• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMK BUDI KARYA NATAR LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMK BUDI KARYA NATAR LAMPUNG SELATAN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Dahar, R.W. 1996. Teori-TeoriBelajar. Jakarta: Erlangga

Dahlan, M D.1984. Model-Model Mengajar. Bandung: Diponegoro

Dzaki, Muhammad Faiq. 2009.

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/model-pembelajaran-induktif-struktur.html. Diakses tanggal 21 Mei 2011

Gautama, Yuga. 2009. Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Induktif dengan Model Pembelajaran Konvensional Dalam Mata Pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. FPMIPA IKIP Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Kardi, S. 2003. Merancang Pembelajaran Menggunakan Model Inkuiri. Surabaya: Bumi Aksara

Memes, Wayan. 2000. Model Pembelajaran Fisika di SMP. Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah Depdiknas. Jakarta

Meltzer D. E. 2002. The relationship between mathemathics preparation and conceptual learning gains in physics : A possible :hidden variable in diagnostic pretest score. American Journal Physics. 70 (2), 1259–1268.

Roestiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Sagala, syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta

(2)

Suparno. 2009. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Suriasumantri, J. S. (2001). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

(3)

III. METODE PENELITIAN

3.1Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMK Budi Karya Natar tahun pelajaran

2011/2012.

3.2Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Budi

Karya Natar tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari lima kelas.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X1 sebagai kelas

eksperimen I dan kelas X2 sebagai kelas eksperimen II. Sampel dipilih dari

populasi dengan teknik purposif sampling yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu, selanjutnya pada kelas X1 dengan

menggunakan model pembelajaran induktif dan kelas X2 dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

3.3Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah studi eksperimen. Rancangan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes awal penguasaan konsep dan tes akhir

(4)

23

menggunakan model pembelajaran Induktif, sedangkan kelas eksperimen

II menggunakan model pembelajaran Inkuiri terbimbing. Struktur

desainnya dijelaskan pada Tabel 1.

Tabel 1. Desain penelitian

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

Eksperimen 1 O X1 O

Eksperimen 2 O X2 O

O adalah tes awal dan tes akhir yang dilakukan untuk mengukur

penguasaan konsep sebelum dan sesudah perlakuan. X1 adalah perlakuan

untuk kelas eksperimen 1 yaitu pembelajaran fisika dengan model

pembelajaran induktif sedangkan X2 adalah model pembelajaran inkuiri

terbimbing untuk kelas eksperimen 2.

3.4Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Penguasaan konsep menggunakan instrument berbentuk pilihan ganda.

Tes ini digunakan pada saat tes awal penguasaan konsep dan tes akhir

penguasaan konsep dengan 10 soal pilihan ganda dengan disertai kolom

alasan sebagai tempat untuk memberikan alasan memilih jawaban tersebut.

3.5Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrumen harus diuji

(5)

24

A.Uji Validitas

Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas atau kesejajaran adalah

dengan menggunakan progam komputer. Dengan melihat nilai Pearson Correlation total apakah lebih besar dari rtabel.

Dimana untuk N = 30 dan α = 0,05 maka rtabel nya yaitu 0,361. Jika nilai

Pearson Correlation total > 0,361 maka instrumen tersebut valid.

B.Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan adalah menggunakan program komputer

dengan melihat pada nilai Cronbach’s Alpa. Jika Cronbach's Alpha Based on Standardized Items lebih besar dari Cronbach’s Alpa berarti Item soal

tersebut reliabel. Pada program ini digunakan metode Alpha Cronbach’s

yang diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0 sampai 1.

Menurut Triton dalam Sujianto (2009: 97), jika skala itu dikelompokkan

ke dalam lima kelas dengan interval yang sama, maka ukuran kemantapan

alpha dapat diinterprestasikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Interpretasi ukuran kemantapan nilai alpha

Nilai Alpha Cronbach’s Keterangan

0,00-0,20 kurang reliabel.

0,20-0,40 agak reliabel.

0,40-0,60 cukup reliabel.

0,60-0,80 reliabel.

0,80-1,00 sangat reliabel.

(6)

25

3.6Teknik Pengumpulan Data Penguasaan Konsep

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengumpulan

data berbentuk tabel yang diperoleh dari skor tes awal dan tes akhir untuk

penguasaan konsep. Adapun bentuk pengumpulan datanya berupa tabel

yang dijelaskan pada Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5.

Tabel 3.Data tes awal pemahaman konsep

No. Nama Siswa Soal ke- Skor tes

Tabel 4.Data tes akhir penguasaan konsep

(7)

26

Tabel 5. Data rekapitulasi N-gain penguasaan konsep

No. Nama Siswa Tes awal Tes akhir N -gain

3.7Teknik Analisis Data Penguasaan Konsep

Untuk menganalisis kategori penguasaan konsep siswa digunakan skor

gain yang ternormalisasi. N-gain diperoleh dari pengurangan skor pretes

dengan postes dibagi oleh skor maksimum dikurang skor pretes. Jika

dituliskan dalam persamaan adalah:

(8)

27

Untuk menganalisis peningkatan penguasaan konsep siswa digunakan skor

tes awal dan tes akhir. Peningkatan skor antara tes awal dan tes akhir dari

kedua variabel merupakan indikator adanya perbandingan atara

pembelajaran induktif dan pembelajaran inkuiri terbimbing. Kemudian data

hasil penelitian dianalisis dengan melakukan: 1) uji normalitas data, dan 2)

uji Independent Sampel t-test.

3.8Pengujian Hipotesis

A. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap N-gain hasil tes akhir dari kedua variabel

tersebut, menggunakan program komputer. Pada penelitian ini uji

normalitas digunakan dengan uji kolmogorov smirnov. Dasar dari

pengambilan keputusan uji normalitas, dihitung menggunakan program

program komputer dengan metode kolmogorov smirnov berdasarkan pada

besaran probabilitas atau nilai signifikasi. Data dikatakan memenuhi asumsi

normalitas jika pada Kolmogorov-Smirnov maupun Shapiro-Wilk nilai sig. >

0.05.

B. Independent Sampel T-Test

Jika data terdistribusi normal maka pengujian hipotesis dalam penelitian

menggunakan statistik parametrik tes. Uji Independent Samples Test

(9)

28

dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya di sini

adalah sebuah sampel tetap mengalami dua perlakuan yang berbeda.

Adapun hipotesis yang akan diuji sebagai berikut:

Hipotesis pertama

O

H : Tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata penguasaan konsep

fisika siswa menggunakan model pembelajaran induktif dengan

model pembelajara inkuiri terbimbing.

1

H : Terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata penguasaan konsep

fisika siswa menggunakan model pembelajaran induktif dengan

model pembelajara inkuiri terbimbing.

Hipotesis kedua

H0 : Rata-rata penguasaan konsep fisika siswa menggunakan model

pembelajaran induktif tidak berbeda dengan pembelajaran inkuiri

terbimbing.

H1 : Rata-rata penguasaan konsep fisika siswa menggunakan model

pembelajaran induktif lebih tinggi dibandingkan dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing.

Rumus perhitungan Independent Sample T Test adalah sebagai berikut :

= �̅̅̅ − �̅̅̅

(10)

29

Dimana t adalah t hitung. Kemudian t tabel dicari pada tabel distribusi t

dengan  = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2.

Setelah diperoleh besar thitung dan ttabel maka dilakukan pengujian dengan

kriteria pengujian sebagai berikut :

Kriteria pengujian

HO diterima jika -ttabelthitungttabel

HO ditolak jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel

Berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas:

 Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka HO diterima.

(11)

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tujuan Pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

Berdasarkan hal tersebut, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal telah

berusaha melaksanakan kegiatan yang mengarah pada tercapainya tujuan

pendidikan nasional. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan

mengarahkan proses pembelajaran pada peningkatan keterampilan berpikir

siswanya.

Dalam dunia pendidikan, penguasaan konsep merupakan faktor yang sangat

penting, karena penguasaan konsep yang dicapai siswa tidak dapat dipisahkan

dengan masalah pembelajaran yang merupakan alat untuk mengukur sejauh

mana penguasaan materi yang diajarkan. Untuk mencapai penguasaan konsep

yang baik diperlukan suasana belajar yang tepat, agar siswa senantiasa

meningkatkan aktivitas belajarnya.

Pelajaran fisika selalu dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menjadi hal

yang menakutkan bagi sebagian besar siswa, sehingga pembelajaran fisika di

(12)

2

kehilangan daya tarik serta lepas relevansinya dengan kehidupan sehari-hari

yang seharusnya menjadi objek fisika. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan di SMK Budi Karya Natar, diperoleh data bahwa nilai rata-rata

Ulangan Harian pertama siswa kelas X pada semester ganjil adalah 40,57

sedangkan standar ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah adalah 60,00.

Ini menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa masih rendah. Hal ini

banyak dipengaruhi oleh sikap siswa yang pasif dalam pembelajaran, minat

yang kurang serta proses pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi.

Proses pembelajaran dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap

kemajuan belajar anak. Suatu proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh

kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model

pembelajaran. Model pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran

yang dapat menarik minat dan gairah belajar siswa, sehingga siswa aktif

dalam proses pembelajaran, karena itu dalam proses pembelajaran peserta

didik dituntut untuk melakukan diskusi antar siswa (kelompok).

Suatu proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan

ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran. Untuk

meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa, maka perlu untuk mengubah

proses belajar mengajar dan merubah komponen yang dapat mempengaruhi

proses belajar mengajar itu sendiri. Untuk mengatasi kendala tersebut maka

ada baiknya jika digunakan suatu cara penyajian yang diharapkan mampu

(13)

3

Model pembelajaran induktif adalah model pembelajaran yang melatih siswa

untuk berfikir secara sistematis dalam menemukan konsep dari hal-hal yang

khusus menuju hal-hal yang umum. Model pembelajaran induktif adalah

strategi yang direncanakan dan sangat cocok untuk mengembangkan

keterampilan berfikir melalui observasi, membandingkan, menemukan pola,

dan menggeneralisasikan, sehingga siswa dapat berinteraksi antar sesamanya

dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

Sedangkan model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu model

pembelajaran guru sebagai fasilitator siswa, sehingga siswa dapat

mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan

dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen

percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta

mengkomunikasikan hasil percobaan dan dapat bekerjasama dengan orang

lain.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis melakukan

penelitian dengan judul “Perbandingan Penguasaan Konsep Fisika Siswa

antara Model Pembelajaran Induktif dengan Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing” di SMK Budi Karya Natar Tahun Pelajaran 2011/2012 pada

materi gerak lurus berubah beraturan (GLBB) di kelas X1 dan X2.

(14)

4

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Adakah perbedaan signifikan rata-rata penguasaan konsep fisika siswa

antara kelas yang menggunakan model pembelajaran induktif dengan

model pembelajaran inkuiri terbimbing?

2. Manakah rata-rata penguasaan konsep fisika siswa yang lebih tinggi

antara kelas yang menggunakan model pembelajaran induktif dengan

model pembelajaran inkuri terbimbing?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahiu:

1. Perbedaan signifikan rata-rata penguasaan konsep fisika siswa antara kelas

yang menggunakan model pembelajaran induktif dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing.

2. Rata-rata penguasaan konsep fisika siswa yang lebih tinggi antara kelas

yang menggunakan model pembelajaran induktif dengan model

(15)

5

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Menjadi alternatif baru bagi guru dalam menyajikan materi pembelajaran

yang dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan penguasaan konsep

fisika siswa.

2. Mengetahui penguasaan konsep fisika siswa terhadap suatu materi belajar

dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

induktif dan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

3. Menjadi variasi belajar yang menarik bagi siswa serta meningkatkan

penguasaan konsep fisika siswa.

1.5Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran Induktif

Model pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat

langsung tetapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada

model pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi

informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik

yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk

menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan.

2. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah satu proses dengan

prosedur yang meliputi: merumuskan masalah terlebih dahulu selanjutnya

(16)

6

kegiatan, lalu mengumpulkan data dan merumuskan masalah dari kegiatan

tersebut.

3. Penguasaan konsep adalah kemampuan siswa dalam memahami

konsep-konsep secara ilmiah, baik secara teori maupun penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari (Dahar, 1996). Penguasaan konsep dalam penelitian

ini adalah ditinjau dari aspek kognitif.

4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X1 sebagai eksperimen 1 dengan

menggunakan model pembelajaran induktif dan kelas X2 sebagai kelas

(17)

PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMK BUDI KARYA NATAR

LAMPUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh Hendriyanto

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(18)

PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan signifikan

penguasaan konsep fisika siswa antara kelas yang menggunakan model

pembelajaran induktif dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri

terbimbing; (2) Mengetahui penguasaan konsep fisika siswa yang lebih tinggi

antara kelas yang menggunakan model pembelajaran induktif dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini dilakukan di SMK Budi Karya

Natar Lampung Selatan dengan materi penelitian gerak lurus berubah

beraturan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimen dengan disain penelitian

tes awal dan tes akhir untuk mengetahui penguasaan konsep fisika siswa.

Sampel diambil secara purposif Sampling. Penelitian ini menggunakan dua

kelas, yaitu kelas eksperimen I dengan menggunakan model pembelajaran

induktif dan kelas eksperimen II menggunakan model pembelajaran inkuiri

(19)

ii

tes berupa pilihan ganda dengan disertai kolom alasan. Data hasil instrument

dianalisis dengan uji statistik berupa uji perbandingan nilai tes awal dan tes

akhir kedua kelas. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh bahwa

terdapat perbedaan penguasaan konsep fisika siswa kedua kelas signifikan.

Hasil tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t

terhadap kedua nilai N-gain. Hasil untuk penguasaan konsep fisika siswa

adalah nilai signifikan sebesar 0,001 dan nilai rata-rata (mean) model

pembelajaran induktif adalah 0,6433 sedangkan model pembelajaran inkuiri

terbimbing adalah 0,5221. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan signifikan rata-rata penguasaan konsep fisika siswa antara kelas

yang menggunakan model pembelajaran induktif dengan model pembelajaran

inkuiri terbimbing. Hal ini menunjukkan penguasaan konsep fisika siswa yang

menggunakan model pembelajaran induktif lebih tinggi dibandingkan dengan

model pembelajaran inkuiri terbimbing, sehingga model pembelajaran induktif

lebih efektif dibandingkan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

(20)

iii

PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMK BUDI KARYA NATAR

LAMPUNG SELATAN

Oleh

Hendriyanto

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(21)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram Kerangka Pemikiran ... 19

(22)

xii

B. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 11

C. Penguasaan Konsep ... 14

2.2 Kerangka Pemikiran ... 15

2.3 Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian ... 20

(23)

xiii

A. Uji Validitas ... 24

B. Uji Reliabilitas ... 24

3.6 Teknit Pengumpulan Data Penguasaan Konsep ... 25

3.7 Teknik Analisis Data Penguasaan Konsep ... 26

3.8 Pengujian Hipotesis ... 27

A. Uji Normalitas ... 27

B. Uji Independent Sampel T-Test ... 27

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Penelitian ... 30

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 30

B. Uji Normalitas ... 31

C. Uji Normalitas Rata-rata Skor N-gain Penguasaan Konsep ... 32

D. Uji Independent Sampeles T-Test Penguasaan Konsep ... 33

4.2 Pembahasan ... 34

4. Lembar Kerja Kelompok (LKK) Kelas Inkuiri Terbimbing ... 62

5. Kunci jawaban LKK ... 65

(24)

xiv

12. Hasil Tes akhir Kelas Inkuiri Terbimbing ... 79

13. Data Rekapitulasi N-gain Kelas Induktif ... 81

14. Data Rekapitulasi N-gain Kelas Inkuiri Terbimbing ... 83

15. Hasil Uji Validitas Soal Penguasaan Konsep ... 84

16. Hasil Uji Normalitas Tes awal dan Tes akhir Penguasaan Konsep ... 85

17. Hasil Uji Normalitas N-gain Tes awal dan Tes akhir Penguasaan Konsep 88

18. Hasil Uji Independent Sample T-Tess Penguasaan Konsep ... 91

19. Surat keterangan izin penelitian ... 93

20. Surat keterangan penelitian dari sekolah ... 94

21. Daftar Hadir Seminar Proposal ... 95

22. Daftar Hadir Seminar Hasil ... 97

(25)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Desain penelitian ... 23

2. Ukuran alpha ... 24

3. Data tes awal penguasaan konsep ... 25

4. Data tes akhir penguasaan konsep ... 25

5. Data N-gain penguasaan konsep ... 26

6. Validitas soal penguasaan konsep ... 30

7. Reliabilitas soal penguasaan konsep ... 31

8. Normalitas tes awal dan tes akhir penguasaan konsep ... 31

9. Normalitas rata-rata N-gain penguasaan konsep ... 32

(26)

ix MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari urusan, kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”.

(Q.S.Al Insyiroh: 5-7)

“Ilmu pengetahuan, eksperimen, dan pengalaman jauh lebih berharga daripada harta, karena senang dengan harta benda adalah sifat hewani, sedang senang

dengan ilmu pengetahuan adalah sifat manusiawi” (Laa Tahzan)

“Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan.”

(Imam Al-Ghazali)

“Ilmu itu bagai lautan dan tak akan ada yang mengenalnya kecuali merasakannya“ (Al Habib Abdurrahman Bin Ahmad Assegaf)

“Seseorang tidak akan berubah lebih baik, kecuali dia punya keberanian untuk melihat kekurangan dirinya.”

(27)

v

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Nengah Maharta, M.Si.

Sekretaris : Drs. Feriansyah Sesunan

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Undang Rosidin, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(28)

vi

SURAT PERNYATAAN

Bertanda tangan di bawah ini adalah:

Nama : Hendriyanto

NPM : 0643022021

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA

Program Studi : Pendidikan Fisika

Alamat : Mandala sari, Mataram Baru Lampung timur

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandarlampung, Februari 2012

(29)

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT.

Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan lembaran-lembaran sederhana ini

kepada :

1. Ayah dan Mama, yang selalu berkorban, membimbing dan mendoakan

setiap waktu untuk keberhasilanku dunia dan akhirat.

2. Kakakku Ahmad, Yeni, dan Yusuf serta adikku Aprian, Quraysh, dan Nadia

yang memberiku semangat dan dukungan bagi kesuksesanku.

3. Keluarga besarku yang selalu mendukung, mendoakan dan membantu

keberhasilanku.

(30)

iv

Judul Skripsi : PERBANDINGAN PENGUASAAN KONSEP

FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMK BUDI KARYA NATAR LAMPUNG SELATAN

Nama Mahasiswa : Hendriyanto

Nomor Pokok Mahasiswa : 0643022021

Program Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Drs. Nengah Maharta, M. Si. Drs. Feriansyah Sesunan

NIP. 19551231 198303 1 022 NIP. 19570902 198403 1 003

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

(31)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tulung Pasik, Mataram Baru, Lampung Timur pada tanggal

17 Desember 1987, merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.

Pendidikan formal penulis, yaitu dimulai dari Sekolah Dasar Negeri Mandalasari,

Lampung Timur lulus tahun 2000, MTs Ma’arif NU Mataram Baru lulus tahun

2003, dan SMK Kosgoro Sribhawono lulus tahun 2006. Tahun 2006 penulis

terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan

MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui

jalur SPMB Non Reguler.

Tahun 2010, penulis melaksanakan praktek mengajar melalui Program

(32)

x

Alhamdulillah, Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini adalah karena bantuan dari banyak

pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila beserta para

Pembantu Dekan FKIP Unila yang telah memberikan izin penelitian.

2. Bapak Drs. Arwin Achmad M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Fisika

sekaligus sebagai pembahas, atas masukan dan dukungan yang diberikan.

4. Bapak Drs. Nengah Maharta, M.Si., selaku Pembimbing I dan sekaligus

Pembimbing Akademik atas bimbingan, arahan, dan motivasinya kepada

penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Feriansyah Sesunan, selaku Pembimbing II yang selalu

memberikan bimbingan.

(33)

xi

7. Bapak Rochmadi, ST., selaku Kepala Sekolah SMK Budi Karya Natar yang

telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Darwin Azhari, S.Si., selaku guru mitra yang telah banyak membantu

penulis dalam melaksanaan penelitian di SMK Budi Karya Natar.

9. Teman-teman Program Studi Pendidikan Fisika angkatan 2006: Norfis (Ajad,

Agan, Afif, Alivia, Alex, Arif, Aji, Heri, Cici, Catur, Dedek, Ecy, Eka Sms,

Eka Pd, Dita, Dian, Radian, Reni, Iwan, Erwan, Ferdinan, Henike, Hesti,

Heru, Yanti, Ima, Judin, Janati, Kadek, Merta, Mela, Rosma, Romy, Yuliza,)

terima kasih atas dukungannya.

10.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga bantuan , bimbingan, dan dukungan yang diberikan mendapat ridho dari

Allah SWT dan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bandar Lampung, Februari 2012

Penulis

Gambar

Tabel 1. Desain penelitian
Tabel 5. Data rekapitulasi N-gain penguasaan konsep

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diketahuinya kualiatas pemeriksaan Uji SD Bioline dalam menegakkan diagnosis infeksi malaria falciparum, vivax, dan mix infection, maka Uji SD Bioline dapat

Dengan menggunakan teknik analisis regresi hasil yang diperoleh menunjukkan hanya variabel Asset Turnover, Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Rasio Leverage,

a) Menggunakan variabel return saham sebagai variabel dependen, dan menggunakan variabel week four effect sebagai variabel independen. Tidak terdapat The Day of Week Effect

Dari hasil penelitian ini, strategi pengelolaan sampah yang paling baik yang dapat diterapkan di Pulau Tidung adalah dengan cara mendaur ulang sampah plastik

Manusia berhakekat sebagai makhluk sosial, maka kelompok berperan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain yang memiliki kesamaan latar

Students Perception of Peer Response Activity in English Writing Instruction.. CELEA

High Gain Active Microstrip Antena for 60-GHz.

Bullying dan perilaku tidak menyenangkan yang didapatkan di tempat kerja merupakan salah satu gambaran kondisi di tempat kerja yang berpengaruh terhadap