Unsur alkali adalah unsur-unsur golongan 1A dalam tabel unsur, yaitu Li (litium), Na(natrium), K ( kalium), Rb (rubidium), Cs ( sesium), dan fr ( fransium ). Fransium merupakan zatradioaktif. Semuanya merupakan unsur logam yang lunak ( mudah diiris dengan pisau ). Padasaat logam dibersihkan, terlihat warna logam putih mengkilap ( seperti perak ).Disebut logam alkali karena oksidanya mudah larut dalam air dan menghasilkan larutanyang bersifat basa (alkalis). Semua logam alkali sangat reaktif sehingga di alam tidak pernah diperoleh dalamkeadaan bebas. Di alam terdapat dalam bentuk senyawa.
Sifat-Sifat Unsur Logam Alkali
A. Sifat Periodik dan Fisika Unsur Logam Alkali
[image:1.595.69.545.333.746.2]Sifat unsur logam alkali terutama ditentukan oleh kecendrungannya melepaskan satu elektron. Perbedaan sifat unsur yang satu dengan yang lain menunjukkan keteraturan dari atas ke bawah dalam sistem periodik, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
UNSUR 3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr
1. Konfigurasi
elektron [G] ns
1
2. Massa atom
3. Jari-jari atom (n.m)
4. Keelektronegatifan
Rendah (antara 0.7 - 1.0)
Di atas suhu kamar (antara 28.7o - 180.5o)
6. Energi ionisasi (kJ/mol)
Antara 376 - 519
7. Potensial oksidasi (volt)
Positif, antara 2.71 - 3.02 (reduktor)
8. Bilangan oksidasi +1 +1 +1 +1 +1 +1
Catatan :
[G] = unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn) n = nomor perioda (2, 3, 4, 5, 6, 7)
→ = makin besar sesuai dengan arah panah
Untuk lebih jelasnya, dipaparkan pada tabel di bawah ini.
Unsur Jari-jari Atom (Ǻ) Keelektro -negatifan Energi Ionisasi (kJ/mol) Potensial reduksi (Volt) Kerapatan (g/mL) Titik Didih (oC)
Titik leleh (oC)
Li 1,52 0,98 520,2 -3,045 0,534 1.347 180,54
Na 1,86 0,93 495,8 -2,7109 0,971 903,8 97,81
K 2,27 0,82 418,8 -2,924 0,862 774 63,65
Rb 2,47 0,82 403,0 -2,925 1,532 688 38,89
Cs 2,65 0,79 375,7 -2,923 1,878 678,4 28,40
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1 yang
berarti terletak pada golongan IA dalam sistem periodik dan menempati blok s. Logam alkali mempunyai satu elektron valensi sehingga mudah melepaskan satu elektron dan membentuk ion positif bervalensi satu :
L → L+ + e
jari-jari atom
massa atom
sifat reduktor
massa jenis (kerapatan)
Sementara itu, Dari atas ke bawah secara berurutan semakin kecil :
energi ionisasi
afinitas elektron
keelektronegatifan
titik leleh
titik didih
Titik leleh yang cukup rendah menunjukkan bahwa logam alkali merupakan logam yang lunak. Lunaknya logam bertambah dengan bertambahnya nomor atom. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulit terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.
Semua logam alkali memiliki titik leleh dan titik didih diatas suhu ruangan. Semua unsurnya berwujud padat pada suhu ruangan, kecuali cesium. Jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28oC unsur ini akan berwujud cair.
Energi ionisasi logam alkali relatif rendah dibandingkan unsur logam yang lain sehingga termasuk logam yang sangat rektif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, unsur-unsur halogen, hidrogen, oksigen dan belerang. Maka logam ini harus disimpan di dalam cairan senyawa hidrokarbon, seperti minyak tanah. Yang paling reaktif adalah cesium dan yang kurang reaktif adalah litium. Hal ini dikarenakan kereaktifan logam alkali bertambah dari atas ke bawah dalam sistem periodik. Karena kereaktifannya, unsur alkali tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam.
Hubungan jari-jari dengan kereaktifan logam alkali dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulit terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. Dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.
B. Sifat Logam dan Basa Alkali
Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk basa kuat (LOH). Semakin ke bawah sifat basa logam alkali semakin kuat. Hal ini dikarenakan dari atas ke bawah dalam sistem periodik semakin mudah untuk direduksi. Dan sifat logamnya semakin kebawah juga semakin kuat.
Basa senyawa alkali ini bersifat ionik dan semuanya mudah larut dalam air. Kelarutannya dalam air semakin ke bawah semakin besar.
C. Warna Nyala Logam Alkali
yang disebut tes nyala. Di bawah ini warna nyala garam alkali. Contohnya adalah warna emisi cesium pada gambar dibawah ini.
Gambar nyala cesium.
Ketika dibakar litium menghasilkan warna merah, natrium menghasilkan warna kuning, kalium menghasilkan warna pink atau lilac, rubidium menghasilkan warna merah lembayung dan sesium menghasilkan warna merah lembayung. Warna-warna yang dihasilkan oleh unsur-unsur alkali sangat indah sehingga logam-logam alkali banyak dimanfaatkan dalam pembuatan kembang api atau mercun. Warna kuning nyala natrium banyak dipakai dijalan raya, karena biayanya lebih murah dibandingkan lampu pijar.
Manfaat Unsur Logam Alkali
1. Kegunaan natrium ( Na ) dan senyawanya
Sebagai pendingin pada reaktor nuklir, dimana Na menyerap panas dari reaktor nuklir kemudian Na panas mengalir melalui saluran menuju reservoar yang berisi air. Selanjutnya air dalam reservoar menguap dan uapnya dialirkan pada pembangkit listrik tenaga uap.
Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetillead).
Uap natrium digunakan untuk lampu jalan yang dapat menembus kabut.
Untuk membuat beberapa senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan
Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.
Natrium Klorida Sebagagai bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2),
hydrogen (H2), hydrogen klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti
NaOH dan Na2CO3, Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan
untuk mencairkan salju di jalan raya, pengolahan bahan makanan yaitu sebagai bumbu masak atau garam dapur.
Natrium Hidroksida (NaOH) disebut juga dengan nama kaustik soda atau soda api, digunakan dalam industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan lemak atau minyak dengan NaOH, industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik soda (NaOH).
Natrium Karbonat (Na2CO3) dinamakan juga soda abu, digunakan dalam industri
pembuatan kertas, industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan pada air).
Natrium Bikarbonat (NaHCO3) disebut juga soda kue, Kegunaannya sebagai bahan
pengembang pada pembuatan kue.
Natrium nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan korosi.
Natrium sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut), zat
pengering untuk senyawa organik.
Natrium tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci (hipo) dalam fotografi.
Na3AlF6, pelarut dalam sintesis logam alumunium.
Natrium sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) atau garam glauber: digunakan oleh
industri pembuat kaca.
Na3Pb8 : sebagai pengisi lampu Natrium.
Na-benzoat, zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik.
Na-sitrat, zat anti beku darah.
Na-glutamat, penyedap masakan (vetsin).
Na-salsilat, obat antipiretik (penurun panas). 2. Kegunaan Kalium (K) dan Senyawanya
Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-garam kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+
dalam perbandingan tertentu.
Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat
digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.
Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai konverter CO2 pada alat bantuan pernafasan.
Gas CO2 yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi dengan KO2
menghasilkan O2
KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.
KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.
KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan
kembang api.
KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO3
dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan dengan
larutan HCl pada laboratorium.
Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu baterai batu alkali
KMnO4, zat pengoksidasi, zat desinfektan
3. Kegunaa Logam Alkali Lain dan Senyawanya
Litium digunakan untuk membuat baterai.
Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.
Li2CO3 digunakan untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan keramik
Atom-atom logam alkali mempunyai satu elekrton pada kulit terluarnya. Dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan IA. Alkali berasal dari bahasa arab kali yang berarti abu. Dinamakan alkali karena dapat membentuk basa kuat. Logam alkali terdiri atas enam unsuryaitu litium ( Li ), natrium ( Na ), kalium ( K ), rubidium ( Rb ), cesium ( Cs ), dan frasium ( Fr ). Unsur logam alkali tidak terdapat bebas di alam melainkan dalam bentuk senyawanya.
UNSUR 3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr
2. Massa atom
3. Jari-jari atom (n.m)
4. Keelektronegatifan Rendah (antara 0.7 - 1.0)
Di atas suhu kamar (antara 28.7o - 180.5o)
5. Suhu lebur (oC)
6. Energi ionisasi (kJ/mol)
Antara 376 - 519
7. Potensial oksidasi (volt)
Positif, antara 2.71 - 3.02 (reduktor)
8. Bilangan oksidasi +1 +1 +1 +1 +1 +1
Catatan :
[G] = unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn) n = nomor perioda (2, 3, 4, 5, 6, 7)
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1 yang berarti terletak pada golongan IA
dalam sistem periodik dan menempati blok s. Logam alkali mempunyai satu elektron valensi sehingga mudah melepaskan satu elektron dan membentuk ion positif bervalensi satu :
L → L+ + e
-Kecenderungan sifat logam alkali sangat teratur. Dari atas ke bawah secara berurutan semakin besar :
jari-jari atom dan jari-jari ion
keelektropositifan
sifat reduktor
Sementara itu, Dari atas ke bawah secara berurutan semakin kecil :
energi ionisasi
afinitas elektron
keelektronegatifan
titik leleh
titik didih
Titik leleh yang cukup rendah menunjukkan bahwa logam alkali merupakan logam yang lunak. Lunaknya logam bertambah dengan bertambahnya nomor atom.
Hubungan jari-jari dengan kereaktifan logam alkali :
Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulut terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.
Reaksi-Reaksi Logam Alkali
UNSUR Li Na K Rb dan Cs
a.Dengan udara/oksigen
Perlahan-lahan terjadi Li2O
Cepat terjadi Na2O
dan Na2O2
Cepat terjadi K2O
Terbakar terjadi Rb2O dan Cs2O
b. Dengan air
2L + 2H2O → 2LOH +
H2
(makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah) c. Dengan asam kuat
2L + 2H+→ 2L+ + H2
d. Dengan halogen 2L + X2→ 2LH
WARNA NYALA API Merah oranye/jinggaKuning atau Ungu (pinkkebiruan) biru kemerahandan biru
Garam atau basa yang sukar larut dalam air CO3
2+
OH- , PO
43-
-ClO4- dan
[ Co(NO2)6 ]
Semua logam dari Golongan 1 bereaksi hebat dengan air dan bahkan dapat meledak ketika bereaksi dengan air. Untuk masing-masing reaksi ini, terbentuk sebuah larutan logam hidroksida bersama dengan gas hidrogen.
Persamaan reaksi ini berlaku bagi reaksi logam manapun dari Golongan 1 dengan air – cukup ganti simbol X dengan unsur yang anda inginkan. Reaksi logam alkali dengan air berlangsung cepat kecuali Litium ( Li ) yang memerlukan temperatur sekitar 25 C serta reaksinya agak lambat.
Warna Nyala Logam Alkali
Logam alkali bila dipanaskan dapat menghasilkan warna nyala api yang khas untuk masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api merah, natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api kining atau oranye, kalium ( K ) menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru.
Reaksi Logam Alkali dengan Udara/Oksigen
Semua logam pada Golongan 1 ini sangat reaktif dan harus dihindarkan dari bersentuhan dengan udara untuk mencegah terjadinya oksidasi. Semakin ke bawah Golongan, kereaktifan semakin meningkat. Lithium, natrium dan kalium disimpan di dalam minyak. (Lithium sebenarnya mengapung dalam minyak, tapi terdapat cukup banyak lapisan minyak untuk melindunginya. Itulah sebabnya lithium kurang reaktif dibanding unsur lain dalam Golongan 1).
Rubidium dan cesium biasanya disimpan dalam tabung-tabung kaca tertutup untuk mencegahnya bersentuhan dengan udara. Tabung-tabung tempat menyimpan kedua logam ini bisa berupa lingkungan gas vakum atau lembam, seperti gas argon. Tabung-tabung ini dipecahkan tutupnya jika logam didalamnya akan digunakan.
a. Litium akan berubah menjadi litium oksida ( Li2O) , di udara litium juga merupakan satu
satunya logam alkali yang bereaksi dengan nitrogen menghasilkan litium nitrida.
b. Natrium akan berubah menjadi natrium oksida ( Na2O ) dan natrium peroksida (Na2O2)
untuk rubidium dan cesium akan menghasilkan superoksida RbO2 dan CsO2 dengan reaksi seperti persamaan reaksi untuk kalium.
Reaksi-reaksi lainnya seperti yang tetulis pada tabel reaksi logam alkali di atas dan tidak dibahas lebih lanjut.
Kegunaan Logam Alkali dan Senyawanya
1. Kegunaan natrium ( Na )
Sebagai pendingin pada reaktor nuklir
Natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu
Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetillead)
Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang dapat menembus kabut
Untuk membuat senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan NaCN
(natrium sianida)
Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.
2. Kegunaan Senyawa Natrium a. Natrium Klorida
Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl). Natrium klorida dibuat dari air laut/ dari garam batu. Kegunaan senyawa natrium klorida antara lain :
Bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2), hydrogen (H2), hydrogen
klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan Na2CO3.
Pada industri susu serta pengawetan ikan dan daging.
Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan untuk mencairkan salju di jalan raya.
Regenerasi alat pelunak air.
Pada pengolahan kulit.
b. Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan NaCl. Natrium hidroksida disebut dengan nama kaustik soda atau soda api yang banyak digunakan dalam industri berikut :
Industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan lemak atau minyak dengan NaOH.
Industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik soda (NaOH).
Pada pengolahan aluminium Kaustik soda digunakan untuk mengolah bauksit menjadi Al2O3 (alumina) murni.
NaOH juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta pembuatan senyawa natrium lainnya seperti NaClO.
c. Natrium Karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat berasal dari sumber alam yaitu trona dan dapat juga dibuat dari NaCl. Natrium karbonat dinamakan juga soda abu. Natrium karbonat banyak digunakan untuk :
Industri pembuatan kertas, untuk membentuk sabun damar yang berfungsi menolak air dan pengikat serat selulosa (pulp)
Industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan pada air).
d. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Natrium bikarbnat disebut juga soda kue. Kegunaannya sebagai bahan pengembang pada pembuatan kue.
e. Natrium Sulfida (Na2S)
Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses pengolahan pulp (bahan dasar pembuat kertas).
f. Natrium Sulfat (Na2SO4)
Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan H2SO4 dengan pemanasan dengan reaksi :
2NaCl(s) + H2SO4(l) → Na2SO4(s) + 2HCl(g)\
kegunaannya sebagai bahan yang dapat dipakai untuk menyimpan energi surya, sehingga dapat dipakai sebagai penghangat ruangan dan penghangat air.
g. Kegunaan senyawa natrium yang lain
NaCN untuk ekstraksi emas dan untuk mengeraskan baja.
NaNO2 untuk bahan pengawet.
Na2SiO3 untuk bahan perekat atau pengisi dalam industri kertas (karton) dan sebagai
bahan pengisi pada industri sabun.
3. Kegunaan Kalium (K)
Kegunaan kalium dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-garam kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+
dalam perbandingan tertentu.
Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat
bereaksi dengan air membentuk oksigen. Persamaan reaksinya:
4KO2(S) + H2O(l) → 4KOH(aq) + 3O2(g)
senyawa KO2 digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah
tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.
4. Kegunaa Senyawa kalium
Kegunaan senyawa kalium ialah sebagai berikut :
KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.
KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.
KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan
kembang api.
KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO3
dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan dengan
larutan HCl pada laboratorium.
K2CO3 digunakan pada industri kaca. 5. Kegunaa Logam Alkali Lain dan Senyawanya
Selain natrium dan kalium, kegunaan logam alkali sebagai berikut :
Litium digunakan untuk membuat baterai.
Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.
Pembuatan Logam Alakli dan Senyawanya
1. Pembuatan Logam Natrium ( Na )
Logam natrium dibuat dengan cara elektrolisis leburan (lelehan) NaCl yang dicampur CaCl2 yang berguna untuk menurunkan titik leleh/cair dari 800 C menjadi sekitar 500 C. Karena potensial reduksi ion Ca2+ lebih negatif dari potensial reduksi ion Na+ maka pada elektrolisis hanya terjadi reduksi ion Na+. Alat yang digunakan pada pembuatan logan Na ini disebut sel Down. Persamaan reaksinya :
2NaCl(l) → 2Na+(l) + 2Cl-(l)
Katoda (-) 2Na+(l) + 2e- → 2Na(s)
Anoda (+) 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e
-
---2NaCl(l) → 2Na(s) + Cl2(g)
2. Pembuatan Logam Kalium ( K )
elektrolisis lelehan KOH
elektrolisis lelehan KCN
reduksi garam kloridanya
reduksi KCl dengan natrium
3. Pembuatan Logam Litium ( Li )
Litium ( Li) dibuat secara elektrolisis cairan LiCl, logam Li diperoleh di katoda dan gas Cl2
diperoleh di anoda.
4. Pembuatan Senyawa Natrium Hidroksida ( NaOH )
Senyawa natrium hidroksida dapat dibuat dengan cara elektrolisislarutan NaCl. Alat yang digunakan disebut Sel Nelson.
2NaCl(aq) → 2Na+(aq)+2Cl-(aq)
Katoda
(-) 2H2O(aq) + 2 e- → 2OH-(aq) +H2(g)
Anoda
(+) 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2 e
- ---2NaCl(l) + 2H2O→2Na+(aq) +2OH
-(aq)+ Cl2(g) + H2
1) Reaksi
nitrogen dengan
oksigen terjadi
di udara dengan
bantuan bunga
api listrik
tegangan tinggi,
dengan reaksi
seperti berikut.
N
2
2
(g) → 2NO (g)
Selanjutnya
senyawa NO
akan bereaksi
membentuk NO
dengan reaksi
seperti berikut.
2 NO (g) + O
2
(g) → 2NO
2
bereaksi dengan
fluor
membentuk
nitrogen
trifluorida
dengan reaksi
seperti berikut.
N
(g) + 3 F
2
(g) → 2 NF
2
(g) 3) Nitrogen
dapat bereaksi
da ionik,
misalnya seperti
berikut. 6 Li (s)
+ N
2
(g) → 2 Li 3 N
(s)
2
(g) → 2 Ba
3
N (s) 6
Mg (s) + N
2
(g) → 2 Mg
N (s) Fosfor
dapat
membentuk
ikatan dengan
cara yang mirip
dengan nitrogen.
Fosfor dapat
menerima tiga
elektron
membentuk ion
P
3
¯. Reaksi yang
terjadi pada
lain seperti
berikut. 1.
Fosfor dapat
bersenyawa
dengan
kebanyakan
yang reaktif.
Fosfor bereaksi
dengan logam IA
dan IIA dapat
membentuk
fosfida. Dalam
air fosfida
membentuk
fosfin, PH
3
. Na
3
P(s) + 3 H
2
O (l)
3
(g) 2) Fosfor
membentuk dua
macam senyawa
dengan halogen
yaitu trihalida,
PX 3 dan
Membentuk
asam okso
fosfor. Asam
okso dari fosfor
yang dikenal
adalah asam
fosfit dan asam
fosfat. Asam
dibuat dengan
reaksi seperti
berikut. P
4
O
6
(aq) + 6H
2
O (l) → 4H
PO
3
(aq)
7.
Oksigen dan
Belerang
merupakan
unsur-unsur
golongan VIA.
Anggota
golongan VIA
yang lain adalah
selenium (Se),
Oksigen dan
belerang adalah
dua unsur yang
sangat umum di
antara
unsur-unsur golongan
VI A.
Sifat Kimia
Oksigen
Oksigen
membentuk
senyawa dengan
semua unsur,
kecuali gas-gas
mulia ringan.
oksigen bereaksi
dengan logam
membentuk
ikatan yang
bersifat ionik
dan
membentuk
ikatan yang
bersifat kovalen
sehingga akan
membentuk
oksida. Terdapat
enam macam
Oksida asam
adalah oksida
dari unsur
nonlogam dan
oksida unsur
blok d dengan
bilangan
SO
3
(aq) + H
2
O(l) → 2H
+
(aq) + SO
42 ¯
2
(g) + H
2
O(l) → 2H
+
(aq) + CO
3 2 ¯
(aq) CrO
3
(s) + H
O (l) → 2H
+
(aq) + CrO
42 ¯
(aq) b) Oksida
basa, dengan air
membentuk
basa. CaO (s) +
H
O (l) → Ca
2+
(aq) + 2 OH¯
(aq) Na
2
O (s) + H
2
O (l) → 2 Na
(aq) + 2OH¯
(aq) c) Oksida
amfoter, oksida
ini dapat
bereaksi dengan
asam atau basa.
ZnO (s) + 2 HCl
(aq) → ZnCl
(s) + H
2
O (l)
ZnO (s) + 2
OH¯ (aq) →
Zn(OH)
4
(aq) d) Oksida
netral Oksida ini
tidak bereaksi
dengan asam
maupun basa,
misal NO, N
2
campuran
Oksida ini
merupakan
campuran dari
oksida
sederhana,
misalnya P 3 O
4 merupakan
(dua bagian) dan
PbO
2
(satu bagian). f)
Peroksida dan
superperoksida
Oksigen
2
O
2
, N
2
O
2
dan BaO
dengan
bilangan
oksidasi oksigen
-1 serta RbO
2
, CsO
2
–
1/2.
Sifat Kimia
Belerang
untuk mencapai
konfigurasi s 2 p
4 dari gas mulia.
Jika belerang
bereaksi dengan
logam maka
penerima
elektron.
Belerang mudah
bereaksi dengan
semua unsur
kecuali emas,
platinum dan
gas mulia.
pada belerang,
antara lain
seperti berikut.
a) Dengan
logam Belerang
bereaksi lebih
Contoh: Fe (s) +
S (s) → FeS (s)
b) Reaksi
dengan
nonlogam
Belerang
bereaksi dengan
karbon panas
karbon
disulfida.
C (s) + S (s) →
CS
2
(s) c) Belerang
bereaksi dengan
oksigen
oksida gas yaitu
SO
2
dan SO
3
. d) Belerang
bereaksi dengan
halogen
belerang
monoklorida,
dan belerang
heksa fluorida.
e) Bila gas
hidrogen
dialirkan dalam
bentuk
gelembung
melalui
belerang yang
meleleh, maka
akan terbentuk
gas hidrogen
sulfida.
H
(g) + S (s) → H
2
S (g)
8.
Unsur-unsur
Di alam
unsur-unsur transisi
periode keempat
terdapat dalam
senyawa/minera
l berupa oksida,
sulfida, atau
karbonat.
beberapa
mineral
terpenting dari
unsur-unsur
[image:62.595.68.486.79.776.2]transisi periode
keempat.
Tabel 3.6
periode keempat
Logam Nama
mineral Rumus
Ti Rutile TiO
2
Cr Kromit Cr
2
O
.FeO Mn
pirolusit
manganit MnO
2
Mn
2
O
3
.H
O Fe hematit
magnetit pirit
siderit limonit
Fe
2
O
3
Fe
3
4
FeS
2
FeCO
3
Fe
2
O
3
.H
O Co Kobaltit
CoAsS Ni
Pentlandit
FeNiS Cu
garnerit
kalkopirit
kalkosite
malachit H
(NiMg)SiO
4
.2H
2
O CuFeS
2
Cu
2
S Cu
(OH)
2
CO
3
Zn seng blende
smith sonite
ZnS ZnCO
3
Sifat unsur-unsur
transisi periode
keempat
Unsur-unsur
transisi periode
keempat
mempunyai
khas. Sifat-sifat
khas unsur
transisi periode
keempat antara
lain: 1) Bersifat
logam, maka
logam, maka
mempunyai
bilangan
oksidasi positif
dan pada
umumnya lebih
dari satu. 3)
Banyak di
membentuk
senyawa
kompleks. 4)
Pada umumnya
senyawanya
berwarna. 5)
Beberapa di
sebagai
[image:74.595.70.499.98.710.2]katalisator.
Tabel 3.7 Warna
senyawa unsur
Sc - Tidak
berwarna tidak
berwarna - - - Ti -
Ungu Biru - - - V
ungu Hijau -
hijau muda
Ni hijau - - - Cu
biru - - - Zn