PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA
POKOK BAHASAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA (Mata Pelajaran IPS Kelas V
MI Teladan Guppi Tebing Tinggi
Tahun Ajaran 2015-2016)
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh : ELY MARIANA
8136182015
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Ely Mariana, 8136182015. Pengembangan Media Video Pembelajaran Pada Pokok Bahasan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Teladan Guppi Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2015-2016). Tesis, Program Studi Pendidikan Dasar,
Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk: (1) membuat pengembangan media vido pembelajaran IPS pokok bahasan proklamasi kemerdekaan indonesia di kelas V MI Teladan Guppi Tebing Tinggi dengan menggunakan media video pembelajaran yang layak untuk diterapkan sebagai media pembelajaran sebagai sumber belajar, (2) mengetahui respon siswa tentang media video pembelajaran IPS pokok bahasan proklamasi kemerdekaan indonesia di kelas V MI Teladan Guppi Tebing Tinggi sebagai media pembelajaran sebagai sumber belajar.
Jenis penelitian inin adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan R & D Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara sistematis yang disesuaikan dengan karakteristik pelajaran dan peserta didik. Model ini terdiri dari sembilan tahapan, yakni studi literatur, studi lapangan, deskripsi temuan, perancangan media video, judgement pakar, revisi, uji coba terbatas, evaluasi dan penyempurnaan, produk akhir. Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi bidang studi IPS, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli media/desain grafis, tiga siswa untuk uji coba perorangan, sembilan siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan lima puluh delapan siswa untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket dan lembar expert judgement.
ABSTRACT
Ely Mariana, 8136182015. Development Learning Media Video Highlights On Independence Day Indonesia ( Subjects IPS Class V MI High Cliff Guppi Exemplary GuppiTebingTinggi as a medium of learning as a learning resource.
The type of research is the development of research development model Educational R & D, Gall, et, al. This learning product development model is a model that arranged systematically adapted to the characteristics of learning and learners. This model consists of nine stages, namely literature studies, field studies, a description of the findings, the design of video media, expert judgment, revision, limited testing, evaluation and refinement, the final product. Subject trial consists of two fields of study materials experts IPS, two instructional design experts, two experts media / graphic design, three students for individual testing, nine students for small group trial, and fifty-eight students for field trials. Data about the quality of the products of this development are collected by questionnaire and sheet expert judgment.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena hanya berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul
“
Pengembangan Media Video Pembelajaran Pada Pokok
Bahasan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Mata Pelajaran
IPS Kelas V MI Teladan Guppi Tebing Tinggi Tahun Ajaran
2015-2016)
Penyusunan tesis ini merupakan salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Studi Magister Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada
penulis selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dasar
4. Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S sekalu Dosen Pembimbing 1 , yang
telah menyediakan waktu selama proses pengajuan judul sampai dengan
selesainya pembuatan tesis ini
5. Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd. Kons selaku Dosen Pembimbing 2
6. Kepada Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd, Bapak Dr. Mursid, M.Pd, dan
Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Narasumber yang telah memberi
masukan masukan untuk tesis saya ini.
7. Kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Medan
yang telah banyak membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan
kepada penulis.
8. Kepada sahabatku Fitri Rahmadani yang telah membantu dan
memotivasiku dalam penyusunan tesis ini dan adikku yang tersayang irvan
rifai yang sudah ikut serta dalam membantu.
Semoga semua bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat balasan
yang baik dari Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan-perbaikan kedepan. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin
Medan, 01 April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
2.1.1. Pengembangan Media Pembelajaran ... 9
2.1.2. Pengertian Media Video Pembelajaran ... 10
2.1.3. Tujuan Media Video Pembelajaran ... 10
2.1.4. Karakteristik Media Video Pembelajaran ... 11
2.1.5. Prosedur Pengembangan Video Pembelajaran... 13
2.1.6. Kelebihan dan Keterbatasan Video Pembelajaran ... 18
2.1.7. Langkah-Langkah Persipan Sebelum Produksi Video Pembelajaran .... 24
2.1.8. Ilmu Pengetahuan Sosial ... 29
3.4.1. Instrumen Penelitian... 42
3.4.2. Langkah-langkah Mengumpulkan Data ... 46
3.5. Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
4.1. Hasi Penelitian Pengembangan Produk ... 51
4.1.1. Data Hasil Uji Coba Tahap 1 ... 54
4.1.2. Data Hasil Uji Coba Tahap 2 ... 66
4.1.4. Data Hasil Uji Coba Tahap 4 ... 72
4.2. Analisis Data ... 75
4.2.1. Analisis 1 ... 75
4.2.2. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Desain Pembelajaran ... 76
4.2.3. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ... 79
4.2.4. Analisis 2 ... 81
4.2.5. Analisis 3 ... 82
4.2.6. Analisis 4 ... 83
4.3. Analisis Produk ... 85
4.3.1. Revisi Pertama (I) ... 85
4.3.2. Revisi Kedua (II) ... 88
4.3.2. Revisi Ketiga (III) ... 88
4.3.2. Revisi Keempat (IV) ... 88
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89
4.4.1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 89
4.5. Keterbatasan penelitian ... 91
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 92
5.1. Kesimpulan ... 92
5.2. Implikasi ... 94
5.3. Saran ... 96
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kisi-kisi instrumen kelayakan video pembelajaran dari media ... 44
Tabel 2 Kisi-kisi instrumen kelayakan video pembelajaran dari materi ... 45
Tabel 3 Kisi kisi angket... 46
Tabel 3.1 Langkah-langkah mengumpulkan data ... 47
Tabel 3.2. Deskripsi skor validasi ahli desain media pembelajaran ... 48
Tabel 4.1.Skor penilaian media video pembelajaran oleh ahli materi tentang kualitas materi pembelajaran ... 56
Tabel 4.2. Skor penilaian media video pembelajaran oleh ahli materi tentang kualitas strategi pembelajaran ... 57
Tabel 4.3. Skor penilaian media video pembelajaran oleh ahli materi tentang sistem pencapaian pembelajaran ... 58
Tabel 4.4.Tingkat kecenderungan penilaian ahli materi terhadap kualitas materi pembelajaran ... 58
Tabel 4.5. Tingkat kecenderungan penilaian ahli materi terhadap kualitas strategi pembelajaran ... 59
Tabel 4.6. Tingkat kecenderungan penilaian ahli materi terhadap sistem penyampaian pembelajaran ... 59
Tabel 4.7. Ikhtisar data hasil kajian terhadap media video pembelajaran mata pelajaran IPS oleh materi ... 60
Tabel 4.8.Skor penilaian media video pembelajaran oleh ahli desain pembelajaran tentang aspek kualitas desain pembelajaran ... 61
Tabel 4.9.Skor penilaian media video pembelajaran oleh ahli desain pembelajaran tentang aspek kualitas desain informasi ... 61
Tabel 4.10. Skor penilaian media video pembelajaran oleh ahli desain pembelajaran tentang aspek kualitas desain interaksi ... 62
Tabel 4.11. Skor penilaian media video pembelajaran oleh ahli desain pembelajaran tentang aspek kualitas persentasi ... 63
Tabel 4.12.Tingkat kecenderungan penilaian ahli desain pembelajaran terhadap kualitas desain pembelajaran ... 63
Tabel 4.13. Tingkat kecenderungan penilaian ahli desain pembelajaran terhadap kualitas desain informasi ... 64
Tabel 4.14. Tingkat kecenderungan penilaian ahli desain pembelajaran terhadap kualitas interaksi ... 64
Tabel 4.15. Tingkat kecenderungan penilaian ahli desain pembelajaran terhadap kualitas persentasi ... 65
Tabel 4.16. Ikhtisar data hasil kajian terhadap media video pembelajaran Berbasis komputer pada mata pelajaran IPS ... 65
Tabel 4.17. Skor penilaian media video pembelajaran oleh ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis pada aspek pemograman ... 66 Tabel 4.18. Skor penilaian media video pembelajaran oleh ahli rekayasa
terhadap kualitas teknis ... 67 Tabel 4.19. Tingkat kecenderungan penilaian ahli rekayasa perangkat lunak
dan desain grafis terhadap pemrograman ... 67 Tabel 4.20. Tingkat kecenderungan penilaian ahli rekayasa perangkat lunak
dan desain grafis terhadap kualitas teknis atau tampilan ... 68 Tabel 4.21. Ikhtisar data hasil kajian terhadap media video pembelajaran
pada mata pelajaran IPS ... 68 Tabel 4.22. Skor penilaian media video pembelajaran mata pelajaran IPS
pokok bahasan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ... 69 Tabel 4.23. Skor penilaian media video pembelajaran mata pelajaran IPS
pokok bahasan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ... 70 Tabel 4.24. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap aspek kualitas
materi pembelajaran media video pembelajaran ... 70 Tabel 4.25. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap aspek kualitas
Teknik atau tampilan media video pembelajaran ... 71 Tabel 4.26. Skor penilaian media video pembelajaran mata pelajaran IPS
pada aspek kualitas materi pembelajaran ... 72 Tabel 4.27. Skor penilaian media video pembelajaran mata pelajaran IPS
pada aspek kualitas teknis ... 73 Tabel 4.28. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap aspek kualitas
Materi pembelajaran ... 73 Tabel 4.29. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap aspek kualitas
Teknik atau tampilan media video pembelajaran ... 73 Tabel 4.30. Ikhtisar data hasil kajian terhadap media video pembelajaran
pada mata pelajaran IPS uji coba kelompok kecil ... 74 Tabel 4.31. Skor penilaian media video pembelajaran mata pelajaran IPS
pada aspek kualitas materi pembelajaran ... 75 Tabel 4.32. Skor penilaian media video pembelajaran mata pelajaran IPS
pada aspek kualitas teknis atau tampilan ... 75 Tabel 4.33. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap aspek kualitas
Materi pembelajaran uji coba lapangan ... 76 Tabel 4.34. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap aspek kualitas
Teknis media video pembelajaran uji coba lapangan ... 77 Tabel 4.35. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media
video pembelajaran ahli materi pembelajaran ... 78 Tabel 4.36. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media
video pembelajaran ahli desain pembelajaran ... 79 Tabel 4.37. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media
video pembelajaran ahli rekayasa perangkat lunak ... 81 Tabel 4.38. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media
video pembelajaran pada uji coba perorangan ... 84 Tabel 4.39. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media
video pembelajaran pada uji coba kelompok kecil ... 85 Tabel 4.40. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media
Tabel 4.42. Data hasil revisi pada pokok bahasan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh ahli materi ... 89 Tabel 4.43. Data hasil revisi ahli desain pembelajaran ... 89 Tabel 4.44. Data hasil revisi ahli rekayasa perangkat lunak ... 90 Tabel 4.45. Rangkuman persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Tahapan penelitian pengembangan media video pembelajaran ..38 Gambar 4.1. Tahap-tahap uji coba produk pengembangan media
video pembelajaran IPS ... 54 Gambar 4.2. Diagram batang perolehan skor empiris media video
pembelajaran IPS oleh ahli materi ... 78 Gambar 4.3. Diagram batang perolehan skor empiris media video
pembelajaran IPS oleh ahli desain pembelajaran ... 80 Gambar 4.4. Diagram batang perolehan skor empiris media video
pembelajaran IPS oleh ahli rekayasa perangkat lunak ... 82 Gambar 4.5. Diagram batang perolehan skor empiris media video
pembelajaran IPS pada uji coba perorangan ... 84 Gambar 4.6. Diagram batang perolehan skor empiris media video
pembelajaran IPS pada uji coba kelompok kecil ... 85 Gambar 4.7. Diagram batang perolehan skor empiris media video
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket ahli materi mata pelajaran IPS kelas V ... 102
Lampiran 2 Angket ahli desain pembelajaran IPS kelas V ... 106
Lampiran 3 Angket penilaian dan tanggapan ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis ... 110
Lampiran 4 Angket uji coba perorangan ... 114
Lampiran 5 Angket uji coba kelompok kecil ... 118
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang
sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan
dengan itu, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah prestasi
belajar. Masalah umum yang sering dihadapi oleh peserta didik khususnya siswa
kelas V sekolah dasar adalah masih cukup banyak yang belum dapat mencapai
prestasi belajar yang memuaskan.
Pendidikan dikatakan berkualitas jika dalam pendidikan itu terlaksana
kegiatan pembelajaran yang terencana, terprogram, efisien dan efektif, serta
menggunakan model pembelajaran yang relevan dengan materi dan karakteristik
peserta didik, variatif, evaluasi yang tepat, serta memilih media yang relevan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Berdasarkan Depdiknas (2005), Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah: bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Terkait dengan hal di atas, agar terjadi suasana belajar dan proses belajar
2
pembelajaran di sekolah harus ditingkatkan mutunya, hal tersebut dipertegas
dengan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses dalam bagian pelaksanaan pembelajaran antara lain;
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
. Ditegaskan pula bahwa pembelajaran harus menekankan komponen
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi secara berurutan dan saling bersinergi antar
komponen sehingga akan menghasilkan efeksinergistik dalam suatu proses
pembelajaran. Apabila hal tersebut dapat dipenuhi maka proses pembelajaran
akan bermakna, dan diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat telah menggeser
paradigma pendidikan, untuk itu perlu dilakukan reformasi dalam sistem
pembelajaran di sekolah. Selama ini dalam proses pembelajaran di sebagian besar
sekolah menggunakan paradigma learning (deskriptif), maka harus berani
merubahnya menjadi paradigma Instruction (perskriptif). Paradigma deskriptif
menfokuskan Teacher centered sedangkan paradigma perskriptif berorientasi pada
student centered dan media sebagai sumber belajar. Bruner (Budiningsih, 2005:
3
adalah deskriptif. Perspektif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah
menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan teori belajar bersifat
deskritif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar.
Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan aantara variable-variabel yang
menentukan hasil belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya teori ini
menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar
terjadi proses belajar. Dengan kata lain teori pembelajaran berurusan dengan
upaya mengontrol variable yang dispesifikasikan dalam teori belajar agar dapat
memudahkan belajar. Dengan kata lain, kondisi dan metode pembelajaran
sebagai variable bebas dan hasil pembelajaran sebagai variable tergantung.
Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk
mencapai tujuan, sedangkan teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk
memberikan hasil. Itulah sebabnya variable yang diamati dalam mengembangkan
teori belajar yang perspektif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan,
sedangkan dalam pengembangan teori pem,belajaran deskriptif, variable yang
diamati adalah hasil belajar sebagai akibat dari interaksi antara metode dan
kondisi. Dengan kata lain teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara
kegiatan pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori
belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologi
dalam diri siswa.
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses komunikasi yang dilakukan
4
pembelajaran menempati posisi penting sebagai salah satu system pembelajaran,
termasuk dalam pembelajaran IPS.
Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
mempengaruhi berbagai segi kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang
pendidikan. Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam
pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai
terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan
pemenuhan sarana prasarana pendidian. Guru dituntut untuk membuat
pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara
optimal baik didalam belajar mandiri maupun didalam pembelajaran dikelas.
Ketercapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai aspek, antara
lain aspek guru, siswa, ketersediaan sarana-prasarana, penggunaan sumber belajar
yang variatif, penerapan metode pembelajaran yang tidak monoton, serta
penggunaan media yang menarik. Kemajuan jaman yang diiringi oleh
kecanggihan teknologi mendukung penggunaan media yang bervariasi dalam
pembelajaran. IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang membahas dinamika
permasalahan sosial memerlukan dukungan media yang dapat mengungkap
aspek-aspek tersebut. Pembelajaran yang didukung media yang menarik dapat
meningkatkan ketertarikan siswa dan dapat memperlancar ketercapaian tujuan
pembelajaran IPS di SD. Sayangnya, guru-guru IPS SD masih banyak yang tidak
menggunakan variasi media dalam mengajar, yang penting menyampaikan materi.
5
materi IPS yang banyak konsep-konsepnya dan bersifat abstrak membutuhkan
visualisasi untuk mempermudah siswa memahami materi yang disampaikan guru.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mempermudah penyampaian
materi adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di lapangan pada tanggal 6 dan 17
April 2015 di MI Teladan Guppi Tebing Tinggi pada siswa kelas V siswa
mengalami kesulitan dalam menerima pembelajaran IPS di dalam kelas. Hal ini
dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang menunjukkan hampir 26% dari siswa
kelas V MI Teladan Guppi Tebing Tinggi tidak mampu mencapai nilai ketuntasan
belajar minimal 75. Suasana kelas yang tidak kondusip di saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung, siswa asyik dengan kesibukan mereka masing-masing.
Dan ada pula beberapa anak yang mengantuk di dalam kelas saat pembelajaran
IPS. Siswa sangat membutuhkan media dan bahan pembelajaran yang sesuai.
Media pembelajaran berupa videountuk mata pelajaran IPS adalah media yang
belum ada dan perlu dikembangkan di MI Teladan Guppi Tebing Tinggi. Dengan
adanya media video pembelajaran ini diharapkan siswa lebih termotivasi dan bisa
menarik minat belajar siswa serta dapat meningkatkan daya serap siswa dalam
proses pembelajaran IPS.
Penggunaan media diharapkan dapat menarik perhatian siswa sehingga
siswa memusatkan pikirannya dan terdorong untuk terlibat dalam kegiatan
pembelajaran IPS di kelas. Cakupan materi IPS yang sangat luasmembuat guru
mengejar ketuntasan penyampaian materi, yang dampaknyapembelajaran IPS di
6
kebermaknaan pembelajaran tersebut bagi diri siswadan kehidupannya. Akhirnya
materi yang diterima tidak bertahan lama dalamingatan siswa.
Banyak guru yang mengalami kesulitan untuk menuntaskanpenyampaian
materi, padahal sebenarnya materi dapat divisualisasimenggunakan suatu media.
Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan media pembelajaran
IPS.Pengembangan media pembelajaran yang akan dilakukan berupa
mediapembelajaran IPS yaitu mediavideo pembelajaran.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Penggunaan media video pembelajaran belum optimal digunakan guru di
dalam kelas.
2. Waktu siswa hanya lebih banyak mengerjakan LKS dan mendengarkan
ceramah dari guru.
3. Penggunaan media yang tidak bervariasi
4. Hasil belajar tidak tuntas
5. Suasana belajar yang tidak kondusip
6. Media Video Pembelajaran IPS belum ada di sekolah
1.3.Pembatasan Masalah
Dari penguraian identifikasi masalah yang telah dipaparkan tersebut, maka
7
yang dimaksud adalah pengembangan media video pembelajaran pada pokok
bahasan proklamsi kemerdekaan Indonesia mata pelajaran IPS kelas V MI
Teladan Guppi Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2015-2016.
1.4.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengajukan
perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan media video pembelajaran IPSpada pokok
bahasan proklamasi kemerdekaan indonesia layak digunakan pada siswa
kelas V MI Teladan Guppi Tebing Tinggi ?
2. Bagaimana respon siswa terhadap video pembelajaran pembahasan
proklamasi kemerdekan Indonesia yang efektif digunakanpada siswa kelas V
MI Teladan Guppi Tebing Tinggi dilihat dari hasil pengujian pada peserta
didik?
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Membuat pengembangan media video pembelajaran IPS pokok bahasan
proklamasi kemerdekaan Indonesia di kelas V MI Teladan Guppi Tebing
Tinggi dengan menggunakan media video pembelajaran yang layak untuk
8
2. Mengetahui respon siswa terhadap media video pembelajaran IPS pokok
bahasan proklamasi kemerdekaan Indonesia di kelas V MI Teladan Guppi
Tebing Tinggi sebagai media pembelajaran sebagai sumber belajar.
1.6. Manfaat Penelitian
Penulis berharap dalam penelitian ini dapat bermanfaat secara teoritis dan
praktis.
1.6.1. Secara Teoritis
a. Memberi sumbangan yang berarti bagi pengayaan kajian mata
kuliahmedia pembelajaran IPS.
b. Memberi kontribusi nyata bagi pembelajaran IPS kaitannya dengan media
video pembelajaran IPS.
c. Menambah hasil penelitian pengembangan dalam pembelajaran IPSberupa
media video pembelajaran IPS.
d. Sebagai bahan masukan teoritis bagi peneliti yang akan datang agar dapat
dikembangkan penelitian yang lebih mendalam mengenaipengembangan
media video pembelajaran IPS.
e. Memberikan kontribusi bagi guru IPS MI Teladan Guppi tentang
pengoptimalanpenggunaan media pembelajaran IPS sebagai alternatif
mediapembelajaran.
1.6.2. Secara Praktis
a. Meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar karena
9
proklamasi kemerdekaan Indonesia di kelas V MI Teladan Guppi
Tebing Tinggi.
b. Sebagai alat bantu mengajar mata pelajaran IPS pokok bahasan
proklamasi kemerdekaan Indonesia di kelas V MI Teladan Guppi
Tebing Tinggi.
c. Merangsang kreativitas guru dalam mengembangkan multimedia
pembelajarn berupa video pembelajaran
d. Mengetahui bagaimana prosedur pengembangan media video
96
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian
pengembangan media vidoe pembelajaran IPS yang dikemukakan sebelumnya
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengembangan media video pembelajaran pada pokok bahasan Proklamasi
Kemerdekaan Indoesia melalui beberapa tahap antara lain : a) tahap studi
pendahulun dilakukan dengan menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif dengan
menganalisis kebutuhan terlebih dahulu untuk mengetahui media apa yang
dibutuhkan dan alasan yang mendasari sehingga media ini dibutuhkan,
pengumpulam sumber yang dikumpulkan didapat dari buku teks, dan menyusun
gagasan beserta draft. b) tahap pengembangan desain yaitu pembuatan flowchart,
storyboard, dan skrip kemudian validasi ahli, revisi, dan perbaikan dan dilanjutkan
dengan uji coba terbatas serta evalusi dn perbaikan. Pada tahap ini perangkat
pendukung untuk video juga dipersiapkan. Setelah video tersusun dan menjadi
media pembalajaran, maka video divalidasi oleh para ahli agar dapat digunakan
dalam proses belajar mengajar dan diuji cobakan kepada peserta didik. Hasil
validasi dari ahli materi diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 100%,
dan penilaian dari ahli media pembelajaran diperoeh hasil valid dan layak dengan
persentase 100% sehingga dapat digunakan dan diuji cobakan kepada peserta
97
2. Hasil pengujian kelayakan untuk media video pembelajaran pada pokok
bahasan proklamasi kemerdekaan Indonesia (Mata Pelajaran IPS Kelas V MI
Teladan Guppi Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2015-2016) adalah meliputi aspek
materi pada kategori sangat baik dengan frekuensi relatif sebesar 90,00%. Uji ahli
desain pembelajaran pada kualifikasi sangat baik dengan frekuensi 87,50%. Uji
ahli desain grafis/ahli media kualifikasi sangat baik dengan frekuensi 92,50%. Uji
coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik dengan frekuensi 93,33%.
Uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik dengan frekuensi
91,39%. Uji coba lapangan berada dikualifikasi sangat baik dengan frekuensi
97,84%. Hal ini menunjukkan bahwa media video pembelajaran pada pokok
bahasan proklamasi kemerdekaan indonesia (mata pelajaran IPS Kelas V MI
Teladan Guppi Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2015-2016) sangat layak dan sesuai
untuk digunakan sebagai sumber belajar bagi guru dan peserta didik di MI
Teladan Guppi Tebing Tinggi.
B. Implikasi
Pengembangan Media Video Pembelajaran Pada Pokok Bahasan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia (Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Teladan Guppi Tebing
Tinggi Tahun Ajaran 2015-2016) guru memberikan pengalaman belajar yang
lebih bermakna pada siswa, salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah
melalui penggunaan media pembelajaran khususnya media video pembelajaran
yang telah dikemas dalam bentuk CD didukung dengan sarana dan prasarana yang
98
edukatif,siswa sebagai pembelajar,secara tidak memiliki peran, fungsi dan tugas
yang berbeda dengan tujuan sama
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media
video pembelajaran IPS yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi
dibandingkan dengan media pembelajaran buku teks yang selama ini digunakan
guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai
berikut: (1) Media video pembelajaran IPS pokok bahasan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia akan mempermudah dalam proses pembelajaran bagi
siswa, dimana media video pembelajaran IPS ini dilengkapi dengan gambar,
gambar animasi dan video dan tutorial yang nyata sehingga mempermudah dan
meningkatkan daya hayal siswa dalam proses belajar khususnya pokok bahasan
Proklamsi Kemerdekaan Indonesia, (2) Media video pembelajaran IPS ini sangat
memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses
pembelajaran bagi guru dimana media video pembelajaran IPS ini memberikan
kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran sehingga berdampak pada
efektifitas proses pembelajaran. Dengan demikian media video pembelajaran IPS
dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam penyampaian materi
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan bidang ilmu lain dengan pertimbangan
dimana siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran, (3) Penerapan
media video pembelajaran IPS memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan
pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa akan dapat
memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila menerapkan media video
99
pembelajaran IPS mahasiswa diberi kesempatan untuk mengembangkan
kreatifitasnya sebagai usaha dalam mendalami materi yang diberikan. Pada saat
mahasiswa mengalami masalah dalam pendalaman materi, siswa dapat memahami
materi dengan lebih jelas dan mudah dengan melihat gambar animasi dan video
yang telah disediakan, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif.
C. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta
implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
a. Media video pembelajaran IPS pada pokok bahasan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia memerlukan adanya komputer sehingga hendaknya komputer yang
ada dilaboratorium komputer MI Teladan Guppi Tebing Tinggi ditambah
sesuai dengan jumlah siswa yang diterima pada jurusan tersebut
b. Media video pembelajaran ini adalah alat untuk membantu dalam proses
penyampaian pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS pokok bahasan
proklamasi kemerdekaan indonesia maka dari itu keberadaan guru masih
sangat diperlukan sebagai fasilitator dan siswa tetap terlibat aktif dalam proses
pembelajaran mata pelajaran IPS pokok bahasan Proklamsai Kemerdekaan
Indonesia.
c. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran IPS pokok bahasan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia masih dilakukan dengan cara
konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks, maka
100
digunakan dengan alasan media video pembelajaran IPS mampu memberi
umpan balik yang lebih baik bagi siswa.
d. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka
diperlukan pengembang yang terdiri dari: ahli pengembang kurikulum, ahli
bidang studi dan ahli materi yang profesional, ahli media, dukungan dana,
sarana dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana-prasarana dalam
produksi media yang memadai.
e. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak
beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya
101
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers
Arsyad, A. 1977. Media Pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo
Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Borg,W R & Gall,M D (2003). Educational Research, an Introduction. New York & London : Logman Inc
Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI
Darmawan, Deni. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya
Dick, W. & Carey, L. (2005). The Systematic Design Of Instruction. United States America : Scott Foresman Company
Depdiknas. 2008. Kamus Besar bahasa Indonesia. Pusat Bahasa. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Depdiknas. (2005).Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional.
Hariyanto. (2012). Media Pembelajaran. http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ Diakses pada hari senin tanggal 23 Maret 2015 pukul 22.13 wib
Ketang, W. (2012). Pengembangan Model Multimedia Interaktif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Kustandi, Cecep. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Ghalia Indonesia
Mawardi. (2012). Jenis jenis Media
Pembelajaran.http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2012/10/jenis -jenis-media-pembelajaran.html. diakses pada hari senin 23 Maret 2015 pukul 22.56 wib
Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran:suatu pendekatan baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
102
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda karya.
Savage, Tom V., & Armstrong, David G. (1996). Effective Teaching in Elementary Social Studies (ed.). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Sekar Purbarini Kawuryan. (Mei 2008). Pentingnya Pendidikan IPS di Sekolah Dasar sebagai Kerangka Dasar Nation and Character Building. Dinamika Pendidikan. Majalah Ilmu Pendidikan, 1, 21-33