• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan sebagai Wartawan di Media Cetak Destinasia Magz bANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan sebagai Wartawan di Media Cetak Destinasia Magz bANDUNG"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

DESTINASIA MAGZ BANDUNG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh:

IRA VERA TIKA SN

NIM : 41809810

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)

vi

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Sejarah Perusahaan Destinasia Magz ... 1

1.2 Visi dan Misi Destinasia Magz ... 4

1.2.1 Visi Destinasia Magz ... 4

1.2.2 Misi Destinasia Magz ... 4

1.3 Profil Perusahaan Destinasia Magz ... 5

1.3.1 Profil Destinasia Magz ... 5

1.3.2 Fungsi Destinasia Magz ... 6

1.4 Gambar dan Arti Lambang Destinasia Magz ... 8

1.4.1 Lambang Destinasia Magz ... 8

1.4.2 Arti Lambang dan Warna Destinasia Magz ... 9

1.5 Struktur Organisasi Destinasia Magz ... 11

1.6 Job Description ... 12

1.6.1 Rubrik Destinasia Magz ... 15

(4)

vii

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 20

2.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ... 20

2.1.1 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama PKL ... 26

2.1.1.1 Melakukan Peliputan ... 26

2.1.1.2 Melakukan Wawancara ... 29

2.1.1.3 Membuat Tulisan ... 30

2.1.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil Selama PKL ... 32

2.1.2.1 Peliputan Mendadak ... 32

2.1.2.2 Buka Puasa Bersama ... 33

2.1.2.3 Rapat Redaksi ... 33

2.1.3 Deskripsi Keilmuan Jurnalistik ... 33

2.1.3.1 Sejarah Jurnalistik ... 33

2.2 Analisa Selama Praktek Kerja Lapangan... 35

BAB III PENUTUP ... 43

3.1 Kesimpulan ... 43

3.2 Saran ... 44

3.2.1 Bagi Perusahaan ... 44

(5)
(6)

ii

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat limpahan Rahmat dan Kasih Karunia-Nya sehingga penulis

diberikan kekuatan, hikmat dan anugerah yang tiada hentinya selama penyusunan

Laporan Praktek Lapangan ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Dengan

begitu, penulis dapat menyelesaikannya sebagai pertanggungjawaban sebagai

akademik yang wajib terus-menerus untuk mencari, menggali dan

mengembangkan serta mengamalkan ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan

bagi masyarakat.

Penulis berterimaksih kepada keluarga besar penulis terutama Ayahanda

tercinta Irwansyah Sinulingga dan Ibunda Tercinta Tiorman Sihaloho yang selalu bersedia bertukar pikiran dengan penulis, serta memberikan kasih, doa dan

dukungannya selama ini. Adik-adik penulis, Irma Christine dan Mega Ria serta seluruh keluarga yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Terima kasih

atas doa, dukungan dan semangatnya. Tuhan Berkati.

Laporan Kerja Praktek ini mengenai “Destinasia Magz Bandung”

Selesainya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bimbingan serta arahan

dari dosen juga bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusinya

untuk membantu penulis dalam melakukan penyusunan Laporan Kerja Praktek.

Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk peningkatan

(7)

iii

yang sebesar-besarnya kepada Yang terhormat:

1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. M.A, selaku Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung, telah memberikan izin untuk

melakukan Kerja Praktek ini.

2. Drs. Manap Solihat, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Bandung, yang telah memberikan berbagai ilmu kepada penulis

selama perkuliahan berlangsung.

3. Melly Maulin P., S. Sos., M.Si, sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Bandung, yang telah memberikan ilmu kepada

penulis selama perkuliahan berlangsung.

4. Inggar Prayoga, S. I.Kom, selaku staf Dosen tetap Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Bandung, serta sebagai Wali dosen Penulis dari awal

perkuliahan hingga akhir perkuliahan.

5. Rismawaty, S.Sos., M.Si, selaku staf Dosen tetap Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom Bandung, serta Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang

telah memberikan ilmu dan pengetahuannya serta pengarahan kepada penulis

dalam melakukan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.

(8)

iv

membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan

perkuliahan, serta kerja praktek yang penulis laksanakan.

8. Bapak Harissman, selaku pemimpin perusahaan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan kegiatan Praktek

Kerja Lapangan di Majalah Destinasia Bandung dan memberikan arahan

dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan.

9. Bapak Harri Safiari, selaku pemimpin redaksi yang telah banyak memberikan arahan, saran dan kritik, serta membantu penulis dengan

bertukar pikiran penulis selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja

Lapangan di Majalah Destinasia Bandung.

10.Bapak Iwan Gunawan, selaku redaktur pelaksana yang telah banyak memberikan kontribusi serta arahan kepada penulis selama melakukan

Kerja Praktek Lapangan di Majalah Destinasia Bandung.

11.Seluruh Pihak Majalah Destinasia Bandung, yang telah membantu penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek Lapangan.

12.Irfan Irfianto, Hamdan Pribadi Baehaki, dan Lingga Arvian Nugroho, sahabat bertukar pikiran, berdiskusi dan menjadi rekan kerja selama kerja praktek. Terima kasih semuanya, sukses ada untuk kita.

13.Teman-teman di IK dan IK Jurnal ‘10, yang telah membantu penulis

(9)

v

Hanya ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas, yang dapat penulis

sampaikan. Untuk membalas jasa yang telah diberikan, semoga Tuhan Yesus

memberikan balasan setimpal nantinya. Amin.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, kekurangan dan kekhilafan

adalah sifat manusia dan kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari, tentunya Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna,

saran dan kritik yang membangun sangat peneliti harapkan. Semoga Laporan

Kerja Praktek ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada

khususnya.

Syalom.

Bandung, Desember 2013

(10)

46

Effendi, Onong Uchjana. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Elvinaro, dkk. 2007. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa

(11)

1

1.1 Sejarah Perusahaan Majalah Destinasia Bandung

destinasia magz adalah majalah pariwisata nasional yang berdiri sejak tahun 2009, yang berdomisili di Bandung serta berada di bawah payung hukum PT.

Megatama PE. Fokus dari destinasia magz berisikan tentang tourism & lifestyle dengan tag line „Simple & Significant”.

Pada saat ini, majalah destinasia magz beredar dengan tiras 5.000 eksemplar, tebal 36 halaman. Sampul dan semua isi halamannya berwarna, walaupun tanpa

promosi atau iklan raksasa, destinasia magz tetap laku dan tetap terbit setiap bulan.

Sirkulasi destinasia magz menjangkau 12 kota besar yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Batam, Bangka, Samarinda, Nangroe Aceh Darusalam,

Denpasar-Bali, semarang, Solo, Surabaya dan 35 Instansi Kepariwisataan

(Kementrian dan Dinas) di Indonesia.

destinasia magz merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan dalam memberikan informasi mengenai dunia pariwisata kepada khalayak umum.

Sehingga dalam peredarannya pun destinasia magz masih bisa tetap ada di antara

banyaknya media-media cetak yang lain.

Dalam era kompetisi, era komunikasi, era perang citra atau lebih dikenal

dengan era globalisasi, luberan informasi menjadi suatu hal yang tidak dapat

(12)

berlomba-lomba menyajikan informasi, baik yang besifat hanya sekedar informasi,

mendidik, mempersuasi atau bahkan menyenangkan, memuaskan dan menghibur

masyarakat luas.

Mengacu pada sasaran khalayaknya yang spesifik, maka fungsi utama media

berbeda satu dengan yang lainnya. Majalah mempunyai segmentasi khusus

misalnya majalah berita mingguan, majalah wanita, majalah remaja, majalah pria,

majalah kesehatan, majalah pariwisata, dan sebagainya.

Tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya,

sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya,

apakah anak-anak, remaja, wanita dewasa, pria dewasa atau untuk pembaca umum

dari remaja sampai dewasa. Bisa juga sasaran pembacanya kalangan profesi

tertentu, seperti pelaku bisnis; atau pembaca dengan hobi tertentu, seperti bertani,

beternak, memasak atau travelling.

Situasi persaingan antar media yang semakin ketat di Indonesia, majalah saat

ini dapat dikatakan bisa bertahan dan mampu ikut bersaing dengan media lainnya,

padahal majalah lebih mengkhususkan sasaran khalayaknya, tetapi peminatnya

masih terus ada karena salah satu kekuatan yang dimiliki oleh majalah, yaitu

segmentasi yang spesifik untuk pembaca yang telah di rancang sejak awal sasaran

khalayak seperti apa yang akan dituju.

Majalah merupakan media yang paling simple organisasinya, relatif lebih

mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah juga

dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, di mana mereka dapat dengan

(13)

sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat dibedakan dengan surat

kabar karena majalah memiliki karakteristik sendiri.

Masalah yang timbul adalah dimana seorang konsumen atau pembaca

dihadapkan kepada banyaknya pilihan majalah dengan berbagai macam spesifikasi

dengan berbagai macam artikel dengan subjek yang bervariasi, yang ditujukan

kepada masyarakat umum. Pembaca harus bisa memilih majalah mana yang

dianggap dapat memenuhi kebutuhannya, serta majalah yang dapat memberikan

nilai tambah bagi si pembaca. Salah satu cara untuk menyiasatinya yaitu dengan cara

menciptakan majalah yang mempunyai nilai lebih dan pembacanya tertarik untuk

membaca karena spesifikasi dari majalah tersebut.

Majalah destinasia magz adalah salah satu majalah yang berbasis pariwisata dengan tag linenya “simple & significant” yang memiliki jumlah pembaca yang

cukup besar di kota Bandung walaupun baru berdiri sejak tahun 2009 dengan

sasaran khalayaknya yaitu seluruh masyarakat umum.

destinasia magz yang fokus kepada artikel tentang tourism & lifestyle, yaitu berisi artikel tentang hotel, resort, bungalow, café, lounge, biro perjalanan wisata, sentra seni budaya, lembaga pendidikan, kuliner, fesyen, termasuk lembaga pemerintah/swasta di dalam/luar negeri, kantor dinas provinsi/kabupaten/kota di

seluruh Nusantara, khususnya se-Provinsi Jawa Barat. Strategi distribusi destinasia magz sangat memungkinkan promo wisata lokal berorientasi global. Sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pembaca serta menciptakan dan menyuguhkan

(14)

Sangat disadari bahwa majalah yang berisi bermacam-macam artikel dengan

subjek yang bervariasi dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti

oleh banyak orang akan sangat berpengaruh terhadap animo pembaca. Dengan

begitu diharapkan pembaca dapat terpuaskan dengan berbagai informasi yang

didapatkan sehingga bisa memuaskan kebutuhan dan keinginan pembaca

sekaligus meningkatkan promo wisata hingga berorientasi global

1.2. Visi dan Misi Destinasia Magz 1.2.1 Visi Destinasia Magz

Majalah destinasia magz mempunyai visi yang harus diwujudkan sebagai berikut :

Menjadikan destinasia magz sebagai panduan destinasi dan referensi bagi penggiat pariwisata dan lifestyle.

1.2.2 Misi Destinasia Magz

Adapun misi dari dest inasia magz yang harus dilaksanakan adalah:

Meningkatkan potensi wisata daerah dan meningkatkan kesadaran akan

(15)

1.3 Profil Destinasia Magz 1.3.1 Profil Destinasia Magz

destinasia magz adalah majalah pariwisata nasional yang berdiri sejak tahun 2009, yang berdomisili di Bandung serta berada di bawah payung

hukum PT. Megatama PE, fokus pada Travelling yang berisikan tentang tourism & lifestyle dengan prinsip jurnalisme Simple & Significant, dimana prinsip tersebut menjadi tag line destinasia magz.

Sirkulasi destinasia magz menjangkau 12 kota besar yaitu Jakarta,

Bogor, Bandung, Cirebon, Batam, Bangka, Samarinda, Nangroe Aceh

Darusalam, Denpasar-Bali, semarang, Solo, Surabaya dan 35 Instansi

Kepariwisataan (Kementrian dan Dinas) di Indonesia.

destinasia magz merupakan majalah pariwisata yang terbit setiap bulan. Dimana sasaran pasarnya adalah Hotel, Resort, Bungalow, Lounge, biro perjalanan wisata, sentra seni budaya, lembaga pendidikan, kuliner,

fesyen, termasuk lembaga pemerintah/swasta baik di dalam/luar negeri, kantor dinas provinsi/kabupaten/kota di seluruh Nusantara, khususnya

se-Provinsi Jawa Barat. Strategi distribusi dtm (nama singkatan dari destinasia magz) sangat memungkinkan promo wisata lokal berorientasi global.

Tiras destinasia magz saat ini 5.000 eksemplar. Segmentasi pembaca mayoritas adalah kalangan industri, pengelola jasa sektor pariwisata seperti

hotel/resort/bungalow, restoran/ café, wahana hiburan/ permainan (30%),

jasa perjalanan (5%), pemerintah (5%), jasa dan perdagangan (20%),

(16)

mayoritas (50%) pembaca destinasia magz berusia 31-45 tahun, masing-masing (30%) usia 21-30 dan diatas 45 tahun, serta sisanya (20%) di bawah

20 tahun.

Dari total tiras 5 ribu eksemplar, 100% disebarkan secara gratis kepada

semua kalangan terkait. Distribusi destinasia magz saat ini sebagian besar (20%) di kota Bandung, Jakarta (10%), Bogor (5%), Semarang (5%),

Yogyakarta (5%), Surabaya (5%), Batam (5%), Bali (10%), Samarinda (5%)

dan Aceh (5%), serta 15% pada berbagai kegiatan media.

1.3.2 Fungsi Destinasia Magz

destinasia magz sebagai salah satu media cetak memiliki beberapa fungsi yaitu:

o Pengawasan lingkungan. Fungsi pertama majalah ini adalah sebagai pengawas lingkungan yang berhubungan dengannya,

yaitu para penggiat pariwisata. Fungsi ini memungkinkan

destinasia magz mengarahkan para pembacanya untuk menjadikan kualitas hidup lebih baik.

o Pertalian (Korelasi) bagian-bagian masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya. Fungsi ini

mempunyai tujuan untuk menjelaskan, menafsirkan dan

memberikan komentar tentang makna dan peristiwa yang terjadi

(17)

o Kesinambungan. Fungsi kesinambungan yang dimaksud dalam hal ini adalah majalah destinasia magz, memaparkan mengenai budaya dominan yang mengakui keberadaan budaya khusus

(subculture), yaitu budaya pembacanya. Media massa juga berusaha meningkatkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat

dan berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan,

dalam pengertian tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma

yang berlaku dalam masyarakat tertentu.

o Hiburan. Fungsi yang terakhir ini membuat destinasia magz memberikan hiburan, sebagai relaksasi pembacanya mengenai

(18)

1.4 Gambar dan Arti Lambang Majalah Destinasia Magz 1.4.1 Lambang Destinasia Magz

Setiap media cetak, baik majalah ataupun surat kabar senantiasa

dilengkapi dengan lambang. Lambang mempunyai arti penting karena

lambang merupakan identitas bagi setiap perusahaan/media massa

(cetak/elektronik). Lambang d e s t i n a s i a m a g z d a p a t d i l i h a t s e b a g a i b e r i k u t :

Gambar 1.1

Lambang Destinasia Magz

(19)

1.4.2 Arti Lambang dan Warna Destinasia Magz

Lambang Kujang pada huruf (d) sebagai awalan dari nama

destinasia magz telah digunakan sejak 2009, dan satuannya adalah:

A. Gambar lambang destinasia magz tercantum pada latar belakang putih dengan lengkungan pada huruf awalan

destinasia magz yaitu (d) berbentuk Kujang, Tulisan Branding, dan Motto Perusahaan yang terdiri dari :

a. Latar belakang logo berwarna putih.

b. Sketsa Kujang pada huruf awalan destinasia magz yang berwarna hijau.

c. Tulisan branding destinasia magz berwarna jingga atau biasa disebut orange.

d. Motto perusahaan (simple & significant) berwarna hijau.

B. Gambar atau Lambang diartikan sebagai berikut:

a. Sketsa Kujang pada huruf awal destinasia magz melambangkan bahwa perlunya kita menjaga serta

mempromosikan kearifan lokal budaya kita, khusus destinasia

magz sendiri yaitu menjaga serta mempromosikan wisata

maupun budaya kearifan lokal Jawa Barat dengan orientasi

global.

b. destinasia magz: Penegasan branding majalah.

(20)

Majalah destinasia magz, menjunjung tinggi prinsip jurnalisme yang menjadi motto dari destinasia magz.

C. Warna lambang diartikan sebagai berikut:

a. Latar belakang Warna Putih melambangkan kebebasan dan

keterbukaan dalam memberikan informasi dalam lingkup dunia

jurnalisme di Indonesia.

b. Warna Jingga atau Orange pada branding majalah adalah

warna yang unik. Istilahnya “it makes you immediately start

having feeling,”. Jingga atau orange diidentikkan dengan

semangat, cerah, dan membangkitkan semangat, fresh and

natural. jingga adalah sebuah simbol kebahagiaan yang

mewakili antusiasme, dan kreativitas.

d. Warna Hijau selalu dikaitkan dengan warna alam yang menyegarkan karena membangkitkan energi dan juga mampu

memberi efek menenangkan, menyejukkan dan

menyeimbangkan emosi. Hal ini sangat terkait dengan Sketsa

Kujang pada huruf awal destinasia magz melambangkan bahwa perlunya kita menjaga serta mempromosikan kearifan

lokal budaya kita, khusus destinasia magz sendiri yaitu

menjaga serta mempromosikan wisata maupun budaya

(21)

1.5 Struktur Organisasi Destinasia Magz

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Destinasia Magz

(22)

1.6 Job Description

Dalam tataran praktisnya, masing-masing bagian memiliki Job Description

yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut:

A. Pimpinan Perusahaan

Mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan

mengkoordinasikan kegiatan Majalah destinasia magz sesuai dengan visi dan misi Majalah tersebut.

B.Pimpinan Umum

Mempunyai tugas membantu tugas pokok dari pemimpin perusahaan.

Serta mempunyai tanggung jawab menyusun rencana kerja , baik jangka

pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Selain itu mengarahkan

dan mengelola pengembangan dan penerapan majalah serta bertanggung

jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke

luar.

C.Pemimpin Redaksi

Bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian

sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang

dipimpinnya. Di majalah mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan

kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai

jenderal atau komandan yang perintah atau kebijakannya harus dipatuhi

(23)

jika pemberitaan medianya digugat pihak lain.

D.Bussines & Development

Bertugas menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran

(marketing) atau penjualan (saling) media massa. Bagian ini merupakan sisi

komersial meliputi sirkulasi/distribusi, iklan, dan promosi.

E.Redaktur

Tanggung jawabnya hampir sama dengan Pemred/Wapemred, namun lebih

bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung aktivitas peliputan dan

pembuatan berita oleh para reporter.

F.Marketing

Marketing bertanggung jawab dalam mencari iklan, menawarkan majalah

kepada sasaran pasar, dan secara keseluruhan membantu tugas dari bidang

Bussines & Development.

G.Reporter

Merupakan "prajurit" di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau

menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

H.Fotografer

(24)

peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi

tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. Ia merupakan mitra kerja yang

setaraf dengan wartawan tulis (reporter).

I.Pemasaran

Pemasaran memiliki pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengan bagian

marketing. Pemasaran pun merupakan bagian dari bidang Bussines &

Development. Biasanya di bagian pemasaran, mereka terjun langsung kepada

sasaran pasar dari destinasia magz untuk melakukan promosi di majalah atau sekedar memasang iklan.

J.Distributor

Bertanggung jawab keluar dan ke dalam atas segala aktivitasnya sebagai

divisi penunjang produktivitas bidang keredaksian dengan melakukan

koordinasi dengan Pemimpin Redaksi.

K.Kontributor

Kontributor atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak

tercantum dalam struktur organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi

secara fungsional.

L.Penerjemah

(25)

pesan sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat yang berbahasa lain

seperti bahasa Inggris diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yang baik

dan benar.

M. Desain Grafis dan Ilustrator

o Merancang cover atau sampul depan.

o Mendesain dummy atau nomor contoh sebelum produk di cetak dan dijual.

o Mengatur peruntukan halaman untuk naskah.

o Menulis judul berita, anak judul, caption foto, nama penulis pada setiap naskah.

o Menulis nomor halaman, nama rubrik/desk, nomor volume terbit, hari terbit, dan tanggal terbit setiap edisi.

1.6.1 Rubrik Destinasia Magz

destinasia magz terus berusaha untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pembacanya. Sebagai majalah pariwisata, destinasia magz tampil dengan gaya dan tulisan yang berbeda dengan bahasa yang nyentrik, gaul dan asik

untuk di baca. Untuk itulah rubrikasi yang terdapat pada destinasia magz

selalu mengalami perubahan ide dan tema untuk memenuhi keinginan para

pembacanya. Berikut ini rubrikasi yang terdapat di destinasia magz:

1) Agenda

(26)

2) Veranda

Artikel editorial atau tajuk rencana menyimak yang ada

dimasyarakat

3) DTM Letter

Surat pembaca

4) Photo Gallery

Berupa foto-foto wisata

5) Framing

Rubrik yang mengisi segala macam artikel dan foto

6) Travelling

Kegiatan berlibur ke tempat wisata

7) Living

Artikel gaya hidup pengusaha

8) Close to u

Profil atau sosok bersifat human interst

9) Expose

Rubrik untuk acara besar, event yang akan terselenggara

10)Shopping

Bisnis dan berbelanja

11)Common Interest

Komunitas yang memberikan inspirasi

12)Destinasia

(27)

13)Lifestyle

Gaya hidup dan fashion

14)Healthy & Sporty

Rubrik untuk kesehatan

15)Special Event

Acara yang telah terselenggara

16)Sepoether Onthel

Artikel jadul

17)Campus to Campus

Rubrik untuk pelajar atau mahasiswa

1.7 Sarana dan Prasarana Destinasia Magz

Sarana destinasia magz adalah sebagai berikut : A. Gedung perkantoran yang terdiri dari satu gedung.

Adapun sarana dan prasarana lain dari destinasia magz yang tersedia adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Sarana Destinasia Magz

No Uraian Keterangan

1 Komputer Kantor + Speaker 3

2 Televisi 1

3 Kursi + Meja Kantor 7

(28)

5 Faximile 1

Sumber: Pengamatan selama PKL di destinasia magz, Agustus 2013

Tabel 1.2

Prasarana Destinasia Magz

No Nama Fasilitas Kerja Jumlah Satuan Penempatan

1 Komputer Program Windows XP

(Komputer Tabung)

2 Unit Operasional

Redaksi

2 Laptop 1 Unit Operasional

Markom

3 Komputer Program Windows XP

(Komputer Flat)

(29)

1.8 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.8.1 Lokasi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di destinasia magz, tepatnya di bagian Redaksional. Beralamat di Jl. Ambon No. 2 Bandung

40115, Jawa Barat - Indonesia. Telepon (022) 4208 408, Faximile (022) 4208

408, email: destinasiamagz@yahoo.com/aduaambon@yahoo.co.id

1.8.2 Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini selama 30

hari, sesuai dengan waktu dan aturan yang ada di UNIKOM dan telah

(30)

20

2.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

Penulis dalam hal ini sebagai mahasiswa, mengadakan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di Majalah destinasia magz, melakukan aktivitas yang dibagi ke dalam dua jenis, yaitu : kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.

Kegiatan rutin yang dilakukan merupakan bentuk dari kerja layaknya

seorang Jurnalistik di perusahaan m e d i a besar manapun. Menjaga nama baik

perusahaan dengan cara setiap harinya masuk kerja dan melakukan kegiatan

selayaknya wartawan dari destinasia magz serta mengelola hasil liputan dengan tulisan kita sendiri yang nantinya akan diperiksa oleh redaktur yang

bersangkutan.

Sedangkan kegiatan insidentil yang dilakukan penulis sebagai calon

Jurnalis di perusahaan terkait, adalah melaksanakan kegiatan

wawancara/liputan mendadak, Buka Puasa bersama seluruh karyawan dari

destinasia magz serta rapat redaksi yang mendadak.

Adapun setiap detail kegiatan penulis selama 30 hari, bisa dilihat

(31)

Tabel 2.1

Aktivitas Praktek Kerja Lapangan Di Destinasia Magz

No Hari, tanggal Kegiatan Keterangan 1. Senin, 15 Juli 2013 (Briefing) Perkenalan anggota

dan tugas seorang jurnalis.

Belajar cara menulis berita,

pengenalan rubrik yang ada

dalam majalah, serta pembagian

job desc kepada masing-masing mahasiswa yang PKL di

destinasia magz.

Kegiatan Rutin

2. Selasa, 16 Juli 2013 Masuk Kantor, menyusun daftar perencanaan peliputan untuk

melengkapi majalah edisi

Agustus.

Kegiatan Rutin

3. Rabu , 17 Juli 2013 Masuk Kantor, penugasan untuk melakukan peliputan besok di

(32)

 Liputan acara “Ramadhan In Egypt” di Konperensi

Asia Afrika (KAA), 15.00

- 20.00 WIB)

5. Jumat, 19 Juli 2013 Membuat Tulisan Berita Kegiatan Rutin

6. Sabtu, 20 Juli 2013 Masuk Kantor, mulai melakukan penulisan untuk hasil liputan

kemarin. Ngabuburit Simpang Dago,

membuat Tulisan dari Hasil

10. Rabu, 24 Juli 2013 Liputan bagi-bagi tajil oleh Panin Bank (17.30-17.45 WIB)

(33)

11. Kamis, 25 Juli 2013 Masuk Kantor, Penugasan Liputan Ramadhan Fashion Expo

2013, Graha Manggala Siliwangi,

15.30-18.00 WIB.

Kegiatan Rutin

12. Jumat, 26 Juli 2013 Liputan dan Wawancara Kegiatan Rumah Zakat,

Cikapayang, 17.00-17.30 WIB

Kegiatan

Insidentil

13. Sabtu, 27 Juli 2013 Liputan dan Wawancara Buka Bersama Bandung Biser

Community (BBC) dengan

ratusan anak yatim yang

Baiturahman, 17.00-19.00 WIB,

Cipaganti.

Kegiatan

Insidentil

15. Senin, 29 Juli 2013 Masuk Kantor, Liputan, Wawancara Sekaligus

Pemotretan Hawa Rock

(34)

Band, Balai Kota,

17.16-20.00 WIB

16 Selasa, 30 Juli 2013 Membuat Tulisan

Berita Tentang „Rumah Mimpi‟.

Kegiatan Rutin

17. Rabu, 31 Juli 2013 Masuk Kantor, rapat persiapan layout majalah, 14.00-22.00

WIB

Kegiatan Rutin

18. Kamis, 1 Agustus 2013 Masuk Kantor, Melihat Pembuatan Lay Out Majalah

Kegiatan Insidentil

19. Jumat, 2 Agustus 2013 Masuk Kantor, Penyelesaian dan Konten Isi Majalah, 14.00 – 22.00 WIB

Kegiatan Insidentil

20. Sabtu, 3 Agustus 2013 Masuk Kantor dan Buka Puasa Bersama serta libur karena

menyambut Hari Raya Idul Fitri

Kegiatan Insidentil

21. Senin, 26 Agustus 2013 Perjalanan Peliputan “Ekspedisi Tasikmalaya untuk promo

pariwisata lokal Jawa Barat.

Kegiatan Rutin

22. Selasa, 27 Agustus 2013 Perjalanan Peliputan Pantai Cipatujah, Tasikmalaya dan

melakukan wawancara dengan

salah satu pemilik usaha warung

(35)

yang berada di sekitar pantai.

23. Rabu, 28 Agustus 2013 Perjalanan Peliputan Kawah Galunggung dan Cipanas,

Tasikmalaya.

Kegiatan Rutin

24. Kamis, 29 Agustus 2013

Perjalanan pulang dari

Tasikmalaya menuju Bandung

dengan rekan-rekan dari

destinasia magz.

Kegiatan rutin

25. Senin, 2 September 2013 Masuk Kantor dan Silahturahmi kepada seluruh karyawan

destinasia magz.

Kegiatan Rutin

26. Selasa, 3 September 2013

Membuat tulisan artikel hasil

dari peliputan “Ekspedisi Tasikmalaya”.

Mengedit Tulisan Kegiatan Insidentil

29. Jumat, 6 September 2013

Masuk Kantor. Kegiatan Rutin

30. Sabtu, 7 September 2013 Evaluasi Hari Terakhir Pelaksanaan PKL

Kegiatan Insidentil

(36)

2.1.1 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan rutin yang dilakukan penulis selama Praktek Kerja Lapangan

(PKL) di destinasia magz adalah melakukan kegiatan layaknya calon Jurnalis, yaitu selayaknya wartawan melakukan peliputan, baik yang sudah direncanakan

ataupun bersifat insidentil, membuat tulisan tentang hasil peliputan yang

kemudian diserahkan kepada redaktur untuk dikoreksi kembali penulisannya

sehingga penulis tahu bagaimana penulisan berita yang baik dan benar, serta

penulis juga tahu apakah hasil tulisannya layak untuk masuk ke majalah atau

tidak.

2.1.1.1 Melakukan Peliputan

Melakukan peliputan dilakukan oleh penulis sesuai dengan job desc yang dipilih saat akan melakukan Praktek Kerja Lapangan yaitu Wartawan. Peliputan dilakukan tidak seorang diri, disini penulis

ditugaskan bersama wartawan foto/fotografer juga sehingga

pelaksanaan peliputan bisa berjalan dengan lancar. Beberapa deskripsi

liputan tersebut adalah:

a) Liputan penandatanganan MoU antara ITB dan GE. MoU

tersebut ditandatangani oleh prof. Akhmaloka Ph. D, Rektor

ITB dan Dr. Handry Satriago, CEO dan President GE

Indonesia. Peliputan dilakukan pada 18 Juli 2013, pukul

(37)

b) Liputan acara “Ramadhan In Egypt” di Konperensi Asia Afrika (KAA) pada 18 Juli 2013, pukul 15.00 - 20.00 WIB.

c) Liputan Ramadhan Fashion Expo 2012, Graha Manggala

Siliwangi, pada 25 Juli 2013, pukul 15.30-18.00 WIB.

d) Liputan, Wawancara Sekaligus Pemotretan Hawa Rock Band,

Balai Kota, pada 29 Juli 2013, pukul 17.16-20.00 WIB

e) Liputan dan Wawancara Buka Bersama Bandung Biser

Community (BBC) dengan ratusan anak yatim yang diadakan

di Cibiru, 16.30 – 20.00 WIB.

f) Peliputan Kawah Galunggung dan Cipanas, Tasikmalaya. Pada

28 Agustus 2013

Gambar 2.1

Penandatanganan MOU antara ITB dan GE

(38)

Gambar 2.2

Buka Bersama BBC (Bandung Biser Community) dengan Anak Yatim

Sumber: Dokumentasi Penulis, Juli 2013

Gambar 2.3

Kawah Galunggung, Tasikmalaya

(39)

2.1.1.2 Wawancara

Kegiatan rutin selanjutnya adalah wawancara. Wawancara yang

dilakukan bersamaan dengan peliputan. Dalam PKL ini, penulis

melakukan peliputan sekaligus wawancara. Wawancara yang dilakukan

diantaranya, dengan pihak manager dan personil dari Hawa Rock Band,

kepala bagian humas di Bandung Biser Community (BBC), dan satu

pemilik usaha warung yang berada di sekitar pantai Cipatujah,

Tasikmalaya.

Adapun proses wawancara itu dilakukan pada waktu yang

berbeda, yaitu:

a. Wawancara dengan manager dan personil dari Hawa Rock

Band dilakukan pada hari Kamis, 29 Juli 2013.

Wawancara ini berjalan lancar, narasumber cukup baik

dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan.

b. Wawancara dengan kepala bagian humas di Bandung

Biser Community (BBC), wawancara ini bertujuan untuk

mengajak masyarakat untuk berbagi dengan anak yatim

serta menegaskan kepada masyarakat bahwa komunitas ini

bukan hanya pecinta dan hobi, tapi peduli kepada

masyarakat dan dapat memberikan kontribusi kepada

masyarakat.

c. Wawancara dengan salah satu pemilik warung yang berada

(40)

bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peminat

wisatawan yang datang ke pantai Cipatujah, dan diketahui

bahwa penikmat dari pantai ini masih hanya warga sekitar

pantai karena belum adanya promosi mengenai pantai

Cipatujah ini ke publik.

Gambar 2.4

Pemilik warung yang berada di pantai Cipatujah

Sumber: Dokumentasi Penulis, Agustus 2013

2.1.1.3 Membuat Tulisan

Membuat tulisan setelah melakukan peliputan adalah sebuah

kewajiban yang harus bisa dilakukan oleh seorang jurnalis. Setelah

melakukan peliputan, penulis dan rekan-rekan lainnya kembali ke

kantor dan membuat tulisan sebelum diperiksa oleh redaktur dan

(41)

dipakai adalah berbentuk feature. Feature adalah suatu tulisan kreatif; terikat pada dasar-dasar jurnalistik dan juga sastra; dapat mengabaikan

segi aktualitas; menyajikan kebenaran/objektivitas tetapi

kadang-kadang bisa subjektif; cenderung mengandung segi-segi human interest; terutama bersifat ringan, menghibur, menyenangkan; merangsang dan

menimbulkan rasa emosional, perasaan, imajinasi pembaca; memberi,

menambah, dan meningkatkan informasi tentang kejadian atau

peristiwa, masalah, gejala, proses, aspek-aspek kehidupan, termasuk

juga latar belakang” (Riyono Pratikto, Kreatif Menulis Feature, 1984).

Gambar 2.5

Artikel penulis tentang Rumah Mimpi yang dimuat di majalah

Sumber: Dummy Majalah Destinasia, Agustus 2013

(42)

2.1.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil Selama Praktek Kerja Lapangan 2.1.2.1 Peliputan Mendadak

Peliputan mendadak dilakukan di luar rencana agenda peliputan

yang sudah direncanakan. Sebagai calon Jurnalis, penulis harus siap

saat akan melakukan peliputan mendadak, walaupun tanpa konsep

apapun. Hal tersebut selain melatih keilmuan yang penulis perdalam

yaitu Jurnalistik, juga melatih mental penulis untuk menjadi seorang

calon Jurnalis yang kompeten.

Walaupun bersifat insidental, tetapi penulis bisa mempunyai

waktu untuk berfikir dan membuat konsep sendiri untuk liputan yang

akan dilakukan.

Gambar 2.6

Liputan Acara Bukber Sahabat Daihatsu

(43)

2.1.2.2 Buka Puasa Bersama

Kegiatan Buka Bersama dilakukan karena waktu PKL

berlangsung di saat bulan puasa, sehingga penulis beserta seluruh

karyawan dari destinasia magz beberapa kali melakukan acara buka puasa bersama diluar agenda dari kegiatan PKL dan pekerjaan.

2.1.2.3 Rapat Redaksi

Rapat redaksi bisa bersifat mendadak ataupun terencanakan.

Pengalaman penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di

destinasia magz, rapat redaksi pernah berlangsung secara terencana bahkan mendadak, sehingga penulis pernah berangkat ke kantor karena

adanya rapat redaksi mendadak. Hal tersebut dilakukan biasanya karena

pemimpin redaksi melihat harus ada yang dibicarakan lebih lanjut

terkait isi rubrik majalah, dan deadline pengumpulan semua liputan.

2.1.3 Deskripsi Keilmuan Jurnalistik 2.1.3.1 Sejarah Jurnalistik

Jurnalistik atau journalisme berasal dari kata journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau juga bisa

berarti suratkabar. Journal berasal dari perkataan Latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang

(44)

MacDougall dalam Interpretative Reporting menyebutkan, bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting dimana pun dan kapan

pun. Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu negara demokratis.

Sejarah jurnalistik dimulai ketika tiga ribu tahun yang lalu, Firaun

di Mesir , Amenhotep III, mengirimkan ratusan pesan kepada perwiranya

di provinsi-provinsi untuk memberitahukan apa yang terjadi di ibukota. Di

Roma 2.000 tahun yang lalu Acta Diurna (“tindakan-tindakan harian”) – tindakan-tindakan senat, peraturan-peraturan pemerintah, berita kelahiran

dan kematian – ditempelkan di tempat-tempat umum. Selama Abad Pertengahan di Eropa, siaran berita yang ditulis tangan merupakan media

informasi yang penting bagi para usahawan.

Di Indonesia, aktivitas jurnalistik dapat dilacak jauh ke belakang

sejak zaman penjajahan Belanda. Di Indonesia jurnalistik pers mulai

dikenal pada abad 18, tepatnya 1744, ketika sebuah surat kabar bernama

Bataviasche Nouvelles diterbitkan dengan penguasaan orang-orang Belanda. Pada 1776, juga di Jakarta, terbit surat kabar Vendu Niews yang

mengutamakan diri pada berita pelelangan. Menginjak abad 19, terbit

berbagai surat kabar lainnya yang kesemuanya masih dikelola oleh

orang-orang Belanda untuk para pembaca orang-orang Belanda atau bangsa pribumi

yang mengerti bahasa Belanda, yang pada umumnya merupakan kelompok

kecil saja. Jurnalistik koran-koran Belanda ini, jelas membawakan suara

(45)

bacaan untuk kaum pribumi dimulai pada 1854 ketika majalah Bianglala diterbitkan, disusul oleh Bromartani pada 1885, keduanya di Weltevreden, dan pada 1856 terbit Soerat Kabar Bahasa Malajoe di Surabaya (Effendy, 2003:104).

Sejarah jurnalistik pers pada abad 20, menurut Onong Effendy, yaitu ditandai dengan munculnya surat kabar pertama milik bangsa Indonesia. Namanya Medan Prijaji, terbit di Bandung. Surat kabar ini diterbitkan dengan modal dari bangsa Indonesia untuk bangsa Indonesia. Medan Prijaji yang dimiliki dan dikelola oleh Tirto Hadisurjo alias Raden Djokomono ini pada mulanya, 1907, berbentuk mingguan. Baru tiga tahun kemudian, 1910, berubah menjadi harian. Tirto Hardisurjo inilah dianggap sebagai pelopor yang meletakkan dasar yang dianggap sebagai pelopor yang meletakkan dasar-dasar jurnalistik modern di Indonesia, baik dalam cara pemberitaan maupun dalam cara pemuatan dengan iklan (Effendy, 2003: 104-105)

2.2 Analisa Selama Praktek Kerja Lapangan

Analisa dimulai dari mendeskripsikan keilmuan. Keilmuan yang

digunakan adalah Jurnalistik.

Jurnalistik atau journalisme berasal dari kata journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau juga bisa berarti

suratkabar. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang

melakukan pekerjaan jurnalistik.

MacDougall dalam Interpretative Reporting menyebutkan, bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting dimana pun dan kapan pun.

Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu negara demokratis.

Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada

(46)

sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian

tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar dan

majalah, namun mencakup juga media elektronik yaitu radio dan televisi.

Dari definisi diatas, bisa dianalisa bahwa kegiatan PKL yang dilakukan

telah mengikuti standar selayaknya pekerjaan seorang jurnalis. Seperti dikutip

dalam buku bahasa jurnalistik, bahwa jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan,

mengedit, menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya. (Assegaf,

1983:9)

Dari aktivitas selama melakukan PKL, penulis melakukan kegiatan

wawancara, peliputan lapangan, dan membuat tulisan yang akhirnya disebut

berita.

Dari kegiatan selama PKL, penulis menilai bahwa pekerjaan seorang

jurnalis tidak selalu rutin dan terjadwal. Adakalanya penulis meliput atau

mewawancarai suatu event atau acara tertentu secara mendadak dan penulis menilai bahwa sebagai seorang jurnalis harus siap sedia dalam melakukan

tugas dan dibutuhkan kontrol diri seorang jurnalis sehingga saat dihadapkan

dengan situasi mendesak sekalipun, informasi dapat diperoleh dan diolah

menjadi berita.

Kegiatan PKL penulis, dilaksanakan di media cetak yaitu majalah yang

terbit setiap satu bulan sekali. Selama PKL, penulis menilai bahwa kegiatan

wartawan majalah Destinasia Bandung lebih santai dibandingkan kegiatan

wartawan surat kabar harian lainnya. Namun, hal tersebut tidak mengurangi

(47)

Sejarah Majalah pertama dimulai saat edisi perdana Majalah yang

diluncurkan di Amerika pada pertengahan tahun 1930-an memperoleh

kesuksesan besar. Majalah telah membuat segmentasi pasar tersendiri dan

membuat fenomena baru dalam dunia media massa cetak di Amerika.

Munculnya nama-nama majalah seperti Scientific American, Psychology Today dan Playboy secara aktif membentuk segmen pembaca baru (Dominick. 2000: 209)

Menurut Dominick pula, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima

kategori utama, yakni: (1) general consumer magazine (majalah konsumen umum); (2) business publication (majalah bisnis); (3) literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah); (4) newsletter (majalah khusus terbitan berkala); (5) public relations magazines (majalah humas).

General consumer magazine. Konsumen majalah ini siapa saja. Mereka dapat membeli majalah tersebut di sudut-sudut outlet, mall, supermall, atau toko buku lokal. Majalah konsumen umum ini menyajikan informasi tentang

produk dan jasa yang diiklankan pada halaman-halaman tertentu. Beberapa

majalah konsumen yang populer di Amerika adalah People’s, Time, Reader’s

Digest, News Week, Sports Illustrated dan Playboy.

Business publication. Majalah-majalah bisnis (disebut juga trade publication) melayani secara khusus informasi bisnis, industri, atau profesi. Media ini tidak dijual di mall atau supermall, pembacanya terbatas kaum professional atau pelaku bisnis. Produk-produk yang diiklankan umumnya

(48)

Literacy reviews and academic journal. Terdapat ribuan nama majalah kritik sastra dan majalah ilmiah, pada umumnya memiliki sirkulasi di bawah

10 ribu, dan banyak diterbitkan oleh organisasi-organisasi nonprofit,

universitas, yayasan atau organisasi professional. Mereka menerbitkan empat

edisi atau kurang dari itu setiap tahunnya., dan kebanyakan tidak menerima

iklan. Nama penerbitan yang berbau ilmiah ini antara lain: Review, Theatre Design and Technology, European Urology, Journalism Quarterly, Poultry and Egg Marketing, dan The Journal of Japanese Botany.

Newsletter. Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus, 4-8 halaman dengan perwajahan khusus pula. Media ini didistribusikan secara gratis atau

dijual secara berlangganan. Belakangan penerbitan newsletter telah menjadi lahan bisnis besar. Misalnya, Newsletter on Newsletter, penerbit khusus yang menyunting newsletter. Sejumlah newsletter yang cukup terkenal adalah The Kiplinger dan Media Industry Newsletter, yang meliput peristiwa-peristiwa dalam industri media massa cetak dan siaran, juga Communication Booknotes, yang meresensi buku-buku terbaru tentang media massa.

Di Indonesia Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di

Indonesia dimulai menjelang dan pada awal kemerdekaan Indonesia. Di

Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto (MD) dengan prakata dari Ki Hadjar

Dewantoro selaku Menteri Pendidikan pertama RI. Di Ternate, pada bulan

oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr, Hassan Missouri menerbitkan majalah

(49)

Menara Merdeka berani dan tegas mengemukakan kaum Republikan setempat di tengah keganasan serdadu Belanda, juga menyerukan persatuan bangsa

Indonesia. Menara Merdeka bertahan sampai tahun 1950. Majalah-majalah lain yang terbit setelah kemerdekaan, antara lain: Pahlawan (Aceh); majalah sastra Arena (Yogyakarta), yang di pimpin oleh H. Usmar Ismail; Majalah Sastrawan (Malang), yang diterbitkan oleh Inu Kertapati; dan majalah Seniman (Solo), pimpinan Trisno Soemardjo, dan penerbitnya Seniman Indonesia Muda. Siauw Giok Tjan menerbitkan majalah bulanan Liberty. Di Kediri terbit majalah berbahasa Jawa Djojobojo, pimpinan Tadjib Ermadi.

Para anggota Ikatan Pelajar Indonesia di Blitar menerbitkan majalah berbahasa

Jawa, Obor (suluh) yang ditujukan untuk memberi penerangan bagi rakyat yang berada di pelosok-pelosok, yang pada umumnya belum bisa berbahasa

Indonesia. Pelajar-pelajar di Kediri menerbitkan majalah tengah bulanan

Pelajar Merdeka di bawah pimpinan Sutiah Surjohadi. Sedangkan majalah Soeara Perkis dan Bulan Sabit diterbitkan oleh Gerakan Pemuda Islam Indonesia cabang Solo (Soebagijo, 1977: 54-85)

Tipe suatu majalah dientukan oleh sarana khalayak yang dituju. Artinya,

sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya,

apakah anak-anak, remaja, wanita dewasa, pria dewasa, atau untuk pembaca

umum dari remaja sampai dewasa. Bisa juga sasaran pembacanya kalangan

profesi tertentu, seperti bertani, beternak dan memasak. (Elvinaro, 2007: 119)

Selain itu, Majalah merupakan media yang paling simple organisasinya,

(50)

banyak. Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, di

mana mereka dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, di mana

mereka dapat dengan leluasa dan luwes menentukan bentuk, jenis, dan sasaran

khalayaknya. Meskipun sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat

dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik

tersendiri, yaitu:

a) Penyajian lebih dalam

Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan,

selebihnya dwi mingguan, bahkan bulanan (1 x sebulan). Malajah

berita biasanya terbit mingguan, sehingga para reporternya punya

waktu yang cukup lama untuk memahami dan mempelajari suatu

peristiwa. Mereka juga mempunyai waktu yang leluasa untuk

melakukan analisis terhadap peristiwa tersebut, sehingga penyajian

berita dan informasinya dapat dibahas secara lebih dalam.

b) Nilai aktualitas lebih lama

Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka

nilai aktualitas majalah bisa satu minggu. Sebagai contoh, kita akan

menganggap using surat kabar kemarin atau dua hari yang lalu bila

kita tidak baca saat ini. Akan tetapi kita tidak pernah menganggap

(51)

c) Gambar/foto lebih banyak

Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian

beritanya yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan

gambar/foto yang lengkap, dengan ukuran besar dan

kadang-kadang berwarna, serta kualitas kertas yang digunakannya pun

lebih baik. Foto-foto yang ditampilkan majalah memiliki daya tarik

tersendiri, apalagi apabila foto tersebut sifatnya eksklusif.

d) Cover sebagai daya tarik

Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan

gambar dan warna yang menarik. Menarik tidaknya cover suatu

majalah sangat bergantung pada tipe majalahnya, serta konsistensi

atau keajegan majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.

Majalah yang baik merupakan majalah majalah yang memiliki fungsi atau

manfaat. Entah itu untuk pembaca maupun manfaat bagi penerbitnya sendiri.

Setiap majalah memiliki manfaat yang berbeda, karena majalah memiliki

segmentasi yang berbeda pula. Berikut, majalah dapat dibagi menjadi 2

macam fungsi, yaitu:

1) Fungsi Majalah Untuk Penerbit

o Majalah sebagai media belajar organisasi.

o Majalah sebagai media komunikasi.

(52)

o Majalah sebagai media penyaluran bakat dalam penulisan

o Majalah sebagai sarana investasi

2) Fungsi Majalah Untuk Pembaca

o Majalah sebagai sumber informasi

o Majalah sebagai media komunikasi

o Majalah sebagai penyalur aspirasi semua orang

o Majalah sebagai penyemai demokrasi

o Majalah sebagai media promosi

o Majalah sebagai media pembelajaran berbasis baca-tulis

o Majalah sebagai media penyaluran bakat dalam bidang penulisan

o Majalah sebagai peningkatan kreativitas

o Majalah sebagai penghibur

Sejauh ini analisis yang penulis lakukan, ilmu jurnalistik yang penulis

dapatkan di bangku perkuliahan sesuai dengan kegiatan PKL yang telah

dilaksanakan. Hal itu bisa dilihat dari uraian kegiatan yang dilakukan penulis

(53)

43

3.1 Kesimpulan

Selama penulis melakukan keseluruhan kegiatan Jurnalistik di majalah

Destinasia Bandung, penulis memberikan kesimpulan sebagai hasil dari seluruh

kegiatan PKL,yaitu:

1. Majalah Destinasia Bandung adalah majalah yang berisikan tentang

tourism & lifestyle dengan tag line “Simple & Significant”. Strategi distribusi dtm (nama singkatan dari destinasia magz) sangat memungkinkan promo wisata lokal beorientasi global.

2. Seluruh aktivitas yang dilakukan di destinasia magz terdiri dari dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan rutin dan insidentil. Penulis

melaksanakan kegiatan rutin sebagai seorang wartawan dengan

beberapa kegiatan yaitu, melakukan peliputan, wawancara, dan

penulisan berita feature. Sedangkan kegiatan insidentil pada saat PKL, diantaranya editing berita, melihat pembuatan layout untuk majalah,

liputan mendadak pada hari libur, rapat redaksi dan acara buka puasa

(54)

3.2 Saran

Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Majalah Destinasia

Bandung, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

3.2.1 Bagi Perusahaan

o Bagi Perusahaan, sebaiknya sistem kerja dapat ditingkatkan lebih baik lagi, misalnya dengan jadwal yang lebih teratur dan penulis juga

mengharapkan peningkatan kinerja dari wartawan majalah Destinasia

lebih baik lagi. Penulis juga berharap, pihak majalah mampu menata

ruang kantor sehingga terlihat lebih rapih dan terlihat perbedaan antara

ruang redaksi, perusahaan, dan wartawan.

o Dalam melakukan strategi promo wisata, penulis mengharapkan tidak hanya dikhususkan di Jawa Barat saja, tetapi bisa meliputi seluruh

wilayah Indonesia. Selain itu, penulis mengharapkan upaya peningkatan

promo wisata yang sudah berjalan khususnya di Jawa Barat, dapat

membawa dampak yang lebih baik untuk wisata Jawa Barat, misalnya

dengan peningkatan wisatawan domestik maupun mancanegara.

3.2.2 Bagi Mahasiswa PKL Selanjutnya

o Bagi Mahasiswa, penulis menyarankan sebaiknya jika hendak melakukan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di majalah Destinasia Bandung, mulai

menyiapkan diri terutama untuk kegiatan wawancara, peliputan dan

menulis berita. Karena sebagai seorang calon jurnalis, harus bisa

(55)

teori yang didapatkan di bangku perkuliahan dengan praktek yang

dilakukan selama kegiatan PKL. Selain itu, dengan cara banyak membaca

dan mengetahui tentang pariwisata lokal, khususnya Jawa Barat dan

wilayah Indonesia, mengingat majalah Destinasia berfokus tentang

(56)

60  DATA PRIBADI

Nama : Ira Vera Tika SN

Tempat/ Tanggal lahir : Medan / 11 Desember 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Tinggi/ Berat badan : 158 cm/ 45 kg Kebangsaan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Lajang (belum menikah)

Alamat Rumah : Jl. Desa Ciptaharja Kp. Cisaladah RT. 05/ 11 No. 01

Cipatat – Kab. Bandung Barat No. Telepon/ HP : 081 394 649 237

Alamat Email : saraya_nabigail@yahoo.com

Pendidikan Terakhir : S1 Ilmu Komunikasi (sedang berlangsung)

Pendidikan Formal :

Sekolah / Universitas Tahun

SMA Negeri 1 Cipatat 2007

SMP Negeri 1 Cipatat 2004

(57)

61 PELATIHAN & SEMINAR

Nama

Perusahaan Tahun Posisi / Jabatan

(58)

62 PENGALAMAN ORGANISASI

NAMA ORGANISASI TAHUN TEMPAT

HIMA IK & PR (Div.

Seminar NetPreneur 2011 Unikom Bandung

Seminar Fotografi (Shutter)

2011 GRHA KOMPAS

GRAMEDIA Bandung

Table Manner 2011 Hotel Amarosa

Bandung Journey Of Leadership 2011 Unikom Bandung

Seminar Budaya Preneurship

(59)

63

Cipatat

PRESTASI

NAMA TAHUN TEMPAT

Juara 1 Catur Putri (IF CUP)

2009 Unikom

Bandung

Olimpiade Biologi 2006 SMAN 1

Padalarang Juara II Catur Putri

(PORAK)

2006 SMAN 1

Gambar

Gambar 1.1 Lambang Destinasia Magz
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Destinasia Magz
Tabel 1.1
Tabel 1.2
+6

Referensi

Dokumen terkait

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa PKL dituntut untuk bisa menjadi wartawan yang siap dalam menjalankan tugas yang ditugaskan oleh perusahaan,

2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama Praktek Kerja Lapangan dan Contoh Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis diberikan kepercayaan untuk belajar dan

Karena telah diperkenankan menjadi bagian sementara dalam melakukan praktek kerja lapangan di Global Radio Bandung, penulis sedikit mengetahui dari banyaknya

Kegiatan incidental yang dilakukan oleh penulis pada saat Praktek Kerja. Lapangan di

Saran untuk Majalah Ice Bandung dari penulis yang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu agar lebih jelas dalam membuat struktur dari perusahaan karena dari

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian Public Relations Amaroossa Hotel, aktivitas kegiatan penulis selama PKL terdiri dari dua kegiatan, yaitu

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Unit Humas LPP Radio Republik Indonesia Bandung, penulis melakukan aktivitas rutin yakni kegiatan yang dilakukan

akan melakukan Praktek Kerja Lapangan bidang yang sama dengan penulis,.. Bandung,