• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (POLRI) (Analisis Kinerja POLRI Di POLRES JOMBANG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KINERJA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (POLRI) (Analisis Kinerja POLRI Di POLRES JOMBANG)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA KEPOLISIAN REPUBLIK

INDONESIA (POLRI)

(Analisis Kinerja POLRI Di POLRES JOMBANG)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun:

Muhammad Faisal Ayatullah

NIM. 06230036

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Muhammad Faisal Ayatullah

NIM : 06230036

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul Skripsi :Kinerja Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) , (Analisis Kinerja POLRI Di POLRES JOMBANG

Disetujui Untuk Diuji

Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. H. M Mas’ud Said, Ph.D Drs. H Jainuri, M.Si

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Kajur IlmuPemerintahan

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan di Hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Pada:

Hari : Jum‟at

Tanggal : 04 Februari 2011

Jam : 09:00

Tempat : Ruang Sidang Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Drs. Krishno Hadi : 1. ( )

2. Drs. Asep NurJaman, M.Si : 2. ( )

3. Prof. Dr. H M Mas‟ud Said, Ph.D : 3. ( )

4. Drs. H. Jainuri, M.Si : 4. ( )

Mengesahkan : Dekan

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

BERITA ACARA BIMBINGAN

Nama : Muhammad Faisal Ayatullah

NIM : 06230036

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul Skripsi :Kinerja Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) (Analisis Kinerja POLRI Di POLRES JOMBANG Pembimbing : 1. Prof. Dr. H Mas‟ud Said, PhD

2. Drs.H Jainuri, M.Si Konsultasi Skripsi :

Tanggal Bimbingan

Paraf Pembimbing I

Paraf Pembimbing II

Keterangan Bimbingan

23 Februari 2010 Pengajuan Judul

13 April 2010 ACC Bab I

27 Juli 2010 ACC Bab II

11 September 2010 ACC Bab III

19 Januari 2011 ACC Bab IV

01 Fanuari 2011 ACC Bab V

Malang, 02 Januari 2011 Yang Menyatakan,

(5)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Muhammad Faisal Ayatullah

Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 7 Mei 1988

NIM : 06230036

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa karya Ilmiah/ Skripsi Saya yang berjudul: Kinerja

Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), (Analisis Kinerja POLRI di POLRES JOMBANG)

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan,

kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi

akademik sebagaimana berlaku.

Malang, 02 februari 2011

M. Faisal Ayatullah

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

(6)

KATA PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Alhamdullilahi Rabbil “Aalamin, segala puji bagi ALLAH SWT yang

telah memberikan hidayah dan inayah kepada penulis sehingga proses penulisan

skripsi ini dapat disusun dengan baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah berhasil menegakkan sariat islam dan

memoderenisasikan Umat manusia dari alam yang Jahil (Kebodohan) ke alam

yang terang benderang.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam mencapai gelar Sarjana Ilmu Politik pada Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(UMM). Penulis merupakan manusia biasa yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

dari orang lain, sehingga dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa

skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan dan kerjasama yang baik dari semua

pihak, baik berupa moril maupun materil serta dorongan dan saran yang

konstruktif. Semua ini tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis. Bantuan

dan kerjasama tersebut penulis anggap sebagai salah satu hal yang sangat berharga

untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dalam kesempatan yang berbahagia

ini penulis menyampaikan trimakasih dan penghormatan yang setinggi –

tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Muhajir Effendi, M.Ap, Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, Selaku Dekan fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Try Sulistyoningsih, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Drs. Khrisno Hadi Selaku Dosen Wali saya.

5. Bapak, Prof. Dr. H M. Mas‟ud Said Ph.D dan Bapak, Drs. H Jainuri, M.Si

Selaku pembimbing satu dan pembimbing dua dalam penulisan karya

(7)

yang telah memberikan bimbingan dan bekal ilmu pengetahuan kepada

saya.

6. Segenap Dosen Pengajar, dan seluruh Civitas Akademika atas

pengetahuan yang diberikan kepada saya selama menempuh bangku

kuliah.

7. Seluruh anggota Kepolisian Polres Jombang atas informasi dan data-data

yang telah diberikan

8. Kepada keluargaku Ayahanda H Djakfar Hadenan, dan Ibunda Hj May

Saroh, yang telah memberikan kepercayaan kepada saya sehingga saya

dapat menyelesaikan tugas kuliah.

9. Untuk Vilna, Ayu dan Lala terimakasih udah selalu ingetin terus dan

ngasih semangat dalam ngerjain sekripsi ini.

10.Sahabat-sahabat Jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 2006 baik yang

sudah wisuda dan akan wisuda, yang telah memberikan spirit dan

membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini ada Ucup, Dhimas, Farid,

Andik, Asnawie, Mas‟ud, Yasin, Risang, Hari, Tino, Marianus, Ibnun,

Saprol, Cecep, Andre, Andy, Yogi, Iwan, Suhardi, gita dan temen2 yang

tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Semoga amal baik beliau mendapatkan imbalan dari ALLAH SWT, Amin.

Besar harapan penulis dengan tersusunya „Tugas Akhir” yang berupa “skripsi” ini,

dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya. Tiada Insan yang sempurna di dunia ini, demikian halnya dengan

penulis, walaupun penulis telah berusaha maksimal untuk menyusun “skripsi”

menjadi tugas akhir yang baik, namun karena keterbatasan penulis sebagai orang

yang penuh dengan kekurangan dan kekhilafan, maka dari itu, penulis berharap

kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

WASSALAMUALAIKUM WR, WB.

Malang, 02 Februari 2010

(8)

DAFTAR ISI

B. Pengertian Polisi dan Hukum Kepolisian ... 26

C. Konsep Penyelengaraan Kepolisian ... 29

D. Polisi dan Mayarakat ... 31

(9)

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

A. Gambaran Umum Kabupaten Jombang ... 40

1. Kondisi Geografis ... 40

2. Ketinggian ... 42

3. Kemiringan Lahan ... ... 43

4. Kependudukan ... ... 43

5. Ketenagakerjaan... ... 44

6. Kesejahteraan Sosial ... ... 45

7. Pendidikan ... ... 46

B. Gambaran Umum Polres Jombang ... 47

1. Tugas dan Fungsi Polres Jombang ... 48

2. Susuna Organisasi ... 49

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Kinerja POLRI ... 51

B. Problematika Kinerja POLRI ... 53

1. Faktor Internal ... 53

1.1 Landasan hukum... ... 53

1.2 Program kerja ... ... 54

1.3 Sumber daya manusia ... ... 61

1.4 Gaji dan tunjangan ... ... 63

2. Faktor Eksternal ... 64

C. Penyelesaian Masalah ... ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 84

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jombang ... . 42

Tabel 2 Kependudukan Kabupaten Jombang Tahun 2003-2007 ... . 44

Tabel 3 Gangguan Kamtibmas 5 Tahun Terakhir... ... . 56

Tabel 4 Foto Dokumentasi Kegiatan Polisi di Polres Jombang... ... . 60

Tabel 5 Tunjangan Gaji/Honorarium Anggota Polri di Polres Jombang... 63

Tabel 6 Kriminalitas yang Meresahkan ... 71

(11)

ABSTRAKSI

Muhamad Faisal Ayatullah, 2006, 06230036, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Profesionalisme Kepolisian Republik Indonesia (Analisis Kinerja POLRI di POLRES JOMBANG), Pembimbing I :Prof. Dr. H. M. Mas‟ud Said Phd.; Pembimbing II Drs. H. Jainuri, M. Si.

Indonesia adalah sebuah negara yang berdasarkan atas sebuah hukum atau yang disebut sebagai negara hukum di tengah itu polisi merupakan pilar yang sangat penting karena mempunyai peranan dalam mewujudkan janji-janji hukum yang nyata. Oleh karena itu Polisi tidak hanya dituntut utuk menjadi sebuah lembaga yang besar atau unggul dalam kuantitas tetapi juga mempunyai keunggulan secara kualitas. Dari uraian di atas menjelaskan bagaimana kinerja kepolisian di Polres Jombang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, dan langkah apa saja yang dilakukan kepolisisan sehingga menjadi lembaga yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja aparat kepolisian di Polres Jombang saat ini. Yang kedua, untuk mengetahui data-data penelitian sebagai suatu sasaran dan kritik bagi pihak kepolisian agar tercapai kinerja Polri yang di inginkan.

Metode penelitian ini jenisnya adalah penelitin kualitatif diskriptif yaitu : melakukan penggambaran dan menguraikan keadaan sebenarnya yang terjadi berdasarkan fakta untuk mencari jalan pemecahannya. Sedangan penelitian deskriptif sendiri adalah sebuah metode dalam sebuah penelitian yang mengugkapkan tentang status suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi pada masa sekarang yang bertujuan membuat sebuah deskripsi, gambaran yang lebih sistematis dan akurat

Hasil penelitian ini menemukan beberapa hal tentang kinerja dikalangan Polisi. Yang pertama yaitu kapasitas intelektual anggota yang relefan dengan jenis dan sifat pekerjaannya. Yang kedua, yaitu standar kerja yang mencakup prosedur, tata cara dan hasil pekerjaan. Yang ketiga, Yaitu standar moral dan etika dalam melaksakan pekerjaan tersebut. Selain kinerja Polri terdapat problematika kinerja Polri yaitu berupa faktor internal yang meliputi: (landasan hukum program kerja, sumberdaya manusia, gaji dan tunjangan). Yang kedua faktor eksternal yaitu : (pekembangan aspek kehidupan masyarakat, aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek agama, aspek keamanan)

(12)

bagi para anggotannya dan juga meelakukan sosialisasi terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan sehingga masyarakat sebagai objek mampu memahami dan mengamalkan kebijakan yang telah dibuat.

Malang, 02 Februari 2011 Penulis

Muhammad Faisal Ayatullah

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(13)

ABSTRACT

Ayatollah Mohammed Faisal, 2006, 06,230,036, Muhammadiyah University of Malang, Faculty of Social and Political Sciences, Department of Government, the Indonesian National Police Professionalism (Analysis of Police Professionalism in POLRES JOMBANG), Supervisor I: Prof.. Dr. H. M. Mas'ud Said Phd.; Advisors II, Drs. H. Jainuri, M. Si.

Indonesia is a country based on a law or the so-called rule of law in the midst of the police is a very important pillar because it has a role in realizing the promises of real law. Hence police are not only required weeks to become a large institution or superior in quantity but also has the advantage in quality. From the above, description explains how the police performance in Jombang district police in conducting their tupoksi and what steps do Police to become a professional institution. The purpose of this study is to determine the extent to which the performance of police officers in Jombang district police today.and also find research data as a target and criticism for the police in order to achieve the desired police professionalism.

This type of research method is qualitative descriptive research namely: drawing and describing the real situation that occurred under the facts to find a way to solve. Descriptive research is a method to uncover about the status of a group of people, an object, a condition at present time which aims to create a description, a more systematic and accurate

The results of this research: First, find a several things about the professionalism among the police that the intellectual capacity of a member who relefan with the type and nature of their job. Second, standard of work that includes procedures, procedures and results of the work. Third, standart morality and ethics in fulfilling their job. In addition there is the problem of police professionalism of police professionalism in the form of internal factors include: (the legal basis of work programs, human resources, salaries and allowances). The second external factor, namely: (developments aspects of community life, political aspects, economic aspects, social and cultural aspects, religious aspects, safety aspects)

(14)

Malang, February 2, 2011

Author

Muhammad Faisal Ayatullah

Approve,

First Advisors Advisors II

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Burhan, B., 2003. Metodologi penelitian, Bandung : P T. Raja Grafindo Persada, Burhin,Bungin.,2001. Metodologi Penelitian Sosial, Format-format penelitian

kuantitatif dan Kulaitatif. Surabaya : Airlangga University Press.

Dinamika Kelompok kampung pabuaran, http//www.Google.com, diakses

tanggal 12 November 2009.

Faisal, Sanapiah. 1990. Metodologi penelitian Kualitatif, Hakekat Beserta Karakteristik dan Variasi. Malang : Universitas Negri Malang

(File-file tentang sejarah menwa dan sepak terjang menwa) Resimen Mahasiswa

Mahasurya, Satuan 812 “Macan Kumbang” Universitas

Muhammadiyah Malang

Gulo, W.2002. Metode Penelitian, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. http//www.Filsafat Ilmu dalam Psikologi Eksistensial wangmuba.htm, diakses

tanggal 20 November 2009

Inventaris Staff Komando Resimen Mahasiswa Mahasurya, Jawa Timur.

Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia, 2007, Petunjuk pelaksanaan Peraturan Disiplin Resimen Mahasiswa Indonesia dalam bela Negara, Jakarta, KONAS MENWA.

Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia, 2007, Petunjuk pelaksanaan Pembinaan dan pemberdayaan Resimen Mahasiswa Indonesia dalam bela Negara, Jakarta, KONAS MENWA.

Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia, 2007, Petunjuk pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Resimen Mahasiswa Indonesia dalam bela Negara, Jakarta, KONAS MENWA.

Lexy J. Moloeng,1996. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosfa karya. Hal 135

Mohyi, Ach, MM, Drs, Teori dan Perilaku Organisasi Cara Mengenal, Mengelola,

dan Mengembangkan Organisasi, UMM Press : Malang

Profil Organisasi MENWA Komando Naional MENWA

(16)

sendiri, Surabaya, diperbanyak oleh : Mawil Hansip Provinsi Dati. 1 Jatim,

Salim, Agus. 2002, Perubahan Sosial Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia TiaraWacana, : Yogyakarta

Sebagai acuan lihat F.R. Allen, Social-Cultural Dynamics (Newyork: Macmillan,

1971); J. A. Ponsioen, The Analysis of Social Change Reconsidered

(Mouton: The Hugo, 1969); Selo Soemardjan dan Soelaeman (Eds.),

khususnya bab “Perubahan-perubahan Masyarakat dan Kebudayaan” dalam Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 1964).

Soenarto, H.M, 2003, Euforia, Reformasi atau Revolusi, pergulatan ideologi dalam kehidupan berbangsa. Lembaga putra fajar : Jakarta,

S_S_P World Teori Eksistensi.htm, diakses tanggal 23 November 2009

(17)

1

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara berdasarkan hukum, atau yang sering disebut

sebagai negara hukum. Ditengah-tengah itu, polisi merupakan salah satu pilar

yang penting, karena instansi tersebut mempunyai peranan yang sangat penting

dalam mewujudkan janji-janji hukum menjadi kenyataan. Kita dapat melihat pada

era reformasi telah melahirkan paradigma baru dalam segenap tatanan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ada dasarnya memuat koreksi

terhadap tatanan lama dan penyempurnaan ke arah tatanan Indonesia baru yang

lebih baik. Paradigma baru tersebut antara lain supremasi hukum, hak azasi

manusia, demokrasi, transparansi dan akuntabilitas yang diterapkan dalam praktek

penyelenggara pemerintahan negara termasuk didalamnya penyelenggaraan fungsi

Kepolisian. Undang Undang No 2 Tahun 2002

Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat”.1

Penegakan hukum, penjagaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta

pelayanan dan pengayoman masyarakat adalah tugas pokok polisi sebagai profesi

mulia, yang aplikasinya harus berakibat pada asas legalitas, undang-undang yang

berlaku dan hak azasi manusia. Atau dengan kata lain harus bertindak secara

1

(18)

2 professional dan memegang kode etik secara ketat dan keras, sehingga tidak

terjerumus ke dalam perilaku yang dibenci masyarakat.

Dalam konteks pelayanan publik, atau pelayanan umum prinsipnya selalu

mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik, mempersingkat

waktu pelayanan urusan publik dan memberikan kepuasan kepada publik2.

Kenyataan masih menunjukan, bahwa polisi lebih dikenal oleh masyarakat

sebagai badan yang pekerjaannya memburu dan menangani kejahatan. Mendengar

kata polisi, segera saja pikiran masyarakat tertuju pada pencurian, perampokan,

pembunuhan, atau yang lebih ringan, kemacetan lalu lintas.

Perihal sorotan berupa kritikan maupun hujatan terhadap kepolisian,

umumnya komunitas aparat kepolisian sudah amat siap menghadapinya. Sebagian

dikarenakan polri memang nyata-nyata masih mengidap berbagai kelemahan

sehingga pantas dikritik. Sebagian lain dikarenakan kuatnya pemahaman bahwa

semua kritik dan bahkan hujatan dari anggota-anggota masyarakat tersebut pada

dasarnya adalah bentuk lain dari kecintaan masyarakat terhadap POLRI.

Pergeseran serta perubahan dalam fungsi yang harus dijalankan oleh suatu

badan dalam masyarakat merupakan hal yang biasa. Hal yang agak istimewa

adalah bahwa kita sekarang hidup dalam dunia dan masyarakat yang sedang

mengalami perubahan yang sangat intensif dibandingkan dengan waktu-waktu

yang lalu. Pekerjaan polisi yang berhadapan langsung dengan masyarakat itu

berkualitas penuh, sehingga tidak hanya bisa dikatakan, bahwa mereka

berhadapan dengan rakyat, melainkan lebih dari itu; berada ditenggah-tenggah

2

(19)

3 rakyat. Polisi juga disebut-sebut sebagai melakukan jenis pekerjaan yang tidak

sederhana, yaitu melakukan pembinaan dan sekaligus pendisiplinan masyarakat.

Berbagai alasan memang bisa dikemukakan untuk mencoba menjelaskan

mengapa begitu besar perhatian masyarakat terhadap polisinya. Mungkin karena

ketertiban, keamanan dan ketentraman merupakan hal-hal yang sangat merisaukan

masyarakat, sedang polisilah yang bertugas untuk menanganinya. Hal tersebut

mungkin juga disebabkan karna polisi merupakan birokrasi yang bekerja secara

langsung ditenggah-tenggah masyarakat, sehingga resiko bagi terjadinya

pergeseran dan pembenturan dengan masyarakat juga menjadi tinggi. Karena

begitu dekatnya polisi dengan masyarakat, maka masyarakat pun banyak harapan

kepada polisinya, sehingga demikian kinerja polisi pun banyak mendapat

perhatian.

Salah satu tantangan yang dihadapi polisi dalam pelaksanaan tugas

kesehariannya adalah adanya kesenjangan masyarakat atas tugas-tugas polisi

seharusnya dengan kenyataan yang terjadi ditenggah-tenggah masyarakat. untuk

mencapai pelaksanaan tugas kepolisian tersebut, polisi melakukan sejumlah

tindakan-tidakan sesuai tugas dan wewenang yang diberikan dalam pengertian

bahwa kepolisian harus menjalankan tugas dan wewenangnya setiap waktu

meliputi pelayanan masyarakat, menjaga ketertiban dan keamanan serta

penegakan hukum.

Kinerja polisi dapat tumbuh melalui peningkatan standar profesi yang

tinggi dan tugas profesi sebagai panutan sadar hukum serta prilaku sesuai dengan

(20)

4 sesuai dengan tuntutan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada kesibukan

istimewa dikalangan POLRI. Yaitu, membuat perhitungan dengan prestasinya

selama ini. POLRI bukan suatu ” badan diatas angin”, melainkan yang akuntabel

terhadap rakyatnya. Perhitungan tersebut dilakukan dengan cara istimewa dan

yang tidak lazim dilakukan di negeri ini. POLRI membuat perhitungan dengan

cara menunjukan kepada masyarakat, kekurangan-kekurangan yang ada padanya

selama ini. Dan itupun dilakukannya dengan tidak tanggung-tanggung, yaitu

dengan menunjukkan dengan adanya sejumlah polisi berprilaku buruk (Polda

Jatim) dan laporan tentang suap dalam dunia kepolisian.

Kedudukan POLRI yang berbeda ditengah-tengah masyarakat akan dapat

mempengaruhi kinerjanya dalam pelaksanaan tugasnya. Dalam ilmu sosial bahwa

lembaga-lembaga dalam suatu masyarkat akan membawa ciri masyarakat

bersangkutan. Konsep tersebut lalu dituangkan kedalam rumus, “bagaimana

masyrakatnya, begitu pula lembaganya”. Dengan demikian bisa dikatakan juga,

bahwa masyarakat akan mempunyai lembaga-lembaganya yang berkualitas sama

dengan kualitas masyarakat itu sendiri.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa stempel masyarakat akan selalu

melekat pada sekalian lembaga yang dimiliki masyarakat tersebut. Polisi sebagai

salah satu lembaga dalam masyarakat tidak merupakan perkecualian, kualitas

pekerjanya juga akan sangat ditentukan oleh keadaan, watak serta kualitas

masyarakat disitu. Dengan demikian, stempel masyarakat indonesia juga melekat

(21)

5 Harapan masyrakat terhadap kepolisian itu sebenarnya hanya dua hal :

Pertama, mereka membutuhkan keamanan dan perlindungan POLRI secara

maksimal baik atas dirinya, maupun keluarganya dan harta bendanya. Kedua,

mereka menginginkan pelayanan yang lebih baik dari POLRI.

Dari kondisi mekanisme penegakan hukum dengan berbagai kendalanya

bukan saja membuat mekanisme penegakan hukum menjadi tak sesuai yang

diharapkan, lebih dari itu adalah munculnya berbagai keluhan masyarakat tentang

pelaksanaan tugas dan fungsi kepolisian. Berbagai keluhan masyarakat (public

complint) tersebut antara lain adalah: polisi lalu lintas yang kerap terlambat hadir

di jalan yang macet, atau anggota satuan bayangkara ( Sabhra ) yang meminta

“salam tempel“ dari kendaraan-kendaraan angkutan, adalah salah satu citra polisi

yang tertanam dibenak masyarakat. contoh lain, adalah sikap anggota reserse yang

ogah-ogahan dalam menuntaskan kasus, atau petugas binmas yang “asal sudah

selesai” saat memberi penyuluhan. Mau tak mau juga masih merupakan gambaran

yang dipersepsikan oleh masayrakat tentang pribadi polisi dan organisasi

kepolisian.

Dewasa ini, usaha POLRI mengembangkan Profesionalismenya terus

diperjuangkan. Usaha-usaha itu terus dilakukan antara lain dengan jalan

mengikutsertakan anggotanya kedalam berbagai kegiatan-kegiatan lainnya yang

dapat menunjang peningkatan kualitas kerja dan profesionalisme POLRI. Pada

bidang penegakan hukum masih tingginya pelanggaran hukum oleh anggota dan

penyalahgunaan wewenang oleh aparat kepolisian, yang tercermin adanya moral

(22)

6 bidang pelayanan terdapat kewibawaan anggota yang rendah. Selanjutnya

penelitian tersebut memokuskan pada penyebab utama rendahnya profesionalisme

polisi karena aspek structural, institusional dan kultural. Jati diri POLRI

menunjukkan indikasi profesionalisme rendah, militeristik, sehingga sikap

pelayanan kaku, kapasitas intelektual anggota bintara dan tamtama rendah,

komunikasi kerja yang patuh saja pada atasan, dan kurang peluang untuk berlaku

kritis. Hasil penelitian tersebut perlu ditindak lanjuti guna meningkatkan Kinerja

POLRI.

Upaya meningkatkan Kinerja dapat pula dilihat dari pelepasan POLRI dari

struktur organisasi ABRI mulai tanggal 1 April 1999. kebijakan tersebut

setidaknya telah memberi nuansa baru bagi POLRI sendiri, paling tidak Polri

sudah bisa “mandiri” didalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Polri dapat

benar-benar bertindak sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.

Adapun pentingnya penelitian tentang Analisis Kinerja POLRI di

POLRES Jombang yakni melihat lebih jauh sektor-sektor yang nyata tentang

kinerja POLRI khususnya di Polres Jombang. sebagai bahan pertimbambangan

dan menjadi sebuah aturan hukum dari sebuah lembaga organisasi formal yang

mungkin menjadi sebuah acuan pembelajaran, apa saja yang telah dikerjakan, dan

melihat lebih dalam kinerja-kinerja POLRI yang dalam hal ini sudahkah dapat

dikatakan baik dalam mengemban tugas-tugas negara.

Berdasarkan uraian diatas, pada dasarnya persepsi tentang kinerja Polri

merupakan masalah penting yang perlu dilihat lebih lanjut dalam rangka

(23)

7 karena itu maka peneliti mengambil judul tentang : “KINERJA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (Studi Analisis Kinerja POLRI Di POLRES Jombang”

B. Rumusan Masalah

Dari gambaran diatas kita dapat menggariskan beberapa rumusan masalah

yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja kepolisian di POLRES Jombang dalam

melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya?

2. Langkah apa saja yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian menuju

tercapainya Kinerja Polisi yang baik?

C. Tujuan Penelitian

Ada beberapa tujuan peenelitian yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu

sebagai berikut:

1) Mengetahui kinerja dari aparat kepolisian terutama pada masa

sekarang ini.

2) Mengetahui data-data penelitian sebagai suatu sasaran dan kritik bagi

pihak kepolisian, agar dapat tercapai Kinerja polisi yang baik.

D. Manfaat Penelitian

1) Secara Akademis

Sebagai referensi bagi mahasiswa FISIP khususnya mahasiswa Ilmu

Pemerintahan dan memberikan gambaran tentang Bagaimana kinerja

(24)

8 mendapatkan informasi dan pengetahuan yang terbaru tentang Langkah

apa saja yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian menuju tercapainya

Kinerja Kepolisian yang baik.

2) Secara Praktis

Secara praktis, dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan dan berguna bagi daerah terlebih bagi masyarakat umum,

instansi, baik yang berada dalam pemerintahan, birokraktat, politisi

mengenai Kinerja POLRI di POLRES Jombang.

E. Definisi Konseptual

Definisi konsep adalah unsur peneliti yang terpenting dari defininsi yang

dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak pada fenomena

sosial ataupun fenomena alamiah. Agar memperoleh kejelasan tentang arti dari

penelitian ini diperluka adanya definisi konsep yang memberikan arahan dan

ruang lingkup penelitian sehingga mempermudah dalam penelitian. Dengan

memperhatikan judul penelitian, maka konsep-konsep yang dijabarkan ke dalam

definisi konsep adalah:

a. Kinerja

Kinerja adalah istilah yang populer di dalam manajemen, yang mana

istilah kinerja didefinisikan dengan istilah hasil kerja, prestasi kerja dan

performance. Dalam Kamus Bahasa Indonesia dikemukakan arti kinerja sebagai

“(1) sesuatu yang dicapai; (2) prestasi yang diperlihatkan; (3) kemampuan kerja”.

(25)

9 kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dan motivasi

dalam menghasilkan sesuatu.3 Kinerja merupakan terjemahan dari performance

yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau

penampilan kerja.4

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dapat di capai oleh sekelompok

orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara

legal tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika.5

Kinerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang,

unit atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan

yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.6

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

penampilan yang melakukan, menggambarkan dan menghasilkan sesuatu hal, baik

yang bersifat fisik dan non fisik yang sesuai dengan petunjuk, fungsi dan tugasnya

yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan, dan motivasi.

b. POLRI

Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah Kepolisian

Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri

mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin

oleh seorang Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Saat ini

3

Fattah, Nanang. 1999. Landasan Manajemen, hal 19 4

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Hal 50 5

Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Hal 2 6

(26)

10 Kapolri dijabat oleh Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, yang mulai

bertugas tanggal 1 Oktober 2008.

Tumbuh dan berkembangnya POLRI tidak lepas dari sejarah perjuangan

kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi. Kemerdekaan Indonesia,

POLRI telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata

keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, POLRI juga terlibat

langsung dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai operasi militer

bersama-sama kesatuan bersenjata yang lain. Keadaan seperti ini dilakukan oleh

POLRI karena POLRI lahir sebagai satu-satunya kesatuan bersenjata yang relatif

lebih lengkap.

Hanya empat hari setelah kemerdekaan, tanggal 21 Agustus 1945, secara

tegas pasukan polisi ini segera mengganti nama menjadi Pasukan Polisi Republik

Indonesia yang sewaktu itu dipimpin oleh Inspektur Kelas I Polisi Mochammad

Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan

dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga

membangkitkan semangat moral dan patriotisme seluruh rakyat maupun persatuan

bersenjata lain yang patah semangat akibat kekalahan perang yang panjang.

Tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang di dalamnya juga

terdapat ribuan tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan alasan ingin

menghalau tentara Jepang dari negara tersebut. Pada kenyataannya pasukan

Sekutu tersebut justru ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh

karena itu perang antara sekutu dengan pasukan Indonesia terjadi di mana-mana.

(27)

11 "Pertempuran Surabaya". Tanggal itu kemudian dijadikan sebagai Hari Pahlawan

secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh rakyat Indonesia.

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi sangat penting

dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat Indonesia gugur,

tetapi lebih dari itu karena semangat perwiranya mampu menggetarkan dunia dan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih melihat eksisnya bangsa dan negara

Indonesia di mata dunia. Kini tugas POLRI yang utama ialah menjaga keamanan

dan ketertiban di dalam negeri, POLRI juga semakin sibuk dengan berbagai

operasi, seperti Operasi Ketupat menjelang Idul Fitri, Operasi Lilin menjelang

Natal, dan lain-lain.7

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menyatakan bahwa operasi atau kegiatan yang

harus dilaksanakan untuk memperolah data atau indikator yang menunjukan

konsep yang dimaksud. Dalam definisi operasional perlu menetapkan gejala

petunjuk atau indikatornya, hal ini bertujuan memperolah data yang relevan.

Menurut Sofian Effendy, definisi operasional adalah unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel dengan kata lain

semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel8.

Berdasarkan pengertian definisi operasional di atas, maka definisi operasional

yang akan dibuat dalam penelitian ini ialah :

7

Di kutip dari(http://id.wikipedia.org/wiki/POLRI) di akses pada 31 maret 2010 8

(28)

12 A. KINERJA POLRI

B. PROBLEMATIKA KINERJA POLRI

1. Faktor Internal

1.1 Landasan hukum

1.2 Program kerja

1.3 Sumber daya manusia

2. Faktor Eksternal

C. PENYELESAIAN MASALAH

G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memilih metode penelitian kualitatif

deskriptif yaitu dengan melakukan penggambaran dan menguraikan keadaan yang

sebenarnya terjadi berdsasarkan fakta dan berusaha mencari jalan pemecahannya.

Penelitian deskriptif di maksud untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu

fenomena atau kenyataan sosial dengan mendeskripsikan sejumlah fariabel yang

berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.9

Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status suatu

kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi pada masa sekarang tujuannya

adalah membuat deskripsi, gambaran atau lebih secara sistematis, akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki

9

(29)

13 sehingga di peroleh gambaran, dan analisis tentang kinerja dan profesionalisme

POLRI.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti mampu menangkap

fenomena yang akan diteliti harus dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan

tujuan penelitian. Dengan mempertimbangkan relevansi data yang akan

dibutuhkan berkenaan dengan kinerja dan profesionalisme POLRI maka

penelitian ini di lakukan pada Kantor Polisi Kabupaten/Kodya Jombang yang

berada di Jl. KH Wahid Hasyim No 121.

3. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode purposive sampling

yaitu peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui dan memahami

permasalahan yang akan diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya menjadi

sumber data yang tepat. 10 Adapun subyek penelitian yang diambil ialah :

1. Kepala seksi humas, Kasi pengamanan, Kasi Litbang dll

2. Anggota Kepolisian Resort Jombang

3. Masyarakat Kota Jombang

10

(30)

14

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang peneliti gunakan adalah :

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumber-sumber, pihak-pihak yang menjadi objek penelitian ini antara lain

data yang didapat langsung di lapangan yaitu Kantor POLRES Jombang.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data-data yang diperoleh dari arsip-arsip

atau dokumen-dokumen yang ada terutama yang berkenaan dengan

arsip-arsip laporan, buku-buku literature, majalah, internet dan data-data lain

yang menunjang.

H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk diperoleh

atau mengumpulkan data sebaik-baiknya dan diolah serta dianalisa sesuai dengan

kerangka metode penelitian.

a. Observasi

Adapun yang dimaksud dengan metode observasi adalah suatu teknik

pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap

objek penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini observasi di gunakan untuk

melakukan pengamatan mengenai Kinerja dan Profesionalisme POLRI11.

11

(31)

15

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.12

c. Dokumentasi

Menurut Arikunto, Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan

jalan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, peraturan, dokumen majalah,

cacatan harian dan sebaginya13.

Teknik ini dilaksanakan dengan melakukan pencatatan terhadap berbagai

dokumen-dokumen resmi, laporan-laporan, peraturan-peraturan, maupun

arsip-arsip yang tersedia dengan tujuan untuk mendapatkan bahan-bahan yang

menunjang secara teoritis terhadap topik penelitian.

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dari dokumen berasal dari kantor

POLRES Jombang dan membaca serta mempelajari buku-buku literature,

peraturan-peraturan perundang-undangan yang masih berlaku yang ada kaitannya

dengan masalah yang diteliti.

I. TEKNIK ANALISA DATA

Proses analisa data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari

berbagai sumber baik sumber primer maupun sumber sekunder. Pada dasarnya

12

Ibid 137 13

(32)

16 tujuan dari analisa data didalam suatu penelitian ialah untuk menggambarkan

fakta hasil penelitian sehingga menjadi data yang mempunyai makna serta mudah

dipahami dan diinterpretasikan.14

Adapun analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif yaitu analisa yang berfungsi menggambarkan permasalahan

dengan memusatkan pada pemecahan masalah secara kualitatif. Adapun tahapan

analisanya adalah:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur

data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi data

berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung.

b. Display Data

Display data adalah rakitan organisasi informal yang memungkinkan

kesimpulan dapat dilakukan yang meliputi gambar atau skema, jaringan kerja

keberkaitan dengan kegiatan kedalam tabel. Dengan demikian maksud peneliti

melakukan display data bertujuan untuk menyajikan data yang berkaitan kedalam

tabel sesuai dengan data yang diperoleh.

c. Pengambilan Keputusan

Akhir dari seluruh kegiatan analisa data kualitatif terletak pada

pemahaman atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti berkenaan

dengan suatu masalah yang diteliti.

14

(33)

17 Analisa data selama pengumpulan meliputi pembuatan komentar dan

memo penelitian, pembuatan ringkasan kontrak dan pembuatan ringkasan situs

atau kasus. Sedangkan analisa data setelah pengumpulan data meliputi pembuatan

sistem kategori pengkodean, penyortiran data, penyajian data, dan perumusan

hasil kesimpulan, begitu data selesai dianalisa hasilnya perlu diedit untuk

menetapkan bahwa kesimpulan yang dirumuskan betul-betul valid berdasarkan

data yang ada.15

15

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum pada standart Ph kulitas air minum yaitu

Seperti pencapaian tahun-tahun sebelumya, hasil ini diperoleh karena 6 (enam) indikator yang dinilai yaitu: ROI, Rasio Kas, Rasio Lancar, Collection Periods, Perputaran

Media film pendek mengenai tahapan pengambilan keputusan karier model prescreening, in depth exploration, choice berisi informasi mengenai tahapan pengambilan keputusan

Dari beberapa pendapat di atas maka sastra religi adalah sastra yang didalamnya mepersoalkan dimensi kehidupan manusia dalam kaitannya dengan dimensi trasedental yang puncaknya

Penetapan harga gelar kebangsawanan dalam tradisi perkawinan adat sasak di desa Batujai Lombok Tengah yang dilakukan ketika proses Sorong Serah Aji Kerama adalah Harga orang itu

yang memiliki muatan sumbu terberat (MST) maksimal 8 ( Delapan) Ton. Parameter yang dianalisa berupa data volume lalu lintas, hambatan samping serta geometrik jalan pada ruas

Penyebab tersering dari jatuh adalah masalah dalam diri lanjut usia sendiri dan didukung dengan keadaan lingkungan rumah yang berbahaya Tujuan penelitian adalah mengetahui