• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh program private room di Radio Nuansa 104.2 FM Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi masalah cinta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh program private room di Radio Nuansa 104.2 FM Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi masalah cinta"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

186

RIWAYAT HIDUP

I D E N T I T A S D I R I

Nama Lengkap : Pradana Sunandar

Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 17 Oktober 1989

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

No. Telepon : (0231) 220376

HP : 083821145282

E-mail : iboy.waffer@yahoo.co.id

Alamat Permanen : Jl. Harapan Gg. Bakti 7 No. 48 RT. 06 RW. 06

Kel. Drajat Kec. Kesambi

Kota Cirebon 45133

Alamat Bandung : Jl. Dago Barat No. 44 A RT. 07 RW. 05

(5)

2007 s/d sekarang : Program Stata-1 Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi

Humas FISIP UNIKOM

2004 s/d 2007 : SMA WIDYA UTAMA Cirebon

2001 s/d 2004 : SMP WIDYA UTAMA Cirebon

1995 s/d 2001 : SD Negeri 4 Cirebon

1994 s/d 1995 : TK PGRI Cirebon

P E L A T I H A N D A N S E M I N A R

31 Maret 2009 : Peserta Pelatihan Melejitkan Potensi dan Pengembangan

Diri.

08 Mei 2009 : Peserta Workshop dan Bedah Karya “How to Make

Creative Video”.

15 Maret 2010 : Peserta Table Manner Course

14 Juni 2010 : Peserta Kunjungan Media Massa 2010 (TRANS7)

16 April 2011 : Peserta Seminar “Road to Success of a Movie Maker”. 16 September 2011 : Panitian Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik

2011-2012

24 September 2011 : Panitian Wisuda Pascasarjana (S2), Sarjana (S1) dan

(6)

188

03 Mai 2012 : Pelatihan “Has taken an English Proficiency Test at English Department Indonesia Univercity of Computer”. 11 Juni 2012 : Peserta pada kegiatan “Seminar Peran Polri dalam

(7)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh,

PRADANA SUNANDAR NIM. 41807856

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan judul “Peranan Program “Private Room” di Radio Nuansa 104.2 FM Cirebon Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Mengatasi Masalah Cinta”. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat dan seluruh pengikutnya

semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya.

Dalam melaksanakan penulisan skripsi ini tidak sedikit penulis

menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas

izin Allah SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta

dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari

berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tak lepas dari dukungan pihak keluarga, untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuaku Ayahanda Agus Sunandar dan Ibunda tercinta Dawanti atas dukungan, motivasi dan fasilitas yang telah kalian berikan kepada penulis.

Pada kesempatan ini juga dengan segala ketulusan dan kerendahan hati

(9)

vii

2. Bapak Drs. Manap Solihat. M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah

memberikan pengesahan pada Usulan Penelitian ini.

3. Ibu Melly Maulin S.Sos. M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi juga sebagai dosen yang telah banyak memberikan

pengetahuan dan berbagi ilmu serta wawasan selama peneliti melakukan

perkuliahan.

4. Bapak Sangra Juliano. S.Ikom selaku Dosen wali IK-4 2007 yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis.

5. Bapak Dr. Mahi M. Hikmat, Drs., M.Si selaku dosen pembimbng saya yang telah sangat banyak memberikan masukan, bimbingan dan saran

dalam penelitian saya.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan ilmu kepada

penulis.

7. Mba Ratna Widiasti A.md Selaku Sekretaris Dekan FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung Yang telah membantu semua keperluan

penulis.

8. Mba Astri Ikawati A.md. Kom dan Rr. Sri Intan Fajarina S.Ikom

(10)

viii

Komputer Indonesia Bandung Yang telah membantu semua keperluan

penulis ini.

9. Bapak Eris Kayoes selaku Manajer Marketing yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian di Radio Nuansa 104.2 Fm Kota

Cirebon.

10. Teh Diaz selaku Penyiar Radio Nuansa yang telah banyak membantu penulis dalam melengkapi data penelitian.

11. Keluarga Besar di Cirebon, yang telah mendukung dan terus memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Aulia Mavilinda yang telah memberikan dukungan dengan sepenuh hati kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Irfan Alami Firmasyah yang telah banyak membantu penulis baik secara moril maupun materil.

14. Seluruh teman-teman Kosan Dago Barat 44A yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu mendukung dan menemani penulis

selama ini.

15. Semua Teman-teman di Bandung dan Cirebon, terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini.

16. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam persiapan, pelaksanaan, sampai dengan peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

Atas segala bantuan dari seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan

(11)

ix Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2013

(12)

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.3.1 Maksud Penelitian ... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka ... 12

2.1.1 Tentang Skripsi Terdahulu ... 12

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi ... 14

2.1.2.1 Definisi komunikasi ... 14

(13)

xi

2.1.3.3 Proses Komunikasi Massa ... 24

2.1.3.4 Fungsi dan Efek Komunikasi Massa ... 26

2.1.3.5 Komunikan Komunikasi Massa ... 27

2.1.4 Radio Sebagai Media Komunikasi Massa ... 28

2.1.4.1 Perkembangan Radio Siaran ... 29

2.1.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Radio ... 31

2.1.5 Karakteristik Pendengar ... 32

2.1.6 Tinjauan Tentang Pengetahuan ... 34

2.1.6.1 Pengertian Pengetahuan ... 34

2.1.6.2 Aspek Pengetahuan... 36

2.1.6.3 Tinjauan Pengetahuan sebagai bagian dari efek kognitif komunikasi massa ... 37

2.1.7 Tinjauan Tentang Remaja ... 40

2.1.7.1 Masa Remaja Sebagai Usia Bermasalah ... 41

2.1.7.2 Perspektif Relasi Interpersonal ... 43

2.1.7.3 Perkembangan Emosional ... 44

2.1.8 Tinjauan Mengenai Pemecahan Masalah ... 46

2.1.9 Tinjauan Mengenai Cinta ... 47

2.2 Kerangka Pemikiran ... 54

2.2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 54

2.2.2 Kerangka Pemikiran Konseptual ... 66

2.3 Hipotesis ... 70

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 73

3.1.1 Tinjauan Tentang Nuansa Radio ... 73

(14)

xii

3.1.1.2 Visi dan Misi Nuansa Radio ... 77

3.1.1.2.1 Visi Nuansa Radio ... 77

3.1.1.2.2 Misi Nuansa Radio ... 77

3.1.1.3 Logo dan Arti Logo Nuansa Radio ... 78

3.1.1.4 Struktur Organisasi Nuansa Radio ... 81

3.1.1.5 Job Description Nuansa Radio ... 82

3.1.2 Tinjauan Tentang Private Room ... 87

3.2 Metode Penelitian ... 88

3.2.1 Desain Penelitian ... 88

3.2.2 Teknik Pengumpulan data ... 89

3.2.2.1 Studi Pustaka ... 89

3.2.2.2 Studi Lapangan ... 91

3.2.3 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 92

3.2.3.1 Populasi ... 92

3.2.3.2 Teknik Penarikan Sampel ... 93

3.2.4 Operasional Variabel ... 96

3.2.5 Teknik Analisa Data ... 98

3.2.5.1 Uji Validitas ... 105

3.2.5.2 Uji Reliabilitas ... 106

3.2.5.3 Uji Statistik Penelitian ... 107

3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 109

3.2.6.1 Lokasi Penelitian ... 109

3.2.6.2 Waktu Penelitian ... 109

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 111

4.1.1 Uji Validitas ... 111

4.1.2 Uji Reliabilitas ... 112

4.2 Analisis Deskriptif Data Responden ... 114

4.2.1 Jenis Kelamin Responden ... 114

(15)

xiii

4.2.6 Pernahkah Anda mendengarkan Program acara ”Private Room

yang disiarkan Radio Nuansa ... 119

4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 120

4.3.1 Variabel Peranan Program Private Room ... 121

4.3.1.1 Sub Variabel Intensitas ... 123

4.3.1.2 Sub Variabel Kredibilitas ... 127

4.3.1.3 Sub Variabel Isi Pesan ... 133

4.3.1.4 Sub Variabel Bentuk Penyajian ... 137

4.3.2 Variabel Pengetahuan Remaja ... 142

4.4 Analisis Jalur (Path Analysis) ... 149

4.4.1 Pengujian Hipotesis ... 151

4.4.1.1 Pengujian Daterminan (R2) ... 152

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 156

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 161

5.2 Saran ... 162

5.2.1 Saran untuk Program Private Room ... 162

5.2.2 Saran untuk Peneliti Selanjutnya ... 163

DAFTAR PUSTAKA ... 165

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 169

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 12

Tabel 3.1 Nama Penyiar Radio Nuansa ... 77

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 95

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 110

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Peranan Program Private Room ... 111

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Remaja ... 112

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas untuk Variabel X ... 113

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas untuk Variabel Y ... 113

Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden ... 114

Tabel 4.6 Umur Responden ... 115

Tabel 4.7 Pendidikan Responden ... 116

Tabel 4.8 Sejak kapan anda mendengarkan Nuansa Radio ... 117

Tabel 4.9 Sudah berapa lamakah anda menjadi anggota (member/memiliki “Nuansa Muda”) dari Radio Nuansa ... 118

Tabel 4.10 Pernahkah anda mendengarkan Program acara “Private Room”yang disiarkan Radio Nuansa ... 119

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang Peranan Program Private Room ... 122

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Tentang Peranan Program Private Room Berdasarkan Sub Variabel Intensitas ... 123

Tabel 4.13 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan waktu jam tayang penyiaran program “private room” yang disiarkan pada pukul 19.00 s/d 21.00 wib sudah tepat ... 125

Tabel 4.14 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Frekuensi (jam tayang) program acara “private room” di radio nuansa Cirebon sudah baik ... 125

(17)

xv

Room Berdasarkan Variabel Kredibilitas ... 127 Tabel 4.17 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan keahlian

penyiar program “private room” di radio nuansa Cirebon dalam memahami dan menyikapi permasalahan cinta yang sedang terjadi sudah baik ... 129 Tabel 4.18 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan keahlian

penyiar program “private room” di radio nuansa Cirebon dalam memberikan solusi permasalahan cinta yang sedang terjadi sudah baik ... 129 Tabel 4.19 Sebaran Jawaban Responden Tentang pernyataan

keterampilan penyiar program “private room” di radio nuansa Cirebon dalam membawakan acara tersebut sudah baik ... 130 Tabel 4.20 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Penyiar

program ”private room” di radio nuansa cirebon merasa simpatik dalam memberikan solusi tentang permasalahan cinta yang sedang terjadi ... 131 Tabel 4.21 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Penyiar

program “private room” di radio nuansa Cirebon sangat disukai oleh pendengar sebagai pribadinya ... 131 Tabel 4.22 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Suara

Penyiar dalam membawakan program “private room” di radio nuansa Cirebon menarik bagi pendengarnya ... 132 Tabel 4.23 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Solusi

diberikan oleh penyiar program ”private room” di radio nuansa cirebon dapat di percaya pendengar ... 133 Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Peranan Program Private

(18)

xvi

Tabel 4.25 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Kejelasan pesan dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon sudah baik ... 135 Tabel 4.26 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Pesan yang

disampaikan oleh penyiar dalam program “private room” sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pendengar ... 136 Tabel 4.27 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan

Gaya bahasa yang digunakan dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon mudah untuk dipahami oleh pendengar ... 137 Tabel 4.28 Tanggapan Responden Tentang Peranan Program Private

Room Berdasarkan Sub Variabel Bentuk Penyajian ... 138 Tabel 4.29 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Dialog

Interaktif yang dilakukan penyiar radio dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon menarik perhatian pendengar ... 139 Tabel 4.30 Sebaran Jawaban Responden Tentang PernyataanTips-tips

yang diberikan oleh penyiar radio dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon mudah untuk dimengerti ... 140 Tabel 4.31 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Penyajian

music dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon menarik perhatian pendengar ... 141 Tabel 4.32 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan sound

effect yang diberikan saat pendengar melakukan komunikasi interaktif dengan penyiar dalam program “private room” di radio nuansa Cirebon membawa kita ke dalam kejadian yang sedang dialami ... 142 Tabel 4.33 Tanggapan Responden Tentang Pengetahuan Remaja ... 143 Tabel 4.34 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan para remaja

(19)

solusi-xvii

mengerti dan dapat memahami apa yang dimaksudkan oleh penyiar kepada pendengar yang sedang mengalami permasalahan cinta ... 145 Tabel 4.36 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Remaja

dapat menerapkan/mengaplikasikan solusi-solusi yang diberikan oleh penyiar kedalam kehidupan percintaan remaja . 146 Tabel 4.37 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Remaja

mampu menentukan faktor-faktor penyebab timbulnya permasalahan cintanya ... 147 Tabel 4.38 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Setelah

merangkum semua solusi-solusi yang diberikan oleh penyiar, remaja dapat menemukan diri mereka yang baru dan dapat menyelesaikan setiap permasalahan cintanya ... 147 Tabel 4.39 Sebaran Jawaban Responden Tentang Pernyataan Setelah

para remaja mendengarkan program “private room” dapat menyelesaikan permasalahan cintanya, remaja mampu mengevaluasi atau menilai baik-buruknya cara yang para remaja lakukan dalam menyelesaikan permasalahan cintanya . 149 Tabel 4.40 Hasil Uji Determinasi ... 152 Tabel 4.41 Pengujian Hipotesis Parsial ... 153 Tabel 4.42 Pengaruh Variabel Intensitas Penyiaran (X1),

Kredibilitas Komunikator(X2), ISi Pesan (X3), dan Bentuk

(20)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Komunikasi Massa... 24

Gambar 2.2 Kedudukan Radio Dalam Media Massa ... 28

Gambar 2.3 Model Komunikasi S-M-C-R-E ... 62

Gambar 2.4 Pengaplikasian Model ... 67

Gambar 3.1 Logo Nuansa Radio ... 78

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Nuansa Radio ... 82

Gambar 3.3 Model Penelitian ... 89

Gambar 3.4 Diagram Jalur ... 102

Gambar 4.1 Diagram Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 115

Gambar 4.2 Diagram Profil Responden Berdasarkan Umur ... 116

Gambar 4.3 Diagram Profil Responden Berdasarkan Pendidikan . 117 Gambar 4.4 Diagram Profil Responden Berdasarkan Sejak kapan mendengarkan nuansa radio ... 118

Gambar 4.5 Diagram Profil Responden Berdasarkan lamanya menjadi anggota dari nuansa radio ... 119

Gambar 4.6 Diagram Profil Responden Berdasarkan Pernahkah mendengarkan program “private room” yang disiarkan radio nuansa ... 120

Gambar 4.7 Diagram Tanggapan Responden Tentang Variabel Peranan Program Private Room ... 122

Gambar 4.8 Diagram Tanggapan Responden Tentang Variabel Peranan Program Private Room berdasarkan Sub Variabel Intensitas ... 124

Gambar 4.9 Diagram Tanggapan Responden Tentang Variabel Peranan Program Private Room berdasarkan Sub Variabel Kredibilitas ... 128

(21)

xix

Peranan Program Private Room berdasarkan Sub Variabel Bentuk Penyajian ... 139 Gambar 4.12 Diagram Tanggapan Responden Tentang Variabel

Pengetahuan Remaja ... 144 Gambar 4.13 Kurva Uji-t Dua Pihak Intensitas Terhadap

Pengetahuan ... 153 Gambar 4.14 Kurva Uji-t Dua Pihak Kredibilitas Terhadap

Pengetahuan ... 154 Gambar 4.15 Kurva Uji-t Dua Pihak Isi Pesan Terhadap

Pengetahuan ... 154 Gambar 4.16 Kurva Uji-t Dua Pihak Bentuk Penyajian Terhadap

Pengetahuan ... 155 Gambar 4.17 Diagram Path Analysis ... 155 Gambar L .1 Foto Pada saat peneliti berada di nuansa radio

104.2 fm Cirebon ... 186 Gambar L .2 Foto Pada saat Mendengarkan Program Private

Room bersama Penyiar di Nuansa Radio 104.2 fm

(22)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengantar Angket Penelitian... 170

Lampiran 2 Lembar Revisi Usulan penelitian ... 171

Lampiran 3 Surat Research ... 172

Lampiran 4 Surat Penugasan Menjadi Pembimbing ... 173

Lampiran 5 Angket Penelitian ... 174

Lampiran 6 Berita Acara Bimbingan ... 180

Lampiran 7 Surat Rekomendasi Pembimbing ... 181

Lampiran 8 Surat pengajuan sidang ... 182

Lampiran 9 codding sheet ... 183

Lampiran 10 Foto-foto Dokumentasi ... 186

(23)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku:

Azwar, Saifuddin 2003. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistik Dalam Penelitian, Bandung: Pustaka setia

Bittner. 1980. Mass Communication an Introduction Engelwood Cliffs. New Jersey

Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Carter, 2003. Bila Cinta Sebuah Permainan. Jakarta: PT. Gramedia

Effendy, U. Onong 1991. lmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Adityia Bakti

__________, 1992. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Bandung: Remaja Rosdakarya

__________, 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi.Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

__________, 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Cetakan ke Sembilan belas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Ferrucci, 2002. Apa yang diajarkan oleh anak kita. Jakarta: PT. Gramedia

Gardner, James G 2002. Memahami Gejolak Masa Remaja. Cet. III; Jakarta: Mitra Utama

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Joseph A. Devito, 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: Profesional Books

Liliweri, Alo. 1992. Dasar-dasar Komunikasi Periklanan. Jakarta: PT. Citra Aditya Bakti

(24)

166

M. Hikmat. Mahi. 2011. Etika & Hukum Pers. Bandung: Batic Press

Mappiare, A. 1992. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif (cetakan keempat belas). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Edisi Revisi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Palapah, M. O dan Syamsudin, Atang 1983. Studi Ilmu Komunikasi.

Bandung:Fikom Unpad

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif; Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Rakhmat, Jalaluddin. 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya

__________, 1993. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sarwono, Jonathan. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sinetar, M. 2000. Spiritual Intelligence. New York: Orbis Books

Sulaeman, Munandar. 1998. Ilmu Budaya Dasar Sebuah Pengantar.

Bandung: PT Refika Aditama

Sunarjo, Djoenaersih. 1991. Himpunan Istilah Komunikasi. Yogyakarta: Liberty

Sunyoto, W. Daniels Handoyo. 1977. Seluk Beluk Program Radio, Yogyakarta: Yayasan Kanisius.

Susanto, Astrid, S. 1988. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung: Bina Cipta

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo

(25)

Yasyin, Sulchan. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah

Yusuf, M. Pawit. 1995. Pedoman Praktik Mencari Informasi. Bandung: PT Remadja Rosda Karya

Yusuf, Syamsu, 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Rosdakarya Offset

B. Sumber Lain:

Arsip dan dokumen Nuansa Radio Cirebon.

Modul SPSS (Statistical Product And Service Solutions)

Skripsi Fakultas Ilmu Komunikasi,

Meilani Astuti. 2006. Efektivitas Penyuluhan Pendewasaan Usia

Perkawinan Oleh Dinas Kependudukan Dan Keluarga Berencana

Kabupaten Majalengka Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang

Keluarga Berkualitas Di Desa Sumber. Bandung : Universitas

Komputer Indonesia.

Andi, Javier Abdul Jawwad. 2010. Pengaruh Program In House Training

Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Radio Ninetyniners 100 Fm.

Bandung : Universitas Komputer Indonesia.

Yuddi Hergrit Siwalette. 2011. Peranan Public Relations PT. Telekomunikasi

Tbk Melalui Program Sosialisasi Sistem Telepon Telkomflexi Pasca

Bayar Terhadap Sikap Karyawan Menggunakan Sistem Tersebut.

(26)

168

Skripsi Fakultas Ekonomi,

Sri Widiawati. 2004. Pengaruh Pelaksanaan Program Bauran Pemasaran

Terhadap Loyalitas Pelanggan Unit Bisnis Pada PT. Saranasan GGA

Mekarluhur di Wilayah Bandung Barat. Bandung : Universitas

Komputer Indonesia.

Sumber Internet:

Website Nuansa Radio : fttp://www.radiocirebon.com, Versi Online 4 Maret

(27)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

begitu cepat dalam era globalisasi saat ini, keberadaan media massa dewasa ini

sebagai media yang digunakan dalam komunikasi massa untuk penyebaran pesan

bisa dikatakan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup kita.

Seperti melalui media massa cetak dan elektronik yaitu surat kabar, majalah,

radio, televisi dan film yang telah memberikan banyak informasi dan hiburan bagi

masyarakat. Sehingga komunikasi tersebut telah mencapai suatu tingkat dimana

orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak.

Bersamaan dengan perkembangan teknologi komunikasi ini, meningkat pula

kecemasan tentang efek media massa terhadap khalayaknya. Hal ini juga terjadi

pada radio sebagai salah satu jenis dari media massa.

Pada saat sekarang ini perkembangan radio sudah sangat pesat karena efek

dari radio tersebut sangat dirasakan oleh khalayaknya, karena orang dapat

mengkonsentrasikan diri pada suara dan tidak terganggu akan adanya visualisasi.

Selain itu radio tersebut bersifat satu arah (One Way Traffic Communication)

yaitu media massa yang hanya melibatkan komunikator dan komunikan melalui

sistem stimulus response, dengan arti pendengar tidak dapat bertatap muka

langsung dengan si pembawa berita kalaupun itu terjadi sifatnya tertunda

(28)

2

dimana radio diintegrasikan dengan kemampuan talkshow yang di dukung dengan

fax dan telepon, memungkinkan komunikasi yang berjalan bersifat dua arah.

Dilain hal dengan radio orang dapat memperoleh tiga keuntungan seperti yang

dikutip (Palapah dan Syamsudin, 1983:11) dari Paul Lazarsfeld sebagai berikut : “Radio memungkinkan partisipasi audience atau seolah-olah audience menyaksikan sendiri sesuatu kejadian yang sedang disiarkannya. Para pendengar merasa seolah-olah sesuatu secara pribadi. Dan perolehan secara pribadi ini adalah oleh karena komunikasi melalui radio adalah seolah-olah mewakili suatu komunikasi face to face.”

Bagaimanapun juga radio sebagai salah satu media komunikasi massa masih

banyak diminati orang banyak, tidak diragukan lagi radio mempunyai peranan

yang cukup besar dalam kehidupan manusia dewasa ini. Meski harus bersaing

ketat dengan televisi swasta yang kian marak belakangan ini serta bersaing dengan

media cetak, bukan berarti posisi radio menjadi surut terbukti pada saat ini

terdapat 11 radio yang terdaftar di dalam PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) dan ARSSLI (Asosisasi Radio Siaran Swasta Lokal Indonesia) di kota Cirebon. Bahkan sebaliknya, sebagai media yang berfungsi

untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan, radio siaran mendapat

tantangan baru dan terpacu untuk tetap eksis di hati pendengarnya dan para insan

radio harus lebih meningkatkan kreativitasnya dalam mengelola radio tersebut.

Selain harus bersaing dengan televisi-televisi swasta, stasiun-stasiun radiopun

harus dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka harus bersaing ketat dengan

sesama radio swasta lainnya. Oleh karena itu pihak radio dalam menyajikan suatu

(29)

yang akhirnya dapat mengikat pendengarnya itu sendiri. Hal ini dikarenakan

pendengar merupakan aset bagian sebuah stasiun radio siaran.

Biasanya antara penyiar dengan pendengar akan terjalin ikatan batin, dari

sinilah akan tumbuh kebutuhan diantara keduanya. Kebutuhan radio dalam

mencari khalayak, kebutuhan pendengar akan informasi yang dapat menambah

pengetahuan maupun hiburan. Pemenuhan kebutuhan tersebut dalam artian

tercapainya keinginan khalayak untuk mendapatkan informasi, pengetahuan dan

keterangan dari acara yang disajikan. Tentunya hal ini harus diiringi dengan

penyajian acara sedemikian rupa sehingga menarik pendengarnya untuk

mengikuti acara yang disajikan oleh pihak radio.

Radio Nuansa yang berdiri dibawah naungan Samuel Zeno (Owner Radio Nuansa) yang berdiri Pada tahun 2002 merupakan salah satu saluran radio swasta di Cirebon dan telah banyak meraih pendengar dilihat dari banyaknya pendengar

yang menjadi anggota (member atau dinamakan dengan “Nuansa Muda“ di radio

tersebut). Radio Nuansa tersebut memancar di jalur 104.2 FM dengan segmentasi

pendengar adalah para remaja berusia 17-24 Tahun1.

Nama NUANSA diambil oleh owner station radio ini Samuel Zeno agar memberikan suasana yang berbeda dari station radio lainnya yang terdapat di kota

Cirebon. Radio Nuansa tersebut berharap mampu memberikan kebutuhan

khalayak akan informasi maupun hiburan. Informasi yang dibutuhkan khalayak

adalah informasi yang sifatnya tidak hanya memberi pengetahuan tapi juga dapat

dipercaya tentang apa yang diinformasikan.

1

(30)

4

Salah satu program yang terdapat di radio Nuansa adalah program “Private

Room”. Dimana program “Private Room” ini dibuat untuk menampung curhatan

anak muda yang mau mencari solusi atas masalah yang sedang dihadapi seperti

masalah dalam percintaan, masalah dengan sahabat, dan juga orang tua. Oleh

karena itu melalui program “Private room” para nuansa muda yang telah

menceritakan pengalamannya diharapkan dapat menambah pengetahuan

pendengar, khususnya nuansa muda2.

Dikarenakan radio Nuansa (104.2 FM) ini adalah radio bagi para kawula

muda khususnya bagi para remaja, sehingga target audiens dalam program

“Private room“ ini juga adalah para nuansa muda yang sedang mempunyai

permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi tanpa mengetahui solusi dalam

memecahkan masalah tersebut.

Berdasarkan sasaran dari program “Private room” yaitu remaja, dimana

remaja mempunyai permasalahan-permasalahan yang ada dalam diri mereka dan

juga faktor dari lingkungan sekitar mereka yaitu keluarga dan juga teman terdekat

mereka dan terkadang sulit bagi remaja tersebut untuk mencari pemecahan

masalah yang terbaik. Hal ini dikarenakan, “Remaja cenderung berenergi tinggi,

tidak stabil, senantiasa berubah, mengukur segalanya dengan ukuran diri sendiri,

tidak logis dan mempunyai perangai berontak serta sulit untuk mengontrol emosi.”(Gardner, 2002 :1).

2

(31)

Masa remaja merupakan massa yang penuh gejala, pengenalan dan

petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan kelak

dimasa dewasa, dalam hal ini remaja tersebut mulai mengenal minatnya terhadap

percintaan, karena pada dasarnya cinta merupakan problem terbesar pada remaja

selain mengenai sex, persahabatan atau pertemanan, keluarga dan sekolah. Bagi

remaja pengalaman jatuh cinta, patah hati, penghianatan, putus cinta, hubungan

tanpa mendapatkan restu dari orang tua merupakan masalah yang memerlukan

tindakan pemecahan secara bijaksana. Biasanya remaja akan lebih senang mencari

pertolongan dalam menemukan solusi terhadap permasalahannya kepada teman

sebayanya dari pada orang tuanya. Padahal teman sebaya tersebut juga masih

banyak menghadapi permasalahannya sendiri.

Permasalahan cinta remaja dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari,

dimana para remaja sudah tidak malu dan merasa canggung untuk berpacaran

dimanapun berada baik disekolah, dijalan, di mall-mall. Tetapi dalam menjalani

masa pacaran tersebut seringkali kita melihat orang yang sedang patah hati,

dihianati, putus cinta, padahal belum lama mereka sedang mengalami indahnya

jatuh cinta. Hal tersebut kebanyakan dialami oleh para remaja dikarenakan oleh

adanya kehilangan komunikasi (Miss Communication) diantara kedua remaja

tersebut, dimana hal ini menurut (Hurlock, 1980:213) dalam buku “Psikologi

Perkembangan” mengemukakan bahwa:

(32)

6

merasa bahagia, tetapi mereka menjadi sedih bilamana percintaan kurang lancar “.

Oleh karena itu, melalui program “Private Room” ini yang disiarkan melalui

media interaktif radio serta penyajian yang menarik dapat membuat para remaja

terpengaruh untuk mengikuti acara tersebut, dapat menceritakan masalahnya yang

bermayoritas mengalami permasalahan yang sama dalam hal percintaan, serta

dapat membantu dalam mengatasi berbagai permasalahan cinta yang sedang

dihadapinya.

Sejak berdirinya Radio Nuansa, program “Private Room” sampai sekarang

termasuk sebagai program unggulan dari Radio Nuansa. Hal tersebut dikarenakan

acara tersebut dapat diprediksikan akan bertahan lama, karena permasalahan cinta

dalam kehidupan manusia akan selalu ada dalam bentuk yang berbeda-beda dan

akan selalu dialami oleh setiap orang khususnya remaja.

Masa remaja merupakan fase dalam siklus kehidupan manusia, yang

berproses ke arah perkembangan dan perubahan yang sifatnya alamiah. Dalam

proses inilah setiap individu (remaja) akan selalu berhadapan dengan berbagai

tantangan, permasalahan, baik yang muncul akibat dari proses pertumbuhan dan

perkembangan aspek kepribadian, maupun yang datang dari lingkungan luar.

Masa remaja adalah masa yang banyak diwarnai berbagai aneka gejolak

batin, sikap membantah orang tua, penuh dengan keindahan, pertentangan sosial,

cemas, gelisah bahkan frustrasi. Problema psikis merupakan masalah interen

dalam kehidupan pribadi remaja sebagai akibat dari proses perkembangan dan

pertumbuhan yang juga didukung oleh pengaruh lingkungan sosial, problema

(33)

terkendalikan, terkontrol mungkin pula berlangsung secara normal. Hal itu banyak

tergantung dari lingkungan sebagai pendukung dominan, baik berupa proses

pembinaan sejak kecil yang berarti dalam hal ini anak memiliki kesiapan penuh

untuk memasuki usia remaja, maupun berupa pengaruh yang datang dari

lingkungan.

Berdasarkan fenomena di atas, jelas bahwa permasalahan cinta selalu ada

baik di kalangan remaja keatas dan melalui komunikasilah yang merupakan suatu

hal yang penting dalam upaya melangsungkan suatu hubungan agar berjalan

dengan baik.

Melalui program “Private Room” di Radio Nuansa diharapkan pendengar

mempunyai pengetahuan untuk dapat menyelesaikan masalahnya setelah

berkonsultasi serta mendapatkan masukan atau solusi yang diberikan oleh penyiar.

Pada dasarnya masukan atau solusi yang diberikan bukanlah hal yang mutlak

untuk pendengar dalam menyelesaikan masalah, tetapi hal tersebut hanya sebagai

bantuan agar pendengar yang mempunyai masalah tersebut merasa lega dan lebih

mampu menyelesaikan masalah karena hanya pendengar tersebutlah yang lebih

mengetahui penyelesaian yang terbaik bagi dirinya.

Begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh para remaja dan

melalui program “Private Room“ ini dalam membantu untuk mencari

solusi-solusi tersebut, membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pengetahuan

pendengar dalam hal ini para remaja khususnya yang mengikuti acara tersebut

dalam mengatasi masalah cinta yang ada. Dikarenakan permasalahan yang

(34)

8

meneliti bagaimana pengaruh program “Private Room“ tersebut terhadap

pengetahuan remaja dalam mengatasi masalah cintanya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti mencoba untuk merumuskan masalah dengan tujuan untuk mengarahkan

permasalahan yang akan diteliti. Rumusan masalah yang dapat penulis tarik

diantaranya sebagai berikut :

“Seberapa Besar Pengaruh Program “Private Room“ di Radio Nuansa

(104.2 FM) Cirebon Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang mengatasi masalah Cinta?”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, peneliti

mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Seberapa besar intensitas penyiaran program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang

mengatasi masalah cinta?

2. Seberapa besar kredibilitas komunikator program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang

mengatasi masalah cinta?

3. Seberapa besar Isi pesan program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi

(35)

4. Seberapa besar bentuk penyajian program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang

mengatasi masalah cinta?

5. Seberapa besar penagruh baik secara simultan maupun secara parsial

program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap

pengetahuan remaja tentang mengatasi masalah cinta?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk

menjawab, menjelaskan, menerangkan seberapa besar peranan program acara “Private Room” di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan

remaja tentang mengatasi masalah cinta.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dibuat dalam penelitian

ini, penulis memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut

adalah :

1. Untuk mengetahui intensitas program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi

(36)

10

2. Untuk mengetahui kredibilitas komunikator program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja

tentang mengatasi masalah cinta.

3. Untuk mengetahui Isi pesan program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi

masalah cinta.

4. Untuk mengetahui bentuk penyajian program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon terhadap pengetahuan remaja tentang

mengatasi masalah cinta.

5. Untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari

variabel-variabel program “Private Room“ di radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon

terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi masalah cinta.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Toeritis

Secara teoritis peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat

menjadi bahan pengembangan ilmiah baik Program Studi Ilmu Komunikasi

secara umum dan dibidang kajian ilmu komunikasi massa khususnya radio

(37)

1.4.2. Kegunaan Praktis

Adapun dalam penelitian ini, selain memiliki kegunaan teoritis

penelitipun memaparkan kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan.

yaitu :

a. Kegunaan untuk Peneliti

Dengan adanya penelitian ini sangat memberikan manfaat dan kegunaan

bagi peneliti. Dimana, sebagai pengalaman dan pembelajaran dalam

mengaplikasikan pemahaman mengenai Ilmu Komunikasi secara umum dan

komunikasi massa secara khusus yaitu mengenai pengaruh program radio

nuansa (104.2 FM) dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang cinta di

kota Cirebon.

b. Kegunaan untuk Akademik

Adapun manfaat dan kegunaan bagi akademisi, yaitu sebagai literatur bagi

mahasiswa secara umum, dan bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi secara

khusus, terutama bagi para peneliti.

c. Kegunaan untuk Instansi

Kegunaan penelitian ini bagi Radio Nuansa (104.2 FM) Cirebon yakni,

sebagai referensi atau evaluasi khususnya mengenai program private room

yang berperan aktif terhadap pengetahuan remaja tentang mengatasi masalah

(38)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Tentang Penelitian Terdahulu

Penggalian dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya

memperjelas tentang variable-variabel dalam penelitian ini, sekaligus untuk

membedakan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Umumnya

kajian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti dari kalangan akademis dan

telah mempublikasikannya pada beberapa jurnal cetakan dan jurnal online

(internet).

Penelitian mengenai kualitas pelayanan & kepuasan dilakukan oleh

peneliti terdahulu, antara lain :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

N o

Judul Peneliti Metode

(39)

MAJALENGKATE sudah besar, hal ini terlihat dari besarnya 54,8% yang berarti kuat, searah, dan signifikan.

(40)

14

Sumber : Penulis, November 2012

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.2.1 Definisi Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu kebutuhan manusia yang

sangat mendasar. Seperti halnya makan dan minum, manusia

membutuhkan komunikasi untuk kelangsungan hidupnya.

Komunikasi diibaratkan seperti detak jantung, keberadaannya amat

penting bagi kehidupan manusia, namun kita sering melupakan

betapa besar peranannya.

Sejak lahir manusia telah melakukan komunikasi, dimulai

dengan tangis bayi pertama merupakan ungkapan perasaannya untuk

mulai membina komunikasi dengan ibunya. Semakin dewasa

manusia, maka semakin rumit komunikasi yang dilakukannya.

Dimana komunikasi yang dilakukan tersebut dapat berjalan lancar

apabila terdapat persamaan makna antara dua pihak yang terlibat.

(41)

“Istilah komunikasi berasal dari perkataan bahasa Inggris “Communication” yang menurut Wilbur Schramm bersumber pada istilah latin “Communis” yang dalam bahasa Indonesia berarti “sama” dan menurut Sir Gerald Barry yaitu “Communicare” yang berarti “ bercakap-cakap”. Jika kita berkomunikasi, berarti kita mengadakan “kesamaan”, dalam hal ini kesamaan pengertian atau makna.” (Effendy, 1991:1)

Komunikasi mempunyai peranan penting vagi kehidupan

manusia, hampir 90% dari kegiatan keseharian manusia dilakukan

dengan berkomunikasi. Dimanapun, kapanpun, dan dalam

kesadaran atau situasi macam apapun manusia selalu terjebak

dengan komunikasi. Dengan komunikasi manusia dapat memenuhi

kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuan hidupnya, karena

berkomunikasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang amat

mendasar.

Definisi komunikasi menurut William Albig

“Communications is the process of transmitting meaningful

symbols between individuals”. (Komunikasi adalah proses dan

penyampaian dan penerimaan lambang-lambang yang

mengandung makna dari individu-individu) (Djoenarsih,

1991:16).

Oleh karena itu sebagai makhluk social manusia senantiasa

ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui

lingkungan sekitarnya, bahkaningin mengetahui apa yang terjadi

dalam dirinya. Dengan rasa ingin tahu inilah yang memaksa

(42)

16

Dari definisi diatas menjelaskan bahwa komunikasi

merupakan proses penyampaian symbol-simbol baik verbal maupun

nonverbal. Rangsangan atau stimulus yang disampaikan

komunikator akan mendapat respon dari komunikan selama

keduanya memiliki makna yang sama terhadap pesan yang

disampaikan. Jika disimpulkan maka komunikasi adalah suatu

proses pembentukan, pnyampaian, penerimaan, dan pengolahan

pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua

orang atau lebih dengan tujuan tertentu sebagaimana diharapkan

oleh komunikator.

2.1.2.2 Proses Komunikasi

Pada proses komunikasi dapat dikategorikan dengan

peninjauan dari dua perspektif, yaitu :

a. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis

Proses komunikasi ini terjadi pada diri komunikator dan

komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan

menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya

terjadi suatu proses, yaitu pengemasan isi pesan dan lambang. “Isi

pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya

adalah bahasa.” (Effendy, 2003:31) Kemudian pesan tersebut

ditransmisikan kepada komunikan. Apabila komunikan mengerti isi

(43)

Sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi

pun tidak terjadi.

b. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistik

Pada proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat

diklasifikasikan menjadi proses komunikasi secara dua tahap, yakni

sebagai berikut :

1. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses

penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media atau

saluran. Adapun lambang sebagai media primer dalam proses

komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain

sebagainya yang secara langsung dapat menerjemahkan pikiran

atau perasaan komunikator kepada komunikan. Pada proses

komunikasi secara primer adalah bahasa yang paling banyak

digunakan, sebab bahasa mampu menerjemahkan pikiran

seseorang kepada orang lain, apakah itu berbentuk ide, gagasan,

informasi atau opini.

2. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan

dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua

(44)

18

Pentingnya peranan media, yakni media sekunder dalam

proses komunikasi disebabkan oleh efisiensinya dalam

mencapai sasaran yaitu komunikan, karena proses komunikasi

sekunder ini merupakan sambungan dari proses komunikasi

primer, maka dalam menata lambang-lambang untuk

memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator, harus

memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang

digunakan.

Dengan demikian, proses komunikasi secara sekunder itu

menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media

massa (massmedia) dan media nirmassa atau media nonmassa

(non-mass media). (Effendy, 1993:18)

Media masa, misalnya surat kabar, radio siaran, televisi

siaran, dan film yang diputar di gedung bioskop memiliki

ciri-ciri tertentu, antara lain ciri-ciri massif (massive) atau massal, yakni

tertuju kepada sejumlah orang yang relatif amat banyak.

Sedangkan media nirmassa, umpanya surat, telepon, telegram,

poster, spanduk, papan pengumuman, buletin, folder, majalah

organisasi, radio amatir, dan film dokumenter, tertuju pada satu

(45)

2.1.2.3 Tujuan Komunikasi

Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan

tujuan dari komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan

berkomunikasi adalah mengharapkan adanya umpan yang diberikan

oleh lawan berbicara kita serta semua pesan yang kita sampaikan

dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi

setelah melakukan komunikasi tersebut. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek

mengatakan ada pun beberapa tujuan berkomunikasi, yakni:

a. Perubahan sikap (attitude change)

b. Perubahan pendapat (opinion change)

c. Perubahan perilaku (behavior change)

d. Perubahan sosial (social change)

(Effendy, 2003: 8)

Joseph Devito dalam bukunya “Komunikasi Antar

Manusia” menyebutkan bahwa tujuan komunikasi adalah sebagai

berikut:

a. Menemukan

Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara baik diri

kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara.

Komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia

luar-dunia yang dipenuhi obyek, peristiwa, dan manusia lain.

(46)

20

Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan

dengan orang lain.

c. Untuk meyakinkan

Media massa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar

mengubah sikap dan perilaku kita.

d. Untuk bermain

Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk

bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak,

pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan.

(Devito, 1997: 31)

2.1.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Massa 2.1.3.1 Definisi Komunikasi Massa

Salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan manusia

sebagai makhluk komunikasi adalah komunikasi massa, komunikasi

melalui media massa.

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, “Mass Communication” kependekan dari

“Mass Media Communication” (komunikasi media

massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang “Mass

Mediated”. Istilah “Mass Communication atau

Communications” diartikan sebagai salurannya, yaitu

“Mass Media”(media massa) kependekan dari

“Media of mass communication”. (Wiryanto, 2000:2).

Salah satu definisi komunikasi massa yang paling sederhana

(47)

adalah sejumlah pesan yang dikomunikasikan atau disampaikan

melalui sebuah media massa kepada sejumlah besar orang.” (Bittner,

1980:10).

Menurutnya komunikasi massa adalah sejumlah pesan yang

dikomunikasikan atau disampaikan melalui media massa kepada

sejumlah besar orang. Kata sebuah media massa diatas pada

dasarnya mengandung arti yang cukup luas. Hal ini sesuai yang

dikemukakan oleh Effendy dalam bukunya “Ilmu Teori dan Filsafat

Komunikasi” adalah sebagai berikut:

“Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern

yang meliputi: surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas,

siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang

dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop.” (Effendy, 1993:79).

Dengan demikian kata media massa pada definisi yang

dikemukakan oleh Bittner dapat berupa media cetak yaitu surat

kabar, dan media elektronik yaitu siaran radio dan televisi, serta

pemutaran film di bioskop seperti yang dikemukakan atau dikatakan

oleh Onong Uchyana Effendy.

2.1.3.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Dalam komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus atau

karakteristik yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya.

(48)

22

1. Komunikasi massa berlangsung satu arah

Artinya komunikasi dengan menggunakan media massa berlaku

dalam satu arah (One way communication). Dimana semua

media massa tadi dilancarkan oleh sumbernya kepada khalayak

ramai tanpa direspon pada waktu bersamaan sebagaimana terjadi

pada komunikasi persona atau dengan kata lain tidak terdapat

arus balik dari komunikan kepada komunikator. Seperti penyiar

radio, penyiar televisi, atau sutradara film tidak mengetahui

tanggapan khalayak yang dijadikan sasarannya.

2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Artinya media massa sebagai saluran komunikasi massa

merupakan lembaga, yaitu suatu institusi atau organisasi. Oleh

karena itu komunikatornya melembaga. Sebagai konsekuensi

dari sifat komunikator yang melembaga tersebut, peranannya

dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. Pada

kenyataannya komunikator dalam komunikasi massa tidak

bekerja sendiri, melainkan bersama-sama dengan orang lain.

Karenanya komunikator seperti itu disebut komunikator

kolektif.

3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum

Artinya pesan yang disampaikan melalui media massa adalah

terbuka untuk semua orang film, radio, televisi. Apabila

(49)

organisasi tertutup, tidak dapat dikatakan komunikasi massa.

Media massa tidak akan menyiarkan informasi yang bersifat

khusus seperti pesan yang hanya diperuntukkan untuk seseorang

atau kelompok tertentu. Informasi yang diberikan adalah

informasi untuk orang banyak.

4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Artinya yang dimaksud keserempakan adalah keserempakan

kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh

dari komunikator dan penduduk satu dengan yang lainnya

berada dalam keadaan terpisah. Secara lebih sederhana, berarti

informasi diterima secara serentak. Radio dan televisi, karena

merupakan media massa elektronik tidak diragukan lagi

keserempakannya ketika khalayak mendengarkan acara radio

atau menonton acara televisi.

5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

Artinya massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang-orang

yang heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal

dalam kondisi yang sangat berbeda, dengan kebudayaan yang

beragam, berasal dari berbagai jenis masyarakat. Dengan kata

lain ia memberikan posisi yang sama untuk semua orang tanpa

memandang umur, jenis kelamin, bangsa dan siapa saja yang

dapat mendengar, menonton, dan membaca. (Effendy,

(50)

24

Pada umumnya memang media massa bersifat seperti diatas

baik media cetak maupun media elektronik. Akan tetapi masyarakat

tidak menyadari bahwa salah satu sifat dari media massa dapat

menimbulkan keserempakan di lingkungan masyarakat.

2.1.3.3 Proses Komunikasi Massa

Seperti halnya komunikasi yang merupakan suatu proses

penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan.

Komunikasi massapun pada hakekatnya adalah suatu proses juga

Hanya saja yang membedakan keduanya adalah adanya media massa

sebagai saluran pada komunikasi massa. Singkatnya, bahwa proses

komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan melalui media massa.

Mengenai komunikasi massa, Susanto menggambarkannya

sebagai berikut :

Gambar 2.1. Proses Komunikasi Massa

Sumber: Susanto, “Komunikasi Dalam Teori dan Praktek”

Sumber Komunikator Media Pesan Media Komunikan Efek

(51)

1. Sumber merupakan orang yang pertama memiliki gagasan

mengenai sesuatu yang akan disampaikan kepada komunikan

dalam hal ini khalayak. Disini yang menjadi sumber dalam

penelitian mengenai program “Private Room” adalah penyiar

program acara itu sendiri.

2. Komunikator adalah unsur komunikasi massa yang bertugas

menyampaikan gagasan yang dimiliki sumber kepada khalayak.

Komunikator dalam penelitian ini sama dengan sumber yaitu

penyiar program “Private Room”. Sebelumnya komunikator

tersebut terlebih dahulu melakukan encoding yaitu merumuskan

gagasan kedalam pesan yang dimengerti. Dimana penyiar

melihat terlebih dahulu pesan yang sesuai dengan kebutuhan

pendengar.

3. Media merupakan alat yang digunakan komunikator dalam

menyampaikan pesan, agar pesan tersebut sampai kepada

khalayak. Dalam hal ini yang menjadi medianya adalah radio

sebagai bagian dari media massa elektronik.

4. Dengan menggunakan media massa, komunikator

menyampaikan pesan kepada khalayak. Dimana pesan tersebut

perlu dirumuskan oleh komunikator agar dapat menarik

perhatian khalayak. Pesan yang disampaikan oleh penyiar selaku

komunikator adalah yang relevan dengan seputar program

(52)

26

diberikan penyiar. Adapun yang menjadi komunikan atau

khalayak yaitu para pendengar program tersebut, terutama

pendengar yang ikut berkonsultasi dalam program acara

tersebut.

5. Sebelum sampai kepada khalayak, pesan mengalami proses

decoding yaitu proses menafsirkan pesan yang dilakukan

khalayak agar dapat memahami pesan yang diterima. (Susanto,

1988:12).

2.1.3.4 Fungsi dan Efek Komunikasi Massa

Komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan

informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan

ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang.

Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu

cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengar

(audio visual), menyebabkan fungsi media massa telah mengalami

banyak perubahan.

Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui

media massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi.

Oleh karena itu efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari

perubahan psikologis. Mengenai efek komunikasi ini dapat kita

(53)

Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran,

sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak

mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas.

Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Perasaan akibat

terpaan media massa itu bisa bermacam-macam, senang sehingga

tertawa terbahak-bahak, sedih sehingga mencucurkan air mata, takut

sampai merinding, dan lain-lain perasaan yang hanya bergejolak

dalam hati.

Efek Behavioral bersangkutan dengan niat, tekad, upaya,

usaha, yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Efek

ini tidak langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa,

melainkan didahului oleh efek kognitif dan efek afektif. Dengan

perkataan lain, timbulnya efek behavioral setelah muncul efek

kognitif dan efek afektif.

2.1.3.5 Komunikan Komunikasi Massa

Komunikan adalah sasaran yang dituju oleh komunikator

untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan, dimana dalam

penelitian ini yang menjadi komunikan adalah pendengar radio

siaran.

Dalam penelitian ini, komunikan akan mengikuti suatu

program dari media massa, jika pesan atau materi yang disampaikan

(54)

28

pesan tersebut jika pesan itu tidak menyentuh kebutuhan pada benak

dirinya.

2.1.4 Radio Sebagai Media Komunikasi Massa

Radio merupakan salah satu jenis dari jenis-jenis media massa

lainnya. Untuk lebih memperjelas kedudukan Radio dalam media massa

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kedudukan Radio Dalam Media Massa

Surat kabar

Media massa cetak Majalah

Media massa Tabloid, dll

Radio

Media massa elektronik Televisi Film

Sumber: Palapah dan Syam, “Studi Ilmu Komunikasi

Lalu radio itu sendiri apa?. Berikut ini penjelasan dari Palapah dan

Syam dalam “Studi Ilmu Komunikasi” mengenai radio adalah sebagai

berikut:

“Istilah “radio” dimaksudkan adalah “Keseluruhan sistem

gelombang suara yang dipancarkan dari stasiun dan yang dapat diterima

oleh pesawat-pesawat penerima dirumah, dimobil, dikapal, dan sebagainya.” (Palapah dan Syam, 1983:107).

Sebagai unsur dari media massa, radio siaran mempunyai ciri dan

sifat yang berbeda dengan media massa lainnya. Penyampaian pesan

(55)

ada lambang-lambang nirverbal yang dipergunakan jumlahnya sangat

minim. Dikarenakan sifatnya auditori, untuk didengarkan, lebih mudah

orang menyampaikan pesan dalam bentuk acara yang menarik. Penyajian

hal yang menarik dalam rangka penyampaian pesan adalah penting, karena

publik sifatnya selektif.

2.1.4.1 Perkembangan Radio Siaran

Sejarah radio yang pertama dimulai pada tahun 1895, dengan munculnya “The Wireless Telegraph Company” yang

didirikan oleh seorang insinyur elektronika dari Italia. Dia

menemukan suatu alternatif untuk mengirim pesan tanpa

menggunakan kabel melewati jarak yang cukup jauh.

Rangkaian siaran yang pertama dimulai pada tahun 1919

oleh seorang Belanda. Dia adalah orang pertama yang

mengudarakan siaran yang sudah dia umumkan sebelumnya,

sehingga orang-orang memang menunggu program siaran tersebut

dan siaran tersebut tidak hanya didengar secara kebetulan.

Penyusunan acara dimulai dari: konser, drama radio, dan berita dapat

disiarkan.

Pada tahun empat puluhan dan lima puluhan sebuah media

baru mulai dikembangkan. Sejak itu, orang tidak hanya dapat

mendengarkan apa yang terjadi di seluruh dunia, mereka juga dapat

(56)

30

peran radio sudah berubah. Orang-orang menyadari peralihan fungsi

radio pada sekitar tahun enam puluhan dan tujuh puluhan. Industri

musik menjadi bertambah penting bagi radio. Karena musik dan

peran radio sebagai sebuah media imajinasi, radio menjadi populer

lagi dan bahkan semakin bertambah populer.

Dengan bertambahnya kepopuleran dari stasiun radio,

menjadikan para pihak staiun-staiun radio menentukan

kelompok-kelompok sasaran. Mereka membuat program acara khusus,

misalnya untuk masyarakat kelas menengah atau dengan tingkat

pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi para pendengarnyalah yang

akan menentukan pilihan dari staiun-stasiun radio yang ada.

Upaya variasi dari berbagai staiun radio dimulai pada tahun

1950-an dan 1960-an. Pada masa itu beberapa stasiun radio memiliki

program-program acara khusus untuk anak-anak sekolah, untuk

anak-anak kecil, untuk ibu-ibu rumah tangga, dan bahkan untuk para

suami mereka saat pulang kerja.

Pada perkembangan selanjutnya, radio juga menawarkan

program-program acara yang sederhana dan lebih murah, yaitu

musik, phone in, wawancara, yang kebanyakan diprogramkan secara

horizontal, program yang sama setiap hari pada waktu yang sama.

Radio sebagai salah satu bagian dari komunikasi massa

(57)

masyarakat maupun diperkotaan atau dipedesaan. Hal ini karena

radio memiliki sifat yang sangat pribadi diantara semua manusia.

2.1.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Radio

Pada umumnya kita telah mengetahui bahwa sekarang ini

radio merupakan salah satu media untuk komunikasi dan juga

hiburan yang tidak dapat dipungkiri lagi keberadaan serta

perkembangan staiun-staiun radio. Meskipun demikian radio tersebut

memiliki beberapa kelemahan-kelemahan disamping tentunya

terdapat kelebihan-kelebihan menurut W. Daniels Handoyo Sunyoto

dalam bukunya seluk beluk program radio mengungkapkan:

a. Kelebihan- kelebihan sebuah programa radio

1. Programa radio merupakan cara yang tercepat untuk

menyampaikan berita dibandingkan dengan surat yang

dikirimkan melalui kantor pos, dan programa televisi yang

lebih sempit jangkauannya sehingga programa itu harus

disampaikan melalui alat pemancar lain dalam bentuk

video-tape. Hal ini semua berarti membutuhkan waktu

untuk pengangkutannya.

2. Programa radio mempunyai daerah jangkauan yang luas.

3. Berita-berita melalui radio dapat dilengkapi dengan

acara-acara yang menarik, misalnya musik atau efek suara dan

(58)

32

4. Radio merupakan sarana komunikasi yang paling akrab.

Dimana radio dapat menjadi teman bila sedang mengadakan

perjalanan dengan kereta api, mobil, ataupun ketika berada

dirumah.

b. Kekurangan-kekurangan sebuah programa radio

1. Programa radio tidak dapat dilihat, sehingga seolah-olah

pendengar menjadi buta.

2. Radio lebih mahal daripada surat kabar

3. Tidak semua hal dapat diberitakan, karena:

a. Waktu sangat berharga

b. Pendengar hanya mengkonsentrasikan diri pada saat

tertentu saja.

c. Tidak dapat dilihat

(Sunyoto, 1977:23)

2.1.5 Karakteristik Pendengar

Pendengar adalah sasaran komunikasi massa melalui radio. Siaran

komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pendengar terpikat perhatiannya,

tertarik terus minatnya, mengerti tergerak hatinya dan melakukan kegiatan

apa yang diinginkan oleh komunikator.

Radio siaran mempunyai sifatnya akrab, segera; pendengar hanya

dapat mendengarkannya sekali saja. Radio juga sangat sederhana, mudah

untuk dihubungkan kesegala penjuru dunia. Lalu, siapa pendengarnya?.

(59)

1. Individu, bukan sekumpulan orang

2. Tua dan muda

3. Orang yang mendengarkan pada waktu yang bersamaan

4. Berada dimana-mana

5. Orang-orang yang berbeda

6. Berlatar belakang pendidikan yang berbeda, dan sebagainya.

Berikut ini adalah sifat pendengar radio siaran yang turut

menentukan gaya bahasa radio siaran, yaitu:

1. Heterogen

Pendengar adalah massa. Sejumlah orang yang sangat banyak

sifatnya, heterogen, terpencar-pencar diberbagai tempat, dikota dan

didesa, dirumah, asrama, warung kopi, dan sebagainya.

2. Pribadi

Karena pendengar berada dalam keadaan heterogen,

terpencar-pencar di berbagai tempat dan umumnya dirumah-rumah, maka

suatu isi pesan akan dapat diterima dan dimengerti kalau sifatnya

pribadi (personal) sesuai dengan situasi pendengar saat ia berada.

3. Aktif

Pada mulanya ahli komunikasi mengira bahwa pendengar bersifat

pasif, ternyata tidak demikian. Hal ini telah dibuktikan oleh

pemikiran yang dilakukan Wilbur Schramm, Paul La dan Raymond

Gambar

Gambar 4.10
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1. Proses Komunikasi Massa
Gambar 2.2 Kedudukan Radio Dalam Media Massa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Motivated by this fact, we define the concept of a τ-distance function in a general topological space (X, τ) and we prove that symmetrizable topological spaces ([5]) and

Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya terkait dengan penggunaan urin manusia sebagai pupuk organik cair hidroponik antara lain: 12. Penggunaan sistem

• RAKG atau Rencana Anggaran Kas Gampong adalah dokumen yang memuat arus kas masuk dan keluar yang digunakan untuk mengatur penarikan dana dari rekening kas gampong

Dari hasil penelitian pengaruh pendidikan kesehatan kanker serviks terhadap sikap pencegahan kanker serviks pada siswi kelas IX di SMP Negeri 2 Saptosari Gunungkidul, maka

Adapun penggunaan CT- Scan yang biasa digunakan dalam bidang kedokteran gigi yaitu digunakan pada rongga mulut dan regio maksilofasial termasuk di dalamnya untuk

Pertama , seseorang yang hendak menikah dengan tujuan untuk berbuat zalim kepada istri atau sebaliknya, seperti ingin menyakiti, membalas dendam, memutuskan

Pengujian ini dilakukan dengan cara meletakkan robot pada lintasan belokan kiri dan kanan serta mengukur waktu tempuh dan berhasil tidaknya robot melalui lintasan

Telah dilakukan penelitian tentang efektifitas pelaksanaan perkuliahan berdasarkan analisis instruksional pada mata kuliah fisika sekolah II.. Tujuan penelitiannya