BISNIS RITEL
1.
KONSEP PEMASARAN RITEL
1.
KONSEP PEMASARAN RITEL
2.
ANALISIS LINGKUNGAN
3.
PENGEMBANGAN RITEL MARKETING MIX
PENJUALAN ECERAN (Retailing)
Bisnis Ritel :
kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga.
Semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan yang sifatnya pribadi bukan bisnis.
Para pengecer bisa digolongkan dalam beberapa hal :
1. Menurut Lini Produk yang Dijual
Diantaranya : Toko khusus, toko serba ada, toko Swalayan, Superstore, toko
gabungan, hypermarche, bisnis jasa) 1.1Toko Khusus :
Menjual satu lini produk yang terbatas dengan macam barang yang cukup banyak dalam Lini tersebut.
Contoh :Toko pakaian, toko alat rumah tangga 1.2Toko Serba ada:
Menjual beberapa lini produk. 1.3Toko Swalayan :
Menganut operasi swalayan, volume barang tinggi, laba sedikit, biaya rendah yang
dirancang untuk melayani kebutuhan konsumen seluruhnya.
dirancang untuk melayani kebutuhan konsumen seluruhnya.
1.4 Toko Barang Kebutuhan Sehari-hari:
1.5.Superstore, Toko Gabungan dan Hypermarche :
Superstore :Memenuhi kebutuhan konsumen seluruhnya, barang makan yang
dibeli secara rutin dan barang non pangan
Toko Gabungan : Diversifikasi toko swalayan ke dalam resep dan obat-obatan yang sedang
tumbuh.
Hypermarche :Menggabungkan toko swalayan, toko potongan harga dan prinsip-prinsip
penjualan gudang pengecer.
1.6 Bisnis Jasa :
2. Penekanan Harga Relatif
2.1Toko Pemberi Potongan Harga:
Menjual barang-barang produk standar dengan harga lebih murah dari pada pedagang biasa dengan cara memperoleh marjin laba sedikit tetapi dengan volume yang tinggi.
Toko potongan harga menunjukkan 5 unsur :
1). Toko tersebut secara teratur menjual barang-barang nya
dengan harga lebih rendah dibandingkan mereka yang
mengambil marjin laba yang tinggi dan perputaran saluran
barang rendah.
2). Toko tersebut mengutamakan merek-merek dagang nasional,
sehingga harga lebih rendah tidak memberi kesan kualitas
rendah.
3). Toko tersebut diselenggarakan dengan fasilitas dasar paling
rendah yaitu melayani sendiri.
4). Loksai cendrung ada didaerah yang sewanya murah, toko
tersebut mebarik pembeli yang relatif jauh.
2.2. Toko Gudang
:
Operasi penjualan yang pelayananya
dikurangi, diberi potongan harga tanpa
embel-embel.
Toko ini menjual barang dalam volume
tinggi dengan harga rendah.
tinggi dengan harga rendah.
2.3Ruang Pame KAtalog
:
Menerapkan prinsip-prinsip pemotongan
3. Ciri Dasar Pemikiran Bisnis
3.1 Penjualan eceran dengan pesanan lewat Telpon dan Pos :
Melibatkan penggunaan pos atau telepon untuk memperoleh
pesanan dan atau untuk memudahkan pengiriman barang.
Usaha lewat telepon dan pos ini mempunyai beberapa bentuk :
a) Katalog Pesanan Lewat Pos
Penjualan mengirim lewat pos sebuah katalog mengenai daftar
pilihan pembeli. Dalam katalok tersebut tersedia tawaran.
b) Tanggapan Langsung
Penjualan secara langsung memasang sebuah iklan di surat kabar,
Penjualan secara langsung memasang sebuah iklan di surat kabar,
majalah, radio tau TV tentang suatu produk dan pelangganan bisa
menulis surat atau telepon untuk membeli produk tersebut.
c) Pos Langsung
Penjualan secara langsung mengirim benda pos, surat dan pamplet,
kepada calon yang namanya ada dalam daftar alamat calao pembeli
sesuai kategori produk. Daftar alamat tersebut dibeli dari pusat jasa
yang menjual daftar alamat calon pelanggan.
3.2. Mesin Penjaja Otomatis
3.3 Pelayanan Jasa Pembelian:
Merupakan pengecer tanpa toko yang
melayani para pelanggan khusus,
biasanya para karyawan organisasi
besar seperti sekolahan, rumah
sakit,perwakilan pemerintah..
4. Pengendalian Toko-toko
4.1 Rantai Perusahaan
2 (dua) toko atau lebih yang dimiliki dan dikendalikan bersama, menjual merk barang
dagangan yang serupa, mempunyai perniagaan dan pembelian yang terpusat dan
mungkin menggunakan motif arsitektur serupa.
Rantai Perusahaan telah muncul dalam semua jenis operasi penjualan eceran : Toko
swalayan, toko serba ada, toko khusus, toko aneka barang dan toko yang memberi
potongan harga.
4.2 Rantai Sukarela dan Koperasi Pengecer
Rantai Sukarela :Terdiri dari sebuah kelompok pengecer mandiri yang disponsori
grosir yang terikat dalam pembelian partai besar dan perdagangan umum
Koperasi Pengecer : Terdiri dari sekumpulan pengecer bebas yang
membentuk suatu organisasi pembelian sentral memimpin usaha-usaha promosi secara
gabung.
gabung.
4.3 Koperasi Konsumen
Perusahaan penjual eceran yang dimiliki oleh para konsumen.
4.4 Organisasi Hak Guna Paten atau Franchise
Suatu organisasi berdasarkan kontrak antara pihak yang menjual hak guna paten
(pengusaha pabrik, grosir, atau organisasi dalam bidang jasa) dengan pihak pembeli
hak guna patten itu (usahawan mandiri
yang membeli hak untuk memiliki dan menjualkan suatu unit atau lebih dalam sistem
franchise)
4.5 Konglomerat Dagang
Perusahan-perusahaan mandiri yang menggabungkan beebrapa merkl dan bentuk
diversifikasi penjualan eceran merea dibawah pemilikan yang terpusat, sesuai dengan
Keputusan-keputusan Pemasaran Pengecer
:
1). Keputusan Pasar Target
2). Keputusan Produk dan Keputusan Pelayanan Ada 3 variabel yang penting :
2.1. Jenis Produk
2.2. Bauran Pelayanan 2.3. Ikim atau suasana toko 3). Keputusan Harga
Harga dari para pengecer merupakan pokok bersaing utama dan Harga dari para pengecer merupakan pokok bersaing utama dan mencerminkan kualitas barang yang dijual dan pelayanan yang
diberikan.
4). Keputusan Promosi
Untuk mencapai konsumen para pengecer menggunakan alat promosi biasa yaitu periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publikasi. 5). Penentuan Lokasi
Pengecer sekarang, yang melihat masa depan harus
memperhitungkan kecendrungan-kecendrunagn
berikut ini :
1). Menurunnya pertumbuhan ekonomi dan penduduk.
2). Kenaikan biaya modal, tenaga kerja dan energi.
3). Perubahan gaya hidup konsumen, pola berbelanja
dan sikap dalam berbelanja.
dan sikap dalam berbelanja.
4). Munculnya teknologi baru.
5). Bertambahnya kekuatan para pengecer besar.
6)
Semakin banyaknya peraturan pemerintah yang
PERITEL SEBAGAI MATARANTAI PERDAGANGAN
Saluran Tradisional ``
Produsen/Pabrikan
Agen/Distributor
Vertical Marketing System
Produsen
Agen/ Distribusi
Ritel
Pembeli
Peritel
4P, 4C dan Unsur-unsur dipadukan
dalam Bauran Ritel
_______________________________________________________
4P 4C Unsur-unsur bauran ritel
--- Product Customer solution Merchandise
Price Cost Price
Place/Distribution Convinience Location, space, atmosfer, retail
Place/Distribution Convinience Location, space, atmosfer, retail
Service
Promotion Mix Communication Promotion mix (bauran
Wheel Of Retailling (dimulai dari strategi sisi bawah) :
Strategi sisi atas (oleh perusahaan besar)
Harga tinggi
Lokasi di pusat perbelanjaan ternama atau di lokasi sangat strategis
Fixture dan dispay dibuat dari kualitas paling baik dan dibuat secara halus dengan citra rasa tinggi
Fasilita s dan pelayanan prima
Segmen pembeli yang dilayani upscale
Organisasi yang besar, personalia lengkap, kesejahteraan karyawan tertinggi di
kelas industri eceran
Strategi menengah :
Harga kompetitif/menengah
Lokasi cukup strategis (baik di shopping center atau di luar)
Lokasi cukup strategis (baik di shopping center atau di luar)
Fixture dan display bagus
Fasilitas yang ditingkatkan, meski belum yang paling baik di kelasnya
Segmen pembeli diperluas (tidak lagi sekedar yang sensitif terhadap harga).
Strategi sisi bawah (titik awal gerai) :
Harga relatif murah
Lokasi berada di lingkungan yang banyak dilalui kelas menengah ke bawah
Fixture dan display sederhana
Fasilitas dan pelayanan terbatas
Segmen pembeli yang dilayani adalah yang sensitif terhadap harga
Promosi menonjolkan haega murah
Jumlah karyawan tidak banyak dan
Persaingan Antarperusahaan Dan Antarfomat
Format Tradisional
Format Modern
Pasar Tradisional Hypermarket Hypermarket
Supermarket Supermarket
Toko Toko
Warung Warung
Minimarket Minimarket
PERILAKU KONSUMEN
Sifat Motivsi Pembelian
Emosional
motivasi yang dipengaruhi emosi berkaitan dengan perasaan, baik
tu keindahan, gengsi atau perasaan lainya termasuk iba atau rasa
marah
marah
Rasional
PERILAKU KONSUMEN
Orientasi”belanja adalah belanja” (lebih mementingkan hal-hal fungsional Orientasi”rekreasi” (lebih dipengaruh oleh suasana lingkungan tempat belanjaPrabelanja
(mencari dan memeilih belanja)
Lokasi mudah dcapai
Cukup parkir
Prabelanja
(mencari dan memeilih belanja)
Bergengsi
Ada toko utama, seperti Hero, Matahari
Pilihan banyak barang
Dekat dengan gerai lain
Pilihan merchandise pelengkap dan pengganti
Selama Belanja
Barang yang tersedia
Harga menarik
Cukup proses pembayaran (antrean di kasir tidak terlalu panjang)
Pasca Belanja
(antaran barang, pemasangan, evaluasi, kunjungan ulang)
Display barang
Area infomasi dan petunjuk bagi konsumen
Pilihan banyak barang
Merchandise ekslusif
Selama Belanja
Daya tarik ambience (suasana internal)
Visual merchandising
Fasilitas dalam gerai
Pusat barang dan jasa
Fsilitas kredit
Pasca Belanja
(antaran barang, pemasangan, evaluasi, kunjungan ulang)
Display tema
Respon Konsumen Terhadap Stimulus Eksternal
Stiulus Eksternal
Situasi Konsumen ResponKonsumen
Lingkungan Ekonomi Budaya
Pemasaran Merschandise Harga
Karaktristik Konsumen Pilhan produk/merek Pilihan gerai
Timing belanja Budaya
Sosial Teknologi :
Harga Lokasi
Iklan/promosi Amosfer Service
Proses keputusan membeli
Bauran Retail
Lokasi
Merchandise
Pricing
Periklanan/Promosi
Atmosfer dalam gerai
LOKASI
Faktor-Faktor Dalam Mengevaluasi Area
Perdagangan Retail :
Besarnya populasi dan karakteristik
Kedekatan dengan sumber pemasok
Basis ekonmi
Ketersediaan tenaga kerja
Situasi persaingan
Fasilitas promosi
Ketersedian lokasi toko
LOKASI
Memilih Letak/Tempat :
Lalu lintas pejalan kaki
Lalu lintas kendaraan
Fasilitas parkir
Fasilitas parkir
Transportasi umum
Komposisi
Letak berdiri gerai
Syarat dan ketentuan pemakaian ruang
LOKASI
Jenis Lokasi :
Gerai tunggal : toko yang berdiri sendiri tanpa ada toko
lain di dekatnya
Pertokoan : deretan toko yang berdiri tanpa mlalui suatu
perencanaan terpadu
Central Busines distric : kedekatan lokasi dengan
fasilitasrsial dan fasilitas sosial.
MERCHANDISE
Merchandise
: produk-produk yang dijual
peritel dalam gerainya.
Merchandising
adalah kegiatan pengadaan
Merchandising
adalah kegiatan pengadaan
barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang
dijalani toko (produk bebasis makanan, pkaian
barang kebutuhan rumah, produk umum dan
MERCHANDISE
Hal-hal yang berkenan manajemen mershandise :
1. Target market : siapa konsumen yang akan dituju
Jenis gerai :
- Departemen store : yang memiliki keragaman kategori produk yang ditawakannya banyak dan masing-masing lengkap engan itemnya.
- Hypermarket : gerai raksasa menawarkan ragam kategori yang lengkap hingga mencakup jug produk kesehatan dan kecantikan
hingga mencakup jug produk kesehatan dan kecantikan
- Convienence store : mnyediakan ragam kategori yang tidak banyak dan masingmasing pu tidak menyediakan banyak item
- Speciality store : menyediakan sedikit ktegori produk tetapi masing-masing dengan banyak irem produk
- Variety store : menyediakan banyak kategori dengan banyak item tetapi kualitas tidak ada yang tinggi
- Factory outlet menyediakan cukup banya kategori produk yang masing-masing tidak dilengkai dengan item yang banyak, disispi dengan
MERCHANDISE
2.
Lokasi di mana gerai berada
Lokasi gerai mempengaruhi macam produk yang dijual. Peumahan
kelas menengah mempunyai selera dan kebiasaan belanja yang
berbeda dari perumahan keas atas atau bawah.
3
. Value chain
Chain store : peritel-peritel kecil dengan gerai minimarket yang
bergabung dalam suatu kelompok.
bergabung dalam suatu kelompok.
4
. Kemampuan pemasok
Pemasok yang ideal adalah yang mampu mengirim barang sesuai
jumlah, jens, harga, dan harga yang dimintal peritel.
5
. Biaya
Biaya pembelian barang dari pemasok akan menjadi komponen
harga pokok penjualan peritel.
6.
Kecenderungan mode produk
MERCHANDISE
Peramalan
Inovasi
Assortment
Perencanaan Merchandise
MERCHANDISE
Pelaksanaan Manajemen Merchandise
:
1.
Mengumpulkan informasi :
dari pelanggan dan atau pemasok
1.
Memilih dan berhubungan dengan
1.
Memilih dan berhubungan dengan
pemasok :
- Produsen .
MERCHANDISE
3.
Mengevaluasi pemasok :
- Keandalan pemasok
- Harga dan mutu yang terbaik
- Waktu pemrosesan relatif cepa untuk semua proses dari
pemesanan hingga diterimanya barang oleh pemesan
- Pelayanan ekstra
- Informasi : apakah pemasok mau berbagi informasi
- Etika : apakah pemasok menepati janji lisan dan tidak terliba
praktik bisnis yang tidak fair
- Hubungan jangka panjang : apakah pemasok dapat berbisnis
untuk jangka panjang
- Investasi : seberapa nilai hubungn dengan pemasok
MERCHANDISE
4.
Mengevluasi merchandise :
Ada 3 cara menguji :
- Memeriksa barang langsung
- Sampling
- Deskripsi
- Deskripsi
5. Malakukan negoisasi
6. Melakukan pemesanan
7. Menerima dan penyimpan stick merchandise
8. Melakukan pesanan ulang
PRICING
Kaitan harga dengan aspek-aspek lain :
Berkaitan dengan tujuan memaksimalkan laba
Berkaitan dengan pelanggan
Berkaitan dengan pasar dan persangan
Berkaitan dengan pasar dan persangan
Berkaitan dengan pengadaan merchandise
Berkaitan dengan citra kualitas
Berkaitan dengan merek yang berbeda
PRICING
Faktor-faktor dalam penetapan strategi harga :
Tujuan penetapan harga
Kebijakan
Straegi harga :
Straegi harga :
- Orientasi demand
- Orientasi biaya
- Orentasi persaingan
PRICING
Implementasi Strategi Harga :
Penetapan harga secara customer dan variable
Customary pricing : harga yang tetap- tidak aan dubah umtuk periode tertentu.
Variable pricing : harga yang ditetapkan secara variatif sesuai dengan fluktuasi tingkat permintaan konsumen.
Penetapan harga ganjil: harga jual dengan angka tidak bulat.
Leader pricing: penetpan harga di mana profit margin nya lebih rendah daripada tingkat yang biasa di raih. Disebut leadre pricing karena hanya market leder yang berabi menetapkan profit margin lebih rendah yang akan dikompensasikan dengan volume pejualan yang tinggi.
Penetapan harga paket : harga yang di diskon untuk penjualan lebih dari satu unit per item-nya.
ATMOSFER DALAM TOKO/GERAI
Orientasi “ belanja adalan belanja” (lebih menguntungkan hal-hal Orientasi “ rekreasi” (lebih dipengaruhi oleh suasana lingkungan hal-hal fungsional. lingkungan tempat belanjaFaktor penting dalam gerai
Barang yang diperlukan tersedia
Harga menarik Cepat proses
pembayaran(antrian di kasir tidak terlalu panjang)
Faktor penting dalam gerai
ATMOSFER DALAM TOKO/GERAI
SUASANA DALAM GERAI DENGAN TUJUAN MENCAPAI HASIL SEGERA DAN HASIL JANGKA PANJANG
SUASANA DALAM GERAI :
Desain Toko/Gerai
-Desain eksterir
-Ambience Perencanaan Tok
-Alokasi Ruang
-Rencana Gang
-Lay-out
Komunikasi visul :
-Identitas ritel
-Grafis
Penyajian Merchandise
UNTUK MELAYANI
Target market Sosio-ekonomi Contoh : Umur
Pengeluaran Sex
Life style
Contoh : Waktu Sempit Trendy Ekspektasi/harapan
AGAR MENYENTUH
Emosi dan Pengalaman Emosi
Contoh : Senang Antusis Bangga Parsimonious Pengalaman :
Contoh : Nyaman Mendapatkan informasi Penyajian Merchandise
Pengalaman Ekspektasi/harapan
Contoh : Belanja saja
Pengalaman teman
informasi Memperoleh teman
SEHINGGA MENCIPTAKAN HASIL SEGERA :
Konsumen lebih menikmati Nyaman berlama-lama Berbelanja lebih banyak Hasil jangka panjang Kesan positif yang terbentuk (Modern, fashionable, sttus, handal, lengkap, dll)
Kunjungan ulang
Frekuensi kunjungan naik Merekomendasikan gerai (Memperoleh dan
ATMOSFER DALAM TOKO/GERAI
EKSTERIOR :
-
Store front : desain eksternal yang menunjukkan
ciri khas dari perusahaan, baik berupa gaya, struktur
maupun bahan
- Marquee : simbol baik yang hanya berupa tulisan
- Marquee : simbol baik yang hanya berupa tulisan
beserta gambar maupun yang diwujudkan ke bentuk
3 dimensi.
- Pintu masuk
ATMOSFER DALAM TOKO/GERAI
Atmosfer/Ambience :
- Visul, yang berkaitan dengan pandangan : Warna,
brightness (terang tidaknya), ukuran, benuk.
- Tactile, yang berkitan dengan sentuhan tangan
- Tactile, yang berkitan dengan sentuhan tangan
atau kulit atau kulit, softness, smoothness,
temperatur
-Olfactory, yang berkaitan dengan
bebau/aroma:scent, frshness
ATMOSFER DALAM TOKO/GERAI
LAY OUT :
-Alokasi ruang :
Selling space : adalah area atau ruang dalam penempatan barang yang akan diambil konsumen.
Merchandise spase adalah ruang/area untuk menempatkan barang persaediaan.
persaediaan.
Customer spse adalah area untuk berbagi keperluan pembeli seperti ruang pas, bangku untuk isirahat sjenak, gang/jaln untuk lalu lalang
Personal spase adalah ruang untuk para karyawan berganti seragam , istiraht, menyimpan barang pribadi dan lainnya.
-Rencana jalan/gang :
- Sirkulasi/arus orang
“RETAIL SERVICE”
Faktor
tambahan yang
mendukung
aspek inti dan
tangible,yaitu
fasilitas seperti
Inti adalah alasan
utama seorang
konsumen datang
fasilitas seperti
food corner,gift
wrapping atau
jasa
pembungkusan
kado,parkir,dan
lain-lain.
konsumen datang
ke sebuah gerai
ritel,yaitu
“mendapatkan
barang ditempat
yang
nyaman,aman
dan
menyenangkan.”
Faktor tangible yang mendukung terwujudnya keinginan konsumen yaitu dalam wujud merchandise, rak yang tertata rapidan bersih, adanya pendingin
udara,
PERBANDINGAN TIGA JENIS
GERAI DIKOTA BESAR
Unsur-Unsur Convenience store Supermarket di sebuah mall
Departement store di mal
Unsur inti(Yaitu motivasi utama dalam membeli)
“membeli barang secepatnya di tempat yang strategis dan bersih”
“berbelanja kebutuhan rumah tangga sambil rekreasi”
“membeli fashion ditempat yang lengkap dan nyaman”
Unsur tangible(hal- merchandise Merchandise yang Merchandise yang
Unsur tangible (hal-hal tangible yang memenuhi kebutuhan dan hasrat dalam unsur inti)
•merchandise
•gerai yang modern dan bersih
•Merchandise yang lengkap.
•Gerai yang
besar,modern,rapi,bersi h.
•Mal yang besar
•Merchandise yang lengkap.
•Pramuniaga yang ramah dan siap membantu
•Gerai yang tertata rapi dengan suasana yang membuat pengunjung betah Unsur augmented (fasilitas tidak langsung tapi mendukung terpenuhinya unsur inti)
Lokasi gerai yang strategis dan tersedia lahan parkir yang memadai
Lingkungan mal yang nyaman, lengkap dengan segala jenis gerai, dan lahan parkir yang cukup luas
JENIS-JENIS PELAYANAN
Pramuniaga dan staf lain (seperti
SPG/
sales promotion girl
) yang terampil
dengan cara pelayanan dan kesigapan
membantu.
•
Customer Service :
membantu.
Personal shopper
, yaitu staf perusahaan
ritel yang melayani pembeli melalui
telepon dan menyiapkan barang pesanan
yang nantinya tinggal diambil oleh
Jasa pengantaran
(
delivery
),
Gift wrapping
,
Gift certificates(voucher
),
Jasa pemotongan pakaian jadi(atau perbaikan),
Cara pembayaran dengan
credit card
atau
debit
card
,
Fasilitas tempat makan (
food corner
),
Terkait fasilitas gerai
:
Fasilitas tempat makan (
food corner
),
Fasilitas kredit,
Fasilitas kenyamanan dan keamanan berupa
tangga jalan dan tangga darurat,
Fasilitas telepon dan
mail orders
,
Jam buka yang panjang atau buka 24 jam,
Ruang /lahan parkir,
Gerai
Laundry
,
Gerai cuci cetak film,
Terkait jam operasional toko :
STANDAR UNTUK
CUSTOMER SERVICE
DAN
PENJUALAN
1.
Sambutlah setiap pelanggan dan senyumlah.
2.Cari tahu apa yang dibutuhkan pelanggan.
3.Tunjukkan
merchandise
yang benar atau
beritahukan apa yang anda tahu.
4.
Gunakan penjualan dengan cara saran:
Promosi tentang nilai lebih
Promosi tentang nilai lebih
Berapa yang anda butuhkan?
Boleh saya tunjukkan pasangan produk itu?
5.
Ungkapkan penghargaan anda kepada pelanggan,
ucapkan “Terima kasih” Sebutkan nama mereka,
undang mereka datang kembali. Senyumlah…
FIVE PRINCIPLES (LIMA PRINSIP)
GREET
the customer
: Sambutlah Pembeli.
DETERMINE
the customer’s need
: Cari tahu
kebutuhannya.
OFFER
merchandise benefit
: Tawarkan manfaat
Produk.
SUGGEST
alternative or complementary product
:
Sarankan produk alternatif atau produk
pelengkap.
CLOSE
the sale nicely
: Tutup transaksi dengan
CARA MENJAGA AGAR TINGKAT
CUSTOMER
SERVICE
AGAR TETAP TINGGI
Merekrut orang yang tepat.
Memberikan orientasi dan penjelasan tentang harapan
pelayana kepada semua karyawan, dengan pimpinan toko
memberi contoh.
Tetap mengamati harapa pelanggan. Pimpinan gerai atau
perusahaan ritel harus memastikan bahwa semua
perusahaan ritel harus memastikan bahwa semua
karyawan berbicara dengan pelanggan untuk bisa
bertanya tentang pengalaman berbelanja mereka
termasuk keluhan agar bisa segera ditangani.
Memberdayakan karyawan sekaligus memberi mereka
kepercayaan dalam pelaksanaan pelayanan.
Memotivasi mereka.
Memperlakukan karyawan sesuai keinginan bagaimana
NILAI PELAYANAN DI MATA PEMBELI
Mempertahankan patronage
Kegiatan yang “murah” menambah loyalitas.
Contoh: santun, siap membantu,
menyebut nama pelanggan, suggestion selling.
Mempertahankan Patronage
Kegiatan yang memakan biaya
karena tidak bisa hindari agar mutu
customer service baik.
Contoh: fasilitas kredit, kecepatan transaksi, gift wrapping gratis.
Biaya Biaya
Tinggi
Basic
Hal-hal “murah” yang
diharapkan ada meski tidak berpngaruh pada patronage. Namun, ketiadaan hal-hal itu justru akan mengurangi
patonage.
Contoh: directory dalam gerai.
Disappointers
Kegiatan yang mahal tetapi hanya sedikit sekali pengaruhya (atau bahkan tidak ada) pada patronage. Contoh: jasa pengantaran barang kerumah bagi keluarga yang