• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengolahan Data Sebaran Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Padi berbasis web pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengolahan Data Sebaran Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Padi berbasis web pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PE

PENGGANGGU TA

PADA DINAS P

PR

Diajukan Untuk M Pro Faku

DWIKEU

TITA TJA

LENI MA

PROGRAM

FAKULTAS T

UNIVERSI

PENGOLAHAN DATA SEBARAN ORG

TANAMAN (OPT) PADI BERBASIS W

S PERTANIAN TANAMAN PANGAN

PROVINSI JAWA BARAT

KERJA PRAKTEK

k Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek rogram Studi Teknik Informatika

kultas Teknik dan Ilmu Komputer

EU NOVI ASRIKA

10110376

TJAHYATI

10110400

MARIANI

10110401

M STUDI TEKNIK INFORMATIKA

S TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

SITAS KOMPUTER INDONESIA

2014

(2)

LAMPIRAN E

(3)
(4)
(5)
(6)

LAMPIRAN F

(7)
(8)

ii LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Profil Perusahaan ... 8

2.1.1 Sejarah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat ... 8

2.1.1.1 Lembaga Perbenihan ... 10

2.1.1.2 Lembaga Pendidikan Pertanian ... 11

2.1.1.3 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat .... 12

2.1.2 Visi dan Misi ... 13

2.1.2.1 Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat ... 13

2.1.2.2 Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat ... 13

2.1.3 Lambang Perusahaan ... 13

2.1.4 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat .... 16 2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

(9)

iii

2.1.5.4 Tugas Pokok dan Fungsi Sub Bagian Perencanaan dan Program ... 18

2.1.5.5 Tugas Pokok dan Fungsi Sub Bagian Keuangan ... 18

2.1.5.6 Tugas Pokok dan Fungsi Sub Bagian Kepegawaian dan Umum ... 19

2.1.5.7 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Sumber Daya... 19

2.1.5.8 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Sarana dan Permodelan ... 19

2.1.5.9 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Kelembagaan Pertanian ... 20

2.1.5.10 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi PLA ... 20

2.1.5.11 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Produksi Tanaman Pangan ... 20

2.1.5.12 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Serealia ... 21

2.1.5.13 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Palawija ... 21

2.1.5.14 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pengendalian OPT Pangan ... 21

2.1.5.15 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Produksi Tanaman Hortikultura ... 21

2.1.5.16 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Sayuran dan Biofarmaka ... 22

2.1.5.17 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Buah dan Tanaman Hias ... 22

2.1.5.18 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pengendalian OPT Hortikultura ... 22

2.1.5.19 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Bina Usaha ... 22

2.1.5.20 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Penanganan Mutu Hasil ... 23

2.1.5.21 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pasca Panen ... 23

2.1.5.22 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pemasaran ... 23

2.1.5.23 Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ... 24

2.2 Landasan Teori ... 24

2.2.1 Pengertian Sistem ... 24

2.2.1.1 Bentuk Dasar Sistem ... 24

2.2.1.2 Karakteristik Sistem ... 25

2.2.2 Konsep Dasar Informasi ... 26

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 26

2.2.4 Analisis Sistem ... 27

2.2.5 Perancangan Sistem ... 28

2.2.6 WAMP SERVER 2.2 ... 28

(10)

iv

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 34

3.1 Analisis Sistem ... 34

3.1.1 Analisis Masalah ... 34

3.1.2 Analisis Sistem yang Berjalan ... 34

3.1.2.1 Prosedur Pengolahan Data Sebaran Serangan OPT Padi ... 35

3.1.2.2 Diagram Alir (Flow Map) Pengolahan Data Sebaran Serangan OPT Padi ... 36

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 37

3.1.3.1 Analisis Perangkat Keras ... 37

3.1.3.2 Analisis Perangkat Lunak ... 38

3.1.3.3 Analisis Pengguna ... 38

3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 38

3.1.4.1 Analisis Basis Data ... 39

3.1.4.2 Diagram E-R (Entity Relationship Diagram) ... 40

3.1.4.3 Skema Relasi ... 41

3.1.4.4 Diagram Konteks... 41

3.1.4.5 Data Flow Diagram (DFD) ... 42

3.1.4.5.1 DFD Level 1 ... 42

3.1.4.5.2 DFD Level 2 ... 42

3.1.4.5.3 DFD Level 3 ... 43

3.1.4.5.1.1 DFD Level 3 Pengolahan Data Jenis OPT ... 43

3.1.4.5.1.2 DFD Level 3 Pengolahan Data Kab/Kota ... 43

3.1.4.5.1.3 DFD Level 3 Pengolahan Data Detail OPT ... 44

3.1.4.5.1.4 DFD Level 3 Pengolahan Data Petugas ... 44

3.1.4.6 Spesifikasi Proses ... 45

3.1.4.6.1 Deskripsi Proses Level 1 ... 45

3.1.4.6.2 Deskripsi Proses Level 2 ... 46

3.1.4.6.3 Deskripsi Proses Level 3 ... 47

3.1.4.7 Kamus Data ... 53

3.1.4.8 Perancangan Struktur Tabel ... 56

(11)

v

3.1.4.10 Perancangan Antarmuka ... 59

3.1.4.10.1 Perancangan Antarmuka Operator ... 59

T01 - Daftar Jenis OPT ... 59

T02 - Detail Jenis OPT ... 60

T03 - Cari Jenis OPT ... 60

T04 - Daftar Kab/Kota ... 61

T05 - Input Data Laporan ... 61

T06 - Edit Data Laporan ... 62

T07 - View Laporan Harian ... 62

T08 - View Laporan Bulanan ... 63

T09 - View Laporan Bulanan ... 63

T10 - Grafik Laporan Harian ... 64

T11 - Grafik Laporan Tahunan ... 64

T12 - Upload File Excel ... 65

3.1.4.10.2 Perancangan Antarmuka Super Admin ... 65

T13 - Lihat Jenis OPT ... 65

T14 - Detail Jenis OPT ... 66

T15 - Tambah Jenis OPT ... 66

T16 - Edit Jenis OPT... 67

T17 - Cari Jenis OPT ... 67

T18 - Lihat Kabupaten/Kota ... 68

T19 - Tambah Kabupaten/Kota ... 68

T20 - Edit Kabupaten/Kota ... 69

T21 - Lihat Petugas ... 69

T22 - Detail Petugas... 70

T23 - Tambah Petugas ... 70

T24 - Edit Petugas ... 71

T25 - Cari Petugas ... 71

T26 - Laporan Input ... 72

(12)

vi

T31 - Tabel OPT Tahunan ... 74

T32 - Grafik OPT Perhari ... 75

T33 - Grafik OPT Pertahun ... 75

T34 - Upload File Excel ke Database ... 76

3.1.4.10.3 Perancangan Antarmuka User Biasa ... 76

T35 - Home ... 76

T36 - Grafik Harian ... 77

T37 - Grafik Tahunan ... 77

T38 - Daftar Petugas ... 78

P01 - Pesan Data Telah Tersimpan ... 78

P02 - Pesan Simpan Template Excel ... 78

P03 - Pesan Data akan Dihapus ... 78

3.1.4.11 Jaringan Semantik ... 79

3.1.4.11.1 Jaringan Semantik Operator ... 79

3.1.4.11.2 Jaringan Semantik Super Admin ... 80

3.1.4.11.3 Jaringan Semantik User Biasa ... 81

3.1.4.12 Implementasi Antarmuka Sistem ... 81

1 Tampilan halaman utama website ... 82

2 Tampilan Grafik dari sebaran OPT di halaman utama ... 82

3 Tampilan tabel dari sebaran OPT di halaman utama. ... 83

4 Tampilan Pendaftaran Petugas Baru ... 83

5 Tampilan Login ... 84

6 Tampilan pesan jika pendaftaran tidak valid ... 84

7 Tampilan Menu Super Admin ... 85

8 Tampilan Tambah Jenis OPT ... 85

9 Tampilan Detail OPT ... 86

10 Tampilan Edit Jenis OPT ... 86

11 Tampilan Hapus Jenis OPT ... 87

12 Tampilan Pencarian Jenis OPT ... 87

(13)

vii

17 Tampilan Input Luas Tambah Serangan OPT ... 90

18 Tampilan Tabel View Laporan ... 90

19 Tampilan Edit Laporan Serangan OPT ... 91

20 Tampilan Pencarian Laporan OPT ... 91

21 Tampilan Upload File Excel ... 92

22 Tampilan Download Template Excel ... 92

23 Tampilan Menu Petugas ... 93

24 Tampilan Tambah Petugas ... 93

25 Tampilan Detail Petugas ... 94

26 Tampilan Edit Petugas ... 94

27 Tampilan Pencarian Petugas ... 95

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

4.1 Kesimpulan ... 96

(14)

i

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

pelaksanaan kerja praktek ini.

Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja

Praktek untuk program Strata-I pada Universitas Komputer Indonesia. Laporan ini

disusun berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan kerja praktek yang telah

penulis lakukan di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, yang

beralamat di Jl. Surapati No. 71. Laporan yang akan penulis sajikan berjudul “Sistem

Informasi Pengolahan Data Sebaran Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Padi

Berbasis Web Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat”.

Didalam penulisan laporan ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkn,

walaupun demikian penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu penulis menerima segala masukan, saran, dan kritik yang membangun

untuk perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat berguna khususnya bagi penulis, dan

untuk seluruh pihak yang membutuhkan pada umumnya.

Bandung, Desember 2013

(15)

1 1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi merupakan sarana informasi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/instansi dalam skala kecil, sedang ataupun besar, sehingga informasi yang diharapkan dapat mempermudah dan memperlancar pekerjaan/kegiatan serta tujuannya dapat tercapai secara optimal dan maksimal. Hal ini perlu dilakukan sistem komputerisasi demi mencapai dan mempermudah dalam pengumpulan, pengolahan dan penyimpanan data-data perusahaan/instansi tersebut. Sehingga dalam penyajian informasi data dapat dilakukan secara lengkap, cepat, efisien dan akurat.

Dinas Pertanian Tanaman pangan Provinsi Jawa Barat yang berkedudukan di Jl. Surapati No. 71 adalah salah satu dinas atau organisasi yang bertanggung jawab kepada Gubernur terhadap penyajian data dan informasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang akurat dan tersedia pada saat dibutuhkan seperti luas baku lahan, luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi serta data lainnya yang dianggap penting oleh pemakai data dalam membuat perencanaan dan pengambilan keputusan.

Kegiatan sub sektor pertanian tanaman pangan di Jawa Barat sampai saat ini telah mengalami perkembangan yang baik dilihat dari segi pencapaian populasi, produksi, konsumsi, penyerapan tenaga kerja, pendapatan petani, permintaan masyarakat konsumen, investasi maupun sumbangan bagi devisa Negara.

(16)

masih sulitnya mendapatkan informasi data ketika ada seorang petugas yang membutuhkan data OPT Padi baik data lama atau data terbaru karena untuk mendapatkannya seorang petugas di Dinas Pertanian Tanaman Pangan harus menuju kantor Balai Bappeda dahulu yang letaknya cukup jauh dari kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diperlukan suatu program aplikasi yang dapat mempermudah dalam pengolahan data sebaran Organisme Pengganggu Tanaman Padi(OPT). Maka dari itu dalam tugas Kerja Praktek (KP) kali ini penulis mengambil tema KP dengan judul :

“SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA SEBARAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) PADI BERBASIS WEB PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA BARAT”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah yang berhubungan dengan aplikasi ini, yaitu sebagai berikut :

1. Pegawai mengalami kesulitan untuk mendapatkan data sebaran serangan OPT Padi karena lokasi tempat data diolah jarak antara kantor Dinas dan BAPPEDA cukup jauh.

2. Pengolahan data di Dinas Pertanian Tanaman Pangan masih menggunakan sistem manual.

3. Untuk mencari data masih terbilang cukup lama, karena file yang ada cukup banyak dan belum tersusun dengan baik sehingga pembaharuan data laporan yang terdapat di Dinas Pertanian Tanaman pangan cukup lama sehingga untuk memperoleh data laporan harian, bulanan, atau tahunan sangat sulit. 4. Untuk melihat perkembangan jumlah sebaran serangan OPT Padi cukup

(17)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian di Divisi Program dan Perencanaan Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah sebagai berikut:

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah membangun sebuah aplikasi pengolahan data dan sistem informasi berbasis web untuk mengolah data sebaran serangan OPT Padi agar memudahkan petugas yang bekerja di lapangan maupun petugas yang memerlukan data sebaran OPT Padi dapat mengakses data tersebut dengan mudah.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan saat ini di divisi program dan perencanaan Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

2. Mempermudah petugas dalam proses input data, penghapusan data, pengubahan data, dan pencarian data sebaran serangan OPT.

3. Mempermudah petugas pembaharuan laporan sebaran serangan OPT Padi. Memberikan informasi yang akurat, mudah, dan cepat dalam pengolahan data sebaran serangan OPT Padi kepada semua pengguna.

4. Mempermudah dan mempersingkat waktu dalam pembuatan laporan sebaran serangan OPT.

1.4 Batasan Masalah

Dalam pelaksanaan penelitian di Dinas Pertanian Tanaman Pangan ini, membatasi masalah dalam hal sebagai berikut :

1. Data yang digunakan pada aplikasi ini adalah data sebaran serangan OPT Padi.

2. Proses yang ada di aplikasi ini adalah pengolahan sebaran serangan OPT Padi.

(18)

4. Aplikasi yang dibangun digunakan di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan bagian-bagian yang terkait lainnya dan dapat diakses oleh pengguna biasa.

5. Software yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah Adobe Dreamweaver CS5, Adobe Photosop CS3 dan Wampserver dengan menggunakan database MySQL.

6. Aplikasi yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP (Personal Home Page).

7. Aplikasi yang dibangun berbasis web.

8. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis procedural atau struktural.

9. Software yang digunakan untuk pemodelan analisis adalah Concept Draw.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah kesatuan metode-metode untuk memecahkan masalah penelitian yang logis secara sistematis dan memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya penelitian.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu dengan cara mengumpulkan data, menganalisa data, membuat suatu pemecahan masalah, dan kemudian disusun untuk menarik kesimpulan mengenai masalah tesebut. Teknik yang digunakan pada saat pengumpulan data dan pembangunan aplikasi adalah sebagai berikut.

1. Teknik Pengumpulan Data

Cara yang mendukung untuk memperoleh datanya adalah sebagai berikut:

a. Observasi

(19)

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung kepada pegawai di divisi Perencanaan dan Program dan divisi Pengendalian Produksi Tanaman Pangan sehingga memperoleh data yang memadai untuk diteliti yang berkaitan dengan topik yang diambil tentang pengolahan data sebaran serangan OPT Padi. c. Studi Literatur

Studi literatur adalah teknik pengumpulan data melalui buku-buku, dokumen yang erat kaitannya dengan topik yang dibahas dalam judul penelitian.

2. Teknik Pembangunan Aplikasi

Teknik pembangunan aplikasi menggunakan metode Incremental yang sudah dikembangkan dari waterfall model, karena metode Incremental ini terdiri dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan, jika pada satu tahap tidak sesuai atau mengalami kesalahan maka dapat kembali ketahap sebelumnya.

Tahapan-tahapan yang terdapat dalam metode waterfall dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut:

1. Analisis dan definisi persyaratan. Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem disertakan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak. Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.

(20)

4. Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim kepada target user.

5. Operasi dan pemeliharaan. Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus hidup yang paling lama. Sistem diinstall dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

Gambar 1.1 Model waterfall menurut Pressman

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan beberapa sub bab antara lain: latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika penulisan, dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran tentang urutan pemahaman dalam menyajikan laporan ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(21)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis dan perancangan sistem membahas mengenai gambaran sistem yang sedang berjalan yang merupakan tahap awal dari pembangunan aplikasi dilanjutkan pada perancangan aplikasi.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini akan menjelaskan tentang implementasi sistem yang berisi source code dan print screen tampilan dari program aplikasi yang dibangun serta pengujian aplikasi yang dibangun.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dari bab pertama hingga bab empat yang memuat semua pembahasan, yaitu inti masalah dan tanggapan dari penulis serta saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yaitu di kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat di Jalan Surapati No.71 Bandung Jawa Barat. Telepon : (022) 2503884 Faks: 022-2500713, http://diperta.jabarprov.go.id.

(22)

8 2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Sejarah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Pada masa penjajahan Belanda, lembaga yang menyelenggarakan pembinaan pertanian di Jawa Barat adalah Provinciale Lanbouw Voorlichtings Dienst (LVD) yang dikepalai oleh seorang Inspektur berkebangsaan Belanda yang disebut Landbouw inspecteur. Lembaga ini diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1912. Kelembagaan khusus lainnya yaitu Zaad Hoeve (Balai Benih Padi) yang didirikan tahun 1921 dan berkedudukan di Cihea Kabupaten Cianjur dan dikelola oleh LVD.

Pada masa penjajahan Belanda terdapat beberapa lembaga khusus yang menyeleggarakan pendidikan di Bidang Pertanian yaitu :

a. Cultur School (CS), berkedudukan di Sukabumi.

b. Midlebaare Landbouw School (MLS), berkedudukan di Bogor.

c. Landbouw Bedrijf School (LBS), berkedudukan di Tanjungsari kabupaten Sumedang.

Pada jaman pendudukan Jepang, penyelegaraan pembinaan pertanian dilaksanakan oleh Norinka yang bernaung dibawah pemerintahan Jepang. Kebijaksanaan program maupun sistem pembinaan pertanian diterapkan tidak berbeda pada jaman Belanda, yaitu memberikan pembinaan kepada para petani untuk meningkatkan produksi akan tetapi tujuannya diperluas dengan sasaran utama untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan untuk mensuplai keperluan perang bagi tentara Jepang.

Pada masa Jepang ini, pengelolaan Balai Benih Padi Cihea dilanjutkan oleh

Norinka. Sedangkan dibidang pendidikan pertanian, pada jaman penjajahan Jepang ini ditandai dengan perubahan nama Landbouw Berdrijf School (LBS) menjadi sekolah Pertanian Pertama.

(23)

kemakmuran. Kebijaksanaan maupun programnya adalah untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani, sedangkan bidang yang ditanganinya mencakup segala aspek yang menyangkut kemakmuran rakyat, perkebunan, perikanan, kehewanan dan penyalur bahan makanan. Sedangkan Balai Benih Padi Cihea Ex. Norinka dilanjutkan pengelolaannya oleh Jawatan Pertanian Republik Indonesia dengan nama Perusahaan Pertanian Cihea (PP Cihea).

Pada tahun 1948 sekolah pertanian pertama tanjungsari diubah namanya menjadi sekolah Pendidikan Mantri Pertanian (SPMP).

Pada tahun 1950 lahir Provinsi daerah Tingkat I Jawa Barat yang dibentuk dengan undang-undang Nomor 11 Tahun 1950, undang-undang tersebut memberikan beberapa urusan yang menjadi kewenangan pangkal daerah, diantaranya adalah urusan pertanian.

Dengan terbitnya peraturan perundang-undangan tersebut diatas maka Pemerintah Propinsi Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan Dewan Pemerintah Daerah sementara Propinsi Jawa Barat Nomor 3/UPO/1952 tanggal 4 Juni 1952 yang pokoknya menetapkan :

1. Membentuk Jawatan Pertanian Rakyat, Jawatan Kehewanan dan Jawatan Perikanan darat.

2. Menunjuk beberapa pejabat sebagai Kepala Jawatan masing-masing

Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 64 Tahun 1957, bagian tanaman perkebunan yang semula termasuk Jawatan Pertanian dipisahkan menjadi lembaga tersendiri bergabung dengan Jawatan Karet Rakyat Jawa Barat yang sekarang menjadi Dinas Perkebunan.

(24)

2.1.1.1 Lembaga Perbenihan

1. Pusat Pembibitan Tanaman Jeruk cabang Pasirjati, yang didirikan tahun 1951

2. Balai Pertemuan Masyarakat Desa (BPMD) beserta lahan percontohannya yang merupakan sarana pendidikan non formal dan merupkan cikal bakal Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang didirikan tahun 1951.

3. Balai-balai benih dan Percontohan Pertanian Tanah Kering (PPTK) yang tersebar diseluruh Kabupaten diseluruh Jawa Barat ± 219 lokasi yang didirikan bertahap dari tahun 1951-1957.

4. Penyerahan Balai Benih Padi Cihea/PP Cihea dari pemerintah Pusat kepada Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang didirikan tahun 1955.

5. Berdasarkan peraturan daerah Nomor 13/PD-DPRD-GR/ 1961 maka sebagian besar Balai Benih dan PPTK diserahkan kepada Daerah Tingkat II yang bersangkutan.

6. Pusat Pengembangan Produksi Palawija berkedudukan di Plumbon Kabupaten Cirebon, yang didirikan tahun 1970, merupakan pengembangan dari Balai Benih Kabupaten daerah Tingkat II Cirebon.

7. Perusahaan Pertanian Cihea (PP Cihea)di ubah menjadi Perusahaan Jawatan Tani Makmur cihea berdasarkan Surat keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 98/EK/XIII/Pers/70 tanggal 07 April 1970.

Berdasarkan peraturan daerah propinsi daerah tingkat I Jawa Barat Nomor 12 Tahun 1983 jo. Peraturan Daerah nomor 5 tahun 1986, dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sebagai perangkat Dinas :

1. UPTD Balai Benih Induk Palawija, berkedudukan di Pumbon Kab. Cirebon didirikan berdasarkan Kepgub. Nomor 061.1/Kep.860/HUK/86 tanggal 23 Juni 1986

(25)

3. UPTD Balai Benih Induk Hortikultura, berkedudukan di Pasirbanteng kab. Sumedang didirikan berdasrkan Kepgub. nomor Nomor 061.1 /Kep.862/HUK/86 tanggal 23 Juni 1986. Dan merupakan pengembangan dari pusat pembibitan pasir jati yang didirikan tahun 1951.

4. UPTD Balai Benih Tani Makmur Cihea, berkedudukan di Cihea kab. Cianjur didirikan berdasarkan Kepgub. nomor Nomor 061.1 /Kep.1201-ORTAK/ 86 tanggal 3 September 1986. Dan merupakan pengalihan dari perusahaan Jawatan Makmur Cihea.

5. UPTD UPP Mekanisasi Pertanian berkedudukan di Cihea Kab. Cianjur 6. UPTD Balai Percobaan dan Percontohan Pertanian Tanaman Pangan,

berkedudukan di Plumbon Kab. Cianjur berdasarkan Kepgub. Nomor 31 Tahun 1989 tanggal 3 nopember 1986 dan merupakan pengalihan dari Lembaga Agricultural Development Center yang berdiri sejak 1976 dan melaksanakan fungsi Balai Latihan Pertanian Daerah yang dibentuk Tahun 1981.

2.1.1.2 Lembaga Pendidikan Pertanian

1. Diadakan penambahan jurusan pada Sekolah Mantri Pertanian (SPMP) Tanjungsari dengan sekolah Guru Pertanian (SGP), pada tahun 1951.

2. Pada tahun 1955 nama sekolah pendidikan Mantri pertanian/Sekolah Guru Pertanian diubah menjadi Sekolah Pengamat Pertanian

3. Berdasarkan KepGub. Jawa Barat Nomor 24/VIII-C/E/60 tanggal 24 Agustus 1960 tentang Pendirian Sekolah Pertanian Menengah Atas Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat di Tanjungsari, maka Sekolah Pengamat Pertanian ditingkatkan menjadi Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA). 4. KepGub. Nomor B.III-7/E.53/Pend/SK/65 tanggal 5 Pebruari 1965 tentang

pendirian SPMA ditiap-tiap Kabupaten dibentuk 20 SPMA di 17 Kabupaten.

(26)

Pada tahun 1976 diadakan perubahan nama Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) menjadi Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP), yang merupakan penyesuaian dengan adanya kurikulum polyvalent.

2.1.1.3 Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat

1. Dengan keluarnya Surat Keputusan Gubernur Nomor 197/A.V/18/SK/1975 tanggal 12 April 1975 tentang prubahan istilah Jawatan menjadi Dinas maka Jawatan Pertanian Rakyat diubah menjadi Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat.

2. Sehubungan dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2110/706/Kpts/1983 tentang sususan organisasi dan tata kerja Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan maka Jawa Barat menerbitkan PEraturan Daerah Propinsi Jawa Barat menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 1983 tentang Susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

3. Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 1984 dibentuk cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan di 6 daerah tingkat II yaitu : Serang, Bogor,Cirebon, Purwakrta, Bandung dan Ciamis.

4. Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 1986 tentang perubahan pertama peraturan daerah nomor 22 tahun 1984 tentang pembentukan cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan diadakan penambahan 2 (dua) seksi yaitu :

a. Seksi perumusan program dan proyek. b. Seksi bimbingan dan latihan.

(27)

2.1.2 Visi dan Misi

2.1.2.1 Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

Mengacu pada Kebijakan Pola Dasar Pembangunan Provinsi Jawa Barat maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat telah merumuskan dan menetapkan RENSTRA (Rencana Strategis) tahun 2008–2013 yang dituangkan dalam visi:

“Mewujudkan Petani Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera".

2.1.2.2 Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

Mengacu pada visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat di atas, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat menetapkan misinya, sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas dan Produktifitas Sumber Daya Manusia Pertanian. 2. Meningkatkan Produksi dalam rangka Mendukung Ketahanan Pangan. 3. Meningkatkan Daya Saing dan Nilai Tambah Produk Pertanian. 4. Meningkatkan Sarana Produksi Pertanian.

5. Meningkatkan Kemitraan dengan Stake Holder dan Terobosan Pemasaran Produk Pertanian.

6. Mewujudkan kelestarian Sumber Daya Alam Melalui Pembangunan Pertanian Yang Berwawasan Lingkungan.

2.1.3 Lambang Perusahaan

(28)

Gam

Pada lambang Ja hitam, biru, merah da Warna hijau artinya me Barat. Kuning artinya kekayaan. Hitam artinya melambangkan ketentr keberanian. Putih artinya Motto Jawa Bar sebuah frasa berasa

rapih merupakan kata m a. Gemah-ripah b. Repeh-rapih : Arti bebas dari menyatakan bahwa Jaw makmur serta didiami ol

Adapun makna d ialah :

1. Bentuk bulat telur sebagai penjagaan 2. Ditengah-tengah te bangsa Sunda yang kujang melambang

ambar 2.1 Dinas Provinsi Jawa Barat

Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hija dan putih. Warna - warna ini memiliki art melambangkan kesuburan dan kemakmuran ta melambangkan keagungan, kemuliaa ya melambangkan keteguhan dan keabadian. B ntraman atau kedamaian. Merah artinya mela ya melambangkan kemurnian, kesucian atau keju arat adalah Gemah Ripah Repeh Rapih, yang m asal dari bahasa Sunda. Kata gemah-ripah

majemuk yang mempunyai arti sebagai berikut : : subur makmur, cukup sandang dan pangan. : rukun dan damai atau aman sentosa.

ari motto daerah Jawa Barat secara keseluru awa Barat merupakan daerah yang kaya raya oleh banyak penduduk yang hidup rukun dan dam a dari bentuk dan motif yang terdapat dalam la

lur pada lambang Jawa Barat berasal dari bent an diri.

terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah se ang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lu ngkan dasar negara Indonesia yaitu Garuda Panca

ijau, kuning, arti khusus. tanah Jawa aan dan Biru artinya elambangkan

ejujuran. merupakan

ah dan

repeh-ruhan ialah a dan subur amai.

lambang ini

entuk perisai

senjata suku lubang pada

(29)

3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.

4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.

5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.

6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.

7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.

(30)

2.1.4 Struktur Organisasi Dinas Pe

Gambar 2.2 Struk

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

(31)

2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

2.1.5.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Tugas pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pertanian tanaman pangan berdasarkan azas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Fungsi :

1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis sumberdaya, produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan bina usaha;

2. Penyelenggaraan urusan pertanian tanaman pangan meliputi sumberdaya, produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan bina usaha;

3. Penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas pertanian tanaman pangan meliputi sumber daya, produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan bina usaha.

4. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.

2.1.5.2 Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Dinas

Tugas Pokok : Menyelenggarakan perumusan, penetapan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Dinas serta mengkoordinasikan dan membina UPTD.

Fungsi :

1. Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis pertanian tanaman pangan yang meliputi sumberdaya, produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan bina usaha.

2. Penyelenggaraan fasilitasi dan pengemdalian pelaksanaan tugas-tugas pertanian tanaman pangan.

(32)

4. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.

2.1.5.3 Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat

Tugas Pokok : Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum.

Fungsi :

1. Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Dinas. 2. Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program Sekretariat. 3. Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan

umum

2.1.5.4 Tugas Pokok dan Fungsi Sub Bagian Perencanaan dan Program Tugas Pokok : Melaksanakan koordinasi perencanaan dan penyusunan

Program Dinas Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program sekretariat. 2. .Pelaksanaan kompilasi bahan penyelenggaraan koordinasi

perencanaan dan program dinas yang meliputi sumberdaya, produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan bina usaha.

3. .Pelaksanaan penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program Dinas yang meliputi sumberdaya, produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan bina usaha.

4. .Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan program UPTD serta sumberdaya, produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan bina usaha.

2.1.5.5 Tugas Pokok dan Fungsi Sub Bagian Keuangan

(33)

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak langsung Dinas.

2. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi keuangan. 3. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTD.

2.1.5.6 Tugas Pokok dan Fungsi Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Tugas Pokok : Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian,

ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan. Fungsi :

1. Pelaksanaan, penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya;

2. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga;

3. Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-undangan, kearsipan dan perpustakaan;

4. Pelaksanaan tugas kehumasan Dinas;

5. Pelaksanaan pengelolaan perlengkapan Dinas.

2.1.5.7 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Sumber Daya

Tugas Pokok : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi sumberdaya pertanian.

Fungsi :

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan operasional sumberdaya pertanian.

2. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi sumberdaya pertanian. 3. Penyelenggaraan fasilitasi bidang sumberdaya pertanian.

2.1.5.8 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Sarana dan Permodelan

(34)

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi sarana dan akses permodalan.

2. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data sarana dan akses permodalan.

2.1.5.9 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Kelembagaan Pertanian

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kelembagaan pertanian.

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kelembagaan pertanian.

2. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data kelembagaan pertanian.

2.1.5.10 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi PLA

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengelolaan lahan dan air.

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengelolaan lahan dan air.

2. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data pengelolaan lahan dan air.

2.1.5.11 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Produksi Tanaman Pangan

Tugas Pokok : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi tanaman pangan.

Fungsi :

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis produksi tanaman pangan.

(35)

2.1.5.12 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Serealia

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi serealia.

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi serealia.

2. Pelaksanaan penyusunan.

2.1.5.13 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Palawija

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi palawija.

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi palawija.

2. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data produksi palawija.

2.1.5.14 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pengendalian OPT Pangan

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengendalian OPT pangan.

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengendalian OPT pangan.

2. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data pengendalian OPT pangan.

2.1.5.15 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Produksi Tanaman Hortikultura Tugas Pokok : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi produksi tanaman hortikultura. Fungsi :

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan operasional produksi tanaman hortikultura.

(36)

3. Penyelenggaraan fasilitasi produksi tanaman hortikultura.

2.1.5.16 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Sayuran dan Biofarmaka

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi sayuran dan biofarmaka.

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi sayuran dan biofarmaka.

2. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data produksi sayuran dan biofarmaka.

2.1.5.17 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Buah dan Tanaman Hias

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi buah-buahan dan tanaman hias.

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi produksi buah dan tanaman hias;

2. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data produksi buah dan tanaman hias.

2.1.5.18 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pengendalian OPT Hortikultura Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi pengendalian OPT hortikultura. Fungsi:

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengendalian OPT hortikultura.

2. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data pengendalian OPT Hortikultura

2.1.5.19 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Bina Usaha

(37)

Fungsi :

1. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bina usaha; 2. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi bina usaha;

3. Penyelenggaraan fasilitasi bina usaha.

2.1.5.20 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Penanganan Mutu Hasil

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penanganan mutu hasil.

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data penanganan mutu hasil. 2. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi

penanganan mutu hasil.

2.1.5.21 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pasca Panen

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pasca panen.

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pasca panen;

2. Pelaksanaan penyusunan dan pengolahan data pasca panen.

2.1.5.22 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pemasaran

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pemasaran tanaman pangan dan hortikultura.

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pemasaran tanaman pangan dan hortikultura.

(38)

2.1.5.23 Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas sebagai dasar pemahaman dalam sebuah sistem.

2.2.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem terbagi beberapa bagian yaitu, dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya, adapun beberapa definisi sistem antara lain:

Menurut Abdul Kadir mendefinisikan sistem adalah “sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Jogiyanto pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefikasikan sistem sebagai:”jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu”.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa sistem terdiri dari beberapa komponen sub sistem yang mempunyai sifat dari sistem dan saling bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan dalam menjalankan fungsi tertentu yang mempengaruhi proses sistem keseluruhan.

2.2.1.1 Bentuk Dasar Sistem

(39)

Gambar 2.3 Bentuk Dasar Sistem menurut Jogiyanto

2.2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem menurut Jogiyanto mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponensistem dapat berupa suatu sub sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung atau interface merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainnya. 5. Masukkan sistem

(40)

6. Keluaran Sistem

Keluaran atau output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

2.2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi sangat penting artinya dalam tubuh suatu organisasi atau perusahaan, suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Jogiyanto, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya , kualitas dari suatu informasi ( quality of information ) tergantung dari tiga hal yaitu :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

3. Relevan, berarti informasi tersbut mempunyai manfaat untuk pemakainya relevansi informasi untuk setiap orang berbeda.

Suatu informasi dapat mempunyai nilai. Nilai dari informasi dapat ditentukan dengan dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya.

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

(41)

“Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.

Menurut Susanto sistem informasi mempunyai komponen atau faktor-faktor yang mempengaruhi siklus informasi . Komponen tersebut antara lain :

1. Perangkat keras ( hardware ), merupakan perangkat keras yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memperluas, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.

2. Perangkat lunak ( software ), merupakan kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada kumpulan perangkat lunak.

3. Sumber daya manusia ( brainware ), merupakan user pengguna dari sistem informasi.

4. Prosedure( procedure), merupakan rangkaian aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama.

5. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

6. Jaringan komunikasi ( communication network), merupakan penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data / informasi dari suatu lokasi/ beberapa lokasi lain yang berbeda dengan ruang lingkup yang kecil maupun luas.

2.2.4 Analisis Sistem

Tahap analisis sistem dilakukan setelah perancangan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan ditahap berikutnya.

(42)

Menurut Jogyanto analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Tujuan analisis yaitu memahami permasalahan secara menyeluruh, mengungkapkan apa yang harus di kerjakan oleh sistem perangkat lunak untuk memenuhi ruang lingkup produk dan pemakai yang akan menggunakan produk perangkat lunak tersebut.

2.2.5 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan setelah tahapan analisis telah menggambarkan dengan jelas apa yang harus dikerjakan dan bagi analisis bagaimana membentuk suatu sistem tertentu.

Menurut Jogyanto, Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut : 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Persiapan untuk rancangan bangun implementasi.

2.2.6 WAMP SERVER 2.2

WAMP (Windows, Apache, MySQL, PHP) merupakan Server yang dapat dijalankan komputer tanpa memerlukan sambungan Internet. Server di komputer ini disebut dengan Local Server (LocalHost) yang mana Server ini nantinya akan kita install Website Hosting yang sudah memiliki systemCMS(Content Management System), proses instalasi WebHosting CMS di lokal server ini disebut juga proses pembuatan DataBase di Komputer/local Server(LocalHost).

(43)

2.2.7 PHP (Hypertext Preprocessor)

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.2.8 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.

(44)

oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

(45)

2.2.9 Adobe Dreamweaver CS 5

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 12 yang ada dalam Adobe Creative Suite 6 (sering disingkat Adobe CS6).

Adobe Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor WYSIWYG visual (bahasa sehari-hari yang disebut sebagai Design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode. Tata letak tampilan Design memfasilitasi desain cepat dan pembuatan kode seperti memungkinkan pengguna dengan cepat membuat tata letak dan manipulasi elemen HTML.

Dreamweaver memiliki fitur browser yang terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan di jendela pratinjau program sendiri agar konten memungkinkan untuk terbuka di web browser yang telah terinstall. Aplikasi ini menyediakan transfer dan fitur sinkronisasi, kemampuan untuk mencari dan mengganti baris teks atau kode untuk mencari kata atau kalimat biasa di seluruh situs, dan templating feature yang memungkinkan untuk berbagi satu sumber kode atau memperbarui tata letak di seluruh situs tanpa server side includes atau scripting. Behavior Panel juga memungkinkan penggunaan JavaScript dasar tanpa pengetahuan coding, dan integrasi dengan Adobe Spry Ajax framework menawarkan akses mudah ke konten yang dibuat secara dinamis dan interface.

(46)

yang tersedia (baik komersial maupun yang gratis) untuk pengembangan web dari efek rollover sederhana sampai full-featured shopping cart.

Dreamweaver, seperti editor HTML lainnya, edit file secara lokal kemudian diupload ke web server remote menggunakan FTP, SFTP, atau WebDAV. Dreamweaver CS4 sekarang mendukung sistem kontrol versi Subversion (SVN).

2.2.10 Adobe Photoshop CS 3

Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto, dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4 , versi keduabelas adalah Adobe Photoshop CS5 , dan versi yang terakhir (ketigabelas) adalah Adobe Photoshop CS6.

Photoshop tersedia untuk Microsoft Windows, Mac OS X, dan Mac OS; versi 9 ke atas juga dapat digunakan oleh sistem operasi lain seperti Linux dengan bantuan perangkat lunak tertentu seperti CrossOver.

(47)

program tersebut dengan slide scanner; "total sekitar 200 salinan Photoshop telah dikirimkan" dengan cara ini.

(48)

96

4.1

Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis sistem di Dinas Pertanian

Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat bagian divisi Program dan Perencanaan. Maka

didapat solusi dari beberapa permasalahan sebagai berikut :

1.

Kegiatan pengolahan data sebaran serangan Organisme Pengganggu Tanaman

Padi belum menggunakan suatu sistem secara efisisen.untuk mengolah data

sebaran OPT Padi. Dengan adanya Sistem Informasi Pengolahan Data

Sebaran OPT, pengolahan data sudah lebih efisien.

2.

Petugas di lapangan harus membuat laporan secara manual lalu kembali lagi

ke kantor untuk menyerahkan data sebaran OPT Padi yang telah di data

sebelumnya. Cara itu dinilai kurang efektif karena akan memakan waktu dan

tenaga. Dengan adanya Sistem Informasi Pengolahan Data Sebaran OPT,

petugas telah dimudahkan untuk membuat laporan secara terpusat dan

terkomputerisasi.

3.

Pencarian data masih terbilang cukup lama karena file datanya masih

terpisah-pisah. Dengan adanya Sistem Informasi Pengolahan Data Sebaran OPT,

petugas dapat dengan mudah untuk proses pencarian data.

4.

Masih sulitnya mendapatkan informasi data ketika ada seorang petugas yang

membutuhkan data OPT Padi baik data lama atau data terbaru karena untuk

mendapatkannya seorang petugas di Dinas Pertanian Tanaman Pangan harus

menuju kantor Balai Bappeda dahulu yang letaknya cukup jauh dari kantor

Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Dengan adanya Sistem Informasi

Pengolahan Data Sebaran OPT, memudahkan petugas memperoleh

informasi-informasi yang dibutuhkan.

5.

Dengan dirancangnya sistem informasi ini mampu mempermudah dan

(49)

Pangan di provinsi Jawa Barat dan mampu memberikan efektifitas dan

efisiensi dalam penyimpanan dan pengolahan data sebaran OPT sehingga

tidak lagi terjadi penumpukan arsip dan susahnya mendapatkan informasi

mengenai data sebaran OPT.

4.2

Saran

Setelah melakukan penelitian dan merancang sebuah sistem informasi

pengolahan data yang dibuat dalam sebuah program. Adapun saran yang ingin

disampaikan terhadap pengguna sistem yang telah merancang adalah sebagai berikut :

1.

Untuk menghindari kesalahan dalam menggunakan aplikasi tersebut,

user

sistem terlebih dahulu memahami perangkat lunak yang digunakan serta

cukup mengerti mengenai pengolahan data.

2.

Dengan dilakukaknnya analisis tersebut diharapkan dapat membantu peneliti

dalam proses pembuatan solusi atas permasalahan yang ada.

3.

Diperlukannya fasilitas backup data untuk lebih meningkatkan keamanan data

jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada data-data yang sudah dibuat.

4.

Proses pemasukan, pengolahan, serta pengeluaran data yang berlangsung agar

lebih terintegrasi sehingga dapat terciptanya kebutuhan yang tepat dengan

proses yang efektif dan efisien.

5.

Mengurangi penumpukan arsip data sebaran OPT dan pengurangan

(50)

34 BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Bagian di Divisi Perencanaan dan Program Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat terdapat masalah dengan penyebaran Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) khusus Tanaman Padi. Untuk mengolah data sebaran OPT Padi, petugas di lapangan harus membuat laporan secara manual lalu kembali lagi ke kantor untuk menyerahkan data sebaran OPT Padi yang telah di data sebelumnya. Cara itu dinilai kurang efektif karena akan memakan waktu dan tenaga. Pencarian data pun masih terbilang cukup lama karena file datanya masih terpisah-pisah. Masalah lainnya adalah masih sulitnya mendapatkan informasi data ketika ada seorang petugas yang membutuhkan data OPT Padi baik data lama atau data terbaru karena untuk mendapatkannya seorang petugas di Dinas Pertanian Tanaman Pangan harus menuju kantor Balai Bappeda dahulu yang letaknya cukup jauh dari kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diperlukan suatu program aplikasi yang dapat mempermudah dalam pengolahan data sebaran Organisme Pengganggu Tanaman Padi(OPT).

3.1.2 Analisis Sistem yang Berjalan

(51)

memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan, kegiatan pengolahan data sebaran serangan Organisme Pengganggu Tanaman Padi di Divisi Perencanaan dan Program Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah sebagai berikut :

3.1.2.1 Prosedur Pengolahan Data Sebaran Serangan OPT Padi

1. Petugas lapangan mengumpulkan data mentah dari sebaran serangan OPT kepada petugas Bappeda.

2. Petugas Bappeda mengolah data sebaran serangan OPT yang diterima dari petugas lapangan.

3. Pengolahan data sebaran OPT tersebut menghasilkan sebuah dokumen detail laporan data sebaran OPT dan juga laporan data sebaran OPT yang telah disusun ulang.

4. Jika laporan akan dikirimkan ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan, maka laporan yang dikirimkan adalah laporan data sebaran OPT yang telah disusun ulang. Dan apabila tidak akan dikirimkan ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan, maka dokumen-dokumen tersebut akan diarsipkan. 5. Laporan data yang diterima oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan akan

(52)
[image:52.612.144.551.128.605.2]

3.1.2.2 Diagram Alir (Flow Map) Pengolahan Data Sebaran Serangan OPT Padi

Gambar 3.1 Diagram Alir (Flow Map) Pengolahan Data Sebaran Serangan OPT Padi

Keterangan :

A1 : Arsip data sebaran OPT di Bappeda

(53)

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis kebutuhan nonfungsional menggambarkan kebutuhan luar sistem yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun. Adapun kebutuhan nonfungsional untuk menjalankan aplikasi pengolahan data sebaran serangan Organisme Pengganggu Tanaman Padi di Divisi Perencanaan dan Program Dinas Pertanian Tanaman Pangan meliputi kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan pengguna yang akan memakai aplikasi. Analisis kebutuhan nonfungsional bertujuan agar aplikasi yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan bagian perencanaan dan program dalam pengolahan aplikasi pengolahan data sebaran serangan Organisme Pengganggu Tanaman Padi.

3.1.3.1 Analisis Perangkat Keras

Untuk menjalankan suatu aplikasi maka diperlukan perangkat keras yang dapat mendukung proses kerja dari sistem itu sendiri. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan oleh bagian perencanaan dan program dalam melakukan pengolahan data sebaran serangan Organisme Pengganggu Tanaman Padi tertera dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Perangakat Keras di Divisi Perencanaan dan Program

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor icore,i5,i3,i7,dualcore

2 Monitor 1280x800

3 VGA VGA 1GB

4 Memori 4,8,16 GB

5 Keyboard Standar

6 Mouse Standar

7 Printer Printer Warna

(54)

3.1.3.2 Analisis Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan di kantor divisi perencanaan dan program untuk membantu pengolahan data sebaran serangan Organisme Pengganggu Tanaman Padi adalah sebagai berikut :

Sistem Operasi : Windows Xp – Windows 8.

Software lainnya : Macromedia Dreamweaver 8 dan WAMPP, notepad++.

Server : Windows Server 2008.

3.1.3.3 Analisis Pengguna

Suatu aplikasi akan berjalan optimal apabila ditunjang oleh perangkat pikir yang memiliki kemampuan dalam menjalankan aplikasi yang bersangkutan. Pengguna sistem pada aplikasi sistem informasi pengolahan data sebaran serangan OPT pada Tanaman Padi ialah Petugas Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan.

Tabel 3.2 Analisis Pengguna

Pengguna Tanggung Jawab Hak Akses Tingkat Pendidikan Tingkat Keterampilan

Pengalaman Jenis Pelatihan Admin Mengelola

data OPT, jenis OPT, Kab/Kota, dan Petugas Hak Akses Penuh Minimal Sarjana

Mengerti cara penggunaan

web dan

program

Bisa

pemrograman

web dan

database

Pemprogra man dan database Petugas Dinas Mengelola data OPT Dapat Melihat, Tambah , dan Edit Laporan OPT Minimal Sarjana Mengerti cara penggunaan web Minimal bisa mengetik dan tau cara menggunakan web Traning cara pemakaian website-nya

3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional

(55)

digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum yang akan dibangun yaitu dengan DFD ( Data Flow Diagram).

3.1.4.1 Analisis Basis Data

(56)

3.1.4.2 Diagram E-R (Entity Relationship Diagram)

Diagram E-R merupakan himpunan entitas dan himpunan relasi yang digambarkan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ada.

(57)

3.1.4.3 Skema Relasi

3.1.4.4 Diagram Konte Dalam melakuk yaitu DFD (Data Flo

digunakan untuk menu pertama adalah DFD lev

Gambar 3.4 Diagram K

Gambar 3.3 Skema Relasi

nteks

kukan analisis terhadap sistem digunakan suatu

low Diagram). DFD merupakan diagram no nunjukkan aliran data pada perangkat lunak. D evel 0 atau yang biasa disebut diagram konteks.

m Konteks Sistem Informasi Pengolahan Data Sebara

tu perangkat notasi yang . DFD yang

(58)

3.1.4.5 Data Flow Diagram (DFD) 3.1.4.5.1 DFD Level 1

Berikut adalah rancangan DFD level 1 pada sistem yang akan dibangun :

Gambar 3.5 DFD Level 1 Sistem Informasi Pengolahan Data Sebaran OPT

3.1.4.5.2 DFD Level 2

Berikut adalah rancangan DFD Level 2 pada sistem yang akan dibangun :

(59)

3.1.4.5.3 DFD Level 3

3.1.4.5.1.1 DFD Level 3 Pengolahan Data Jenis OPT

Berikut adalah DFD Level 3 Pengolahan Data Jenis OPT yang akan dibangun :

Gambar 3.7 DFD Level 3 Pengolahan Data Jenis OPT

3.1.4.5.1.2 DFD Level 3 Pengolahan Data Kab/Kota

Berikut adalah DFD Level 3 Pengolahan Data Kab/Kota yang akan dibangun :

(60)

3.1.4.5.1.3 DFD Level 3 Pengolahan Data Detail OPT

Berikut adalah DFD Level 3 Pengolahan Data Detail OPT yang akan dibangun :

Gambar 3.9 DFD Level 3 Pengolahan Data Detail OPT

3.1.4.5.1.4 DFD Level 3 Pengolahan Data Petugas

Berikut adalah DFD Level 3 Pengolahan Data Petugas yang akan dibangun :

(61)

3.1.4.6 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD. Spesifikasi proses dari DFD yang telah dibuat dapat dijelaskan pada tabel Spesifikasi proses level 1, spesifikasi proses level 2 dan spesifikasi proses level 3.

3.1.4.6.1 Deskripsi Proses Level 1

Tabel 3.3 Spesifikasi Proses Level 1

No. Urut

Proses Keterangan

1. No. Proses 1 Nama Proses Login

Source(Sumber) Super Admin, Operator Input Username, Password Output Info Login

Destination(Tujuan) Super Admin, Operator

Logika Proses 1. Super Admin atau operator memasukkan username dan password.

2. Klik tombol login untuk masuk kedalam sistem.

3. Sistem mengolah username dan password. 4. Jika username dan password tidak valid

maka muncul pesan tidak valid.

5. Jika username dan password valid maka Super Admin atau operator dapat masuk kedalam sistem.

6. Jika operator belum mempunyai akun maka operator dapat memakai fasilitas daftar.

2. No. Proses 2

Nama Proses Pengolahan Data

Source(Sumber) Super Admin, Operator, User Biasa

Input Data JenisOPT, Data KabKota, Data DetailOPT, Data Petugas.

Output Info JenisOPT, Info KabKota, Info DetailOPT, Info Petugas.

Destination(Tujuan) Super Admin, Operator, User Biasa

Logika Proses 1. Super Admin mengakses Data JenisOPT, Data KabKota, Data DetailOPT, dan Data Petugas.

(62)

KabKota, Info DetailOPT, Info Petugas. 3. Jika pengolahan data gagal maka akan

muncul pesan tidak valid.

4. Operator mengakses Data JenisOPT dan Data DetailOPT.

5. Jika pengolahan data berhasil maka akan menampilkan info JenisOPT, Info DetailOPT

6. Jika pengolahan data gagal maka akan muncul pesan tidak valid

7. User biasa mengakses Data DetailOPT 8. Jika pengolahan data berhasil maka akan

menampilkan data DetailOPT.

9. Jika pengolahan data gagal maka akan muncul pesan tidak valid.

3.1.4.6.2 Deskripsi Proses Level 2

Tabel 3.4 Spesifikasi Proses Level 2

No. Urut

Proses Keterangan

1. No. Proses 2.1 Nama Proses JenisOPT

Source(Sumber) Super Admin, Operator Input Data JenisOPT

Output Info JenisOPT

Destination(Tujuan) Super Admin, Operator

Logika Proses 1. Super Admin atau operator mengisi data jenis OPT.

2. Sistem akan mengolah data jenisOPT 3. Jika gagal maka akan muncul kesalahan

data.

4. Jika berhasil sistem akan memberikan informasi JenisOPT kepada Super Admin ataupun operator.

2. No. Proses 2.2 Nama Proses KabKota Source(Sumber) Super Admin Input Data KabKota Output Info KabKota.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alir (Flow Map) Pengolahan Data Sebaran Serangan OPT Padi
Gambar 3.22 View Laporan Tahunan G
Grafik Laporanan Harian
Gambar 3.25 Upload File Excel
+7

Referensi

Dokumen terkait

The frequency modulation is a sub$type of the process for analogue oscillation modulation. Here a continuous sinusoidal high$frequency wave is used as the carrier of.. a

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (ADI) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI, PENALARAN ILMIAH, DAN KOGNITIF SISWA

Temuan penelitian ini adalah implementasi bidang pendekatan transdisciplinary , dan model inquiry dalam pembelajaran social studies yang berbasis pada kurikulum

Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan strategi penelitian Studi Kasus dengan desain kasus tunggal yang holistik dengan

In order to optimize AI result in postpartum anestrus PE goats, it is needed to improve reproductive condition of postpartum anestrus PE goats by administere

Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah

Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan sebagai katoda digunakan tembaga murni, dengan elektrolit larutan CuSO4. Tembaga di anoda teroksidasi menjadi

Data dari HYCOM+NCODA NRL archieve dataset untuk periode tahun 2012 (Cummings dan Smedstad 2013) menunjukkan pola pergerakan arus pada ekoregion 6.3.4 ini lebih