• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN MENGGIRING BOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA USIA 14 – 15 TAHUN SEKOLAH SEPAK BOLA PUTRA MELATI MEDAN TAHUN 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN MENGGIRING BOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA USIA 14 – 15 TAHUN SEKOLAH SEPAK BOLA PUTRA MELATI MEDAN TAHUN 2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN MENGGIRING BOLA

DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA

USIA 14

15 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA

PUTRA MELATI MEDAN TAHUN 2015

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat- Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Ari Yowanda

Nim : 609321015

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERSETUJUAN SKRIPSI

Skripsi yang Diajukan Oleh Ari Yowanda Nim: 609321015, Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Diuji dalam Ujian Mempertahankan Skripsi

Medan, Januari 2016

Dosen Pembimbing Skripsi

(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

ARI YOWANDA NIM : 609321015. Pengembangan Model Latihan Menggiring Bola Dengan Pendekatan Bermain Pada Siswa Usia 14 – 15 Tahun Sekolah Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015

(Pembimbing Skripsi : ZULFAN HERI)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNIMED 2016.

Kurangnya bentuk latihan yang digunakan dalam latihan menggiring bola untuk siswa Sekolah Sepak Bola Putra Melati menyebabkan peningkatan prestasi pada klub ini belum meningkat, kemudian dikembangkan bentuk latihan yang dapat digunakan untuk peningkatan kemampuan menggiring bola. Secara umum tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan model latihan menggiring bola pada siswa sekolah Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015. Penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan model Penelitian dan Pengembangan Reseach and Development (R&D) dari Brog dan Gall. Dalam penelitian ini terdapat 24 jumlah populasi dan yang menjadi sampel atau subjek dalam penelitian dan pengembangan ini adalah 24 siswa sekolah Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2016. Teknik pengambilan sampling dari populasi adalah dengan total sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 model yang dikembangkan terdapat 8 model yang validitasnya cukup dan layak untuk digunakan setelah diverifikasi oleh pakar yaitu pelatih sepakbola bersertifikat, pakar sepakbola dan pelatih sepakbola. Dan hasil produk penelitian ini adalah buku model permainan latihan menggiring bola untuk usia 12-15 tahun.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah menumpahkan kasih karunianya kepada penulis khususnya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar

sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu

Keolahragaan dengan judul: “Pengembangan Model Latihan Menggiring Bola

Dengan Pendekatan Bermain Pada Siswa Usia 14 – 15 Tahun Sekolah

Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015”

Selama penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd. selaku Dekan FIK UNIMED.

3. Kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED.

Bapak Syamsul Gultom, S. KM, M. Kes. selaku Wakil Dekan II FIK

UNIMED dan Bapak Drs. Mesnan, M. Kes. selaku Wakil Dekan III.

4. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

FIK UNIMED

5. Bapak Yan Indra, S.Pd.M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.

(7)

iii

7. Bapak Dr. Amir Supriadi, M.Pd selaku dosen pengarah I, Bapak Irwansyah

Siregar, S.Pd, M.Pd selaku dosen pemgarah II yang memberi arahan dan

bimbingan penyelesaian skripsi.

8. Seluruh civitas Akademik Universitas Negeri Medan.

9. Seluruh manajemen Sekolah Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015 dan

juga terhadap atlet usia 14 – 15 tahun yang menjadi sampel dalam

penelitian ini.

10.Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan

bantuan baik moral maupun material terutama dari orang tua tercinta yaitu

(Ayahanda), (Ibunda), dan saudara – saudara saya. Terima kasih untuk

dukungan semangat dan doamu.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

serta membrikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti

perkuliahan. Semoga kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, Saudari,dapat menjadi amal

yang baik dan mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Medan, Januari 2016

Penulis

Ari Yowanda

(8)

iv

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ` A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 36

B..Populasi Dan Sampel ... 36

C. Karakteristik Sasaran Penelitian ... 37

(9)

v

E. Pendekatan Dan Metodologi Penelitian ... 37

F. Langkah – Langkah Pengembangan Model ... 38

G. Teknik Analisis Data ... 42

H. Produk Model Pengembangan Dribbling Sepakbola ... 42

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Model ... 44

B. Validasi Model ... 48

C. Model Final ... 51

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 : Populasi Penelitian ... 36

Tabel 2 : Instrumen Model Penelitian ... 41

Tabel 3 : Analisis Persentase Hasil Validitas Teradap Model ... 42

Tabel 4 : Hasil Analisis Kebutuhan dan Temuan Lapangan ... 47

(11)
(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1: Hasil Penilaian Validator Pada Model Latihan ... 78

Lampiran 2: Perhitungan Validasi Model Menggiring Bola ... 88

Lampiran 3: Hasil Perhitungan Analisis Validitas Model ... 95

Lampiran 4 : Dokumentasi Penelitian ... 96

Lampiran 5 : Surat - Surat Penelitian ... 98

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan moderen sekarang ini olahraga menjadi kebutuhan hidup

masyarakat dimana banyak manfaat olahraga yang dirasakan secara langsung oleh

pelakunya. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau

usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi – potensi

jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat

berupa permainan, pertandingan dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia

yang memiliki ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan negara atau

pancasila. Perkembangan olahraga yang semakin luas menjadikan banyak bidang

kajian dalam olahraga dimana hal tersebut menjadi sebuah profesi bagi pelakunya.

Olahraga prestasi merupakan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara

profesional yang memiliki tujuan untuk mendapatkan dan meraih suatu prestai

tertentu. Tujuan dari olahraga prestasi adalah untuk meraih prestasi dari bidang

yang diperlombakan baik di tingkat daerah, nasioanal dan juga internasional.

Beberapa cabang olahraga profesional yang sudah berkembang pesat dewasa ini

adalah sepakbola.

Dalam latihan dan pertandingan sepakbola, seorang pemain sepakbola

akan menghadapi suatu situasi yang berbeda-beda, hal ini memerlukan suatu

keterampilan khusus bagi setiap pemain sepakbola agar dapat mengatasi kondisi

tersebut. Teknik dalam permainan sepakbola secara umum dapat dikelompokkan

(14)

2

harus dikuasai dalam sepakbola adalah menendang bola, menghentikan bola,

mengontrol bola, gerak tipu, tackling, lemparan ke dalam dan teknik menjaga

gawang. Mengontrol bola di antaranya adalah menjaga dan melindungi bola

dengan kaki untuk terus dibawa ke depan disebut juga menggiring bola

(dribbling). Tentu teknik – teknik ini harus dikuasi dengan baik sehingga bisa

bermain bola dengan baik. Menggiring bola menjadi teknik yang sangat penting

dimana menggiring bola adalah membawa bola menghindari hadangan lawan

tanpa kehilangan kontrol bola tersebut dari kaki pemain. Untuk menguasai hal

tersebut tentu harus latihan dengan keras.

Semua pelatih sejak saat ini diharuskan mengembangkan setiap cabang

olahraga. Melatih fisik, teknik dan taktik dalam sepakbola harus didasari landasan

pembinaan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Diketahui bersama

permainan sepakbola adalah suatu permainan yang menuntut kemampuan teknik–

taktik dan strategi yang baik, kemampuan fisik yang baik juga dituntut

kemampuan kerjasama tim yang optimal. Tentu pelatih harus mempertimbangkan

program latihan yang berbeda bagi anak-anak, remaja dan juga orang dewasa

sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan gerak anak tersebut.

Proses latihan pelaksanaannya bukan melalui latihan yang konvensional di

lapangan yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental

intelektual, emosi dan sosial, hal tersebut harus dilatih secara berkesinambungan

agar dapat meningkatkan kemampuan bermain sepakbola. Sesuai dengan pendapat

Harsono (1998: 87) mengatakan bahwa terdapat empat aspek yang terpenting

(15)

3

training (4) psychological training. Dalam latihan physical training ditujukan

untuk meningkatkan kondisi fisik atlet. Dimana latihan ditekankan pada latihan

yang meningkatkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, koordinasi, kelincahan dan

kelentukan. Latihan technical training menekankan pada kemampuan bermain

bola seperti passing, shooting, heading dan jungling. Latihan tactical training

menekankan pada kemampuan menjalankan strategi bermain bertahan dan

menyerang yang ditetapkan oleh tim pada hal ini kerjasama tim dan kelompok

sangat diperlukan. Latihan psyichological training adalah menekankan pada

bagaimana atlet bisa mengatasi kondisis psikologis pada dirinya seperti

kecemasan, emosi yang berlebihan dan juga rasa takut karena beban yang

tanggung jawab besar untuk memenangkan pertandingan. Penyajian latihan lebih

sering menggunakan teknik latihan (drill). Latihan disini diartikan sebagai sebagai

suatu cara dimana atlet melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar atlet

memiliki keterampilan gerak yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari

sebelumnya.

Anak-anak latihan dengan banyak bergerak dan mendapatkan kemajuan

belajar seiring dengan bertambahnya usia. Namun dewasa ini, istilah “masa kecil

yang hilang” banyak yang dikaitkan dengan sepakbola pemula mengingat

olahraga ini berfokus pada profesionalisme dan bisnis. Dalam usahanya untuk

mengembangkan kemampuan, sepakbola pemula harus berjuang melawan

kenyataan bahwa 70% siswanya memutuskan untuk berhenti berlatih pada usia 12

tahun. Orang dewasa sering lupa bahwa yang mereka latih adalah anak-anak.

(16)

4

Orang dewasa dapat memainkan permainan anak-anak, tetapi anak-anak tidak

selalu dapat memainkan permainan orang dewasa. Latihan menggiring bola

selama ini yang dilakukan di klub – kub sepakbola ataupun sekolah sepakbola

masih konvensional dimana pelatih kurang kreatif dalam membuat pola latihan

yang berbeda dan menarik tanpa kehilangan dari tujuan awal dari latihan itu

sendiri. Pelatih dituntut untuk mampu mendisain berbagai macam bentuk latihan

sehingga latihan menjadi lebih menarik, tidak monoton atau membosankan.

Dengan demikian atlet akan lebih senang melakukan latihan tanpa merasa

terbeban dengan bentuk – bentuk latihan yang dilakukannya. Untuk itu seorang

pelatih perlu untuk melakukan pengembangan – pengembangan model latihan

sehingga latihan menjadi lebih bermanfaat bagi atlet.

Hasil observasi peneliti yang dilakukan pada bulan Mei 2015 dan

wawancara yang dilakukan terhadap pengurus dan pelatih sekolah sepakbola Putra

Melati Medan dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan menggiring bola di klub ini

masih melakukan latihan yang biasa yaitu melakukan teknik mengiring bola

dengan metode konvensional tanpa ada modifikasi yang berarti atau sebuah

sentuhan yang mengubah model latihan tersebut menjadi lebih menarik untuk

dilakukan. Latihan dilakukan tanpa mengacu kepada prinsip perkembangan gerak

dan juga prinsip dari latihan itu sendiri. Hal tersebut sejalan dengan kemampuan

menggiring bola siswa Sekolah sepakbola Putra Melati Medan masih kebanyakan

dalam kategori kurang sekali dimana dari 24 orang atlet terdapat 13 orang

termasuk dalam kategori kurang sekali atau 54,17% dan 9 orang dalam kategori

(17)

5

program latihan yang diberikan terhadap atlet dan juga model latihan yang

diberikan kepada siswa Sekolah sepakbola Putra Melati Medan. Latihan dengan

pendekatan bermain memberikan suasana gembira terhadap anak pada saat

latihan. Dengan demikian anak tidak akan merasa terbebani pada saat melakukan

program – program yang telah direncanakan oleh pelatih. Latihan dengan rasa

senang dan gembira akan memberikan manfaat yang berlipat ganda dimana anak

akan lebih terpacu untuk datang kembali latihan.

Dengan merubah model latihan yang tepat untuk atlet maka latihan akan

lebih bermakna dan tujuan latihan akan lebih cepat tercapai. Diharapkan dengan

memasukkan unsur kegembiraan didalam setiap latihan, disertai pemenuhan

kebutuhan psikologi anak usia 10 – 15 tahun yang lebih mengetengahkan sifat

egois disertai ingin menunjukan kepada khalayak ramai bahwa dia mempunyai

kemampuan lebih, maka secara automatisasi peningkatan kemampuan menggiring

bolanya akan meningkat pesat.

Kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan atau lebih luasnya aktivitas

yang mengandung keasyikan (fun) dan dilakukan tanpa paksaan dengan tujuan

untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut

(Wardani, 2009:17). Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan

terus melakukannya di manapun mereka memiliki kesempatan, karena melalui

bermainlah anak belajar tentang apa yang ingin mereka ketahui dan pada akhirnya

mampu mengenal semua peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Anak-anak belajar

dengan bermain belajar dan latihan dengan banyak bergerak mendapatkan

(18)

6

telah diterima secara luar biasa pada sepakbola pemula, utamanya dirancang untuk

menghasilkan kesenangan, tantangan, kreativitas, pemecahan masalah, dan

motivasi. Anak-anak sebaiknya dilibatkan dalam aktivitas yang dinamis dan

menyenangkan dengan banyak kebebasan untuk bergerak. Pendekatan

bermain/aktivitas akan membuat sebuah tim tetap tertarik pada sepakbola, juga

akan menggembangkan kreativitas pemain, meningkatkan kemampuan dalam

mengambil keputusan, serta meningkatkan kemampuan fisik mereka.

Sekolah sepakbola merupakan lembaga dan organisasi yang tersusun rapi.

Segala kegiatan seharusnya direncanakan dan juga diatur sesuai dengan

kurikulum. Dan untuk menghadapi kemajuan zaman kurikulum selalu diadakan

perubahan, perbaikan dan penyempurnaan agar apa yang diberikan di sekolah

sepakbola terhadap anak didiknya dapat digunakan untuk menghadapi tantangan

hidup di masa sekarang maupun yang akan datang, sehingga sekolah sepakbola

bukan hanya tempat untuk berlatih tetapi juga sebagai tempat untuk belajar agar

tujuan hidup atau cita-citanya tercapai.

Untuk mencapai latihan yang lebih bermakna dimana siswa Sekolah

Sepakbola Putra Melati Medan dapat menikmati setiap gerakan yang dilakukan,

menyenangkan dan tujuan latihan yang telah ditetapkan dapat tercapai diperlukan

model latihan yang baik. Untuk menciptakan model latihan tersebut perlu

dilakukan kajian melalui penelitian, maka penulis sangat tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul: Pengembangan Model Latihan Menggiring

Bola Dengan Pendekatan Bermain Pada Usia 14 – 15 Tahun Sekolah Sepakbola

(19)

7

B. Identifikasi Masalah

Seperti yang di uraikan dalam latar belakang masalah, maka dapat di

identifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah model latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain

dibutuhkan Sekolah Sepakbola Putra Melati?

2. Bagaimana model latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain pada

Sekolah Sepakbola Putra Melati?

3. Faktor-faktor apa saja yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas

materi model latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain pada

Sekolah Sepakbola Putra Melati?

4. Peralatan apa saja yang dapat digunakan untuk mengembangkan model

latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain pada Sekolah Sepakbola

Putra Melati?

5. Apakah pendekatan latihan yang digunakan oleh pelatih sudah tepat sasaran

dalam penguasaan tehnik dasar sepakbola khususnya dalam menggiring bola

dengan pendekatan bermain?

6. Bagaimana penyesuaian model latihan menggiring bola dengan pendekatan

bermain untuk Sekolah Sepakbola Putra Melati sesuai dengan karakteristik

pertumbuhan dan perkembangan anak?

Karena masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang bisa

diungkapkan dan diteliti satu persatu dan oleh karena keterbatasan yang dimiliki

(20)

8

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di

kemukakan di atas dan menghindari pembatasan yang terlalu luas, maka yang

menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan materi

model latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain Dalam Olahraga

Sepakbola Pada Siswa Sekolah Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui bentuk model latihan menggiring bola

dengan pendekatan bermain sehingga dapat meningkatkan kemampuan

menggiring bola yang lebih efektif dan menyenangkan bagi Siswa Sekolah

Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model

latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain pada Siswa Sekolah

Sepakbola Putra Melati Medan Tahun 2015.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kebermanfaatna yagn bisa

dipergunakan oleh pihak lain dalam perihal peningkatan kemampuan bermain

sepakbola karena itu diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Mengembangkan pembelajaran menggiring bola dalam sepakbola.

(21)

9

3. Meningkatkan teknik menggiring bola dalam bermain sepakbola dengan

metode latihan yang berbeda sehingga latihan tidak membosankan bagi atlet.

4. Memberikan sumbangan pengetahuan dan pikiran yang sekaligus dapat

dijadikan suatu pedoman pembinaan sepakbola di sekolah sepakbola.

5. Menambah pengetahuan dan keterampilan atlet sekolah sepakbola untuk dapat

(22)

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Arma, Olahraga Untuk pelatih Pembina dan Penggemar. Bandung: Pioner Jaya, 1985

Andang Ismail. Education Games. YogyakartaL Pilar Medai 2006

Arif S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta. Pustekom Dikbud, 2003

Bompa, Periodezation (Theory and methodology of training), United State of America: Human Kinetics, 2009.

Brog. W. R & Gall, M. D, Education Research AnIntroduction New York: Longman 1983

Dani Wardani. Bermain Sambil Belajar, Edukasia, 2009

Gallahue, David L. dan Jhon C. Ozmun, Understanding motor development:

Infants, children, adolescents, adults New York: McGraw Hill, 2002.

Husdarta dan Nurlan Kusmaedi, Pertumbuhan dan Perkembangan (Olahraga dan

Kesehatan), Bandung; Alfabeta, 2010.

Joko. Penelitian Pengembangan. Online.

http://www.geocities.com/dwijoeas/penelitianpengembangan.html 2008

Meelke Danny, Soccer Fundamentals. United States: Human Kinetics Publishers, 2003

M. Sajoto (1995) Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: IKIP Semarang Press

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PPS UPI, 2010.

Nurhasan (1986). Tes dan Pengukuran. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sadiman, Arif, S. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekom Dikbud, 2003.

(23)

77

Soekatamsi, Permainan Bola Besar (Sepakbola, Jakarta: Depdikbud, Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Sistem-D2 dan Pendidikan kependidikan, 1992

Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PPs UPI dan PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2008.

Sunarno, Agung dan Syaifullah D. Sihombing. Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta: Yuma Pustaka, 2011.

Toho Cholik Mutohir dan Gusril. (2004). Perkembangan motorik pada masa

anak-anak. Jakarta: Depdiknas.

Gambar

Tabel 1 :  Tabel 2 :

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan teori nilai konsumsi untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pilihan konsumen mengenai produk ramah

Aplikasi android terdiri dari beberapa menu yang berguna untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Menu-menu tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.10, yaitu menu nyalakan yang

[r]

Dengan kata lain, CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko,

Tanggapan pemustaka tentang jumlah koleksi dipepustakaan MTs. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa siswa MTs. Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Indralaya setuju kalau jumlah

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok.. Pertimbangan untuk nasihat lain •

Perusahaan sampel memiliki data yang lengkap tentang pilihan metode akuntansi penyusutan aktiva tetap dan data jumlah saham yang ditawarkan.. Perusahaan sampel memiliki data

2 Apakah anda dalam menjalankan tugas dan fungsi anda sebagai petugas KIA untuk mendapatkan hasil yang paling maksimal1. 3 Menurut anda target yang telah