• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unsur alkali adalah unsur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unsur alkali adalah unsur"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Unsur alkali adalah unsur-unsur golongan 1A dalam tabel unsur, yaitu Li (litium), Na(natrium), K ( kalium), Rb (rubidium), Cs ( sesium), dan fr ( fransium ). Fransium merupakan zatradioaktif. Semuanya merupakan unsur logam yang lunak ( mudah diiris dengan pisau ). Padasaat logam dibersihkan, terlihat warna logam putih mengkilap ( seperti perak ).Disebut logam alkali karena oksidanya mudah larut dalam air dan menghasilkan larutanyang bersifat basa (alkalis). Semua logam alkali sangat reaktif sehingga di alam tidak pernah diperoleh dalamkeadaan bebas. Di alam terdapat dalam bentuk senyawa.

Sifat-Sifat Unsur Logam Alkali

A. Sifat Periodik dan Fisika Unsur Logam Alkali

[image:1.595.69.545.333.746.2]

Sifat unsur logam alkali terutama ditentukan oleh kecendrungannya melepaskan satu elektron. Perbedaan sifat unsur yang satu dengan yang lain menunjukkan keteraturan dari atas ke bawah dalam sistem periodik, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

UNSUR 3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr

1. Konfigurasi

elektron [G] ns

1

2. Massa atom

3. Jari-jari atom (n.m)

4. Keelektronegatifan

Rendah (antara 0.7 - 1.0)

Di atas suhu kamar (antara 28.7o - 180.5o)

(2)

6. Energi ionisasi (kJ/mol)

Antara 376 - 519

7. Potensial oksidasi (volt)

Positif, antara 2.71 - 3.02 (reduktor)

8. Bilangan oksidasi +1 +1 +1 +1 +1 +1

Catatan :

[G] = unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn) n = nomor perioda (2, 3, 4, 5, 6, 7)

→ = makin besar sesuai dengan arah panah

Untuk lebih jelasnya, dipaparkan pada tabel di bawah ini.

Unsur Jari-jari Atom (Ǻ) Keelektro -negatifan Energi Ionisasi (kJ/mol) Potensial reduksi (Volt) Kerapatan (g/mL) Titik Didih (oC)

Titik leleh (oC)

Li 1,52 0,98 520,2 -3,045 0,534 1.347 180,54

Na 1,86 0,93 495,8 -2,7109 0,971 903,8 97,81

K 2,27 0,82 418,8 -2,924 0,862 774 63,65

Rb 2,47 0,82 403,0 -2,925 1,532 688 38,89

Cs 2,65 0,79 375,7 -2,923 1,878 678,4 28,40

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1 yang

berarti terletak pada golongan IA dalam sistem periodik dan menempati blok s. Logam alkali mempunyai satu elektron valensi sehingga mudah melepaskan satu elektron dan membentuk ion positif bervalensi satu :

L → L+ + e

(3)

 jari-jari atom

 massa atom

 sifat reduktor

 massa jenis (kerapatan)

Sementara itu, Dari atas ke bawah secara berurutan semakin kecil :

 energi ionisasi

 afinitas elektron

 keelektronegatifan

 titik leleh

 titik didih

Titik leleh yang cukup rendah menunjukkan bahwa logam alkali merupakan logam yang lunak. Lunaknya logam bertambah dengan bertambahnya nomor atom. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulit terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.

Semua logam alkali memiliki titik leleh dan titik didih diatas suhu ruangan. Semua unsurnya berwujud padat pada suhu ruangan, kecuali cesium. Jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28oC unsur ini akan berwujud cair.

(4)

Energi ionisasi logam alkali relatif rendah dibandingkan unsur logam yang lain sehingga termasuk logam yang sangat rektif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, unsur-unsur halogen, hidrogen, oksigen dan belerang. Maka logam ini harus disimpan di dalam cairan senyawa hidrokarbon, seperti minyak tanah. Yang paling reaktif adalah cesium dan yang kurang reaktif adalah litium. Hal ini dikarenakan kereaktifan logam alkali bertambah dari atas ke bawah dalam sistem periodik. Karena kereaktifannya, unsur alkali tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam.

Hubungan jari-jari dengan kereaktifan logam alkali dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulit terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. Dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.

B. Sifat Logam dan Basa Alkali

Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk basa kuat (LOH). Semakin ke bawah sifat basa logam alkali semakin kuat. Hal ini dikarenakan dari atas ke bawah dalam sistem periodik semakin mudah untuk direduksi. Dan sifat logamnya semakin kebawah juga semakin kuat.

Basa senyawa alkali ini bersifat ionik dan semuanya mudah larut dalam air. Kelarutannya dalam air semakin ke bawah semakin besar.

C. Warna Nyala Logam Alkali

(5)

yang disebut tes nyala. Di bawah ini warna nyala garam alkali. Contohnya adalah warna emisi cesium pada gambar dibawah ini.

Gambar nyala cesium.

Ketika dibakar litium menghasilkan warna merah, natrium menghasilkan warna kuning, kalium menghasilkan warna pink atau lilac, rubidium menghasilkan warna merah lembayung dan sesium menghasilkan warna merah lembayung. Warna-warna yang dihasilkan oleh unsur-unsur alkali sangat indah sehingga logam-logam alkali banyak dimanfaatkan dalam pembuatan kembang api atau mercun. Warna kuning nyala natrium banyak dipakai dijalan raya, karena biayanya lebih murah dibandingkan lampu pijar.

Manfaat Unsur Logam Alkali

1. Kegunaan natrium ( Na ) dan senyawanya

 Sebagai pendingin pada reaktor nuklir, dimana Na menyerap panas dari reaktor nuklir kemudian Na panas mengalir melalui saluran menuju reservoar yang berisi air. Selanjutnya air dalam reservoar menguap dan uapnya dialirkan pada pembangkit listrik tenaga uap.

 Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetillead).

 Uap natrium digunakan untuk lampu jalan yang dapat menembus kabut.

 Untuk membuat beberapa senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan

(6)

 Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.

 Natrium Klorida Sebagagai bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2),

hydrogen (H2), hydrogen klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti

NaOH dan Na2CO3, Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan

untuk mencairkan salju di jalan raya, pengolahan bahan makanan yaitu sebagai bumbu masak atau garam dapur.

 Natrium Hidroksida (NaOH) disebut juga dengan nama kaustik soda atau soda api, digunakan dalam industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan lemak atau minyak dengan NaOH, industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik soda (NaOH).

 Natrium Karbonat (Na2CO3) dinamakan juga soda abu, digunakan dalam industri

pembuatan kertas, industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan pada air).

 Natrium Bikarbonat (NaHCO3) disebut juga soda kue, Kegunaannya sebagai bahan

pengembang pada pembuatan kue.

 Natrium nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan korosi.

 Natrium sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut), zat

pengering untuk senyawa organik.

 Natrium tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci (hipo) dalam fotografi.

 Na3AlF6, pelarut dalam sintesis logam alumunium.

 Natrium sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) atau garam glauber: digunakan oleh

industri pembuat kaca.

 Na3Pb8 : sebagai pengisi lampu Natrium.

(7)

 Na-benzoat, zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik.

 Na-sitrat, zat anti beku darah.

 Na-glutamat, penyedap masakan (vetsin).

 Na-salsilat, obat antipiretik (penurun panas). 2. Kegunaan Kalium (K) dan Senyawanya

 Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-garam kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+

dalam perbandingan tertentu.

 Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat

digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.

 Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai konverter CO2 pada alat bantuan pernafasan.

Gas CO2 yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi dengan KO2

menghasilkan O2

 KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.

 KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.

 KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan

kembang api.

 KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO3

dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan dengan

larutan HCl pada laboratorium.

 Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu baterai batu alkali

(8)

 KMnO4, zat pengoksidasi, zat desinfektan

3. Kegunaa Logam Alkali Lain dan Senyawanya

 Litium digunakan untuk membuat baterai.

 Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.

 Li2CO3 digunakan untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan keramik

Atom-atom logam alkali mempunyai satu elekrton pada kulit terluarnya. Dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan IA. Alkali berasal dari bahasa arab kali yang berarti abu. Dinamakan alkali karena dapat membentuk basa kuat. Logam alkali terdiri atas enam unsuryaitu litium ( Li ), natrium ( Na ), kalium ( K ), rubidium ( Rb ), cesium ( Cs ), dan frasium ( Fr ). Unsur logam alkali tidak terdapat bebas di alam melainkan dalam bentuk senyawanya.

UNSUR 3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr

(9)

2. Massa atom

3. Jari-jari atom (n.m)

4. Keelektronegatifan Rendah (antara 0.7 - 1.0)

Di atas suhu kamar (antara 28.7o - 180.5o)

5. Suhu lebur (oC)

6. Energi ionisasi (kJ/mol)

Antara 376 - 519

7. Potensial oksidasi (volt)

Positif, antara 2.71 - 3.02 (reduktor)

8. Bilangan oksidasi +1 +1 +1 +1 +1 +1

Catatan :

[G] = unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn) n = nomor perioda (2, 3, 4, 5, 6, 7)

(10)

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1 yang berarti terletak pada golongan IA

dalam sistem periodik dan menempati blok s. Logam alkali mempunyai satu elektron valensi sehingga mudah melepaskan satu elektron dan membentuk ion positif bervalensi satu :

L → L+ + e

-Kecenderungan sifat logam alkali sangat teratur. Dari atas ke bawah secara berurutan semakin besar :

 jari-jari atom dan jari-jari ion

(11)

 keelektropositifan

 sifat reduktor

Sementara itu, Dari atas ke bawah secara berurutan semakin kecil :

 energi ionisasi

 afinitas elektron

 keelektronegatifan

 titik leleh

 titik didih

Titik leleh yang cukup rendah menunjukkan bahwa logam alkali merupakan logam yang lunak. Lunaknya logam bertambah dengan bertambahnya nomor atom.

Hubungan jari-jari dengan kereaktifan logam alkali :

Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulut terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.

Reaksi-Reaksi Logam Alkali

UNSUR Li Na K Rb dan Cs

a.Dengan udara/oksigen

Perlahan-lahan terjadi Li2O

Cepat terjadi Na2O

dan Na2O2

Cepat terjadi K2O

Terbakar terjadi Rb2O dan Cs2O

b. Dengan air

2L + 2H2O → 2LOH +

H2

(makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah) c. Dengan asam kuat

2L + 2H+ 2L+ + H2

d. Dengan halogen 2L + X2→ 2LH

WARNA NYALA API Merah oranye/jinggaKuning atau Ungu (pinkkebiruan) biru kemerahandan biru

Garam atau basa yang sukar larut dalam air CO3

2+

OH- , PO

43-

-ClO4- dan

[ Co(NO2)6 ]

(12)

Semua logam dari Golongan 1 bereaksi hebat dengan air dan bahkan dapat meledak ketika bereaksi dengan air. Untuk masing-masing reaksi ini, terbentuk sebuah larutan logam hidroksida bersama dengan gas hidrogen.

Persamaan reaksi ini berlaku bagi reaksi logam manapun dari Golongan 1 dengan air – cukup ganti simbol X dengan unsur yang anda inginkan. Reaksi logam alkali dengan air berlangsung cepat kecuali Litium ( Li ) yang memerlukan temperatur sekitar 25 C serta reaksinya agak lambat.

Warna Nyala Logam Alkali

Logam alkali bila dipanaskan dapat menghasilkan warna nyala api yang khas untuk masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api merah, natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api kining atau oranye, kalium ( K ) menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru.

Reaksi Logam Alkali dengan Udara/Oksigen

Semua logam pada Golongan 1 ini sangat reaktif dan harus dihindarkan dari bersentuhan dengan udara untuk mencegah terjadinya oksidasi. Semakin ke bawah Golongan, kereaktifan semakin meningkat. Lithium, natrium dan kalium disimpan di dalam minyak. (Lithium sebenarnya mengapung dalam minyak, tapi terdapat cukup banyak lapisan minyak untuk melindunginya. Itulah sebabnya lithium kurang reaktif dibanding unsur lain dalam Golongan 1).

Rubidium dan cesium biasanya disimpan dalam tabung-tabung kaca tertutup untuk mencegahnya bersentuhan dengan udara. Tabung-tabung tempat menyimpan kedua logam ini bisa berupa lingkungan gas vakum atau lembam, seperti gas argon. Tabung-tabung ini dipecahkan tutupnya jika logam didalamnya akan digunakan.

a. Litium akan berubah menjadi litium oksida ( Li2O) , di udara litium juga merupakan satu

satunya logam alkali yang bereaksi dengan nitrogen menghasilkan litium nitrida.

b. Natrium akan berubah menjadi natrium oksida ( Na2O ) dan natrium peroksida (Na2O2)

(13)

untuk rubidium dan cesium akan menghasilkan superoksida RbO2 dan CsO2 dengan reaksi seperti persamaan reaksi untuk kalium.

Reaksi-reaksi lainnya seperti yang tetulis pada tabel reaksi logam alkali di atas dan tidak dibahas lebih lanjut.

Kegunaan Logam Alkali dan Senyawanya

1. Kegunaan natrium ( Na )

 Sebagai pendingin pada reaktor nuklir

 Natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu

 Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetillead)

 Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang dapat menembus kabut

 Untuk membuat senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan NaCN

(natrium sianida)

 Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.

2. Kegunaan Senyawa Natrium a. Natrium Klorida

Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl). Natrium klorida dibuat dari air laut/ dari garam batu. Kegunaan senyawa natrium klorida antara lain :

 Bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2), hydrogen (H2), hydrogen

klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan Na2CO3.

 Pada industri susu serta pengawetan ikan dan daging.

 Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan untuk mencairkan salju di jalan raya.

 Regenerasi alat pelunak air.

 Pada pengolahan kulit.

(14)

b. Natrium Hidroksida (NaOH)

Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan NaCl. Natrium hidroksida disebut dengan nama kaustik soda atau soda api yang banyak digunakan dalam industri berikut :

 Industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan lemak atau minyak dengan NaOH.

 Industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik soda (NaOH).

 Pada pengolahan aluminium Kaustik soda digunakan untuk mengolah bauksit menjadi Al2O3 (alumina) murni.

 NaOH juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta pembuatan senyawa natrium lainnya seperti NaClO.

c. Natrium Karbonat (Na2CO3)

Natrium karbonat berasal dari sumber alam yaitu trona dan dapat juga dibuat dari NaCl. Natrium karbonat dinamakan juga soda abu. Natrium karbonat banyak digunakan untuk :

 Industri pembuatan kertas, untuk membentuk sabun damar yang berfungsi menolak air dan pengikat serat selulosa (pulp)

 Industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan pada air).

d. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)

Natrium bikarbnat disebut juga soda kue. Kegunaannya sebagai bahan pengembang pada pembuatan kue.

e. Natrium Sulfida (Na2S)

Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses pengolahan pulp (bahan dasar pembuat kertas).

f. Natrium Sulfat (Na2SO4)

Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan H2SO4 dengan pemanasan dengan reaksi :

2NaCl(s) + H2SO4(l) → Na2SO4(s) + 2HCl(g)\

kegunaannya sebagai bahan yang dapat dipakai untuk menyimpan energi surya, sehingga dapat dipakai sebagai penghangat ruangan dan penghangat air.

g. Kegunaan senyawa natrium yang lain

 NaCN untuk ekstraksi emas dan untuk mengeraskan baja.

 NaNO2 untuk bahan pengawet.

(15)

 Na2SiO3 untuk bahan perekat atau pengisi dalam industri kertas (karton) dan sebagai

bahan pengisi pada industri sabun.

3. Kegunaan Kalium (K)

Kegunaan kalium dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

 Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-garam kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+

dalam perbandingan tertentu.

 Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat

bereaksi dengan air membentuk oksigen. Persamaan reaksinya:

4KO2(S) + H2O(l) → 4KOH(aq) + 3O2(g)

 senyawa KO2 digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah

tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.

4. Kegunaa Senyawa kalium

Kegunaan senyawa kalium ialah sebagai berikut :

 KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.

 KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.

 KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan

kembang api.

 KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO3

dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan dengan

larutan HCl pada laboratorium.

 K2CO3 digunakan pada industri kaca. 5. Kegunaa Logam Alkali Lain dan Senyawanya

Selain natrium dan kalium, kegunaan logam alkali sebagai berikut :

 Litium digunakan untuk membuat baterai.

 Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.

(16)

Pembuatan Logam Alakli dan Senyawanya

1. Pembuatan Logam Natrium ( Na )

Logam natrium dibuat dengan cara elektrolisis leburan (lelehan) NaCl yang dicampur CaCl2 yang berguna untuk menurunkan titik leleh/cair dari 800 C menjadi sekitar 500 C. Karena potensial reduksi ion Ca2+ lebih negatif dari potensial reduksi ion Na+ maka pada elektrolisis hanya terjadi reduksi ion Na+. Alat yang digunakan pada pembuatan logan Na ini disebut sel Down. Persamaan reaksinya :

2NaCl(l) → 2Na+(l) + 2Cl-(l)

Katoda (-) 2Na+(l) + 2e- 2Na(s)

Anoda (+) 2Cl-(l) Cl2(g) + 2e

-

---2NaCl(l) → 2Na(s) + Cl2(g)

2. Pembuatan Logam Kalium ( K )

 elektrolisis lelehan KOH

 elektrolisis lelehan KCN

 reduksi garam kloridanya

 reduksi KCl dengan natrium

3. Pembuatan Logam Litium ( Li )

Litium ( Li) dibuat secara elektrolisis cairan LiCl, logam Li diperoleh di katoda dan gas Cl2

diperoleh di anoda.

4. Pembuatan Senyawa Natrium Hidroksida ( NaOH )

Senyawa natrium hidroksida dapat dibuat dengan cara elektrolisislarutan NaCl. Alat yang digunakan disebut Sel Nelson.

2NaCl(aq) → 2Na+(aq)+2Cl-(aq)

Katoda

(-) 2H2O(aq) + 2 e- → 2OH-(aq) +H2(g)

Anoda

(+) 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2 e

- ---2NaCl(l) + 2H2O→2Na+(aq) +2OH

-(aq)+ Cl2(g) + H2

(17)

1) Reaksi

nitrogen dengan

oksigen terjadi

(18)

di udara dengan

bantuan bunga

api listrik

tegangan tinggi,

dengan reaksi

seperti berikut.

N

2

(19)

2

(g) → 2NO (g)

Selanjutnya

senyawa NO

akan bereaksi

membentuk NO

(20)

dengan reaksi

seperti berikut.

2 NO (g) + O

2

(g) → 2NO

2

(21)

bereaksi dengan

fluor

membentuk

nitrogen

trifluorida

dengan reaksi

seperti berikut.

N

(22)

(g) + 3 F

2

(g) → 2 NF

2

(g) 3) Nitrogen

dapat bereaksi

(23)

da ionik,

misalnya seperti

berikut. 6 Li (s)

+ N

2

(g) → 2 Li 3 N

(s)

(24)

2

(g) → 2 Ba

3

N (s) 6

Mg (s) + N

2

(g) → 2 Mg

(25)

N (s) Fosfor

dapat

membentuk

ikatan dengan

cara yang mirip

dengan nitrogen.

Fosfor dapat

(26)

menerima tiga

elektron

membentuk ion

P

3

¯. Reaksi yang

terjadi pada

(27)

lain seperti

berikut. 1.

Fosfor dapat

bersenyawa

dengan

kebanyakan

(28)

yang reaktif.

Fosfor bereaksi

dengan logam IA

dan IIA dapat

membentuk

fosfida. Dalam

air fosfida

(29)

membentuk

fosfin, PH

3

. Na

3

P(s) + 3 H

2

O (l)

(30)

3

(g) 2) Fosfor

membentuk dua

macam senyawa

dengan halogen

yaitu trihalida,

PX 3 dan

(31)

Membentuk

asam okso

fosfor. Asam

okso dari fosfor

yang dikenal

adalah asam

fosfit dan asam

fosfat. Asam

(32)

dibuat dengan

reaksi seperti

berikut. P

4

O

6

(aq) + 6H

2

O (l) → 4H

(33)

PO

3

(aq)

7.

Oksigen dan

Belerang

(34)

merupakan

unsur-unsur

golongan VIA.

Anggota

golongan VIA

yang lain adalah

selenium (Se),

(35)

Oksigen dan

belerang adalah

dua unsur yang

sangat umum di

antara

unsur-unsur golongan

VI A.

(36)

Sifat Kimia

Oksigen

Oksigen

membentuk

senyawa dengan

semua unsur,

kecuali gas-gas

mulia ringan.

(37)

oksigen bereaksi

dengan logam

membentuk

ikatan yang

bersifat ionik

dan

(38)

membentuk

ikatan yang

bersifat kovalen

sehingga akan

membentuk

oksida. Terdapat

enam macam

(39)

Oksida asam

adalah oksida

dari unsur

nonlogam dan

oksida unsur

blok d dengan

bilangan

(40)

SO

3

(aq) + H

2

O(l) → 2H

+

(aq) + SO

42 ¯

(41)

2

(g) + H

2

O(l) → 2H

+

(aq) + CO

3 2 ¯

(aq) CrO

3

(s) + H

(42)

O (l) → 2H

+

(aq) + CrO

42 ¯

(aq) b) Oksida

basa, dengan air

membentuk

basa. CaO (s) +

H

(43)

O (l) → Ca

2+

(aq) + 2 OH¯

(aq) Na

2

O (s) + H

2

O (l) → 2 Na

(44)

(aq) + 2OH¯

(aq) c) Oksida

amfoter, oksida

ini dapat

bereaksi dengan

asam atau basa.

ZnO (s) + 2 HCl

(aq) → ZnCl

(45)

(s) + H

2

O (l)

ZnO (s) + 2

OH¯ (aq) →

Zn(OH)

4

(46)

(aq) d) Oksida

netral Oksida ini

tidak bereaksi

dengan asam

maupun basa,

misal NO, N

2

(47)

campuran

Oksida ini

merupakan

campuran dari

oksida

sederhana,

misalnya P 3 O

4 merupakan

(48)

(dua bagian) dan

PbO

2

(satu bagian). f)

Peroksida dan

superperoksida

Oksigen

(49)

2

O

2

, N

2

O

2

dan BaO

(50)

dengan

bilangan

oksidasi oksigen

-1 serta RbO

2

, CsO

2

(51)

1/2.

Sifat Kimia

Belerang

(52)

untuk mencapai

konfigurasi s 2 p

4 dari gas mulia.

Jika belerang

bereaksi dengan

logam maka

(53)

penerima

elektron.

Belerang mudah

bereaksi dengan

semua unsur

kecuali emas,

platinum dan

gas mulia.

(54)

pada belerang,

antara lain

seperti berikut.

a) Dengan

logam Belerang

bereaksi lebih

(55)

Contoh: Fe (s) +

S (s) → FeS (s)

b) Reaksi

dengan

nonlogam

Belerang

bereaksi dengan

karbon panas

(56)

karbon

disulfida.

C (s) + S (s) →

CS

2

(s) c) Belerang

bereaksi dengan

oksigen

(57)

oksida gas yaitu

SO

2

dan SO

3

. d) Belerang

bereaksi dengan

halogen

(58)

belerang

monoklorida,

dan belerang

heksa fluorida.

e) Bila gas

hidrogen

dialirkan dalam

bentuk

(59)

gelembung

melalui

belerang yang

meleleh, maka

akan terbentuk

gas hidrogen

sulfida.

H

(60)

(g) + S (s) → H

2

S (g)

8.

Unsur-unsur

(61)

Di alam

unsur-unsur transisi

periode keempat

terdapat dalam

senyawa/minera

l berupa oksida,

sulfida, atau

karbonat.

(62)

beberapa

mineral

terpenting dari

unsur-unsur

[image:62.595.68.486.79.776.2]

transisi periode

keempat.

Tabel 3.6

(63)

periode keempat

Logam Nama

mineral Rumus

Ti Rutile TiO

2

Cr Kromit Cr

2

O

(64)

.FeO Mn

pirolusit

manganit MnO

2

Mn

2

O

3

.H

(65)

O Fe hematit

magnetit pirit

siderit limonit

Fe

2

O

3

Fe

3

(66)

4

FeS

2

FeCO

3

Fe

2

O

3

.H

(67)

O Co Kobaltit

CoAsS Ni

Pentlandit

FeNiS Cu

garnerit

kalkopirit

kalkosite

malachit H

(68)

(NiMg)SiO

4

.2H

2

O CuFeS

2

Cu

2

S Cu

(69)

(OH)

2

CO

3

Zn seng blende

smith sonite

ZnS ZnCO

3

(70)

Sifat unsur-unsur

transisi periode

keempat

Unsur-unsur

transisi periode

keempat

mempunyai

(71)

khas. Sifat-sifat

khas unsur

transisi periode

keempat antara

lain: 1) Bersifat

logam, maka

(72)

logam, maka

mempunyai

bilangan

oksidasi positif

dan pada

umumnya lebih

dari satu. 3)

Banyak di

(73)

membentuk

senyawa

kompleks. 4)

Pada umumnya

senyawanya

berwarna. 5)

Beberapa di

(74)

sebagai

[image:74.595.70.499.98.710.2]

katalisator.

Tabel 3.7 Warna

senyawa unsur

(75)

Sc - Tidak

berwarna tidak

berwarna - - - Ti -

Ungu Biru - - - V

ungu Hijau -

(76)

hijau muda

(77)
(78)

Ni hijau - - - Cu

biru - - - Zn

(79)

Gambar

tabel di bawah ini.
Tabel 3.6 Beberapa mineral
Tabel 3.7 Warna

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perspektif islam, tujuan penciptaan alam semesta ini, pada dasarnya adalah sarana untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM QS. AL- JUMU’AH AYAT 1 -5 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Teori-teori Pendidikan Berdasar

Untuk kasus terjadinya gelombang Tsunami, yang adalah merupakan akibat dari gempa tektonik berbeda dengan gelombang yang dibangkitkan oleh angin, gelombang Tsunami biasanya

Nilai t hitung variabel Karakteristik Individu lebih besar dari t tabel, hal ini berarti bahwa variabel Karakteristik Individu secara parsial mempunyai pengaruh yang

SITI RABIAH AQILA BINTI ABD RAHMAN SYAHIRAH BATRISYIA BINTI RIZAL UMMI HANI NABILAH BINTI HJ NORUDDIN YUMNI FARWIZAH BINTI MOHAMMAD NUR ZAWANI BINTI HJ RAMLI NURIWANI HIDAYAH BINTI

Pertanyaannya yang menjadi fokus penelitian ini adalah pengamanan fisik apa dan kegiatan sosial kemasyarakatan kemasyarakatan apa yang ditumbuh kembangkan atau diciptakan

Yang Mulia, kesimpulan kami dari Pihak Terkait adalah pertama Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum atau legal standing untuk mengajukan permohonan keberatan terhadap

membuat struktur konstruksi yang kokoh untuk berdirinya armature tubuh manusia