• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA KOMUNIKASI DALAM KOMUNITAS HEDONE (Studi fenomenologi pada Komunitas Party Lovers Colors pub n’ resto Surabaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ETIKA KOMUNIKASI DALAM KOMUNITAS HEDONE (Studi fenomenologi pada Komunitas Party Lovers Colors pub n’ resto Surabaya)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA KOMUNIKASI DALAM KOMUNITAS HEDONE

(Studi fenomenologi pada Komunitas Party Lovers Colors pub n’ resto Surabaya)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Komunikasi

SKRIPSI

Oleh :

AMELIA SEFTIANA

NIM. 07220067

Public Relations

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Amelia Seftiana NIM : 07220067 Konsentrasi : Public Relations

Judul Skripsi : Etika Komunikasi Dalam Komunitas Hedone

(Studi Fenomenologi pada Komunitas Party Lovers di

Colors pub n’ resto Surabaya)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS

Pada Hari : Rabu

Tanggal : 8 Februari 2012 Tempat : Ruang 611

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M. Si

Dewan Penguji:

1. M. Himawan Sutanto, M. Si ( )

2. Dr. Wahyudi, M.Si ( )

3. Drs. Farid Rusman, M.Si ( )

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:

“Etika Komunikasi Dalam Komunitas Hedone (Studi Fenomenologi pada Komunitas

Party Lovers di Colors pub n’ resto Surabaya)”

Adapun tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai derajat Sarjana Komunikasi pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya serta penghargaan yang tinggi kepada:

1. Bapak Drs. Farid Rusman, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dalam penulisan skripsi ini, serta segala bentuk motivasi, dukungan morilnya serta kesabarannya sehingga skripsi ini dapat selesai.

2. Ibu Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku Dosen Pembimbing II dan selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi atas segala ketersediaannya untuk membimbing skripsi ini hingga tuntas.

3. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si , selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Dosen Penguji II

4. Bapak Himawan Sutanto, M.Si selaku Dosen Penguji I, Terima kasih atas pertanyaan dan masukannnya saat ujian.

5. Bapak Nurudin, S.sos, M.Si selaku Dosen Wali atas segala bentuk motivasi dan saran-sarannya.

6. Bapak Drs. Sugeng Winarno, M.Si atas ketersediannya meminjamkan buku, arahan, serta masukannya selama ini.

7. Komunitas Party Lovers, Nina Safiti, Aditya Riski dan Rendy Liverinsiano atas ketersediaannya untuk diwawancara dan telah banyak memberikan informasi kepada penulis.

8. Ayah dan Ibu atas doa dan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

(4)

10.Bob Doesupasoul atas segala support luar-dalem, dikala susah dan senang serta amarah, tangis, dan canda tawa bareng, Thanks for all of everythin’.

11.“My Best Brader” Alfan atas segala doa, semangat dan support morilnya dan “My Little Sista” Ruri atas tumpangan dan ketersediaannya antar-jemput.

12.Sahabat dikala galau, dan krisis motivasi yaitu Erlisa Dewi Mayangsari, atas tumpangan tempat tinggalnya dan segala semangat dan pembelajaran hidup, tanpa kamu aku tak akan terbebas dari belenggu.

13.Sahabat terbaik Nisa Amelia, Vera, Eliza, Bowo, Wiwid, Bento, Didit makasih atas seluruh kebersamaannya dan segala perhatian, bantuan, dukungan, semangat dan doanya.

14.Semua pihak yang telah terlibat membantu hingga selesainya penulisan skripsi ini yang tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

(5)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN ……….... i

PERNYATAAN ORIGINALITAS ... ii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iii

ABSTRAKSI ……….. iv

3.1 Tujuan Penelitian ... 7

4.1 Signifikansi Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN TEORITIS 2.1 Ruang Lingkup Komunikasi ... 9

2.2.2 Komunikasi Organisasi sebagai Bentuk Solidarisasi ... 20

(6)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian ... 71

BAB IV : ETIKA KOMUNIKASI DALAM KOMUNITAS HEDONE 4.1 Identitas Subyek Penelitian ... 84

4.1.1 Nina Safiti, Sosok yang Gila Party ... 84

4.1.2 Aditya Riski, Sosok KW ... 91

4.1.3 Rendy Liverinsiano, DJ n’ Music Producer ... 95

4.2 Fenomena Party Lovers sebuah Refleksi Peradaban ... 97

4.3 Etika Komunikasi Komunitas Party Lovers ... 99

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Rekomendasi ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar.1 Sesaat di tengah-tengah party ………... 86

Gambar.2 Narsis ……….. 93

Gambar.3 Party Icon ………... 94

Gambar.4 Party Lovers ... 97

Gambar.5 Party on The Dance Floor ... 98

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K. 2004. “Etika”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Charles Lernerl ed. Social Theory of Multicultural and Classical Reading. Weslview Press. 1999, hal. 384-388.

Delfgaauw, Bernard. 1988. Filsafat Abad 20. Yogyakarta : PT.Tiara Wacana Yogya.

Dayakisni, Tri & Yuniardi, Salis. (2004). Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press.

DeVito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antarmanusia : Kuliah Dasar. Edisi ke-5. Alih Bahasa Agusmaulana. Jakarta : Professional Books.

Engkus, Kuswarno. (2009). Metodologi Penelitian Komunikasi FENOMENOLOGI Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitian. Bandung: Widya Padjadjaran.

Fiske, John. 1997. Cultural and Communication Studies. Routledge. Alih Bahasa Idi Subandy dan Yosal Iriantara. 2007. Cultural and Communication Studies Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Yokyakarta: Jalasutra.

Hamidi. (2008) . Metode Penelitian Kualitatif . Malang : UMM Press.

Jan Jonker, Bartjan JW. Penink dkk. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

J. Jkockelroans (ed). The Philosophy of Edmund Husserl. New Yok. 1967.

(9)

Koentjaraningrat. (1990) . Pengantar Ilmu Antropologi . Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Littlejohn, (1999) , Theories of Human Communication 6th ,

Longman.

Magnis, Franz. 1987. Etika Dasar. Yogyakarta : Kanisius.

Magnis, Franz. 1998. 13 Model Pendekatan Etika. Yogyakarta : Kanisius.

Margaret M. Poloma. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : Rajawali Pers. 1992,

hal. 301-302.

Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori

dan Praktek. Malang : UMM Press.

Mufid, Muhammad. (2009). Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Muhadjir, Noeng. (2000) . Metodologi Penelitian Kualitatif . Yogyakarta: Rake Sarasin.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Myers, Gail .E & Michele T. Myers. (1992). The Dynamics Human Communications. Singapore: McGraw-Hill.

Nurudin . (2004) . Sistem Komunikasi Indonesia . Jakarta : Rajawali Pers.

Selo, Sumardjan. (2004). Perkembangan Ilmu Sosiologi di Indonesia. Yogyakarta: UGM Press.

Siregar, Ashadi. (2006) . Etika Komunikasi . Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.

(10)

Non Buku :

www.wikipedia.com. (2006) . Hedonism (Tanggal akses 16 Juli 2011,

pukul. 14:03)

BanjarmasinPost.co.id. (2011). Hedonisme masyarakat modern (Diakses jum’at, 29 juli 2011 Pukul. 13.30)

Suarakaryaonline.com. (2006). Budaya Hedonistik (Diakses Selasa, 26 Juli 2011 Pukul. 14:30)

Tokohilmuwanpenemu.blogspot.com. (2011). Teori Humanistik (Diakses Rabu, 3Agust 2011)

http://www.scribd.com/doc/45080023/27/Teori-Humanistik (di akses 4 agust’2011 pukul : 12.49) Kolaborasi Teori Dalam Pendidikan Pragmatisme

Tim Kuepper (reviewer) Berger The Sacred Canopy : Elements of Sociological Theory of Religion, Religious Experience Resources Review of Books and Articles, http://people.bu.edu/wwil.dmao

http://www.infoskripsi.com/Article/Teori-Humanistik.html (di akses 27 Juli

2011 pukul : 13.45)

jurnalskripsi-digilib (Komunikasi Interpersonal Gay) oleh Vidia Liliana 05220108

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berawal dari praktek komunikasi yang lebih menekankan mengenai

keberadaan suatu etika, dimana manusia saling bereaksi dan berinteraksi.

Etika komunikasi merupakan serangkaian hasil refleksi atas realitas di ruang

publik (public-sphere) menurut Ashadi (2006:7), yang kemudian dikaitkan

dengan proses komunikasi antarpribadi atau antar individu, supaya proses

komunikasi berjalan dengan baik serta tujuan komunikasi tersebut dapat

tercapai (what to say n’ how to say) tanpa menimbulkan suatu kerenggangan

hubungan antar individu ataupun kelompok.

Faktanya berkomunikasi merupakan salah satu wujud kebutuhan

manusia yang sangat vital. Menurut Gordon I. Zimmerman, diantara tujuan

komunikasi terdapat tujuan untuk menciptakan dan memupuk hubungan

dengan orang lain, serta menemukan satu ciri khas komunikasi dari tiap-tiap

individu yang berbeda. Rudolf F. Verderber juga berpendapat demikian.

Menurutnya, salah satu fungsi komunikasi adalah untuk menunjukkan

ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan dengan

(12)

2

Oleh karena itu, pada hakikatnya manusia merupakan makhluk yang

memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam

lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan,

keinginan, dan sebagainya.

Manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan

lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang

berkesinambungan dalam suatu masyarakat, dan kemudian menghasilkan

sebuah kebudayaan (Selo Sumardjan, 2004).

Dan kebudayaan itu sendiri merupakan keseluruhan sistem gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Berarti, hampir seluruh

tindakan manusia adalah proses “kebudayaan”. Menurut Koentjaraningrat

(1990:180) Bahkan berbagai tindakan manusia yang merupakan naluri yang

terbawa oleh manusia dalam gen-nya bersama kelahirannya (seperti

misalnya makan, minum atau berjalan dengan kedua kakinya), juga

dirombak olehnya menjadi tindakan kebudayaan, dan dari budaya

menciptakan suatu bahasa dari wujud cipta, rasa dan karsa manusia.

Dalam hal ini etika sangat erat hubungannya dengan filsafat budaya,

etika komunikasi itu sendiri juga bisa dikaji melalui beberapa perspektif,

yaitu diantaranya perspektif ekonomi, perspektif politik, dan perspektif

(13)

3

bagaimana suatu penampilan seseorang mengkomunikasikan dirinya, baik

dalam bentuk komunikasi verbal maupun nonverbal.

Kini cara manusia berkomunikasi sudah menjadi satu trend tersendiri,

baik dalam aturan-aturannya, maupun dalam bentuk bahasa. Seperti halnya

komunitas hedone yang lebih memiliki kecenderungan untuk selalu hidup

berfoya-foya atau lebih mengutamakan kesenangan dan kemewahan semata

(pleasure). Hal ini terlihat agak ironis di kehidupan bangsa kita yang sedang

terjerat krisis ekonomi yang sangat parah ini (SuarakaryaOnline, 2011).

Hedone pada kenyataannya sudah menjadi budaya. Mau tidak mau,

suka tidak suka kita tidak bisa menolak keberadaannya. Hal itu merupakan

satu wujud budaya komunikasi di Indonesia yang kian merebak dari

kalangan muda-mudi / mahasiswa, eksekutif muda, pejabat maupun

konglomerat sampai lingkungan rumah tangga.

Apalagi berbicara soal pengaruh, budaya hedonisme sangat begitu

nyata di kalangan masyarakat terutama pada remaja. Pada saat remaja

sedang terhimpit arus globalisasi dan mengalami krisis identitas mengenai

(14)

4

dunia mereka melalui lingkungan sekitarnya, yang terkesan dirangsang oleh

pengaruh media.

Remaja juga sangat antusias terhadap adanya hal-hal baru. Gaya hidup

hedonis ini dapat dikatakan sangat menarik bagi remaja, mengingat budaya

hedonisme mempunyai daya pikat yang sangat luar biasa, sehingga dalam

waktu singkat banyak bermunculan fenomena- fenomena baru akibat faham

ini. Fenomena yang muncul tersebut adalah, kecenderungan untuk lebih

memilih hidup enak, mewah, dan berkecukupan tanpa harus bekerja keras.

Budaya hedonisme membawa kita untuk tampil instant, tidak berbelit

belit dalam hal mendapatkan suatu kebahagiaan, karena dalam hal ini yang

diutamakan adalah bukan proses, melainkan hasil yang dicapai. Dengan

menempuh segala cara yang mudah untuk mendapatkan hasil yang

maksimal. Seperti halnya komunitas party lovers yang menjadi objek

penelitian kali ini. Party lovers merupakan suatu komunitas yang satu sama

lain saling menggilai clubbing / dunia gemerlap. Party lovers juga

merupakan kumpulan orang-orang dari mulai penyaji hiburan malam

sampai penikmat clubbing itu sendiri, yang berada di Colors pub n’ resto,

Surabaya.

Colors pub n’resto adalah salah satu tempat hiburan dan seni–

kehidupan malam yang berada di kawasan Surabaya Timur yang

(15)

5 launching. Selain itu, Konser Band Legend, Konser Band Most Wanted dan

Event – Event khas Colors Pub.

Pemikiran tersebut diatas menyebabkan masuknya budaya hedonisme

didalam kehidupan masyarakat. Perwujudan dari suatu budaya hedonisme

telah mengakibatkan suatu fenomena-fenomena baru yang

mengkhawatirkan bagi kehidupan masyarakat. Sesuatu itu dianggap etis

atau baik, apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Dan pada

kenyataannya, dari permasalahan tersebut jadi banyak orang tertarik untuk

mempelajari etika, sehingga etika dapat diartikan sebagai suatu studi atau

ilmu yang membicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang

dinilai baik dan mana pula yang dinilai buruk. Dengan demikian etika

diharapkan berperan untuk membuka wawasan tentang kebaikan dan

keburukan atas tindakan seseorang (Suranto, 2011:125).

Fenomenologi Husserl memang berbeda dengan para filsuf

sebelumnya.

“Ia berpendapat bahwa kita perlu melihat realitas apa adanya. Realitas perlu

ditelaah secara lebih detil dan cermat. Inti dari fenomenologi adalah upaya untuk

membiarkan realitas itu menyingkapkan diri, dan tampil di hadapan kita apa

adanya”.

Fenomenologi adalah suatu cara untuk memahami struktur-struktur

fundamental realitas yang berkaitan langsung dengan pengalaman manusia.

Untuk dapat memahami struktur-struktur fundamental realitas tersebut,

(16)

6

Kita dituntut untuk kembali pada realitas itu sendiri, dan tidak terlebih

dahulu membuat penilaian-penilaian, prasangka, praduga, atau bisa yang

kita pegang dan yakini sebelumnya.

Untuk mencapai ini, kita dituntut untuk berani mencermati realitas apa

adanya, dan memiliki kemampuan untuk memisahkan segala sesuatu yang

menjadi penilaian kita dengan apa yang sesungguhnya menjadi karakter

fundamental dari realitas tersebut. Harapannya adalah obyek dapat terbuka

dan menyatakan dirinya sendiri. Husserl menyebutnya sebagai “kembali

kepada benda itu sendiri”.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

mendeskripsikian bagaimana fenomena etika komunikasi dalam komunitas

hedone khususnya dalam party lovers, colors pub n’resto Surabaya, untuk

memahami mereka dari kacamata subyektif, sehingga dapat memberikan

wacana serta pandangan baru bagi peneliti selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana etika komunikasi

komunitas hedone pada komunitas Party Lovers, Colors pub n’resto

(17)

7 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diambil, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk menemukan serta mengetahui etika komunikasi

dalam komunitas hedone pada komunitas Party Lovers, Colors pub n’resto

Surabaya.

D. Signifikansi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi beberapa signifikansi, antara

lain :

1. Signifikansi Akademis :

a. Sebagai literatur tambahan bagi peneliti selanjutnya

khususnya di jurusan ilmu komunikasi yang hendak

melakukan inovasi lebih lanjut untuk pengayaan materi

perkuliahan, serta yang ingin membuat karya tulis ilmiah

melalui sudut pandang etika komunikasi.

b. Sebagai tambahan wacana untuk perbandingan dimasa yang

akan datang terutama yang berhubungan dengan

perkuliahan etika dan filsafat komunikasi. Agar tidak terus

berpikir secara konservatif tradisional sehingga lebih nyata

(18)

8 2. Signifikansi Praktis :

a. Dapat memberikan wacana mengenai etika komunikasi

melalui paradigma konstruktivisme, culture / budaya

menciptakan bahasa, hedonisme sebagai subculture. Serta

menemukan satu ciri khas budaya yang terbentuk melalui

proses komunikasi interpersonal, baik verbal maupun

nonverbal.

b. Sebagai bahan untuk mengukur pengaruh komunikasi

khususnya dalam sudut pandang etika komunikasi.

3. Signifikansi Sosial :

Sebagai tambahan wacana bagi masyarakat dalam segi komunikasi,

untuk dapat lebih berpikir realistis seputar masalah kehidupan pribadi

Referensi

Dokumen terkait

1) Dalam hal keadaan kedisiplinan belajar tahfidz Alquran ada beberapa bentuk-bentuk dalam disiplin yang telah diterapkan di sekolah tersebut, seperti ketika

Made menjelaskan, Pantai Samudra Indah memiliki pantai dengan pasir putih sangat cocok bagi keluarga atau wisatawan yang datang dalam kelompok besar. Lokasinya yang luas dan bersih

Pada tahap ini, siswa melakukan percobaan secara mandiri tentang pengaruh jenis dan banyaknya polutan terhadap kehidupan makhluk hidup dan mencatat data hasilnya.

Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.

Pada pengujian kali ini kita melakukan pemanfaatan teknologi docker pada aplikasi chatting berbasis web. Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan pengembang

Sisanya sebanyak 9 progeni (klaster 2) memiliki jarak kekerabatan yang jauh dengan tetua Arumanis-143, selain itu nilai kesukaan panelis terhadap 9 progeni tersebut menunjukkan

Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu menurut Kabupaten dan Lapangan Usaha Utama 2006 (Laki-laki + Perempuan).. Percentage

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Metode eksperimen adalah metode kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel indenpenden terhadap