BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Karaoke
Karaoke adalah bentuk hiburan interaktif atau video game di mana penyanyi amatir bernyanyi bersama dengan rekaman musik (a music video) dengan menggunakan mikrofon dan sound sistem publik. Musik karaoke biasanya lagu minus lead vocal. Lyrics biasanya ditampilkan pada layar video, bersama dengan simbol bergerak, berubah warna, atau gambar video musik, untuk membimbing penyanyi. Di beberapa negara, di sebut sebuah kotak karaoke KTV. Ini juga merupakan istilah yang digunakan oleh para teknisi rekaman diterjemahkan sebagai "lagu kosong" yang berarti tidak ada track vokal.
Sebuah mesin karaoke dasar terdiri dari pemutar musik, mikrofon input, sarana pengubah dari musik yang dimainkan, dan output audio.Beberapa mesin low-end berusaha untuk memberikan penekanan vokal sehingga seseorang dapat memainkan lagu biasa ke dalam mesin dan menghapus suara penyanyi aslinya, namun ini jarang efektif. Mesin yang paling umum adalah CD + G , Laser Disc , VCD atau DVD player dengan input mikrofon dan mixer audio built in pemutar CD + G menggunakan jalur khusus yang disebut subcode untuk mengkodekan lirik dan gambar ditampilkan pada layar sementara format lain native menampilkan baik audio dan video. Kebanyakan mesin di tempat karaoke memiliki teknologi yang secara elektronik mengubah nada musik sehingga penyanyi amatir dapat memilih kunci yang sesuai untuk rentang vokal mereka, sambil mempertahankan tempo asli lagu. (Sistem lama yang digunakan kaset mengubah kecepatan pemutaran, tapi sudah tidak ada di pasaran, dan penggunaan komersial hampir tidak ada.)
oleh siapa saja yang ingin melakukannya. (sumber:http://www.karaokeandmore.com/history.html diakses pada tanggal 14 Mei 2015)
2.1.2 Sejarah Karaoke
Di Jepang terkenal suatu slogan yang berbunyi “New trends come from the west of Japan”, tren baru datang dari bagian barat Jepang. Slogan ini sesuaidengan banyaknya hal unik yang bermunculan dari wilayah barat Jepang (daerahKansai). Distrik Kansai telah menciptakan berbagai bisnis dan produk unik,seperti mi instan, gerbong tiket otomatis, sauna, dan jugakaraoke.Karaokemuncul pertama kali di kota Kobe, sebuah daerahdi wilayah Kansai. Kemunculan karaoketidak lepas dari perananutagoekissa, atau dalam bahasa Inggris disebut song-coffee shop.
Utagoe kissa telah menjadi kegemaran di Jepang sejakpemerintahan Taisho (1912-1926) dan semakin meluas antara tahun 1950 hinggatahun 1960. Utagoe kissa adalah bar tradisional yang dilengkapidengan piano atau gitar, yang sejak dulu telah menjadi pusat hiburan bagi pelakubisnis Jepang sebagai sarana pelepas stres. (sumber:http://www.karaokescene.com/history diakses pada tanggal 14 Mei 2015)
2.1.3 Fungsi dan Tujuan Karaoke
Bill Kelly dalam artikelnya yang berjudul Japan’s Empty Orchestras; Echoes of Japanese culture in the performance of karaoke menyebutkan beberapafungsi karaoke sebagai tempat berinteraksi, mempunyai peranan sebagai berikut,
1. Sebagai sarana untuk berinteraksi antara satu pihak dengan pihak lain diman memiliki hubungan sosial atau lainnya.
2. Sebagai sebuah forum dimana individu bertindak dengan strategidemi tujuan politis mereka.
3. Meningkatkan suasana yang lebih baik dalam sebuah kelompok, organisasi dan sebagainya.
4. Sebagai sarana untuk menghilangkan strees, tekanan pikiran dan sebagainya. 5. Sebagai sarana berkomunikasi, pengisi waktu luang dan sebagainya.
6. Sebagai sarana berlatih bernyanyi.
2.1.4 Klasifikasi Jenis Kegiatan Karaoke
Ditinjau dari fasilitas, jenis layanan, dan harga sewa ruangannya, industri retail karaoke dapat dibagi atas 2 kategori yaitu :
1. Karaoke Eksekutif
EksekutifKaraokeyaitu tempat karaoke dimana menyediakan fasilitas LC (Ladies Companion) atau jasa menemani dan memandu pengunjung bernyanyi.
2. Karaoke Keluarga
Kedua jenis tempat karaoke ini mempunyai ciri-ciri, kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
2.1.5 Klasifikasi Jenis Aktivitas pada Family Karaoke
Klasifikasi jenis aktivitas yang dilakukan di dalam Family Karaoke dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
1. Aspek aktivitas pengunjung
Pengunjung yang datang untuk melakukan kegiatan lainseperti makan/minum atau sekedar bertemu dengan rekan kerja, berkumpul bersama keluarga.
Pengunjung melakukan kegiatan komunikasi. 2. Aspek aktivitas karyawan
Karyawan yang bertugas untuk menjaga dan memelihara fasilitas. Karyawan yang bertugas untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengunjung.
Karyawan yang bertugas untuk melayani pengunjung.
2.1.6 Klasifikasi Jenis Fasilitas pada Family Karaoke
Klasifikasi jenis fasilitas yang terdapat pada sebuah ruang Karaoke dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
1. Fasilitas Karaoke
a. Karaoke keluarga 2. Fasilitas penunjang
a. Lounge b. Pub & Bar
c. Food and Beverage d. Soundrecording
e. Candid camera recording f. Video cliprecording g. Dll
2.1.7 Persyaratan Fasilitas Karaoke pada Family Karaoke
dengan mengurangi kemungkinan kesalahan dan kelalaian dan memungkinkan komite perencanaan untuk melakukan evaluasi akhir untuk menentukan setiap kekurangan persediaan ruang. Mengapa Karaoke menjadi salah satu pilihan berbisnis sekarang ini. (Schwarz, Hall, & Shibli, 2010:56).
Perkembangan industri karaoke keluarga yang begitu pesat di negara-negara Asia lainnya seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Malaysia akan segera diikuti juga oleh Indonesia. Sebagai contoh, terdapat lebih dari 30.000 ruang usaha karaoke keluarga di Korea Selatan. Oleh karena itu berikut beberapa aspek penting yang harus diperhatikan adalah :
Akses
Internal: pergerakan di lokasi External
Jalan masuk/jalan keluar Jalan dan lalu lintas
Ketersediaan transportasi umum Utilitas
Listrik Air
Selokan/septic tank Telepon
Saluran minyak/gas alam
Ketersediaan ruang untuk parkir yang memadai Dampak lingkungan
Udara Iklim
Gangguan (contoh: kemacetan)
Karakteristik lingkungan (topografi, geologi, hidrologi, pedologi) Dampak terhadap komunitas dan politik
Tenaga kerja
Kecenderungan demografi Pajak
Biaya utilitas Kompetisi
1. Layanan Utama – Karaoke
Keunikan bisnis Karaoke yang dapat dipilih antara lain, sebagai berikut :
a. Teknologi terkini yang dipilih dalam bisnis Karaoke harus dapat disesuaikan dengan target konsumen yang dibidik.Sistem komputerisasi yang terintegrasi antara ruang-ruang, operator dan kasir akan memudahkan operasional bisnis ini.Kemudahan dalam pengoperasian alat-alat karaoke juga dapat menunjang kelancaran operasional dan kenyamanan pengunjung.Kualitas suara yang dihasilkan oleh sound system harus terdengar nyaman di telinga.
b. Pilihan lagu yang beraneka ragam judul menurut genre music, dan harus terus di-update sesuai dengan perkembangan musik yang ada.
2. Layanan Pendukung a. Food and Beverage
Penyediaan restaurant dengan sajian food and beverage yang beraneka ragam bentuk dan jenisnya dengan cita rasa masakan berkelas dapat mendukung kenyamanan pengunjung serta mendukung pemasukan tambahan yang signifikan.
b. Sound Recording
Bagi pengunjung yang ingin mengabadikan suaranya di kepingan CD dapat merekam suara emasnya dan membawa pulang sebagai kenangan.
Bagi pengunjung yang tidak ingin melupakan moment kenangan kebersamaan dengan orang-orang yang dicintainya dapat mengabadikan tingkah dan polahnya di ruangan pada saat bernyanyi dan berkumpul bersama dengan kamera tersembunyi, sehingga momen indah itu tidak akan mudah dilupakan. d. Video Clip Recording
Bagi pengunjung yang ingin membuat video clip saat aksi mereka menyanyi bersama dengan tambahan editing visual efek dari video jockey, sehingga menghasilkan karya video clip yang dinamis dan inovatif.
3. Layanan Tambahan – Program Reguler dan Promo
Pembuatan program layanan baik secara regular maupun yang bersifat promosi yang terintegrasi dengan layanan lainnya dapat mendongkrak keberhasilan bisnis ini.
4. Exterior Design
Pembuatan dan penetapan exterior design (tampak muka gedung) terutama bila akan menggunakan ruko sebagai Ruang Usaha, disarankan didesain dan diwujudkan sedemikian rupa agar kesan berkelas dapat langsung eye catching. Selain itu karakter dan identitasnya jelas serta harus ada perbedaan konsep design dengan rumah karaoke lainnya.
5. Interior Design
Pembuatan dan penetapan interior design harus disesuaikan dengan konsep yang mendukung kebersamaan keluarga, agar citra terhadap tempat kumpulnya keluarga atau orang-orang yang dekat dapat mendukung konsep bisnis ini. Kesan cozy, glamour dan berkelas dapat menarik minat konsumen agar datang ke tempat ini. Selain itu untuk menciptakan citra positif, desain ruangan diusahakan terang.
6. Desain Penunjang
7. Sistem Manajemen Bisnis
Kunci keberhasilan dalam menjalankan Karaoke Keluarga ini adalah dengan cara membuat sistem manajemen bisnis yang tertata, fleksibel, simple dan adaptif sehingga dapat memenangkan kompetisi bisnis di sub sektor hiburan ini dengan baik. (Sumber:Drs. Abinadab Yumame)
2.2 Tinjauan Umum Pub
Public House (lebih dikenal sebagai Pub) adalah bisnis yang melayani minuman beralkohol seperti bir dan bir, dan biasanya juga minuman non-alkohol seperti limun, soda, teh, kopi untuk dikonsumsi dalam batas-batas tertentu. (sumber: http://www.educationuk.org/indonesia/articles/the-pub/pada tanggal 14 Mei 2015)
Pub yang ditemukan di negara-negara berbahasa Inggris, Irlandia, Skotlandia, Kanada dan Amerika Serikat. Di desa-desa dan kota-kota kecil di banyak bagian Inggris, Irlandia dan Skotlandia, Pub adalah pusat kehidupan masyarakat. Beberapa pub menyewa band atau penyanyi untuk menghibur pelanggan. Jika pub memiliki kamar-kamar yang mana orang yang bisa tidur di malam hari, biasanya disebut inn. (sumber:https://simple.wikipedia.org/wiki/Public_house diakses pada tanggal 14 Mei 2015)
2.2.1 Fungsi dan Tujuan Terhadap Pub
Pub dewasa ini adalah sebuah tempat yang bersifat komersial, Pub adalah tempat untuk melepaskan lelah setelah orang-orang selesai bekerja sambil menikmati minuman-minuman seperti beer dan makanan-makanan ringan.
2.2.2 Klasifikasi Jenis Kegiatan pada Pub 1. Konsumsi
Pengunjung sebagai pelaku konsumen yang datang karena membutuhkan produk yang dijual pada tempat tersebut.
2. Rekreasi
Mengandung arti untuk dinikmati, yang mana merupakan kegiatan yang menimbukan kesegaran dan tidak menimbulkan konsentrasi.
Kegiatan ini lebih ditekankan pada maksud kedatangan pengunjung untuk pertemuan bisnis atau kolega perusahaannya.
2.2.3 Klasifikasi Jenis Aktifitas Pub
Aktifitas pada Pub dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1. Aspek pengunjung
Pengunjung yang datang dan langsung memesan hidangan.
Pengunjung yang telah memesan, membayar produk yang dipesan. Pengunjung yang telah membayar, menunggu hidangan disiapkan. Pengunjung yang telah mendapat hidangan, mendapati tempat duduk
mereka.
2. Aspek penunjang kinerja pegawai
Pegawai melayani pengunjung yang memesan hidangan. Pegawai melayani pengunjung yang membayar hidangan. Pegawai meracik dan menyiapkan hidangan yang dipesan. 3. Aspek pegawai
Pegawai membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan pengeluaran dan pendapatan Pub.
Pegawai mengadakan rapat rutin untuk kinerja Pub. Pegawai mengadakan pergantian jadwal pekerja.
2.2.4 Klasifikasi Fasilitas Pub
1. Fasilitas untuk pengunjung, yaitu :
Tempat untuk meminum minuman dan makan makanan Tempat untuk berkumpul
2. Fasilitas Pub untuk menunjang kinerja pegawai, yaitu :
Tempat untuk mendisplay produk makanan dan minuman. Tempat untuk menyimpan bahan makanan dan minuman. Tempat untuk meracik makanan dan minuman.
Tempat untuk pengunjung memesan makanan dan minuman. Tempat untuk pengunjung membayar makanan dan minuman. Tempat untuk menyimpan alat makan dan minum.
Ruang kerja kepala pegawai Ruang kerja pegawai
Tempat penyimpanan barang untuk pegawai
2.2.5 Persyaratan Umum Pub
1. Menarik perhatian dan membuat pengunjung nyaman. 2. Penghawaan dan sirkulasi yang baik.
3. Pencahayaan dalam ruang sesuai, tidak terlalu terang dan redup. (Neufert, Data Arsitek Jilid 2 120).
2.2.6 Persyaratan Khusus Pub Elemen Interior Pub
1. Lantai, harus fungsional dan dekoratif dimana menggambarkan kenyamanan, hangat dan tenang yang diharapkan dan kebersihan menjadi pertimbangan (Lawson 40). Penutup lantai harus dapat mempresentasikan suasana hangat dan tenang dengan tetap memperhatikan ketahanan dan kebersihan.
2. Dinding, untuk memberikan kesan formal maka diperlukan perancangan yang stabil, akurat dan simetris yang dapat diperbaiki dengan tektur halus. Sedangkan pola, tekstur dan warna yang kuat akan memberikan kesan aktif dan mengundang perhatian pengunjung. Beberapa bahan yang dapat digunakan untuk pengaplikasian dinding yaitu batu bata, kayu, yumen board, dan gypsum board.
3. Ceiling, menggunakan material yang mudah dibersihkan, tidak mudah terbakar, pemilihannya sesuai konsep dan memiliki jangka waktu yang lama, minimal 5 tahun (Suptandar 161).
Sirkulasi Ruang
1. Sirkulasi linear, terbentuk berdasarkan ruang yang telah dilalui dan diarahkan ke satu tujuan dengan satu jalan dan harus melewati jalan tersebut.
2. Sirkulasi liniar bercabang, pengunjung tidak terganggu karena adanya pembagian ruang yang jelas (Ching 234).
4. Sirkulasi random, pengunjung dapat memilih jalan yang diinginkan tanpa ada batasan-batasan dinding atau pemisah.
Sirkulasi Pub
1. Flow, mengoptimalkan meliputi jarak, kapasitas, kecepatan dan arah. Pola tersebut dihasilkan konsumen, karyawan, makanan dan pelayanan.
2. Pengarahan jalan.
3. Jarak, terbagi dalam beberapa jenis, yaitu :
a. Jarak publik, meliputi jarak yang akan didapat memasuki restoran, pandangan untuk berjalan ke area makan dan ketika memasuki area pengambilan makanan didapur. Jarak publik sekitar 12 kaki dan seterusnya (>365,8cm).
b. Jarak sosial, jarak yang di rasakan pada pengunjung ketika melihat layar televisi, pertunjukan, pelayan yang sibuk bekerja di restoran, dan pegawai dapur yang merasakan bahwa mereka terlihat oleh pelanggan yang berjalan melewati dapur. Jarak sosial sekitar 4-12 kaki (121,9cm – 365,8cm).
c. Jarak personal, jarak seperti ketika berbicara pada teman makan disebrang meja. Jarak ini sekitar 18 inci – 4 kaki (45,72cm- 121,9cm). d. Jarak kontak fisik, jarak yang cukup dekat untuk bersentuhan dengan
teman makan, seperti duduk berdampingan pada sofa. Jarak ini sekitar 18 inci (<45,72cm).
Gambar 2.2. Jarak Bersih Sirkulasi
(Sumber : Dimensi manusia dan Ruang Interior) Pembagian Ruang Pub
1.Area makan untuk menikmati hidangan ringan yang berupa : a. Hot Drink & Cold Drink
1.Persyaratan luas untuk area makan, yaitu :
1. 1,2-1,4 m2 perorangan dilayani oleh pelayan. 2. 0,83 m2 untuk perorangan.
2.Area makan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Peletakan meja harus berdekatan dengan tiang dan kolom bila berada pada tengah ruangan.
2. Antar tempat duduk dan tempat duduk yang membelakangi menjadi jalur pelayanan dengan jarak 1,35 m sebagai jarak maksimum 2 pramusaji.
3. Pergeseran maju mundur kursi 10-20 cm untuk kebutuhan duduk. 4. Pergeseran kursi untuk pelanggan berdiri sekitar 30 cm.
5. Pintu masuk tidak bersilangan dengan jalur pelayan. 6. Lounge, yaitu tempat tunggu sementara pada bagian Pub.
7. Bar, yaitu tempat menikmati minuman yang diracik oleh bartender. Terdapat kursi tinggi yang merapat meja dan jarak antar kursi 75 mm.
8. Kasir terletak dengan bar karena mudah dijangkau oleh pelayan.
Furniture pada Pub
Pemilihan pada furniture merupakan cerminan lain kepribadian Pub dan harus disesuaikan dengan kebutuhan juga estetika dan ergonomi.
Desain furniture terbagi atas dua kategori :
1.Furniture berbentuk kotak (case) meliputi meja, lemari dan kursi yang tidak mempunyai pelapis.
2.Furniture yang dilapisi, meliputi sofa atau kursi yang seluruh atau sebagian diberi pelapis (Suptandar 173).
Menurut pola aktifitas yang dijalani pengunjung, dapat diuraikan kebutuhan ruang untuk furniture pada Pub, yaitu :
1. Tempat duduk dan meja, yang perlu diperhatikan pada elemen tempat duduk dan meja adalah permukaan dan bentuk, ketinggian dan lebar, posisi selektif, dan jarak antar meja dan tempat duduk.
a. Panjang meja untuk 2 pengunjung yaitu 85 cm.
b. Tinggi kursi secara keseluruhan sampai sandaran 90 cm. c. Tinggi kursi samapai bagian duduk 45 cm.
d. Panjang dan lebar kaki kursi 45 cm x 45 cm. e. Luas meja relatif dapat disesuaikan kebutuhan
f. Jarak kursi dengan kursi yang membelakangi yaitu untuk 2 pramusaji 1,35 m dan untuk 1 pramusaji 90 cm.
Gambar 2.3. Dimensi Tubuh Manusia saat Duduk (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior)
2. Material, untuk area outdoor biasanya menggunakan bahan besi tempa karena memiliki ketahanan tinggi dan dapat dilapisi dengan berbagai macam warna cat. Sedangkan untuk area indoor dapat menggunakan berbagai macam material karena tidak langsung terkena cuaca luar.
3. Struktur, ukuran dan ledutan pada alas ataupun sandaran kursi mempengaruhi kenyamanan konsumen karena dapat mempercepat rata-rata pergantian pengunjung (Baraban dan Durocher 106).
4. Fitur spesial, berat pada tempat duduk agar dapat dipindahkan akan mengarah pada citra Pub dan mengarah pada operasional Pub yang memudahkan konsumen untuk menggerakkannya.
5. Layout duduk, variasi pada peletakkan tempat duduk menawarkan pilihan untuk suasana yang lebih terbuka dan intim serta mempengaruhi jumlah tempat duduk pada ruangan (Baraban dan Durocher 107).
Gambar 2.5. Pengaturan Meja Pararel (Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior)
Gambar 2.6. Pengaturan Meja secara Diagonal (Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior)
Gambar 2.7. Area Opersional dan Tamu (Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior)
2.3. Tinjauan Umum Lounge
Dalam bahasa Indonesia, Lounge berarti tempat santai. Secara istilah, Lounge merupakan suatu tempat santai untuk menjamu tamu yang hendak melakukan kegiatan untuk menghabiskan waktu. Seperti membaca, makan, minum, mengobrol, dan kegiatan lainnya. (Jurnal Imaji. Vol.1 Januari 2012: 61).
Pada lounge analisa anthropometri adalah untuk menentukan keergonomisan furniture termasuk didalamnya sofa, coffee table, meja makan dan kursimakan serta jarak sirkulasinya.Jarak minimal area pelayanan pada meja adalah 91,4 cm. untuk meja makan memiliki tinggi meja sesuai dengan ergonomisnya adalah 75 cm. jarak antara kursi dengan kursi lainnya minimal 90 cm. Untuk sofa, memiliki jarak bersih minimal 40cm dari coffee table, jarak minimal area pelayanan adalah 91,4 cm. untuk coffee table memiliki tinggi 40 cm – 45 cm sesuai tinggi sofanya yaitu 40cm - 45 cm.
Gambar 2.8. Anthopometri pada lounge
2.3.1 Klasifikasi Aktivitas pada Lounge Duduk bersantai
Duduk sambil mengobrol Makan dan minum
Menikmati fasilitas lounge
2.3.2 Klasifikasi Fasilitas pada Lounge
Dengan adanya berbagai macam aktivitas yang terjadi di dalamnya, suatu ruangan pasti harus memiliki fasilitas yang disediakan untuk menunjang aktivitas tersebut. Fasilitas terdiri dari fasilitas utama yang digunakan sebagai aktivitas sebagai fungsi utama suatu ruang dan fasilitas pendukung yang digunakan untuk mendukung dari aktivitas utama.
Fasilitas utama yang terdapat pada lounge Sofa
Coffee Table Kursi Makan Meja Makan
2.4. Tinjauan Umum Bar
Bar berasal dari kata barrier yang berarti sesuatu yang menghalangi, yaitu kayu pemisah antara pekerja bar (bartender) dengan tamu. Kayu pemisah atau penghalang tersebut dinamakan counter atau dalam bahasa Indonesia disebut konter, konter tersebut mempunyai fungsi lain yang dilengkapi dengan kursi tinggi yang disebut bar stools. Bars stools dibuat sesuai dengan keinginan dan selera yang pemilik bar.
(sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bar_(tempat ) diakses pada tanggal 14 Mei 2015)
dengan usaha pokok, seperti kegiatan pelayanan penjualan makanan ringan serta hiburan dan pertunjukan bagi para pengunjung yang datang.
Menurut P.P.No 24 tahun 1979 menyebutkan bahwa Bar adalah setiap usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menghidangkan minuman, baik minuman yang mengandung alcohol maupun tidak, untuk umum ditempat usahanya.
(sumber: https://teguhkarisma.wordpress.com/food-and-beverage/organisasi-food-beverage-department/food-and-beverage-service/pengertian-bar/ diakses pada tanggal 14 Mei 2015)
2.4.1 Fungsi dan Tujuan Terhadap Bar
Bar dewasa ini adalah sebuah tempat yang bersifat komersial, Bar adalah tempat untuk melepaskan lelah setelah orang-orang selesai bekerja sambil menikmati minuman-minuman seperti beer dan makanan-makanan ringan.
Pada mulanya Bar dikenal dengan nama atau sebutan tavern. Di Bar tersebut tamu dapat duduk santai memesan makanan dan minuman yang diinginkannya. Counter juga bertujuan untuk menghindari tamu yang mabuk masuk ke dalam Bar dan mengambil minuman yang ada di Bar. Dengan memperhatikan dan mengikuti perkembangan yang terjadi hingga saat ini, fungsi Bar adalah suatu tempat atau counter yang menyediakan pelayanan makanan dan minuman, baik yang mengandung alkohol maupun yang tidak mengandung alkohol.”
(sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bar_(tempat ) diakses pada tanggal 14 Mei 2015)
2.4.2 Klasifikasi Jenis Kegiatan pada Bar 1. Konsumsi
Pengunjung sebagai pelaku konsumen yang datang karena membutuhkan produk yang dijual pada tempat tersebut.
2. Rekreasi
Mengandung arti untuk dinikmati, yang mana merupakan kegiatan yang menimbukan kesegaran dan tidak menimbulkan konsentrasi.
Kegiatan ini lebih ditekankan pada maksud kedatangan pengunjung untuk pertemuan bisnis atau kolega perusahaannya.
2.4.3 Klasifikasi Jenis Aktifitas Bar
Aktifitas pada Bar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : a.Aspek pengunjung
Pengunjung yang datang dan langsung memesan hidangan.
Pengunjung yang telah memesan, membayar produk yang dipesan. Pengunjung yang telah membayar, menunggu hidangan disiapkan. Pengunjung yang telah mendapat hidangan, mendapati tempat duduk
mereka.
b. Aspek penunjang kinerja pegawai
Pegawai melayani pengunjung yang memesan hidangan. Pegawai melayani pengunjung yang membayar hidangan. Pegawai meracik dan menyiapkan hidangan yang dipesan. c.Aspek pegawai
Pegawai membuat laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan pengeluaran dan pendapatan Bar.
Pegawai mengadakan rapat rutin untuk kinerja Bar. Pegawai mengadakan pergantian jadwal pekerja.
2.4.4 Klasifikasi Fasilitas Bar
1. Fasilitas untuk pengunjung, yaitu :
Tempat untuk meminum minuman dan makan makanan Tempat untuk berkumpul
2. Fasilitas Bar untuk menunjang kinerja pegawai, yaitu : Tempat untuk mendisplay produk makanan dan minuman.
Tempat untuk menyimpan bahan makanan dan minuman. Tempat untuk meracik makanan dan minuman.
Tempat untuk pengunjung memesan makanan dan minuman. Tempat untuk pengunjung membayar makanan dan minuman. Tempat untuk menyimpan alat makan dan minum.
Ruang kerja kepala pegawai Ruang kerja pegawai
Tempat penyimpanan barang untuk pegawai
2.4.5 Persyaratan Umum Bar
1. Menarik perhatian dan membuat pengunjung nyaman. 2. Penghawaan dan sirkulasi yang baik.
3. Pencahayaan dalam ruang sesuai, tidak terlalu terang dan redup. (Neufert, Data Arsitek Jilid 2 120).
2.4.6 Persyaratan Khusus Bar Elemen Interior Bar
1. Lantai, harus fungsional dan dekoratif dimana menggambarkan kenyamanan, hangat dan tenang yang diharapkan dan kebersihan menjadi pertimbangan (Lawson 40). Penutup lantai harus dapat mempresentasikan suasana hangat dan tenang dengan tetap memperhatikan ketahanan dan kebersihan.
2. Dinding, untuk memberikan kesan formal maka diperlukan perancangan yang stabil, akurat dan simetris yang dapat diperbaiki dengan tektur halus. Sedangkan pola, tekstur dan warna yang kuat akan memberikan kesan aktif dan mengundang perhatian pengunjung. Beberapa bahan yang dapat digunakan untuk pengaplikasian dinding yaitu batu bata, kayu, yumen board, dan gypsum board.
3. Ceiling, menggunakan material yang mudah dibersihkan, tidak mudah terbakar, pemilihannya sesuai konsep dan memiliki jangka waktu yang lama, minimal 5 tahun (Suptandar 161).
Furniture pada Bar
Pemilihan pada furniture merupakan cerminan lain kepribadian Bar dan harus disesuaikan dengan kebutuhan juga estetika dan ergonomi.
Desain furniture terbagi atas dua kategori :
2. Furniture yang dilapisi, meliputi sofa atau kursi yang seluruh atau sebagian diberi pelapis (Suptandar 173).
Menurut pola aktifitas yang dijalani pengunjung, dapat diuraikan kebutuhan ruang untuk furniture pada Bar, yaitu :
3. Tempat duduk dan meja, yang perlu diperhatikan pada elemen tempat duduk dan meja adalah permukaan dan bentuk, ketinggian dan lebar, posisi selektif, dan jarak antar meja dan tempat duduk.
Ukuran dan tata letak :
1. Lebar meja pengunjung yaitu 90 cm.
2. Tinggi kursi secara keseluruhan sampai sandaran 115 cm. 3. Tinggi meja secara keseluruhan 115cm
4. Panjang dan lebar kaki kursi 45 cm x 45 cm. 5. Luas meja relatif dapat disesuaikan kebutuhan
Gambar 2.9. Dimensi Standar Aktifitas di Bar (Sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior)
2.5 Tinjauan Khusus 2.5.1 Diva Family Karaoke
Gambar 2.10 Logo Diva Family Karaoke Sumber :Google
DIVA Family Karaoke Keluarga yang outlet pertama berdiri di Jl. Mangga Besar Raya no.96. Jakarta Barat bulan April 2011, didirikan langsung oleh artis ROSSA, juga sebagai Brand Ambassador yang akan mempercepat awareness brand Family karaoke ini. Sesuai brand-nya ‘DIVA’ dikonsep untuk memberikan keistimewaan kepada pelanggan wanita dengan program-program khususnya. Bukan hanya sebagai pelanggan tapi juga bisa menjadi DIVA semalam.
DIVA Family Karaoke dibuat dan diharapkan bisa menjadi pilihan utama masyarakat pencinta karaoke keluarga di Indonesia. Segmen pasarnya datang dari kalangan usia anak anak sampai orang tua. Seluruh anggota keluarga bisa datang untuk menikmati hiburan karaoke karena DIVA didesain agar aman dan nyaman untuk seluruh anggota keluarga.
Gambar 2.11 Peta Lokasi Diva Karaoke Sumber :Google Map
2.5.1.1 Struktur Organisasi Diva Family Karaoke
Gambar 2.12 Diagram Struktur Organisasi DFK Sumber :Diva Family karaoke
ASISTENT OWNER
MANAGER ADMINISTRASI MANAGER MARKETING
MANAGER OPERATIONAL
2.5.1.2 Fasilitas Diva Family Karaoke
Fasilitas yang disediakan oleh Family Karaoke antara lain :
1. Dilengkapi technology digital surround & stereo. 2. Free hot spot.
3. Lounge.
4. All areafull ac s/d toilet.
5. All room dengan system computerized dengan layar touch screen. 6. All room menggunakanlampu LED.
7. Tv Lcd ukuran besar.
8. Nilai/skor pada setiap akhir lagu.
9. Khusus room tipe VVIP bisa menampung pengunjung s/d 40 orang (+ toilet dalam). 10.All room dengan fasilitas record-ing.
11.Koleksi lagu selalu Update.
12.Food & Beverage berbahan baku pilihan yang berkualitas serta fresh tetapi mengedepankan hygiene dari awal sampai dengan penyajian.
13.Clean area and good service. 14.CCTV di setiap area.
15.Security.
2.5.1.3 Desain Diva Family Karaoke
Ruang khusus yang disediakan oleh DIVA FAMILY KARAOKE antara lain :
Gambar 2.14 Lounge Diva Family Karaoke Sumber :Diva Family Karaoke
Gambar 2.15 KoridorDiva Family Karaoke Sumber :Diva Family Karaoke
Gambar 2.17 Medium Room Sumber :Diva Family Karaoke
Gambar 2.18 Large Room Sumber :Diva Family Karaoke
Gambar 2.20 VIP Room Sumber :Diva Family Karaoke
2.5.2 Masterpiece Family Karaoke
Gambar 2.22 Logo Masterpiece Family Karaoke Sumber :Google
Masterpiece Family Karaoke berpusat Sarinah, Thamrin, Jakarta. Pertama kali didirikan pada Maret 2014 oleh musisi Indonesia Ahmad Dhani. Sesuai dengan karakter pemiliknya Masterpiece Family Karaoke memilki konsep luxury dan juga bernuansa sejarah. Sesuai dengan konsep Masterpiece adalah tempat karaoke yang paling banyak memorabilianya. Dimana sejarah karir beliau (Ahmad Dhani) dapat dilihat secara langsung di setiap outletnya.
2.5.2.1 Struktur Organisasi Masterpiece Family Karaoke
Gambar 2.24 Diagram Struktur OrganisasiMFK Sumber :Masterpiece Family Karaoke
2.5.2.2 Fasilitas Masterpiece Family Karaoke
Fasilitas yang disediakan oleh Family Karaokeantara lain :
1. Dilengkapi technology digital surround & stereo. 2. Free hot spot.
3. All areafull ac s/d toilet.
4. All room menggunakanlampu LED. 5. Tv Lcd ukuran besar.
6. Nilai/skor pada setiap akhir lagu.
7. Khusus room tipe VVIP bisa menampung pengunjung s/d 50 orang (+ toilet dalam). 8. All room dengan fasilitas record-ing.
9. Koleksi lagu selalu Up-date.
10.Food & Beverage berbahan baku pilihan yang berkualitas serta fresh tetapi mengedepankan hygiene dari awal sampai dengan penyajian.
11.Clean area and good service. 12.CCTV di setiap area.
13.Securiy.
OWNER
Operational
maintance
Marketing Manager
2.5.2.3 Desain MasterpieceFamily Karaoke
Ruang khusus yang disediakan oleh Masterpiece Family Karaokeantara lain :
Gambar 2.25 Resepsionis
Sumber :Masterpiece Family Karaoke
Gambar 2.26 Koridor
Gambar 2.27 Small Room
[image:30.612.93.320.268.426.2]Sumber :Masterpiece Family Karaoke
Gambar 2.28Medium Room
Sumber :Masterpiece Family Karaoke
Gambar 2.29 Large Room
[image:30.612.95.323.503.658.2]Gambar 2.30 VVIP Room
Sumber :Masterpiece Family Karaoke
2.5.3 DE’TONES Family Karaoke
Gambar 2.31 Logo DE’TONES Family Karaoke Sumber :Google
[image:31.612.220.458.335.446.2]Gambar 2.32 Peta Lokasi DE’TONES Family Karaoke Sumber :Google Map
2.5.3.1 Struktur Organisasi DE’TONES Family Karaoke
Gambar 2.33 Diagram Struktur Organisasi DE’TONES Family Karaoke Sumber :DE’TONES Family Karaoke
2.5.3.2 Fasilitas DE’TONES Family Karaoke
Fasilitas yang disediakan oleh Family Karaoke antara lain :
1. Dilengkapi technology digital surround & stereo. 2. Free hot spot.
3. Lounge.
4. All area full ac s/d toilet.
5. All room menggunakan lampu LED. 6. Tv Lcd ukuran besar.
7. Nilai/skor pada setiap akhir lagu.
8. Khusus room tipe VVIP bisa menampung pengunjung s/d 30 orang (+ toilet dalam). OWNER
[image:32.612.119.474.345.429.2]9. All room dengan fasilitas record-ing. 10.Koleksi lagu selalu Up-date.
11.Food & Beverage berbahan baku pilihan yang berkualitas serta fresh tetapi mengedepankan hygiene dari awal sampai dengan penyajian.
12.Clean area and good service. 13.CCTV di setiap are.
14.Security.
2.5.3.3 Desain DE’TONES Family Karaoke
[image:33.612.121.402.284.420.2]Ruang khusus yang disediakan oleh DE’TONES Family Karaokeantara lain :
Gambar 2.34 Resepsionis
Sumber :DE’TONES Family Karaoke
Gambar 2.35 Koridor
[image:33.612.119.345.476.648.2]Gambar 2.36 Small Room
[image:34.612.121.336.278.435.2]Sumber :DE’TONES Family Karaoke
Gambar 2.37 Medium Room
Sumber :DE’TONES Family Karaoke
Gambar 2.38 Large Room
Gambar 2.39 Suite Room
KARAOKE / FAKTOR
Diva Karaoke Masterpiece Karaoke De’tones Karaoke
LOKASI
Berada di wilayah Jabodetabek dan luar daerah.
Berada di wilayah Jabodetabek dan luar daerah.
Berada di wilayah Jabodetabek dan luar daerah.
FASILITAS
Fasilitas cukup memadai dan pencahayaan yang cukup baik, dapat digunakan berbagai golongan.
Fasilitas hampir sama dengan Diva Karaoke, hanya saja pencahayaan kurang optimal.
Fasilitas yang disediakan cukup memadai dan lengkap,dari anak-anak hinggadewasamendapat fasilitas yang mencukupi.
INTERIOR
Untuk setiap elemen interiordidesain agak rumit dan memberi kesan klasik elegan karena lebih diutamakan kepada brand tersebut.
Untuk setiap elemen interiordidesain cukup detail. Dengan nuansa warna gelap dan merah maroon pada aspek interiornya.
Untuk setiap elemen
Tabel 2.1 Hasil Survey KESIMPULAN
Secara keseluruhan dari segi fasilitas sudah cukup memadai namun banyak hal-hal kecil yang harus lebih diperhatikan kenyamanan,
pencahayaan,selebihnya cukup bagus.
Secara keseluruhan interior pada MPK sudah baik,hanya saja tempat yang tidak luas, sehingga ruangan terkesan kecil dengan tone warna gelap.
Secara keseluruhan interior yang terdapat pada DTK cukupsederhana dan
2.6 Analisa Material
Interior dan aksesoris pada Family Karaokeini banyak menggunakan kayu mahoni dan sungkai, triplek terdapat juga granit yang biasanya digunakan di meja receptionist,meeting room.Furniture yang digunakan pada tempat Family Karaoke ini memiliki sistem loose furniture. Untuk area standard room dan lobby memiliki furniture yang dapat dipindah pindahkan sesuai kebutuhan.
2.7 Analisa Sistem Pencahayaan
Pencahayaan pada ruangan Family Karaoke ini relatif banyak menggunakan lampu LED. Permainan warna dan tekstur juga diterapkan pada setiap interior ruangan sehingga membuat pengunjung tidak mudah bosan.
2.8 Analisa Pemakai
Berdasarkan survey pada tempat Family Karaokeyang telah dibuat, pengunjung yang datang kesini adalah,remaja dewasa dan orang tua..Tujuan pengunjung datang ke tempat Family Karaokeini adalah untuk menikmati hiburan yang ringan dan mudah secara bersama-sama.Pengunjung yang datang ke tempat Family Karaokeini biasanya menikmati waktunya hingga berjam-jam. Salah satu daya tarik tempat Family Karaokeini adalah pengunjung dapat beramai-ramai untuk menikmati suasana dan langsung memilih bebas ruangan yang dikehendaki, serta bnyaknya pilihan voucher atau paket Family Karaoke.
Target market dari tempat family karaoke adalah kelas menengah keatas yang berusia 17 tahun sampai 45 tahun. Pengunjung dalam negeri maupun asing.
2.9 Analisa Lingkungan
2.10 Kriteria Desain
Untuk perencanaan desain aksesoris dan interiorDiva Family Karaokeperlu diketahui permasalahan apa saja yang akan dihadapi dalam proses perancangan. Permasalahan tersebut dibagi menjadi 2 aspek yaitu manusia dan interior.
Aspek manusia
- Berapa Ukuran Dimensi Manusia pada saat duduk
-Suasana seperti apa yang membuat manusia menjadi nyaman - Bagaimana ergonomi dan posisi duduk yang nyaman
Aspek furnitur
-Berapa besar ukuran dimensi kursi yang proposional untuk manusia duduk. -Bagaimana bentuk kursi yang ergonomi yang nyaman untuk diduduki
-Bagaimana menerapkan dan mengaplikasikan unsur green design pada interior.
[image:39.612.106.327.415.607.2]2.11 Denah dan Lokasi
2.12 Hasil Kuesioner
Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada tanggal 3 Mei 2015 – 13 Mei 2015. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan secara langsung kepada responden perkotaan yang berdomisili di kota Tangerang khususnya daerah Alam Sutera yang memenuhi kriteria dan secara online (melalui jejaring social Line, Whatsup, Facebook, BBM) dengan bantuan google spreadsheet. Jumlah data yang diperoleh dan dapat diolah sebanyak 101 responden.
[image:41.612.137.514.255.693.2]A. Profil Responden
Tabel 2.2. Profil Responden
Profil Responden Jumlah Persentase (%)
Jenis Kelamin
Pria dan wanita 101 orang 100%
Usia Responden 18 – 20 tahun 21 - 35 tahun 35 – 50 tahun Lebih dari 50 tahun
7 73 21 - 100 6,9% 72,3% 20,8% - 100 Jenis Pekerjaan Mahasiswa/pelajar Wirausaha Karyawan Lain-lain 14 36 30 21 101 13,8% 35,6% 29,8% 20,8% 100 Penghasilan perbulan
1.000.000 – 3.000.000 4.000.000 – 6.000.000 lebih dari 6.000.000
B. Frekuensi dalam kegiatan Lifestyle & Entertaiment
Tabel 2.3 Frekuensi dalam kegiatan Lifestyle & Entertaiment
Jumlah Persentase (%) Frekuensi melakukan kegiatan di luar
rumah bersama keluarga Setiap Minggu Sekali (4 kali) Tiga kali seminggu (12 kali) Lebih dari 12 kali
Tidak pernah
Frekuensi melakukan kegiatan di luar rumah bersama teman
Setiap Minggu Sekali (4 kali) Tiga kali seminggu (12 kali) Lebih dari 12 kali
Tidak pernah
Frekuensi pergi ke bar, cafe, lounge Setiap Minggu Sekali (4 kali)
Tiga kali seminggu (12 kali) Lebih dari 12 kali
Tidak pernah
Frekuensi Anda pergi ke family karaoke Setiap Minggu Sekali (4 kali)
Tiga kali seminggu (12 kali) Lebih dari 12 kali
Frekuensi Antusiasme terdapat Fasilitas Lounge, Cafe & Bar
Sangat sutuju Cukup setuju Tidak Setuju 74 24 3 101 73,2% 23,7% 2,9% 100
Sumber: Hasil Data kuisioner tentang frekuensi kegiatan lifestyle & entertainment
Dari tabel 2.3 diatas dapat terlihat bahwa mayoritas responden melakukan kegiatan lifestyle dan entertainment, dari segi kegiatan frekuensi pergi ke Family Karaoke adalah 40,6%. Respon lain juga dirasa memberikan hasil yang positif, hasil dari frekuensi dapat menjadi salah satu riset acuan membuat desain perancangan interior Family Karaoke di Alam Sutera.
[image:43.612.141.523.62.225.2]C. Interior Pilihan Responden Untuk Family Karaoke di Alam Sutera.
Tabel 2.4. Interior Pilihan Responden Untuk Family Karaoke di Alam Sutera Interior pilihan responden
untuk Family Karaoke di Alam Sutera Jumlah
Persentase (%) Pilihan Interior Untuk Sebuah Men Space di Jakarta
No. 1 (simple modern) No. 2 (retro)
No. 4 (industrial) No. 5 (natural)
25 27 36 13 101 24,7% 26,7% 35,6% 12,8% 100