ANALISIS KEPENDUDUKAN KOTA MEDAN
TAHUN 2011 – 2013 BERDASRAKAN DATA TAHUN 2000 - 2009
TUGAS AKHIR
MARGARETHA EFLIN SIAHAAN
082407046
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS KEPENDUDUKAN KOTA MEDAN
TAHUN 2011 – 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 - 2009
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
MARGARETHA EFLIN SIAHAAN
082407046
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Nomor Induk Mahasiswa : 082407046
Program Studi : D-3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2011 Diketahui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing I
Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Henry Rani Sitepu, M.S
PERNYATAAN
ANALISIS KEPENDUDUKAN KOTA MEDAN
TAHUN 2011 – 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 - 2009
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2011
MARGARETHA EFLIN SIAHAAN
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan karunia – Nya, penulis dimampukan menyelesaikan Tugas Akhir ini dalam waktu yang telah ditetapkan.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 2
1.4 Lokasi Penelitian 2
1.5 Metodelogi Penelitian 3
1.6 Sistematika Penulisan 4
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian- pengertian 6
2.2 Teori – teori Kependudukan 7
2.3 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur 8
2.4 Metode yang digunakan 10
2.4.2 Pertumbuhan Penduduk 10
2.4.3 Rasio Beban Tanggungan 12
2.4.4 Rasio Jenis Kelamin 12
BAB 3 GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN
3.1 Sejarah Singkat Kota Medan 13
3.2 Keadaan Geografis Kota Medan 14
3.3 Lambang Kota Medan 17
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 18
4.2 Keadaan Jumlah Penduduk Kota Medan 19
4.3 Rasio Jenis Kelamin 23
4.4 Rasio Beban Tanggungan 24
4.5 Kepadatan Penduduk 25
4.6 Pertumbuhan Penduduk Kota Medan 26
4.6.1 Pertumbuhan Penduduk Laki – laki 26 4.6.2 Pertumbuhan Penduduk Perempuan 26 4.6.3 Pertumbuhan Penduduk Keseluruhan 27
4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk 27
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem 31
5.2 Pengenalan Microsoft Excel 32
5.2.1 Istilah – istilah dalam Microsoft Excel 32 5.2.2 Tipe Data dalam Microsoft Excel 33 5.3 Langkah kerja Memulai Microsoft Excel 34
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 37
6.2 Saran 38
DAFTAR PUSTAKA 39
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komposisi Penduduk Menurut kelompok Umur 9
Tabel 3.1 Batas Wilayah Kota Medan 15
Tabel 4.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2000 – 2009 19
Tabel 4.2 Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur
Tahun 2000 - 2009 21
Tabel 4.3 Sex ratio Menurut Kecamatan Kota medan Tahun 2009 23
Tabel 4.4 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Medan
Tahun 2009 25
Tabel 4.5 Persentase Pertumbuhan Penduduk 27
Tabel 4.6 Proyeksi dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kota Medan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.2 Grafik Penduduk Kota Medan
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000 – 2009 20
Gambar 4.2 Grafik Penduduk Kota Medan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.
Hal itu dipicu oleh laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan angka fertilitas
dan angka mortalitas yang relatif tinggi. Kondisi ini dianggap tidak menguntungkan
dari sisi pembangunan ekonomi, pembangunan manusia (sosial). Selain menimbulkan
berbagai macam masalah sosial, jumlah penduduk yang semakin bertambah juga
menimbulkan dampak pada masalah yang lain, yaitu masalah lingkungan. Semakin
banyak penduduk berarti semakin banyak areal persawahan dan hutan yang berubah
fungsi menjadi pemukiman penduduk.
Berbagai persoalan akan muncul akibat masalah kependudukan, walaupun
pada dasarnya jika jumlah penduduk yang banyak selaras dengan kualitas manusia
(sumber daya manusia) akan membantu meringankan permasalahan tersebut. Tapi
nyatanya sumber daya manusia relatif rendah sehingga penduduk lebih diposisikan
sebagai beban daripada modal pembangunan. Apalagi masalah kependudukan boleh
dikatakan masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat maupun tokoh-tokoh
umumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program untuk mengontrol kelahiran,
tetapi sayangnya masih kurang kesadaran untuk melaksanakannya. Masih dianggap
sebagai hal yang tidak penting. Padahal kalau kita mau menyadari, sebenarnya
masalah kependudukan ini adalah masalah yang teramat penting.
Melihat betapa banyaknya dampak masalah kependudukan, maka penulis
memilih judul “ANALISIS KEPENDUDUKAN KOTA MEDAN TAHUN
2011 – 2013 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 - 2009 ”, guna mengetahui
perkembangan kependudukan Kota Medan dimasa sekarang maupun dimasa yang
akan datang.
1.2 Identifikasi Masalah
Mengingat kemampuan dan kerterbatasan waktu, penulis perlu membatasi masalah .
Adapun topik yang dibahas penulis sehubungan dengan analisis kependudukan yakni
jumlah penduduk, kepadatan penduduk, komposisi penduduk, penduduk menurut
umur, rasio jenis kelamin, pertumbuhan penduduk, dan proyeksi penduduk.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengamati dan menyajikan
data yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak – pihak yang
membutuhkannya serta membantu pengambilan keputusan atau kebijakan yang dapat
membangun kesejahteraan masyarakat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui keadaan kependudukan Kota Medan serta proyeksi penduduk pada
1.4 Lokasi Penelitian
Penelitian atau pengumpulan data berhubungan dengan Analisis Kependudukan Kota
Madya Medan Tahun 2011 - 2013 berdasarkan data tahun 2000 – 2009 diperoleh dari
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara jalan asrama no. 141 Medan
1.5 Metodologi Penelitian
Metode Penelitaian yang digunakan penulis adalah dengan cara sebagai berikut :
1. Penelitaian Kepustakaan
Peneliti kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data
dan informasi dari perpustakaan dengan membaca buku – buku, referensi,
dan bahan – bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas
akhir.
2. Metode Pengumpulaan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan
menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan dari Ban Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian
disusun dan disajikan dalam bentuk angka – angka dengan tujuan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
3. Teknik dan Analisa Data
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi
eksponensial adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga
majemuk. Jadi pertumbuhan penduduk adalah sama untuk setiap tahun.
Adapun rumus pertumbuhan penduduk eksponensial tersebut adalah sebagai berikut :
Pt = P0 . ert
Keterangan :
Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t
P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu antar P0 dan Pt
e = bilangan pokok dari sistem logaritma ( 2,718282 )
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran Tugas
Akhir ini, yaitu sebagai berikut :
A. Bagian pendahuluan berisi :
Halaman sampul, Halaman judul, Halaman pengesahan, Daftar Isi, Daftar gambar,
Daftar tabel, Kata pengantar.
B. Bagian Isi berisi :
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah maksud dan tujuan penelitian,
perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan tentang sumber – sumber data kependudukan,
faktor – faktor yang mempengaruhi kependudukan, dan teori – teori
kependudukan.
BAB 3 : GAMBARAN KOTA MEDAN
Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Kota Medan, dan geografis
Kota Medan
BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini memberikan uraian tentang data yang telah diamati, beserta
analisisnya.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang cara mengaplikasikan suatu program yang
digunakan oleh penulis dalam menganalisa data kependudukan .
BAB 6 : PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan
sebelumnya.
Daftar pustaka dan lampiran.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian – pengertian
Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau
penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan – tulisan atau
karangan – karangan mengenai rakyat atau penduduk.
Menurut Donald J Bogue ( dasar – dasar demografi, 1981 ), demografi adalah
ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi, dan
distribusi penduduk serta perubahan – perubahannya sepanjang masa melalui
bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi,
dan mobilitas sosial.
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu
daerah tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah
keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk
yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat
faktor, yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan
Pengetahuan tentang kepandudukan penting bagi lembaga - lembaga swasta
maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah, sebab masalah
kepndudukan pada saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan
kebijaksanaan pemerintah.
Pure demografi ( demogarfi murni ) atau disebut juga demografi formal
menghasilkan teknik – teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik
tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk masa didepan atau dimasa
lampau, bila seseorang mengetahui seberapa banyak perkembangan di suatu daerah
atau negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan penduduk tahun sebelumnya,
dan ada juga demogarfi formal yang hanya mempersoalkan hubungan antara variabel
dependen.
Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian unit skala besar dan
sasaran utama makro demografi adalah benua, bangsa, dan kesatuan – kesatuan
wilayah, sedangkan mikro demografi merupakan unit penelitian kecil yang umumnya
bersifat internal.
2.2 Teori – teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang
pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara –negara
yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan para ahli memahami faktor –
faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua
adalah adanya masalah – masalah yang bersifat universal yang menyebabkan para
mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk
dengan perkembangan ekonomi dan sosial.
Menurut (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang
lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the principle of population)
menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan akan berkembang biak
dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini
dan dia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan,
sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan
laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada pembatasan pertumbuhan
penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga
inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia.
2.3 Komposisi atau Struktur Penduduk menurut Umur
Komposisi pendududuk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel penting
dalam demografi. Hampir semua pembahasan mengenai masalah kependudukan
melibatkan variabel umur dan jenis kelamin penduduk. Struktur umur penduduk antar
daerah satu dengan yang lainnya tidak sama.
Membagi penduduk atas beberapa kelompok tertentu dapat pula dikatakan atas
komposisi penduduk tertentu. Komposisi penduduk menurut umur dapat disebut
struktur umur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok umur dan
diantara kelompok umur yang satu dengan yang berikutnya berinterval 5 tahun.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel
terpenting dalam demografi. Hampir semua pembahasan mengenai masalah
kependudukan melibatkan variabel umur dan jenis kelamin penduduk.
Misalnya pemerintah ingin merencanakan pelaksanaan wajib belajar penduduk usia
sekolah, maka perlu diketahui jumlah penduduk usia dewasa ini maupun masa yang
akan datang.
Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling berpengaruh satu
dengan yang lainnya. Kalau salah satu dari variabel berubah maka kedua variabel
yang lain juga ikut berubah.
Struktur penduduk antara suatu negara dengan negara yang lain tidak sama.
Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur penduduk negara –
negara maju, antara daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Suatau negara dikatakan
berstruktur umur muda apabila kelompok penduduk yang berumur di bawah 15 tahun
jumlahnya lebih besar ( lebih dari 35 persen ), sedang besarnya kelompok penduduk
usia 65 tahun jumlahnya lebih kurang dari 3 persen. Sebaliknya suatu negara
dikatakan berstruktur umur tua apabila kelompok penduduk yang berusia 15 tahun ke
bawah jumlahnya kecil ( kurang dari 35 persen dari seluruh penduduk) dan persentase
penduduk di atas 65 tahun sekitar 15 persen. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel
dibawah ini :
Tabel 2.1. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Umur Penduduk Tua Penduduk Muda
15 – 64 ≥ 50% ≤ 62%
65+ ≥ 15% ≤ 3%
2.4 Metode yang Digunakan
Statistik dalam pengertian sebagai metode diperlukan untuk menyusun data yang telah
dikumpulkan. Masalah kependudukan akan timbul apabila kita dihadapkan pada dua
alternatif atau lebih yang harus kkita pilih. Dengan menggunakan statistika kita akan
dapat mengambil keputusan dengan cepat. Adapun metode yang digunakan dalam
menganalisis kependudukan Kota Medan sebagai berikut :
2.4.1 Rasio Jenis Kelamin ( Sex Ratio )
Rasio adalah perbandingan dua pangkat yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu.
Jadi Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan jumlah antara jenis kelamin
laki – laki dan perempuan yang dalam pengerjaannya, perbandingan dikalikan 100.
Maka rasio jenis kelamin (SR) dapat ditulis dengan rumus :
SR = X 100
2.4.2 Rasio Beban Tanggungan ( Depedency Ratio )
Rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara
banyaknya kelompok penduduk yang tidak produktif ( penduduk yang berumur lima
dan banyaknya penduduk yang termasuk ke dalam usia produktif ( penduduk yang
berusia lima belas tahun sampai enam puluh empat tahun ).
Rumus rasio beban tanggungan adalah :
DR
=
Keterangan :
DR = rasio beban ttanggungan
P(0-4) = jumlah penduduk di bawah umur 15 tahun
P(65+) = jumlah penduduk berusia di atas 65 tahun
P(15-64) = jumlah penduduk 15 – 64 tahun
K = konstant, biasanya bernilai 100
2.4.3 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk
dengan luas daerah dalam kilometer persegi yang merupakan indikator dari tekanan
penduduk suatu daerah.
Adapun rumus Kepadatan Penduduk sebagai berikut :
Kepadatan penduduk kasar menunjukkan bahwa jumlah penduduk untuk setiap
kilometer persegi luas wilayah. Kepadatan penduduk merupakan ukuran persebaran
penduduk yang paling umum digunakan karena selain data dan cara perhitungannya
sederhana, ukuran ini sudah distandarisasi dengan luas wilayah.
2.4.4 Angka pertumbuhan penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukan rata – rata pertambahan penduduk
pertahun pada periode atau waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dalam persen.
Ada beberapa macam ukuran untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan
penduduk setiap tahunnya, yaitu :
1. Pertumbuhan Penduduk Geometris (Geometri Rate Of Growth)
Pt = P0 ( 1+r)
Keterangan :
Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t
P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu antar P0 dan Pt
2. Pertumbuhan Penduduk Eksponensial
Pt = P0 . ert
log Pt = log P0 + log ert
r
=
r =
Keterangan :
Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t
P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu antar P0 dan Pt
e = bilangan pokok logaritma ( 2,718282 )
2.4.5 Proyeksi Penduduk
Proyeksi merupakan suatu istilah yang ditujukan untuk memberikan arti tentang
perhitungan ilustratif yang didasarkan atas beberapa asumsi. Berpegang kepada
sejumlah data yang telah tersedia, biasanya dapat disusun suatu proyeksi dengan cara
mengintroduksikan arah berbagai peristiwa vital yang diasumsikan, baik yang
bergerak menuju ke arah masa yang akan datang maupun periode sebelumnya.
Setiap perhitungan mengenai jumlah penduduk pada masa mendatang senantiasa
dilakukan dengan menggunakan ciri hipotetis penduduk. Ramalan tersebut biasanya
tidak begitu tepat. Untuk dapat menyusun estimasi masa depan yang dapat
dipertanggungjawabkan, kondisi masa depan yang mempengaruhi semua proses vital
Walau demikian mengenai jumlah penduduk pada umumnya tidak pasti.
Pengetahuan manusia mengenai kekuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan
mortalitas, fertilitas, perkawinan dan migrasi pada hakikatnya sangat tidak lengkap,
dan pengaruh yang tepat mengenai sebab-sebabnya pun tidak mudah ditentukan begitu
saja. Bahkan bila pemahaman manusia mengenai masa lampau juga boleh dikatakan
lengkap, tetapi masa depan mau tidak mau akan tetap serba tidak menentu.
Dengan demikian tidaklah mungkin untuk meramalkan arah elemen-elemen tersebut
untuk masa yang akan datang dengan penuh keyakinan.
Pertumbuhan jumalah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan suatu
daerah atau negara. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan
memproyeksikan penduduk bedasarkan tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2004 –
2009. Dikarenakan informasi salah satu komponen kependudukan yakni migrasi tidak
tersedia untuk tingkat kabupaten /kotamadia .
Penulis memproyeksikan penduduk Kota Medan dengan metode eksponensial,
yakni :
Pt = Po . ert
Keterangan :
Pt = Jumlah Penduduk pada tahun t
P0 = Jumlah Penduduk pada tahun dasar
r = Angka pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu antar P0 dan Pt
BAB 3
GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN
3.1 Sejarah Singkat Kota Medan
Kota Medan adalah
kota terbesar di Pula
Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk
menuju objek wisata
di
Medan didirikan ole
John Anderson, orang Eropa yang pertama mengunjungi Deli pada tahun 1833
menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200
orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa
tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada
yang menuruni sungai. Pada ta
Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah
pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan
kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan
seorang Tionghoa.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke
Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang
kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah ta
mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan
kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya
mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas
buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan.
Gelombang kedua ialah kedatangan orang
Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk
berdagang, menjadi
Sejak ta
menjadi 26.510 ha di ta
penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali
lipat.
3.2 Keadaan Geografis Kota Medan
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan
lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang
relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara
dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring
ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.
Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Batas Wilayah Kota Medan
Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota
medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan
mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan
luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan.
Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur
Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota
Medan diperluas menjadi tiga kali lipat.
Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota
Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan
mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan
luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan.
Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur
Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota
Medan diperluas menjadi tiga kali lipat.
Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari
11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang sama maka
melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 140/2271/PUOD, tanggal 5
Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan.
Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I
Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang
pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan
Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi
Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151
14. dengan 6 Kelurahan
17 biji padi berarti tanggal 17 dari hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
8 bunga kapas berati bulan 8 dari tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
4 tiang dan 5 bahagian dari perisai berarti tahun 45 dari Proklamasi Indonesia.
Satu bambu runcing yang terletak dibelakang perisai adalah lambang perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia, dan lima bahan-bahan pokok yang terpenting
dihadapan bambu runcing berarti Kemakmuran serta Keadilan Sosial yang merata ada
dihadapan kita.
Bintang yang bersinar lima adalah Bintang Nasional yang berarti bahwa hidup
bahagia dan lepas dari kemiskinan dan kemelaratan.
Lima sinar bintang berarti lima bahan pokok terpenting yang diekspor dari
Kota Medan dan lima bahagian perisasi berarti Pancasila yang menjadi Dasar Negara
Republik Indonesia.
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau
rasio kemudian diperoleh kesimpulannya.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu atau keseluruhan menjadi bagian –
bagian atau komponen – komponen yang lebih kecil agar dapat mengetahui
komponen yang menonjol, membandingkan antara komponen yang satu
dengan komponen yang lainnya, dan membandingkan salah satu atau beberapa
komponen dengan keseluruhannya.
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif
dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya serta memperkirakan atau
meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai
4.2 Keadaan Jumlah Penduduk Kota Medan
Adapun keadaan jumlah penduduk Kota Medan adalah sebagai berikut :
a. Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.1. Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000 – 2009
Tahun
2003 990.216 1.003.386 1.993.602
2004 995.968 1.010.174 2.006.142
2005 1.012.040 1.024.145 2.036.185
2006 1.027.607 1.039.681 2.067.288
2007 1.034.696 1.048.460 2.083.156
2008 1.039.707 1.062.398 2.102.105
2009 1.049.457 1.071.596 2.121.053
Gambar 4.1 Grafik Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2000-2009
Grafik tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk menurut jenis kelamin baik
b. Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur
Tabel 4.2 Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur Tahun 2009
Kelompok Umur Laki - laki Perempuan Jumlah
0 - 4 85.479 92.031 177.510
Jumlah 1.049.457 1.071.596 2.121.053
Gambar 4.2 Grafik Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur
Kota Medan Tahun 2009
Grafik tersebut menjelaskan bahwa jumlah penduduk terbanyak berada pada
4.3 Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan ( Sex Ratio )
Tabel 4.3 Sex Ratio Menurut Kecamatan Kota Medan Tahun 2009
No. Kecamatan Laki - laki Perempuan Sex Ratio
Sumber : BPS Sumatera Utara
Rasio jenis kelamin (sex ratio) Kota Medan pada tahun 2009 adalah 98 yang artinya
bahwa untuk setiap 98 penduduk laki – laki sebanding dengan 100 penduduk
4.4 Rasio Beban Tanggungan ( Dependency Ratio / DR )
Angka beban tanggungan ( DR ) dihitung berdasarkan tabel 4.2 (Penduduk Kota
Medan Menurut Kelompok Umur Tahun 2009 ) dengan rumus :
DR =
P( 0 – 14 ) = 561.813
P ( 15 – 64 ) = 1.475.058
P ( 65+ ) = 84.182
DR
=
DR
=
= 44
DR sebesar 44 berarti tiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 44 orang
kelompok tidak produktif. Dibandingkan DR nasional pada tahun 2009 sebesar 47,
negara maju seperti Jepang dengan DR sebesar 27 dan Amerika Serikat sebesar 33,
angka beban tanggungan ( DR ) Kota Medan tidak jauh berbeda dengan DR Nasional
4.5 Kepadatan Penduduk
Tabel 4.4. Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2006 – 2009
No. Kecamatan Luas Wilayah
Area ( Km2 ) Sumber : BPS Sumatera Utara
Kepadatan penduduk Kota Medan pada tahun 2009 mencapai 8.001 jiwa per
kilometer persegi dengan wilayah yang mengalami kepadatan penduduk terbesar
terdapat di kecamatan Medan Perjuangan. Jika dibandingkan dengan kepadatan
penduduk kota besar di Indonesia seperti Surabaya dengan kepadatan penduduk
sebesar 8776 jiwa per kilometer, kepadatan penduduk Kota Medan tidak jauh berbeda
4.6 Pertumbuhan Penduduk (r) Kota Medan
Perhitungan angka pertumbuhan penduduk (r) dengan menggunakan rumus
eksponensial :
r =
4.6.1 Pertumbuhan Penduduk Laki – laki
Tabel 4.4. Persentase Pertumbuhan Penduduk laki – laki
Tahun
2001 960.477 2,718282 0,015349213 1,534921274
2002 979.106 2,718282 0,019209873 1,920987315
2003 990.216 2,718282 0,011283190 1,128319002
2004 995.968 2,718282 0,005792027 0,579202704
2005 1.012.040 2,718282 0,016008245 1,600824519
2006 1.027.607 2,718282 0,015264701 1,526470148
2007 1.034.696 2,718282 0,006874865 0,687486511
2008 1.039.707 2,718282 0,004831279 0,483127862
Pt = P0 . ert
P2009 = P2004 . ert
t = 5
r =
r = = 0,010462606 x 100 = 1,046%
4.6.2 Pertumbuhan Penduduk Perempuan
Tabel 4.5. Persentase Pertumbuhan Penduduk ( r ) Perempuan
Tahun
2001 966.043 2,718282 0,007915991 0,791599064
2002 984.776 2,718282 0,019205856 1,920585625
2003 1.003.386 2,718282 0,018721354 1,872135407
2004 1.010.174 2,718282 0,006742312 0,674231241
2005 1.024.145 2,718282 0,013735524 1,373552405
2006 1.039.681 2,718282 0,015055816 1,505581623
2007 1.048.460 2,718282 0,008408485 0,840848503
2008 1.062.398 2,718282 0,013206195 1,320619548
Pt = P0 . ert
P2009 = P2004 . ert
t = 5
r =
r = = 0,011805305 x 100 = 1,181%
4.6.3 Pertumbuhan Penduduk Keseluruhan Penduduk
Tabel 4.6. Persentase Pertumbuhan Keseluruhan
Penduduk Laki – laki dan Perempuan
Tahun
2000 1.904.273 2,718282
2001 1.926.520 2,718282 0,011614957 1,1614957
2002 1.963.882 2,718282 0,019207859 1,9207859
2003 1.993.602 2,718282 0,015019925 1,5019925
2004 2.006.142 2,718282 0,006270421 0,6270421
2005 2.036.185 2,718282 0,014864483 1,4864483
2006 2.067.288 2,718282 0,015159643 1,5159643
2007 2.083.156 2,718282 0,007646448 0,7646448
2008 2.102.105 2,718282 0,009055172 0,9055172
Pt = P0 . ert
P2009 = P2004 . ert
t = 5
r =
r = = 0,011139837 x 100 = 1,114%
Tabel 4.5 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki – laki, Perempuan,
dan Keseluruhan Penduduk
Persentase Pertumbuhan Penduduk (%)
Laki - laki Perempuan Keseluruhan
1,046 1,181 1,114
4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk
1. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki – laki Kota Medan
Po = Pt . e rt
P2011 = P2009. e rt
= 1.049.457 ( 2,718282 )0,01046 (2)
P2012 = P2011. e rt
= 1.071.643 ( 2,718282 )0,01064 (1)
= 1.083.106
P2013 = P2012. e rt
= 1.083.106 ( 2,718282 )0,01064 (1)
= 1.094.692
2. Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kota Medan
Po = Pt . e rt
P2011 = P2009. e rt
= 1.071.596 ( 2,718282 )0,01181(2)
= 1.097.208
P2012 = P2011. e rt
= 1.097.208 ( 2,718282 )0,01181(1)
= 1.110.243
P2013 = P2012. e rt
= 1.110.243 ( 2,718282 )0,01181(1)
3. Proyeksi Jumlah Keseluruhan Penduduk Kota Medan
Po = Pt . e rt
P2011 = P2009. e rt
= 2.121.053 ( 2,718282 )0,01114(2)
= 2.168.840
P2012 = P2011. e rt
= 2.168.840 ( 2,718282 )0,01114(1)
= 2.193.136
P2013 = P2012. e rt
= 2.193.136 ( 2,718282 )0,01114(1)
= 2.217.704
Tabel 4.6. Proyeksi dan Rasio jenis Kelamin
Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2011- 2013
Tahun
Jumlah Penduduk
Rasio jenis Kelamin (SR)
Laki - laki Perempuan Keseluruhan
2011 1.071.643 1.097.208 2.168.840 98
2012 1.083.106 1.110.243 2.193.136 98
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun – tahun sebelumnya, dapat
dilihat bahwa sampai pada tahun 2013 yang akan datang, jumlah penduduk Kota
Medan akan mengalami peningkatan.
Rasio Jenis Kelamin penduduk Kota Medan tahun 2011 – 2013 sebesar 98
yang artinya bahwa untuk setiap 98 penduduk laki – laki sebanding dengan 100
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan design
sistem yang ada dalam sistem yang telah disetujui, menginstal, dan memulai sistem
yang baru atau sistem yang diperbaiki.
Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut :
1. Menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui.
2. Menulis, menguji, dan mendokumentasikan program – program dan prosedur –
prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem yang disetujui.
3. Memastikan bahwa personal dapat mengoperasikan sistem baru.
4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai.
5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalannya dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan yang
diinginkan. Dalam pengolahan data pada tugas akhir ini, penulis menggunakan suatu
perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu program Excel dalam masalah
5.2 Pengenalan Microsoft Excel
Microsoft Excel 2007 merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik dari paket
program Miicrosoft Office. Microsoft Office Excel banyak berperan dalam
pengolahan informasi khususnya data yang berbentuk angka, dihitung, diproyeksikan,
dianalisa, dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan
Excel dalam berbagai versi mulai dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 2000, versi XP
(2002), versi 2003, dan versi 2007. Bahkan Microsoft Office Excel 2007 telah hadir
dengan berbagai software lain seperti Microsoft Word, SPSS, dan lain-lain.
Dalam pengolahan data Tugas Akhir ini, penulis sebagian mengolah dengan
menggunakan Microsoft Office Excel 2007 Keunggulan program spreadsheet ini
adalah mudah dipakai, fleksibel, mudah terintegrasi dengan aplikasi berbasis
windows.
5.2.1. Istilah – istilah dalam Microsoft Excel
Ada beberapa istilah yang dikenal dalam Excel,yaitu :
1.Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data atau
rumus. Normalnya Microsoft Excel menyediakan worksheet atau sheet
sebanyak tiga sheet.
2.Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa workbook.
Workbook ini merupakan file penyimpanan worksheet sehingga
mempermudah mengorganisasi file – file sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan.
3.Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktipnya
4.Pointer Cell adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal.
5.Renge merupakan kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area
( ditandai dengan warna hitam saat diblok )
6.Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja.
7.Fill Handle merupakan bagian bawah pointer cell yang berfungsi untuk
memindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse.
5.2.2 Tipe Data dalam Microsoft Excel
Tipe data dalam Excel terbagi dua jenis, yaitu :
1. Konstanta adalah berupa data yang diketik langsung pada kerja berupa teks,
data tunggal, waktu, mata uang, persen, pecahan, notasi ilmiah, dan lainnya.
2. Rumus adalah berupa gabungan dari tipe konstanta, alamat sel, nama sel atau
range, fungsi operator yang menghasilkan nilai baru. Tipe rumus ditandai
5.3. Langkah Kerja Memulai Microsoft Excel
Sebelum mengoprasikan software ini, pastikan bahwa komputer telah terpasang
program Microsoft Office Excel.
Langkahnya sebagai berikut:
1. Klik tombol Start, kemudian klik All Programs, lalu pilih Microsoft Office Excel
atau ketik “ pilih Microsoft Office Excel 2007” seperti gambar di bawah ini:
5.4 Pembuatan Grafik
1.Input data pada lembaran kerja microsoft excel yakni, pada kolom
pertama (kolom B ) data tahun, kolom kedua ( kolom C ) data jumlah
penduduk laki – laki, dan kolom ketiga ( kolom D ) untuk data
jumlah penduduk perempuan.
2. Kemudian blok data yang akan dijadikan chart, dalam hal ini yaitu
kolom C4:C13 ; D4:D13
3. Lalu klik menu Insert, pada submenu Chart klik Line pilih Line with
markers.
4. Lalu untuk mengubah koordinat garis horizontal menjadi tahun, maka
klik pada Chart tersebut, lalu klik menu Chart Tools, klik Desaign dan
5. Pada kotak dialog Horizontal (Category) Axis Labels, klik Edit, dan
blok data yang akan dijadikan sebagai tahun, dalam hal ini B4:B13,
kemudian Klik OK.
6. Untuk keterangan pendukung grafik seperti Titles (judul grafik), dan
Axis Title maka klik Chart Tools, Layout, dan klik Chart Title dan Axis
Titles, lalu pilih tata letak yang diinginkan, setelah itu ubah judul yang
diinginkan dengan mengklik dua kali pada title tersebut.
Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:
1. Input data pada lembaran kerja microsoft excel yakni, pada kolom pertama
(kolom B ) data tahun, kolom kedua ( kolom C ) data jumlah penduduk
laki – laki, kolom ketiga ( kolom D ) untuk bilangan pokok logaritma
( 2,718282 ) .
2. Dalam pengolahan data untuk menghasilkan pertumbuhan penduduk (r) pada
kolom D diperlukan cara perhitungan dengan microsoft office excel 2007
yakni,
a.pertumbuhan penduduk 2003 =(LOG(C5/C4)/LOG(D4))
b.pertumbuhan penduduk 2004 =(LOG(C6/C5)/LOG(D4))
c.pertumbuhan penduduk 2005 =(LOG(C8/C7)/LOG(D7))
d.pertumbuhan penduduk 2006 =(LOG(C9/C8)/LOG(D7))
e.pertumbuhan penduduk 2007 =(LOG(C11/C10)/LOG(D10))
f. pertumbuhan penduduk 2008 =(LOG(C12/C11)/LOG(D10))
g.pertumbuhan penduduk 2009 =(LOG(C13/C12)/LOG(D10))
3. Setelah diperoleh perhitungan pertumbuhan penduduk (r), dilakukan
perhitungan persentase pertumbuhan penduduk (r) pada kolom E dengan cara
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data pada bab – bab terdahulu, maka pada bab ini, Penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal, yaitu antara lain :
1. Rasio Beban Tanggungan ( Dependency Ratio ) di Kota Medan pada tahun
2009 adalah 44 orang. Ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok produktif
harus menanggung 44 orang kelompok yang tidak produktif.
2. Dengan menggunakan rumus Pertumbuhan Penduduk Eksponensial dan
berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2000 – 2009 diperoleh pertumbuhan
penduduk laki-laki 1,046% , perempuan 1,181 % , dan pertumbuhan penduduk
keseluruhan 1,114 %
3. Diramalkan bahwa jumlah penduduk laki – laki Kota Medan pada tahun 2011
adalah 1.071.643 jiwa, penduduk perempuan sebesar 1.097.208 jiwa, dan
keseluruhan penduduk tahun 2011 sebesar 2.168.840 jiwa. Pada tahun 2012
penduduk laki – laki sebesar 1.083.106 jiwa, penduduk perempuan sebesar
1.110.243 jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 2.193.136 jiwa. Pada tahun
2013 penduduk laki – laki 1.094.692 jiwa, penduduk perempuan sebesar
6.2. Saran
1. Rasio Beban Tanggungan (DR) Kota Medan yang sudah relatif menurun perlu
diminimalkan agar mendekati DR negara – negara Maju.
2. Pemerintah mengupayakan pemerataan penyebaran penduduk guna
mengurangi kepadatan penduduk, misalnya dengan megadakan transmigrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 1992. Metode Statistika. Edisi kelima. Bandung : Tarsito
___________. 2007. Indeks Pembangunan Manusia Kota Medan. Medan : BPS Medan.
___________. 2008. Indeks Pembangunan Manusia Kota Medan. Medan : BPS Medan.
___________. 2008. Medan Dalam Angka. Medan : BPS Medan
___________. 2009. Medan Dalam Angka. Medan : BPS Medan
___________. 2010. Medan Dalam Angka. Medan : BPS Medan
LAMPIRAN
Tabel 4.2 Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur Tahun 2009
Kelompok Umur Laki – laki Perempuan Jumlah
0 - 4 85.479 92.031 177.510
Jumlah 1.049.457 1.071.596 2.121.053
Tabel 4.3 Sex Ratio Menurut Kecamatan Kota Medan Tahun 2009
Tabel 4.4. Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2006 – 2009
No. Kecamatan Luas Wilayah