Diajukan untuk memen Informasi Je
PROG FAKULT UNIV
Skripsi
enuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
Oleh : FINNA SILFIANA
1.05.08.242
GRAM STUDI SISTEM INFORMASI LTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
VERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
2012
iii
Divisi HANDAKKOM adalah salah satu divisi yang terdapat pada perusahaan PT. PINDAD (Persero) Bandung. Divisi ini mempunyai kegiatan dalam penjualan dan pembelian bahan peledak yang ditujukan untuk komersil. Dalam pengolahan datanya, divisi ini masih dilakukan secara manual. Hal ini dapat memperlambat dalam pengolahan data sehingga. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem informasi pembelian dan penjualan berbasis dekstop, mengetahui implementasi sistem, dan mengetahui analisis dan pengujian program pada Divisi HANDAKKOM.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode pendekatan terstruktur yaitu dengan alat bantu flowmap, data flow diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD). Sedangkan untuk metode pengembangan sistem dilakukan dengan metode prototype. Adapun perangkat lunak pendukung dalam pembuatan sistem ini yaitu NetBeans 6.7 sebagai alat bantu dalam pembuatan interface, iReport 3.7.5 untuk pembuatan laporan dan AppServer yang digunakan untuk pembuatan database.
Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem Informasi Pembelian dan Penjualan yang dirancang dapat menyimpan data dengan baik, dapat melakukan update stock material secara otomatis, dan dapat membuat laporan pembelian dan penjualan secara cepat. Implementasi sistem informasi meliputi implementasi perangkat lunak, perangkat keras, basis data dan antarmuka program yang dihasilkan. Aplikasi yang telah dibuat diuji dengan metode pengujian blackbox.
iv
HANDAKKOM Division is one of the divisions contained in the company of PT. PINDAD (Persero) Bandung. This Division has activities in the sale and purchase of explosives intended for commercial use. In data processing, this division is still done manually. This can slow down the processing of data so. The purpose of this study was to design an information system based on the purchase and sale of desktop, knowing the system implementation, and find out the analysis and testing program in the Division HANDAKKOM.
The study design used in this study is a descriptive study, data collection techniques used include primary and secondary data. The research method used in this design is a method that is a structured approach with tools flowmap, data flow diagram (DFD) and Entity Relationship Diagram (ERD). As for the method performed by the method of development of prototype systems. The software support in making this system is Netbeans 6.7 as an aid in making the interface, iReport 3.7.5 for preparing reports and AppServer is used for database creation.
Based on this study, it can be concluded that the Purchase and Sale information system designed to store data properly, can automatically update stock material, and may make purchases and sales reports quickly. Implementation of information systems implementation includes software, hardware, databases and interfaces generated program. Applications have been made were tested with blackbox testing methods.
v
Alhamdulillahi rabbil a’lamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, dalam upaya memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia.
Selama masa penelitian hingga selesainya skripsi ini penulis banyak mendapatkan arahan, dorongan, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak sehingga berbagai hambatan yang penulis temui dari awal hingga akhir penulisan dapat diatasi. Untuk itu penulis haturkan terima kasih kepada :
1. Yth. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku rektor UNIKOM
2. Yth Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc selaku dekan fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
3. Yth. Bapak H. Dadang Munandar, SE, M.Si selaku ketua jurusan Sistem Informasi.
4. Yth. Ibu Sintya Sukarta, ST., MT. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan kontribusi yang sangat besar untuk meluangkan waktunya dalam membimbing dengan penuh kesabaran dan memberi arahan, saran serta berbagai ilmu dan nasehat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
vi
6. Bapak Heru dan Bapak Sukma selaku staff HANDAKKOM PT. PNDAD (Persero) Bandung terima kasih banyak atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
7. Untuk kedua saudara penulis yang sangat penulis sayangi, teteh Fenni Nurfitriani S.M.B dan adik Fahmi Ramadhan.
8. Kepada sahabat-sahabat penulis yang tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
9. Seluruh pihak dengan tidak mengurangi rasa hormat tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT dan dijadikan amal ibadah.
Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterbatasan dan kekurangan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi almamater tercinta.
Bandung, Juni 2012
vii
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR SIMBOL ... xix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 4
1.2.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4.Kegunaan Penelitian ... 5
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 5
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6
1.5.Batasan Masalah ... 6
viii
2.1.1. Elemen Sistem ... 8
2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 9
2.2. Pengertian Informasi ... 10
2.2.1. Kualitas Informasi ... 10
2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 11
2.3.1. Kemampuan Sistem Informasi ... 12
2.3.2. Aktivitas Sistem Informasi ... 13
2.3.3. Komponen Sistem Informasi ... 14
2.3.4. Klasifikasi Sistem Informasi ... 14
2.3.5. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi ... 15
2.3.6. Sistem Informasi Fungsional ... 15
2.3.7. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia 16 2.4. Pengertian Pembelian ... 17
2.5. Pengertian Persediaan ... 17
2.5.1. Bentuk Persediaan ... 17
2.5.2. Jenis Persediaan ... 18
2.5.3. Kegunaan Persediaan ... 19
2.5.4. Faktor-faktor Penentu Atas Persediaan ... 20
2.5.5. Siklus Persediaan Barang ... 21
2.6. Pengertian Penjualan ... 22
ix
2.7.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 23
2.7.3. Topologi Jaringan ... 25
2.8. Perangkat Lunak Pendukung ... 27
2.8.1. NetBeans ... 28
2.8.2. MySQL ... 28
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 29
3.1. Objek Penelitian ... 29
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 29
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 31
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 31
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 33
3.2. Metode Penelitian ... 39
3.2.1. Desain Penelitian ... 39
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39
3.2.2.1 Jenis Data ... 40
3.2.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 40
3.2.2.2.1. Sumber Data Primer ... 40
3.2.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 41
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41
x
3.2.4. Pengujian Software ... 45
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 47
4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 47
4.1.1. Analisis Dokumen ... 47
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 55
4.1.2.1. Flow Map ... 58
4.1.2.2. Diagram Konteks ... 65
4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 65
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 70
4.2. Perancangan Sistem ... 71
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 71
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 71
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 72
4.2.3.1. Prosedur dan Flow Map yang Diusulkan ... 72
4.2.3.1.1. Prosedur yang Diusulkan ... 72
4.2.3.1.2. Flow Map ... 73
4.2.3.2. Diagram Konteks ... 77
4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 78
4.2.3.4. Kamus Data ... 81
xi
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 97
4.2.4.4. Struktur File ... 98
4.2.4.5. Kodifikasi ... 103
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 106
4.2.5.1. Struktur Menu ... 106
4.2.5.2. Perancangan Input ... 106
4.2.5.3. Perancangan Output ... 114
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 117
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 119
5.1. Implementasi ... 119
5.1.1. Batasan Implementasi ... 119
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 119
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 120
5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 120
5.1.5. Implemtasi Antar Muka ... 124
5.1.5.1. Implementasi Sub Menu File ... 125
5.1.5.2. Implementasi Sub Menu Gudang ... 125
5.1.5.3. Implementasi Sub Menu Penjualan ... 125
5.1.5.4. Implementasi Sub Menu Pencarian ... 126
xii
5.1.7. Penggunaan Program ... 132
5.2. Pengujian ... 137
5.2.1. Rencana Pengujian ... 137
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 138
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 142
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 143
6.1. Kesimpulan ... 143
6.2. Saran ... 144
xiii
Gambar 2.1 Siklus pembelian dan penggunaan bahan pada perusahaan ... 21
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PINDAD (Persero) Bandung ... 32
Gambar 3.2 Pendekatan Prototipe ... 43
Gambar 4.1 Flow Map pembelian yang sedang berjalan ... 59
Gambar 4.2 Flow Map pembelian yang sedang berjalan (lanjutan) ... 60
Gambar 4.3 Flow Map penjualan yang sedang berjalan ... 62
Gambar 4.4 Flow Map penjualan yang sedang berjalan (lanjutan) ... 63
Gambar 4.5 Diagram Konteks yang sedang berjalan ... 65
Gambar 4.6 DFD Level 0 yang sedang berjalan ... 66
Gambar 4.7 DFD Level 1 proses 1 Pembelian material berjalan ... 68
Gambar 4.8 DFD Level 1 proses 2 penjualan material berjalan ... 69
Gambar 4.9 Flowmap pembelian material yang diusulkan ... 74
Gambar 4.10 Flowmap penjualan material yang diusulkan ... 76
Gambar 4.11 Diagram Konteks yang diusulkan ... 77
Gambar 4.12 DFD Level 0 yang diusulkan ... 78
Gambar 4.13 DFD Level 1 proses 1 diusulkan ... 79
Gambar 4.14 Level 1 proses 2 diusulkan ... 80
Gambar 4.15 Relasi tabel ... 97
Gambar 4.16 Entity Relational Diagram ... 98
Gambar 4.17 Kode material ... 103
xiv
Gambar 4.21 Kode PPM/J ... 105
Gambar 4.22 Kode PPJ ... 105
Gambar 4.23 Kode LHP ... 105
Gambar 4.24 Struktur menu ... 106
Gambar 4.25 Rancangan Login ... 107
Gambar 4.26 Rancangan Input Admin ... 108
Gambar 4.27 Rancangan Input Material ... 109
Gambar 4.28 Rancangan Input Supplier ... 110
Gambar 4.29 Rancangan Input Konsumen ... 111
Gambar 4.30 Rancangan Input Lihat Data ... 111
Gambar 4.31 Rancangan input pemesanan material ... 112
Gambar 4.32 Rancangan input pembelian material ... 113
Gambar 4.33 Rancangan input penjualan material ... 113
Gambar 4.34 Desain daftar admin ... 114
Gambar 4.35 Desain daftar barang ... 114
Gambar 4.36 Desain daftar pelanggan ... 115
Gambar 4.37 Desain daftar supplier ... 115
Gambar 4.38 Desain laporan pembelian ... 116
Gambar 4.39 Desain laporan penjualan ... 116
Gambar 4.40 Desain rekap pembelian ... 117
xv
Gambar 5.2 License Agreement ... 128
Gambar 5.3 Lokasi instal ... 128
Gambar 5.4 Memilih komponen ... 128
Gambar 5.5 Apache HTTP Server Information ... 129
Gambar 5.6 MySQL Server Configuration ... 129
Gambar 5.7 setup wizard selesai ... 129
Gambar 5.8 Ikon setup ... 130
Gambar 5.9 Pilihan bahasa ... 130
Gambar 5.10 setup wizard ... 130
Gambar 5.11 Customer Information ... 131
Gambar 5.12 Folder instalasi ... 131
Gambar 5.13 Ready to Install ... 131
Gambar 5.14 Proses instalasi ... 132
Gambar 5.15 Akhir Instalasi ... 132
Gambar 5.16 Form Login ... 133
Gambar 5.17 Form Login username atau password salah ... 133
Gambar 5.18 Form menu utama ... 134
Gambar 5.19 Form input material ... 134
Gambar 5.20 Form input supplier ... 135
Gambar 5.21 Form input data transaksi pembelian ... 135
xvii
Tabel 1.1 Data Material pada Divisi Handakkom ... 2
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian ... 7
Tabel 4.1 Evaluasi sistem yang berjalan ... 70
Tabel 4.2 Struktur data PPM/J ... 81
Tabel 4.3 Struktur data LReP ... 82
Tabel 4.4 Struktur data supplier ... 82
Tabel 4.5 struktur data SPPH ... 83
Tabel 4.6 Struktur data SPH ... 83
Tabel 4.7 Struktur data SPK/SJAN ... 83
Tabel 4.8 Struktur data LRP ... 84
Tabel 4.9 Struktur data PB ... 84
Tabel 4.10 Struktur data BMM ... 85
Tabel 4.11 Struktur data LHP ... 86
Tabel 4.12 Struktur data BAPM ... 86
Tabel 4.13 Struktur data konsumen ... 87
Tabel 4.14 Struktur data PO/SJAN ... 87
Tabel 4.15 Struktur data surat tagihan uang muka ... 88
Tabel 4.16 Struktur data SP3 valid ... 88
Tabel 4.17 Struktur data PPJ ... 89
Tabel 4.18 Struktur data material ... 89
xviii
Tabel 4.22 Struktur data MFT ... 91
Tabel 4.23 Struktur file tabel material ... 98
Tabel 4.24 Struktur file tabel supplier ... 99
Tabel 4.25 Struktur file tabel konsumen ... 99
Tabel 4.26 Struktur file tabel transaksi_pemesanan ... 100
Tabel 4.27 Struktur file tabel detail_pemesanan ... 100
Tabel 4.28 Struktur file tabel transaksi_pembelian ... 101
Tabel 4.29 Struktur file tabel detail_pembelian ... 101
Tabel 4.30 Struktur file tabel transaksi_penjualan ... 102
Tabel 4.31 Struktur file tabel detail_jual ... 102
Tabel 4.32 Struktur file tabel pemeriksaan ... 103
Tabel 4.33 Struktur file tabel detail_pemeriksaan ... 103
Tabel 5.1 Implementasi Struktur Menu ... 124
Tabel 5.2 Implementasi sub menu file ... 125
Tabel 5.3 Implementasi sub menu gudang ... 125
Tabel 5.4 Implementasi sub menu penjualan ... 126
Tabel 5.5 Implementasi sub menu pencarian ... 126
Tabel 5.6 Implementasi sub menu laporan ... 126
Tabel 5.7 Implementasi sub menu admin ... 127
Tabel 5.8 Rencana Pengujian ... 137
xix 1. Daftar Simbol Flowmap
Simbol Nama Simbol Keterangan
Dokumen
Menunjukkan dokumen input atau output untuk proses manual atau komputer
Proses
Kegiatan proses yang dilakukan dengan komputerisasi
Keputusan
Menunjukkan adanya seleksi dalam pengambilan keputusan
Input manual
Kegiatan menginput data secara manual
Database
Tempat penyimpanan data berbasis database
Proses Manual
Kegiatan proses yang dilakukan dengan manual
Arsip
Menunjukkan dokumen yang disimpan atau diarsipkan
Garis alir
xx Entitas
Menunjukkan bagian luar dari sistem yang mempunyai hubungan dengan sistem
Proses
Menunjukkan proses data/informasi yang terjadi di dalam sistem
File
Media penyimpanan data yang ada pada sistem
Alir data
Menunjukka aliran data yang terjadi
3. Daftar Simbol ERD (Entity Relationship Diagram)
Simbol Nama Simbol Keterangan
Entitas
Menunjukkan bagian luar dari sistem yang mempunyai hubungan dengan sistem
Keputusan
Menunjukkan yang digunakan untuk suatu penyeleksian kondisi di dalam program
Alir data
1 1.1.Latar Belakang Penelitian
Seiring semakin ketatnya persaingan bisnis yang terjadi sekarang ini,
kecepatan dalam memperoleh dan mengolah data dan informasi menjadi hal yang
penting bagi perusahaan. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang
pesat, perusahaan dapat memperoleh informasi yang diperlukan dengan cepat.
Selain itu, dengan adanya teknologi komputer pengolahan data dapat dilakukan
secara terkomputerisasi. Hal ini dapat membantu pegawai dalam mempercepat
kerja mereka dalam mengerjakan tugas.
Perkembangan sistem informasi dapat membantu perusahaan memperoleh data
secara cepat dan akurat. Dengan adanya sistem informasi dapat dengan jelas
terlihat bagaimana alur data, sehingga bisa menciptakan aliran data yang dapat
mambantu mempercepat proses kerja yang terjadi dalam suatu perusahaan, dan
didukung oleh sistem komputerisasi dalam pengolahan data.
Dalam suatu perusahaan dagang tidak lepas dari kegiatan pembelian,
persediaan dan penjualan barang. Kegiatan tersebut dilakukan secara terus
menerus. Di dalam kegiatan baik itu pembelian, persedian, maupun penjualan
terdapat banyak aliran data yang apabila tidak dikelola dengan baik akan sangat
merugikan perusahaan. Sebagian perusahaan dagang masih ada yang mengerjakan
pengolahan data secara manual. Namun, adapula perusahaan yang sudah
PT. PINDAD (PERSERO) Bandung merupakan sebuah perseroan yang
bergerak dibidang produksi senjata api terbesar di Bandung. PT. PINDAD
mempunyai sarana dan prasarana yang memadai dan juga karyawan yang terampil
sehingga dapat mempertahan posisinya sebagai perusahaan produksi senjata api.
PT. PINDAD mempunyai beberapa divisi, salah satunya divisi HANDAKKOM
(Bahan Peledak Komersial). Divisi ini mempunyai fungsi untuk menjual berbagai
jenis bahan peledak untuk kebutuhan komersil, yaitu untuk pertambangan.
Pada divisi HANDAKKOM ini mempunyai gudang persedian bahan peledak
dan bahan peladak itu sendiri. Berikut merupakan data material yang terdapat
pada Divisi HANDAKKOM :
Tabel 1.1Data material pada Divisi HANDAKKOM
Nama Kategori Nama Material Ukuran
Bahan Minyak & Pelumas
Minyak Pelumas Ms Jahit Kecil Oli Pendingin Mesin Jahit
Solar Industri
Stempet Borgart Tub
Mesiu & Peledak Amonium Nitrate NH4 NO3 Booster Renex
Trunk Line/Nonel TLD 9M, 17 MS Dinamit / Explogel
Detonator Listrik Detonator Nonel Geopentoseis
Plastik, cat, resin dll Cat Kuning Merk. Seiv Cat Nipe Warna Biru Muda Nipe 2000 Cat Nippe Warna Silver Nippe 2000 Cat Seiv Dop Putih Merk.Seiv Cat Pilox
Cat Silver
Dempul Kayu Cap Kuning
Textil, kayu, kertas dll Binder Clip Besar 1 ¼” X 32 MM
Binder Clips 1 ¼” (32MM) W
Nama Kategori Nama Material Ukuran
Perkakas Accessories Ms. CRD PCR. 200
Allumunium Tape UKR.L.50
Baud+Mur+Ring M. 12X50 MM
Baud, mur, ring M. 16X60
Baud Baja CS8.8 M.16X70 MM
Baud Baja Din. 933 8.8 M.16X90 MM Pada sistem yang sedang berjalan saat ini, pengolahan data supplier dan data
pembelian barang ke supplier masih dilakukan secara manual. Hal ini
menghambat kerja bagian gudang dan keuangan dalam melakukan rekap data dan
juga pembuatan laporan keuangan, karena kadang terjadi ketidak cocokan data
antara bagian gudang dan bagian akuntasi. Selain itu, pada bagian pemasaran di
divisi HANDAKKOM ini belum terkomputerisasi. Hal ini membuat pekerjaan
pada bagian pemasaran yang bertugas untuk menjual barang menjadi lambat
dalam hal administrasi penjualan. Selain itu sering terjadinya ketidakcocokan data
antara pemasaran dan akuntasi. Bagian akuntansi yang bertugas untuk membuat
surat penagihan untuk konsumen sering mengalami kesalahan jumlah tagihan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai sistem informasi pembelian dan penjualan barang. Oleh karena itu
penulis membuat penelitian skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pembelian &
Penjualan Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO) Bandung”.
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah
Adapun identifikasi masalah dan rumusan masalah dari penelitian ini yaitu
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang ada, maka dapat
diidentifikasikan masalah yang dihadapi Divisi HANDAKKOM pada PT.
PINDAD (PERSERO), yaitu :
1. Pencatatan data supplier dan data pembelian material masih dilakukan secara
manual.
2. Sulitnya pembuatan laporan mengenai supplier dan transaksi pembelian.
3. Administrasi penjualan masih dilakukan secara manual
4. Masih terdapat perbedaan data antara bagian pemasaran dengan bagian
akuntansi.
5. Terjadinya kesalahan jumlah tagihan dalam surat penagihan terhadap
konsumen.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem pembelian dan penjualan yang sedang berjalan di Divisi
HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO).
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan di Divisi
HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO).
3. Bagaimana pengujian sistem informasi pembelian dan penjualan di Divisi
HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO).
4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi pembelian dan penjualan di Divisi
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini yaitu, membangun aplikasi pembelian dan
penjualan di Divisi HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO) Bandung
agar bisa membantu dalam mempercepat dan mempermudah para karyawan
dalam pekerjaannya.
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pembelian dan penjualan yang sedang
berjalan di Divisi HANDAKKOM PT. PINDAD (PERSERO) Bandung.
2. Untuk merancang sistem informasi keluar masuk di Divisi HANDAKKOM
pada PT. PINDAD (PERSERO) Bandung.
3. Untuk menguji program sistem informasi pembelian dan penjualan di Divisi
HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO) Bandung.
4. Untuk mengimplementasi sistem informasi pembelian dan penjualan di Divisi
HANDAKKOM pada PT. PINDAD (PERSERO) Bandung.
1.4.Kegunaan Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat berguna baik itu untuk praktis maupun
akademis.
1.4.1. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai
bahan pertimbangan dalam menangani masalah yang terjadi dalam sistem
1.4.2. Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi keilmuan khususnya Sistem
Informasi, sehingga bisa lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada.
Sedangkan untuk peneliti lain diharapkan bisa memberikan sumbangan ilmu atau
pemikiran dan juga referensi.
1.5.Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang terjadi dalam
perusahaan hanya meliputi :
1. Perancangan sistem informasi hanya untuk Divisi HANDAKKOM
2. Perancangan yang dibuat yaitu hanya berupa pencatatan data supplier, pencatatan pembelian barang, pencatatan penjualan material, pembuatan
kwitansi penjualan dan pembuatan kwitansi penagihan.
3. Pelanggan dari Divisi Handakkom yaitu perusahaan bukan perorangan.
4. Perancangan penjualan yang dilakukan oleh Divisi HANDAKKOM hanya
berupa penjualan material.
5. Tidak membahas tentang retur pembelian dan penjualan material.
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Divisi HANDAKKOM pada PT PINDAD
(PERSERO) yang beralamat Jalan Gatot Subroto no. 517 Bandung. Penelitian ini
Juni 2012 dengan perincian tahapan-tahapan penelitian seperti pada tabel pada
berikut ini.
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
Kegiatan Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengumpulan
Data
Perancangan
Pembuatan
Program
Evaluasi
Prototipe
Pengujian
Sistem
Evaluasi
8 2.1. Pengertian Sistem
Menurut Andi Kristanto (2008 : 1), sistem adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2.1.1. Elemen Sistem
Menurut Andi Kristanto (2008 : 3), elemen-elemen yang terdapat dalam sistem
meliputi :
1. Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut. Tujuan sistem dapat
berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam
suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai
tujuan sistem.
3. Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap
4. Input
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh
masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi
pemasukan data dan sebagainya.
5. Proses
Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih
berguna.
6. Output
Hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolahan data dan
merupakan tujuan akhir sistem.
7. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi
bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi
kemajuan sebuah sistem.
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Menurut Andi Kristanto (2008 : 5), dari barbagai sudut pandang, sistem dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :
a. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa
dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik
merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering
b. Sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Sistem
buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.
c. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian
luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem.
Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan
bagian luar.
2.2. Pengertian Informasi
Menurut Andi Kristanto (2008 : 7), informasi merupakan kumpulan data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.
Sumber informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang
terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi
input yang berguna dalam suatu sistem.
2.2.1. Kualitas Informasi
Menurut Andi Kristanto (2008 : 11), kualitas informasi tergantung pada
beberapa hal yaitu :
1. Akurat
Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Ketidakakuratan
dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau
2. Tepat Waktu
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau informasi
yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi.
3. Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini
akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahaan suatu
permasalahan. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang
berbeda.
4. Ekonomis, efisien dan dapat dipercaya
Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi
tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat
ditaksir niali efektivitasnya.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Andi Kristanto (2008 : 12), sebuah sistem informasi merupakan
kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat
manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak tersebut.
Selain itu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut : Andi Kristanto
(2008 : 12)
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi menurut Zulkifli Amsyah (2005 : 4), yaitu
Suatu rangkaian informasi yang di dalamnya terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan saling berketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian yang besar kebagian yang lebih kecil, yaitu dari sub, subbsub, subsubsub, dan seterusnya sampai yang terkecil.
Selanjutnya Laudon (2007 : 15) menyatakan bahwa
Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.
Selain itu, sistem informasi menurut Abdul Kadir (2003 : 10) mencakup sejumlah
komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada
sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai
suatu sasaran atau tujuan.
2.3.1. Kemampuan Sistem Informasi
Kemampuan sistem informasi menurut Abdul Kadir (2003 : 5) yaitu :
1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan
2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah,
akurat dan cepat.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang
kecil tetapi mudah diakses.
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia
dengan cepat dan murah.
5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja orang-orang yang bekerja
dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi.
6. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia
7. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas
yang dilakukan secara manual.
8. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan
9. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
2.3.2. Aktivitas Sistem Informasi
Suatu sistem informasi mempunyai aktivitas yang dilakukan. Menurut Laudon
(2007 : 16), sistem informasi mempunyai tiga aktivitas, yaitu :
1. Input, merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun luar
organisasi.
2. Pemrosesan, mengubah data input mentah menjadi bentuk yang berarti
3. Output, mengirimkan informasi yang telah diproses ke orang-orang yang
akan menggunakan atau kepada aktivitas yang akan menggunakan informasi
2.3.3. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi menurut Abdul Kadir (2003 : 70), antara lain :
1. Perangkat keras (hardware) : mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer
dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan intruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan
data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang
memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses
oleh sejumlah pemakai
2.3.4. Klasifikasi Sistem Informasi
Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Klasisfikasi yang
umum digunakan menurut Abdul Kadir (2003 : 94) antara lain didasarkan pada :
1. Level organisasi,
2. Area fungsional,
3. Dukungan yang diberikan, dan
2.3.5. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi
Menurut Abdul Kadir (2003 : 90), berdasarkan level organisasi, sistem
informasi dikelompokkan manjadi :
1. Sistem informasi departemen (departmental information system)
Sistem informasi departemen adalah sistem informasi yang hanya
digunakan dalam sebuah departemen.
2. Sistem informasi perusahan (enterprise information system)
Sistem informasi perusahaan merupakan sistem informasi yang tidak
terletak pada masing-masing departemen, melainkan berupa sebuah sistem
terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah departemen secara
bersama-sama.
3. Sistem informasi antarorganisasi (interorganizational information system)
Sistem informasi antarorganisasi merupakan jenis sistem informasi yang
menghubungkan dua organisasi atau lebih.
2.3.6. Sistem Infomasi Fungsional
Sistem informasi fungsional menurut Abdul Kadir (2003 : 96) adalah sistem
informasi yang ditujan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang
berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Abdul Kadir (2003 : 96)
menyebutkan beberapa sistem informasi fungsional yang umum yaitu :
a. Sistem informasi akuntansi (accounting information system)
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi
akuntansi (departemen/bagian Akuntansi). Sistem ini mencakup semua
b. Sistem informasi keuangan (finance information system)
Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan
(departemen/bagian Keuangan) yang menyagkut keuangan perusahaan.
c. Sistem informasi manufaktur (manufacturing/production information system)
Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk
mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun
pengendalian) dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
d. Sistem informasi pemasaran (marketing information system atau MKIS)
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi
pemasaran.
e. Sistem informasi SDM (human resources information system atau HRIS)
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi
personalia.
2.3.7. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia
Menurut Abdul Kadir (2003 : 108), berdasarkan dukungan yang diberikan
kepada pemakai, sistem informasi yang digunakan pada semua area fungsional
dalam organisasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Sistem Pemrosesan Transaksi
b. Sistem Informasi Manajemen
c. Sistem Otomasi Perkantoran
d. Sistem Pendukung Keputusan
f. Sistem Pendukung Kelompok
g. Sistem Pendukung Cerdas
2.4. Pengertian Pembelian
Menururt Sulistyo Heripracoyo (2009 : B-93), pembelian adalah kegiatan
pemilihan sumber, pemesanan dan perolehan barang dan jasa sebagai salah satu
aktivitas utama operasi bisnis perusahaan.
2.5. Pengertian Persediaan
Menurut Suyadi Prawirosentono (2009 : 65), persediaan adalah kekayaan
lancer yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah
(bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in process), dan barang
jadi (finished goods). Selanjutnya persediaan menurut Sulistyo Heripracoyo
(2009 : B-93), adalah aktiva perusahaan yang meliputi barang jadi yang tersedia
untuk dijual kembali, barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi dan
bahan serta perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi.
2.5.1. Bentuk Persediaan
Dalam Suyadi Prawirosentono (2009 : 72), disebutkan bentuk persediaan yang
terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut cara dan maksud
pembeliaannya, yakni sebagai berikut :
Batch stock adalah persediaan bahan/barang yang diadakan atau disediakan dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang diperlukan, karena diangkut
dalam bulk (besar-besaran).
Manfaat yang diperoleh dengan batch stock/lot size inventory antara lain sebagai berikut :
a. Memperoleh potongan (discount) yang disebut quantity discount.
b. Memperoleh efisiensi produksi (manufacturing economies) karena
adanya dan lancarnya operasi produksi (production run).
c. Biaya angkut per unit lebih murah.
2. Fluctuation stock
Fluctuation stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak dapat diramalkan (unpredictable). Misalnya,
sering terjadi pada perusahaan yang bekerja atas dasar job order yang dipengaruhi banyak faktor luar.
3. Anticipation stock
Anticipation stock adalah persediaan yang diadakan untuk mengantisipasi permintaan yang fluktuasinya dapat diramalkan, misalnya pola produksi yang
harus didasarkan pada pola musiman.
2.5.5. Jenis Persediaan
Menurut Suyadi Prawirosentono (2009 : 73), jenis persediaan diklasifikasikan
berdasarkan keadaan tahapan dalam proses produksi. Atas dasar proses produksi
ini, jenis persediaan adalah sebagai berikut :
Persediaan ini adalah persediaan barang mentah yang akan diproses dalam
proses produksi.
2. Persediaan berupa suku cadang (spare-part) yang akan digunakan dalam
proses produksi.
3. Persediaan barang setengah jadi (work in process) diadakan sebagai hasil
produksi tahap pertama untuk menunjang proses produksi tahap pertama
untuk menunjang proses produksi tahap berikutnya.
4. Bahan baku penolong penting disediakan sebab tanpa bahan baku penolong
proses produksi pasti tidak bisa jalan.
5. Persediaan barang jadi (finished goods stock), yakni persediaan barang yang
telah selesai diolah atau diproses dan siap dijual kepada konsumen, termasuk
konsumen akhir.
2.5.5. Kegunaan Persediaan
Dalam Suyadi Prawirosentono (2009 : 74), disebutkan persediaan yang
diadakan mulai dari yang berbentuk bahan mentah, barang setengah jadi sampai
barang jadi, antara lain berguna sebagai berikut:
a. Mengurangi risiko keterlambatan datangnya bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk menunjang proses produksi perusahaan.
b. Mengurangi risiko penerimaan bahan baku yang dipesan tetapi tidak sesuai
dengan pesanan sehingga harus dikembalikan.
c. Menyimpan bahan/barang yang dihasilkan secara musiman (seasonal)
sehingga dapat digunakan seandainya pun bahan/barang itu tidak tersedia di
d. Mempertahankan stabilitas operasi produksi perusahaan, berarti menjamin
kelancaran proses produksi.
e. Upaya penggunaan mesin yang optimal, karena terhindar dari terhentinya
operasi produksi karena ketidakadaan persediaan (stock out).
f. Memberikan pelayanan kepada langganan secara lebih baik. Barang cukup
tersedia di pasaran, agar ada setiap waktu diperlukan.
2.5.5. Faktor-faktor Penentu Atas Persediaan
Menurut Suyadi Prawirosentono (2009 : 76), terdapat beberapa faktor yang
menentukan besarnya persediaan yang harus diadakan, di mana faktor-faktor
tersebut saling bertautan satu sama lain. Faktor-faktor dominan yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
a. Perkiraan pemakaian bahan
Penentuan besarnya persediaan bahan yang diperlukan harus sesuai dengan
kebutuhan pemakaian bahan tersebut dalam suatu periode produksi tertentu.
b. Harga Bahan
Harga bahan yang diperlukan merupakan faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi besarnya persediaan yang harus diadakan.
c. Biaya Persediaan
Terdapat beberapa jenis biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahan,
yaitu biaya pemesanan (biaya order) dan biaya penyimpanan bahan di
gudang.
Waktu menunggu pesanan (lead time) adalah waktu antara atau tenggang
waktu sejak pesanan dilakukan sampai dengan saat pesanan tersebut masuk
ke gudang.
2.5.5. Siklus Persediaan Barang
Gambar 2.1 Siklus pembelian dan penggunaan bahan pada perusahaan
(Sumber : Suyadi Prawirosentono 2009 : 170)
Menurut Sulistyo Heripracoyo (2009 : B-94), terdapat lima catatan yang paling
penting atau utama dalam sistem persediaan :
1. Permintaan untuk dibeli (purchase requisition)
2. Laporan penerimaan (receiving report)
3. Catatan persediaan (balances of stores record)
4. Daftar permintaan bahan (material requisition form)
5. Perkiraan pengawasan (control accounting)
Dalam Sulistyo Heripracoyo (2009 : B-94), disebutkan ada beberapa cara yang
dapat digunakan untuk menilai suatu persediaan, diantaranya dengan:
b. Rata-rata tertimbang (weighted average)
c. last in, first-out (LIFO)
2.6. Pengertian Penjualan
Menurut Basu Swastha Dh (2001 : 8), menjual adalah ilmu dan seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain
agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkannya. Sedangkan penjualan
tatap muka menurut William G. Nickels dalam Basu Swastha Dh (2001 : 10),
adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang diajukan untuk
menciptakan, memperbaiki, mengusai atau mempertahankan hubungan pertukaran
yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
2.6.1. Jenis-jenis Penjualan
Menurut Basu Swastha Dh (2001 : 11), jenis-jenis penjualan dikelompokkan
menjadi :
1. Trade Selling
Terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer
untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini
melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan
produk baru.
2. Missionary Selling
Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli
barang – barang dari penyalur perusahaan.
Meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat kepada
pembeli akhir dari barang dan jasanya.
4. New business Selling
Membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli.
Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.
5. Responsive Selling
Setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap
permintaan pembeli. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan
penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan
pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus kepada pembelian ulang.
2.7. Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi merupakan desain aplikasi yang dimana
komponen-komponennya saling terhubung atau terintegrasi.
2.7.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Iwan Sofana (2008 : 3), jaringan komputer adalah suatu himpunan
interkoneksi sejumlah komputer autonomos. Selain itu, jaringan komputer juga
dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti
printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Iwan Sofana (2008 : 3).
2.7.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Dalam Iwan Sofana (2008 : 4) disebutkan jenis jaringan komputer berdasarkan
1. LAN (Local Area Network)
Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. Mempunyai cakupan 10 sampai dengan 10.000 meter.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Mempunyai cakupan 10.000 sampai
dengan 100.000 meter.
3. WAN (Wide Area Network)
Wide Area Network cakupannya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua.
4. Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia. Cakupannya sudah mencapai satu planet.
Menurut Iwan Sofana (2008 : 6), berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Client Server
2. Peer to Peer
Peer to Peer adalah jaringan komputer di mana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan acces dari/ke komputer lain. Diimplementasikan pada LAN.
2.7.3. Topologi Jaringan
Topologi jaringan menurut Iwan Sofana (2010 : 114), adalah :
1. Topologi Bus
Menggunakan sebuah kabel backbone dan semua host terhubung secara langsung pada kabel tersebut. Dalam Iwan Sofana (2008 : 17) disebutkan
karakteristik jaringan topologi bus antara lain :
a. Menggunakan sebuah kabel backbone untuk transmisi data.
b. Kabel yang digunakan berjenis coaxial dan berpelindung atau menggunakan shield.
c. Ujung-ujung kabel backbone harus ditutup terminator.
d. Jika kabel putus atau terminator/konektor rusak/lepas maka jaringan akan
lumpuh.
e. Pengiriman data menggunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense
Multiple Access/Collision Detection) baseband. f. Data mengalir pada kabel secara bolak-balik.
g. Sering terjadi collision (tabrakan data) sehingga dapat menurunkan performa jaringan.
h. Sederhana, hemat biaya, serta mudah diimplementasikan pada jaringan
2. Topologi Star
Menghubungkan semua komputer pada sentral atau konsentrator. Biasanya
konsentrator adalah sebuah hub atau switch. Menurut Iwan Sofana (2008 : 32)
topologi star memiliki beberapa karateristik yaitu :
a. Menggunakan sentral berupa hub atau switch.
b. Kabel yang digunakan berjenis coaxial, UTP, dan STP.
c. Jika salah satu segmen kabel putus atau lebih node crash maka hanya segmen itu yang lumpuh, sementara jaringan tetap dapat berfungsi.
d. Jika hub atau sentral rusak maka jaringan akan lumpuh.
e. Pengiriman data menggunkan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple
Acces/Collosion Detection) baseband.
f. Data mengalir pada sebuah kabel secara “bolak-balik”.
g. Relative lebih mahal dibandingkan topologi bus, namun proses instalasi mudah dan cocok diimplementasikan pada jaringan berskala kecil
maupun besar.
3. Topologi Ring
Menghubungkan host dengan host lainnya hingga membentuk ring (lingkaran
tertutup). Karateristik topologi ring menurut Iwan Sofana (2008 : 23) yaitu :
a. Menggunakan sebuah kabel backbone untuk transmisi data.
b. Kabel yang digunakan berjenis twisted pair.
c. Ujung-ujung kabel backbone akan dihubungkan dengan node pertama sehingga membentuk cincin atau lingkaran tertutup.
e. Pengiriman data menggunakan metode token passing scheme dan dilakukan secara bergantian pada satu arah saja.
f. Tidak ada pengiriman pesan ke alamat broadcast sehingga tidak terjadi “banjir data” atau collision (tabrakan data).
g. Rumit dan relative mahal jika diimplementasikan pada jaringan kecil.
4. Topologi Mesh atau Fully-Mesh
Menghubungkan setiap komputer secara point-to-point. Artinya semua komputer akan saling terhubung satu-satu sehingga tidak dijummpai ada link
yang putus.
5. Topologi Extended Star
Merupakan topologi star yang telah dikembangkan. Idenya adalah menggabungkan beberapa topologi star menjadi satu kesatuan. Alat yang digunakan untuk menghubungkan masing-masing topologi star adalah hub dan switch.
6. Topologi Hierarchical
Hampir mirip dengan extended star. Perbedaannya terletak pada alat penghubung masing-masing topologi star. Tidak menggunakan hub atau switch namun menggunakan komputer sebagai kendali traffic pada topologi ini.
2.8. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi persediaan
2.8.1. NetBeans
Perankat lunak NetBeans merupakan editor, seperti JCreator, Gel, Notepad dan
lainnya. Editor NetBeans disarankan oleh Sun Microsystem untuk digunakan.
Yuniar Supardi (2011 : 405).
2.8.2. MySQL
Menurut Bunafit Nugroho (2005 : 1), MySQL adalah program database server
yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user
29
3.1. Objek Penelitian
Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian di PT. PINDAD (PERSERO)
Bandung. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini yaitu Sistem Informasi
Pembeliaan dan Penjualan.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. PINDAD (PERSERO) Bandung pada awalnya adalah suatu usaha
Komandan TNI – AD yang bergerak dalam bidang instansi industri. Oleh karena
itu, maka Industri Komandan Perindustrian Angkatan Darat yang disingkat
dengan nama KOPINDAD, yang fungsi utamanya adalah untuk memproduksi
senjata dan amunisi untuk kebutuhan Angkatan Darat khususnya dan ABRI pada
umumnya.
Pada masa penjajahan Belanda tahun 1908 didirikan Artillerie Contructie
Winkel (ACW) di Surabaya. Pada tahun 1923 ACW dipindahkan ke Bandung dan
ACW berganti nama menjadi Artillerie Inrichtingen ( AI ). Sedangkan pada masa
penjajahan Jepang pada tahun 1942, menjelang kemerdekaan, ACW diganti
namanya menjadi Dai Khi Kozo (DIK). Dan setelah kemerdekaan DIK diganti
namanya menjadi Ledger Productie Bredjuen (LPB) di bawah NICA pada tahun
1947.
Dengan adanya penyerahan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada
diserahkan kepada RIS dan tepatnya pada tanggal 29 April 1950, diganti namanya
menjadi Pabrik Senjata dan Masiu ( PSM ) yang selanjutnya tanggal ini
diperingati sebagai hari jadi perusahaan.
Pada tahun 1958 Pabrik Senjata dan Masiu diubah namanya menjadi Pabrik
Alat Peralatan Angkatan Darat ( PABAL – AD ). PABAL – AD dalam produknya
tidak hanya memproduksi senjata saja, tetapi juga memproduksi kebutuhaan
lainnya untuk Angkatan Darat.
Tahun 1962 PABAL – AD diganti namanya menjadi perindustrian TNI – AD
( PINDAD ) yang secara keseluruhan PINDAD ( PERSERO ) baru memproduksi
penuh pada tahun 1968.
Tanggal 29 April 1983 PINDAD menjadi Badan Usaha Milik Negara (
BUMN ) dengan PT. PINDAD (PERSERO ) dimana PINDAD adalah nama dan
bukan singkatan. Tahun 1989 pemerintah membentuk Badan Pengelolaan Industri
Strategi ( BPIS ) dan PT. PINDAD (PERSERO ) di bawah pembinaan atau
menjadi BUMN Industri Strategis.
Tahun 1988 BPIS dibubarkan oleh pemerintah dan pada tahun yang sama
pemerintah mendirikan BUMN dengan nama PT. Prakarya Industri Strategis.
Pada tahun 1999 PT. Prakarya Industri Strategis ( PERSERO ). Tahun 2002 PT.
Bahana Prakarya Industri Strategis ( PERSERO ) dibubarkan oleh pemerintah dan
sejak saat itu PT. PINDAD (PERSERO ) langsung di bawah kementriaan BUMN
hingga sekarang.
Sesuai dengan surat keputusan Menhankam nomor : 12/M/IV/1983 tentang
tanggal 19 April 1983 PINDAD beralih menjadi Perseroan Terbatas. Berdasarkan
keputusan Presiden Republik Indonesia nomor : 114/M/1083 tanggal 23 Mei
1983, maka diangkatlah Menteri Negara Riset dan Teknologi Menristek selaku
Direktur Utama PT. PINDAD (PERSERO ).
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi dari PT. PINDAD (PERSERO) yaitu sebagai berikut :
a. Visi dari PT. PINDAD (PERSERO) Bandung yaitu, perusahaan sehat yang
mempunyai inti usaha terpadu, beroperasi secara secara fleksibel serta
mandiri dan finansial.
b. Misi dari PT. PINDAD (PERSERO) Bandung yaitu, melaksanakan kegiatan
usaha dalam bidang alat dan peralatan industri dengan mendapatkan laba
untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT. PINDAD (PERSERO) dapat dilihat pada halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PINDAD (PERSERO) Bandung
(Sumber : PT. PINDAD (PERSERO) Bandung)
3.1.4. Deskripsi Tugas
Berikut ini akan diuraikan mengenai tugas masing – masing unsur yang
terlibat secara garis besar tugas pokok Direksi adalah sebagai berikut :
a. Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai dengan tugas pokok untuk
mencapai maksud dan tujuan perusahaan
b. Menguasai, memelihara dan mengelola kekayaan perusahaan
c. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala
perbuatan dan tindakan baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan
serta mengikat perusahaan dengan pihak lain dalam hal :
1. Mengadakan peminjaman jangka pendek dengan bank atau lembaga
keuangan lainnya atau meminjamkan uang atas nama perusahaan dengan
lebih dahulu ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham ( RUPS ) dan
mendapat persetujuan dari komisaris
2. Atas nama sepengetahuan dewan komisaris dan persetujuan dari RUSP
untuk melepas atau menjamin barang – barang modal, perjanjian
kerjasama, lisensi, manajemen, bantuan tekhnik dan hal lain yang sejenis.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing – masing unsur yang berada
dipusat adalah sebagai berikut :
1. Direktur Utama ( Dirut )
a. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan sesuai tugas pokok
untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan
b. Mengambil kebijakan untuk kepentingan perusahaan yang tidak
2. Kepala Satuan Pengawasan ( SPI )
Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, membuat laporan hasil
pemeriksaan dan melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan opersaional
maupun pemeriksaan khusus berdasarkan undang – undang
3. Kepala Pusat Pengamanan ( PUSPAM )
Bertanggungjawab atas semua aspek menyangkut keamanan perusahaan
4. Kepala Sekertariat Perusahaan
Melaksanakan pengurusan yang berkaitan dengan perijinan asuransi
mengelola kesekertariatan kantor dan melaksanakan kegiatan hubungan
masyarakat prokoler
5. Direktur Perencanaan dan Pengembangan
Melakukan kajian, menyusun dan melaksanakan langkah pokok
pengembangan usaha, menyusun dan memonitor program penelitian
pengembangan
6. Direktur Produk Sistem Senjata
a. Menyusun potensi pasar untuk produk militer, melakukan kontrak dengan
pelanggan, memonitor pelaksanaan komitmen perusahaan dengan
pelanggan
b. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan usulan kepada
7. Direktur Produk Manufaktur
Menyusun potensi pasar untuk produk komersial, melakukan kontak dengan
pelanggan dan melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Dirut serta
memonitor penelitian dan pengembangan
8. Direktur Administrasi dan Keuangan
a. Mengelola keuangan perusahaan, melakukan kontrak dengan debitur dan
mengadministrasikan kegiatan perusahan
b. Membina hubungan dengan lembaga atau instansi yang berkaitan dengan
masalah pendanaan dan perpajakan
c. Melaporkan hubungan dengan lembaga atau instansi yang berkaitan
dengan masalah pendanaan dan perpajakan
d. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya kepada Direktur Utama
9. Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan
Melakukan kajian atas dinamika pasar dan menyusun langkah pokok
pengembangan usaha serta menyelenggarakan hubungan kerjasama usaha
membina keberadaan akan perusahaan
10. Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Melakukan kajian atas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan serta
melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan kualitasnya antara lain
11. Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan
Melakukan penelitian dan pengembangan atas produk – produk militer,
menilai kualitas produk agar bisa bersaing dipasar serta merancang produk
baru
12. Deputi Direktur Administrasi
Merencanakan hal – hal yang berhubungan dengan administrasi perusahaan
serta menyediakan sarana dan prasarana untuk keperluan administrasi
perusahaan
13. Deputi Direktur Keuangan
a. Merencanakan dan mengendalikan anggaran perusahaan, mengupayakan
tersedianya dana melakukan analisa biaya dan keuangan dan melakukan
kegiatan akutansi dan perpajakan
b. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan dalam misi produksi,
pembinaan dan pengembangan setiap divisi yang dipimpinnya.
Berikut ini akan diuraikan tugas dan tanggung jawab dari beberapa unit yang
terdapat dalam Divisi Mesin Industri dan Jasa.
A. Biro Pengadaan
1. Membuat daftar penawaran harga
2. Membuat negosiasi dengan pihak rekanan
3. Membuat dokumen pembelian
4. Menghasilkan material dalam jumlah yang dipesan, kualitas yang bisa
dipertanggung jawabkan dan harga yang wajar dengan jadwal pengiriman
5. Membuat laporan pertanggung jawaban pengadaan
6. Membuat laporan realisasi pengadaan
7. Membuat daftar rekanan
8. Melakukan evaluasi terhadap kinerja rekanan
9. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberi usul kepada
Divisi Mesin dan Jasa
B. Sub Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi / Planning Produk
Control ( SubDepRendal Prod/PPC )
Sub DepRenda 1 Prod/PPC terdapat disetiap Departemen Produksi, yang
mana mempunyai tugas yaitu :
1. Membuat jadwal Produksi
2. Membuat Harga Pokok Produksi yang mencakup kebutuhan jam orang,
jam mesin serta kebutuhan material dan perkakas
3. Membuat harga pokok produksi
4. Menyiapkan perintah pengerjaan produksi
5. Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan produksi
6. Membuat laporaan dan evaluasi produksi
7. Memeriksa pengiriman material / jasa serta kelengkapan dokumen
pengirimnya
8. Membuat bukti material masuk
9. Membuat berita acara penerima material
( First Article adalah material atau produk yang dikirim vendor
sebagai contoh material / jasa yang akan dipasoknya )
C. Sub Departemen Mutu
Terdapat setiap Departemen Produksi yang memiliki tugas :
1. Membuat petunjuk pemeriksaan proses dan pemeriksaan akhir
2. Melaksanakan pemeriksaan mutu material masuk, produk dalam proses,
dan produk akhir
3. Menyelenggarakan first article infection ( pemeriksaan terhadap first
article )
4. Merencanakan, menyusun dan mengawasi spesifikasi mutu yang dipakai
sebagai dasar penerimaan produk oleh pelanggan
5. Membuat laporan dan evaluasi mutu reject rate
6. Membuat jadwal dan memonitor pelaksanaan kalibrasi alat – alat ukur
7. Mengkoordinasikan kegiatan implementasi ISO
D. Departemen Administrasi dan Keuangan
Adapun tugas dari departemen ini yaitu :
1. Menyusun rancana anggaran divisi serta mengendalikan pelaksanaanya
2. Menyelenggarakan kegiatan akuntansi keuangan dan analisa data
keuangan
3. Mengatur liquiditas keuangan
4. Menyelenggarakan adminitrasi umum
5. Menyelenggarakan administrasi pergudangan
7. Membina disiplin dan tata tertib pegawai
8. Menyelenggarakan kegiatan K3LH
9. Melaporkan semua kegiatan serta memberikan sarana atau usul kepada
Kepala Divisi
E. Kasir
Bertanggung jawab atas semua masalah kebutuhan uang cash dan non cash
untuk keperluan.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada metode penelitian ini akan
dijelaskan mengenai desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data,
metode pendekatan dan pengembangan sistem serta pengujian software.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan penelitian
tindakan (Action Research). Penelitian deskriptif digunakan untuk membuat
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
pada suatu obyek. Sedangkan penelitian tindakan (Action Research) digunakan
untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru,
atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini dibutuhkan adanya jenis dan metode pengumpulan data.
Berikut jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan.
3.2.2.1.Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu :
1. Data primer
Menurut Jonathan Sarwono (2009 : 129), data primer adalah data yang
berasal dari sumber asli atau pertama.
2. Data sekunder
Menurut Umi Narimawati (2007 : 51), data sekunder adalah data yang sudah
ada; data tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya untuk tujuan-tujuan yang
tidak mendesak.
3.2.2.2.Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
primer dan data sekunder.
3.2.2.2.1. Sumber Data Primer
Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Observasi
Menurut Strisno Hadi dalam Sugiyono (2010 : 145), observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses
biologis dan psikologis. Untuk melakukan penelitian ini, penulis melakukan
pengamatan secara langsung ke PT. PINDAD (PERSERO) pada Divisi
2. Wawancara
Untuk penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan pegawai Divisi
HANDAKKOM di PT. PINDAD (PERSERO) Bandung mengenai sistem
yang terdapat di Divisi HANDAKKOM.
3.2.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Untuk penelitian ini, penulis menggunakan dokumen-dokumen yang berasal
dari perusahaan seperti data pembelian stok barang, data penjualan, dan data
tagihan penjualan barang.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan bagaimana
tahapan-tahapan penelitian dari perencanaan sampai terpenuhinya tujuan
penelitian.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode penedekatan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
pendekatan yang berorientasi terstruktur. Pemrograman terstruktur adalah konsep
atau paradigma atau sudut pandang pemrograman yang membagi-bagi program
berdasarkan fungsi atau prosedur yang dibutuhkan program komputer. Alat bantu
yang digunakan yaitu flowmap, diagram konteks, data flow diagram, erd dan tabel
relasi.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
prototyping. Model prototype (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan
prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik
antar muka eksternal yang ditampilkan. Pendekatan prototipe pada umumnya
melibatkan beberapa langkah berikut :
a. Mengumpulkan dan menganalisa kebutuhan,
b. Melakukan perancangan cepat,
c. Membangun sebuah prototipe,
d. Evaluasi dilakukan oleh konsumen atas prototipe,
e. Perubahan rancangan dari prototipe,
f. Apabila pelanggan kecewa dengan prototipe yang telah dibangun, ulangi
langkah 5, dan
g. Apabila pelanggan puas terhadap prototipe yang telah dibangun,
Gambar 3.2. Pendekatan Prototipe
(Sumber : Janner Simamarta (2010 : 63))
Keuntungan penggunaan prototipe pada proses perangkat lunak yaitu :
1. Kegunaan sistem yang lebih baik;
2. Kesesuaian sistem yang lebih dekat dengan kebutuhan user;
3. Kualitas desain yang lebih baik;
4. Keterpeliharaan yang lebih baik;
5. Usaha pengembangan yang lebih ringan;
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Adapun alat bantu yang yang dipakai dalam analisis dan perancangan pada
1. Flow Map
Merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun
rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan kepada pemakai maupun
pembuat program.
2. Diagram Kontek
Diagram