• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kalimat Efektif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kalimat Efektif"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PERTEMUAN I, II Kalimat Efektif

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat efektif lebih mengytamakan keefektifan kalimat itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepadua, dan kelogisan.

a. Kesepadanan

Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah adanya kesepadanan atau keseimbangan antara pikiran, gagasan, dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat ini diperhatikan oleh kesatuan gagasan yang selaras dan kepaduan pikiran yang baik.

Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan, seperti tercantum dibawah ini:

(2)

Contoh:

Bagi semua mahasiswa baru harus menyerahkan legalisasi Ijazah SLTA..

seharusnya

Semua mahasiswa baru harus menyerahkan legalisasi ijazah SLTA.

2. Tidak terdapat subjek yang ganda. contoh:

Penyusunan disertasi ini saya dibimbing oleh para promotor.

seharusnya

Penyusunan disertasi ini dibimbing oleh para promotor. Saya dibimbing oleh para promotor ketika menyusun disertasi ini.

3. Kata penghubung antarkalimat tidak dipakai dalam kalimat tunggal.

Contoh:

(3)

Adiknya menjadi jura renang. Sedangkan kakaknya jura menari.

Seharusnya

Kami datang agak terlambat sehingga tidak bisa memilih presiden

Adiknya menjadi jura renang sedangkan kakaknya jura menari.

4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

contoh:

a) Mahasiswa Unikom itu yang berasal dari Sumatera.. b) Kampus Unikom yang terletak di Jalan Dipati Ukur 112

Bandung

Perbaikannya sebagai berikut.

c) Mahasiswa Unikom itu berasal dari Sumatera.

d) Kampus Unikom terletak di Jalan Dipati Ukur 112 Bandung

b. Keparalelan

(4)

menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.

Contoh:

a. Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris dan Sastra Jepang sedang menerjemahkan tugas mata kuliah translation dan pengetikan naskah asing.

b. Langkah penerjemahan adalah membaca naskah, mengedit ulang, dan pengetikan.

Kalimat a tidak ada kesetaraan karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terjadi dari bentuk yang berbeda, yaitu menerjemahkan dan penegtikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cra menyejajarkan kedua bentuk itu.

a. Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris dan Sastra Jepang sedang menerjemahkan tugas mata kuliah translation dan mengetik naskah asing.

(5)

pengetikan. Kalimat harus diubah menjadi predikat nominal, sebagai berikut.

b. Langkah penerjemahan adalah membaca naskah, mengedit ulang, dan mengetik hasil terjemahan.

c. Ketegasan

Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Pada sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberikan penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

1) Meletakan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat Contoh:

Harapan Rektor Unikom adalah agar mahasiswa lulus tepat waktu. Penekanannya adalah: Harapan Rektor Unikom

Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan meletakkan dalam posisi kalimat.

2) Membuat urutan kata yang logis Contoh:

Pencuri itu berlari, merangkak, dan meloncat agar tidak terlihat orang.

(6)

Pencuri itu merangkak, meloncat dan berlari agar tidak terlihat orang.

3) Melakukan pengulangan kata-repetisi Contoh:

Saya suka akan kedermawanan mereka, saya suka akan keramahan mereka.

4) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan Contoh:

Dia bukan anak yang malas dan bodoh, tetapi rajin dan cerdas.

5) Mempergunakan partikel penekanan-penegasan Contoh:

Saudaralah yang harus datang ke tempat itu.

d. Kehematan

Yang dimaksud kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan.

(7)

1) Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.

Perhatikan contoh:

a. Kareana ia sakit keras, dia tidak bisa mengikuti perlombaan renang.

b. Para peserta lomba bersiap-siap memasuki arena setelah mereka mendengar aba-aba dari panitia.

Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut:

c. Kareana sakit keras, ia tidak bisa mengikuti perlombaan renang.

d. Para peserta lomba bersiap-siap memasuki arena setelah mendengar aba-aba dari panitia.

2) Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.

Kata hijau sudah mencakupi kata warna.

Kata merpati sudah mencakupi kata burung.

Perhatikan:

Ia menakai baju warna hijau.

(8)

Dapat diubah menjadi Ia memakai baju hijau

Di mana engkau mengankap merpati itu?

3) Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.

Kata naik bersinonim dengan ke atas

Kata turun bersinonim dengan ke bawah

Kata naik bersinonim dengan saja

Kata sejak bersinonim dengan dari

Perhatikan kalimat-kalimat dibhaw ini: Dia hanya belajar komputer saja. Sejak dari tadi ia menunggu temannya. Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi: Dia hanya belajar komputer.

Sejak tadi ia menunggu temannya. atau

Dia belajar komputer saja. Dari tadi ia menunggu temannya.

4) Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.Misalnya:

(9)

para ibu-ibu para ibu

beberapa bapak-bapak beberapa bapak

e. Kecermatan

Yang dimaksud cermat adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata.

Perhatikan kalimat berikut:

Istri lurah yang cerewet itu.

Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.

Kalimat a- memiliki makna ganda yaitu siapa yang cerewet, lurah atau istri lurah.

Kalimat b- memiliki makna ganda yaitu berapa jumlah uang seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.

Perhatikan kalimat berikut:

Yang diceritakan menceritakan tentang pengaruh teknologi informasi dan kenakalan remaja. Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan

menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi:

(10)

f. Kepaduan

Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berfikir yang tidak sistematis.

Oleh karena itu, hindari kalimat yang tidak padu. Misalnya:

Kemajuan teknologi dalam benuk alat transpor memungkinkan manusia berpindah tempat dari pulau ke pulau, dari desa ke desa. Pada satu pihak kita lihat sekolah itu sebagai lembaga yang harus mengawetkan kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang dengan menyampaikan kepada generasi muda.

Silakan diperbaiki kalimat di atas supaya menjadi kalimat yang padu. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek-agen-verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat persona.

Makalah itu saya sudah kerjakan..

Saran yang disampaikannya kami perhatikan.

Kalimat daiatas tidak menunjukan kepaduan aspek sebab terletak antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuk:

Makalah itu sudah saya kerjakan.

(11)

kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Perhatikan kalimat ini.

Mereka membahas daripada persiapan pemilu.

Buku ini akan membahas tentang manfaat penguasaan Komputer.

Seharusnya:

Mereka membahas persiapan pemilu.

Buku ini membahas manfaat penguasaan komputer.

g. Kelogisan

Yang dimaksud kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat dan sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Perhatikan kalimat dibawah ini:

a) Waktu dan tempat kami persilakan.

b) Untuk mempersingkat waktu, kita lanjutkan acara ini.

Kalimat di atas tidak logis atau tidak masuk akal. Kalimat yang logis sebagai berikut:

Rektor Unikom kami persilahkan.

(12)

Bentuk yang Salah

1. Kepada yang terhormat Rektor Unikom

2. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

3. Pendapat itu saya kurang cocok.

4. Mahasiswa membawa komputer sebanyak 5 unit.

5. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa

Bentuk yang Benar

Yang terhormat Rektor Unikom atau kepada Rektor Unikom

Atas perhtian Bapak, kamu ucapkan terima kasih.

Pendapat itu bagi saya kurang cocok.

Mahasiswa membawa komputer sebanyak lima unit.

Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakusa.

(13)

LAFAL SINGKATAN, AKRONIM, DAN KATA

Kadang-kadang kita merasa ragu-ragu bagaimana melafalkan suatu singkatan atau suatu kata dalam bahasa Indonesia. Keraguan itu mungkin disebabkan pengaruh lafal bahasa daerah atau lafal bahasa asing. Padahal, semua singkatan atau kata yang terdapat dalam bahasa Indonesia termasuk singkatan yang berasal dari bahasa asing harus dilafalkan secara lafal Indonesia.

(14)

Memiliki Bahu-membahu Pascasarjana Logis

Sosiologi Ke mana beberapa

Lafal Tidak Baku

(15)

Be be se/bi bi si El en je

Ay yu di Ti vi er i Em te kyu Ay ji ji ay Mangkin Memuasken Pendidi,an Memili,i Bau-membau Paskarsajana Lohis

(16)

Lafal Baku

(17)
(18)

Ada pendapat yang menyatakan bahwa singkatan yang berasal dari bahasa Inggris, misalnya Aslinya. BBC, dan IGGI harus dilafalkan seperti bahasa aslinya. Kalau begitu, kita akan mengalami kesulitan melafalkan singkatan yang berasal dari bahas Rusia, bahasa Jerman, atau bahas Aztec karena nama-nama huruf dalam bahasa tersebut pasti berbeda dengan nama-nama huruf dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, akronim bahasa asing-singkatan yang dieja seperti kata-yang bersifat internasional tidak dilafalkan seperti lafal Indonesia, tetapi singkatan itu tetap dilafalkan seperti lafal aslinya.

Misalnya

Kata Lafal Tidak Baku Lafal Baku

Unesco u nes tjo yu nes ko

Unicef u ni tjef yu ni syef

(19)

PERTEMUAN IV

Cara-cara Mengutip

Perbedaan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung-kutipan isi- akan membawa akibat yang berlainan saat memasukannya dlam teks. Abaegitu juiga cara membuat kutipan langsung akan berbeda pula menurut panjang pendeknya kutipan itu. Agar tipa-tiap kutipan dapat dipahami dengan lebih jelas, perhatikanlah cara-pcara berikut:

a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris

Sebuah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari empat baris ketikan, akan dimasukkan ke dalam teks dengan cara-cara berikut:

(20)

2) Jarak antara baris dengan baris dua spasi

3) Kutipan itu diapit dengan tanda kutip

4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

(21)

pengarang, ditambah penggunaan singkatan-singkatan ibid., op.cit., atau loc. cit.

Sebaliknya bila nomor urut penunjukan berlaku untuk seluruh karangan, maka hanya untuk penyebutan yang pertama nama pengarang ditulis secara lengkap; penyebutan selanjutnya hanya mempergunakan nama singkat, dan singkatan-singkatan sebagaimana tersebut diatas.

Misalnya:

(22)

teaching us well on general education grounds, it is vital that class should be small (hal.50(. Untuk waktu yang ...

Jadi kalimat Because of the very special nature of languages, ... dst. Merupakan sutau kutipan, tetapi kutipan itu tidak lebih dari empat baris ketikan. Oleh akarea itu kutipan tersebut harus diintegrasikan dengan teks, serta spasi anatara baris adalah spasi rangkap. Tetapi sebagai pengenal bahwa bagian itu merupakan kutipan, mak bagian itu ditempatkan dalam tanda kutip. Bila menggunakan cara kedua , maka sesudah kutipan langsung ditempatkan nama pengarang-singkat, tahun, dan halaman dalam kurung.

b. Kutipan langsung lebih dari empat baris

Bila sebua kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, amak seluruh kutipan itu harus digarap sebagai berikut:

(23)

2) Jarak antar baris dengan bais kutipan satu spasi; 3) Kutipan itu boleh atau tidak diapit dengan tand kutip;

4) Sesudah kutipan selesaidiberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu;

5) Seluruh kutipan itu dimasukan ke dalam 5-7 ketika; bila kutipam itu dimulai dengan aline baru, maka baris pertama dari kutipan itu dimasukan lagi 5-7 ketikan.

Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan itu terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini daat ditempuh dua cara:

(24)

Bagi kutipan asli tidak dipergunakan tanda kutip, sedangkan kutipan dalam kutipan itu mempergunakan tanda kutip ganda.

Untuk jelasnya, perhatiakanlah ketiga contoh berikut! Masing-masing memperlihatkan kutipan langsung yang menggunakan atanda kutip, yang tidak menggunakan tanda kutip, dan yang mempergunakan dua jenis tanda kutip.

Contoh a: Mempergunakan tanda kutip

(25)

Misalnya salah satu terjemahan buku ilmu pengetahuan populer diparakatai dengan”

“ Suatu fikiran yang telah tersebar luas seali di kalangan orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai benda-benda yang tak berjiwa, tidak efektif -sic!- , serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindunga-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dai biara-biara dan universitas-universitas dan tempat-tempat pengasingan diri yang lain yang jauh dari dunia yang jahat dan materialistis ini ” –Asrul Sani

1957:7-Buku aslinya berbunyi

... ...

(26)

Contoh diatas dapat pula ditempatkan dalam bagian tersendiri dengan tidak mempergunkan tanda kutip. Daalam hal ini tidak kan timbul keragu-raguan, karean bagian yang dikutip ditempatkan agak ke dalam, serta jarak antar spasi rapat. Perhatikan bagaimana cara menulis kutipan diatas tanpa mempergunakan tanda kutip:

... Terjemahan karya ilmuiah dalam bahasa Indonesia banyak yang tidak memuaskan karean para penterjemah tidak terlatih dalam ilmu penterjemahan-suatu aspek linguistik terapan yang telah menjadi disiplin ilmu tersendiri-.

(27)

Suatu fikiran yang telah tersebar luas seali di kalangan orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai benda-benda yang tak berjiwa, tidak efektif -sic!- , serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindunga-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dai biara-biara dan universitas-universitas dan tempat-tempat pengasingan diri yang lain yang jauh dari dunia yang jahat dan materialistis ini. –Asrul Sani

1957:7-Buku aslinya berbunyi

... ...

(28)

Bila dalam sebuah kutipan terdapat pula kutipan, maka keduanya dibedakan dengan mempergunakan tanda kutip yang berlainan. Untuk jelasnya perhatiakn contoh berikut:

... ....

Masih ada penadapt lain tentang konflik itu. Untuk tidak dalah tanggap, pembiacar kutip disini sepenggal tanggapan Mh. Rustandi Kartakusuma tentang apa itu sebenarnya yang disebut Dramatik, dalam prakata dramanya:

merah semua putih semua:

(29)

Akan tetapi pertentangan sendiri dimungkinkan oleh apa? Apa sumber pertentangan?

Syahdan sumber pertentangan taiadalah alain selain jiwa manusai. Jiwa manusia seagai benda logam yang bermuatan listrik. Bila bertemu dengan benda lain yang berlistrik maka timbullah dramatik:#Sebelum kutarik handle ini dan elektron berloncatandari kutub ke kutub ungu gelora panas-bangis ...?

Jadi, dasar dramatik yang paling dalam adalah kejiwaan manusia , benda bermuatan listrik, yang voltasenya lebih dari seribu.”

(30)

Seperti halnya dengan contoh b, maka contoh diatas pun dapat ditempatkan dalam cara lain, yaitu tidak mempergunakan tanda kutip. Daalm hal ini kutipandalam kutipan itu dapat ditempatkan dalam tanda kutip ganda.

c. Kutipan tidak langsung

Daalam kutipan tidak langsung biasanya inti atau sari pendapat itu yang dikemukakan. Seabab itu kutipan itutidak boleh mempergunakan tanda kutip. Beberapa syarat harus diperhatikan untuk membuat kutipan tak langsung: Kutipan itu diintegrasikan dengan teks;

Jarak anta baris dua spasi;

(31)

Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

Contoh

... ..

(32)

tekanan. Dengan perkataan lain, tekanan itu hanya satu bagian dari tata aksen, disamping unsur titinada, kontur dan jangka.

...

Pada cacatan kaki dengan nomor urut penunjuk 21 kita dapat membaca penjelasan sebagai berikut:

(33)

Pengalaman-penglaman menunjukan bahwa pada saat pertama kali seorang mulai menulis, ia selalu dihadapkan pada persoala-persoalan apa yang kan ditulis. Berapa panjang atau besarnya tulisan itu. Mungkin penulis sudah mengetahui apa yang akan ditulisnya tetapipengetahuannya tentang topik itu saja belum mencukupi. Ia harus membatasi subjek tadi agar ia tidak hanyut dalm suatu persoalan yang tidak akan habis-habisnya, serta menulis tanpa suatu tujuan yang khusus.

Setiap penulis harus betul-betul ykain bahwa tipik yang dipilihnya harus cukup

(34)

Pemabatasan dan penyempitan topik memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang intensif mengenai masalah-masalah. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang mudah dikembangkan. Pokok yang paling khususdan yang paling baik untuk digarap oleh penulis adalah refleksi dari observasi-observasi yang pernah dilakukan penulis, atau gagasan-gagasan dan nilai-nilai dari hal-hal yang dialami sendiri. Karena observasi dari pengalaman itu tidak lain daripada peristiwa yang khusus amakatidak ada sama sekali bahaya untuk menjangkau terlalu luas dan umum.

(35)
(36)
(37)

PERTEMUAN V

Kata Asing dan Kata Serapan

(38)

atau unsur-unsur serapan adalah unsur-unsur bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud/struktur bahasa Indonesia. Kata-kata semacam ini dalam proses morfologi diperlakukan sebagai kata asli. Banyak diantara kata-kata serapan ini yang sudah tidak terasa lagi keasingannya. Kata-kata seperti pelopor, dongkrak, dan sakelar adalah contoh-contoh kata semacam itu.

Bacalah kutipan berikut!

Tetapi moral dari dongeng ini belumlah diceritakan. Moral disini ialah bahwa pertapa pertama yang pengamat penemu yang tajam, pertama kedua yang penuh pikir, dan penonton yang menjadi hakim tidaklah mewakili individu

(39)

63-Kata-kata yang ditulis miring pada kutipan diatas merupakan contoh unsur serpan. Sebagian sudah tidak terasa keasingannya dan sudah menjadi perbendaharaan kata populer.

Unsur-unsur serapan itu lebih-lebih kata asing harus digunakan secara berhati-hati. Makna dan cara penulisannya harus dipahami benar. Kita sering mendengar atau membaca kata-kata semacam itu yang sering digunakan secara tidak tepat.

Contoh:

(40)

Kata-kata baru

Bahasa berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan bidang kehidupan lainnya. Demikian pula bhasa Indonesia. Akhir-akhir ini banyak sekali kata-kata baru yang dikemukakan berbagai pihak. Sebagian diantranya telah diterima oleh masyarakat.

Contoh:

Canggih pemerian ...

Rambang, acak atak terandalkan

Kendala telaah laik, kelaikan

Lahan pemantauan prakiraan

(41)

Kita dapat menggunakan kata-kata seperti itu asal kita tahu denga tepat makna dan pemakaiannya. Jika kata itu sudah dibakukan kita dapat menggunakannya tanpa tanda khusus; tetapi jika kata itu belum dibakukan atau belum dikenal secara luas kita perlu menggaris bawahi dan memberikan padanannya dalam bahas asing atau dalam bahasa Indionesia.

PERTEMUAN VI,VII, (VIII=UTS) IX Syarat-syarat pembentukan paragraf

Dalam pengembangan paragrafkita harus menyajikan dan mengorganisasikan gagasan menjadi suatu paragraf yang memenuhi persyaratan. Persyaratan itu ialah kesatuan, kepaduan dan kelengkapan.

(42)

Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau topik. Fungsi paragraf ialah mengemabangkan topik tersebut. Oleh sebab itu dalam pengemabangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan pokok tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca. Jadi, satu paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut.

Paragraf dianggap mempunyai kesatuan jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas topiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua kalimat terfokus pada topik yang mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan. Penulis yang masih dalam tahap belajar/tahap pemula sering mendapat kesulitan dalam memelihara kesatuan ini.

(43)

Contoh:

(44)

yang meliputi kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan bangsa, dan keutuhan wilayahnya.

Gagasan pokok atau tema paragraf di atas adalah masalah utama setiap

negara-meningkatkan kesejahteraan dan mempertahankan eksistensinya-. Gagasan pokok ini diperinci atau dijelaskan oleh beberapa penunjang berikut:

 Setiap negara seharusanya mampu menghidupi dirinya sendiri

 Tidak semua negara kondisisnya memungkinkan

 Diperlukan hubungan dengan negara lain

(45)

Sebaliknya cobalah bandingkan contoh paragraf diatas dengan paragraf dibawah ini:

Contoh:

(46)

Perbedaan penghasilan yang besar dalam masyarakat telah menimbulkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

(47)

baru , tetapi tidak relevan dengan isi. Hal ini tidak mudah membetulkannya. Yang perlu diingat adalah tujuan dari paragraf yang telah diperkenalkan dalam kalimat topik dan tujuan inilah yang menjadi pedoman pengembangannya.

2. Kepaduan

Syarat kedua yang dipenuhi oleh suatu paragraf ialah koherensi atau kepaduan.

(48)

Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan 1) Unsur kebahasaan yang digambarkan dengan:

a. Repetisi atau pengulangan kata kunci

b. Kata ganti

c. Kata transisi atau ungkapan penghubung dan d. paralelisme

2) Pemerincian dan urutan isi paragraf

(49)

–spasial-, menurut proses dan dapat juga dari sudut pandang yang satu ke sudut pandang yang lain.

Perhatikanlah contoh berikut:

Contoh

Dalam mengajarkan sesuatu langkah pertama yang harus kita lakukan ialah menentukan tujuan mengajarkan sesuatu itu. Tanpa adanya tujuan

(50)

-perhatikan kata yang dicetak

miring-Dalamparagraf diatas kepaduan didapat dengan mengulang kata kunci yaitu kata yang dianggap penting dalam sebuah paragraf. Kata kunci yang mula-mula timbul pada awal paragraf kemudian diulang-ulang dalam kalimat berikutnya. Pengulangan ini berfungsi memelihara kepaduan semua kalimat.

Perhatikan contoh dibawah ini!

Contoh

(51)

disebabkan , bahan kuliah yang disajikan dosen sebenarnya meruapakan masalah yang sudah diketahui oleh mahasiswa, atau merupakan masalah yang tidak diperlukan mahasiswa. Disamping itu, mahasiswa yang sudah mempelajari bahasa Indonesia sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar atau sekurang-kurangnya sudah mempelajari bahasa Indonesia selama dua belas tahun merasa sudah mampu menggunkan bhasa Indoensia.

Akibatnya, memilih atau menentukan bahan kuliah yang kan diberikan pada mahasiswa merupakan kesulitan tersendiri bagi para pengajar bahasa Indonesia.

(52)

Paralelisme juga digunakan untuk menunjukan koherensi, walaupun tidak sesering pemakaian bentuk pengulangan, uangkapan penghubung, atau penggunaan kata ganti. Pada prinsipnya paralelisme meruapakan penuangan ide-ide ke dalam kalimat-kalimat yang secara struktural sama.

Cobalah perhatikan contoh paragraf dibawah ini!

Contoh

(53)

manusia pun sanggup melakukan semua tugas diatas dalam waktu sesingkat itu.

3. Kelengkapan

Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.

Perhatikan contoh berikut!

Contoh

Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka

(54)

Paragraf di atas merupakan contoh paragraf yang hanya diperluas dengan

pengulangan. Kita lihat ungkapan bertengkar pada kalimat pertama hanya diulangi dengan sinonimnya yaitu kata berselisih dan bersengketa.

Perhatikan lagi contoh berikut!

Contoh

Masalah kelautan yang dihadapi dewasa ini ialah tidak adanya peminat jenis binatang laut seperti halnya peminat atau penggeamar penghuni darat atau burung-burung yang indah.

(55)

berfungsi menunjang kejelasan kalimat topik. Dengan kata lain, kalimat topik tidak dikembangkan.

Cobalah bandingkan dengan contoh paragraf berikut, yang dikembangkan secara lengkap.

Contoh:

(56)

dewasa padahal rumah tiram yang sudah mati mudah ditemukan. Demikian juga halnya dengan kepiting kelapa dan kepiting begal yang biasa menyebar di pantai barat Afrika sampai bagian barat Laut Teduh. Kini hanya dijumpai di daerah kecil yang terpencil. Dari mana dana diperoleh untuk melindungi semua ini#

(57)

Letak Kalimat Topik

Sebuah paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang saling menunjang dan hanya mengandung satu gagasan pokok dan dijelaskan oleh beberapa gagasan penunjang. Gagasan pokok dituang ke dalam kaliumat topik dan gagasan penunjang ke dalam kalimat-kalimat penunjang. Jadi, setiap paragraf terdiri dari kalimat topik dan kalimat-kalimat penunjang.

(58)

berisi pernyataan umum berada pada permulaan paradraf. Pengembangan ini dapat digambarkan seperti diagram di bawah ini:

Kalimat Topik Generalisasi

Gagasan Penunjang

Gagasan Penunjang

Gagasan Penunjang

(59)

Gagasan Penunjang

Cobalah perhatikan contoh berikut

Contoh

Kosa kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling dasar dalam kemampua berbahasa, khusus dalam karang mengarang.

(60)

memilih kata-kata yang tepat atau cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada dalam pikirannya.

Kalimat topik-pernyataan umum- terdapat pada awal paragraf, dan diikuti oleh gagasan-gagasan penunjang yang berisi peranan kosa kata bagi seseorang – secara

(61)

Kalimat Topik Generalisasi

Gagasan Penunjang

Gagasan Penunjang

Gagasan Penunjang

Gagasan Penunjang

Ringkasan akhir generalisasi

(62)

Contoh

(63)

Kalimat topik yang terletak pada wal paragraf kemudian diulang atau ditegaskan kembali pada akhir paragraf dengan kalimat yang bervariasi. Paragraf juga dapat dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus atau gagasan-gagasan penunjang, kemudian dikahiri dengan generalisasi. Dalam bentuk ini kalimat topik terletak pada akhir paragraf-secara induktif-. Perhatikanlah diagram di bawah ini

Gagasan Penunjang

Gagasan Penunjang

(64)

Gagasan Penunjang

Gagasan Penunjang

Kalimat Topik Generalisasi

Selanjutnya cobalah baca contoh berikut.

Contoh

(65)

dalam pergaulan dengan teman-temannya atau dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. Jam sekolah berlangsung beberapa jam. Baik waktu istirahat maupun pada jam-jam pelajaran unsur-unsur bahasa daerah tetap menerobos. Ditambah lagi jika sekolah tersebut bersifat homogen dan gurunya pun penutur bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.

(66)

Contoh

(67)

Paragraf diatas dibangun oleh beberapa kalimat yang semuanya menjelaskan suasana di pagi hari. Jadi, pikiran utama tersebar dalam kalimat-kalimat yang membangun paragraf tersebut. Karya fiksi umumnya mengunakan bentuk ini.

PERTEMUAN X

Pengembangan Paragraf

(68)

Untuk jelasnya cobalah perhatikan contoh dibawah ini.

Contoh:

Kerangka paragraf

Gagasan pokok : Keindahan alam di Batu Malang

Gagasan penunjang : - manusia telah mengubah segala-galanya - hutan, sawah, dan ladang tergusur

- pohon tidak ada

- pagar bunga sudah diganti

(69)

Kerangka paragraf di atas berisi satu gagasan poko dan beberapa gagasan penunjang dapat dikembangkan menjadi satu paragraf. Perhatikanlah cara pengembangan kerangka di atas.

PERTEMUAN XI, XII

Singkatan-singkatan yang dipergunakan dalam catatan kaki

(70)

a) Ibid dari ibidem, artinya sama. Diapakai untuk menyatakan bahwa kutipan itu diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda maka dipakai: Ibid.,hlm ...

b) Loc. Cit dari loco citato, artinya pada tempat yang telah disebut. Dipakai untuk menyatakan bahwa sumber itu sama dengan sumber yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya, hanya telah diselingi sumber lain.

(71)

kutipan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain. Disamping itu, halaman yang dikutip berbeda dengan kutipan sebelumnya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh pemakaian ketiga singkatan itu sebagai berikut:

2 Gustav Bergman, Philoshopy of Science –Madison University of Wisconsin Press. 1952-, hlm. 87.

3 Rudolf Flesch, How to Test Reliability –New York: Harper and Brother , 1951-, hlm. 46.

(72)

5 Bregman, Loc It.

6 Flesch, Op. Cit., hlm. 37.

Jadi nama pengarang yang diikuti Loc. It. Dan Op. Cit. itu hanya nama akhirnya saja

PERTEMUAN XIII

Penyusunan Daftar Pustaka

(73)

dengan cara yang dipakai pada catatan kaki. Bedanya antara lain pada daftar pustaka bila nama pengarang itu disertai nama keluarganya, maka yang ditulis dahulu adalah nama keluarganya. Gelar pengarang dan no halaman tidak dicantumkan.

Contoh:

Alexander, Carter. How to Locate Education and Data. New York, Bureau of Publications, 1950.

Bales, R.E. Interactions Prosses Analysis. Cambridge, Addison Wesley Publishing Company, 1954.

Cambell. What is Science#. New York. Dover Publication, 1952.

(74)

Flesch, Rudolf. How to Test Reliability. New York, Harper and Brother, 1951. Grey, W.S. What a Make Book Readabl. Chicago, Chicago University Press, 1935.

Disamping cara diatas, ada cara lain yang dapat digunakan

Contoh berikut ini adalah cara yang dipakai dalam penulisan daftar pustaka pada akhir-akhir ini.

Effendi, Usman.1968 ”Sedikit Caatan tentang Sketsa Pelukis Nashar”: Budaya Jaya,

2 –Juli

I-Jassin, H.B. 1959. Tifa Penyair dan Daerahnya Jakarta: Gunung Agung.

(75)

Richards, I.A.1964. Practical Criticu. London: Roneldge and Keagen Paul.

Welek, Rene and Austin Waren. 1956. Theory of iterature. New York: Harcourt Brace and World.

Penulisan-tifografinya- ada berbagai cara.

Cara I

Daradjat, Zakiah. 1950. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang

Cara II

(76)

Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang

Cara III

Dardjat, Zakiah.

1950. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang

PETEMUAN

Menyusun Kerangka Organisasi Karangan

(77)

untuk membantu penulis agar ia dapat mengungkapkan ide-idenya secara terinci dan sistematis baik menurut urutan maupun tingkatan idenya. Kerangka karangan ini berfungsi juga bagi seorang peneliti sebagai pedoman untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan ... maupun dan lapangan dan laboratorium.

Agar diperoleh kerangka karangan yang baik dapat digunakan dua cara yaitu secara klangsung dan secara bertingkat. Yang dimaksud dengan secara langsung ialah ide-ide utama yang kan dikemukakan dalam karangan langsung disususn menurut urutan dan tingkatannya pada bab-bab karangan. Penyusunan kerangka krangan secara bertingkat dalam proses penyusunannya melalaui beberapa thap yaitu:

(1) Curah ide-brain storming- disebut juga ... ide

Dengan berpedoman pada judul dan tujuan penulisan karangan maka semua ide yang berkaitan dengan judul dn tujuan tersebut ... cermat

(78)

Ide-ide yang telah terdaftar dikoreksi, kalau-kalau ada ide yang menyimpang dari judul dan tujuan. Jika dianggap masih ada ide-ide yang perlu ditambahkan maka daftar ide tadi dilengkapi dengan ide-ide yang baru muncul.

(3) Pengelompokan Ide

Ide-ide terebut dikelompokkan menurut jenis dan tingkatannya dan disususn menurut bab dab anak bab. Setiap bab dan anak abab diberi judul sesuai dengan jenis ide yang dikemukakan dalam bab dan anak bab tersebut.

(79)

Dibawah ini hanya dikemukan salah satu teknik penyusunan kerangka karangan yaitu secara langsung. Kerangka organisisasi karangan disesuikan dengan jenis karangan yang dikehendaki: makalah, laporan teknik, atau laporan penelitian. Contoh tiap-tiap organisasi karangan dapat diperhatikan dibawah ini.

A. Kerangka Organisasi Makalah I. PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah I. 2 Ruang Lingkup Kajian

I. 3 Tujuan Penulisan I. 4 Cara Memperoleh Data

(80)

LITERATUR-III. PEMBAHASAN/KOMENTAR PENULIS ATAS DATA YANG DIPEROLEH

IV. SIMPULAN DAN SARAN

B. Kerangka Organisasi Laporan Teknik I. PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah I. 2 Ruang Lingkup Kajian

I. 3 Tujuan Penulisan I. 4 Cara Memperoleh Data

(81)

C. Kerangka Organisasi Laporan Penelitian I. PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang dan Rumusan Malah I. 2 Ruang Lingkup Kajian

I. 3 Tujuan Penulisan I. 4 Anggapan Dasar I. 5 Hipotesis

I. 6 Metode Penelitian I. 7 Sistematika Pembahasan

II. TINKAUAN PUSTAKA –PENJABARAN

(82)

IV. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN V. SIMPULAN DAN SARAN

PERTEMUAN XIV, XV

Baku Tidak Baku Baku Tidak Baku

E i O U

Apotek apotik Khotbah Khutbah

Atlet atlit Berkhotbah Berkhutbah

Atmosfer atmosfir

Cenderamata cinderamata u O

Definisi difinisi Juang Joang

Kartotek kartotik Berjuang Berjoang

Komedi komidi Perjuangan Perjoangan

Konkret konkrit Memperjuangkan memperjoangkan

(83)

Problematik problematik Berlubang Berlobang

Teori tiori Melubangi Melobangi

Teoritis tioritis Ubah Obah; robah; rubah

Sistem sistim Berubah Berobah

Bersistem bersistim Mengubah Mengobah,

merobah

Sistematika sistimatika Merubah,

Sistematis sistimatis Diubah Diobah; dirobah; dirubah

Rezeki rizki, rejeki Perobahan Perobahan Telepon tilpun

I e -al -il

Hakikat hakekat Formal Formil

Kaidah kaedah Konsepsional Konsepsionil

Nasihat nasehat Operasional operasionil

Penasehat penasihat Personalia Personil

Rasional Rasionil

(84)

Hierarki hirarki Tradisional Tradisionil

Karier karir

Spesies spesis F P

Varietas varitas Aktif Aktip

Februari Pebruari

E a Intensif Intensip

Frase frasa Konferensi Konperensi

Metode metoda Positif Positip

Sintesis sintesa Tafsiran Tapsiran

Tarif Tarip

F Ph Eks Ek

Filologi Philologi Kompleks Komplek

Fisik Phisik Teleks Telek

Foto Photo Tripleks Triplek

Or Ort

V P Ekspor Eksport

Advis Adpis Ekstrover Ekstroverst

(85)

November Nopember Introver Introvert

Motivasi Motipasi Paspor Pasport

Kreativitas Kreatipitas

Produktivitas Produktipitas Isi isa

Analisis Analisa

J Y Menganalisis Menganalisa

Objek Obyek Penganalisisan Penganalisaan

Objektif Obyektif Hipotesis Hipotesa

Subjek Subyek Katalisis Katalisa

Sintesis Sintesa; sintese Catatan:

Proyek Projek Sya Sa

Masyarakat Masarakat

K H Syakwasangka Sakwasangka

Teknik Tehnik Syukur Sukur

Keteknikan Ketehnikan Mensyukuri Menyukuri Teknisi Tehnisi

Teknologi Tehnologi S Sy

Insaf Insyaf

(86)

Arkais Arkhais Sahih Syahih

Arkeologi Arkheologi Saraf Syaraf

Psikis psikhis

Psikologi Phisikologi S Z

Asas Azas

Kh H Asasi Azasi

Akhir Ahir

Akhlak Ahlak Z J

Ikhlas Ihlas Izin Ijin

Ikhtiar Ihtiar Lazim Lajim

Zaman Jaman

Ng Ngg

Kongres Konggres Z S

Linguistik Lingguistik Ijazah Ijasah

Ans An Era Ra

Ambulans Ambulan Jenderal Jendral

Balans Balan Sutera Sutra

Resistans Resistan Terampil Trampil

(87)

Penerapan Penetrapan; pengetrapan;

penetrapan

Tr Ter Risiko Resiko

Istri Isteri Survai Survei

Mantra Mantera Tim Team

Putra Putera Identitas Indentitas

Putri Puteri Itikad Iktikad

Diesel Disel

Kua-,kui-,kuo

-Kwa-,kwi-,kwo Jadwal Jadual

Ekuivalen Ekwivalen Zona Zone

Frekuensi Frekwensi Depot Depo

Kuantum Kwantum Film Filem

Konsekuensi Konsekwensi Manajemen Managemen

Kualifikasi Kwalifikasi Manajer manager

(88)

Kuarsa Kwarsa Diferensial Differensial

Kuitansi Kwitansi Ilustrasi Illustrasi

Kuorum Kworum Konsesi Konsessi

Kuota Kwota Masal Massal

Likuidasi Likwidasi Misi Missi

Profesi Professi

Asi Ir Keprofesian Keprofessian

Konfrontasi Konfrontir Profesor Professor

Dikonfronta si

Dikonfrontir Massa Masa –orang

banyak-Konsiyasi Konsiyisir Masyrakat

ramai Dikonsinyas

i

Dikonsinyir Masalah Masaalah

Koordinasi Koordinir, kordinir Kelola Lola

Dikoordinas i

Dikoordinir Mengelola Melola

(89)

Organisasi Organisir Pengelola Pelola

Produksi Produksir Sila Silah

Memproduk si

Memproduksir Mempersilakan Mempersilahkan

Proklamasi Proklamir Disilakan Disilahkan

Standar Standard Silakanlah Silahkanlah

Standardisasi Standarisasi Wujud Ujud

Transpor Transport Berwujud Berujud

Transportasi Transportir Perwujudan Perujudan

Lembap Lembab

Kelembapan Kelembaban

O Au Pelembap Pelembab

Anggota Anggauta Tunjuk

Teladan Tauladan Mempertunjukkan Mempertunjukan Pertunjukan pertunjukkan Duduk

(90)

Kristal

Mengkristal Mengristal Pengkristalan Pengristalan

Kelas Klas

Klasifikasi Kelasifikasi Produksi

Memproduksi memroduksi Sukses

Menyukseskan mensukseskan Terjemah

Menerjemahkan Menterjemahkan Penerjemah Penterjemah Penerjemahan Penterjemahan Antar

(91)

Subbagian Sub bagian Subbidang Sub bidang Subjudul Sub judul

Imbau Himbau

Mengimbau Menghimbau Imbauan Himbauan Utang

Berutang Berhutang Mengutangkan Menghutangkan Utang-piutang Hutang-piutang Rp5.000.000,00 Rp. 5.000.000.-Rp5.000.000,00 Rp. 5.000.000,-Rp379.225,00 Rp.

(92)

Referensi

Dokumen terkait

Kelas kata dan unsur kalimat, korelasi antara keduanya dan kemungkinan adanya suatu ketetapan bahwa setiap kelas kata mengisi fungsi sintaksis tertentu di dalam kalimat menjadi

Sehingga dapat dipahami bahwa antara tema dan topik tidak terdapat perbedaan dalam pengertiannya, dimana topik dan tema sama- sama merupakan bagian yang diutamakan dalam

Masih banyak kita lihat,dan hal yang tidak lagi tabu bahkan bisa jadi di wajibkan memakai rok di Universitas Negeri Yogyakarta.Sangat jarang sekali jurusan atau

Kalimat efektif tidak sekedar bangunan kebahasaan yang minimal terdiri dari unsur subjek dan predikat, bukan merupakan satuan terkecil yang dapat digunakan untuk mengungkapkan ide

Gagasan utama haruslah ada dalam setiap paragraf yang baik akan tetapi, tidak demikian halnya dengan kalimat topik. Meskipun kalimat topik memuat gagasan utama, hal itu

Paragraf adalah untaian kalimat, bagian tulisan atau wacana yang berisi gagasan atau gagasan dasar yang diungkapkan dalam kalimat topik dan sejumlah gagasan pengembang yang

Dengan syarat seperti ini, Mas Furqon sama sekali tidak dirugikan, sebab Mas Furqon hanya tidak boleh menikah dengan perempuan lain, selama saya masih hidup dan masih

Ciri-ciri Membuat Kesimpulan yang Baik dan Benar Menyatakan kembali kalimat dalam pemaparan tapi tidak menggunakan-kalimat yang persis Menyatakan kembali topik dari paragraf yang