• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESULITAN DAN KEMAMPUAN MEMBENTUK SANGGUL PUNCAK SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 1 BERINGIN TAHUN AJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESULITAN DAN KEMAMPUAN MEMBENTUK SANGGUL PUNCAK SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 1 BERINGIN TAHUN AJARAN 2016/2017."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESULITAN DAN KEMAMPUAN MEMBENTUK

SANGGUL PUNCAK SISWA KELAS XI TATA

KECANTIKAN SMK NEGERI 1 BERINGIN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

WAHYUNI LESTARI NIM. 5123344035

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

▸ Baca selengkapnya: pengertian sanggul cepol

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Wahyuni Lestari, NIM: 5123344035. Analisis Kesulitan Dan Kemampuan Membentuk Sanggul Puncak Siswa Kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis kesulitan membentuk sanggul puncak siswa kelas XI SMK Negeri 1 Beringin, 2) Menganalisis kemampuan hasil praktik membentuk sanggul puncak siswa kelas XI SMK Negeri 1 Beringin.

jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Instrument dalam penelitian ini adalah angket dan lembar observasi. Angket untuk melihat kesulitan siswa dalam membentuk sanggul puncak sedangkan lembar observasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membentuk sanggul puncak.

hasil dari penelitian ini yaitu kesulitan-kesulitan siswa dalam membentuk sanggul puncak yaitu (a) Siswa kesulitan menyasak rambut dari pangkal rambut ketika saya memegang sisir dalam posisi rambut ditarik lurus keatas diantara jari telunjuk dari jari tengah , sedangkan ibu jari membantu menjepit ujung rambut. (b) Siswa kesulitan menyasak rambut dari pangkal rambut ketika saya memegang sisir dalam posisi rambut kurang lurus ditarik keatas diantara jari telunjuk dari jari tengah , sedangkan ibu jari membantu menjepit ujung rambut. (c) Siswa kesulitan membuat ukuran sanggul puncak setinggi 10 cm dari atas daun telinga. (d) Siswa kesulitan membuat gelungan sanggul puncak seimbang. (e) Siswa kesulitan membuat sanggul puncak menyerupai rumah siput (f) Siswa kesulitan Sulit membuat sanggul puncak dengan rapi. (g) Siswa kesulitan Sulit membuat sanggul puncak dalam waktu 15 menit. (h) Siswa kesulitan jika sanggul puncak setinggi 10 cm dari atas daun telinga membuat bagian kanan dan kiri bentuk gelungnya seimbang (i) Siswa kesulitan membuat sanggul puncak dalam waktu 45 menit. Kemampuan hasil praktik siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin dalam membentuk sanggul puncak berada dalam kategori cukup dimana pada sub indicator persiapan alat termasuk dalam kategori baik. Sub indicator persiapan bahan dan kosmetik termasuk dalam kategori baik. Sub indicator mengikat rambut dan menempelkan hair piece termasuk dalam kategori baik. Sub indicator proses penyasakan rambut termasuk dalam kategori cukup baik. Sub indicator proses membentuk sanggul puncak termasuk dalam kategori cukup baik. Sub indicator proses meletakkan aksesories termasuk dalam kategori baik. Sub indicator hasil kahir termasuk dalam kategori cukup baik.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan dan nikmat

sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Analisis Kesulitan dan Kemampuan Membentuk Sanggul Puncak Siswa Kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin”. yang disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana. Penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada Ayah Suroso dan Ibu Waginem terkasih yang telah mendoakan,

mendukung, serta memberi kepercayaan dalam studi serta dalam penyelesaian

skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih

sedalam–dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa

arahan, dukungan dan informasi dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu pada

kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan

sampai skripsi ini terwujud.

2. Ibu Dra.Yuspa Hanum, M.S, selaku Pembimbing Akademik yang telah

banyak memberikan bimbingan kepada penulis selama perkuliahan serta

(7)

iii

3. Ibu Dra.Marnala Tobing, M.Pd, selaku Dosen penguji yang telah memberikan

bimbingan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

4. Ibu Dra.Frida Dinar, M.Pd, selaku Dosen penguji yang telah memberikan

bimbingan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Teknik Universitas

Negeri Medan.

6. Ibu Dr. Dina Ampera,M.Si, seklaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga Universitas Negeri Medan.

7. Ibu Dra. Fatma Tresno, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga Unimed Medan

8. Ibu Dra. Siti Wahidah,M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias

Universitas Negeri Medan.

9. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan khususnya

Jurusan Pendidian Tata Rias yang telah memberikan bimbingan kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan .

10. Bapak Drs. Iliyas Dhasim, M.pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1

Beringin yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan

observasi dan penelitian.

11. Ibu Retni Tri Ramasari, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Stayling TKK

SMK Negeri 1 Beringin yang telah membimbing penulis untuk

(8)

iv

12. Sahabat-sahabat saya Dewi Bayu Lestari, S.Pd,Tantri Nilam,Wisri Arditha

Manda Putri, S.Pd, Siska Silaban, Terkhusus Pendidikan Tata Rias EKS dan

REG 2012 Yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu .

13. Sahabat SMP saya Sri Astuti, S.Kom,Tri Winda Sari, Amd,Ratih Insyirah dan

Yuni Herlina yang selalu memberi semangat dan motivasi sampai skripsi ini

terwujud.

14. Chandra Syahputra, S.Pd, yang selalu setia menemani dan memberi semangat

sampai skripsi ini terwujud.

15. Abang Dan Kakak saya Andri Syahputra, S.Pdi , Dedi Siswanto, Nurmala

Sari, Ety Primadianty, S.Pd yang telah memberikan semangat dalam

penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah selalu melindungi abang dan kakak.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas

keterbatasan yang ada, semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi menuju keberhasilan didalam dunia pendidikan. Akhir

kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat.

Medan, Januari 2017 Penulis,

(9)

v

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 8

A.Kerangka Teori ... 8

1. Hakekat Kesulitan Membentuk Sanggul Puncak ... 8

a. Menyasak ... 8

b. Perletakkan sanggul Tepat di Puncak Kepala ... 9

2. Hakekat Kemampuan Membentuk Sanggul Punck ... 11

3. Hakekat Membentuk Sanggul Puncak ... 13

a. Pengertian Penataan Sanggul Puncak ... 13

b. Tujuan Penataan sanggul Puncak ... 15

c. Penataan Sanggul Puncak Dengan Cara Menyasak Rambut ... 15

(10)

vi

e. Pola Desain Penatan Sanggul Puncak ... 17

f. Tipe Penatan Sanggul Puncak ... 19

g. Kosemetik Sanggul Puncak ... 23

h. Alat-Alat Yang Digunakan ... 23

i. Langkah Pengerjaan Membentuk Sanggul Puncak ... 28

B.Penelitian yang Relevan ... 32

C.Kerangka Berpiki ... 33

D.Pertanyaan penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A.Desain Penelitian ... 36

B.Defenisi Operasional Dan Variabel Penelitian ... 36

1. Defenisi Operasional ... 36

2. Varabel Penelitian ... 38

C.Populasi Dan Sampel Penelitian ... 38

1. Populasi ... 38

2. Sampel ... 38

D. Tempat dan waktu penelitian ... 39

E. Instrumen pengumpulan data ... 39

1. Instrument Kesulitan ... 39

2. Instrument Kemampuan ... 40

F. Uji Kesepakatan dan Uji Coba Instrumen Penelitian ... 42

1. Uji Coba Instrumen Kesulitan ... 42

2. Uji Kesepakatan Pengamatan Kemampuan ... 45

G. Teknik Analisis Data ... 45

(11)

vii

3. Analisis Persentase ... 49

a. Analisis Persentase Kemampuan ... 49

4. Prosedur Pelaksanaan penelitian ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... . 52

A. Hasil Penelitian ... . 52

1. Kesulitan Membentuk Sanggul Puncak ... . 52

2. Kemampuan membentuk Sanggul Puncak ... . 62

a. Uji kesepakatan pengamat ... . 62

b. Analisis deskriptif kemampuan membentuk sanggul puncak.. 63

c. Analisis kemampuan membentuk sanggul puncak ... . 65

B. Pembahasan hasil penelitian ... . 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78

A.Kesimpulan ... . 78

B.Saran ... . 79

DAFTAR PUSTAKA ... . 80

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Bobot skor jawaban... 39

Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Kesulitan Membentuk Sanggul Puncak... 40

Tabel 3.3. Kisi-kisi Pengarnatan Analisis Kemampuan Membentuk Sanggul Puncak ... 41

Table 4.1. Table kesulitan persiapan alat ... 53

Table 4.2. Table kesulitan persiapan bahan dan kosmetik ... 54

Table 4.3. Table kesulitan mengikat rambut dan menempelkan hair piece ... 56

Table 4.4. Table kesulitan proses penyasakan rambut ... 57

Tabel 4.5. Table kesulitan proses membentuk sanggul puncak ... 58

Table 4.6. Table kesulitan proses meletakkan aksesoris ... 60

Table 4.7. Table kesulitan hasil akhir ... 60

Table 4.8. Uji kesepakatan pengamat ... 63

Table 4.9. Data statistic deskriptif kemampuan membentuk sanggul puncak ... 63

Table 4.10.Tingkat kecenderungan kemampuan membentuk sanggul puncak ... 64

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Penyasakkan Rambut... 9

Gambar 2.2. Perletakan Sanggul Puncak ... 10

Gambar 2.3. Contoh Penataan Sanggul Puncak ... 14

Gam bar 2.4. Cara Meletakkan Posisi Tangan Pada Waktu Menyasak ... 15

Gambar 2.5. Cara Meletakkan Posisi Sisir Sasak ... 16

Gambar 2.13. Sisir Penghalus Sasak ... 25

Gambar 2.14. Pinkel ... 25

Gambar 2.22. Contoh Meletakkan Hairpiece ... 29

Gambar 2.23. Contoh Penyasakkan ... 30

Gambar 2.24. Contoh Pemasangan Hairnet ... 30

Gambar 2.25. Contoh Membentuk Gelungan ... 31

Gambar 2.26. Contoh Gelungan Rumah Siput ... 31

(14)

x

Gambar 4.1. Grafik Tingkat Kecenderungan Kemampuan Membentuk

Sanggul Puncak………. 65

Gambar 4.2. Grafik persiapan alat……… 67

Gambar 4.3. Grafik persiapan bahan dan kosmetik………. 68

Gambar 4.4. Grafik mengikat rambut dan menempelkan hair picece……… 68

Gambar 4.5. Grafik proses penyasakan rambut……….. 69

Gambar 4.6. Grafik proses membentuk sanggul puncak……… 70

Gambar 4.7. Grafik proses meletakkan aksesoris……….. 70

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 83

Lampiran 2. Angket Kesulitan Membentuk Sanggul Puncak ... 85

Lampiran 3. Sebaran Data Uji Instrument Angket Kesulitan ... 90

Lampiran 4. Perhitungan Validitas Angket Kesulitan... 91

Lampiran 5. Perhitungan Reliabilitas Angket Kesulitan ... 93

Lampiran 6. Data Hasil Penelitian Angket Kesulitan ... 94

Lampiran 7. Lembar Pengamat Kemampuan Membentuk Sanggul Puncak ... 95

Lampiran 8 Data Kesepakatan Pengamat Kemampuan………... 104

Lampiran 9. Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan Kemampuan ... 105

Lampiran 1 0. Uji Kesepakatan Pengamat ... 106

Lampiran 11. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 108

Lampiran 12. Analisis Penilaian Kemampuan Sanggul Puncak ... 109

Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian ... 111

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa, dewasa ini

dihadapkan pada berbagai persoalan, baik ekonomi, social, budaya maupun

politik. Pendidikan adalah proses pemberdayaan, yang diharapkan mampu

memberdayakan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, manusia berilmu dan

berpengetahuan, serta manusia terdidik (Hamzah, 2011).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga

pendidikan kejuruan, bertujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang mempunyai kemampuan serta keterampilan tingkat menengah sesuai dengan

bidangnya. Titik berat sekolah menengah kejuruan yaitu memberi bekal

pengetahuan dan keterampilan guna mempersiapkan anak didik dalam memasuki

lapangan kerja sehingga anak didik itu nantinya akan mempunyai kemampuan

dalam mengaplikasikannya dilapangan sekaligus mampu mencipatakan lapangan

kerja (Juliansyah, 2016).

Sejalan dengan uraian diatas, SMK Negeri 1 Beringin merupakan sekolah

kejuruan yang mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja. Salah satu program

studi keahlian yang ada di sekolah ini adalah Tata Kecantikan. Bidang Kecantikan

Mengembangkan dua program keahlian yaitu program keahlian Tata Kecantikan

(17)

2

Salah satu mata pelajaran yang ada pada Tata Kecantikan Rambut adalah

Hair Stayling (penataan rambut). Kompetensi dasar yang harus dicapai salah

satunya yaitu melakukan Penataan rambut (stayling) sesuai karakter, salah satu

materinya yaitu penataan rambut pola puncak (sanggul puncak).

Berdasarkan hasil observasi 13 Mei 2016, hasil belajar siswa dikelas XI

tata kecantikan khususnya pada mata pelajaran Hair Styling pada materi sanggul

puncak SMK Negeri 1 Beringin yang terletak di Jalan pendidikan no 3 beringin

masih banyak siswa yang belum memenuhi standart kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yang diterapkan yaitu 75, di tahun ajaran semester ganjil 2013/2014

dengan jumlah siswa 31 tidak ada yang memperoleh nilai 90-100, siswa yang

mendapat nilai tuntas 18 orang dan 13 orang yang tidak tuntas. Di tahun ajaran

semester genap 2014/2015 dengan jumlah siswa 31 orang mengalami penurunan,

siswa yang mendapat nilai tuntas 14 orang dan 17 orang yang tidak tuntas dan

tidak ada yang memperoleh nilai 90-100. Selanjutnya pada tahun ajaran semester

ganjil 2015/2016, nilai masih sama dengan tahun 2013/2014 dengan jumlah siswa

31 orang, tidak ada siswa yang memperoleh nilai 90-100, siswa mendapatkan

nilai tuntas 18 orang dan tidak tuntas sebanyak 13 orang.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara 13 Mei 2016 dengan guru mata

pelajaran sanggul puncak yaitu Ibu Retni Tri Rama Sari, S.Pd mengatakan bahwa

hasil belajar mata pelajaran sanggul puncak di SMK Negeri 1 Beringin masih

rendah dikarenakan kurangnya pengetahuan siswa tentang cara Penataan rambut

(18)

3

Sanggul adalah rambut palsu maupun asli yang dibentuk sedemikian rupa

menjadi bentukan sesuai dengan apa yang diinginkan, menggunakan pola-pola

yang ada dan ditempel pada bagian kepala. Penataan sanggul memiliki jenis pola

penataan diantaranya adalah penataan sanggul pola depan, penataan sanggul pola

belakang, penataan sanggul pola puncak, penataan sanggul pola simetris dan

penataan sanggul pola asimetris (Arisanti, 2015).

Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan aplikasi sanggul pola

puncak (sanggul puncak) dipesta siang hari. Sanggul puncak menitik beratkan

pembuatan kreasi tata rambut di daerah ubun-ubun (pariental). Pola sanggul

puncak selain digunakan sebagai penataan korektif bagi bentuk kepala, wajah dan

leher, juga akan mendukung penampilan perhiasan leher dan telinga model yang

bersangkutan (Rostamailis, 2008).

Sanggul puncak untuk pesta siang hari dibuat desain yang sederhana, akan

tetapi ada kesan yang lebih mewah daripada yang digunakan sehari-hari.

Modelnya dapat dibuat sama dengan sanggul puncak untuk sehari-hari, hanya di

bagian depan atas dan bagian belakang rambut disasak terlebih dahulu. Hal ini

dimaksudkan agar sanggul terlihat lebih berisi atau menggelembung (Wardhani,

2004).

Pembelajaran aplikasi sanggul puncak dituntut agar siswa kreatif, inovatif

dan menyenangkan. Berdasarkan hal tersebut penulis akan meneliti tentang

kesulitan dan kemampuan dalam membentuk sanggul puncak yang merupakan

(19)

4

Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan, penulis melihat siswa

kesulitan membentuk sanggul puncak pada saat proses penyasakan serta letak

sanggul tepat dipuncak kepala. Pada saat melakukan penyasakan siswa tidak bisa

menentukan berapa sentimeter dari pengambilan setsion rambut sehingga pada

saat pengambilan setsion rambut sering ketebalan dan rambut pun tidak kelihatan

bervolume pada saat penyasakan. Siswa juga mengalami kesulitan saat

menentukan letak sanggul tepat dipuncak kepala dengan seimbang gelungan

rambutnya serta ketinggian sanggul puncak tidak sesuai dengan ukuran

sebenarnya yaitu setinggi 10 cm dari atas daun telinga.

Sejalan dengan kemampuan yang dialami siswa dalam membentuk

sanggul puncak maka untuk mengatasinya, siswa harus memiliki kemampuan

dalam membentuk sanggul puncak di pesta siang hari. Kemampuan adalah suatu

kapasitas individu untuk melaksanakan tugas dalam pekerjaan terrtentu (Robbins,

2003). Dalam penelitian ini kemampuan yang ingin diamati adalah kemampuan

psikomotorik. Adapun aspek-aspek kemampuan yang ingin diamati dari siswa

yaitu penggunaan alat, bahan, serta memahami langkah-langkah pengerjaan setiap

melakukan pembentukan sanggul puncak yang meliputi: proses penyasakkan,

proses membentuk sanggul puncak sampai proses cara meletakkan asesoris

sanggul puncak.

Dari latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk mengadakan

(20)

5

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah ditemukan terlebih

dahulu, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis pengetahuan siswa tentang teori sanggul puncak ?

2. Bagaimana kesulitan siswa dalam membentuk sanggul puncak ?

3. Bagaimana kemampuan siswa dalam membentuk sanggul puncak ?

4. Bagaimana hasil praktik siswa dalam membentuk sanggul puncak ?

5. Bagaimana pengetahuan siswa dalam menggunakan alat dan bahan

untuk membentuk sanggul puncak ?

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang ditemukan dilatar belakang dan

identifikasi masalah serta untuk memperjelas permasalahannya yang diteliti perlu

diadakan pembatasan masalah. Masalah yang dibatasi penulis pada penelitian ini

yaitu:

1. Kesulitan siswa dalam membentuk sanggul puncak yang dibahas

tentang : proses penyasakkan dan proses pembuatan sanggul tepat

dipuncak kepala.

2. Kemampuan siswa dalam membentuk sanggul puncak yang dibahas

yaitu tentang : persiapan alat, bahan dan kosmetik; pengikatan rambut

dan penempelan hair piace; proses penyasakkan rambut; proses

membentuk sanggul puncak; proses cara meletakkan asesoris; dan

(21)

6

3. Membentuk sanggul puncak yang akan dibahas tentang Pola penataan

sangul puncak untuk pesta siang hari.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana analisis kesulitan membentuk sanggul puncak siswa kelas

XI SMK Negeri 1 Beringin?

2. Bagaimana analisis kemampuan hasil praktik membentuk sanggul

puncak siswa kelas XI SMK Negeri 1 Beringin?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

1. Untuk menganalisis kesulitan dalam membentuk sanggul puncak

siswa kelas XI tata kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.

2. Untuk menganalisis kemampuan hasil pratik membentuk sanggul

puncak siswa kelas XI tata kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teori untuk memperkaya wawasan dalam mengetahui

(22)

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Sebagai bahan masukan kepada guru mata pelajaran Hair styling

sanggul puncak untuk mengetahui kesulitan dan kemampuan

dalam membentuk sanggul puncak di siang hari.

2) Memberikan motivasi guru agar semakin mantap dalam

mempersiapkan diri dalam proses pembelajaran

b. Bagi siswa

1) Mampu mengatasi kesulitan dalam membentuk sanggul puncak di

siang hari dan Menambah kemampuan siswa dalam membentuk

sanggul puncak di siang hari

2) Membentuk sikap tanggung jawab, kerjasama, aktif, dan keratif

antara siswa dalam menyelesaikan suatu masalah.

c. Bagi sekolah

1) Memberikan pemikiran baru kepada sekolah dalam

mengembangkan cara meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Bagi peneliti

1) Melatih dan menambah pengalaman bagi peneliti dalam

pembuatan karya ilmiah dan sebagai bahan acuan bagi peneliti

(23)

78 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kesulitan-kesulitan siswa dalam membentuk sanggul puncak yaitu (a)

Siswa kesulitan menyasak rambut dari pangkal rambut ketika saya

memegang sisir dalam posisi rambut ditarik lurus keatas diantara jari

telunjuk dari jari tengah, sedangkan ibu jari membantu menjepit ujung

rambut. (b) Siswa kesulitan menyasak rambut dari pangkal rambut ketika

saya memegang sisir dalam posisi rambut kurang lurus ditarik keatas

diantara jari telunjuk dari jari tengah , sedangkan ibu jari membantu

menjepit ujung rambut. (c) Siswa kesulitan membuat ukuran sanggul

puncak setinggi 10 cm dari atas daun telinga. (d) Siswa kesulitan membuat

gelungan sanggul puncak seimbang. (e) Siswa kesulitan membuat sanggul

puncak menyerupai rumah siput (f) Siswa kesulitan Sulit membuat

sanggul puncak dengan rapi. (g) Siswa kesulitan Sulit membuat sanggul

puncak dalam waktu 15 menit. (h) Siswa kesulitan jika sanggul puncak

setinggi 10 cm dari atas daun telinga membuat bagian kanan dan kiri

bentuk gelungnya seimbang (i) Siswa kesulitan membuat sanggul puncak

dalam waktu 45 menit.

2. Kemampuan hasil praktik siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1

Beringin dalam membentuk sanggul puncak berada dalam kategori cukup

(24)

79

Sub indicator persiapan bahan dan kosmetik termasuk dalam kategori baik.

Sub indicator mengikat rambut dan menempelkan hair piece termasuk

dalam kategori baik. Sub indicator proses penyasakan rambut termasuk

dalam kategori cukup baik. Sub indicator proses membentuk sanggul

puncak termasuk dalam kategori cukup baik. Sub indicator proses

meletakkan aksesories termasuk dalam kategori baik. Sub indicator hasil

akhir termasuk dalam kategori cukup baik

B. Saran

1. Guru harus membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam membentuk

sanggul puncak, dengan cara memberikan teknik-teknik yang harus

diketahui siswa untuk mempermudah membentuk sanggul puncak, yang

kelaknya berguna untuk masa depan siswa kedepannya.

2. Guru harus membantu siswa untuk menambah kemampuan dalam

membentuk sanggul puncak, dengan cara memberikan ilmu tentang

membentuk sanggul puncak baik teori maupun prakteknya, yang kelaknya

berguna untuk masa depan siswa kedepannya.

3. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari

tahu tentang Analisis Kesulitan Dan Kemampuan Membentuk Sanggul

(25)

80

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdurrahman, M.(2012).Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta Renika Cipta

Ali, M dan Asrori, M (2010). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta : Bumi Aksara

Alwi hasan, dkk (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimin.(2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik . Jakarta :Rineka Cipta Behrend

Djamarah, Bahri Syaiful. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Gibson & Ivancevich & Donnely. 1994. Organisasi dan manajemen. Perilaku, struktur, proses. Edisi keempat. Jakarta: Erlangga.

Hamzah (2011). Profesi Kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Santrock (2007). Psikologi Pendidikan (terjemahan). Jakarta : Kencana.

Sunarto, dan Hartono. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta.

Kusuma , dkk (2004). Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Depok Utara: Meunita Cipta Sarjana.

Lingga, Sandra (2010). Sanggul Elegant. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Notoadmojo, S.P.(2005). Metodologi penilaian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Redaksi Sinar Grafika (2011). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Sinar Grafika.

Riduwan (2004). Belajar mudah penelitian untuk Guru , Karyawan dan penelitian pemula. Bandung : Alfabeta

(26)

81

Robbin (2007). Perilaku Organisasi Konsep Kontrovensi dan Aplikasi. Jakarta : Prenlindo

Rostamailis, dkk.(2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid 2 . Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Suprapto (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Soelaiman (2007) . Defenisi Kemampuan . Jakarta : Bumi Aksara

Sudjana (2010). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana.(2009). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN). 2003 Manajemen Pendidikan : PT. Rineka Cipta.

Skripsi :

Pulungan Juliansyah. (2016). Hubungan pengetahuan autocad dan minat belajar dengan hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak (MDPL) siswa kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 Medan tahun pelajaran 2015/2016 Unimed, Medan.

Gambar

Gambar 4.1. Grafik Tingkat Kecenderungan Kemampuan Membentuk

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sistem ini, informasi atau jawaban yang relevan terhadap suatu kueri hanya satu kalimat saja atau tidak ada sama sekali, sedangkan kalimat-kalimat yang lain

umumnya tidak menunjukkan segmentasi; ge- nital tanpa acetabula (Gambar 3f); seta pada tubuh dewasa dan nimfa jumlahnya relatif se- dikit, umumnya tersusun secara transversal

Untuk memberi arah yang jelas tentang maksud dari penelitian ini dan berdasar pada rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian secara umum adalah untuk

Berdasarkan uraian hasil penelitihan dan analisis data, maka dapat disimpulkan bentuk perlakuan khusus yang diberikan oleh CV Agung Jaya dalam Perlindungan

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui dan menganalisa proses lelang yang dilakukan Kantor Pelayanan kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) dalam perspektif

The research paper organization of the “Religious Theme in O’ Henry’s short story: A Sociological Perspective” is as follows: Chapter I is Introduction; it consists of the

Komvnikasi Ide dan PoIitik IJcrnb,arunn

Penelitian bertujuan : (1) Mengetahui pengaruh nilai neraca kation anion (NKA) dan suplementasi asam lemak esensial dalam ransum berkecukupan Zn terhadap konsumsi