• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN PEMAKAI TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN INSTITUT AGAMA ISLAM

NEGERI IMAM BONJOL PADANG (IAIN IB PADANG)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam Bidang Studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi

Oleh:

Rice Kurniawati

120723017

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi :Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

Oleh :Rice Kurniawati

NIM :120723017

Pembimbing I : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd

Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Dra. Irawati A. Kahar, M.Pd

Tanda Tangan :

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan

Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

Oeh : Rice Kurniawati NIM : 120723017

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A

Tanda Tangan :

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, 28 April 2014

Peneliti

Rice Kurniawati

(5)

ABSTRAK

Kurniawati, Rice. 2014. Pengaruh Pendidikan Pemakai terhadap Pemanfaatan

Perpustakaan di Perpustakaan IAIN IB Padang. Medan: Departemen Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan IAIN IB Padang, dan seberapa besar kontribusi pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan IAIN IB Padang.

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah pendekatan kuantitatif asosiatif dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota aktif Perpustakaan IAIN IB Padang yaitu berjumlah 12.568 orang. Penentuan besarnya sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10%, dapat diketaui banyaknya sampel adalah 99 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode

Proportionate Stratified Random Sampling. Pengukuran variabel dilakukan dengan

skala likert.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan pendekatan koefisien korelasi dan pengujian reliabilitas instrumen dengan uji Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan digunakan teknik regresi linier sederhana sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji-t pada

tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Solution) versi 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan pemakai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pemanfaatan Perpustakaan IAIN IB Padang. Koefisien determinasi (R2) hasil regresi adalah sebesar 0,567, hal ini menunjukkan bahwa 56,7% pemanfaatan perpustakaan IAIN IB Padang dipengaruhi oleh pendidikan pemakai, sedangkan 43,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta kasih sayang-Nya kepada kita semua khususnya kepada penulis, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul "Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang”

ini.

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dengan sepenuh hati penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta yaitu Ayahanda Harmai dan Ibunda Nurni yang tidak hentinya memberikan motivasi, nasehat, serta semangat kepada ananda untuk menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Tidak lupa juga pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis haturkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Dosen Penasehat Akademik dan Pembimbing II penulis yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan arahkan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan arahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

(7)

4. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos,M.P selaku penguji II yang berbesar hati memberikan saran serta arahan yang lebih baik lagi dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang bermanfaat bagi penulis.

6. Pimpinan Perpustakaan IAIN IB Padang Bapak Drs. H. Afrizal, M.Ag yang telah mengizinkan penulis mengadakan penelitian di perpustakaan.

7. Buat kakak dan adik-adik ku yang telah memberikan semangat, dukungan dan doa sehinggga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Untuk teman-teman baik ku cibi, suke, mbak vhe, ba2ng irsyad, iza, kurrota, cristi, kak vita, kak ifat, icha, yang telah memberikan motivasi disaat drop dan tak henti-hentinya memberikan semangat.

9. Untuk sepupuku wetri, bang hendri een yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

10.Buat semua teman-teman seperjuangan ilmu perpustakaan ekstensi angkatan 2012 yang telah menyuntikkan bantuan, semangat dan dorongan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan, pengorbanan dan amal baik mereka semua, serta menjadi pahala yang besar di sisi Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi diri penulis dan orang - orang yang membacanya, serta mohon kritikan dan saran-saran yang membangun demi terjaminnya kualitas skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan dan dapat memperluas pemikiran serta wawasan dimasa yang akan datang.

Medan, Mei 2014 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN TEORITIS 2. 1 Pendidikan Pemakai ……… 5

2.1.7 Waktu Pelaksanaan Pendidikan Pemakai ……….. 16

2.1.8 Dampak Penerapan Pendidikan Pemakai ………… 17

2.1.9 Peran Pustakawan Pendidikan Pemakai ……… 18

2. 2 Pemanfaatan Perpustakaan ……… ………. 21

2. 2. 1 Pengguna Perpustakaan ………. ……….. 22

2. 2. 2 Pemanfaatan Perpustakaan oleh Pemakai ……… 22

2. 2. 3 Pemanfaatan Fasilitas Penelusuran………... 23

2.2.4 Pemanfaatan Layanan Perpustakaan……….. 24

2. 2.5 Tujuan Pemanfaatan………...………... 25

2.2. 6 Frekuensi Pemanfaatan……….………. 26

2.2.7 Tingkat kunjungan………. 27

2.2.8 Faktor yang mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan……… 27

3.6 Definisi Operasional Variabel ………. 34

3.7 Skala Pengukuran Variabel ………. .. 36

3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ……….. 36

(9)

3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen ………. 37

3.9 Analisis Data ……….. ………... 38

3.9.1 Analisis Deskriptif ……… 38

3.9.2 Analisis Regresi Sederhana ………. 39

3.9.3 Uji Parsial (Uji-t) ……. ……… 40

3.10 Koefisien Determinasi (R2) ……….. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data………... 41

4.2 Pengujian validitas dan Realibilitas Insrtumen………… 41

4.2.1 Pengujian Validitas………. 41

4.2.1 Pengujian Realibilitas………. 44

4.3 Analisis Deskriptif………... 45

4.3.1 Karakteristik Responden ………... 45

4.3.2 Gambaran Responden……… . 45

4.3.3 Tanggapan Responden terhadap Pendidikan ……. Pemakai……… ... 45

4.3.4 Tanggapan Responden terhadap Pemanfaatan Perpustakaan……… ... 56

4.4 Pengolahan Data……… ... 64

4.4.1 Deskripsi Data……… . 64

4.5 Pengujian Persyaratan Analisis………... . 69

4.5.1 Uji Normalitas……….. .. 69

4.5.2 Uji Homogenitas……… 70

4.5.3 Uji Linieritas……….. 70

4.6 Uji Signifikansi (Uji-t)……… 71

4.7 Pengujian Koefesien Determinasi……… 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….. 74

5.2 Saran ………. 74

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1:Penentuan Sampel Penelitan………..……… 34

Tabel 4.1:Ringkasan Hasil Pengujian Validitas………. 43

Tabel 4.2: Hasil Uji Realibilitas instrument……… 44

Tabel 4.3:Gambaran Umum Responden……… 45

Tabel 4.4: Meningkatkan Keterampilan Temu Balik Informasi………… 46

Tabel 4.5: Meningkatkan Dalam menemukan Informasi……….. 47

Tabel 4.6: Distribusi metode ceramah langsung pendidikan pemakai…. 48 Tabel 4.7: Mencari informasi Secara Cepat dan Tepat………. 49

Tabel 4.8: Menggunakan OPAC untuk Menelusur Informasi…………. 49

Tabel 4.9: Membantu Kebutuhan Informasi……… 50

Tabel 4.10: Termotivasi Untuk Memanfaatkan Sumber Informasi……. 51

Tabel 4.11: Pustakawan bersikap professional……… 52

Tabel 4.12: Pustakawan bersikap ramah……….. 52

Tabel 4.13: Jadwal Program Pendidikan Pemakai……… 53

Tabel 4.14: Lokasi Pendidikan Pemakai……….. 54

Tabel 4.15: Strategi Penelusuran Informasi………. 55

Tabel 4.16: Layanan di Perpustakaan……….. 55

Tabel 4.17: Menambah Pengetahuan dan wawasan……….. 57

Tabel 4.18: Layanan sarana tersedia……….. 57

Tabel 4.19: Penelusuran Koleksi yang Mudah Meningkatkan Minat Pengguna……….... 58

Tabel 4.20: Perpanjangan Peminjaman Koleksi……….. 59

Tabel 4.21: Meminjam Koleksi………... 60

Tabel 4.22: Membaca Koleksi………. 60

Tabel 4.23: Menggunakan Fasilitas Perpustakaan……….. 61

Tabel 4.24: Informasi Mudah didapat………. 62

Tabel 4.25: Informasi Selalu Tersedia………. 63

Tabel 4.26: Statistik Pendidikan Pemakai ……….……….. 64

Tabel 4.27: Distrbusi Frekuensi Pendidikan Pemakai………. 65

Tabel 4.28: Statistik Pemanfaatan Perpustakaan………. 66

Tabel 4.29: Distribusi Frekuensi Data Variabel Pemanfaatan Perpustakaan……….. 67

Tabel 4.30: Rangkuman Uji Normalitas……… 68

Tabel 4.31: Uji Linieritas ANOVA Untuk Persamaan Y atau X…..… 69

Tabel 4.32: Hasil Uji Statistik Koefisien Regresi Linier……….. 70

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

ABSTRAK

Kurniawati, Rice. 2014. Pengaruh Pendidikan Pemakai terhadap Pemanfaatan

Perpustakaan di Perpustakaan IAIN IB Padang. Medan: Departemen Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan IAIN IB Padang, dan seberapa besar kontribusi pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan IAIN IB Padang.

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah pendekatan kuantitatif asosiatif dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota aktif Perpustakaan IAIN IB Padang yaitu berjumlah 12.568 orang. Penentuan besarnya sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10%, dapat diketaui banyaknya sampel adalah 99 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode

Proportionate Stratified Random Sampling. Pengukuran variabel dilakukan dengan

skala likert.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan pendekatan koefisien korelasi dan pengujian reliabilitas instrumen dengan uji Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan digunakan teknik regresi linier sederhana sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji-t pada

tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Solution) versi 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan pemakai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pemanfaatan Perpustakaan IAIN IB Padang. Koefisien determinasi (R2) hasil regresi adalah sebesar 0,567, hal ini menunjukkan bahwa 56,7% pemanfaatan perpustakaan IAIN IB Padang dipengaruhi oleh pendidikan pemakai, sedangkan 43,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang

Perpustakaan merupakan jantung pendidikan, yaitu sebagai wadah untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan mahasiswa dan anggota perpustakaan lainnya. Keberadaan perpustakaan memiliki fungsi sebagai pusat informasi, sumber pendidikan, sarana penyimpanan kekayaan intelektual manusia, tempat tumbuhnya ilham, inspirasi, serta sarana komunikasi ilmiah antar bangsa, antar ahli, dan antar generasi. Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang pendidikan tinggi dinyatakan bahwa perpustakaan merupakan unsur penunjang yang perlu ada pada semua perguruan tinggi, mulai dari universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Agar pengguna dapat menelusur informasi dan mampu menggunakan sarana prasarana yang tersedia di perpustakaan sesuai dengan kebutuhannya dengan mudah, maka mestilah pihak perpustakaan memperkenalkan ruang lingkup yang ada diperpustakaan itu sendiri baik dari sarana dan prasarananya. Pihak perpustakaan harus mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi pemakai, di dalam perpustakaan kegiatan ini dinamakan dengan Pendidikan pemakai.

Pendidikan pemakai merupakan salah satu kegiatan jasa pemandu dari perpustakaan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam meningkatkan keterampilan pengguna menemukan informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat. Kegiatan pendidikan pemakai yang diselenggarakan oleh setiap perpustakaan berbeda-beda, tergantung pada kebijakan dan kebutuhan masing-masing perpustakaan. Metode dan teknik pendidikan pemakai yang digunakan juga disesuaikan pada perpustakaan seperti presentasi atau ceramah di kelas, wisata perpustakaan, penggunaan audio visual, penggunaan buku pedoman atau pamflet, dan lain-lain.

(14)

dilaksanakan. Perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila perpustakaan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengguna, setiap pengguna yang berkunjung ke perpustakaan dapat mamanfaatkan perpustakaan melalui sarana yang disediakan. Dalam memanfaatkan perpustakaan, setiap pengguna memiliki tujuan tertentu untuk memanfaatkan perpustakaan, misalnya pengguna meminjam buku, membaca buku dan menggunakan sarana yang ada untuk memenuhi kebutuhan informasi. Selain itu juga terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan pengguna memanfaatkan perpustakaan, seperti karena di perpustakaan yang dikunjungi sangat mudah memperoleh informasi serta sarana yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan informasi.

Perpustakaan Institut Agama Isalam Negeri Imam Bonjol Padang selanjutnya disingkat menjadi Perpustakaan IAIN IB Padang. Perpustakaan IAIN IB Padang adalah perpustakaan perguruan tinggi yang menyediakan bahan perpustakaan bagi pemakainya, yaitu civitas akademika, baik untuk mendukung program perkuliahan maupun penelitian. Sehingga untuk memanfaatkan penggunaan koleksi perpustakaan tersebut, maka perpustakaan IAIN IB Padang memberikan layanan pendidikan pemakai kepada pengguna perpustakaan. Penyelenggaraan pendidikan pemakai di perpustakaan IAIN IB Padang sudah dilaksanakan sejak tahun 1998 hingga saat ini. Kegiatan ini diterapkan secara berkala yaitu setiap tahun ajaran baru yang sasarannya adalah mahasiswa baru yang diwajibkan untuk mengikutinya. Pendidikan pemakai di perpustakaan IAIN IB Padang melibatkan beberapa staf setiap perpustakaan dalam usaha untuk memperbaiki penggunaan perpustakaan bagi setiap pengguna perpustakaan. dengan proses pemberian petunjuk tentang teknik-teknik yang paling efesien dan efektif untuk menggunakan perpustakaan. Tujuan perpustakaan IAIN IB Padang meberikan pendidikan pemakai adalah untuk membantu pengguna perpustakaan agar dapat memanfaatkan semua sarana layanan perpustakaan dengan mudah.

(15)

perpustakaan. Pada penyelenggaraan perpustakaan banyak ditemukan kendala pemanfaatan perpustakaan. Hal ini terlihat dari terbatasnya pengetahuan pemakai secara teoritis maupun secara praktis dalam penerapan kegiatan sehari-hari di perpustakaan. Kendala tersebut antara lain bahwa pemakai belum sepenuhnya memanfaatkan bahan pustaka secara baik dan efesien, menemukan koleksi yang diperlukan secara cepat dan tepat, dan sering terjadi kesalah pahaman antara pemakai dengan pustakawan dalam pemanfaatan perpustakaan. Kendala lain yang ditemukan adalah kurangnya keterampilan staf perpustakaan dalam memberikan pendidikan atau bimbingan kepada pengguna dalam memilih sumber informasi yang dibutuhkan pengguna. Sehingga banyak pengguna sering mengalami kesulitan dalam memanfaatkan perpustakaan, baik dari koleksi, fasilitas dan sarana prasarana.

Melihat dari permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk lebih mengetahui lagi “ Pengaruh Pendidikan Pemakai terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan IAIN IB Padang?

2. Seberapa besar kontribusi pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan IAIN IB Padang.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan IAIN IB Padang.

(16)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi Perpustakaan IAIN IB Padang, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan

2. Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam melakukan peneletian pada topik yang sama guna untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman tentang pendidikan pemakai pada perpustakaan.

1.5 Hipotesis

(17)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Pendidikan Pemakai

Semakin berkembangnya metode pendidikan di perguruan tinggi, kebutuhan

akan perpustakaan semakin dirasakan. Tetapi dengan demikian cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan, jumlah dan macam koleksi juga semakin bertambah, sehingga pengguna perpustakaan terutama mahasiswa, makin bingung

dalam usahanya dalam menemukan informasi. Dengan demikian mereka tidak dapat memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin. Namun di lain pihak, keberadaan

suatu perpustakaan sebagai pusat pendidikan dan bahkan tempat pendidikan seumur hidup sudah terpatri dihati pengguna.

Dalam hal inilah perpustakaan diharapkan untuk meningkatkan jasa

informasinya secara aktif salah satu langkah yang tepat untuk menanggulangi hal tersebut adalah menyelenggarakan suatu program pendidikan pemakai pada

perpustakaan. Secara umum istilah pendidikan pemakai dalam konteks ilmu perpustakaan adalah pengertian yang sama dengan istilah bimbingan pemakai, pendidikan pemakai, atau User Education.

Defenisi Pendidikan Pemakai menurut Hasanah yang dikutip oleh Wahyuni (2010 : 1) adalah sebagai berikut:

Pendidikan pemakai adalah salah satu kegiatan jasa pemanduan dari perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan dalam meningkatkan keterampilan pemakai menemukan informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat.

Selain pendapat di atas masih ada pendapat lain tentang pendidikan pemakai

(18)

Pendidikan pemakai merupakan program yang diselenggarakan perpustakaan untuk memberikan bimbingan, petunjuk, maupun pendidikan kepada calon pemakai perpustakaan dalam kegiatan mereka, memanfaatkan jasa informasi dan sarana perpustakaan. kegiatan ini di perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi sudah lazim dilaksanakan baik secara formal atau pun non-formal,dan diberlakukan untuk mahasiswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan pemakai adalah program yang diselenggarakan oleh perpustakaan kepada calon pemakai dalam memanfaatkan jasa informasi dan sarana serta memberikan keterampilan pemakai

dalam menemukan informasi secara cepat dan tepat.

2.1.2. Fungsi Pendidikan Pemakai

Pendidikan pemakai adalah suatu proses yang paling efektif untuk menginformasikan informasi dari satu individu keindividu lainnya. Menurut Sudarsih (2011 : 1) menjelaskan pendidikan sebagai berikut :

Pendidikan pemakai adalah suatu proses dimana pemakai perpustakaan pertama-tama didasarkan Oleh luasnya dan jumlah sumber-sumber perpustakaan, jasa layanan, dan sumber informasi yang tersedia bagi pemakai, dan kedua diajarkan bagaimana menggunakan sumber informasi tersebut yang tujuannya untuk mengenalkan keberadaan perpustakaan, menjelaskan mekanisme penelusuran informasi serta mengajarkan pemakai bagaimana mengeksploitasi sumber daya yang tersedia.

Pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa yang paling penting dalam proses

pendidikan adalah luasnya sumber informasi dan sumber informasi yang tersedia dalam pendidikan pemakai dan bagaimana mengajarkan pemakai mengeksploitasi

sumber daya yang tersedia.

(19)

tentang pengguna perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru perpustakaan. fungsi dilakukannya bimbingan pemakai bagi perpustakaan yaitu :

1. Pemakai perpustakaan dapat mengenal dan memahami serta menggunakan sistem yang dilakukan di perpustakaan tersebut.

2. Menggunakan sarana temu informasi yang tersedia seperti kude/nomor klasifikasi, kartu catalog, dan penunjuk yang lain.

3. Pemakai perpustakaan dengan cepat dan tepat menemukan apa yang diperlukan, tanpa banyak membunag waktu, tidak menemui kesulitan dan hambatan.

4. Pendidikan pemakai memperluas jangkauan pemakaian koleksi oleh pengunjung dan anggota perpustakaan.

5. Pendidikan pemakai mengembangkan citra perpustakaan sebagai bagian dari lembaga pendidikan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan pemakai memiliki fungsi yang sangat penting dari fungsi perpustakaan. Oleh karena itu pendidikan

pemakai harus memiliki peran yang besar dalam mendukung perpustakaan yang ingin digunakan oleh pengguna perpustakaan.

2.1.3 Tujuan Pendikan Pemakai

Perpustakaan perguruan tinggi harus memberikan suatu bimbingan kepada pemakainya dalam hal ini mahasiswa sebagaimana dikatakan bahwa pendidikan

pemakai adalah pusat dari segala tujuan perpustakaan yang efektif dan sumber daya informasi. Tujuan utama pendidikan pemakai memperkenalkan kepada pemakai

bahwa perpustakaan adalah suatu sistem yang didalamnya ada gedung, koleksi, sumber daya manusia dan pengguna yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Kehadiran perpustakaan dengan koleksi yang lengkap tidak ada artinya tanpa

kehadiran pemakai, demikian pula sebaliknya.

Adapun tujuan pendidikan pemakai menurut Sulistyo Basuki (2004 : 392)

(20)

Mengembangkan keterampilan pemakai yang diperlukannya untuk menggunakan perpustakaan atau pusat dokumentasi, mengembangkan keterampilan tersebut untuk mengidentifikasi masalah informasi yang dihadapi pemakai, merumuskan kebutuhan informasinya sendiri (pemakai), mengindentifikasi kisaran kemungkinan sumber informasi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya, menilai kecepatan, kekuatan dan kelemahan masing-masing sumber informasi dan yang paling penting mampu menghadapi ketidaksamaan informasi yang disediakan oleh sumber yang berlainan dan megasimilasi, mengumpulkan, menyajikan, dan menerapkan informasi.

Sementara itu menurut Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman

(2004 : 95) menyatakan :

1. Meningkatkan keterampilan pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan sumber daya perpustakaan secara mandiri.

2. Membekali pengguna dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk menemukan informasi secara dalam subjek tertentu.

3. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan layanan perpustakaan. 4. Mempromosikan layanan perpustakaan.

5. Menyiapkan pengguna agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi.

Ada bermacam-macam tujuan yang hendak dicapai dalam program pendidikan pemakai, antara lain:

1. Agar mahasiswa menggunakan perpustakaan secara efektif dan efesien. 2. Agar mahasiswa menggunakan sumber-sumber literatur dan dapat

menemukan informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi.

3. Memberi pengertian pada mahasiswa akan tersedianya informasi di perpustakaan dalam bentuk tercetak atau tidak tercetak.

4. Memperkenalkan kepada mahasiswa jenis-jenis koleksi serta cirri-cirinya. 5. Memberikan latihan atau petunjuk dalam menggunakan perpustakaan dan

sumber-sumber informasi agar mahasiswa mampu meneliti suatu masalah, menemukan materi yang relevan, mempelajari dan memecahkan masalah. 6. Mengembangkan minat baca masyarakat pemakainya.

7. Memperpendek jarak antara pustakawan dengan pemakainya. 8. Menuju masyarakat informasi (Nurjanah, 2010 : 3).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan pemakai untuk

(21)

sehingga pemakai perpustakaan dapat menilai sumber informasi dan yang paling penting mampu menghadapi ketidaksamaan informasi yang disediakan oleh sumber

yang berlainan dan megasimilasi, mengumpulkan, menyajikan, dan menerapkan informasi tersebut dalam kehidupannya.

2.1.4 Materi Pendidikan Pemakai

Pada dasarnya materi yang diterapkan dalam pendidikan pemakai pada perpustakaan relatif sama antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya.

Secara umum Darmono (2001 : 23) menyebutkan beberapa materi bimbingan pemanfaatan perpustakaan antara lain adalah :

1. Pengenalan terhadap denah perpustakaan 2. Peraturan perpustakaan

3. Alat penelusuran informasi

4. Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan 5. Pengenalan terhadap penempatan koleksi

6. Pengenalan terhadap ruang baca.

Menurut Rice yang dikutip oleh Sudarsih (2011 : 5) tujuan dan materi pendidikan pemakai diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Orientasi perpustakaan

Materi yang di ajarkan berupa pengenalan terhadap perpustakaan secara

biasanya diberikan ketika siswa/mahasiswa baru memasuki suatu lembaga pendidikan bersangkutan, materinya antara lain : Pengenalan Gedung Perpustakaan, pengenalan Katalog dan alat penelusuran lainnya, pengenalan beberapa sumber bacaan termasuk

(22)

3. Mengenal layanan- layanan khusus seperti penelusuran melalui computer, layanan peminjaman.

4. Mengenalkan kebijakan-kebijakan perpustakaan seperti prosedur menjadi anggota, jam layanan perpustakaan.

5. Mengenal pengorganisasian koleksi dengan tujuan untuk mengurangi kebingungan pemakai dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan. 6. Termotivasi untuk dating kembali dan menggunakan sumber-sumber yang

ada di perpustakaan. 2. Pengajaran Perpustakaan.

Materi yang diajarkan merupakan penjalasan lebih dalam lagi mengenai

bahan-bahan perpustakaan secara spesifik. Ini berhubungan dengan kemampuan mahasiswa dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan

semua bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan materinya antara lain:

a. Teknik penggunaan indeks, katalog, bahan-bahan rujukan, dan alat-alat bibliografi.

b. Penggunaan bahan atau sumber pustaka sesuai dengan subjek atau jurusan.

c. Melaksanakan teknik-teknik penelusuran informasi dalam sebuah tugas penelitian atau pembuatan karya ilmiah lainnya.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Dapat menggunakan pedoman pembaca untuk mencari bahan-bahan artikel.

2. Dapat menemukan buku-buku yang berhubungan dengan subjek khusus melalui katalog.

3. Dapat menggunakan bentuk mikro dan alat-alat baca lainnya secara tepat.

4. Dapat menggunakan alat rujukan khusus seperti ensiklopedi, almanak, bibliografi.

5. Menemukan koleksi visual dan dapat menggunakannya.

6. Mengetahui sumber-sumber yang tersedia diperpustakaan lainnya dan dapat melakukan permintaan peminjaman.

7. Melakukan suatu penelusuran dalam layanan pengindeksan seperti pada pusat informasi sumber pendidikan dan dapat menemukan dan menggunakan hasil-hasil sitasi.

(23)

Materi yang diajarkan lebih condong sebagai langkah persiapan mengadakan atau sebagai dasar penelitian dalam rangka menyusu karya akhir. Pada level ketiga ini

bias ditawarkan melalui mata ajar formal sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal. Materi yang disampaikan antara lain:

a. Informasi dan pengorganisasiannya.

b. Tajuk subyek dan defenisi suatu topik karya ilmiah. c. Macam-macam sumber untuk penelitian.

d. Membuat kerangka teknik dan perencanaan suatu karya ilmiah. e. Teknik-teknik membuat catatan dalam karya ilmiah.

f. Gaya, catatan kaki, rujukan dan sumber bahan bacaan.

g. Strategi penelitian, kesempatan dalam penelitian, dan pemakai yang tepat layananan koleksi yang diberikan perpustakaan.

h. Membuat / menulis karya ilmiah.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa materi pendidikan

pemakai menekankan pada aspek yang lebih konsepsional dan sasarannya adalalah para pemakai yang sudah memahami fisik dan memerlukan teknik penelusuran,

penyerapan dan pemanfaatan informasi yang dibutuhkannya. Melalui beberapa materi pendidikan pemakai juga dapat diketahui bahwa penyelenggaraan pendidikan pemakai pada perpustakaan, harus mampu menginformasikan aspek-aspek penting

yang berkaitan dan dimiliki oleh perpustakaan kepada pengguna perpustakaan, dengan harapan melalui pendidikan pemakai maka pengguna perpustakaan tidak akan

merasa asing dan lebih cepat beradaptasi terhadap tatanan sistem operasional perpustakaan.

Sementara itu, kemungkinan terdapatnya perbedaan materi pendidikan

pemakai antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya sangat mungkin terjadi. Hal ini sudah lumrah karena pada dasarnya peraturan mengenai pendidikan

(24)

(level) antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya juga banyak yang memiliki perbedaan atau dengan kata lain belum seragam. Namun materi yang

menyangkut keadaan umum perpustakaan biasanya disertakan pada setiap pendidikan pemakai di seluruh perpustakaan.

2.1.5 Metode Pendidikan Pemakai

Agar program pendidikan pemakai perpustakaan berjalan dengan baik, maka perlu menentukan terlebih dahulu metode yang sesuai dan efektif untuk digunakan.

menurut Kosterman yang dikutip oleh Purnomo (2006 : 119) menyarankan bahwa suatu metode pengajaran harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Dapat mengkomunikasikan tujuan-tujuan yang telah dibuat.

2. Dapat membuat seseorang tertarik untuk perhatian dan memotivasi mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang diajarkan.

3. Dapat mendorong seseorang untuk ambil bagian dengan menolongnya untuk mempersiapkan pelajaran-pelajaran.

4. Dapat memberikan umpan balik untuk menguji efektifitas metode tersebut melalui indikator-indikator yang jelas.

Menurut Nusharee Trelowjorg yang dikutip oleh Irawan (2005 : 21) pada dasarnya metode pendidikan pemakai terbagi 2 (dua) macam, yaitu metode

pengajaran langsung dan metode pengajaran tidak langsung.

1. Pengajaran langsung adalah pelajaran yang diberikan melalui hubungan langsung

antara pengajar dengan mahasiswa. Metode dapat bersifat resmi dan tidak resmi. a. Pengajaran langsung bersifat resmi, yaitu pengajaran yang merupakan bagian

integral dari kurikulum perguruan tinggi yang bersangkutan, dan memperoleh

bonbot kredit semester.

b. Pengajaran langsung bersifat tidak resmi, yaitu pengajaran tersebut bukan

(25)

kredit semester.

2. Pengajaran tidak langsung yaitu pengajaran yang diberikan melalui media

tertentu.

Ada beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan dalam pendidikan pemakai dilingkungan sivitas Perguruan Tinggi : Presentasi atau kuliah di kelas,

Wisata Perpustakaan, Penggunaan Audio Visual, Permainan dan Tugas Mandiri, Penggnaan Buku Pedoman atau Pamflet yaitu menurut Fjallbrant (1984 : 43) adalah:

a. Lectures atau Ceramah di kelas

Yaitu memberikan ceramah secara umum, isi ceramah mengajarkan pemakai dalam hal ini mahasiswa bagaimana cara menggunakan perpustakaan

dengan baik dalam rangka mengatasi kebutuhan-kebutuhan mereka akan informasi.

b. The Tour of The Library atau Wisata Perpustakaan

Yaitu dengan melakukan perjalanan keliling di perpustakaan sekaligus memperkenalkan perpustakaan secara umum. Kegiatan ini dapat dilaksanakan

pada masa orientasi mahasiswa. Beberapa teknik yang bisa dilakukan dalam memandu wisata perpustakaan, antara lain :

1. Menciptakan suasana yang bersahabat dan informal serta terbuka untuk beberapa pertanyaan.

2. Usahakan berbicara tidak terlalu cepat dan sensitif terhadap kebingungan

yang dialami pemakai.

3. Gunakan sarana pembantu untuk memperjelas sesuatu yang didiskusikan,

(26)

4. Buatlah para peserta berperan aktif untuk mencoba menggunakan fasilitas yang ada.

5. Waktu yang digunakan tidak terlalu lama, maksimal 45 menit.

6. Sediakan buku panduan yang dapat membantu mereka selama mengikuti wisata perpustakaan tersebut.

c. Penggunaan Audio Visual/ Audio Visual Methods

Metode ini merupakan pengajaran tidak langsung yaitu pengajaran

yang diberikan melalui media tertentu. Media yang digunakan diantaranya adalah kaset, televisi, slide, CD-ROM, dan lain-lain.

Pemakai perpustakaan dapat menjelajahi perpustakaan dengan

mendengarkan instruksi yang direkam dalam kaset. Mereka dapat mematikan dan mengulang kaset tersebut sesuai dengan kemampuannya dalam

memahami instruksi yang terdapat dalam kaset.

Orientasi perpustakaan dapat juga dikakukan melalui penggunaan televisi, para peserta dapat menyaksikan dan memperoleh penjelasan

mengenai berbagai hal, seperti: fasilitas perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan fungsinya masing-masing. Slide dapat digunakan dalam

menerangkan lokasi, fasilitas dan pelayanan perpustakaan dengan memberikan keterangan-keterangan yang diberikan oleh pemandu atau rekaman suara.

d. Printed Guides /Penggunaan Buku Pedoman atau Pamflet.

Metode ini juga merupakan pengajaran tidak langsung. Teknik ini

(27)

perpustakaan melalui berbagai keterangan yang ada pada buku panduan atau pamflet. Biasanya diterapkan ketika peserta melaksanakan wisata

Perpustakaan.

Dari uraian di atas menyatakan bahwa metode pendidikan pemakai bermacam-macam, maka metode yang diterapkan pada perpustakaan sesuai dengan

keadaan perpustakaan dan kebutuhan pemakai perpustakaan itu sendiri. 2.1.6 Manfaat Pendidikan Pemakai

Seorang ilmuwan, Howard W. Dillon (1975 : 4) , menyatakan betapa vitalnya pendidikan pemakai karena :

a. Bahwa sumber-sumber yang ada di perpustakaan merupakan komponen

penting dalam proses pendidikan, karena itu koleksi yang memadai penting guna menunjang kurikulum resmi.

b. Bahwa sumber-sumber di perpustakaan harus merefleksikan suatu pendekatan meltimedia terhadapa pengajaran, mencakup materi tercetak dan materi tidak tercetak.

c. Bahwa kemampuan menggunakan perpustakaan merupakan bekal utama dari pendidikan bebas, karena itu perpustakaan bertanggung jawab untuk

menggunakan kemampuan itu. Selain dari tujuan yang disebutkan di atas maka terdapat pula manfaat dari pendidikan pemakai perpustakaan perguruan tinggi.

Dalam melakukan studinya di perguruan tinggi mahasiswa dapat juga menggunakan literatur-literatur penting yang terdapat di perpustakaan sebagai bahan

(28)

literatur tersebut adalah :

1. Literatur primer, yaitu karya asli seseorang yang belum di interpretasikan, di ringkas ataupun di evaluasi oleh orang lain.

2. Literatur sekunder, yaitu sebuah indeks yang digunakan untuk menemukan literatur primer, yang memuat karya asli yang telah dimodifikasi, diseleksi dan disusun kembali untuk tujuan tertentu.

3. Literatur tersier, berisi informasi mengenai literatur sekunder.

Sedangkan menurut Fjallbrant yang dikutip oleh Alam (2003 : 5) menyatakan bahwa manfaat pendidikan pemakai adalah :

1. Menyadari eksistensi perpustakaan universitasnya, mengetahui kandungan isinya dan waktu layanan yang tersedia.

2. Mampu mengenai lokasi buku, diktat, ensiklopedia, kamus, penerbitan berkala dan tempat dimana bisa bahan yang diperlakukannya.

3. Mampu membedakan setiap jenis katalog.

4. Mampu menggunakan perpustakaan dan mengisi format isian yang umum digunakan di perpustakaan mereka.

5. Memiliki keinginan yang besar untuk menggunakan dan memahami cara penggunaan perpustakaan dengan percaya diri terutama bahan-bahan yang terkait langsung dengan perkuliahan yang sedang ditempuh.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat pendidikan pemakai

adalah pengguna mengerti lokasi dan isi perpustakaan dan memahami perpustakaan sebagai pusat informasi terbatas untuk menunjang tugas-tugas belajar mereka serta dapat menggunakan perpustakaan secara mandiri.

2.1.7 Waktu Pelaksanaan Pendidikan Pemakai

Pelaksanaan pendidikan pemakai yang diadakan oleh perpustakaan perguruan

(29)

pendidikan pemakai sebaiknya dilaksanakan dengan waktu yang tidak terlalu lama singkat, tepat dan padat.

Darmono (2001 : 168) Bimbingan perpustakaan biasanya dilakukan oleh pustakawan atau petugas perpustakaan. Waktu yang diberikan sangat bervariasi, tergantung, dari jenis perpustakaannya. Untuk perpustakaan besar dengan koleksi dan

jenis layanan yang sangat banyak maka waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama bila dibandingkan dengan perpustakaan yang relatif kecil.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa waktu pelaksanaan pendidikan pemakai dilaksanakan tergantung koleksi dan besar kecil gedung perpustakaan.oleh karena itu sebaiknya pelaksanaan pendidikan pemakai dilakukan

saat setelah penerimaan mahasiswa baru.

2.1.8 Dampak Penerapan Pendidikan Pemakai

Dengan diterapkannya pendidikan pemakai pada perpustakaan diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan di kalangan pengguna perpustakaan. Hak (2007) mengutarakan beberapa dampak yang diharapkan dari adanya pendidikan

pemakai yaitu sebagai berikut:

1. Pengetahuan, misalnya: dari yang tadinya tidak tahu penggunaan susunan klasifikasi untuk pengelola untuk pengelolaan buku-buku atau koleksi lainnya menjadi tahu makna dan manfaatnya, sehingga dapat menggunakan katalog untuk penemuan kembali buku-buku yang dibutuhkannya.

2. Sikap, misalnya: dari yang tadinya bersikap perpustakaan hanya sebagai tempat penyimpanan buku menjadi perpustakaan sebagai tempat untuk mencari informasi (sumber belajar), sehingga selalu datang ke perpustakaan untuk memenuhi segala kebutuhan informasinya baik itu yang berhubungan langsung dengan perkuliahannya maupun untuk keperluan informasi lainnya.

(30)

cara menjaga kerapihan dan menempatkan kembali sesuai dengan susunan klasifikasi atau “call number” buku di rak atau sarana perpustakaan lainnya.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa terdapat indikasi dengan adanya pendidikan pemakai dampak positif memberikan kemungkinan yang lebih besar. Namun demikian, faktor yang juga perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan

pengaruh yang dapat ditimbulkan adalah faktor pendidikan ( proses dan aktivitasnya) dan pengguna perpustakaan ( peserta didik) itu sendiri.

2.1.9 Peran Pustakawan dalam Pendidikan Pemakai

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Salim, 2002 : 1132) disebutkan bahwa istilah peran memiliki arti “bagian dari tugas utama yang harus

dilakukan”.

Defenisi pustakawan menurut Hasugian (2009 : 13), Pustakawan adalah

person atau orang yang bekerja di perpustakaan, akan tetapi tidak semua orang yang bekerja di perpustakaan disebut pustakawan, melainkan hanya mereka yang memiliki keahlihan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan dalam bidang

perpustakaan dan informasi.

Pustakawan juga merupakan profesi yang mengaplikasikan pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan untuk melakukan berbagai kegiatan di perpustakaan, dokumentasi dan pada lemabaga lain yang bergerak dalam pengelolaan informasi.

(31)

Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi, dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan. Pustakawan adalah seorang yang berkarya secara professional dibidang perpustakaan dan informasi.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran pustakawan adalah tugas pustakawan dalam melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan

pelayanan kepada pengguna perpustakaan sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi, dan informasi. Tugasnya adalah

memberikan pendidikan, bimbingan, dan bekerjasama kepada pengguna dalam hal mencari dan menemukan informasi dengan cepat dan tepat serta memanfaatkan informasi tersebut.

Pustakawan memiliki peran yang paling besar dalam proses penerapan pendidikan pemakai pada perpustakaan. Hal ini disebabkan karena pustakawanlah

yang memang seharusnya benar-benar mengetahui segala seluk beluk fasilitas dan aktivitas jasa yang ada di perpustakaan. Oleh sebab itu, para pustakawan diharapkan benar-benar professional dalam mengajarkan materi ketika pendidikan pemakai

dijalankan.

Kegiatan kerja professional pustakawan yang harus dilakukan pada layanan

pendidikan pengguna menurut Soedibyo (2005 : 121 ) adalah:

1. Membuat perencanaan penyampaian bahan, metode, teknik, dan sasaran usaha bimbingan pemakai.

2. Menetapkan tingkat dan sistem penyampaian bimbingan yang sesuai. 3. Menetapkan dan mengatur waktu pemberian bimbingan dan pendidikan

pemakai kepada pengguna

(32)

Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan pemakai pada perpustakaan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pustakawan dan staf perpustakaan,

yaitu sebagai berikut:

1. Petugas perpustakaan harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan lingkungan pengguna untuk memanfaatkan sumber daya dan fasilitas perpustakaan secara optimal.

2. Materi dan metode pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

3. Petugas perlu melibatkan dosen, jurusan, dan fakultas.

4. Pendidikan dilakukan baik secara terprogram maupun sewaktu-waktu. (Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, 2004 : 95).

Dengan demikian, peran pustakawan dalam menerapkan pendidikan pemakai

di perpustakaan pada dasarnya merupakan konribusi terbesar dan menjadi penentu keberhasilan proses pendidikan pemakai, disamping kemauan dan minat pengguna juga menjadi faktor pendukung. Hal ini dapat diidentifikasi dari ada atau tidaknya

peningkatan kemampuan pengguna memanfaatkan fasilitas perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai di perpustakaan.

Sintesis:

Yang dimaksud pendidikan pemakai adalah program pelatihan bagi pemakai perpustakaan dalam memanfaatkan perpustakaan dengan indikator : (1) tujuan

pendidikan pemakai, (2) metode pendidikan pemakai, (3) materi pendidikan pemakai, (4) manfaat Pendidikan pemakai, (5) peran pustakawan, (6) program

(33)

2.2 Pemanfaatan Perpustakaan

Pemanfaatan merupakan salah satu bentuk usaha penggunaan fasilitas sarana

dan prasarana yang ada. Menurut sutarno (2006 : 215), “pemberdayaan atau pendayagunaan perpustakaan adalah suatu upaya bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia, baik oleh penyelenggara maupun oleh

pemakaiannya secara maksimal atau optimal”.

Dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan merupakan proses, cara

serta perbuatan yang dilakukan oleh penyelenggara maupun pengguna perpustakaan, dalam memanfaatkan perpustakaan dan segala yang tersedia didalamnya dengan baik dan maksimal.

Agar pemanfaatan perpustakaan dapat tercapai secara maksimal perlu dilakukan suatu kegiatan pembinaan pengguna agar membantu pengguna dalam

memanfaatkan perpustakaan. Menurut Mufid (2008 :2) yang dikutip Meliala (2010 :33) menyatakan bahwa:

Salah satu cara optimalisasi pemanfaatan layanan di perpustakaan adalah melalui pendidikan pemakai, pendidikan pemakai adalah mendidik pemakai perpustakaan apakah itu mahasiswa, staf dan anggota masyarakat umum, tentang bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan layanan-layanannya.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa agar pemanfaatan perpustakaan dapat tercapai secara optimal, maka cara yang dilakukan adalah melalui kegiatan

pendidikan pemakai, yaitu mendidik, mengarahkan serta member pengetahuan dan keterampilan kepada pengguna mengenai bagaimana cara memanfaatkan perpustakaan, kemudian perpustakaan melakukan kegiatan sosialisasi, publikasi dan

(34)

2.2.1 Pengguna Perpustakaan

Pada sebuah perpustakaan pengguna merupakan faktor yang mempengaruhi

perpustakaan tersebut berhasil atau tidak., karena perpustakaan yang banyak dikunjungi dan dimanfaatkan seluruh fasilitas dan layanannya dapat dikatakan perpustakaan yang berhasil.

Menurut Reitz (2004 : 527) mengatakan “User is any person who the

resources and sevices of library”. Yang artinya pengguna perpustakaan adalah setiap

orang yang menggunakan fasilitas dan layanan yang ada perpustakaan.

Jadi jelas dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang menggunakan jasa, fasilitas dan layanan perpustakaan adalah pengguna perpustakaan.

2.2.2 Pemanfaatan Perpustakaan oleh Pemakai

Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna, faedah. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 711) disebutkan bahwa “Pemanfaatan mengandung arti, proses, cara pembuatan memanfaatkan” berarti dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan adalah proses atau cara, perbuatan untuk memanfaatkan suatu

yang kita butuhkan.

Menurut Handoko seperti yang dikutip oleh Handayani (2007 : 28), bahwa

dari segi pengguna pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

a. Faktor internal meliputi: 1. Kebutuhan

Yang dimaksud dengan kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi 2. Motif

Motif merupakan suatu yang melingkupi semua penggerak, alas an, atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

(35)

Minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. b. Faktor eksternal meliputi:

1. Kelengkapan koleksi

Banyaknya koleksi referensi yang dapat di manfaatkan informasinya oleh mahasiswa

2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna

Keterampilan pustakawan dalam melayani mahasiswa dapat dilihat melalui kecepatan dan ketepatan mereka member layanan

3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali

Dari uraian di atas dapat menyatakan bahwa ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi pengguna memanfaatkan bahan pustaka yaitu faktor internal yang

meliputi kebutuhan, motif dan minat, faktor eksternal yang meliputi kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dan keterbatasan dalam pencarian kembali.

2.2.3 Pemanfaatan Fasilitas Penelusuran

Pemanfaatan Fasilitas penelusuran yang paling utama di perpustakaan adalah

katalog. Melalui pemanfaatan katalog perpustakaan, pengguna dapat menelusuri informasi yang tersedia pada suatu perpustakaan. perpustakaan juga dapat mempromosikan keadaan koleksi yang dimilikinya kepada pengguna melalui katalog.

Menurut Suhendar (2007 : 1), “Katalog adalah daftar bahan pustaka baik berupa buku maupun non buku seperti majalah, surat kabar, microfilm, slide dan

lain-lain yang dimiliki yang tersimpan pada suatu atau kelompok perpustakaan”. Selain-lain pendapat di atas Taylor dalam Hasugian (2009 : 150) memberikan defenisi katalog yaitu:

(36)

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa katalog perpustakaan adalah adalah daftar seluruh koleksi perpustakaan yang tersusun secara sistematis dimana

mempresentasikan inti-inti isi koleksi yang tersedia di perpustakaan. Dengan demikian pemanfaatan fasilitas penelusuran adalah menggunakan katalog perpustakaan secara cepat dan tepat untuk temu balik informasi yang dibutuhkan oleh

pengguna perpustakaan.

2.2.4 Pemanfaatan Layanan Perpustakaan

Pemanfaatan layanan yang dimaksud dalam konteks penelitian ini yaitu keseluruhan jenis layanan yang disediakan oleh perpustakaan, baik layanan yang langsung atau tidak langsung yang ditujukan untuk mempermudah pengguna untuk

menemukan informasi yang dibutuhkan. Pemanfaatan layanan perpustakaan dapat dilakukan oleh pengguna apabila pengguna tersebut mengetahui cara

memanfaatkannya serta mengetahui manfaat dari setiap layanan tersebut. Akan tetapi adakalanya pengguna tidak memanfaatkan layanan perpustakaan dengan alasan tidak lengkapnya fasilitas untuk memanfaatkannya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa bermanfaat atau tidaknya suatu layanan tergantung dari upaya perpustakaan yang bersangkutan untuk

memperkenalkan kepada penggunanya tentang cara penggunaan dan manfaat dari masing-masing layanan tersebut. Kegiatan pelayanan perpustakaan menurut Muchydin (1980 : 1) adalah:

(37)

Pada umumnya pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan menurut Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979 : 4) dapat dikelompokkan ke

dalam empat bagian, yaitu :

1. Kelompok kegiatan kerja pelayanan teknis, yaitu kegiatan kerja yang dilakukan untuk melaksanankan pelayanan informasi dalam program pelayanan teknis, yang terdiri atas kegiatan kerja pengadaan, inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, dan pemeliharaan koleksi.

2. Kelompok kegiatan kerja pelayanan pemakai, yaitu kegiatan kerja yang dilakukan untuk melaksanakan pelayanan informasi dalam program pemakai, yang terdiri atas kegiatan kerja sirkulasi koleksi, pelayanan referensi, pendidikan pemakai, dan penyebarluasan informasi.

3. Kelompok kegiatan kerja pelayanan administrasi, yaitu kegiatan-kegiatan kerja yang dilaksanakan untuk mendukung secara administratif kelancaran seluruh kelompok kegiatan meliputi kegiatan-kegiatan administratif ketatausahaan, administtrasi kerumahtanggaan, dan administrasi kepegawaian.

4. Kelompok kegiatan kerja pengelolaan, yaitu kegiatan kerja yang dilakukan untuk menyelaraskan semua kelompok kegiatan kerja sehingga berjalan harmonis dan terpadu.

Pengguna yang dapat memanfaatkan pelayanan perpustakaan dengan baik,

diharapkan dapat memperoleh manfaat yang maksimal. Untuk itu pendidikan pengguna merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan berbagai layanan perpustakaan ini.

2.2.5 Tujuan Pemanfaatan

(38)

pemanfaatan. Dari kedua pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pemanfaatan adalah sebagai proses, cara dan perbuatan pengguna dalam kegiatan pemanfaatan koleksi perpustakaan.

Pengguna yang datang ke perpustakaan belum tentu memanfaatkan perpustakaan, karena setiap pengguna tentu saja membaca buku atau meminjam buku saja. Menurut Soedibyo (1987 : 71), tujuan kunjungan ke perpustakaan adalah:

1. Keperluan tugas sekolahnya 2. Tugas studi di fakultasnya 3. Tugas research dan

4. Recreactional reading

Selain itu, menurut Sutarno (2006 : 123) tujuan pengguna ke perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Tahu arti dan manfaatnya

2. Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan 3. Tertarik dengan perpustakaan

4. Merasa senang dengan perpustakaan 5. Dilayani dengan baik

Dari pendapat di atas dapat diketehui bahwa pengguna memiliki tujuan masing-masing dalam berkunjung ke perpustakaan. Tujuan kunjungan tersebut antara lain untuk keperluan tugas sekolah, tugas kuliah, tugas penelitian, dan hanya untuk

membaca, dimana tujuan tersebut dipengaruhi beberapa faktor yaitu pengguna mengetahui arti dan manfaat dari kunjungannya, pengguna membutuhkan sesuatu di

perpustakaan, tertarik dengan perpustakaan, senang dengan perpustakaan. 2.2.6 Frekuensi Pemanfaatan

(39)

Indonesia (2005: 322), “Arti frekuensi pengguna adalah kekerapan”. Sedangkan menurut Salim (2002: 425), dijelaskan bahwa “Frekuensi adalah sejumlah pengulangan kejadian tertentu yang teratur”.

Setiap pengguna perpustakaan pasti memiliki frekuensi kunjungan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan perpustakaan baik itu dari memanfaatkan layanan, koleksi dan semua fasilitas yang ada di perpustakaan. perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila perpustakaan tersebut dikunjungi oleh penggunanya. Jadi jelas bahwa keseringan pemanfaatan perpustakaan merupakan suatu rutinitas pengguna perpustakaan, dimana frekuensi pemanfaatan perpustakaan berhubungan dengan kebutuhan pengguna sehingga frekuensi pemanfaatan dapat menjadi tolak ukur pemanfaatan perpustakaan.

2.2.6 Tingkat Kunjungan

Kunjungan dapat diartikan berkunjung, datang atau pergi, atau dapat juga diartikan menjenguk. Jadi tingkat kunjungan adalah tingkat berkunjung atau juga dapat disebut dengan frekuensi berkunjung. Setiap pengguna perpustakaan pasti memiliki frekuensi kunjungan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan koleksi dan layanan perpustakaan.

Di dalam perpustakaan kunjungan adalah faktor penentu keberhasilan perpustakaan. Seperti halnya yang diketahui bahwa perpustakaan yang berhasil adalah perpustakaan yang dikunjungi oleh penggunanya. Jadi agar dapat dimanfaatkan dan dikunjungi dengan baik perpustakaan haruslah menyediakan fasilitas dan layanan yang baik kepada pengguna, misalnya dengan koleksi yang memadai dan mutakhir atau tidak ketinggalan zaman.

2.2.8 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan

(40)

Jadi faktor frekuensi seseorang memanfaatkan perpustakaan dan tujuan dia memanfaatkan perpustakaan merupakan indikator dalam pemanfaatan perpustakaan” (Komariah, 2009: 10). Sedangkan sebuah penelitian mengenai pemanfaatan perpustakaan yang dijelaskan oleh Ninis Agustini dijelaskan bahwa “ada beberapa indikator dalam pemanfaatan perpustakaan diantaranya frekuensi dan intensitas” (Agustini, 2003). Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui tingkat pemanfaatan perpustakaan tidak terlepas dari peran perpustakaan itu sendiri. Jadi kualitas penggunaan perpustakaan dapat dilihat dari frekuensi pemanfaatan, intensitas pemanfaatan perpustakaan, dan motif atau tujuan pengguna memanfaatkan perpustakaan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan perpustakaan menurut Prayantini (2012: 6) antara lain adalah:

1. Ruangan perpustakaan 2. Suasana perpustakaan 3. Pelayanan perpustakaan 4. Tujuan ke perpustakaan

5. Rata-rata jumlah peminjaman buku 6. Frekuensi kunjungan ke perpustakaan 7. Durasi kunjungan ke perpustakaan 8. Pemanfaatan koleksi

Adapun beberapa faktor lain yang mempengaruhi terhadap pemanfaatan perpustakaan adalah:

1. Minat Baca

Faktor minat pengguna sangat menentukan terhadap pemanfaatan perpustakaan, karena adanya kesadaran pribadi pengguna sebagai pendorong jiwanya untuk memanfaatkan perpustakaan, Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang. Dengan adanya minat pengguna terutama dalam hal membaca buku-buku yang tersedia di perpustakaan maka dengan sendirinya perpustakaan tersebut turut membantu terhadap pemanfaatan sumber informasi. Karena bagaimanapun kelengkapan, baik sarana dan fasilitas yang ada pada suatu perpustakaan tidak akan bermanfaat sebagaimana yang diinginkan kalau tidak ada minat pengguna untuk memanfaatkannya.

2. Tenaga Pengelola

(41)

penyelenggara bisa menyadari akan kepentingan dan kedudukan perpustakaan bagi masyarakat luas. Menurut Larasati (1991;76), Seorang pengelola perpustakaan tidak cukup hanya dibekali keahlian teknis dan pengetahuan yang memadai tentang ilmu keperpustakaan, melainkan harus memiliki kemampuan mental tertentu. Seorang petugas perpustakaan harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap pengelolaan perpustakaan agar misi yang ditanggung oleh perpustakaan dapat dicapai. Seorang pustakawan yang sejati tidak akan senang melihat ruang perpustakaan sunyi, sepi dan buku-buku perpustakaan rapi dan teratur dan bersih yang berarti tidak pernah dimanfaatkan. Untuk menjadi pustakawan perlu memenuhi persyaratan tertentu, antara lain menguasai kurikulum dengan kegiatan perpustakaan. Pustakawan hendaknya mampu menyebarluaskan misi dan pencapaian tugas perpustakaan serta membina dan meningkatkan minat baca.

3. Koleksi Perpustakaan

Menurut Larasati (1991;55), bahwa fungsi perpustakaan adalah berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat luas. Bahan-bahan yang diperlukan untuk koleksi perpustakaan selain buku-buku adalah majalah, surat kabar, kliping, bahan-bahan stensilan, pamplet-pamplet dan alat peraga. 4. Motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Menurut Donald dalam Sardiman (1998;73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Ada dua jenis motivasi, yaitu:

a. Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu.

b. Motivasi Intrinsik.

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemampuan sendiri.

5. Gedung dan Fasilitas Perpustakaan

(42)

perpustakaan, juga pemakai perpustakaan pada umumnya

Sintesis:

Yang dimaksud dengan pemanfaatan perpustakaan adalah proses atau cara, perbuatan untuk menggunakan semua layanan dan fasilitas yang tersedia di

perpustakaan. dengan indikator : (1) tujuan pemanfaatan, (2) frekuensi pemanfaatan, (3) cara pemanfaatan, (4) faktor kunjungan

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneletian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Arikunto (2002 : 136), “metode

penelitian ini adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah pendekatan kuantitatif berjenis asosiatif sebab akibat dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Untuk

itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel yang diteliti yaitu pendidikan pemakai dan pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan IAIN IB Padang. Dimana hubungan antara variabel dalam penelitian akan dianalisis

dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis.

3.2 Lokasi Penelitian

Berdasarkan judul penelitian ini, maka lokasi penelitiannya berada di Perpustakaan IAIN IB Padang yang terletak di Jl.Prof. Dr. Mahmud Yunus Kampus

Lubuk Lintah Padang. 3.3 Populasi dan Sampel

(44)

3.3.1 Populasi

Populasi adalah objek atau sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Sugiyono (2009 : 115) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota aktif Perpustakaan IAIN IB Padang yaitu

berjumlah 12.568 orang. Populasi ini selanjutnya akan digeneralisasikan, sehingga penelitian ini akan dilakukan terhadap sebagian populasi sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini.

3.3.2 Sampel

Penentuan sampel dalam sebuah penelitian merupakan langkah awal berhasilnya sebuah penelitian. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar

dapat mewakili populasi. Menurut Sugiyono (2009 : 116), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Dari jumlah populasi 12.568 orang maka besarnya sampel berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat

kesalahan 10% adalah 99 orang.

n = N

1+ Ne2

Keterangan:

n = ukuran sampel

(45)

e = taraf kesalahan sebesar 10% 1 = konstanta

Apabila perhitungan sampel di lakukan sesuai dengan rumus Slovin tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah:

n = N

1+ Ne2 n = 12.568

1+12.568(0.1)2 n = 12.568 1+12.568(0.01)

n = 12.568 126,68

n = 99,21 dibulatkan menjadi 99 orang

Teknik penentuan sampel penulis menggunakan metode Proportionate

Stratified Random Sampling. Menurut Sugiyono (2009 : 119) “Proportionate

Stratified Random Sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang

tidak homogen dan berstrata secara proporsional”. Sub populasi dalam penelitian ini

(46)

Tabel-3.1 : Penentuan Sampel Penelitian No Fakultas Sub Populasi Sampel

1 Adab 1.562 1562

12568 x 99 =13

2 Ushuludin 2.550 2550

12568x 99 = 20

3 Dakwah 2.140 2140

12568 x 99 = 17

4 Tarbiyah 3.540 3540

12568 x 99 = 27

5 Syariah 2.776 2776

12568 x 99= 22 Jumlah Populasi 12.568 Jumlah Sampel 99

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket, yang diberikan kepada responden yaitu pengguna Perpustakaan IAIN IB Padang.

2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan buku, jurnal, majalah, laporan tahunan dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden melalui angket.

2. Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian.

3.6 Definisi Operasional Variabel

(47)

sebagai variabel terikat/dependent (Y), lebih jelasnya defenisi dari masing-masing variabel penelitian ini adalah:

1. Variabel pendidikan pemakai (X)

Pendidikan pemakai adalah program pelatihan bagi pemakai perpustakaan dalam memanfaatkan perpustakaan. indikator dari variabel ini adalah:

a. Tujuan Pendidikan Pemakai b. Metode Pendidikan Pemakai

c. Materi Pendidikan Pemakai d. Manfaat Pendidikan Pemkai e. Peran Pustakawan

f. Program Pendidikan Pemakai 2. Variabel Pemanfaatan Perpustakaan (Y)

Pemanfaatan perpustakaan adalah proses atau cara, perbuatan untuk menggunakan semua layanan dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan.

Indikator dari variabel ini adalah:

a. Tujuan Pemanfaatan b. Frekuensi Pemanfaatan

c. Cara Pemanfaatan d. Faktor Kunjungan

3.7 Skala Pengukuran Variabel

(48)

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Bobot untuk semua jawaban yang diberikan responden dari setiap pertanyaan

adalah sebagai berikut:

a. Jawaban “sangat setuju mempunyai skor 5 b. Jawaban “setuju” mempunyai skor 4

c. Jawaban “kurang setuju” mempunyai skor 3 d. Jawaban “tidak setuju” mempunyai skor 2

e. Jawaban “sangat tidak setuju” mempunyai skor 1 3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk memperoleh data yang baik dalam penelitian, maka angket yang dijadikan sebagai instrument dalam pengumpulan data diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya.

3.8.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas data penelitian dapat ditentukan oleh pengukuran yang akurat.

Instrument pengukuran dapat dikatakan valid apabila instrument tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Sugiyono (2009 : 177), validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total 'Product Moment

(Pearson) ". Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria

pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel pada

taraf a = 0,03.

(49)

=

) )(

( X2 Y2

xy rxy

dengan Keterangan :

rxy = Koefisien Korelasi yang dicari

xy = perkalian dari x dengan y

Jika hasil perhitungan ternyata r hitung > r tabel maka butir instrumen dianggap

valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka dianggap tidak valid (invalid) , sehingga

instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. xyr 30.

Adapun koefisien korelasi validitas ini yaitu :

1. Jika �ℎ����� > ������, maka pernyataan dikatakan valid

2. Jika �ℎ����� < ������, maka pernyataan dikatakan tidak valid

3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Suatu kusioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban dari responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Ghozali (2005 :

20) menyatakan bahwa pengukuran reliablitas dapat dikatakan dengan 2 cara, yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan

kuesioner (pernyataan) yang sama pada waktu yang berbeda dan kemudian

dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan hanya sekali saja

kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Pengujian reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan one shot

(50)

Cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpa > 0,60 (Sunyoto, 2013 : 114). Pengujian validitas dan realibilitas

data dilakukan terhadap 30 orang mahasiswa diluar sampel. 3.9 Analisis Data

Analisisis data dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat dibalik semua data tersebut, mengelompokkannya, meringkasnya menjadi sesuatu yang

kompak dan mudah mengerti, serta menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data

dari seluruh responden terkumpul. 3.9.1 Analisis Deskriptif

Mengingat penelitian ini terdiri dari dua variabel pendidikan pemakai dan pemanfaatan perpustakaan, maka data yang dikumpulkan melalui angket selanjutnya

dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif mengenai subjek penelitian berdarkan data. Data diperoleh ditabulasi dengan menyusun kedalam table kemudian

dihitung presentasenya, selanjutnya dianalisis dan di interpresentasikan. Untuk menghitung presentasi jawaban yang diberikan responden digunakan rumus yang dibuat oleh Mahfoedz (2009 :123):

P = f X 100%

N

Keterangan:

P = Persentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh

(51)

Untuk menafsirkan besarnya presentase yang didapatkan dari tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran yang dilakukan oleh Supardi (1979 : 20) :

1-25 % : Sebagian kecil 26-49 % : Hampir setengah 50 % : Setengah

51-75 % : Sebagian besar 76-99 % : Pada umumnya 100 % : Seluruhnya

3.9.2 Analisis Regresi Linier

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan di

Perpustakaan IAIN IB Padang. Dalam pengolahan data menggunakan SPSS

(Statistical Product and Solution) versi 20.0. persamaan regresi linier sederhana

yang digunkan, sebagai berikut:

Ŷ = a + bX

dimana:

Ŷ = pemanfaatan perpustakaan

a = Harga Y bila X (bilangan konstan)

b = bilangan koefesien

X = Pendidikan pemakai (nilai variabel prediktor) (Arikunto, 2009 : 372).

3. 9.3. Uji Signifikan

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan dilakukan dengan uji-t (uji secara parsial).

Gambar

Tabel-3.1 : Penentuan Sampel Penelitian
Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas
Tabel 4.6
Tabel 4.8
+7

Referensi

Dokumen terkait

14 NASTITI WIJAYANTI UNIVERSITAS GADJAH MADA 15 SITI ISRINA OKTAVIA SALASIA UNIVERSITAS GADJAH MADA 16 AKHMAD KHARIS NUGROHO UNIVERSITAS GADJAH MADA. 17 INDRIANA KARTINI

[r]

hanya faktor ekonomi saja, banyak dari para perempuan yang rela menjadi pekerja seks.. komersial hanya untuk mendapatkan kenikmatan sesaat saja

Fungsi komunikasi ke bawah dalam suatu organisasi dapat berupa menyampaikan informasi faktual dan non-kontroversial (tidak menjadi pokok pertentangan), dan tujuannya hanya semata –

Sistem pendidikan yang dibangun dalam Kuttab adalah menekankan pentingnya Iman sebelum Al-Qur’an dan Adab sebelum Ilmu. Hal ini tersebut bahwa kurikulum dalam Kuttab Al-Fatih

Tulisan ini menjelaskan bahwa, meskipun penilaian buruk mengenai perlindungan hak privasi disimpulkan oleh beberapa lembaga survei mengenai terhadap negara anggota

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:Sebagian besar responden

Abi Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari (w. 310 H) mengatakan bahwa makna dari ayat ini adalah: janganlah sebagian kalian memakan harta sebagian yang lain dengan cara yang batil