KARYA TULIS AKHIR
Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran (Phyllanthus niruri L.) Terhadap Jumlah Sel Goblet Pada Trakea Tikus Putih (Rattus norvegicus strain winstar) yang
Dipapar Asap Rokok Akut
Oleh:
HUSNA IMAN NOVIRA 201210330311162
FAKULTAS KEDOKTERAN
KARYA TULIS AKHIR
Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran (Phyllanthus niruri L.) Terhadap Jumlah Sel Goblet Pada Trakea Tikus Putih (Rattus norvegicus strain winstar) yang
Dipapar Asap Rokok Akut
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
HUSNA IMAN NOVIRA 201210330311162
FAKULTAS KEDOKTERAN
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Meniran (Phyllantus niruri L.) Terhadap Jumlah Sel Goblet pada Trakea Tikus Putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang Dipapar Asap Rokok Akut”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju zaman yang terang benderang yakni agama Islam.
Penulisan karya tulis akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kdokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa karya tulis akhir ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis membuka diri untuk saran dan kritik yang membangun, serta penulis berharap karya tulis akhir ini bermanfaat bagi semua pihak dan dirahmati oleh Allah SWT.
Malang, 27 Januari 2016
LEMBAR PERSEMBAHAN
Penulis dalam penulisan karya tulis akhir ini banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, rezeki, kesehatan, kesabaran dan lindungan- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini. 2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM).
3. dr. Mochammad Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran UMM.
4. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran UMM. 5. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran UMM.
6. dr. Desy Andari, M.Biomed selaku Kepala Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran UMM dan juga Pembimbing I atas dukungan, saran serta bimbingan yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
7. dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL selaku Pembimbing II atas dukungan, saran dan bimbingan yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini. 8. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes selaku Penguji atas dukungan, saran
dan bimbingan yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini. 9. dr. Dian Yuliartha Lestari, Sp.PA atas bimbingan dan saran yang telah
11. Pada semua dosen yang telah memberikan ilmu dalam membantu penyelesaian karya tulis akhir ini.
12. Pada semua staf tata usaha dan staf laboratorium Fakultas Kedokteran UMM (Pak Yono, Mas Didit, Mas Joko, Mas Faisal, Mbak Citra, Mbak Nuke, Bu Endah, Mas Miftah, Pak Joko, Mbak Fatma dan Mbak Dila) atas bantuan yang telah diberikan selama penelitian ini berlangsung.
13. Pada semua keluarga terutama kedua orang tua penulis, Ibunda drg.Saida Alfiani dan Ayahanda dr.Suprayitno, Sp.PD-FINASIM yang selalu menjadi pendukung setia dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
14. Tyas Bangga Pribadie yang menjadi sahabat diskusi atas semangat, dukungan dan bantuannya dalam suka dan duka selama proses penulisan karya tulis akhir ini,
15. Pada semua teman penulis Erizi, Ani, Mira, Unika, Riko, Yudha, Ika Ummu, Eka, Gita serta teman-teman Fakultas Kedokteran angkatan 2012 yang setia dalam suka dan duka dalam membantu penyelesaian karya tulis akhir ini. 16. Pada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penulisan karya tulis akhir ini.
Malang, 27 Januari 2016
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.……….……….i
HALAMAN JUDUL………..…..….ii
LEMBAR PENGESAHAN………...iii
LEMBAR PENGUJIAN………iv
KATA PENGANTAR………...v
LEMBAR PERSEMBAHAN………vi
ABSTRAK………..…...viii
ABSTRACT……….………....ix
DAFTAR ISI………....………...……...x
DAFTAR TABEL………...xiii
DAFTAR GAMBAR………...xiv
DAFTAR SINGKATAN………...xv
DAFTAR LAMPIRAN………...xvii
BAB 1 PENDAHULUAN………...1
1.1Latar Belakang……….…....1
1.2Rumusan Masalah……….…...3
1.3 Tujuan Penelitian……….…...3
1.3.1 Tujuan umum………...……….…....3
1.3.2 Tujuan khusus………...…...3
1.4Manfaat Penelitian………...….…...4
1.4.1 Manfaat akademik……….………...4
1.4.2 Manfaat klinis………...4
1.4.3 Manfaat untuk masyarakat……….………....…………...4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pernapasan………...………...5
2.2 Trakea………...………...…..….5
2.2.1 Anatomi trakea……….……...…..5
2.2.2 Histologi trakea……….………...….6
2.3 Meniran……….………..….……..12
2.3.1 Taksonomi meniran………..……...12
2.3.2 Morfologi meniran………..…...13
2.3.3 Kandungan meniran………...……...14
2.3.4 Manfaat meniran………...………...15
2.4 Rokok………...….…...16
2.4.1 Definisi rokok………...…….……...16
2.4.2 Kandungan rokok………..…..…...17
2.4.3 Asap rokok sebagai sumber radikal bebas….…...……....18
2.4.4 Pengaruh radikal bebas dalam asap rokok terhadap saluran pernapasan….……….…...19
2.5 Antioksidan……….………...…..…..21
2.5.1 Definisi antioksidan………....………….…...…...…...….21
2.5.2 Klasifikasi antioksidan………….……….…...22
2.6 Meniran Sebagai Antioksidan…...….….…………...…...…...23
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN……….………...26
3.1 Kerangka Konsep………..………...…………...26
3.2 Hipotesis………..…………...………...28
BAB 4 METODE PENELITIAN………..………...……...29
4.1 Rancangan Penelitian………...……...29
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………....…...29
4.3 Populasi dan Sampel………...…....…...29
4.3.1 Populasi………...…...29
4.3.2 Sampel………...29
4.3.3 Besar Sampel………...29
4.3.4 Teknik pengambilan sampel………...30
4.3.5 Karakteristik sampel penelitian………...30
4.3.5.1 Kriteria inklusi………...30
4.3.5.2 Kriteria eksklusi………...…...30
4.3.6 Variabel penelitian………...….31
4.3.6.1 Variabel bebas………...…...31
4.3.6.2 Variabel tergantung………...…..31
4.3.7 Definisi operasional………...31
4.4 Alat dan Bahan………...…..32
4.4.1 Alat………...32
4.4.2 Bahan……….……..33
4.5 Prosedur Penelitian……….…...34
4.5.1 Ekstrak meniran………...34
4.5.3 Pembagian kelompok tikus………...35
4.5.4 Aklitimasi………...……..…..36
4.5.5 Pemaparan asap rokok………...36
4.5.6 Pembuatan sediaan histopatologi trakea………...37
4.5.7 Pengamatan sediaan………....……....38
4.6 Alur Penelitian……….…....39
4.7 Analisis Data……….……...40
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA………..41
5.1 Hasil Penelitian………....41
5.2 Analisis Data………....44
5.2.1 Uji one way ANOVA………..44
5.2.2 Uji tukey Honesty Significant Differences (HSD) 5%...45
5.2.3 Uji korelasi pearson………...45
5.2.4 Uji regresi linear………..45
BAB 6 PEMBAHASAN………...47
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN………...53
7.1 Kesimpulan………..53
7.2 Saran………54
DAFTAR PUSTAKA……….……...55
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
5.1 Rata-rata jumlah sel goblet pada trakea tikus putih (Rattus
Norvegicus strain winstar) tiap lapang pandang dengan
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Sel Goblet pada Sediaan Trakea Tikus Putih (Rattus norvegicus) dengan Pewarnaan Hematoxilin Eosin (HE) dan Perbesaran 400
Kali………..…..11
2.2 Meniran (Phyllanthus niruri L.)………....13
3.1 Kerangka Konsep………..26
4.1 Alur Penelitian………..39
5.1Gambaran histologis sel goblet pada trakea tikus putih (Rattus norvegicus strain winstar) dengan perbesaran 400 kali………43
5.2 Grafik rata-rata jumlah sel goblet pada trakea tikus putih (Rattus norvegicus strain winstar) tiap lapang pandang dengan perbesaran 400 kali pada setiap kelompok……….44
DAFTAR SINGKATAN
µm : Mikrometer
4-NHE : 4-Hydroxynonenal ANOVA : Analysis of Variance ATP : Adenosine Triphospate
BB : Berat Badan
BHA : Butil Hidroksianisol BHT : Butil Hidroksi Toluene
BPOM RI :Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia
cm : Centimeter
CO : Karbon monoksida CO2 : Karbondioksida
Depkes : Departemen Kesehatan DNA : Deoxyribonucleic Acid
EGFR : Epidermal Growth Factor Receptor GSH : Gluthatione
H2O2 : Hidrogen Peroksida HE : Hematoxilin Eosin IgA : Imunoglobulin A IL-13 : Interleukin-13
IL-8 : Interleukin-8 LDL : Low Density Lipoprotein
mg : Miligram
MN : Monomorfonuklear
MUC5AC : Mucin 5AC, oligomeric mucus/gel-forming NDGA : Nordihydroguaiaretic Acid
NF-Kb : Nuclear Factor-Kappa Beta NH2 : Protein Amida
nm : Nanometer
NO : Nitrit Oksida
NO2 : Nitrogen Dioksida
O2 : Oksigen
OH : Radikal Hidroksil PG : Propil Gallate pH : Power of Hydrogen PMN : Polimorfonuklear ppm : Part per million
PUFA : Poly Unsaturated Fatty Acid RI : Republik Indonesia
ROS : Reactive Oxygen Species -SH : Gugus Sulfhidril
TBHQ : Tertiary Butil Hydroquinone
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Uji normalitas dan uji homogenitas……….…….58
Lampiran 2 Uji one way ANOVA………...…….…59
Lampiran 3 Uji tukey Honesty Significant Differences (HSD) 5%...60
Lampiran 4 Uji korelasi pearson………...61
Lampiran 5 Uji regresi linear………....62
Lampiran 6 Determinasi tanaman meniran……….…..63
Lampiran 7 Surat keterangan ekstrak meniran………...64
Lampiran 8 Surat keterangan pembacaan patologi anatomi………...65
Lampiran 9 Gambaran hasil penelitian………...66
Lampiran 10 Data hasil perhitungan rata-rata jumlah sel goblet…...67
Lampiran 11 Foto kegiatan penelitian………...……...68
Lampira 12 Surat keterangan penelitian………..71
DAFTAR PUSTAKA
Adams G., Boies L., 2012, Buku Ajar Penyakit THT, Edisi ke-6, EGC, Jakarta, hal: 176-180.
Agus K., Fauzi R. K., 2004, Hidup Sehat Secara Alami, Agro Media Pustaka, Jakarta, hal: 10-12; 15-18.
Apriliana, 2012, Penetapan Kadar Flavonoid dan Fenolik Ekstrak Air Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Dan Uji Sitotoksik Pada Sel Kanker Payudara MCF-7 dari Tiga Daerah : Habasyah, India dan Indonesia, Skripsi, Univesitas Muhammadiyah Surakarta.
Boim M.A., 2010, Phyllanthus Niruri as a Promising Alternative Treatment for Nephrolithiasis, International Brazillian J. Urology, Brazil, pp:657-664. Depkes RI, 2010, Estimasi Nasional Perokok pada Orang Dewasa Indonesia,
Badan Penelitian Dan pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Fauci et al, 2008, Harrison’s Principle of Internal Medicine, 17th edn, New York, pp: 283-297.
Fishman J.A., 2008, Nosocomial Pneumonia In Fishman's Pulmonary Diseases and Disorders, 4th edn, McGraw-Hill Int, New York, pp: 68-73.
Gultom, 2005, Peringatan Bahaya Merokok, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Guyton & Hall , 2007, Fisiologi Manusia, EGC, Jakarta, hal: 495-506.
Halliwel B., Guteridge, 2007, Free Radical in Biology and Medicine, Oxford Science Publication, pp: 7-13, 40-46.
Hassan H.M.M, Nahla, 2010, In vitro Antioxidant and Free Radical Scavenging Activities of Red Grape Seed Extracts, Global Journal of Biotecnhnology & Biochemistry Egypt, Egypt, pp: 106-115.
Hery W., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Kanisius, Yogyakarta, hal: 11-20; 26-42;77-81;137-155;177-181.
Jaka Sulaksana et al., 2004, Tempuyung Budi Daya dan Pemanfaatan untuk Obat, PT. Penebar Swadaya, Jakarta, hal:35-42.
MacNee W, Rahman I., 2001, Is oxidative stress central to the pathogenesis of chronic obstructive pulmonary disease?, 7th edn, Trends Mol Med, pp: 55–62.
Manjrekar A. P. et al., 2008, Effect of Phyllanthus Niruri Linn. Treatment on Liver, Kidney,and Testes in CCl4 Induced Hepatotoxic Rats, Indian Journal of Experimental Biology, India, pp: 514-520.
Mini N. et al., 2015, Reading culture from tobacco advertisements in Indonesia, British Medical Journal, USA, pp:98–107. doi:10.1136/tc.2008.025809. Murray et al., 2010, Mason, Murray and Nadel’s Textbook of Respiration
Medicine, 5th edn, Saunders Elsevier, Philadephia, pp: 104-109.
Notoatmodjo S, 2005, Metodologi penelitian kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal: 54-61.
Richard S., 2012, Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem, EGC, Jakarta, hal:256-282. Robbins et al., 2007, Buku Ajar Patologi, Edisi VII, EGC, Jakarta, hal:87-93. Scholz et al., 2003, 8-isoprostane increases expression of interleukin-8 in human
macrophages through activation of mitogen-activated protein kinases, Cardiovasc Res, pp: 945–954.
Sharon, 2007, Bahaya Tembakau dan Bentuk-Bentuk Sediaan Tembakau,
diunduh 13 Mei 2015,
<http://resources.unpad.ac.id/unpad/content/uploads/publikasi>. Sri K., 2007, Antioksidan Alami, Trubus Agrisarana, Jakarta, hal:43-47.
Sulistia G. Ganiswarna, 2004, Farmakologi dan terapi, Edisi ke-4, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, hal:134-137.
Supranto J., 2007, Teknik Sampling Survey dan Eksperimen, Rineka Cipta, Jakarta, hal:72-76.
Sutyarso, Susantiningsih, Suharto, 2014, Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber officinale Roxb var Rubrum) Terhadap Jumlah Sel Goblet dan Tinggi Silia Saluran Pernapasan Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Strain Sprague dawley yang dipapar Asap Rokok, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Jakarta.
Tyner et al., 2006, Blocking Airway Mucous Cell Metaplasia by Inhibiting EGFR Antiapoptosis and IL-13 Transdifferentiation Signals. The Journal of Clinical Investigation, Vol 116(2) pp:309-321.
Wiryanta, Bernard T., Wahyu, 2008, Membuahkan Anggur di Dalam Pot dan Perkarangan, Agro Media Pustaka, Jakarta, hal:97-100.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Merokok merupakan suatu proses pembakaran tembakau yang menghasilkan asap rokok yang mengandung radikal bebas, kemudian terhirup bersama udara pernapasan dan terkonsentrasi dalam tubuh (Sharon, 2007). Merokok dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menyatakan bahwa 90% dari seluruh kasus kanker mulut, kanker esofagus, bronkitis dan gangguan paru, serta 75% dari seluruh kasus penyakit paru kronis disebabkan oleh rokok (Gultom, 2007). Merokok tidak hanya berdampak buruk bagi perokok, tetapi juga bagi orang disekitar perokok yang juga menghirup asap rokok (perokok pasif). Perokok pasif beresiko 14 kali lebih besar menderita kanker paru, mulut dan tenggorokan, empat kali lebih besar menderita kanker esofagus, serta dua kali lebih besar menderita kanker kandung kemih dibanding dengan perokok aktif (Sharon, 2007).
setara dengan 4 kali lipat lebih besar dari jumlah sel goblet pada tikus putih jantan yang tidak dipapar asap rokok.
World Health Organization (WHO) pada tahun 2006 melaporkan bahwa jumlah perokok di seluruh dunia mencapai 1,26 miliar dan 900 juta atau sekitar 84% dari seluruh perokok di dunia tinggal di negara berkembang, sementara itu pada tahun 2007 WHO melaporkan bahwa jumlah perokok di kawasan Asia Tenggara mencapai 125,8 juta. Indonesia menduduki peringkat pertama jumlah perokok tertinggi di kawasan Asia Tenggara dan peringkat ketiga di dunia setelah Cina dan India dengan jumlah perokok 65 juta, serta 90 % dari seluruh perokok di Indonesia mengonsumsi jenis rokok kretek (Depkes, 2010). Rokok kretek memiliki dampak yang lebih buruk bagi kesehatan dibandingkan rokok putih karena kadar radikal bebas yang terkandung didalamnya lebih tinggi yaitu, nikotin sebanyak 1,2-4,5 mg, tar sebanyak 44-46,8 mg dan karbon monoksida sebanyak 28,3 mg dibanding pada rokok putih secara berurutan sebanyak 11 mg, 16,3 mg dan 15,5 mg (Mimi N. et al., 2015). Berdasarkan data-data tersebut, masalah tentang rokok memerlukan perhatian khusus agar dampak buruk yang ditimbulkan bisa dikurangi (Depkes, 2010).
vitamin C pada meniran 136 kali lebih besar dibanding pada anggur (Vitis vinifera L.) (Wiryanta, 2008) dan kadar flavonoid pada meniran 4.130 kali lebih besar dibanding pada jinten hitam (Nigella sativa L.) di Indonesia (Aprilliana, 2012). Meniran tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi dan biasanya tumbuh liar di pekarangan rumah, kebun atau hutan sehingga sering terabaikan dan penggunaannya sebagai salah satu sumber antioksidan eksogen masih jarang (Agus K. & Fauzi R. K.,2004).
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.) terhadap jumlah sel goblet pada trakea tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang dipapar asap rokok akut.
1.2Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh pemberian ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.) terhadap jumlah sel goblet trakea tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang dipapar asap rokok akut?
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.) terhadap jumlah sel goblet pada trakea tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang dipapar asap rokok akut.
1.3.2 Tujuan khusus
2. Mengetahui dosis efektif ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.) terhadap jumlah sel goblet pada trakea tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang dipapar asap rokok akut.
3. Mengetahui seberapa besar hubungan antara pemberian ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.) dengan jumlah sel goblet pada trakea tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang dipapar asap rokok akut.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat akademik
1. Penelitian dapat digunakan sebagai tambahan informasi yang menjelaskan tentang pengaruh pemberian ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.) terhadap jumlah sel goblet pada trakea tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang dipapar asap rokok.
2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sebagai acuan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberian ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.) terhadap jumlah sel goblet pada trakea tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang dipapar asap rokok oleh akademisi lainnya.
1.4.2 Manfaat klinis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah tentang pengaruh pemberian ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.) terhadap jumlah sel goblet pada trakea.
1.4.3 Manfaat untuk masyarakat