• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Training Karyawan Jaringan PT. Daya Adira Mustika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Training Karyawan Jaringan PT. Daya Adira Mustika"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Paulinne Vanessa Putri NIM. 10508384 Yostyo Siswantoro NIM. 10508414

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

i

curahan rahmat dan kasih-Nya sehingga penyusunan laporan ini dapat selesai

dengan baik dan kami berharap laporan ini berguna kepada semua yang membaca

laporan ini. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan Kerja Praktek (KP) yang

sangat besar dan permintaan Dosen yang terus meningkat, maka pembuatan

laporan ini agar dapat dipahami oleh Dosen dan Perusahaan yang kami tempati

dalam Kerja Praktek (KP) agar bisa menilai dengan lebih baik.

Penyusunan laporan ini mengacu kepada laporan PKL “Sistem Informasi

Training Karyawan Jaringan“ yang sedang kami jalankan sesuai dengan kenyataan data yang ada. Apabila ada yang terlewatkan dari itu harap dimaklumi

oleh Dosen dan Perusahaan yang kami tempati.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bpk. Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

4. Ibu Novrini Hasti, S.Si., M.T., selaku Ketua Panitia Kerja Praktek.

5. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., M.T., selaku Pembimbing Jurusan Kerja

Praktek dan Dosen Wali.

6. Bpk. Dadan Kusnandar, selaku Pembimbing Lapangan dalam penyusunan

laporan KP di PT. Daya Adira Mustika Cibeureum Bandung.

7. Bpk. Cecep Iwan Moch. Irfan, selaku Pembimbing Lapangan dalam

penyusunan laporan KP di PT. Daya Adira Mustika Cibeureum Bandung.

(3)

ii

berusaha menyelesaikan laporan ini. Maka untuk kritik dan saran sangat penulis

harapkan demi kemajuan di masa mendatang.

Kami juga berharap semoga laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi

kami khususnya dan bagi pembaca umumnya. Terimakasih atas segala dukungan

dan perhatian.

Bandung, Oktober 2011

(4)

iii

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR SIMBOL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI... 5

2.1 Pengertian Sistem ... 5

2.1.1 Elemen Sistem ... 7

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 9

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 11

2.2 Pengertian Informasi ... 14

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 15

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 16

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem ... 16

2.4.2 Alat Bantu Analisis ... 18

2.5 Pengertian Training / Pelatihan ... 22

2.6 Tujuan dan Manfaat Training / Pelatihan ... 23

BAB III. PROFIL PERUSAHAAN ... 25

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 25

(5)

iv

4.1.1 Analisis Dokumen ... 30

4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 32

4.1.2.1 Flow Map ... 32

4.1.2.2 Diagram Kontek ... 34

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 35

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan... 36

4.2 Usulan Perancangan Sistem ... 36

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 37

4.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 37

4.2.2.1 Flow map ... 37

4.2.2.2 Diagram Kontek ... 41

4.2.2.3 Data Flow Diagram ... 41

4.2.2.4 Kamus Data ... 41

4.2.3 Evaluasi terhadap Sistem yang Sedang Diusulkan / Dirancang... 44

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... 46

(6)

1

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Sarana transportasi pada saat ini sangatlah beragam, yang sifatnya bisa

digolongkan antara transportasi umum dan transportasi pribadi. Transportasi

umum adalah transportasi yang digunakan oleh masyarakat umum yang sifatnya

mengangkut banyak penumpang. Jenis dari transportasi ini diantaranya adalah

kereta (lokomotif), bus, angkutan kota (angkot), bemo, bajaj, dan pesawat.

Sedangkan transportasi pribadi adalah transportasi yang dimiliki oleh seseorang

dimana dapat pula dimanfaatkan untuk berbisnis atau dipakai untuk keperluannya

sendiri seperti pergi berbelanja, mudik, ataupun, pergi ke kantor dan ke

tempat-tempat yang lain. Jenis kendaraan pribadi biasanya seperti mobil, motor, bahkan

pesawat jet maupun kapal pesiar. Untuk pembeda yang mana antar kendaraan

umum ataupun kendaraan pribadi, biasanya dilihat dari bentuk, plat nomor, dan

jenis kendaraan.

Transportasi pribadi saat ini sudah banyak dimiliki oleh masyarakat yang

berkecukupan dalam hal ekonomi. Dapat dikatakan seperti itu, karena harga dari

misal mobil ataupun motor untuk dimiliki pribadi tergolong mahal. Untuk

mendapatkan sebuah jenis kendaraan, kita harus mendatangi sebuah dealer

ataupun main dealer dan melakukan pembelian disana, bisa dengan cara mencicil

(kredit) maupun tunai.

Dealer maupun Main Dealer harus memiliki pegawai yang dapat bekerja

secara ahli dalam menangani pembeli suatu kendaraan, sehingga penjualan pun

menjadi lancar dan masyarakat yang melakukan pembelian merasa puas. Dalam

pelayanan kepada masyarakat ini tentunya tidak lepas dari sebuah Sistem yang

membantu memperlancarnya. Sistem yang dibuat selayaknya dapat digunakan dan

dapat dimengerti oleh pegawai yang bekerja. Jika suatu pegawai tidak dapat

meggunakan sistem yang berjalan, adakalanya perusahaan tersebut mampu

(7)

Pada PT. Daya Adira Mustika yaitu sebuah perusahaan Main Dealer motor

Honda, Training Karyawan dilakukan setiap bulan yang berguna agar pegawainya

lebih mengerti pada pekerjaannya disamping dapat menggunakan sistem yang

sedang berjalan. Selain itu training ini bersifat terpusat yang artinya dilakukan di

Main Dealer. Prosedur pendaftaran Training Karyawan pun pastinya juga

menggunakan Sistem Informasi dan Database. Namun dalam pendaftaran ini,

pegawai yang akan mengikuti training harus mendaftarkan atau mengajukannya

kepada Admin di bagian masing-masing dimana ia bekerja yang kemudian Admin

akan membuatkan Laporan Pengajuan jika seluruh pegawai yang mengajukan

training telah terkumpul, kepada Main Dealer yang nantinya Laporan tersebut

akan terkirim otomatis ke Admin bagian masing-masing di Main Dealer untuk

diproses lebih lanjut. Hal ini, membuat kami untuk mengajukan sebuah usulan

agar sekiranya dapat mempercepat proses pendaftaran Training Karyawan dimana

usulan ini kami dapat dari pembelajaran di kampus.

Main Dealer pada PT. Daya Adira Mustika memiliki Dealer-Dealer yang

membantu dalam penjualan maupun service atau pelayanan kepada customer.

Dealer ini biasa disebut juga dengan Jaringan yang mengacu kepada cabang dari

Kantor pusatnya yaitu Main Dealer. Pada proses Training Karyawan yang telah

secara singkat diuraikan di atas, Karyawan di setiap Dealer atau Jaringan dari

Main Dealer, mengikuti Training yang dipusatkan di Main Dealer tersebut dengan

menggunakan sistem informasi dan database agar mempermudah dalam proses

pendaftarannya yang juga bertujuan untuk mengurangi banyaknya peng-input-an

data karyawan.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penganalisisan dan perancangan usulan di dalam Praktek Kerja Lapangan sebuah

proses Pendaftaran Training Karyawan Jaringan dengan mengambil judul Laporan

(8)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan bahwa dalam

melakukan Training Karyawan pada PT. Daya Adira Mustika, para karyawan

yang bersangkutan tidak terlibat secara langsung dalam pendaftaran training,

maka dari itu penulis bermaksud untuk membuat rancangan sistem usulan dimana

pegawai yang mengajukan training di suatu Dealer langsung dapat berhubungan

dengan Main Dealer secara online dengan pengaksesan sebuah akun.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dalam pembahasan laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis

memberikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem Informasi Training Karyawan Jaringan yang sedang

berjalan pada PT. Daya Adira Mustika.

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Training Karyawan Jaringan yang

diusulkan kepada PT. Daya Adira Mustika.

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Maksud dilakasanakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk

mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di perkuliahan dan dipraktekan

di lapangan selain itu untuk melihat kenyataan yang ada di lapangan seperti apa,

sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Untuk mengetahui alur proses dari pelatihan karyawan jaringan di PT. Daya

Adira Mustika

2. Untuk melakukan pembuatan dokumentasi atau laporan spesifikasi sistem

yang telah dibuat sebelumnya oleh PT. Daya Adira Mustika

1.4 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak keluar dan menyimpang maka diperlukan

adanya suatu batasan masalah. Penulis membatasi masalah mengenai Training

(9)

1. Sistem Informasi Training Karyawan Jaringan.

2. Mempercepat dan mempermudah proses pendaftaran training karyawan.

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Lokasi kerja praktek berada di PT. Daya Adira Mustika dengan alamat Jl.

Raya Cibeureum No. 26 - 28, Bandung. Jadwal kerja praktek ini dilakukan

dimulai dari tanggal 4 Juli 2011 sampai dengan 29 Juli 2011. Jam kerja setiap hari

(10)

5

2.1. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)

adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan

bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering

dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana

suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan

yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh

umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa

elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga

membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu

rakyat yang berada di negara tersebut.

Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam

forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan

pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam

pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang

memiliki hubungan di antara mereka.

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat

hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai

suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang

terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum,

yaitu :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

(11)

Pengertian Sistem menurut para ahli, yaitu sebagai berikut :

Menurut Gordon B. Davis ( 1984 ) :

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi

bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

Raymond Mcleod (2001) :

Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga

membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.

Ludwig von Bartalanfy :

Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi

diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

Anatol Rapoport :

Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

L. Ackof :

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari

bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

L. James Havery :

Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

John Mc Manama :

Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang

saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai

(12)

C.W. Churchman :

Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk

melaksanakan seperangkat tujuan.

J.C. Hinggins :

Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

Edgar F. Huse dan James L. Bowdict :

Sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan

dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu

bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

2.1.1. Elemen Sistem

Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen :

1. Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda

fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem

tersebut.

2. Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan

objeknya.

3. Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.

4. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan,

proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta

lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk

sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.

Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa

tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara

(13)

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem

dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal

yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh

masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak

berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa

informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,

misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat

berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas

pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan

daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi,

ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola

mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.

Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan,

gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah

sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku

sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan

dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan

menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan

balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.

(14)

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa

berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau

menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja

harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan

operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,

karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1. Komponen-komponen

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem

komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan

manusia.

b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila

perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat

I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem

komputer.

2. Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan

luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian

(15)

harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan

hidup dari sistem .

4. Penghubung

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui

penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu

subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi

input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya

membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi

yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah

energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri

sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi

keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku

dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran atau tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak

mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran

dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

(16)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

1. Sistem Abstrak dan Fisik (Physical System)

a. Sistem Abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Misalnya : sistem agama.

b. Sistem Fisik : Sistem yang keberadaannya dapat dilihat secara fisik.

Misalnya : perusahaan, komputer.

2. Sistem Alamiah dan Buatan (Human Made System)

a. Sistem alamiah (natural system ) : Sistem yang terbentuk melalui proses

alami. Misalnya : sistem tatasurya, pencernaan.

b. Sistem buatan manusia : Sistem yang dirancang dan dibangun oleh

manusia yang melibatkan interaksi dengan mesin. Misalnya : sistem

produksi di pabrik.

3. Sistem Tertentu dan Tidak Tertentu (Probabilistic System)

a. Sistem tertentu (deterministic system) : Sistem yang cara beroperasinya

sudah dapat diprediksi, interaksi-interaksi didalamnya dapat dideteksi

dengan pasti dan outputnya dapat diramalkan. Misalnya : pengolahan data

(komputer)

b. Sistem tak tentu : Sistem yang output-nya tidak dapat diprediksi dengan

pasti karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Terbuka (Open System)

a. Sistem tertutup : sistem yang tidak berhubungan dengan dunia luar dan

tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya (bekerja secara otomatis).

Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup.

b. Sistem terbuka : Sistem yang mempunyai hubungan dengan dunia luar dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan

(17)

Gambar 2.1. Sistem Tertutup

Sumber : http://file.upi.edu

Gambar 2.2. Sistem Relatif Tertutup

Sumber : http://file.upi.edu

Gambar 2.3. Sistem Terbuka

(18)

Gambar 2.4. Pengendalian Umpan Balik Sebuah Sistem

Sumber : http://file.upi.edu

Gambar 2.5. Siklus Hidup Pengembangan Sistem / Systems Life Cycle

(19)

Perencanaan dimaksudkan kita sebagai peracang system mampu mengumpulkan

informasi tentang permasalahan atau kejadian yang ingin dikaitkan dengan system

tersebut, serta mulai menetukan kriteria dan pembatasan pemeceahan masalah

tersebut yang kemudian memberikan alternatif/solusi jalan keluarnya. Kemudian

analisis digunakan sebagai pusat proses pengembangan system, umumnya tahap

analisis dilakkan oleh tenaga ahli yang telah berpengalaman. Selanjutnya ke tahap

desain yakni mulai merancang dari apa yang telah disusun saat perancangan dan

setelah peng-analisisan oleh tenaga ahli berupa suatu sitem yang umumnya baru

dan kemudian baru dilakukan implementasi atau pelaksanaan dari system tersebut.

Apakah dari system tersebut telah baik, atau ada kekurangan akan diketahui

apabila system tersebut telah digunakan dan menghasilkan informasi bagi

penggunanya. Dan tahapan terakhir adalah proses perawatan, yakni setelah

ditemukan system yang terbaik yang minim dari kesalahan maka kita sebagai si

pembuat system mampu men-create atau merawat system tersebut agar tidak

terjadi kekeliruan dalam penggunaan system tersebut.

2.2. Pengertian Informasi

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang

diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”.

Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam

“pengetahuan yang dikomunikasikan”.

Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

George R. Terry, Ph. D. menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting

(20)

Secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain

yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi

penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan

datang.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan

informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau sebuah sistem terintegrasi

atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung

operasi, manajemen dalam suatu organisasi.

Menurut Robert A. Leitch :

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Mc leod :

“Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk

mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media

untuk menampilkan informasi “

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan

jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal

kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan

eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk

pengambilan keputusan.

Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer,

(21)

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu

sebagai berikut:

1) Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari

metodologi yang digunakan).

Pendekatan klasik (classical approach) merupakan lawan dari pendekatan

terstruktur (structured approach). Metodologi pendekatan klasik

mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan di system life cycle.

Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistern akan berhasil bila

mengikuti tahapan di system life cycle. Akan tetapi sayangnya didalam praktek,

hal ini tidaklah cukup, karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman

lebih lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan-tahapan tersebut dengan

terinci. Orang yang mengembangkan sistem masih memerlukan alat-alat dan

teknik-teknik untuk mengembangkan sistem tersebut. Mulai awal tahun 1970

muncul suatu pendekatan baru disebut dengan pendekatan terstruktur.

Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem

tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping

tetap mengikuti ide dari system life cycle.

2) Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran

yang akan dicapai).

Pendekatan sepotong (piecenteal approach) merupakan pendekatan

pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi

tertentu saja. Pada pendekatan ini, kegiatan atau aplikasi yang dipilih,

dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa

memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Pendekatan ini hanya

memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja. Lain halnya

dengan pendekatan sistem (system approach) yang memperhatikan sistem

informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan

(22)

sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran

dari sistem informasi itu saja.

3) Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara

menentukan kebutuhan dari sistem).

Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah

organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini

dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan

naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan

transaksi tersebut. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan

klasik. Pendekatan bawah-naik bila digunakan pada tahap analisis sistem

disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah

data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan

menyusul mengikuti datanya.

Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaliknya dimulai dari level atas

organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan

mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari

pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah

kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi,

yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan

kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktrur.

Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga

dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah

informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen

terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul

mengikuti informasi yang dibutuhkan.

4) Pendekatan sistem-meyeluruh lawan pendekatan moduler (dipandang dari

cara mengembangkannya).

Pendekatan sistem-menyeluruh (total-system approach) merupakan pendekatan

yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini

kurang mengena untuk sistem uang komplek, karena akan menjadi sulit untuk

(23)

Pendekatan moduler (modular approach) berusaha memecah sistema yang

rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem

akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Akibat lebih lanjut adalah

sistem akan dapat dikembangkan tepat pada waktu yang telah direncanakan,

mudah dipahami oleh pemakai sistem dan mudah untuk dipelihara.

Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.

5) Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang

dari teknologi yang akan digunakan).

Pendekatan lompatan-jauh (great loop approach) menerapkan perubahan

menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Perubahan ini

banyak mengandung resiko, karena teknologi komputer begitu cepat

berkembang dan untuk tahun-tahun mendatang sudah menjadi usang.

Pendekatan ini juga terlalu mahal, karena memerlukan investasi seketika

untuk semua teknologi yang digunakan dan pcndekatan ini juga sulit untuk

dikembangkan, karena terlalu komplek.

Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan tekologi canggih

hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu dan akan

terus dikembangkan untuk periode-periode berikutnya mcngikuti

kebutuhannya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Pendekatan

berkembang menyebabkan investasi tidak terlalu mahal dan dapat mengikuti

perkembangan teknologi yang cepat, sehingga teknologi yang digunakan tidak

cepat menjadi usang.

2.4.2. Alat Bantu Analisis 1) Flow Map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah - langkah dan

urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis

dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan

menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap

mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu

(24)

2) Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan

struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara

keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD

yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang dipresentasikan dengan

lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram konteks ini

dirancang dengan memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan

keluaran yang dihasilkan oleh sistem.

3) Data Flow Diagram

DFD merupakan pengembangan dari diagram konteks yang menggambarkan

arus data yang mengalir dalam sistem, proses data dan penyimpanan data. Data

Flow Diagram adalah suatu sistem secara logika. Diagram biasanya digunakan

untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan

proses-proses yang saling terhubung satu sama lainnya oleh aliran data. Keuntungan dari

pemakaian DFD adalah agar memudahkan pemakai/user yang kurang menguasai

bidang komputer. Proses data pada DFD merupakan sekumpulan program dapat

juga merupakan transformasi data secara manual.

4) Kamus Data

Kamus data atau systems data dictionary (DD) adalah katalog fakta tentang

data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan DD

analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

Pada tahap analisis sistem, DD digunakan sebagai alat komunikasi antara analis

sitem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir ke sistem, yaitu tentang

data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai

sistem. Pada tahap perancangan sistem, DD digunakan untuk merancang input,

merancang laporan-laporan dan database. DD dibuat berdasarkan arus data yang

(25)

hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang

struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di DD.

5) Perancangan Basis Data

Basisdata merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan yang

disimpan secara bersamaan sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudansi) yang

tidak perlu untuk memenuhi berbagai keperluan dalam media penyimpanan

elektronik. Basis data merupakan komponen utama sistem informasi karena

semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basis data.

Pengelolaan basis data yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data

penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam

pengambilan keputusan.

a) Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki

masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki

masalah tersebut (Abdul Kadir, 2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan

suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete),

pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel

dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level

normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk

tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal

ketiga.

Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah

sebagai berikut (Abdul Kadir, 2002: 54) :

1. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada

keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau

(26)

2. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom

bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang

berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks

dalam memberi nama kolom).

3. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam

bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung

sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung

sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai

sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

4. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam

bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki

ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

b) Tabel Relasi

Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya,

yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat

dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu ;

a. One-To-One (1 – 1)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan

hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”.

b. One-To-Many (1 – )

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat

dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “.

c. Many-To-Many ( – )

Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa

(27)

2.5. Pengertian Training / Pelatihan

Menurut Nitisemito (1996:35), mendefinisikan pelatihan atau training sebagai

suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap,

tingkah laku ketrampilan, dan pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan

keinginan perusahaan. Dengan demikian, pelatihan yang dimaksudkan adalah

pelatihan dalam pengertian yang luas, tidak terbatas hanya untuk mengembangkan

ketrampilan semata-mata.

Menurut Carrell dan Kuzmits (1982:282) mendefinisikan pelatihan sebagai proses

sistematis dimana karyawan mempelari pengetahuan (knowledge), ketrampilan

(skill), kemampuan (ability) atau perilaku terhadap tujuan pribadi dan organisasi.

Menurut Drummond (1990:63), "pelatihan berarti menuntun dan mengarahkan

perkembangan dari peserta pelatihan melalui pengetahuan, keahlian dan sikap

yang diperoleh untuk memenuhi standar tertentu.

Menurut Simamora (1999:345), pelatihan adalah serangkaian aktifitas yang

dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan pengalaman atau

perubahan sikap seseorang.

Mangkuprawira (2003:135) berpendapat bahwa pelatihan bagi karyawan adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin trampil dan mampu dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar. Dalam definisi lebih lanjut. Mangkuprawira memberikan perbedaan pada pengertian pelatihan dan pendidikan. Pelatihan lebih merujuk pada pengembangan keterampilan bekerja (vocational) yang dapat digunakan dengan segera, sedangkan pendidikan memberikan pengetahuan tentang subyek tertentu, tetapi sifatnya lebih umum, terstruktur untuk jangka waktu yang jauh lebih panjang.

Moekijat (1991:2) mendefinisikan pelatihan merupakan usaha yang bertujuan

untuk menyesuaikan seseorang dengan lingkungannya, baik itu lingkungan di luar

(28)

2.6. Tujuan dan Manfaat Training / Pelatihan

Menurut Carrell dan Kuzmits (1982 : 278), tujuan utama pelatihan dapat

dibagi menjadi 5 area:

1. Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan

teknologi.

2. Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.

3. Untuk membantu masalah operasional.

4. Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi.

5. Untuk memberi orientasi karyawan untuk lebih mengenal organisasinya

Menurut Procton dan Thornton (1983 : 4) menyatakan bahwa tujuan

pelatihan adalah:

1. Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional

industri sejak hari pertama masuk kerja.

2. Memperoleh kemajuan sebagai kekuatan yang produktif dalam perusahaan

dengan jalan mengembangkan kebutuhan ketrampilan, pengetahuan dan sikap.

Manfaat yang diperoleh dari adanya suatu pelatihan yang diadakan oleh

perusahaan seperti yang dinyatakan oleh Flippo (1988:215) berikut ini yaitu :

Program-program pengembangan yang direncanakan akan memberikan manfaat kepada orang berupa peningkatan produktifitas, peningkatan moral, pengurangan biaya , dan stabilitas serta keluwesan (fleksibilitas) orang yang makin besar untuk menyesuaikan diri dengan persyaratan-persyararatan eksternal yang berubah. Program-program yang semacam itu juga akan membantu memenuhi kebutuhan perorangan dalam mencari pekerjaan yang bermakna bagi karir seumur hidup. Pelatihan berdampak luas terhadap pengolahan SDM karena adanya pengelolaan SDM yang baik akan lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan.

Hamalik (2001:13) mengatakan bahwa fungsi pelatihan adalah memperbaiki

kinerja (performance) para peserta. Selain itu pelatihan juga bermanfaat untuk

mempersiapkan promosi ketenagakerjaan pada jabatan yang lebih rumit dan sulit,

serta mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yaitu tingkatan

(29)

Menurut Siagian (1998:184) pelatihan dapat membantu karyawan membuat

keputusan yang lebih baik, meningkatkan kemampuan di bidang kerjanya

sehingga dapat mengurangi stres dan menambah rasa percaya diri.

Adanya tambahan informasi tentang program yang diperoleh dari pelatihan

dapat dimanfaatkan sebagai proses penumbuhan intelektualitas sehingga

kecemasan menghadapi perubahan di masa-masa mendatang dapat dikurangi.

Keberhasilan suatu program pelatihan ditentukan oleh lima komponen

menurut As'ad(1987: 73) :

1. Sasaran pelatihan atau pengembangan : setiap pelatihan harus mempunyai

sasaran yang jelas yang bisa diuraikan kedalam perilaku-perilaku yang dapat

diamati dan diukur supaya bisa diketahui efektivitas dari pelatihan itu sendiri.

2. Pelatih (Trainer): pelatih harus bisa mengajarkan bahan-bahan pelatihan

dengan metode tertentu sehingga peserta akan memperoleh pengetahuan

keterampilan dan sikap yang diperlukan sesuai dengan sasaran yang

ditetapkan.

3. Bahan-bahan latihan: bahan-bahan latihan harus disusun berdasarkan sasaran

pelatihan yang telah ditetapkan.

4. Metode latihan (termasuk alat bantu): Setelah bahan dari latihan ditetapkan

maka langkah berikutnya adalah menyusun metode latihan yang tepat.

5. Peserta (Trainee): Peserta merupakan komponen vang cukup penting, sebab

(30)

25

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

Pada tahun 1970, Bapak Raphael Adi Rachmat melalui perusahaannya yaitu

PD. Matras telah menjual sepeda motor Honda. Pada tahun 1972, PT. Astra

International menunjuk Raphael Adi Rachmat sebagai distributor sepeda motor

Honda, di wilayah Jabar.

Kemudian beliau mendirikan PD. Daya, dan menjual sepeda motor Honda

melalui 12 dealer yang tersebar di wilayah Jabar. Jaringan ini telah menjual

ratusan sepeda motor Honda per bulan pada tahun 70-an. Seiring dengan

berkembangnya bisnis sepeda motor, PD. Daya mengubah namanya menjadi PT.

Daya Adira Mustika (DAM) di tahun 1984.

Pada waktu itu PT. DAM mempunyai 30 dealer yang menjual ribuan sepeda

motor Honda perbulannya. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada

konsumennya, PT. DAM telah memperluas jaringannya di Jabar. Sampai saat ini

jaringan PT. DAM telah mencapai 202 dealer, 520 AHASS dan 977 toko suku

cadang resmi.

PT. DAM juga telah membangun 3 buah sentra distribusi yang berlokasi di

Bandung, Karawang, dan Cirebon. Sebagai Main Dealer Distribusi Sepeda Motor

Honda, AHASS, dan suku cadang resmi, PT. DAM didukung oleh kurang lebih

660 karyawan dan teknologi informasi terkini.

Visi

1. Menjadi Main Dealer Sepeda Motor HONDA terbaik di Indonesia.

2. Kepada konsumen:

Menjadikan tiap pengguna sepeda motor Honda sebagai teman dan konsumen

seumur hidup.

3. Kepada market :

(31)

4. Kepada jaringan :

Membangun dan membina keluarga jaringan layanan solusi sepeda motor

Honda yang handal, bersemangat melayani, terpercaya, dan saling

menguntungkan.

5. Kepada masyarakat :

Ikut serta membantu membina lingkungan masyarakat yang cerdas secara

emosional, spiritual, dan intelektual.

Misi

1. Menjadikan setiap pelanggan HONDA sebagai “Pelanggan Seumur Hidup”

2. Membangun dan memelihara “Jaringan HONDA yang Handal, Bersemangat

Melayani, dan Menguntungkan”

3. Senantiasa mengupayakan “Manusia dan Proses yang Unggul”

4. Terlibat dalam “Pengembangan Komunitas Sosial”

Nilai – Nilai Inti

1. Fokus kepada pelanggan

2. Jujur dan berintegrasi tinggi

3. Anggota tim atau jaringan yang kompeten, bersemangat melayani dan

menyenangkan

4. Sistem layanan dan operasional yang unggul

(32)

3.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut adalah struktur organisasi pada perusahaan PT. Daya Adira Mustika

dimana struktur organisasi tersebut hanya menampilkan susunan organisasi dari

Information Technology Department. Struktur organisasi ini masih berlaku hingga

[image:32.595.113.568.256.487.2]

tahun berjalan saat ini yaitu tahun 2011.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

3.3. Deskripsi Kerja

Uraian perkerjaan merupakan suatu rincian yang menunjukan posisi,

tanggungjawab, wewenang, fungsi, dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh

personil di dalam organisasi. Adapun uraian tugas dari bagian-bagian pada

tempat PKL adalah sebagai berikut:

1. General Support, memiliki tugas dan wewenang :

a. Menduduki level Up Management, sebagai kepala divisi dan membawahi

Department.

(33)

c. Mengkordinasi bawahan.

2. InformationTechnology, memiliki tugas dan wewenang :

a. Menduduki sebagai kepala Department.

b. Mengarahkan, mengontrol, dan mengatur anggota tim pengembangan sistem

lainnya.

c. Membuat jadwal pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan di

lakukan.

3. IT Operation, memiliki tugas dan wewenang :

a. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal

perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada

manajemen dan pemakai sistem.

b. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (Progress Report).

4. Business Solution Analyst, memiliki tugas dan wewenang :

a. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, desain

sistem dan penerapannya.

b. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.

5. Head Development, memiliki tugas dan wewenang :

a. Bertanggungjawab agar tim dapat bekerja secara harmonis dan optimal serta

mengontrol semua pelaksanaan / kegiatan.

b. Memberikan laporan-laporan kemajuan tim.

6. Technical Service, memiliki tugas dan wewenang :

a. Bertanggungjawab dengan pengadaan peralatan

(34)

7. Business System Analyst - Application, memiliki tugas dan wewenang:

a. Bertangggungjawab mendefinisikan masalah yang berhubungan dengan

pengembangan aplikasi perusahaan

b. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.

8. Business System Analyst - System& Network, memiliki tugas dan wewenang:

a. Bertanggungjawab mendefinisikan masalah yang berhubungan dengan

pengembangan sistem dan network perusahaan.

9. Development, memiliki tugas dan wewenang :

a. Mengkoordinasi kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan aplikasi

sistem.

10.Management Information System (MIS), tugas dan wewenang :

a. Bertugas untuk merencanakan, mengorganisasi, aktualisasi dan mengontrol

semua kegiatan yang memberikan report kepada setiap bagian.

11.Quality Assurance, memiliki tugas dan wewenang:

a. Bertugas untuk memonitoring standarisasi untuk pengembangan aplikasi.

12.Application Development, memiliki tugas dan wewenang:

a. Bertugas untuk pengembangan aplikasi.

(35)

30

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Mc Leod analisis sistem adalah suatu studi dari sistem yang telah ada

dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan

dari sistem yang telah ada. Menurut Pressman analisis sistem merupakan kegiatan

menemukan atau mengidentifikasikan masalah, mengevaluasi, membuat model

serta membuat spesifikasi sistem.

Sistem Informasi Training karyawan Jaringan di PT. Daya Adira Mustika

sudah baik karena sangat membantu para admin terutama admin dari Dealer /

Jaringan yang ada, mereka tidak perlu datang ke MainDealer untuk menyerahkan

surat pengajuan training melainkan sistem akan secara otomatis mengirim email

berupa surat pengajuan segera setelah admin menyimpan form pendaftaran

training yang telah diisi dengan data karyawan calon peserta training ke admin

perbagian di MainDealer dimana training tersebut akan dilaksanakan, begitu pula

dengan admin perbagian di Main Dealer. Namun dalam sistem yang sedang

berjalan saat ini, para karyawan yang bersangkutan tidak terlibat secara langsung

dalam pendaftaran training.

Pada bab ini penulis akan menganalisis, menggambarkan dan mengevaluasi

sistem informasi Training Karyawan Jaringan yang sedang berjalan dengan alat

bantu Flowmap, Diagram Kontek, dan Data Flow Diagram serta memberi usulan

untuk sistem yang telah ada saat ini.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi training karyawan

jaringan saat ini adalah sebagai berikut :

a. Nama Dokumen : Form Biodata Peserta Training

Fungsi : untuk pendaftaran karyawan yang ingin mengikuti

(36)

Sumber : Karyawan

Tujuan : H123

Frekuensi : setiap ingin mengikuti training

Item data : Jenis Training yang Sedang Diikuti, Tanggal

Pelaksanaan Training, Nama Lengkap, Tempat

Tanggal Lahir, Agama, Pendidikan Terakhir, Alamat

Rumah, Telepon/HP, Nama Dealer/AHASS, No.

Dealer/AHASS, Kota, Alamat Dealer/AHASS, Tlp.

Perusahaan, Tanggal Mulai Bergabung, Jabatan Saat

Ini, Menginap di Hotel, Jenis Training yang Pernah

Diikuti

b. Nama Dokumen : Laporan Pengajuan

Fungsi : untuk pengajuan kepada bagian-bagian dimana

training akan dilakanakan

Sumber : Sistem / Portal

Tujuan : MainDealer H123

Frekuensi : otomatisasi pengiriman setiap ada data-data peserta

training diinputkan / masuk ke sistem

Item data : Nama Peserta, Gender, Training yang Diikuti Saat

Ini, No. Identitas KTP/SIM, Jabatan, No. Tlp/HP,

Alamat email, Nama Perusahaan, Kota, Kode

Dealer/AHASS, No. Tlp Dealer/AHASS, Status

Perusahaan, Jumlah Peserta, Tgl. Pelaksanaan

Training

c. Nama Dokumen : Laporan Training

Fungsi : report status training bahwa training telah dilakukan

dan mencantumkan jumlah berapa orang yang telah

training dan berapa orang yang untraining

Sumber : H123

Tujuan : bagian percetakan

(37)

Item data : Nama Peserta, Gender, Training yang Diikuti Saat

Ini, No. Identitas KTP/SIM, Nama Perusahaan,

Kota, Kode Dealer/AHASS, No. Tlp

Dealer/AHASS, Nilai Training, Status Training

d. Nama Dokumen : Sertifikat

Fungsi : sebagai bukti telah melakuksn training dan

dicantumkan nilai hasil training

Sumber : bagian percetakan

Tujuan : karyawan training

Frekuensi : dicetak setiap pelaksanaan training selesai

Item data : -

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisis proses training

karyawan jaringan yang sedang berjalan di PT. Daya Adira Mustika.

4.1.2.1. Flow Map

Prosedur dari training karyawan jaringan adalah sebagai berikut 

1. Admin Dealer / admin perbagian menginputkan data-data dari karyawan yang

mau mengikuti training serta mencantumkan training yang akan di ikuti ke

dalam draft form pendaftaran training dan langsung disimpan di Portal. Portal

adalah penamaan dari database dalam Sistem Informasi ini.

2. Setelah proses pendaftaran sistem akan secara otomatis membuat laporan

pengajuan training lalu mengirimkan email yang berisi pengajuan training ke

masing-masing bagian dimana training akan dilaksanakan.

Contoh : pada bulan Januari terdapat 7 karyawan baru, dimana 5 orang

karyawan mendaftar untuk mengikuti training, sedangkan 2 orang lainnya,

tidak mengikuti training. Dari 5 orang tersebut, 3 orang akan di training di

bagian HC3 dan 2 orang lainnya akan di training di bagian TS, maka email

yang berisi pengajuan traning akan terkirim ke masing-masing bagian secara

(38)

3. Admin dari masing-masing bagian pada Main Dealer dimana training akan

dilakukan menerima email berupa laporan pengajuan training karyawan.

4. Pelaksanaan Training

5. Karyawan yang telah di-training, akan diberikan status secara otomatis oleh

sistem bahwa telah mengikuti training. Contoh : Karyawan yang telah

mendaftar dan telah mengikuti training, statusnya tersebut akan secara otomatis

ter-update sesuai dengan tanggal kapan training di-set selesai.

6. Setelah status training karyawan ter-update dilakukan report status bahwa

training telah dilakukan oleh karyawan yang menghasilkan laporan training.

Dari contoh di atas, pada bulan Januari, karyawan baru terdapat 7 orang yang

diantaranya mengikuti training berjumlah 5 orang, dan yang belum berjumlah 2

orang, maka report atau laporan dari status training adalah 5 orang training dan

2 orang un-training.

7. Laporan training yang telah dibuat akan dijadikan bahan untuk pembuatan

sertifikat.

8. Sertifikat yang telah dibuat diberikan kepada karyawan yang telah mengikuti

training.

Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk

memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah

penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan

(39)
[image:39.595.113.533.118.503.2]

Gambar 4.1. Flowmap Training Karyawan Jaringan yang Sedang Berjalan

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan

struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara

keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD

yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang dipresentasikan dengan

lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram konteks ini

dirancang dengan memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan

(40)

Untuk lebih jelasnya diagram konteks perancangan system yang berjalan

[image:40.595.111.515.164.293.2]

dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 4.2. Diagram Konteks Training Karyawan Jaringan yang Sedang Berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram

DFD merupakan pengembangan dari diagram konteks yang

menggambarkan arus data yang mengalir dalam sistem, proses data dan

penyimpanan data.Diagram biasanya digunakan untuk membuat sebuah model

sistem informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling terhubung satu

sama lainnya oleh aliran data.

(41)
[image:41.595.115.520.127.371.2]

Gambar 4.3. DFD Level 0 Training Karyawan Jaringan yang Sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Sistem yang telah ada dan yang dipergunakan saat ini, sebenarnya sudah

cukup baik. Namun, pegawai yang mengajukan Training tidak terlibat langsung

ke dalam sistem, sehingga diperlukan sebuah akun untuk fasilitas mendaftar

Training bagi para pegawainya secara online. Di samping itu pula, agar lebih

mudah dan cepat untuk menyampaikan informasi apapun kepada para

pegawainya.

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang

baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data

dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.

Menurut Jogiyanto. HM,(1991), dalam bukunya Analisis Dan Disain

Sistem, Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem

(42)

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi

4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

5. Yang dapat berupa penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang

utuh dan berfungsi.

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat keras dari

suatu sistem.

Melihat dari analisis sistem training karyawan yang sedang berjalan, maka

penulis bermaksud untuk membuat rancangan sistem usulan dimana pegawai yang

mengajukan training di suatu Dealer langsung dapat berhubungan dengan Main

Dealer secara online dengan pengaksesan sebuah akun.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Sistem yang akan dibangun tentunya memiliki sebuah tujuan yang

memberikan manfaat lebih seperti kemudahan dan kecepatan dalam pemberian

informasi dimanapun dan kapanpun. Untuk perancangan sistemnya sendiri pun

perlu dilakukan analisis terlebih dahulu dan pembuatan suatu dokumentasi yang

berisikan mengenai usulan sistem yang diberikan sehingga kendala yang dihadapi

dapat dicegah bahkan diatasi. Dalam hal ini, pembuatan akun bagi para pegawai

perusahaan tersebut membutuhkan lebih banyak waktu.

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur dimaksudkan untuk memberikan gambaran sistem

yang akan dibangun dan bagaimana sistem yang dikembangkan ini bekerja.

Berikut adalah langkah-langkah proses dari sistem Training Karyawan Jaringan

usulan kami :

4.2.2.1. Flow Map

Dibawah ini adalah flow map dari sistem informasi Training Karyawan

(43)

Prosedur Training Karyawan Jaringan adalah sebagai berikut :

1. Karyawan diberikan akun dimana nip karyawan sebagai user name dan

password ditentukan oleh mereka. Karyawan melakukan login untuk

mengaktifkan akun mereka.

2. Karyawan memilih opsi proses pendaftaran training yang nantinya akan

memunculkan form pendaftaran training.

3. Form pendaftaran tersebut perlu diisikan terlebih dahulu di dalam field yang

telah disediakan.

4. Setelah pengisian form dilakukan penyimpanan dan pengiriman dimana

pengiriman tersebut akan secara otomatis terkirim ke admin bagian

masing-masing di Main Dealer dimana training akan dilaksanakan. Contoh : pada

bulan Januari terdapat 7 karyawan baru, dimana 5 orang karyawan mendaftar

untuk mengikuti training, sedangkan 2 orang lainnya, tidak mengikuti training.

Dari 5 orang tersebut, 3 orang akan di training di bagian HC3 dan 2 orang

lainnya akan di training di bagian TS, maka form pendaftaran training yang

telah diisi akan terkirim ke masing-masing bagian secara otomatis oleh sistem

setelah penyimpanan data-data pendaftaran.

5. Form pendaftaran training yang telah diisi dan diterima oleh masing-masing

admin bagian di Main Dealer akan diberikan konfirmasi balasan ke karyawan

training mengenai disetujui atau tidaknya pendaftaran training tersebut.

6. Form pendaftaran training yang telah disetujui tersebut oleh admin perbagian

akan dibuatkan daftar karyawan yang mengikuti training dimana daftar

karyawan tersebut akan dijadikan acuan absensi training, penilaian dan

pembuatan sertifikat.

7. Daftar karyawan yang telah dibuat akan disimpan dan bila diperlukan akan

dicetak sebagai absensi saat training akan dilaksanakan.

8. Training dilaksanakan tepat pada waktunya di Main Dealer pada setiap

department.

9. Karyawan yang telah di-training, akan diberikan status secara otomatis oleh

(44)

mendaftar dan telah mengikuti training, statusnya tersebut akan secara

otomatis ter-update sesuai dengan tanggal kapan training di-set selesai.

10.Setelah status training karyawan ter-update dilakukan report status bahwa

training telah dilakukan oleh karyawan yang menghasilkan laporan training.

Dari contoh di atas, pada bulan Januari, karyawan baru terdapat 7 orang yang

diantaranya mengikuti training berjumlah 5 orang, dan yang belum berjumlah

2 orang, maka report atau laporan dari status training adalah 5 orang training

dan 2 orang un-training.

11.Laporan training yang telah dibuat akan dijadikan bahan untuk pembuatan

sertifikat.

12. Sertifikat yang telah dibuat diberikan kepada karyawan yang telah mengikuti

(45)

Melakukan Login

Portal Memilih Proses

Pendaftaran Training

Mengisi Field yang Disediakan Form Pendaftaran

Training

Menyimpan & Kirim Form isi secara Otomatis ke

Admin Bagian

Form Pendaftaran Training isi

Form Pendaftaran Training isi

[image:45.595.113.511.112.692.2]

Memberi Konfirmasi ke Karyawan Training Form Konfirmasi Form Konfirmasi Membuat Daftar Karyawan Training Mencetak Daftar Karyawan Training Daftar Karyawan Training Daftar Karyawan Training Melakukan Training Auto-update Status Training Karyawan Mencetak Status Training Karyawan Lap. Training Membuat Sertifikat Sertifikat Sertifikat

(46)
[image:46.595.117.538.149.232.2]

4.2.2.2. Diagram Kontek

Gambar 4.5. Diagram Konteks Training Karyawan Jaringan yang Diusulkan

4.2.2.3. Data Flow Diagram

Gambar 4.6. DFD Level Training Karyawan Jaringan yang Diusulkan

4.2.2.4. Kamus Data

Kamus data atau systems data dictionary (DD) adalah katalog fakta

tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem

informasi.Dengan DD analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di

[image:46.595.113.569.327.599.2]
(47)

1. Form Biodata Peserta Training

Nama Arus Data : Form Pendftrn Training

Alias : Form Pendftrn Training isi

Bentuk Data : Form

Arus Data : proses2_Karyawan Training, Karyawan Training_proses3,

proses3_portal, portal_proses4, proses4_Admin perbagian

di Main Dealer

Struktur Data : jns_training_yg_sdg_diikuti, tgl_plksnan_training,

nama_krywn,ttl, agama, pnddkn_terakhir, alamat_rmh,

tlp/hp, nama_Dealer/AHASS, No.Dealer/AHASS, kota,

alamat_Dealer/AHASS, Tlp. Perusahaan,

tgl_mulai_bergabung, jabatan, inap_hotel,

jns_training_yg_prnh_diikuti

2. Form Konfirmasi

Nama Arus Data : Form Konfirmasi

Alias : -

Bentuk Data : Form

Arus Data : Admin per Bagian di Main Dealer_proses5,

proses5_portal, portal_proses6, proses6_Karyawan

Training

Struktur Data :nama_krywn, jns_training_yg_sdg_diikuti, keterangan,

tgl_training

3. Laporan Training

Nama Arus Data : Lap.Training

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

(48)

Struktur Data : nama_krywn, gender, jns_training_yg_sdg_diikuti, nip,

nama_perusahaan, kota, kode_Dealer/AHASS, No.Tlp_

Dealer/AHASS, tgl_training, nilai_training,

status_training

4. Daftar Karyawan

Nama Arus Data : Daftar Karyawan

Alias : Dt. Karyawan Training

Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Admin per Bagian di Main Dealer_proses7,

proses7_Portal, Portal_proses7,

Struktur Data : nama_krywn, nip, jns_training_yg_sdg_diikuti,

tgl_training

5. Data Login

Nama Arus Data : Dt. Login

Alias : Id, Password

Bentuk Data : Data

Arus Data : Karyawan Training_proses1, proses1_Portal,

Portal_proses2, proses2_Portal

Struktur Data : id, password

6. Sertifikat

Nama Arus Data : Sertifikat

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : proses10_Karyawan Training

(49)

4.2.3. Evaluasi terhadap Sistem yang sedang Diusulkan/Dirancang

Sistem usulan yang penulis rancang diharapkan dapat lebih mempermudah

dan mengefektifkan dalam proses pendaftaran training. Pembuatan akun untuk

setiap karyawan diharapkan antara karyawan dari Dealer / Main Dealer dengan

Main Dealer dapat saling berhubungan dengan mudah serta dapat mempercepat

dalam penyampaian informasi tanpa batas jarak dan waktu. Dengan sistem yang

baru ini karyawan yang ingin mengikuti training dapat langsung mendaftarkan

dirinya dengan mudah melalui akun baru yang mereka miliki.

Untuk merealisasikan sistem usulan ini tentunya dibutuhkan waktu yang

banyak dan biaya yang tidak sedikit. Namun demi terbangunnya sistem yang lebih

(50)

45

5.1. Kesimpulan

Dalam melakukan kegiatan usahanya, PT. Daya Adira Mustika yang mana

merupakan perusahaan Main Dealer yang bergerak di bidang otomotif yaitu

penjualan kendaraan bermotor, memerlukan karyawan yang ahli dalam melakukan

kegiatan yang berhubungan dengan usaha tersebut. Sehingga untuk mendukung

agar tercapainya kinerja yang baik, perlu dilakukan training karyawan dimana

karyawan Dealer atau bisa disebut dengan karyawan Jaringan yang akan

mengikuti training, harus mendaftarkan atau mengajukannya kepada Admin di

bagian masing-masing dimana ia bekerja yang kemudian Admin akan

membuatkan Laporan Pengajuan jika seluruh pegawai yang mengajukan training

telah terkumpul, kepada Main Dealer yang nantinya Laporan tersebut akan

terkirim otomatis ke Admin bagian masing-masing di Main Dealer untuk diproses

lebih lanjut.

Pada sistem yang sedan

Gambar

Gambar 2.2. Sistem Relatif Tertutup
Gambar 2.4. Pengendalian Umpan Balik Sebuah Sistem
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.1. Flowmap Training Karyawan Jaringan yang Sedang Berjalan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pada suatu sistem terdiri dari beberapa atau sejumlah komponen yang saling berhubungan atau berinteraksi antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya atau bekerjasama

“Suatu sistem ialah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu Informasi adalah data

Sistem injeksi bahan bakar engine diesel mencakup rangkaian komponen- komponen yang berhubungan dengan bahan bakar, yang berfungsi mengisap bahan bakar dari tangki bahan

FCO merupakan sebuah alat pernutus rangkaian listrik yang berbeban pada jaringan distribusi yang bekerja dengan cara meleburkan bagian da_ri komponen nya (fuse

Rangkaian pentriger SCR ini dibangun dengan menggunakan Op-Amp LM324N, dioda, IC Regulator, serta beberapa komponen elektronika lainnya, rangkaian ini berfungsi

Berfungsi mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang meliputi:.  Intelijen

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Adapun Maksud dari penelitian ini adalah merancang sebuah sistem informasi presensi karyawan berbasis web, agar dapat