• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA “FOTOSINTESIS TUMBUHAN HIJAU” MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) KELAS V SDN LABUHAN IV SRESEH SAMPANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA “FOTOSINTESIS TUMBUHAN HIJAU” MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) KELAS V SDN LABUHAN IV SRESEH SAMPANG"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan matabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun dan etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah.

▸ Baca selengkapnya: rpp statistika kelas 8 model pbl

(2)

Tugas utama guru adalah mengelola proses belajar dan mengajar, sehingga terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa. Interaksi tersebut sudah tentu akan mengoptimalkan pencapaian tujuan yang dirumuskan. Munandir dalam Hamzah B. Uno (2008: 22) menyatakan bahwa sebagai seorang tenaga pengajar (guru), aktivitas kegiatannya tidak dapat dilepaskan dengan proses pembelajaran. Sementara proses pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis yang setiap komponennya sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik. Sebagai suatu sistem, proses belajar itu saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

Mengacu dari pendapat tersebut, maka proses belajar dan mengajar yang aktif ditandai adanya keterlibatan siswa secara komprehensif, baik fisik, mental, maupun emosionalnya. Pelajaran IPA misalnya diperlukan kemampuan guru dalam mengelola proses belajar dan mengajar sehingga keterlibatan siswa dapat optimal, yang pada akhirnya berdampak pada perolehan hasil belajar. Hal tersebut, sangat penting karena dalam kehidupan sehari-hari,siswa tidak pernah lepas dengan dunia IPA (Sains), yang dekat dengan aktivitas kehidupan mereka.

(3)

kualitas kehidupannya. Dengan demikian kebutuhan manusia yang semakin kompleks akan terpenuhi. Selain itu melalui pendidikan akan dibentuk manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia yang mempunyai karakteristik seperti diatas, sangat diperlukan dalam menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu menghadapi persaingan global.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembangunan disegala bidang. Hingga kini pendidikan masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan sumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan zaman. Masalah peningkatan mutu pendidikan tentu sangat berhubungan dengan masalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang sementara ini dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan kita masih banyak yang mengandalkan cara-cara lama dalam penyampaian materinya.

(4)

Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta alam. Pembelajaran IPA memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Untuk itu perlu dikembangkan suatu model pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Guru hanya memberi tangga yang membantu siswa untuk mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar siswa dapat menaiki tangga tersebut. Nur dan Wikandari dalam Trianto (2010: 143).

Dari tujuan dan fungsi tersebut kiranya semakin jelas bahwa hakikat IPA semata-mata tidak pada dimensi pengetahuan (keilmuan) tetapi lebih dari itu, IPA lebih menekankan pada dimensi nilai ukhrawi dimana dengan memperhatikan keteraturan di alam semesta akan semakin meningkatkan keyakinan akan adanya kekuatan yang Maha dahsyat yang tidak dapat dibantah lagi, yaitu Allah SWT.

Disamping itu pembelajaran IPA diharapkan pula memberikan keterampilan (psikomotorik), kemampuan sikap (afektif), pemahaman, kebiasaan dan apresiasi. Prihantro Laksmi dalam Trianto (2010: 142).

(5)

terbatasnya media pembelajaran yang digunakan juga metode pembelajaran yang diterapkan masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Guru masih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas saja, dan tidak ada media yang digunakan untuk suatu pembelajaran. Selain itu, masih banyak siswa yang cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran IPA, karena selama ini pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar siswa di sekolah. Hal ini diperkirakan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam proses pembelajaran, siswa hanya sebagai pendengar dan penerima informasi, sedangkan guru dalam kinerjanya hanya sebagai pentransfer informasi. Prestasi belajar siswa yang kurang dapat dilihat dari pasifnya siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung, pasifnya siswa dapat diketahui dari kurangnya antusias siswa dalam memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru serta minimnya keinginan siswa untuk bertanya. Selama kegiatan belajar mengajar siswa cenderung bosan dan hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar IPA mereka rendah. Untuk sementara ini penetapan tuntas dan belum tuntas pada SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang didasari dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

(6)

kesulitan dalam memahami materi “Fotosintesis Tumbuhan Hijau”. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No. Skor Frekuensi Persentase (%)

1. 83 1 5,26

Tabel 1.1 Ketuntasan Data

Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa dari 19 siswa yang mendapat nilai di atas 65 hanya 5 anak (26%), sebagian besar dari mereka memperoleh nilai di bawah 65 (74%). Ketercapaian Kompetensi siswa belum mencapai ketuntasan klasikal. Siswa dinyatakan tuntas belajar secara individual apabila siswa tersebut mendapat nilai minimal 65, siswa dinyatakan tuntas secara klasikal apabila 80% siswa mendapat nilai diatas 65.

(7)

pembelajaran. Kebaikan suatu strategi, metode, atau model terletak pada ketepatan memilih sesuai dengan tuntutan pembelajaran, sehingga peranan strategi, metode, atau model mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar sangat penting.

Peneliti berinisitif pada penelitian ini akan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran IPA SD Negeri Labuhan IV kelas V. Model Problem Based Learning (PBL) sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA yang membawa siswa belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan dalam memecahkan masalah, kerja sama tim, dan dalam bekomunikasi. Siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya, sehingga diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa.

(8)

Dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL), maka dalam mengusahakan pembelajaran bagi siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di pendidikan dasar dapat tercapai. Selain itu juga dapat memperbaiki penerapan kurikulum saat ini dan meningkatkan pemahaman serta menciptakan suasana belajar yang kondusif dan dapat membantu siswa membangun kecakapan sepanjang hidupnya dalam memecahkan masalah, kerja sama tim, dan berkomunikasi.

Melalui Problem Based Learning (PBL) siswa akan diajak untuk memulai pembelajaran dengan pemberian ‘masalah’, biasanya ‘masalah’ yang diberikan memiliki konteks dengan dunia nyata, siswa secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, serta mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan ‘masalah’ dan melaporkan solusi dari ‘masalah’ itu sendiri. Tan, Wee dan Kek dalam M. Taufik Amir (2009: 12).

Dalam kegiatan belajar siswa, guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Dick dan Carrey dalam Hamzah B. Uno (2008: 25) menjelaskan bahwa tujuan pengajaran adalah untuk menentukan apa yang dapat dilakukan oleh anak didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kesempatan ini peneliti akan menggunakan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA “FOTOSINTESIS

TUMBUHAN HIJAU” MELALUI MODEL PROBLEM BASED

(9)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah hasil belajar IPA ”Fotosintesis Tumbuhan Hijau” melalui model Problem Based Learning

(PBL) Kelas V SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang akan meningkat?

1.3 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis tindakan adalah: Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran IPA pokok bahasan “Fotosintesis Tumbuhan Hijau” dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model

Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V semester I SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang pada pokok bahasan “Fotosintesis Tumbuhan Hijau”.

1.5 Manfaat Penelitian

(10)

1.5.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi atau masukan kepada pengajar (guru) dalam memberikan pelajaran-pelajaran yang dinilai sulit dipahami oleh siswa dalam menerima pelajaran. Problem Based Learning (PBL) memberikan cara belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.

1.5.2 Manfaat Praktis

1.5.2.1 Manfaat bagi siswa

1) Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar IPA.

2) Hasil belajar siswa meningkat pada materi pokok “Fotosintesis Tumbuhan Hijau”.

3) Siswa akan lebih senang dan tertarik dalam pembelajaran IPA.

1.5.2.2 Bagi Guru

1) Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan model Problem Based Learning (PBL) sebagai model pembelajaran.

2) Guru lebih termotivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang bermanfaat bagi perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran.

(11)

1.5.2.3 Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

1.5.2.4 Bagi Peneliti

Memberikan sumbangan pengalaman tentang penelitian tindakan kelas serta dapat memberikan inspirasi dan referensi untuk penelitian yang sejenis.

1.6 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam penelitian ini dibatasi pada istilah sebagai berikut:

1.6.1 Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dari pengalaman-pengalaman dan latihan-latihan yang diikuti selama pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa diukur menggunakan pre test dan post test. Pre test

merupakan tes yang diberikan guru kepada siswa sebelem memulai proses pembelajaran atau sebelum tindakan diberikan. Tujuan dari pre test untuk mengetahui keberhasilan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM).

(12)

1.6.2 Kriteria peningkatan hasil belajar

Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha kegiatan) yang ditunjukkan berdasarkan keadaan sebelumnya dan keadaan setelahnya. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus.

1.6.3 Pelajaran IPA

IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup maupun tak hidup yang ada di bumi, yaitu mencakup semua fenomena alam dan isinya, yang meliputi tumbuhan, manusia, hewan, tanah, batu, dan sebagainya.

Pembelajaran IPA pada tingkat Sekolah Dasar khususnya pada kelas V yaitu mencakup tentang mahluk hidup dan proses kehidupan, benda dan sifatnya, energi dan perubahannya serta bumi dan alam semesta. Lebih menekankan pada pembelajaran pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

(13)

1.6.4 Fotosistesis Tumbuhan Hijau

Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau. Istilah fotosintesis berasal dari bahasa Yunani, yang artinya pembentukan makanan menggunakan cahaya (foto = cahaya, sintesis = pembentukan). Cahaya dapat berasal dari matahari ataupun lampu. Cahaya diserap oleh tumbuhan melalui zat hijau daun yang disebut

klorofil. Klorofil terdapat pada kloroplas di dalam sel-sel daun. Tumbuhan membuat makanannya di dalam kloroplas. Bahan-bahan yang digunakan tumbuhan untuk membuat makanannya adalah zat hijau daun, air, karbondioksida, dan cahaya matahari ataupun lampu. Air diperoleh tumbuhan dari dalam tanah. Air dari tanah diserap oleh akar. Setelah itu, air disalurkan ke daun melalui pembuluh angkut (xilem). Gas karbondioksida diperoleh dari udara yang masuk ke dalam mulut daun (stomata).

1.6.5 Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

(14)

HIJAU” MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) KELAS V SDN LABUHAN IV SRESEH SAMPANG

SKRIPSI

OLEH :

ANTON BIJAKSANA 07390132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(15)

i

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

Anton Bijaksana

NIM. 07390132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(16)

ii

Skripsi dengan Judul:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA “FOTOSINTESIS TUMBUHAN HIJAU” MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) KELAS V SD NEGERI

LABUHAN IV SRESEH SAMPANG

Oleh: Anton Bijaksana

NIM. 07390132

Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan dewan penguji dan disetujui

pada tanggal 3 Februari 2012

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

(17)

iii

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

dan Diterima untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pada Tanggal: 3 Februari 2012

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan,

Drs. Fauzan, M.Pd.

Dewan Penguji: Tanda Tangan

1. Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd. 1. ………..…………

2. Dyah Worowirastri E., M.Pd. 2.………..…………

3. Fardini Sabilah, M.Pd. 3………..…………

(18)

iv

Saya yang bertanda tangan di bawahini:

Nama : ANTON BIJAKSANA

Tempat tanggal lahir : Sampang, 27 Juni 1987

NIM : 07390132

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar IPA ”Fotosintesis Tumbuhan Hijau” Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Kelas V SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklusif.

Dengan pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 3 Februari 2012 Yang Menyatakan,

(19)

v

Aku sama dengan kalian

Makhluk ciptaan-NYA yang paling sempurna

Tiada bias aku jalani semua sendiri

Melainkan aku begitu sangat membutuhkan kalian

Penuh warna yang telah aku lalui

Kan kujadikan semuanya kenangan termanis

Hidup ini hanya sementara

Tida kada yang abadi

Apa yang kita miliki pastia kan kembali

Tiada kebanggaan yang berarti

Hidup hanya sekali jadi nikmatilah

Maka tersenyumlah menghadapi semua

Jangan kausesali jangan tangisi

Cobalah mengerti apa yang telah terjadi

Yakin selalu akan rahasiaNYA

DIA yang selalu tidak pernah ingkar

(20)

vi

Skripsi ini penulis persembahkan kepada keluarga

besarpenulis di Madura sebagai ucapan terima kasih atas segala

kasih sayang, materi, perhatian, serta motivasi yang telah

diberikan kepada penulis selama ini.

Terutama penulis persembahkan kepada orang tua penulis

yaitu Ramah Sutikno dan Emak Nurul Qomariyah tercinta yang

telah memberikan segalanya pada penulis dari kecil hingga

seterusnya. Semoga ananda bias berbakti dan membalas segala yang

telah diberikan selamai ni.

Kakak penulis Tyas S’Lancar dan adinda penulis Tari serta

Sekar yang selalu member motivasi serta warna dalam hari-hari

penulis, semoga penulis bias membahagiakan kalian semua. Amin

ya Robbalalamin.

(21)

vii

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul; “Peningkatan Hasil Belajar IPA ”Fotosintesis Tumbuhan Hijau” Melalui Model Problem

Based Learning (PBL) Kelas V SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang”.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan kerja keras, doa, dukungan, dan bantuan dari semua pihak (baik yang disadari atau tidak) sangatlah berperan penting dalam terselesaikannya tugas akhir ini. Secara khusus penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: Fardini Sabilah S.Pd, M.Pd selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu untuk memotivasi, memberikan bimbingan serta arahan yang sangat berharga bagi peneliti hingga terselesaikannya skripsi ini dan Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta memberikan dorongan dari awal hingga akhir skripsi ini dapat terselesaikan.

(22)

viii

serta seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan moral, do’a dan perhatian sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

.

Malang, 3 Februari 2012

(23)
(24)

xii

1.6Penegasan Istilah ... 11

1.6.1 Hasil Belajar ... 11

1.6.2 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar ... 12

1.6.3 Pelajaran IPA ... 12

1.6.4 Fotosintesis Tumbuhan Hijau ... 13

1.6.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model-model Pembelajaran ... 14

2.1.1 Model Pembelajaran Langsung ... 14

2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif ... 15

2.1.3 Model Problem Based Learning (PBL) ... 15

2.2 Penerapan Problem Based Learning (PBL) ... 16

2.2.1 Penerapan PBL dalam Pembelajaran ... 17

2.2.2 Sintaks PBL dalam Pembelajaran ... 24

2.3 Hasil Belajar Siswa ... 25

2.4 Pembelajaran IPA di SD ... 28

2.4.1 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD ... 29

2.4.2 Fungsi Mata Pelajaran IPA SD ... 30

2.4.3 Tujuan Mata Pelajaran IPA SD ... 30

2.4.4 Ruang Lingkup Pelajaran IPA atau Sains di SD ... 32

(25)

xiii

2.4.6.2 Peranan Penting Tumbuhan Hijau ... 43

2.5 Kerangka Berpikir Penelitian ... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 49

3.1.1 Pendekatan Penelitian ... 49

3.1.2 Jenis penelitian ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 58

(26)

xiv

4.1.2.2 Pelaksanaan I ... 60

4.1.2.3 Pengamatan (Observasi) I ... 63

4.1.2.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 64

4.1.2.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 66

4.1.2.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Kelompok ... 68

4.1.2.7 Hasil Tes I ... 71

4.1.2.8 Refleksi I ... 72

4.1.3 Hasil Pelaksanaan Siklus II ... 73

4.1.3.1 Perancanaan II ... 73

4.1.3.2 Pelaksanaan II ... 74

4.1.3.3Pengamatan (Observasi) II ... 76

4.1.3.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 77

4.1.3.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 79

4.1.3.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Kelompok ... 82

4.1.3.7 Hasil Tes Siklus II ... 84

4.1.3.8 Refleksi II ... 85

4.2 Pembahasan ... 86

4.2.1 Implementasi Model Pembelajaran PBL ... 86

4.2.2 Ketuntasan Belajar Siswa ... 88

(27)

xv

5.2Saran... 92

(28)

xvi

1.1 Ketuntasan Data ... 6

1.2 Perbedaan PBL dengan metode lain ... 22

1.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ... 64

1.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 67

1.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Kelompok Pada Siklus I ... 69

1.6 Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I ... 71

1.7 Hasi lObservasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ... 77

1.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 80

1.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Kelompok Pada Siklus II ... 82

(29)

xvii

1.1 Penampang Melintang Daun ... 36

1.2 Skema Proses Fotosintesis ... 37

1.3 Tempat Menimbun Makanan pada Umbi ... 38

1.4 Timbunan Makanan Berupa Buah ... 39

1.5 Timbunan Makanan Berupa Biji-bijian ... 39

1.6 Jalan Raya yang Sejuk ... 44

(30)

xviii

(31)

xix

(32)

xx

18.Data Katagori Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pre Tes ... 129

19.Data Katagori Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pos Tes I ... 130

20.Data Katagori Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pos Tes II ... 131

(33)

xxi

24.Hasil Lembar Observasi Siswa ... 136

25.Lembar Observasi Siswa dalam Kelompok ... 137

26.Hasil Lembar Observasi Siswa dalam Kelompok ... 138

Gambar

Tabel 1.1 Ketuntasan Data

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Model Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Tematik dengan Tema Peristiwa dalam Kehidupan

Atas kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kreativitas belajar IPA pada siswa melalui strategi Problem Based Learning (PBL), yaitu: memperoleh skor

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri

Setelah pelaksanaan tindakan siklus I, pembelajaran dilaksanakan dengan meng- gunakan model Problem Based Learning (PBL) menunjukkan adanya peningkatan pe- mahaman

Setelah peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), akhirnya dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan

Kata Kunci: Hasil Belajar, dan Model Pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model Problem Based Learning dapat

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning PBL pada