• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wirausaha Jamur Krenyes ”Ngangenin Rasanya” Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Wirausaha Jamur Krenyes ”Ngangenin Rasanya” Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

WIRAUSAHA JAMUR KRENYES ”NGANGENIN RASANYA” LANGKAH AWAL MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES

TUGAS AKHIR

Oleh:

KHAIRUL AMRI HASIBUAN 082101045

KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan rasa syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang banyak memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, Shalawat dan salam penulis sampaikan kehariban junjungan Nabi Muhammad SAW, yang dengan tuntunannya telah membawa manusia ke alam kebenaran yang penulis harapkan syafaatnya di hari akhir kelak, Amin.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Ayahanda E.D Bakti Hasibuan dan Ibunda Misriani yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas, hanya Tugas Akhir ini yang penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis di masa mendatang, Amin.

Membuat sebuah karya ilmiah berupa skripsi minor merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa yang hendak menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul: “ Wirausaha Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya” Langkah Awal Menjadi Entrepreneur Sukses.”

(3)

pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran untuk memberi bimbingan dan mengarahkan penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

4. Ibu Frida Ramadini, SE, MM, selaku Dosen wali Penulis.

5. Bapak/ Ibu Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada saudara kandung penulis terutama abah Azmi Syahputra Hasibuan, SE dan istrinya kak Liza Mulyani, SP yang selama ini mengajarkan arti dari tanggung jawab.

7. Kepada seluruh Keluarga Besar BP2M Baiturrahmah FE USU yang telah begitu banyak memberikan dukungan yang besar bagi penulis. Penulis doa’kan semoga Allah mengistiqomahkan kalian dalam berda’wah dijalan Allah.

(4)

Syahril dan B’Erwin yang telah bersama berjuang dalam da’wah dan merasakan persaudaraan serta selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Kepada sahabat-sahabat penulis di D-III Keuangan yaitu Fitriana, Wanda, Lia, Putri, Sakti dan Fitri yang berjuang dan belajar bersama selama ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempuran dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Medan, Maret 2011 Hormat Penulis

(5)

NAMA : KHAIRUL AMRI HASIBUAN

TANDA PENGESAHAN TUGAS AKHIR NIM : 082101045

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : WIRAUSAHA JAMUR KRENYES “NGANGENIN

RASANYA” LANGKAH AWAL MENUJU ENTREPRENEUR SUKSES

Tanggal :………..2011 Dosen Pembimbing

(Drs. RUSTAM, MSi, Ak) NIP . 19581114 198703 1 001

Tanggal : ...2011 Ketua Program Studi D III Keuangan

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 19600302 198601 1 001

Tanggal : ...2011 Dekan Fakultas Ekonomi

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan Perusahaan ... 5

C. Manfaat Prospek Usaha ... 6

BAB II WIRAUSAHA JAMUR KRENYES “NGANGENIN RASANYA” LANGKAH AWAL MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES A. Data Perusahaan ... 7

B. Biodata Pemilik/Pengurus ... 8

C. Struktur Organisasi ... 12

D. Aspek Pasar dan Pemasaran ... 12

1. Produk yang Dihasilkan ... 12

2. Keunggulan Produk ... 13

3. Gambaran Pasar ... 14

4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju ... 16

5. Trend Perkembangan Pasar ... 17

6. Proyeksi Penjualan ... 18

7. Analisis Pesaing ... 19

E. Aspek Produksi ... 23

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 23

2. Proses Produksi ... 24

3. Peralatan yang Dibutuhkan ... 25

(7)

F. Analisis Sumber Daya Manusia ... 26

G. Rencana Pengembangan Pasar ... 26

1. Stategi Produksi ... 26

2. Strategi Organisasi dan SDM ... 27

3. Strategi Marketing ... 27

4. Strategi Keuangan ... 28

H. Pemanfaatan IT ... 28

I. Analisis Keuangan ... 29

1. Proyeksi Keuangan ... 30

2. Laporan Keuangan ... 32

3. Rencana Arus Kas ... 34

J. Analisis Resiko Usaha ... 35

1. Analisis Resiko Usaha ... 35

2. Antisipasi Resiko Usaha ... 35

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis

bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara

maju. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan UKM perlu

diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha

mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi

lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Sutaryo, 2004).

Usaha Kecil Menengah ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung

oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku

usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.

Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar,

aspek tersebut adalah :

1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar.

2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang

menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi

mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang

(9)

sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008).

Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri

demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah

tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah

lingkaran mirip cangkang

masih satu kerabat dengan

King Oyster Mushroom. Keberadaan jamur tiram (Pleurotus Sp) pada awalnya

banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, kebun, bahkan tumbuh di kayu yang

sudah lapuk. Sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat, maka

beberapa jamur dibudidayakan di Indonesia. Sebagai bahan makanan, jamur

memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Kelebihan

jamur terletak pada kandungan gizinya yang tinggi dan cita rasanya yang lezat.

Selain memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga bergizi tinggi.

Kandungan protein nabati yang dikandungannya mencapai 10 – 30 %. Presentasi

tersebut menunjukkan kandungan protein jamur tiram lebih tinggi dua kali lipat

dibandingkan dengan protein di dalam asparagus, kol, dan kentang; empat kali

lipat dibandingkan tomat dan wortel; dan enam kali lipat dibandingkan dengan

buah jeruk.

Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai

(10)

dapat bermanfaat sebagai antiviral dan anti kanker. Di samping itu, jamur ini juga

dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan

membantu pencernaan. Dan juga sebagai antibakterial dan antitumor, serta

menghasilkan enzim hodrolis dan enzim oksidasi.

Begitu banyak manfaat dari jamur tiram, sehingga kini semakin banyak

masyarakat yang mencari untuk dikonsumsi. Ini merupakan peluang bisnis yang

menjanjikan, dan kini tak sedikit mulai menjamurnya pebisnis baru yang memulai

bisnisnya dengan usaha jamur tiram. Baik yang hanya sebagai pebisnis

pembudidaya atau petani, produksi pengolahan atau penjual hasil produksi

olahan seperti keripik jamur, aneka masakan dan lain sebagainya.

Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi didalamnya membuat

prospek pengolahan jamur mendapat respon yang baik dari masyarakat.

Agroindustri keripik jamur tiram di masyarakat cukup cerah dan pangsa pasar

penerima hasil produksi juga terbuka lebar. Hal ini didukung juga pola konsumsi

masyarakat yang mulai memperhatikan kandungan gizi makanan dan back to

nature gaya hidup vegetarian maka dilakukan kegiatan diversifikasi pengolahan

jamur tersebut sebagai alternatif makanan yang menyehatkan.

Segmentasi pasar khususnya makanan erat kaitannya dengan penilaian

konsumen terhadap keamanan produk dan nilai fungsionalnya untuk kesehatan.

Kripik jamur tiram merupakan salah satu alternatif olahan pangan yang

(11)

yang relatif lama sampai berbulan-bulan, sehingga mempunyai prospek ekonomi

yang bagus.

Untuk memproduksi hasil olahan jamur akan lebih hemat jika

mempunyai budidaya jamur sendiri. Budidaya jamur tiram ini sangat mudah

karena iklim di Indonesia juga mendukung pertumbuhan jamur, yaitu suhu yang

cukup hangat, dan didukung juga cara mendapatkan bibit dan media tanamnya

juga sangat mudah dengan harga murah. Biasanya produksi jamur tersebut hanya

dijual dalam bentuk segar. Padahal jamur mudah menjadi layu atau membusuk

dalam beberapa hari saja sehingga perlu diolah agar tahan lama, maka kripik

jamur tiram ini sebagai alternatif diversifikasi pengolahan jamur tersebut.

Sebenarnya, prospek pengembangan usaha jamur di Indonesia cukup

menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat dalam

mengonsumsi jamur juga semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan

gaya hidup masyarakat yang semakin memilih gaya hidup sehat secara

vegetarian. Dari segi bisnis, usaha jamur sangat menguntungkan. Hal ini

disebabkan waktu panen jamur yang relatif singkat yakni 1 – 3 bulan. Peluang

pasar jamur tidak terbatas pada jamur segar saja, tetapi meliputi produk olahan

seperti jamur kalengan, kripik jamur, abon jamur dan jamur kering untuk

pengobatan.

Tabel 1

Kebutuhan masyarakat terhadap jamur di beberapa kota besar di Indonesia

(12)

Bekasi 3.000

Bogor 150

Semarang 350

Tangerang 3.000

Tasikmalaya 300

Yogyakarta 200

Sumber: Parjimo dan Handoko, Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur

Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2007

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai

dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan

ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan

judul “WIRAUSAHA JAMUR KRENYES “NGANGENIN RASANYA” LANGKAH AWAL

MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES.”

B. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Dengan adanya kelompok usaha kecil dan menengah khususnya

wirausaha Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya” adalah sebagai berikut:

1. Dapat menghasilkan produk makanan ringan sehat dari jamur tiram

untuk wilayah Medan khususnya.

2. Dapat menyediakan olahan jamur tiram khusunya keripik jamur tiram

(13)

3. Membantu perekonomian masyarakat dan dapat meningkatkan

pendapatan.

4. Meningkatkan jiwa wirausaha kepada masyarakat umumnya dan

mahasiswa khususnya agar menciptakan lapangan pekerjaan melalui

wirausaha.

5. Menjadi penguasa pasar untuk usaha keripik jamur yang memiliki

manfaat yang baik untuk kesehatan.

6. Meningkatkan kualitas hasil produk dari usaha makanan ringan sehat

Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya” ini.

C. Manfaat Prospek Usaha

Adapun manfaat yang diharapkan dari prospek usaha makanan ringan

sehat Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya” ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan dengan prospek usaha ini dapat menumbuhkan jiwa

kewirausahaan pada masyarakat dan mahasiswa khususnya.

2. Dengan prospek usaha ini dapat dijadikan referensi atau masukan

untuk wirausaha-wirausaha lain agar menjadi wirausaha yang kreatif.

3. Diharapkan dengan berkembangnya usaha ini selain menumbuhkan

jiwa wirausaha dan referensi wirausaha lain, tetapi juga akan

menambah pengetahuan tentang kandungan manfaat yang baik dari

(14)

4. Diharapkan dengan prospek usaha ini dapat menjadi bahan referensi

(15)

BAB II

WIRAUSAHA JAMUR KRENYES “Ngangenin Rasanya” LANGKAH AWAL MENJADI

ENTREPRENEUR SUKSES

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi

nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan

perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak

dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu

perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis

rencanakan:

A. DATA PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan Jamur Krenyes ”Ngangenin Rasanya”

2. Bidang Usaha Frinchising

3. Jenis Produk / Jasa Makanan Ringan Sehat

4. Alamat Perusahaan Jl. A. H. Nasution No 70 A Pangkalan Masyhur

(16)

5. Nomor Telepon 0852 6170 6371

6. Alamat E-mail

7. Situs Web

8. Bentuk Badan Hukum Usaha Dagang

9. Mulai Berdiri 25 Juli 2011

B. BIODATA PEMILIK / PENGURUS

1. Nama Khairul Amri Hsb

2. Jabatan Pimpinan

3. Tempat dan Tanggal

Lahir

Perdagangan, 25 Juli 1989

(17)

5. Nomor Telepon 0852 6170 6371

6. Alamat E-mail

7. NIM 082101045

8. Program Studi D – III Keuangan

Adapun anggota dari usaha Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya” sebagai

berikut :

1. Nama Yoki Putera

2. Jabatan Anggota

3. Tempat dan Tanggal

Lahir

Pekan Baru, 27 Februari 1991

4. Alamat Rumah Jl. Dr. Mansyur Komplek Asrama Putra

(18)

6. Alamat E-mail

7. NIM 090502151

8. Program Studi Manajemen

1. Nama Herlymiansyah

2. Jabatan Anggota

3. Tempat dan Tanggal

Lahir

Kisaran, 12 Maret 1991

4. Alamat Rumah Jl. Eka Suka No 50 D

5. Nomor Telepon 0857 6073 6760

(19)

7. NIM 090502211

8. Program Studi Manajemen

1. Nama M Zulfahmi Sitorus

2. Jabatan Anggota

3. Tempat dan Tanggal

Lahir

Tanjung Balai, 25 Februari 1990

4. Alamat Rumah Jl. Setia Budi No 23 C Medan

5. Nomor Telepon 0812 6395 9899

6. Alamat E-mail

7. NIM 080501002

(20)

C. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena

dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing

setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap

profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang

termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan

lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini

telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan

yang besar.

D. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

1. Produk yang Dihasilkan

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

a. Dimensi Produk

KHAIRUL AMRI HSB

Pi i

HERLYMIANSYAH

Anggota

M. ZULFAHMI S

Anggota YOKI PUTERA

(21)

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku jamur disajikan dalam bentuk keripik (gorengan) yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga.

b. Nilai/Manfaat Produk

Produk Jamur Krenyes yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk Jamur Krenyes. Jamur (Jamur Tiram) yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk Jamur Krenyes juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan. c. Kegunaan/Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh

konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Jamur Krenyes

merupakan Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan

oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya.

2. Keunggulan Produk

”Jamur Krenyes” bukan usaha yang pertama melainkan usaha

follower yang mengikuti usaha sejenis lainnya yang sudah lebih dulu ada.

(22)

hanya membahas dari sisi positioningnya saja, karena produk sudah dikenal

di pasar meski belum menyentuh pasar secara keseluruhan.

Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara

pesaing usaha yang sejenis. Disini ”Jamur Krenyes” menempatkan dirinya di

benak konsumen melalui berbagai pendekatan kepada konsumen, yaitu

dengan memeberikan fasilitas membership pada pelanggan. ”Jamur

Krenyes” juga memberikan potongan 10% bagi member yang membawa

kemasan sendiri ini sebagai bentuk kepedulian ”Jamur Krenyes” terhadap

lingkungan yang diberi nama ”Jamur Krenyes” Go Green.

”Jamur Krenyes” juga memberikan isu-isu kesehatan kepada

pelanggan. Hal ini dirasa akan menguatkan persepsi konsumen terhadap

produk-produk ”Jamur Krenyes” adalah produk yang sehat. Program ini

dinamakan ”Jamur Krenyes” Life.

Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :

a. Rasa yang sangat gurih di setiap gigitan.

b. Kesegaran dari jamur sangat terasa.

c. Kemasan yang ramah lingkungan alam.

d. Harga yang terjangkau untuk produk ini.

e. Akan mendapatkan potongan harga jika membawa kemasan

(23)

3. Gambaran Pasar

a. Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap

produk.

b. Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun

mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan

jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode

tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan—tingkat

pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan

menjadi 0,63% pada tahun 2004 (sumber Wikipedia).

Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun.

Tahun

Perkiraan Permintaan

( dalam Unit )

2011 18000

2012 24480

2013 33296

c. Penawaran

1) Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar

Nama Perusahaan

Pesaing

Kapasitas Produksi / Tahun

( dalam Unit )

(24)

2) Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun

mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan

permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai

pertumbuhan proyeksi permintaan

Tahun

Perkiraan Penawaran

( dalam Unit )

2011 20000

2012 27200

2013 36992

4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi

pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh

perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang

dituju yaitu penduduk dari Medan Johor yang berkisar kurang lebih 10.000

jiwa. Selain dari penduduk Medan Johor sendiri target pasar yang dituju

adalah masyarakat kota Medan yang melewati atau sengaja berkunjung ke

tempat usaha ini.

Namun, dikarenakan tempat usaha ini berdekatan dengan salah satu

rumah sakit swasta. Keluarga pasien dan karyawan rumah sakit tersebut

menjadi target pasar kami. Dalam segmentasi pasar, usaha ini tidak

mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk yang kami

(25)

ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari

usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini.

Pembatasan segmentasi pasar untuk usaha kecil menengah ini tidak

akan membuat usaha ini maju dan berkembang melainkan akan

menjadikan usaha ini akan mengalami kemunduran jika menerapkan

pembatasan segmentasi pasar. Produk dari usaha ini mengarah ke segala

lapisan masyarakat karena dari segi harga yang cukup terjangkau sehingga

dapat di nikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan harga yang

terjangkau masyarakat dapat menikmati makanan ringan yang sehat.

5. Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar

saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi

perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi

perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk

mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan

ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend

perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat

bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini

sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini

(26)

masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan

masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula

hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha

penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan

baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga

bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha

penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan

turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan

perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga

mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak

ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini

merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh

akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami

sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan

frienchise yang besar.

6. Proyeksi Penjualan

(27)

dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

D

engan melihat data diatas, penulis juga memproyeksikan rencana penjualan seperti di bawah ini (dalam unit) :

Tahun Permintaan

(A)

Penawaran

(B)

Peluang

(C = A-B)

Rencana

Penjualan

Pangsa Pasar

2011 18000 20000 2000 19000 55,8%

2012 24480 27200 2720 25000 55,1%

2013 33296 36992 3696 34000 55,1%

Tahun

Perkiraan Penjualan

( dalam Unit )

2011 20000

2012 27200

(28)

7. Analisis Pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P

dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

Product

Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati

konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk

kripik jamur tiram yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang

tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat. Sebagai makanan

vegetarian, jamur ini memberi manfaat kesehatan karena jamur tiram

mengandung asam amino essensial, protein tinggi (19-35%), lemak tidak

jenuh (unsaturated) yang aman bila dikonsumsi karena tidak menyebabkan

timbulnya kolesterol darah, vitamin, mineral dan serat yang cukup tinggi

(7,4-27,6%). Dan juga berkhasiat mencegah tekanan darah tinggi, diabetes,

kelebihan kolesterol, anemia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap

serangan polio dan influenza serta kekurangan gizi.

Price

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen

dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik

kepada produk dengan harga yang lebih murah.

Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang

menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui

(29)

layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya

produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil.

Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam

menentukan harga kripik jamur tiram, kita mempertimbangkan hal-hal yang

telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki

ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih

murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga

yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 5000. Namun, ada

potongan 10% bagi pelanggan yang membawa kemasan produk sendiri-

program Jamur Krenyes Go Green.

Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh

konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan

langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba

produk langsung.

Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke

tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke

(30)

People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat

meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun

tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri

sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan

pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik

untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi

yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses,

pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini

operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti

mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas

menanggapi permintaan.

Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual

produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Jamur

Krenyes terinspirasi dari warna kuning “police line” dengan kata-kata

warning untuk mengundang perhatian, kemudian tulisan jamur krenyes

(31)

untuk memperkuat karakter police line, kemudian dua buah jamur

berwarna orange untuk memperkuatkarakter dari jamur krenyes, dan

tentunya slogan “Ngangenin Rasanya” Untuk menunjukkan bahwa rasa

Jamur Krenyes benar-benar lezat!

Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat

dari kantong kertas tanpa menggunakan plastik. Ini akan menghemat

ongkos produksi serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan.

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari

usaha keripik jamur ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing

yang bersifat subtitusi yakni usaha gorengan dan usaha ayam goring krispi.

adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan

kompetitor sebagai berikut:

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Usaha Gorengan

1. Lebih ekonomis dari segi harga

2. Lebih mengenyangkan.

1. Kurang

menyehatkan 2. Kurang higienisnya

produk yang dihasilkan

Usaha Ayam

Krispi

1. Lebih mengenyangkan dari

jamur.

1. Kesegaran yang

kurang dijamin dari ayam yang di goreng.

2. Kurangnya unsur

kesehatan dalam ayam.

(32)

E. ASPEK PRODUKSI

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):

No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Harga

1 Jamur Tiram 5kg Rp. 11.000,- Rp. 55.000,-

2 Tepung Beras 1kg Rp. 7.000,- Rp. 7.000,-

3 Tepung Terigu 1kg Rp. 7.000,- Rp. 7.000,-

4 Maizena 0,10kg Rp. 45.000,- Rp. 4.500,-

5 Telur 0,25kg Rp. 12.000,- Rp. 3.000,-

6 Minyak Goreng 3kg Rp. 12.500,- Rp. 37.500,-

7 Bawang Putih 0,5kg Rp. 4.000,- Rp. 2.000,-

8 Toples / pengemas 1pack Rp. 55.000,- Rp. 55.000,-

9 Gula 1ons Rp. 1.000,- Rp. 1.000,-

10 Ketumbar 1ons Rp. 1.000,- Rp. 1.000,-

11 Garam 1ons Rp. 300,- Rp. 300,-

Total Rp. 173.300,- x 30 hari

(33)

Adapun bahan penolong dari usaha Jamur Krenyes ”Ngangenin

Rasanya adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):

No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Harga

1 Sauce Cabai Sachet 1 Pcs Rp. 24.000,- Rp. 24.000,-

2 Tisue 1 Pack Rp. 35.000,- Rp. 35.000,-

3 Kertas Pembungkus 100 Pack Rp. 1.000,- Rp. 100.000,-

4 Kantong Plastik 1 Pcs Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-

Total Rp. 169.000,- x 30 hari

= Rp. 5.070.000,-

2. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

Bahan mentah jamur diolah dengan

cara digoreng. Minyak yang dipakai

maksimal 5x pemakaian ulang. Lalu

deberikan bumbu sesuai pesanan

Bahan Mentah yang

disupply dari pemasok

yang berasal dari pulau

Jawa.

Pengemasan produk

dengan kemasan

berlabel Jamur

(34)

3. Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Nama Mesin/Peralatan Merk

Jumlah

Unit

Harga Jumlah Harga

1. Kompor Gas Miyako 1 Rp.100.000,- Rp. 100.000,-

2. Tabung Gas LPG 3kg 1 Rp.100.000,- Rp. 100.000,-

3. Gas 3kg (Isi) Pertamina 1 Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-

4. Nampan Claris 1 Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-

5. Pisau Kiwi 1 Rp. 20.000,- Rp. 20.000,-

6. Kuali Maxim 1 Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-

7. Baskom Kiramas 1 Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-

8. Timbangan Lion Star 1 Rp. 30.000,- Rp. 30.000,-

9. Codet Carrefour 1 Rp. 5.000,- Rp. 5.000,-

Total Pembelian

Mesin/Peralatan

Rp. 345.000,-

4. Sarana Penunjang

(35)

meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain. Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha.

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Listrik Rp 30.000,-

2. Air Rp 20.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 50.000,-

F. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

G. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR

1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan

kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan

harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih

(36)

Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki kendala dalam

berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk terus

berinovasi agar mempertahankan eksistensi dari produk yang dihasilkan.

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat

diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya

usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi

dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan

melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.

Namun, yang menjadi perhatian adalah motivasi bukan dilihat dari

seberapa banyak intensif yang diberikan melainkan sejauh mana karyawan

dilibatkan dalam perusahaan.

3. Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi

yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan

usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih

dipasarkan kepada masyarakat umum. Marketing menjadi salah satu

strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan dan ekspansi

(37)

memanfaatkan fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana

internet lainnya yang mendukung pemasaraan ini.

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada

untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari

keuntungan yang selama ini didapat.

Dengan pemanfaatan kas secara baik, akan meningkatkan

perkembangan dan berekspansi dalam bidang usaha dalam yang berbentuk

frienchise ini.

H. PEMANFAATAN IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT

memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi

titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu

diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap

stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta

pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya”

menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Bukan hanya

(38)

Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh

siapapun.

Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini tetap jalan

dan berkembang. Dengan IT, dapat membagi informasi mengenai

perkembangan usaha dan mengekspansikan sampai seluruh Indonesia

dengan sistem frienchising.

I. ANALISIS KEUANGAN

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah

tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun

dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang

ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim

wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No.

SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK.

Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat

(39)

yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan

Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.

Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi

(PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan

Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan

sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan

kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para

pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan

Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan

untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui

pemerataan di sector ekonomi dimana anggota masyarakat golongan

pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan

perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja /

pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk

bisnis Jamur Krenyes ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar

tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun

bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang

(40)

1. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan

kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

a. Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) Jumlah

1. Modal Sendiri Rp. 40.000.000,- Rp. 40.000.000,-

2. Pinjaman Rp. 0,- Rp. 0,-

Jumlah (1+2) Rp. 40.000.000,-

b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Bangunan Rp. 4.500.000,-

b. Mesin/Peralatan Rp. 345.000,-

c. Alat Tulis Kantor Rp. 20.000,-

(41)

e. Infrastruktur Rp. 500.000,-

f. Biaya pra operasi Rp. 500.000,-

(42)

2. Laporan Keuangan

RENCANA ARUS KAS (dalam jutaan rupiah)

JAMUR KRENYES “Ngangenin Rasanya”

TAHUN 2011 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII Tahun I

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 10.900 13.080 15.696 17.256 20.707 24.848 27.332 30.065 31.568 33.146 34.803 36.543 295.944

Sub Total Penerimaan 10.900 13.080 15.696 17.256 20.707 24.848 27.332 30.065 31.568 33.146 34.803 36.543 295.944

B. PENGELUARAN

Pembelian Asset (Investasi) 7.865 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7.865

Pembelian Bahan Baku 5.199 5.458 5.730 6.016 6.316 6.631 6.962 7.658 10.040 10.844 12.212 13.436 96.502

Pembelian Bahan

Pembantu

5.070 5.323 5.589 5.868 6.161 6.469 6.792 7.471 8.844 10.628 11.871 12.322

92.408

(43)

Transport 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 12.000

Gaji Pimpinan 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 18.000

Gaji Staf Administrasi dan

Umum

1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 13.200

Biaya Pemeliharaan 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 600

Biaya Pemasaran 100 100 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 300

Alat Tulis Kantor 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0 120

Listrik dan Air 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 600

Sub Total Pengeluaran 23.234 15.901 16.419 16.904 17.477 18.120 18.754 20.149 23.884 26.492 29.083 30.778 257.195

C. SELISIH KAS (12.334) (2.821) (723) 352 3.230 6.728 8.578 9.916 7.684 6.654 5.000 5.765 38.029

D. SALDO KAS AWAL 40.000 27.666 24.845 24.122 24.474 27.704 34.432 43.010 52.926 60.610 67.264 72.264 499.317

(44)

3. Rencana Arus Kas

PROYEKSI ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN (dalam jutaan rupiah)

JAMUR KRENYES ”Ngangenin Rasanya”

Uraian

Tahun

1 2 3 4 5

a. Total Penerimaan 295.944.000,- 384.727.200,- 500.145.360,- 650.188.968,- 845.245.658,-

b. Total Pengeluaran 257.195.000,- 295.774.250,- 340.140.387,- 391.161.445,- 449.835.661,-

c. Selisih Kas (a – b) 38.029.000,- 88.952.950,- 160.004.973,- 259.027.523,- 395.409.997,-

d. Saldo Kas Awal 499.317.000,- 537.346.000,- 626.298.950,- 786.303.923,- 1.045.331.446,-

(45)

J. ANALISIS RESIKO USAHA

1. Analisis Resiko Usaha

a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah

akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

b. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari

pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya

suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.

d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

f. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk

menghasilkan produk usaha.

g. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat dari jamur

tiram yang memiliki banyak manfaat dan khasiat.

h. Masih sedikitnya pembudidaya jamur tiram di kota Medan dan

sekitarnya sebagai bahan baku utama usaha ini.

2. Antisipasi Resiko Usaha

a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat

(46)

b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam

dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan

sekitar.

c. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen

akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan

menjadi perusahaan yang inovatif.

d. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat

mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.

e. Dalam mengatasi ketidaktahuan masyarakat akan manfaat

jamur tiram ini dapat dilakukan dengan media yang

mendukung. Usaha ini juga mendorong masyarakat untuk

mengetahui manfaat dan khasiat dari jamur tiram ini.

f. Dengan sedikitnya pembudidaya jamur tiram di kota Medan

dan sekitarnya dapat di antisipasi dengan pembudidayaan

sendiri untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku jamur

(47)

BAB III

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari

pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga

memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan

kemajuan perusahaan.

A. KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan

pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a. Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya” adalah usaha kecil yang

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi

makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan sangat banyak

khasiatnya karena kandungan dalam jamur. Dengan hal ini,

diharapkan akan menarik keinginan masyarakat untuk

mengkonsumsi keripik jamur.

b. Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar,

keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha

Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya” layak untuk dijalankan sebagai

usaha yang tergolong sukses. Hal ini dapat dilihat dari arus kas pada

(48)

titik Break Even Point tetapi juga mendapat keuntungan sebesar Rp.

3.010.000,- dari modal sendiri yaitu Rp. 40.000.000,-.

c. Gambaran pasar untuk usaha Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya”

sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari

permintaan yang sangat besar akan produk ini.

B. SARAN

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk

kemajuan dan perkembangan usaha Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya”, yaitu

sebagai berikut :

a. Dengan adanya perencanaan bisnis Jamur Krenyes “Ngangenin

Rasanya” ini dapat menjadi peluang bisnis yang dapat diaplikasikan

karena prospek yang menjanjikan. Banyak hal yang mendukung agar

bisnis ini diaplikasikan karena Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya” ini

menjadi alternatif untuk makanan ringan sehat karena kandungan

dalam jamur.

b. Salah satu faktor yang mendukung untuk diaplikasikannya usaha

Jamur Krenyes “Ngangenin Rasanya” adalah dapat dilihat dari arus

kas yang menjanjikan dalam perkembangan dan pertumbuhan usaha.

Pada bulan ke tujuh usaha ini telah melewati titik Break Even Point

yaitu sebesar Rp. 43.010.000,- dan mengalami keuntungan Rp.

(49)

c. Harga merupakan pandangan utama bagi masyarakat, dengan harga

yang murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli

produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolok ukur bagi

calon pembeli. Gambaran pasar sebelum memulai usaha menjadi

dasar utama untuk memulai usaha Jamur Krenyes “Ngangenin

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, A. dan Parjimo, Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka 2007

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Jaelani, Jamur Berkhasiat Obat, Jakarta; Pustaka Obor Populer, 2008 Kottler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jakarta; Basic Book, 1999 Rofy, ide bisnis

Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Bertanam Jamur Konsumsi: Tiram, Kuping, Shiitake, Merang, dan Champignon, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2009 Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Budi Daya Jamur Konsumsi: Shiitake,

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

teknologi; atau (iv) penggunaan Produk atau bagian dari Produk dalam praktek proses jika Pembeli tidak memasukkan Produk ke dalam alat yang mana pengguna akhirnya adalah konsumen;

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Prinsip kerja dari relai tersebut ialah mendeteksi adanya arus lebih yang melebihi nilai setting yang telah ditentukan, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan

calon anggota/mitra akan dijelaskan tentang prosedur pemberian pembiayaan mudharabah dan penjelasan tentang sistem bagi hasil dari usaha antara mitra (mudharib) dan

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat