PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN MENGGIRING BOLA
DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA
USIA 14
–
15 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA
PUTRA MELATI MEDAN TAHUN 2015
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat- Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Ari Yowanda
Nim : 609321015
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PERSETUJUAN SKRIPSI
Skripsi yang Diajukan Oleh Ari Yowanda Nim: 609321015, Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Diuji dalam Ujian Mempertahankan Skripsi
Medan, Januari 2016
Dosen Pembimbing Skripsi
i
ABSTRAK
ARI YOWANDA NIM : 609321015. Pengembangan Model Latihan Menggiring Bola Dengan Pendekatan Bermain Pada Siswa Usia 14 – 15 Tahun Sekolah Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015
(Pembimbing Skripsi : ZULFAN HERI)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNIMED 2016.
Kurangnya bentuk latihan yang digunakan dalam latihan menggiring bola untuk siswa Sekolah Sepak Bola Putra Melati menyebabkan peningkatan prestasi pada klub ini belum meningkat, kemudian dikembangkan bentuk latihan yang dapat digunakan untuk peningkatan kemampuan menggiring bola. Secara umum tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan model latihan menggiring bola pada siswa sekolah Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015. Penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan model Penelitian dan Pengembangan Reseach and Development (R&D) dari Brog dan Gall. Dalam penelitian ini terdapat 24 jumlah populasi dan yang menjadi sampel atau subjek dalam penelitian dan pengembangan ini adalah 24 siswa sekolah Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2016. Teknik pengambilan sampling dari populasi adalah dengan total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 model yang dikembangkan terdapat 8 model yang validitasnya cukup dan layak untuk digunakan setelah diverifikasi oleh pakar yaitu pelatih sepakbola bersertifikat, pakar sepakbola dan pelatih sepakbola. Dan hasil produk penelitian ini adalah buku model permainan latihan menggiring bola untuk usia 12-15 tahun.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menumpahkan kasih karunianya kepada penulis khususnya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu
Keolahragaan dengan judul: “Pengembangan Model Latihan Menggiring Bola
Dengan Pendekatan Bermain Pada Siswa Usia 14 – 15 Tahun Sekolah
Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015”
Selama penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd. selaku Dekan FIK UNIMED.
3. Kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED.
Bapak Syamsul Gultom, S. KM, M. Kes. selaku Wakil Dekan II FIK
UNIMED dan Bapak Drs. Mesnan, M. Kes. selaku Wakil Dekan III.
4. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
FIK UNIMED
5. Bapak Yan Indra, S.Pd.M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.
iii
7. Bapak Dr. Amir Supriadi, M.Pd selaku dosen pengarah I, Bapak Irwansyah
Siregar, S.Pd, M.Pd selaku dosen pemgarah II yang memberi arahan dan
bimbingan penyelesaian skripsi.
8. Seluruh civitas Akademik Universitas Negeri Medan.
9. Seluruh manajemen Sekolah Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015 dan
juga terhadap atlet usia 14 – 15 tahun yang menjadi sampel dalam
penelitian ini.
10.Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan
bantuan baik moral maupun material terutama dari orang tua tercinta yaitu
(Ayahanda), (Ibunda), dan saudara – saudara saya. Terima kasih untuk
dukungan semangat dan doamu.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
serta membrikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan. Semoga kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, Saudari,dapat menjadi amal
yang baik dan mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Medan, Januari 2016
Penulis
Ari Yowanda
iv
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ` A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 36
B..Populasi Dan Sampel ... 36
C. Karakteristik Sasaran Penelitian ... 37
v
E. Pendekatan Dan Metodologi Penelitian ... 37
F. Langkah – Langkah Pengembangan Model ... 38
G. Teknik Analisis Data ... 42
H. Produk Model Pengembangan Dribbling Sepakbola ... 42
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Model ... 44
B. Validasi Model ... 48
C. Model Final ... 51
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76
vi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1 : Populasi Penelitian ... 36
Tabel 2 : Instrumen Model Penelitian ... 41
Tabel 3 : Analisis Persentase Hasil Validitas Teradap Model ... 42
Tabel 4 : Hasil Analisis Kebutuhan dan Temuan Lapangan ... 47
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1: Hasil Penilaian Validator Pada Model Latihan ... 78
Lampiran 2: Perhitungan Validasi Model Menggiring Bola ... 88
Lampiran 3: Hasil Perhitungan Analisis Validitas Model ... 95
Lampiran 4 : Dokumentasi Penelitian ... 96
Lampiran 5 : Surat - Surat Penelitian ... 98
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan moderen sekarang ini olahraga menjadi kebutuhan hidup
masyarakat dimana banyak manfaat olahraga yang dirasakan secara langsung oleh
pelakunya. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau
usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi – potensi
jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat
berupa permainan, pertandingan dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia
yang memiliki ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan negara atau
pancasila. Perkembangan olahraga yang semakin luas menjadikan banyak bidang
kajian dalam olahraga dimana hal tersebut menjadi sebuah profesi bagi pelakunya.
Olahraga prestasi merupakan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara
profesional yang memiliki tujuan untuk mendapatkan dan meraih suatu prestai
tertentu. Tujuan dari olahraga prestasi adalah untuk meraih prestasi dari bidang
yang diperlombakan baik di tingkat daerah, nasioanal dan juga internasional.
Beberapa cabang olahraga profesional yang sudah berkembang pesat dewasa ini
adalah sepakbola.
Dalam latihan dan pertandingan sepakbola, seorang pemain sepakbola
akan menghadapi suatu situasi yang berbeda-beda, hal ini memerlukan suatu
keterampilan khusus bagi setiap pemain sepakbola agar dapat mengatasi kondisi
tersebut. Teknik dalam permainan sepakbola secara umum dapat dikelompokkan
2
harus dikuasai dalam sepakbola adalah menendang bola, menghentikan bola,
mengontrol bola, gerak tipu, tackling, lemparan ke dalam dan teknik menjaga
gawang. Mengontrol bola di antaranya adalah menjaga dan melindungi bola
dengan kaki untuk terus dibawa ke depan disebut juga menggiring bola
(dribbling). Tentu teknik – teknik ini harus dikuasi dengan baik sehingga bisa
bermain bola dengan baik. Menggiring bola menjadi teknik yang sangat penting
dimana menggiring bola adalah membawa bola menghindari hadangan lawan
tanpa kehilangan kontrol bola tersebut dari kaki pemain. Untuk menguasai hal
tersebut tentu harus latihan dengan keras.
Semua pelatih sejak saat ini diharuskan mengembangkan setiap cabang
olahraga. Melatih fisik, teknik dan taktik dalam sepakbola harus didasari landasan
pembinaan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Diketahui bersama
permainan sepakbola adalah suatu permainan yang menuntut kemampuan teknik–
taktik dan strategi yang baik, kemampuan fisik yang baik juga dituntut
kemampuan kerjasama tim yang optimal. Tentu pelatih harus mempertimbangkan
program latihan yang berbeda bagi anak-anak, remaja dan juga orang dewasa
sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan gerak anak tersebut.
Proses latihan pelaksanaannya bukan melalui latihan yang konvensional di
lapangan yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental
intelektual, emosi dan sosial, hal tersebut harus dilatih secara berkesinambungan
agar dapat meningkatkan kemampuan bermain sepakbola. Sesuai dengan pendapat
Harsono (1998: 87) mengatakan bahwa terdapat empat aspek yang terpenting
3
training (4) psychological training. Dalam latihan physical training ditujukan
untuk meningkatkan kondisi fisik atlet. Dimana latihan ditekankan pada latihan
yang meningkatkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, koordinasi, kelincahan dan
kelentukan. Latihan technical training menekankan pada kemampuan bermain
bola seperti passing, shooting, heading dan jungling. Latihan tactical training
menekankan pada kemampuan menjalankan strategi bermain bertahan dan
menyerang yang ditetapkan oleh tim pada hal ini kerjasama tim dan kelompok
sangat diperlukan. Latihan psyichological training adalah menekankan pada
bagaimana atlet bisa mengatasi kondisis psikologis pada dirinya seperti
kecemasan, emosi yang berlebihan dan juga rasa takut karena beban yang
tanggung jawab besar untuk memenangkan pertandingan. Penyajian latihan lebih
sering menggunakan teknik latihan (drill). Latihan disini diartikan sebagai sebagai
suatu cara dimana atlet melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar atlet
memiliki keterampilan gerak yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari
sebelumnya.
Anak-anak latihan dengan banyak bergerak dan mendapatkan kemajuan
belajar seiring dengan bertambahnya usia. Namun dewasa ini, istilah “masa kecil
yang hilang” banyak yang dikaitkan dengan sepakbola pemula mengingat
olahraga ini berfokus pada profesionalisme dan bisnis. Dalam usahanya untuk
mengembangkan kemampuan, sepakbola pemula harus berjuang melawan
kenyataan bahwa 70% siswanya memutuskan untuk berhenti berlatih pada usia 12
tahun. Orang dewasa sering lupa bahwa yang mereka latih adalah anak-anak.
4
Orang dewasa dapat memainkan permainan anak-anak, tetapi anak-anak tidak
selalu dapat memainkan permainan orang dewasa. Latihan menggiring bola
selama ini yang dilakukan di klub – kub sepakbola ataupun sekolah sepakbola
masih konvensional dimana pelatih kurang kreatif dalam membuat pola latihan
yang berbeda dan menarik tanpa kehilangan dari tujuan awal dari latihan itu
sendiri. Pelatih dituntut untuk mampu mendisain berbagai macam bentuk latihan
sehingga latihan menjadi lebih menarik, tidak monoton atau membosankan.
Dengan demikian atlet akan lebih senang melakukan latihan tanpa merasa
terbeban dengan bentuk – bentuk latihan yang dilakukannya. Untuk itu seorang
pelatih perlu untuk melakukan pengembangan – pengembangan model latihan
sehingga latihan menjadi lebih bermanfaat bagi atlet.
Hasil observasi peneliti yang dilakukan pada bulan Mei 2015 dan
wawancara yang dilakukan terhadap pengurus dan pelatih sekolah sepakbola Putra
Melati Medan dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan menggiring bola di klub ini
masih melakukan latihan yang biasa yaitu melakukan teknik mengiring bola
dengan metode konvensional tanpa ada modifikasi yang berarti atau sebuah
sentuhan yang mengubah model latihan tersebut menjadi lebih menarik untuk
dilakukan. Latihan dilakukan tanpa mengacu kepada prinsip perkembangan gerak
dan juga prinsip dari latihan itu sendiri. Hal tersebut sejalan dengan kemampuan
menggiring bola siswa Sekolah sepakbola Putra Melati Medan masih kebanyakan
dalam kategori kurang sekali dimana dari 24 orang atlet terdapat 13 orang
termasuk dalam kategori kurang sekali atau 54,17% dan 9 orang dalam kategori
5
program latihan yang diberikan terhadap atlet dan juga model latihan yang
diberikan kepada siswa Sekolah sepakbola Putra Melati Medan. Latihan dengan
pendekatan bermain memberikan suasana gembira terhadap anak pada saat
latihan. Dengan demikian anak tidak akan merasa terbebani pada saat melakukan
program – program yang telah direncanakan oleh pelatih. Latihan dengan rasa
senang dan gembira akan memberikan manfaat yang berlipat ganda dimana anak
akan lebih terpacu untuk datang kembali latihan.
Dengan merubah model latihan yang tepat untuk atlet maka latihan akan
lebih bermakna dan tujuan latihan akan lebih cepat tercapai. Diharapkan dengan
memasukkan unsur kegembiraan didalam setiap latihan, disertai pemenuhan
kebutuhan psikologi anak usia 10 – 15 tahun yang lebih mengetengahkan sifat
egois disertai ingin menunjukan kepada khalayak ramai bahwa dia mempunyai
kemampuan lebih, maka secara automatisasi peningkatan kemampuan menggiring
bolanya akan meningkat pesat.
Kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan atau lebih luasnya aktivitas
yang mengandung keasyikan (fun) dan dilakukan tanpa paksaan dengan tujuan
untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut
(Wardani, 2009:17). Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan
terus melakukannya di manapun mereka memiliki kesempatan, karena melalui
bermainlah anak belajar tentang apa yang ingin mereka ketahui dan pada akhirnya
mampu mengenal semua peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Anak-anak belajar
dengan bermain belajar dan latihan dengan banyak bergerak mendapatkan
6
telah diterima secara luar biasa pada sepakbola pemula, utamanya dirancang untuk
menghasilkan kesenangan, tantangan, kreativitas, pemecahan masalah, dan
motivasi. Anak-anak sebaiknya dilibatkan dalam aktivitas yang dinamis dan
menyenangkan dengan banyak kebebasan untuk bergerak. Pendekatan
bermain/aktivitas akan membuat sebuah tim tetap tertarik pada sepakbola, juga
akan menggembangkan kreativitas pemain, meningkatkan kemampuan dalam
mengambil keputusan, serta meningkatkan kemampuan fisik mereka.
Sekolah sepakbola merupakan lembaga dan organisasi yang tersusun rapi.
Segala kegiatan seharusnya direncanakan dan juga diatur sesuai dengan
kurikulum. Dan untuk menghadapi kemajuan zaman kurikulum selalu diadakan
perubahan, perbaikan dan penyempurnaan agar apa yang diberikan di sekolah
sepakbola terhadap anak didiknya dapat digunakan untuk menghadapi tantangan
hidup di masa sekarang maupun yang akan datang, sehingga sekolah sepakbola
bukan hanya tempat untuk berlatih tetapi juga sebagai tempat untuk belajar agar
tujuan hidup atau cita-citanya tercapai.
Untuk mencapai latihan yang lebih bermakna dimana siswa Sekolah
Sepakbola Putra Melati Medan dapat menikmati setiap gerakan yang dilakukan,
menyenangkan dan tujuan latihan yang telah ditetapkan dapat tercapai diperlukan
model latihan yang baik. Untuk menciptakan model latihan tersebut perlu
dilakukan kajian melalui penelitian, maka penulis sangat tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul: Pengembangan Model Latihan Menggiring
Bola Dengan Pendekatan Bermain Pada Usia 14 – 15 Tahun Sekolah Sepakbola
7
B. Identifikasi Masalah
Seperti yang di uraikan dalam latar belakang masalah, maka dapat di
identifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apakah model latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain
dibutuhkan Sekolah Sepakbola Putra Melati?
2. Bagaimana model latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain pada
Sekolah Sepakbola Putra Melati?
3. Faktor-faktor apa saja yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas
materi model latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain pada
Sekolah Sepakbola Putra Melati?
4. Peralatan apa saja yang dapat digunakan untuk mengembangkan model
latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain pada Sekolah Sepakbola
Putra Melati?
5. Apakah pendekatan latihan yang digunakan oleh pelatih sudah tepat sasaran
dalam penguasaan tehnik dasar sepakbola khususnya dalam menggiring bola
dengan pendekatan bermain?
6. Bagaimana penyesuaian model latihan menggiring bola dengan pendekatan
bermain untuk Sekolah Sepakbola Putra Melati sesuai dengan karakteristik
pertumbuhan dan perkembangan anak?
Karena masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang bisa
diungkapkan dan diteliti satu persatu dan oleh karena keterbatasan yang dimiliki
8
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di
kemukakan di atas dan menghindari pembatasan yang terlalu luas, maka yang
menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan materi
model latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain Dalam Olahraga
Sepakbola Pada Siswa Sekolah Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui bentuk model latihan menggiring bola
dengan pendekatan bermain sehingga dapat meningkatkan kemampuan
menggiring bola yang lebih efektif dan menyenangkan bagi Siswa Sekolah
Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model
latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain pada Siswa Sekolah
Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kebermanfaatna yagn bisa
dipergunakan oleh pihak lain dalam perihal peningkatan kemampuan bermain
sepakbola karena itu diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Mengembangkan pembelajaran menggiring bola dalam sepakbola.
9
3. Meningkatkan teknik menggiring bola dalam bermain sepakbola dengan
metode latihan yang berbeda sehingga latihan tidak membosankan bagi atlet.
4. Memberikan sumbangan pengetahuan dan pikiran yang sekaligus dapat
dijadikan suatu pedoman pembinaan sepakbola di sekolah sepakbola.
5. Menambah pengetahuan dan keterampilan atlet sekolah sepakbola untuk dapat
76
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Arma, Olahraga Untuk pelatih Pembina dan Penggemar. Bandung: Pioner Jaya, 1985
Andang Ismail. Education Games. YogyakartaL Pilar Medai 2006
Arif S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta. Pustekom Dikbud, 2003
Bompa, Periodezation (Theory and methodology of training), United State of America: Human Kinetics, 2009.
Brog. W. R & Gall, M. D, Education Research AnIntroduction New York: Longman 1983
Dani Wardani. Bermain Sambil Belajar, Edukasia, 2009
Gallahue, David L. dan Jhon C. Ozmun, Understanding motor development:
Infants, children, adolescents, adults New York: McGraw Hill, 2002.
Husdarta dan Nurlan Kusmaedi, Pertumbuhan dan Perkembangan (Olahraga dan
Kesehatan), Bandung; Alfabeta, 2010.
Joko. Penelitian Pengembangan. Online.
http://www.geocities.com/dwijoeas/penelitianpengembangan.html 2008
Meelke Danny, Soccer Fundamentals. United States: Human Kinetics Publishers, 2003
M. Sajoto (1995) Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: IKIP Semarang Press
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PPS UPI, 2010.
Nurhasan (1986). Tes dan Pengukuran. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sadiman, Arif, S. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekom Dikbud, 2003.
77
Soekatamsi, Permainan Bola Besar (Sepakbola, Jakarta: Depdikbud, Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Sistem-D2 dan Pendidikan kependidikan, 1992
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PPs UPI dan PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2008.
Sunarno, Agung dan Syaifullah D. Sihombing. Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta: Yuma Pustaka, 2011.
Toho Cholik Mutohir dan Gusril. (2004). Perkembangan motorik pada masa
anak-anak. Jakarta: Depdiknas.