• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kependudukan Kota Medan Tahun 2011 – 2013 Berdasrakan Data Tahun 2000 - 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kependudukan Kota Medan Tahun 2011 – 2013 Berdasrakan Data Tahun 2000 - 2009"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEPENDUDUKAN KOTA MEDAN

TAHUN 2011 – 2013 BERDASRAKAN DATA TAHUN 2000 - 2009

TUGAS AKHIR

MARGARETHA EFLIN SIAHAAN

082407046

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS KEPENDUDUKAN KOTA MEDAN

TAHUN 2011 – 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 - 2009

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

MARGARETHA EFLIN SIAHAAN

082407046

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Nomor Induk Mahasiswa : 082407046

Program Studi : D-3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2011 Diketahui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing I

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Henry Rani Sitepu, M.S

(4)

PERNYATAAN

ANALISIS KEPENDUDUKAN KOTA MEDAN

TAHUN 2011 – 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 - 2009

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2011

MARGARETHA EFLIN SIAHAAN

(5)

PENGHARGAAN

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan karunia – Nya, penulis dimampukan menyelesaikan Tugas Akhir ini dalam waktu yang telah ditetapkan.

(6)

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 2

1.4 Lokasi Penelitian 2

1.5 Metodelogi Penelitian 3

1.6 Sistematika Penulisan 4

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian- pengertian 6

2.2 Teori – teori Kependudukan 7

2.3 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur 8

2.4 Metode yang digunakan 10

(7)

2.4.2 Pertumbuhan Penduduk 10

2.4.3 Rasio Beban Tanggungan 12

2.4.4 Rasio Jenis Kelamin 12

BAB 3 GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN

3.1 Sejarah Singkat Kota Medan 13

3.2 Keadaan Geografis Kota Medan 14

3.3 Lambang Kota Medan 17

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 18

4.2 Keadaan Jumlah Penduduk Kota Medan 19

4.3 Rasio Jenis Kelamin 23

4.4 Rasio Beban Tanggungan 24

4.5 Kepadatan Penduduk 25

4.6 Pertumbuhan Penduduk Kota Medan 26

4.6.1 Pertumbuhan Penduduk Laki – laki 26 4.6.2 Pertumbuhan Penduduk Perempuan 26 4.6.3 Pertumbuhan Penduduk Keseluruhan 27

4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk 27

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 31

5.2 Pengenalan Microsoft Excel 32

5.2.1 Istilah – istilah dalam Microsoft Excel 32 5.2.2 Tipe Data dalam Microsoft Excel 33 5.3 Langkah kerja Memulai Microsoft Excel 34

(8)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 37

6.2 Saran 38

DAFTAR PUSTAKA 39

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi Penduduk Menurut kelompok Umur 9

Tabel 3.1 Batas Wilayah Kota Medan 15

Tabel 4.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2000 – 2009 19

Tabel 4.2 Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur

Tahun 2000 - 2009 21

Tabel 4.3 Sex ratio Menurut Kecamatan Kota medan Tahun 2009 23

Tabel 4.4 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Medan

Tahun 2009 25

Tabel 4.5 Persentase Pertumbuhan Penduduk 27

Tabel 4.6 Proyeksi dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kota Medan

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.2 Grafik Penduduk Kota Medan

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000 – 2009 20

Gambar 4.2 Grafik Penduduk Kota Medan

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Hal itu dipicu oleh laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan angka fertilitas

dan angka mortalitas yang relatif tinggi. Kondisi ini dianggap tidak menguntungkan

dari sisi pembangunan ekonomi, pembangunan manusia (sosial). Selain menimbulkan

berbagai macam masalah sosial, jumlah penduduk yang semakin bertambah juga

menimbulkan dampak pada masalah yang lain, yaitu masalah lingkungan. Semakin

banyak penduduk berarti semakin banyak areal persawahan dan hutan yang berubah

fungsi menjadi pemukiman penduduk.

Berbagai persoalan akan muncul akibat masalah kependudukan, walaupun

pada dasarnya jika jumlah penduduk yang banyak selaras dengan kualitas manusia

(sumber daya manusia) akan membantu meringankan permasalahan tersebut. Tapi

nyatanya sumber daya manusia relatif rendah sehingga penduduk lebih diposisikan

sebagai beban daripada modal pembangunan. Apalagi masalah kependudukan boleh

dikatakan masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat maupun tokoh-tokoh

(12)

umumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program untuk mengontrol kelahiran,

tetapi sayangnya masih kurang kesadaran untuk melaksanakannya. Masih dianggap

sebagai hal yang tidak penting. Padahal kalau kita mau menyadari, sebenarnya

masalah kependudukan ini adalah masalah yang teramat penting.

Melihat betapa banyaknya dampak masalah kependudukan, maka penulis

memilih judul “ANALISIS KEPENDUDUKAN KOTA MEDAN TAHUN

2011 – 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 - 2009 ”, guna mengetahui

perkembangan kependudukan Kota Medan dimasa sekarang maupun dimasa yang

akan datang.

1.2 Identifikasi Masalah

Mengingat kemampuan dan kerterbatasan waktu, penulis perlu membatasi masalah .

Adapun topik yang dibahas penulis sehubungan dengan analisis kependudukan yakni

jumlah penduduk, kepadatan penduduk, komposisi penduduk, penduduk menurut

umur, rasio jenis kelamin, pertumbuhan penduduk, dan proyeksi penduduk.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengamati dan menyajikan

data yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak – pihak yang

membutuhkannya serta membantu pengambilan keputusan atau kebijakan yang dapat

membangun kesejahteraan masyarakat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui keadaan kependudukan Kota Medan serta proyeksi penduduk pada

(13)

1.4 Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data berhubungan dengan Analisis Kependudukan Kota

Madya Medan Tahun 2011 - 2013 berdasarkan data tahun 2000 – 2009 diperoleh dari

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara jalan asrama no. 141 Medan

1.5 Metodologi Penelitian

Metode Penelitaian yang digunakan penulis adalah dengan cara sebagai berikut :

1. Penelitaian Kepustakaan

Peneliti kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data

dan informasi dari perpustakaan dengan membaca buku – buku, referensi,

dan bahan – bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas

akhir.

2. Metode Pengumpulaan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan

menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan dari Ban Pusat Statistik

(BPS) Provinsi Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian

disusun dan disajikan dalam bentuk angka – angka dengan tujuan untuk

mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Teknik dan Analisa Data

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi

(14)

eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga

majemuk. Jadi pertumbuhan penduduk adalah sama untuk setiap tahun.

Adapun rumus pertumbuhan penduduk eksponensial tersebut adalah sebagai berikut :

Pt = P0 . ert

Keterangan :

Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t

P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar

r = Angka pertumbuhan penduduk

t = Jangka waktu antar P0 dan Pt

e = bilangan pokok dari sistem logaritma ( 2,718282 )

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran Tugas

Akhir ini, yaitu sebagai berikut :

A. Bagian pendahuluan berisi :

Halaman sampul, Halaman judul, Halaman pengesahan, Daftar Isi, Daftar gambar,

Daftar tabel, Kata pengantar.

B. Bagian Isi berisi :

(15)

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah maksud dan tujuan penelitian,

perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan tentang sumber – sumber data kependudukan,

faktor – faktor yang mempengaruhi kependudukan, dan teori – teori

kependudukan.

BAB 3 : GAMBARAN KOTA MEDAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Kota Medan, dan geografis

Kota Medan

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini memberikan uraian tentang data yang telah diamati, beserta

analisisnya.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang cara mengaplikasikan suatu program yang

digunakan oleh penulis dalam menganalisa data kependudukan .

BAB 6 : PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan

sebelumnya.

(16)

Daftar pustaka dan lampiran.

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian – pengertian

Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau

penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan – tulisan atau

karangan – karangan mengenai rakyat atau penduduk.

Menurut Donald J Bogue ( dasar – dasar demografi, 1981 ), demografi adalah

ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi, dan

distribusi penduduk serta perubahan – perubahannya sepanjang masa melalui

bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi,

dan mobilitas sosial.

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu

daerah tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah

keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk

yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat

faktor, yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan

yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan

(17)

Pengetahuan tentang kepandudukan penting bagi lembaga - lembaga swasta

maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah, sebab masalah

kepndudukan pada saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan

kebijaksanaan pemerintah.

Pure demografi ( demogarfi murni ) atau disebut juga demografi formal

menghasilkan teknik – teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik

tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk masa didepan atau dimasa

lampau, bila seseorang mengetahui seberapa banyak perkembangan di suatu daerah

atau negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penduduk tahun sebelumnya,

dan ada juga demogarfi formal yang hanya mempersoalkan hubungan antara variabel

dependen.

Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian unit skala besar dan

sasaran utama makro demografi adalah benua, bangsa, dan kesatuan – kesatuan

wilayah, sedangkan mikro demografi merupakan unit penelitian kecil yang umumnya

bersifat internal.

2.2 Teori – teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang

pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara –negara

yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan para ahli memahami faktor –

faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua

adalah adanya masalah – masalah yang bersifat universal yang menyebabkan para

(18)

mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk

dengan perkembangan ekonomi dan sosial.

Menurut (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang

lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the principle of population)

menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan akan berkembang biak

dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini

dan dia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan,

sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan

laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada pembatasan pertumbuhan

penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga

inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia.

2.3 Komposisi atau Struktur Penduduk menurut Umur

Komposisi pendududuk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel penting

dalam demografi. Hampir semua pembahasan mengenai masalah kependudukan

melibatkan variabel umur dan jenis kelamin penduduk. Struktur umur penduduk antar

daerah satu dengan yang lainnya tidak sama.

Membagi penduduk atas beberapa kelompok tertentu dapat pula dikatakan atas

komposisi penduduk tertentu. Komposisi penduduk menurut umur dapat disebut

struktur umur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok umur dan

diantara kelompok umur yang satu dengan yang berikutnya berinterval 5 tahun.

(19)

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel

terpenting dalam demografi. Hampir semua pembahasan mengenai masalah

kependudukan melibatkan variabel umur dan jenis kelamin penduduk.

Misalnya pemerintah ingin merencanakan pelaksanaan wajib belajar penduduk usia

sekolah, maka perlu diketahui jumlah penduduk usia dewasa ini maupun masa yang

akan datang.

Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu

kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling berpengaruh satu

dengan yang lainnya. Kalau salah satu dari variabel berubah maka kedua variabel

yang lain juga ikut berubah.

Struktur penduduk antara suatu negara dengan negara yang lain tidak sama.

Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur penduduk negara –

negara maju, antara daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Suatau negara dikatakan

berstruktur umur muda apabila kelompok penduduk yang berumur di bawah 15 tahun

jumlahnya lebih besar ( lebih dari 35 persen ), sedang besarnya kelompok penduduk

usia 65 tahun jumlahnya lebih kurang dari 3 persen. Sebaliknya suatu negara

dikatakan berstruktur umur tua apabila kelompok penduduk yang berusia 15 tahun ke

bawah jumlahnya kecil ( kurang dari 35 persen dari seluruh penduduk) dan persentase

penduduk di atas 65 tahun sekitar 15 persen. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel

dibawah ini :

Tabel 2.1. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur

Umur Penduduk Tua Penduduk Muda

(20)

15 – 64 ≥ 50% ≤ 62%

65+ ≥ 15% ≤ 3%

2.4 Metode yang Digunakan

Statistik dalam pengertian sebagai metode diperlukan untuk menyusun data yang telah

dikumpulkan. Masalah kependudukan akan timbul apabila kita dihadapkan pada dua

alternatif atau lebih yang harus kkita pilih. Dengan menggunakan statistika kita akan

dapat mengambil keputusan dengan cepat. Adapun metode yang digunakan dalam

menganalisis kependudukan Kota Medan sebagai berikut :

2.4.1 Rasio Jenis Kelamin ( Sex Ratio )

Rasio adalah perbandingan dua pangkat yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu.

Jadi Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan jumlah antara jenis kelamin

laki – laki dan perempuan yang dalam pengerjaannya, perbandingan dikalikan 100.

Maka rasio jenis kelamin (SR) dapat ditulis dengan rumus :

SR = X 100

2.4.2 Rasio Beban Tanggungan ( Depedency Ratio )

Rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara

banyaknya kelompok penduduk yang tidak produktif ( penduduk yang berumur lima

(21)

dan banyaknya penduduk yang termasuk ke dalam usia produktif ( penduduk yang

berusia lima belas tahun sampai enam puluh empat tahun ).

Rumus rasio beban tanggungan adalah :

DR

=

Keterangan :

DR = rasio beban ttanggungan

P(0-4) = jumlah penduduk di bawah umur 15 tahun

P(65+) = jumlah penduduk berusia di atas 65 tahun

P(15-64) = jumlah penduduk 15 – 64 tahun

K = konstant, biasanya bernilai 100

2.4.3 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk

dengan luas daerah dalam kilometer persegi yang merupakan indikator dari tekanan

penduduk suatu daerah.

Adapun rumus Kepadatan Penduduk sebagai berikut :

(22)

Kepadatan penduduk kasar menunjukkan bahwa jumlah penduduk untuk setiap

kilometer persegi luas wilayah. Kepadatan penduduk merupakan ukuran persebaran

penduduk yang paling umum digunakan karena selain data dan cara perhitungannya

sederhana, ukuran ini sudah distandarisasi dengan luas wilayah.

2.4.4 Angka pertumbuhan penduduk

Angka pertumbuhan penduduk menunjukan rata – rata pertambahan penduduk

pertahun pada periode atau waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dalam persen.

Ada beberapa macam ukuran untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan

penduduk setiap tahunnya, yaitu :

1. Pertumbuhan Penduduk Geometris (Geometri Rate Of Growth)

Pt = P0 ( 1+r)

Keterangan :

Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t

P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar

r = Angka pertumbuhan penduduk

t = Jangka waktu antar P0 dan Pt

2. Pertumbuhan Penduduk Eksponensial

Pt = P0 . ert

log Pt = log P0 + log ert

(23)

r

=

r =

Keterangan :

Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t

P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar

r = Angka pertumbuhan penduduk

t = Jangka waktu antar P0 dan Pt

e = bilangan pokok logaritma ( 2,718282 )

2.4.5 Proyeksi Penduduk

Proyeksi merupakan suatu istilah yang ditujukan untuk memberikan arti tentang

perhitungan ilustratif yang didasarkan atas beberapa asumsi. Berpegang kepada

sejumlah data yang telah tersedia, biasanya dapat disusun suatu proyeksi dengan cara

mengintroduksikan arah berbagai peristiwa vital yang diasumsikan, baik yang

bergerak menuju ke arah masa yang akan datang maupun periode sebelumnya.

Setiap perhitungan mengenai jumlah penduduk pada masa mendatang senantiasa

dilakukan dengan menggunakan ciri hipotetis penduduk. Ramalan tersebut biasanya

tidak begitu tepat. Untuk dapat menyusun estimasi masa depan yang dapat

dipertanggungjawabkan, kondisi masa depan yang mempengaruhi semua proses vital

(24)

Walau demikian mengenai jumlah penduduk pada umumnya tidak pasti.

Pengetahuan manusia mengenai kekuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan

mortalitas, fertilitas, perkawinan dan migrasi pada hakikatnya sangat tidak lengkap,

dan pengaruh yang tepat mengenai sebab-sebabnya pun tidak mudah ditentukan begitu

saja. Bahkan bila pemahaman manusia mengenai masa lampau juga boleh dikatakan

lengkap, tetapi masa depan mau tidak mau akan tetap serba tidak menentu.

Dengan demikian tidaklah mungkin untuk meramalkan arah elemen-elemen tersebut

untuk masa yang akan datang dengan penuh keyakinan.

Pertumbuhan jumalah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan suatu

daerah atau negara. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan

memproyeksikan penduduk bedasarkan tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2004 –

2009. Dikarenakan informasi salah satu komponen kependudukan yakni migrasi tidak

tersedia untuk tingkat kabupaten /kotamadia .

Penulis memproyeksikan penduduk Kota Medan dengan metode eksponensial,

yakni :

Pt = Po . ert

Keterangan :

Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t

P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar

r = Angka pertumbuhan penduduk

t = Jangka waktu antar P0 dan Pt

(25)

BAB 3

GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN

3.1 Sejarah Singkat Kota Medan

Kota Medan adalah

kota terbesar di Pula

Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk

menuju objek wisata

di

Medan didirikan ole

John Anderson, orang Eropa yang pertama mengunjungi Deli pada tahun 1833

menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200

orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa

tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada

yang menuruni sungai. Pada ta

(26)

Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah

pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan

kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan

seorang Tionghoa.

Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke

Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang

kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah ta

mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan

kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya

mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas

buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan.

Gelombang kedua ialah kedatangan orang

Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk

berdagang, menjadi

Sejak ta

menjadi 26.510 ha di ta

penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali

lipat.

3.2 Keadaan Geografis Kota Medan

Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan

(27)

lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang

relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara

dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring

ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.

Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Batas Wilayah Kota Medan

Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota

medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan

mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan

luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan.

Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur

Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota

Medan diperluas menjadi tiga kali lipat.

Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota

Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan

mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan

luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan.

Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur

Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota

Medan diperluas menjadi tiga kali lipat.

(28)

Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari

11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang sama maka

melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 140/2271/PUOD, tanggal 5

Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan.

Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I

Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang

pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan

Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi

Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151

(29)

14. dengan 6 Kelurahan

17 biji padi berarti tanggal 17 dari hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

8 bunga kapas berati bulan 8 dari tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

4 tiang dan 5 bahagian dari perisai berarti tahun 45 dari Proklamasi Indonesia.

Satu bambu runcing yang terletak dibelakang perisai adalah lambang perjuangan

Kemerdekaan Republik Indonesia, dan lima bahan-bahan pokok yang terpenting

dihadapan bambu runcing berarti Kemakmuran serta Keadilan Sosial yang merata ada

dihadapan kita.

Bintang yang bersinar lima adalah Bintang Nasional yang berarti bahwa hidup

(30)

bahagia dan lepas dari kemiskinan dan kemelaratan.

Lima sinar bintang berarti lima bahan pokok terpenting yang diekspor dari

Kota Medan dan lima bahagian perisasi berarti Pancasila yang menjadi Dasar Negara

Republik Indonesia.

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau

rasio kemudian diperoleh kesimpulannya.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu atau keseluruhan menjadi bagian –

bagian atau komponen – komponen yang lebih kecil agar dapat mengetahui

komponen yang menonjol, membandingkan antara komponen yang satu

dengan komponen yang lainnya, dan membandingkan salah satu atau beberapa

komponen dengan keseluruhannya.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif

dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya serta memperkirakan atau

meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai

(31)

4.2 Keadaan Jumlah Penduduk Kota Medan

Adapun keadaan jumlah penduduk Kota Medan adalah sebagai berikut :

a. Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin

Tabel 4.1. Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000 – 2009

Tahun

2003 990.216 1.003.386 1.993.602

2004 995.968 1.010.174 2.006.142

2005 1.012.040 1.024.145 2.036.185

2006 1.027.607 1.039.681 2.067.288

2007 1.034.696 1.048.460 2.083.156

2008 1.039.707 1.062.398 2.102.105

2009 1.049.457 1.071.596 2.121.053

(32)

Gambar 4.1 Grafik Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2009

Grafik tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk menurut jenis kelamin baik

(33)

b. Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur

Tabel 4.2 Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur Tahun 2009

Kelompok Umur Laki - laki Perempuan Jumlah

0 - 4 85.479 92.031 177.510

Jumlah 1.049.457 1.071.596 2.121.053

(34)

Gambar 4.2 Grafik Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur

Kota Medan Tahun 2009

Grafik tersebut menjelaskan bahwa jumlah penduduk terbanyak berada pada

(35)

4.3 Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan ( Sex Ratio )

Tabel 4.3 Sex Ratio Menurut Kecamatan Kota Medan Tahun 2009

No. Kecamatan Laki - laki Perempuan Sex Ratio

Sumber : BPS Sumatera Utara

Rasio jenis kelamin (sex ratio) Kota Medan pada tahun 2009 adalah 98 yang artinya

bahwa untuk setiap 98 penduduk laki – laki sebanding dengan 100 penduduk

(36)

4.4 Rasio Beban Tanggungan ( Dependency Ratio / DR )

Angka beban tanggungan ( DR ) dihitung berdasarkan tabel 4.2 (Penduduk Kota

Medan Menurut Kelompok Umur Tahun 2009 ) dengan rumus :

DR =

P( 0 – 14 ) = 561.813

P ( 15 – 64 ) = 1.475.058

P ( 65+ ) = 84.182

DR

=

DR

=

= 44

DR sebesar 44 berarti tiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 44 orang

kelompok tidak produktif. Dibandingkan DR nasional pada tahun 2009 sebesar 47,

negara maju seperti Jepang dengan DR sebesar 27 dan Amerika Serikat sebesar 33,

angka beban tanggungan ( DR ) Kota Medan tidak jauh berbeda dengan DR Nasional

(37)

4.5 Kepadatan Penduduk

Tabel 4.4. Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2006 – 2009

No. Kecamatan Luas Wilayah

Area ( Km2 ) Sumber : BPS Sumatera Utara

Kepadatan penduduk Kota Medan pada tahun 2009 mencapai 8.001 jiwa per

kilometer persegi dengan wilayah yang mengalami kepadatan penduduk terbesar

terdapat di kecamatan Medan Perjuangan. Jika dibandingkan dengan kepadatan

penduduk kota besar di Indonesia seperti Surabaya dengan kepadatan penduduk

sebesar 8776 jiwa per kilometer, kepadatan penduduk Kota Medan tidak jauh berbeda

(38)

4.6 Pertumbuhan Penduduk (r) Kota Medan

Perhitungan angka pertumbuhan penduduk (r) dengan menggunakan rumus

eksponensial :

r =

4.6.1 Pertumbuhan Penduduk Laki – laki

Tabel 4.4. Persentase Pertumbuhan Penduduk laki – laki

Tahun

2001 960.477 2,718282 0,015349213 1,534921274

2002 979.106 2,718282 0,019209873 1,920987315

2003 990.216 2,718282 0,011283190 1,128319002

2004 995.968 2,718282 0,005792027 0,579202704

2005 1.012.040 2,718282 0,016008245 1,600824519

2006 1.027.607 2,718282 0,015264701 1,526470148

2007 1.034.696 2,718282 0,006874865 0,687486511

2008 1.039.707 2,718282 0,004831279 0,483127862

(39)

Pt = P0 . ert

P2009 = P2004 . ert

t = 5

r =

r = = 0,010462606 x 100 = 1,046%

4.6.2 Pertumbuhan Penduduk Perempuan

Tabel 4.5. Persentase Pertumbuhan Penduduk ( r ) Perempuan

Tahun

2001 966.043 2,718282 0,007915991 0,791599064

2002 984.776 2,718282 0,019205856 1,920585625

2003 1.003.386 2,718282 0,018721354 1,872135407

2004 1.010.174 2,718282 0,006742312 0,674231241

2005 1.024.145 2,718282 0,013735524 1,373552405

2006 1.039.681 2,718282 0,015055816 1,505581623

2007 1.048.460 2,718282 0,008408485 0,840848503

2008 1.062.398 2,718282 0,013206195 1,320619548

(40)

Pt = P0 . ert

P2009 = P2004 . ert

t = 5

r =

r = = 0,011805305 x 100 = 1,181%

4.6.3 Pertumbuhan Penduduk Keseluruhan Penduduk

Tabel 4.6. Persentase Pertumbuhan Keseluruhan

Penduduk Laki – laki dan Perempuan

Tahun

2000 1.904.273 2,718282

2001 1.926.520 2,718282 0,011614957 1,1614957

2002 1.963.882 2,718282 0,019207859 1,9207859

2003 1.993.602 2,718282 0,015019925 1,5019925

2004 2.006.142 2,718282 0,006270421 0,6270421

2005 2.036.185 2,718282 0,014864483 1,4864483

2006 2.067.288 2,718282 0,015159643 1,5159643

2007 2.083.156 2,718282 0,007646448 0,7646448

2008 2.102.105 2,718282 0,009055172 0,9055172

(41)

Pt = P0 . ert

P2009 = P2004 . ert

t = 5

r =

r = = 0,011139837 x 100 = 1,114%

Tabel 4.5 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki – laki, Perempuan,

dan Keseluruhan Penduduk

Persentase Pertumbuhan Penduduk (%)

Laki - laki Perempuan Keseluruhan

1,046 1,181 1,114

4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk

1. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki – laki Kota Medan

Po = Pt . e rt

P2011 = P2009. e rt

= 1.049.457 ( 2,718282 )0,01046 (2)

(42)

P2012 = P2011. e rt

= 1.071.643 ( 2,718282 )0,01064 (1)

= 1.083.106

P2013 = P2012. e rt

= 1.083.106 ( 2,718282 )0,01064 (1)

= 1.094.692

2. Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kota Medan

Po = Pt . e rt

P2011 = P2009. e rt

= 1.071.596 ( 2,718282 )0,01181(2)

= 1.097.208

P2012 = P2011. e rt

= 1.097.208 ( 2,718282 )0,01181(1)

= 1.110.243

P2013 = P2012. e rt

= 1.110.243 ( 2,718282 )0,01181(1)

(43)

3. Proyeksi Jumlah Keseluruhan Penduduk Kota Medan

Po = Pt . e rt

P2011 = P2009. e rt

= 2.121.053 ( 2,718282 )0,01114(2)

= 2.168.840

P2012 = P2011. e rt

= 2.168.840 ( 2,718282 )0,01114(1)

= 2.193.136

P2013 = P2012. e rt

= 2.193.136 ( 2,718282 )0,01114(1)

= 2.217.704

Tabel 4.6. Proyeksi dan Rasio jenis Kelamin

Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2011- 2013

Tahun

Jumlah Penduduk

Rasio jenis Kelamin (SR)

Laki - laki Perempuan Keseluruhan

2011 1.071.643 1.097.208 2.168.840 98

2012 1.083.106 1.110.243 2.193.136 98

(44)

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun – tahun sebelumnya, dapat

dilihat bahwa sampai pada tahun 2013 yang akan datang, jumlah penduduk Kota

Medan akan mengalami peningkatan.

Rasio Jenis Kelamin penduduk Kota Medan tahun 2011 – 2013 sebesar 98

yang artinya bahwa untuk setiap 98 penduduk laki – laki sebanding dengan 100

(45)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan design

sistem yang ada dalam sistem yang telah disetujui, menginstal, dan memulai sistem

yang baru atau sistem yang diperbaiki.

Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut :

1. Menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui.

2. Menulis, menguji, dan mendokumentasikan program – program dan prosedur –

prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem yang disetujui.

3. Memastikan bahwa personal dapat mengoperasikan sistem baru.

4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai.

5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar.

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga

dapat diketahui kehandalannya dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan yang

diinginkan. Dalam pengolahan data pada tugas akhir ini, penulis menggunakan suatu

perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu program Excel dalam masalah

(46)

5.2 Pengenalan Microsoft Excel

Microsoft Excel 2007 merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik dari paket

program Miicrosoft Office. Microsoft Office Excel banyak berperan dalam

pengolahan informasi khususnya data yang berbentuk angka, dihitung, diproyeksikan,

dianalisa, dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan

Excel dalam berbagai versi mulai dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 2000, versi XP

(2002), versi 2003, dan versi 2007. Bahkan Microsoft Office Excel 2007 telah hadir

dengan berbagai software lain seperti Microsoft Word, SPSS, dan lain-lain.

Dalam pengolahan data Tugas Akhir ini, penulis sebagian mengolah dengan

menggunakan Microsoft Office Excel 2007 Keunggulan program spreadsheet ini

adalah mudah dipakai, fleksibel, mudah terintegrasi dengan aplikasi berbasis

windows.

5.2.1. Istilah – istilah dalam Microsoft Excel

Ada beberapa istilah yang dikenal dalam Excel,yaitu :

1.Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data atau

rumus. Normalnya Microsoft Excel menyediakan worksheet atau sheet

sebanyak tiga sheet.

2.Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa workbook.

Workbook ini merupakan file penyimpanan worksheet sehingga

mempermudah mengorganisasi file – file sesuai dengan kebutuhan yang

diperlukan.

3.Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktipnya

(47)

4.Pointer Cell adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal.

5.Renge merupakan kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area

( ditandai dengan warna hitam saat diblok )

6.Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja.

7.Fill Handle merupakan bagian bawah pointer cell yang berfungsi untuk

memindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse.

5.2.2 Tipe Data dalam Microsoft Excel

Tipe data dalam Excel terbagi dua jenis, yaitu :

1. Konstanta adalah berupa data yang diketik langsung pada kerja berupa teks,

data tunggal, waktu, mata uang, persen, pecahan, notasi ilmiah, dan lainnya.

2. Rumus adalah berupa gabungan dari tipe konstanta, alamat sel, nama sel atau

range, fungsi operator yang menghasilkan nilai baru. Tipe rumus ditandai

(48)

5.3. Langkah Kerja Memulai Microsoft Excel

Sebelum mengoprasikan software ini, pastikan bahwa komputer telah terpasang

program Microsoft Office Excel.

Langkahnya sebagai berikut:

1. Klik tombol Start, kemudian klik All Programs, lalu pilih Microsoft Office Excel

atau ketik “ pilih Microsoft Office Excel 2007” seperti gambar di bawah ini:

(49)

5.4 Pembuatan Grafik

1.Input data pada lembaran kerja microsoft excel yakni, pada kolom

pertama (kolom B ) data tahun, kolom kedua ( kolom C ) data jumlah

penduduk laki – laki, dan kolom ketiga ( kolom D ) untuk data

jumlah penduduk perempuan.

2. Kemudian blok data yang akan dijadikan chart, dalam hal ini yaitu

kolom C4:C13 ; D4:D13

3. Lalu klik menu Insert, pada submenu Chart klik Line pilih Line with

markers.

4. Lalu untuk mengubah koordinat garis horizontal menjadi tahun, maka

klik pada Chart tersebut, lalu klik menu Chart Tools, klik Desaign dan

(50)

5. Pada kotak dialog Horizontal (Category) Axis Labels, klik Edit, dan

blok data yang akan dijadikan sebagai tahun, dalam hal ini B4:B13,

kemudian Klik OK.

6. Untuk keterangan pendukung grafik seperti Titles (judul grafik), dan

Axis Title maka klik Chart Tools, Layout, dan klik Chart Title dan Axis

Titles, lalu pilih tata letak yang diinginkan, setelah itu ubah judul yang

diinginkan dengan mengklik dua kali pada title tersebut.

Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:

(51)

1. Input data pada lembaran kerja microsoft excel yakni, pada kolom pertama

(kolom B ) data tahun, kolom kedua ( kolom C ) data jumlah penduduk

laki – laki, kolom ketiga ( kolom D ) untuk bilangan pokok logaritma

( 2,718282 ) .

2. Dalam pengolahan data untuk menghasilkan pertumbuhan penduduk (r) pada

kolom D diperlukan cara perhitungan dengan microsoft office excel 2007

yakni,

a.pertumbuhan penduduk 2003 =(LOG(C5/C4)/LOG(D4))

b.pertumbuhan penduduk 2004 =(LOG(C6/C5)/LOG(D4))

c.pertumbuhan penduduk 2005 =(LOG(C8/C7)/LOG(D7))

d.pertumbuhan penduduk 2006 =(LOG(C9/C8)/LOG(D7))

e.pertumbuhan penduduk 2007 =(LOG(C11/C10)/LOG(D10))

f. pertumbuhan penduduk 2008 =(LOG(C12/C11)/LOG(D10))

g.pertumbuhan penduduk 2009 =(LOG(C13/C12)/LOG(D10))

3. Setelah diperoleh perhitungan pertumbuhan penduduk (r), dilakukan

perhitungan persentase pertumbuhan penduduk (r) pada kolom E dengan cara

(52)
(53)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pada bab – bab terdahulu, maka pada bab ini, Penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal, yaitu antara lain :

1. Rasio Beban Tanggungan ( Dependency Ratio ) di Kota Medan pada tahun

2009 adalah 44 orang. Ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok produktif

harus menanggung 44 orang kelompok yang tidak produktif.

2. Dengan menggunakan rumus Pertumbuhan Penduduk Eksponensial dan

berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2000 – 2009 diperoleh pertumbuhan

penduduk laki-laki 1,046% , perempuan 1,181 % , dan pertumbuhan penduduk

keseluruhan 1,114 %

3. Diramalkan bahwa jumlah penduduk laki – laki Kota Medan pada tahun 2011

adalah 1.071.643 jiwa, penduduk perempuan sebesar 1.097.208 jiwa, dan

keseluruhan penduduk tahun 2011 sebesar 2.168.840 jiwa. Pada tahun 2012

penduduk laki – laki sebesar 1.083.106 jiwa, penduduk perempuan sebesar

1.110.243 jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 2.193.136 jiwa. Pada tahun

2013 penduduk laki – laki 1.094.692 jiwa, penduduk perempuan sebesar

(54)

6.2. Saran

1. Rasio Beban Tanggungan (DR) Kota Medan yang sudah relatif menurun perlu

diminimalkan agar mendekati DR negara – negara Maju.

2. Pemerintah mengupayakan pemerataan penyebaran penduduk guna

mengurangi kepadatan penduduk, misalnya dengan megadakan transmigrasi.

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Edisi kelima. Bandung : Tarsito

___________. 2007. Indeks Pembangunan Manusia Kota Medan. Medan : BPS Medan.

___________. 2008. Indeks Pembangunan Manusia Kota Medan. Medan : BPS Medan.

___________. 2008. Medan Dalam Angka. Medan : BPS Medan

___________. 2009. Medan Dalam Angka. Medan : BPS Medan

___________. 2010. Medan Dalam Angka. Medan : BPS Medan

(56)

LAMPIRAN

Tabel 4.2 Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur Tahun 2009

Kelompok Umur Laki – laki Perempuan Jumlah

0 - 4 85.479 92.031 177.510

Jumlah 1.049.457 1.071.596 2.121.053

(57)

Tabel 4.3 Sex Ratio Menurut Kecamatan Kota Medan Tahun 2009

(58)

Tabel 4.4. Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2006 – 2009

No. Kecamatan Luas Wilayah

Gambar

Tabel 2.1. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Tabel 3.1 Batas Wilayah Kota Medan
Tabel 4.1.  Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000 – 2009
Gambar 4.1   Grafik Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sleman Nomor 38.1 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati. Sleman Nomor 21 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Lunar eclipse occurs when part or all parts of the moon surface are covered by the shadow of the earth.. There are two types of shadow, penumbra

therefore we try using the ethyl acetate extract of dried and fresh lime fruit peel, because of essential oil and less polar compounds in fruit peel.Yield of dried and fresh

kelebihan animasi berbasis adobe flash dalam penelitian ini yaitu dapat menampilkan struktur tubuh terlihat secara jelas beserta bagian-bagiannya, dan dalam proses

Hal ini terlihat dari kemampuan mahasiswa calon guru dalam membuat persiapan mengajar, yaitu perumusan indikator serta pemilihan materi ajar yang kurang sesuai dengan

Aplikasi ini memiliki beberapa kemudahan, salah satunya adalah perancang tidak perlu mempelajari bahasa HTML, karena pada aplikasi ini telah menyediakan sarana parameternya.

Selain memastikan diagnosis dan membina komunikasi dengan para ahli, orangtua anak autis hendaknya juga memperkaya pengetahuan tentang autisme, terutama pengetahuan mengenai terapi

Salah satu antisipasi dalam menghandle kelemahan masing-masing standar terhadap jaringan nirkabel ini adalah dengan mengupas setiap standarisasi yang dikembangkan oleh IEEE