Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
PEMANFAATAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA
DI PERPUSTAKAAN INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI
(IAIN) SUMATERA UTARA
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT
MENDAPATKAN
GELAR SARJANA SOSIAL ( S. Sos )
Oleh :
JEFRINALDI
040709015
Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi S1
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara (USU)
Medan
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Jefrinaldi, 2007. Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut
Agama Islam Negeri Sumatera Utara. Medan : Departemen Studi Perpustakaan
Dan Informasi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.
Tujuan dari penelitan ini untuk mengetahui bagaimanakah pemanfaatan koleksi terbitan berkala di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara oleh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara.
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey atau penelitian lapangan. Sampel pada penelitian ini diambil dari seluruh mahasiswa yang datang ke Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara. Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara yang berjumlah 4.736 orang dan untuk menentukan sample pada penelitian ini peneliti menggunakan table krejcie sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 326 orang, sedangkan dalam melakukan pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling, dalam hal ini penulis menggunakan rumus sratifiet random sampling yaitu populasi di bagi kedalam beberapa stratum.
Pemanfaatan koleksi terbitan berkala di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara termasuk kategori rendah. Pada umunya responden menyatakan hanya kadan-kadang memanfaatkan koleksi terbitan berkala. Dan dari keseluruhan responden yang pernah memanfaatkan koleksi terbitan berkala, sebagian besar menyatakan kurang dari 1 kali dalam seminggu. Lama waktu yang digunakan setiap memanfaatkan koleksi terbitan berkala kurang dari satu jam, dan jenis koleksi yang paling sering digunakan adalah surat kabar.
Tujuan pengguna memanfaatkan koleksi terbitan berkala sebagian besar responden menyatakan hanya untuk menambah wawasan. Untuk kemutakhiran koleksi banyak responden yang menyatakan bahwa koleksi terbitan berkala yang ada pada Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara belum muthakhir. Dalam proses temu balik koleksi terbitan berkala banyak responden yang menyatakan sulit melakukan proses temu balik koleksi terbitan berkala.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT Tuhan Semesta Alam, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat beriring salam penulis haturkan
kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya yang telah menegakkan ajaran Islam sehingga menjadi rahmat bagi
semesta alam.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara Medan.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini terdapat
kekurangan dan kesalahan dalam berbagai hal, baik dalam penulisan maupun
penguraianya, hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan
serta pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin ya rabba
al-‘ lam na.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
Muzarni dan Ibunda tercinta Sorniati, yang telah membesarkan dan mendidik
penulis dengan penuh kasih sayang yang tulus hingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Allahummagfirl wa liw lidyya wa
irham hum kam rabbay n sag ran.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Abang penulis
Zulrijas, Kakak penulis Yulia MS dan kedua adik penulis Zikra Wahyu dan
Nazmi Hilaliati MS, yang memberikan dukungan kepada penulis dalam
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berjasa besar dalam mensukseskan penulisan skripsi ini. Sebagai
ungkapan kebahagian penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D. Dekan Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara. Beserta pembantu Dekan I, II, dan III.
2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Departemen Studi
Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera
Utara dan selaku dosen wali yang telah memberikan motivasi kepada
penulis.
3. Ibu Dra. Zurni Zahara, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dengan penuh
kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah
banyak membantu, memberi motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Ridwan Siregar, SH, M.Lib, selaku Kepala Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara,
khususnya seluruh staf pengajar Departemen Studi Perpustakaan dan
Informasi yang telah mendidik dan memberikan ilmu-ilmunya kepada
penulis selama masa perkuliahan, serta Bang Yudi purnomo selaku
pegawai administrasi Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi.
7. Bapak Pimpinan dan Staf Perpustakaan IAIN Sumatera Utara, terima
kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
8. Buat sahabatku Suryawan, Mega, Haris, fadil dan buat Mutia , terima
kasih atas bantuan dukungan dan do’anya.
9. Sahabat-sahabatku stambuk 2004, Wahyu, Heri, Tirta, Bg darwin,
Josep, Yudi, Mawadi, Odie, Devi, Satika, Wita, Feni,Yanti, Melda,
Betadin., dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
10.Teman-teman mahasiswa/I Departemen Studi Perpustakaan dan
Informasi yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Perpustakaan
(IMPUS) Universitas Sumatera Utara.
11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Jaz kumullahu Khairan Lakum.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Maret 2009 Penulis,
Jefrinaldi 040709015
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
ABSTRAK………. i
KATA PENGANTAR……….. ii
DAFTAR ISI……… v
DAFTAR TABEL………. viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah……… 1
1.2.Rumusan Masalah………. 2
1.3.Tujuan Penelitian……….. 3
1.4. Manfaat Penelitian……… 3
1.5.Ruang Lingkup Penelitian………. 3
BAB II Kajian Teoritis 2.1. Perpustakaan Perguruan Tinggi……… 4
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi………,,,,,,…………. 4
2.1.2 Tujuan perpustakaan perguruan tinggi……….…………. 5
2.1.3 Fungsi perpustakaan perguruan tinggi………6
2.1.4 Tugas perpustakaan perguruan tinggi……….7
2.2. Koleksi Terbitan Berseri……….8
2.2.1 Pengertian Koleksi Terbitan berseri………8
2.2.2 Ciri-ciri Terbitan Berseri………10
2.2.3 Jenis-jenis Terbitan Berseri………11
2.2.4 Peran Terbitan Berseri………15
2.2.5 Proses Pengembangan terbitan Berseri………..15
2.2.6 Masalah Terbitan Berseri………16
2.2.7 Layanan Terbitan Berseri………16
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
2.3. Pemanfaatan
2.3.1 Pengertian Pemanfaatan……….20
2.3.2 Tujuan Pemanfaatan………20
2.3.3 Frekwensi Pemanfaatan……….20
2.3.4 Pengguna Perpustakaan………..21
2.3.5 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan………23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian……….26
3.2 Metode Penelitian………26
3.3 Populasi dan Sampel………26
3.3.1 Populasi………..26
3.3.2 Sampel……….26
3.4 Teknik Pengumpulan Data………...27
3.5 Jenis dan Sumber Data……….28
3.6 Instrumen Penelitian………28
3.6.1 Kisi-kisi Kuesioner……….28
3.7 Analisa Data……….28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden………..30
4.2 Analisa Deskriptif………30
4.2.1 Frekwensi Kunjungan Pengguna ke Perpustakaan IAIN………30
4.2.2 Waktu Pemanfaatan Koleksi Terbitan………31
4.2.3 Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala………...32
4,2,4 Koleksi Terbitan Berkala yang Sering dimanfaatkan……….32
4.2.5 Tujuan Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala………..33
4.2.6 Kemutakhiran Koleksi………34
4.2.7 Kesesuaian Koleksi Buku dengan Kebutuhan Pengguna………...35
4.2.8 Proses Temu balik Informasi………..35
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
4,2,10 Kinerja Pelayanan Koleksi Berkala……….,37
4.2.11 Peran Pustakawan……….38
4.2.11.1 Bantuan Pustakawan………...38
4,2,11,2 Sikap Pustakawan………...38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..40
5,2 Saran………40
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang berfungsi menghimpun,
mengolah menyajikan dan melestarikan bahan pustaka agar dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat pemakainya. Perpustakaan sangat penting artinya bagi
masyarakat sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan.
Pada umumnya terdapat berbagai macam jenis perpustakaan yang mana
kesemuanya jenis itu dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperoleh
informasi dan menambah pengetahuan. Salah satu dari jenis perpustakaan tersebut
adalah Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Perpustakaan Perguruan Tinggi, secara garis besar merupakan
perpustakaan yang terdapat dalam lingkungan perguruan tinggi, penggunanya
biasanya masyarakat perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut berada.
Koleksi yang dimiliki perpustakaan perguruan tinggi hendaknya memenuhi
kebutuhan penggunaanya sehingga perpustakaan dapat berjalan sesuai dengan
tujuan dan fungsinya.
Salah satu jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan adalah koleksi
terbitan berkala. Terbitan berkala merupakan salah satu koleksi penting di
perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna, koleksi terbitan berkala
sangat berguna untuk mengetahui perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi serta memberi gambaran mengenai peristiwa yang terjadi dari
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Terbitan berkala memiliki ciri khusus/ karakteristik tersendiri, dengan ciri
inilah terbitan berkala bisa ditempatkan sebagai media informasi yang lebih
efektif. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa koleksi terbitan berkala
memiliki fungsi serta keunggulan tersendiri dibandingkan dengan koleksi lainya
yang ada di perpustakaan dan dapat dimanfaatkan pengguna sebagai media untuk
mencari informasi terbaru.
Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara
merupakan perpustakaan pusat perguruan tinggi tersebut. Koleksi yang dimiliki
oleh Perpustakaan IAIN saat ini berjumlah 60.552 judul dengan 257.046
eksemplar. Ini dapat dilihat dari tabel 1
Tabel 1 : Koleksi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara Tahun 1974 sampai dengan tahun 2007
No Koleksi Judul Eksemplar
1 Koleksi Buku Teks 54.644 241.324
2 Koleksi Karya Ilmiah 5.114 5.232
3 Koleksi Terbitan Berkala 784 7.754
4 Surat Kabar 7 2.736
Jumlah 60.552 257.046
Sumber : Laporan rekap data koleksi perpustakaan IAIN Sumatera Utara tahun
1974 s.d 2007
Koleksi terbitan berkala pada Perpustakan IAIN Sumatera Utara termasuk
kedalam pelayanan referensi. Letak koleksi terbitan berkala ini terpisah dari
koleksi lainnya. Koleksi terbitan berkala merupakan koleksi yang sangat penting
pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara. Koleksi terbitan berkala ini termasuk
koleksi terbanyak yang ada di Perpustakaan IAIN Sumatera Utara. Dari jumlah
koleksi terbitan berkala yang ada, tidak sesuai dengan jumlah pengguna yang
memanfaatkan koleksi terbitan berkala ini. Hal inilah yang menimbulkan
pertanyaan bagaimanakah pemanfaatan koleksi terbitan berkala di Perpustakaan
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk mengetahui lebih mendalam tentang koleksi terbitan berkala di
Perpustakaan IAIN maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mengambil judul penelitian Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala di
Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan bahwa permasalahan
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah frekuensi pemanfaatan koleksi terbitan berkala di
Perpustakaan IAIN Sumatera Utara?
2. Bagaimanakah kinerja pelayanan koleksi terbitan berkala yang
terdapat di Perpustakaan IAIN Sumatera Utara?
3. Bagaimanakah persepsi pengguna terhadap koleksi terbitan berkala
di Perpustakaan IAIN Sumatera Utara?
4. Bagaimanakah peran pustakawan di Perpustakaan IAIN Sumatera
Utara?
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Frekuensi pemanfaatan koleksi terbitan berkala di Perpustakaan
IAIN Sumatera Utara.
2. Kinerja pelayanan koleksi terbitan berkala pada Perpustakan IAIN
Sumatera Utara.
3. Persepsi pengguna terhadap koleksi terbitan berkala di
Perpustakaan IAIN Sumatera Utara.
4. Kinerja pengadaan koleksi terbitan berkala di Perpustakaan IAIN
Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi pihak perpustakaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan
dalam menetukan kebijakan yang berkaitan dengan pengadaan
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
rujukan untuk melakukan penelitian pada topik yang sama.
3. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan, wawasan serta
pemahaman penulis tentang koleksi terbitan berkala yang dikaitkan
dengan Pemanfaatannya.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan koleksi terbitan berkala,
yang lingkup pembahasanya tentang frekuensi, koleksi, pelayanan, dan
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Perpustakaan Tinggi.
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Tinggi.
Secara umum perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang
terdapat pada sebuah perguruan tinggi. Perpustakaan ini dinaungi oleh perguruan
tinggi di mana perpustakaan itu berada. Semua kebijakan yang akan dilakukan
oleh perpustakaan harus diketahui oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.
Secara keseluruhan perpustakaan perguran tinggi termasuk kedalam ruang lingkup
perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut juga dengan jantung
universitas. Penyelengaraannya dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi yang
bersangkutan, pengembangannya bisa saja dilakukan dengan pihak lain. Selain
sebagai jantung universitas, perpustakaan perguruan tinggi sering disebut juga
dengan “Research Library” atau perpustakan penelitian.
Untuk menjadikan perpustakaan sebagai “Research Library” maka
perpustakaan melakukan tiga kegiatan pokok, yaitu mengumpulkan, melestarikan
dan menyajikan informasi. Hal ini sesuai dengan buku Ensiklopedi Americana
tahun 1991 yang dikutip oleh Sutarno (2003: 1) menyatakan sebuah perpustakaan
pada prinsipnya mempunyai kegiatan pokok antara lain adalah:
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
2. Melestarikan, memelihara, dan merawat seluruh koleksi perpustakaan agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai, dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usianya (to preserve). 3. Menyediakan untuk setiap dipergunakan dan diberdayakan (to make
available) atas seluruh koleksi yang dimiliki perpustakaan bagi para
pemakainya
Perpustakaan perguruan tinggi menurut Syahrial-Pamuntjak dalam
bukunya yang berjudul Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (2000 : 4),
“Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam
lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan
universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademik, perpustakaan sekolah
tinggi”.
Dibandingkan dengan pendapat Syahrial-pamuntjak, Sulistyo-Basuki
dalam buku Pengantar Ilmu Perpustakaan (1991 : 51), menjelaskan bahwa :
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahanya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuanya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri Darma Perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat) maka perpustakaan perguran tinggi pun bertujuan membantu melaksanakan ketiga darma perguruan tinggi.
Sedangkan dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (1994 :
3), dinyatakan bahwa :
Perpustakaan perguruan tinggi adalah Unit Pelayanan Teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat umum pada umumnya.
Berdasarkan pendapat dan uraian tentang pengertian perpustakaan
perguruan tinggi, dapat diketahui bahwa perpustakaan perguruan tinggi
merupakan perpustakaan yang berada dalam ruang lingkup perguruan tinggi yang
turut dalam menjalankan Tri Darma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
menyebarluaskannya kepada penggunanya yang pada umumnya mahasiswa
sehingga sangat membantu dalam proses perkuliahan di perguruan tinggi tersebut.
2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Berdirinya sebuah perpustakaan perguruan tinggi tidak lepas dari tujuan
awal didirikannya perpustakaan tersebut, yaitu untuk menunjang program Tri
Darma perguruan tinggi. Secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi
menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 52) adalah :
a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup pula tenaga administrasi perguruan tinggi.
b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama sampai pada mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.
c. Menyediakan ruang belajar bagi pemakai perpustakaan.
d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.
e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.
Dari pegertian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan didirikanya
perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memenuhi Kebutuhan informasi
masyarakat perguruan tinggi (sivitas akademika). Selain untuk sivitas akademika
tujuan didirikanya juga untuk para peneliti yang membutuhkan informasi.
2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Sebagai pusat informasi di sebuah perguruan tinggi, perpustakaan
perguruan tinggi selalu berusaha semaksimal mungkin dalam memenuhi
kebutuhan informasi penggunanya. Untuk itu perpustakaan perguruan tinggi harus
mampu memenuhi fungsinya sebagai perpustakaan pada sebuah perguruan tinggi.
Menurut Wijayanti dalam Rahayuningsih, (2007 : 7) pada umunya
perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
b. Fungsi informasi : perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi.
c. Fungsi riset : Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka yang mutakhir yang mendukung pelaksanaan penelitian ilmu, teknelogi dan seni.
d. Fungsi rekreasi : Perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya inovatif para penggunanya.
e. Fungsi deposit : Perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan oleh para sivitas akademikanya.
Sedangkan menurut Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan
Tinggi (1979 : 3) bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau dari
berbagai segi :
a. Ditinjau dari proses pelayanan sesuai dengan tujuannya, perpustakaan perguruan tinggi memiliki lima macam fungsi, yaitu :
1. Sebagai pusat pengumpulan informasi. 2. Sebagai pusat pelestarian informasi. 3. Sebagai pusat pengolahan informasi. 4. Sebagai pusat pemanfaatan informasi. 5. Sebagai pusat penyebarluasan informasi.
b. Ditinjau dari segi program kegiatan perpustakaan perguruan tinggi yang didukung sesuai dengan peranannya, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tiga macam fungsi yaitu :
1. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran.
2. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk program penelitian.
3. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk program pengabdian kepada masyarakat.
c. Ditinjau dari segi pelaksanaanya, pada setiap fungsi perpustakaan perguruan tinggi tersebut diatas dapat dibedakan dua macam sifat fungsi yaitu :
1. Fungsi yang bersifat akademis edukatif 2. fungsi yang bersifat administratif teknis.
Dilihat dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa fungsi perpustakaan
perguruan tinggi terbagi kedalam beberapa fungsi, seperti fungsi edukasi,
informasi, riset, rekreasi dan deposit. Selain itu fungsi perpustakan perguruan
tinggi juga mencakup proses pengumpulan informasi, pengolahan, pemanfaatan
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
2.1.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Setiap jenis perpustakaan memiliki tugasnya masing-masing, begitu juga
dengan perpustakaan perguruan tinggi. Perbedaan tugas ini disebabkan karena
informasi yang diberikan dan pengguna yang dilayani oleh setiap jenis
perpustakaan berbeda-beda.
Menurut Syahrial-Pamunjak (2000 : 5) tugas perpustakaan perguruan
tinggi adalah :
Melayani semua keperluan mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan perkuliahan serta para peneliti yang sedang bergabung dengan perguruan tinggi yang bersangkutan.
Sedangkan menurut Perpustakaan Nasional RI (2000 : 5) tugas
perpustakaan perguruan tinggi adalah “Menyusun kebijakan dan melakukan tugas
rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawat pustaka serta
mendayagunakanya baik bagi sivitas akademika maupun masyarakat luar
kampus”. Adapun tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah :
1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.
2. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya.
3. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan dilingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti.
4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan
perguruan tinggi adalah untuk menunjang dalam perkuliahan dengan meyediakan
bahan-bahan untuk pengajaran. Selain itu juga untuk memutakhirkan koleksi–
koleksi yang telah ada sebelumya pada perpustakaan.
2.2 Koleksi Terbitan Berkala.
2.2.1 Pengertian Koleksi Terbitan Berkala.
Selain koleksi buku, perpustakaan juga memiliki koleksi terbitan berkala.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Terbitan berberkala ini terbit dalam jangka waktu tertentu, priode terbitnya bisa
harian, bulanan, tiga bulanan, enam bulanan ataupun tahunan. Terbitan berkala ini
terbit terus menerus dalam jangka waktu yang tidak ditentukan yang biasanya
dikelola oleh sekelompok orang yang disebut dengan istilah redaksi.
Terbitan berberkala merupakan salah satu koleksi penting di perpustakaan.
Terbitan ini sangat berguna bagi ilmuan yang bergerak dalam bidang penelitian
dan pengembangan. Ciri khas terbitan berkala sangat penting dalam bidang
penelitian dan media penyebaran informasi baru yang efiktif.
Pelayanan terbitan berkala merupakan salah satu layanan yang “biasa” ada
di dalam kesatuan Pelayanan Perpustakaan. Pelayanan ini merupakan bagian
terintegrasi dalam sebuah sistem pelayanan perpustakaan. Berikut beberapa
pengertian dari terbitan berberkala:
Menurut Rahayuningsih, (2007 : 24) “Terbitan berkala / berseri adalah
publikasi yang diterbitkan dalam jangka waktu tertentu, dapat tidak teratur, namun
pada umumnya teratur. Tiap terbitan diberi nomor secara berurutan dan diberi
tanggal dengan rangkaian tebitan yang tanpa batas akhir”.
Sedangkan menurut Sulistyo Basuki dalam Arif Suracman, (2008 : 1) “Terbitan berseri/berkala adalah terbitan yang keluar dalam bagian secara berturut-turut dengan menggunakan nomor urut dan /atau secara kronologi, serta dimaksudkan untuk terbitan dalam waktu yang ditentukan”.
Selanjutnya Lasa, dalam Arif Surachman, (2008 : 1) Berdasarkan kata “periodicals” yang diartikan sebagai majalah, terbitan berkala, berisi banyak artikel yang ditulis beberapa orang, diterbitkan oleh lembaga, instansi, yayasan maupun perkumpulan yang membentuk susunan redaksi sebagai penanggungjawab penerbitan ini dan terbit dalam frekuensi tertentu seperti minggua n, bulanan, dwibulanan, triwulan maupun semesteran.
Menurut ALA Glossary of Library Term dalam Siregar (2002 : 24)
menyatakan bahwa, “serial : is publication issued in successive parts, usually at
regular intervals, and, as a rule, intended to be continued indefinitely. Serial include periodicals, annuals (reports, year book, etc.) and memories procceding, and transactions of societies”. Sedangkan menurut Handbook for AACR2 dalam
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
successive parts bearing numerical or cronological designation and intended to be continued indefinitely.
Definisi diatas menyebutkan bahwa terbitan berberkala atau serial adalah
publikasi yang diterbitkan berturut-turut, bagian demi bagian, biasanya dengan
jarak penerbitan yang tetap dan dimaksudkan unutk terbit terus menerus tanpa
batas waktu tertentu.
Selain pendapat diatas, Harrod dalam Saleh, (1996 : 3 ) menjelaskan
definisi terbitan berkala adalah sebagai berikut :
1. Setiap terbitan yang dipublikasikan dalam bagian-bagian yang berturut-turut, muncul dalam tenggan waktu yang biasanya teratur. Terbitan ini dimaksudkan untuk terbit secara terus menerus dalam waktu yang tidak terbatas. Di dalamnya mencakup terbitan berkala (periodicals), Koran, buku tahunan, seri monograf yang bernomor dan prossiding,
transaction dan memoar.
2. suatu buku berisi bagian-bagian atau volume yang diterbitkan secara berturut-turut dengan judul yang sama (seragam). Terbitan ini dimaksudkan untuk terbit secara terus menerus dalam waktu yang tidak terbatas, dengan jarak waktu terbit yang tidak perlu teratur.
Dari berbagai pengertian terbitan berkala tersebut di atas maka dapat
dilihat bahwa layanan terbitan berkala merupakan layanan perpustakaan yang
memberikan akses kepada terbitan yang diterbitkan secara kontinyu dan
berkesinambungan dalam suatu masa tertertu dan dikelola oleh sebuah institusi,
organisasi, atau kelompok tertentu. Terbitan berkala yang dimaksudkan di dalam
pengertian diatas termasuk di dalamnya terbitan non cetak yang berupa elektronik
maupuan online digital.
Semua definisi ini dapat disimpulkan bahwa terbitan berkala diterbitkan
secara terpisah-pisah dengan judul yang seragam dan bernomor pada setiap
terbitannya. Terbitan ini dimaksudkan terbit dalam waktu terus menerus dalam
waktu yang tidak terbatas.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Secara umum terbitan berberkala berbada dengan buku teks. Perbedaan
tersebut dapat diketahui dengan melihat ciri-ciri terbitan berberkala. Saleh (1996 :
4) memaparkan bahwa ciri-ciri terbitan berkala adalah :
1. Dalam sekali terbit memuat beberapa artikel atau tulisan yang ditulis oleh seseorang ataupun beberapa orang, mungkin dengan topik yang sama atau topik yang berbeda dengan gaya bahasa masing-masing.
2. Artikel yang menjadi isi dari terbitan berseri biasanya tidak terlalu panjang malah sangat pendek jika dibandingkan dengan tulisan yang dimuat pada buku ataupun monograf.
3. Tulisan yang dimuat dalam terbitan tersebut menyampaikan informasi seperti berita, peristiwa, penemuan dan gagasan-gagasan baru atau sesuatu yang menarik masyarakat banyak.
4. Terbitan berseri dikelola oleh sekelompok orang yang biasanya dikenal dengan nama redaksi. Redaksi inilah yang bertanggung jawab atas terbitan tersebut.
5. Terbitan berseri merupakan arsip ilmiah yang diketahui oleh masyarakat umum.
6. Terbit secara berkelanjutan (terus menerus) dengan memiliki kala terbit, misalnya harian, bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, tahunan dan sebagainya.
7. Memiliki system control internasional. Ciri ini dapat dikenali dengan adanya nomor ISSN (Internasional Standard Serial Number).
Terbitan berberkala mempunyai ciri atau karakteristik yang membedakan
dengan publikasi atau koleksi lain yakni (Lasa HS, 1994):
1. Dalam satu kali terbit memuat beberapa tulisan yang ditulis oleh beberapa orang dengan topik dan gaya bahasa yang berbeda
2. Artikel atau tulisan pada umumnya tidak terlalu panjang sebagaimana pada buku teks.
3. Menyampaikan berita, peristiwa, penemuan dan ide baru atau sesuatu yang dianggap menarik perhatian masyarakat pada umumnya.
4. Dikelola oleh sekelompok orang, yang kemudian membentuk
perkumpulan, organisasi maupun susunan redaksi.
5. Merupakan bentuk arsip ilmiah yang telah diketahui oleh masyarakat umum
6. Terbit terus menerus dengan memiliki kala, waktu, frekuensi terbit tertentu.
Sedangkan menurut Davinson dalam Rahayuningsih, (2007 : 24)
karakteristik terbitan berkala adalah
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
b. Terbitan berkala biasanya terbit secara terus menerus tidak sekali terbit seperti buku.
c. Artikel yang menjadi isi dari terbitan ini biasanya tidak terlalu panjang bahkan sangat pendek bila dibandingkan dengan artikel pada buku. d. Isi bersifat mutakhir menyampaikan informasi seperti berita,
peristiwa-pertistiwa terkini, penemuan dan gagasan baru atau sesuatu yang dianggap menarik perhatian masyarakat banyak.
e. Artikel yang satunya dengan yang lainya dalam setiap kali terbit mempunyai topik yang tidak harus sama, dan sering kali tidak berkaitan.
f. Dikelola oleh sekelompok orang yang biasa disebut redaksi. Redaksi inilah yang mengelola dan bertanggung jawab atas terbitan ini.
g. Diterbitkan oleh suatu instansi,organisasi atau lembaga.
h. Memiliki sistem kontrol internasional, yang dikenal dengan ISSN (International Standard Serial Number).
Setelah mengetahui ciri-ciri dari terbitan berkala, pengguna ataupun
petugas perpustakaan dapat dengan mudah mengetahui dan membedakan antara
koleksi terbitan berkala dengan koleksi lainya. Sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terbitan berkala tidak hanya terbit dalam bentuk
tercetak tetapi juga ada terbit dalam bentuk terekam.
2.2.3 Jenis-Jenis Terbitan Berkala
Dilihat dari bentuk fisik, lembaga yang mengelola dan juga model isi dari
terbitan, maka terbitan berkala ini dapat dibagi ke dalam beberapa jenis. Menurut
Arif Surachman (2008 : 3) jenis terbitan berkala dapat dibagi ke dalam beberapa
jenis antara lain :
1. Majalah. Dapat dibedakan menjadi berbagai macam jenis seperti ilmiah, popular, ilmiah popular, teknis, dan sekunder.
2. Jurnal. Merupakan terbitan dalam bidang tertentu khususnya ilmiah yang diterbitkan oleh badan /lembaga /instansi /organisasi yang ingin mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya.
3. Terbitan Berseri. Merupakan suatu terbitan yang diterbitan secara berseri yang dinyatakan dengan angka atau huruf. Bentuk terbitan ini dapat berupa buku, majalah atau prosiding.
4. Buletin. Biasanya diterbitkan lembaga / badan tertentu untuk memberikan informasi kepada khalayak mengenai kegiatan/program atau pemikiran dari lembaga tersebut.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
6. Ringkasan, Sari Karangan, Abstrak. Merupakan inti dari sebuah artikel atau tulisan atau hasil penelitian yang biasanya dikumpulkan dan disusun secara sistematis berdasarkan bidang tertentu.
7. Laporan Tahunan & Laporan Bersejarah. Diterbitkan tahunan yang biasanya berisi tentang perjalanan sebuah institusi/badan atau catatan peristiwa yang terjadi dalam satu tahun, dan biasanya terbatas dalam bidang tertentu.
8. Surat Kabar, harian, Koran. Merupakan terbitan yang berupa lembaran-lembaran yang diterbitkan setiap hari, berisi berita, pengumuman, laporan, pemikiran yang actual, atau hal-hal yang perlu diketahui masyarakat secara cepat.
9. Leaflet. Merupakan terbitan yang berisi informasi tertentu dan biasanya berupa lembaran yang dilipat menjadi dua atau tiga lipatan.
10.Brosur. Merupakan terbitan atau karya cetak pendek yang diterbitkan dalam beberapa halaman saja sesuai dengan kebutuhan.
11.Warta Singkat. Terbitan suatu instansi, lembaga pada waktu tertentu berisi berita maupun laporan kegiatan secara ringkas. Biasanya diterbitkan hanya dalam beberapa halaman saja.
Sedangkan menurut Siregar (2002 : 28) menjelaskan jenis terbitan berkala/
berseri dapat dibedakan berdasarkan penerbit terbitan berkala/berseri tersebut,
antara lain :
1. Terbitan berseri yang diterbitkan oleh lembaga ilmiah atau perkumpulan profesi.
a. Terbitan yang berisi catatan, risalah, penemuan atau makalah yang didiskusikan beserta hasil diskusi dalam suatu penemuan yang diadakan lembaga atau organisasi profesi yang sering disebut dengan prosiding dan transaction.
b. Publikasi yang diterbitkan sebagai media resmi oleh suatu lembaga tertentu, misalnya jurnal. Publikasi ini juga diterbitkan oleh penerbit komersial.
2. Terbitan berseri yang diterbitkan oleh badan komersial. Terbitan ini biasanya untuk mencari keuntungan. 3. Terbitan berseri yang diterbitkn oleh perusahaan.
a. Tebitan yang diterbitkan untuk kalangan umum, misalnya uintuk langganan perusahaan agar dikenal masyarakat.
b. Publikasi yang diterbitkan untuk kalangan sendiri. Terbitan ini biasanya memuat berita, kegiatan serta kebijakan perusahaan.
4. Terbitan berupa koran / surat kabar.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Selain pendapat siregar diatas, Harrod dalam Siregar (2002 : 25)
menjelaskan jenis-jenis terbitan berseri antara lain adalah :
1.Terbitan Berkala (periodicals) atau majalah.
Majalah merupakan koleksi terbitan berseri yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat apalagi bagi pelajar. Semua jenis majalah ini memberikan informasi kepada pengguna baik itu majalah populer ataupun majalah ilmiah. Jenis –jenis majalah antar lain :
a. Majalah komersial.
Majalah ini adalah termasuk kedalam kelompok majalah yang paling besar termasuk juga ke dalamnya majalah perdagangan, majalah yang berhubungan dengan propesional dan aktivitas ekonomi dan lain-lainya. Tujuan utama dari majalah ini sebenarnya adalah keuntungan ekonomi yaitu dengan usaha agar majalah yang diterbitkan dilanggan sebanyak-banyaknya oleh pelanggan dan mencari keuntungan dari iklan. Oleh karena itu pada umumnya informasi dari majalah jenis ini menjadi tujuan kedua. Contoh majalah ini misalnya tiras atau eksekutif dan lain-lain. b. Majalah Ilmiah
Sebagian besar majalah ini diterbitkan oleh institusi pendidikan maupun lembaga-lembaga penelitian. Namun kini banyak majalah ini diterbitkan oleh penerbit komersial. Artikel yang dimuat dalam majalah ini ditulis oleh kontributor atau penyumbang naskah mengenai hasil-hasil penelitian, dan merupakan bagian penting dalam penyusunan literatur dibidangnya, atau mungkin dengan dumuatnya artikel kirimanya itu penulis berharap memperoleh reputasi akademis maupun propesional. Contoh jurnal ilmiah:
Jurnal of Animal Science Buleletin Pasca Sarcaja IPB
Buletin Ikatan Pustakawan Indonesia dll. c. Majalah Lokal atau lingkungan sendiri
Majalah jenis ini diterbitkan dengan tujuan sebagai sarana komunikasi dalam lingkungan sendiri, misalnya lingkungan perusahaan atau institusi lain. Fungsi majalah ini adalah untuk komunikasi antar perusahaan dan staf, pemegang saham ataupun pihak luar atau kombinasi dari semua. Contoh dari jenis majalah ini adalah Bulletin American cultural center. 2. Advances in…year’s Work in.
Jenis majalah ini agak berbeda dengan majalah pada umumnya baik baik dalam formatnya maupun frekuensi terbitnya. Kadang-kadang majalah jenis ini hanya berisi satu atau dua artikel saja dengan kajian yang sangat mendalam. Frekuensi terbitnya kadang-kadang tidak teratur. Salah satu contoh dari terbitan ini adalah advances in meat research.
3. Surat Kabar / Koran.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
diperpustakaan, walau sulit untuk dijadikan koleksi karena jenis kertas yang digunakan dan bentuknya. Untuk menangani terbitan jenis ini dibuat kliping artikel surat kabar, dan kliping tersebut diolah dan disimpan sebagai koleksi. Contoh : Kompas, Suara Pembaharuan, Analisa.
4. Buku Tahunan
Jenis terbitan ini diterbitkan secara berseri dengan jangka waktu terbit sekali setahun. Buku tahunan sering menampilkan kejadian-kejadian dalam satu tahun. Ensiklopedi yang memuat kejadian-kejadian umum dalan satu tahun disebut dengan suplemen ensiklopedi, sedangkan buku tahunan yang sudah banyak untuk umum namun bukan suplemen ensiklopedi yang isinya sering tidak terbatas pada perkembangan satu tahun. Contoh : annual, yeaerbook, almanak.
5. Seri Monograf
Seri monograf adalah suatu risalah suatu sabyek atau bagian dari suatu sabyek atau risalah seseorang yang umumnya sangat rinci, namun dalam ruang lingkup yang tidak terlalu luas monograf juga dapat berisi bibliografi lengkap.
Contoh : Seri Management No. 45
Komunikasi management, oleh T.M. lillico,dikeluarkan oleh lembaga pendidikan dan pembinaan management dan berkerjasama dengan penerbit erlangga, jakarta.
6. Prosiding.
Prosiding pada umumnya disajikan oleh suatu pertemuan ilmiah atau konferensi atau simposium. Terbitan yang termasuk kedalam kelompok prosiding adalah laporan konferensi, proceedings/prosiding, laporan simposium.
7. Transaction dan Memoar
Terbitan ini merupakan terbitan berseri yang berisi makalh-makalah dimana sebelumnya makalah-makalah tersebut telah dipresentasikan dalam suatu pertemuan ilmiah dari suatu organisasi profesi atau masyarakat ilmiah. Contoh : Transaction of the American Fisheries Society.
Berbeda dengan pendapat Siregar menurut Rahayuningsih (2007 : 26-27)
jenis-jenis terbitan berkala antara lain :
a. Surat kabar
Surat kabar adalah terbitan berkala berupa lembaran kertas yang tidak dijilid, terbit tiap hari, berisi berita, pengumuman, laporan, pemikiran aktual atau informasi umum lainnya yang perlu segera diketahui masyarakat umum. Contoh surat kabar antara lain Kompas, Analisa, dsb.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Tabloid adalah terbitan yang mirip surat kabar namun tidak terbit harian namun mingguan atau dua kali seminggu, dan isi beritanya membahas hal tertentu. Contoh tabloid antara lain Bola, otomotif, dsb. c. Majalah
Majalah adalah terbitan berkala yang paling sering dan umum ditemui, berisi bacaan untuk umum, menggunakan bahasa yang pupuler dan mudah dipahami oleh umum. Contoh majalah antara lain Gatra, Intisari, Tempo, dsb.
d. Jurnal Ilmiah
Jurnal ilmiah adalah terbitan berkala yang berisi laporan penelitian, artikel maupun informasi ilmiah lainya dalam bidang tertentu yang diterbitkan secara berkala oleh suatu organisasi, baik organisasi profesi maupun organisasi keilmuan. Contoh jurnal ilmiah antara lain Jurnal Ilmu Pendidikan, Linguistik Indonesia, dsb.
2.2.4 Peran Terbitan Berkala.
Sebagai media yang efektif dalam penyebaran informasi terbitan berkala
mempunyai peran yang sangat penting. Saleh (1996 : 26) menjelaskan peran
terbitan berkala adalah :
1. Memberi ruang untuk menampung ide, gagasan, dan pengalaman
seseorang.
2. Menjadi media untuk menyampaikan hasil-hasil penemuan terbaru dalam bidang tertentu.
3. Sumber untuk memperluas pengetahuan seseorang 4. Sumber untuk mengetahui keahlian seseorang.
Sebagai koleksi penting pada sebuah perpustakaan, terbitan berkala harus
memenuhi perannya pada sebuah perpustakaan sehingga keberadaannya sangat
membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Hal ini karena
terbitan berkala merupakan media yang menyampaikan hasil-hasil penemuan
terbaru yang secapat mungkin harus diketahui oleh masyarakat.
2.2.5 Proses Pengembangan Terbitan Berkala.
Proses pengembangan terbitan berkala harus mengalami peningkatan dari
waktu kewaktu. Hal ini ditujukan supaya koleksi terbitan berkala dapat
dimanfaatkan sepenuhnya oleh pengguna. Untuk itu petugas perpustakaan dituntut
untuk selektif dalam memilih terbitan yang dilanggan. Salah satu yang perlu
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
kebutuhan mayoritas pengguna perpustakaan. Proses pengembangan terbitan
berkala menurut Rahayuningsih (2007 : 27) meliputi :
a. Pemilihan
Prinsip-prinsip dalam pemilihan terbitan berseri :
1. Memilih terbitan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. 2. Memilih terbitan yang berkualitas.
3. Tidak memandang suku, agama, ras, profesi, aliran politik, dan lainya. 4. Menyesuaikan dengan dana yang ada.
b. Pengadaan.
Metode-metode dalam pengadaan : 1. Melanggan
Melanggan terbitan berseri dapat dilakukan secara perorangan maupun atas nama sebuah instansi. Keuntungan sistem melanggan ini adalah :
1. Majalah lebih cepat diterima
2. penerbit bertanggung jawab langsung kepada pelanggan bila ada masalah.
3. Seringkali penerbit memberikan potongan harga. 4. lebih murah karena tidak ada biaya tambahan dari agen.
2. Penerimaan hadiah
3. Tukar menukar terbitan berkala 4. Keanggotaan suatu perkumpulan 5. Penerbit sendiri
Sarana dalam pengadaan terbitan berkala :
1. Katalog penerbit dalam dan luar negeri 2. Iklan dalam harian atau majalah
3. Tinjauan atau resensi majalah
4. Bibliografi nasional maupun internasional untuk majalah 5. Daftar majalah yang dilanggan oleh perpustakaan lain.
Langkah-langkah dalam pengadaan terbitan berkala :
1. Menyusun daftar pesanan
2. Pemesanan ke agan atau penerbit 3. Penerimaan
4. Pemeriksaan
2.2.6 Masalah Terbitan Berkala.
Dalam pengelolaan terbitan berkala, sering kali mengalami
permasalahan-permasalahan. Menurut Rahayuningsih, (2007 : 32) permasalahan yang sering
dihadapi dalam adalah :
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
b. Hilang atau rusak
c. Harga semakin mahal/meningkat d. Keterbatasan tempat.
Selain itu permasalahan yang sangat jelas terlihat adalah perkembangan
terbitan berkala yang banyak sehingga menyulitkan dalam pengelolaan terbitan
berkala beserta isinya. Untuk memperkecil permasalahan terbitan berkala
perpustakan harus membuat kebijakan sehingga permasalahan tersebut tidak
menggangu pelayanan terhadap pengguna.
2.2.7 Layanan Terbitan Berkala.
Untuk memudahkan pengguna dalam memanfaatkan koleksi terbitan
berkala, perpustakaan harus menyediakan layanan, sarana dan prasana khusus
untuk koleksi terbitan berkala. Dengan adanya layanan, sarana dan prasana ini
koleksi terbitan berkala dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
Menurut Muchyidin (1980 : 1) kegiatan layanan perpustakaan adalah :
Kegiatan pelayanan perpustakaan merupakan suatu sub unit kerja di perpustakaan yang mempunyai tugas pokok untuk memberikan pelayanan bimbingan informasi dan pengarahan berikut pengadaanya untuk menelusuri dan mempelajari informasi yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan.
Unsur utama yang sangat penting dalam pelayanan adalah sumber
informasi. Untuk itu harus ada kegiatan penyeberluasan informsi kepada
pengguna sehingga sumber informasi tersampaikan kepada pengguna.
Lasa (1995 : 34) menjelaskan tujuan-tujuan layanan adalah antara lain :
a. Membimbing pengguna jasa perpustakaan agar memanfaatkan semaksimal mungkin akan koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan. Mereka diharapkan mampu mandiri dalam mengunakan sumber tersebut. b. Memilih sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaan
dalam bidang tertentu.
c. Memberikan pengarahan kepada pengguna untuk memperluas wawasan mereka dalam suatu topik, subjek, karena penjelasan suatu masalah diberikan oleh beberapa sumber dengan gaya yang berbeda.
d. Mendayagunakan sunber rujukan semaksimal mungkin dalam pengembanagan ilmu pengetahuan.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Sedangkan menurut Rahayuningsih (2007 : 114), “Tujuan layanan terbitan
berkala adalah untuk memberikan informasi yang terdapat dalam terbitan berseri
kepada pengguna dengan mudah, cepat dan aktual”.
Selanjutnya Rahayuningsih (2007 : 115) menjelaskan layanan terbitan
berkala ada dua jenis yaitu :
1. Layanan Surat kabar dan tabloid a. Baca di tempat.
b. Fotokopi c. Pemajangan
Pemajangan mengunakan media antara lain kotak kaca, rak pajang, dan tongkat penjepit surat kabar.
d. Penarikan, yaitu aktivitas mengganti tabloid atau surat kabar yang dipajang dengan tabloid atau surat kabar yang baru.
2. Layanan Jurnal atau majalah. a. Baca di tempat
b. fotokopi. c. pemajangan.
d. Layanan penelusuran indeks artikel jurnal atau majalah. e. Penerikan jurnal atau majalah.
Kegiatan pelayanan terbitan berkala dapat disimpulkan sebagai kegiatan
yang memberikan bimbingan dan pengarahan kepada pengguna perpustakaan
bagaimana memanfaatkan koleksi terbitan berkala dengan cepat, tepat dan efesien.
2.2.8 Alat Bantu Penelusuran Informasi.
Untuk mencari atau menelusur informasi diperpustakaan, pengguna dapat
menggunakan berbagai jenis alat bantu dalam menelusur informasi yang terdapat
pada perpustakaan.
Menurut Yusup (1995 : 89-120), perpustakaan memiliki beberapa cara
mencari dan menelusur informasi serta alat penelusuran informasi antara lain :
1. Penelusuran informasi melalui katalog.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
dalam mencari informasi dan sumbeer-sumber informasi berupa buku melalui penelusuran salah satu nama pengarang, judul buku, atau sabjek yang bersangkutan.
2. Penelusuran informasi melalui bibliografi.
Bibliografi tidak hanay daftar buku-buku dari luar perpustakaan. Cakupanya lebih luas dari pada katalog perpustakaan. Unsur utama yang terdaftar dalam bibliografi adalh buku, tetapi bahan atau sumber-sumber informasi lainpun, misalnya surat kabar dan majalah, termasuk dalam jangkauan bibliografi. Pokoknya, semua bentuk penerbitan baik tercetak maupun terekam, bisa didaftar dalam bibliografi.
3. Penelusuran informasi melalui indeks
Indeks adalah alat bantu penelusuran informasi dan sumber-sumber informasi yang banyak dikenal orang, baik di dunia perpustakaan maupun diluar perpustakaan. Karena sifatnya yang langsung menunjuk langsung ketempat tersimpanya sumber-sumber informasi, tampaknya pemanfaatan indeks lebih praktis. Selain itu, bentuknya pun cukup sederhana sehingga mudah dibaca sebab pada umumnya indeks disusun berdasarkan susunan abjad, walaupun ada disusun berdasarkan cara lain seperti sabjek dan nomor kelas.
4. Penelusuran informasi melalui abstrak.
Perbandingan penting antar indeks dan abstrak, indeks hanya sampai pada penunjukan tempat suatu informasi disimpan, sedangkan abstrak selain menunjukan tempat informasi juga memuat tambahan keterangan dari informasi yang diindeksnya. Tambahan keterangan dari abstrak itu adalah ringkasan informasi yang di indeks.
5. Penelusuran informasi melalui kamus
Kamus adalah daftar kata yang disusun secara alfabetis yang desertakan arti, lafal contoh penggunaanya dalam kalimat dan keterangan lain yang berkaitan dengan kata tertentu. Kamus memuat bermacam informasi tentang kata dengan segala aspeknya yang disusun secara alfabetis. Mulai dari ejaan jenis kata, arti kata, contoh pengunaan kata bahkan sampai pada sejarah penggunaan kata tersebut untuk pertama kalinya apabila kamus tersebut kamus lengkap. Ada beberapa jenis kamus seperti kamus umum, kamus khusus, kamus satu bahsa ataupun kamus dua bahasa dan jenis kamus lainya.
6. Penelusuran informasi melalui ensiklopedia.
Bentuk dan susunan ensiklopedia mirip dengan kamus karena mendaftar semua cabang ilmu pengetahuan manusia atau paling tidak sebagian dari ilmu pengetahuan manusia dalam bentuk susunan alfabetis. Menurut Karz (1978), esiklopedia merupakan karya sastra yang berisi informasi luas tentang semua cabang ilmu pengetahuan manusia, umumnya disusun berdasarkan susunan abjat. Dikatakan mirip kamus karena sebenarnya ensiklopedia adalah kamus besar yang berisi bermacam ilmu pengetahuan.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Bagian ini menitik beratkan pada cara mencari informasi yang letaknya tersebar dimana-mana, melalui sistem jaringan sebagai salah satu bagian dari layananperpustakaan. Para pengguna atau pencari informasi disuatu perpustakaan tertentu bisa memanfaatkan sumber-sumber informasi yang berbeda di perpustakaan lain. Tujuan utuma sistem jaringan adalah pemerataan informasi. Arus informasi menjadi lebih luas dan langsung karena semua anggota masyarakat mempunyai potensi dan hak yang sama atas semua informasi yang tersedia dimanapun.
8. Penelusuran informasi melalui komputer.
Pembahasan komputer ditekankan pada masalah pemenfaatanya untuk kepentingan informasi dan sumber-sumber informasi di perpustakaan. Dari komputer yang paling banyak digunakan untuk tujuan penelusuran informasi informasi diperpustakaan-perpustakan adalah program-program paket pengolahan data. Paket program pengolahan data yang banyak digunakan adalah dBASE dan juga ISIS atau CDS-ISIS, juga CD-ROM. Paket-paket prograam tersebut mempunyai keunggulan dalam hal menyimpan, mengolah data, menyimpan data dalam jumlah besar, juga mampu dengan cepat mengeluarkan sebagian atau seluruh data jika diperlukan. Kemampuan-kemanpuan seperti itu sengat cocok dengan kegiatan yang ada diperpustakaan, khusus dalam hal pelayanan kepada pengguna yang semakin banyak dan kompleks. 9. Penelusuran informasi melalui media lain.
Media lain yang digunakan sebagai alat bantu penelusuran informasi dan sumber informasi adalah media brosur, almanak, atlas, peta, globe, pamplet, buku pedoman, buku tahunan, dan lain-lain adalah jenis penerbit yang dimaksud dalam bagian ini. Media seperti itu tidak secara langsung berfungsi sebagai alat penelusuran informasi dan sumber-sumber informasi perpustakaan. Karena isinya banyak memuat data, fakta atau peristawa yang barguna bagi masyarakat banyak.
Dari pendapat Yusup diatas dapat diketahui bahwa terdapat banyak alat
bantu di perpustakaan dalam penelusuran atau mencari informasi. Alat Bantu
penelusuran ini ada yang berbentuk manual dan yang berbentuk digital. Diantara
alat bantu penelusuran tersebut ada yang sekaligus berfungsi sebagai koleksi
perpustakaan.
2.3 Pemanfaatan.
2.3.1 Pengertian Pemanfaatan
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Dekdikbud
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
manfaaat yang berarti guna, faedah. Kemudian mendapat imbuhan pe-an yang
berarti proses, cara, pembuatan memanfaatkan”.
Pemanfaatan terbitan berseri di perpustakaan dapat diartikan sebagai
proses atau cara dalam memanfaatkan koleksi terbitan berseri dalam memenuhi
kebutuhan informasi pengguna.
2.3.2 Tujuan Pemanfaatan.
Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntut untuk terus memberikan
pelayanan kepada pengguna. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk
menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi
penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi.
Menurut buku pedoman umum perpustakaan perguruan tinggi, (1993 : 3),
“fungsi perpustakaan adalah sebagai pusat pemanfaatan informasi. Sebagai pusat
pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu meyebarluaskan informasi
kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat
tercapai”.
2.3.3 Frekuensi Pemanfaatan
Tingkat kunjungan pengguna ke sebuah perpustakaan tergantung
bagaimana perpustakaan mampu memberikan informasi yang relefan kepada
penggunanya. Semakain baik perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan
penggunanya maka semakin sering pengguna tersebut datang keperpustakaan
karena mareka merasa informasi yang mereka butuhkan tersedia pada
perpustakaan tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 245), “Arti frekuensi
pengguna adalah “kekerapan”.
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa frekuensi pengguna adalah
kekerapan atau keseringan pengguna. Dalam hal ini frekuensi pengguna yaitu
keseringan pengguna dalam memanfaatkan koleksi terbitan berseri dalam
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
2.3.4 Pengguna Perpustakaan.
Suatu perpustakaan tidak akan mempunyai arti tanpa adanya pengguna.
Pengguna perpustakaan termasuk faktor yang penting terhadap keberadaan sebuah
perpustakaan. Kualitas sebuah perpustakaan dapat dilihat dari pengguna
perpustakaan itu sendiri, bagaimana perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan
penggunanya.
Adapun tipe pengguna menurut Lasa HS, (1995 : 31) adalah :
a. Meraka yang membutuhkan informasi tetapi tidak mengetahui kemana mereka mencarinya.
b. Mereka yang membutuhkan informasi tetapi tidak mengetahui cara memburu, mencari informasi.
c. Mereka yang membutuhkan informasi, mengetahui tempat dan cara mencarinya. Akan tetapi setelah menemukanya tidak mampu menggunakan sumber informasi tersebut.
d. Mereka yang memerlukan informasi, mengetahui tempat dan mengetahui cara, namun belum mampu memanfaatkan sumber itu semaksimal mungkin.
Pengguna perpustakaan adalah seluruh masyarakat luar perpustakaan
maupun orang-orang yang berkecimpung di dalam perpustakaan tersebut yang
membutuhkan informasi.
Kerakteristik jenis pengguna perpustakaan menurut Djatin (1996 : 8)
adalah :
a. Mahasiswa
Pada umumnya sering menggunakan buku dari pada majalah yang memberikan penjelasan mengenai topic-topik tertentu.
b. Mahasiswa Pasca Sarjana.
Yang mencari informasi untuk penelitian sesuai dengan bidang-bidang mereka.
c. Para Dokter
Para medis yang bekerja di rumah sakit yang memiliki kesibukan dengan kegiatan atau aktivitas klinisnya.
d. Dosen atau Peneliti
Para dosen yang memerlukan informasi untuk keperluan belajar mengajar sedangkan peneliti memerlukan informasi untuk mengetahui sejauhmana telaah orang untuk digunakan dalam menentukan langkah yang akan diambil selanjutnya.
e. Pengamat
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Orang yang mencari informasi mengenai penelitian dimasa lalu dengan motifasi dan sasaran seumur hidup.
g. Masyarakat Umum
Untuk menambah pengetahuan dan mencari informasi serta hiburan h. Industri dan Pemasaran
Untuk mengetahui perkembangan teknelogi industri.
Seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan dengan perpustakaan
dalam memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan seperti sivitas
akademika merupakan pengguna aktif perpustakaan.
Menurut Whittaker (1993 : 21), “Pengguna perpustakaan dibagi secara
administratif kedalam Internal user dan eksternal user”. Internal user adalah
pengguna yang menjadi pengguna tetap perpustakaan tersebut. Sedangkan
eksternal user adalah pengguna yang bukan pengguna perpustakaan atau lembaga
informasi tetapi menggunakan layanan perpustakaan.
Whittaker (1993 : 22) menyatakan ada 4 jenis pengguna
perpustakaan.yaitu :
a. General Readers (Pembaca Umum)
Yaitu kelompok pengguna yang menggunakan jasa perpustakaan, meminjam dan membaca koleksi perpustakaan baik berupa koleksi fisik ataupun non fisik. Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah pelajar, remaja dan anak-anak.
b. Subjek Readers (Pembaca Sabjek)
Jenis pengguna pada kelompok ini memusatkan penggunaan bahan perpustakaan pada satu sabjek pokok (dasar), meraka termasuk para pekerja atau yang sedang belajar. Para pelajar adalah salah satu subkelompok pembaca sabjek (Subjek Readers), kemudian spesialis subjek (Subjek Specialist) dan lainya. Spesialist sabjek yang dimaksud adalah pengguna seperti : dokter, ahli kimia, pengacara, dan insinyur.
c. Special Raeders (Pembaca Khusus)
Pengguna yang menempati kelompok ini adalah pengguna khusus yang tidak memiliki kemampuan fisik dan intelektual. Kemampuan fisik yang menghalangi (seperti penyandang cacat) mempunyai kemampuan intelektual untuk mengakses bahan perpustakaan, tetapi mereka sulit untuk melakukan akses. Kemampuan intelektual yang menghalangi termasuk kedalam subnormal seperti orang yang buta huruf (illiterate) dan
semi-literate.
d. Non-raeders User (pengguna bukan pembaca)
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
menggunakan layanan perpustakaan atau mereka masuk perpustakaan hanya untuk mendengar perkuliahan, melihat pameran perpustakaan.
Dibandingkan dengan pendapat Whittaker diatas, Sutarno (2003 : 37),
“Menjelaskan pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah masyarakat
perguruan tinggi yang terdiri atas para staff pengajar (dosen), mahasiswa, peneliti,
dan mereka yang terlibat dalam kegiatan akademik (sivitas akademik)”.
Secara umum dapat dilihat bahwa pengguna perpustakaan merupakan
anggota masyarakat. Jika dilihat dari sudut pandang perpustakaan perguruan
tinggi, pengguna perpustakaan perguruan tinggi yaitu adalah para staf pengajar
(dosen), peneliti dan seluruh staf perguruan tinggi (sivitas akademika)
2.3.5 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
Pada dasarnya pemanfaatan koleksi perpustakaan mencakup dua hal yaitu
menggunakan koleksi dalam ruangan perpustakaan (in library use) dan
menggunakan koleksi perpustakaan di luar perpustakaan (Out Library use)
maksudnya, pengguna perpustakaan meminjam koleksi perpustakaan untuk
dibawa pulang.
Untuk membatasi pengertian pemanfaatan di ruang baca, Lancaster (1993 :
77) membentuk pertanyaan yaitu :
“a. If a book is removed from the shelves, casually glanced at and immediately returned, has it been “used?”
b. If it is removed, some portion of it read at the shelves and then put back, has it been used?
c. if it is carried to table, along with others, glanced at and pushed to one side, has it been used?
Pendapat di atas dapat diartikan :
1. Jika koleksi di ambil dari rak dan dikembalikan lagi, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan?
2. Jika koleksi di ambil dari rak dan sebagian dibaca, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan?
3. Jika koleksi di atas meja atau ruang baca dan dibaca sekilas, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan?
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Has used and desribed an ingenious procedure for estimating what proportion of the collection accounts for what proportion of the use or, more importantly, to identify which books account for a specified proportion of the use. The “last circulation date” (LCD) method reguires that one collect only two dates : the date on wich a book is borrowed in a current circulation period and the date on wich it as was last previously borrowed.
Pendapat diatas menjelaskan bahwa Truewell melakukan pengujian
terhadap tanggal sirkulasi terakhir yang dikenal dengan istilah LCD (last
Circulation date), metode seperti itu dapat digunakan untuk menemukan koleksi
inti dan koleksi yang sedikit digunakan.
Menurut Darmono (2001 : 168) “Bimbingan pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu bentuk layanan perpustakaan yang sering dilakukan oleh berbagai jenis perpustakaan. Tujuan layanan ini adalah unruk membantu pengguna perpustakaan agar dapat memanfaatkan semua sarana layanan perpustakaan dengan mudah”.
Selain itu Darmono (2001 : 169) juga menyatakan bahwa materi
bimbingan pemanfaatan perpustakaan adalah :
1. Pengenalan terhadap denah perpustakaan.
Pengenalan denah perpustakaan dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada anggota perpustakaan tentang ruangan-ruangan yang ada diperpustakaan sampai pada penggunaan ruangan tersebut.
2. Peraturan Perpustakaan
Peraturan perpustakaan harus diketahiu oleh semua anggota perpustakaan. Biasanya peraturan perpustakaan berisi perpaturan yang umum, hak dan kewajiban anggota perpustakaan, seta sanksi bagi yang melanggar saksi tersebut.
3. Alat Penelusuran Informasi
Alat-alat penelusuran bahanpustaka yang dimiliki perpustakaan perlu diperkenalakan kepada anggota perpustakaan. Biasanya yang perlu diperkenalkan adalah kartu katalog, karena alat penelusuran ini merupakan wakil koleksi riil yang ada di perpustakaan. Pengenalanini samapai kepada cara-cara penggunaan katalog sebagai alat penelusuran bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.
4. Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan.
Pengenalan terhadap bagian-bagian perpustakaan sangat penting dilakukan karena layanan merupakan bagian yang terdepan dari perpustakaan yang berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan.
5. Pengenalan terhadap penempatan koleksi.
Jefrinaldi : Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala Di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
perpustakaan yang beser penenpatan koleksi biasanya tidak di suatu ruangan atau satu gedung.
6. Pengenalan terhadap ruang baca.
Pengenalan terhadap ruang baca perlu disampaikan kepada anggota baru perpustakaan. Untuk pengaturan ruang baca tidak selalu harus menyatu dengan jajaran penempatan koleksi. Jika ada ruang baca yang terpisah dengan jajaran koleksi, maka petugas perpustakaan harus menginformasikan kepada anggota perpustakaan.
Menurut Salim (2002 : 114), “Makna membaca adalah melihat isi sesuatu
yang tertulis dengan teliti serta memahaminya (dengan melisankan atau dalam
hati)”, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 83) disebutkan,
“Membaca beermakna melihat, seta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan
melisankan atau membaca dalam hati)”. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengertian membaca itu adalah melihat, menyimpulkan serta
memahami dari apa yang dibaca dengan teliti dengan cara melisankan dalam hati.
Selain membaca memanfaatkan koleksi bisa juga dengan mencatatnya.
Salim (2002 : 263), “Makna mencatat adalah menulis atau memasukan sesuatu
dalam buku sebagai peringatan”. Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia (2005 :
196), “Mencatat adalah menuliskan sesuatu yang telah ditulis (menyalin)”.
Mencatat dapat disimpulkan sebagai proses menulis atau menyalin ulang
informasi yang telah dibaca pada koleksi perpustakaan kedalam sebuah media
lain.
Salim (2002 : 425), “Menjelaskan makna menfotokopi adalah membuat
salinan barang cetakan atau barang tulisan lainya dengan menggunakan mesin
fotokopi”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 321),
dijelaskan “Menfotokopi bermakna membuat reproduksi dengan mesin fotokopi”.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa memfotokopi adalah proses memperbanyak atau
reproduksi koleksi perpustakaan dengan menggunakan mesin fotokopi. Bedanya
dengan mencatat hanya terletak pada cara memperbanyaknya.
Menurut Salim (2002 : 1165), “Makna meminjam adalah memakai barang
(dalam hal ini buku) orang lain untuk semantara waktu”. Dalam Kamus Basar
Bahasa Indonesia (2005 : 876), “Dijelaskan meminjam bermakna memakai barang