• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ukuran Tubuh Ayam F1 Persilangan Ayam Kampung dengan Ayam Ras Pedaging Umur 0-12 Minggu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ukuran Tubuh Ayam F1 Persilangan Ayam Kampung dengan Ayam Ras Pedaging Umur 0-12 Minggu"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UKURAN TUBUH AYAM F1 PERSILANGAN AYAM KAMPUNG

DENGAN AYAM RAS PEDAGING

UMUR 0-12 MINGGU

DEVI SIMAMORA

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Ukuran Tubuh Ayam F1 Persilangan Ayam Kampung dengan Ayam Ras Pedaging Umur 0-12 Minggu adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2014

(4)

ABSTRAK

DEVI SIMAMORA. Ukuran Tubuh Ayam F1 Persilangan Ayam Kampung dengan Ayam Ras Pedaging Umur 0-12 Minggu. Dibimbing oleh CECE SUMANTRI dan SRI DARWATI.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ukuran tubuh ayam F1 umur 0-12 minggu dari persilangan ayam kampung dengan ayam ras pedaging (KB) dan persilangan ayam ras pedaging dengan ayam kampung (BK). Berdasarkan persilangan yang dilakukan, diperoleh ayam KB sebanyak 67 ekor dan ayam BK sebanyak 15 ekor. Pengukuran ukuran tubuh ayam KB dan BK dilakukan setiap 2 minggu. Data penelitian dianalisis dengan uji T. Peubah yang diukur yaitu bobot badan, rentang sayap, panjang punggung, panjang tibia, panjang femur, panjang shank, panjang dada dan lingkar dada. Ayam KB dan BK memiliki bobot badan dan ukuran tubuh yang sama (P>0.05). Ukuran tubuh ayam persilangan KB dan BK lebih besar dari ayam kampung. Ayam jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan ayam betina pada KB dan BK. Persilangan ayam kampung dengan ayam ras pedaging dapat meningkatkan ukuran tubuh dan bobot badan ayam KB dan BK dibandingkan ayam kampung.

Kata kunci: ayam kampung, ayam ras pedaging, persilangan, ukuran tubuh

ABSTRACT

DEVI SIMAMORA. Body Size of the Chicken F1 Crossbred of Local Chicken and Commercial Chicken 0-12 weeks Old. Supervised by CECE SUMANTRI and SRI DARWATI.

The aimed of this research was to know body size of the first crossing chickens (F1) from Kampung x Commercial chicken (KB) and Commercial x Kampung chicken (BK), 0 weeks up to 12 weeks old. There are KB chicken 67 birds and BK chicken 15 birds. Body size of KB and BK chicken was measured every 2 weeks. Research data were analyzed by T test. Variables measured consisted of body weight, wing span, length of the backbone, length of the tibia, length of the femur, length of the shank, length of the breast and breast circumference. Body size and body weight of KB chicken and BK chicken were not significantly different (P>0.05). Body size of KB chicken and BK chicken were higher than chicken kampong. Based of the researh, KB roaster and BK roaster had body size were biggest than KB hen and BK hen. Kampung chicken crossbred with commercial chicken could to increased body weight and body size of KB and BK chicken than Kampung chicken.

(5)

UKURAN TUBUH AYAM F1 PERSILANGAN AYAM KAMPUNG

DENGAN AYAM RAS PEDAGING

UMUR 0-12 MINGGU

DEVI SIMAMORA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan

pada

Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Ukuran Tubuh Ayam F1 Persilangan Ayam Kampung dengan Ayam Ras Pedaging Umur 0-12 Minggu

Nama : Devi Simamora

NIM : D14100091

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Cece Sumantri, MAgrSc Pembimbing I

Dr Ir Sri Darwati, MSi Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Muladno, MSA Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih karunia dan penyertaan-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2013 ini ialah Ukuran Tubuh Ayam F1 Persilangan Ayam Kampung dengan Ayam Ras Pedaging Umur 0-12 Minggu.

Terima kasih penulis ucapkan kepada pembimbing Bapak Prof Dr Ir Cece Sumantri, MAgrSc dan Ibu Dr Ir Sri Darwati, MSi atas waktu, tenaga, saran, bimbingan, dan kesabaran yang telah diberikan. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr Rudi Afnan, SPt MSi selaku dosen penguji sidang yang telah sabar membimbing, mengarahkan, memberi masukan dan saran yang terbaik dalam penulisan skripsi ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada papa, mama, abang, adik-adik serta seluruh keluarga tercinta, atas dukungan doa dan kasih sayangnya. Penulis juga sampaikan terima kasih atas kerja sama dan dukungan teman-teman tim penelitian Andhini E Putri, Yusup Sophian, Cahyatina Tri R, Ananta Titan dan Yusrini A Rambe. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih untuk pertemanan dan motivasi kepada Natalina SSR Silitonga, Luthfia Ikhwana, Irine Zulfa, Nenik Wahyuni S, Sherly Jessica, Kiki U, dan Dhini N. Ucapan terima kasih untuk semua bimbingan pengetahuan dan kebersamaan dari seluruh Dosen FAPET, IPTP 47 dan Teknisi di IPTP. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2014

Devi Simamora

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan 1

Ruang Lingkup Penelitian 1

METODE 2

Waktu dan Tempat Penelitian 2

Bahan 2

Alat 2

Prosedur 3

Pemeliharaan 3

Pengukuran Tubuh Ayam F1 3

Analisa Data 4

Peubah yang diamati 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 4

Ukuran Tubuh 4

Bobot Badan 7

Panjang Punggung 7

Rentang Sayap 8

Panjang Tibia 8

Panjang Femur 8

Panjang Shank 9

Panjang Dada 9

Lingkar Dada 10

Bahasan Umum 10

SIMPULAN DAN SARAN 11

DAFTAR PUSTAKA 12

LAMPIRAN 13

(10)

DAFTAR TABEL

1 Rataan bobot badan ayam F1 KB dan BK umur 0-12 minggu 6 2 Kerangka tubuh ayam KB dan BK jantan umur 0-12 minggu 6 3 Kerangka tubuh ayam KB dan BK betina umur 0-12 minggu 6

DAFTAR GAMBAR

1 Ayam F1 persilangan : (A) DOC BK, (B) DOC KB, (C) Ayam BK

dan KB jantan, (D) Ayam BK dan KB betina 2

2 Bagian-bagian kerangka ayam 3

3 Grafik pertumbuhan ukuran tubuh ayam F1: (A) Bobot badan, (B) Panjang femur, (C) Panjang shank, (D) Panjang dada, (E) Rentang

(11)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ayam merupakan salah satu jenis unggas penghasil telur dan daging yang mengandung protein tinggi. Hasil produksi ayam sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan protein dari masyarakat Indonesia. Ayam yang banyak dipelihara di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan daging asal unggas adalah ayam kampung dan ayam ras pedaging.

Ayam kampung adalah salah satu jenis ayam lokal khas Indonesia dan termasuk ayam tipe dwiguna. Keunggulan ayam kampung yaitu mampu beradaptasi terhadap lingkungan dan tahan terhadap penyakit, serta konsumsi daging dan telurnya lebih disukai oleh masyarakat Indonesia. Hanya saja harga daging dan telurnya lebih mahal di pasaran.

Ayam broiler (ayam yang dipotong pada usia muda) diperoleh dari ayam ras pedaging melalui hasil persilangan dan seleksi serta diikuti perbaikan manajemen dalam pemeliharaan secara terus menerus. Keunggulan dari ayam ras pedaging yaitu sifatnya tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, kulit putih dan bulu merapat ke tubuh, daging lembut, kulit halus, tulang dada lunak, penghasil daging berserat lunak (Yuwanta 2004).

Populasi ayam kampung nasional mencapai 268 957 000 ekor sedangkan populasi ayam ras sudah mencapai 1 249 952 000 ekor (Badan Pusat Statistik 2010). Populasi ayam kampung lebih rendah dibandingkan populasi ayam ras, disebabkan budidaya ayam kampung yang kurang optimal dan dipicu dengan laju pertumbuhan ayam kampung yang lebih lambat dan ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan ayam ras pedaging. Solusi untuk mengantisipasi masalah yaitu dengan penerapan ilmu pemuliaan dengan melakukan persilangan antara ayam kampung dan ayam ras pedaging.

Informasi mengenai ukuran tubuh persilangan ayam kampung dan ayam ras pedaging tidak banyak ditemukan. Menurut North (1984), bahwa persilangan ayam antar bangsa biasanya akan menghasilkan keturunan pertama (F1) yang lebih baik dari tetuanya. Oleh sebab itu melalui penelitian ini diharapkan bahwa hasil persilangan ayam kampung dan ayam ras pedaging dapat meningkatkan performa dan ukuran tubuh keturunan pertama (F1) yang dihasilkan.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ukuran tubuh ayam F1 umur 0-12 minggu dari persilangan ayam kampung dengan ayam ras pedaging.

Ruang Lingkup Penelitian

(12)

2

kerangka tubuh ayam F1. Penelitian ini lebih mengarah pada pengukuran bobot badan ayam dan kerangka tubuh.

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai bulan Desember 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Pemuliaan dan Genetika Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ayam F1 persilangan KB (ayam kampung >< ayam ras pedaging) sebanyak 67 ekor, dan ayam F1 persilangan BK (ayam ras pedaging >< ayam kampung) sebanyak 15 ekor. Ayam F1 persilangan KB dan BK disajikan pada Gambar 1.

(A)DOC BK (B) DOC KB (C) Ayam BK dan KB (D) Ayam BK dan KB jantan betina

Gambar 1 Ayam F1 persilangan : (A) DOC BK, (B) DOC KB, (C) Ayam BK dan KB jantan, (D) Ayam BK dan KB betina umur 12 minggu

Pakan ayam yang digunakan berupa dedak padi dan pakan komersial berbentuk crumble. Bahan lainnya yang digunakan adalah sekam padi sebagai alas kandang, vita chicks, vita stress dan vaksin ND La Sota.

Alat

(13)

3

kapasitas 5 kg untuk menimbang bobot badan ayam F1, buku catatan dan alat tulis. Peralatan lainnya yaitu sapu, kain pel dan sekop.

Kandang koloni yang digunakan dalam penelitian untuk ayam F1 umur 0-4 minggu. Ayam F1 umur 5-12 minggu dimasukkan ke dalam kandang bersekat berdasarkan jenis kelamin dan persilangan, dengan ukuran 87x97x67 cm serta diisi 4-5 ekor ayam per kandang.

Prosedur

Pemeliharaan

Ayam keturunan pertama (F1) dipelihara mulai umur 1 hari di kandang koloni setelah dipasang wing band pada bagian sayap kanan ayam. Anak ayam jantan dan betina pada ayam F1 masih digabung di kandang koloni hingga berumur 4 minggu. Ayam F1 yang telah berumur lebih dari 4 minggu dipindahkan ke kandang bersekat berdasarkan jenis persilangan dan jenis kelamin ayam F1.

Ayam F1 yang berumur 0-3 minggu diberi pakan komersial berupa crumble. Pakan diberikan ad libitum. Ayam F1 yang berumur 4-12 minggu diberikan pakan campuran crumble dan dedak.

Komposisi pakan 80% crumble dan 20% dedak untuk ayam F1 umur 4 minggu. Komposisi pakan 60% crumble dan 40% dedak untuk ayam F1 umur 5-12 minggu. Ayam F1 yang berumur 0-2 minggu diberi tambahan vita chick di dalam air minumnya. Vaksinasi ND dilakukan setiap 3 bulan dan vaksinasi pertama ketika ayam F1 berumur 4 hari.

Pengukuran Tubuh Ayam F1

Pengukuran tubuh ayam F1 dilakukan setiap 2 minggu sekali, dimulai dari ayam berumur 0 minggu hingga 12 minggu. Bobot badan ayam F1 ditimbang menggunakan timbangan digital. Panjang sayap, panjang punggung, panjang tibia, panjang femur dan panjang shank diukur dengan jangka sorong digital. Panjang dada dan lingkar dada diukur dengan pita ukur merk Butterfly. Pengukuran tubuh merujuk pada Waggoner dan Hutchinson (2001) seperti disajikan pada Gambar 2.

Keterangan : 1= rentang sayap; 2 = panjang punggung; 3= panjang tibia; 4= panjang femur; 5= panjang shank; 6= panjang dada; 7= lingkar dada

Sumber : Waggoner dan Hutchinson (2001)

(14)

4

Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan data diuji T. Model matematika uji T ini menurut Walpole (1995) yaitu:

uji T

=

humerus sampai ujung tulang phalanges dengan jangka sorong (satuan mm).

2. Panjang punggung, dengan mengukur panjang punggung menggunakan jangka sorong (satuan mm).

3. Panjang dada, dengan mengukur panjang tulang sternum menggunakan jangka sorong (satuan mm).

4. Panjang shank/cakar, dengan mengukur panjang tulang shank bagian kanan menggunakan jangka sorong (satuan mm).

5. Panjang tibia, dengan mengukur panjang tulang tibia/betis menggunakan jangka sorong (satuan mm).

6. Panjang femur, dengan menukur panjang tulang femur/paha menggunakan jangka sorong (satuan mm).

7. Lingkar dada, diukur melingkar dari ujung tulang sternum dan kembali ke tulang sternum semula (satuan mm).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran Tubuh

(15)

5

(A) Bobot badan (B) Panjang femur (C) Panjang shank (D) Panjang dada

(E) Rentang sayap (F) Panjang tibia (G) Panjang punggung (H) Lingkar dada

Gambar 3 Grafik pertumbuhan ukuran tubuh ayam F1: (A) Bobot badan, (B)Panjang femur, (C) Panjang shank, (D) Panjang

(16)

6

Hasil pengukuran terhadap ukuran tubuh ayam F1 persilangan KB dan BK disajikan pada Tabel 1, 2 dan 3. Ukuran tubuh sebagai sifat kuantitatif yang dapat diukur untuk diuji. Sifat kuantitatif penting dalam bidang peternakan. Beberapa sifat kuantitatif yang dapat diukur yang berpengaruh terhadap produktivitas yaitu bobot badan, panjang femur, panjang shank, panjang sayap, panjang paha, lingkar shank dan lingkar dada (Crawford 1990).

Tabel 1 Rataan bobot badan ayam F1 KB dan BK umur 0-12 minggu Umur Keterangan : KB persilangan ayam kampung jantan dengan ayam ras pedaging betina

BK persilangan ayam ras pedaging jantan dengan ayam kampung betina

Tabel 2 Kerangka tubuh ayam KB dan BK jantan umur 0-12 minggu

Umur Keterangan: KB jantan (26 ekor) dan BK jantan (8 ekor)

Angka yang disertai huruf a dan b pada kolom dan umur yang sama menunjukkan bahwa ukuran tubuh berbeda (P<0.05), mgg = minggu

Tabel 3 Kerangka tubuh ayam KB dan BK betina umur 0-12 minggu

Umur Keterangan: KB betina (41 ekor) dan BK betina (7 ekor)

(17)

7

Bobot Badan

Bobot badan berhubungan dengan pertumbuhan ayam. Bobot badan ayam KB dan BK betina sama (P>0.05). Umur 0 minggu, bobot badan ayam KB dan BK betina berbeda (P<0.05). Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 1 bahwa bobot badan ayam BK dan KB umur 2-12 minggu hampir sama atau bahkan sama.

Rataan bobot badan umur 12 minggu, ayam KB pada jantan dan betina yaitu sebesar 2 299 g dan 2 038 g; dan ayam BK pada jantan dan betina yaitu sebesar 2 335 g dan 1 767 g. Rataan bobot badan ayam kampung umur 12 minggu sebesar 579 g pada jantan dan 477.5 g pada betina (Moniharapon 1997). Bobot badan ayam KB dan BK lebih besar dari pada bobot badan ayam kampung. Hal ini disebabkan adanya pewarisan sifat yaitu bobot badan yang besar dari ayam ras pedaging (induknya) kepada ayam KB dan BK.

Ayam persilangan antara ayam kampung dengan ayam ras pedaging lebih baik dibandingkan dengan ayam kampung murni pada umur yang sama dan lebih efisien dalam mengubah makanan menjadi daging (Asnawi 1997). Bobot badan ayam KB dan BK mengalami peningkatan pada umur 0-12 minggu seperti disajikan pada Gambar 3.

Laju peningkatan bobot badan ayam KB dan BK lebih besar pada umur 0-4 minggu, akan tetapi peningkatannya mulai menurun pada umur 6-12 minggu berdasarkan rasio antar umur. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran, ayam KB dan BK yang berumur 2 minggu mengalami peningkatan 3.43-4.31 kali lipat dari bobot badan pada umur 0 minggu, sedangkan umur 12 minggu ayam KB dan BK memiliki bobot badan yang meningkat 1.23-1.32 kali lipat dari bobot badan umur 10 minggu. Peningkatan bobot badan yang lebih cepat pada umur 0-4 minggu menyebabkan ayam pada umur muda membutuhkan pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Ayam BK umur 12 minggu mengalami peningkatan sebesar 50.47-58.23 kali lipat dari bobot badan 0 minggu, sebaliknya pada umur 12 minggu ayam KB memiliki bobot badan yaitu 41.83-47.97 kali lipat dari bobot badan umur 0 minggu.

Panjang Punggung

Punggung merupakan salah satu bagian tubuh yang berada di antara leher hingga bagian ekor. Ayam KB dan BK jantan memiliki panjang punggung berbeda (P<0.05) pada umur 0 minggu. Panjang punggung ayam KB dan BK betina sama (P>0.05).

Ayam KB dan BK umur 0-12 minggu mengalami peningkatan panjang punggung seperti disajikan pada Gambar 3. Peningkatan panjang punggung ayam KB dan BK umur 2 minggu adalah 1.69-1.95 kali lipat dari panjang punggung umur 0 minggu, tetapi ayam KB dan BK umur 12 minggu mengalami peningkatan panjang punggung sebesar 1.04-1.10 kali lipat dari panjang pungggung di umur 10 minggu. Hal ini menandakan bahwa ayam KB dan BK mengalami peningkatan panjang punggung yang lebih panjang pada umur 0-4 minggu dibandingkan umur 6-12 minggu. Ayam BK umur 12 minggu mengalami peningkatan panjang punggung 5.13-5.45 kali lipat dari umur 0 minggu, akan tetapi peningkatan panjang punggung umur 12 minggu pada ayam KB sebesar 4.88-5.10 kali lipat dari umur 0 minggu.

(18)

8

sebesar 231.9 mm dan 214.6 mm. Menurut Suryaman (2001) bahwa ayam kampung memiliki rataan panjang punggung sebesar 136.78 mm pada jantan dan 130.79 mm pada betina. Hal ini menunjukkan ayam KB dan BK memiliki panjang punggung yang lebih panjang dari ayam kampung, berdasarkan penelitian Suryaman (2001).

Rentang Sayap

Rentang sayap merupakan salah satu bagian tubuh ayam yang penting untuk diukur. Perbandingan rentang sayap antara ayam KB jantan dan ayam BK jantan yaitu berbeda (P<0.05) pada umur 0 minggu. Ayam KB dan BK betina memiliki rentang sayap sama (P>0.05).

Grafik pertumbuhan rentang sayap pada ayam KB dan BK pada umur 0-12 minggu dapat dilihat pada Gambar 3. Rentang sayap mengalami peningkatan pada umur 0-12 minggu. Peningkatan rentang sayap ayam KB dan BK lebih besar pada umur 0-4 minggu dibandingkan umur 6-12 minggu. Rentang sayap ayam KB dan BK pada umur 2 minggu meningkat sebesar 1.92-2.21 kali lipat dari umur 0 minggu, pada umur 4 minggu peningkatannya sebesar 1.41-1.54 kali lipat dari rentang sayap umur 2 minggu. Peningkatan rentang sayap ayam KB dan BK umur 12 minggu mengalami peningkatan 1.11-1.13 kali lipat dari umur 10 minggu. Pada umur 12 minggu, rentang sayap ayam BK meningkat 5.30-6.30 kali lipat dari umur 0 minggu, sedangkan rentang sayap ayam KB mengalami peningkatan sebesar 5.40-5.56 kali lipat dari umur 0 minggu.

Panjang Tibia

Tibia (paha bawah) adalah salah satu bagian tubuh ayam yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan menopang tubuh. Panjang tibia antara ayam KB dan BK jantan berbeda (P<0.05) pada umur 0 dan 4 minggu. Panjang tibia ayam KB dan BK betina sama (P>0.05).

Rataan panjang tibia umur 12 minggu, ayam KB jantan dan ayam betina sebesar 152.0 mm dan 144.6 mm; ayam BK jantan dan betina yaitu sebesar 151.4 mm dan 147.76 mm. Menurut Moniharapon (1997) bahwa rataan panjang tibia umur 12 minggu yaitu 102.1 mm pada jantan dan 81.0 mm pada betina. Hal ini berarti ayam KB dan BK memiliki panjang tibia yang lebih panjang dibandingkan ayam kampung.

Ayam KB dan BK umur 0-4 minggu memiliki laju peningkatan panjang tibia lebih besar dibandingkan pada umur 6-12 minggu. Panjang tibia ayam KB dan BK umur 2 minggu mengalami peningkatan 1.55-1.60 kali lipat dari umur 0 minggu, tetapi dengan bertambahnya umur peningkatannya semakin kecil sebesar 1.09-1.12 kali lipat dari umur 10 minggu. Panjang tibia ayam KB dan BK bertambah ukurannya pada umur 0-12 minggu, seperti disajikan pada Gambar 3. Pada umur 12 minggu, panjang tibia ayam BK meningkat sebanyak 5.14-5.50 kali lipat dari umur 0 minggu, dan ayam KB mengalami peningkatan panjang tibia pada umur 12 minggu yaitu 4.73-5.0 kali lipat dari umur 0 minggu.

Panjang Femur

(19)

9

BK betina memiliki panjang femur sama (P>0.05). Gambar 3 menunjukkan bahwa panjang femur mengalami peningkatan pada umur 0-12 minggu pada ayam KB kampung. Hal ini disebabkan sifat ayam ras pedaging yang memiliki ukuran tubuh besar mampu menutupi kelemahan ayam kampung yang memiliki ukuran tubuh kecil, sehingga panjang femur hasil silangan lebih besar.

Panjang femur ayam KB dan BK umur 2 minggu meningkat sebesar 1.59-1.74 kali lipat dari umur 0 minggu, tetapi peningkatan panjang femur ayam KB dan BK yaitu sebesar 1.09-1.11 kali lipat dari umur 10 minggu. Panjang femur ayam BK umur 12 minggu meningkat 4.29-5.22 kali lipat dari panjang femur umur 0 minggu, sedangkan umur 12 minggu ayam KB mengalami peningkatan sebesar 4.78-4.85 kali lipat dari umur 0 minggu.

Panjang Shank

Shank sebagai salah satu bagian tubuh ayam yang berperan untuk menopang tubuh ayam. Panjang shank ayam KB dan BK jantan berbeda (P<0.05) hanya pada umur 0 minggu. Ayam KB dan BK betina juga tampak berbeda (P<0.05) pada umur 0, 8, dan 12 minggu. Umur 0-12 minggu, ayam KB dan BK mengalami peningkatan panjang shank seperti dapat dilihat pada Gambar 3.

Rataaan panjang shank umur 12 minggu, ayam KB jantan dan betina sebesar 98.07 mm dan 93.08 mm. Adapun ayam BK jantan dan betina sebesar 99.39 mm dan 86.11 mm. Menurut Moniharapon (1997) bahwa panjang shank ayam kampung umur 12 minggu sebesar 56.4 mm pada jantan dan 47.6 mm pada betina. Berarti ayam KB dan BK memiliki rataan panjang shank yang lebih panjang dibandingkan ayam kampung.

Panjang shank ayam KB dan BK umur 0-4 minggu meningkat lebih besar daripada umur 6-12 minggu. Peningkatan panjang shank ayam KB dan BK umur 2 minggu sebesar 1.56-1.79 kali lipat dari umur 0 minggu, sedangkan ayam KB dan BK umur 12 minggu meningkat panjang shank nya yaitu 1.05-1.08 kali lipat dari umur 10 minggu. Peningkatan panjang shank ayam BK umur 12 minggu sebesar 4.29-5.22 kali lipat dari umur 0 minggu, sedangkan umur 12 minggu ayam KB mengalami peningkatan panjang shank 4.78-4.85 kali lipat dari umur 0 minggu.

Panjang Dada

Dada merupakan bagian tubuh ayam yang berperan sebagai tempat deposisi daging. Panjang dada ayam KB dan BK jantan sama (P>0.05), sebaliknya pada umur 0 minggu ayam KB dan BK betina memiliki panjang dada yang berbeda (P<0.05). Panjang dada ayam KB dan BK pada Gambar 3 menunjukkan ada peningkatan pada umur 0-12 minggu.

(20)

10

ras pedaging lebih baik dibandingkan dengan ayam kampung pada umur yang sama dan lebih efisien dalam mengubah pakan menjadi daging (Asnawi 1997). Hal ini dikarenakan bagian dada yaitu panjang dada, lingkar dada dan panjang punggung berkaitan dengan deposisi daging, sehingga berdasarkan penelitian ini ayam KB dan BK dapat dijadikan sebagai ayam pedaging yang efisien karena pertumbuhannya cepat dengan bagian tubuh tersebut berukuran besar.

Rataaan panjang dada umur 12 minggu, ayam KB jantan dan betina sebesar 118.5 mm dan 116.9 mm; ayam BK jantan dan betina sebesar 123.5 mm dan 115.0 mm. Rataan panjang dada pada ayam kampung umur 12 minggu yaitu 88.12 mm pada jantan dan 83.64 mm pada betina (Suryaman 2001). Ayam KB dan BK memiliki rataan panjang dada yang lebih besar dibandingkan ayam kampung.

Laju pertumbuhan panjang dada ayam KB dan BK umur 2 minggu yaitu 3.29-3.60 kali lipat dari umur 0 minggu, tetapi pada umur 12 minggu ayam KB dan BK memiliki panjang dada yang mengalami peningkatan sebesar 1.11-1.17 kali lipat dari umur 10 minggu. Ayam BK pada umur 12 minggu memiliki panjang dada yang mengalami laju pertumbuhan sebesar 10.55-11.04 kali lipat dari umur 0 minggu, akan tetapi panjang dada ayam KB pada umur 12 minggu meningkat sebesar 10.06-10.25 dari umur 0 minggu.

Lingkar Dada

Pengukuran lingkar dada penting, karena berhubungan produktivitas dan konformasi tubuh ayam. Dada sebagai bagian tubuh ayam yang berperan untuk tempat deposisi daging. Lingkar dada ayam KB dan BK sama (P>0.05).

Rataan lingkar dada ayam KB umur 12 minggu, ayam jantan dan betina sebesar 314.1 mm dan 309.8 mm. Selanjutnya ayam BK jantan dan betina sebesar 313.3 mm dan 296.4 mm. Lingkar dada ayam kampung umur 12 minggu sebesar 210.6 mm pada jantan dan 194.6 mm pada betina (Moniharapon 1997). Ayam KB dan BK memiliki rataan panjang shank yang lebih besar dibandingkan ayam kampung. Peningkatan lingkar dada ayam KB dan BK umur 0-12 minggu disajikan pada Gambar 3.

Lingkar dada ayam KB dan BK mengalami peningkatan lebih besar pada umur 0-4 minggu dibandingkan umur 6-12 minggu. Peningkatan pertumbuhan lingkar dada ayam KB dan BK umur 2 minggu yaitu 1.55-1.69 kali lipat dari umur 0 minggu, tetapi pada umur 12 minggu ayam KB dan BK memiliki lingkar dada yang mengalami peningkatan sebesar 1.09-1.14 kali lipat dari umur 10 minggu. Ayam BK pada umur 12 minggu memiliki lingkar dada yang mengalami peningkatan 4.11-4.40 kali lipat dari umur 0 minggu, akan tetapi lingkar dada ayam KB pada umur 12 minggu meningkat sebesar 4.0-4.19 dari umur 0 minggu.

Bahasan Umum

(21)

11

androgen dan hormon testosteron yang lebih tinggi yang langsung berpengaruh pada pertumbuhan. Selanjutnya Soeparno (1992) menjelaskan bahwa testosteron sebagai steroid dari androgen mengakibatkan pertumbuhan yang lebih cepat pada ternak jantan dibandingkan ternak betina. Adapun hormon estrogen berpengaruh sebagai penghambat pertumbuhan kerangka (Herren 2000).

Laju pertumbuhan ukuran tubuh ayam KB dan BK lebih cepat pada umur 0-4 minggu, tetapi pada umur 6-12 minggu laju pertumbuhannya mulai menurun. Menurut Haitook (2006) bahwa untuk tumbuh maksimal juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, salah satunya pakan. Untuk itu diperlukan pakan nutrisi tinggi untuk memicu pertumbuhan yang lebih cepat sehingga dicapai bobot badan dan kerangka tubuh umur 0-4 minggu yang optimal pada umur tersebut, melalui pemberian 100% crumble dan vitachick.

Pada umur 0 minggu ayam BK memiliki bobot tetas dan bobot telur lebih ringan sehingga ukuran kerangka tubuh dan bobot badan DOC lebih rendah dibandingkan ayam KB, akan tetapi persentase pertumbuhan antara umur 0 hingga 12 minggu ayam BK lebih besar dibandingkan ayam KB (Lampiran). Hal ini disebabkan persilangan yang dilakukan, yaitu adanya pewarisan sifat dari ayam ras pedaging yang berukuran tubuh besar dan diwariskan kepada ayam BK maupun ayam KB. Pewarisan sifat berukuran tubuh besar tersebut mulai tampak ketika ayam BK berumur 2 minggu. Oleh karenanya bobot badan dan kerangka tubuh ayam BK menunjukkan pertumbuhan yang sama dengan ayam KB pada minggu selanjutnya (2-12 minggu). Bahkan pada umur 12 minggu, bobot badan dan kerangka tubuh ayam BK menyamai bobot badan dan kerangka tubuh ayam KB.

Adanya kombinasi dari persilangan ayam kampung dengan ayam ras pedaging yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dan resiprokalnya pada penelitian ini diperoleh F1 KB dan F1 BK yang berukuran tubuh dan bobot badan yang sama. Selain itu ayam KB dan BK memiliki bobot badan dan kerangka tubuh lebih besar dari ayam kampung.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Ukuran tubuh dan bobot badan ayam KB dan BK secara keseluruhan sama (P>0.05) pada umur 12 minggu. Ayam jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan ayam betina pada KB dan BK. Ayam hasil persilangan memiliki bobot badan dan ukuran tubuh yang lebih besar dari ayam kampung. Pertumbuhan kerangka tubuh ayam KB dan BK lebih cepat pada umur 0-4 minggu dibandingkan umur 6-12 minggu.

Saran

(22)

12

persilangan di umur lebih dari 12 minggu. Perlu dilakukan perkawinan buatan yaitu inseminasi buatan (IB) untuk meningkatkan jumlah ayam silangan dalam penelitian sehingga diperoleh data perbandingan ukuran tubuh yang lebih valid.

DAFTAR PUSTAKA

Asnawi. 1997. Kinerja pertumbuhan dan fisiologis ayam Kampung dan hasil persilangan dengan ayam ayam ras. [tesis]. Program Pascasarjana. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[BPS] Badan Pusat Statistika. 2010. Populasi Ternak Tahun 2010. http://bps.go.id. [16 Desember 2013].

Campbell JR, Kenealy MD, Campbell KL. 2003. The Biology, Care and Production of Domestic Animal. Ed ke-4. New York (US): Mc. Graw Hill. Crawford RD. 1990. Poultry Breeding dan Genetics. Amsterdam (NL): Elsevier

Science Publishers.

Hafez ESE, Dyer IA. 1969. Animal Growth and Nutrition. Philadelphia (US): Lea dan Febiger.

Haitook T. 2006. Study on chicken meat production for small-scale farmer in Northeast Thailand. [desertasi]. Witzenhausen Germany (DE): Kassel Univ Pr.

Herren R. 2000. The Science of Animal Agriculture. Ed ke-1. USA (US): Delmar Publisher.

Iskandar S, Setioko AR, Sopiana S, Saefudin Y, Suharto, Dirdjopratono W. 2004. Keberadaan dan karakter ayam pelung, kedu dan sentul di lokasi asal. Seminar Nasional Klinik Teknologi Pertanian sebagai Basis Pertumbuhan Usaha Agribisnis Menuju Petani Nelayan Mandiri. Manado, Indonesia. Manado (ID). Hlm 1021-1033.

Jull MA. 1977. Poultry Husbandry. Ed ke-3. New York (US): McGraw-Hill Book Company Inc.

Moniharapon M. 1997. Studi sifat-sifat biologis ayam kampung dan ayam gemba di Maluku sampai dewasa kelamin. [tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

North OM. 1984. Commercial Chicken Production Manual. Ed ke-3. Westport, Connecticut (US): Avi Publishing Company Inc.

Soeparno.1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Pr.

Suryaman A. 2001. Perbandingan morfometrik ayam kampung, ayam pelung dan ayam pertama keturunan (F1) persilangan pelung kampung umur 5-12 minggu. [skripsi]. Fakultas Peternakan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

(23)

13

LAMPIRAN

(24)

14

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, Sumatra Utara pada tanggal 31 Juli 1992. Penulis merupakan anak kedua dari 4 bersaudara, dari pasangan Bapak Manoras Taraja dan Ibu Nurmala Manalu.

Penulis memulai pendidikan pertama di tahun 1998 di Taman Kanak-kanak (TK) Free Methodist Medan. Tahun 1999 penulis masuk Sekolah Dasar (SD) Free Methodist Medan dan melanjutkan Sekolah Dasar (SD) tahun 1999 sampai 2004 di Swasta RK Budhi Dharma Balige. Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Swasta RK Budhi Dharma Balige dan lulus tahun 2007. Selanjutnya pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Balige dan lulus pada tahun 2010. Tahun 2010 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan dengan gelar Sarjana Peternakan (S1) melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Gambar

Gambar 1  Ayam F1 persilangan : (A) DOC BK, (B) DOC KB, (C) Ayam BK dan
Gambar 2  Bagian-bagian kerangka ayam
Gambar 3 Grafik pertumbuhan ukuran tubuh ayam F1: (A) Bobot badan, (B)                dada, (E) Rentang sayap, (F) Panjang Panjang femur, (C) Panjang shank, (D) Panjang tibia, (G) Panjang punggung, (H) Lingkar dada
Tabel 3  Kerangka tubuh ayam KB dan BK betina umur 0-12 minggu

Referensi

Dokumen terkait

adalah suplemen pakan dari bakteri hidup yang memberikan keuntungan terhadap ternak dengan meningkatkan keseimbangan mikro- flora dalam usus, karena mikroba yang

Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan

Hasil penelitian Agus Sartono dan Mishabul Munir menyimpulkan bahwa rata-rata PER untuk tujuh industri yang berbeda adalah tidak sama; pertumbuhan laba, ROA, Devidend Payout

berbagai perubahan yang terjadi, baik dari dalam maupun dari luar

Masalah di bidang perekonomian keluarga memang menjadi permasalahan yang paling sering dihadapi oleh setiap rumah tangga ataupun keluarga, Dilihat dari segi ekonomi, perekonomian dari

keinginan, kemauan, kesukaan dan kegemaran dalam memberi dan meminta informasi sesuai dengan konteks penggunaannya, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat 20 mata kuliah yang diselenggarakan dengan e-learning oleh 7 orang dosen; (2) e-learning yang diterapkan adalah blended learning;