186
RIWAYAT HIDUP
I D E N T I T A S D I R I
Nama Lengkap : Pradana Sunandar
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 17 Oktober 1989
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
No. Telepon : (0231) 220376
HP : 083821145282
E-mail : iboy.waffer@yahoo.co.id
Alamat Permanen : Jl. Harapan Gg. Bakti 7 No. 48 RT. 06 RW. 06
Kel. Drajat Kec. Kesambi
Kota Cirebon 45133
Alamat Bandung : Jl. Dago Barat No. 44 A RT. 07 RW. 05
2007 s/d sekarang : Program Stata-1 Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi
Humas FISIP UNIKOM
2004 s/d 2007 : SMA WIDYA UTAMA Cirebon
2001 s/d 2004 : SMP WIDYA UTAMA Cirebon
1995 s/d 2001 : SD Negeri 4 Cirebon
1994 s/d 1995 : TK PGRI Cirebon
P E L A T I H A N D A N S E M I N A R
31 Maret 2009 : Peserta Pelatihan Melejitkan Potensi dan Pengembangan
Diri.
08 Mei 2009 : Peserta Workshop dan Bedah Karya “How to Make
Creative Video”.
15 Maret 2010 : Peserta Table Manner Course
14 Juni 2010 : Peserta Kunjungan Media Massa 2010 (TRANS7)
16 April 2011 : Peserta Seminar “Road to Success of a Movie Maker”. 16 September 2011 : Panitian Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik
2011-2012
24 September 2011 : Panitian Wisuda Pascasarjana (S2), Sarjana (S1) dan
188
03 Mai 2012 : Pelatihan “Has taken an English Proficiency Test at English Department Indonesia Univercity of Computer”. 11 Juni 2012 : Peserta pada kegiatan “Seminar Peran Polri dalam
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Oleh,
PRADANA SUNANDAR NIM. 41807856
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
vi
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Skripsi ini dengan judul “Peranan Program “Private Room” di Radio Nuansa 104.2 FM Cirebon Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Mengatasi Masalah Cinta”. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat dan seluruh pengikutnya
semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya.
Dalam melaksanakan penulisan skripsi ini tidak sedikit penulis
menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas
izin Allah SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta
dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari
berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini tak lepas dari dukungan pihak keluarga, untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuaku Ayahanda Agus Sunandar dan Ibunda tercinta Dawanti atas dukungan, motivasi dan fasilitas yang telah kalian berikan kepada penulis.
Pada kesempatan ini juga dengan segala ketulusan dan kerendahan hati
vii
2. Bapak Drs. Manap Solihat. M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah
memberikan pengesahan pada Usulan Penelitian ini.
3. Ibu Melly Maulin S.Sos. M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi juga sebagai dosen yang telah banyak memberikan
pengetahuan dan berbagi ilmu serta wawasan selama peneliti melakukan
perkuliahan.
4. Bapak Sangra Juliano. S.Ikom selaku Dosen wali IK-4 2007 yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis.
5. Bapak Dr. Mahi M. Hikmat, Drs., M.Si selaku dosen pembimbng saya yang telah sangat banyak memberikan masukan, bimbingan dan saran
dalam penelitian saya.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan ilmu kepada
penulis.
7. Mba Ratna Widiasti A.md Selaku Sekretaris Dekan FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung Yang telah membantu semua keperluan
penulis.
8. Mba Astri Ikawati A.md. Kom dan Rr. Sri Intan Fajarina S.Ikom
viii
Komputer Indonesia Bandung Yang telah membantu semua keperluan
penulis ini.
9. Bapak Eris Kayoes selaku Manajer Marketing yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian di Radio Nuansa 104.2 Fm Kota
Cirebon.
10. Teh Diaz selaku Penyiar Radio Nuansa yang telah banyak membantu penulis dalam melengkapi data penelitian.
11. Keluarga Besar di Cirebon, yang telah mendukung dan terus memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Aulia Mavilinda yang telah memberikan dukungan dengan sepenuh hati kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Irfan Alami Firmasyah yang telah banyak membantu penulis baik secara moril maupun materil.
14. Seluruh teman-teman Kosan Dago Barat 44A yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu mendukung dan menemani penulis
selama ini.
15. Semua Teman-teman di Bandung dan Cirebon, terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini.
16. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam persiapan, pelaksanaan, sampai dengan peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.
Atas segala bantuan dari seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan
ix Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Februari 2013
x
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9
1.3.1 Maksud Penelitian ... 9
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka ... 12
2.1.1 Tentang Skripsi Terdahulu ... 12
2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi ... 14
2.1.2.1 Definisi komunikasi ... 14
xi
2.1.3.3 Proses Komunikasi Massa ... 24
2.1.3.4 Fungsi dan Efek Komunikasi Massa ... 26
2.1.3.5 Komunikan Komunikasi Massa ... 27
2.1.4 Radio Sebagai Media Komunikasi Massa ... 28
2.1.4.1 Perkembangan Radio Siaran ... 29
2.1.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Radio ... 31
2.1.5 Karakteristik Pendengar ... 32
2.1.6 Tinjauan Tentang Pengetahuan ... 34
2.1.6.1 Pengertian Pengetahuan ... 34
2.1.6.2 Aspek Pengetahuan... 36
2.1.6.3 Tinjauan Pengetahuan sebagai bagian dari efek kognitif komunikasi massa ... 37
2.1.7 Tinjauan Tentang Remaja ... 40
2.1.7.1 Masa Remaja Sebagai Usia Bermasalah ... 41
2.1.7.2 Perspektif Relasi Interpersonal ... 43
2.1.7.3 Perkembangan Emosional ... 44
2.1.8 Tinjauan Mengenai Pemecahan Masalah ... 46
2.1.9 Tinjauan Mengenai Cinta ... 47
2.2 Kerangka Pemikiran ... 54
2.2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 54
2.2.2 Kerangka Pemikiran Konseptual ... 66
2.3 Hipotesis ... 70
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 73
3.1.1 Tinjauan Tentang Nuansa Radio ... 73
xii
3.1.1.2 Visi dan Misi Nuansa Radio ... 77
3.1.1.2.1 Visi Nuansa Radio ... 77
3.1.1.2.2 Misi Nuansa Radio ... 77
3.1.1.3 Logo dan Arti Logo Nuansa Radio ... 78
3.1.1.4 Struktur Organisasi Nuansa Radio ... 81
3.1.1.5 Job Description Nuansa Radio ... 82
3.1.2 Tinjauan Tentang Private Room ... 87
3.2 Metode Penelitian ... 88
3.2.1 Desain Penelitian ... 88
3.2.2 Teknik Pengumpulan data ... 89
3.2.2.1 Studi Pustaka ... 89
3.2.2.2 Studi Lapangan ... 91
3.2.3 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 92
3.2.3.1 Populasi ... 92
3.2.3.2 Teknik Penarikan Sampel ... 93
3.2.4 Operasional Variabel ... 96
3.2.5 Teknik Analisa Data ... 98
3.2.5.1 Uji Validitas ... 105
3.2.5.2 Uji Reliabilitas ... 106
3.2.5.3 Uji Statistik Penelitian ... 107
3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 109
3.2.6.1 Lokasi Penelitian ... 109
3.2.6.2 Waktu Penelitian ... 109
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 111
4.1.1 Uji Validitas ... 111
4.1.2 Uji Reliabilitas ... 112
4.2 Analisis Deskriptif Data Responden ... 114
4.2.1 Jenis Kelamin Responden ... 114
xiii
4.2.6 Pernahkah Anda mendengarkan Program acara ”Private Room”
yang disiarkan Radio Nuansa ... 119
4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 120
4.3.1 Variabel Peranan Program Private Room ... 121
4.3.1.1 Sub Variabel Intensitas ... 123
4.3.1.2 Sub Variabel Kredibilitas ... 127
4.3.1.3 Sub Variabel Isi Pesan ... 133
4.3.1.4 Sub Variabel Bentuk Penyajian ... 137
4.3.2 Variabel Pengetahuan Remaja ... 142
4.4 Analisis Jalur (Path Analysis) ... 149
4.4.1 Pengujian Hipotesis ... 151
4.4.1.1 Pengujian Daterminan (R2) ... 152
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 156
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 161
5.2 Saran ... 162
5.2.1 Saran untuk Program Private Room ... 162
5.2.2 Saran untuk Peneliti Selanjutnya ... 163
DAFTAR PUSTAKA ... 165
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 169
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 12
Tabel 3.1 Nama Penyiar Radio Nuansa ... 77
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 95
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 110
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Peranan Program Private Room ... 111
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Remaja ... 112
Tabel 4.3 Uji Reliabilitas untuk Variabel X ... 113
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas untuk Variabel Y ... 113
Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden ... 114
Tabel 4.6 Umur Responden ... 115
Tabel 4.7 Pendidikan Responden ... 116
Tabel 4.8 Sejak kapan anda mendengarkan Nuansa Radio ... 117
Tabel 4.9 Sudah berapa lamakah anda menjadi anggota (member/memiliki “Nuansa Muda”) dari Radio Nuansa ... 118
Tabel 4.10 Pernahkah anda mendengarkan Program acara “Private Room”yang disiarkan Radio Nuansa ... 119
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang Peranan Program Private Room ... 122
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Tentang Peranan Program Private Room Berdasarkan Sub Variabel Intensitas ... 123
Tabel 4.13 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan waktu jam tayang penyiaran program “private room” yang disiarkan pada pukul 19.00 s/d 21.00 wib sudah tepat ... 125
Tabel 4.14 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Frekuensi (jam tayang) program acara “private room” di radio nuansa Cirebon sudah baik ... 125
xv
Room Berdasarkan Variabel Kredibilitas ... 127 Tabel 4.17 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan keahlian
penyiar program “private room” di radio nuansa Cirebon dalam memahami dan menyikapi permasalahan cinta yang sedang terjadi sudah baik ... 129 Tabel 4.18 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan keahlian
penyiar program “private room” di radio nuansa Cirebon dalam memberikan solusi permasalahan cinta yang sedang terjadi sudah baik ... 129 Tabel 4.19 Sebaran Jawaban Responden Tentang pernyataan
keterampilan penyiar program “private room” di radio nuansa Cirebon dalam membawakan acara tersebut sudah baik ... 130 Tabel 4.20 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Penyiar
program ”private room” di radio nuansa cirebon merasa simpatik dalam memberikan solusi tentang permasalahan cinta yang sedang terjadi ... 131 Tabel 4.21 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Penyiar
program “private room” di radio nuansa Cirebon sangat disukai oleh pendengar sebagai pribadinya ... 131 Tabel 4.22 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Suara
Penyiar dalam membawakan program “private room” di radio nuansa Cirebon menarik bagi pendengarnya ... 132 Tabel 4.23 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Solusi
diberikan oleh penyiar program ”private room” di radio nuansa cirebon dapat di percaya pendengar ... 133 Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Peranan Program Private
xvi
Tabel 4.25 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Kejelasan pesan dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon sudah baik ... 135 Tabel 4.26 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Pesan yang
disampaikan oleh penyiar dalam program “private room” sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pendengar ... 136 Tabel 4.27 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan
Gaya bahasa yang digunakan dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon mudah untuk dipahami oleh pendengar ... 137 Tabel 4.28 Tanggapan Responden Tentang Peranan Program Private
Room Berdasarkan Sub Variabel Bentuk Penyajian ... 138 Tabel 4.29 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Dialog
Interaktif yang dilakukan penyiar radio dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon menarik perhatian pendengar ... 139 Tabel 4.30 Sebaran Jawaban Responden Tentang PernyataanTips-tips
yang diberikan oleh penyiar radio dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon mudah untuk dimengerti ... 140 Tabel 4.31 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Penyajian
music dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon menarik perhatian pendengar ... 141 Tabel 4.32 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan sound
effect yang diberikan saat pendengar melakukan komunikasi interaktif dengan penyiar dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon membawa kita ke dalam kejadian yang sedang dialami ... 142 Tabel 4.33 Tanggapan Responden Tentang Pengetahuan Remaja ... 143 Tabel 4.34 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan para remaja
solusi-xvii
mengerti dan dapat memahami apa yang dimaksudkan oleh penyiar kepada pendengar yang sedang mengalami permasalahan cinta ... 145 Tabel 4.36 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Remaja
dapat menerapkan/mengaplikasikan solusi-solusi yang diberikan oleh penyiar kedalam kehidupan percintaan remaja . 146 Tabel 4.37 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Remaja
mampu menentukan faktor-faktor penyebab timbulnya permasalahan cintanya ... 147 Tabel 4.38 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Setelah
merangkum semua solusi-solusi yang diberikan oleh penyiar, remaja dapat menemukan diri mereka yang baru dan dapat menyelesaikan setiap permasalahan cintanya ... 147 Tabel 4.39 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Setelah
para remaja mendengarkan program “private room” dapat menyelesaikan permasalahan cintanya, remaja mampu mengevaluasi atau menilai baik-buruknya cara yang para remaja lakukan dalam menyelesaikan permasalahan cintanya . 149 Tabel 4.40 Hasil Uji Determinasi ... 152 Tabel 4.41 Pengujian Hipotesis Parsial ... 153 Tabel 4.42 Pengaruh Variabel Intensitas Penyiaran (X1),
Kredibilitas Komunikator(X2), ISi Pesan (X3), dan Bentuk
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Komunikasi Massa... 24
Gambar 2.2 Kedudukan Radio Dalam Media Massa ... 28
Gambar 2.3 Model Komunikasi S-M-C-R-E ... 62
Gambar 2.4 Pengaplikasian Model ... 67
Gambar 3.1 Logo Nuansa Radio ... 78
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Nuansa Radio ... 82
Gambar 3.3 Model Penelitian ... 89
Gambar 3.4 Diagram Jalur ... 102
Gambar 4.1 Diagram Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 115
Gambar 4.2 Diagram Profil Responden Berdasarkan Umur ... 116
Gambar 4.3 Diagram Profil Responden Berdasarkan Pendidikan . 117 Gambar 4.4 Diagram Profil Responden Berdasarkan Sejak kapan mendengarkan nuansa radio ... 118
Gambar 4.5 Diagram Profil Responden Berdasarkan lamanya menjadi anggota dari nuansa radio ... 119
Gambar 4.6 Diagram Profil Responden Berdasarkan Pernahkah mendengarkan program “private room” yang disiarkan radio nuansa ... 120
Gambar 4.7 Diagram Tanggapan Responden Tentang Variabel Peranan Program Private Room ... 122
Gambar 4.8 Diagram Tanggapan Responden Tentang Variabel Peranan Program Private Room berdasarkan Sub Variabel Intensitas ... 124
Gambar 4.9 Diagram Tanggapan Responden Tentang Variabel Peranan Program Private Room berdasarkan Sub Variabel Kredibilitas ... 128
xix
Peranan Program Private Room berdasarkan Sub Variabel Bentuk Penyajian ... 139 Gambar 4.12 Diagram Tanggapan Responden Tentang Variabel
Pengetahuan Remaja ... 144 Gambar 4.13 Kurva Uji-t Dua Pihak Intensitas Terhadap
Pengetahuan ... 153 Gambar 4.14 Kurva Uji-t Dua Pihak Kredibilitas Terhadap
Pengetahuan ... 154 Gambar 4.15 Kurva Uji-t Dua Pihak Isi Pesan Terhadap
Pengetahuan ... 154 Gambar 4.16 Kurva Uji-t Dua Pihak Bentuk Penyajian Terhadap
Pengetahuan ... 155 Gambar 4.17 Diagram Path Analysis ... 155 Gambar L .1 Foto Pada saat peneliti berada di nuansa radio
104.2 fm Cirebon ... 186 Gambar L .2 Foto Pada saat Mendengarkan Program Private
Room bersama Penyiar di Nuansa Radio 104.2 fm
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pengantar Angket Penelitian... 170
Lampiran 2 Lembar Revisi Usulan penelitian ... 171
Lampiran 3 Surat Research ... 172
Lampiran 4 Surat Penugasan Menjadi Pembimbing ... 173
Lampiran 5 Angket Penelitian ... 174
Lampiran 6 Berita Acara Bimbingan ... 180
Lampiran 7 Surat Rekomendasi Pembimbing ... 181
Lampiran 8 Surat pengajuan sidang ... 182
Lampiran 9 codding sheet ... 183
Lampiran 10 Foto-foto Dokumentasi ... 186
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku:
Azwar, Saifuddin 2003. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistik Dalam Penelitian, Bandung: Pustaka setia
Bittner. 1980. Mass Communication an Introduction Engelwood Cliffs. New Jersey
Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Carter, 2003. Bila Cinta Sebuah Permainan. Jakarta: PT. Gramedia
Effendy, U. Onong 1991. lmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Adityia Bakti
__________, 1992. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Bandung: Remaja Rosdakarya
__________, 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi.Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
__________, 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Cetakan ke Sembilan belas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ferrucci, 2002. Apa yang diajarkan oleh anak kita. Jakarta: PT. Gramedia
Gardner, James G 2002. Memahami Gejolak Masa Remaja. Cet. III; Jakarta: Mitra Utama
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Joseph A. Devito, 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Profesional Books
Liliweri, Alo. 1992. Dasar-dasar Komunikasi Periklanan. Jakarta: PT. Citra Aditya Bakti
166
M. Hikmat. Mahi. 2011. Etika & Hukum Pers. Bandung: Batic Press
Mappiare, A. 1992. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif (cetakan keempat belas). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Edisi Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Palapah, M. O dan Syamsudin, Atang 1983. Studi Ilmu Komunikasi.
Bandung:Fikom Unpad
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif; Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Rakhmat, Jalaluddin. 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya
__________, 1993. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sarwono, Jonathan. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sinetar, M. 2000. Spiritual Intelligence. New York: Orbis Books
Sulaeman, Munandar. 1998. Ilmu Budaya Dasar Sebuah Pengantar.
Bandung: PT Refika Aditama
Sunarjo, Djoenaersih. 1991. Himpunan Istilah Komunikasi. Yogyakarta: Liberty
Sunyoto, W. Daniels Handoyo. 1977. Seluk Beluk Program Radio, Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Susanto, Astrid, S. 1988. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung: Bina Cipta
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo
Yasyin, Sulchan. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah
Yusuf, M. Pawit. 1995. Pedoman Praktik Mencari Informasi. Bandung: PT Remadja Rosda Karya
Yusuf, Syamsu, 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Rosdakarya Offset
B. Sumber Lain:
Arsip dan dokumen Nuansa Radio Cirebon.
Modul SPSS (Statistical Product And Service Solutions)
Skripsi Fakultas Ilmu Komunikasi,
Meilani Astuti. 2006. Efektivitas Penyuluhan Pendewasaan Usia
Perkawinan Oleh Dinas Kependudukan Dan Keluarga Berencana
Kabupaten Majalengka Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang
Keluarga Berkualitas Di Desa Sumber. Bandung : Universitas
Komputer Indonesia.
Andi, Javier Abdul Jawwad. 2010. Pengaruh Program In House Training
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Radio Ninetyniners 100 Fm.
Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
Yuddi Hergrit Siwalette. 2011. Peranan Public Relations PT. Telekomunikasi
Tbk Melalui Program Sosialisasi Sistem Telepon Telkomflexi Pasca
Bayar Terhadap Sikap Karyawan Menggunakan Sistem Tersebut.
168
Skripsi Fakultas Ekonomi,
Sri Widiawati. 2004. Pengaruh Pelaksanaan Program Bauran Pemasaran
Terhadap Loyalitas Pelanggan Unit Bisnis Pada PT. Saranasan GGA
Mekarluhur di Wilayah Bandung Barat. Bandung : Universitas
Komputer Indonesia.
Sumber Internet:
Website Nuansa Radio : fttp://www.radiocirebon.com, Versi Online 4 Maret
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
begitu cepat dalam era globalisasi saat ini, keberadaan media massa dewasa ini
sebagai media yang digunakan dalam komunikasi massa untuk penyebaran pesan
bisa dikatakan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup kita.
Seperti melalui media massa cetak dan elektronik yaitu surat kabar, majalah,
radio, televisi dan film yang telah memberikan banyak informasi dan hiburan bagi
masyarakat. Sehingga komunikasi tersebut telah mencapai suatu tingkat dimana
orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak.
Bersamaan dengan perkembangan teknologi komunikasi ini, meningkat pula
kecemasan tentang efek media massa terhadap khalayaknya. Hal ini juga terjadi
pada radio sebagai salah satu jenis dari media massa.
Pada saat sekarang ini perkembangan radio sudah sangat pesat karena efek
dari radio tersebut sangat dirasakan oleh khalayaknya, karena orang dapat
mengkonsentrasikan diri pada suara dan tidak terganggu akan adanya visualisasi.
Selain itu radio tersebut bersifat satu arah (One Way Traffic Communication)
yaitu media massa yang hanya melibatkan komunikator dan komunikan melalui
sistem stimulus response, dengan arti pendengar tidak dapat bertatap muka
langsung dengan si pembawa berita kalaupun itu terjadi sifatnya tertunda
2
dimana radio diintegrasikan dengan kemampuan talkshow yang di dukung dengan
fax dan telepon, memungkinkan komunikasi yang berjalan bersifat dua arah.
Dilain hal dengan radio orang dapat memperoleh tiga keuntungan seperti yang
dikutip (Palapah dan Syamsudin, 1983:11) dari Paul Lazarsfeld sebagai berikut : “Radio memungkinkan partisipasi audience atau seolah-olah audience menyaksikan sendiri sesuatu kejadian yang sedang disiarkannya. Para pendengar merasa seolah-olah sesuatu secara pribadi. Dan perolehan secara pribadi ini adalah oleh karena komunikasi melalui radio adalah seolah-olah mewakili suatu komunikasi face to face.”
Bagaimanapun juga radio sebagai salah satu media komunikasi massa masih
banyak diminati orang banyak, tidak diragukan lagi radio mempunyai peranan
yang cukup besar dalam kehidupan manusia dewasa ini. Meski harus bersaing
ketat dengan televisi swasta yang kian marak belakangan ini serta bersaing dengan
media cetak, bukan berarti posisi radio menjadi surut terbukti pada saat ini
terdapat 11 radio yang terdaftar di dalam PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) dan ARSSLI (Asosisasi Radio Siaran Swasta Lokal Indonesia) di kota Cirebon. Bahkan sebaliknya, sebagai media yang berfungsi
untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan, radio siaran mendapat
tantangan baru dan terpacu untuk tetap eksis di hati pendengarnya dan para insan
radio harus lebih meningkatkan kreativitasnya dalam mengelola radio tersebut.
Selain harus bersaing dengan televisi-televisi swasta, stasiun-stasiun radiopun
harus dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka harus bersaing ketat dengan
sesama radio swasta lainnya. Oleh karena itu pihak radio dalam menyajikan suatu
yang akhirnya dapat mengikat pendengarnya itu sendiri. Hal ini dikarenakan
pendengar merupakan aset bagian sebuah stasiun radio siaran.
Biasanya antara penyiar dengan pendengar akan terjalin ikatan batin, dari
sinilah akan tumbuh kebutuhan diantara keduanya. Kebutuhan radio dalam
mencari khalayak, kebutuhan pendengar akan informasi yang dapat menambah
pengetahuan maupun hiburan. Pemenuhan kebutuhan tersebut dalam artian
tercapainya keinginan khalayak untuk mendapatkan informasi, pengetahuan dan
keterangan dari acara yang disajikan. Tentunya hal ini harus diiringi dengan
penyajian acara sedemikian rupa sehingga menarik pendengarnya untuk
mengikuti acara yang disajikan oleh pihak radio.
Radio Nuansa yang berdiri dibawah naungan Samuel Zeno (Owner Radio Nuansa) yang berdiri Pada tahun 2002 merupakan salah satu saluran radio swasta di Cirebon dan telah banyak meraih pendengar dilihat dari banyaknya pendengar
yang menjadi anggota (member atau dinamakan dengan “Nuansa Muda“ di radio
tersebut). Radio Nuansa tersebut memancar di jalur 104.2 FM dengan segmentasi
pendengar adalah para remaja berusia 17-24 Tahun1.
Nama NUANSA diambil oleh owner station radio ini Samuel Zeno agar memberikan suasana yang berbeda dari station radio lainnya yang terdapat di kota
Cirebon. Radio Nuansa tersebut berharap mampu memberikan kebutuhan
khalayak akan informasi maupun hiburan. Informasi yang dibutuhkan khalayak
adalah informasi yang sifatnya tidak hanya memberi pengetahuan tapi juga dapat
dipercaya tentang apa yang diinformasikan.
1
4
Salah satu program yang terdapat di radio Nuansa adalah program “Private
Room”. Dimana program “Private Room” ini dibuat untuk menampung curhatan
anak muda yang mau mencari solusi atas masalah yang sedang dihadapi seperti
masalah dalam percintaan, masalah dengan sahabat, dan juga orang tua. Oleh
karena itu melalui program “Private room” para nuansa muda yang telah
menceritakan pengalamannya diharapkan dapat menambah pengetahuan
pendengar, khususnya nuansa muda2.
Dikarenakan radio Nuansa (104.2 FM) ini adalah radio bagi para kawula
muda khususnya bagi para remaja, sehingga target audiens dalam program
“Private room“ ini juga adalah para nuansa muda yang sedang mempunyai
permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi tanpa mengetahui solusi dalam
memecahkan masalah tersebut.
Berdasarkan sasaran dari program “Private room” yaitu remaja, dimana
remaja mempunyai permasalahan-permasalahan yang ada dalam diri mereka dan
juga faktor dari lingkungan sekitar mereka yaitu keluarga dan juga teman terdekat
mereka dan terkadang sulit bagi remaja tersebut untuk mencari pemecahan
masalah yang terbaik. Hal ini dikarenakan, “Remaja cenderung berenergi tinggi,
tidak stabil, senantiasa berubah, mengukur segalanya dengan ukuran diri sendiri,
tidak logis dan mempunyai perangai berontak serta sulit untuk mengontrol emosi.”(Gardner, 2002 :1).
2
Masa remaja merupakan massa yang penuh gejala, pengenalan dan
petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan kelak
dimasa dewasa, dalam hal ini remaja tersebut mulai mengenal minatnya terhadap
percintaan, karena pada dasarnya cinta merupakan problem terbesar pada remaja
selain mengenai sex, persahabatan atau pertemanan, keluarga dan sekolah. Bagi
remaja pengalaman jatuh cinta, patah hati, penghianatan, putus cinta, hubungan
tanpa mendapatkan restu dari orang tua merupakan masalah yang memerlukan
tindakan pemecahan secara bijaksana. Biasanya remaja akan lebih senang mencari
pertolongan dalam menemukan solusi terhadap permasalahannya kepada teman
sebayanya dari pada orang tuanya. Padahal teman sebaya tersebut juga masih
banyak menghadapi permasalahannya sendiri.
Permasalahan cinta remaja dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari,
dimana para remaja sudah tidak malu dan merasa canggung untuk berpacaran
dimanapun berada baik disekolah, dijalan, di mall-mall. Tetapi dalam menjalani
masa pacaran tersebut seringkali kita melihat orang yang sedang patah hati,
dihianati, putus cinta, padahal belum lama mereka sedang mengalami indahnya
jatuh cinta. Hal tersebut kebanyakan dialami oleh para remaja dikarenakan oleh
adanya kehilangan komunikasi (Miss Communication) diantara kedua remaja
tersebut, dimana hal ini menurut (Hurlock, 1980:213) dalam buku “Psikologi
Perkembangan” mengemukakan bahwa:
6
merasa bahagia, tetapi mereka menjadi sedih bilamana percintaan kurang lancar “.
Oleh karena itu, melalui program “Private Room” ini yang disiarkan melalui
media interaktif radio serta penyajian yang menarik dapat membuat para remaja
terpengaruh untuk mengikuti acara tersebut, dapat menceritakan masalahnya yang
bermayoritas mengalami permasalahan yang sama dalam hal percintaan, serta
dapat membantu dalam mengatasi berbagai permasalahan cinta yang sedang
dihadapinya.
Sejak berdirinya Radio Nuansa, program “Private Room” sampai sekarang
termasuk sebagai program unggulan dari Radio Nuansa. Hal tersebut dikarenakan
acara tersebut dapat diprediksikan akan bertahan lama, karena permasalahan cinta
dalam kehidupan manusia akan selalu ada dalam bentuk yang berbeda-beda dan
akan selalu dialami oleh setiap orang khususnya remaja.
Masa remaja merupakan fase dalam siklus kehidupan manusia, yang
berproses ke arah perkembangan dan perubahan yang sifatnya alamiah. Dalam
proses inilah setiap individu (remaja) akan selalu berhadapan dengan berbagai
tantangan, permasalahan, baik yang muncul akibat dari proses pertumbuhan dan
perkembangan aspek kepribadian, maupun yang datang dari lingkungan luar.
Masa remaja adalah masa yang banyak diwarnai berbagai aneka gejolak
batin, sikap membantah orang tua, penuh dengan keindahan, pertentangan sosial,
cemas, gelisah bahkan frustrasi. Problema psikis merupakan masalah interen
dalam kehidupan pribadi remaja sebagai akibat dari proses perkembangan dan
pertumbuhan yang juga didukung oleh pengaruh lingkungan sosial, problema
terkendalikan, terkontrol mungkin pula berlangsung secara normal. Hal itu banyak
tergantung dari lingkungan sebagai pendukung dominan, baik berupa proses
pembinaan sejak kecil yang berarti dalam hal ini anak memiliki kesiapan penuh
untuk memasuki usia remaja, maupun berupa pengaruh yang datang dari
lingkungan.
Berdasarkan fenomena di atas, jelas bahwa permasalahan cinta selalu ada
baik di kalangan remaja keatas dan melalui komunikasilah yang merupakan suatu
hal yang penting dalam upaya melangsungkan suatu hubungan agar berjalan
dengan baik.
Melalui program “Private Room” di Radio Nuansa diharapkan pendengar
mempunyai pengetahuan untuk dapat menyelesaikan masalahnya setelah
berkonsultasi serta mendapatkan masukan atau solusi yang diberikan oleh penyiar.
Pada dasarnya masukan atau solusi yang diberikan bukanlah hal yang mutlak
untuk pendengar dalam menyelesaikan masalah, tetapi hal tersebut hanya sebagai
bantuan agar pendengar yang mempunyai masalah tersebut merasa lega dan lebih
mampu menyelesaikan masalah karena hanya pendengar tersebutlah yang lebih
mengetahui penyelesaian yang terbaik bagi dirinya.
Begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh para remaja dan
melalui program “Private Room“ ini dalam membantu untuk mencari
solusi-solusi tersebut, membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengetahuan
pendengar dalam hal ini para remaja khususnya yang mengikuti acara tersebut
dalam mengatasi masalah cinta yang ada. Dikarenakan permasalahan yang
8
meneliti bagaimana pengaruh program “Private Room“ tersebut terhadap
pengetahuan remaja dalam mengatasi masalah cintanya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti mencoba untuk merumuskan masalah dengan tujuan untuk mengarahkan
permasalahan yang akan diteliti. Rumusan masalah yang dapat penulis tarik
diantaranya sebagai berikut :
“Seberapa Besar Pengaruh Program “Private Room“ di Radio Nuansa
(104.2 FM) Cirebon Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang mengatasi masalah Cinta?”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, peneliti
mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Seberapa besar intensitas penyiaran program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang
mengatasi masalah cinta?
2. Seberapa besar kredibilitas komunikator program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang
mengatasi masalah cinta?
3. Seberapa besar Isi pesan program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi
4. Seberapa besar bentuk penyajian program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang
mengatasi masalah cinta?
5. Seberapa besar penagruh baik secara simultan maupun secara parsial
program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap
pengetahuan remaja tentang mengatasi masalah cinta?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Adapun maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk
menjawab, menjelaskan, menerangkan seberapa besar peranan program acara “Private Room” di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan
remaja tentang mengatasi masalah cinta.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dibuat dalam penelitian
ini, penulis memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut
adalah :
1. Untuk mengetahui intensitas program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi
10
2. Untuk mengetahui kredibilitas komunikator program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja
tentang mengatasi masalah cinta.
3. Untuk mengetahui Isi pesan program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi
masalah cinta.
4. Untuk mengetahui bentuk penyajian program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang
mengatasi masalah cinta.
5. Untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari
variabel-variabel program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon
terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi masalah cinta.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Toeritis
Secara teoritis peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat
menjadi bahan pengembangan ilmiah baik Program Studi Ilmu Komunikasi
secara umum dan dibidang kajian ilmu komunikasi massa khususnya radio
1.4.2. Kegunaan Praktis
Adapun dalam penelitian ini, selain memiliki kegunaan teoritis
penelitipun memaparkan kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan.
yaitu :
a. Kegunaan untuk Peneliti
Dengan adanya penelitian ini sangat memberikan manfaat dan kegunaan
bagi peneliti. Dimana, sebagai pengalaman dan pembelajaran dalam
mengaplikasikan pemahaman mengenai Ilmu Komunikasi secara umum dan
komunikasi massa secara khusus yaitu mengenai pengaruh program radio
nuansa (104.2 FM) dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang cinta di
kota Cirebon.
b. Kegunaan untuk Akademik
Adapun manfaat dan kegunaan bagi akademisi, yaitu sebagai literatur bagi
mahasiswa secara umum, dan bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi secara
khusus, terutama bagi para peneliti.
c. Kegunaan untuk Instansi
Kegunaan penelitian ini bagi Radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon yakni,
sebagai referensi atau evaluasi khususnya mengenai program private room
yang berperan aktif terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi masalah
12 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Tentang Penelitian Terdahulu
Penggalian dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya
memperjelas tentang variable-variabel dalam penelitian ini, sekaligus untuk
membedakan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Umumnya
kajian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti dari kalangan akademis dan
telah mempublikasikannya pada beberapa jurnal cetakan dan jurnal online
(internet).
Penelitian mengenai kualitas pelayanan & kepuasan dilakukan oleh
peneliti terdahulu, antara lain :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
N o
Judul Peneliti Metode
MAJALENGKATE sudah besar, hal ini terlihat dari besarnya 54,8% yang berarti kuat, searah, dan signifikan.
14
Sumber : Penulis, November 2012
2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.2.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu kebutuhan manusia yang
sangat mendasar. Seperti halnya makan dan minum, manusia
membutuhkan komunikasi untuk kelangsungan hidupnya.
Komunikasi diibaratkan seperti detak jantung, keberadaannya amat
penting bagi kehidupan manusia, namun kita sering melupakan
betapa besar peranannya.
Sejak lahir manusia telah melakukan komunikasi, dimulai
dengan tangis bayi pertama merupakan ungkapan perasaannya untuk
mulai membina komunikasi dengan ibunya. Semakin dewasa
manusia, maka semakin rumit komunikasi yang dilakukannya.
Dimana komunikasi yang dilakukan tersebut dapat berjalan lancar
apabila terdapat persamaan makna antara dua pihak yang terlibat.
“Istilah komunikasi berasal dari perkataan bahasa Inggris “Communication” yang menurut Wilbur Schramm bersumber pada istilah latin “Communis” yang dalam bahasa Indonesia berarti “sama” dan menurut Sir Gerald Barry yaitu “Communicare” yang berarti “ bercakap-cakap”. Jika kita berkomunikasi, berarti kita mengadakan “kesamaan”, dalam hal ini kesamaan pengertian atau makna.” (Effendy, 1991:1)
Komunikasi mempunyai peranan penting vagi kehidupan
manusia, hampir 90% dari kegiatan keseharian manusia dilakukan
dengan berkomunikasi. Dimanapun, kapanpun, dan dalam
kesadaran atau situasi macam apapun manusia selalu terjebak
dengan komunikasi. Dengan komunikasi manusia dapat memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuan hidupnya, karena
berkomunikasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang amat
mendasar.
Definisi komunikasi menurut William Albig
“Communications is the process of transmitting meaningful
symbols between individuals”. (Komunikasi adalah proses dan
penyampaian dan penerimaan lambang-lambang yang
mengandung makna dari individu-individu) (Djoenarsih,
1991:16).
Oleh karena itu sebagai makhluk social manusia senantiasa
ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui
lingkungan sekitarnya, bahkaningin mengetahui apa yang terjadi
dalam dirinya. Dengan rasa ingin tahu inilah yang memaksa
16
Dari definisi diatas menjelaskan bahwa komunikasi
merupakan proses penyampaian symbol-simbol baik verbal maupun
nonverbal. Rangsangan atau stimulus yang disampaikan
komunikator akan mendapat respon dari komunikan selama
keduanya memiliki makna yang sama terhadap pesan yang
disampaikan. Jika disimpulkan maka komunikasi adalah suatu
proses pembentukan, pnyampaian, penerimaan, dan pengolahan
pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua
orang atau lebih dengan tujuan tertentu sebagaimana diharapkan
oleh komunikator.
2.1.2.2 Proses Komunikasi
Pada proses komunikasi dapat dikategorikan dengan
peninjauan dari dua perspektif, yaitu :
a. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis
Proses komunikasi ini terjadi pada diri komunikator dan
komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan
menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya
terjadi suatu proses, yaitu pengemasan isi pesan dan lambang. “Isi
pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya
adalah bahasa.” (Effendy, 2003:31) Kemudian pesan tersebut
ditransmisikan kepada komunikan. Apabila komunikan mengerti isi
Sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi
pun tidak terjadi.
b. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistik
Pada proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat
diklasifikasikan menjadi proses komunikasi secara dua tahap, yakni
sebagai berikut :
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses
penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media atau
saluran. Adapun lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain
sebagainya yang secara langsung dapat menerjemahkan pikiran
atau perasaan komunikator kepada komunikan. Pada proses
komunikasi secara primer adalah bahasa yang paling banyak
digunakan, sebab bahasa mampu menerjemahkan pikiran
seseorang kepada orang lain, apakah itu berbentuk ide, gagasan,
informasi atau opini.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua
18
Pentingnya peranan media, yakni media sekunder dalam
proses komunikasi disebabkan oleh efisiensinya dalam
mencapai sasaran yaitu komunikan, karena proses komunikasi
sekunder ini merupakan sambungan dari proses komunikasi
primer, maka dalam menata lambang-lambang untuk
memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator, harus
memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang
digunakan.
Dengan demikian, proses komunikasi secara sekunder itu
menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media
massa (massmedia) dan media nirmassa atau media nonmassa
(non-mass media). (Effendy, 1993:18)
Media masa, misalnya surat kabar, radio siaran, televisi
siaran, dan film yang diputar di gedung bioskop memiliki
ciri-ciri tertentu, antara lain ciri-ciri massif (massive) atau massal, yakni
tertuju kepada sejumlah orang yang relatif amat banyak.
Sedangkan media nirmassa, umpanya surat, telepon, telegram,
poster, spanduk, papan pengumuman, buletin, folder, majalah
organisasi, radio amatir, dan film dokumenter, tertuju pada satu
2.1.2.3 Tujuan Komunikasi
Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan
tujuan dari komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan
berkomunikasi adalah mengharapkan adanya umpan yang diberikan
oleh lawan berbicara kita serta semua pesan yang kita sampaikan
dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi
setelah melakukan komunikasi tersebut. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”
mengatakan ada pun beberapa tujuan berkomunikasi, yakni:
a. Perubahan sikap (attitude change)
b. Perubahan pendapat (opinion change)
c. Perubahan perilaku (behavior change)
d. Perubahan sosial (social change)
(Effendy, 2003: 8)
Joseph Devito dalam bukunya “Komunikasi Antar
Manusia” menyebutkan bahwa tujuan komunikasi adalah sebagai
berikut:
a. Menemukan
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara baik diri
kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara.
Komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia
luar-dunia yang dipenuhi obyek, peristiwa, dan manusia lain.
20
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan
dengan orang lain.
c. Untuk meyakinkan
Media massa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar
mengubah sikap dan perilaku kita.
d. Untuk bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk
bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak,
pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan.
(Devito, 1997: 31)
2.1.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Massa 2.1.3.1 Definisi Komunikasi Massa
Salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan manusia
sebagai makhluk komunikasi adalah komunikasi massa, komunikasi
melalui media massa.
Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, “Mass Communication” kependekan dari
“Mass Media Communication” (komunikasi media
massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang “Mass
Mediated”. Istilah “Mass Communication atau
Communications” diartikan sebagai salurannya, yaitu
“Mass Media”(media massa) kependekan dari
“Media of mass communication”. (Wiryanto, 2000:2).
Salah satu definisi komunikasi massa yang paling sederhana
adalah sejumlah pesan yang dikomunikasikan atau disampaikan
melalui sebuah media massa kepada sejumlah besar orang.” (Bittner,
1980:10).
Menurutnya komunikasi massa adalah sejumlah pesan yang
dikomunikasikan atau disampaikan melalui media massa kepada
sejumlah besar orang. Kata sebuah media massa diatas pada
dasarnya mengandung arti yang cukup luas. Hal ini sesuai yang
dikemukakan oleh Effendy dalam bukunya “Ilmu Teori dan Filsafat
Komunikasi” adalah sebagai berikut:
“Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern
yang meliputi: surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas,
siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang
dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop.” (Effendy, 1993:79).
Dengan demikian kata media massa pada definisi yang
dikemukakan oleh Bittner dapat berupa media cetak yaitu surat
kabar, dan media elektronik yaitu siaran radio dan televisi, serta
pemutaran film di bioskop seperti yang dikemukakan atau dikatakan
oleh Onong Uchyana Effendy.
2.1.3.2 Karakteristik Komunikasi Massa
Dalam komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus atau
karakteristik yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya.
22
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah
Artinya komunikasi dengan menggunakan media massa berlaku
dalam satu arah (One way communication). Dimana semua
media massa tadi dilancarkan oleh sumbernya kepada khalayak
ramai tanpa direspon pada waktu bersamaan sebagaimana terjadi
pada komunikasi persona atau dengan kata lain tidak terdapat
arus balik dari komunikan kepada komunikator. Seperti penyiar
radio, penyiar televisi, atau sutradara film tidak mengetahui
tanggapan khalayak yang dijadikan sasarannya.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Artinya media massa sebagai saluran komunikasi massa
merupakan lembaga, yaitu suatu institusi atau organisasi. Oleh
karena itu komunikatornya melembaga. Sebagai konsekuensi
dari sifat komunikator yang melembaga tersebut, peranannya
dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. Pada
kenyataannya komunikator dalam komunikasi massa tidak
bekerja sendiri, melainkan bersama-sama dengan orang lain.
Karenanya komunikator seperti itu disebut komunikator
kolektif.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Artinya pesan yang disampaikan melalui media massa adalah
terbuka untuk semua orang film, radio, televisi. Apabila
organisasi tertutup, tidak dapat dikatakan komunikasi massa.
Media massa tidak akan menyiarkan informasi yang bersifat
khusus seperti pesan yang hanya diperuntukkan untuk seseorang
atau kelompok tertentu. Informasi yang diberikan adalah
informasi untuk orang banyak.
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Artinya yang dimaksud keserempakan adalah keserempakan
kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh
dari komunikator dan penduduk satu dengan yang lainnya
berada dalam keadaan terpisah. Secara lebih sederhana, berarti
informasi diterima secara serentak. Radio dan televisi, karena
merupakan media massa elektronik tidak diragukan lagi
keserempakannya ketika khalayak mendengarkan acara radio
atau menonton acara televisi.
5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Artinya massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang-orang
yang heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal
dalam kondisi yang sangat berbeda, dengan kebudayaan yang
beragam, berasal dari berbagai jenis masyarakat. Dengan kata
lain ia memberikan posisi yang sama untuk semua orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, bangsa dan siapa saja yang
dapat mendengar, menonton, dan membaca. (Effendy,
24
Pada umumnya memang media massa bersifat seperti diatas
baik media cetak maupun media elektronik. Akan tetapi masyarakat
tidak menyadari bahwa salah satu sifat dari media massa dapat
menimbulkan keserempakan di lingkungan masyarakat.
2.1.3.3 Proses Komunikasi Massa
Seperti halnya komunikasi yang merupakan suatu proses
penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan.
Komunikasi massapun pada hakekatnya adalah suatu proses juga
Hanya saja yang membedakan keduanya adalah adanya media massa
sebagai saluran pada komunikasi massa. Singkatnya, bahwa proses
komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media massa.
Mengenai komunikasi massa, Susanto menggambarkannya
sebagai berikut :
Gambar 2.1. Proses Komunikasi Massa
Sumber: Susanto, “Komunikasi Dalam Teori dan Praktek”
Sumber Komunikator Media Pesan Media Komunikan Efek
1. Sumber merupakan orang yang pertama memiliki gagasan
mengenai sesuatu yang akan disampaikan kepada komunikan
dalam hal ini khalayak. Disini yang menjadi sumber dalam
penelitian mengenai program “Private Room” adalah penyiar
program acara itu sendiri.
2. Komunikator adalah unsur komunikasi massa yang bertugas
menyampaikan gagasan yang dimiliki sumber kepada khalayak.
Komunikator dalam penelitian ini sama dengan sumber yaitu
penyiar program “Private Room”. Sebelumnya komunikator
tersebut terlebih dahulu melakukan encoding yaitu merumuskan
gagasan kedalam pesan yang dimengerti. Dimana penyiar
melihat terlebih dahulu pesan yang sesuai dengan kebutuhan
pendengar.
3. Media merupakan alat yang digunakan komunikator dalam
menyampaikan pesan, agar pesan tersebut sampai kepada
khalayak. Dalam hal ini yang menjadi medianya adalah radio
sebagai bagian dari media massa elektronik.
4. Dengan menggunakan media massa, komunikator
menyampaikan pesan kepada khalayak. Dimana pesan tersebut
perlu dirumuskan oleh komunikator agar dapat menarik
perhatian khalayak. Pesan yang disampaikan oleh penyiar selaku
komunikator adalah yang relevan dengan seputar program
26
diberikan penyiar. Adapun yang menjadi komunikan atau
khalayak yaitu para pendengar program tersebut, terutama
pendengar yang ikut berkonsultasi dalam program acara
tersebut.
5. Sebelum sampai kepada khalayak, pesan mengalami proses
decoding yaitu proses menafsirkan pesan yang dilakukan
khalayak agar dapat memahami pesan yang diterima. (Susanto,
1988:12).
2.1.3.4 Fungsi dan Efek Komunikasi Massa
Komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan
informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan
ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang.
Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu
cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengar
(audio visual), menyebabkan fungsi media massa telah mengalami
banyak perubahan.
Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui
media massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi.
Oleh karena itu efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari
perubahan psikologis. Mengenai efek komunikasi ini dapat kita
Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran,
sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak
mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas.
Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Perasaan akibat
terpaan media massa itu bisa bermacam-macam, senang sehingga
tertawa terbahak-bahak, sedih sehingga mencucurkan air mata, takut
sampai merinding, dan lain-lain perasaan yang hanya bergejolak
dalam hati.
Efek Behavioral bersangkutan dengan niat, tekad, upaya,
usaha, yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Efek
ini tidak langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa,
melainkan didahului oleh efek kognitif dan efek afektif. Dengan
perkataan lain, timbulnya efek behavioral setelah muncul efek
kognitif dan efek afektif.
2.1.3.5 Komunikan Komunikasi Massa
Komunikan adalah sasaran yang dituju oleh komunikator
untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan, dimana dalam
penelitian ini yang menjadi komunikan adalah pendengar radio
siaran.
Dalam penelitian ini, komunikan akan mengikuti suatu
program dari media massa, jika pesan atau materi yang disampaikan
28
pesan tersebut jika pesan itu tidak menyentuh kebutuhan pada benak
dirinya.
2.1.4 Radio Sebagai Media Komunikasi Massa
Radio merupakan salah satu jenis dari jenis-jenis media massa
lainnya. Untuk lebih memperjelas kedudukan Radio dalam media massa
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kedudukan Radio Dalam Media Massa
Surat kabar
Media massa cetak Majalah
Media massa Tabloid, dll
Radio
Media massa elektronik Televisi Film
Sumber: Palapah dan Syam, “Studi Ilmu Komunikasi”
Lalu radio itu sendiri apa?. Berikut ini penjelasan dari Palapah dan
Syam dalam “Studi Ilmu Komunikasi” mengenai radio adalah sebagai
berikut:
“Istilah “radio” dimaksudkan adalah “Keseluruhan sistem
gelombang suara yang dipancarkan dari stasiun dan yang dapat diterima
oleh pesawat-pesawat penerima dirumah, dimobil, dikapal, dan sebagainya.” (Palapah dan Syam, 1983:107).
Sebagai unsur dari media massa, radio siaran mempunyai ciri dan
sifat yang berbeda dengan media massa lainnya. Penyampaian pesan
ada lambang-lambang nirverbal yang dipergunakan jumlahnya sangat
minim. Dikarenakan sifatnya auditori, untuk didengarkan, lebih mudah
orang menyampaikan pesan dalam bentuk acara yang menarik. Penyajian
hal yang menarik dalam rangka penyampaian pesan adalah penting, karena
publik sifatnya selektif.
2.1.4.1 Perkembangan Radio Siaran
Sejarah radio yang pertama dimulai pada tahun 1895, dengan munculnya “The Wireless Telegraph Company” yang
didirikan oleh seorang insinyur elektronika dari Italia. Dia
menemukan suatu alternatif untuk mengirim pesan tanpa
menggunakan kabel melewati jarak yang cukup jauh.
Rangkaian siaran yang pertama dimulai pada tahun 1919
oleh seorang Belanda. Dia adalah orang pertama yang
mengudarakan siaran yang sudah dia umumkan sebelumnya,
sehingga orang-orang memang menunggu program siaran tersebut
dan siaran tersebut tidak hanya didengar secara kebetulan.
Penyusunan acara dimulai dari: konser, drama radio, dan berita dapat
disiarkan.
Pada tahun empat puluhan dan lima puluhan sebuah media
baru mulai dikembangkan. Sejak itu, orang tidak hanya dapat
mendengarkan apa yang terjadi di seluruh dunia, mereka juga dapat
30
peran radio sudah berubah. Orang-orang menyadari peralihan fungsi
radio pada sekitar tahun enam puluhan dan tujuh puluhan. Industri
musik menjadi bertambah penting bagi radio. Karena musik dan
peran radio sebagai sebuah media imajinasi, radio menjadi populer
lagi dan bahkan semakin bertambah populer.
Dengan bertambahnya kepopuleran dari stasiun radio,
menjadikan para pihak staiun-staiun radio menentukan
kelompok-kelompok sasaran. Mereka membuat program acara khusus,
misalnya untuk masyarakat kelas menengah atau dengan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi para pendengarnyalah yang
akan menentukan pilihan dari staiun-stasiun radio yang ada.
Upaya variasi dari berbagai staiun radio dimulai pada tahun
1950-an dan 1960-an. Pada masa itu beberapa stasiun radio memiliki
program-program acara khusus untuk anak-anak sekolah, untuk
anak-anak kecil, untuk ibu-ibu rumah tangga, dan bahkan untuk para
suami mereka saat pulang kerja.
Pada perkembangan selanjutnya, radio juga menawarkan
program-program acara yang sederhana dan lebih murah, yaitu
musik, phone in, wawancara, yang kebanyakan diprogramkan secara
horizontal, program yang sama setiap hari pada waktu yang sama.
Radio sebagai salah satu bagian dari komunikasi massa
masyarakat maupun diperkotaan atau dipedesaan. Hal ini karena
radio memiliki sifat yang sangat pribadi diantara semua manusia.
2.1.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Radio
Pada umumnya kita telah mengetahui bahwa sekarang ini
radio merupakan salah satu media untuk komunikasi dan juga
hiburan yang tidak dapat dipungkiri lagi keberadaan serta
perkembangan staiun-staiun radio. Meskipun demikian radio tersebut
memiliki beberapa kelemahan-kelemahan disamping tentunya
terdapat kelebihan-kelebihan menurut W. Daniels Handoyo Sunyoto
dalam bukunya seluk beluk program radio mengungkapkan:
a. Kelebihan- kelebihan sebuah programa radio
1. Programa radio merupakan cara yang tercepat untuk
menyampaikan berita dibandingkan dengan surat yang
dikirimkan melalui kantor pos, dan programa televisi yang
lebih sempit jangkauannya sehingga programa itu harus
disampaikan melalui alat pemancar lain dalam bentuk
video-tape. Hal ini semua berarti membutuhkan waktu
untuk pengangkutannya.
2. Programa radio mempunyai daerah jangkauan yang luas.
3. Berita-berita melalui radio dapat dilengkapi dengan
acara-acara yang menarik, misalnya musik atau efek suara dan
32
4. Radio merupakan sarana komunikasi yang paling akrab.
Dimana radio dapat menjadi teman bila sedang mengadakan
perjalanan dengan kereta api, mobil, ataupun ketika berada
dirumah.
b. Kekurangan-kekurangan sebuah programa radio
1. Programa radio tidak dapat dilihat, sehingga seolah-olah
pendengar menjadi buta.
2. Radio lebih mahal daripada surat kabar
3. Tidak semua hal dapat diberitakan, karena:
a. Waktu sangat berharga
b. Pendengar hanya mengkonsentrasikan diri pada saat
tertentu saja.
c. Tidak dapat dilihat
(Sunyoto, 1977:23)
2.1.5 Karakteristik Pendengar
Pendengar adalah sasaran komunikasi massa melalui radio. Siaran
komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pendengar terpikat perhatiannya,
tertarik terus minatnya, mengerti tergerak hatinya dan melakukan kegiatan
apa yang diinginkan oleh komunikator.
Radio siaran mempunyai sifatnya akrab, segera; pendengar hanya
dapat mendengarkannya sekali saja. Radio juga sangat sederhana, mudah
untuk dihubungkan kesegala penjuru dunia. Lalu, siapa pendengarnya?.
1. Individu, bukan sekumpulan orang
2. Tua dan muda
3. Orang yang mendengarkan pada waktu yang bersamaan
4. Berada dimana-mana
5. Orang-orang yang berbeda
6. Berlatar belakang pendidikan yang berbeda, dan sebagainya.
Berikut ini adalah sifat pendengar radio siaran yang turut
menentukan gaya bahasa radio siaran, yaitu:
1. Heterogen
Pendengar adalah massa. Sejumlah orang yang sangat banyak
sifatnya, heterogen, terpencar-pencar diberbagai tempat, dikota dan
didesa, dirumah, asrama, warung kopi, dan sebagainya.
2. Pribadi
Karena pendengar berada dalam keadaan heterogen,
terpencar-pencar di berbagai tempat dan umumnya dirumah-rumah, maka
suatu isi pesan akan dapat diterima dan dimengerti kalau sifatnya
pribadi (personal) sesuai dengan situasi pendengar saat ia berada.
3. Aktif
Pada mulanya ahli komunikasi mengira bahwa pendengar bersifat
pasif, ternyata tidak demikian. Hal ini telah dibuktikan oleh
pemikiran yang dilakukan Wilbur Schramm, Paul La dan Raymond