Oleh:
Fajarwati
G64101039
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSITUT PERTANIAN BOGOR
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
Fajarwati
G64101039
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSITUT PERTANIAN BOGOR
FAJARWATI. Analisis Perbandingan Content Management System Mambo Open Source (MOS) dan PHP-Nuke (Studi Kasus: Web Intranet BB-Biogen). Dibimbing oleh MEUTHIA RACHMANIAH dan IRMAN HERMADI.
Content Management System (CMS) merupakan sebuah sistem yang memberikan
kemudahan bagi para penggunanya dalam mengelola dan melakukan perubahan isi sebuah situs web tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian, setiap orang, penulis maupun editor setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus, atau bahkan memperbaharui isi dari sebuah situs.
Saat ini terdapat dua jenis CMS, yaitu CMS komersial dan CMS open source. CMS komersial dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak yang menjalankan usahanya dengan motif mencari keuntungan sehingga fitur-fitur yang ada tidak tersedia secara gratis. CMS open source dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang memberikan sebuah alternatif murah dan terjangkau kepada para pengguna (tersedia secara gratis dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan). CMS open source memberikan akses kepada penggunanya akan kode-kode program, sehingga memudahkan pengguna untuk memodifikasi CMS di masa yang akan datang.
Dua CMS open source yang dipilih adalah Mambo Open Source (MOS) dan PHP-Nuke karena keunggulan-keunggulan yang ditawarkan oleh kedua CMS. Proses evaluasi kedua CMS dilakukan dengan dua cara. Cara pertama menganalisis kedua CMS dengan menggunakan tujuh kriteria evaluasi yang dikemukakan oleh Abhijeet Chavan, yaitu web application platform, software license, stability and development activity, user community, documentation and source code, web standard and accessibility, serta suitability and usability. Cara kedua melakukan analisis percobaan dengan mengembangkan Web Intranet BB-Biogen menggunakan MOS dan PHP-Nuke dengan pendekatan pengembangan sistem Waterfall.
Hasil percobaan menunjukkan beberapa keunggulan dan kekurangan MOS dan PHP-Nuke. Keunggulan MOS yaitu memiliki menu-menu yang sederhana dalam pengelolaan web, fleksibel dalam mengatur tampilan web, dan mudah digunakan oleh setiap orang, sedangkan kekurangannya yaitu banyak fitur yang diperlukan namun tidak terdapat di dalam MOS. Keunggulan PHP-Nuke yaitu dari segi fasilitas atau kelengkapan fiturnya, sedangkan kekurangannya yaitu memiliki menu-menu yang banyak untuk pengaturan satu fasilitas, dan kurang fleksibel dalam pengaturan menu-menu yang diinginkan.
Nama
: Fajarwati
NRP
: G64101039
Menyetujui:
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc
Irman Hermadi, S.Kom, MS
NIP 131414854
Mengetahui:
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS
NIP 131473999
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 31 Oktober 1983. Penulis adalah putri dari pasangan bapak Djaiman dan ibu Sutiyah. Penulis merupakan putri ketiga dari tiga bersaudara.
Pendidikan Sekolah Menengah Atas ditempuh di SMU Negeri 55 Jakarta, masuk program IPA dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun yang sama penulis diterima menjadi mahasiswa program studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
Pada tahun 2004 penulis pernah menjadi relawan operator entri data pemilihan umum tahap pertama dan kedua. Pada tahun akademik 2004/2005 penulis menjalankan praktik lapang di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetika Pertanian, Bogor.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini.
Pada penelitian yang dilakukan sejak bulan Desember 2005 ini, judul yang dipilih ialah Analisis Perbandingan Content Management System Mambo Open Source (MOS) dan PHP Nuke (Studi Kasus: Web Intranet BB-Biogen).
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan:
1. Ibu Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc dan bapak Irman Hermadi, S.Kom, MS selaku dosen pembimbing.
2. Ibu Shelvie Nidya Neyman, S.Kom selaku dosen penguji.
3. Seluruh staf Departemen Ilmu Komputer. Pak Yadi, Pak Pendi, Mas Irvan atas kesabarannya dalam proses pencarian buku-buku yang diperlukan.
4. Mama dan bapak yang selalu me mberikan doa, kasih sayang, dorongan, dan semangat. Kakak-kakakku tersayang, mba Ani dan mba Titin, yang selalu memberikan perhatian dan semangat.
5. Munatsir Oteiba atas dukungan semangat, perhatian, dan kesabaran selama proses pengerjaan skripsi ini.
6. Meisye Francisca beserta keluarga yang telah membantu, menemani dan menampung saya pada saat mendekati masa-masa penting.
7. Putri yang telah menjadi teman dalam keceriaan dan kesedihan dari titik awal hingga titik akhir. Elmi, Anti, dan Yani yang telah menjadi teman berbagi dalam suka dan duka selama kuliah.
8. Teman-teman seperjuangan. Nepha, Priyo, Wigid, dan Rizki.
9. Teman-teman Ilkomerz 38, 39, dan 40 atas dukungan, bantuan, dan kebersamaannya. Moes, Inu, Khamam, Didik, Robi, Fanny, Musa, Riza, Dina, dan Aristi.
10. Rakhmat Permana yang telah banyak memberi bantuan selama ini.
11. Endra S, teman-teman kos Bafak 30 dan Ciwaluya 24 (Nita, Eli, Eti, mba Fitri, dan Rini) atas bantuannya di detik-detik terakhir.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Bogor, Mei 2006
Fajarwati
Halaman
DAFTAR TABEL ...vii
DAFTAR GAMBAR...vii
DAFTAR LAMPIRAN ...viii
PENDAHULUAN... 1
Latar Belakang... 1
Tujuan... 1
Ruang Lingkup... 1
Manfaat... 1
TINJAUAN PUSTAKA ... 1
Content Management System... 1
Mambo Open Source (MOS)... 2
PHP-Nuke ... 3
PHP Hypertext Preprocessor... 3
HTML... 4
Kriteria Pengevaluasian CMS Open Source... 4
Model Pengembangan Sistem Waterfall... 5
METODE PENELITIAN... 5
Perumusan Masalah ... 5
Studi Literatur ... 6
Analisis Masalah... 6
Evaluasi CMS... 6
Evaluasi CMS Berdasarkan Analisis Kriteria Evaluasi...6
Evaluasi CMS Berdasarkan Analisis Percobaan...6
Hasil dan Pembahasan... 7
Penutup... 7
HASIL DAN PEMBAHASAN... 7
Evaluasi CMS Berdasarkan Analisis Kriteria Evaluasi... 7
Evaluasi CMS Berdasarkan Analisis Percobaan... 16
A. Pengembangan Web Intranet dengan MOS V4.5.1 ...16
Analisis Kebutuhan... 16
Perancangan... 16
Implementasi... 18
Integrasi dan Pengujian ... 19
Penggunaan dan Pemeliharaan... 19
B. Pengembangan Web Intranet dengan PHP-Nuke V7.8 ...19
Perancangan... 19
Penggunaan dan Pemeliharaan... 21
KESIMPULAN DAN SARAN... 21
Kesimpulan... 21
Saran ... 21
DAFTAR PUSTAKA ... 21
vii
Halaman
1 Platform yang digunakan oleh MOS dan PHP-Nuke ... 7
2 Perbandingan tingkat aktivitas kedua CMS... 9
3 Dokumentasi pada MOS dan PHP-Nuke ... 9
4 Hasil pengujian fungsi pencarian ... 11
5 Hasil pengujian fungsi navigasi... 12
6 Hasil pengujian pengelolaan pengguna... 13
7 Hasil pengujian pengelolaan content... 14
8 Hasil pengujian tahap instalasi... 14
9 Hasil pengujian pengelolaan modul dan komponen ... 15
10 Hasil pengujian pengelolaan menu ... 16
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Metode pengembangan sistem Waterfall (Sommerville 2001)... 52 Metode Penelitian. ... 5
3 Tingkat aktivitas MOS. ... 8
4 Tingkat aktivitas PHP-Nuke. ... 9
5 Fasilitas pencetakan pada MOS V4.5.1. ... 11
6 Fasilitas pencetakan pada PHP-Nuke V7.8... 11
7 Navigasi pada WIBB yang menggunakan MOS V4.5.1... 12
8 Navigasi pada WIBB yang menggunakan PHP Nuke V7.8. ... 12
9 Menu untuk menambah/mengedit pengguna pada MOS V4.5.1. ... 13
10 Menu untuk melakukan pengeditan pada PHP -Nuke... 13
11 Kotak Administration. ... 14
12 Dua pilihan menu pada Menu Manager. ... 15
13 Content (isi) pada WIBB yang menggunakan MOS V4.5.1. ... 17
14 Struktur Network.... 17
15 Struktur Linear. ... 17
16 Komponen pada WIBB yang menggunakan MOS. ... 18
17 Modul pada WIBB yang menggunakan MOS. ... 18
18 Content (isi) pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke V7.8. ... 19
19 Blok pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke. ... 20
viii
Halaman
1 Tampilan MOS V4.5.1 dan PHP-Nuke V7.8... 24
2 Halaman Utama untuk Ketiga Pengguna pada WIBB yang Menggunakan MOS ... 28
3 Halaman Utama untuk Ketiga Pengguna pada WIBB yang Menggunakan PHP-Nuke ... 31
4 Arsitektur Sistem... 34
5 Komponen dan Modul pada WIBB ... 35
6 Halaman untuk Administrator: Ha laman Terbitan Lain... 37
7 Halaman untuk Administrator: Halaman Terbitan Lain... 38
8 Analisis Ketersediaan Fitur ... 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Content Management System (CMS)
merupakan perangkat lunak yang memungkinkan seseorang dapat mengelola isi dari suatu situs web. CMS menawarkan kemudahan dalam pengelolaan isi situs web walaupun orang tersebut tidak memiliki pengetahuan teknis mengenai web. Oleh karena itu, salah satu cara yang mudah untuk membuat dan mengelola situs web adalah dengan menggunakan CMS. Hal tersebut membuat sekelompok orang maupun perusahaan perangkat lunak mengembangkan berbagai perangkat lunak CMS baik yang bersifat komersial maupun open source.
Banyaknya perangkat lunak CMS pada saat ini membuat seseorang menjadi ragu untuk memilih perangkat lunak CMS manakah yang lebih sesuai dan lebih mudah untuk digunakan. Saat ini terdapat berbagai perangkat lunak CMS baik yang open source maupun yang bersifat komersial.
MOS merupakan salah satu open source CMS terbaik saat ini karena perkembangannya yang sangat pesat. Hal tersebut dapat diketahui dari sudah banyaknya komunitas Mambo yang terbentuk di berbagai negara seperti Australia, Jerman, Inggris, Perancis, Spanyol, Brazil, Jepang, Thailand, Cina, dan masih banyak lagi. Beberapa contoh keunggulan MOS yaitu, mempunyai control panel cukup sederhana untuk mengelola web, cukup sederhana dan fleksibel mengatur tampilan web, cukup sederhana menambah image maupun isi, cukup fleksibel dan mudah digunakan oleh setiap orang (Resha 2005). Di lain pihak, PHP-Nuke dijuluki sebagai portal hebat karena kelengkapan dan kecanggihan fasilitasnya. Pengguna yang awam juga dapat menguasai pembuatan situs secara mudah tanpa menguasai bahasa pemrograman apapun (Musalini 2004).
Dari keunggulan-keunggulan yang ditawarkan oleh MOS dan PHP-Nuke, maka pada penelitian ini penulis mencoba membandingkan kedua CMS tersebut dengan menggunakan studi kasus Web Intranet BB-Biogen, sehingga pengguna dapat menentukan CMS mana yang lebih tepat untuk digunakan dalam membangun sebuah situs.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis perbandingan antara MOS V4.5.1 dan PHP-Nuke V7.8.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini:
1 Mempelajari teknik pembuatan web dengan menggunakan MOS dan PHP-Nuke, kemudian mengimplementasikannya (studi kasus Web Intranet BB-Biogen). 2 Menganalisis kedua CMS dan hasil dari
implementasi yang sudah dilakukan dengan batasan hanya pada fitur CMS yang digunakan pada Web Intranet BB-Biogen.
Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dapat membantu pengguna dalam menentukan pilihan jika ingin menggunakan CMS dalam pengembangan web, khususnya pengguna yang tidak memiliki pengetahuan teknis mengenai pembangunan situs web.
TINJAUAN PUSTAKA
Content Management System
Menurut Antonius (2003), Content Management System atau lebih populer dengan singkatan CMS, pertama kali muncul sebagai jawaban atau solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat. CMS secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memberikan kemudahan bagi para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah situs web dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian, setiap orang, penulis ataupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi situs web.
CMS juga memberikan manfaat kepada penggunanya:
a Manajemen data
Semua data atau informasi, baik yang telah ditampilkan ataupun belum dapat diorganisasi dan disimpan secara baik. b Mengatur siklus hidup situs web
CMS memberikan fasilitas kepada penggunanya untuk mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa atau waktu penampilan, dan lokasi penampilan di situs web.
c Mendukung web templating dan standarisasi
ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak dapat diubah begitu saja. Hal ini dilakukan untuk memberikan standarisasi kepada seluruh bagian dari situs web.
d Personalisasi situs web
Sekali sebuah isi ditempatkan ke dalam CMS, isi tersebut dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari penggunanya.
e Akuntabilitas
Oleh karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses yang jelas kepada para penggunanya, data dan informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Setiap penulis ataupun editor memiliki tugas masing-masing dengan hak akses yang berbeda-beda pula. Dengan demikian setiap perubahan yang terjadi di situs web dapat ditelusuri dan diperbaiki seperlunya dengan segera.
Mambo Open Source (MOS)
MOS merupakan sebuah sistem manajemen isi yang menyatukan berbagai fitur dan banyak digunakan untuk pembuatan dan pengelolaan situs web. Sistem ini sendiri pada dasarnya merupakan perpaduan bahasa pemrograman PHP dan sistem manajemen basis data MySQL. Dikembangkan oleh banyak pihak dan merupakan sebuah sistem open source, yang bisa digunakan dan dikembangkan oleh siapa saja secara gratis.
Fitur utama yang disediakan adalah kemampuan dalam pengelolaan isi dan tampilan langsung dari internet. Hanya dengan melakukan login sebagai administrator atau sebagai pengguna yang terdaftar sudah dapat mengelola isi dan tampilan tanpa perlu mendalami bahasa pemrograman apapun.
Di dalam struktur MOS terdapat dua bagian, yaitu bagian Front End dan bagian Back End. Front End adalah istilah lain dari tampilan situs web yang dilihat oleh pengguna. Bagian-bagian dari Front End: a Header: Bagian atas dari Front End yang
selalu terlihat walaupun isi berubah. Bagian ini umumnya untuk menampilkan logo, desain grafis, search index, banner, dan pathway.
b Menu Utama: Menu standar Mambo memiliki tujuh link, yaitu Home, News, FAQ, Web Links, Contact Us, MamboServer, dan Administrator. Menu tersebut dapat diedit dalam AdministratorBack End.
c Kolom Kiri: Kolom ini digunakan untuk menampilkan modul standar seperti Main
Menu, Login Form, Template Chooser, User Menu, dll. Pembuat situs dapat menempatkan komponen dan modul tambahan di bagian ini.
d Kolom Kanan: Kolom ini biasanya digunakan untuk menampilkan modul tambahan atau modul buatan sendiri. Modul dapat dipindahkan ke kiri atau ke atas.
e Kolom Isi (Content): Kolom ini biasanya berisi artikel, berita, atau tulisan apapun yang diinginkan pembuat situs.
f Footer: Footer akan selalu terlihat walaupun isi menu utama berubah. Footer biasanya menjelaskan tentang keterangan termasuk URL atau e-mail si pembuat template. Secara default juga berisi keterangan tentang lisensi GNU/GPL. Struktur Front End Mambo dapat ditambah atau dikurangi dan posisinya dapat ditentukan sendiri (Resha 2005).
Di sisi lain, Back End merupakan istilah lain dari tampilan situs web untuk administrator. Pada sistem Back End, pembuat situs dapat mengatur semua objek yang tampil dalam situs web. Pada bagian Back End MOS V4.5.1 terdapat delapan menu yang disediakan:
a Site: Mengatur hal-hal yang bersifat teknis seperti konfigurasi, bahasa, template, mengelola pengguna.
b Content: Merupakan bagian utama dalam situs web. Content digunakan untuk mengelola isi berupa informasi atau berita yang tersedia dalam situs baik yang ditampilkan maupun tidak ditampilkan. c Component: Mengatur komponen yang
sudah maupun yang akan diinstalasi untuk memenuhi kebutuhan situs web. Komponen yang sudah terdapat pada MOS V4.5.1 yaitu, Banners, Contact, Frontpage, Media Manager, News Feeds, Newsflash, Polls, dan Web Links.
e System: Sebagai info dari sis tem komputer yang digunakan dan terdapat fasilitas untuk pengelolaan basis data. f Logout: Fungsi untuk keluar dari
tampilan Back End.
g Help: Berisi link ke situs-situs pendukung yang berkaitan dengan MOS dan user guide untuk menjelaskan menu-menu yang terdapat pada Back End MOS.
h My Admin: Digunakan jika ada pengguna yang mengirimkan berita baru, maka admin akan mendapatkan pesan untuk memberi persetujuan terhadap berita tersebut. Tampilan Front End dan Back End pada MOS V4.5.1 dapat dilihat pada Lampiran 1 bagian a dan b.
PHP-Nuke
PHP-Nuke adalah sebuah sistem manajemen isi yang menyatukan berbagai fitur dan banyak digunakan untuk membuat dan mengelola situs. Melalui banyaknya modul atau fitur yang tersedia di dalamnya, PHP-Nuke menjadi sebuah sistem yang cocok untuk mengelola berbagai jenis situs, mulai dari situs internal perusahaan, portal korporasi, situs humas, situs berita, hingga situs komunitas.
Sistem PHP-Nuke pada dasarnya merupakan perpaduan penggunaan bahasa pemrograman PHP dengan sistem basis data MySQL. Dikembangkan oleh banyak pihak atas anjuran dari W3C (World Wide Web Consortium) dan merupakan sebuah sistem open source yang dapat digunakan dan dikembangkan oleh siapa saja secara gratis (Musalini 2004).
Struktur PHP-Nuke hampir sama seperti MOS, yaitu terdapat tampilan untuk pengguna (Front End) dan tampilan untuk administrator (Back End). Secara umum terdapat lima bagian utama pada halaman Front End PHP-Nuke:
a Header: Terletak pada bagian atas halaman web. Bagian ini untuk menempatkan nama situs, slogan, banner, tanggal akses, input pencarian, dan sebagainya.
b Kolom Tengah: Berada di tengah-tengah web. Bagian ini merupakan bagian utama untuk menampilkan isi berita.
c Kolom Kanan: Berada di bagian kanan halaman web. Bagian kanan dapat dibagi dalam beberapa blok, seperti Survey, Big Story of Today, Old Articles, Information, dll. Istilah blok menunjuk pada sebuah kotak yang mempunyai fungsi tertentu, misalnya
Languages, Login, dll. Kotak blok dapat dipindah-pindah sesuai dengan keinginan pembuat web.
d Kolom Kiri: Berada di bagian kiri halaman web. Seperti bagian Kanan, bagian Kolom Kiri dapat dibagi dalam beberapa blok seperti Modules, Who’s Online, Languages, dan sebagainya.
e Footer: Terletak di bagian bawah halaman web. Footer biasanya untuk menemp atkan keterangan tentang pembuat situs dan informasi lainnya.
Pada halaman Back End, anatominya sama dengan tampilan Front End, perbedaannya yaitu fungsi-fungsi atau fasilitas pada PHP-Nuke dikelola pada halaman Back End ini. Tampilan Front End dan Back End pada PHP-Nuke V7.8 dapat dilihat pada Lampiran 1 bagian c dan d.
PHP Hypertext Preprocessor
PHP Hypertext Preprocessor merupakan bahasa scripting yang ditulis menggunakan sintaks bahasa C, Java, atau Perl yang bersifat server side, artinya dieksekusi dan bekerja di komputer server. PHP pertama kali diperkenalkan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995 untuk keperluan dinamisasi web site pribadinya. Saat ini PHP telah berkembang seiring dengan sambutan komunitas open source di internet.
PHP memiliki kelebihan di antaranya PHP memenuhi kebutuhan bahasa scripting server side yang sederhana, kuat dan memiliki konektivitas dengan beragam database server. Salah satu database server yang berhubungan erat dengan PHP adalah MySQL yang mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan database server lain, yaitu mampu menangani jutaan pengguna dalam waktu yang bersamaan, mampu menampung lebih dari 50.000.000 record, sangat cepat mengeksekusi perintah.
PHP dapat berjalan dalam berbagai sistem operasi dan web server. PHP dapat berjalan pada sistem operasi UNIX, Windows 98 dan Windows NT. Untuk menjalankan PHP dibutuhkan web server untuk melayani permintaan ke komputer server. Salah satu
web server yang sudah dikenal dan
HTML
Hypertext Markup Language (HTML)
adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyusun dan membentuk suatu dokumen agar dapat ditampilkan pada program browser World Wide Web dalam bentuk yang dikehendaki oleh pembuatnya. Bahasa ini dikembangkan di laboratorium Fisika Partikel CERN, Swiss sekitar tahun 1980-an (Kurniawan 1997).
HTML merupakan bahasa standar yang biasa dipakai dalam pembuatan sistem informasi berbasis web. Melalui HTML dapat dibuat:
• Kontrol tampilan dari web page dan content-nya.
• Publikasi dokumen secara online sehingga dapat diakses dari seluruh dunia.
• Online form yang bisa digunakan untuk menangani pendaftaran atau transaksi secara online.
• Dapat ditambahi objek-objek seperti
image, audio, video dalam dokumen
HTML.
Kriteria Pengevaluasian CMS Open Source Menurut Chavan (2005), terdapat tujuh kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi CMS open source yang baik:
1 Web application platform
Untuk memilih platform yang tepat, pengguna dapat mengunakan dua pendekatan. Pengguna yang terbiasa menggunakan bahasa pemrograman, basis data, atau web server tertentu akan lebih mempertimbangkan CMS yang menggunakan komponen tersebut. Di sisi lain, pengguna yang memiliki keterbatasan teknis akan mempertimbangkan CMS yang mengunakan platform LAMP.
LAMP singkatan dari GNU/Linux Operating System, Apache Web Server, MySQL Database, dan Programming Language (biasanya PHP, Perl, atau Phyton). Platform LAMP stabil dan dipandang sebagai sebuah alternatif yang memiliki banyak kelebihan untuk ditawarkan, terutama pada proyek dengan anggaran yang ketat. CMS open source yang berbasis platform LAMP biasanya dapat berjalan pada sistem operasi selain GNU/Linux.
2 Software license
Memeriksa lisensi suatu perangkat lunak perlu dilakukan terutama jika ingin melakukan modifikasi terhadap perangkat lunak tersebut dan berencana untuk menyebarkannya kembali. Untuk memeriksa lisensi dari perangkat lunak, dapat mengacu pada Open
Source Inititative dan Free Software Foundation yang menyediakan daftar lisensi perangkat lunak.
3 Stability and development activity
CMS open source yang baik memiliki aktivitas pengembangan yang konstan. Hal tersebut dilihat dari perilisan inovasi terbaru dari perangkat lunak secara teratur atau berkala yang dapat dilihat melalui dokumentasi changelog atau release notes. Dokumentasi changelog biasanya berisi informasi mengenai fitur baru, perbaikan bug-bug, dan berita terbaru mengenai perangkat lunak. Jika hal-hal tersebut terpenuhi maka akan dapat tercipta stabilitas proyek CMS tersebut.
4 User community
Ukuran dan keterlibatan komunitas pengguna merupakan indikator dari ketertarikan pada suatu CMS. Hal tersebut dapat ditinjau dari jumlah plugins dan themes yang banyak, forum diskusi pengguna dan mailing list, kontribusi pengguna melalui tips dan tutorial, serta dukungan teknis untuk CMS open source.
5 Documentation and sourcecode
Pengembangan dan pendokumentasian yang baik dapat menandakan CMS open source yang terorganisir dengan suatu komunitas yang aktif. Pendokumentasian terdapat dalam berbagai bentuk, seperti review changelogs, release notes, installation instructions, dan user manuals. Source code harus diperhatikan pula agar mudah dipelihara dan disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini dapat terpenuhi jika terdapat panduan pengembang, standar pengkodean, informasi mengenai bagaimana pengguna dapat memberikan kontribusi kepada proyek, dan penggunaan komentar yang baik di dalam kode program.
6 Web standards and accessibility
7 Suitability and usability
Kriteria suitability and usability dapat diukur dengan memeriksa CMS apakah sesuai dengan permintaan pengguna dan dilakukan pengecekan terhadap aspek kemudahan CMS agar dapat disesuaikan dalam memenuhi tujuan proyek. Selain itu dibutuhkan pemahaman mengenai fungsi atau menu-menu yang ada sehingga tidak terjadi kesulitan pada saat mengembangkan proyek.
Model Pengembangan Sistem Waterfall Model pengembangan sistem waterfall menurut Sommerville (2001), terbagi menjadi beberapa tahapan seperti yang terlihat pada Gambar 1:
Gambar 1 Metode p engembangan sistem Waterfall (Sommerville 2001).
1 Analisis Kebutuhan
Layanan-layanan sistem, batasan-batasan dan tujuan sistem ditetapkan pada tahap ini melalui konsultasi dengan pengguna sistem. Selanjutnya hal-hal tersebut didefinisikan secara detail dan disajikan sebagai spesifikasi sistem.
2 Perancangan
Proses perancangan sistem membagi kebutuhan-kebutuhan pada tahap analisis menjadi sistem perangkat keras maupun perangkat lunak. Pada tahap ini, dirancang pula arsitektur sistem secara keseluruhan. Selain itu, identifikasi dan penjabaran abstraksi sistem dan hubungan-hubungannya juga dijelaskan pada tahap ini.
3 Implementasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah merealisasikan rancangan sistem menjadi kumpulan program atau unit-unit program.
4 Integrasi dan Pengujian
Unit-unit program yang sudah dibuat diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa semua kebutuhan sudah terpenuhi. Setelah pengujian selesai dilakukan, sistem siap untuk digunakan.
5 Penggunaan dan Pemeliharaan
Fase ini umumnya menjadi fase terpanjang dalam siklus hidup sistem. Fase pemeliharaan meliputi koreksi error yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya. Kemudian pemeliharaan juga dilakukan untuk memperbaiki implementasi unit-unit sistem dan menambahkan layanan-layanan baru ketika muncul kebutuhan yang baru.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang penulis gunakan, dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 2.
Gambar 2 Metode Penelitian.
Perumusan Masalah
Pada bagian ini dibuat latar belakang pemilihan topik, ruang lingkup penelitian,
Analisis Studi literatur
Evaluasi CMS
Hasil dan Pembahasan
tujuan penelitian, serta manfaat dari penelitian yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti penulis.
Studi Literatur
Studi Literatur disajikan pada bagian Tinjauan Pustaka. Pada bagian ini penulis mencari literatur yang bersumber pada buku atau artikel yang dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan.
Analisis Masalah
Untuk menganalisa suatu permasalahan dibutuhkan pembelajaran dari literatur-literatur yang disajikan pada bagian Tinjauan Pustaka. Pada tahap ini diharapkan akan ditemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Evaluasi CMS
Bagian pengevaluasian CMS dilakukan dalam dua langkah:
• Evaluasi CMS Berdasarkan Analisis Kriteria Evaluasi
Untuk menentukan CMS yang baik dibutuhkan beberapa kriteria. Pada bagian ini penulis menggunakan kriteria evaluasi yang digunakan oleh Chavan (2005):
1 Webapplication platform
Memeriksa sistem operasi, web server, basis data, dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan MOS dan PHP-Nuke. Hal ini dilakukan untuk mengetahui platform apa saja yang dapat digunakan untuk menjalankan kedua CMS, sehingga pengguna mengetahui CMS mana yang lebih sesuai dengan platform yang sudah biasa mereka gunakan.
2 Softwarelicense
Memeriksa lisensi perangkat lunak yang digunakan oleh kedua CMS. Hal ini dilakukan untuk mengetahui lisensi dari CMS yang akan dipilih, sehingga tidak terjadi kesalahan jika pengguna berniat untuk mengubah fungsi yang terdapat di dalam CMS atau ingin menyebarluaskan CMS tersebut.
3 Stability and development activity
Memeriksa aktivitas pengembangan oleh kedua CMS. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual dengan memeriksa jumlah versi atau inovasi baru yang dikeluarkan CMS dengan melihat file changelog atau release notes. Cara yang kedua yaitu secara otomatis ditampilkan dengan menggunakan repositories yang ada seperti Freshmeat.net atau Sourceforge.net.
4 Usercommunity
Memeriksa jumlah komunitas yang terdapat pada MOS dan PHP -Nuke dengan mengecek seberapa banyak situs web yang sudah diimplementasikan dengan menggunakan kedua CMS ini.
5 Documentation and source code
Memeriksa dokumentasi yang dimiliki MOS dan PHP-Nuke, seperti review changelogs, installation instruction, developers guide, coding standards, dan informasi mengenai cara agar seseorang dapat memberi kontribusi terhadap proyek. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah CMS tersebut terorganisir dengan baik dilihat dari sisi pendokumentasian.
6 Web standards and accessibility
Memeriksa MOS dan PHP-Nuke dengan menggunakan pengecekan secara on-line, seperti W3C’s Validation Service untuk mengecek apakah situs web sudah memenuhi standar web yang ditetapkan oleh W3C, dan menggunakan portal Cynthia Says untuk pengecekan terhadap aspek accessibility.
7 Suitability and usability
- Suitability: Untuk mengevaluasi aspek suitability, penulis mendaftarkan fitur-fitur yang dibutuhkan dalam web intranet, kemudian dibandingkan dengan fitur-fitur yang terdapat pada tiap CMS dan diperiksa apakah CMS tersebut sesuai dengan kebutuhan penggunaan.
- Usability: Untuk mengevaluasi aspek usability, dilakukan pengecekan dari segi kemudahan penggunaan terhadap fitur-fitur yang digunakan dalam web intranet. Pada bagian ini akan disebarkan kuesioner kepada 30 orang pengguna dengan hak akses yang berbeda, yaitu 10 orang sebagai pengguna, 10 orang sebagai administrator yang terdiri dari mahasiswa tingkat akhir, dan 10 orang sebagai web designer yang terdiri dari mahasiswa tingkat akhir dan web developer yang pernah menggunakan MOS dan PHP-Nuke. Pertanyaan kuesioner untuk ketiga pengguna dapat dilihat pada Lampiran 9.
• Evaluasi CMS Berdasarkan Analisis Percobaan
oleh Sommerville (2001) yang terdiri dari lima tahap:
1 Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini layanan-layanan sistem, batasan-batasan dan tujuan sistem ditetapkan melalui konsultasi dengan pengguna sistem yaitu pihak BB-Biogen. Pada tahap analisis dipertimbangkan tiga aspek, yaitu analisis pengguna sistem, analisis kebutuhan pengguna, dan analisis kebutuhan sistem. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh gambaran permasalahan dan ruang lingkup permasalahan sistem yang diinginkan oleh pihak BB-Biogen.
Analisis data yang digunakan sebagai informasi di web intranet ini berasal dari pihak BB-Biogen. Hasil dari analisis kebutuhan sistem akan digunakan sebagai acuan dalam menyusun spesifikasi sistem.
2 Perancangan
Proses perancangan untuk web intranet terdiri dari empat tahap perancangan, yaitu perancangan antarmuka, perancangan isi, perancangan arsitektur, dan perancangan komponen dan modul.
3 Implementasi
Pada tahap ini ditentukan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pengembangan web intranet. Selanjutnya dilakukan implementasi sistem dengan fasilitas menu yang telah berfungsi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4 Integrasi dan Pengujian
Metode pengujian yang digunakan adalah metode pengujian black box. Pengujian black box, atau sering disebut pengujian fungsional, adalah suatu pengujian yang kasus ujinya diturunkan dari spesifikasi program atau komponennya. Pengujian ini dinamakan pengujian fungsional karena pengujian ini tidak memperhatikan sisi implementasi, melainkan sisi fungsionalitas dari sistem. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk sistem yang tersusun atas fungsi-fungsi atau objek. Penguji memberikan sebuah input kepada sis tem dan memeriksa hasil output -nya. Jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diprediksikan, maka penguji telah berhasil mendeteksi sebuah masalah pada sistem.
5 Penggunaan dan Pemeliharaan
Pada tahap ini, akan dilakukan penggunaan dan pemeliharaan agar web intranet yang sudah dikembangkan dapat
tetap berfungsi sesuai dengan yang diinginkan.
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan disajikan pada bagian Hasil dan Pembahasan. Pada bagian ini disajikan pembahasan dari penelitian berdasarkan pengevaluasian CMS yang sudah dilakukan.
Penutup
Penutup disajikan pada bagian Kesimpulan dan Saran. Pada bagian ini disajikan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan dan saran-saran yang dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Evaluasi CMS Berdasarkan Analisis Kriteria Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan pengevaluasian CMS dengan menggunakan tujuh kriteria evaluasi yang dikemukakan oleh Chavan (2005):
1 Web application platform
Pada kriteria ini dapat diketahui platform yang dapat digunakan untuk menjalankan kedua CMS dalam hal sistem operasi, web server, basis data, dan bahasa pemrograman. Hal ini dapat memudahkan dalam memilih CMS dengan menggunakan platform yang biasa dipergunakan oleh pengguna.
Tabel 1 Platform yang digunakan oleh MOS
Web Server Apache, IIS, any PHP
Database MySQL MySQL,
2 Software license
GNU General Public License merupakan lisensi untuk free-software. GPL menjadi lisensi utk free-software yang paling populer. Pada April 2004 GPL digunakan oleh 75% dari 23.479 free-software yang di-list oleh freshmeat.net. GPL memberikan penerima dari program komputer hak-hak atau kebebasan sebagai berikut:
- Kebebasan untuk menjalankan program untuk tujuan apapun
- Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program bekerja, dan memodifikasinya. - Kebebasan utk memperbaiki program, dan
mengeluarkan perbaikan tersebut kepada publik.
Pada CMS MOS dan PHP-Nuke, keduanya sama-sama menggunakan lisensi dari GNU GPL. Untuk studi kasus web intranet BB-Biogen ini dipilih CMS yang memiliki lisensi GNU GPL karena pihak Biogen berencana akan menyebarkan web intranet ini ke balai penelitian yang berada di bawah BB-Biogen (meletakkan WIBB pada komputer server yang lain). Selain itu penulis juga melakukan modifikasi terhadap kode program yang ada.
3 Stability and development activity
Jika dilihat berdasarkan file changelog yang terdapat pada MOS dan PHP-Nuke, dapat diketahui bahwa kedua CMS memiliki aktivitas pengembangan dan stabilitas yang baik, karena dua CMS tersebut menyertakan daftar fitur baru dan perbaikan bug dalam pendokumentasiannya. Selain itu diketahui pula bahwa MOS dan PHP-Nuke sering mengeluarkan inovasi terbaru, karena dalam jangka waktu satu tahun kedua CMS dapat mengeluarkan lebih dari lima versi atau inovasi baru.
Untuk memeriksa tingkat aktivitas dari Mambo dan PHP-Nuke secara otomatis , penulis mengambil data yang berasal dari situs http://www.freshmeat.net. Pada data yang terdapat pada situs tersebut, disajikan rataan persentase Popularity dan Vitality, rataan dari URL Hits, Record Hits, Rating dan New Subscription.
Tingkat aktivitas pada MOS dan PHP -Nuke dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. Sumbu x pada setiap grafik menerangkan tanggal. Pada Gambar 3a dan 4a sumbu y menerangkan popularity dan vitality. Pada Gambar 3b dan 4b sumbu y menerangkan URL Hits dan Record Hits. Pada Gambar 3c dan 4c sumbu y menerangkan Rating dan New Subscription.
Gambar 3a. Popularity dan Vitality
Gambar 3b. URL Hits dan Record Hits
Gambar 3c. Rating dan New Subscription
Gambar 3 Tingkat aktivitas MOS.
Gambar 4a. Popularity dan Vitality
Gambar 4c. Rating dan New Subscription
Gambar 4 Tingkat aktivitas PHP-Nuke.
Dari grafik yang terdapat pada Gambar 3 dan Gambar 4, dapat dibuat tabel perbandingan seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Perbandingan tingkat aktivitas kedua CMS
Kategori MOS PHP-Nuke
Popularity 7,35% 10,93%
Vitality 0,13% 0,10%
URL Hits 26,37 24,70
Record Hits 27,88 37,87
Rating 8,69 7,94
New Subscription 0,07 0,02
Keterangan tabel:
-Popularity: Paparan umum dari Record Hits dan URL Hits.
-Vitality: Jumlah dari update-an dikalikan dengan lamanya aplikasi itu ada kemudian dibagi dengan jumlah hari sejak terakhir di-release.
-URL Hits: Jumlah pengklikan link suatu situs web.
- Record Hits: Jumlah halaman situs web ditampilkan.
-Rating: Penilaian terhadap CMS dari pengguna dimana nilai maksimalnya adalah 10.
-New Subscription: Jumlah alamat e-mail yang berlangganan jika ada versi terbaru.
4 User community
Saat ini komunitas MOS sudah mencapai 5 juta pengguna di seluruh dunia sehingga didirikan Mambo Foundation Inc sebagai organisasi perkumpulan pengguna MOS untuk membangun, mendukung, dan memajukan CMS MOS. Dari informasi tersebut dapat diketahui bahwa Mambo memiliki komunitas pengguna yang baik.
Dilihat dari banyaknya situs web yang menggunakan kedua CMS, PHP-Nuke lebih banyak digunakan oleh situs-situs di dunia. Sekitar 332.000 situs yang menggunakan
PHP-Nuke dan situs yang menggunakan MOS sekitar 252.000. Hal tersebut menunjukkan banyak situs yang mengembangkan web dengan menggunakan MOS dan PHP -Nuke.
5 Documentation and source code
Dari segi dokumentasi, PHP-Nuke V7.8 lebih lengkap dari MOS V4.5.1. Dokumentasi yang terdapat pada kedua CMS yaitu dokumentasi mengenai perubahan atau penambahan fungsi pada tiap versi CMS (Changelog), dokumentasi mengenai cara instalasi dan requirement yang dibutuhkan untuk menjalankan CMS, dan dokumentasi mengenai lisensi yang digunakan. Di lain pihak, PHP-Nuke masih memiliki dokumentasi lain berupa informasi mengenai bagaimana cara untuk ikut memberikan kontribusi kepada CMS. Ketersediaan dokumentasi pada kedua CMS dapat dilihat pada Tabel 3.
Source code dengan komentar yang baik dapat lebih mudah untuk dipelihara dan disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan. Kode-kode program yang terdapat pada MOS dan PHP-Nuke sudah terdapat komentar pada baris -baris tertentu.
Tabel 3 Dokumentasi pada MOS dan PHP-Nuke
Dokumentasi MOS PHP-Nuke
Review Changelog V V
Installation Instruction V V
Developers Guide - V
Cara berkontribusi dalam proyek
- V
Keterangan tabel: V = Tersedia - = Tidak tersedia
6 Web standards and accessibility
Pengujian terhadap standarisasi web dilakukan dengan menggunakan W3C’s Markup Validation Service yang terdapat pada situs http://validator.w3.org. Pada situs tersebut akan dilakukan pengecekan terhadap dokumen web dalam format seperti HTML dan XHTML untuk disesuaikan dengan rekomendasi dari W3C dan standar lainnya. Pengujian ini menghasilkan informasi bahwa pada situs http://www.mamboserver.com dan
http://phpnuke.org tidak memenuhi standar dari W3C.
Pengujian untuk kriteria accessibility digunakan berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Section 508 melalui situs web
suatu isi web dan di-design untuk mengenali error yang berkaitan dengan standar Section 508 dan panduan WCAG. Tujuan utama adanya portal ini adalah untuk mendidik pengembang situs web dalam pengembangan content berbasis web agar dapat dimengerti oleh semua orang.
Situs yang digunakan dalam pengujian ini yaitu situs mambo open source (http://www.mamboserver.com) dan situs phpnuke (http://phpnuke.org). Dari hasil pengujian yang telah dilakukan melalui situs tersebut, didapatkan hasil bahwa http://www.mamboserver.com sudah memenuhi ketentuan yang terdapat dalam Section 508. Di sisi lain, pengujian pada
http://phpnuke.org menunjukkan bahwa situs tersebut tidak memenuhi ketentuan Section 508.
7 Suitability and usability Suitability
Fitur merupakan fasilitas-fasilitas yang terdapat pada CMS. Fitur-fitur tersebut merupakan hal yang dapat dijadikan ukuran apakah CMS menyediakan fitur yang dibutuhkan atau tidak. Pengecekan ketersediaan fitur dapat dilihat pada Lampiran 8. Dari fitur-fitur yang terdapat pada tabel, dapat disimpulkan bahwa fitur pada PHP-Nuke V7.8 lebih banyak dibandingkan fitur pada Mambo Open Source V4.5.1. Namun dari banyaknya fitur yang terdapat pada PHP-Nuke, tidak semua fitur tersebut digunakan pada WIBB. Oleh karena itu banyak fitur yang digolongkan sebagai grup pelengkap.
Untuk WIBB yang menggunakan MOS V4.5.1, fitur-fitur yang digunakan yaitu Content, Modules, Components, Menu Manager, User Manager, Template Manager, Search, Web Links, Contacts, Preferences, Newsflash, dan Layout Preview. Tidak seperti pada PHP-Nuke V7.8 yang sudah terdapat fitur pengiriman pesan dan forum, pada WIBB yang mengunakan MOS V4.5.1 belum terdapat fitur tersebut sehingga harus dilakukan penambahan fitur secara terpisah dengan melakukan instalasi komponen.
Untuk WIBB yang menggunakan PHP-Nuke V7.8, fitur yang digunakan yaitu News, Content, Users, Modules, Template Manager, Private Messages, Forum, Search, Contacts, Web Links, Topics, Edit Admins, Member List, Blocks, Message, Preferences, Language Manager, dan Layout
Preview. Dengan demikian, dari segi suitability, PHP-Nuke V7.8 lebih baik dibandingkan dengan MOS V4.5.1.
Usability
Pada kriteria usability, dilakukan pengecekan terhadap segi kemudahan penggunaan dari fitur yang digunakan dalam web intranet, baik dari sisi pengguna, administrator, maupun web designer.
Sebagai Pengguna
Dalam mengakses web, pengguna harus secara mudah menggunakan menu-menu dan fasilitas yang ada. Beberapa menu yang seharusnya tersedia untuk memudahkan pengguna, yaitu fasilitas pencarian, kemudahan dalam pengarsipan dokumen, dan navigasi yang baik.
a Fasilitas pencarian
Pada kedua WIBB, baik yang menggunakan MOS V4.5.1 maupun PHP-Nuke 7.8 sudah terdapat fasilitas pencarian, namun terdapat kekurangan pada fasilitas pencarian PHP-Nuke V7.8. Pada PHP-Nuke, pencarian tidak dilakukan terhadap seluruh bagian web, tapi terbatas hanya pada topik-topik yang ada. Dengan demikian, pada kasus WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, sebagian besar isinya ditulis dengan menggunakan menu Content bukan Topics atau News, sehingga jika dilakukan pencarian tidak akan didapatkan hasil yang dicari, walaupun sebenarnya infonya sudah ada di dalam situs.
Tabel 4 Hasil pengujian fungsi pencarian WIBB yang menggunakan MOS
1 - 8 2 -
WIBB yang menggunakan PHP-Nuke
1 - 3 7 -
b Kemudahan pengarsipan doku men
Untuk memudahkan pengguna dalam mengarsipkan dokumen, diperlukan menu-menu yang menu-menunjang penyimpanan dokumen baik berupa hasil pencetakan dokumen maupun berupa file. Pada WIBB yang menggunakan MOS, terdapat fasilitas untuk menyimpan dokumen dalam bentuk pdf, terdapat fasilitas langsung untuk mencetak artikel, dan terdapat fasilitas untuk mengirimkan artikel kepada rekan via e-mail seperti yang terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Fasilitas pencetakan pada MOS V4.5.1.
Hal tersebut memudahkan pengguna jika mereka ingin melakukan pencetakan artikel tanpa harus menyimpan dokumen tersebut. Atau jika mereka ingin menyimpan dokumen, dengan meng-klik link pdf akan dapat menyimpan file dalam format pdf.
Di lain pihak, pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, tidak terdapat fasilitas untuk menyimpan dokumen dalam bentuk pdf, namun terdapat fasilitas untuk menampilkan versi cetak dari berita dan fasilitas mengirimkan berita kepada rekan via e-mailseperti yang terlihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Fasilitas pencetakan pada PHP-Nuke V7.8.
Menu versi cetak pada PHP-Nuke hanya berfungsi untuk menampilkan versi cetak dari berita saja, namun tidak dapat digunakan untuk mencetak artikel menggunakan printer. Kedua fasilitas tersebut hanya muncul pada artikel atau berita yang dimasukkan melalui menu Topics pada administrator, sedangkan pada artikel yang
dimasukkan melalui menu Content, kedua fasilitas tersebut tidak ditampilkan.
c Navigasi yang baik
Menurut Nielsen (2001), antarmuka navigasi dibutuhkan untuk membantu pengguna menjawab tiga pertanyaan dasar navigasi:
- Dimana saya?
- Saya telah kemana saja? - Saya dapat pergi kemana saja?
Dalam navigasi dibutuhkan hyperlink untuk menambah fungsionalitas pada dokumen digital yang besar untuk membantu pengguna mendapatkan info yang diinginkan. Menurut Dabbs (2001) Hyperlink merupakan aksi lompat ke tempat lain dalam suatu interface dengan mengklik pada tombol link yang aktif, pada bagian dari sebuah gambar, atau pada teks. Tempat yang menjadi hasil lompatan dapat dialokasikan pada layar atau halaman yang sama, halaman lain pada dokumen yang sama, atau di dokumen lain. Hyperlink yang standar ditampilkan sebagai teks yang disorot (highlighted), selain itu dapat juga hyperlink ditampilkan dengan teks yang diberi garis bawah (underline).
Pada WIBB yang menggunakan MOS, hyperlink ditampilkan sebagai teks yang
di-highlight, sedangkan pada WIBB yang
menggunakan PHP Nuke hyperlink ditampilkan sebagai teks yang diberi garis bawah. Untuk WIBB yang menggunakan MOS, navigasinya mampu menjawab ketiga pertanyaan, misalnya: contoh pada Gambar 7, Juli 2005 merupakan jawaban pertanyaan untuk “dimana saya?”, Home > Berita Terkini > BB-Biogen Bulan Ini merupakan jawaban pertanyaan untuk “saya telah kemana saja?”, dan terakhir hyperlink yang ada pada seluruh halaman tersebut merupakan jawaban untuk pertanyaan “saya dapat pergi kemana saja?”.
Gambar 7 Navigasi pada WIBB yang menggunakan MOS V4.5.1.
Gambar 8 Navigasi pada WIBB yang menggunakan PHP Nuke V7.8.
Hasil dari kuesioner pada pertanyaan 2 mengenai apakah fungsi navigasi yang ada sudah menjelaskan kepada anda mengenai: Pada pertanyaan a (Dimana anda saat ini berada?) pada WIBB yang menggunakan MOS, didapatkan hasil 7 orang berpendapat sangat jelas, dan 3 orang berpendapat jelas. Di lain pihak, pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, didapatkan hasil 4 orang berpendapat sangat jelas, dan 6 orang berpendapat jelas. Pada pertanyaan b (Anda telah pergi kemana saja?) pada WIBB yang menggunakan MOS, didapatkan hasil bahwa 8 orang berpendapat sangat baik dan 2 orang berpendapat jelas. Di lain pihak, pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, didapatkan hasil 4 orang berpendapat tidak jelas, dan 6 orang berpendapat sangat tidak jelas. Pada
pertanyaan c (Anda dapat pergi kemana saja?) pada WIBB yang menggunakan MOS, didapatkan hasil 7 orang berpendapat sangat jelas dan 3 orang berpendapat jelas. Di lain pihak, pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, didapatkan hasil 3 orang berpendapat sangat jelas, 6 orang berpendapat jelas, dan 1 orang berpendapat tidak jelas.
Dari hasil yang diperoleh, didapatkan persentase untuk fungsi navigasi pada WIBB yang menggunakan MOS, 73% pengguna menilai sangat jelas, dan 27% menilai jelas. Di lain pihak, pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, 23% pengguna menilai sangat jelas, 40% menilai jelas, 17% menilai tidak jelas, dan 20% menilai sangat tidak jelas. Hasil pengujian pengguna untuk fungsi navigasi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Hasil pengujian fungsi navigasi
Jumlah Jawaban WIBB yang menggunakan MOS
a 7 3 - -
b 8 2 - -
c 7 3 - -
WIBB yang menggunakan PHP-Nuke
a 4 6 - -
b - - 4 6
c 3 6 1 -
Sebagai Administrator
Sebagai administrator dalam web intranet yang menggunakan CMS, dua hal terpenting yang harus dilakukan oleh administrator yaitu mengelola pengguna dan mengelola content atau isi web:
a Mengelola Pengguna
Pengelolaan pengguna mencakup fungsi untuk menambah, menghapus, mengedit, dan membedakan hak akses pengguna tertentu. Pada MOS V4.5.1, semua fungsi untuk mengelola pengguna terdapat pada menu User Manager yang disajikan pada halaman Back End Administrator seperti yang terlihat pada Gambar 9.
tersebut karena administrator harus mengetikkan dahulu nama pengguna pada form yang disediakan jika ingin menghapus atau mengedit pengguna tertentu (seperti yang terlihat pada Gambar 10). Hal seperti itu sangat menyulitkan, karena administrator harus menghafal nama pengguna yang akan diubah.
Gambar 9 Menu untuk menambah/mengedit pengguna pada MOS V4.5.1.
Gambar 10 Menu untuk melakukan pengeditan pada PHP-Nuke.
Hasil dari kuesioner pada pertanyaan 1 mengenai apakah cukup sederhana untuk mengelola pengguna : Pada pertanyaan a (Menambah pengguna?) didapatkan hasil pada WIBB yang menggunakan MOS, 9 orang berpendapat sangat mudah, dan 1 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, didapatkan hasil 10 orang berpendapat mudah. Pada pertanyaan b (Mengelompokkan pengguna menurut hak aksesnya?) didapatkan hasil pada WIBB yang menggunakan MOS, 8 orang berpendapat sangat mudah, dan 2 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, didapatkan hasil 6 orang berpendapat mudah, dan 4 orang berpendapat sulit. Pada pertanyaan c (Mengedit pengguna?) pada WIBB yang menggunakan MOS, didapatkan hasil 9 orang berpendapat sangat mudah, dan 1 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, didapatkan hasil 7 orang berpendapat sulit, dan 3 orang berpendapat sulit sekali. Pada pertanyaan d (Menghapus pengguna?) didapatkan hasil pada WIBB yang menggunakan MOS, 9 orang berpendapat sangat mudah, dan 1 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, didapatkan hasil 7 orang berpendapat sulit, dan 3 orang berpendapat sulit sekali.
Dari hasil yang diperoleh, didapatkan persentase untuk pengelolaan pengguna pada WIBB yang menggunakan MOS, 87,5% administrator menilai sangat mudah, dan 12,5% menilai mudah. Di lain pihak, pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, 40% administrator menilai mudah, dan 45% menilai sulit, dan 15% menilai sulit sekali. Hasil pengujian administrator untuk pengelolaan pengguna dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil pengujian pengelolaan pengguna WIBB yang menggunakan MOS
a 9 1 - -
b 8 2 - -
c 9 1 - -
d 9 1 - -
WIBB yang menggunakan PHP-Nuke
a - 10 - -
b - 6 4 -
c - - 7 3
d - - 7 3
b Mengelola Content
Pengelolaan content berarti menambah, menghapus, dan mengedit isi atau informasi yang terdapat di dalam situs web. Pada WIBB yang menggunakan MOS V4.5.1, mengelola content dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu login sebagai admin pada Form Login yang terdapat pada halaman Front End, dan login sebagai admin pada Form Login yang terdapat pada menu Administrator sehingga akan ditampilkan halaman Back End. Untuk pengeditan dan penambahan item baru, dapat dilakukan pada halaman Front
End Administrator, sedangkan untuk
melakukan penghapusan item, hanya dapat dilakukan pada halaman Back End Administrator.
pada kotak Administration seperti pada Gambar 11.
Gambar 11 Kotak Administration.
Hasil dari kuesioner pada pertanyaan 2 mengenai apakah sulit untuk mengelola content (isi) WIBB: Pada pertanyaan a (Menambah content atau berita?) pada WIBB yang menggunakan MOS, didapatkan hasil 6 orang berpendapat sangat mudah, dan 4 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke didapatkan hasil 2 orang berpendapat mudah, dan 8 orang berpendapat sulit. Pada pertanyaan b (Menghapus content atau berita?) pada WIBB yang menggunakan MOS, didapatkan hasil 2 orang berpendapat sangat mudah, dan 8 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke didapatkan hasil 6 orang berpendapat mudah, dan 4 orang berpendapat sulit. Pada pertanyaan c (Mengedit content atau berita?) pada WIBB yang menggunakan MOS, didapatkan hasil 6 orang berpendapat sangat mudah, dan 4 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, didapatkan hasil 6 orang berpendapat mudah, dan 4 orang berpendapat sulit.
Dari hasil yang diperoleh, didapatkan persentase untuk pengelolaan content Pada WIBB yang menggunakan MOS, 47% administrator menilai sangat mudah, dan 53% menilai mudah. Di lain pihak, pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, 47% administrator menilai mudah, dan 53% menilai sulit. Hasil pengujian administrator untuk pengelolaan content dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Hasil pengujian pengelolaan content
Jumlah Jawaban WIBB yang menggunakan MOS
a 6 4 - -
b 2 8 - -
c 6 4 - -
WIBB yang menggunakan PHP-Nuke
a - 2 8 -
b - 6 4 -
c - 6 4 -
Sebagai Web Designer
Sebagai web designer harus memahami cara pembuatan web menggunakan kedua CMS dengan menggunakan fitur-fitur yang terdapat pada masing-masing CMS. Hal utama yang harus dipahami oleh web designer yaitu cara mengelola modul/komponen, mengelola content (isi) untuk kemudian ditampilkan sebagai menu baru pada halaman web.
a Instalasi
Tahap ini dilakukan oleh seorang web designer sebelum dapat menggunakan CMS. Pada MOS V4.5.1 instalasi dilakukan secara otomatis dengan mengikuti panduan yang ada, sedangkan pada PHP-Nuke V7.8 instalasi dilakukan dengan membangkitkan terlebih dahulu basis data yang diperlukan.
Hasil dari kuesioner pada pertanyaan 1 (Apakah ditemukan kesulitan pada saat melakukan tahap instalasi?) didapatkan hasil bahwa pada MOS, sebanyak 10 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, sebanyak 4 orang berpendapat mudah, dan 6 orang berpendapat sulit. Dari sini didapatkan persentase untuk kemudahan tahap instalasi pada MOS, 100% web designer menilai mudah. Di lain pihak, pada PHP-Nuke , 40% web designer menilai mudah, dan 60% menilai sulit. Hasil pengujian terhadap web designer untuk tahap instalasi dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil pengujian tahap instalasi
Jumlah Jawaban WIBB yang menggunakan MOS
1 - 10 - -
WIBB yang menggunakan PHP-Nuke
1 - 4 6 -
b Mengelola Modul dan Komponen
Dalam pengelolaan modul akan dilakukan tahap penambahan modul, komponen, dan blok yang diperlukan pada WIBB. Pada MOS V4.5.1, untuk melakukan penambahan modul dan komponen dilakukan dengan menggunakan menu Modules dan Component yang terdapat pada halaman web administrator. Setelah itu akan dilakukan tahap instalasi secara otomatis menggunakan fungsi-fungsi yang sudah disediakan.
file yang namanya bersesuaian ke dalam folder WIBB. Jika dalam proses instalasi tersebut terdapat basis data yang harus dibangun untuk menjalankan modul tersebut, web designer harus membangkitkan basis data dari file .sql yang sudah terd apat di dalam folder modul yang ingin diinstalasi.
Hasil dari kuesioner pada pertanyaan 2 mengenai apakah sulit untuk mengelola modul dan komponen: Pada pertanyaan a (Menambah/menginstalasi modul dan komponen?) didapatkan hasil pada WIBB yang menggunakan MOS, 8 orang berpendapat sangat mudah, dan 2 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke 4 orang berpendapat sulit, dan 6 orang berpendapat sulit sekali. Pada pertanyaan b (Menghapus modul dan komponen?) didapatkan hasil pada WIBB yang menggunakan MOS, 4 orang berpendapat sangat mudah, dan 6 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, 10 orang berpendapat sulit. Pada pertanyaan c (Menampilkan modul dan komponen pada halaman web?) didapatkan hasil pada WIBB yang menggunakan MOS, 10 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, 8 orang berpendapat sulit, dan 2 orang berpendapat sulit sekali.
Dari hasil yang diperoleh, didapatkan persentase untuk pengelolaan modul dan komponen pada WIBB yang menggunakan MOS, 40% web designer menilai sangat mudah, dan 60% menilai mudah. Di lain pihak, pada WIBB yang menggunakan PHP -Nuke, 73% web designer menilai sulit, dan 27% menilai sulit sekali. Hasil pengujian terhadap web designer untuk pengelolaan modul dan komponen dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Hasil pengujian pengelolaan modul dan komponen WIBB yang menggunakan MOS
a 8 2 - -
b 4 6 - -
c - 10 - -
WIBB yang menggunakan PHP-Nuke
a - - 4 6
b - - 10 -
c - - 8 2
c Mengelola Menu
Dalam mengelola menu, kegiatan yang dilakukan yaitu menambah menu, menghapus menu, meletakkan menu untuk ditampilkan di halaman web pada tempat atau posisi yang diinginkan, dan mengelompokkan menu untuk hak akses pengguna yang berbeda. Pada MOS V4.5.1, semua kegiatan pengelolaan menu dilakukan pada halaman Back End administrator dengan menggunakan menu Site bagian Menu Manager seperti yang terlihat pada Gambar 12.
Ga mbar 12 Dua pilihan menu pada Menu Manager.
Pada PHP-Nuke, untuk menambah menu baru (misal: Menu Utama dan Menu Pengguna) dilakukan dengan menambah blok baru dengan nama Menu Utama atau Menu Pengguna. Jika ingin menambah menu baru d i dalam Menu Utama, dilakukan dengan membuat link di dalam blok tersebut. Untuk menghapus menu yang terdapat dalam Menu Pengguna, dilakukan dengan menghapus link tersebut. Dalam mengelompokkan menu untuk hak akses pengguna yang berbeda dapat dilakukan dalam blok dan modul saja, sedangkan link -link atau content yang terdapat dalam blok tersebut tidak dapat dibedakan hak aksesnya.
untuk ditampilkan di halaman web pada posisi yang diinginkan?) didapatkan hasil pada WIBB yang menggunakan MOS, 9 orang berpendapat sangat mudah, dan 1 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, 3 orang berpendapat mudah, dan 7 orang berpendapat sulit. Pada pertanyaan d (Mengelompokkan menu unuk hak akses pengguna yang berbeda?) didapatkan hasil pada WIBB yang menggunakan MOS, 7 orang berpendapat sangat mudah, dan 3 orang berpendapat mudah, sedangkan pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, 8 orang berpendapat mudah, dan 2 orang berpendapat sulit.
Dari hasil yang diperoleh, didapatkan persentase untuk pengelolaan menu pada WIBB yang menggunakan MOS, 80% web designer menilai sangat baik, dan 20% menilai baik. Di lain pihak, pada WIBB yang menggunakan PHP-Nuke, 42,5% web designer menilai baik, 55% menilai buruk, dan 2,5% menilai buruk sekali. Hasil pengujian terhadap web designer untuk pengelolaan menu dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Hasil pengujian pengelolaan menu
Jumlah Jawaban WIBB yang menggunakan MOS
a 8 2 - -
b 8 2 - -
c 9 1 - -
d 7 3 - -
WIBB yang menggunakan PHP-Nuke
a - 2 7 1
b - 4 6 -
c - 3 7 -
d - 8 2 -
• Evaluasi CMS Berdasarkan Analisis Percobaan
Pada tahap ini akan dilakukan pengembangan web intranet dengan menggunakan CMS MOS dan PHP-Nuke:
A. Pengembangan Web Intranet dengan MOS V4.5.1
Berikut ini merupakan tahap-tahap pengembangan web intranet dengan menggunakan MOS yang mengacu pada metode pengembangan sistem Waterfall oleh Sommerville (2001):
Analisis Kebutuhan
• Analisis Pengguna Sistem
Pengguna untuk web intranet dikelompokkan hak aksesnya menjadi tiga:
1 Pengguna, yaitu pengguna yang hanya dapat melihat informasi yang tersaji di halaman web atau Menu Utama tanpa bisa mengubah data yang ada pada web. 2 Pengguna terdaftar, yaitu pengguna yang
selain dapat melihat informasi yang disajikan pada Menu Utama juga dapat mengakses Menu Pengguna.
3 Administrator, yaitu pengguna yang dapat mengakses seluruh bagian dari sistem termasuk fasilitas pemeliharaan. Administrator bertugas memodifikasi data web sehingga selalu menampilkan info terbaru.
• Analisis Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan pengguna mencakup hal-hal: 1 Sistem yang mudah diakses kapan saja dan
dimana saja.
2 Pencarian (search) informasi yang diinginkan dengan memasukkan kata kunci (keyword) yang diinginkan.
3 Sarana komunikasi yang menghubungkan antar karyawan
4 Sarana yang memberikan informasi terkini mengenai BB-Biogen.
5 Kemudahan administrator dalam memelihara sistem.
• Analisis Kebutuhan Sistem
Sistem yang akan dikembangkan diberi nama Web Intranet BB-Biogen (WIBB). Sistem ini harus memiliki fitur-fitur:
1 Sarana untuk memberikan informasi terkini mengenai BB-Biogen yang dapat diperbarui setiap saat.
2 Sarana pencarian (search) berdasarkan kata kunci yang dimasukkan pengguna.
3 Sarana komunikasi antar karyawan BB-Biogen yang mudah untuk digunakan.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dihasilkan kesimpulan untuk menggunakan CMS pada pengembangan sistem ini, karena CMS merupakan sistem pengelolaan situs berbasis web yang nantinya akan memudahkan administrator dalam melakukan pemeliharaan.
Perancangan
• Perancangan Antarmuka
pertanian dibandingkan dengan template yang didominasi oleh warna biru atau orange.
Tampilan halaman utama untuk tiap penggunaberbeda-beda sehingga terdapat tiga tampilan halaman utama, yaitu halaman utama untuk pengguna biasa, halaman utama untuk pengguna terdaftar, dan halaman utama untuk administrator. Tampilan halaman untuk ketiga pengguna pada WIBB yang menggunakan MOS dapat dilihat pada Lampiran 2.
• Perancangan Isi (Content)
Merancang content yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan infomasi yang telah diidentifikasi pada tahap analisis. Dalam merancang isi, penulis membaginya ke dalam section kemudian memecahnya lagi ke dalam beberapa kategori dan item seperti yang diilustrasikan pada Gambar 13.
Gambar 13 Content (isi) pada WIBB yang menggunakan MOS V4.5.1.
Secara umum content WIBB meliputi empat hal:
1 Fasilitas Penyedia Informasi
Dari sebagian besar menu yang terdapat dalam WIBB, hampir semuanya berisi informasi yang berguna bagi pengguna.
2 Fasilitas Komunikasi
Dalam menu Hubungi Kami, pengguna dapat berhubungan langsung dengan pihak BB-Biogen. Terdapat pula fasilitas Forum untuk membicarakan suatu topik tertentu dan fasilitas Kirim Pesan sebagai fasilitas pengiriman pesan.
3 Fasilitas Pencarian
Dengan menggunakan fasilitas pencarian ini, pengguna dapat memasukkan kata kunci dan memperoleh informasi yang diinginkan tanpa mencari secara manual. 4 Fasilitas Pemeliharaan
Fasilitas pemeliharaan digunakan agar informasi-informasi yang ditampilkan pada sistem selalu up to date dan konsisten.
• Perancangan Arsitektur
Secara umum web intranet BB-Biogen menggunakan struktur network (Gambar 14) karena pengguna dapat pindah dari satu halaman menu ke halaman menu lain dengan memilih navigasi yang tersedia. Setelah masuk ke halaman pertama dari suatu menu, yang digunakan adalah struktur linear (Gambar 15). Untuk menampilkan suatu halaman web, pengguna harus melalui halaman sebelumnya. Struktur halaman WIBB dapat dilihat pada lampiran 4.
Gambar 14 Struktur Network.
Gambar 15 Struktur Linear.
• Perancangan Komponen dan Modul Dalam mengembangkan WIBB ini, penulis menggunakan beberapa komponen dan modul. Pada WIBB yang menggunakan MOS, komponen yang digunakan (seperti pada Gambar 16):
- Banners, digunakan untuk menampilkan banner.
Semua pertanyaan, keluhan, kritik, dan saran secara otomatis akan dikirimkan ke alamat e-mail administrator.
Gambar 16 Komponen pada WIBB yang menggunakan MOS.
- Events, digunakan untuk menampilkan agenda kegiatan kepala balai.
- FrontPage, digunakan untuk menampilkan info di halaman utama (Home).
- Media Manager, digunakan untuk meng-upload image yang akan digunakan di WIBB.
- Missus, digunakan sebagai fasilitas pengiriman pesan antar pegawai yang sudah terdaftar.
- Newsflash, digunakan untuk menampilkan kilasan info berupa petuah bijak yang berganti-ganti di tiap halamannya.
- Simpleboard Forum, digunakan sebagai fasilitas forum.
- Web Links, digunakan untuk menampilkan link -link yang berkaitan dengan pertanian. Selain pertanian, link tersebut dapat ditambah dengan kategori lain.
Dari kesembilan komponen tersebut, komponen Events, Missus, dan Simpleboard Forum merupakan komponen tambahan yang harus diinstalasi secara terpisah, sedangkan komponen lainnya merupakan komponen yang sudah terinstalasi sejak awal atau komponen bawaan dari MOS V4.5.1 itu sendiri.
Modul yang digunakan WIBB (seperti pada Gambar 17) adalah:
- Main Menu (Menu Utama), digunakan untuk menampilkan menu utama atau menu untuk semua pengguna. Menu yang terdapat pada Menu Utama yaitu: Home, Berita Terkini, Publikasi, Hubungi Kami, dan Web Links.
- User Menu (Menu Pengguna), merupakan menu yang muncul untuk pengguna terdaftar dan administrator. User Menu hanya tampil setelah pengguna melakukan login. Modul User Menu terdiri dari menu-menu sebagai berikut: Info Tentang Anda, Kepala Balai, Tata Usaha, Program & Evaluasi, Kerjasama & PHP, Kelompok Peneliti, UKT, fasilitas Kirim Pesan, dan Forum.
Gambar 17 Modul pada WIBB yang menggunakan MOS.
- Login, berfungsi untuk melakukan otentikasi terhadap pengguna terdaftar dan administrator untuk masuk ke halaman pengguna terdaftar atau halaman
administrator. Setelah pengguna
melakukan login, akan tampil link untuk logout dan muncul User Menu (Menu Pengguna).
- Online Users (User yang Online), digunakan untuk mengetahui nama pengguna yang sedang membuka WIBB.
- Hit Counter (Total Pengunjung), digunakan untuk mengetahui jumlah pengunjung WIBB.
- Sections, digunakan untuk menambah isi pada WIBB baik berupa kategori maupun item.
- Newsflash (Petuah Bijak), digunakan untuk menampilkan kilasan info berupa petuah bijak.
Tampilan komponen dan Modul pada WIBB yang menggunakan MOS V4.5.1 secara umum dapat dilihat pada Lampiran 5 bagian a.
Implementasi