• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

OLEH:

SAMITA DOMIYANTI

080522068

PROGRAM STUDI S-I AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN AKUNTASI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : SAMITA DOMIYANTI

N I M : 080522068

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN

TERHADAP HARGA SAHAM YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TANGGAL : KETUA DEPARTEMEN AKUNTANSI

Dr. SYAFRUDDIN GINTING SUGIHEN MAFIS, Ak

TANGGAL : DEKAN,

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

MEDAN

TELAH DI UJI PADA

TANGGAL 23 JULI 2012

PANITIA PENGUJI SKRISPI

KETUA : Drs. FIRMAN SYARIF M.Si, Ak

PEMBIMBING : Drs. HASAN SAKTI SIREGAR, M.Si, Ak

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : SAMITA DOMIYANTI

N I M : 080522068

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN

TERHADAP HARGA SAHAM YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Medan,

MENYETUJUI PEMBIMBING,

(5)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yng berjudul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaian beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudia hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juli 2013

(6)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Rasio keuangan yang baik akan mencerminkan kondisi keuangan yang baik pula, sehingga akan mempengaruhi harga saham. Akan tetapi kenyataan yang terjadi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek indonesia periode 2006-2010 tidak selalu menunjukkan pertumbuhan pada harga saham meskipun rasio keuangan mengalami kenaikan, demikian pula sebaliknya, penurunan rasio keuangan tidak selalu diikuti dengan penurunan harga saham, hal ini jelas bertentangan dengan peryataan kinerja keuangan perusahaan akan menjadi tolok ukur seberapa besar risiko yang akan ditanggung investor untuk memastikan kinerja perusahaan berada dalam keadaan baik atau buruk dilakukan dengan menganalisa rasio keuangan dari laporan keuangan. Jadi secara teoritis jika kinerja keuangan perusahaan mengalami peningkatan, maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham demikian juga sebaliknya.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan teknik pengumpulan data yaitu studi dokumentasi serta teknik analisis data yaitu Analisis Regresi Berganda.

Berdasarkan analisa data dan pembahasan dalam penelitian diketahui dari tabel Anova dengan hasil F hitung adalah sebesar 19,181 > F tabel 4,76 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 > 0,05 yang artinya bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Risked Assets (RORA), Net Interest Margin (NIM), Return On Assets (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan.

Berdasarkan tabel Coefficient dapat diketahui bahwa secara parsial variabel RORA dengan nilai t hitung 2,092.> t tabel 2,120 dan nilai sig sebesar 0, 058 > 0,05 dapat disimpulkan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan untuk variabel CAR, NIM, ROA dan LDR dengan nilai t hitung < t tabel disimpulkan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

(7)

ABSTRACT

FINANCIAL ANALYSIS OF INFLUENCE PRICE OF SHARES REGISTERED IN STOCK EXCHANGE INDONESIA

Financial ratios good reflect financial condition who good also, so the will affect stock prices. But the fact is happening in the banking company listed on the Indonesia Stock Exchange 2006-2010 period does not necessarily indicate growth in the share price to rise despite the financial ratios, and vice versa, a decrease of financial ratios are not always followed by a decline in stock prices, this is clearly contrary with the statement of financial performance of the company will become a benchmark on how much risk will be borne by investors to ensure the performance of the company is in a good or bad is done by analyzing the financial ratios from financial statements. So theoretically if the company's financial performance has increased, the share price will reflect the increase in stock prices and vice versa.

As for the objectives of this study was to determine whether there is influence of the company's financial performance against the banking company's stock price listed on the Indonesia Stock Exchange. With the data collection techniques and documentation study data analysis techniques, namely Multiple Regression Analysis.

Based on data analysis and discussion in a research note from Anova table with the count is equal to 19.181 F> F table with a 4.76 significant level of 0.000> 0.05, which means that the variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets risked (RORA ), Net Interest Margin (NIM), Return On Assets (ROA) and the Loan to Deposit Ratio (LDR) of the company to simultaneously have an influence on the company's stock price.

Based on Coefficient table can be seen that the partial RORA variable with a value of 2.092 t count.> T table 2.120 and sig value of 0, 058> 0.05 can be inferred to have significant influence on stock prices, while for the variable CAR, NIM, ROA and LDR with a value of t calculated <t table have not concluded a significant influence on stock prices

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Skripsi ini berjudul “ ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan

doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Arifin Lubis, MM, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara,

2. Bapak Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen

Akuntansi dan Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S-I

Akuntansi dan Dra. Mutia Ismail, MM selaku sekretaris Program Studi S-I

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing

Penulis, yang telah banyak meluangkan waktunya dalam membimbing dan

memberikan masukan-masukan yang bermanfaat dalam menghadapi masa

depan yang kami hadapi nantinya,

5. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak, yang telah memberikan masukan dan

saran untuk kesempurnaan skripi ini,

6. Teristimewa untuk kedua Orang Tua tercinta Ayahanda S. Tarigan dan Ibunda

D. Br. Barus dalam mencurahkan rasa dan cinta kepada Ananda, serta

dukungan baik material dan spiritual. Tak lupa juga untuk Adikku Sukarjo

Tarigan dan Panca Marga Tarigan tersayang, sekaligus teman seperjuangan

Rina Tarigan dan Evi Sibuea yang telah banyak memberi semangat, motivasi,

dan perhatian dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi minor ini.

Terima kasih telah menjadi temanku, terima kasih telah menemani dan

(9)

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari dikarenakan adanya

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, skripsi ini masih jauh dari

sempurna, karena itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan hal-hal

yang kurang berkenan di hati pembaca. Kritik yang membangun sangat penulis

harapkan demi sempurnanya skripsi ini di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan tugas akhir ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada

khususnya.

Medan, Juli 2013

Penulis

Samita Domiyanti

(10)

DAFTAR ISI

BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis ... 8

2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 21

2.3.1. Kerangka Konseptual ... 21

2.3.2. Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian... 25

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 70

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 71

5.3. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Terdahulu ... 21

Tabel 2 CAR ... 44

Tabel 3 RORA ... 46

Tabel 4 NIM ... 48

Tabel 5 ROA ... 52

Tabel 6 LDR ... 54

Tabel 7 Harga Saham ... 57

Tabel 8 Descriptive Statistics ... 63

Tabel 9 Durbin Watson Test Bound Output SPSS Regresi Linier Berganda ... 64

Tabel 10 Output SPSS Uji Koefisien Determinasi ... 66

Tabel 11 Output SPSS Ujit t ... 67

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konseptual ... 24

Gambar 2 Histogram : Dependent variabel ... 59

Gambar 3 Output SPSS Normal P. Plot ... 60

Gambar 4 Output SPSS Uji Multikolinearital ... 61

Gambar 5 Output SPSS Uji Heterokedastisitas ... 62

(13)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Rasio keuangan yang baik akan mencerminkan kondisi keuangan yang baik pula, sehingga akan mempengaruhi harga saham. Akan tetapi kenyataan yang terjadi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek indonesia periode 2006-2010 tidak selalu menunjukkan pertumbuhan pada harga saham meskipun rasio keuangan mengalami kenaikan, demikian pula sebaliknya, penurunan rasio keuangan tidak selalu diikuti dengan penurunan harga saham, hal ini jelas bertentangan dengan peryataan kinerja keuangan perusahaan akan menjadi tolok ukur seberapa besar risiko yang akan ditanggung investor untuk memastikan kinerja perusahaan berada dalam keadaan baik atau buruk dilakukan dengan menganalisa rasio keuangan dari laporan keuangan. Jadi secara teoritis jika kinerja keuangan perusahaan mengalami peningkatan, maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham demikian juga sebaliknya.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan teknik pengumpulan data yaitu studi dokumentasi serta teknik analisis data yaitu Analisis Regresi Berganda.

Berdasarkan analisa data dan pembahasan dalam penelitian diketahui dari tabel Anova dengan hasil F hitung adalah sebesar 19,181 > F tabel 4,76 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 > 0,05 yang artinya bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Risked Assets (RORA), Net Interest Margin (NIM), Return On Assets (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) perusahaan secara simultan mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan.

Berdasarkan tabel Coefficient dapat diketahui bahwa secara parsial variabel RORA dengan nilai t hitung 2,092.> t tabel 2,120 dan nilai sig sebesar 0, 058 > 0,05 dapat disimpulkan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan untuk variabel CAR, NIM, ROA dan LDR dengan nilai t hitung < t tabel disimpulkan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

(14)

ABSTRACT

FINANCIAL ANALYSIS OF INFLUENCE PRICE OF SHARES REGISTERED IN STOCK EXCHANGE INDONESIA

Financial ratios good reflect financial condition who good also, so the will affect stock prices. But the fact is happening in the banking company listed on the Indonesia Stock Exchange 2006-2010 period does not necessarily indicate growth in the share price to rise despite the financial ratios, and vice versa, a decrease of financial ratios are not always followed by a decline in stock prices, this is clearly contrary with the statement of financial performance of the company will become a benchmark on how much risk will be borne by investors to ensure the performance of the company is in a good or bad is done by analyzing the financial ratios from financial statements. So theoretically if the company's financial performance has increased, the share price will reflect the increase in stock prices and vice versa.

As for the objectives of this study was to determine whether there is influence of the company's financial performance against the banking company's stock price listed on the Indonesia Stock Exchange. With the data collection techniques and documentation study data analysis techniques, namely Multiple Regression Analysis.

Based on data analysis and discussion in a research note from Anova table with the count is equal to 19.181 F> F table with a 4.76 significant level of 0.000> 0.05, which means that the variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets risked (RORA ), Net Interest Margin (NIM), Return On Assets (ROA) and the Loan to Deposit Ratio (LDR) of the company to simultaneously have an influence on the company's stock price.

Based on Coefficient table can be seen that the partial RORA variable with a value of 2.092 t count.> T table 2.120 and sig value of 0, 058> 0.05 can be inferred to have significant influence on stock prices, while for the variable CAR, NIM, ROA and LDR with a value of t calculated <t table have not concluded a significant influence on stock prices

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Investasi saham sangat rentan terhadap situasi politik dan ekonomi. Bursa

saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

dan seringnya aksi demonstrasi yang terjadi. Keadaan-keadaan seperti itu sering

menyebabkan investor luar negeri dan bahkan dalam negeri kehilangan

kepercayaan terhadap investasi, demikian juga halnya di Indonesia. Akhirnya

dapat ditebak akibatnya adalah merosotnya nilai harga saham. Naik turunnya

harga saham dapat juga tergantung dari kekuatan tarik menarik antara permintaan

dan penawaran akan saham di pasar modal. Mengingat pentingnya informasi

mengenai harga saham maka perlu diketahui faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

Para investor dalam melakukan transaksi jual beli saham, dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu faktor mikro perusahaan dan faktor makro ekonomi. Faktor

mikro (internal perusahaan) yang mempengaruhi transaksi perdagangan saham

antara lain deviden, tingkat keuntungan yang diperoleh, tingkat resiko, kinerja

perusahaan dan corporate action yang dilakukan perusahaan tersebut. Sedangkan

faktor makro (eksternal perusahaan) adalah tingkat perkembangan inflasi, nilai

tukar atau kurs rupiah, suku bunga, keadaan perekonomian, dan kondisi sosial

politik negara yang bersangkutan. Untuk mengurangi resiko saham dibutuhkan

(16)

Faktor yang mendukung kepercayaan pemodal salah satunya adalah persepsi

mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Untuk menilai kewajaran

tersebut, maka investor akan melihat informasi tentang kondisi dan kinerja

keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk

memahami informasi laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan

alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan

klasifikasi atau prediksi terhadap harga saham. Analisis rasio keuangan

didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan utamanya memberikan

indikasi kinerja tidak terlepas dari informasi akuntansi. Penulis akan menganalisis

salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu kinerja keuangan

perusahaan.

Informasi keuangan sebagai instrumen data akuntansi diharapkan mampu

menggambarkan realita ekonomi. Oleh karena itu, pengujian terhadap kandungan

informasi akan dapat mempengaruhi reaksi pasar atas tingkat pengembalian

(return). Untuk mengetahui informasi keuangan yang dihasilkan bermanfaat untuk

memprediksi harga saham, maka dilakukan analisis rasio keuangan. Seperangkat

laporan keuangan utama belum dapat memberikan manfaat maksimal bagi

pemakai sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk

rasio keuangan.

Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan

perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau

fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang

(17)

atau menyimpan suatu saham, harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak

investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, harganya semakin

bergerak turun. Secara umum, semakin banyak kinerja suatu perusahaan semakin

tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh

pemegang saham, juga semakin besar kemungkinan harga saham akan naik.

Meskipun demikian saham yang memiliki kinerja baik sekalipun, harganya bisa

saja turun karena keadaan pasar. Saham yang memiliki kinerja baik meskipun

harganya menurun keras karena keadaan pasar yang jelek (bearish) yang

menyebabkan kepercayaan terhadap pemodal terguncang, saham ini tidak akan

sampai hilang jika kepercayaan pemodal pulih. Siklus ekonomi membaik ataupun

hal-hal lain membaik (bullish), maka harga saham yang baik ini akan kembali

naik.

Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau

indikator, sumber utama variabel atau indikator yang dijadikan dasar penilaian

adalah laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan laporan ini

dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar kinerja

perusahaan. Perusahaan yang telah mempunyai status go public, kinerjanya dapat

dinilai melalui perubahan pada harga dan return sahamnya dikarenakan perubahan

harga saham bagi perusahaan yang telah go public merupakan fungsi dari nilai

suatu perusahaan.

Kinerja keuangan perusahaan adalah suatu tampilan tentang kondisi

keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu. Menurut keputusan Menteri

(18)

kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu yang

mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut. Sehingga berdasar

pada ketentuan tersebut maka untuk mengetahui prestasi atau hasil yang telah

dicapai oleh suatu perusahaan dapat dilakukan penilaian terhadap kinerja

keuangan perusahaan dalam kurun waktu atau periode tertentu.

Analisis rasio keuangan perusahaan merupakan salah satu alat untuk

memperkirakan atau mengetahui kinerja perusahaan yang melakukan

penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi pada pihak manajemen,

karena pada dasarnya untuk menganalisis kinerja perusahaan digunakan analisis

fundamental (kondisi internal perusahaan). Analisis fundamental merupakan

analisis yang berkaitan dengan kondisi internal atau keuangan perusahaan. Rasio

keuangan pada umumnya dapat dianalisis dengan empat jenis yaitu rasio likuiditas

yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo, rasio solvabilitas

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana aktiva

perusahaan dibayar dengan utang, rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya, dan rasio

profitabilitas yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba.

Pengelola perusahaan perbankan dalam melakukan operasinya dituntut

untuk dapat menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup

dengan pencapaian rentabilitas yang wajar, serta pemenuhan modal yang

(19)

didalam berinvestasi saham dibutuhkan informasi yang aktual, akurat, dan

transparan yang berkenaan dengan kondisi internal perusahaan dengan

mengetahui dari laporan keuangan perusahaan, hal ini untuk mengetahui kinerja

keuangan perusahaan, karena dengan mengetahui informasi dari kondisi laporan

keuangan perusahaan investor dapat memilih dan menyeleksi saham mana yang

dinilai akan lebih menguntungkan nantinya sebelum mengambil keputusan

berinvestasi.

Rasio keuangan yang baik akan mencerminkan kondisi keuangan yang baik

pula, sehingga akan mempengaruhi harga saham. Akan tetapi kenyataan yang

terjadi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2006-2010 tidak selalu menunjukkan pertumbuhan pada harga saham meskipun

rasio keuangan mengalami kenaikan, demikian pula sebaliknya, penurunan rasio

keuangan tidak selalu diikuti dengan penurunan harga saham, hal ini jelas

bertentangan dengan pernyataan kinerja keuangan perusahaan akan menjadi tolok

ukur seberapa besar risiko yang akan ditanggung investor untuk memastikan

kinerja perusahaan berada dalam keadaan baik atau buruk dilakukan dengan

menganalisa rasio keuangan dari laporan keuangan. Secara teoritis jika kinerja

keuangan perusahaan mengalami peningkatan, maka harga saham akan

merefleksikannya dengan peningkatan harga saham demikian juga sebaliknya.

Hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penilaian terhadap

kinerja keuangan bank go public yang berkaitan terhadap pergerakan harga saham

adalah Anita Ardiani menyatakan bahwa secara simultan atau bersama-sama antara

(20)

perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Sedangkan secara parsial CAR, RORA dan LDR berpengaruh secara signifikan

terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di BEJ sedangkan untuk

ROA, NPM dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga

saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta.

Hanry Dwi Purnomo dalam penelitiannya menunjukkan bahwa rasio CAR

dan ROA secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga

saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode

tahun 2003-2005, sedangkan untuk rasio RORA dan LDR tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Secara simultan atau

bersama-sama kinerja keuangan yang diproksikan dengan rasio CAR, RORA,

ROA dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Dari

hasil kedua penelitian sebelumnya tersebut dapat diketahui bahwa hasil analisa

terhadap penilaian kinerja keuangan bank serta pengaruhnya terhadap harga

saham memiliki hasil yang berbeda, sehingga berdasarkan penelitian sebelumnya

dalam penelitian ini akan dikaji lebih lanjut kebenaran yang ada sehingga apa

yang menjadi hasil pada penelitian nanti diharapkan dapat mempertegas persepsi

dan memperkuat teori yang sudah ada.

Atas dasar penelitian tersebut diatas, serta teori yang menyatakan bahwa

nilai saham mewakili nilai perusahaan (kinerja keuangan) perusahaan perbankan

go public terhadap harga saham dan berdasarkan atas fenomena tersebut, maka

(21)

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah apakah Capital Adequacy Ratio (CAR),

Return on Risked Assets (RORA), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets

(ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) baik secara parsial maupun simultan

berpengaruh terhadap harga saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kinerja

keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini di harapkan akan memperoleh manfaat antara lain:

a. bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan mengenai harga saham jika

dinilai dari kinerja keuangan,

b. bagi civitas akademik, sebagai bahan kajian dalam penelitian sejenis di waktu

yang akan datang dan dapat dijadikan sumber bacaan yang dapat menambah

wacana baru sebagai sumber pustaka,

c. bagi pihak manajemen perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak manajemen

(22)

kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari rasio keuangan yang baik, bahwa

rasio keuangan yang baik menunjukkan prospek perusahaan di masa yang

akan datang,

d. bagi investor, hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

pengaruh dari penilaian keuangan perusahaan terhadap harga saham yang

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sektor Perbankan

a. Pengertian Bank

Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 mengenai

perubahan undang-undang Nomor 7 tahun 1997 tentang perbankan,

menyebutkan bahwa perbankan adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Pengertian yang lebih teknis dapat ditemukan pada Surat

Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 792 Tahun 1990 dan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK). Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI

Nomor 792 tahun 1990 pengertian bank adalah: “Bank merupakan

suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan

penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna

membiayai investasi perusahaan”. Sedangkan pengertian bank menurut

IAI dalam PSAK Nomor 31 Standar Akuntansi Keuangan (2004: 215)

adalah: “Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara

(24)

pihak-pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi

memperlancar lalu lintas pembayaran”.

b. Fungsi Bank

Fungsi dari bank dapat di klasifikasikan dalam beberapa

pengertian antara lain:

1) agent of trust, dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau

kepercayaan baik dalam hal penghimpunan maupun penyaluran

dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila

dilandasi oleh unsur kepercayaan,

2) agent of development, tugas bank sebagai penghimpun dana sangat

diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil,

3) agent of services, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa

perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa bank ini antara

lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang

berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian

tagihan.

c. Peranan Bank

Bank mempunyai peranan yang sangat penting untuk mendorong

pertumbuhan perekonomian suatu bangsa, karena bank adalah:

1) pengumpul dana dari masyarakat yang kelebihan dana (atau

surplus spending unit / SSU) dan penyalur kredit kepada

masyarakat yang membutuhkan dana (atau defisit spending unit /

(25)

2) tempat menabung yang efektif dan produktif bagi masyarakat,

3) pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran dengan aman,

praktis dan ekonomis,

4) penjamin penyelesaian perdagangan dengan menerbitkan L/C

(Letter of Credit),

5) penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank garansi.

d. Jenis Perbankan

Jenis Perbankan menurut Undang- Undang pokok perbankan

nomor 7 tahun 1992 yang kemudian ditegaskan kembali dengan

dikeluarkannya Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998. Bank terdiri

dari dua jenis yaitu:

1) bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,

2) bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

2.1.2. Saham

a. Pengertian Saham

Bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal adalah

(26)

perusahaan penerbitnya. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan

atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka.

Saham dapat diperjualbelikan pada bursa efek, yaitu tempat yang

dipergunakan untuk memperdagangkan efek sesudah pasar perdana.

Penerbitan surat berharga saham akan memberikan berbagai

keuntungan bagi perusahaan perbankan.

b. Nilai Saham

Nilai suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga

kelompok:

1) par value (nilai nominal), disebut juga stated value atau face value

atau menurut bahasa Indonesia disebut sebagai nilai nominal. Nilai

nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang

bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi. Nilai ini tidak

digunakan untuk mengukur sesuatu,

2) base price (nilai/ harga dasar), harga dasar suatu saham sangat erat

kaitannya dengan harga pasar suatu saham yang dipergunakan

didalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar suatu saham

baru merupakan harga perdananya. Harga dasar ini dapat berubah

sesuai aksi emiten yang dilakukan,

3) market price (nilai /harga pasar) merupakan harga yang paling

mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu

saham pada pasar yang sedang berlangsung. Apabila pasar bursa

(27)

(closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik

turunnya suatu saham.

c. Bentuk Saham

Bentuk saham dapat dikelompokkan dalam tiga kategori saham

yaitu:

1) berdasarkan hak tagih atau klaim ada dua jenis yaitu saham biasa

(common stock) adalah jenis saham yang memiliki hak klaim

berdasar laba/rugi yang diperoleh perusahaan dan saham preferen

(prefered stock) merupakan saham yang memiliki karakteristik

gabungan antar obligasi dan saham biasa, karena bisa

menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga

bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki,

2) berdasarkan peralihan hak ada dua bagian antara lain saham atas

unjuk adalah jenis saham yang memiliki karakteristik tidak

tercantum nama pemilik dengan tujuan agar saham tersebut dapat

dengan mudah dipindah tangankan dari suatu investor ke investor

lainnya dan saham atas nama mencantumkan nama dari pemilik

saham pada lembar saham. Saham atas nama juga dapat dipindah

tangankan tetapi harus melalui prosedur tertentu,

3) berdasarkan kinerja saham ada dua jenis saham yaitu blue chip

stock merupakan saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki

reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki

(28)

income stock merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki

kemampuan membayar deviden ebih tinggi dari rata-rata deviden

yang dibayarkan pada tahun sebelumnya; growth stock merupakan

saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan

yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai

reputasi tinggi; speculative stock adalah saham suatu perusahaan

yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari

tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan

yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti dan counter

cyclical stock merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh

kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

d. Harga Saham

Nilai pasar dari sekuritas merupakan harga pasar dari sekuritas itu

sendiri. Untuk sekuritas yang diperdagangkan dengan aktif, nilai pasar

merupakan terakhir yang dilaporkan pada saat sekuritas terjual. Harga

saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan

perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan

atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan

penawaran yang terjadi di pasar bursa (pasar sekunder). Semakin

banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan saham, harganya

semakin naik.

Sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau

(29)

Saham ini tidak akan sampai hilang, jika kepercayaan pemodal pulih,

siklus ekonomi membaik ataupun hal-hal lain membaik (bullish).

Maka harga saham yang baik ini akan kembali naik, jadi risiko dari

pemegang suatu saham adalah turunnya harga saham. Cara

mengatasinya adalah menahan saham tersebut untuk waktu yang cukup

lama sampai keadaan pasar membaik kembali.

2.1.3. Analisa Sekuritas

Penentuan harga saham terdiri dari dua pendekatan, yaitu analisis

fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental menekankan

bahwa faktor-faktor fundamental mempengaruhi harga saham karena

menitikberatkan pada analisis rasio keuangan. Melalui analisis rasio

keuangan dapat diperoleh informasi atau gambaran tentang kondisi

keuangan perusahaan dan hasil operasional yang telah dicapai oleh

perusahaan tersebut. Penelitian mengangkat permasalahan mengenai

bagaimana mengetahui kinerja perusahaan perbankan yang diukur dengan

tiap rasio-rasio keuangan serta bagaimana pengaruhnya terhadap

pergerakan harga saham yang dimiliki oleh perusahaan.

a. Analisis Fundamental merupakan salah satu cara yang lazim

digunakan oleh para pemodal untuk menilai saham. Analisis

fundamental memiliki asumsi dasar bahwa harga saham tidaklah

diukur dari standar harga di pasar, melainkan diprediksikan terlebih

(30)

b. Analisis Teknikal didahului dengan asumsi dasar bahwa harga saham

terbentuk dari hasil spekulasi. Kegiatan spekulasi tersebut

menitikberatkan pada trend yang dibentuk harga saham pada periode

yang lalu dan tidak ada hubungannya dengan nilai intrinsic saham.

Kenaikan dan penurunan harga saham pada periode sebelumnya

digunakan untuk memprediksi harga saham pada periode berikutnya.

Trend harga saham menjadi tolok ukur untuk memprediksi harga

saham periode berikutnya.

2.1.4. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu tampilan tentang kondisi keuangan

perusahaan selama periode tertentu. Untuk mengukur keberhasilan suatu

perusahaan pada umumnya berfokus pada laporan keuangannya disamping

data-data non keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Informasi

kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam

menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada. Pengukuran kinerja

adalah penentuan secara periodik tampilan perusahaan yang berupa kegiatan

operasional, struktur organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar

dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kinerja perusahaan dapat

diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi

posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan

(31)

depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti

pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Kinerja

merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan

dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan

perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya.

Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi

karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar

perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan

hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen

atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Penilaian kinerja

perbankan penting dilakukan baik oleh manajemen, pemegang saham,

pemerintah dan pihak lain yang berkepentingan dan terkait dengan distribusi

kesejahteraan di antara mereka. Ketentuan tingkat kesehatan bank

dimaksudkan agar dapat digunakan sebagai tolok ukur bagi pihak-pihak

yang berkepentingan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan pada sektor

perbankan ini menggunakan pengukuran kinerja konvensional yang diukur

dengan berdasarkan pada nilai rasio-rasio keuangannya yaitu CAR, RORA,

NIM, ROA dan LDR.

2.1.5. Analisa Rasio Keuangan

Analisa rasio keuangan adalah studi tentang informasi yang

(32)

yang mencerminkan keadaan serta hasil operasional perusahaan. Sumber

data yang digunakan untuk melakukan analisa rasio keuangan adalah

laporan keuangan yang telah melalui proses pemeriksaan (Auditing). Rasio

keuangan adalah ukuran tingkat atau perbandingan antara dua variabel

keuangan. Dengan demikian bila hubungan tersebut adalah hubungan

matematik antara pos keuangan dengan pos lainnya, atau antara

jumlah-jumlah di neraca dengan jumlah-jumlah-jumlah-jumlah di laporan laba rugi atau sebaliknya

maka yang timbul adalah rasio keuangan.

Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara

item-item pada laporan keuangan (neraca dan laporan rugi-laba). Ada 5

jenis rasio keuangan yaitu:

a. leverage ratios memperlihatkan berapa hutang yang digunakan untuk

perusahaan,

b. liquidity ratios digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo,

c. efficiency atau turnover atau asset management ratios mengukur

seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya,

d. profitability ratios digunakan untuk mengukur kemampuan peusahaan

menghasilkan laba,

e. market-values ratios memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilai

oleh investor di pasar modal.

Kasmir (2008: 217) menyatakan bahwa rasio keuangan bank

(33)

a. rasio likuiditas yang bertujuan untuk mengukur seberapa likuid suatu

bank dalam melayani nasabahnya,

b. rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas bank dalam

mencapai tujuannya,

c. rasio rentabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha

dan profitabilitas yang dicapai bank dalam suatu periode tertentu.

Rasio keuangan ini berfungsi sebagai ukuran dalam menganalisis

laporan keuangan suatu perusahaan. Rasio keuangan yang berhubungan

dengankinerja perusahaan perbankan.

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio perbandingan modal

sendiri bank dengan kebutuhan modal yang tersedia setelah dihitung

margin risk (pertumbuhan risiko) dari akibat yang berisiko (ATMR).

Rumus CAR adalah

ATMR Modal

x 100%

2. Return On Risked Assets (RORA)

Return On Risked Assets (RORA) merupakan rasio antara pendapatan

operasi dengan risk asset. RORA mengukur kemampuan bank dalam

berusaha mengoptimalkan penanaman aktiva yang dimiliki untuk

memperoleh laba.

Rumus RORA adalah

Assets Risked

taxes After Earning

(34)

3. Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio keuangan yang mengukur

kemampuan bank dalam menghasilkan net interest income atas

pengelolaan besar aktiva produktif. Rasio ini menggambarkan tingkat

jumlah pendapatan bunga bersih yang diperoleh dengan menggunakan

aktiva produktif yang dimiliki oleh bank Dengan kata lain semakin

tinggi nilai NIM suatu bank maka akan semakin tinggi pula harga

sahamnya, sehingga NIM mempunyai hubungan yang positif terhadap

harga saham.

Return On Assets (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang

berhubungan dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan atau laba (profitabilitas) pada tingkat

pendapatan, asset dan modal saham tertentu. Semakin besar ROA

bank, semakin besar pula posisi bank tersebut dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.

Rumus ROA adalah

Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio keuangan perusahaan bank

(35)

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, dapat

membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi

permintaan kredit yang diajukan oleh para debiturnya tanpa terjadi

penangguhan.

Hasil penelitian terdahulu berkaitan dengan pengaruh kinerja keuangan

kaitannya dengan perubahan harga saham.

Tabel 1

Penelitian Terdahulu

Peneliti (Tahun) Variabel Hasil penelitian

Anita Ardiani

BOPO berpengaruh secara signifikan

terhadap perubahan harga saham

perusahaan perbankan dan secara parsial

CAR, RORA dan LDR berpengaruh

secara signifikan terhadap perubahan

harga saham perusahaan perbankan di

BEJ sedangkan untuk ROA, NPM dan

BOPO tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap perubahan harga

saham perusahaan perbankan di Bursa

Efek Jakarta

berpengaruh secara signifikan terhadap

(36)

- ROA

- LDR

Dependent

- Harga Saham

atau bersama-sama kinerja keuangan

yang diproksikan dengan rasio CAR,

RORA, ROA dan LDR berpengaruh

secara signifikan terhadap harga saham.

Anita Ardiani (2007) menyatakan bahwa secara simultan atau bersama-sama

antara CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh secara signifikan

terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Sedangkan secara parsial CAR, RORA dan LDR berpengaruh secara signifikan

terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di BEJ sedangkan untuk

ROA, NPM dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga

saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta. Sedangkan Hanry Dwi

Purnomo dalam penelitiannya menunjukkan bahwa rasio CAR dan ROA secara

parsial berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode tahun 2003-2005,

sedangkan untuk rasio RORA dan LDR tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005. Secara simultan atau bersama-sama

kinerja keuangan yang diproksikan dengan rasio CAR, RORA, ROA dan LDR

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2003-2005.

Dari kedua penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil analisis, dimana

Anita Ardiani (2007) dan Hanry Dwi Purnomo. Anita dan Hanry menyatakan

(37)

harga saham. Peneliti ingin mempertegas hasil yang telah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya untuk mengetahui penyebab dan alasannya.

2.3. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis

2.3.1.Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana

hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui pada

masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis dan

tinjauan penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian

(38)

H

jumlah equity yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan, yang

menunjukkan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk

menunjang operasi perusahaan. Pada dasarnya semakin tinggi CAR maka akan

semakin tinggi pula harga saham, karena bank yang mempunyai modal yang

cukup untuk melakukan kegiatan usahanya dan cukup pula menanggung resiko,

apabila bank tersebut di likuidasi. Semakin tinggi CAR juga dapat menggambarkan

bank tersebut semakin solvabel.

(39)

Aspek Asset yaitu Return On Risk Asset (RORA) untuk mengukur

kemampuan bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh

laba. Semakin tinggi RORA maka akan semakin tinggi pula harga saham. Aspek

manajemen yaitu Net Interest Margin (NIM). Rasio ini berfungsi untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan tingkat kembalian keuntungan

bunga bersih terhadap pengelolaan aktiva produktifnya. Jika tingkat kembalian

keuntungan atas bunganya tinggi maka akan diikuti kenaikan harga saham. Hal ini

berarti NIM memiliki hubungan yang positif terhadap harga saham.

Aspek rentabilitas atau profitabilitas dalam dunia perbankan dapat

dihitung dengan Return On Assets (ROA). Tinggi rendahnya ROA juga

mempengaruhi harga saham. ROA yang tinggi, berarti rasio profitabilitasnya juga

tinggi. Aspek likuiditas yaitu Loan to Deposit ratio (LDR). Tinggi rendahnya LDR

juga akan mempengaruhi harga saham. Rasio tersebut merupakan rasio kredit yang

diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank yang bersangkutan.

Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa Loan To Deposit Ratio (LDR)

mempunyai hubungan yang negatif terhadap harga.

Perubahan harga saham di bursa atau pasar sekunder lebih dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor internal perusahaan.

Dengan lebih memperhatikan pada kinerja keuangan perusahaan yang merupakan

faktor internal perusahaan yang dapat dilihat melalui rasio-rasio keuangan

perusahaan investor dapat memprediksi prospek keuntungan dalam berinvestasi.

Perusahaan yang baik kinerjanya akan mempunyai harga saham yang tinggi

(40)

keuangan perusahaan, dimana semakin tinggi harga saham maka suatu perusahaan

akan dikatakan semakin baik kinerjanya.

2.3.2. Hipotesis

Berdasarkan hubungan antara landasan teori, kerangka konseptual terhadap

perumusan masalah maka hipotesis atau jawaban sementara dari permasalahan

dalam penelitian ini yang diajukan yaitu : Capital Adequacy Ratio (CAR), Return

on Risked Assets (RORA), Net Interest Margin (NIM), Return on Assets (ROA)

dan Loan to Deposit Ratio (LDR) baik secara parsial maupun simultan

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun

2006 sampai dengan tahun 2010, dimana perbankan yang akan menjadi objek

penelitian ini.

3.2. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan (totality) obyek psikologis (psychological

objects) yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksud

obyek psikologis adalah laporan keuangan bank go public selama tiga tahun

2006-2010 yang memiliki ukuran populasi (population size)berjumlah 54, yaitu laporan

keuangan 18 bank selama tiga tahun. Populasi dalam penelitian ini merupakan

keseluruhan data laporan keuangan bank go public yang nantinya akan menjadi

cakupan kesimpulan penelitian. Populasi yang menjadi subyek dalam penelitian

ini adalah seluruh bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

mengeluarkan laporan keuangan tahunan berdasarkan Surat Edaran No. 27/5/

UPPB tanggal 25 Januari 1995, yaitu perbankan diwajibkan mempublikasikan

laporan keuangan di media cetak dua kali setiap akhir Juni dan Desember.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data histories laporan

keuangan yang telah dikumpulkan atau dihimpun oleh Indonesian Capital Market

(42)

financial report laporan bank go public periode 2006-2010 yang dipublikasikan

untuk umum serta tercantum dalam direktori perbankan Indonesia yang

diterbitkan Bank Indonesia dan situs Bursa Efek Indonesia serta dari

sumber-sumber lainnya.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

melalui metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan

data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan lain-lain. Dokumentasi didalam

penelitian ini didapat dari data-data lunak dan tertulis berupa laporan keuangan

perusahaan perbankan yang terdaftar (listed) secara umum di Bursa Efek

Indonesia.

3.4. Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian dalam suatu penelitian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel

independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).

3.4.1.Variabel Independen (X)

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang tidak

dipengaruhi atau tidak tergantung oleh variabel lain dengan kata lain variable

mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja

keuangan perusahaan perbankan yang diproksikan dengan rasio keuangan CAR,

(43)

terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010 sebanyak 18

perusahaan perbankan. Rasio keuangan tersebut meliputi:

a. Capital Adequacy Ratio (CAR), (X1);

b. Return on Risked Assets (RORA), (X2);

c. Net Interest Margin (NIM), (X3);

d. Return On Asset (ROA), (X4);

e. Loan to Deposit Ratio (LDR), (X5).

3.4.2.Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham,

harga saham yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah harga saham

rata-rata perusahaan perbankan pada saat penutupan (closing price) tiga hari sebelum

dan setelah tanggal publikasi pada laporan keuangan perusahaan perbankan di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2006-2010. Karena harga pasar pada

saat closing price merupakan harga yang dihasilkan oleh interaksi pasar atas

informasi yang diterima.

3.5. Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara-cara mengolah data yang telah terkumpul untuk

kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan

(44)

menggunakan analisis deskriptif dan uji asumsi klasik untuk mengukur pengaruh

kinerja keuangan terhadap harga saham perbankan.

a. Analisis Deskriptif

Data yang diperoleh dalam penelitian perlu diringkas dengan baik dan

teratur. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas

tentang sekumpulan data yang diperoleh baik mengenai sample atau

populasi.

1) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang membandingkan

modal sendiri dengan aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR).

Perbandingan ini dicari untuk mengukur kemampuan bank dalam

menanggung risiko yang mungkin terjadi sehingga kebutuhan nasabah

akan terjamin.

2) Return on Risked Assets (RORA) merupakan rasio antara pendapatan

operasi dengan risk assets. RORA mengukur kemampuan bank dalam

mengoptimalkan penanaman aktiva yang dimiliki dalam memperoleh

laba

3) Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang mengukur

kemampuan kinerja manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan

bunga bersih dari aktiva produktif yang dimiliki. Rasio ini

menggambarkan tingkat jumlah pendapatan bersih yang diperoleh

dengan menggunakan aktiva produktif yang dimiliki bank.

4) Return On Asset (ROA) merupakan rasio perbandingan antara

(45)

mengukur kemampuan bank dalam mendapatkan laba bersih dengan

menggunakan seluruh aset yang ada.

5) Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio perbandingan total

kredit terhadap dana pihak ketiga. Perbandingan ini untuk

menunjukkan kemampuan likuiditas bank untuk menjadikan kreditnya

sebagai sumber likuiditas.

b. Uji asumsi Klasik

1). Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2006: 110), uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah variabel independen dan variabel dependen

berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistic non parametric

kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis yaitu

H0 merupakan data berdistribusi normal dan H1 merupakan data yang

tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

normalitas menurut Ghozali (2006:112) sebagai berikut:

a) jika data menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah

garis atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan

b) jika data menyebar jauh dari diagonal dan /atau tidak mengikuti

(46)

distribusi normal maka model regresi tidak memnuhi asumsi

normalitas.

2). Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2006: 111) uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi

antara variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi kolerasi antar variabel independen. Untuk mengetahui ada

atau tidaknya gejala multikolinieritas dilakukan dengan melihat harga

VIF (Variance Inflation Factor) melalui SPSS. Menurut Ghozali

(2006: 92) nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai tolerance. Apabila nilai tolerence-nya

diatas 0,1 dan VIF dibawah 10, maka model regresi bebas dari

multikolinearitas.

3). Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2006: 105), uji heterokedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

(varians) antar satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas melainkan

homokedastisitas. Melalui SPSS dapat dilihat pola yang dihasilkan dari

scatter plot. Apabila scatter plot menunjukkan pola tertentu maka

(47)

Ghozali (2006: 105) dasar analisis untuk menentukan ada atau

tidaknya heteroskedastisitas adalah:

a) jika terdapat pola tertentu, yaitu titiknya membentuk pola tertentu

dan teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas,

b) jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya

menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka

diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

4). Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (Ghozali, 2006: 95).

Autokorelasi muncul karena obesrvasi yang berututan sepanjang tahun

yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

c. Pengujian Hipotesis

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Data

tersebut merupakan data sekunder yang telah diterbitkan dalam

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011. Laporan

keuangan tersebut digunakan untuk menghitung rasio keuangan yang hasil

(48)

menimbulkan pengaruh terhadap harga saham, oleh karena itu dilakukan

pengujian dan analisis terhadap rasio keuangan yang telah dihitung.

Untuk mengetahui pola pengaruh variabel bebas dalam penelitian ini,

maka disusun persamaan regresi berganda. Regresi berganda dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

bebas (CAR, RORA, NIM, ROA dan LDR) terhadap variabel terikat

(Harga Saham). Analisis regresi tersebut menghasilkan koefisien regresi

yang menunjukkan arah hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Data Penelitian

4.1.1.Deskripsi Obyek Penelitian

a. PT. Bank Central Asia Tbk. Bank BCA berdiri pada tanggal 10

Agustus 1955 di Jakarta dengan nama Bank N.V. Perseroan Dagang

Dan Inddustri semarang Knitting Factory. Dan pada tanggal 21 Mei

1974 No. 144, nama bank diubah menjadi PT. Bank Central Asia.

BCA semula merupakan penggabungan usaha antara Bank Sarana

Indonesia (1976), Bank Gemari (1976), dan IndoCommercial Bank

(1979). Pada tanggal 11 Mei 2000, bank ini merubah statusnya

menjadi bank go public dengan menawarkan sahamnya sebesar 66,4

juta lembar saham dengan nilai nominal Rp.500,00 dan nilai

penawaran sebesar Rp. 1400,00. Perubahan status BCA ini merupakan

usulan dari IBRA (Indonesian Bank Restructuring Agency) yang

bertujuan agar BCA tidak mengalami kesulitan likuiditas akibat krisis

ekonomi. Kepemilikan atas saham BCA diantaranya Farindo

Investment (Mauritius) Ltd. sebesar 51,15%, direksi sebesar 0,33%,

Antoni Salim sebesar 1,76%, dan sisanya sebesar 46.76% dimiliki oleh

public.

b. PT. Bank Negara Indonesia Tbk. PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

Berdiri pada tanggal Juli 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia

(50)

pada tanggal 31 Juli 1992. Pada tanggal 25 November 1996 bank

dinyatakan go public, kemudian pada tanggal 28 Oktober 1996, bank

melakukan penawaran perdana sahamnya sebanyak 1.085.032.000

lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp. 500,00 dan harga

penawaran Rp.850,00 yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa

Efek Surabaya. Kepemilikan atas saham perusahaan diantaranya

98,11% dipegang oleh Pemerintah Indonesia, dan sisanya sebesar

1,89% dikuasai oleh publik.

c. PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. PT. Bank Nusantara

Parahyangan berkantor di Bandung, dahulu bernama PT. Bank Pasar

Karya Parahyangan. Didirikan tanggal 18 Januari 1972 sesuai dengan

SK. BI No. 27/54/KEP/DIR tanggal 5 Agustus 1994. Bank Indonesia

telah menyetujui untuk meningkatkan status bank menjadi bank

devisa. Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasar bank, ruang lingkup

kegiatan bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Pada

tahun 2000 bank telah melakukan penawaran umum sejumlah 50 juta

saham biasa atas nama dengan harga penawaran Rp.525, per saham,

dan 20 juta waran seri 1 yang menyertai saham biasa atas nama,

sampai saat ini bank mempunyai cabang-cabang di Bandung, Jakarta,

Surabaya, Cirebon, Denpasar, Majalaya, dan Serang.

d. PT. Bank Rakyat Indonesia didrikan pada tanggal 18 Desember 1968

berdasarkan Undang-undang No.21 Tahun 1968. Pada tanggal 29

(51)

No.21 tahun 1992, bentuk badan hukum BRI diubah menjadi

perusahaan perseroan (Persero). Pengalihan BRI menjadi persero

diaktakan dengan akta No. 133 tanggal 31 Juli 1992. Anggaran dasar

BRI telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan akta

No.7 tanggal 4 September 1998 pasal 2 tentang jangka waktu

berdirinya perseroan dan pasal 3 tentang maksud dan tujuan serta

kegiatan usaha. Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar BRI yang terakhir,

ruang lingkup kegiatan BRI adalah turut melaksanakan dan menunjang

kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan melakukan

usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan

peraturan yang berlaku, termasuk melakukan kegiatan sesuai dengan

prinsip syariah.

e. PT. Bank Danamon Tbk. Bank Danamon berdiri dan mulai beroperasi

sejak bulan Juli 1956 dengan nama PT. Bank Kopra dan mulai

terdaftar sebagai bank komersial pada bulan September 1956 dan

menjadi Foreign Exchange Bank pada bulan November 1998. Nama

Bank Kopra Indonesia berganti dengan nama PT.Bank Persatuan

Indonesia pada tahun 1958 dan pada tanggal 11 Desember 1976

berubah menjadi Bank Danamon. Bank Danamon merupakan

penggabungan dari: Asia-Afrika Banking Corp. (1981), PT.Bank Delta

tanggal 6 Juni1996, PT. PDFCI pada tanggal 20 Desember 1999,

(52)

ini tercatat di Bursa Efek Jakarta tanggal 8 Desember 1989. Sampai

pada akhir tahun 2003, kepemilikan atas saham bank dimiliki oleh

Asia Financial Indonesia sebesar 61,88%, dan pemerintah Indonesia

sebesar 28,36%, dan sisanya sebesar 9,76% dimiliki oleh publik.

f. PT. Bank Kesawan Tbk. PT. Bank Kesawan Tbk. berdiri di Medan

dengan nama NV. Chunghwa Shangyeh (The Chinese Trading

Company limited), tahun 1913. Bank melakukan usaha sebagai bank

umum pada tahun 1958, pada tahun 1965 bank berganti nama menjadi

PT. Bank Kesawan untuk lebih memantapkan positioning bank dan

untuk pengembangan usaha yang lebih baik, pada tahun 1990 kantor

pusat bank pindah ke Jakarta. Pada tahun 1996 mendapatkan izin

peningkatan status menjadi bank umum devisa. Pada tahun 2000

terjadi pengambil alihan kepemilikan saham PT. Dormex Corporation

sebagai pemegang saham mayoritas PT. Bank Kesawan kepada pihak

pemegang saham baru dan mengubah system manajemen menjadi

profesional manajemen. Pada tahun 2002 bulan November melakukan

penawaran umum perdana sejumlah 78,8 juta lembar saham melalui

Bursa Efek Jakarta

g. PT. Bank Mandiri Tbk. PT. Bank Mandiri Tbk. berdiri tepatnya pada

tanggal 2 Oktober 1998. PT. Bank Mandiri merupakan suatu

penggabungan usaha atau merger dari beberapa badan atau lembaga

keuangan perbankan lainnya yang dianggap tidak memenuhi

(53)

sehingga terkena likuidasi. Perusahaan tersebut diantaranya PT. Bank

Bumi Daya, PT.Bank. Dagang Negara, PT. Bank Ekspor Impor, dan

PT. Bank Pembangunan Indonesia. Setelah diadakan penggabungan

usaha atau merger dari empat lembaga keuangan perbankan tadi, dan

sejalan dengan proses perkembangannya, PT. Bank Mandiri menjadi

perusahaan perbankan yang terbesar dan terluas di Indonesia.

h. PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. PT. Bank Internasional

Indonesia Tbk berdiri pada tanggal 13 Oktober 1959 dengan nama

PT. Bank Internasional Indonesia. Merupakan hasil dari merger

PT. Bank Tabungan Umum 1859 pada tahun 1979. PT. Bank

Internasional Indonesia Tbk melakukan penawaran perdana sahamnya

pada bulan Oktober 1989 sejumlah 12 juta lembar dengan nilai

nominal Rp. 1000,00 per lembar. Saham bank masuk bursa pada

tanggal 21 November 1989. Kepemilikan atas saham bank ini

diantaranya oleh Sorak Financial Holdings Pte.Ltd. sebesar 56,88%,

PT.PPA qq menteri Keuangan Republik Indonesia sebesar 20,78% dan

sisanya sebesar 22,34% dimiliki oleh publik.

i. PT. Bank Swadesi Tbk. PT. Bank Swadesi Tbk. didirikan pada tahun

1968 dengan nama PT. Bank Pasar Swadesi. Anggaran dasar bank

telah mengalami perubahan beberapa kali, yang terakhir dengan akta

No. 44 tanggal 15 November 2001, yang berisi tentang perubahan dan

penyusunan kembali anggaran dasar bank agar sesuai dengan

Gambar

Gambar 1 Kerangka Konseptual
Tabel 2
Tabel 3 Return On Risked Asset (RORA )
Tabel 4 di atas merupakan hasil dari oleh penelitian berdasarkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan kegiatan laboratorium virtual dengan strategi poe dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP pada konsep elektrodinamika.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Hal tersebut memperlihatkan bahwa pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang termasuk ke dalam kategori remaja terutama yang lahir di atas tahun 1990-an

[r]

Faktor yang paling berhubungan dengan ketidakberhasilan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Pakualaman kota Yogyakarta adalah faktor pengetahuan ibu dengan

Lingkungan kerja yang diberikan dapat berupa penerangan atau pencahayaan yang baik dan merata, jumlah ventilasi udara yang cukup dan dapat berfungsi dengan baik,

Pada bab ini dilakukan analisa data-data yang ada dan melakukan perhitungan konstruksi bangunan saluran pintu air beserta kelengkapannya (kamar, schotbalk, pintu gerbang,

Dalam setiap situasi yang melibatkan kerja sama tim, memiliki pemahaman mendalam tentang perilaku organisasi adalah sangat penting untuk membangun lingkungan yang positif bagi

Walaupun penelitian lanjut belum dilakukan, namun senyawa fenolik yang terkandung dalain kulit ranting maupun daun matoa, daun kipahit, dan daun paku