UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III
PEMANFAATAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PADA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh:
AZMAL RUKHMINANDA DALIMUNTHE
092101047
D-III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : AZMAL RUKHMINANDA DALIMUNTHE
NIM : 092101047
PROGRAM STUDI : D-III KEUANGAN
JUDUL : PEMANFAATAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PADA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR
Tanggal : 2013 Dosen Pembimbing
(Dra. Nisrul Irawati, MBA.) NIP. 196212041989032003
Tanggal : 2013 Sekretaris Program Studi
(
NIP. 19760214 200501 1 002 Syafrizal Helmi Situmorang,SE.M.Si)
Tanggal : 2013 Dekan Fakultas Ekonomi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan ridhaNya kepada penulis
sehingga Tugas Akhir yang berjudul “Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi
Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur ”dapat terselesaikan dengan baik guna
memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Studi
Pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan tulus dan
ikhlas izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah
banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
5. Teristimewa kepada keluarga penulis yang sangat penulis sayangi, kepada
Ayahanda Ir.H. Asli Dalimunthe Msi. dan Ibunda HJ. Zahrah Batubara yang
telah banyak memberikan kasih sayang, semangat, dan do’a baik moril maupun
materil. Semoga diberikan Allah kesehatan, keharmonisan dan keberkahan umur
sehingga bias melihat langsung penulis sebagai anak mereka yang sukses dan
membanggakan mereka dan keluarga.
6. Bapak pimpinan dan seluruh pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Timur yang telah membantu penulis selama melakukan magang dan riset di
perusahaan tersebut.
7. Buat kekasih Silvi Yanti Batubara yang setia memberikan kesempatan,
kesabaran, semangat dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8. Buat teman-teman terbaik penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, Pandi, Febri, Rambo, Satria, fitrah, Budi semua
teman-teman D-III Keuangan Angkatan 2009 yang tidak dapat saya sebutkan satu
per satu serta teman SMA Ginda, Fachrial, Mahadi dan Opung Brotherhood
terima kasih atas semua yang telah kita lalui bersama.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan, maka dengan kerendahan hati penulis menerima saran dan
kritik yang membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.
WassalamualaikumWr. Wb.
Medan, 15 Mei 2013
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pegantar ... i
Daftar Isi ... iii
Daftar Gambar ... v
Daftar Tabel ... vi
BABI PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan Penelitian ... 3
1.4. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II PROFIL INSTANSI ... 5
2.1. Sejarah berdirinyaKantor Pelayanan Pajak Pratama... Medan Timur ... 5
2.2. Visi dan Misi KPP Pratama Medan ... Timur ...9
2.2.1. Visi KPP Pratama Medan Timur ... 9
2.2.2 Misi KPP Pratama Medan Timur ... 9
2.3. Logo dan Makna KPP Pratama Medan Timur ... 10
2.3.1 Logo KPP Pratama Medan Timur ... 10
2.3.2 Makna logo KPP Pratama Medan Timur ... 11
2.4. Struktur KPP Pratama Medan Timur ... 11
2.7. Kinerja Terkini Direktorat Jenderal Pajak ... 21
BAB III PEMBAHASAN ... 24
3.1. Pengertian Sistem Teknologi Informasi ... 24
3.2. Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 25
3.3. Sistem Teknologi Informasi Dalam Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur ... 26
3.4. Pengolahan Data dan Informasi ... 29
3.5. Kendala dan Dampak Komputerisasi Terhadap Sistem Informasi ... 30
BAB IV PENUTUP ... 34
4.1. Kesimpulan ... 34
4.2. Saran ... 35
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Logo KPP Pratama Medan Timur ... 10
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Penerimaan Pajak dalam Negeri Indonesia ...
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dari sistem teknologi informasi (STI) telah berkembang
dengan sangat pesatnya. Jika diamati setiap satu dekade , terjadi perkembangan yang
cukup signifikan dari sistem teknologi informasi (STI).Teknologi informasi sudah
menjadi suatu kebutuhan yang sangat di perlukan untuk mempermudah serta
menunjang aktivitas organisasi, hal ini di dukung oleh semakin berkembangnya
proaam aplikasi atau perangkat lunak (software).
Hal ini menunjukkan bahwa program aplikasi sangat penting bagi suatu
instansi, organisasi atau perusahaan. Teknologi informasi sebagai bagian dalam
sistem informasi digunakan untuk memperlancar business process suatu instansi,
organisasi, atau perusahaan dimna data diolah menjadi suatu informasi yang
berkualiatas yang digunakan user dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi
merupakan dasar pelaksanaan kebijakan business process organisasi yang dijalankan
organisasi untuk menghasilkan informasi dengan cepat, tepat, relevan dan akurat.
Kualitas informasi yang baik dihasilkan oleh sistem informasi merupakan
keunggulan kompetitif bagi instansi, yang digunakan user dalam mengambil
keputusan. Pada instansi/lembaga pemerintahan, kualitas informasi merupakan suatu
hal yang sangat penting, sebagai dasar pengambil keputusan dan sebangai tolak ukur
Pemerintah pusat melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai tugas
berat dalam hal pelayanan kepada publik yang berkaitan dengan pemungutan pajak.
Saat ini telah dilakukan perubahan di berbagai bidang termasuk dicanangkannya visi,
misi dan tujuan organisasi. Salah satu cita-cita utama yang terkandung dalam visinya
adalah menjadi model pelayanan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk
menjadi pelayanan masyarakat bagi unit-unit instansi pemerintah lain. Disamping itu
berkeinginan agar eksistensi dan kinerjanya memang benar-benar berkualitas tinggi
dan akurat, serta mampu memenuhi harapan masyarakat serta memiliki citra yang
baik dan bersih.
Kepuasan wajib pajak adalah harapan utama Kantor Pelayanan Pajak Pratama
yang saat ini. Wajib pajak merupakan salah satu unsur terpenting dalam penilaian
pada kantor pajak, maka keberadaannya harus diperhatikan. Salah satu persoalan
yang menjadi perhatian dalam perusahaan adalah bagaimana memahami kebutuhan
(needs) dan keinginan (wants) dari setiap wajib pajak. Sehingga hal ini merupakan
suatu bentuk tuntunan bagi pihak kantor dalam memahami karakteristik perilaku
wajib pajaknya. Kepuasan wajib pajak bukanlah hal yang mudah dicapai, karena
setiap wajib pajak memiliki penilaian masing-masing tentang kepuasan. Ada banyak
hal yang dapat mempengaruhi kepuasan wajib pajak, seperti dimensi kualitas sistem
layanan. Dengan sistem layanan wajib pajak yang berkualitas dapat digunakan untuk
membiayai kelangsungan hidup Negara dan memperbaiki keadaan ekonomi yang
memperburuk bagi Negara Indonesia pada khususnya. Pajak tidak saja berfungsi
Oleh karena itu sangatlah penting bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk
meningkatkan kualitas pelayanan, sebab dengan memberikan pelayanan yang terbaik
dalam hal ini khususnya bagi para wajib pajak akan berdampak positif pula bagi
pendapatan negara.
Berdasarkan Uraian diatas maka penulis ingin melihat dan mengetahui lebih
jelas sejauh mana pemanfaatan teknologi informasi perpajakan.Untuk itu penulis
menetapkan judul Tugas Akhir ini adalah “ Pemanfaatan Sistem Teknologi
Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Direktorat Jenderal Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur”.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian penulis adalah
sebagai berikut :
Bagaimana Penerapan dan Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam
Peningkatan Pelayanan Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Timur.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah:
1. Untuk mengidentifikasi dan menjelaskan tentang sistem informasi pada
Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
2. Untuk mengetahui prosedur sistem teknologi informasi dalam peningkatan
pelayanan pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat yang ingin di capai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis
adalah :
1. Bagi penulis
Untuk lebih menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan kenyataan yang terjadi
di lapangan, diharapkan juga dapat melatih kemampuan menganalisis dan
berfikir sistematis.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan
masukan tentang sistem teknologi informasi pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Timur.
3. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai informasi untuk mengetahui
hal-hal yang berkaitan dengan sistem teknologi informasi pada Kantor
BAB II
PROFIL INSTANSI
2.1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Setelah kemerdekaan Indonesia berubah nama menjadi Kantor Inspeksi
Keuangan. Kemudian berubah lagi menjadi Kantor Inspeksi Pajak. Dengan induk
organisasinya Direktorat Jenderal Pajak Keuangan Republik Indonesia. Di Sumatera
Utara tahun 1976 berdiri tiga Kantor Inspeksi Pajak, yaitu :
1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan
2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara
3. Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar
Pada tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua
yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Medan
Kisaran. Untuk memudahkan pelayanan pembayaran pajak dari masyarakat dan
dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka didirikanlah Kantor
Inspeksi Medan Timur.
Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat didalam pelayanan
pembayaran pajak, maka berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia NO. 267 / KMK.01 / 1989 diadakanlah perubahan secara menyeluruh pada
Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup reorganisasi Kantor Pelayanan Pajak Bumi
Berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 758 /
KMK.01 / tertanggal 3 Agustus 1993, maka pada tanggal 1 April 1994 didirikanlah
Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota merupakan pecahan dari tiga Kantor Pelayanan
Pajak yaitu :
1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat
3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
Terhitung mulai tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak berubah
menjadi empat wilayah kerja yaitu :
1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat
3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 62 /
PMK. 01 / 2009 tentang nama, lokasi dan wilayah kerja kantor wilayah Direktorat
Jenderal Pajak yaitu :
1. Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan
2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat
3. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan
4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
5. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
7. Kantor Pelayanan Pajak Pratama MedanPetisah
8. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai
9. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup Organisasi Kantor Inspeksi Pajak
yang diganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak. Berdasarkan pada keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesian NO . 758/ KMK.01/1993 tertanggal 3
Agustus 1993, maka pada tanggal 1 April 1994 didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak
Medan Kota.
Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota merupakan pecahan dari tiga kantor
pelayanan pajak yaitu :
1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat
3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
Terhitung mulai tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak berubah
menjadi empat wilyah kerja, yaitu :
1. Kantor pelayanan Pejak Medan Timur
2. Kantor pelayanan Pejak Medan Barat
3. Kantor pelayanan Pejak Medan Utara
4. Kantor pelayanan Pejak Medan Binjai
Berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
Jenderal Pajak yang mana Kantor Pelayanan Pajak di Kotamadaya Medan menjadi
enam wilayah kerja.
1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, dengan ruang lingkup wilayah :
1) Kecamatan Medan Timur
2) Kecamatan Medan Perjuangan
3) Kecamatan Medan Tembung
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, dengan ruang lingkup menjadi wilayah :
1) Kecamatan MedanBarat
2) Kecamatan Medan Sunggal
3) Kecamatan Medan Petisah
4) Kecamatan Medan Helvetia
3. Kantor Pelayanan PajaK Medan Kota, dengan ruang lingkup meliputi wilayah :
1) Kecamatan Medan Kota
2) Kecamatan Medan Denai
3) Kecamatan Medan Johor
4) Kecamatan Medan Amplas
4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia dengan ruang lingkup meliputi wilayah :
1) Kecamatan Medan Polonia
2) Kecamatan Medan Maimun
3) Kecamatan Medan Baru
4) Kecamatan Medan Tuntungan
5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan dengan ruang lingkup meliputi wilayah :
1) Kecamatan Medan Belawan
2) Kecamatan Medan Marelan
3) Kecamatan MedanLabuhan
4) Kecamatan Medan Deli
6.Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai
1) Kota Binjai
2) Kabupaten Langkat
2.2. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pratama Medan Timur
2.2.1. Visi Kantor Pelayanan Pratama Medan Timur
“Menjadi Institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi
perpajakan modern yang efektif, efesien, dan dipercaya masyarakat dengan intergritas
dan profesionalisme“
2.2.2. Misi Kantor Pelayanan Pratama Medan Timur
“Menghimpun penerimaan pajak Negara berdasarkan undang-undang
perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiyaan anggaran pendapatan
2.3. Logo dan Makna logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
2.3.1. Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Gambar 2.1. Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Keterangan Umum
Motto : Negara Dana Rakca
Bentuk : Segi Lima
Tata : Biru kehitam-hitaman, kuning emas, putih dan hijau
Lukisan : Padi sepanjang 17 butir, kapas sepanjang 8 butir terdiri dari 4
buah berlengkung 4 : 4 berlengkung 5, sayap, gada, seluruh unsur-unsur tersebut
tergambar dalam ruang segi lima susunannya yaitu: dasar segi lima bewarna biru
kehitam-hitaman, padi kuning emas, kapas putih dengan kelopak hijau, sayap kuning
emas, gada kuning emas, bokor kuning emas, pita putih, motto ( Semboyan ) biru
kehitam-hitaman
Makna : Padi dan Kapas melambangkan cita-cita upaya kita untuk
mengisi kesejahteraan bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai tanggal lahirnya
Negara Republik Indonesia, sayap melembangkan daya upaya menghimpun,
mengarahkan, mengamankan keuangan negara, ruang segi lima melambangkan dasar
2.3.2. Makna logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Makna dari lambang tersebut adalah ungkapan sesuatu daya yang
mempersatukan dalam gerak kerja untuk melaksanakan tugas Kementerian
Keuangan.
2.4. Struktur Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Kantor Pelayanan Pajak dipimpin oleh seseorang kepala kantor yang bertugas
melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan dalam wewenangnya
berdasarkan teknis yang di tetapkan Direktur Jenderal Pajak. Secara umum tugas
Pelayanan Pajak Pratama meliputi:
1. Pengumpulan, pencarian dan pengelolahan data, pengamatan potensi perpajakan,
penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak.
2. Penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan
3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan pengolahan
surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainya.
4. Penyuluhan pajak
5. Pelaksanaan regristrasi wajib pajak
6. pelaksanaan eksetinsifikasi
7. Penataan usaha piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak
8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak
9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak
10.Pelaksanaan konsultasi perpajakan
12.Pembetulan ketetapan pajak
13.Pelaksanaan administrasi kantor
Struktur Organisasi adalah mekanisme formal dengan mana organisasi di
kelola yang menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun
orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab dalam
suatu organisasi.
Adapun struktur organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Timur adalah struktur organisasi linear dan staf yang berada dibawah
koordinasi seseorang Kepala Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera
Utara, dimana seluruh pegawainya adalah pegawai negeri sipil dibawah Kementrian
Keuangan Republik Indonesia.
Kantor pelayanan pajak dapat digolongkan menjadi 2 tipe yaitu tipe A dan
tipe B. Kantor Pelayanan Pajak tipe A merupakan Kantor Pelayanan yang tergolong
dalam skala besar, yang biasanya di Ibukota Provinsi sedangkan Kantor Pelayanan
Pajak tipe B merupakan Kantor Pelayanan Pajak yang melebihi dari wilayah kerja
Kantor Pelayanan Pajak tipe A, biasanya berada di Kotamadya dan Kabupaten, jadi
berdasarkan wilayah diatas maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
dapat digolongkan Kantor Pelayanan Pajak tipe A karena wilayahnya berkedudukan
di Ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Namun berdasarakan SK/Menkeu RI NO. 162/KMK.O1/1997 tentang
keputusan itu Kantor Pelayanan Pajak tipe B tidak ada lagi di Kantor wilayah I
Direktoreat Jenderal Sumatera bagian Utara ( Sumbagut).
Berdasarkan SK/Menkeu RI NO.94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994
tentang susunan organisasi Kementerian Keuangan maka tipe A terdiri dari Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, membawa 1 Sub Bagian, 8 Seksi. 1 Kantor
penyuluhan ditambah kelompok tenaga fungsional (yang berada diluar struktur
Organisasi Kantor Pelayanan Pajak ) yakni terdiri dari:
1. Sub Bagian Tata Usaha ( TU )
2. Seksi Tata Usaha Perpajakan ( TUP)
3. Seksi pengolahan Data dan Informasi ( PDI)
4. Seksi Pajak Penghasilan orang pribadi
5. Seksi Pajak Penghasilan Badan
6. Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
7. Seksi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya
8. Seksi Penagihan
9. Seksi Penerimaan dan Keberatan
10. Kator Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Pengamatan
Pada akhir 2006 struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Direktorat Jenderal
Pajak disempurnakan bersamaan dengan penerapan sistem administrasi modern. Pada
tahun 2008, seluruh KPP Pratama diluar Jawa dan Bali akan dimodernisasi. Dengan
hal tersebut maka Kantor Pajak Pratama Medan Timur terbagi menjadi beberapa seksi
1. Subbagian Umum
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
3. Seksi Pelayanan
4. Seksi Penagihan
5. Seksi Pemeriksaan
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
10.Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV dan
11.Kelompok Jabatan Fungsional
Namun setelah adanya modernisasi perpajakan, Kementerian Keuangan
Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Nomor 167/PMK.01/2012 tentang
perubahan atas peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK/.01/2009 tentang
organisasi dan tata kerja instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yaitu Seksi
Pemeriksaan diubah menjadi Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal.
Lebih lanjut Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Timur dapat dilihat
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR
Gambar 2.
2. Sumber:( http//pajak.go.id.) Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
2.5. Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Adapun Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
adalah sebagai berikut:
1. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan Tata Usaha
Kepegawaian, Keuangan dan Rumah Tangga.
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan
urusan penyajian data dan informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian
potensi perpajakan serta ekstensifikasi Wajib Pajak.
3. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penertiban
produk hukum perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan, serta
penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan regristasi Wajib
Pajak, serta melakukan kerja sama perpajakan.
4. Seksi Penagihan
Seksi penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausaha
piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan
penghapusan piutang pajakl, serta penimpanan dokumen-dokumen penagihan.
5. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
Seksi pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penertiban dan
penyaluran Surat Perintah Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Seksi Ektensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan
potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan
pemutakhirkan basis data nilai objek pajak dalam menunjang Ekstensifikasi.
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II,
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV,
masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban
perpajakan Wajib Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan Konsultasi
teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja wajib pajak dan
konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak dalam rangka
melakukan instensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Jabatan Fungsional
masing-masing berdasarkan peraturan perundangan-undangan. Setiap Kelompok
tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala
Kantor Wilayah dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang
bersangkutan. Adapun jumlah Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan
perundangan-undangan.
2.6. Deskripsi Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Adapun Deskripsi Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
adalah sebagai berikut:
1. Sub. Bagian Umum
a. Penerimaan dokumen di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Timur
b. Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk
c. Pelaksanaan pelantikan, sumpah dan serapah terima jabatan serta
pengambilan sumpah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
d. Pelaksanaan pembayaran tagihan melalui mekanisme langsung kepada
rekanya
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Adapun prosedur standar kerja seksi pengolahan data dan informasi adalah:
a. Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak
perkembangan ekonomi dan keuangan.
b. Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi PDI
c. Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan dikirim ke kantor
Pelayanan Pajak lain
d. Pembentukan dan pemanfaatan Bank Data
3. Seksi pelayanan
Adapun prosedur standar kerja Seksi Pelayanan adalah :
a. Penatausahaan surat, dokumen dan laporan wajib pajak pada tempat
Pelayanan Terpadu (TPT)
b. Penyelesaian permohonan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
c. Pendaftaran dan pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Seksi Penagihan
Adapun prosedur standar kerja Seksi Penagihan adalah :
a. Pemprosesan dan Penatausahaan dokumen masuk ke Seksi Penagihan
b. Penatausahaan surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak beserta
bukti pembayaran
c. Penyelesaian usulam pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
d. Pembuatan usulan pencegahan dan penyendaraan terhadap Wajib
Pajak
5. Seksi Pemeriksaan
Adapun prosedur standar kerja Seksi Pemeriksaan adalah :
a. Penyelesaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Lebih Bayar
b. Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Penjualan Barang Mewah.
c. Pengamatan Kantor Pelayanan Pajak, pengamatan kantor, pemeriksaan
d. Lapangan dan penyelesaian usulan pemeriksaan
6. Seksi Ekstensifikasi
Adapun prosedur standar kerja Seksi Ekstensifikasi sebagai berikut :
a. Pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor maupun
lapangan
b. Penertiban Surat Himbauan untuk ber NPWP
c. Pencarian data potensi perpajakan dalam rangka pembuatan Monografi
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Adapun prosedur standar kerja Seksi Pengawasan dan Konsultasi sebagai
berikut:
a. Penyelesaian permohonan usaha atau pemekaran usaha
b. Penertiban Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak ( SPMKP ) dan
Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)
c. Penyelesaian Permohonan Pembentukan Ketetapan Pajak Penghasilan,
Pajak Pertumbuhan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
d. Pembuatan Surat Pemberitahuan Perubahan besarnya angsuran Pajak
Penghasilan Pasal 25
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku Kelompok Jabatan
Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dikoordinasikan
oleh pejabat funsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah dan
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang bersangkutan. Setiap
kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk
oleh Kepala Kantor Wilayah, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Prtama Medan
2.7. Kinerja Terkini Direktorat Jenderal Pajak
Data penerimaan pajak dalam negeri Indonesia berisi data penerimaan
pajak dalam negeri yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) Tahun Anggaran 2009-2012 :
Tabel 2.1. Penerimaan Pajak dalam Negeri Indonesia Tahun 2009-2012
Uraian 2009 2010 2011 2012 Pajak dalam Negeri 601,251.80 720,764.50 816,422.30 976,898.80 Pajak Perdagangan
I nternasional
18,670.40 2,561.40 23,118.10 42,433.60
Pendapatan BLU 8,369.50 9,486.00 14,895.00 17,861.10 Penerimaan SDA 138,959.20 164,726.70 158,173.70 172,870.80 PNBP Lainnya 53,796.00 43,462.00 43,429.00 54,398.30 Sumber: Direktorat Jenderal Anggaran.
Berdasarkan Tabel 2.1. diatas dapat dilihat penerimaan pemerintah atas
laba BUMN meningkat rata-rata 3% per tahun sepanjang 2009-2012 dengan
penerimaan tertinggi pada 2010 sebesar Rp29,5 miliar. Pada tahun 2010 terjadi
peningkatan 3% sedangkan pada tahun 2011 penerimaan pajak laba BUMN
mengalami penurunan 3%. Hal tersebut pada tahun 2011 jumlah realisasi deviden
pada Pertamina turun yang berawal dari 7,103 miliar menjadi 5,623 miliar. Pada
tahun 2012 jumlah penerimaan pajak laba BUMN kembali naik 1%.
Dalam kurun waktu 2009-2012, penerimaan pajak berkontribusi rata-rata
meningkat terhadap total pendapatan negara dan hibah. Perpajakan ini terdiri dari
pajak dalam negeri PPh, PPn, cukai, PBB, BPHTB. Pada tahun 2009 dari target
anggran hanya mencapai 19%, pada tahun 2010 penerimaan pajak menjadi
meningkat 23%, pada tahun 2011 terjadi peningkatan kembali sebesar 26%
sedangkan pada tahun 2012 peningkatan penerimaan pajak dalam negeri sebesar
dalam negeri sebagai meningkatkan pendapatan negara. Pendapatan Pajak
Internasional mengalami peningkatan cepat hal ini berpengaruh besar sektor
industri dikancah global. Pada tahun 2009 pendapatan pajak dari Pajak
Internasional sebanyak Rp18,670.40 Miliar, pada tahun 2010 terjadi peningkatan
5 % sebesar Rp22,561.40 Miliar sedangkan pada tahun 2011 tidak begitu banyak
peningkatan yaitu sebesar 1% dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan pendapat
luat negeri 15% ini terjadi karena pajak bea masuk dan bea keluar terjadi
meningkat setiap tahunnya. Hal ini berdampak pada pengolahan sektor industri
Ekspor dan Impor luar negeri sama kuat dalam pecapaian yang baik.
BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang sehat. Terbukti
BLU mampu menjadi penerimaan pajak negara yang konsisten terjadi
peningkatan dimulai pada tahun 2009 sebesar Rp8,36.50 Miliar kini kembali
terjadi peningkatan pada tahun 2010 sebesar Rp164,726.70 Miliar sedangkan pada
tahun 2011 pendapatan BLU mampu meningkat sebesar 14,895.00 dan pada tahun
terjadi peningkatan sebesar 6% yaitu mencapai Rp172,870.80 Miliar
Penerimaan sumber daya alam (SDA) meliputi, penerimaan dari minyak
bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan, dan perikanan. Besaran
penerimaan PNBP secara historis didominasi oleh PNBP sumber daya alam
(SDA), khususnya minyak dan gas alam. PNBP yang bersumber dari berbagai
departemen dan kementerian meskipun punya kecenderungan meningkat, namun
penerimaan pajak yang konsisten. Hasil yang ada pada tahun 2009 mencatat
penerimaan SDA memncapai Rp138,959.20 Miliar sedangkan pada tahun 2010
terjadi penaikan pada penerimaan pajak SDA sebesar Rp164,726.70. Namun,
pada tahun 2011 terjadi penurunan sekitar 2% dengan memperoleh Rp158,173.70
Miliar dan pada tahun 2012 terjadi penaikan grafik penerimaan pajak SDA ke
angka Rp172,870.80 Miliar.
PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) lainnya meliputi pendapatan dari
penjualan, sewa, jasa, kejaksaan dan peradilan, pendidikan, pelunasan piutang,
pendapatan lainnya dari kegiatan usaha migas, dan pendapatan lain-lain. Dalam
penerimaan yang meliputi PNBP lainnya menjadi sorot pemerintah yang utama
dikarenakan hasil penerimaan pajak dari sektor tersebut masih belum mencapai
target. Tahun 2009 penerimaan PNBP lainnya mencapai Rp53,796.00 Miliar
sedangkan pada tahun 2010 terjadi penurunan sehingga mencapaiRp43,462.00
pada tahun 2011 kembali terjadi penurunan menjadi Rp43,429.00 dan tahun 2012
terjadi peningkatan penerimaan pajak dari sektor PNBP lainnya meningkat
BAB III PEMBAHASAN
3.1Pengertian Sistem Teknologi Informasi
Menurut Hall (2007), Suatu sistem informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan
didistribusikan kepada para pemakai. Dua penentu utama dalam dukungan
teknologi informasi adalah struktur yang terorganisasi dan fungsi yang dilakukan
para karyawan dalam perusahaan. Sistem informasi cenderung mengikuti struktur
organisasi, dan bahwa sistem tersebut didasarkan pada kebutuhan setiap orang
atau kelompok.
Sistem informasi terdapat di mana saja dalam perusahaan maupun
antarperusahaan. Penyebaran sistem informasi semacam ini menciptakan kesulitan
dalam pengelolaanya. Istilah teknologi informasi secara umum untuk menjelaskan
kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta
manajemen yang menjalankanya. Dengan kata lain, teknologi informasi meliputi
infrastruktur Teknologi Informasi serta semua sistem informasi lainya di
perusahaan. Akan tetapi, biasanya istilah teknologi informasi digunakan dalam
arti yang disamakan dengan sistem informasi.
Secara umum, sekumpulan dari sistem komputer yang digunakan
perusahaan disebut Teknologi Informasi atau sering disingkat TI (information
technology) yang merupakan fokus teori ini. Hampir semua perusahaan, swasta
(private) dan terbuka (public), dalam kebanyakan industri, menggunakan
3.2 Sistem Informasi Berbasis Komputer
Menurut Bass (2003), Sistem informasi berbasis komputer
(computer-based information system) adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi
komputer untuk melakukan beberapa atau seeluruh pekerjaan yang diberikan.
Sistem semacam itu dapat hanya berupa PC dan peranti lunak. Atau, dapat juga
meliputi beberapa ribu komputer dari berbagai ukuran dengan ratusan printer,
plottel, serta peralatan lainya, basis data, dan jaringan komunikasi (berkabel dan
nirkabel).
Komputer dengan perkembangannya sekarang ini sangat membantu
bidang administrasi di kantor dan para businessmen dalam melakukan transaksi.
Di kantor biasanya pegawai menggunakan komputer untuk berkorespondensi,
seperti untuk e-mail, memo, dan surat; menghitung gaji, dan tentunya membuat
laporan keuangan. Kebanyakan orang menyadari bahwa computer literacy
merupakan kebutuhan yang vital agar bisa mencapai kesuksesan. Computer
literacy juga termasuk mempunyai pengetahuan dan pemahaman akan komputer
dan penggunanya.
Komputer mempunyai arti yang sangat luas dan berbeda untuk orang yang
berbeda. Istilah komputer diambil dari bahasa Latin computare yang mempunyai
arti menghitung. Komputer merupakan perangkat elektronik, beroperasi di bawah
perintah pengendali yang disimpan pada memori komputer, dapat menerima data,
memproses data berdasarkan aturan tertentu, mencetak hasilnya, dan menyimpan
3.3 Sistem Teknologi Informasi Dalam Direktorat Jenderal Pajak Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Menurut Ismawan (2001), Kebanyakan informasi dalam perusahaan
tumpang tindih (overlap) ke dalam lebih dari suatu kategori tersebut. Untuk itu,
guna menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pengolahan data, maka Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur perlu mengikuti prosedur baku yang telah
ada, atau dapat membuat prosedur sendiri yang dianggap sesuai dengan kondisi
perusahaan saat itu. Suatu sistem informasi manajemen memanfaatkan baik
manusia maupun sumber modal/capital dimana yang terdiri dari peralatan/mesin
pengolah data. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur menggunakan dua
sistem pengolahan data antara lain sebagai berikut:
1. Sistem pengolahan data secara manual dimana sebagian besar beban
pengolahan data dilaksanakan oleh manusia,
2. Sistem pengolahan data secara otomatis (Electronic Data Processing/
EDP), dimana sebagian besar beban pengolahan data dilaksanakan oleh
peralatan dan komputer.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur menggunakan dua sistem
pengolahan data yang digunakan oleh perusahaan ada beberapa tingkat
kemutakhiran yang dapat dipakai. Tingkat kemutakhiran yang paling rendah
dalam sistem pengolahan data dalam perusahaan adalah sistem yang seluruhnya
manual, dimana orang melaksanakan semua fungsi pengolahan data. Sistem
seperti ini biasanya diterapkan oleh perusahaan setempat atau lokal. Dalam
merupakan tugas tambahan yang ditangani oleh beberapa orang yang bertanggung
jawab.
Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur menggunakan dua sistem
pengolahan data. Pengolahan data secara manual dan pengolahan data secara
otomatis.Pengolahan data secara manual dilakukan manusia. Keuntungan manusia
sebagai pengolah data adalah bahwa fleksibelitasnya atau kemampuannya untuk
melaksanakan semua fungsi sistem pengolah data dan pertimbangan yang dapat
diandalkan, serta kemampuannya untuk menyesuaikan diri pada situasi yang tidak
biasa (tidak dikenal dan belum terjadi sebelumnya). Namun karena manusia juga
memiliki kelemahan sebagai pengolah data, yaitu lamban dan kurang dapat
diandalkan ketelitiannya. Sebagian besar sistem pengolahan data secara manual
memanfaatkan satu atau lebih bentuk mesin khusus untuk dipergunakan dalam
perusahaan.
Jenis mesin tersebut biasa berbentuk mesin tik yang dapat menambah
kecepatan dan lebih enak dibaca, mesin kalkulasi yang dapat meningkatkan
kecepatan dan ketelitian kalkulasi/perhitungan, cash register yang dapat mencatat,
mengklasifikasikan dan mengontrol penerimaan uang, mesin duplikator yang
dapat menghemat waktu dalam pembuatan tembusan/duplikat dokumen dan
laporan, atau mesin pembukuan yang dapat mengkombinasikan mesin kalkulator
dengan mesin tik.
Pada umumnya mesin tik, mesin kalkulasi, mesin duplicator, cash register
yang otomatis terbukti dapat meningkatkan kecepatan dan keandalan pengolahan
data dalam sistem manual. Namun mesin-mesin itu masih membutuhkan bantuan
sebagai pengolah data tidak dapat dipandang rendah, meskipun pada
kenyataannya mesin-mesin tersebut dapat meminimalisir kekurangan yang ada
pada manusia dalam fungsinya sebagai pengolah data. Cepat atau lambat diakui
bahwa kehadiran komputer akan membentuk suatu sistem tersendiri dalam suatu
sistem informasi perusahaan.
Sementara itu pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur masih
menggunakan komputer intel core 2 Duo yang memiliki berbagai aplikasi-aplikasi
yang berguna yang diperlukan oleh perusahaan agar proses pengolahan data dan
penyampaian informasi lebih efektif dan efisien.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur mengolah data dengan
menggunakan komputer sebagai alat bantu. Komputer-komputer dalam
perusahaan ini berada dalam satu sistem jaringan yang menghubungkan sejumlah
komputer yang berada di tempat yang berdekatan. Antara komputer yang satu
dengan yang lainnya dapat saling bertukar informasi dan saling mengirim data,
atau dengan kata lain terjadi proses lintas data. Sistem jaringan ini dikenal sebagai
Local Area Network (LAN). LAN adalah jaringan komputer dan peralatan lainnya
yang lokasinya dekat antara satu dengan lainnya (biasanya dalam satu gedung).
Keuntungan dengan menggunakan sistem LAN (Sumardi,2001 : 28)
adalah sebagai berikut :
• Mempermudah pertukaran informasi
• Mempermudah perawatan perangkat lunak
• Mempermudah komunikasi antar pengguna
3.4. Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
Menurut Ilyas (2010), Peranan Pengolahan Data dan Informasi memiliki
kedudukan yang cukup penting, ini dapat terlihat dari berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan bagian keuangan maupun operasional perusahaan, selalu
mengandalkan komputer dalam realisasinya guna menghasilkan informasi yang
berguna dan selalu tepat waktu.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur melakukan pengolahan
data dan informasi berbasis komputer, penyajian data dan informasi, pembuatan
monografi pajak, penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi Wajib Pajak.
Pengelohan Data dan Informasi mempunyai prosedur standar kerja yaitu:
a. Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak
perkembangan ekonomi dan keuangan.
b. Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi PDI
c. Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan dikirim ke kantor
Pelayanan Pajak lain
d. Pembentukan dan pemanfaatan Bank Data
Pengelohan Data dan Informasi mempunyai mekanisme pekerjaan.
Dipimpin oleh Kepala Seksi yang memimpin beberapa staf yang disebut
Accounting Refrentatif (AR) dan juga Pegawai Pelaksana. Membuat Surat
Pemberitahuan (SPT) dan rekam Pajak Penghasilan (PPH) dan Pajak Pendapatan
Setelah Pajak Pengasilan (PPH) dan Pajak Pendapatan (PPN) direkam,
hasil rekam dimasukkan ke database. Pegawai Pelaksana lalu mengisi data untuk
Wajib Pajak (WP). Hasil rekam yang telah siap lalu diserahkan ke bagian seksi
Pengawasan dan Konsultasi untuk diperiksa setoran pajaknya. Setelah diketahui
setoran pajaknya, Accunting Refrentatif (AR) turun kelapangan untuk
memberikan setoran pajak kepada Wajib Pajak (WP). Setelah itu Wajib Pajak
(WP) dapat berkonsultasi mengenai setoran pajaknya ke bagian Seksi Pengawasan
dan Konsultasi langsung dengan Accounting Refentatif (AR).
3.5 Kendala dan Dampak Komputerisasi Terhadap Sistem Informasi
Dewasa ini penggunaan komputer telah diakui keunggulan serta
keterlibatannya dalam dunia bisnis. Namun demikian, komputer sebagai ciptaan
manusia tidak lepas dari berbagai aktivitasnya yang juga mengalami
kendala-kendala (khususnya dibidang informasi) yaitu:
1. Saldo kesalahan dalam menginput kode akun tutup buku dan pemindahan
Sering terjadi kesalahan hal ini dikarnakan terlalu banyaknya kombinasi
angka dari akun yang telah di input, dimana kesalahan ditemukan pada saat
laporan telah dicetak dan diperiksa kembali. Seorang pengguna komputer dalam
memperbaiki kesalahan harus kembali ke file bulan sebelumnya dan memperbaiki
kesalahannya, dimana pada saat kembali ke file sebelumnya penginputan dan
2. Saat mencetak mutasi gabungan sering terjadi kemacetan pada komputer
Pegawai sering menghadapi kemacetan hal ini kemungkinan kapasitas
dalam memori komputer telah penuh. Sebagai jalan keluarnya maka laporan
bulanan sebelumnya telah ada dibackup dan dihapus. Dengan catatatan yang
dihapus adalah data yang terdapat pada laporan sebelumnya.
3. Komputer terkena virus
Virus adalah serangkaian kode pelaksana yang meletakkan dirinya pada
software, memperbanyak, dan menyebar ke sistem atau file lainnya. Virus
merusak sumber daya sistem atau menunjukkan pesan pada monitor, yang dipicu
oleh kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya. Virus merupakan sebuah file
yang dapat memperlambat cara kerja komputer dan bahkan dapat menghapus data
yang telah disimpan di dalam komputer. Virus memiliki banyak jenis dan berbeda
kapasitas, disarankan kepada pengguna komputer untuk memasang aplikasi anti
virus di dalam personal komputernya. Hal ini diperlukan untuk mendeteksi
keberadaan virus di dalam komputer untuk kemudian virus tersebut dibersihkan
dari data-data komputer. Pengguna komputer dalam Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Timur harus selalu meng-update anti virus yang telah diprogram
dalam komputer untuk menjaga kinerja pemrosesan komputer agar tetap berjalan
dengan baik. Dimana dalam hal ini virus dapat mengakibatkan program tidak
jalan maka sebagaian pengolahan data terkendala lebih lama. Selain itu
kendala-kendala yang tidak terduga bisa saja terjadi, misalnya gangguan petir yang dapat
4. Sistem keamanan data
Pengguna komputer harus senantiasa melakukan pengecekan terhadap
data-data penting perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar sistem jaringan komputer
yang telah dipasang dalam perusahaan yang memungkinkan data dapat dibuka
dari komputer yang lain. Dalam membangun sistem keamanan data-data setiap
komputer pegawai diberikan password sebagai sarana keamanan data perusahaan.
5. Pengawasan Pemakaian Software
Pengawasan pemakaian software diperlukan agar tidak terjadi
penggunaan komputer untuk kegiatan pribadi para pegawai yang dapat
merugikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
Kendala yang ada selama ini dapat mempengaruhi internal kontrol yang
ada di perusahaan. Kesalahan pada penginputan kode akun, kemacetan komputer
dan komputer terkena virus menyebabkan pemrosesan data menjadi terkendala
sehingga informasi yang dihasilkan dan dibutuhkan oleh pihak Kantor Pelayanan
Pajak Medan Timur menjadi lambat dan tidak akurat. Akibatnya, laporan rencana
anngaran dan pertanggungjawaban, dokumen, dan laporan lainnya tidak dapat
diandalkan. Dimana, bila sistem pengamanan data dan aktiva tidak baik maka
kemungkinan data aktiva tersebut akan habis dicuri. Karena itu bagian akuntansi
atau bagian keuangan sangat mempunyai dampak yang berarti terhadap cara
pengorganisasisan perusahaan, pengambilan keputusan dan pendayagunaan fungsi
Salah satu dampak terhadap fungsi akuntansi ialah bahwa fungsi tersebut
harus membagi tanggung jawab terhadap aktifitas yang bervolume besar, sehingga
pegawai bagian pembukuan lebih dilibatkan pada aktivitas perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan. Dengan kata lain, fungsi akuntansi akan menjadi
informasi dalam kaitannya dengan output informasi tersebut. Dampak lain yang
dapat kita lihat adalah komputer memberikan dukungan yang sangat besar pada
fungsi akuntansi, yaitu komputer dapat menyajikan laporan rencana anggaran dan
pertanggungjawaban dan laporan lainnya dengan lebih akurat dan tepat waktu.
Namun demikian kehadiran komputer tidak mempengarui pertanggungjawaban
utama fungsi akuntansi yaitu pelaporan kepada pihak luar atau ekstern dan
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan fakta dan analisa yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan dan saran kepada
perusahaan.
4.1 Kesimpulan
1. Pengunaan komputer dalam sistem pengolahan data dan Informasi
dilingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur masih
menggunakan komputer intel core 2 Duo, dan menggunakan sistem
jaringan Local Area Network (LAN) dalam rangka mempercepat
pelayanan pemberian informasi.
2. Dampak penerapan sistem informasi berbasis komputer di Kantor
Pelayanan Pajak Medan Timur semakin cepat, semakin aman. Penerapan
komputer ini sangat berguna bagi Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur
untuk menunjang fungsi informasi itu sendiri dan membantu fungsi
akuntansi menjadi informasi dalam kaitanya dengan output informasi
4.2. Saran
1. Peningkatan kualitas bagi sebuah perusahaan sangat penting. Oleh karena
itu perusahaan sebaiknya beralih kepada system on-line processing yang
dapat membantu pegawai Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur mencari
sumber informasi secara nasional.
2. Penggunaan teknologi yang canggih terbukti meningkatkan efesien kerja.
Namun,harus dibarengi dengan peningkatan sistem keamanan dalam rangka
melindungi data-data penting di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.
3. Untuk melindungi terjadinya kerusakan sistem pada komputer, Kantor
Pelayanan Pajak Medan Timur disarankan kepada pengguna komputer
untuk menggunakan aplikasi anti virus yang lebih kuat di jaringan
DAFTAR PUSTAKA
Ismawan, Indra, 2001. Memahami Reformasi Perpajakan 2000, Penerbit PT.Elex Media Komputindo, Jakarta
Jusisseno, Rimsky K., 1996. Perpajakan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Resmi, Siti., 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Ilyas, Wirawan B., 2010. Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan (KUP), Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas, 2009. Buku Panduan Hak dan Kewajiban, Penerbit Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jakata Selatan Burton, Richard., 2010. Kajian Aktual Perpajakan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Sumardi, Mulyadi, Sucipto Toto, Suyipto, 2001, Komputer Akuntansi, Yudistira,
Jakarta.
Sentolo Kulon Progo, Agustus 2007, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Graha Ilmu, Jakarta
Sangadji M. Etta & Sopiah 2010, Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian, Penerbit AMPI, Yogyakarta