, hal tersebut tidak mengurangi
Sejarah Majalah pertama dimulai saat edisi perdana Majalah yang
diluncurkan di Amerika pada pertengahan tahun 1930-an memperoleh
kesuksesan besar. Majalah telah membuat segmentasi pasar tersendiri dan
membuat fenomena baru dalam dunia media massa cetak di Amerika.
Munculnya nama-nama majalah seperti Scientific American, Psychology Today dan Playboy secara aktif membentuk segmen pembaca baru (Dominick. 2000: 209)
Menurut Dominick pula, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima
kategori utama, yakni: (1) general consumer magazine (majalah konsumen umum); (2) business publication (majalah bisnis); (3) literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah); (4) newsletter (majalah khusus terbitan berkala); (5) public relations magazines (majalah humas).
General consumer magazine. Konsumen majalah ini siapa saja. Mereka dapat membeli majalah tersebut di sudut-sudut outlet, mall, supermall, atau toko buku lokal. Majalah konsumen umum ini menyajikan informasi tentang
produk dan jasa yang diiklankan pada halaman-halaman tertentu. Beberapa
majalah konsumen yang populer di Amerika adalah People’s, Time, Reader’s
Digest, News Week, Sports Illustrated dan Playboy.
Business publication. Majalah-majalah bisnis (disebut juga trade publication) melayani secara khusus informasi bisnis, industri, atau profesi. Media ini tidak dijual di mall atau supermall, pembacanya terbatas kaum professional atau pelaku bisnis. Produk-produk yang diiklankan umumnya
Literacy reviews and academic journal. Terdapat ribuan nama majalah kritik sastra dan majalah ilmiah, pada umumnya memiliki sirkulasi di bawah
10 ribu, dan banyak diterbitkan oleh organisasi-organisasi nonprofit,
universitas, yayasan atau organisasi professional. Mereka menerbitkan empat
edisi atau kurang dari itu setiap tahunnya., dan kebanyakan tidak menerima
iklan. Nama penerbitan yang berbau ilmiah ini antara lain: Review, Theatre Design and Technology, European Urology, Journalism Quarterly, Poultry and Egg Marketing, dan The Journal of Japanese Botany.
Newsletter. Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus, 4-8 halaman dengan perwajahan khusus pula. Media ini didistribusikan secara gratis atau
dijual secara berlangganan. Belakangan penerbitan newsletter telah menjadi lahan bisnis besar. Misalnya, Newsletter on Newsletter, penerbit khusus yang menyunting newsletter. Sejumlah newsletter yang cukup terkenal adalah The Kiplinger dan Media Industry Newsletter, yang meliput peristiwa-peristiwa dalam industri media massa cetak dan siaran, juga Communication Booknotes, yang meresensi buku-buku terbaru tentang media massa.
Di Indonesia Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di
Indonesia dimulai menjelang dan pada awal kemerdekaan Indonesia. Di
Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto (MD) dengan prakata dari Ki Hadjar
Dewantoro selaku Menteri Pendidikan pertama RI. Di Ternate, pada bulan
oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr, Hassan Missouri menerbitkan majalah
Menara Merdeka berani dan tegas mengemukakan kaum Republikan setempat di tengah keganasan serdadu Belanda, juga menyerukan persatuan bangsa
Indonesia. Menara Merdeka bertahan sampai tahun 1950. Majalah-majalah lain yang terbit setelah kemerdekaan, antara lain: Pahlawan (Aceh); majalah sastra Arena (Yogyakarta), yang di pimpin oleh H. Usmar Ismail; Majalah Sastrawan (Malang), yang diterbitkan oleh Inu Kertapati; dan majalah Seniman (Solo), pimpinan Trisno Soemardjo, dan penerbitnya Seniman Indonesia Muda. Siauw Giok Tjan menerbitkan majalah bulanan Liberty. Di Kediri terbit majalah berbahasa Jawa Djojobojo, pimpinan Tadjib Ermadi.
Para anggota Ikatan Pelajar Indonesia di Blitar menerbitkan majalah berbahasa
Jawa, Obor (suluh) yang ditujukan untuk memberi penerangan bagi rakyat yang berada di pelosok-pelosok, yang pada umumnya belum bisa berbahasa
Indonesia. Pelajar-pelajar di Kediri menerbitkan majalah tengah bulanan
Pelajar Merdeka di bawah pimpinan Sutiah Surjohadi. Sedangkan majalah Soeara Perkis dan Bulan Sabit diterbitkan oleh Gerakan Pemuda Islam Indonesia cabang Solo (Soebagijo, 1977: 54-85)
Tipe suatu majalah dientukan oleh sarana khalayak yang dituju. Artinya,
sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya,
apakah anak-anak, remaja, wanita dewasa, pria dewasa, atau untuk pembaca
umum dari remaja sampai dewasa. Bisa juga sasaran pembacanya kalangan
profesi tertentu, seperti bertani, beternak dan memasak. (Elvinaro, 2007: 119)
Selain itu, Majalah merupakan media yang paling simple organisasinya,
banyak. Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, di
mana mereka dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, di mana
mereka dapat dengan leluasa dan luwes menentukan bentuk, jenis, dan sasaran
khalayaknya. Meskipun sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat
dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik
tersendiri, yaitu:
a) Penyajian lebih dalam
Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan,
selebihnya dwi mingguan, bahkan bulanan (1 x sebulan). Malajah
berita biasanya terbit mingguan, sehingga para reporternya punya
waktu yang cukup lama untuk memahami dan mempelajari suatu
peristiwa. Mereka juga mempunyai waktu yang leluasa untuk
melakukan analisis terhadap peristiwa tersebut, sehingga penyajian
berita dan informasinya dapat dibahas secara lebih dalam.
b) Nilai aktualitas lebih lama
Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka
nilai aktualitas majalah bisa satu minggu. Sebagai contoh, kita akan
menganggap using surat kabar kemarin atau dua hari yang lalu bila
kita tidak baca saat ini. Akan tetapi kita tidak pernah menganggap
c) Gambar/foto lebih banyak
Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian
beritanya yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan
gambar/foto yang lengkap, dengan ukuran besar dan
kadang-kadang berwarna, serta kualitas kertas yang digunakannya pun
lebih baik. Foto-foto yang ditampilkan majalah memiliki daya tarik
tersendiri, apalagi apabila foto tersebut sifatnya eksklusif.
d) Cover sebagai daya tarik
Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan
gambar dan warna yang menarik. Menarik tidaknya cover suatu
majalah sangat bergantung pada tipe majalahnya, serta konsistensi
atau keajegan majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.
Majalah yang baik merupakan majalah majalah yang memiliki fungsi atau
manfaat. Entah itu untuk pembaca maupun manfaat bagi penerbitnya sendiri.
Setiap majalah memiliki manfaat yang berbeda, karena majalah memiliki
segmentasi yang berbeda pula. Berikut, majalah dapat dibagi menjadi 2
macam fungsi, yaitu:
1) Fungsi Majalah Untuk Penerbit
o Majalah sebagai media belajar organisasi.
o Majalah sebagai media komunikasi.
o Majalah sebagai media penyaluran bakat dalam penulisan
o Majalah sebagai sarana investasi
2) Fungsi Majalah Untuk Pembaca
o Majalah sebagai sumber informasi
o Majalah sebagai media komunikasi
o Majalah sebagai penyalur aspirasi semua orang
o Majalah sebagai penyemai demokrasi
o Majalah sebagai media promosi
o Majalah sebagai media pembelajaran berbasis baca-tulis
o Majalah sebagai media penyaluran bakat dalam bidang penulisan
o Majalah sebagai peningkatan kreativitas
o Majalah sebagai penghibur
Sejauh ini analisis yang penulis lakukan, ilmu jurnalistik yang penulis
dapatkan di bangku perkuliahan sesuai dengan kegiatan PKL yang telah
dilaksanakan. Hal itu bisa dilihat dari uraian kegiatan yang dilakukan penulis
43
3.1 Kesimpulan
Selama penulis melakukan keseluruhan kegiatan Jurnalistik di majalah
Destinasia Bandung, penulis memberikan kesimpulan sebagai hasil dari seluruh
kegiatan PKL,yaitu:
1. Majalah Destinasia Bandung adalah majalah yang berisikan tentang
tourism & lifestyle dengan tag line “Simple & Significant”. Strategi distribusi dtm (nama singkatan dari destinasia magz) sangat memungkinkan promo wisata lokal beorientasi global.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan di destinasia magz terdiri dari dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan rutin dan insidentil. Penulis
melaksanakan kegiatan rutin sebagai seorang wartawan dengan
beberapa kegiatan yaitu, melakukan peliputan, wawancara, dan
penulisan berita feature. Sedangkan kegiatan insidentil pada saat PKL, diantaranya editing berita, melihat pembuatan layout untuk majalah,
liputan mendadak pada hari libur, rapat redaksi dan acara buka puasa
3.2 Saran
Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Majalah Destinasia
Bandung, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
3.2.1 Bagi Perusahaan
o Bagi Perusahaan, sebaiknya sistem kerja dapat ditingkatkan lebih baik lagi, misalnya dengan jadwal yang lebih teratur dan penulis juga
mengharapkan peningkatan kinerja dari wartawan majalah Destinasia
lebih baik lagi. Penulis juga berharap, pihak majalah mampu menata
ruang kantor sehingga terlihat lebih rapih dan terlihat perbedaan antara
ruang redaksi, perusahaan, dan wartawan.
o Dalam melakukan strategi promo wisata, penulis mengharapkan tidak hanya dikhususkan di Jawa Barat saja, tetapi bisa meliputi seluruh
wilayah Indonesia. Selain itu, penulis mengharapkan upaya peningkatan
promo wisata yang sudah berjalan khususnya di Jawa Barat, dapat
membawa dampak yang lebih baik untuk wisata Jawa Barat, misalnya
dengan peningkatan wisatawan domestik maupun mancanegara.
3.2.2 Bagi Mahasiswa PKL Selanjutnya
o Bagi Mahasiswa, penulis menyarankan sebaiknya jika hendak melakukan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di majalah Destinasia Bandung, mulai
menyiapkan diri terutama untuk kegiatan wawancara, peliputan dan
menulis berita. Karena sebagai seorang calon jurnalis, harus bisa
teori yang didapatkan di bangku perkuliahan dengan praktek yang
dilakukan selama kegiatan PKL. Selain itu, dengan cara banyak membaca
dan mengetahui tentang pariwisata lokal, khususnya Jawa Barat dan
wilayah Indonesia, mengingat majalah Destinasia berfokus tentang
60 DATA PRIBADI
Nama : Ira Vera Tika SN
Tempat/ Tanggal lahir : Medan / 11 Desember 1989 Jenis Kelamin : Perempuan
Tinggi/ Berat badan : 158 cm/ 45 kg Kebangsaan : Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Status Perkawinan : Lajang (belum menikah)
Alamat Rumah : Jl. Desa Ciptaharja Kp. Cisaladah RT. 05/ 11 No. 01
Cipatat – Kab. Bandung Barat No. Telepon/ HP : 081 394 649 237
Alamat Email : saraya_nabigail@yahoo.com
Pendidikan Terakhir : S1 Ilmu Komunikasi (sedang berlangsung)
Pendidikan Formal :
Sekolah / Universitas Tahun
SMA Negeri 1 Cipatat 2007
SMP Negeri 1 Cipatat 2004
61 PELATIHAN & SEMINAR
Nama
Perusahaan Tahun Posisi / Jabatan
62 PENGALAMAN ORGANISASI
NAMA ORGANISASI TAHUN TEMPAT
HIMA IK & PR (Div.
Seminar NetPreneur 2011 Unikom Bandung
Seminar Fotografi (Shutter)
2011 GRHA KOMPAS
GRAMEDIA Bandung
Table Manner 2011 Hotel Amarosa
Bandung Journey Of Leadership 2011 Unikom Bandung
Seminar Budaya Preneurship
63
Cipatat
PRESTASI
NAMA TAHUN TEMPAT
Juara 1 Catur Putri (IF CUP)
2009 Unikom
Bandung
Olimpiade Biologi 2006 SMAN 1
Padalarang Juara II Catur Putri
(PORAK)
2006 SMAN 1