1
IMPLEMENTASI UU RI NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP DALAM PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP
(STUDI KASUS BADAN LINGKUNGAN HIDUP
PEMERINTAH KOTA MEDAN)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Melianti Lumbantobing NIM.3113111041
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Melianti Lumbantobing. NIM. 3113111041. “Implementasi UU RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaann Lingkungan Hidup dalam Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (Studi Kasus Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Medan”.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas kasih dan Penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini, dengan judul “Implementasi UU RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Penyelesaian
Sengketa Lingkungan Hidup (Studi Kasus Badan Lingkungan Hidup
Pemerintah Kota Medan)”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis dengan rendah hati mengharapkan masukan dan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Atas masukan yang
diberikan penulis mengucapkan terima kasih.
Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal hingga akhir penulis banyak
menemukan tantangan, hambatan serta rasa jenuh. Namun karena dukungan dari
berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dengan penuh ikhlas
dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Sugiharto, M. Si selaku wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial
iii
5. Bapak Drs. Liber Siagian, M. Si selaku wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Dr. Reh Bunga Beru PA, SH, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Arif Wahyudi, SH, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.
8. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH sebagai dosen pembimbing skripsi penulis.
Terimakasih kepada beliau karena telah membimbing penulis dalam
penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
9. Bapak Parlaungan G Siahaan, SH, M. Hum sebagai dosen pembimbing
akademik penulis. Terimakasih buat beliau yang senantiasa mengarahkan
serta memberikan wejangan kepada penulis selama masa studi.
10. Terimakasih kepada Bapak Majda El Muhtaj, M. Hum sebagai dosen penguji
yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.
11. Ibu Sri Hadiningrum, SH, M. Hum sebagai dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran kepada penulis.
12. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Unimed, khususnya di
jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan
pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.
13. Bapak Joni selaku bagian Tata Usaha Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas
iv
14. Terimakasih kepada Bapak Ir. Arief Sudarto Trinugroho, MT selaku kepala
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan dan kepada Bapak Helbert Gultom
(Kabid Penyuluhan dan penegakan hukum) serta seluruh staf BLH Kota
Medan yang turut memberikan partisipasi dalam penyusunan skripsi ini.
15. Teristimewa kepada orangtua saya yang sangat saya sayangi dan cintai yang
menjadi teladan dalam hidup saya yaitu Ayahanda Tomson Lumbantobing
dan Ibunda Ida Pasaribu. Terima kasih atas segala pengorbanan yang telah
diberikan baik materi maupun moril serta motivasi. Kedua orangtua saya
adalah teladan dan semangat hidup penulis.
16. Kemudian buat abang, kakak, adik yang penulis sayangi kakanda Porman
Lumbantobing, abangda Darwin Lumbantobing, ST, kakanda Rosma
Lumbantobing, abangda Ronal Lumbantobing, abangda Ritmen
Lumbantobing, abangda Candra Lumbantobing dan adinda Epi
Lumbantobing. Terima kasih buat dukungannya, kalian adalah penyemangat
dan inspirasi dalam kehidupan saya.
17. Kemudian kepada sahabat-sahabat saya Maya Indah Damanik, Rida
Novalisa siregar, Debora Panjaitan, Adytia P Lumbantobing, Rensus
Turnip, Rinaldi Sianturi dan Mujur Silaban. Terimakasih buat motivasinya,
suka-duka kita jalani bersama. Kalian sangat berarti bagi saya.
18. Kemudian kepada seluruh teman-teman seperjuangan saya Reguler B 2011
terkhusus buat JaJaBi Grup (Wahyuni Mutia Sari, Siti Syahraini Harahap,
Rahmi Sarah Paramita Tanjung, Riski Rahmadani Silitonga, Liani
Anastasya, Vini Yovina, Sulistiani, yuspita Nasution). Kacibang Grup, Ana
v
19. Kepada abang/kakak stambuk dan adek-adek stambuk sekalian yang juga
turut memberikan saran serta semangat kepada penulis.
20. Kemudian kepada kekasih penulis Saut Gomgom Fransiskus Silalahi yang
juga turut memberikan motivasi kepada penulis.
21. Terimakasih juga kepada teman-teman kos penulis, adek Rutmaida Marbun,
adek Diego Hutabarat, adek Adi Hutabarat yang menjadi saudara yang
memberikan semangat kepada penulis.
22. Kepada teman-teman PPLT SMP Negeri 1 laguboti yang pernah hadir
dalam hidupku.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih ada kesalahan dalam penyusunan skripsi ini,
untuk itu saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
supaya lebih sempurna.
Medan, Juni 2015 penulis
vi
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian... 6
F. Manfaat Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kerangka Teoretis... 8
1. Pengertian Implementasi ... 8
B. Kerangka Berpikir... 32
BAB III METODE PENELITIAN... 34
vii
B. Populasi dan Sampel ... 35
C. Variabel dan Definisi Operasional ... 36
D. Teknik Pengumpulan Data ... 37
E. Teknik Analisis Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 39
A. Deskripsi Badan Lingkungan Hidup Kota Medan... 39
B. Hasil penelitian... 44
C. Pembahasan Hasil penelitian... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 81
A. Kesimpulan... 81
B. Saran... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh sengketa atau kasus pencemaran lingkungan di Prov.
Lampung Tahun 1998-2001 ... 21
Tabel 3.1 Kisi-kisi Penelitian ... 36
Tabel 4.1 Tujuan Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.... ... 42
Tabel 4.2 Pemahaman tentang Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup... 44
Tabel 4.3 Pemahaman tentang Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor
04 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Hidup... 46
Tabel 4.4 Badan Lingkungan Hidup Kota Medan Berperan dalam upaya
penyelesaian sengketa lingkungan hidup... 48
Tabel 4.5 Badan Lingkungan Hidup Kota Medan berperan dalam penegakan
hukum melalui cara menindak tegas suatu sengketa... 50
Tabel 4.6 Sebuah sengketa lingkungan hidup dituntut tidak sesuai dengan
prosedur hukum yang berlaku... 52
Tabel 4.7 Badan Lingkungan Hidup Kota Medan membina hubungan kerja
sama dengan instansi lain yang memiliki konsentrasi di bidang
lingkungan hidup... 54
Tabel 4.8 Sosialisasi yang dilakukan oleh BLH Kota Medan terhadap upaya
penyelesaian sengketa lingkungan hidup... 56
Tabel 4.9 Perkembangan Badan Lingkungan Hidup Kota Medan... 58
Tabel 4.10 Badan Lingkungan Hidup Kota Medan melaksanakan tugas dan
ix
Tabel 4.11 Pemahaman tentang hukum lingkungan yang diberikan oleh Badan
Lingkungan Hidup Kota Medan kepada masyarakat... 62
Tabel 4.12 Badan Lingkungan Hidup Kota Medan memperlakukan semua orang
adalah sama di hadapan hukum dalam penyelesaian sengketa
lingkungan hidup... 64
Tabel 4.13 Kendala dalam usaha penegakan hukum dalam penyelesaian sengketa
lingkungan hidup... 66
Tabel 4.14 Badan Lingkungan Hidup Kota Medan bertindak berdasarkan hukum
dan sikap profesional... 69
Tabel 4.15 Badan Lingkungan Hidup Kota Medan mengaitkan ikatan kekerabatan
dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup... 71
Tabel 4.16 Badan Lingkungan Hidup Kota Medan dalam menjalankan profesinya
mengalami intimidasi dari pihak lain... 73
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian
Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara
Lampiran 3 Dokumentasi
Lampiran 4 Nota Tugas
Lampiran 5 Surat Penelitian Dari Jurusan
Lampiran 6 Surat Penelitian Dari Fakultas
Lampiran 7 Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian
Lampiran 8 Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn
Lampiran 9 Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED
Lampiran 10 Daftar Seminar Proposal Penelitian
Lampiran 11 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
Lampiran 12 Pernyataan Keaslian Tulisan
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Penulis secara simbolis menyerahkan angket penelitian
kepada Bapak Tekad Pramoko, ST (Pegawai BLH Kota
Medan), disaksikan oleh Bapak Helbert Gultom, SH, MAP
(Kabid. Penyuluhan dan Penegakan Hukum)
Gambar 2 Penulis melakukan wawancara dengan Bapak Helbert Gultom, SH, MAP (Kabid. Penyuluhan dan Penegakan Hukum)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan serta kualitas lingkungan hidup saat ini semakin menunjukkan
angka penurunan, fenomena ini sesungguhnya dapat mengancam kehidupan
manusia dan mahkluk hidup lainnya. Ancaman yang saat ini terjadi berupa
pemanasan global (global warming), pencemaran udara, pencemaran air,
pembakaran hutan yang mempengaruhi perubahan iklim bahkan mempengaruhi
fungsi lingkungan hidup yang dulunya seimbang sekarang menjadi timpang.
Akibat ancaman tersebut lingkungan hidup tidak berfungsi secara optimal dan
seimbang sehingga pada akhirnya akan mendatangkan petaka bagi manusia dan
mahkluk hidup lain yang mengisi ruang di atas bumi ini.
Permasalahan lingkungan hidup sangat gencar dibicarakan saat ini,
mengingat keadaan bumi yang mulai memprihatinkan. Hal ini memicu munculnya
organisasi baik perjanjian oleh berbagai negara di belahan bumi ini sepakat untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dengan pertimbangan bumi ini tetap
lestari bagi generasi yang akan datang sehingga muncul sebuah prinsip keadilan
antargenerasi. Prinsip keadilan antargenerasi dalam Silalahi (2001: 261) dikenal
dengan The Rio de Janeiro Declaration On Environment and Development (1992)
in Principle Three : “The Right to development must be fulfilled so as to equitably meet developmental and environmental needs of present and future generations”
(hak atas pembangunan harus dipenuhi sehingga adil dalam memenuhi kebutuhan
2
Prinsip keadilan antargenerasi mengandung makna, bahwa pemanfaatan
sumber daya alam dan lingkungan hidup oleh generasi sekarang tidak boleh
mengorbankan kepentingan atau kebutuhan generasi di masa yang akan datang
atas sumber daya alam dan lingkungan hidup. Dengan demikian generasi sekarang
diharapkan bijaksana dalam mengolah dan memanfaatkan sumber daya yang ada
sehingga sumber daya akan tetap ada dalam kuantitas maupun kualitas bagi
generasi berikutnya. Prinsip ini diharapkan menjadi dasar dalam pengembangan
hukum lingkungan nasional maupun internasional.
Banyak pihak yang sedang berusaha dan berjuang untuk senantiasa
menjaga kelestarian lingkungan, disisi lain banyak pula pihak dengan ego yang
tinggi memanfaatkan alam dengan sesuka hati demi menimbun harta tanpa
memperhatikan keadaan lingkungan sehingga kerap menimbulkan masalah yang
pada akhirnya menjadi sengketa lingkungan hidup yang perlu diproses ataupun
diselesaikan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk itu perlu dilakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan
konsisten oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya semua pemangku
kepentingan.
Dalam pranata hukum Indonesia, upaya perlindungan terhadap lingkungan
hidup telah dilakukan dengan usaha membentuk peraturan perundang-udangan
oleh pemerintah. Dalam konstitusi negara Indonesia yaitu Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 selanjutnya UUD 1945 pada pasal 28H
ayat (1) yang berbunyi “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
3
berbunyi “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.
Berdasarkan kedua Pasal tersebut di atas maka sudah jelas bahwa UUD
1945 juga telah mengakomodasi perlindungan konstitusi (constitutional
protection) baik terhadap warga negara Indonesia untuk memperoleh lingkungan hidup yang memadai maupun jaminan terjaganya tatanan dan fungsi lingkungan
hidup yang lestari atas dampak negatif dari aktivitas perekonomian nasional yang
dijalankan oleh berbagai pihak
Tidak hanya berhenti di situ saja, namun pemerintah juga membentuk
regulasi yang lebih khusus untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
yaitu dengan membentuk undang-undang yaitu diawali dengan terbentuknya
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UULH) selanjutnya diganti dengan
Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan lingkungan Hidup (UUPLH),
kemudian mengalami perubahan lagi menjadi Undang-undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) dan
berlaku sampai saat ini.
Terbentuknya regulasi tersebut diharapkan mampu membatasi berbagai
tindakan yang akan dilakukan setiap pihak yang mungkin berpeluang akan
merusak fungsi lingkungan hidup. Namun dalam keadaan yang sesungguhnya
bahwa untuk mewujudkan terlaksananya regulasi tersebut dengan baik,
4
kegiatan ekonomi yaitu produksi menyebabkan rusaknya atau terganggunya
fungsi lingkungan hidup. Banyak pabrik ataupun perusahaan yang tidak memiliki
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), jika pabrik atau perusahaan
itu saja tidak memiliki AMDAL bagaimana mungkin pihak-pihak tersebut akan
beroperasi sesuai dengan aturan tertulis yang senantiasa berorientasi pada
pelestarian lingkungan hidup. Kesadaran bagi pemilik modal masih relatif rendah
untuk senantiasa bekerja sesuai sistem yang ditetapkan. Tindakan ini tidak jarang
akan memunculkan berbagai sengketa lingkungan hidup misalnya berupa
pencemaran air melalui pembuangan limbah ke sungai.
Masalah seperti itu kerap ditemui dalam kehidupan kita khususnya di
wilayah kota Medan, kurang tegasnya pemerintah serta kurang pemahaman
dalam menjalankan undang-undang yang ada mengakibatkan banyak perusahaan
yang berdiri tanpa memperhatikan AMDAL sehingga pada akhirnya hal tersebut
berujung pada munculnya sengketa. Sengketa yang muncul diharapkan ditangani
dan diselesaikan dengan serius berpedoman kepada UUPPLH.
Penaatan hukum di bidang lingkungan hidup oleh para pelaku kegiatan di
bidang lingkungan hidup mutlak diperlukan untuk mencegah dampak negatif dari
kegiatan yang dilakukan. Menurut struktur ketatanegaraan di era otonomi daerah,
koordinasi pengelolaan lingkungan termasuk penaatan hukum berada di tingkat
Nasional, Provinsi, Kabupaten dan Kota. Karena itu diperlukan kerja sama yang
baik antara institusi di tingkat pusat, dalam hal ini Kementerian Negara
Lingkungan Hidup dengan Badan Lingkungan Hidup Provinsi, serta dengan
Badan Lingkungan Hidup Kota utamanya dalam hal penguatan kapasitas
5
Maka dengan adanya latar belakang di atas penulis mengambil judul
“Implementasi UU RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Hidup (Studi Kasus Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Medan)”.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang ada dalam suatu penelitian perlu
ditentukan identifikasi masalah yang diteliti, agar peneliti menjadi terarah dan
jelas tujuannya sehingga tidak timbul kesimpang siuran dalam penelitian dan tetap
konsisten dalam membahas masalah yang ada.
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk bekerja sama dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Sengketa lingkungan hidup belum terselesaikan dengan maksimal oleh
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan
3. Peranan Badan Lingkungan Hidup Kota Medan dalam penyelesaian
sengketa lingkungan hidup
4. Faktor-faktor yang mendorong belum terlaksananya peraturan
perundang-undangan dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup
dengan baik.
5. Banyaknya kendala yang dihadapi oleh Badan Lingkungan Hidup
Pemerintah Kota Medan dalam upaya penyelesaian sengketa
lingkungan hidup.
6. Rendahnya kesadaran bagi pihak pengusaha akan kepemilikan Analisis
6
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah harus dilakukan dalam setiap penelitian agar terfokus
pada masalah yang diteliti dan juga untuk menghindari kesimpang siuran dalam
penelitian ini serta mengingat keterbatasan kemampuan penulis, maka perlu
adanya pembatasan masalah. Masalah dalam penelitian ini terfokus pada:
1. Sengketa lingkungan hidup belum terselesaikan dengan maksimal oleh
Badan Lingkungan Hidup Kota Medan
2. Banyaknya kendala yang dihadapi oleh Badan Lingkungan Hidup
Pemerintah Kota Medan dalam upaya penyelesaian sengketa
lingkungan hidup.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Mengapa Sengketa lingkungan hidup belum terselesaikan dengan
maksimal oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Medan?
2. Apa kendala yang dihadapi oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Medan
dalam upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup?
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan
penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penyelesaian sengketa lingkungan hidup oleh Badan
7
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Badan Lingkungan
Hidup Kota Medan dalam upaya penyelesaian sengketa lingkungan
hidup.
F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian hendaknya memberikan manfaat agar apa yang diteliti
memiliki daya guna. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara teoretis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut dan mempunyai arti
penting bagi Pemerintah Daerah Kota Medan berkaitan dengan implementasi
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dalam Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup.
2. Secara praktis
a. Sebagai pedoman dan masukan bagi pemerintah dalam hal ini Badan
Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Medan dan aparat penegak hukum dalam
upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup di Kota Medan.
b. Sebagai bahan kajian bagi akademisi untuk menambah wawasan ilmu hukum
terutama dalam bidang hukum lingkungan, khususnya mengenai Peranan Badan
81 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dari penelitian ini, dapat
diambil kesimpulan bahwa secara umum Undang-undang RI Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup khususnya dalam
penyelesaian sengketa lingkungan hidup sudah terimplementasi namun belum
maksimal, berikut jabarannya:
1. Sengketa lingkungan hidup belum terselesaikan dengan maksimal oleh Badan
Lingkungan Hidup Kota Medan karena sarana dan prasarana yang belum
memadai, selain itu masyarakat termasuk pelaku usaha di Kota Medan belum
memiliki kesadaran yang tinggi untuk tunduk kepada regulasi yang ada yaitu
UUPPLH.
2. Kendala yang dihadapi oleh Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota
Medan dalam upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup yaitu kendala
utama adalah mengenai keterbatasan akan sarana dan prasarana (kendala
internal). Keterbatasan yang dimaksudkan adalah belum adanya tersedia
secara khusus Pegawai Penyidik Negeri Sipil (PPNS) yang dibutuhkan saat
penyelesaian sengketa lingkungan hidup di kantor BLH Kota Medan. Selain
itu dana pendukung untuk hal itu secara khusus juga belum ada. Selain hal
tersebut di atas kendala lainnya (kendala eksternal) adalah kesadaran dari
masyarakat yang masih tergolong rendah. Dalam kenyataannya, masih
banyak masyarakat Kota Medan yang tidak memiliki kepedulian terhadap
lingkungan. Banyak masyarakat yang tidak mau untuk menjaga
82
B. Saran
Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan agar:
1. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Badan lingkungan Hidup Kota
Medan supaya meningkatkan etos kerjanya sehingga dapat dengan maksimal
menyelesaikan sengketa lingkungan hidup di Kota Medan.
2. Penelitian ini juga menjadi masukan bagi masyarakat khususnya pelaku usaha
di Kota Medan untuk tetap tunduk kepada regulasi yang ada serta menyadari
akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik.
3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dan mendalam untuk mencari tahu
tentang implementasi Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam penyelesaian
83
DAFTAR PUSTAKA
Akib, Muhammad. 2014. Hukum Lingkungan Perspektif Global dan Nasional. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara
Bram, Deni. 2014. Hukum Lingkungan Hidup. Bekasi: Gramata
. 2014. Politik Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup. Malang: Setara Pres
Iskandar. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (kuantitatif dan kualitatif). Jakarta: Gunung Persada Press
Melianti, Yusna. 2014. Etika dan Lingkungan Hidup. Medan: Laboratorium Pendidikan Pancasila, Fakulatas Ilmu sosial, Universitas Negeri Medan
Raharjo, Mursid. 2007. Memahami AMDAL. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rahmadi, Takdir. 2014. Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Setiawan, Deni. 2014. Metodologi Penelitian. Medan: Laboratorium Pendidikan Pancasila, Fakulatas Ilmu sosial, Universitas Negeri Medan
Silalahi, Daud. 2001. Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. Bandung: PT Alumni
Subagyo, Joko. 2005. Hukum Lingkungan (Masalah dan Penanggulangannya). Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Suharso dan Pretno Ningsih, Ana. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya
Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustakabarupress
Sunarso, Siswanto. 2005. Hukum Pidana Lingkungan Hidup dan Strategi Penyelesaian Sengketa. Jakarta : PT Rineka Cipta
Supriadi. 2006. Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
84
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2000 Tentang Lembaga Penyedia jasa Pelayanan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup