• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TAYANGAN “WISATA KULINER” DI TRANS TV TERHADAP MINAT KHALAYAK UNTUK BERWISATA KULINER (Studi Pada Ibu-ibu Rumah Tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01 -04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TAYANGAN “WISATA KULINER” DI TRANS TV TERHADAP MINAT KHALAYAK UNTUK BERWISATA KULINER (Studi Pada Ibu-ibu Rumah Tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01 -04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH TAYANGAN “WISATA KULINER” DI TRANS TV TERHADAP MINAT KHALAYAK UNTUK BERWISATA KULINER

(Studi Pada Ibu-ibu Rumah Tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01-04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung)

Oleh

ANTONIUS

Dewasa ini wisata kuliner merupakan salah satu kegiatan yang tak terlepas dari kehidupan masyarakat modern. Tujuan mereka melakukan kegiatan wisata kuliner adalah untuk mencari kepuasan dengan cara menikmati sajian-sajian kuliner di daerah tertentu. Fenomena tersebut yang mendasari banyaknya acara-acara kulner di televisi, dan salah satu acara yang banyak menarik perhatian pemirsa televisi adalah Wisata Kuliner. Tayangan Wisata Kuliner dikemas dalam konsep yang sederhana dan menarik, dengan menggunakan pembawa acara yang pintar yaitu Bondan Winarno. Tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv diasumsikan dapat menarik minat pemirsa untuk melakukan kegiatan wisata kuliner, mengingat televisi merupakan salah satu media massa yang paling dekat dengan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv terhadap minat khalayak untuk melakukan kegiatan wisata kuliner. Khalayak yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Perumahan Beringin Raya RT.01-04 Kemiling Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 52 orang dengan menggunakan metode simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, dengan teknik analisa data menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan program SPSS 13.0.

(2)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

menjadi primadona bagi kebanyakan orang. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang audio visual, dapat dilihat dan didengar, sehingga mudah diterima masyarakat.

Peran televisi sebagai media komunikasi massa sangatlah besar dalam kehidupan

kita, yaitu sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial, dan sebagai sarana pendidikan. Beragam tayangan yang disajikan lewat media televisi memiliki tujuannya masing-masing. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pakar ilmu

komunikasi, Wilbur Schramm yang menyatakan bahwa kajian isi atau pesan dari suatu tayangan dalam media televisi tidak bebas nilai akan tetapi sarat nilai . Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi kepada

pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut pandangan pemirsa, yang didasarkan antara lain pada latar belakang,

pengalaman dan tingkat pendidikannya (Cangara:2002).

Televisi sebagai media komunikasi massa juga berorientasi pada tujuan komunikasi pada umumnya, yaitu untuk mengubah sikap, pandangan, dan

(3)

Dalam hal ini pengaruh televisi terhadap minat, sikap dan perilaku pemirsanya

ditentukan diantaranya oleh materi atau pesan yang disampaikan, intensitas pemirsa dalam menonton televisi, latar belakang pendidikan dan pengalaman

pemirsa, nilai dan norma budaya serta lingkungan tempat pemirsa tersebut berada. Artinya pesan (message) tayangan televisi akan dikonsumsi khalayak dan berpengaruh baik secara langsung atau tidak pada wilayah pengetahuan atau

wawasan (kognisi), perasaan (afeksi), dan prilaku (psikomotorik).

Sejalan dengan besarnya peran televisi dalam masyarakat, perkembangan dunia pertelevisian di tanah air juga menunjukkan kemajuan yang signifikan, yaitu

dengan banyaknya stasiun televisi swasta yang mengudara setiap harinya. Dalam suasana kompetisi bisnis pertelevisian yang sehat, tiap stasiun televisi swasta

berusaha menarik perhatian pemirsanya lewat sajian tayangan-tayangan yang berbeda dan tentunya dekat dengan kehidupan pemirsa.

Stasiun televisi swasta yang perkembangannya cukup pesat diantaranya adalah Trans tv. Trans tv adalah stasiun televisi yang memposisikan diri sebagai televisi

gaya hidup atau life style. Kelebihan Trans tv adalah pada beberapa program yang merupakan garapan sendiri (in-house production) yang terbukti cukup ampuh meraih perhatian pemirsa. Hal tersebut dapat dilihat dari rating tayangan-tayangan

Trans tv yang mampu bersaing dengan tayangan stasiun-stasiun televisi lain yang sudah lebih dulu ada. Salah satu program acara yang merupakan garapan sendiri

dari Trans tv adalah Wisata Kuliner.

(4)

menjadi suatu fenomena tersendiri di masyarakat. Bagi sebagian masyarakat

tampaknya dunia kuliner sudah menjadi hobby atau bahkan kebutuhan mendasar yang harus selalu terpenuhi. Fenomena tersebut mendasari banyaknya tayangan

kuliner di televisi. Selain Trans tv yang menayangkan "Wisata Kuliner", ada juga TVRI yang mengeluarkan "Dunia Wanita", TPI lewat "Santapan Nusantara", dan Indosiar yang menayangkan "Iron Chef" serta "Bango Selera Nusantara". Stasiun

televisi lain pun tak ketinggalan, meski tidak menjadikan kuliner sebagai acara khusus.

Diantara banyaknya tayangan kuliner di televisi, tayangan Wisata Kuliner di

Trans tv merupakan program yang lebih banyak menarik perhatian pemirsa. Berdasarkan hasil survei lembaga AC Nielsen sepanjang tahun 2007 dan 2008

acara Wisata Kuliner tergolong program terdepan pada genre program kuliner. Dari data tersebut rata-rata sebaran penonton Wisata Kuliner mampu menembus hingga 14,8 persen dengan rating 2,1 poin. Sedangkan program sejenis milik TV

lain, seperti “Cita Rasa Nusantara” hanya memiliki rating 1,1 dan share 10,6 persen serta “Santapan Nusantara” (TPI) rating 1, share 9,9 persen. Dan hingga tahun 2009 pencapaian Wisata Kuliner belum bisa ditandingi acara-acara kuliner

lain (Metamorfosis Tayangan Kuliner di Layar Kaca

,

http//www.republika.co.id.

diakses tanggal 5 Juli 2009).

Banyaknya komentar atau tanggapan dalam website Trans tv serta wacana atau diskusi yang ada di berbagai media massa seperti surat kabar dan internet tentang acara Wisata Kuliner juga menandakan bahwa acara tersebut banyak menarik

(5)

dipopulerkan oleh presenter Wisata Kuliner, Bondan Winarno, yang sangat

menjamur di masyarakat juga membuktikan bahwa Wisata Kuliner memang mendapat tempat di hati masyarakat, khususnya pecinta kuliner.

Wisata Kuliner adalah program news Trans tv yang di dalamnya terdapat unsur informasi sekaligus hiburan. Wisata Kuliner mengangkat tema beragam makanan, khususnya yang disajikan oleh warung-warung pinggir jalan dan berharga murah

serta dipenuhi pelanggan. Tempat-tempat yang dikunjungi tersebar di seluruh pojok kota, kabupaten, kota provinsi atau ibukota. Selain itu Wisata Kuliner juga

sesekali menampilkan sajian-sajian kuliner yang ada di luar negeri (Resensi Program Acara Wisata Kuliner, http://www.transtv.co.id. diakses tanggal 12

Februari 2008).

Program ini dipandu oleh Bondan Winarno, dan tayang dari Setiap hari Sabtu pada pukul 07.30 WIB. Dalam program ini, pemirsa diajak berkeliling

tempat-tempat menarik sambil mencicipi kelezatan makanannya. Selain itu, program ini juga menceritakan keunikan suatu daerah, mulai dari sejarah, arsitektur, hingga budayanya. Tak hanya itu, Wisata Kuliner juga menjelaskan secara detail

menu-menu favorit yang khas di suatu daerah tertentu, serta dilengkapi daftar harga makanan yang direkomendasikan.

Presenter Wisata Kuliner, Bondan Winarno bisa disebut sebagai ikon bagi tayangan wisata yang mengangkat aspek kuliner di televisi. Wisata Kuliner dan pembawa acaranya Bondan Winarno, memang mempunyai ciri dan karakter yang

(6)

untuk mempromosikan. Gesture Bondan, kaget dan nikmat, senyum dan gelengan

kepala merupakan keunikan tersendriri dari tayangan Wisata kuliner. Citarasa makanan kemudian hadir dalam bentuk ucapan verbal diantaranya, "maknyus",

"nendang banget" dan "pecah di lidah". Pengalaman panjang Bondan diberbagai bidang, diantaranya sastra, jurnalistik dan dunia usaha, juga sesekali tampak terlihat dari informasi spontan yang diucapkannya mengenai sejarah daerah yang

dikunjunginya (Memaknai Maknyus Si Bondan, http://www.suaramerdeka.com. diakses tanggal 14 Februari 2008).

Pada dasarnya tujuan utama dari program acara Wisata kuliner adalah untuk melestarikan sajian-sajian kuliner Nusantara dengan jalan memperkenalkan dan mempromosikan kepada pemirsa berbagai macam masakan-masakan lokal yang

khas dan bercitarasa tinggi yang ada di seluruh nusantara. Tayangan Wisata Kuliner diharapkan dapat menarik minat pemirsa untuk dapat mencicipi dan ikut

melestarikan sajian-sajian khas dari berbagai daerah. Namun pada beberapa edisi terakhir tayangan Wisata Kuliner juga menayangkan makanan-makanan dari luar negeri, seiring dengan timbulnya beberapa permintaan dari pemirsanya.

Berdasarkan hal di atas, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh program acara Wisata Kuliner di Trans tv terhadap minat khalayak pemirsanya

untuk melakukan wisata kuliner atau pelesiran. Adapun pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah S-O-R Theory (Teori S-O-R). Teori ini

(7)

kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur- unsur dalam teori ini

adalah :

1. Pesan (Stimulus, S), Stimulus yang ada dalam penelitian ini diwakili oleh

program acara Wisata Kuliner di Trans tv.

2. Komunikan (Organisme, O), merupakan bentuk sikap yang diberikan oleh komunikan berupa perhatian, pengertian, dan penerimaan.

3. Efek (Respon, R), merupakan bentuk perubahan sikap yang diberikan oleh komunikan terhadap stimulus yang diterima. Terkait dengan penelitian ini,

respon digambarkan dalam bentuk minat atau kecenderungan khalayak untuk melakukan wisata kuliner.

Khalayak yang dimaksud adalah ibu-ibu rumah tangga di Perumahan Beringin

Raya RT.01 sampai dengan RT.04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung. Peneliti memilih ibu rumah tangga sebagai populasi yang mewakili khalayak yang

akan diteliti didasari oleh beberapa pertimbangan. Karena ibu rumah tangga lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah pada akhir pekan terutama di pagi hari, dimana tayangan Wisata Kuliner disiarkan. Umumnya ibu rumah tangga juga

memilki tanggung jawab sebagai pengelola keuangan keluarga dan memegang peran penting dalam mengambil keputusan dominan dalam keluarga, diantaranya

dalam memutuskan liburan keluarga. Sebagian besar ibu rumah tangga pastinya juga lebih mengerti dan peka terhadap makanan atau masak-masakan.

(8)

berbagai suku, agama, pekerjaan, pengalaman dan latar belakang pendidikan yang

dapat mewakili suatu khalayak. Selain itu di Perumahan Beringin Raya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung banyak didapati keluarga yang secara

sosial ekonomi termasuk kategori menengah ke atas, yang secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap keputusan dalam melakukan kegiatan wisata kuliner.

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi lokasi penelitian yakni Perumahan Beringin Raya RT.01 sampai dengan RT.04. Berdasarkan prariset, di Perumahan Beringin Raya RT.01 sampai dengan RT.04 Kecamatan Kemiling Bandar

Lampung terdapat 275 unit rumah dan yang telah dihuni sekitar 240 unit. Di dalamnya terdapat 110 penduduk perempuan yang termasuk dalam kategori ibu rumah tangga dan umumnya mereka pernah menonton program acara Wisata

Kuliner di Trans tv.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah yaitu, “Adakah pengaruh program acara Wisata Kuliner di Trans tv terhadap minat

khalayak untuk melakukan wisata kuliner?”.

1.3 Tujuan Penelitian

(9)

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini meliputi: 1 Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kajian ilmu komunikasi khususnya dan ilmu sosial lain pada umumnya serta dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berminat melakukan penelitian

dengan teori S-O-R pada masa mendatang.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran penulis

kepada stasiun televisi atau rumah produksi dalam memproduksi atau mengadakan evaluasi penayangan program acara Wisata Kuliner maupun

(10)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang diperoleh pada penelitian yang dilakukan di Perumahan Beringin Raya, RT.01 sampai dengan RT.04 Kecamatan Kemiling Bandar Lampung mengenai pengaruh tayangan Wisata Kuliner di Trans

Tv terhadap minat khalayak untuk melakukan kegiatan wisata kuliner. Maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Ibu-ibu rumah tangga di perumahan Beringin Raya RT.01-04 Kemiling

merupakan pirsawan dari program acara Wisata Kuliner yang ditayangkan stasiun Trans tv setiap hari Sabtu pukul 07.30 WIB.

2. Terdapat pengaruh yang lemah dari tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv

terhadap minat responden untuk melakukan kegiatan wisata kuliner. Dengan tingkat pengaruh 10,8 %. Hal ini terbukti dengan t hitung 6,084

pada taraf nyata 0,05 sedangkan nilai t tabel 2,000, dengan demikian hipotesis diterima dan dinyatakan tayangan Wisata Kuliner di Trans Tv mempengaruhi minat responden untuk melakukan kegiatan wisata kuliner.

(11)

jarak dan biaya, maka responden memiliki minat yang kecil untuk

berwisata kuliner ke luar kota.

4. Ternyata sebanyak 89,2 % tingkat pengaruh yang mempengaruhi minat

khalayak untuk melakukan kegiatan wisata kuliner tidak berasal dari tayangan Wisata Kuliner, melainkan dari faktor-faktor penyebab lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan saran-saran

antara lain:

1. Tayangan Wisata Kuliner sebaiknya lebih memperkaya materi dan memperbanyak obyek yang berada di daerah Lampung, untuk membuat

khalayak responden lebih mengenal tempat-tempat menarik yang ada di sekitar tempat tinggalnya, sehingga nantinya diharapkan akan lebih banyak wisatawan domestik menghabiskan waktu luangnya untuk sekedar

berwisata kuliner

2. Masyarakat diharapkan menyaksikan tayangan seperti Wisata Kuliner

dikarenakan melalui tayangan seperti ini masyarakat dapat menambah wawasan tentang tempat-tempat menarik di berbagai daerah. Dan melalui program seperti ini masyarakat dapat memiliki referensi untuk

menghabiskan waktu liburan bersama keluarga.

3. Bagi para peneliti yang akan meneliti fenomena tayangan kuliner di

(12)

penayangan acara-acara sejenis, seperti citra presenter dan usaha promosi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh penerapan etika profesi yang meliputi etika kerja, integritas, objektivitas,

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa

Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang

INTENS merupakan program infotainment yang membahas tentang dunia selebritis, yang disirakan setiap hari selama satu jam dari pukul 11.00 sampai dengan 12.00 WIB

Saran untuk SMK penyelenggara Program Teknik Pemesinan di Kota Semarang adalah sebagai berikut: (1) penambahan ven- tilasi udara, perbaikan komponen sarana dan

Merupakan suatu campuran yang terdiri dari 1 atau lebih2. bahan obat yang dibuat dalam bentuk terbagi-bagi

31. Software aplikasi yang digunakan untuk audio editing adalah ..... {ff )e"rit ut adalah format extension yang dihasilkan oleh software penyunting suaxa ..... Software

Kasus klasik yang paling sering dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan simplifikasi terhadap formulir-formulir yang biasa dipergunakan untuk tujuan kontrol