• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Penggunaan XML Dalam Pembuatan Program Aplikasi Pendukung Layanan TELKOMNet@Home PT. Telkom Divisi Regional V Jawa Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Penggunaan XML Dalam Pembuatan Program Aplikasi Pendukung Layanan TELKOMNet@Home PT. Telkom Divisi Regional V Jawa Timur."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1.

Latar Belakang

Teknologi informasi telah membuka dunia baru, interaksi baru, market place

baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Perkembangan teknologi

yang disebut Internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu: interaksi

bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang

signifikan bagi masyarakat, perusahaan/industri maupun pemerintah. Hadirnya

Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi diberbagai sektor industri, terutama

peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan

berbagai informasi yang dibutuhkan oleh para pemain industri atau badan usaha.

Kawasan Asia Pasifik mempunyai potensi pasar yang besar dalam

perkembangan Internet. Pada tahun 2003 terdapat sekitar 171 juta perangkat untuk

mengakses internet dan 138 juta pengguna Internet di kawasan Asia Pasifik.

Dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih matang pasar Internetnya

seperti Singapore yang telah memiliki pelanggan sebanyak 47,4 % dari jumlah rumah

tangga, kondisi pasar Internet di Indonesia masih tertinggal jauh. Sebagai

pembanding yang lainnya adalah Taiwan dan Hongkong yang memiliki densitas

pengguna Internet masing-masing sebesar 40 % dan 26,7 % dari jumlah

rumah tangga

[Newsbyte, 2001].

Akses Internet di Indonesia masih relatif rendah. APJII [APJII,2003]

(2)

sekitar 4.200.000 pengguna dari 203.456.005 penduduk Indonesia, atau sekitar 2%

penduduk pengguna Internet. Tahun 2002 terdapat 1.000.000 pelanggan dan

8.000.000 pengguna Internet di Indonesia, atau prosentase pengguna Internet menjadi

3,9%. Sebanyak 75% pelanggan dan pengguna Internet berlokasi di Jakarta, 15% di

Surabaya, 5% di daerah lain di Pulau Jawa dan 5% sisanya di luar Pulau Jawa.

Ditinjau dari gambaran statistik tersebut, maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa

masyarakat pengguna Internet di Indonesia masih dalam taraf pengenalan atau masih

merupakan pasar yang baru muncul. Perkiraan resmi dari APJII terhadap jumlah

pelanggan dan pengguna Internet sampai akhir tahun 2003 adalah seperti ditunjukkan

pada Table 1.1.

Tabel 1.1

:

Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pengguna Internet (Kumulatif).

Tahun

Pelanggan

Pengguna

1998

134.000

512.000

1999

256.000

1.000.000

2000

400.000

1.900.000

2001

581.000

4.200.000

2002

667.002

4.500.000

2003*

800.000

7.550.000

* perkiraan s/d akhir 2003

Lebih lanjut APJII melaporkan bahwa pada triwulan pertama tahun 2002

terjadi peningkatan trafik Internet nasional yang tinggi, seperti ditunjukkan pada

Gambar 1.1, yaitu kenaikan sampai dengan 512%, dari sekitar 40 Mbps menjadi

(3)

peningkatan jumlah pelanggan korporasi sekitar 2.500 leased lines dan tuntutan

bandwidth yang besar oleh aplikasi Internet yang semakin canggih yang saat ini

banyak diminati pengguna seperti MP3 file transfer dan game berbasis jaringan

Internet.

Gambar 1.1:

Trafik Internet Nasional

( Sumber : APJII – Administrator IIX )

Perkembangan Internet tidak lepas dari keberadaan penyedia jasa Internet

(Internet Service Provider/ISP) yang berfungsi sebagai penghubung antara pengguna

Internet dengan jaringan Internet dunia. Izin yang dikeluarkan oleh Dirjen Postel

kepada ISP dapat ditunjukkan pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 :

Izin yang dikeluarkan oleh Dirjen Postel.

1999 2000 2001 2002 2003*

ISP

50

139

172

180

186

(4)

Dari semua kondisi di atas, yang utama bagi pengguna Internet di Indonesia

adalah akses yang murah dan cepat, sehingga mereka bisa menikmati perkembangan

teknologi informasi, terutama pengguna Internet di daerah. Semua itu akan terwujud

jika pengambil kebijakan di bidang ini bisa memiliki pandangan yang seimbang, baik

dari sisi pengguna Internet, maupun dari sisi perusahaan penyedia jasa layanan

Internet dan teknologi informasi.

PT. TELKOM sebagai perusahaan besar di tanah air yang bergerak di bidang

jasa telekomunikasi mulai masuk ke bisnis Internet dengan meluncurkan produk

TELKOMNet Instan di akhir tahun 1998. Produk TELKOMNet Instan lahir dari

inovasi PT. TELKOM Divisi Regional V Jawa Timur. Perkembangan pengguna dari

TELKOMNet Instan melesat begitu pesat. Pada tahun 2000 dan 2001 pengguna yang

pernah menggunakan TELKOMNet Instan di wilayah Divre V Jawa Timur berjumlah

sekitar 150.000 pengguna. Dari pengguna tersebut yang loyal menggunakan

TELKOMNet Instan selama 2 tahun berturut-turut hanya sekitar satu persen atau

sekitar 2.000 pengguna [Unit Bisnis Internet PT. TELKOM Divre V Jawa Timur,

2002].

Setelah sukses meluncurkan produk TELKOMNet Instan, PT. TELKOM

Divre V Jawa Timur kembali menghadirkan layanan baru bagi pengguna Internet

khususnya di area Jawa Timur. Produk tersebut dinamakan TELKOMNet@Home.

TELKOMNet@Home adalah layanan akses Internet dial-up berlangganan dengan

konsep layanan yang mudah dan sederhana. Produk TELKOMNet@Home

mengharuskan pelanggan melakukan pendaftaran sesuai dengan kemampuan dan

(5)

TELKOMNet Instan untuk penggunaan di atas lebih kurang 15 jam per bulan.

Dengan munculnya produk ini diperlukan sebuah aplikasi yang mampu

menjembatani sisi perangkat dengan sisi pengguna sekaligus sebagai sebuah aplikasi

yang merupakan program aplikasi pendukung layanan TELKOMNet@Home.

1.2.

Perumusan Masalah

Untuk meningkatkan pelayanan, perlu dibuat suatu aplikasi pendukung

layanan TELKOMNet@Home yang mencakup:

a.

Sistem pelayanan internal, yang dapat diakses oleh pihak internal TELKOM

dalam mengelola pelanggan melalui jaringan Intranet TELKOM, meliputi

fasilitas-fasilitas:

1.

Menu pelanggan,

meliputi proses aktivasi, deaktivasi dan update data

pelanggan.

2.

Penjadwalan,

meliputi proses penjadwalan aktivasi dan deaktivasi

pelanggan.

3.

Penggunaan nol,

menampilkan pelanggan-pelanggan yang belum

melakukan / menggunakan akses TELKOMNet@Home.

4.

Info Tagihan,

digunakan untuk menampilkan besar tagihan

TELKOMNet@Home yang harus dibayar oleh masing-masing

pelanggan.

5.

Info Detil Penggunaan,

untuk menampilkan detil penggunaan akses

(6)

b.

Sistem pelayanan eksternal, yang dapat diakses oleh pelanggan melalui

jaringan Internet, meliputi fasilitas-fasilitas:

1.

Ganti Password

, merupakan menu untuk mengganti password akses ke

TELKOMNet@Home.

2.

Kontrol Waktu Akses

, digunakan untuk mengatur lama waktu pengaksesan

TELKOMNet@Home per satuan waktu.

3.

Info Detil Penggunaan,

untuk menampilkan detil penggunaan akses

TELKOMNet@Home bagi pelanggan itu sendiri.

1.3.

Pembatasan Masalah

Topik yang diangkat menjadi permasalahan utama dalam Tugas Akhir ini

memiliki cakupan yang luas, dan meliputi beberapa disiplin ilmu. Oleh karena, agar

pembahasan bisa fokus ke hal-hal yang relevan dengan esensi penyusunan Tugas

Akhir, maka permasalahan dibatasi sebagai berikut:

1.

Sudut pandang yang digunakan sepenuhnya adalah dari sudut keilmuan/akademis,

sehingga dalam proyek ini tidak dilakukan kajian secara bisnis, maupun kajian

dari sudut pandang lain.

2.

Pembahasan hanya ditekankan kepada pembuatan program aplikasi pendukung

layanan TELKOMNet@Home, dan tidak membahas sistem lain yang terkait,

misalkan: Sistem Informasi Kastamer (SISKA) yaitu sistem layanan customer

internal TELKOM yang digunakan untuk penutupan telepon sementara / isolir,

(7)

3.

Dalam pembuatan program aplikasi layanan pendukung TELKOMNet@Home

ini, data pelanggan, data penggunaan dan informasi-informasi lain yang ada pada

PT. TELKOM akan disimulasikan menggunakan database lokal.

4.

Tools pendukung dalam pembuatan program aplikasi yang digunakan dalam

Tugas akhir ini adalah:

a.

Radius yang digunakan adalah FreeRadius 1.0.

b.

Sistem database dibuat menggunakan MySQL versi 3.23.

c.

Program maintenance yang digunakan untuk mengelola database dari

sistem informasi ini dibuat menggunakan XML 1.0, PHP versi 4.3.4.

d.

Web Server yang digunakan adalah Apache versi 1.0.

1.4.

Tujuan

Dalam Tugas Akhir ini akan dibuat aplikasi pendukung layanan

TELKOMNet@Home dengan menggunakan teknologi XML, yang akan berfungsi

mengonlinekan sistem yang ada, sehingga memungkinkan pelanggan dan internal

TELKOM untuk melakukan semua aktivitas yang berkaitan dengan layanan tersebut

secara online, serta memungkinkan adanya pihak lain yaitu Unit yang mengelola

tagihan, yang di TELKOM Divre V dinamakan Unit Pengelola Sistem Informasi

Regional (UPSR) dan Unit Pengelola Managemen Billing (UPMB), serta Service

Point untuk memanfaatkan data XML penggunaan untuk rekening telepon dan print

out rincian penggunaan TELKOMNet@Home sesuai dengan yang diminta oleh

(8)

1.5.

Sistematika Penulisan

Di dalam penulisan Tugas Akhir ini secara sistematika diatur dan disusun

dalam lima bab, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan beberapa aspek penting berkaitan dengan Tugas

Akhir, meliputi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan

permasalahan, dan tujuan dilakukannya proyek serta sistematika

penyusunan dokumen.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini diberikan uraian mengenai beberapa pengetahuan yang

berkaitan dengan proyek, yang menjadi landasan pengembangan pola

berpikir, pemilihan pendekatan, dan perancangan sistem yang menjadi

tujuan utama proyek.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Di sini dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan

sistem yang akan dibuat, mulai dari desain sistem secara garis besar,

sampai penjelasan mengenai langkah-langkah dalam pembuatan program.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil rancang bangun sistem seperti

telah diuraikan pada bab sebelumnya, jalannya program yang dibuat, dan

(9)

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari proyek yang

dikerjakan, serta saran-saran dapat dijadikan langkah perbaikan maupun

(10)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan beberapa pengetahuan dasar yang menjadi

landasan perancangan sistem, yaitu uraian tentang layanan TELKOMNet@Home,

termasuk RADIUS. Berikutnya, penjelasan dari sisi pendukung dalam pembuatan

program aplikasi yaitu XML dan XSLT.

2.1

TELKOMNet@Home

TELKOMNet@Home adalah layanan akses Internet dial-up berlangganan

dengan sistem paket jam akses per bulan, yang diperkenalkan oleh PT. TELKOM

Divisi Regional V Jawa Timur. Karena menggunakan sistem berlangganan maka

untuk bisa menggunakan layanan ini pelanggan harus mendaftarkan diri terlebih

dahulu di tempat pelayanan TELKOM. Ada 3 (tiga) macam paket yang ditawarkan,

yaitu : Paket 15 jam, Paket 50 jam, dan Paket 250 jam.

Biaya paket berlangganan dan kelebihan jam pemakaian dalam satu bulan

dikenakan tarif seperti Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Tarif Paket TELKOMNet@Home.

No

Paket

Biaya per bulan

( termasuk pulsa )

Biaya Kelebihan per menit

( termasuk pulsa )

1. 15 Jam

Rp. 125.000,-

Rp. 125,-

(11)

3. 250 Jam

Rp. 1.500.000,-

Rp. 100,-

Untuk bulan pertama pendaftaran, pelanggan hanya dikenakan biaya

kelebihan per menit yang dikalikan dengan jumlah jam penggunaan. Untuk bulan

berikutnya pelanggan akan membayar biaya dengan normal sebagai abonemen tiap

bulannya sesuai dengan paket yang diambil. Jika pemakaian melebihi dari jam paket

yang diambil maka pelanggan juga akan dikenakan biaya kelebihan per menit sesuai

dengan paket yang diambil.

Adapun ketentuan-ketentuan yang harus digunakan dalam proses dial-up oleh

pelanggan di antaranya yaitu :

Nomer Akses

: 080989988

Username

: kode area + notelp@home (misal : 0315611158@home)

( akses hanya bisa dari nomor telepon yang didaftarkan)

Password

: Diisi sesuai dengan keinginan pelanggan

(minimal 4 karakter, terdiri atas huruf ( a-z kecil semua) dan

atau angka)

Proses dial-up TELKOMNet@Home

Untuk

mempermudah

penjelasan

tentang

proses

dial-up

TELKOMNet@Home, perlu digambarkan terlebih dahulu konfigurasi jaringan

(12)

Gambar 2.1

Konfigurasi Jaringan TELKOMNet@Home.

Pada Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa untuk program aplikasi pendukung

layanan TELKOMNet@Home akan mencakup penggunaan di sisi pelanggan dan

internal TELKOM, seperti akan diuraikan dibawah.

a. Pelanggan dengan komputer dan modem yang terhubung dengan line telepon

akan melakukan dial-up ke nomer telepon RAS (Remote Access Server)

TELKOMNet yaitu 080989988.

b.

Switching/ Sentral akan meroutingkan panggilan ke RAS, dan akan diterima

(13)

c.

RAS akan melakukan proses Authentikasi dan Authorisasi ke RADIUS Server

dengan melalui Proxy Server di Jakarta dan Surabaya. RADIUS secara detil ada

di Sub Bab 2.4.

d.

Proses permintaan Authentikasi dan Authorisasi, sebelum diterima RADIUS

Server akan dicek kebenarannya oleh Firewall bahwa proses permintaan

tersebut dari RAS TELKOMNet dan bukan dari RAS lain.

e.

RADIUS Server akan mengecek kebenaran data dari user menyangkut

username, password dan nomor pemanggil (Authentikasi), apabila data sesuai

maka RADIUS Server akan memberikan hak akses, alokasi IP, DNS, Protokol

dan Kompresi. Data tersebut akan dikirimkan kembali oleh RADIUS Server ke

RAS TELKOMNet.

f.

Setelah melewati Proxy Server Surabaya dan Jakarta, data reply dari RADIUS

akan diterima oleh RAS TELKOMNet.

g.

RAS TELKOMNet akan mengirimkan hasil dari Authentikasi dan Authorisasi

ke dial-up user, kemudian akan mengirimkan permintaan Accounting Start

Time ke RADIUS Server untuk user tersebut menyangkut waktu start

terkoneksi, alokasi IP, protokol dan attribute-attribute yang lainnya. Di

RADIUS Server data tersebut akan disimpan di database MySQL.

h.

Apabila dial-up user melakukan proses pemutusan koneksi maka RAS

(14)

user tersebut. RADIUS Server akan melakukan proses updating di database

untuk field Accounting Stop Time di session record user tersebut.

2.2

RADIUS (Remote Authentication Dial-In User Service)

RADIUS adalah sebuah protokol pengaman untuk client/server yang

digunakan untuk mengelola dial-in user yang menyangkut proses AAA

(Authentication, Authorization, Accounting), pertama kali diciptakan oleh

Livingstone Enterprises. Informasi-informasi yang rahasia akan disimpan dalam

sebuah lokasi tersentral yang disebut sebagai RADIUS server. RADIUS client (dalam

hal ini adalah RAS TELKOMNet) berhubungan dengan RADIUS server untuk proses

pengecekan kebenaran user (Authentication).

Tiga fungsi utama RADIUS Server yaitu AAA (Authentication,

Authorization, Accounting). Proses AAA bisa dilakukan/ diintegrasikan dengan user

sistem, lokal user file, atau menggunakan database (internal ataupun eksternal).

Authentication

Proses Authentication digunakan untuk mengecek kebenaran user yang melakukan

dial-in remote access. Terdapat dua macam hasil proses Authentication yaitu

Access-Accept (Akses diterima) dan Access-Reject (Akses ditolak).

Authorization

Proses ini melakukan kontrol terhadap pelayanan yang disediakan dalam jaringan.

(15)

memberitahukan bahwa user pengakses tersebut diterima untuk mengakses beserta

dengan atribut-atribut yang diberikan seperti IP address, protokol PPP (Point to Point

Protocol).

Accounting

Proses Accounting digunakan untuk melihat dan mengamati seberapa banyak user

yang telah melakukan dial-in, biasanya digunakan untuk proses tagihan .

Dalam aplikasi yang akan dibuat di Tugas Akhir ini, RADIUS yang

digunakan yaitu FreeRADIUS versi 1.0 berbasiskan unix, dan proses AAA

diintegrasikan dengan database eksternal MySQL. FreeRADIUS adalah

open source

project yang mempunyai banyak kemampuan dan kemudahan sehingga bisa

diaplikasikan sesuai keperluan.

2.3

eXtensible Markup Language (XML)

Extensible Markup Language (XML) adalah sebuah bahasa meta-markup

yang menyediakan format untuk mendeskripsikan struktur data. Fasilitas ini lebih

menekankan pada pendeklarasian content dan lebih memberi arti terhadap hasil

pencarian antar berbagai platform. Dengan catatan, XML merupakan generasi yang

baru dari penampilan data yang berbasis web dan pemanipulasian aplikasi. Pada

XML kita dapat mendefinisikan set-set tag yang tidak terbatas. Tag-tag HTML dapat

digunakan untuk menampilkan kata-kata dalam bentuk bold atau italic, sedangkan

(16)

penjualan, judul buku, atau data yang lainnya. Secara singkat perbandingan HTML vs

XML :

1.

HTML menyatakan bagaimana teks ditampilkan pada jendela browser sedangkan

XML menyatakan apa arti dari tiap kata.

2.

HTML memiliki sintaks yang lebih leluasa sedang XML lebih kaku.

3.

Tag HTML dibatasi, sedangkan XML tidak.

4.

Pencarian HTML mengembalikan sejumlah besar data dan dokumen, sedangkan

XML ditujukan untuk mengembalikan data yang tepat yang diinginkan user.

Tag-tag XML diadopsikan melalui organisasi Intranet dan juga melalui

Internet, dan didalamnya akan ada kemampuan korespondensi untuk pencarian dan

kemampuan manipulasi data aplikasi yang ditemukan. Suatu data telah dilokasikan,

kemudian dapat dikirimkan melalui kabel dan direpresentasikan dalam browser

seperti Internet Explorer (IE) versi 5 ke atas (yang sudah support XML) pada sistem

operasi Microsoft Windows 9x/ME/NT/XP/2000. Dapat juga Anda pergunakan

browser lainnya dengan lebih dulu memeriksa spesifikasi dukungannya terhadap

XML. Sedangkan untuk tool editor dasar sebagai awalan, Anda cukup

mempergunakan semacam Notepad atau bisa juga EditPlus, di samping editor-editor

lain yang lebih baik.

Beberapa keuntungan dalam membuat dokumen menggunakan XML, antara

lain :

1.

XML bisa menyimpan dan mengatur semua jenis informasi sesuai dengan

(17)

2.

Sebagai sebuah standar yang terbuka, XML tidak terikat kepada perusahaan

tertentu.

3.

XML mendukung beragam jenis sistem penulisan dan simbol.

4.

XML memberikan banyak cara untuk melakukan pemeriksaan kualitas

dokumen.

5.

Dengan sintaks yang jelas dan sederhana serta struktur yang tidak

membingungkan, XML mudah dibaca dan diolah (parse) oleh manusia

maupun program.

6.

Dengan satu sumber dokumen, kita bisa menampilkan di mana saja sesuai

dengan kebutuhan.

Penggunaan teknologi XML pada aplikasi TELKOMNet@Home, secara

aliran data dapat digambarkan seperti ditunjukkan Gambar 2.2.

Gambar 2.2

Aliran data XML.

File XML pada Gambar 2.2 berfungsi sebagai media penyimpanan data

mentah yang memuat beberapa data transaksional, sehingga tidak semua data sistem

(18)

ditransformasikan ke dalam file XML dapat diuraikan pada bagian yang menjelaskan

ERD.

Karena sifatnya sebagai

backup media penyimpanan data, keberadaan file

XML tidak ditujukan untuk menggantikan fungsionalitas dari sistem database.

Namun lebih ditujukan untuk backup penyimpanan data serta mendukung proses

pengurangan load traffic sistem database yang sudah ada sebagai dampak dari adanya

penambahan sistem baru pada sistem yang sudah ada.

a.

Struktur representasi data

XML menyediakan struktur representasi data yang dapat diimplementasikan

dan relatif lebih mudah untuk pengembangannya. Implementasi secara industri dalam

komunitas Standard Generalized Markup Language (SGML) dan demontrasi kualitas

secara intrinsik dimanapun dan kemampuan secara industri dari struktur pohon

format data yang dimiliki oleh XML.

XML merupakan subset dari SGML yang dioptimasikan untuk pengiriman

melalui web. Didefinisikan oleh World Wide web Consortium (W3C), untuk

memastikan struktur data mempunyai keseragaman dan aplikasi atau vendor yang

independen. Hasil interoperabilitasnya adalah memulai generasi baru dari bisnis dan

aplikasi e-commerce pada halaman web.

XML menyediakan standar data yang dapat mengkodekan content, semantik,

dan skema untuk permasalahan variasi range yang luas, dari sederhana menjadi

kompleks. XML dapat digunakan untuk menangani hal-hal berikut ini :

1.

Document ordinary.

(19)

3.

Object dengan data dan metode, seperti form persistent dari object Java atau

ActiveX control.

4.

Record data, seperti hasil set dari query.

5.

Meta-content tentang web site, seperti Channel definition format (CDF).

6.

Skema entity standard dan tipenya.

7.

Semua link antara informasi dan orang dalam web.

Saat data dalam desktop client, data dapat dimanipulasi , diedit, dan

dipresentasikan dalam multiple views, tanpa mengembalikan nilai ke server.

Kemudian server dapat lebih bermanfaat, menjadikannya sebuah komputer yang

bersifat mendasar dan penggunaan bandwith menjadi lebih sedikit. Data yang diubah

menjadi format XML, dapat lebih mudah dimerged dari sumber-sumber yang

berbeda.

XML bernilai tinggi dalam Internet, sebaik lingkungan Intranet perusahaan,

karena XML menyediakan interoperabilitas penggunaan yang fleksibel, terbuka,

format berbasis standard, dengan cara yang baru dari pengaksesan database yang

legal dan pengiriman data ke web client. Aplikasi dapat dibangun lebih cepat, lebih

mudah dimaintenance, dan dapat menyediakan multiple view dengan lebih mudah

dalam struktur data.

b.

Separasi data presentasi XML

XML sangat berguna karena memaintenance separasi user interface dari

struktur datanya.

Hypertext Markup Language (HTML) menspesifikasikan

bagaimana menampilkan data dalam browser, sedangkan XML mendefinisikan

(20)

memberitahukan browser untuk menampilkan data sebagai bold, italic, sedangkan

dalam XML kita menggunakan tag-tag hanya untuk mendeskripsikan data, seperti

kota, nama, temperature, dan tekanan barometik.

Dalam XML, kita menggunakan stylesheet seperti

Exstensible Stylesheet

Language (XSL)

atau

Cascading Style Sheets (CSS)

untuk mempresentasikan data

dalam browser. XML menseparasikan data dari presentasi dan proses, mengijinkan

kita untuk menampilkan dan memproses data seperti yang kita inginkan dengan

menggunakan style sheet yang berbeda dan aplikasi yang berbeda pula.

Separasi data dari pengijinan presentasi integrasi data yang lebih sedikit dari

berbagai sumber. Informasi Customer, order purchase, hasil penelitian, pembayaran

tagihan, record medik, data catalog, dan informasi yang lainnya dapat dikonversikan

kedalam XML dalam middle tier, pengijinan data untuk diubah secara online

semudah HTML dalam menampilkan halaman-halaman web. Data dicodekan dalam

XML kemudian dapat dikirimkan melalui web ke desktop. Tidak perlu retrofiting

untuk penyimpanan informasi secara legal dalam database-database atau

dokumen-dokumen mainframe, dan karena HTTP digunakan untuk mengirimkan XML melalui

kabel, tidak ada perubahan yang diperlukan untuk fungsi tersebut.

Dokumen XML mudah untuk ditulis, terlebih lagi jika kita sudah biasa

menggunakan HTML. Seperti contoh berikut ini, XML digunakan untuk

mendeskripsikan laporan cuaca :

<weather-report>

<date>March 25, 1998</date>

(21)

<area>

<city>Seattle</city>

<state>WA</state>

<region>West Coast</region>

<country>USA</country>

</area>

<measurements>

<skies>partly cloudy</skies>

<temperature>46</temperature>

<wind>

<direction>SW</direction>

<windspeed>6</windspeed>

</wind>

<h-index>51</h-index>

<humidity>87</humidity>

<visibility>10</visibility>

<uv-index>1</uv-index>

</measurements>

</weather-report>

Kita dapat menampilkan data ini melalui berbagai macam cara, atau

mengirimkan ke aplikasi yang lainnya untuk proses selanjutnya. Kita dapat juga

(22)

c.

Arsitektur XML

XML language, XML namespaces, dan DOM adalah rekomendasi dari W3C,

merupakan situasi akhir dalam pengembangan dan proses persetujuan dalam W3C.

Karena spesifikasi yang stabil ini, pengembang dapat memulai tag dan pengubahan

data mereka dalam format XML. XML menawarkan solusi yang bagus seperti

arsitektur data dalam arsitektur three-tier.

XML dapat digenerate dari database yang sudah ada dengan menggunakan

model three-tier yang skalable. Dengan XML, struktur data dimaintenance secara

separasi dari aturan bisnis (atau proses) dan juga dari tampilannya. Seperti yang

terlihat pada diagram berikut ini, proses yang ditekankan dari XML mencakup 4

bagian yaitu : Integrasi data, Pengiriman data, Manipulasi data, dan Menampilkan

data.

Untuk lebih jelasnya arsitektur XML ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Web Server

DB Access, Integration Business Rules (eg purchase order)

Main

Frame Database

HTML View # 1

(eq purchasing

agent)

HTML View # 2

(eq consumer)

XML

Storage Middle - Tier

Desktop

Display

Multiple views created from the XML based data

XML delivered to other application or object for further processing

Data Delivery, manipulation

XML exchange over HTTP, Manipulated via the DOM

Data Integration XML emited or generated from multiple sources

(23)

d.

Integrasi data

XML namespaces mengijinkan pengembang untuk mengkualifikasikan nama

elemen dalam sebuah tata cara yang dapat diakui untuk menghindari konflik antara

elemen yang mempunyai kesamaan nama. Elemen-elemen yang direferensikan dalam

dokumen tunggal, seperti puchase order, dapat didefinisikan dalam skema yang

berbeda dalam web. Namespaces memastikan nama elemen tersebut tidak konflik dan

mengklarifikasikan dengan yang aslinya, tapi tidak mendeterminasikan bagaimana

proses elemen tersebut. Parser harus mengetahui arti elemen dan bagaimana

memprosesnya.

Tag-tag multiple namespaces dapat digabungkan, tag yang sangat diperlukan

dengan data yang datang dari sumber yang multiple melalui web. Dengan

namespaces, semua elemen harus exist dalam dokumen berbasis XML yang sama

tapi dalam hal ini dapat kembali pada dua (2) skema yang berbeda, kualifikasi

semantik yang unik. Dalam hal ini, seperti terlihat pada bookstore purchase order,

satu elemen title tidak dapat mencakup title buku, dan elemen title yang lainnya dapat

mencakup title authornya.

W3C telah merilis XML namespaces sebagai rekomendasi, mengijinkan

elemen menjadi subordinat dari URL. Kepastian ini merupakan nama yang

unambigus sekalipun dipilih oleh multiple author. Hanya oleh seseorang yang dapat

mempublikasikan halaman web mereka atau memperlihatkannya pada yang lainnya,

fasilitas namespaces mengijinkan user untuk mendefinisikan kondisi kosa-kata yang

bersifat private, atau menggunakan namespaces yang bersifat public dari kondisi

(24)

dimulai dengan ’’dsig:’’ itu artinya didefinisikan oleh orang yang memiliki

namespaces dari ’’http://www.dsig.org’’. Untuk lebih jelasnya perhatikan tag-tag

berikut ini :

<orders xmlns:person=http://www.schemas.org/people

xmlns:dsig=’’http://dsig.org’’>

<order>

<sold-to>

<person:name>

<person:first-name>Layanan</person:last-name>

<person:first-name>Andrew</person:last-name>

</person:name>

</sold-to>

<sold-on>1997-03-17</sold-on>

<dsig:digital-signature>1234567890</dsig:digital-signature>

</order>

</orders>

Namespaces memastikan bahwa nama elemen tidak konflik, dan

mengklarifikasikan yang mendefinisikannya. Mereka tidak memberikan instruksi

tentang cara memproses elemen tersebut. Kita masih memerlukan untuk mengetahui

arti dari elemen dan menentukan cara untuk memprosesnya.

Author dapat menspesifikasikan type data dari elemen (number, date, dan

(25)

dari type data namespaces pada ’’urn:schema-microsoft-com:datatypes’’ untuk tujuan

tersebut.

<sold-on

dt:dt=’’date’’xmlns:dt=’’urn:schemas-microsoft-com:datatypes’’>1997—3-17</sold-on>

Dalam hal ini, ’’date’’ menspesifikasikan bahwa content elemen

sold-on

adalah date dalam format standar yang dispesifikasikan oleh namespaces ’’data

types’’. Seperti nama elemen, author juga dapat mendesign type datanya sendiri, dan

juga menggunakan type yang dishare secara public. Microsoft bekerja bersama

dengan W3C untuk mendefinisikan set standar dari type, dan telah menyediakan

daftar inisial sebagai bagian dari XML schema yang didukung dalam Internet

Explorer 5.

1.

Pengiriman data

Karena XML bersifat terbuka, dengan format berbasis text, maka dapat dikirim

melalui HTTP dengan cara yang sama seperti HTML. Agent juga akan mendukung

kemampuan untuk mengenerate update dari XML, yang dapat dikirim dalam

berbagai cara untuk menginforasikannya pada client tentang perubahan data yang

dibuat pada middle tier atau server database. Konsekwensinya, agent akan menerima

update dari client dan mengirimkannya ke media penyimpanan server.

2.

Manipulasi data

Data sekarang yang terdapat pada desktop dapat dimanipulasi menggunakan

DOM. DOM merupakan sebuah aplication programming Interface (API) yang

mendefinisikan cara standard dimana pengembang dapat berinteraksi dengan elemen

(26)

dengan struktur tree sebagai objects, yang dapat diakses secara programatik tanpa

nilai balik ke server.

3.

Menampilkan data

Microsoft XML parser dalam Internet Explorer 5 dapat membaca string data

XML, memprosesnya, mengenerate struktur treenya, dan mengeksos semua elemen

data sebagai objects dengan mengunakan DOM. Parser menampilkan data ini

menggunakan CSS atau XSL stylesheet, membuat data tersediauntuk proses

manipulasi selanjutnya dengan menggunakan script, atau menanganinya dengan

apliksi lain atau object lain untuk pemrosesan selanjutnya. Serta mendukung

Namespaces, type data, queries dan transformasi XSL, dan juga metode yang telah

dikembangkan tersedia dalam DOM.

4.

Menampilkan data berbasis XML pada halaman HTML

Dokumen XML tidak menspesifikasikan sendiri bagaimana informasinya

ditampilkan. Data XML hanya mencakup kenyataannya (seperti siapa yang order

buku pada harga tertentu). HTML merupakan bahasa yang ideal untuk

mempresentasikan data kepada user. Sebagai contohnya, seorang karyawan dari toko

buku online dapat mengunjungi halaman web untuk menemukan daftar entry order.

Record data individual dikirimkan dalam XML, dipresentasikan kepada karyawan

sebagai halaman HTML. Untuk mengkonstruksi halaman web ini, web server atau

web browser harus mengkonversi record data XML kedalam presentasi HTML.

Mekanisme data binding dan style sheets dapat digunakan untuk menyusun

data XML kedalam presentasi visual dan menambahkan interaktivitasnya. Data

(27)

data individual dari sumber informasi (seperti dokumen XML) kedalam tampilan

HTML, HTML digunakan sebagai template untuk menampilkan data XML.

XSL (Ekstensible Stylesheet Language) dapat menambahkan kemampuan

yang lebih bagus pada proses tersebut. XSL style sheet mencakup instruksi

menampilkan dokumen XML dan mentransformasikannya kedalam format yang lain,

seperti HTML. Transformasi XML kedalam format lain dilakukan dengan cara

deklarativ, biasanya membuatnya lebih mudah dan lebih dapat diakses dari pada

melalui scripting.

Cascading Style Sheets dapat tetap digunakan untuk struktur data XML yang

sederhana dan pada situasi tertentu sangat bermanfaat. CSS tidak menyediakan

struktur tampilan yang menyimpang dari struktur dari sumber data. Dengan XSL

memungkinkan mengenerate struktur presentasi yang sangat berbeda dari struktur

data XML yang asli seperti ditunjukkan Gambar 2.4.

XM L - based data HTM L / CSS(or other

presentation)

XSL style sheet XSL Prosessor

Gambar 2.4

Struktur presentasi Data XML.

XSL menyediakan kedua semantik dan struktur independen dari content dan

(28)

2.4

XSL Transformation (XSLT)

XSLT adalah bagian dari XSL yang fungsinya untuk mengubah sebuah

dokumen XML ke dokumen XML lain. XSLT mirip dengan mail merge. Jadi kita

punya data, kemudian kita punya template. Lalu data dan template itu kita

gabungkan, jadilah sebuah dokumen baru. Sebuah XSL

processor

(program) akan

membaca data (dokumen XML) dan template (dokumen XSLT). Berdasarkan

instruksi yang ditemukan oleh program pada dokumen XSLT, maka program akan

menghasilkan sebuah dokumen XML baru. Dokumen XML baru itu bisa

bermacam-macam, bahkan bisa berupa HTML. XSL merupakan bahasa turunan XML, jadi file

XSL harus

well formed

.

XSLT akan memenuhi beberapa kebutuhan XML, yaitu :

1.

Menampilkan dokumen XML, sehingga lebih enak dilihat, misalnya diubah ke

HTML.

2.

Mengubah file XML sehingga bisa sesuai antara DTD yang satu dengan DTD

yang lain.

3.

Mengurutkan dan menyaring data pada dokumen XML.

Transformasi bisa terjadi di :

1.

Web Browser atau di komputer pemakai. Kedua dokumen (XML dan XSL), dari

server akan dikirim ke

clien,

dan oleh

web browser

akan diolah sesuai aturan

pada XSLT, untuk kemudian ditampilkan ke pemakai. Web browser yang sudah

(29)

2.

Server. Sebuah server akan mengolah dokumen XML dan XSL, dan hasilnya

akan dikirim ke pemakai. Saat ini sudah banyak aplikasi server yang bisa

melakukan hal ini. Misalnya Cocoon dari Apache, dan AxKit.

3.

Sebuah program XSL

processor

. Program ini akan mentransformasikan XML,

sebelum diletakkan di server. Contohnya program yang namanya Saxon. Dengan

perintah DOS, ubah XML ke HTML. Kemudian hasilnya kita letakkan ke web

server.

Pada Gambar 2.2, file XSLT pada sistem aplikasi pendukung

TELKOMNet@Home berfungsi sebagai template yang akan membentuk data mentah

file XML menjadi file XML lain, dalam hal ini adalah file HTML. Dengan demikian,

file XSLT memegang peranan penting dalam proses pengolahan data XML yang

dibutuhkan untuk kemudian disajikan menjadi sebuah halaman web pada sisi client

atau web browser.

Setelah data mentah dan template tampilan tersedia, bagian terpenting dalam

penyajian informasi berikutnya adalah proses transformasi. Proses transformasi

mencakup mekanisme pengubahan data XML menjadi sebuah halaman web sesuai

dengan template yang dibuat pada file XSLT. Proses ini dilakukan di sisi server

(30)

30

PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan tahapan dan langkah-langkah perancangan sistem, dimulai dengan Sub Bab 3.1 yang berisi analisis sistem TELKOMNet@Home yang sekarang diimplementasikan di PT. TELKOM Divisi Regional V Jawa Timur, kemudian dilanjutkan dengan proses desain sistem yang akan terbagi dalam dua sub-bab: Sub Bab 3.2 mengenai desain sistem yang meliputi konfigurasi sistem, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), dan struktur database; dan Sub Bab 3.3 yang berisi desain input dan output.

3.1 Analisis Sistem TELKOMNet@Home

(31)

3.1.1 Konfigurasi sistem TELKOMNet@Home

[image:31.612.99.514.178.469.2]

Secara lengkap konfigurasi sistem TELKOMNet@Home adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1 Konfigurasi sistem TELKOMNet@Home.

(32)

melalui aplikasi yang sudah ada dan sederhana dengan keterbatasan fasilitas dan pengoperasian hanya bisa dilakukan oleh Administrator saja.

3.1.2 Proses Bisnis TELKOMNet@Home

Ada empat proses utama yang akan di onlinekan, yaitu proses aktivasi, proses deaktivasi, proses ganti paket jam, dan proses pelaporan, seperti akan diuraikan dibawah.

1. Proses Aktivasi

Proses aktivasi merupakan proses dimana account pelanggan berstatus aktif untuk terkoneksi ke Internet dial-up TELKOMNet@Home. Pelanggan mengajukan pendaftaran layanan TELKOMNet@Home ke Customer Care dengan mengisi form pendaftaran dan memberikan beberapa persyaratan. Semua proses aktivasi dilakukan oleh Administrator atas permintaan dari Customer Care. Jika permintaan tanggal aktivasi yang diinginkan oleh pelanggan bertepatan dengan hari libur, maka Administrator melakukan proses aktivasi dari rumah tentu saja sudah terhubung dengan Intranet TELKOM atau datang langsung ke kantor. 2. Proses Deaktivasi

(33)

dengan hari libur, maka Administrator melakukan proses deaktivasi dari rumah tentu saja sudah terhubung dengan Intranet TELKOM atau datang ke kantor.

3. Proses Ganti Paket Jam

Proses ganti paket jam adalah proses yang dilakukan oleh Administrator atas permintaan pelanggan kepada Customer Care untuk melakukan perubahan paket jam yang diambil. Perubahan paket jam dengan ketentuan informasi perubahan harus disampaikan pada bulan sebelumnya oleh pelanggan dan hanya dapat dilakukan pada akhir bulan, karena begitu awal bulan depannya pelanggan sudah berstatus paket jam yang baru sesuai dengan permintaan.

4. Proses Pelaporan

Proses pelaporan adalah proses dimana melaporkan pertumbuhan jumlah pengguna, pertumbuhan penggunaan dan pertumbuhan jumlah panggilan tiap bulannya. Proses pelaporan ini dilakukan langsung oleh Administrator dan diberikan kepada pihak Manajemen. Penyajian laporan tersebut masih dalam bentuk file text biasa yang menggunakan Excel atau di print/cetak.

3.1.3 Keamanan sistem

(34)

1. Keamanan Form pendaftaran dan berhenti berlangganan ada pada Customer Care yang kemudian diberikan pada Administrator untuk diinput, form tersebut diarsipkan dan diletakkan pada rak khusus arsip.

2. Keamanan data pada teknologi database, untuk melindungi informasi/data yang tersimpan di server.

3. Keamanan jaringan melalui implementasi sistem firewall.

3.1.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem TELKOMNet@Home

eksisting

Dari uraian pada Sub Bab 3.1.2 dalam proses bisnis TELKOMNet@Home yang sedang berjalan masih ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti :

a. Semua aktivitas yang berkaitan dengan TELKOMNet@Home, meliputi : proses aktivasi, deaktivasi serta update data pelanggan, masih dilakukan oleh Administrator atas permintaan Customer Care .

b. Pelanggan tidak dapat melihat detil penggunaan serta tagihan mereka sendiri. Sehingga masih manual melalui telepon atau datang untuk menanyakan informasi tersebut pada Customer Care.

c. Pelanggan tidak dapat membatasi jumlah pemakaian akses Internet sesuai dengan keinginannya dalam satuan waktu.

(35)

e. Jika ditinjau dari sudut keamanan, penginformasian serta pemberian form pendaftaran dan berhenti berlangganan dari Customer Care kepada Administrator untuk di input dan diarsipkan kurang efisien.

f. Sistem pelaporan ke pihak Manajemen masih bersifat manual, artinya data laporan disajikan oleh Administrator dalam file text biasa yang menggunakan Excel atau di print/cetak.

g. Penyajian laporan dan semua informasi yang berkaitan dengan layanan TELKOMNet@Home masih membutuhkan waktu yang cukup lama, karena harus melakukan query data terlebih dahulu ke database server sehingga menyebabkan load traffic cukup tinggi.

3.2 Desain Sistem

Pada bagian ini akan dirancang suatu sistem TELKOMNet@Home yang mampu membantu pihak internal TELKOM dalam mengelola pelanggan dan produk TELKOMNet@Home sendiri, dan juga mampu memberikan kemudahan dan keuntungan dari pihak pelanggan dalam mengatur layanan yang diambil.

3.2.1 Konfigurasi sistem TELKOMNet@Home yang akan dibuat

(36)
[image:36.612.104.509.75.494.2]

Gambar 3.2 Konfigurasi sistem TELKOMNet@Home yang akan dibuat.

Pada rancangan yang dibuat, operasional sistem mengandalkan jaringan Internet dan jaringan Intranet TELKOM yang sudah terhubung dengan jaringan Internet sebagai media penghubung, artinya untuk mengakses sistem ini pelanggan harus terkoneksi ke jaringan Internet terlebih dahulu, sedangkan Customer Care, Administrator dan Manajemen harus terkoneksi ke jaringan Intranet TELKOM yang sudah terhubung dengan jaringan Internet.

(37)

pengguna sistem eksternal yaitu pelanggan TELKOMNet@Home, maupun pengguna sistem internal yaitu Customer Care, Administrator, dan Manajemen.

Untuk menjamin keamanan pada sistem maka ditetapkan beberapa spesifikasi dan kualifikasi keamanan, antara lain :

1. Otentikasi pengguna (user authentication), suatu proses untuk memastikan bahwa yang mengakses sistem tersebut adalah pengguna yang telah terdaftar. 2. Otorisasi pengguna (user authoritation), proses untuk memberikan hak akses

rmasing-masing user.

3. Keamanan data dengan teknologi database, untuk melindungi informasi/data yang tersimpan di server.

4. Keamanan jaringan melalui implementasi private network pada jaringan yang

menghubungkan antar unit di TELKOM, serta implementasi sistem firewall.

Untuk meningkatkan kinerja sistem dalam melayani para pengguna yang beragam dan banyak tersebut, aplikasi web selain didukung oleh sebuah database server, sistem yang dirancang juga menggunakan teknologi XML sebagai backup media penyimpanan data transaksi, dengan tujuan dapat memproses permintaan informasi dari para pengguna secara lebih cepat dan juga meringankan load traffic penggunaan akses database.

(38)

bentuk halaman HTML dengan cara menggabungkan data dengan template tampilan sesuai dengan file XSLT yang digunakan.

Pemanfaatan teknologi XML tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kinerja sistem dalam hal kecepatan. Namun lebih dari itu, penggunaan teknologi XML mampu meningkatkan interoperabilitas pertukaran (sharing) data antar sistem yang saling membutuhkan. Pada sistem TELKOMNet@Home ini, terdapat dua pihak terkait yang memanfaatkan data XML penggunaan yang dihasilkan oleh sistem. Dua unit kerja tersebut adalah unit pengelola tagihan dan service point.

(39)

melibatkan secara langsung penggunaan resource database yang sudah begitu padat guna melayani transaksi dial-up para pengguna TELKOMNet@Home.

Adapun bagan aliran proses yang terjadi di dalam sistem TELKOMNet@Home yang meliputi input, proses, output, dan database serta XML data yang terkait adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Bagan aliran proses sistem TELKOMNet@Home.

3.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

A. Context diagram

Dalam context diagram sistem TELKOMNet@Home ada empat entitas eksternal yang terlibat (Gambar 3.4), yaitu:

Input

- Dat a Pelanggan - St at us Akt if asi - St at us

Deakt ivasi

Prosess

- Pengelompokan pelanggan

- Pengelompokan dat a penggunaan

- Ubah st at us akt if asi - Penghit ungan angka kenaikan penggunaan

Output

- Inf ormasi pelanggan - Inf ormasi

penggunaan dan t agihan - Graf ik

pert umbuhan j uml ah pengguna, j uml ah call, dan penggunaann - Analisa

pert umbuhan

Database

- Adminlogin - Idl okasi - Kat egori - Pelanggan - RadAcct - RadCheck - RadGroupCheck - RadGroupReply - UserGroup - RadReply XML

- Dat a prof il Pelanggan - Dat a Report

pert umbuhan - Dat a

[image:39.612.102.513.228.539.2]
(40)

1. Pelanggan - yaitu orang yang terikat kontrak dengan pihak penyelenggara layanan dengan memanfaatkan layanan yang disediakan.

2. Customer Care - yaitu kumpulan dari pegawai (tim) penyelenggara layanan yang bertugas melayani pelanggan serta menjembatani antara pelanggan dengan administrator.

3. Administrator - yaitu kumpulan dari pegawai (tim) yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan operasional sistem.

4. Manajemen - manajer (baik middle maupun top) dimana layanan TELKOMNet@Home ini diselenggarakan.

Sinyal aktif

Konfirmasi login

Login

Info detil penggunaan Request detil penggunaan Konfirmasi login

Login

Konfirmasi waktu kontrol akses Waktu kontrol akses Konfirmasi ganti password Ganti password koneksi

Laporan Request laporan

Konfirmasi Update userUpdate user Konfirmasi hapus userHapus user Konfirmasi create user

Create user Info tagihan

Info detil penggunaan Request detil penggunaan

Request Info tagihan Info penggunaan nol Request penggunaan nol

Konfirmasi unsubscribe Unsubscribe pelanggan Konfirmasi subscribe pelanggan Subscribe data pelanggan

Konfirmasi login Login Konfirmasi loginLogin

[image:40.612.101.514.283.617.2]

0 Sistem pendukung layanan Telkomnet@Home + Customer Care Admnistrator Pelanggan Manajemen Timer

(41)

B. DFD level 0 proses TELKOMNet@Home

data pertumbuhan

Sinyal aktif status pelanggan

node data penggunaan

Data penggunaan Data admin user

Username Konfirmasi login

Login

Info detil penggunaan Request detil penggunaan data pertumbuhan

Konfirmasi login Login

Konfirmasi waktu kontrol akses Waktu kontrol akses

Konfirmasi ganti password

Ganti password koneksi Request laporan

Laporan Konfirmasi hapus user

Hapus user

Konfirmasi create user Create user

Update user Konfirmasi Update user

Data pelanggan

Data penggunaan Info tagihan

Info detil penggunaan Request detil penggunaan

Request Info tagihan Info penggunaan nol

Request penggunaan nol

Konfirmasi unsubscribe Unsubscribe pelanggan Konfirmasi subscribe pelanggan

Subscribe data pelanggan

Update password Update password

Waktu kontrol akses Data pelanggan Data pelanggan Password Konfirmasi login Login Konfirmasi login Login Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Manajeme n Manajeme n Customer Care

Customer Care Pelanggan

Manajeme n Manajemen 1 Login +

1 File xml pelanggan

2 T Adminlogin

2

Manajemen data pelanggan

+

3 T Pelanggan

3 Maintenance

user

+

4 T RadReply 4

Usage & billing

+ Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care

5 penggunaanFile xml 5 Maintenance user aplikasi + Admnistrato r Admnistrat or Admnistra tor Admnistrato r Admnistrato r 6 Laporan +

9 pertumbuhan tahunanFile xml laporan

PelangganPelangganPelangganPelanggan

Pelanggan Admnistrato r Admnistrator Admnistrator 7 Penjadwalan

[image:41.612.104.511.117.508.2]

10 T RadAcct Timer

Gambar 3.5 DFD level 0 proses TELKOMNet@Home.

Pada proses level 0 seperti ditunjukkan Gambar 3.5 terdiri dari enam proses utama, yaitu:

1. Proses login yang dilakukan oleh pengguna pada aplikasi internal maupun

(42)

2. Proses manajemen data pelanggan yang dilakukan oleh Customer Care, baik

berupa penambahan pelanggan TELKOMNet@Home, aktivasi account pelanggan, deaktivasi account pelanggan dan update account pelanggan.

3. Proses maintenance user yang dilakukan oleh pelanggan dari layanan

TELKOMNet@Home, pelanggan dapat menggunakan fasilitas ganti password akses, serta setting waktu akses (Kontrol Waktu Akses). Password yang dapat diganti oleh pelanggan adalah password akses dial up dan password akses aplikasi web eksternal. Hal ini dimungkinkan karena password yang digunakan untuk mengakses keduanya sama, dengan pertimbangan

kemudahan. Adapun setting waktu akses dapat dilakukan oleh pelanggan untuk membatasi penggunaan akses Internet per satuan waktu. Dengan fasilitas ini diharapkan dapat membantu pelanggan dalam mengontrol penggunaan akses Internet.

4. Proses usage dan billing meliputi proses pembuatan informasi detil

penggunaan beserta tagihan yang harus dibayar. Melalui proses ini baik pihak Customer Care maupun pelanggan dapat melihat detil penggunaan.

5. Proses manajemen user aplikasi merupakan tugas dari Administrator yang

memiliki wewenang melakukan penambahan, pengubahan serta penghapusan account pengguna aplikasi internal.

6. Proses laporan menghasilkan laporan dan analisa atas pertumbuhan jumlah

(43)

7. Proses penjadwalan menghasilkan data pertumbuhan pada file XML report

tahunan, serta data terbaru dari status pelanggan. Sehingga akan menjamin keakuratan data pertumbuhan pertahunnya.

Keenam proses tersebut digambarkan secara rinci pada Gambar 3.6 sampai dengan Gambar 3.14.

C DFD level 1 proses login

Username Konfirmasi login Login Status terautentifikasi Status terautentifikasi Login Konfirmasi login Password Konfirmasi login Login Admnistrato r Admnistrat or Admnistrato r Customer Care Customer Care Admnistrator Manajeme n Manajemen

2 T Adminlogin

1 Validasi 3 Validasi account pelanggan Customer Care Customer Care Pelanggan 8 Session

[image:43.612.98.512.274.554.2]

3 T Pelanggan

Gambar 3.6 DFD level 1 proses login.

Pada proses login (Gambar 3.6), semua pengguna internal dan pengguna eksternal yang akan menggunakan sistem aplikasi akan terlebih dulu melalui proses otorisasi. Kemudian sistem akan mengecek username dan password yang

(44)

Untuk pelanggan, username dan password akan dicocokkan dengan data yang ada pada tabel pelanggan. Sedangkan untuk pengguna sistem internal, username dan passwod dicocokkan dengan data pada tabel adminlogin.

Jika valid, sistem akan memberi status terautentifikasi pada session.

Sehingga pada saat lain pengguna akan menggunakan fasilitas sistem yang memerlukan autentifikasi, server cukup mengecek ulang apakah pengguna yang bersangkutan sudah memiliki session status terautentifikasi.

Session adalah sebuah mekanisme untuk menyimpan informasi tertentu

terkait dengan pengguna aplikasi web pada server. Hal ini dimungkinkan dengan cara pemberian nilai yang disebut sebagai session_id pada setiap response server

atas sebuah halaman web tertentu oleh pengguna (cookies). Sehingga setiap kali pengguna melakukan request yang kedua kali dan seterusnya, server cukup

membuka data session sesuai dengan session_id yang dikirimkan oleh pengguna

(45)

D. DFD level 1 proses manajemen data pelanggan

Konfirmasi unsubscribe

Unsubscribe pelanggan Konfirmasi subscribe pelanggan Subscribe data pelanggan

Status non aktif

Status non aktif Status aktif

Data pelanggan

Status non aktif

Update status

Status non aktif

Tanggal deaktifasi Data pelanggan & status aktifasi

Data pelanggan Status aktif Tanggal aktifasi Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care

3 T Pelanggan

1 pelangganFile xml 1 Cek tanggal aktifasi 2 Aktifasi terjadwal 3 Simpan data pelanggan 4 Cek tanggal deaktifasi 5 Deaktifasi terjadwal 6 Unsubscribe pelanggan Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care

Gambar 3.7 DFD level 1 proses manajemen data pelanggan.

Customer Care melakukan pendaftaran pelanggan dengan mengentri data pelanggan ke sistem. Kemudian sistem akan melakukan pengecekan tanggal aktivasi yang diinginkan. Untuk kemudian akan ditentukan nilai status aktivasinya dengan aturan sebagai berikut:

Tabel 3.1: Nilai status aktivasi

Nilai Status Keterangan

0 Proses

1 Aktif

(46)

Jika tanggal aktivasi dilakukan pada saat tanggal permintaan saat itu, maka status aktivasi akan langsung bernilai (1). Jika ternyata tanggal aktivasi yang diiinginkan bukan pada saat itu, maka status aktivasi akan bernilai (0), yang artinya pelanggan masih dalam status proses sampai dengan waktu dan tanggal aktivasi yang ditentukan. Adapun proses pengubahan status aktivasi pelanggan dari status proses menjadi aktif akan dilakukan melalui sebuah mekanisme penjadwalan yang nantinya secara otomatis akan melakukan pengubahan status tersebut begitu waktu server sudah memasuki tanggal aktivasi.

Hal yang sama juga terjadi pada proses deaktivasi pelanggan. Bagi pelanggan yang merasa tidak lagi ingin berlangganan layanan TELKOMNet@Home dapat segera mengajukan proses deaktivasi pada Customer Care. Jika beberapa persyaratan deaktivasi telah terpenuhi, Customer Care dapat melanjutkan proses deaktivasi dengan cara memasukkan tanggal deaktivasi yang diinginkan pelanggan.

Sistem kemudian akan melakukan proses pengecekan tanggal deaktivasi, jika tanggal yang dimaksud sudah masuk pada saat itu juga, maka secara otomatis status pelanggan yang bersangkutan akan dirubah dari status aktif (1) menjadi non-aktif (2). Namun jika tidak, sama halnya dengan perubahan status proses menjadi aktif, status aktif menjadi non-aktif akan dilakukan melalui proses penjadwalan.

(47)

E. DFD level 1 proses maintenance user

Konfirmasi waktu kontrol akses Waktu kontrol akses Konfirmasi ganti password Ganti password koneksi

Waktu kontrol akses Update password

Update password

PelangganPelanggan Pelanggan PelangganPelangganPelangganPelanggan Pelanggan

4 T RadReply 3 T Pelanggan

1 pelangganFile xml 1

Ganti password

2 Seting waktu kontrol akses

Gambar 3.8 DFD level 1 proses maintenance user.

Proses maintenance user (Gambar 3.8) meliputi dua proses utama, yaitu ganti password dan kontrol waktu akses. Dengan menggunakan sistem yang dibangun ini, pelanggan mendapatkan fasilitas untuk mengganti password dan melakukan setting kontrol waktu akses. Password yang dimaksud adalah password koneksi sekaligus password akses aplikasi web eksternal bagi pelanggan TELKOMNet@Home. Username dan Password yang digunakan pelanggan untuk mengakses sistem pendukung maupun dial-up adalah sama, hal ini diberlakukan

atas dasar kemudahan, dengan hanya menghafalkan satu username dan password tidak akan membingungkan pelanggan dalam memanfaatkan segala layanan yang disediakan untuk membantu penggunaan akses Internet TELKOMNet@Home.

(48)

pelanggan cukup membuka web layanan pelanggan yang dibuat ini, dan melakukan pengesetan waktu akses misalkan pelanggan menginginkan dalam 1 bulan (30 hari) paket jam tersebut benar-benar habis maka dapat diset, misal dengan nilai 50/30 jam, kurang lebih 1.6 jam dalam sehari atau sekali pengaksesan.

F. DFD level 1 proses usage dan billing

Info detil penggunaan

Request detil penggunaan Data penggunaan

Data penggunaan Info tagihan

Request Info tagihan

Info detil penggunaan Data penggunaan Request detil penggunaan

Data pelanggan Data penggunaan

Info penggunaan nol Request penggunaan nol

Pelanggan Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care Customer Care Customer

Care 5 File xml

penggunaan 1 Buat data pelanggan penggunaan nol

3 T Pelanggan

2 Buat detil penggunaan + 3 Buat laporan tagihan + 4 Buat info penggunaan pelanggan + Pelanggan Pelanggan Pelanggan

Gambar 3.9 DFD level 1 proses usage dan billing.

(49)

pelanggan tersebut, Customer Care dapat melihat detil penggunaan satu diantara beberapa pelanggan yang ada dalam daftar. Adapun data detil penggunaan diambil dari file XML detil penggunaan pelanggan yang ada pada direktori khusus dan diberi nama sesuai dengan aturan sebagai berikut:

file xml detail penggunaan= <user_account>+”@home_”+ <tahun> + “_” + <bulan> + “.xml”

Contoh: untuk pengguna dengan account 0315922270, detil penggunaan

untuk bulan April 2004 dapat dilihat pada file XML dengan nama

0315922270@home_200404.xml.

G. DFD level 1 proses maintenance user aplikasi

Data admin user

Data yang dihapus Konfirmasi hapus user

Hapus user

Data user Update user

Konfirmasi Update user Konfirmasi create user

Create user Admnistrato r Admnistrato r Admnistrator

7 T Admlogin

Admnistrato r Admnistrato r Admnistrator 1 Create user 2 Update user 3 Hapus user

2 T Adminlogin

Gambar 3.10 DFD level 1 proses maintenance user aplikasi.

(50)

Customer Care, Manajemen dan Administrator itu sendiri. Semua data pengguna aplikasi internal tersebut akan disimpan dalam tabel adminlogin.

H. DFD level 1 proses pelaporan

data pertumbuhan

Laporan Analisa pertumbuhan

Grafik pertumbuhan

angka pertumbuhan angka pertumbuhan

Request laporan

Manajeme n Manajemen

1

Hitung angka pertumbuhan pelanggan & call

& durasi call

2 Buat grafik pertumbuhan

3 Buat analisa pertumbuhan

4 Buat laporan pertumbuhan

9 pertumbuhan tahunanFile xml laporan

Gambar 3.11 DFD level 1 proses pelaporan.

(51)

I. DFD level 2 proses Info detail penggunaan pelanggan

data pertumbuhan status pelanggan

data pertumbuhan status pelanggan Data penggunaan

node data penggunaan data penggunaan Sinyal aktif

10 T RadAcct

5 penggunaanFile xml

1 pelangganFile xml

Timer

9 pertumbuhan tahunanFile xml laporan

1 Query data

belum tertransformasi

2 Update data penggunaan

3 Update status

pelanggan

4 Update data pertumbuhan

Gambar 3.12 DFD level 1 proses penjadwalan.

(52)

J. DFD level 2 proses Info detail penggunaan pelanggan

Info detil penggunaan Request detil penggunaan

Data xml penggunaan

Data penggunaan

Pelanggan

5 penggunaanFile xml

1 Buka file xml

data penggunaan

2 Transformasi

xml dan xslt

Pelanggan

Pelanggan

Pelanggan

Gambar 3.13 DFD level 2 proses Info detail penggunaan pelanggan.

Proses info detil penggunaan pelanggan ini (Gambar 3.12) merupakan hasil break down dari level 1 proses usage dan billing (Buat detil penggunaan). Proses pembuatan info detil penggunaan pelanggan oleh Customer Care dimulai dari permintaan informasi detil penggunaan dari Customer Care kepada sistem. Sistem kemudian akan mencari file XML data penggunaan sesuai dengan aturan penamaan file XML yang berlaku. Dimana nama file XML penggunaan didapat dari : username + “_” + [tahun] + [bulan] + “.xml”.

(53)

K. DFD level 2 proses Info detail tagihan Customer Care

Data xml

Info tagihan

Data penggunaan Request Info tagihan

Customer Care

Customer Care

5 penggunaanFile xml

1 Buka file xml

data penggunaan

[image:53.612.100.508.119.506.2]

2 Transformasi data xml dg xslt

Gambar 3.14 DFD level 2 proses Info detail tagihan Customer Care.

(54)

L. DFD level 2 proses Info detil tagihan pelanggan

Info detil penggunaan Request detil penggunaan

Data xml penggunaan

Data penggunaan

Pelanggan

5 penggunaanFile xml

1

Buka file xml data penggunaan

2 Transformasi

xml dan xslt Pelanggan

Pelanggan Pelanggan

Gambar 3.15 DFD level 2 proses Info detil tagihan pelanggan.

Proses info detil tagihan pelanggan (Gambar 3.14) merupakan hasil break down dari level 1 proses usage dan billing (Buat info penggunaan pelanggan). Pada saat pelanggan melihat detil tagihan pelanggan, sistem akan terlebih dulu mencari data penggunaan pelanggan yang bersangkutan sesuai dengan tahun dan bulan yang diminta. Jika ditemukan, maka sistem akan melakukan proses transformasi XML dan XSLT dengan menggunakan PHP.

3.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

(55)

id_kategori=id_kategori lokasi=id_lokasi id_lokasi=idlokasi groupname=groupname Groupname=Groupname Username=User_home Username=User_home Username=User_Home username=user_home adminlogin id_user user password level nama loker no_telp email keterangan idlokasi smallint(6) varchar(20) varchar(20) tinyint(1) varchar(30) varchar(50) varchar(15) varchar(75) varchar(50) varchar(6) <pk> <fk> idlokasi id_lokasi kandatel kancatel prefix_tlp varchar(6) varchar(30) varchar(30) varchar(20) <pk> kategori id_kategori nama abonemen biaya_lebih int(2) char(50) bigint(10) bigint(10) <pk> pelanggan id_pelanggan nama alamat kota telepon email user_home pass_home id_kategori lokasi tanggal_siska tanggal_aktifasi status_aktifasi tanggal_deaktifasi integer(11) char(50) char(100) char(30) char(20) char(75) char(20) char(20) integer(1) char(6) datetime date char(3) date <pk> <fk1> <fk2> radacct RadAcctId Username NASIPAddress NASPortId NASPortType AcctStartTime AcctStopTime AcctSessionTime AcctAuthentic AcctInputOctets AcctOutputOctets CalledStationId CallingStationId AcctTerminateCause ServiceType FramedProtocol FramedIPAddress AcctStartDealy AcctStopDealy char(75) varchar(64) char(15) integer(12) char(32) datetime datetime integer(12) char(32) bigint(12) bigint(12) char(30) char(30) char(32) char(32) char(32) char(15) integer(12) integer(12) <pk> <fk> radcheck id Username Attribute op value int(11) varchar(64) char(32) char(2) char(253) <pk> <fk> radgroupcheck id GroupName Attribute op value int(11) char(64) char(32) char(32) char(253) <pk> radgroupreplay id GroupName Attribute op value int(11) char(64) char(32) char(32) char(253) <pk> <fk> usergroup id UserName GroupName integer unsigned char(64) char(64) <pk> <fk2> <fk1> RadReply id username attribute op value int char(64) char(32) char(2) char(253) <pk> <fk>

Gambar 3.16 ERD sistem TELKOMNet@Home.

3.2.3 Struktur database

(56)

1. Nama Tabel : adminlogin Primary Key : id_user

Fungsi : menyimpan data pengguna (Customer Care, Administrator dan Manajemen)

Jenis Tabel : sistem pendukung

Tabel 3.2 Adminlogin

Nama Tipe Lebar Keterangan

Id_user smallint 6 Id pengguna

User varchar 20 Username account user sistem eksternal

password varchar 20 Password account user sistem eksternal

Level Tinyint 1 Level user sistem eksternal, 0 : Administrator

1 : Customer Care 2 : Manajemen

Nama varchar 30 Nama user sistem eksternal Loker varchar 50 Lokasi kerja

No_telp varchar 15 Nomer telepon user sistem eksternal Email varchar 75 Email user sistem eksternal

keterangan varchar 50 Keterangan

idlokasi varchar 6 Id lokasi tempat kerja user sistem eksternal

2. Nama Tabel : pelanggan Primary Key : id_pelanggan

Fungsi : menyimpan data pelanggan TELKOMNet@Home Jenis Tabel : sistem pendukung

Tabel 3.3 Pelanggan

Nama Tipe Lebar Keterangan

Id_pelanggan Int 11 Id pelanggan Nama Char 50 Nama pelanggan

Alamat Char 100 Alamat rumah pelanggan Kota Char 30 Kota tempat pelanggan Telepon Char

Gambar

Gambar 3.1  Konfigurasi sistem TELKOMNet@Home.
Gambar 3.2  Konfigurasi sistem  TELKOMNet@Home yang akan dibuat.
Grafik pertumbuhan j umlah
Gambar 3.4  Context diagram sistem TELKOMNet@Home
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian dimmer circuit didapatkan hasil berupa nilai tegangan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai dimming yang diberikan.Hasil pengujian dapat

Laporan mengenai jenis hama dan kerusakan pada pertanaman belimbing di Kabupaten Blitar masih belum dilaporkan, sehingga perlu dilakukan untuk memperoleh data tentang hama

Dalam semua bidang memang sudah tersentuh dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, hanya saja dari segi kuantitas dan kualitas relatif masing-masing individu yang menilainya

Dengan kebutuhan mendatang dari sumber daya alam dan lahan dalam persaingan yang terus menerus dengan perusahaan-perusahaan kayu dan keterbatasan lain adalah penting bagi

empiema kr!nis yaitu empyema yang berlangsung lebih dari 5 bulan. -mpiema disebut kr!nik bila paru sudah tidak bisa mengempis lagi ketika r!ngga pleura dibuka atau ketika

penelitian ditujukan untuk mengetahui bagaimana pendidik menjalankan proses pembelajaran, bagaimana kekuatan metode BCCT, bagaimana peserta didik menjalani proses

• Dari permasalahan diatas, maka perlu adanya sebuah aplikasi yang dibangun untuk mengelola laporan – laporan yang telah dihasilkan oleh setiap SKPD yang ada di wilayah

Makalah ini menjelaskan proses pelaksanaan pengembangan e-Government dalam bentuk situs web resmi Pusfatja-LAPAN untuk sarana penyelenggaraan layanan informasi hasil