• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem pengawasan dan pengendalian kebutuhan bhaan baku menggunakan metode economic order quantity di CV.Idzhar Advertising

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem pengawasan dan pengendalian kebutuhan bhaan baku menggunakan metode economic order quantity di CV.Idzhar Advertising"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

BIODATA PENULIS

1. Data Pribadi

Nama : Irfan Heri Nurdiansyah

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Ciamis, 05 Februari 1990

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah

Tinggi, Berat Badan : 160 cm, 48 kg

Kesehatan : Baik

Agama : Islam

Alamat Lengkap : RT 29/ RW 10 Lemahneundeut Ds. Awiluar

Kec. Lumbung Kab. Ciamis Prov. Jawa Barat 46258

Telepon/ HP : 085723756273

Email : irfanheri@ymail.com

2. Riwayat Pendidikan

1997 – 2003 : SD Negeri Babantar 2003 – 2006 : SMP Islam Rajapolah

2006 – 2009 : MA Negeri Cipasung Tasikmalaya

2009 – 2014 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik

(5)

Bandung, Februari 2014

(6)

SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

KEBUTUHAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE

ECONOMIC ORDER QUANTITY

DI CV IDZHAR

ADVERTISING

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

IRFAN HERI NURDIANSYAH

10109310

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Laporan tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia dengan judul “SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN

METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DI CV IDZHAR

ADVERTISING”.

Laporan tugas akhir ini tidak akan pernah berarti apa-apa tanpa bantuan dan dukungan semua pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

2. Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan agama yang sahih

sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat bagi penulis selama mengerjakan laporan tugas akhir ini.

3. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dorongan semangat dan doa yang tidak ada bandingannya, serta kasih sayang yang menjadi kekuatan bagi penulis. Berkat mereka juga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

4. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing dan penguji 1 yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan bagi penulis. 5. Bapak Andri Heryandi, S.T., M.T., selaku dosen reviewer (ketua penguji)

yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.

(8)

iv

7. Seluruh dosen pengajar di UNIKOM khususnya pada Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya. 8. Bapak Enang Suarsa selaku Manajer Operasional yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian tugas akhir di CV. IDZHAR Advertising.

9. Sahabat seperjuangan, Saeful Millah dan Danny Ramdani yang selalu membantu, menyemangati dan menemani disaat canda, suka maupun duka.

10.Teman-teman seperjuangan dari kelas IF-7 ‘09 seluruhnya yang telah bersama-sama melewati manis pahitnya bangku kuliah.

11.Semua pihak yang terlibat yang telah ikut membantu dalam penulisan laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Di dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis telah berusaha dengan maksimal. Namun, penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima segala masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk perbaikan dari masa mendatang.

Akhir kata, semoga laporan tugas akhir ini dapat berguna khusunya bagi penulis, dan untuk seluruh pihak yang membaca pada umumnya.

Bandung, Februari 2014

(9)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1. 1 Latar Belakang Masalah... 1

1. 2 Identifikasi Masalah ... 2

1. 3 Maksud dan Tujuan ... 3

1. 4 Batasan Masalah ... 3

1. 5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

1. 6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 9

2. 1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Kajian Pustaka Yang Terkait Dengan Penelitian ... 9

2. 2 Landasan Teori ... 10

2.2.1 Sistem Informasi ... 10

2.2.2 Konsep Dasar Informasi ... 11

2.2.2.1 Kualitas Informasi ... 12

(10)

vi

2.2.3 Konsep Dasar Pengawasan ... 12

2.2.3.1 Definisi Pengawasan ... 13

2.2.3.2 Peran Pengawasan ... 13

2.2.3.3 Tipe Pengawasan ... 13

2.2.4 Konsep Dasar Pengendalian ... 14

2.2.4.1 Definisi Pengendalian ... 14

2.2.4.2 Peran Pengendalian ... 14

2.2.5 Konsep Dasar Bahan Baku ... 15

2.2.5.1 Definisi Bahan Baku ... 15

2.2.5.2 Biaya Persediaan Bahan Baku ... 15

2.2.6 Komponen Sistem Pengawasan dan Pengendalian Bahan Baku ... 16

2.2.7 Konsep Dasar Metode Pengawasan dan Pengendalian Bahan Baku... 17

2.2.7.1 Economic Order Quantity(EOQ) ... 17

2.2.7.2 Safety Stock dan Re-Order Point (ROP) ... 18

2.2.8 Analisis Perancangan Terstruktur... 19

2.2.8.1 Diagram Konteks ... 19

2.2.8.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 19

2.2.8.3 Kamus Data ... 21

2.2.8.4 Normalisasi ... 21

2.2.8.5 Entity Relation Diagram (ERD) ... 22

2.2.8.6 EER (Enhanced Entity Relationship) ... 24

2.2.8.6.1 Generalisasi ... 24

2.2.8.6.2 Spesialisasi ... 25

2.2.9 Basis Data ... 25

2.2.10 Database Management System (DBMS) ... 25

2.2.11 Jaringan (Network) ... 26

(11)

vii

2.2.13.2 Konsep Dasar PHP ... 30

2.2.14 Perangkat Lunak Pendukung ... 32

2.2.14.1 SQL (Structured Query Language) ... 32

2.2.14.2 MySQL ... 33

2. 3 Ruang Lingkup Objek Penelitian ... 33

2.3.1 Sejarah dan Profil CV. IDZHAR Advertising ... 34

2.3.2 Visi dan Misi CV. IDZHAR Advertising ... 34

2.3.3 Struktur Organisasi CV. IDZHAR Advertising ... 35

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 37

3.1 Analisis Sistem ... 37

3.1.1 Analisis Masalah ... 37

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 38

3.1.3 Analisis Sistem Pengawasan dan Pengendalian Bahan Baku ... 42

3.1.4 Analisis Berdasarkan Data ... 44

3.1.5 Analisis Metode Economic Order Quantity (EOQ) ... 45

3.1.6 Analisis Safety Stock dan Re-Order Point (ROP) ... 49

3.1.7 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 51

3.1.8 Kebutuhan Sistem ... 52

3.1.8.1 Analisis Perangkat Keras ... 52

3.1.8.2 Analisis Perangkat Lunak ... 54

3.1.8.3 Analisis Pengguna (User) ... 55

3.1.8.4 Analisis Jaringan ... 56

3.1.9 Analisis Basis Data ... 56

3.1.9.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 57

(12)

viii

3.1.10.1 Diagram Konteks ... 59

3.1.10.2 Data Flow Diagram ... 59

3.1.10.2.1 DFD Level 1 Pengawasan dan Pengendalian Bahan Baku ... 60

3.1.10.2.2 DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data Master ... 61

3.1.10.2.3 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Transaksi ... 62

3.1.10.2.4 DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Pengguna ... 63

3.1.10.2.5 DFD Level 3 Proses 2.2 Pengolahan Supplier ... 64

3.1.10.2.6 DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Bahan Baku ... 65

3.1.10.2.7 DFD Level 3 Proses 2.4 Pengolahan Produk ... 66

3.1.10.2.8 DFD Level 3 Proses 3.1 Pengolahan Pengadaan Bahan Baku ... 67

3.1.10.2.9 DFD Level 3 Proses 3.2 Pemesanan Produk ... 68

3.1.10.2.10 DFD Level 3 Proses 3.3 Pengolahan Parameter EOQ ... 69

3.1.10.2.11 DFD Level 3 Proses 3.4 Informasi Bahan Baku ... 70

3.1.10.2.12 DFD Level 4 Proses 2.4.5 Pengolahan Pemakaian Bahan Baku ... 71

3.1.10.2.13 DFD Level 4 Proses 3.2.1 Tambah Pemesanan Baru (Pengolahan Detail Pemesanan) ... 72

3.1.10.2.14 DFD Level 4 Proses 3.2.3 Lihat Detail Pemesanan ... 72

3.1.10.3 Spesifikasi Proses ... 73

3.1.10.4 Kamus Data ... 94

3.2 Perancangan Sistem ... 109

3.2.1 Skema Relasi ... 109

3.2.2 Struktur Tabel ... 110

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 114

3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 116

3.2.4.1 F001 – Halaman Form Login ... 116

3.2.4.2 F002 – Halaman Utama Administrator ... 117

(13)

ix

3.2.4.7 F007 – Halaman Tambah Pengguna ... 120

3.2.4.8 F008 – Halaman Ubah Pengguna ... 120

3.2.4.9 F009 – Halaman Tambah Supplier ... 121

3.2.4.10 F010 – Halaman Ubah Supplier ... 121

3.2.4.11 F011 – Halaman Tambah Bahan Baku ... 122

3.2.4.12 F012 – Halaman Ubah Bahan Baku ... 122

3.2.4.13 F013 – Halaman Tambah Produk ... 123

3.2.4.14 F014 – Halaman Ubah Produk ... 123

3.2.4.15 F015 – Halaman Ubah Profil Administrator ... 124

3.2.4.16 F016 – Halaman Utama Manajer Produksi ... 124

3.2.4.17 F017 – Halaman Informasi Bahan Baku ... 125

3.2.4.18 F018 – Halaman Pengadaan Bahan Baku ... 125

3.2.4.19 F019 – Halaman Pengolahan Pemesanan Produk ... 126

3.2.4.20 F020 – Halaman Detail Pesanan Produk ... 126

3.2.4.21 F021 – Halaman Tambah Pengadaan Bahan Baku ... 127

3.2.4.22 F022 – Halaman Ubah Pengadaan Bahan Baku ... 127

3.2.4.23 F023 – Halaman Tambah Pesanan ... 128

3.2.4.24 F024 – Halaman Ubah Pesanan ... 128

3.2.4.25 F025 – Halaman Form Biodata Konsumen ... 129

3.2.4.26 F026 – Halaman Faktur Pemesanan ... 129

3.2.4.27 F027 – Halaman Pengolahan EOQ ... 130

(14)

x

3.2.4.29 F029 – Halaman Ubah Parameter EOQ ... 131

3.2.4.30 F030 – Halaman Ubah Profil Manajer Produksi ... 131

3.2.4.31 F031 – Halaman Utama Kepala Produksi ... 132

3.2.4.32 F032 – Halaman Manajemen Produk (Kepala Produksi) ... 132

3.2.4.33 F033 – Halaman Pengolahan Pemesanan (Kepala Produksi) ... 133

3.2.4.34 F034 – Halaman Pengolahan Pemakaian Bahan Baku ... 133

3.2.4.35 F035 – Halaman Tambah Pemakaian Bahan Baku ... 134

3.2.4.36 F036 – Halaman Ubah Pemakaian Bahan Baku ... 134

3.2.4.37 F037 – Halaman Faktur Pemesanan (Kepala Produksi) ... 135

3.2.4.38 F038 – Halaman Ubah Profil Kepala Produksi ... 135

3.2.4.39 F039 – Halaman Lupa Password (Username) ... 136

3.2.4.40 F040 – Halaman Lupa Password (Pertanyaan Pengingat) ... 136

3.2.4.41 F041 – Halaman Lupa Password (Ganti Password) ... 137

3.2.5 Perancangan Pesan ... 137

3.2.6 Jaringan Semantik ... 138

3.2.7 Perancangan Prosedural ... 140

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 149

4.1 Implementasi Sistem ... 149

4.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 149

4.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 150

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 150

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 157

4.2 Pengujian Sistem ... 159

4.2.1 Pengujian Alpha ... 160

4.2.1.1 Skenario Pengujian Alpha ... 160

4.2.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 161

(15)

xi

4.2.1.2.5 Pengujian Tambah Data Supplier ... 166

4.2.1.2.6 Pengujian Ubah Data Supplier ... 167

4.2.1.2.7 Pengujian Data Hapus Supplier ... 167

4.2.1.2.8 Pengujian Tambah Data Bahan Baku ... 168

4.2.1.2.9 Pengujian Ubah Data Bahan Baku ... 169

4.2.1.2.10 Pengujian Hapus Data Bahan Baku ... 170

4.2.1.2.11 Pengujian Cari Data Bahan Baku... 170

4.2.1.2.12 Pengujian Tambah Data Produk ... 171

4.2.1.2.13 Pengujian Ubah Data Produk ... 172

4.2.1.2.14 Pengujian Hapus Data Produk ... 173

4.2.1.2.15 Pengujian Cari Data Produk ... 173

4.2.1.2.16 Pengujian Tambah Data Pemakaian Bahan Baku ... 173

4.2.1.2.17 Pengujian Ubah Data Pemakaian Bahan Baku ... 175

4.2.1.2.18 Pengujian Hapus Data Pemakaian Bahan Baku ... 176

4.2.1.2.19 Pengujian Tampil Grafik dan Hasil EOQ ... 176

4.2.1.2.20 Pengujian Cetak Data Permintaan Bahan Baku ... 177

4.2.1.2.21 Pengujian Tambah Data Pengadaan Bahan Baku ... 177

4.2.1.2.22 Pengujian Ubah Data Pengadaan Bahan Baku ... 178

4.2.1.2.23 Pengujian Hapus Data Pengadaan Bahan Baku ... 179

4.2.1.2.24 Pengujian Cari Data Pengadaan Bahan Baku ... 179

4.2.1.2.25 Pengujian Cetak Data Pengadaan Bahan Baku ... 180

(16)

xii

4.2.1.2.27 Pengujian Ubah Status Pemesanan ... 181

4.2.1.2.28 Pengujian Hapus Data Pemesanan Produk ... 181

4.2.1.2.29 Pengujian Cari Data Pemesanan Produk ... 182

4.2.1.2.30 Pengujian Cetak Data Pemesanan ... 182

4.2.1.2.31 Pengujian Lihat Data Faktur ... 182

4.2.1.2.32 Pengujian Cetak Data Faktur ... 183

4.2.1.2.33 Pengujian Tambah Data Detail Pemesanan ... 183

4.2.1.2.34 Pengujian Ubah Data Detail Pemesanan ... 184

4.2.1.2.35 Pengujian Hapus Data Detail Pemesanan ... 185

4.2.1.2.36 Pengujian Tambah Data EOQ ... 186

4.2.1.2.37 Pengujian Ubah Data EOQ ... 187

4.2.1.2.38 Pengujian Hapus Data EOQ ... 188

4.2.1.2.39 Pengujian Ubah Profil ... 188

4.2.1.2.40 Pengujian Login Manajer Produksi ... 190

4.2.1.2.41 Pengujian Login Kepala Produksi ... 191

4.2.1.2.42 Pengujian Lupa Password ... 192

4.2.1.3 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 193

4.2.2 Pengujian Beta ... 194

4.2.2.1 Wawancara Pengguna ... 194

4.2.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 198

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 199

5.1 Kesimpulan ... 199

5.2 Saran ... 199

(17)

201

DAFTAR PUSTAKA

[1] Salori, Djam`an.2011.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Alfabeta.

[2] Roger S. Pressman.2012.Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (edisi 7).Yogyakarta: Andi.

[3] Fahmi, Irham.2012.Manajemen Produksi dan Operasi.Bandung: Alfabeta.

[4] Pujawan, I Nyoman.2005.Supply Chaint Management.Surabaya: Guna Widya

[5] Muhardi.2011.Manajemen Operasi Suatu Pendekatan Kuantitatif untuk Pengambilan Keputusan.Bandung: Refika Aditama.

[6] Kadir, Abdul.2003.Pengenalan Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi.

[7] Kadir, Abdul.2008.Dasar Perancangan Sistem.Yogyakarta: Andi.

[8] Yeni Kustiyahningsih dan Devie Rosa Anamisa.2011.Pemograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL.Yogyakarta: Graha Ilmu.

[9] Witarto.2004.Memahami Sistem Informasi.Bandung: Informatika.

[10] Husni.2007.Pemrograman Database Berbasis Web.Yoyakarta: Graha Ilmu.

(18)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

CV. IDZHAR Advertising merupakan perusahaan yang bergerak dibidang percetakan yang terletak di Jalan Kecil Banteng No.15s Bandung, Jawa Barat. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1997 berdasarkan pada kebutuhan konsumen akan cetakan yang berkualitas. Pelayanan dan jasa yang ditawarkan berupa printing dan advertising seperti pembuatan undangan, brosur, kartu nama, dus nasi, brand produk, kalender dan produk lain yang berada dalam ruang lingkup advertising.

Seiring berkembangnya perusahaan dan kepercayaan dari konsumen, memberikan dampak positif bagi perusahaan yaitu dengan meningkatnya jumlah pemesanan berbagai produk. Hal ini berdampak pada penggunaan bahan baku yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan produksi. Menurut salah satu pegawai yang bekerja di bagian printing, pada proses produksi terkadang terjadi kekurangan pada bahan baku terutama pada jenis chemical karena bahan baku tersebut selalu dibutuhkan dan digunakan pada proses produksi semua item pesanan. Akibatnya, proses produksi terhambat. Selain permasalahan tersebut, hal yang menjadi kendala yaitu perusahaan masih merasa kesulitan dalam menentukan pembelanjaan bahan baku karena saat ini pembelanjaan dilakukan secara tidak teratur. Dampak daripada itu, perusahaan harus menanggung biaya-biaya persediaan yang cukup besar. Semakin banyak melakukan pembelanjaan, semakin banyak juga biaya atau ongkos pemesanan yang harus dikeluarkan. Sebaliknya, jika pembelanjaan dilakukan lebih sedikit dengan jumlah bahan baku yang banyak maka akan mengakibatkan biaya pemeliharaan yang harus dikeluarkan cukup tinggi.

(19)

masih merasa kesulitan ketika mencari data karena data disimpan secara tidak teratur dan terkadang file data hilang. Dampak daripada itu, penyajian dan pembuatan laporan juga menjadi lambat serta data yang didapat menjadi tidak akurat.

Dari permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu sistem terkomputerisasi dengan menerapkan model Economic Order Quantity (EOQ). EOQ adalah suatu model sederhana untuk menentukan jumlah pemesanan yang lebih ekonomis. Perluasan dari model tersebut yaitu model Economic Order Period (EOP) dan Economic Order Interval (EOI). EOP adalah model untuk menentukan banyaknya pemesanan yang harus dilakukan dalam satu periode. Sedangkan EOI yaitu model untuk menentukan tenggang waktu atau interval antar waktu pemesanan. Model-model tersebut dapat menangani proses pemesanan bahan baku dengan lebih teratur dengan didasari pertimbangan terhadap semua biaya persediaan yang harus dikeluarkan sehingga dapat menghasilkan jumlah pemesanan yang lebih ekonomis. Sedangkan untuk mengawasi bahan baku agar tidak terjadi kekosongan, maka digunakan perhitungan Safety Stock dan Re-Order Point (ROP). Safety Stock adalah persediaan minimal yang harus selalu ada. Sedangkan ROP adalah suatu titik atau waktu yang mengharuskan melakukan pemesanan agar persediaan bahan baku tidak terjadi kekosongan. Model tersebut dapat memberikan sinyal ketersediaan bahan baku maupun waktu untuk melakukan pembelanjaan serta menentukan jumlah bahan baku yang harus dipesan, sehingga ketersediaan bahan baku akan selalu terawasi dan terkendali.

Dari proses diatas dihasilkan data yang harus dikelola dengan baik, tersimpan dengan aman dan mudah diakses yang kemudian dapat dijadikan laporan yang berisi data yang lengkap dan akurat.

1. 2 Identifikasi Masalah

(20)

3

1) Bagaimana mengawasi ketersediaan bahan baku terutama pada jenis

chemical agar tetap stabil sehingga tidak menghambat dalam proses produksi?

2) Bagaimana membantu perusahaan dalam menentukan jumlah pemesanan bahan baku agar biaya persediaan yang dikeluarkan bisa lebih ekonomis?

3) Bagaimana cara memudahkan pengelolaan, pengaksesaan dan pembuatan laporan data transaksi dengan data yang lengkap dan akurat?

1. 3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan hasil pengamatan yang melatarbelakangi permasalahan tersebut, maka maksud dari penelitian ini adalah membangun suatu sistem yang dapat mengawasi dan mengendalikan kebutuhan bahan baku pada CV. IDZHAR Advertising.

Sedangkan tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah :

1) Memberikan kemudahan pihak perusahaan dalam mengawasi ketersediaan bahan baku sehingga proses produksi tidak terhambat. 2) Membantu perusahaan dalam menentukan jumlah pemesanan bahan

baku dengan biaya persediaan yang lebih ekonomis.

3) Memudahkan perusahaan dalam mengelola ,mengakses dan membuat laporan data transaksi dengan data yang lengkap dan akurat.

1. 4 Batasan Masalah

Penelitian yang dilakukan memiliki batasan masalah sebagai berikut : 1) Data yang akan diolah dan dihasilkan merupakan data yang dimiliki

(21)

2) Model yang diimplementasikan pada pengendalian bahan baku yaitu model EOQ, EOP dan EOI. Sedangkan model yang diimplementasikan pada pengawasan bahan baku yaitu menggunakan perhitungan Safety Stock dan ROP.

3) Jumlah pemakaian bahan baku yang digunakan pada implementasi perhitungan EOQ yaitu berdasarkan pada jumlah pemakaian bahan baku tahun sebelumnya.

4) Analisis pemodelan yang digunakan dalam pembangunan sistem pengawasan dan pengendalian kebutuhan bahan baku pada CV. IDZHAR Advertising ini adalah menggunakan pendekatan terstruktur, diantaranya pemodelan data dengan menggunakan ERD

(Entity Relationship Diagram) dan Skema relasi, serta pemodelan fungsional dengan menggunakan diagram conteks dan DFD (Data Flow Diagram).

1. 5 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang dibutuhkan dan berusaha menggambarkan serta menginterpretasi objek yang sesuai dengan fakta secara sistematis, faktual dan akurat[1].

Penelitian ini memiliki dua tahap, yaitu

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Studi Literatur.

(22)

5

2) Observasi.

Metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke perusahaan yang bersangkutan yaitu CV. IDZHAR Advertising.

3) Wawancara

Metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan bapak Enang Suarsa selaku manajer operasional dan bapak Ahmad Nasir selaku manajer produksi CV. IDZHAR Advertising.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall [2] yang dapat dilihat pada Gambar 1. 1. Model ini meliputi beberapa proses sebagai berikut :

1. Communication

Communication merupakan tahap awal yang dilakukan dalam penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan kebutuhan data serta informasi maupun permasalahan yang ada pada ruang lingkup penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan proses komunikasi dengan manajer, staf dan karyawan CV. IDZHAR Advertising untuk mendapatkan kebutuhan data dan permasalahan yang sedang dihadapi CV. IDZHAR Advertising yang bersangkutan dengan penelitian sehingga menghasilkan spesifikasi kebutuhan pengguna.

2. Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement. Pada tahapan ini dilakukan pengkajian mengenai teori-teori yang bisa dijadikan solusi untuk memecahkan permasalahan yang sedang terjadi pada persediaan bahan baku di CV. IDZHAR Advertising sehingga menghasilkan suatu gambaran mengenai sistem yang akan dibangun.

3. Modeling

(23)

Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi

interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Pada tahapan ini dilakukan beberapa analisis yaitu analisis terhadap kebutuhan pengguna, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis metode yang digunakan sebagai solusi permasalahan dan analisis basis data. Hasil dari analisis-analisis tersebut dijadikan bahan untuk pembuatan

interface atau design aplikasi pengawasan dan pengendalian kebutuhan bahan baku di CV. IDZHAR Avertising.

4. Construction

Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Setelah pengkodean, maka dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibangun. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem sehingga kesalahan-kesalahan tersebut dapat diperbaiki. Pada tahapan ini dilakukan pengkodean dari hasil analisis dan desain yang dilakukan pada proses modeling

dan menghasilkan suatu aplikasi pengawasan dan pengendalian bahan baku CV. IDZHAR Advertising. Setelah aplikasi dibangun, dilakukan pengujian dengan tujuan mengoreksi kesalahan terhadap aplikasi yang telah dibangun.

5. Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berskala.

(24)

7

1. 6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan akhir penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi uraian tentang latar belakang permasalahan, rumusan inti permasalahan yang dihadapi, penentuan tujuan dan kegunaan penelitian, pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Berisi pembahasan mengenai landasan teori yang digunakan dalam membangun Sistem Pengawasan dan Pengendalian Kebutuhan Bahan Baku pada CV. IDZHAR Advertising, teori sistem informasi, teori pengawasan, teori pengendalian, teori bahan baku, teori EOQ, EOP, EOI berserta Safety Stock dan

ROP teori basis data dan lain-lain.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Berisi penjelasan mengenai analisis masalah yang memaparkan proses identifikasi masalah, aplikasi yang akan dibangun, analisis metode yang digunakan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis kebutuhan fungsional dan perancangan antar muka yang menggambarkan rancangan Sistem Pengawasan dan Pengendalian Kebutuhan Bahan Baku yang dibangun.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Berisi tentang penjelasan implementasi, tampilan antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, dan pengujian terhadap Sistem Pengawasan dan Pengendalian Kebutuhan Bahan Baku pada CV. IDZHAR Advertising.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(25)
(26)

9

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2. 1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka pada umumnya dimaknai berupa ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan dari sumber bacaan (literatur) yang ada kaitannya dengan tema yang akan diangkat dalam penelitian. Kajian pustaka ini diharapkan dapat memberi kejelasan pada penelitian yang dilakukan.

2.1.1 Kajian Pustaka Yang Terkait Dengan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Edi Suwardji, SE.,MM, Eman S, SE., MM

dan Ria Ratnaningsih, SE. dengan judul “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan

Baku pada PT NT Piston Ring Indonesia di Karawang” meneliti tentang persediaan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi produk karena persediaan bahan baku sering terjadi kekosongan yang mengakibatkan proses produksi menjadi terhambat. Solusi yang diberikan pada penelitian tersebut yaitu mengimplementasikan model EOQ (Economic Quantity Order), Safety Stock dan

ROP (Re-Order Point) pada proses pemesanan bahan baku. Hasil perbandingan aturan perusahaan dengan solusi pada penelitian tersebut memberikan perbedaan yang cukup signifikan diantaranya biaya yang harus dikeluarkan perusahaan menjadi lebih ekonomis dan persediaan bahan baku akan tetap tersedia sehingga proses produksi menjadi lancar. Sehingga metode atau model tersebut bisa dijadikan solusi oleh perusahaan tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Lidwina Dirgantara MP dengan judul

“Analisis Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Utama Biskuit di PT XYZ (tidak disebutkan nama)” meneliti tentang persediaan bahan baku utama produksi

(27)

saja. Metode yang diterapkan sebagai solusi selanjutnya yaitu metode EOQ, Safety Stock dan ROP. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa solusi yang ditawarkan jauh lebih baik daripada aturan yang diterapkan pada perusahaan tersebut. Dengan solusi tersebut, perusahaan bisa lebih menghemat serta persediaan bahan baku tidak mengalami kekosongan.

Keterkaitan penelitian yang dilakukan oleh Edi Suwardji, SE.,MM, Eman S, SE., MM dan Ria Ratnaningsih, SE dengan penelitian ini adalah mengenai pengendalian guna memenuhi kebutuhan bahan baku. Namun pada penelitian ini, hasil yang diperoleh selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap jumlah ketahanan dari bahan baku. Jika masih ada hasil yang belum sesuai, maka hasil tersebut harus berubah sehingga sesuai dengan ketahana bahan baku.

Keterkaitan penelitian yang dilakukan oleh Lidwina Dirgantara MP dengan penelitian ini yaitu mengenai pengendalian bahan baku guna memenuhi proses produksi. Selain itu, keterkaitan lainnya yaitu pada proses pengendalian yang dilakukan yaitu dengan metode EOQ dan Safety Stock. Pengawasan yang dilakukan yaitu dengan menerapkan ROP. Namun perbedaannya yaitu pada tingkat ketahanan bahan baku.

2. 2 Landasan Teori

Landasan teori akan memberikan gambaran sumber dan kajian dari teori-teori yang terkait dengan pembangunan sistem. Landasan teori-teori yang akan dibahas yaitu mengenai konsep dasar sistem informasi, pengawasan dan pengendalian bahan baku, model EOQ(Economic Order Quantity), Safety Stock, ROP(Re-Order Point) dan lain-lain.

2.2.1 Sistem Informasi

(28)

11

1. Alter (1992)

Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

2. Bodnar dan Hopwood (1993)

Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

3. Gelinas, Oram dan Wiggins (1990)

Sistem Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluar-an kepada para pemakai.

4. Hall (2001)

Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

5. Turban, McLean dan Wetherbe (1999)

Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. 6. Willkinson (1992)

Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

2.2.2 Konsep Dasar Informasi

(29)

Informasi juga dapat dikatakan sebagai data yang telah diproses, mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan[6].

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata, dan/atau angka. Manfaat data adalah sebagai satuan representasi yang dapat diingat, direkam dan diolah menjadi informasi[6].

2.2.2.1Kualitas Informasi

Sumber dari informasi adalah data, kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal antara lain :

a. Akurat.

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.

b. Tepat pada waktunya.

Tepat berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. c. Relevan.

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.2.2.2Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat diprediksi keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat diprediksi nilai efektivitasnya.

2.2.3 Konsep Dasar Pengawasan

(30)

13

2.2.3.1Definisi Pengawasan

Secara umum, pengawasan dapat didefinisikan sebagai cara suatu organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi. Beberapa pendapat mendefinisikan pengawasan sebagai berikut:

1. Frenomt E. Kast dan James E. Rosenweig : Pengawasan merupakan tahap proses manajerial mengenai pemeliharaan kegiatan organisasi dalam batas-batas yang diizinkan yang diukur dari harapan-harapan.

2. Hadibroto mengatakan bahwa pengawasan adalah penilaian terhadap organisasi atau kegiatan dengan tujuan agar organisasi atau kegiatan tersebut melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.

3. Brantas : Pengawasan ialah proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut.

2.2.3.2Peran Pengawasan

Secara umum ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan diberlakukannya pengawasan pada suatu organisasi atau kegiatan, yaitu :

1. Pengawasan memiliki peran penting terutama memastikan setiap pekerjaan terlaksana dengan baik.

2. Pengawasan memiliki peran dalam membantu manajer dalam mengawal dan mewujudkan keinginan visi dan misi perusahaan, dan tidak terkecuali telah menempatkan manajer sebagai pihak yang memiliki wewenang sentral di suatu organisasi.

2.2.3.3Tipe Pengawasan

(31)

1 Pengawasan Pendahuluan

Pengawasan pendahuluan atau sering disebut steering control, dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum tahap kegiatan tertentu diselesaikan.

2 Pengawasan Concurrent

Tipe pengawasan concurrent merupakan suatu proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui terlebih dahulu, atau syarat-syarat tertentu harus dipenuhi sebelum kegiatan-kegiatan dilanjutkan. 3 Pengawasan umpan balik

Pengawasan umpan balik merupakan suatu pengawasan dengan mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.

2.2.4 Konsep Dasar Pengendalian

Konsep dasar pengendalian akan memberikan gambaran sumber dan kajian dari teori-teori yang terkait dengan pengendalian.

2.2.4.1Definisi Pengendalian

Mulyadi mengemukakan bahwa pengendalian adalah suatu sistem atau proses dimana pelaksanaan pengendalian dan tindakan dibandingkan kemudian hasilnya berfungsi sebagai dasar untuk menetapkan reaksi yang memadai terhadap hasil-hasil pelaksanaan tersebut. Definisi ini menunjukkan bahwa pengendalian dapat digunakan untuk mengoreksi pekerjaan yang telah dilakukan, kemudian menetapkan reaksi yang perlu adanya perbaikan atau tidak[3].

2.2.4.2Peran Pengendalian

Secara umum ada beberapa manfaat dari pengendalian yaitu

1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana.

(32)

15

3. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.

2.2.5 Konsep Dasar Bahan Baku

Konsep dasar bahan baku akan memberikan gambaran sumber dan kajian dari teori-teori yang terkait dengan bahan baku.

2.2.5.1Definisi Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan langsung, yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk jadi. Definisi lain mengatakan bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk. Bahan baku biasanya mudah ditelusuri dalam suatu produk dan harganya relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pembantu.

2.2.5.2Biaya Persediaan Bahan Baku

Pada dasarnya, pada proses persediaan bahan baku banyak sekali biaya yang harus dikeluarkan. Biaya-biaya tersebut dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu[5] :

1. Biaya penyimpanan (holding costs), terdiri dari biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya-biaya yang termasuk pada kategori ini yaitu biaya fasilitas penyimpanan, biaya modal, biaya keusangan, biaya pajak persediaan, biaya penanganan persediaan dan sebagainya.

2. Biaya pemesanan (order costs), meliputi biaya-biaya yang harus dikeluarkan pada saat pemesanan bahan baku, diantaranya biaya ekspedisi, upah, biaya telepon, pengeluaran surat-menyurat dan sebagainya.

(33)

4. Biaya kekurangan bahan (shortage costs), merupakan biaya yang timbul jika persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya kehilangan penjualan, biaya terganggunya operasi, biaya ekspedisi dan sebagainya.

2.2.6 Komponen Sistem Pengawasan dan Pengendalian Bahan Baku

Komponen Sistem Pengawasan dan Pengendalian Kebutuhan Bahan Baku memiliki saling keterkaitan satu dengan yang lainnnya. Secara umum, Sistem tersebut bekerja berdasarkan integrasi komponen, yaitu: hardware,software, data, manusia dan metode. Kelima komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hardware

Sistem Pengawasan dan Pengendalian Kebutuhan Bahan Baku memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam sistem, penyimpanannya membutuhkan ruang yang cukup dan dalam proses analisanya membutuhkan

memory yang cukup dan processor yang baik.

2. Software

Sebuah software Sistem Pengawasan dan Pengendalian Bahan Baku harus bisa menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi. Perangkat lunak sistem pengawasan dan pengendalian bahan baku terdiri dari sistem operasi,

compiler dan program aplikasi.

a.Sistem operasi (Operation System/OS) Windows, Linux,UNIX dan lain lain. b.Compiler

Menterjemahkan program yang ditulis dalam bahasa komputer pada kode mesin sehingga CPU mamapu menjalankan program yang harus dieksekusi.

(34)

17

3. Data

Data yang dapat diolah dalam sistem pengawasan dan pengendalian ini merupakan fakta – fakta di ruang lingkup CV IDZHAR Advertising yang berhubungan dengan bahan baku.

4. Manusia

Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.

5. Metode

Model dan teknik pemrosesan yang perlu dibuat untuk aplikasi pengawasan dan pengendalian bahan baku..

2.2.7 Konsep Dasar Metode Pengawasan dan Pengendalian Bahan Baku

Konsep dasar metode pengawasan dan pengendalian bahan baku akan memberikan gambaran sumber dan kajian dari teori-teori yang terkait dengan pengawasana dan pengendalian persediaan bahan baku. Teori yang akan dibahas yaitu konsep metode EOQ(Economic Order Quantity), EOI(Economic Order Interval), EOP(Economic Order Period), Safety Stock, ROP(Re-Order Point) dan lain-lain.

2.2.7.1Economic Order Quantity(EOQ)

EOQ (Economic Order Quantity) merupakan model matematik yang menentukan jumlah barang yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan yang diproyeksikan, dengan biaya persediaan yang diminimalkan. Perluasan dari metode EOQ yaitu metode EOP(Economic Order Period) dan EOI (Economic Order Interval). EOP adalah suatu metode EOQ untuk menentukan jumlah pemesanan yang harus dilakukan. Sedangkan EOI adalah suatu metode EOQ

(35)

ini yaitu untuk mengetahui jumlah pemesan yang lebih ekonomis dengan didasari pertimbangan biaya-biaya persediaan yang ada.

Adapun persamaan-persamaan pada metode tersebut yaitu :

Q atau EOQ = ... (2-1)

EOP =

... (2-2)

EOI = ... (2-3)

TC = ... (2-4)

Dimana,

Q : Jumlah bahan yang dipesan

S : Jumlah ongkos-ongkos pemesanan D : Permintaan per tahun

C : Ongkos simpan persediaan perunit pertahun EOP : Jumlah periode pemesanan

EOI : Interval pemesanan TC : Total Cost atau biaya total

2.2.7.2Safety Stock dan Re-Order Point (ROP)

Safety stock merupakan unit tambahan persediaan yang diadakan untuk menjaga atau mengurangi kemungkinan kekurangan bahan baku. Cara menentukan safety stock berbeda-beda. Safety stock dapat ditentukan atas kebijakan perusahaan sendiri, permintaan rata-rata atau perhitungan standar deviasi dari data permintaan. Sedangkan ROP merupakan titik dimana perusahaan harus melakukan pemesanan bahan baku kembali sehingga kebutuhan produksi tetap terpenuhi[4]. Hal ini terjadi ketika persediaan bahan baku sudah mencapai

safety stock. Adapun persamaan yang digunakan pada ROP yaitu :

(36)

19

Keterangan :

ROP : Jumlah titik dimana harus melakukan pesanan d : Kebutuhan rata-rata per hari

l : Jeda atau tenggang waktu tibanya pesanan. SS : Jumlah stok pengaman

2.2.8 Analisis Perancangan Terstruktur

Analisis perancangan terstruktur bertujuan untuk membuat model solusi terhadap masalah yang sudah dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis terstruktur.

2.2.8.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem dan output dari sistem. Diagram konteks akan membuat gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak terdapat data store[8].

2.2.8.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur selain itu merupakan alat yang dapat menggambarkan arus data dalam sistem secara jelas dan terstruktur.

(37)

a. Eksternal Entity

Eksternal entity dapat merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input output dari sistem.

b. Data Flow

Data flow mengatur diantara proses,simpan data dan kesatuan luar. Data flow

menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses

Pada physical data flow diagram (PDFD) data dilakukan oleh manusia, mesin atau komputer.Sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD) suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer.

d. Penyimpanan Data

Penyimpanan data (Data Store) merupakan tempat penyimpanan data. Penyimpanan data pada DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.

Konsep dasar DFD dapat dilakukan dengan analisa Top Down yaitu pemecahan sistem yang besar menjadi beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil. Berikut beberapa level yang ada pada DFD yaitu :

a. Context Diagram

Diagram konteks yaitu diagram yang menunjukkan batas dan jangkauan dari sistem informasi yang dibuat.Diagram konteks merupakan gambaran secara garis besar dengan entitas-entitas yang ada dan hanya memperlihatkan kelompok data input dan output.Diagram konteks merupakan level teratas dari data flow diagram.

b. Middle Level

(38)

21

c. Lowest Level

Lowest level merupakan DFD level terendah. Lowest level menunjukkan proses yang lebih detail dari data flow yang ada pada middle level. Pemecahan tersebut masih tetap memiliki fungsi yang sama dari level sebelumnya. Pada lowest level pemberian nomor diagram terdiri dari bagian middle level.

2.2.8.3 Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses[8].

2.2.8.4 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik[7]. Kondisi relasi bisa dianggap bersruktur baik jika:

1. Mengandung redudansi sesedikit mungkin

2. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan.

Pada normalisasi, ada beberapa bentuk normalisasi yang dilakukan yaitu bentuk kesatu (1NF), bentuk kedua (2NF), bentuk ketiga (3NF), bentuk keempat (4NF) dan bentuk kelima (5NF). Namun pada kenyataannya jarang sekali ditemukan normalisasi sampai 5NF.

Bentuk normal kesatu (1NF) menentukan aturan-aturan yang paling dasar untuk suatu pengaturan database:

(39)

2. Membuat tabel terpisah untuk setiap grup data yang berhubungan dan mengidentifikasi setiap baris dengan suatu kolom yang unik atau sekumpulan kolom yang unik (primary key).

Bentuk normal kedua (2NF) selanjutnya memusatkan perhatian pada konsep menghilangkan duplikasi data:

1. Menemukan semua syarat-syarat bentuk normal kesatu

2. Menghilangkan sub-set data yang diterapkan pada beberapa baris dari sebuah tabel dan letakkan kedalam tabel terpisah

3. Membuat relasi antara tabel-tabel baru dan tabel-tabel pendahulunya melalui penggunaan Foreign Keys

Bentuk normal ketiga (3NF) melakukan satu langkah lebih besar selanjutnya: 1. Menemukan semua syarat-syarat bentuk normal kedua

2. Menghilangkan kolom-kolom yang tidak secara langsung tergantung pada primary key

Terakhir, bentuk normal keempat (4NF) memiliki satu syarat tambahan yaitu : 1. Menemukan semua syarat-syarat bentuk normal ketiga

2. Suatu relasi adalah dalam bentuk normal keempat (4NF) jika relasi itu tidak memiliki ketergantungan banyak nilai (value).

Petunjuk normalisasi ini adalah bersifat komulatif. Untuk suatu database menjadi bentuk normal kedua (2NF), pertama harus terpenuhi dahulu seluruh kriteria bentuk normal kesatu (1NF).

2.2.8.5 Entity Relation Diagram (ERD)

ERD atau lebih dikenal dengan Diagram E-R adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan dihubungkan dengan antar-entitas. Model ini dinyatakan dalam bentuk diagram. Model E-R tidak bergantung terhadap DBMS yang digunakan melainkan hanya bersifat konseptual[8].

(40)

23

1. Entity

Entity adalah adalah “sesuatu dalam dunia nyata yang keberadaannya tidak

tergantung pada yang lain” (Elmasri dan Navathe, 1994) [8]. 2. Relationship

Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.

Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. 3. Relationship Degree

Relationship Degree atau Derajat Relationship adalah jumlah tipe entitas yang dilibatkan oleh relationship. Derajat Relationship yang sering dipakai di dalam ERD adalah sebagai berikut :

a. Unary Relationship

Unary Relationship adalah model Relationship yang melibatkan hanya satu entitas.

b. BinaryRelationship

BinaryRelationship adalah model Relationship yang melibatkan dua buah tipe entitas.

c. TernaryRelationship

Ternary Relationship adalah model Relationship yang melibatkan tiga buah tipe entitas.

4. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun setiap relationship. Ada dua jenis atribut, yaitu:

a. Identifier (key)

b. Descriptor (nonkey attribute)

5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Berikut macam – macam kardinalitas relasi, yaitu :

(41)

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

b.OnetoMany atau Manytoone

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat.

c. ManytoMany

Tingkat hubungan banyak ke banyak, terjadi tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya.

2.2.8.6 EER (Enhanced Entity Relationship)

EER merupakan pengembangan dari diagram ER. Pada EER dikenal istilah supertipe dan subtipe. Supertipe adalah kelompok atribut yang mempunyai sifat yang sama untuk semua instan entitas. Sedangkan subtipe adalah suatu kelompok atribut dalam suatu tipe entitas yang dipahami atau dikenal dalam organisasi dan memiliki sifat-sifat yang sama untuk semua instan entitas, tetapi dapat dibedakan dengan kelompok atribut yang lain dalam tipe entitas tersebut.

2.2.8.6.1Generalisasi

Generalisasi adalah proses untuk mendapatkan tipe entitas yang bersifat umum berdasarkan sejumlah tipe entitas yang bersifat khusus[8].

Langkah dasar untuk melakukan generalisasi yaitu

a) Mencari atribut yang berlaku untuk semua tipe entitas dan bentuk supertipe yang berisikan atribut-atribut tersebut serta menentukan kunci utama.

b) Membentuk masing-masing subtipe yang hanya berisi atribut yang tidak terdapat pada supertipe.

(42)

25

2.2.8.6.2Spesialisasi

Spesialisasi adalah proses untuk mendapatkan perbedaan diantara anggota-anggota dalam sebuah tipe entitas dengan cara mengidentifikasi hal-hal yang membedakannya[8]. Melalui proses ini akan diperoleh satu atau beberapa subtipe sehingga bisa dipakai untuk menyusun hubungan supertipe atau subtipe.

2.2.9 Basis Data

Berikut beberapa definisi basis data (database) dari beberapa orang ahli basis data adalah sebagai berikut :

1. Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainnya.

2. Database adalah sekumpulan program – program aplikasi umum yang berisi data batch yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data).

3. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukan terhadap banyak pengguna, dimana masing–masing pengguna akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan pengguna lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan.

2.2.10 Database Management System (DBMS)

(43)

2.2.11 Jaringan (Network)

Network atau jaringan adalah sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem. Adanya jaringan, komputer yang satu dapat menggunakan data di komputer yang lain, dapat mencetak laporan di printer komputer yang lain,dapat memberikan berita ke komputer yang lain walaupun berlainan area.

2.2.12 Komponen Jaringan

Komponen dari suatu jaringan adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam network atau menghasilkan output informasi atau keduanya. Node dapat berupa sebuah printer, komputer, modem atau yang lainnya. Link adalah channel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus informasi atau data yang berada diantara node.

2.2.12.1Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan yang meliputi server, sorkstation,

HUB, dan pengkabelannya.

Adapun macam-macam topologi jaringan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Topologi Bus

(44)

27

yang akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data sehingga kinerja jaringan akan menjadi lambat.

Kelebihan topologi ini diantaranya :

1. Hemat kabel dan harganya lebih murah. 2. Layout kabel sederhana.

3. Jika salah satu komputer mati, maka tidak akan mengganggu komputer lain.

Sedangkan kelemahan dari topologi ini diantaranya : 1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

2. Jalur data yang padat sehingga sering terjadi tabrakan data yang dikirim.

3. Jika salah satu client rusak atau kabel putus maka jaringan tidak berfungsi.

Pada topologi ini semua komputer dihubungkan melalui datu kabel dengan terminator dikedua ujungnya. Kabel yang digunakan adalah kabel

koaksial. Semua node dihubungkan secara seri menggunakan kabel tersebut. Topologi bus umumnya tidak menggunakan suatu peralatan aktif untuk menghubungkan komputer. Oleh karena itu, pada ujung-ujung kabel koaksial

harus ditutup dengan tahanan untuk menghindari pantulan yang dapat menimbulkan gangguan yang menyebabkan kemacetan jaringan. Adapun bentuk topologi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. 1.

Gambar 2. 1 Topologi Bus

2. Topologi Ring

(45)

melingkar membentuk ring. Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi. Jaringan yang membutuhkan bandwith untuk fitur yang time sensitive seperti video dan audio. Beberapa jaringan ring melakukan

token passing. Token merupakan sebuah pesan singkat yang dijalankan melalui

ring sampai sebuah komputer menginginkan untuk mengirim informasi ke komputer lain. Komputer tersebut lalu mengubah token tersebut dengan menambahkan alamatnya dan menambah data dan mengirimnya melalui ring. Setiap komputer secara berurutan akan menerima token dan mengirimkan informasi ke komputer selanjutnya sampai komputer dengan alamat yang dituju dicapai atau token kembali ke komputer pengirim. Komputer penerima pesan akan membalas pesan ke asal pengirim pesan tadi yang mengindikasikan bahwa pesan sudah diterima. Asal pengirim pesan akan membuat token lain dan menyimpannya didalam jaringan dan token tersbut akan terus berputar sampai ada komputer lain yang menangkap token tersebut dan siap untuk memulai pengiriman.

Kelebihan dari topologi ini diantaranya :

1. Tabrakan file data yang dikirim dapat terhindari.

2. Semua komputer pada jaringan memiliki status yang sama. 3. Proses identifikasi kerusakan lebih mudah.

Sedangkan kelemahan dari topologi ini diantaranya :

1. Jika ada satu komputer yang gagal, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan.

2. Sinyal akan semakin lemah jika jarak komputer yang dituju jauh. 3. Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang jaringan.

(46)

29

Gambar 2. 2 Topologi Ring

3. Topologi Star

Pada topologi star terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol. Semua komputer yang hendak berkomunikasi selalu melaui pusat pengontrol tersebut.Dalam hal ini pusat pengontrol dapat berupa HUB atau

Switch. Topologi ini bisa digunakan untuk LAN, MAN, atau WAN. Setiap komputer dalam topologi star berkomunikasi dengan central HUB yang mengirimkan kembali pesan ke semua komputer atau hanya komputer yang dituju. Pada topologi ini, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut dengan stasiun

sekunder. Adapun arsitektur jaringan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. 3.

Gambar 2. 3 Topologi Star

Pada topologi tersebut, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub

tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu atau rusak maka semua node

(47)

menerima sinyal-sinyal dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan hub.

Kelebihan dari topologi ini diantaranya :

1. Jika salah satu komputer mengalami kerusakan, maka komputer tersebut tidak mengganggu jaringan

2. Mudah dalam pengelolaan jaringan karena adanya pengawasan yang terpusat.

Sedangkan kekurangan dari topologi ini diantaranya :

1. Jika HUB pusat mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan gagal beroperasi.

2. Membutuhkan banyak kabel karena semua kabel harus terhubung ke satu central point.

2.2.13 Bahasa Pemograman Yang Digunakan

Bahasa pemrograman adalah teknik instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer.

2.2.13.1 Personal Home Page atau Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. PHP merupakan bahasa pemograman yang digunakan dalam dunia website dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML (HyperText Markup Language). PHP dapat diartikan sebagai Hypertext Preprocessor yang merupakan bahasa yang dapat digunakan pada server yang hasilnya dapat ditampilkan pada client.

2.2.13.2 Konsep Dasar PHP

Kode PHP diawali dengan tanda lebih kecil (< ) dan diakhiri dengan tanda lebih besar (>).Ada beberapa cara untuk menuliskan script PHP yaitu :

<?

(48)

31

<?php ….script PHP ?>

<script language=”PHP”> ….script PHP

</script>

<

…script PHP >

Pemisah antar instruksi adalah tanda titik koma (;) dan untuk membuat atau menambah komentar adalah (/*) komentar. Untuk menuliskan script PHP ada dua cara yang sering digunakan yaitu Embedded Script dan Non Embedded Script.

a. Embedded Script adalah script PHP yang disisipkan diantara tag-tag dokumen HTML. Contoh penulisan dari Embedded Script sebagai berikut :

<html>

<head>

<title>Embedded Script</title>

</head>

<body>

<?php

Echo “Hello word”; ?>

</body>

</html>

b. Non Embedded Script

Non Embedded Script adalah script PHP murni, tag HTML yang digunakan untuk membuat dokumen merupakan bagian dari script PHP. Contoh penulisan dari Non Embedded Script sebagai berikut:

<?php

echo”<html>”; echo”<head>”;

echo”<title>Hello Word</title>”; echo”</head>”;

(49)

echo”</body>”; echo”</html>”; ?>

Script yang dibuat dengan PHP disimpan dengan nama file dan diikuti dengan ekstensi *.php, misalnya index.php. Bila script PHP diakses melalui komputer local maka file PHP disimpan di folder htdocs (jika menggunakan XAMPP) atau www (jika menggunakan WAMP) di web server.

2.2.14 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak adalah program yang berisi kumpulan instruksi untuk melakukan proses pengolahan data.

2.2.14.1 SQL (Structured Query Language)

SQL adalah sebuah bahasa permintaan database yang terstruktur. Bahasa

SQL dibuat sebagai bahasa yang dapat merelasikan beberapa tabel dalam database

maupun merelasikan antar database[11]. SQL terbagi menjadi dua, yaitu : 1. DDL (Data Definition Language)

DDL adalah sebuah metode query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah database. Adapun query yang dimiliki adalah:

a. Create

Create digunakan untuk melakukan pembuatan tabel dan database.

b. Drop

Drop digunakan untuk melakukan penghapusan tabel maupun

database.

c. Alter

Alter digunakan untuk melakukan pengubahan struktur tabel yang telah dibuat, baik menambah field (add), mengganti nama field

(50)

33

2. DML (Data Manipulation Language)

DML adalah sebuah metode query yang dapat digunakan apabila DDL telah terjadi, sehingga fungsi dari query ini adalah untuk melakukan pemanipulasian database yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya. Adapun query yang termasuk di dalamnya adalah:[11]

a. Insert

Insert digunakan untuk melakukan penginputan/pemasukan data pada tabel database.

b. Update

Update digunakan untuk melakukan pengubahan atau peremajaan terhadap data yang ada pada tabel.

c. Delete

Delete digunakan untuk melakukan penghapusan data pada tabel. Penghapusan ini dilakukan secara sekaligus (seluruh isi tabel) maupun hanya beberapa recordset.

2.2.14.2 MySQL

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data

SQL (DBMS) yang multi-thread dan multi-user. MySQL adalah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) [11].

Beberapa keunggulan yang dimiliki MySQL diantaranya : a. MySQL dapat berjalan stabil pada sistem operasi.

b. Bersifat opensource

c. Dapat diakses dengan cepat dan mudah digunakan d. Memilik beberapa lapisan keamanan.

e. Dapat melakukan koneksi dengan client.

2. 3 Ruang Lingkup Objek Penelitian

(51)

2.3.1 Sejarah dan Profil CV. IDZHAR Advertising

CV IDZHAR Advertising merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan, didirikan pada tahun 1997 akhir. Pendirian ini didasarkan pada kebutuhan konsumen akan cetakan yang berkualitas. Sebelum menjadi CV, pendiri IDZHAR sudah masuk ke dunia percetakan semenjak duduk di bangku kuliah. Dari bangku kuliah inilah beliau merintis usaha percetakannya. Melihat kebutuhan konsumen akan hasil cetakan yang berkualitas beliau memutuskan membuat perusahaan sendiri. Pendirian ini diawali dengan pembelian satu unit mesin Foil. Dari satu unit mesin Foil inilah beliau mengembangkan usahanya dan juga beliau memberanikan diri untuk menambah mesin-mesin lainnya, sehingga saat ini beliau sudah memiliki tiga unit mesin Foil, tiga unit mesin pond, satu unit mesin potong, satu unit mesin Toko 820, satu unit mesin GTO 52 Heidelberg dan satu unit mesin Oliver 58.

Dengan memiliki mesin-mesin tersebut, strategi marketing, kebijakan harga, strategi komunikasi dan mengedepankan pelanggan, beliau bermaksud melakukan pelayanan satu atap. Kini CV. IDZHAR Advertising hadir dengan membawa suasana baru bagi para pelanggan. Terbukti dengan strategi tersebut, kini pelanggan CV. IDZHAR Advertising makin bertambah.

2.3.2 Visi dan Misi CV. IDZHAR Advertising

1. Visi

Menjadikan perusahaan percetakan profesional yang menghasilkan barang cetakan yang berkualitas serta terus berubah dan berbenah bersama perkembangan ilmu teknologi.

2. Misi

Misi yang dimiliki CV. IDZHAR Advertising adalah sebagai berikut: 1. Memperluas peluang lapangan kerja dibidang percetakan.

(52)

35

2.3.3 Struktur Organisasi CV. IDZHAR Advertising

Struktur Organsisasi merupakan kerangka yang mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan diantara bidang-bidang kerja, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan dan peranan masing-masing dalam kebulatan kerja sama. Struktur organisasi di CV. IDZHAR Advertising dapat dilihat pada Gambar 2. 4.

DIREKTUR

Doni Kusuma Ramdoni, S.Pd

MANAJER PRODUKSI

Ahmad Nasir

MANAJER OPERASIONAL

Enang Suarsa

MANAJER PEMASARAN

Emen Syandiq

MANAJER KEUANGAN

Hesti Damayanti

STAF KEUANGAN

Didih

DESAIN

Regi dan Ian

KEPALA PRODUKSI

Angga Kusuma

BAGIAN UMUM

Yadi dan Hendar

STAF PRODUKSI

Ajat

Gambar 2. 4 Struktur Organisasi CV. IDZHAR Advertising

Adapun penjelasan susunan organiasinya dapat dilihat pada Tabel 2. 1. Tabel 2. 1 Susunan Organisasi CV. IDZHAR Advertising

No. Jabatan Tanggung Jawab

1. Direktur a. Mengembangkan perusahaan dan

mengecek sistem pekerjaan b. Mendapatkan laporan

2. Manajer Operasional a. Mengawasi dan mengecek semua pekerjaan dan karyawan serta alur kerja dari setiap divisi.

(53)

No. Jabatan Tanggung Jawab pajak.

b. Membuat tagihan konsumen baik yang utang maupun piutang. c. Merencanakan pembayaran baik

cash maupun kredit kepada vendor bahan, konsumen dan lain-lain. 4. Staf Keuangan a. Membantu manajer keuangan.

b. Menerima telepon atau customer service.

5. Manajer Produksi a. Membuat alur kerja.

b. Merencanakan pembelanjaan bahan baku dan lain-lain.

c. Menghitung kerjaan dari konsumen. d. Menghadapi konsumen baik yang

order maupun yang datang ke kantor.

e. Mem-follow up kerjaan kepada konsumen baik yang sudah beres maupun bermasalah.

6. Manajer Pemasaran a. Mencari pekerjaan di luar baik dari pemerintahan maupun perusahaan swasta.

b. Mempromosikan perusahaan ke khalayak luar.

c. Membantu manajer produksi. 7. Kepala Produksi a. Memberikan dan menentukan jenis

pekerjaan yang harus dikerjakan oleh karyawan.

b. Mengecek pekerjaan dari setiap divisi.

c. Menjadwalkan pekerjaan.

8. Desain a. Membuat desain pesanan baik yang

order maupun makloon.

b. Membuat print-out desain untuk diperiksa kembali oleh konsumen.

9. Bagian Umum a. Menagih hutang konsumen secara

door-to-door.

b. Belanja keperluan kantor dan melakukan penyetoran ke Bank. 10. Staf Produksi a. Membantu kepala produksi.

Gambar

Gambar 2. 3 Topologi Star
Tabel 2. 1 Susunan Organisasi CV. IDZHAR Advertising
Tabel detail pemesanan diimplementasikan sebagai berikut :
Tabel 4. 4 Implementasi Antarmuka Manajer Produksi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Upaya pendisiplinan di SMPN 3 Surakarta dapat dianalisis menggunakan teori disiplin dan hukuman Michel Foucault karena dalam pendisiplinan atau membentuk

bermula dari pertentangan antara kaum Paderi dengan kaum adat tentang pelaksanaan

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan kerja adalah keadaan di dalam tempat bekerja yang mencerminkan hubungan

Dengan mengetahui struktur dan morfologi selulosa bacterial, material sintetik dapat didisain untuk memiliki sifat mekanik yang tepat, dengan bentuk,

Setelah lama bergelut dengan region, saya menemui kendala yaitu akan cukup sulit menggunakan region bila bentuk form yang akan kita buat tidak sama dengan bentuk dasar

Kelompok Tani di Kecamatan Sungai Tabuk pengelolaan nya dilaksanakan oleh Kios Warga Tani yang merupakan salah satu kios di Kecamatan Sungai Tabuk yang dipilih

Kata  “komunikasi” merupakan asal  dari bahasa latin, communis,

Salah satu mata kuliah di Institut Teknologi Telkom yang memiliki tingkat kebutuhan tinggi dalam menerapkan e-Learning adalah Pemrograman Berorientasi Obyek yang banyak