0
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU
DALAM MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP
DI SMA KECAMATAN SIMPANG KIRI
KOTA SUBULUSSALAM ACEH
Tesis
Diajukan guna memenuhi salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Adminitrasi Pendidikan
Oleh :
Heri Sukamto
NIM : 8146132042
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
HERI SUKAMTO, 8146132042. Upaya Peningkatan Kompetensi Guru dalam Membuat Pennelitian Tindakan Kelas Melalui Supervisi Akademik Teknik Workshop di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya penulisan tesis dengan judul “ Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Membuat Penelitian Tindakan Kelas Melalui Supervisi Akademik Teknik Workshop di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan salam dan shalawat keharibaan junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan kaum muslimin.
Tesis ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberikan bantuan berupa Beasiswa S2 Kepengawasan bagi penulis sehingga dapat menimba ilmu di Universitas Negeri Medan (UNIMED).
2. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan dan semua staf pengajar yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).
3. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).
4. Dr. Darwin, M. Pd. Selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan (UNIMED) sekaligus sebagai narasumber yang memberikan masukan untuk dapat menyempurnakan proposal tesis ini.
5. Dr. Sukarman Purba, M. Pd. Selaku Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan (UNIMED) sekaligus sebagai narasumber yang memberikan masukan untuk dapat menyempurnakan proposal tesis ini.
6. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Dr. Sukarman Purba, M.Pd. sebagai Pembimbing II yang telah banyak mencurahkan ilmu dan memberikan arahan dengan ikhlas dan penuh kesabaran.
7. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Dr. Eka Daryanto, M.T, dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku narasumber/penguji yang telah memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka menyempurnakan tesis ini.
9. Istri tercinta Gustriyani Harahap, S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan dan do’a dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, serta buah hati tercinta Muhammad Rayyan Zaky dan Gadiza Syafika Azka.
10. Kedua Orang Tua Penulis yaitu Ayahanda (Alm) Sulis Sutiono dan Ibunda Pawoh, Kedua Mertua Penulis yaitu Ayahanda (Alm) Rusli Harahap dan Ibunda Nurbaiti serta seluruh keluarga besarku (abangda serta adikku tersayang) yang tak bosan-basannya memberikan dukungan dan do’a dengan segala sikap penuh pengertian dan kasih sayang.
11. Teman – teman Mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan Angkatan 2014.
12. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyusun tesis ini. akhir kata, penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kemajuan bagi pendidik di SMA Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh.
Medan, Juli 2016 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah... 9
D. Perumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12
A. Kajian Teoretis ... 12
1. Hakikat Kompetensi Guru dalam Membuat PTK ... 12
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ...
C. Kerangka Berpikir ...
D. Hipotesis Tindakan ... 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 0
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 0
B. Subjek dan Objek Penelitian... 0
C. Prosedur Penelitian ... 1
D. Teknik Pengumpulan Data ... E. Instrumen Pengumpulan Data ... F. Teknik Analisis Data ... 1
G. Indikator Keberhasilan Tindakan ... 2
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 3
A. Hasil Penelitian... 1. Siklus I ... 2. Siklus II ... 2
B. Pembahasan ... 9
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 101
A. Simpulan ... 101
B. Implikasi ... 101
C. Saran ... 102
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Prosedur Penyelenggaraan Workshop ... 44
Tabel 3.1 Daftar Peserta Workshop ... 50
Tabel 3.2 Siklus I Penelitian Tindakan Sekolah ... 53
Tabel 3.3 Siklus II Penelitian Tindakan Sekolah ... 55
Tabel 3.4 Kisi-kisi Daftar Cocok Kompetensi Guru Membuat PTK ... 59
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Workshop . 60 Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Workshop ... 61
Tabel 4.1 Nilai Kompetensi Awal Guru Membuat PTK ... 64
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Kompetensi Awal Guru Membuat PTK ... 67
Tabel 4.3 Nilai Kompetensi Guru Membuat PTK Siklus I ... 72
Tabel 4.4 Nilai Indikator Pembuatan PTK Siklus I... 74
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Guru dalam Membuat PTK Siklus I ... 78
Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Guru Pada Siklus I dengan Pra Siklus ... 80
Tabel 4.7 Nilai Kompetensi Guru Membuat PTK Siklus II ... 86
Tabel 4.8 Nilai Indikator Pembuatan PTK Siklus II ... 88
Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Guru dalam Membuat PTK Siklus II ... 92
Tabel 4.10 Perbandingan Nilai Guru Pada Siklus II dengan Siklus I ... 93
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan ... 52
Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Kompetensi Awal Guru ... 65
Gambar 4.2 Diagram Kompetensi Awal Guru Membuat PTK ... 65
Gambar 4.3 Diagram Kompetensi Awal Guru membuat PTK Pra siklus ... 67
Gambar 4.4 Diagram Nilai Kompetensi Guru membuat PTK Siklus I ... 72
Gambar 4.5 Diagram Nilai Rata-rata Kompetensi Guru membuat PTK Siklus I... 73
Gambar 4.6 Diagram Nilai Indikator Pembuatan PTK Siklus I... 75
Gambar 4.7 Diagram Nilai Kompetensi Guru Membuat PTK Siklus I ... 79
Gambar 4.8 Diagram Peningkatan Kompetensi Guru dalam Membuat PTK .... 80
Gambar 4.9 Diagram Nilai Kompetensi Guru membuat PTK Siklus II .... 87
Gambar 4.10 Diagram Nilai Rata-rata Kompetensi Guru membuat PTK Siklus II ... 87
Gambar 4.11 Diagram Nilai Indikator Pembuatan PTK Siklus II ... 89
Gambar 4.12 Diagram Nilai Kompetensi Guru Membuat PTK Siklus II ... 92
Gambar 4.13 Diagram Peningkatan Kompetensi Guru dalam Membuat PTK ... 94
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Panduan Wawancara Diagnosa Tingkat Kemampuan
Guru dalam Membuat PTK... ... 106
Lampiran 2 Rencana Kegiatan Penelitian (Workshop) ... 108
Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Saat Workshop... 114
Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Penelitian (Workshop) ... 116
Lampiran 5 Lembar Penilaian Kemampuan Guru dalam Membuat PTK... 120
Lampiran 6 Rundown Pelaksanaan Workshop Siklus I... 126
Lampiran 7 Rundown Pelaksanaan Workshop Siklus II... 127
Lampiran 8 Materi Workshop Penulisan PTK ... 128
Lampiran 9 Nilai Kemampuan Awal Guru Membuat PTK (Pra Siklus) ... 140
Lampiran 10 Nilai Kemampuan Guru Membuat PTK Siklus I ... 141
Lampiran 11 Nilai Kemampuan Guru Membuat PTK Siklus II ... 142
Lampiran 12 Penilaian Aktivitas Guru pada Saat Workshop Siklus I ... 143
Lampiran 13 Penilaian Aktivitas Guru pada Saat Workshop Siklus II ... 144
Lampiran 14 Nilai Observasi Workshop Kompetensi Guru Membuat PTK Siklus I ... 145
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah pekerjaan dapat dikatakan sebuah profesi apabila salah satu
syaratnya dilandasi oleh suatu disiplin ilmu. Keilmuan yang melandasi sebuah
profesi seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi dituntut untuk senantiasa
dikembangkan, termasuk di dalamnya profesi dalam bidang pendidikan. Secara
yuridis Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 39 ayat 3 menyebutkan bahwa, pendidik yang mengajar pada
satuan pendidikan dasar dan menegah disebut guru dan pendidik yang mengajar
pada satuan pendidikan tinggi disebut dosen. Dengan demikian profesi pendidik
terbagi menjadi dua yakni guru dan dosen.
Ketentuan yuridis lain yang mengatur mengenai kedudukan guru dan
dosen diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, pasal 2 ayat 1 menegaskan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai
tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai
dengan dengan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian profesi
pendidik dalam hal ini guru merupakan sebuah profesi yang diakui sebagai tenaga
profesional. Tenaga profesional menurut Trianto (2010: 2) merupakan suatu
pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam sains dan teknologi
pembelajaran yang digunakan sebagai perangkat dasar kemudian
2
Berdasarkan Permenpan No. 16 tahun 2009 pasal 16 ayat 2 disebutkan
untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dari Guru Pertama, pangkat
Penata Muda, golongan ruang /a sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina
Utama, golongan ruang V/e wajib melakukan kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang meliputi sub unsur pengembangan diri,
publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif. Dengan demikian PKB dapat membantu
kenaikan pangkat dan jabatan guru. Mengikuti kegiatan PKB bagi guru
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban guru sebagai tenaga
profesional.
Berdasarkan Permenpan No. 16 tahun 2009 pasal 11 salah satu kegiatan
PKB bagi guru ialah Publikasi lmiah. Di dalam publikasi ilmiah terdapat kegiatan
publikasi karya tulis ilmiah. Dwiloka (2005:2) mengatakan bahwa karya tulis
ilmiah merupakan hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan
pengetahuan orang lain sebelumnya.
Kusmana (2010:4) mengungkapkan bahwa Karya Tulis lmiah atau Karya
lmiah diartikan sebagai karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan
secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Dalam hal ini , karya
tulis ilmiah dapat dikatakan sebagai hasil rangkaian gagasan yang dihasilkan
berdasarkan fakta dan data yang ditulis berdasarkan sistematika yang akurat dan
ilmiah. Dengan demikian penulisan sebuah karya ilmiah harus bersifat keilmuan
No 16 tahun 2009 terbagi menjadi beberapa jenis yaitu laporan hasil penelitian,
artikel ilmiah, makalah, buku, modul/ diktat, tulisan ilmiah populer, dan karya
hasil terjemahan.
Menurut Saroni (2012: 24) kompetensi menulis guru masih
memprihatinkan, meskipun memiliki kompetensi untuk menulis, hasil tulisan para
guru belum menggambarkan tulisan seseorang yang mempunyai kesibukan utama
seorang guru. Sebagai kaum yang memiliki intelektualitas tinggi ironisnya tidak
diimbangi dengan kompetensi menulis yang sesuai dengan tuntutan. Padahal,
dalam proses pendidikan dan pembelajaran, kemampuan guru dalam menulis
sangat dibutuhkan sebagai wahana untuk menyampaikan materi. Guru dapat
menyampaikan banyak hal dalam bentuk tulisan sehingga anak didik dapat belajar
secara mandiri. Apabila guru memiliki kemampuan menulis yang bagus akan
menjadi nilai tambah yang mampu mengangkat posisi guru dalam proses
pendidikan dan pembelajarannya.
Menulis karya tulis ilmiah merupakan sarana bagi guru untuk menuliskan
gagasan yang ada dalam pikirannya. Tulisan yang dihasilkan merupakan wujud
intelektual diri. Menurut Saroni (2012: 25) semakin banyak karya tulis yang
dihasilkan, semakin bagus isi tulisan dan hal tersebut menunjukkan semakin
tinggi tingkat intelektual seorang guru, hal demikian ini sekaligus dapat menjadi
cerminan kualitas pendidikan di ndonesia.
Namun, fakta yang ditemukan adalah kurangnya kompetensi guru dalam
menulis Penelitian Tindakan Kelas. Hari Amirullah, perwakilan dari Pusat
Pengembangan Program Profesi Pendidik Direktorat enderal Guru dan Tenaga
“meski menguasai praktik pembelajaran dengan baik di kelas, banyak guru yang
masih kesulitan menuliskan tindakan kelas dalam bentuk laporan atau publikasi
ilmiah. Padahal, menulis karya ilmiah merupakan syarat wajib bagi guru dalam
jabatan profesi.” Kondisi itu mengemuka dalam Lokakarya Kajian dan
Penyusunan Laporan Pendidikan Tindakan Kelas yang difasilitasi oleh USA D
Prioritizing Reform, nnovation, and Opportunities for Reaching ndonesia's
Teachers, Administrators, and Students (USA D Prioritas) di akarta, Kamis
(25/6). Sebanyak 32 guru dan 32 dosen dari delapan provinsi terlibat dalam
pelatihan intensif dengan pendampingan sejak enam bulan lalu. (Kompas, 26 uni
2015).
Wijaya Kusumah, mengatakan bahwa dewasa ini banyak dijumpai guru
yang belum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di dalam proses
pembelajarannya. Ada lima alasan utama yang menyebabkan guru takut
melakukan PTK: (1) Kurang memahami profesi. (2) Malas membaca buku. (3)
Malas Menulis. (4) Kurang sensitif terhadap waktu dan terjebak rutinitas. 5)
Kurang memahami PTK. (Kompas, 3 uni 2010)
Di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh, guru juga
tidak bisa lepas dari permasalahan yang muncul dalam menjalankan berbagai
tugasnya. Salah satu permasalahan yang kerap dialami guru adalah
ketidakmampuan mereka dalam membuat karya tulis ilmiah termasuk di dalamnya
penelitian tindakan kelas. Permasalahan yang dihadapi para guru SMA
Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh hendaknya disikapi secara
ilmiah tersebut guru diharapkan dapat mengatasi masalah yang mereka temukan
secara efektif, sekaligus dapat menghasilkan karya tulis ilmiah (Penelitian
Tindakan kelas) sebagai hasil kegiatan ilmiahnya.
Fenomena masih belum optimalnya kemampuan guru di SMA Kecamatan
Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh dalam membuat Penelitian Tindakan
Kelas diperoleh melalui hasil studi pendahuluan (survei) dan diskusi yang
dilakukan terhadap teman sesama guru di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota
Subulussalam Aceh. Dari hasil wawancara kepada petugas perpustakaan SMA
Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh juga tidak menemukan bukti
fisik Penelitian Tindakan Kelas yang pernah dibuat. Melihat kenyataan ini, jika
dibiarkan akan mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan di SMA Kecamatan
Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh. Oleh karena itu permasalahan tersebut
harus segera diatasi dengan sebaik-baiknya.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru
SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam dalam membuat Penelitian
Tindakan Kelas adalah dengan mengadakan kegiatan supervisi akademik. Teknik
yang akan digunakan dalam kegiatan supervisi akademik adalah teknik supervisi
kelompok. Dari beberapa jenis teknik supervisi kelompok yang ada, kegiatan
workshop dipilih dalam kegiatan penelitian ini. Kegiatan workshop dipilih karena
teknik ini penekanannya sering lebih ke arah aktivitas dan pengembangan
keterampilan, dan banyak menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan
dengan pembelajaran orang dewasa (andragogi). Workshop merupakan suatu
menerima. Tujuan dari workshop ialah untuk memperoleh informasi melalui
pengalaman langsung dan saling menyampaikan informasi.
Tindakan kepada guru di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota
Subulussalam akan diberikan oleh pengawas sekolah karena salah satu
kompetensi pengawas sekolah/madrasah yang tersirat dan tersurat dalam
Permendiknas No 12 tahun 200 adalah memiliki kompetensi supervisi akademik
yang terdiri dari: (1) menguasai konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan
kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran. (2) menguasai konsep, prinsip,
teori dasar, karakteristik dan kecenderungan proses pembelajaran/pembimbingan
tiap mata pelajaran. (3) membimbing guru dalam menyusun silabus mata
pelajaran berdasarkan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
prinsip-prinsip pengembangan KTSP. (4) membimbing guru dalam memilih dan
menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan setiap mata
pelajaran membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
tiap mata pelajaran. (5) membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran tiap mata pelajaran. (6) membimbing guru dalam melaksanakan
pembelajaran di laboratorium dan di lapangan. ( ) membimbing guru dalam
mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media serta fasilitas
pembelajaran/bimbingan, dan ( ) membimbing guru dalam memanfaatkan
teknologi informasi untuk pembelajaran/bimbingan.
Teknik supervisi yang dilakukan pengawas sekolah akan berpengaruh
secara psikologis terhadap peningkatan kemampuan guru dalam membuat
bekerja dengan sukarela yang akhirnya dapat membuat produktivitas kerja guru
menjadi meningkat. Tetapi jika guru tidak menerima supervisi sebagai suatu hal
yang dapat mengakibatkan peningkatan kualitas mengajar dan motivasi, atau
dengan kata lain supervisi yang dilakukan menjadi beban bagi mereka maka para
guru akan bekerja karena terpaksa dan kurang bergairah sehingga mengakibatkan
produktivitas kerja guru menjadi menurun.
Kegiatan yang selama ini umum dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi guru SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh adalah
melalui sosialiasi dan pelatihan yang hasilnya dirasa kurang maksimal. Hal ini
dibuktikan dengan tidak adanya Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang pernah
dibuat oleh para guru yang pernah mendapatkan pelatihan tersebut. Pada
sosialisasi maupun pelatihan yang sudah dilakukan, narasumber hanya
menjelaskan fungsi dan pembuatan penelitian tindakan kelas. Guru tidak
dibimbing secara langsung untuk membuat penelitian tindakan kelas.
Berdasarkan data awal yang diperoleh, maka dihadirkan guru SMA
Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh untuk menjadi peserta
workshop. Peneliti menjelaskan bahwa maksud dan tujuan diadakan workshop
adalah untuk membuat penelitian tindakan kelas. Kegiatan ini merupakan
penjabaran mengenai penelitian tindakan kelas. Dimulai dengan menguraikan
maksud pembuatan penelitian tindakan kelas, tujuan dan manfaat pembuatan
penelitian tindakan kelas, serta pelaksanaan pembuatan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk mengatasi suatu
permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Karena permasalahan yang akan
masalah itu muncul. Untuk mengetahui apa penyebab munculnya masalah, guru
perlu menjadi peneliti. Tentunya banyak faktor yang menyebabkan munculnya
permasalahan itu, misalnya penyebabnya adalah guru atau siswa dalam proses
pembelajaran.
Tujuan dan manfaat penelitian tindakan kelas adalah demi perbaikan dan
peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya
melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang diemban guru. Oleh
karena itu penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara strategis dalam
memperbaiki dan meningkatkan layanan pendidikan yang harus diselenggarakan
dalam konteks dan/atau dalam peningkatan kualitas program sekolah secara
keseluruhan dalam masyarakat yang cepat berubah.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas melalui tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan
berdasarkan permasalahan yang dijumpai guru dalam kegiatan pembelajaran.
Perencanaan tindakan merupakan suatu skenario atau program kerja yang akan
dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian. Perencanaan tindakan meliputi
semua langkah tindakan secara rinci , dan segala keperluan pelaksanaan tindakan.
Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan
yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa
yang diajarkan atau dibahas. Monitoring berfungsi untuk mengenali dan
mengevaluasi perkembangan yang terjadi dengan adanya tindakan. nformasi
yang diperoleh merupakan umpan balik bagi penelitian dan sangat menentukan
kolaborator atau partisipan yang terkait dengan suatu penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan.
Berdasarkan keadaan guru SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota
Subulussalam Aceh tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tindakan sekolah
(PTS) dengan judul : “Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Membuat
Penelitian Tindakan Kelas Melalui Supervisi Akademik Teknik Workshop Di
SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh.”
B. Ident f kas Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, masalah yang
dapat diidentifikasi adalah kompetensi guru dalam membuat PTK masih rendah.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1) Supervisi yang diterima oleh
para guru masih belum optimal. (2) Teknik supervisi yang digunakan dalam
penulisan PTK tidak sesuai dengan kebutuhan guru (3) Supervisi yang diperoleh
kurang merespon minat dan motivasi guru dalam membuat PTK. (4) Guru belum
mencoba membuat PTK sendiri. (5) Guru belum memahami bahwa supervisi
akademik adalah kebutuhan mereka. (6) Guru belum pernah mendapat pembinaan
melalui workshop.
Sedangkan usaha yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan
kompetensi guru dalam membuat PTK adalah: (1) rapat guru, (2)
Lokakarya/Workshop, (3) diskusi panel, (4) seminar/simposium, (5) demonstrasi
mengajar, (6) perpustakaan jabatan, ( ) buletin supervisi, ( ) organisasi profesi.
10
Dari beberapa masalah dan usaha yang telah diidentifikasikan, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: (1) supervisi akademik teknik
workshop, dan (2) peningkatan kompetensi guru dalam membuat PTK di SMA
Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh.
D. Perumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, masalah penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut: apakah melalui supervisi akademik teknik workshop
dapat meningkatkan kompetensi guru dalam Membuat Penelitian Tindakan Kelas
di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh?
E. Tu uan Penel t an
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa jauh teknik workshop dapat meningkatkan kompetensi guru
dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas di SMA Kecamatan Simpang Kiri
Kota Subulussalam Aceh.
F. Manfaat Penel t an
a. Manfaat Teoret s
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lebih lanjut dalam
peningkatan kompetensi guru dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas. Di
samping itu, juga akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan teori
11
b. Manfaat Prakt s
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan yang berarti sebagai
sumbangan pemikiran terhadap beberapa pihak. (1) bagi guru, meningkatkan
kompetensi dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas karena mereka merupakan
objek langsung pada workshop yang dilakukan. (2) bagi kepala sekolah dan
pengawas sekolah, dapat dijadikan sumber acuan dalam mengembangkan dan
meningkatkan kompetensi guru di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penerapan supervisi akademik teknik workshop dapat meningkatkan kompetensi
guru dalam membuat PTK di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam
Aceh. Setelah melakukan tindakan melalui supervisi akademik teknik workshop
pada siklus I, dapat diketahui bahwa dari 10 orang guru bahasa Inggris tidak
terdapat guru (0%) yang memiliki nilai sangat baik, empat orang guru (40%) yang
memiliki nilai baik, satu orang guru (10%) yang memiliki nilai cukup, tiga orang
guru (30%) yang memiliki nilai kurang, dan satu orang guru (10%) yang memiliki
nilai sangat kurang. Pada tindakan supervisi akademik teknik workshop siklus II
diketahui dari 10 orang guru bahasa Inggris semua guru (100%) sudah mampu
membuat PTK.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian terjadi peningkatan kompetensi guru bahasa
Inggris dalam membuat PTK melalui supervisi akademik teknik workshop.
Terjadinya peningkatan kompetensi guru bahasa Inggris dalam membuat PTK
melalui supervisi akademik teknik workshop disebabkan pada kegiatan ini
diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk membuat PTK. Melalui kegiatan
workshop dikembangkan strategi kegiatan dalam upaya memberikan penjelasan
Pelaksanaan kegiatan workshop ternyata berdampak positif bagi
peningkatan kompetensi guru dalam membuat PTK. Pelaksanaan kegiatan
workshop ini tentunya selain dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensi
guru dalam membuat PTK, juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran oleh
guru di sekolah.
C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, implikasi dan simpulan dapat disampaikan
bahwa untuk meningkatkan kompetensi dalam membuat PTK dapat diterapkan
supervisi akademik teknik workshop. Sehubungan dengan itu, pengawas sekolah
dapat melakukan upaya memahami tahapan-tahapan supervisi akademik teknik
workshop dan menerapkan supervisi akademik teknik workshop dalam
melaksanakan supervisi karena supervisi akademik teknik workshop berfokus
pada peningkatan keterampilan guru dalam membuat sesuatu.
Bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Subulussalam sebaiknya memberikan
pelatihan kepada pengawas untuk memperluas wawasan tentang penerapan
supervisi akademik teknik workshop secara berkesinambungan. Bagi guru harus
meningkatkan kompetensi terutama dalam peningkatan keterampilan dalam
membuat PTK sehingga terjadi peningkatan kualitas pembelajaran. Bagi peneliti
selanjutnya diharapkan mengadakan penelitian yang lebih mendalam tentang
supervisi akademik teknik workshop dan mengkaji permasalahan yang lebih
3
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, Hari. 2015. Menulis Ilmiah Masih Tidak Mudah.
http://edukasi.kompas.com/diakses pada tanggal 18 Januari 2016)
Abdulhak, Ishak dan Suprayogi Ugi, 2012. Penelitian Tindakan dalam
Pendidikan Norformal. Jakarta. RajaGrafindo Persada.
Ahmadi, H. Abu. 1997. Ilmu Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Aqib, Zainal. 2008. Standar Kualifikasi – Kompetensi – Sertifikasi Guru- kepala
Sekolah – Pengawas. Bandung . Yrama Widya
Aqib, Zainal. Eko Diniati. Siti Jaiyaroh & Khusnul Khotimah. 2008. Penelitian
Tindakan Kelas: Untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung: Yrama Widya
Amstrong, Michael. 2014. Amstrong’s Handbook of Human Resource
Management Practice (13th ed.). London: KoganPage
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Bandung: Rineka Cipta
Atmaka, Dri. 2004. Tips Menjadi Guru Kreatif. Bandung. Yrama Widya
Darwin dan Irsan. 2012. Penjaminan mutu Pendidikan dan Pengawasan. Medan.
Unimed Press
Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Bandung: Rineka Cipta.
Endrayanto, Hermanyosepsanu & Yustiana W. Harumurti. 2014. Penilaian
Belajar Siswa di Sekolah. Yokyakarta: Kanisius.
Ghani, Rahman A. 2014. Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Glickman, Carl D. Stephen P Gordon & Jovita M. Ross-Gordon. 2010. Supervision and Instructional Leadership (8th ed). Boston: Pearson Education, Inc.
Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups: Sebagai
Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi KTSP dan Persiapan
Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kusumah, Wijaya. 2010. Lima Alasan Guru Takut Lakukan PTK.
(http://edukasi.kompas.com/diakses pada tanggal 18 Januari 2016)
Makawimbang, Jery H. 2001. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung. Alfabeta.
Materka, Pat Roessle. 1994. Lokakarya dan Seminar. Yogyakarta. Kanisius
Mulyasa. Enco. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Notoatmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta. Rhineka Cipta.
Patton, M. Quinn. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. Terjemahan oleh Budi Puspo
Priyana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pelton, Robert P (Ed.). 2010. Action Research For Teacher Candidates: Using
Classroom Data To Enhance Instruction. USA: Rowman & Littlefield Education.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16 Tahun tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Prasojo, Lantif Diat, dkk. 2002. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta. Gava Media
Purba, Sukarman. 2011. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi: Teori,
Konsep & Korelatnya. Yogyakarta. Laksbang Pressindo.
Purwanto, Ngalim. 1984. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
____________ . 2012. Supervisi Pembelajaran: dalam Profesi Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sahertian, Piet A. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta
Saroni, Muhammad 2012. Mengelola Jurnal Pendidikan Sekolah. Yogyakarta.
Ar Ruzz Media
Sedarmayanti. 2004. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung.
Sudjana, Nana. 2011. Supervisi Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya Bagi Pengawas Sekolah. Bekasi: Binamitra-Publishing.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi dan
Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Suprijanto. 1996. Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah terhadap Motivasi dan
Kinerja Guru SD. Makassar. UNM
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta.
Pustaka Sinar Harapan
Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta. Kencana Prenada media Group.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Usman, Moh. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Rosdakarya
Wahjosumidjo. 2003. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta. PT. RajaGrasindo
Persada
Zaini, dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta. CYDS